SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

70
i SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN INFLASI TERHADAP PENGANGGURAN DI KOTA MAKASSAR PATHUL BAHRI 105710190712 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2016

Transcript of SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

Page 1: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

i

SKRIPSI

PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN INFLASITERHADAP PENGANGGURAN DI KOTA MAKASSAR

PATHUL BAHRI105710190712

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR2016

Page 2: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

ii

PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN INFLASITERHADAP PENGANGGURAN DI KOTA MAKASSAR

PATHUL BAHRI105710190712

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna MemperolehGelar Sarjana Ekonomi Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR2016

Page 3: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

iii

Page 4: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

iv

Page 5: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

v

KATA PENGANTAR

بسم الله الرحمن الرحیم

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah menciptakan seluruh

alam raya ini. Berkat nikmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan

penelitian skripsi ini dengan judul “PENGARUH BESARNYA JUMLAH

PENDUDUK DAN INFLASI TERHADAP PENGANGGURAN DI KOTA

MAKASSAR”. Shalawat beriring salam penulis sanjung dan sajikan kepada

junjungan alam, panutan seluruh umat, Rasulullah SAW yang telah membawa

umatnya dari alam jahiliyah ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Pada kesempatan ini penulis ingin merefleksikan rasa terima kasih yang

setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis, pertama

penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua, Ayahanda dan

Ibunda yang telah mencurahkan kasih dan sayang serta do’a yang tiada henti-

hentinya kepada penulis.

Kemudian ucapan terima kasih kepada Ayahanda Drs. Sanusi A.M, SE.,

M.Si dan Ibunda Syarthini Indrayani SE,. M.Si selaku dosen pembimbing yang

telah mengarahkan penulis dengan penuh perhatian dan ketulusan.

Penghargaan yang tiada terhingga juga penulis tujukan kepada pihak

fakultas, dosen-dosen pengajar, seluruh karyawan perpustakaan, dan teman-teman

yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu. Semoga Allah SWT

membalas jasa bapak-bapak, ibu-ibu, dan teman-teman sekalian.

Page 6: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

vi

Dalam rangka penyelesaian penulisan skripsi ini, terdapat banyak kesulitan

dan hambatan yang harus penulis hadapi. Ini disebabkan oleh keterbatasan ilmu

dan kekurangan pengalaman. Namun, dengan adanya bantuan dan bimbingan

serta petunjuk dari semua pihak, akhirnya penulis dapat menuntaskan karya

ilmiah ini. Dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, penulis mengungkapkan

bahwa penyelesaian penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya

bantuan moral maupun materil dari semua pihak.

Semoga usaha yang penulis laksanakan mendapat rahmat dan berkah dari

Ilahi. Segala yang baik sudah pasti dari-Nya dan yang buruk pasti dari penulis

sendiri.

Makassar, 12 Agustus 2016

Penulis,

(PATHUL BAHRI)

Page 7: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

vii

ABSTRAK

Pathul Bahri, 2016. Pengaruh Besarnya Jumlah Penduduk dan InflasiTerhadap Pengangguran di Kota Makassar. di Bimbing oleh Sanusi A.M., danSyartini Indrayani.

Pokok permasalahan adalah apakah besar jumlah penduduk dan inflasiberpengaruh terhadap pengangguran di Kota Makassar. Masalah ini dilihat denganpendekatan kuantitatif dan dibahas dengan model regresi linear berganda.

Pengumpulan data diperoleh dari Badat Pusat Statistik Kota Makassar datadi ambil secara berkala (Time Series) yaitu data Tahunan antara tahun 2007-2015dengan pertimbangan kesediaan data.

Berdasarkn hasil analisis maka pengaruh antara jumlah penduduk denganinflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap jumlah pengangguran di KotaMakassar. Variabel dominan yang paling mempengaruhi jumlah pengangguran diKota Makassar adalah inflasi.

Kata Kunci : Besarnya Jumlah Penduduk, Inflasi, Pengangguran.

Page 8: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................... iHALAMAN PERSETUJUUAN.................................................................... iiHALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iiiKATA PENGANTAR ................................................................................... ivABSTRAK ..................................................................................................... vDAFTAR ISI.................................................................................................. viDAFTAR TABEL.......................................................................................... viiDAFTAR GAMBAR ..................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1B. Rumusan Masalah................................................................... 3C. Tujuan Penelitian .................................................................... 3D. Manfaat Penelitian .................................................................. 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................... 5A. Jumlah Pertumbuhan Penduduk................................................ 4B. Inflasi ..................................................................................... 11C. Pengangguran.......................................................................... 17D. Kerangka Pikir ........................................................................ 19E. Hipotesis ................................................................................. 21

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 22A. Lokasi dan Waktu ................................................................... 22B. Jenis dan Sumber Data............................................................ 22C. Metode Pengumpulan Data..................................................... 22D. Metode Analisis ...................................................................... 23

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIANA. Gambaran Umum Kota Makassar........................................... 27B. Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kota Makassar .................... 28C. Pertumbuhan Inflasi Kota Makassar....................................... 31

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Deskripsi Perkembangan Variabel.......................................... 33B. Statistik Deskriptif .................................................................. 38C. Uji Hipotesis ........................................................................... 44D. Uji Statistik F (Deteksi Signifikansi Simultan........................ 45E. Uji Statistik F (Deteksi Signifikansi Parameter Individual) ... 46F. Uji Analisis Regresi Berganda................................................ 46G. Analisis Dan Indikasi.............................................................. 47

Page 9: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

ix

BAB VI KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan ............................................................................. 52B. Saran ....................................................................................... 52

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 54LAMPIRAN................................................................................................ 55

Page 10: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Pertumbuhan Jumlah Penduduk di Kota Makassar...................................29

Tabel 2 Pertumbuhan Jumlah Penduduk Tidak Produktif dan Produktif

Di Kota Makassar......................................................................................29

Tabel 3 Distribusi Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Pendududk

Kota Makassar..........................................................................................30

Tabel 4 Laju Inflasi................................................................................................31

Tabel 5 Pertumbuhan Inflasi di Kota Makassar.....................................................32

Tabel 6 Jumlah Penduduk dan Beban Tanggungan Penduduk.............................33

Tabel 7 Tingkat Inflasi di Kota Makassar..............................................................34

Tabel 8 Perkembangan Tingkat Pengangguran di Kota Makassar........................36

Tabel 9 Analisis Descriptive Statistics.................................................................38

Tabel 10 Hasil Itimasi Model Tingkat Pengangguran...........................................39

Tabel 11 Nilai Signifikansi Uji F...........................................................................40

Tabel 12 Hasil Perhitungan Koefficients Regresi Berganda..................................41

Tabel 13 Uji Koefisien Determinasi ( R2 ).............................................................44

Page 11: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

xi

DARTAR GAMBAR

Kerangka Pikir Penelitian......................................................................................19

Page 12: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap negara khususnya negara berkembang mengalami masalah yang

sama, yaitu kesulitan untuk mengendalikan peningkatan pengangguran. Keadaan

di negara berkembang dalam beberapa dasawarsa ini, menunjukkan bahwa

pembangunan yang telah dilaksanakan tidak sanggup menyediakan kesempatan

kerja kepada angkatan kerja yang ada. Hal itu terjadi karena laju pertumbuhan

angkatan kerja lebih tinggi dari pertumbuhan kesempatan kerja yang ada.

Pengangguran juga merupakan pilihan bagi setiap individu. Di satu sisi,

Ada orang-orang yang memang menyukai dan tidak ingin bekerja karena mereka

malas, di lain pihak lain ada orang yang ingin bekerja dan sedang mencari

pekerjaan tetapi mereka belum mendapatkan karena tidak sesuai dengan pilihan

(pengangguran sukarela).

Dalam sudut pandang makroekonomi, pengangguran yang tinggi

merupakan suatu masalah. Salah satu gambaran dampak dari tingginya tingkat

pengangguran yaitu akan banyaknya sumber daya yang terbuang percuma dan

pendapatan masyarakat berkurang. Dalam masa-masa seperti itu, tekanan

ekonomi menjalar kemana-mana sehingga mempengaruhi emosi masyarakat

maupun kehidupan rumah tangga sehingga akan mengurangi kesejahteraan

masyarakat. (Samuelson dan Nordhaus, 1996)

Page 13: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

2

Kondisi ekonomi Indonesia tertekan setelah krisis ekonomi yang terjadi di

Indonesia pada tahun 1997. Krisis moneter ini melanda kehidupan ekonomi

politik, keamanan, pemerintah, hukum, kepercayaan, sosial budaya, moral

danideologi. Di bidang ekonomi krisis ini berimbas khususnya pada pertumbuhan

ekonomi, ketenagakerjaan di Indonesia dan kemiskinan. Banyak perusahaan yang

bangkrut atau terpaksa melakukan PHK pada sebagian tenaga kerjanya untuk

bertahan.

Inflasi yang makin meningkat di sertai dengan penurunan laju

pertumbuhan ekonomi menyebabkan proporsi penduduk yang belum dewasa

menjadi tambah tinggi dengan jumlah anggota keluarga bertambah lebih besar

menyebabkan pertambahan penduduk yang tidak seimbang (Suparmoko,1997).

Sebaliknya, Laju pertumbuhan ekonomi yang meningkat maka produksi barang

dan jasa akan meningkat pula sehingga meningkatkan standart hidup. Laju

pertumbuhan ekonomi yang tinggi biasanya akan memperluas kesempatan kerja

dan menurunkan tingkat pengangguran. Perkembangan ini selanjutnya mendorong

berkurangnya permintaan terhadap tenaga kerja seperti tercermin dari pemutusan

hubungan kerja dan semakin bertambahnya jumlah pengangguran.

Kondisi ketenagakerjaan di Indonesia dipengaruhi dengan naiknya harga

barang-barang pokok khususnya kelompok makanan sebagai akibat

melambungnya harga pangan dunia dan minyak dunia yang mengakibatkan

sebagian perusahaan khususnya yang tergantung dengan produk impor,

mengurangi atau bahkan menghentikan produksinya.

Page 14: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

3

Berdasarkan data dari BPS, Secara umum, tingkat pengangguran Sulawesi

Selatan memang mengalami penurunan tetapi Sulawesi Selatan belum berhasil

mengungguli 4 provinsi lain di kawasan pulau Sulawesi. (Gorontalo, Sulawesi

Tengah, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat). Tingkat pengangguran di

Sulawesi Selatan berada di posisi kedua tertinggi untuk pulau Sulawesi.

Berpijak pada kenyataan–kenyataan yang telah dijelaskan diatas maka

penulis tertarik untuk mengamati masalah pengangguran dan mengkaji lebih

dalam lagi kondisi pengangguran di Kota Makassar yang merupakan titik sentral

atau ibu kota Sulawesi Selatan. Selengkapnya, judul penelitian yang akan penulis

angkat adalah : “Pengaruh Besarnya Jumlah Penduduk Dan Inflasi Terhadap

Pengangguran Di Kota Makassar”

B. Rumusan Masalah

1. Apakah besarnya jumlah penduduk berpengaruh terhadap jumlah

pengangguran di Kota Makassar?

2. Apakah inflasi berpengaruh terhadap jumlah pengangguran di Kota

Makassar

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh besarnya jumlah penduduk terhadap

jumlah pengangguran di Kota Makassar

2. Untuk mengetahui pengaruh inflasi terhadap jumlah pengangguran di

Kota Makassar

Page 15: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

4

D. Manfaat Penelitian

1. Dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam pengembangan ilmu

pengetahuan khususnya masalah ketenagakerjaan, inflasi dan

pengangguran.

2. Sebagai bahan rekomendasi bagi pembuat kebijakan ekonomi

khususnya dalam membuat keputusan-keputusan yang berkaitan dengan

penanggulangan masalah kependudukan, inflasi dan pengangguran.

3. Sebagai bahan referensi bagi penelitian berikutnya yang berhubungan

dengan kependudukan, inflasi dan pengangguran.

Page 16: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Jumlah Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan

dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi

menggunakan “per waktu unit” untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan

penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan

sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan

penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.

Jumlah penduduk suatu negara misalnya Indonesia, atau penduduk di

suatu wilayah selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu karena

pertumbuhan penduduk pada wilayah tersebut. Sebagai contoh, hasil sensus

penduduk yang pertama kali diadakan di Indonesia pada tahun 1930, ketika kita

masih berada di bawah penjajahan Belanda, penduduk nusantara hanya berjumlah

60,7 juta jiwa.

Hasil sensus sangat berguna untuk memperlihatkan pertumbuhan

penduduk di suatu negara atau wilayah tertentu. Menyadari hal itu, setelah

Indonesia merdeka, pemerintah Indonesia, juga mengadakan sensus penduduk

pertama setelah Indonesia merdeka pada tahun 1961. Hasil sensus penduduk

tahun 1961 sebagai sensus penduduk pertama yang diselenggarakan oleh

pemerintah Indonesia menunjukkan bahwa penduduk Indonesia berjumlah 97,1

juta jiwa. Sensus penduduk yang ke dua diadakan oleh pemerintah pada tahun

Page 17: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

6

1971. Hasil sensus penduduk tahun 1971 menunjukkan penduduk Indonesia

sebanyak 119,2 juta jiwa. Pemerintah mengadakan sensus penduduk yang ke tiga

pada tahun 1980 , hasilnya menunjukkan jumlah penduduk Indonesia sebanyak

146,9 juta jiwa. Sensus penduduk keempat yang dilaksanakan pada tahun 1990

menunjukkan jumlah penduduk Indonesia saat itu sebanyak 178,6 juta jiwa.

Sensus penduduk ke lima diadakan oleh pemerintah Indonesia pada tahun 2000,

data sensus saat itu menunjukkan penduduk Indonesia berjumlah 205,1 juta jiwa.

Sedangkan sensus penduduk ke enam yang diadakan pada tahun 2010

menunjukkan jumlah penduduk Indonesia sebanyak 237,6 juta jiwa.

Indonesia termasuk negara dengan jumlah dan pertumbuhan penduduk

yang besar dan berpenduduk banyak. Indonesia juga terdiri atas ribuan pulau,

beragam budaya, ratusan suku, dan ratusan bahasa daerah. Hal ini pula yang

menjadi keunggulan Indonesia dilihat dari segi kependudukannya. Pada tahun

2013, Indonesia tidak memiliki kegiatan pemutakhiran data penduduk, karena

biasanya sensus diadakan setiap 10 tahun sekali. Namun dengan menggunakan

angka pertumbuhan penduduk di Indonesia, diperkirakan jumlah keseluruhan

penduduk Indonesia pada tahun 2013 sebesar 250 juta jiwa dengan pertumbuhan

penduduk sebesar 1,49% per tahun. Keadaan jumlah penduduk sebesar itu, tentu

memerlukan perhatian yang besar dari pemerintah/negara atau lembaga terkait

untuk dapat memenuhi kebutuhan penduduknya, agar jumlah penduduk yang

besar ini dapat berperan sebagai sumber daya pembangunan di tanah air. Jumlah

penduduk di setiap wilayah/provinsi maupun pulau juga berbeda-beda, demikian

juga dengan angka pertumbuhan yang berbeda pula.

Page 18: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

7

Pertumbuhan penduduk Indonesia semakin tahun semakin bertambah

jumlahnya. Jumlah penduduk Indonesia mengalami kenaikan dari tahun 1971

sampai tahun 1980 sebanyak 28.282.069 jiwa (23,72%). Secara keseluruhan rata-

rata kenaikan jumlah penduduk setiap 10 tahun hampir mencapai 20%. Perlu

diketahui bahwa menurut perkiraan Badan Koordinasi Keluarga Berencana

Nasional, jumlah penduduk Indonesia akan menjadi 250 juta jiwa pada tahun

2014 dengan pertumbuhan penduduk 1,49 persen per tahun. Salah satu penyebab

bertambahnya jumlah penduduk adalah tingginya tingkat kelahiran.

Jumlah penduduk yang begitu besar di Indonesia menjadi permasalahan

serius terutama di daerah perkotaan. Karena semakin besar jumlah dan

pertumbuhan penduduk, semakin banyak pula permasalahan yang dihadapi oleh

suatu daerah. Sebagai contoh dengan pertambahan jumlah penduduk tentu harus

dibarengi dengan penambahan berbagai sarana dan prasarana yang dibutuhkan.

Pengendalian jumlah penduduk perlu dilakukan oleh pemerintah, supaya

negara dapat membuat perencanaan pembangunan yang baik. Salah satu tahapan

dalam pengendalian jumlah penduduk adalah harus diawali dengan mengetahui

jumlah dan pertumbuhan penduduk. Jumlah penduduk suatu negara dapat

diketahui berdasarkan sensus penduduk yang biasanya diadakan setiap 10 tahun

sekali. Sensus penduduk (cacah jiwa) adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh

pemerintah dalam rangka pengumpulan, pengolahan, penyajian dan

penyebarluasan data kependudukan. Dari hasil sensus tersebut, diperoleh data

jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun, atau dari dasawarsa (10 tahun) ke

dasawarsa berikutnya.

Page 19: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

8

Informasi tentang jumlah dan pertumbuhan penduduk di suatu wilayah

tentu sangat diperlukan untuk merancang pembangunan. Bertambahnya jumlah

penduduk berakibat pada menjadi semakin sempitnya kesempatan memperoleh

pekerjaan. Keadaan tersebut dapat memicu terjadinya kemiskinan. Informasi

tentang jumlah dan pertumbuhan penduduk Indonesia secara menyeluruh sangat

diperlukan untuk menetapkan prioritas pembangunan nasional.

Pertumbuhan penduduk terjadi disebabkan oleh pertambahan atau

pengurangan jumlah penduduk akibat adanya kelahiran (natalitas), kematian

(mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi). Kelahiran dan kematian

merupakan faktor pertumbuhan alami, adapun perpindahan penduduk merupakan

faktor pertumbuhan non alami sebagaimana dijelaskan sebagai berikut:

1. Pertumbuhan penduduk alami

Pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari hasil selisih tingkat

kelahiran dengan kematian dalam satu tahun disebut pertumbuhan penduduk

alami. Pertumbuhannya dinyatakan dalam perseribu.

Kejadian paling sederhana dapat kita lakukan dengan melakukan

pengamatan penduduk di lingkungan kita. Dalam satu tahun, berapa terjadi

kelahiran, dan berapa terjadi kematian? Misalkan, pada saat ini jumlah

penduduk di kampungmu 1000 orang, maka dengan menghitung selisih

jumlah kelahiran dan kematian maka kita akan menemukan angka

pertumbuhan penduduk di kampungmu. Contoh, jumlah bayi yang lahir 40,

penduduk yang meninggal dunia 20. Maka dengan menggunakan rumus di

Page 20: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

9

bawah ini pertumbuhan penduduk di kampung adalah 40-20 perseribu, atau

20 perseribu atau 2%.

Adapun perhitungannya dapat digunakan rumus:

P =L–M

P = Pertumbuhan penduduk

L = Lahir

M = Mati

2. Pertumbuhan penduduk non alami

Pertumbuhan penduduk non alami diperoleh dari selisih penduduk yang

melakukan imigrasi (migrasi masuk) dengan emigrasi (migrasi keluar).

Pertumbuhan penduduk non alami disebut juga dengan pertumbuhan

penduduk karena migrasi. Perhitungan penduduk non alami dapat digunakan

rumus sebagai berikut:

P = I–E

P = Pertumbuhan penduduk

I = Imigrasi

E = Emigrasi

3. Pertumbuhan penduduk total

Pertumbuhan total adalah pertumbuhan penduduk yang dihitung dari

selisih jumlah kelahiran dengan kematian ditambah dengan selisih dari

pertumbuhan non alami. Perhitungan penduduk total dapat menggunakan

rumus sebagai berikut:

P = (L – M ) + (I – E)

Page 21: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

10

P = jumlah pertumbuhan penduduk dalam satu tahun

L = jumlah kelahiran dalam satu tahun

M = jumlah kematian dalam satu tahun

I = Imigrasi

E = Emigrasi

Laju pertumbuhan penduduk total di Indonesia tidak terlalu banyak

berbeda dengan laju pertumbuhan penduduk alami, karena migrasi (baik

imigrasi maupun emigrasi) jumlahnya tidak begitu banyak sehingga

pengaruhnya sangat kecil dan dapat diabaikan. Pertumbuhan penduduk

biasanya dinyatakan dengan angka persen (%) dan biasanya diperhitungkan

untuk jangka waktu satu per setiap tahun. Istilah lain yang sering disamakan

dengan pertumbuhan penduduk yaitu pertambahan penduduk. Perbedaannya

adalah untuk pertambahan penduduk besarannya dinyatakan dengan angka

tertentu sedangkan pertumbuhan penduduk dinyatakan dalam persen (%).

Kelahiran dan kematian adalah faktor utama pertumbuhan penduduk

yang dipengaruhi oleh kondisi kesehatan, kualitas lingkungan hidup, dan

pendidikan. Kesehatan masyarakat sangat dipengaruhi oleh kondisi

lingkungan dan kesadaran tentang kesehatan melalui proses pendidikan.

Lingkungan yang kurang terawat, limbah pabrik yang sudah di atas ambang

batas wajar, permukiman yang kumuh, selokan yang tidak terawat dan

sebagainya merupakan penyebab datangnya berbagai penyakit. Hal tersebut

dapat berdampak pada angka kematian suatu daerah yang dapat menyebabkan

pertumbuhan penduduk negatif. Negara Indonesia memiliki jumlah penduduk

Page 22: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

11

yang besar karena jumlah penduduk Indonesia setiap tahun bertambah. Hal

tersebut mendorong agar negara Indonesia terus giat meningkatkan kualitas

penduduk. Pendidikan merupakan cara yang cocok dan paling strategis untuk

meningkatkan kualitas penduduk Indonesia.

Jumlah penduduk Indonesia tahun 2015 tercatat 237,6 juta jiwa

dengan laju pertumbuhan 1,49 %. Jika laju pertumbuhan penduduk tetap pada

angka 1,49 %, maka pada 2045 jumlah penduduk Indonesia diperkirakan

akan mencapai 450 juta jiwa. Pertumbuhan penduduk yang terjadi pada tahun

tersebut jauh lebih tinggi dibanding pertumbuhan ideal untuk Indonesia yakni

sebesar 0,5%.

B. Teori Inflasi

Inflasi adalah merupakan suatu keadaan perekonomian dimana tingkat

harga dan biaya-biaya umum naik; misalnya naiknya harga beras, harga baha

bakar, harga mobil, upah tenaga kerja, harga tanah, sewa barang-barang modal.

Inflasi merupakan fenomena ekonomi yang selalu menarik dibahas terutama

berkaitan dengan dampaknyab yang luas terhadap makro ekonomi agregat.

Pertumbuhan ekonomi, keseimbangan eksternal, daya saing, tingkat bunga dan

bahkan distribusi pendapatan. Tingkat harga merupakan opportunity cost untuk

memegang asset finansial. Artinya masyarakat akan merasakan beruntung jika

memegan aset dalam bentuk riil dibandingkan dengan asel finansial jika tingkat

harga tetap lebih tinggi. Jika aset luar negeri dimasukkan sebagai salah satu

pilihan aset, maka perbedaan tingkat inflsi dalam negeri dan internasional dapat

Page 23: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

12

menyebabkan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing menjadi overvalued

dan pada gilirannya akan menghilangkan daya saing komoditas dalam negeri.

Inflasi merupakan penghubung anatara tingkat bunga dan nilai tukar

efektif, dimna dua variabel ini merupakan variabel pengting dalam menentukan

pertumbuhan dalam sektor produksi. Kenaikan tingkat harga (inflasi) yang tinggi

dapat menyebabkan:

1. Memburuknya distribusi pendapatan.

2. Berkurangnya tabungan domestik yang merupakan sumber dana investasi bagi

negara berkembang.

3. Terjadi defisit dalam neraca perdagangan serta meningkatkan besarnya utang

luar negeri .

4. Timbulnya ketidak stabilan politik.

Pengetahuan tentang bagaimana mengukur inflasi, penyebab inflasi

menjsdi sangat penting bagi pengambilan keputusan. Dalam bagian ini akan

membahas bagaimana mengukur inflasi dan faktor penyebabnya. Berikut ini

adalah membahas tentang bagaimana mengukur inflasi dan penyebabnya:

1. Penyebab Inflasi

Berdasarkan alasan penyebabnya, inflasi dapat dibedakan menjadi

beberapa macam, yaitu sebagai berikut.

a. Demand Full Inflation

Demand pull inflation atau inflasi sebagai akibat dari tarikan

permintaan yang sering disebut juga dengan kelebihan permintaan.

Page 24: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

13

Kenaikan permintaan masyarakat akan barang komsumsi yang mendorong

pemerintah dan para pengusaha untuk menambah investasi melalui kredit.

Apabila permintaan tersebut terus-menerus bertambah sedangkan seluruh

faktor produksi sudah digunakan secara full, maka hal in akan

menimbulkan kenaiakan harga . kenaikan harga yang terus-menerus ini

akan menimbulkan inflasi, dan inflasi yang terlalu tinggi gilirannya bukan

lagi menciptakan kesempatan kerja, tetapi sebaliknya akan menimbulkan

pengangguran tenaga kerja. Hal ini dapat dipahami jika harga-harga naik

tidak diikuti oleh kenaikan upah atau gaji, seperti tenaga kerja dengan

upah yang dikontrak selama beberpa tahun, sehingga menimbulkan daya

belih masyarakat menjadi rendah.

b. Cost Push Inflation

Cost Push Inflation yaitu inflasi yang di sebabkan oleh adanya

kenaikan biaya produksi. Harga-harga dan upah naik sebelum tercapainya

tingkat penggunaan sumber daya secara penuh. Buru memaksa menuntut

kenaikan upah, walaupun masih banyak tenaga kerja yang menganggur.

Hal ini dapt terjadi walaupun masih banyak tenaga kerja yang

belum bekerja, apa lagi jika tenaga kerja tersebut tidak memiliki keahlian

tertentu yang sesuai dengan kebutuhan akan pekerjaan. Karena itu tenaga

kerja yang memiliki keahlian tinggi dibidang tertentu, akan menuntut atau

menawarkan tenaganya dengan harga tinggi. Upah dan biaya produksi

yang tinggi akan mendorong produsen untuk menjual hasil produksinya

Page 25: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

14

dengan harga yang tinggi, yang pada akhirnya mendesak harga-harga yang

lain ikut berlomba naik.

Perlu diingatkan bahwa inflasi yang disebabkan oleh biaya

produksi naik ini akan diikuti oleh turunnya produksi, yang pada

gilirannya akan banyak tenaga kerja yang diberhentikan atau menganggur.

c. Pemerintah banyak mencetak uang

Pemerintah melalui bank sentral terlalu banyak menciptakan uang,

karena ingin melayani permintaan kredit dari masyarakat umum dan dari

dunia usaha pada khususnya. Menurut penganut teori kuantitas, bahwa

terjadinya inflasi hanya disebabkan oleh satu faktor yaitu pemerintah

terlalu banyak mencetak uang baru sehingga jumlah uang yang beredar

akan bertambah. Pertambahan jumlah uang yang beredar ini, jika tidak

diimbangi dengan penciptaan barang dipasar, atau barang tetap tidak

bertambah, maka harga barang tersebut akan naik. Jika hal ini terjadi

terus- menerus, maka timbul inflasi.

Inflasi dapat ditanggulangi dengan beberapa cara, tergantung pada

sebab yang menimbulkan inflasi. Inflsi yang disebabkan oleh kelebihan

permintaan dapat dengan mengurangi investasi atau mengeluarkan

permintaan pemerintah. Dan dapat pula dilakukan melalui kenaikan pajak

untuk mengurangi permintaan komsumen, kususnya pajak pendapatan.

Sedangkan untuk mengatasi inflasi karena desakan biaya (cost push

inflatiaon), dapatdilakukan dengan melalui peningkatan produksi dengan

mengimpor bahan-bahan dari luar negeri untuk digunakan dalam proses

Page 26: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

15

produksi dalam negeri. Atau dengan cara lain perusahaan dapat melakukan

efisiensi produksi dengan menekan biaya-biaya seperti biaya transpor.

Sedangkan menurut teori kuantitas cara yang paling ampuh untuk

menanggulangi inflasi adalah dapat dilakukan dengan kebijaksanaan

melalui bank sentral yaitu mengurangi jumlah uang beredar. Menurut para

penganut teori kuantitas, bahwa inflasi yang disebabkan oleh apapun,

dapat ditanggulangi dengan mengurangi jumlah uang yang beredar.

Disisi lain telah dipaparkan pula bahwa lawan dari inflasi adalah

deflasi. Deflasi merupakan suatu keadaan dimana harga dan biaya-biaya

umum turun, hal ini biasa disebabkan oleh jumlah uang yang beredar

melalui bank atau lembaga keuangan lainnya, telah mengalami penurunan.

Penurunan jumlah ini berasal dari penurunan pengeluaran konsumen,

investasi perusahaan, dan belanja pemerintah.

Dengan demikian deflasi ini dapat diatasi dengan mempertinggi

pengeluaran pemerintah atau menggunakan cara kebija sanaan anggaran

defisit, apakah dengan mencetak uang atau dengan pinjaman pemerintah,

baik pinjaman dalam negeri maaupun pinjaman dalam negeri. Caralain

dapat pulah dilakukan dengan mengurangi pajak, dalam upaya untuk

mendorong permintaan masyarakat.

Permintaan dari berbagai golongan atau rumah tangga yang cukup tinggi

dalam suatu perekonomian maka akan mempngaruhi pula terhadap

permintaan fakto-faktor produksi, termasuk penggunaan tenaga kerja.

Page 27: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

16

Dengan demikian kesempatan kerja akan dapat diperluas melalui

kebijakan pemerintah.

2. Dampak Inflasi

Inflasi akan membawa dampak terhadap perekonomian suatu negara.

Sadono (2008, hal.339) menjelaskan dampak inflasi sebagai berikut;

a. Inflasi akan menurunkan pendapantan rill orang-orang yang berpendapat

tetap. Pada umumnya kenaikan upah tidaklah secepat kenaikan harga-

harga. Maka inflasi akan menurunkan upah riil individu-individu yang

berpendapat tetap.

b. Inflasi akan mengurangi nilai kekayaan yang berbentuk uang. simpanan di

bank, simpanan tunai, dan simpanan industri-industri keuangan lain

merupakan simpanan keuanagan. Nilai riilnya akan menurun apabila

inflasi berlaku.

c. Memperburuk pembagian kekayaan. Telah ditunjukkan bahwa penerima

pendapatan tetap akan mengalami kemerosatan dalam nilai riil

pendapatannya, dan pemilik kekayaan bersifat keuangan mengalami

penurunan dalam nilai riil kekayaannya. Akan tetapi pemilik harta-harta

tanah, bangunan dan rumah dapat mempertahankan atau menanbah nilai

riil kekayaannya. Juga sebagai penjual / pedagan dapat mempertahankan

nilai riil pendapatannya. Dengan denikian inflasi menyebabkan pembagian

pendapatan di antara golongan berpendapatan tetap dengan pemilik-

pemilik harta tetap dan penjual / pedagang akan semakin tidak merata.

3. Kebijakan Mengatasi Inflasi

Page 28: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

17

Inflasi dapat diatasi melalui kebijakan moneter dan fiskal. Apabila

ingin menekan laju inflasi, melalui kebijakan moneter maka tindakan

dilakukan oleh bank sentral adalah mengurangi penawaran uang / peredaran

uang. Instrument yang sangat populer digunakan oleh insitusi moneter adalah

menaikkan suku bunga. Tindakan ini akan mengurangi para penanam modal

untuk mengurangi kegiatan investasinya. Sehingga mengurangi peredaran

uang dimasyarakat dan daya beli masyarakat berkurang. Dengan demikian

harga atau laju inflasi dapat ditekan.

Jika pemerintah ingin mengatasi inflasi melalui kebijakan fiskal maka

pemerintah dapat menggunakan dua instrument utamanya yaitu melalui

belanja pemerintah dan pajak. Melalui pembelanjaannya pemerintah dapat

mengurangi pengeluarannya agar peredran uang dapat dikurangi

dimasyarakat sehingga permintaan atau daya beli masyarakat berkurang.

Dengan demikian harga atau inflasi dapat ditekan. Kebijakan fiskal

pemerintah selain menggunakan instrumen pengeluarannya juga dapat

menggunakan pajak. Melalui pajak pemerintah dapat menekan laju inflasi

dengan menaikkan pajak. Dengan dinaikkan pajak maka uang ditangan

masyrakat dapat ditarik ketangan pemerintah, sehingga daya beli masyarakat

berkurang. Dengan demikian harga atau inflasi dapat dikurangi.

C. Teori Penganguran

Pengangguran adalah seseorang yang sudah tergolong dalam angkatan

kerja karena sudah mencapai umur kerja dan aktif mencari pekerjaan pada suatu

Page 29: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

18

tingkat tertentu, tetapi tadak mendapat pekerjaan yag diiginkannya. Degan

demikian ibu rumah tangga, mahasiswa, dan orang dewasa yangtidak bekerja,

tidak dapat dikatakan penganggur jikaa mereka tidak aktif mencari pekerjaan.

Angkatan kerja adalah pendudukyang telah mancapai umur kerja dan

mencari pekerjaan. Penduduk yang telah mencapai umur kerja adalah penduduk

yang telah mencapai umur 15 tahun sampai 65 tahun. Penduduk yang telah

berumur diantara 15 tahun sampai 65 tahun dapatdipandang sebagai tenaga kerja

potensional. Penduduk yang sudah berada dalam lingkup umur ini dapat

digolongkan sebagia tenaga kerja apabila mereka benar-benar memilih untuk

bekerja atau mencari pekerjaan.

Jika dipandang dari penyebabnya, pengangguran dapat dibedakan dari

beberapa jenis (Sandono, 2000, hal 474), yaitu:

a. Pengangguran Alamiah

Menurut Milton friedman dalam Sandono (2000) Pengangguran

alamiah terjadi dalam keadaan kesempatan kerja penuh atau full employment.

Tingkat kesempatan kerja adalah keadaan dimana sekitar 95 persen dari

angkatan kerja dalam waktu tertentu sepenuhnya bekerja. Tingkat

pengangguran alamiah ini disebut natural rate of unemployment. Jadi apabila

pengangguran dalam perekonomian mencapai 5 persen maka perekonomian

tersebut sudah dapat dianggap mencapai kesempatan kerja penuh.

a. Pengangguran Friksional

Pengangguran friksional disebabkan oleh tindakan seorang pekerja

untuk meninggalkan perkrjaannya dan mencari kerja tang lebih baik atau

Page 30: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

19

yang lebih baik atau yang lebih sesuai dengan keinginannya. Seorang pekerja

mencari pekerjaan yang lain karena tidak sesui upah yang diinginkan oleh

pekerja sehingga dengan mencari pekerjaan yang lain diharapkan akan

mendapat upah yang lebih tinggi. Atau pekerjaan yang diinginkan adalah

sesuai dengan kesenangannya.

b. Pengangguran Struktural

Pengangguran jenis ini disebabkan karena adanya perkembangan

teknologi sehingga permintaan terhadap barang-barang yang sudah lama

akan mengalami kemerosotan sehingga kegiatan produksinya berkurang dan

menyebabkan pengangguran. Pengangguran jenis ini disebabkan pula oleh

adanya persaingan dari luar negeri yang dapat mematikan perusahaan dalam

negeri sehingga menimbulkan pengangguran.

c. Pengangguran Konyungtur

Pengangguran jenis ini sebagai akibat karena terjadi flutuasi keadaan

ekonomi. Ahli ekonomi klasik banyak menyoroti pengangguran karena

fluktuasi ekonomi . keadaan ekonomi yang tidak menentu yang mengalami

naik turun, berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja dan pengangguran.

Jika terjadi konyungtur turun maka akan berpotensi terjadi pengangguran.

D. Kerangka Pikir

Gambar kerangka pikir penelitian ini dapat dilihat pada halaman berikut.

Page 31: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

20

Gambar: Kerangka Pikir Penelitian.

Dari kerangka pemikiran tersebut dapat dijelaskan bahwa jumlah

penduduk dan tingkat inflasi akan mempengaruhi besarnya jumlah pengangguran.

Perubahan yang terjadi baik pada tingkat jumlah penduduk dan tingkat inflasi

akan mengakibatkan perubahan yang terjadi pada tingkat pengangguran di Kota

Makassar.

Jumlah penduduk dihitung melalui perbandingan antara penduduk berusia

0-14 tahun ditambah dengan penduduk 65 keatas (penduduk tidak produktif)

dengan penduduk berusia 15-64 tahun (penduduk produktif) akan berpengaruh

terhadap jumlah pengangguran. Tingkat inflasi akan berpengaruh terhadap

besarnya jumlah pengangguran yang terjadi. Peningkatan pada inflasi akan

berakibat pada penurunan tingkat pengangguran.

JumlahPenduduk

(X1)

JumlahPengangguran

(Y)

Inflasi(x2)

KotaMakassar

Page 32: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

21

E. Hipotesis

1. Besarnya jumlah penduduk berpengaruh terhadap jumlah pengangguran di

Kota Makassar

2. Inflasi berpengaruh terhadap jumlah pengangguran di Kota Makassar

Page 33: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

22

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu

Lokasi penelitian adalah wilayah kota Makassar dan dilaksanakan pada

bulan Mei-Juni 2016.

B. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang

yang melakuan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data ini biasanya

diperoleh dari dari perpustakaan atau dari laporan-laporan penelitian terdahulu.

Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari BPS Kota Makassar. Data yang

diperlukan untuk penelitian ini adalah data besarnya jumlah pengangguran dan

jumlah penduduk dan besarnya tingkat inflasi year on year berdasarkan harga

konstan 2000 di Kota Makassar selama periode tahun 2009 – 2015.

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan prosedur yang sistematis dan

standar guna memperoleh data kuantitatif, disamping itu metode pengumpulan

data memiliki fungsi teknis guna memungkinkan para peneliti melakukan

Page 34: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

23

pengumpulan data sedemikian rupa sehingga angka-angka dapat diberikan pada

obyek yang diteliti.

Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu

metode pengumpulan data untuk mendukung suatu teori sehingga tidak

diperlukan teknik sampling serta kuesioner..Sebagai pendukung data juga

diperoleh dari buku-buku, jurnal, browsing internet , serta koran-koran yang

terkait dengan masalah pengangguran.

D. Metode Analisis

1. Analisis Regresi

Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda yang

digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh terhadap perubahan suatu

variabel untuk menguji model tingkat pengangguran di Kota Makassar yang dapat

dinotasikan dalam persamaan sebagai berikut:

Maka := ( ) ................................... (1)

Dimana :

Y = Tingkat Pengangguran

X1 = Jumlah Penduduk

X2 = Tingkat Inflasi

β0β1β2 = Parameter

Y= ( X1, X2)

Page 35: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

24

e = Bilangan natural

µ = error term

Untuk estimasi OLS, maka persamaan (1) ditransformasikan ke dalam

bentuk linear dengan natural log sebagai berikut :

Y= β0 + β1LnX1 + β2LnX2+ µ ............................(2)

Persamaan (2) yang akan diestimasi untuk selanjutnya dilakukan analisis

ditunjukkan dengan temuan faktor penentu tingkat pengangguran.

2. Pengujian Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi (uji R2)

Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen yaitu

Jumlah Penduduk (X1), Tingkat inflasi (X2), terhadap variabel dependen

yaitu Tingkat Pengangguran (Y) maka digunakan analisis koefisien

determinasi (R2). Koefisien Determinasi (R2) yang kecil atau mendekati

nol berarti kemampuan variabel – variabel independen dalam

menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai R2 yang

mendekati satu berarti variabel – variabel independen memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel –

variabel dependen. Akan tetapi ada kalanya dalam penggunaan koefisisen

determinasi terjadi bias terhadap satu variabel indipenden yang

dimasukkan dalam model. Setiap tambahan satu variabel indipenden akan

menyebabkan peningkatan R2, tidak peduli apakah variabel tersebut

berpengaruh secara siginifikan terhadap varibel dependen (memiliki nilai

t yang signifikan).

Page 36: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

25

b. Uji t

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing

variabel independen secara sendiri-sendiri mempunyai pengaruh secara

signifikan terhadap variabel dependen. Dengan kata lain, untuk

mengetahui apakah masing-masing variabel independen dapat

menjelaskan perubahan yang terjadi pada variabel dependen secara nyata.

Untuk mengkaji pengaruh variabel independen terhadap dependen

secara individu dapat dilihat hipotesis berikut: H0 : ß1 = 0 artinya tidak

berpengaruh, H1 : ß1 > 0 artinya berpengaruh positif, H1 : ß1 < 0 artinya

berpengaruh negatif. Dimana ß1 adalah koefisien variable independen ke-

1 yaitu nilai parameter hipotesis. Biasanya nilai ß dianggap nol, artinya

tidak ada pengaruh variabel X1 terhadap Y. Bila thitung > ttabel maka Ho

diterima (signifikan) dan jika thitung < ttabel Ho diterima (tidak signifikan).

Uji t digunakan untuk membuat keputusan apakah hipotesis terbukti atau

tidak, dimana tingkat signifikan yang digunakan yaitu 5%.

c. Uji F

Uji signifikansi ini pada dasarnya dimaksudkan untuk

membuktikan secara statistik bahwa seluruh variabel independen yaitu

jumlah penduduk (X1), Tingkat Inflasi (X2), berpengaruh secara bersama-

sama terhadap variabel dependen yaitu Tingkat Pengangguran (Y).

Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah keseluruhan variabel

independen berpengaruh terhadap variabel dependen dengan

menggunakan Level of significance 5 persen, Kriteria pengujiannya

Page 37: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

26

apabila nilai F-hitung < F-tabel maka hipotesis diterima yang artinya

seluruh variabel independen yang digunakan tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel dependen. Apabila Fhitung > Ftabel maka

hipotesis ditolak yang berarti seluruh variabel independen berpengaruh

secara signifikan taerhadap variabel dependen dengan taraf signifikan

tertentu.

Page 38: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

27

BAB IV

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

A. Gambaran Umum Kota Makassar

Makassar adalah Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan, yang terletak di

bagian Selatan Pulau Sulawesi, dahulu disebut Ujung Pandang, yang terletak

antara antara 119:18'38” sampai 119:32'31”Bujur Timur dan antara 5:30'30”

sampai 5:14'49” Lintang Selatan, yang berbatasan sebelah utara dengan

Kabupaten Maros, sebelah timur Kabupaten Maros, sebelah selatan Kabupaten

Gowa dan sebelah barat adalah Selat Makassar. Luas Wilayah Kota Makassar

tercatat 175,77 km2, Luas laut dihitung dari 12 mil dari daratan sebesar 29,9

Km2, dengan ketinggian topografi dengan kemiringan 0: sampai 9:. Terdapat 12

pulau-pulau kecil, 11 diantaranya telah diberi nama dan 1 pulau yang belum diberi

nama. Kota Makassar memiliki garis pantai kurang lebih 100 km yang dilewati

oleh dua sungai yaitu Sungai Tallo dan Sungai Jeneberang.

Kota Makassar memiliki topografi dengan kemiringan lahan 0-2: (datar) dan

kemiringan lahan 3-15: (bergelombang) dengan hamparan daratan rendah yang

berada pada ketinggian antara 0-25 meter dari permukaan laut. Dari kondisi ini

menyebabkan Kota Makassar sering mengalami genangan air pada musim hujan,

terutama pada saat turun hujan bersamaan dengan naiknya air pasang.

Secara umum topografi Kota Makassar dikelompokkan menjadi dua bagian

yaitu : Bagian Barat ke arah Utara relatif rendah dekat dengan pesisir pantai.

Bagian Timur dengan keadaan topografi berbukit seperti di Kelurahan Antang

Page 39: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

28

Kecamatan Panakukang.Perkembangan fisik Kota Makassar cenderung mengarah

ke bagian Timur Kota. Hal ini terlihat dengan giatnya pembangunan perumahan di

Kecamatan Biringkanaya, Tamalanrea, Manggala, Panakkukang, dan Rappocini.

B. Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kota Makassar

Banyaknya jumlah penduduk di Kota Makassar dan terbtasnya lapangan

kerja yang memadai maka membuat masalah pengangguran di Kota Makassar

menjadi masalah yang sulit untuk di atasi oleh pemerintah. Lambatnya

penanganan pemerintah dalam menyikapi masalah ini mengakibatkan

perekonomian di Kota Makassar terpuruk. oleh karena itu slah satu faktor yang

mempengaruhi jumlah pengangguran, alasannya karena dengan adanya kenaikan

jumlah penduduk maka akan mempengaruhi peningkatan jumlah pengangguran.

Faktor lain yang mempengaruhi pengangguran adalah inflasi, Oleh karena

itulah sebelum melakukan pengujian dari masing variabel terhadap jumlah

pengangguran maka akan dilakuakan deskripsi variabel penelitian yaitu untuk

menggambarkan mengenai pertumbuhan jumlah penduduk dan inflasi.

Untuk lebih jelasnya berikut ini akan disajikan pertumbuhan jumlah

penduduk di Kota Makassar untuk tahun 2009 – 2015 yang dapat disajikan

melalui table halaman berikut:

Page 40: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

29

Tabel 1 Pertumbuhan Jumlah Penduduk di Kota Makassar Tahun 2009 – 2015.

Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa) Pertumbuhan (%)2009 7.629.138 -

2010 7.675.893 0,61

2011 7.805.023 1,68

2012 7.908.529 1,33

2013 8.034.776 1,60

2014 8.992.207 11,92

2015 12.134.751 34,95

Rata-rata peningkatan 8,68

Sumber : Data diolah dari BPS Kota Makassar

Berdasarkan table 1 yakni pertumbuhan jumlah penduduk, maka rata-

rata mengalami kenaikan sebesar 8,68% sehingga dapat dikatakan bahwa dengan

kenaiakn jumlah penduduk di Kota Makassar maka pertumbuhan jumlah

penduduk untuk 2010 bertambah sebesar 0,61% tahun sebesar 1,68%, tahun 2012

sebesar 1,33%, tahun 2013 sebesar 1,60%, tahun 2014 sebesar 11,92% dan tahun

2015 sebesar 34,95%.

Tabel 2 Pertumbuhan Jumlah Penduduk Tidak Produktif dan Produktif di KotaMakassar 2009-2015

TahunData Penduduk

Titak Produktif 0-14 dan65 Tahun ke atas

Produktif 15-64Tahun

2009 2.667.731 4.961.407

2010 2.817.056 4.858.837

2011 2.910.865 4.894.158

2012 2.899.644 5.008.875

2013 2.924.582 5.110.194

2014 3.375.498 5.616.709

2015 5.967.567 6.167.184

Sumber : Data diolah dari BPS Kota Makassar.

Page 41: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

30

Data penduduk menueut kelompok umur dapat menggambarkan tingkat

kelahiran dan tingkat kematian penduduk di suatu daerah. Komposisi penduduk

menurut jenis kelamin dapat ditunjukkan dengan rasio jenis kelamin penduduk

Kota Makassar yaitu sekitar 99,76 persen. Berarti setiap 100 penduduk wanita

terdapat 99 penduduk laki-laki. Berikut merupakan jumlah penduduk menurut

kelompok umur dan jenis kelamin.

Tabe 3 Distribusi Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Penduduk Kota Makassar.

Kelompok

Umur

Laki-Laki

(%)

Perempuan

(%)

Total

(%)

0-4 28,41 24,08 26,25

15-39 48,76 50,80 49,78

40-64 19,53 27,78 20,66

65+ 3,3 3,8 3,31

Total 100,00 100,00 100,00

Sember : Makassar dalam Angka, 2015.

Page 42: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

31

C. Pertubuhan Inflasi Kota Makassar

Pertumbuhan inflasi dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2015 yang

dapat di sajikan pada tabel berikut.

Tabel 4 Pertumbuhan Inflasi di Kota Makassar Tahun 2009 - 2015.

TahunTingkat Inflasi

(%)

Pertumbuhan

(%)

2009 9,21 -

2010 9,05 -0,16

2011 7,40 -1,65

2012 4,39 -3,01

2013 6,56 2,17

2014 7,88 1,32

2015 9,41 1,53

Rata-ratapeningkatan

(%)0,03

Sumber : Data diolah dari BPS Kota Makassar

Berdasarkan tabel 4 yakni pertumbuhan inflasi untuk tahun 2010s/d

2015, dimana rata-rata kenaikan inflasi untuk 3 tahun terakhir (2010 - 2012)

menurun, sedangkan tahun 2013 s/d 15 tingkat inflasi di Kota Makassar

meningkat.

Laju pertumbuhan inflasi di Kota Makassar yang terjadi selama tahun

2015 sebesar 6.24 persen. Laju inflasi sebesar 6,24 tersebut lebih tinggi jika

dibandingkan dengan laju inflasi tahun 2010. Adapun laju inflasi terendah selam

enam tahun terakhir terjadi pada tahun 2013 dengan besaran inflasi 2,87 persen.

Page 43: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

32

Tabel 5 Laju Inflasi tahun 2010 sampai dengan 2015

Kelompok PengeluaranTahun

2010 2011 2012 2013 2014 2015

UMUM 11.79 3,24 6.82 2,87 4,57 6,24

Bahan Makanan 22.04 3,25 15.65 0,03 6,98 6,35

Makan jadi, Minuman,

Rokok dan Tembakau

14.04 5,69 5.72 4,29 5,19 4,28

Perumahan, Air, Listrik,

Gas, dan Bahan Bakar

10.05 3,34 4.16 4,02 3,28 6,56

Sandang 9.86 7,14 7.35 9,13 7,77 3,33

Kesehatan 10.83 2,42 2.92 7,92 2,95 4,09

Pendidikan, Rekreasi,

dan Olahraga

3.28 7,70 1.29 2,88 3,37 1,32

Transpor, Komunikasi,

dan Jasa Keuangan

4.32 1,92 1.81 0,51 1,16 11,69

Sumber : BPS Makassar, Sakesmas 2015

Laju inflsi tertinggi selama kurang waktu enam tahun terakhir terjadi

pada tahun 2010 dimana pada tahun tersebut telah terjadi laju inflasi sebesar 11,79

persen. Laju inflasi tertinggi kedua terjadi pada tahun 2012 dengan laju inflasi

sebesar 6,82 persen.

Page 44: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

33

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Perkembangan Variabel

Tabel 6 Jumlah Penduduk dan Beban Tanggungan Penduduk 2007-2015.

TahunJumlah Penduduk

tidak Produktif(0-14 + 65 keatas)

(Dalam jiwa)

Jumlah PendudukProduktif( 15 – 64)

(Dalam jiwa)

BebanTanggungan

Penduduk(Dalam persen)

2007 3.149.513 4.742.279 66,41%

2008 3.152.220 4.808.771 65,55%

2009 3.033.954 5.022.710 60,40%

2010 3.336.478 5.005.605 66,65%

2011 2.940.926 4.526.775 64,97%

2012 2.667.731 4.961.407 53,77%

2013 2.817.056 4.858.837 57,98%

2014 2.910.865 4.894.158 59,48%

2015 2.899.644 5.008.875 57,89%

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Makassar, 2015

Berdasarkan tabel 6 Beban tanggungan Penduduk di Kota Makassar

termasuk tinggi karena berkisar diatas 50%. Ini menunjukkan bahwa semakin

banyak pendapatan yang diperoleh golongan produktif terpaksa harus dikeluarkan

untuk memenuhi kebutuhan kelompok yang tidak produktif.

Umumnya negara berkembang memiliki tingkat fertilitas yang tinggi.

Kondisi ini juga dialami oleh negara Indonesia, khususnya Kota Makassar. Ada

Page 45: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

34

perbedaan yang cukup tinggi antara penduduk usia muda dan penduduk usia tua.

Penduduk usia muda yaitu penduduk berusia 0-14 tahun berkisar antara 2.000.000

jiwa setiap tahunnya, sedangkan penduduk berusia lanjut yaitu penduduk yang

berusia 65 ke atas berkisar 400.000 jiwa setiap tahunnya. Dari hal ini, dapat

disimpulkan bahwa faktor penyebab besarnya jumlah penduduk tidak produktif

dikarenakan banyaknya penduduk usia muda. Sementara itu, Penduduk produktif

yaitu penduduk yang berusia 15-64 tahun di Kota Makassar berkisar 4.000.000

jiwa sampai 5.000.000 juta per tahun.

Tahun 2007-2011, tingkat beban tanggungan penduduk secara umum sekitar

60% per tahun. Kemudian pada tahun 2011-2015 tingkat beban tanggungan

penduduk secara umum menurun menjadi sekitar 50% pertahun.

Page 46: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

35

Tabel 7 Tingkat Inflasi di Kota Makassar

Tahun Tingkat Inflasi( Dalam Persen)

2006 11,77%

2007 8,25%

b2008 3,01%

2009 6,48%

2010 15,20%

2011 7,21%

2012 5,75%

2013 12,40%

2014 3,39%

2015 6,56%

Sumber : Badan Busat Statistik Kota Makassar, 2015

Berdasarkan tabel 7 Tingkat inflasi di Kota Makassar dari tahun

2006-2015 cenderung fluktuatif. Kondisi fluktuatif ini tidak terlepas dari pengaruh

perekonomian secara nasional dan negara lain.

Sebelum tahun 2012, tingkat inflasi Kota Makassar berdasarkan data BPS

diliat berdasarkan tingkat inflasi kota Makassar. Kota Makassar dipilih sebagai

patokan karena daerah ini merupakan aktivitas perekonomian dan sebagai kota

provinsi.

Di tahun 2012 ke atas, tingkat inflasi Kota Makassar berdasarkan data BPS

dihitung dari perbandingan harga-harga di empat kota terbesar di Provinsi

Page 47: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

36

Sulawesi Selatan. Keempat kota itu ialah Makassar, Pare-Pare, Palopo dan

Watampone.

Di rentang waktu antara 2006 -2015, tingkat inflasi tertinggi pada tahun

2010 dengan laju 15,20%. Laju inflasi pada tahun 2010 tertinggi, dan sektor yang

menyebabkan terjadinya kenaikan laju inflasi yang drastis ialah sektor

transportasi. Hal ini berkenaan dengan kebijakan pemerintah menaikkan harga

Bahan Bakar Minyak.

Laju tingkat inflasi pada tahun 2013 sebesar 12,40, melonjak drastis

dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 5,75. Laju tingkat inflasi yang meninggi

ini juga disebabkan karena kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga Bahan

Bakar Minyak.

Faktor lain yang juga mendorong kenai bahan pokok yang mepengaruhi

aspek kehidupan sehingga kenaikan bahan baku minyak ini mendorong kenaikan

biaya produksi bagi perusahaan yang berujung pada kenaikan harga barang di

pasar.

Laju tingkat inflasi tahun 2008 yaitu krisis yang dialami Amerika Serikat

dimana berdampak pula pada negara lain, termasuk Indonesia. Krisis ini

menyebabkan tingkat harga-harga secara umum meningkat. Secara umum, faktor-

faktor yang menyebabkan berfluktuasinya inflasi Di Kota Makassar adalah bahan

makanan, perumahan, sektor transportasi.

Page 48: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

37

Tabel 8 Perkembangan Tingkat Pengangguran di Kota Makassar

Tahun Jumlah Pengangguran(dalam jiwa)

Tingkat Pengangguran(dalam persen)

2008 117.296 3,73 %

2009 170.143 5,32%

2010 225.058 6,86%

2011 235.690 7,70%

2012 551.614 17,05%

2013 370.368 12,32%

2014 372.714 11,25%

2015 311.768 9,04%

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Makassas 2015

Berdasarkan tabel 8 Perkembangan tingkat pengangguran di Kota

Makassar dari tahun 2008 sampai 2009 mengalami peningkatan terus menerus dan

mencapai puncak pada tahun 2012 yaitu 17,05% dengan peningkatan sebesar 10%

dibandingkan tahun sebelumnya dimana pada tahun 2011 tingkat pengangguran

hanya berkisar 7,70 %.

Tingkat Pengangguran pada tahun 2012 sampai 2015 mengalami

penurunan secara terus menerus dengan penurunan hampir mencapai 10% pada

tahun 2015, dimanan pada tahun 2010 tingkat pengangguran sebesar 17,05%

kemudian pada tahun 2015 menurun menjadi 9,04%.

Page 49: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

38

B. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif menggunakan rata-rata (mean), standar maximum

dan minimum Besarnya Jumlah penduduk, tingkat inflasi, konstan atas dasar

tahun 2010 dan tingkat pengangguran dengan periode tahun pengamatan 2007

sampai tahun 2015. Untuk lebih jelasnya berikut ini akan disajikan hasil olahan

data statistik deskriptif yang diolah menggunakan microsoft excel , yang dapat

disajikan pada tabel 9.

Tabel 9 Analisis Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

JumlahPenduduk 10 32.444.233,17 51.197.030,00 39.591.902,18 39.591.902,18

TingkatInflasi 10 3,01 3,01 8,002 3,967901208

TingkatPengangguran 10 3,73 17,05 9,054 3,78

Sumber : data BPS dalam olahan 2015

Berdasarkan tabel 9 Variabel Jumlah Penduduk tahun 2007 memiliki

nilai minimum sebesar 32.444.233,17 yaitu pada tahun 2010 dan terus meningkat

hingga mencapai nilai maksimum sebesar 51.197.030,00 pada tahun 2015. Mean

atau rata-rata Jumlah Penduduk tahun 2007 selama 10 tahun sebesar

39.591.902,18. Standar deviasi sebesar 6.329.279,409 lebih kecil dari mean yang

menunjukkan data terdistribusi dengan baik.

Berdasarkan tabel 9 Variabel tingkat inflasi memiliki nilai minimum

sebesar 3,01 yaitu pada tahun 2007 dan terus mengalami peningkatan hingga

mencapai nilai maksimum sebesar 15,20 pada tahun 2015. Mean yang

menunjukkan rata-rata sebesar 8,022 Sedangkan standar deviasi sebesar

Page 50: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

39

3,967901208 yang lebih kecil dari mean menunjukkan bahwa data terdistribusi

dengan baik.

Berdasarkan tabel 9 Variabel tingkat pengangguran memiliki nilai

minimum sebesar 3,73 yaitu pada tahun 2007 dan nilai maksimum sebesar 17,05

pada tahun 2010. Mean atau rata-rata tingkat pengangguran selama 10 tahun dari

tahun 2007-2015 di Kota Makassar sebesar 9,054. Standar deviasi sebesar 3,78,

dimana lebih kecil daripada mean menunjukkan bahwa data terdistibusi dengan

baik.

Tabel 10 Hasil Estimasi Model Tingkat Pengangguran

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Dari hasil regresi yang telah dilakukan dengan menggunakan SPSS

didapat pengaruh variabel jumlah penduduk dan inflasi terhadap variabel

tingkat pengangguran di Kota Makassar dengan perolehan nilai R2 sebesar

0.710. Hal ini berarti nilai koefisien determinasi (R-square) dengan angka

0.710 menunjukkan 66,0% tingkat pengangguran di Kota Makassar di

pengaruhi oleh kedua variabel bebas (jumlah penduduk dan inflasi), sedangkan

sisanya 34,0% dipengaruhi oleh variabel lain.

Model Summaryb

Model R R

Square

Adjusted

R

Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics Durbin-

WatsonR

Square

Change

F

Change

df1 df2 Sig. F

Change

1 ,898a ,806 ,710876,4567

553,806 8,331 2 4 ,037 2,613

a. Predictors: (Constant), x2, x1b. Dependent Variable: y

Page 51: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

40

b. Koenfisien Korelasi (R)

Perhitungan yang dilakukan untuk mengukur tingkat proporsi ataupun

persentase dari varasi total variabel dependen yang mampu dijelaskan oleh

model regresi. Adapun hasil regresi diperoleh R 0.898 atau 81.3%. Hal ini

menandakan adanya hubungan korelasi yang sangat kuat serta eratnya

hubungan antara variabel jumlah penduduk dan variabel inflasi, terhadap

tingkat pengangguran di Kota Makassar.

c. Uji Statistik F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen. Pengujian statistik F ini dilakukan

dengan cara membandingkan F-tabel.

Tabel 11 Nilai Signifikansi Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 12800036,453 2 6400018,226 8,331 ,037b

Residual 3072705,775 4 768176,444

Total 15872742,228 6

a. Dependent Variable: yb. Predictors: (Constant), x2, x1

Jika F-tabel < F-hitung berarti Ho ditolak atau variabel independen secara

bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Tetapi

jika F-tabel > F-hitung berarti Ho diterima atau variabel independen secara

bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Hopotesis yang

digunakan :

Page 52: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

41

a. Ha : β2 = β1 =0, berarti variabel independen secara keseluruhan tidak

berpengaruh terhdap variabel dependen.

b. Ho : salah satu β ≠ 0, berarti variabel independen secara keseluruhan

berpengaruh terhadap variabel dependen.

Dari hasil regresi, hasil perhitungan yagng diperoleh adalah F-hitung

sebesar 8,331 sedangkan F-tabel (n-k-1 / 10-2-1=7) sebesar 4.74 sehingga F-

hitug > F- tabel (8,331 > 4.74). perbandingan antara F=hitung dan F=tabel

menunjukkan bahwa F=hitung > F=tabel dengan nilai signifikansi 0,037 yang

lebih kecil dari nilai 0,05.

Demikian dapat disimpulkan bahwa H0 di tolak, dan variabel independen

secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Hal

ini sesuai dengan hipotesis awal yang menyatakan bahwa secara bersama-sama

variabel independen berpengaruh terhadap dependen.

c. Uji Statistik t

Untuk mengetahui pengaruh secara langsung masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen maka dilakukan uji t. Uji statistik t

pada dasarnya dilakukan untuk menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel

independen secara individual dalam menjelaskan variasi variabel dependen.

Pengujian t-statistik dilakukan dengan cara membandingkan antara t-hitung

dengan t-tabel dan dengan melihat nilai signifikan dari masing-masing variabel

independen.

Page 53: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

42

Tabel 12 Hasil perhitungan Koefficientsa Regresi Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -7333,260 3918,079 -1,872 ,135

x1 1431,167 355,401 1,582 4,027 ,016

x2 16,188 4,362 1,458 3,711 ,021a. Dependent Variable: y

Dalam regresi pengaruh jumlah penduduk dan inflasi terhadap

pengangguran, dengana α:0.05 dan dƒ = (n-k-1) 10-2-1=7, sehingga dapat

diperoleh nilai t-tabel sebesar 1.872.

1) Uji Statistik Variabel Jumlah Penduduk

pengaruh variabel jumlah penduduk terhadap pengangguran di Kota

Makassar yang di gunakan adalah :

Ho : β1 = 0, berarti variabel jumlahpenduduk secara langsung tidak

berpengaruh terhadap pengangguran di Kota Makassar.

Ha : β1 ≠ 0, berarti variabel jumlah penduduk secara langsung

berpengaruh terhadap pengangguran di Kot Makassar.

Hasil perhitungan yang di dapat adalah t-hitung X1 = 4.027, sedangkan t-

tabel = 1,895, sehingga t-hitung < t-tabel (4.027 < 1,872). Perbandingan antara

t-hitung dengan t-tabel yang menunjukkan bahwa t-hitung < t-tabel, dengan

nilai signifikansi 0.016 maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa

secara langsung variabel jumlah penduduk tidak berpengaruhs signifikan

terhadap pengangguran di Kota Makassar. Dengan nilai sebesar t hitung 4.027

dan nilai koefesien sebesar 1.167 yang menyatakan bahwa setiap perubahan

Page 54: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

43

1% jumlah penduduk maka pengangguran di Kota Makassar akan mengalami

peningkatan sebesar 1.167 persen.

Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis awal yang menyatakan bahwa jumlah

penduduk berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pengangguran di Kota

Makassar.

2) Uji Statistik Variabel Inflasi.

Hipotesis pengaruh variabel inflasi terhadap pengangguran di Kota

Makassar yang digunakan adalah :

Ho : β2 = 0, berarti secara langsung variabel inflasi tidak berpengaruh terhadap

variabel pengangguran.

Ha : β2 ≠ 0, berarti secara langsung inflasi berpengaruh terhadap variabel

pengangguran.

Dari hasil regresi diperoleh nilai singnifikansi 0,021 berarti nilai 0,021

lebih kecil dari 0,05 atau 5% sedangkan nilai koefisien sebesar 16,188 sehingga

dapat disimpulkan bahwa variabel inflasi berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap pengangguran di Kota Makassar. Berarti Ho di tolak dan Ha diterima.

Dengan nilai koefisien sebesar 16,188, menyatakan bahwa setiap 1%

kenaikan iflasi maka pengangguran di Kota makassar akan mengalami

peningkatan sebesar 16,188 persen, begitu juga sebaliknya setiap 1% penurunan

tingkat iflasi akan meningkatkan pengangguran sebesar 16,188 persen. Hal ini

sesuai dengan hipotesis awal yang menyatakan bahwa inflasi berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap tingkat pengangguran di Kota Makassar.

Page 55: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

44

C. Uji Hipotesis

Tabel 13 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Sumber : Hasil Olahan SPSS 2015

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien

determinasi adalah nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-

variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.

Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel

dependen.

Dari hasil regresi pengaruh Besarnya Jumlah Penduduk, tingkat inflasi,

terhadap tingkat pengangguran di Kota Makassar (Y) diperoleh nilai R2 sebesar

Variable Coefficient t-Statistic Prob.

Konstanta (C) 772.1465 3.704397 0.0139

Jumlah Penduduk 55.76600 3.842486 0.0121

Tingkat inflasi 0.720008 3.857829 0.0119

R-squared 0.854127 Mean dependent var 9.054000

Adjusted R-squared 0.737428 S.D. dependent var 3.783761

S.E. of regression 1.938865 Akaike info criterion 4.468936

Sum squared resid 18.79599 Schwarz criterion 4.620228

Log likelihood -17.34468 F-statistic 7.319089

Durbin-Watson stat 3.369071 Prob(F-statistic) 0.025481

Page 56: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

45

0,854127. Hal ini berarti variasi variabel independen (bebas) menjelaskan variasi

tingkat pengangguran di Kota Makassar sebesar 85,41 persen. Adapun sisanya

variasi variabel lain dijelaskan diluar model sebesar 14,59 persen. Untuk R2

sebesar 0,854127 ini dinyatakan bahwa model valid sebab data yang digunakan

adalah data sekunder. Dimana model yang valid apabila menggunakan data

sekunder lebih dari 0,25 (R2 > 0,25).

D. Uji Statistik F (Deteksi Signifikansi Simultan )

Pengujian terhadap pengaruh semua variabel independen di dalam model

dapat dilakukan dengan uji simultan (uji F). Uji statistik F pada dasarnya

menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

Dari regresi pengaruh Besarnya Jumlah penduduk, tingkat inflasi terhadap

tingkat pengangguran di Kota Makassar, maka diperoleh F-tabel sebesar 4,53

(α:5% dan df :10-4=6) sedangkan F-statistik/F-hitung sebesar 7,319089 dan nilai

probabilitas F-statistik sebesar 0,025481 . Nilai Fhitung (7,319089) > Ftabel (4,53)

dan nilai f probabilitas (0,025481) lebih kecil dari tarif nyata 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa variabel independen secara bersama-sama berpengaruh

terhadap variabel dependen (Fhitung > Ftabel).

Page 57: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

46

E. Uji Statistik T (Deteksi Signifikansi Parameter Individual)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh

masing-masing variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen. Dalam regresi pengaruh Besarnya Jumlah Penduduk, tingkat

inflasi, terhadap tingkat pengangguran di Kota Makassar, dengan α:5% dan df = 6

(n-k =10-4), maka diperoleh nilai t-tabel sebesar 2,447. Berdasarkan nilai t-tabel

tersebut dan dengan asumsi tstatistik / thitung > ttabel, maka :

Variabel Jumlah Penduduk, Nilai t probabilitas (0,0121) lebih kecil dari

taraf nyata sebesar 0,05 dimana thitung (3,842486) > ttabel (2,447) sehingga dapat

disimpulkan bahwa variabel Besarnya Jumlah Penduduk Konstan memiliki

pengaruh signifikan terhadap tingkat pengangguran. Nilai t negatif menunjukkan

bahwa besarnya jumlah penduduk mempunyai hubungan yang berlawanan arah

dengan tingkat pengangguran.

Variabel tingkat inflasi, nilai t probabilitas (0,0119) lebih kecil dari tarif

nyata sebesar 0,05 dimana thitung (3,857829) > ttabel (2,447) sehingga dapat

disimpulkan bahwa variabel tingkat inflasi memiliki pengaruh signifikan terhadap

tingkat pengangguran. Nilai t positif menunjukkan bahwa tingkat inflasi

mempunyai hubungan yang searah dengan tingkat pengangguran.

F. Uji Analisis Regresi Berganda

Hasil persamaan dari Analisis Regresi Linier Berganda diperoleh persamaan :

Y = 55,76600X1 + 18,06224X2 + 0,720008

Page 58: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

47

Koefisien regresi (X1) menunjukkan bahwa pengaruh Jumlah Penduduk

adalah negatif terhadap tingkat pengangguran di Kota Makassar. Ini menunjukkan

bahwa apabila Jumlah Penduduk naik sebesar 1% maka tingkat pengangguran di

Kota Makassar akan meningkat sebesar 55,76600 persen, dengan asumsi tingkat

inflasi.

Koefisien regresi (X2) menunjukkan bahwa Inflasi adalah negatif terhadap

tingkat pengangguran di KotaMakassar. Ini menunjukkan bahwa apabila tingkat

inflasi di Kota Makassar naik sebesar 1% maka tingkat pengangguran di Kota

Makassar akan meningkat sebesar 18,06224 persen, dengan asumsi jumlah

penduduk.

G. Analisis dan Indikasi

1. Pembahasan Penelitian

a. Hasil Uji Simultan

Secara bersama-sama variabel jumlah penduduk dan iflasi berpengaruh

langsung dan signifikan terhadap tingkat pengangguran (Y). Hal ini dibuktikan

Fhitung 8,331 dan F tabel sebesar 4,74 dengan Signifikan F sebesar 0,037 atau

lebih kecil dari 0,05 (5%), Sehingga menerima Ha dan menolak Ho.

Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Adam Smith yang mengataan

bahwa jumlah penduduk yang banyak dalam satu wilyah akan mendodrong

pertumbuhan ekonomi karena manusia adalah faktor utama dalam

meningkatkan perekonomian suatu wilyah, sebabtanp manusia faktor-faktor

produksi lainnya tidak akan berarti. Jumlah penduduk yang banyak akan

Page 59: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

48

mengakibatkan inflasi suatu daerah meningkat dengan peningkatan iflasi

tersebut akan berpengaruh terhadap penurunan tingkat pengangguran. Teori ini

sesuai dengan hasil uji secara simultan variabel jumlah penduduk dan variabel

inflasi yang secara bersama-sama berpengaruh terhadap tingkat pengangguran.

b. Hasil uji secara parsial

Afdapun pengaruh langsung jumlah penduduk terhadap tingkat

pengangguran menunjukkan pengaruh posistif yang tindak signifikan. Dengan

meliahat nilai koefisien sebesar 1,167 maka hal ini menandakan bahwa setiap

kenaikan 1 persen jumlah penduduk maka akan meningkatkan tingkat

pengangguran 1,167 persen. Hal ini sesuai dengan teori Malthus yang

menyatakan bahwa manusia berkembang lebih cepat jika dibandingkan dengan

produksi hasil-hasil pertanian yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan

manusia. Karena perkembangan jumlah manusia jauh lebih cepat dari produksi

hasil-hasil pertanian maka Malthus meramal suatu saat nanti akan terjdi

malapetaka atau disaster yang akan menimpah umat manusia, dan malapetaka

itu bisa berupa meningkat tingkat pengangguran disuatu daerah atau negara.

Adapun pengaruh tidak langsung jumlah penduduk (X1) terhadap

pengangguran (Y) melalui inflasi (X2) menunjukkan pengaruh negatif yang

tidak signifikan. Pengaruh negatif yang tidak signifikan mengindikasikan

bahwa variabel jumlah penduduk mempunyai pengaruh yang sangat lemah

terhadap tingkat pengangguran di Kota Makassar.

Page 60: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

49

c. Pengaruh Inflasi

Variabel inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat

pengangguran di Kota Makassar. Hal ini mengindikasikan bahwa naiknya

tingkat inflasi, maka akan meningkatkan jumlah pengangguran.

Variabel jumlah penduduk berpengaruh signifikan terhadap tingkat

pengangguran dengan arah yang negatif. Artinya setiap kenaikan satu persen

Jumlah Penduduk akan menyebabkan tingkat pengangguran di Kota Makassar

meningkat sebesar 55,76600 persen. Pertumbuhan ekonomi merupakan akibat

dari adanya peningkatan kapasitas produksi yang merupakan turunan dari

peningkatan investasi. Dengan meningkatnya investasi, pasti permintaan

tenaga kerja akan bertambah, sehingga dengan adanya peningkatan

pertumbuhan ekonomi yang diakibatkan oleh adanya peningkatan investasi

berpengaruh terhadap penurunan tingkat pengangguran dengan asumsi

investasi tidak bersifat padat modal.

Variabel tingkat inflasi berpengaruh signifikan terhadap tingkat

pengangguran dengan arah yang positif. Artinya setiap kenaikan satu persen

tingkat inflasi akan menyebabkan tingkat pengangguran di Kota Makassar

meningkat sebesar 18,06224 persen. Kenaikan tingkat inflasi sering dijadikan

pokok permasalahan yang menyebabkan tingkat upah riil menjadi kaku bawah

.Hal ini dikarenakan upah minimum merupakan kewajiban legal dan harus

diikuti oleh setiap perusahaan serta memiliki kekuatan hukum, dimana

perusahaan tidak boleh memberikan upah di bawah upah minimum. Selain itu,

Page 61: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

50

upah minimum sering dijadikan alasan bagi serikat buruh untuk mencegah

terjadinya penurunan upah di bawah upah minimum.

Semua perusahaan mempunyai tujuan untuk memaksimumkan laba.

Perusahaan akan mengganti input lain yang relatif lebih mahal dengan input

yang relatif lebih murah. Apabila upah tenaga kerja meningkat akibat jumlah

penduduk maka perusahaan akan berusaha mengganti dengan input lain yang

lebih murah atau mengurangi jumlah tenaga kerja agar keuntungan yang

diperoleh maksimal. Adanya kenaikan upah minimum menyebabkan

pengubahan proses produksi yang padat tenaga kerja dengan proses produksi

yang lebih padat modal dan lebih menuntut keterampilan.

Variabel tingkat inflasi berpengaruh signifikan terhadap pengangguran di

Kota Makassar dengan arah yang positif. Artinya, setiap kenaikan satu persen

tingkat inflasi akan menyebabkan peningkatan pengangguran sebesar

0,720008. (2009) juga menemukan fenomena yang menarik dalam

menganalisis kurva Phillips di negara-negara Asia. Hubungan positif namun

tidak signifikan antara inflasi dan pengangguran ditemukan di negara Philipina,

China, India, dan Thailand. Hubungan positif ini terutama terjadi pada negara-

negara dengan pertumbuhan populasi yang tinggi. Hal ini karena pertumbuhan

populasi yang tinggi dapat mengakibatkan pertumbuhan yang tinggi pula

terhadap angkatan kerja, sehingga jika lapangan kerja tidak mampu menyerap

semua perubahan tersebut, pengangguran akan meningkat.

Hubungan inflasi dan pengangguran yang positif dalam kurva Phillips

menunjukkan bahwa fenomena inflasi lebih cenderung merupakan fenomena

Page 62: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

51

cost push inflation atau dorongan penawaran. Inflasi dari sisi penawaran terjadi

apabila terdapat penurunan penawaran terhadap barang-barang dan jasa karena

adanya kenaikan dalam biaya produksi yang diakibatkan oleh keinginan

meningkatnya tingkat upah riil pekerja karena adanya ekspektasi inflasi dimasa

depan akan meningkat. Peningkatan upah ini akan membuat produsen untuk

menurunkan tingkat produksinya dibawah tingkat produksi optimal sehingga

akan meningkatkan harga dan akan meningkatkan tingkat pengangguran.

Variabel jumlah Penduduk berpengaruh secara signifikan dikarenakan

kebanyakan pengangguran di Indonesia lebih memilih untuk bekerja tidak

semata-mata untuk mendapatkan materi tetapi mencari kepuasaan seperti

dengan tingkat inflasi, jenis pekerjaan yang sesuai dengan kegemaran.

Page 63: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

52

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Variabel jumlah penduduk tidak berpengaruh signifikan terhadap

pengangguran di Kota Makassar. Dengan nilai sebesar t hitung 4.027

dan nilai koefesien sebesar 1.167 yang menyatakan bahwa setiap

perubahan 1% jumlah penduduk maka pengangguran di Kota Makassar

akan mengalami peningkatan 1.167 persen.

2. Variabel Inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

pengangguran di Kota Makassar dengan nilai koefisien sebesar 16,188

menyatakan bahwa setiap 1% kenaikan inflasi maka pengngguran di

Kota Makassar akan mengalami peningkatan sebesar 16,188 persen.

B. Saran

1. Untuk mengurangi tingkat pengangguran di Kota Makassar maka

mobilitas atau pembangunan ekonomi seharusnya diarahkan menuju

wilayah yang mempunyai pengangguran yang rendah, atau daerah

dengan perekonomian yang rendah. Dalam hal ini, pemerintah

selayaknya untuk berinvestasi di daerah dengan perekonomian yang

rendah yang berorientasi pada padat karya. Sektor sekunder dan tersier

harus lebih dipacu produktivitasnya.

Page 64: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

53

2. Untuk penelitian selanjutnya, dalam menghitung tingkat pengangguran

sebaiknya dibedakan antara tingkat pengangguran terbuka dan setengah

pengangguran sehingga hasilnya lebih akurat

Page 65: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

54

DAFTAR PUSTAKA

Amri Amir, 2007. “Pengaruh inflasi dan pertumbuhan ekonomi terhadappengangguran di Indonesia”. Jurnal Inflasi dan Pengangguran Vol. 1 no.1, 2007, Jambi.

Anonim, 2015. Makassar Dalam Jurnal. Badan Pusat Statistik Kota Makassar.

Boediono, 1999. Teori pertumbuhan ekonomi. Yogyakarta : BPFE UGM

Damodar Gujarati, 2000. Ekonometrika Dasar. Trans. Sumarno Zain. Jakarta.Erlangga.

Gilarso, 2003. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Yogyakarta: kanisius.

Gregory N. Mankiw, 2000. Teori Makro Ekonomi. Jakarta :Erlangga

Irawan dan Suparmoko, 1997. Ekonomika pembagunan. Jakarta : LP3ES

J Suprianto, 2001. Statistik teori dan aplikasi. Jakarta : Erlangga

Suharsimi, Arikanto, 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta: Rineka Cipta

Lincolin Arsyad, 1999. Ekonomi Pembangunan Edisi Kedua. STIEYKPN:Yogyakarta.

Muana Nanga., 2001. Ekonomi Makro Teori, Masalah dan Kebijakan. Jakarta :Erlangga

Nazir Mohammad, 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia

Paul A. Somelson & William, D. Nordhaus, 1997. Mikroekonomi. Jakarta:Erlangga

Sukirno Sandono, 1994. Pengantar Teori Ekonomi. Jakarta: Raja GrafindoPersada.

................................ , 2005. Mikro Ekonomi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

................................ ,2008. Makro ekonomi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Suparmoko M. dan Irawan, 1997. Ekonomika Pembangunan. Yogyakarta: BPFE

http//:www.bi.go.id (situs resmi Bank Indonesia)

http//:www.bps.go.id (situs resmi Badan Pusat Statistik)

Page 66: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

55

LAMPIRAN

Page 67: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

56

LAMPIRAN I

Y x1 x2

7.629 7.629 7.629

7.629 7.629 7.629

7.629 7.629 7.629

7.629 7.629 7.629

7.629 7.629 7.629

7.629 7.629 7.629

7.629 7.629 7.629

Page 68: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

57

LAMPIRAN II

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Y 8597,588571 1626,4861014 7

x1 7,700000 1,7983696 7

x2 303,367286 146,5191528 7

Correlations

Y x1 x2

Pearson Correlation

Y 1,000 ,374 ,147

x1 ,374 1,000 -,829

x2 ,147 -,829 1,000

Sig. (1-tailed)

Y . ,204 ,377

x1 ,204 . ,011

x2 ,377 ,011 .

N

Y 7 7 7

x1 7 7 7

x2 7 7 7

Page 69: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

58

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 12800036,453 2 6400018,226 8,331 ,037b

Residual 3072705,775 4 768176,444

Total 15872742,228 6

a. Dependent Variable: y

b. Predictors: (Constant), x2, x1

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -7333,260 3918,079 -1,872 ,135

x1 1431,167 355,401 1,582 4,027 ,016

x2 16,188 4,362 1,458 3,711 ,021

a. Dependent Variable: y

Model Summaryb

Model R R

Square

Adjusted

R

Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics Durbin-

WatsonR

Square

Change

F

Change

df1 df2 Sig. F

Change

1 ,898a ,806 ,710876,45675

53,806 8,331 2 4 ,037 2,613

a. Predictors: (Constant), x2, x1

b. Dependent Variable: y

Page 70: SKRIPSI PENGARUH BESARNYA JUMLAH PENDUDUK DAN …

59

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 6975,561523 11180,873047 8597,588571 1460,5955665 7

Residual -985,5657959 953,8776855 0E-7 715,6239440 7

Std. Predicted Value -1,111 1,769 ,000 1,000 7

Std. Residual -1,124 1,088 ,000 ,816 7

a. Dependent Variable: y

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic

Y 7 4505,6130 7629,1380 12134,7510 8597,588571 614,7539622 1626,4861014

x1 7 5,0200 4,3900 9,4100 7,700000 ,6797198 1,7983696

x2 7 434,3500 117,2690 551,6190 303,367286 55,3790344 146,5191528

Valid N (listwise) 7