Korban Deadline SKA -...

1

Transcript of Korban Deadline SKA -...

Page 1: Korban Deadline SKA - bigcms.bisnis.combigcms.bisnis.com/file-data/1/2454/ea6ae021_Des17-KMIWireandCable... · sama di lapangan barang impor milik ... pelatihan selama 7 bulan—9

29 Senin, 2 April 2018 T R A N S P O R TA S I & L O G I S T I K

�POLEMIK PERMENKEU 229/2017

Korban Deadline SKAPekan lalu menjadi pekan yang cukup berat bagi

Managing Director PT Combi Logistics Indonesia Arman Yahya. Alasannya, Kantor Bea dan Cukai Tipe C Bandara

Soekarno Hatta Cengkareng melayangkan surat yang berisi perlunya melakukan nota pembetulan atau denda

sebesar Rp300 juta.

Jaffry Prabu [email protected]

Padahal, perusahannya hanya menerima komisi Rp500.000 sampai dengan Rp1 juta da-lam sekali mengurus berkas sebuah perusahaan impor.

Menurutnya, denda dari Bea dan Cukai tersebut tidak sebanding dengan jasa yang dia berikan sebagai Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabea-nan (PPJK).

Karena merasa tidak bersalah, Arman langsung menyambangi Kantor Bea dan Cukai di kawasan Bandara Soekarno Hatta. Dia mendapatkan informasi kalau perusahaannya telat menyerahkan surat keterangan asal (SKA) sehari dari waktu yang ditentukan. Pada waktu yang sama di lapangan barang impor milik pelanggannya sudah melewati pemerik-saan antarnegara.

Berdasarkan pengalamannya menjadi PPJK selama puluhan tahun, seharusnya hal itu sudah tidak menjadi masalah.

“Saya kena dua kali notul [nota pem-betulan]. Satu dari Bandung, satu lagi Jakarta,” katanya kepada Bisnis, Minggu (1/4).

Ternyata, bukan hanya dirinya yang mengalami nasib tidak baik. Selama ku-run kurang dari 1 bulan, di DKI Jakarta dan Bandara Soekarno Hatta saja sudah lebih dari 100 perusahaan mengalami kejadian yang sama. Perhitungan itu belum memasukkan perusahaan lain di Surabaya, Semarang, dan Medan.

Bila dikalkulasi, PPJK mengalami kerugian melebihi Rp4,3 miliar aki-

ri Keuangan (Permenkeu) No.229/PMK.04/2017.

Arman yang juga menjabat Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indo-nesia (ALFI) Bandara Soekarno Hatta menyatakan keberatan dengan notul tersebut.

Dia pun tidak tinggal diam diberi sanksi denda. Arman segera menyi-apkan langkah banding ke Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai. “Wak-tu penyerahan SKA terlalu cepat. Ini memberatkan pengusaha,” jelasnya.

Sejatinya, Permenkeu 229/2017 mengatur tentang tata cara pengena-an tarif bea masuk atas barang impor berdasarkan perjanjian atau kesepakatan internasional.

Permasalahannya ada pada batas waktu yang diberikan. Beleid tersebut mengatur batas waktu penyerahan SKA untuk barang yang masuk jalur merah atau jalur kuning hanya 1 hari atau sampai pukul 12.00 WIB hari berikut-nya sejak pemberitahuan impor barang (PIB) mendapatkan penetapan jalur.

Menurutnya, batas waktu tersebut ter-lalu singkat untuk barang yang melalui jalur merah dan harus diperiksa fi sik oleh petugas pabean.

Bila melewati batas waktu tersebut, SKA dianggap tidak berlaku lagi. Pada-hal, SKA berlaku 1 tahun berdasarkan kesepakatan perdagangan internasional.

Akibat penerapan SKA yang terlalu singkat, importir dikenakan notul dan membayar bea masuk yang sangat ting-gi hingga miliaran rupiah.

Di sisi lain, importir keberatan jika dikenakan notul atas Permenkeu No.229/PMK.04/2017 karena terlambat

mengirim surat keterangan asal.

PERLU CEPATSekretaris Jenderal Gabungan Impor-

tir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Erwin Taufan mengatakan penerima ba-rang dari luar negeri merasa tidak ada masalah jika dokumen sudah diberikan kepada PPJK yang mengurus berkas kepabeanan.

“Harus ada sinergi antara pemilik barang dan kuasa pemilik barang. Apa yang dialami merupakan riil di lapang-an. Harusnya efek ini dilakukan secara benar,” ungkapnya.

Menurutnya, GINSI dan ALFI harus bergerak cepat menanggapi masalah ini agar tidak merugikan.

Dalam proses melakukan banding, PPJK harus membayar jaminan meng-gunakan customs bond sebagai jamin-an pembayaran pungutan bea masuk. Setelah itu bea cukai akan memutuskan dalam jangka 90 hari meski Arman tahu kemungkinan uang kembali sangat kecil.

Sementara itu, Kepala Subdirektorat Komunikasi dan Publikasi Ditjen Bea dan Cukai Deni Surjantoro menga-takan pihaknya sedang melakukan pembahasan ulang Permenkeu No.229/PMK.04/2017.

Berdasarkan laporan, kebanyakan yang melayangkan protes beleid tersebut ada-lah PPJK yang mengurus berkas impor.

“Substansi peraturan tidak menjadi bahasan ulang. Tim sedang bekerja merespons tanggapan masyarakat soal waktu [penyerahan SKA] karena ini yang jadi permasalahan,” jelasnya.

Sampai saat ini, Deni belum menda-patkan laporan dari tim perumus terkait keputusannya. Tidak ada kepastian kapan diskusi itu akan selesai.

Deni menjelaskan semua masukan masyarakat dalam hal ini PPJK menjadi pertimbangan, termasuk mengembalikan waktu penyerahan SKA menjadi 30 hari.

Sembari menunggu evaluasi, beleid itu terus memakan korban. Bila segera tidak diubah, makin banyak perusahaan yang akan gulung tikar karena tidak mampu membayar denda yang begitu

�EKSPANSI MASKAPAI

GIAA Merekrut 132 Penerbang Ab Initio

JAKARTA — Maskapai penerbang-an layanan penuh Garuda Indonesia merekrut 132 penerbang baru lulus atau ab initio pilot yang akan di-didik untuk menjadi kopilot atau fi rst offi cer.

Direktur Operasi PT Garuda Indo-nesia (Persero) Tbk., Triyanto Mo-eharsono mengatakan dari jumlah tersebut sebanyak 72 penerbang akan dialokasikan ke Garuda Indonesia dan 60 penerbang untuk anak usahanya yaitu Citilink Indonesia.

“Tahun ini kami merekrut total 132 pilot ab initio,” katanya, Minggu (1/4).

Dia menjelaskan ratusan pilot tersebut akan dimasukkan dalam pelatihan selama 7 bulan—9 bulan. Pelatihan untuk pilot ab initio terdiri atas pelatihan ground training dan fl ight training.

Menurutnya, kedua model pelatihan tersebut bertujuan mempersiapkan penerbang baru menjadi kopilot yu-nior atau fi rst Offi ce (FO). Pilot ab initio adalah sebutan bagi penerbang yang baru lulus dan mendapatkan lisensi pilot komersial.

Selama ini, pengalaman terbang pilot tersebut dalam mengangkut penumpang belum ada. Bahkan, pengalaman hanya didapat saat bel-ajar di sekolah penerbang.

Dia menjelaskan penerbang baru tersebut masih membutuhkan waktu

yang lama untuk menjadi kapten pilot. Menurutnya, Garuda menetap-kan standar 5 tahun dengan 3.000 jam terbang kepada kopilot sebagai salah satu syarat untuk menjadi kapten penerbang.

“Standar 3.000 jam ini ditetapkan oleh internal Garuda Indonesia. Kami menginginkan tingkat safety yang tinggi bagi penumpang,” ujarnya.

Saat ini, emiten berkode GIAA tersebut sedang berupaya merekrut 80 kapten pilot untuk menerbangkan armada yang dimiliki perseroan. Se-jauh ini, banyak kopilot perusahaan yang belum siap untuk menjadi kapten penerbang.

Dia memaparkan rasio kapten penerbang yang dibutuhkan untuk pesawat jenis Boeing 737 sebanyak 4,6 kapten, Airbus 330 sebanyak tujuh kapten, dan Boeing 777 se-banyak sembilan kapten. Seluruh formasi tersebut dikalikan dua jam kerja (shift).

Sementara itu, Dirjen Perhubung-an Udara Kemenhub Agus Santoso mengapresiasi langkah Garuda yang merekrut ratusan pilot ab initio.

Menurutnya, pengembangan bisnis yang ditandai dengan bertambahnya pesawat yang dioperasikan harus dibarengi dengan pengembangan ku-antitas dan kualitas SDM penerbangan termasuk pilot. (Rio Sandy Pradana)

�PENGEMBANGAN PELABUHAN BENOA

Pelindo III Libatkan WIKA Gedung

JAKARTA — PT Pelabuhan Indo-nesia III meneken kontrak renovasi terminal Pelabuan Benoa Bali de-ngan PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk.

I Gusti Ngurah Ashkara Danadi-putra, Direktur Utama Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III, mengatakan bahwa Pelabuhan Benoa tengah dibe-nahi menjelang Pertemuan Tahunan IMF-World Bank 2018 di Bali yang dijadwalkan 12—14 Oktober 2018.

Dia menilai bangunan terminal akan diperluas menjadi 5.600 m2

sehingga bisa menampung 3.500 penumpang atau hampir empat kali lipat dari kapasitas eksisting sebanyak 950 penumpang. Total kapasitas per tahun mencapai 320.000 atau lima kali lipat dari kapasitas eksisting.

Dia menambahkan kawasan pela-buhan juga akan dilengkapi area hijau. “Nantinya akan sangat mengenakan pejalan kaki karena dilengkapi dengan taman, kolam, jogging track, dan juga amphitheater,” ujarnya melalui keterangan resmi, Rabu (28/3).

I Gusti Ngurah Ashkara Danadiput-ra yang biasa dipanggil Ari Askhra menerangkan Pelabuhan Benoa akan disulap menjadi pelabuhan kapal pesiar kelas dunia sesuai dengan Rencana Induk Pelabuhan (RIP) yang sudah disahkan Kementerian Perhubungan pada 2017. Saat ini,

Pelabuhan Benoa juga sudah menjadi pelabuhan hub untuk kapal pesiar di Indonesia.

Secara keseluruhan, Pelindo III merogoh kocek hingga Rp1,7 triliun untuk pengembangan Pelabuhan Benoa. Alur pelabuhan bakal dikeruk agar kapal-kapal pesiar berukuran jumbo bisa bersandar. Pelindo III menyerahkan pengerukan kepada Van Oord asal Belanda. Perusahaan spe-sialis maritim itu akan mengerahkan kapal keruk jumbo untuk mengeruk 5 juta meter kubik material.

Ari berharap proyek pengembangan Pelabuhan Benoa bisa rampung tepat waktu sehingga bisa mengakomodasi limpahan pengunjung yang datang ke ajang Pertemuan Tahunan IMF-World Bank 2018.

Di sisi lain, pengembangan Pela-buhan Benoa juga bakal mencakup proyek properti. Ari menjelaskan pengembangan bisnis terminal kapal pesiar perlu dukungan dari usaha lain, yakni properti. Dia menuturkan, internal rate of return (IRR) atau imbal pengembalian keuntungan dari operasional terminal hanya berkisar 5%-7%. Bila lahan seluas 48 hek-tare di kawasan Pelabuhan Benoa digarap untuk properti, imbuhnya, pendapatan Pelindo III bisa mekar sehingga IRR bisa menyentuh level 20%. (Rivki Maulana)

Dampak Tarif TolMinim

JAKARTA — DPP Organda dan Aptrin-do menilai rencana pemerintah menu-runkan tarif jalan tol untuk angkutan logistik tidak berdam-pak signifi kan terha-dap ongkos logistik.

Wa k i l Ke t u a Umum DPP Asosi-asi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Kyatmaja Lookman menuturkan penu-runan tarif tol ang-kutan logistik paling tidak hanya berdam-pak sekitar 1% ter-hadap penurunan ongkos logistik.

“Kecil sekali, khu-susnya untuk ruas [tol] yang lama,” ka-tanya kepada Bisnis, Minggu (1/4).

Selama ini, pa-parnya, banyak truk yang memilih meng-gunakan jalan arteri daripada jalan tol.

Namun, dia meng-apresiasi kebijakan pemerintah untuk menurunkan tarif tol. “Tapi penurunan tol ini kami apresiasi ka-rena akan menurun-kan biaya perjalanan sopir truk.”

Ketua Angkutan Barang DPP Organ-da Ivan Kamadjaja juga menuturkan tarif tol bukan me-rupakan komponen yang utama dalam perhitungan tarif ang-kutan darat. (Dewi A

Zuhriyah)

Petugas mela-kukan pemeriksaan conveyor untuk persi-apan pengoperasi-an fasilitas baru di Terminal Curah Kering Pelabuhan Belawan milik PT Pelindo I, di Medan, Sumatra Utara, pekan lalu. PT Pelindo I membangun sistem conveyor di Terminal Curah Kering yang bertujuan meningkatkan produktivitas bongkar komoditas di Pelabuhan Belawan.

�FASILITAS BARU PELABUHAN BELAWAN

Antara/Irsan Mulyadi

Zainudin
Typewriter
02 April 2018, Bisnis Indonesia | Hal.29