Kusta Rr Translate

2
Perubahan tiba-tiba dari yang sebelumnya plak tumpul menjadi lesi bengkak, dan lesi bengkak baru timbul di kulit normal dengan atau tanpa ganggguan neuritis. Warna eritematous yang ungu kehitaman adalah karakteristik DTH. Varian morfologi meliputi anular, konsentris,dan perubahan eczematous. Lesi jarang soliter, seperti yang bias terjadi pada BT meningkat menjadi TT, sering beberapa, dan kadang-kadang banyak sekali. Seperti pada BL atau LL meningkat ke BT. Iritis dan lymphedema mungkin perubahan serentak. Neuritis juga berkisar dari ringan sampai berat, dan berpotensi buruk, terutama jika melibatkan beberapa saraf. Misalnya, pada LL umumnya, dan pada BL kadang-kadang, sesuatu yang lenyap/hilang/tdk ada dari serat nyeri tipe C yang mempersepsikan rasa sakit/nyeri berkurang dan pada kasus yang berat dapat menyebabkan hilangnya proteksi dari sensasi nyeri. Hal ini dapat disebut sebagai pola stoking/sarung gangguan sensorik, kehilangan fungsi motoric dengan keterlibatan saraf selain hilangnya fungsi sensorik/sensasi dapat terjadi di lengan distal dan kaki. Kejadian dari salah satu atau kedua tanda dan gejala berikut ini dari pasien lepra (biasanya bentuk borderline) Peningkatan inflamasi dari lesi kulit Inflamasi pada saraf (manifestasi sebagai gangguan motoric/sensorik yang baru, nyeri pada saraf atau kelemahan) T1R bias muncul, selama atau setelah pengobatan dengan MDT. Mayoritas (sekitar 50 %)ndari reaksi muncul selama pengobatan dengan MDT tetapi kira-kira 25% pasien hadir dengan reaksi tipe 1 pada saat didiagnosis. Kira-kira 30% dari pasien dengan lepra borderline T1R terus berkembang dibeberapa titik selama penyakit mereka. Gambaran klinik rekasi tipe 1 inflamasi pada lesi yang sudah ada, tidak ada gejala sistemik (seperti demam, menggigil, dan arthralgia). Lesi bengkak, jadi eritematous, dan kadang-kadang lemah/lembut/halus, stimulasi selulitis. Pada kasus yang berat, bias muncul ulserasi. Pasien mungkin menyatakan bahwa muncul lesi baru dengan reaksi. Tapi ini mungkin merupakan lesi subklinik yang disoroti oleh reaksi.

description

reaksi kusta

Transcript of Kusta Rr Translate

Page 1: Kusta Rr Translate

Perubahan tiba-tiba dari yang sebelumnya plak tumpul menjadi lesi bengkak, dan lesi bengkak baru timbul di kulit normal dengan atau tanpa ganggguan neuritis. Warna eritematous yang ungu kehitaman adalah karakteristik DTH. Varian morfologi meliputi anular, konsentris,dan perubahan eczematous. Lesi jarang soliter, seperti yang bias terjadi pada BT meningkat menjadi TT, sering beberapa, dan kadang-kadang banyak sekali. Seperti pada BL atau LL meningkat ke BT. Iritis dan lymphedema mungkin perubahan serentak. Neuritis juga berkisar dari ringan sampai berat, dan berpotensi buruk, terutama jika melibatkan beberapa saraf. Misalnya, pada LL umumnya, dan pada BL kadang-kadang, sesuatu yang lenyap/hilang/tdk ada dari serat nyeri tipe C yang mempersepsikan rasa sakit/nyeri berkurang dan pada kasus yang berat dapat menyebabkan hilangnya proteksi dari sensasi nyeri. Hal ini dapat disebut sebagai pola stoking/sarung gangguan sensorik, kehilangan fungsi motoric dengan keterlibatan saraf selain hilangnya fungsi sensorik/sensasi dapat terjadi di lengan distal dan kaki.

Kejadian dari salah satu atau kedua tanda dan gejala berikut ini dari pasien lepra (biasanya bentuk borderline)

Peningkatan inflamasi dari lesi kulit Inflamasi pada saraf (manifestasi sebagai gangguan motoric/sensorik yang baru, nyeri pada saraf

atau kelemahan)

T1R bias muncul, selama atau setelah pengobatan dengan MDT. Mayoritas (sekitar 50 %)ndari reaksi muncul selama pengobatan dengan MDT tetapi kira-kira 25% pasien hadir dengan reaksi tipe 1 pada saat didiagnosis. Kira-kira 30% dari pasien dengan lepra borderline T1R terus berkembang dibeberapa titik selama penyakit mereka.

Gambaran klinik rekasi tipe 1 inflamasi pada lesi yang sudah ada, tidak ada gejala sistemik (seperti demam, menggigil, dan arthralgia). Lesi bengkak, jadi eritematous, dan kadang-kadang lemah/lembut/halus, stimulasi selulitis. Pada kasus yang berat, bias muncul ulserasi. Pasien mungkin menyatakan bahwa muncul lesi baru dengan reaksi. Tapi ini mungkin merupakan lesi subklinik yang disoroti oleh reaksi. Komplikasi utama dari reaksi tipe 1 adalah kerusakan saraf. Ketika sel mediated inflamasi menyerang antigen M. Leprae, semua kompartemen jaringan yang terinfeksi jadi rusak. Karena basil lebih suka di saraf, gejala neural dan temuan sering didapatkan. Reaksi reversal yang terjadi pada saraf dapat tiba-tiba menyebabkan kehilangan fungsi saraf dan kerusakan permanen pada saraf itu. Hal ini membuat reaksi tipe 1 suatu keadaan emergensi.

Reaksi tipe 1 dikarakteristikkan dengan peningkatan limfosit dalam lesi, edema berat dengan gangguan pada granuloma, pembentukan sel giant dan ekspresi HLA.

Reaksi tipe 1 terjadi pada tipe borderline dan dengan karakteristik neuritis akut dan/atau inflamasi akut pada lesi. Saraf sering menjadi lemah dengan kehilangan fungsi sensorik dan motoric. Lesi pada kulit

Page 2: Kusta Rr Translate

yang sudah ada menjadi eritematous atau edematous dan mungkin desquamatous atau jarang jadi ulkus. Lesi baru mungkin akan muncul. Kadang-kadang edema pada muka, tangan atau kaki adalah gejala yang ada/Nampak. Gejala konstitusional jarang/tidak biasa muncul.