Kuliah Tumbuh Kembang blok 13 dr Elly Tania, SpKJ versi Januari 2013.pptx

download Kuliah Tumbuh Kembang blok 13 dr Elly Tania, SpKJ versi Januari 2013.pptx

of 43

Transcript of Kuliah Tumbuh Kembang blok 13 dr Elly Tania, SpKJ versi Januari 2013.pptx

Slide 1

Siklus Kehidupan dan Tumbuh Kembang AnakDr. Elly Tania, SpKJIstilah Life cycle atau siklus kehidupan : proses perkembangan dari lahir sampai mati

Tumbuh kembang mencakup 2 peristiwa:Pertumbuhan ------ perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu. Perkembangan ----bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur, termasuk aspek sosial atau emosional akibat pengaruh lingkungan.

TAHAP-TAHAP TUMBUH KEMBANG ANAK

Tumbuh kembang fisisTumbuh kembang intelektual/kognitif (Piaget)Tumbuh kembang psikoseksual (Freud) Tumbuh kembang psikososial (Erik Erikson)Tumbuh kembang moral (kohlberg)

DefinisiPerkembangan fisik adalah pertumbuhan sistim dan jaringan tubuh, serta penyempurnaan fungsi-fungsi tubuh.

Perkembangan psikososial adalah proses perkembangan mental emosional seseorang dalam usahanya menyesuaikan diri dengan lingkungan dan pengalaman-pengalamannya

Perkembangan kognitif meliputi perkembngan proses pikir dan kemampuan intelektual /inteligentif lainnya.

Perkembangan moral ---proses belajar menyesuaikan dengan norma perilaku yang diterima lingkungan masyarakat/ budaya dimana seseorang itu hidup

Perkembangan Psikoseksual Freud membagi fase perkembangan psikoseksual menjadi 5 tahap; Fase oral, usia 0-18 bln --- kenikmatan dan kepuasan dari berbagai pengalaman di sekitar mulut. Aktifitas utama menghisap dan menggigit. Dasar perkembangan mental yang sehat sangat tergantung dari hubungan ibu-anak.

Fase anal, berlangsung antara usia 1-3 tahun, tugas utama anak --- latihan kebersihan atau toilet training.

Perkembangan Psikoseksual fase falik usia 3- 5/6/7 thn --- pengenalan anak akan bagian tubuhnya sendiri, terjadi proses identifikasi seksual

Fase laten antara usia 5/6/7tahun -12 tahun ---anak harus berhadapan dengan berbagai macam tuntutan sosial---rangsangan2 seksual ditekan sedemikian rupa demi moral/agama/adat. Anak2 yg terlihat tenang/biasa2 saja mgkin menghbskan wkt utk masturbasi dan main dokter2an.

Eriksons Eight Stages of Development With Corresponding Ages:Oral-Sensory : Muscular-Anal :Locomotor :Latency :Adolescence :Young Adulthood :Middle Adulthood : Maturity :Birth to 12-18 months18 months to 3 years.3 to 6 years.6 to 12 years.12 to 18 years.19 to 40 years.40 to 65 years.65 to death.

Basic Trust Vs MistrustHidup dalam Kandungan serba teratur, hangat, penuh perlindungan setelah lahir hrs menghadapi dan mengalami kenyataan hidup yang baru (asing dan serba tdk menentu)/ kontak dgn dunia luar (mutlak bergantung pd org lain/dilindungi) shg dpt rasa aman/ rasa percaya --- sgt ptg menjd dasar hubungan dgn lingkungan mulut dan perangsangan indra yg menyenangkan bayi utk mencapai relaksasi optimal menjd perangkat yg dimiliki anak utk interaksi dgn lingkungannya. Modal bayi rasa aman/ rasa percaya menghadapi pengalaman2 br tambah umur,gigi,lebih aktif (sblmnya pasif menelan apa yg diberikan pdnya menjd aktif mencari/meraih/menjangkau/menelan semua yg disekitarnya).Seorang bayi itu merekam pengalaman2 pertama keberadaan dirinya dilingkungan---butuh lingkungan yg supportif, mantap, kehangatan, dan ksh sayang. Tokoh ibu=faktor utama---hub dwitunggal ibu-anak--- rasa aman/ rasa percaya---jika ada hal yg mengganggu proses menyusuitimbul rasa tdk percaya dan tdk aman terhdp lingkungan ---hambatan dlm perkembangan selanjutnya, tetap melekat pd fase ini, dan menuntut pemuasan trs menerus.

Bila terlalu cepat meninggalkan fase ini maju ke fase berikut---matang sebelum waktunya----membw keKosongan/kekecewaan

Gangguan :Sulit makan, ketakutan/kecemasan, sikap menolak sesuatu yg baru/tdk fleksibel, sikap ingin lekat dgn ibu dan menolak lingkungan.Pd dewasa : Ketergantungan/dependensi : depresi, skizo, adiksi.Tahap (usia)Krisis PsikososialHubungan KhususPerangkat PsikososialTujuan PsikososialMaladaptasi dan Malignansi0-1 tahun (bayi)Percaya vs tidak percayaIbuMengambil kemudian memberikanHarapan,ke-percayaanDistorsi indrawi, penakut2-3 tahun (balita)Otonom vs pemalu dan ragu-raguOrangtuaMenguasai kemudian melepaskanKehendak,Ketergan-tunganImpulsif dan kompulsif3-6 tahun(prasekolah)Inisiatif dan rasa bersalahKeluargaPergi keluar, bermainTujuan, keberanianKetdkpedulian berdiam diri7-12 tahun (usia sekolah)Berkarya vs inferioritasBerteman dan sekolahMenyelesaikan sesuatu, kerjasamaKompetensiKeahlian sempit dan kelambanan12- 18 tahun (remaja)Identitas ego vs keraguan peranTeman, gank, idolaMenjd diri sendiri dan berbagi dgn org lainKesetiaan , loyalitasFanatisme, penolakanFase 1

Fase 2 : Otonom vs pemalu dan ragu-raguAutonomy VS Shame, DoubtAlat gerak dan rasa > matang---gerakan lebih terkoordinir/ bertujuan + rasa percaya dan aman dgn ibu dan lingkungan anak mulai sadar gerakan bdnnya dapat diatur/dikuasai sendiri /digunakan utk tujuan ttt ingin mencoba apa yg bisa dilakukan badannya (kaki utk jalan---eksperimen+dipakai trs2an, atau tgn utk meraih segala sesuatu)---mengalami kepuasan dalam gerak---dpt menolak/menuntut/menghendaki /memberi dgn keras kepala---rasa otonomi diri--- Dasar ini ptg/ jd landasan terbentuknya rasa yakin akan diri, harga diri difase selanjutnya.Dorongan dlm diri kuat tp tidak diimbangi dgn kemampuan melaksanakan scr rasional/wajar---shg jd potensial membahayakan dirinya---terjd pertentangan dgn Lingkungan (OrTu) rasa sakit/kecewa. Misal anak ingin mandi/pakai baju sendiri tp tdk sesuai dgn cara OrTu.Kdg OrTu tdk memberikan kesempatan pd anak utk mencoba dan lgs mengambil alih pekerjaan supaya cepat beres.Dalam bermain : msh egosentrik/menang sendiri/org lain dianggap benda yg bs diperlakukan sesukanya peran lingkungan hrs tegas (utk keamanan),menunjang, menenangkan/menentramkanFase menentukan menuruti keinginan diri/bebas ekspresi/mengekang diri.Gangguan dlm fase otonomi rasa malu/ragu2.Penyimpangan yg mgkin terjd/berhubungan dgn fase ini : temper tantrum, tingkah laku sadistik/menentang, keras kepala, agresif dlm berinteraksi.

Stage 3: Early Childhood -- Age 3 to 6Initiative Vs GuiltAnak dgn rasa percaya + Otonomi+ kemampuan bahasa+ gerakan bertujuan--- belajar mengendalikan diri/memanipulasi lingkungan---sifat ingin tau (inisiatif), byk tanya, meniru aktifitas ling. Sekitar, cpt bosan pd 1aktifitas--- Orgtua mulai menuntut membereskan mainan/mandi sendiri/bantu jaga adik. Ayah mulai berperan---Ortu adlh Manusia plg sempurna/benar---sayang/benci/iri/persaingan memiliki 1atau2 orgtuaHub dgn teman/saudara kandung---msh menang sendiri.

Stage 4: Elementary and Middle School YearsAge 6 to 12Industry Vs InferiorityProblem fase ini :Apakah anak mampu menghadapi/menyelesaikan tgs?Mulai meninggalkan rmh dlm wkt terbatas---sekolah/main.Sifat dr egois jd Kompetitif--- sdh bs kerjasama/main bersama teman lain/setiakawan/memegang aturan secara ketat.Cenderung milih teman sejenis---merasakan perbedaan/persamaan/kegunaan diri.Mulai Kagum/mengidolakan/mengidentifikasikan org lain (teman, guru,dll) diluar orgtua.

Identity vs. Role ConfusionIdentity Vs Role DiffusionRemaja= peralihan ke dewasa---perubahan fisik dan jiwa cepat dan hebat---ada gejolak/goncangan.Scr biologik remaja mampu memiliki kemampuan org dewasa, tp scr psikososial blm mendpt hak utk menggunakan.Mrk tdk pantas lg bersikap spt anak2 tp tdk diberi hak dan kesempatan spt org dewasa.Mencari jati diri/arti diri yg baru utk mengidolakan tokoh yg baru lg.Sumber nilai dan aman yg utama adl teman sebaya bkn orgtua---krn merasa senasib/partner---dpt bereksperimen utk mengekspresikan diri.

Periode SensorimotorSub-tahapan skema refleks, muncul saat lahir sampai usia enam minggu dan berhubungan terutama dengan refleks.Sub-tahapan fase reaksi sirkular primer, dari usia enam minggu sampai empat bulan dan berhubungan terutama dengan munculnya kebiasaan-kebiasaan.Misal: Bayi menghisap jempol---enak+nyaman---bayi melakukan terus.

Sub-tahapan fase reaksi sirkular sekunder, muncul antara usia empat sampai sembilan bulan dan berhubungan terutama dengan koordinasi antara penglihatan dan pemaknaanbayi berusaha terlibat dgn Lingkungan sekitar---misal bayi meniup boneka bebek kemudian terdengar bunyi kwek ---kejadian ini menyenangkan jd diulang terus agar terus bertahan + usaha belajar prosedur dan cara kerja

Sub-tahapan koordinasi reaksi sirkular sekunder, muncul dari usia sembilan sampai duabelas bulan, saat berkembangnya kemampuan untuk melihat objek sebagai sesuatu yang permanen walau kelihatannya berbeda kalau dilihat dari sudut berbeda (belajar mengingat permanensi objek)--- Awalnya pikiran bayi bila tidak melihat sesuatu maka sesuatu itu tdk ada----selanjutnya bayi lbh dewasa mampu mengingat/membayangkan walau obyek itu tdk ada

Sub-tahapan fase reaksi sirkular tersier, muncul dalam usia dua belas sampai delapan belas bulan dan berhubungan terutama dengan penemuan cara-cara baru untuk mencapai tujuan---masih berisi mempertahankan hal2 yg menarik---eksperimentasi aktif misal memukul drum dgn stik berbeda bunyi dgn memukul tembok/orang/meja.Sub-tahapan awal representasi simbolik, berhubungan terutama dengan tahapan awal kreativitas. Misal: Bermain boneka dgn perasaan, imitasi tertunda (mengingat kejadian menyebalkan lgs cemberut)

Tahap Pra- OperasionalMampu memanipulasi simbol ---penghapus jadi kue2an; kertas jd piring; buku jd meja makan.Lebih paham masa lalu dan sekarang misal : anak nangis ditinggal ibunya, saat dihibur sebentar lg pulangjd diam. Melihat sesuatu dari sudut pandangnya sendirithe mountains study.Melihat masalah/komunikasi dari 1pandanganmisal: saya tinggal di Jakarta bukan Indonesia atau Volume cairan sama diletakkan di 2gelas berbeda diameter( 1diameter tp gelas pendek yg 1nya diameter kecil tp gelas tinggi maka anak2 akan memilih gelas yg tinggi dalam asumsi mereka lebih banyak)

Tahapan operasional konkrit

Muncul antara usia 6-12 tahun dan mempunyai ciri berupa penggunaan logika yang memadai. Proses-proses penting selama tahapan ini adalah:Pengurutankemampuan untuk mengurutan objek menurut ukuran, bentuk, atau ciri lainnya. Contohnya, bila diberi benda berbeda ukuran, mereka dapat mengurutkannya dari benda yang paling besar ke yang paling kecil.Klasifikasikemampuan untuk memberi nama dan mengidentifikasi serangkaian benda menurut tampilannya, ukurannya, atau karakteristik lain, termasuk gagasan bahwa serangkaian benda-benda dapat menyertakan benda lainnya ke dalam rangkaian tersebut. Anak tidak lagi memiliki keterbatasan logika berupa animisme (anggapan bahwa semua benda hidup dan berperasaan)Decenteringanak mulai mempertimbangkan beberapa aspek dari suatu permasalahan untuk bisa memecahkannya. Sebagai contoh anak tidak akan lagi menganggap cangkir lebar tapi pendek lebih sedikit isinya dibanding cangkir kecil yang tinggi.

Reversibilityanak mulai memahami bahwa jumlah atau benda-benda dapat diubah, kemudian kembali ke keadaan awal. Untuk itu, anak dapat dengan cepat menentukan bahwa 4+4 sama dengan 8, 8-4 akan sama dengan 4, jumlah sebelumnya.Konservasimemahami bahwa kuantitas, panjang, atau jumlah benda-benda adalah tidak berhubungan dengan pengaturan atau tampilan dari objek atau benda-benda tersebut. Sebagai contoh, bila anak diberi cangkir yang seukuran dan isinya sama banyak, mereka akan tahu bila air dituangkan ke gelas lain yang ukurannya berbeda, air di gelas itu akan tetap sama banyak dengan isi cangkir lain.Penghilangan sifat Egosentrismekemampuan untuk melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain (bahkan saat orang tersebut berpikir dengan cara yang salah). Sebagai contoh, tunjukkan komik yang memperlihatkan Siti menyimpan boneka di dalam kotak, lalu meninggalkan ruangan, kemudian Ujang memindahkan boneka itu ke dalam laci, setelah itu baru Siti kembali ke ruangan. Anak dalam tahap operasi konkrit akan mengatakan bahwa Siti akan tetap menganggap boneka itu ada di dalam kotak walau anak itu tahu bahwa boneka itu sudah dipindahkan ke dalam laci oleh Ujang.

Tahapan operasional formalTahap ini mulai dialami anak dalam usia 11 tahun (saat pubertas) dan terus berlanjut sampai dewasa. Karakteristik tahap ini adalah diperolehnya kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia. Dalam tahapan ini, seseorang dapat memahami hal-hal seperti cinta, bukti logis, dan nilai. Tidak melihat segala sesuatu hanya dalam bentuk hitam dan putih, namun ada "gradasi abu-abu" di antaranya.

Tingkat Satu : Penalaran Prakonvensional Pada tingkat ini, anak tidak memperlihatkan internalisasi nilai-nilai moral- penalaran moral dikendalikan oleh imbalan (hadiah) dan hukuman eksternal---aturan dikontrol oleh orang lain (eksternal) dan tingkah laku yang baik akan mendapat hadiah dan tingkah laku yang buruk mendapatkan hukuman.Tahap I. Orientasi hukuman dan ketaatanYaitu : tahap ini penalaran moral didasarkan atas hukuman dan anak taat karena orang dewasa menuntut mereka untuk taat.Tahap II. Individualisme dan tujuanApa yang benar adalah apa yang dirasakan baik dan apa yang dianggap menghasilkan hadiah.

Tingkat Dua : Penalaran Konvensional menaati stndar-stndar (Internal)tertentu, tetapi mereka tidak menaati stndar-stndar orang lain (eksternal)seperti orang tua atau aturan-aturan masyarakat.Tahap III. Norma-norma InterpersonalYaitu : seseorang menghargai kebenaran/keperdulian/ kesetiaan kepada orang lain sebagai landasan pertimbangan-pertimbangan moral-- Seorang anak mengharapkan dihargai oleh orang tuanya sebagai yang terbaik.good boy/ good girlTingkat IV. Moralitas Sistem Sosialmulai ada pemahaman aturan sosial, hukum-hukum, keadilan, dan kewajiban.

Tingkat Tiga : Penalaran Pascakonvensional-- moralitas benar-benar diinternalisasikan dan tidak didasarkan pada standar-standar orang lain. Seseorang mengenal tindakan-tindakan moral alternatif, menjajaki pilihan-pilihan, dan kemudian memutuskan berdasarkan suatu kode.

Tahap V. Hak-hak masyarakat versus hak-hak individual---nilai-nilai dan aturan-aturan adalah bersifat relatif dan bahwa standar dapat berbeda dari satu orang ke orang lain.

Tahap VI. Prinsip-prinsip Etis Universal--- seseorang telah mengembangkan suatu standar moral yang didasarkan pada hak-hak manusia universal--- bila seorang itu menghadapi konflik antara hukum dan suara hati, seseorang akan mengikuti suara hati.