Kwalitas Air Bag. 2
-
Upload
aditya-mahatma-ramadhan -
Category
Documents
-
view
59 -
download
0
description
Transcript of Kwalitas Air Bag. 2
LAPORAN RESMI
KUALITAS AIR
DISUSUN OLEH :
Nama : Wisnu Hengki Saputra
NIM : 11 / 14356 / TP
Jurusan : Teknik Pertanian
Fakultas : Teknologi Pertanian
Acara : Pengukuran Parameter Kualitas Air
( Suhu, pH, Konduktivitas, DHL, TDS )
Co.Ass : Albertus Deni N. P. A
Pembimbing : Ir. Nuraeni Dwi Dharmawati, MP
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2012
I. Acara : Pengukuran Parameter Kualitas Air (Suhu, pH,
Konduktivitas,DHL,TDS)
II. Hari/Tanggal : Kamis, 7 Juni 2012
III. Tujuan : 1. Mengetahui parameter kualitas air.
2. Mampu mengukur suhu, pH, konduktivitas, DHL, TDS.
IV. Dasar Teori
A. Suhu
Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi
suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis,
suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom
dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk
perpindahan maupun gerakan di tempat berupa getaran. Makin tingginya
energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut.
Suhu juga disebut temperatur yang diukur dengan alat termometer.
Empat macam termometer yang paling dikenal adalah Celsius,
Reumur, Fahrenheit dan Kelvin.
B. PH
PH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan
tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. pH
didefinisikan sebagai kologaritma aktivitas ion hidrogen (H+) yang
terlarut. Koefisien aktivitas ion hidrogen tidak dapat diukur secara
eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan teoritis.
Skala pH bukanlah skala absolut. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan
larutan standar yang pH-nya ditentukan berdasarkan persetujuan
internasional.
pH didefinisikan sebagai minus logaritma dari aktivitas ion hidrogen
dalam larutan berpelarut air. pH merupakan kuantitas tak berdimensi.
dengan aH adalah aktivitas ion hidrogen. Alasan penggunaan
definisi ini adalah bahwa aH dapat diukur secara eksperimental
menggunakan elektrode ion selektif yang merespon terhadap aktivitas ion
hidrogen ion.
C. Konduktivitas dan DHL
Besarnya konsentrasi garam-garam yang terlarut dalam air
diklasifikasikan dengan konduktivitas elektrik. Sebab besar kecilnya daya
hantar listrik (DHL) dipengaruhi oleh besarnya konsentrasi ion-ion yang
ada dalam air atau disebut juga salinitas. Nilai DHL selain merupakan
fungsi dari konsentrasi ion dalam air juga sangat dipengruhi oleh
temperatur air. Suhu standar perhitungan nilai DHL adalah 250C.
DHL diukur dengan mho yang perbandingan terbalik dengan ohm.
Konduktivitas elektrik air ditentukan dengan menghitung tahanan listrik
antara dua elektroda paralel yang dicelupkan dalam air. Dasar satuan
untuk konduktivitas elektrik adalah ohm/m atau mmho/cm atau
micromhos/cm. Dilihat dari kemampuannya dalam menghantarkan arus
listrik larutan dibedakan menjadi 2 (dua) :
1. Larutan Elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik
ditandai lampu menyala pada alat uji elektrolit dan timbulnya
gelembung gas pada salah satu atau kedua elektrodanya. Larutan
elektrolit dibedakan menjadi 2 (dua) :
- Elektrolit kuat : Lampu menyala terang, dan pada permukaan
elektroda terdapat banyak gelembung gas. Contoh : H2SO4, HCl,
HNO3, HBr, HI, HClO4, NaOH, KOH, Ba(OH)2, Ca(OH)2, Sr(OH)2,
NaCl, KCl, Mg(NO3)2.
- Elektrolit lemah : Lampu menyala redup atau tidak menyala dan pada
permukaan elektroda terdapat sedikit gelembung gas. Contoh : HF,
HNO2, HCN, H2S, CH3COOH, NH3, Al(OH)3, Fe(OH)3.
1. Larutan Non Elektrolit adalah larutan yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik. Hal ini ditandai lampu tidak menyala
pada alat uji elektrolit dan tidak terdapat gelembung gas pada
permukaan elektrodanya. Contoh : larutan gula, larutan UREA,
larutan alcohol.
D. Total Padatan Terlarut
Total padatan terlarut adalah jumlah konsentrasi bahan-bahan padat
terlarut dalam air yang dapat berupa bahan organik atau anorganik.
Mengukur total padatan terlarut atau total dissolve solid. Air adalah
molekul yang paling banyak ada di alam. Bahan tubuh manusia sendiri
tersusun dari 80% cairan. Namun tidak semua air yang ada di bumi ini
mempunyai kualitas yang baik dan layak untuk dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Salah satu cara untuk mengukur kualitas
air adalah dengan cara mengukur total padatan terlarut di dalamnya.
Pengertian TDS (Total Dissolve Solid) atau total padatan terlarut
adalah jumlah zat terlarut (baik itu zat organik maupun anorganik,
misalnya garam, dan lain-lain) yang terdapat pada sebuah larutan. Pada
umumnya ukuran zat yang terlarut dalam harus dapat melewati saringan
yang berdiameter 2 mikrometer (2×10-6 meter).
V. Alat dan Bahan
a. Alat
1. Conductivity meter : 1 buah
2. Erlemeyer : 2 buah
3. Gelas beker : 2 buah
4. Kertas stik pH : 4 buah
5. Multitester : 1 buah
6. pH meter : 1 buah
7. Termometer batang : 1 buah
b. Bahan
1. Sampel air sungai : 500 mililiter
2. Sampel air selokan mataram : 500 mililiter
VI. Cara Kerja
a. Teoritis
1. Menyiapkan sampel air selokan mataram sebanyak 250 ml didalam tiap
erlenmeyer, beri label 1 dan 2 pada masing-masing erlenmeyer.
2. Menyaipkan sampel air didalam gelas beker untuk sampel air sungai
masing 250 pada tiap gelas beker, dan beri label 3 dan 4 pada tiap gelas
beker.
3. Mengukur pH sampel dengan mencelupkan kertas stik pH pada setiap
gelas. Mengamati perubahan warna pada kertas stik pH, cocokan warna
kertas sitk pH dengan kotak warna pH untuk mengetahui nilai pH, catat
hasilnya.
4. Mengukur suhu sampel 1, 2, 3, 4 menggunakan conductivity meter. Catat
hasilnya. Atur tombol salinitas atas dasar konsentrasinya. Catat harga
salinitasnya.
5. Mengukur daya hantar listrik pada sampel air 1, sampel 2, sampel 3,
sampel 4 menggunakan multitester. Gunakan skala 1 kΩ. Catat nilainya.
b.Skematis
1. Disiapkan sampel air selokan mataram sebanyak 250 ml didalam tiap
erlenmeyer, beri label 1 dan 2 pada masing-masing erlenmeyer.
2. Disaipkan sampel air didalam gelas beker untuk sampel air sungai
masing 250 pada tiap gelas beker, dan beri label 3 dan 4 pada tiap gelas
beker.
3. Diukur suhu sampel pada gelas 1 sampai gelas 4 menggunakan
termometer, catat hasilnya.
4. Diukur pH sampel dengan mencelupkan kertas stik pH pada setiap gelas.
Mengamati perubahan warna pada kertas stik pH, cocokan warna kertas
sitk pH dengan kotak warna pH untuk mengetahui nilai pH, catat
hasilnya.
5. Diukur daya hantar listrik pada sampel air 1, 2, 3, 4 menggunakan
multitester. Gunakan skala 1 kΩ. Catat nilainya.
VII. Hasil Pengamatan
A. Parameter Kualitas Air
No Parameter
KelompokGelas 1 Gelas 2 Gelas 3 Gelas 4
1Electrical
Conductivity
0,224 mS 0,225 mS 0,268 mS 0,266 mS
29,6 0C 29,5 0C 29,1 0C 29,1 0C
0,244 0,244 0,289 0,287
2 DHL 7,5 kΩ 7,5 kΩ 7 kΩ 7 kΩ
3 pH meter 7,60 7,55 7,52 7,55
4 Kertas stik pH 8 8 7 7
5 Suhu 30 0C 30 0C 29 0C 29 0C
6 TDS156,16
ppm
156,16
ppm
184,96
ppm
183,68
ppm
Keterangan :
Gelas 1 dan 2 adalah sampel air selokan mataram.
Gelas 3 dan 4 adalah sampel air sungai.
B. Hasil Perhitungan
a. Electrical Conductivity
Gelas 1
EC (250C) = EC(t) + (t) × 0,02 × EC (t)
= 0,224 + ( (29,6 -25) × 0,02 × 0,224 )
= 0,244 mmho/cm
Gelas 2
EC (250C) = EC(t) + (t) × 0,02 × EC (t)
= 0,224 + ( (29,6 -25) × 0,02 × 0,224 )
= 0,244 mmho/cm
Gelas 3
EC (250C) = EC(t) + (t) × 0,02 × EC (t)
= 0,268 + ( (29,1 -25) × 0,02 × 0,268 )
= 0,289 mmho/cm
Gelas 4
EC (250C) = EC(t) + (t) × 0,02 × EC (t)
= 0,266 + ( (29,1 -25) × 0,02 × 0,266 )
= 0,287 mmho/cm
b. Total Padatan Terlarut (TDS)
Gelas 1
TDS (ppm) = 640 × EC (mmho/cm)
= 640 × 0,244
= 156,16 ppm
Gelas 2
TDS (ppm) = 640 × EC (mmho/cm)
= 640 × 0,244
= 156,16 ppm
Gelas 3
TDS (ppm) = 640 × EC (mmho/cm)
= 640 × 0,289
= 184,96 ppm
Gelas 4
TDS (ppm) = 640 × EC (mmho/cm)
= 640 × 0,287
= 183,68 ppm
VIII. Pembahasan
Pada praktikum kali ini akan dibahas mengenai parameter kulitas air
yaitu suhu, pH, konduktivitas, DHL dan TDS.
Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi
suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu
menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Pada praktikum ini
satuan suhu yang dipakai adalah celcius dan mengunakan termometer dan
conductivity meter dengan ketelitian lebih tinggi.
Besarnya konsentrasi garam-garam yang terlarut dalam air
diklasifikasikan dengan konduktivitas elektrik. Sebab besar kecilnya daya
hantar listrik (DHL) dipengaruhi oleh besarnya konsentrasi ion-ion yang
ada dalam air atau disebut juga salinitas. Nilai DHL selain merupakan
fungsi dari konsentrasi ion dalam air juga sangat dipengruhi oleh
temperatur air. Dilihat dari kemampuannya dalam menghantarkan arus
listrik larutan dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu larutan elektrolit yang dapat
menghantarkan arus listrik dan larutan non elektrolit yang tidak dapat
menghantarkan listrik.
Tujuan pengukuran total padatan terlarut atau total dissolve solid ini
adalah untuk mengukur kualitas air, biasanya untuk pengairan,
pemeliharaan aquarium, kolam renang, proses kimia, pembuatan air
mineral, dan lain-lain. Setidaknya, kita dapat mengetahui air minum mana
yang baik dikonsumsi tubuh, ataupun air murni untuk keperluan kimia
(misalnya pembuatan kosmetika, obat-obatan, makanan, dan lain-lain).
Semakin sedikit total padatan terlarut dalam air maka semakin bagus
kualitas air tersebut.
Dari hasil pengamatan dan pengukuran parameter kualitas air di
peroleh data sebagai berikut : pada gelas 1 nilai electrical conductivity
(EC) 0,244 mmho/cm, daya hantar listrik (DHL) 7,5 kΩ, pH
( menggunakan pH meter = 7,60 dan menggunakan kertas stik pH = 8),
suhu 300C, total padatan terlarut (TDS) 156,16 ppm. Pada gelas 2 nilai
electrical conductivity (EC) 0,244 mmho/cm, daya hantar listrik (DHL)
7,5 kΩ, pH ( menggunakan pH meter = 7,55 dan menggunakan kertas stik
pH = 8), suhu 300C, total padatan terlarut (TDS) 156,16 ppm. Pada gelas 3
nilai electrical conductivity (EC) 0,289 mmho/cm, daya hantar listrik
(DHL) 7 kΩ, pH ( menggunakan pH meter = 7,52 dan menggunakan kertas
stik pH = 7), suhu 290C, total padatan terlarut (TDS) 184,96 ppm. Pada
gelas 4 nilai electrical conductivity (EC) 0,287 mmho/cm, daya hantar
listrik (DHL) 7 kΩ, pH ( menggunakan pH meter = 7,55 dan menggunakan
kertas stik pH = 7), suhu 290C, total padatan terlarut (TDS) 183,68 ppm.
Dari data yang telah diperoleh dapat diketahui bahwa sampel air
selokan mataram pada gelas 1 dan gelas 2 memiliki nilai electrical
conductivity (EC) dan total padatan terlarut (TDS) lebih rendah
dibandingkan sampel air sungai pada gelas 3 dan gelas 4. Untuk tingkat
keasamannya pengukuran menggunakan pH meter rentang nilainya tidak
terlalu jauh. Menggunakan kertas stik pH menunjukan sampel air selokan
mataram (sampel 1 dan sampel 2) bersifat basa, dan sampel air (sampel 3
dan sampel 4) sungai bersifat netral.
IX. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan pembahasan yang telah dilakukan, maka
dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Dilihat dari kemampuannya dalam menghantarkan arus listrik larutan
dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu larutan elektrolit yang dapat
menghantarkan arus listrik dan larutan non elektrolit yang tidak dapat
menghantarkan listrik.
2. Parameter kulitas air yaitu suhu, pH, konduktivitas, DHL dan TDS.
3. Suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Semakin tinggi
suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut.
4. Pengaruh pH air terhadap tanaman yakni terjadi pada kelarutan zat-zat
hara dalam tanah, persediaan unsur hara dalam tanah, dan lain-lain.
5. konduktivitas elektrik diklasifikasikan dengan besarnya konsentrasi
garam-garam yang terlarut dalam air.
6. Daya hantar listrik (DHL) dipengaruhi oleh besarnya konsentrasi ion-ion
yang ada dalam air atau disebut juga salinitas. Nilai DHL selain
merupakan fungsi dari konsentrasi ion dalam air juga sangat dipengruhi
oleh temperatur air.
7. Dalam menghantarkan arus listrik larutan dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu
larutan elektrolit yang dapat menghantarkan arus listrik dan larutan non
elektrolit yang tidak dapat menghantarkan listrik.
8. Semakin sedikit total padatan terlarut dalam air maka semakin bagus
kualitas air tersebut.
X. DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2012. Buku Petunjuk Praktikum Kualitas Air. Institut Pertanian STIPER.Yogyakarta.
Http://blogsawit.wordpress.com/water-treatmen/1-parameter-kontrol-air.
Http://fredi-36-a1.blogspot.com/2010/04/daya-hantar-listrik.html.
Karmono dan Cahyono,J, (1978), Penentuan Kualitas Air, Laboratorium Hidrologi, NUFFIC-UGM, Yogyakarta.
Yogyakarta, 7 Juni 2012
Mengetahui,
Co.Ass Praktikan
( Albertus Deni N. P. A ) ( Wisnu Hengki Saputra)