Kunci Sukses Bertanam Singkong Gajah

10
Kunci Sukses Bertanam Singkong Gajah HL | 23 December 2013 | 09:00 Dibaca: 4417 Komentar: 57 30 Ilustrasi/Admin (Tribunnews) Singkong gajah adalah jenis singkong atau ubi kayu asal Kalimantan Timur. Ditemukan kembali oleh Prof.Ristono, guru besar Univ. Mulawarman, pada tahun 2006. Beliau lalu mulai mengembangkannya pada tahun 2008. Hasilnya cukup bagus. Produksi rerata ubi segar jenis ini per hektar adalah 120 ton. Satu kali musim tanam adalah selama 10 bulan. Harga ubi segar saat ini, sesuai kontrak 2013-2014 antara petani dengan pihak pabrikan, dipatok pada angka rp.700/kg. Harga itu adalah harga nett. Artinya upah panen dan ongkos angkut sudah ditanggung

description

isi

Transcript of Kunci Sukses Bertanam Singkong Gajah

Kunci Sukses Bertanam Singkong Gajah

Kunci Sukses Bertanam Singkong Gajah

HL | 23 December 2013 | 09:00 Dibaca: 4417 Komentar: 57 30Ilustrasi/Admin (Tribunnews)

Singkong gajah adalah jenis singkong atau ubi kayu asal Kalimantan Timur. Ditemukan kembali oleh Prof.Ristono, guru besar Univ. Mulawarman, pada tahun 2006. Beliau lalu mulai mengembangkannya pada tahun 2008. Hasilnya cukup bagus. Produksi rerata ubi segar jenis ini per hektar adalah 120 ton. Satu kali musim tanam adalah selama 10 bulan.

Harga ubi segar saat ini, sesuai kontrak 2013-2014 antara petani dengan pihak pabrikan, dipatok pada angka rp.700/kg. Harga itu adalah harga nett. Artinya upah panen dan ongkos angkut sudah ditanggung pengelola pabrik. Pabrik dimaksud adalah pabrik pengolahan ubi di Sumatera Utara. Bagi petani yang tidak ikut teken kontrak, biasanya para agen mengenakan harga rp.650/kg.

Jika hasil panen singkong gajah itu dihitung, maka 120.000 kg ubi segar dikali rp.650, akan menghasilkan uang rp.78.000.000,-. Ada pun biaya penanaman satu hektar ubi gajah terhitung sekitar rp.18.000.000,-. Jadi, petani masih mendapat keuntungan sebanyak enam juta rupiah setiap bulannya, dari menanam singkong gajah satu hektar. Namun, perhitungan tadi tidak menyertakan sewa tanah, karena tanah dianggap milik petani. Juga tidak menghitung bunga bank, karena dianggap modal awal adalah milik petani.

Lalu, bagaimana sebaiknya membudidayakan singkong gajah?

Singkong gajah umur 20 hari. Tinggi sudah 40 cm. Foto dokpri.

Tanaman singkong, jenis apapun, membutuhkan tanah yang subur dan gembur. Juga memiliki kadar air yang cukup, namun tidak boleh berlebihan. Singkong juga membutuhkan sinar matahari yang cukup, tidak boleh terlalu ternaungi teduhan. Sebagian besar kebun singkong di daerah kami, merupakan tanah luas yang kosong jika sedang tidak ditanami. Namun ada juga sebagian petani yang menanam pohon aren di sekeliling tanah kebun singkongnya. Hal ini tak terlalu menganggu, karena aren bukanlah tanaman yang berdaun banyak dengan tajuk yang lebar. Jarak tanam aren ini minimal 9 meter, agar tak terlalu meneduhi tanaman singkong.

Mula-mula, gulma dibersihkan jika ada. Tanah lalu ditraktor. Kemudian pupuk kandang disebar. Sebaiknya jumlahnya 40 ton atau lebih untuk satu hektar lahan. Bagi lahan yang punya sejarah serangan jamur, maka tebarlah tanah kapur atau pupuk abu atau Dotani atau abu janjang hasil pembakaran janjangan sawit secukupnya. Seminggu kemudian, tanah kembali di traktor, lalu ditanami dengan jarak tanam 11 meter. Jadi, dalam satu hektar lahan ada 10.000 pokok singkong gajah. Panjang stek sekitar 15 cm, dan dibenamkan sepertiganya. Stek jangan sampai terbalik.

Begitu penanaman selesai, maka langsung dipupuk dengan urea. Urea selain menyuplai nitrogen, juga berguna untuk mengendalikan rayap tanah yang suka memakan perkayuan stek singkong yang ditanam. Taburkan keliling 50 gram urea jarak 10 cm dari pangkal stek.

Urea yang terpakai untuk satu hektare tanaman singkong gajah jadinya adalah 500 kg. Harga urea (subsidi) saat ini adalah rp.100.000/sak, isi 50 kg. Otomatis, dana pembelian urea ini adalah rp.1 jt.

Pada usia sebulan, lakukan pengurangan cabang. Tinggalkan hanya satu cabang dalam satu pohon. Pilih yang paling sehat. Potonglah cabang yang akan dibuang dengan pisau stainless steel.

Pada singkong biasa, penjarangan cabang dilakukan pada usia 3 bulan. Tapi hal ini tak bisa dilakukan pada singkong gajah, karena tinggi cabang singkong gajah pada usia 3 bulan sudah mencapai 120-140 cm.

Pada usia tiga bulan, pupuklah dengan NPK 16-16-16. Jika tidak ada, bisa juga memakai NPK 12-12-12-4. Satu pohon cukup 50 gram saja. Kalau ada serangan kutu putih, semprot dengan pestisida Decis atau Matador. Selanjutnya lakukan pendangiran, maksudnya, gulma digaruk lalu tanah garukan dibumbunkan ke pangkal pohon.

Tanaman singkong tidak boleh tergenang air. Buatlah parit jika diperlukan. Bila ada serangan tikus yang masif, maka bisa dikendalikan dengan rottensida.

Biasanya, pekerjaan petani singkong selesai pada bulan ke tiga ini. Selanjutnya hanya menunggu masa panen. Berarti petani memiliki waktu tujuh bulan untuk melakukan kegiatan lain.

Singkong gajah dipanen setelah berusia sepuluh bulan penuh. Harus diperhatikan bahwa ubi segar harus segera diangkut ke pabrik, karena singkong segar tidak tahan lama.

Pohon singkong dicabut, lalu pangkal batangnya dipotong. Setelah itu baru umbinya dilepaskan dari rumpun dengan menggunakan parang pendek. Batang singkong dikumpulkan, diikat per duapuluh batang, lalu dibawa ke tempat teduh. Posisinya letakkan dalam keadaan berdiri.

Penulis sendiri saat ini kelabakan memenuhi permintaan stek singkong gajah. Banyak permintaan yang terpaksa ditolak atau ditunda akibat belum tersedianya stek yang cukup.

Kami tekankan di sini, apa yang kami tulis adalah kenyataan, dan kami sudah melakukannya. Rekan kompasianer Herlambang Tunas Gaharu Magelang bahkan berhasil panen 137 ton ubi segar dari lahan satu hektar. Ini bukan gembar-gembor bombastis, seperti yang sering dilakukan para penjual bibit tanaman. Karena itu, para petani harus berhati-hati kalau mau menanam jenis tanaman yang masih asing baginya.

Petani harus tahu seluk beluk budidaya suatu varian baru, sebelum memutuskan menanamnya. Belajarlah juga dari sesama petani, jangan cuma dari penjual bibit.

Selain itu, yang paling penting adalah : apakah benar ada pembeli hasil produknya? Jangan-jangan seperti cerita jati emas, atau lebih parah lagi, cerita tokek raksasa.

Galeri Foto Singkong Gajah0 komentar Tanaman singkong gajah umur 3 minggu

Singkong gajah berat 30 kg / umur 11 bln

Singkong gajah berat 22 Kg / Umur 9 bln

Ini singkong di makan 10 orang Habis tdk ya ??

TERNYATA SINGKONG GAJAH MEMANG LUAR BIASA

OKTOBER 25, 2013 11 KOMENTAR

Setahun yang lalu, saya beli bibit singkong gajah dari kalimantan timur. Varietas singkong hasil temuan alamiah seorang ilmuan, yang mempunyai sifat-sifat unggul. karena baru menanam singkong pertama kalinya, saya masih mengalami banyak faktor kendala teknis karena ketidaktahuan. sehingga penanaman berjalan kurang optimal, kurang seperti yang diharapkan. namun demikian, ternyata singkong gajah ini masih memberikan hasil rata-rata perpohon yang lumayan.

berikut saya paparkan beberapa kelebihan singkong gajah ini dari pengalaman kami sendiri:

Potensi umbi yang besar Pertumbuhan cepat dan adaptif Rasa enak Pertumbuhan umbi merata Kadar pati tinggi Daun singkong rasanya enak Batang besar dan tinggi

penanaman ini kami lakukan di beberapa lokasi berikut:

1. Pertama adalah lahan bekas galian sungaiDi lokasi ini kami melakukan uji coba tidak banyak, hanya sekitar 100 pohon. Hasilnya di tanah yang subur ini luar biasa, padahal pupuk yang kami gunakan sangat terbatas. Namun rata-rata per pohon bisa menghasilkan 30 kg lebih, bahkan pohon singkongnya bisa mencapai ketinggian 4 meter.

2. Lahan sawahLahan sawah kami ubah menjadi lahan singkong, dengan membuat beberapa parit-paritnya akhirnya sawah bisa kami jadikan lahan singkong. Hasilnya, di sawah ini kami menghasilkan rata-rata minimal 20 kg per pohon singkong gajah. Hasil yang lumayan bukan.

3. Lahan alang-alangPada lahan bekas alang-alang juga kami Tanami singkong dan hasilnya tiap pohon mampu menghasilkan rata-rata 10 kg per pohon.Uji coba kami lakukan dengan penggunaan kombinasi antara pupuk hayati, pupuk organic cair, dan tambahan pupuk kimia berupa NPK, KCL, dan TSP. dengan jarak tanam 1,51,5m, 11,5 m, dan 1mx1m.

Dari uji coba ini kami simpulkan :

Kemampuan produksi singkong gajah memang tinggi, untuk mencapai target hasil 10 kg ke atas tiap pohon sangat mudah dicapai. Jadi sangat berpotensi menjadi komoditas unggulan untuk dikembangkan lebih jauh. Bahkan dengan perlakukan bagus, singkong ini mudah untuk mencapai target minimal 20 kg per pohon. Dengan jarak tanam 11,5 m dengan jumlah pohon 7000 pohon, maka dalam 1 hektar bisa dicapai 100 ton bahkan lebih. Dengan harga beli terendah singkong di lahan Rp 600 per kg maka akan didapat paling tidak Rp 84 juta. Tapi semua tergantung kondisi tanah dan perawatan. tapi, tidak usah muluk-muluk, katakanlah keluar hasil hanya rata-rata 10 kg per pohon dengan jarak tanam 1x1m untuk 1 hektar akan tetap didapat 100 ton.

Singkong gajah cukup adaptif dikembangkan di berbagai tipe lokasi, pada lokasi yang kering singkong gajah masih bisa memberikan hasil yang tinggi asal ditanam di awal musim hujan. Untuk lokasi yang agak basah lebih baik ditanam di akhir musim hujan.

Rasa memang enak, terbukti tukang kripik yang kami kasih sampel untuk dibuat kripik juga ketagihan menggunakan singkong gajah sebagai bahan bakunya. Kami sendiri pernah mencoba merebus dan membandingkan rasanya dengan beberapa jenis singkong enak local lainnya. Dan rasanya tetap lebih enak singkong gajah.

Kadar pati juga tinggi, hasil lab kami terakhir, rendemen singkong gajah jika dibuat tapioca mampu memberikan hasil kisaran 30 persen kandungan patinya.

Jadi, singkong ini sangat berpotensi dikembangkan menjadi beberapa bahan baku beberapa produk, mulai produk makanan segar berbagan baku singkong, hingga tapioca yang tidak mempertimbangkan soal rasa singkongnya.

Daun singkong ini juga ternyata berasa sangat enak jika dibandingkan singkong lainnya. Hal ini kami buktikan dengan cara memasak sayuran dari daun singkong ini untuk disajikan kepada pekerja kebun kami. Semua orang yang memakannya berkomentar rasanya enak, tidak biasa jika dibandingkan daun singkong lainnya.

Untuk bahan pakan ternak, daun singkong ini juga sangat bagus. Karena tidak memerlukan pelayuan seperti daun singkong lainnya, dan aman bagi ternak