Koran Mini Tazakka Edisi 20

16
www.yayasantazakka.com Edisi 20. Tahun ke-2. Desember 2012 / Muharram - Shafar 1434 H JAMAAH HAJI 2012 SUMBANG 350 JUTA menajamkan komitmen keislaman, keumatan dan kebang- saan para jamaah. “Jamaah haji yang ikut bimbingan itu kan minimal selama 25 hari, bahkan yang regular sampai 40 hari bersama pem- bimbingnya, nah itu sama artinya dengan pesantren kilat. Jadi, harus ada perubahan dong dari mulai pola pikir, cara pan- dang, dan komitmen perjuangnnya pada umat” papar Ustadz Anizar. Ustadz Maulana Darsono yang juga sebagai pembimbing di Muzdalifah menyatakan bahwa penyadaran akan komit- men perjuangan keumatan merupakan perwujudan dari haji mabrur. Menurutnya, salah satu ciri haji mabrur harus semakin peduli dan terlibat aktif dalam proyek-proyek amal kebajikan. “Nah, selama di Tanah Suci mereka terus kita gem- bleng dengan kajian-kajian Islam yang progresif dan dinamis, karena mereka itu akan menjadi asset umat sekembalinya ke tanah air” jelasnya. Majelis Manasik Muzdalifah yang didirikan pada tahun 2005 merupakan sub kegiatan keagamaan dari Yayasan Ta- zakka. Hingga 2012 ini alumninya telah mencapai 775 jamaah. “Setiap angkatan telah berkomitmen untuk wakaf minimal S etiap tahun, kepulangan jamaah haji dari Tanah Suci se- lalu membawa berkah tersendiri bagi Pondok Modern Tazakka. Tahun ini pun mereka berkomitmen wakaf untuk pembangunan lokal-lokal asrama pondok. “Jumlahnya untuk angkatan tahun ini mencapai lebih 350 juta” terang Ustadz Anang Rikza, Pimpinan PM Tazakka. Jumlah tersebut berasal dari wakaf jamaah haji khusus dari Konsorsium Gaido Travel yang diasuh oleh Ustadz Anang Rikza dan jamaah kelompok bimbingan haji Muzdalifah. Berdasar- kan laporan dari Bendahara Yayasan per tanggal 10 Desember telah masuk wakaf dari jamaah haji khusus 304 juta dan dari jamaah Muzdalifah 125 juta. Untuk jamaah Muzdalifah yang masuk baru sekitar 40an juta, yang lain segera menyusul dalam waktu dekat ini. Menurutnya, jumlah tersebut belum termasuk jamaah haji khusus dari Mojokerto, Jatim, H. Agus Harjono yang wakaf ba- rang berupa pipa untuk instalasi air dari sumber air ke pondok yang berjarak sekitar 2 km dengan nilai nominal sekitar 70an juta. “Karena beliau itu pengusaha pipa dan besi, jadi tinggal ambil di pabriknya saja” imbuh Ustadz energik ini. Bahkan alumni haji khusus tahun 2010, papar Ustadz Anang ada yang wakaf satu unit mobil isuzu baru yang selama ini sangat bermanfaat untuk mobilitas pondok dan yayasan, terutama untuk kegiatan dakwah dan pendidikan. Ustadz Anizar Masyhadi kepada Redaksi membeberkan trik dan pola bimbingan yang selama ini dikembangkannya. Menurutnya, pola yang diterapkan selama ini tidak sekedar menyangkut aspek ibadah formalnya saja, seperti thawaf, sai, wukuf, tetapi juga memberikan arahan tentang pola pikir dan “Setiap angkatan telah berkomitmen untuk wakaf minimal satu ruang asrama senilai Rp. 125 juta, bahkan tahun 2010 ada tambahan wakaf dari salah seorang alumni untuk satu gedung Rabithah dua lantai senilai lebih dari 500 juta” — Ustadz. Anizar Masyhadi bersambung ke halaman 2

description

Koran Mini Pondok Modern Tazakka Edisi 20

Transcript of Koran Mini Tazakka Edisi 20

Page 1: Koran Mini Tazakka Edisi 20

www.yayasantazakka.com

Edisi 20. Tahun ke-2. Desember 2012 / Muharram - Shafar 1434 H

JAMAAH HAJI 2012 SUMBANG 350 JUTAmenajamkan komitmen keislaman, keumatan dan kebang-saan para jamaah.

“Jamaah haji yang ikut bimbingan itu kan minimal selama 25 hari, bahkan yang regular sampai 40 hari bersama pem-bimbingnya, nah itu sama artinya dengan pesantren kilat. Jadi, harus ada perubahan dong dari mulai pola pikir, cara pan-dang, dan komitmen perjuangnnya pada umat” papar Ustadz Anizar.

Ustadz Maulana Darsono yang juga sebagai pembimbing di Muzdalifah menyatakan bahwa penyadaran akan komit-men perjuangan keumatan merupakan perwujudan dari haji mabrur. Menurutnya, salah satu ciri haji mabrur harus semakin peduli dan terlibat aktif dalam proyek-proyek amal kebajikan. “Nah, selama di Tanah Suci mereka terus kita gem-bleng de ngan kajian-kajian Islam yang progresif dan dinamis, karena mereka itu akan menjadi asset umat sekembalinya ke tanah air” jelasnya.

Majelis Manasik Muzdalifah yang didirikan pada tahun 2005 merupakan sub kegiatan keagamaan dari Yayasan Ta-zakka. Hingga 2012 ini alumninya telah mencapai 775 jamaah. “Setiap angkatan telah berkomitmen untuk wakaf minimal

Setiap tahun, kepulangan jamaah haji dari Tanah Suci se-lalu membawa berkah tersendiri bagi Pondok Modern Tazakka. Tahun ini pun mereka berkomitmen wakaf

untuk pembangunan lokal-lokal asrama pondok. “Jumlahnya untuk angkatan tahun ini mencapai lebih 350 juta” terang Ustadz Anang Rikza, Pimpinan PM Tazakka.

Jumlah tersebut berasal dari wakaf jamaah haji khusus dari Konsorsium Gaido Travel yang diasuh oleh Ustadz Anang Rikza dan jamaah kelompok bimbingan haji Muzdalifah. Berdasar-kan laporan dari Bendahara Yayasan per tanggal 10 Desember telah masuk wakaf dari jamaah haji khusus 304 juta dan dari jamaah Muzdalifah 125 juta. Untuk jamaah Muzdalifah yang masuk baru sekitar 40an juta, yang lain segera menyusul dalam waktu dekat ini.

Menurutnya, jumlah tersebut belum termasuk jamaah haji khusus dari Mojokerto, Jatim, H. Agus Harjono yang wakaf ba-rang berupa pipa untuk instalasi air dari sumber air ke pondok yang berjarak sekitar 2 km dengan nilai nominal sekitar 70an juta. “Karena beliau itu pengusaha pipa dan besi, jadi tinggal ambil di pabriknya saja” imbuh Ustadz energik ini.

Bahkan alumni haji khusus tahun 2010, papar Ustadz Anang ada yang wakaf satu unit mobil isuzu baru yang selama ini sangat bermanfaat untuk mobilitas pondok dan yayasan, terutama untuk kegiatan dakwah dan pendidikan.

Ustadz Anizar Masyhadi kepada Redaksi membeberkan trik dan pola bimbingan yang selama ini dikembangkannya. Menurutnya, pola yang diterapkan selama ini tidak sekedar menyangkut aspek ibadah formalnya saja, seperti thawaf, sai, wukuf, tetapi juga memberikan arahan tentang pola pikir dan

“Setiap angkatan telah berkomitmen untuk wakaf minimal satu ruang asrama senilai Rp. 125 juta, bahkan tahun 2010 ada tambahan wakaf dari salah seorang alumni untuk satu

gedung Rabithah dua lantai senilai lebih dari 500 juta”

— Ustadz. Anizar Masyhadi

bersambung ke halaman 2

Page 2: Koran Mini Tazakka Edisi 20

2 MA’HADUNAEdisi 20. Desember 2012. Muharram - Shafar 1434

ASrAMA TIMUr TArGeTkAN MAreT rAMpUNG

Pembangunan Gedung Asrama Santri bagian Timur saat ini telah memasuki tahap pengecoran lantai 3. Setelah ini akan disusul dengan tahap finishing, sehingga ditargetkan Maret 2013 ram-pung. Untuk pendanaan saat ini telah menghabis-kan sekitar 1 M dari rencana anggaran sebesar sekitar 2 M.

Adapun Gedung Asrama bagian Barat saat ini sedang dalam tahap pondasi, dan ditargetkan akhir Desember ini telah rampung, sehingga se-cara keseluruhan bangunan akan selesai pada Juni 2013. Untuk asrama Barat yang dimandori oleh Jazuli, ST ini dikerjakan oleh 50an tenaga tukang. Dana yang dibutuhkan sekitar Rp. 2 M.

Panitia pembangunan terus melakukan tero-bosan dan kerja keras untuk menggalang dana. H. Teguh Suhardi selaku Ketua Panitia terus meng-himbau kaum muslimin agar dapat menyalurkan wakafnya untuk pembangunan. Menurutnya, saat ini panitia masih kekurangan dana sekitar 3 M, maka dalam setiap kesempatan pengajian Tazakka di beberapa kota selalu disampaikan baik eksplisit maupun implisit untuk mengajak orang berwakaf. “Ini merupakan gerakan yang terus menerus dan tidak boleh berhenti atau lelah” ujarnya.

Ditemui terpisah H. Anta Masyhadi selaku wakil ketua Panitia juga menyampaikan hal senada. “Ya,

inilah jihad kita, jihad dalam bentuk mengajak orang untuk berjihad dengan hartanya, dan bahkan kita sendiri pun harus berjihad baik dengan harta, tena-ga maupun pikiran” tambahnya.

Sedangkan Ustadz Anang Rikza menegaskan bahwa target tersebut sedapat mungkin harus dipenuhi karena pada Juli 2013 mendatang pondok sudah operasional dan sudah mulai aktivitas bela-jar mengajar. “Alhamdulillah untuk saat ini sudah ada 25 orang guru yang sudah siap di Pondok, dan mereka semuanya basisnya adalah alumni Pondok Modern Gontor yang melanjutkan S1 Al-Azhar Kairo, S1 ISID Gontor, S2 UI, S2 UGM, S2 UIN Surabaya, dan beberapa akan menempuh S2 di STAIN Pekalongan dan Undip” ujarnya.

Di lapangan, saat ini kendala yang dihadapi ada-lah masalah cuaca. “Curah hujan di sini tinggi karena mungkin daerah pegunungan ya, jadi kami kadang terkendala karena cuaca itu” ungkap Agus, mandor bangunan asrama timur. Meskipun demikian, Agus optimis pengerjaannya akan selesai sesuai target yang ditetapkan. (@ ali)

Saat ini panitia masih kekurangan dana sekitar Rp. 3 M

— H. Teguh Suhardi

satu ruang asrama senilai Rp. 125 juta, bahkan tahun 2010 ada tambahan wakaf dari salah seorang alumni untuk satu gedung Rabithah dua lantai senilai lebih dari 500 juta” jelas Anizar.

Ditemui secara terpisah, Teguh Suhardi sebagai Ketua Panitia Pembangunan PM Tazakka mengapre-

siasi langkah-langkah fundraising oleh tim Tazakka. “PM Tazakka masih butuh dana banyak sekali, untuk sementara ini ujung tombaknya ya wakaf dari umat itu, maka semua harus bekerja keras, sambil kita merintis amal usaha untuk kemandirian pendanaan ke depan” tukasnya. (@oyong)

sambungan dari halaman 1

Page 3: Koran Mini Tazakka Edisi 20

3 MA’HADUNAEdisi 20. Desember 2012. Muharram - Shafar 1434

“BerHAJI BerSAMA MUZDALIFAH”

>> H. Fajar Nur Said — Profesional, Bogor

Saya dan istri mengucapkan terima kasih untuk se-mua bimbingan dan bantuan yang diberikan baik se-belum dan sesudah ibadah haji. Kami sangat terkesan dengan cara Tim Muzdalifah bekerja dengan penuh keikhlasan, kekeluargaan tetapi sangat profesional dan penuh dedikasi. Saya percaya, pelayanan seperti ini akan lebih baik lagi ke depan sehingga akan me-muaskan jamaah. Semoga Allah membalas budi baik Tim Muzdalifah. Tak lupa kami mendoakan agar ‘mim-pi besar’ PM Tazakka segera terwujud dan segera ber-operasi menjadi pusat syiar dakwah Islam. Amiin.

>> Drs. H. Supriyono — Camat Tulis, Kabupaten Batang

Saya merasa sangat senang karena para pembim-bing di Muzdalifah: Ustadz Anizar, Ustadz Maulana dan Ustadzah Maftuhah Nurbety sangat mengutama-kan jamaahnya dari pada dirinya sendiri. Bimbingan itu tidak hanya membimbing sebelum keberangkatan tetapi di Mekah - Madinah juga dibimbing. Sebagai Ketua Rombongan saya melihat bahwa pembim bing di Muzdalifah sangat total dalam membimbing. Yang paling terkesan buat saya yaitu pembimbing mena-namkan kedisiplinan kepada jamaahnya, dan yang membuat saya menangis, ketika itu Ustadz Anizar bertanya kepada jamaah yang sudah tua-tua, “Bapak, ibu apakah sudah merasakan memegang Ka’bah?” Jamaah serentak menjawab “belum!” Lalu Ustadz Anizar mengajak saya untuk ikut mengantar jamaah

Ibadah haji tahun ini memberikan kesan yang mendalam di hati para jama’ah bimbingan Muzdalifah, bukan saja pada saat melakukan manasik, namun pada saat ritual haji berlangsung, jamaah merasa-

kan indahnya ibadah dalam kebersamaan. Berikut tanggapan beberapa alumni Muzdalifah 2012;

memegang Ka’bah, dan dituntun satu per satu. Di situ saya berfikir ternyata apa yang saya bisa, belum tentu mereka tidak bisa, di situlah pembimbing mengajar-kan agar kita tidak egois, kita harus saling tolong-menolong. Saya berharap semoga yang akan datang Muzdalifah semakin baik.

>> H. Ahmad Sukur— Kepala Desa Sengon, Bawang, Kab. Batang

Saya senang sekali dengan pembimbing Muzdali-fah; berpengalaman, bertanggungjawab, dekat de-ngan jamaah, tidak membeda-bedakan dan sa ngat disiplin. Bimbingannya sangat memuaskan. Yang membuat saya terkesan, seperti Ustadz Anizar, Ustadz Maulana dan Ustadzah Maftuhah Nurbety sebagai pembimbing sangat mementingkan jamaahnya dari pada dirinya sendiri. Mereka dengan ikhlas membim-bing dan penuh rasa tanggungjawab. Pokoknya saya senang.

>> H. Setyo Hadi Prabowo— Wiraswasta, Batang

Secara umum bimbingan yang kami dapat dari KBIH Muzdalifah selama prosesi haji di Tanah Suci cukup baik, terima kasih buat para ustadz pembim-bing. Dengan bimbingan haji, kami menjadi berkuali-tas. Saya berpesan minimal pertahankan standar bimbingan yang sudah dilaksanakan, syukur ke depan bisa lebih baik...sukses selalu.

صدق حىت يكون دق يهدي إىل الب وإن الب يهدي إىل اجلنة وإن الرجل ل إن الصكذب إن الرجل ل

يقا, وإن الكذب يهدي إىل الفجور وإن الفجور يهدي إىل انلار ف صدابا حىت يكتب عند اهلل كذ

Sesungguhnya kejujuran mengarahkan kepada kebaikan, dan kebaikan mengarahkan kepada surga. Dan sungguh seorang lelaki benar-benar (disebut) jujur hingga ia berkomitmen dengan kejujurannya.

Sesungguhnya dusta mengarahkan kepada kejelekan, dan sungguh kejelekan mengarahkan kepada neraka. Maka sesungguhnya seorang yang berdusta (akan selalu berdusta) hingga tertulis di sisi Allah

ia sebagai seorang pendusta

Al-Mahfuzhaat

Page 4: Koran Mini Tazakka Edisi 20

4 KEPONDOKMODERNANEdisi 20. Desember 2012. Muharram - Shafar 1434

Dalam konteks ini, Pondok Modern Tazakka me-miliki semboyan “self help” yang berarti sama-sama membayar dan sama-sama memakai. Hal ini ber-laku untuk semua santri, yaitu berarti santri mem-bayar yang mereka gunakan dari fasilitas pondok, seperti makan, listrik, peralatan sekolah dan lain sebagainya. Adapun hal-hal lain diusahakan oleh pondok melalui usaha-usaha pendanaan yang mandiri. Beberapa hal yang diusahakan untuk me-menuhi kesejahteraan pondok, diantaranya:1. Mendirikan usaha-usaha mandiri (ekonomi pro-

teksi)Kemandirian merupakan salah satu panca

jiwa pondok modern, dan bukan hanya ditan-amkan kepada santri dengan slogan-slogan, melainkan juga dengan uswah hasanah, yaitu dengan mendirikan usaha-usaha mandiri yang dapat menghidupi aktivitas santri dan guru sehari-hari. Hal ini diwujudkan dengan adanya organisasi santri dan guru.

2. Membuat unit-unit usaha ekonomiMenjalankan ekonomi proteksi tidak cukup

dengan membatasi pengeluaran, melainkan juga meminimalkan perputaran uang ke pihak lain selain pondok. Sehingga PM Tazakka akan merintis unit-unit usaha mandiri, yang didedi-kasikan untuk menciptakan kemandirian, se-hingga tidak selalu bergantung pada pihak lain.

Adanya unit-unit usaha ekonomi ini juga seba-gai sebuah upaya proteksi ekonomi.

3. Mendisiplinkan sistem pembelajaranDalam mengelola unit-unit usaha, PM

Tazakka mendisiplinkan guru dan santri dengan disiplin bahwa dalam mengelola usaha tersebut merupakan bagian dari sistem pembelajaran di pondok. Diharapkan dengan mengelola unit us-aha tersebut menjadi sebuah pembelajaran dan pengalamanan kerja bagi guru dan santri, dan memupuk jiwa kemandiriannya.

4. Bantuan tidak mengikat dari luar (sifatnya pe-lengkap)

Selain mengusahakan pendanaan secara mandiri, PM Tazakka juga menerima bantuan yang bersifat tidak mengikat. Juga menggalak-kan gerakan wakaf, infaq dan shadaqah, untuk membangun pondok, baik dari segi fisik, SDM atau jaringan kerja.

5. Prinsip pengelolaan sumber dana Dalam mengelola sumber-sumber dana

tersebut, PM Tazakka menerapakan beberapa prinsip, diantaranya:

• Prinsip manajemen religi (kejujuran, keikhla-san, dan tanggung jawab)

• Prinsip pendidikan• Prinsip tertib administrasi• Prinsip kemandirian dalam kebersamaan• Prinsip open management

MANAJeMeN keSeJAHTerAAN poNDok MoDerN TAZAkkA

Sistem Pendidikan Pondok Modern (Bagian 10)

Sebuah pendidikan yang bagus pastilah mahal, tidak benar bila pendidikan yang bagus itu murah. Yang menjadi permasalahan adalah, siapa yang harus membayar untuk pendidikan

tersebut? Apakah santri, wali santri, pemerintah atau institusi pendidikan itu sendiri?

Ahmad Zaheer Aflaha

Pada Hari Jumat, 07 Desember 2012 / 23 Muharram 1435 H

Selamat atas Kelahiran Ananda:

Putra Pertama dari Afrudin dan Khuzaemah

“Semoga menjadi anak yang shaleh, berbakti kepada kedua orang tua, agama dan negara”

Page 5: Koran Mini Tazakka Edisi 20

5 KEPONDOKMODERNANEdisi 20. Desember 2012. Muharram - Shafar 1434

Kedatangan Prof. Dr. Mustafa Dasuki Kasbah ke Indonesia dimanfaatkan oleh PM Tazakka secara internal melalui Round-table Discussion on Zakat and Waqf di Aula Rumah Sakit QIM, Minggu (18/11). Hal ini dimaksudkan untuk kajian lebih lanjut dan mendalam tentang zakat dan wakaf. Ber-beda dengan kedatangan sebelumnya de-ngan menyelenggarakan One Day Seminar on Zakat and Waqf di Aula Pendopo Kab. Batang yang bersifat publik. “Inilah kesem-patan kami untuk diskusi dan menggali lebih dalam tentang zakat dan wakaf dari pakarnya langsung” ungkap Ustadz Hakim. Dalam acara tersebut Prof. Dasuki menje-

laskan bahwa zakat dan wakaf adalah instrumen yang harus dikelola untuk kesejahte-raan dan kebangkitan umat Islam. “Bahkan gerakan ekonomi ini sudah digagas sejak zaman Nabi SAW, dan banyak diadopsi oleh negara-negara Barat, maka wajib bagi kita untuk menerapkannya bukan sekedar karena syariat, namun juga untuk kesejahte-raan dan kebangkitan umat Islam” terang Beliau. (@syair)

Hari Rabu (28/11) sekitar 150an ibu-ibu dari jamaah Majelis Ta’lim Tahsin Qiraatil Quran asuhan Ustadzah Nafisah, Pekalong an ber kunjung ke Masjid Az-Zaky, PM Tazakka. Maksud kunjungan mereka tidak sekedar ingin meli-hat dari dekat pembangunan PM Tazakka, namun sekaligus tadarus Al-Quran dan mendengarkan tausiyah yang disampaikan oleh Pim pinan PM Tazakka, Ustadz Anang Rikza Masyhadi. “Diawali dengan shalat dhuha, lalu tadarus yang dipandu oleh Ustadzah Nafi-sah yang merupakan hafidzah dan qoriah tingkat nasional dengan lantunannya yang merdu, kemudian diakhiri tausiyah oleh Ustadz Anang” demikian penjelasan Ketua Takmir Masjid Az-Zaky, Haris Adam Islahi. Dalam tausiyahnya, Ustadz menyampaikan materi pentingnya kaum mukmin untuk berbuat dan menebar kebaikan dimana pun berada dan dalam kondisi apapun. “Gerakan kebaikan tidak boleh padam oleh hambatan apapun, harus terus dikumandangkan dan dicontohkan” tegas Ustadz. Nampak dalam rombongan ibu-ibu, Hj. Kustiningsih, istri Al-marhum H. A. Zaky A. Djunaid yang merupakan wakif masjid. (@ subhi)

roUNDTABLe DISCUSSIoN oN ZAkAT AND WAQF

peNGAJIAN pUTrI DI MASJID AZ-ZAkY

Page 6: Koran Mini Tazakka Edisi 20

6 IHWAL ANSHOREdisi 20. Desember 2012. Muharram - Shafar 1434

Salman B. Setiawan, S.Sn

Hidup adalah Usaha dan kesabaran

H. Joko SUNGkoNo, SpHIDUp SekALI HIDUpLAH YANG BerArTI

Di tengah kesibukannya mempersiapkan data calon haji di Majelis Manasik Muz-dalifah, H. Joko Sungkono, SP menyempatkan diri untuk berbagi pe ngalaman hidup. Pria lulusan Universitas Pekalongan dari Fakultas Pertanian ini aktif sebagai salah seorang pengurus teras Majelis Manasik Muzdalifah, sehingga setiap ada even ma-nasik atau kegiatan berkaitan dengan haji dan umrah, sosoknya selalu paling sibuk dan tak asing lagi di mata jamaah.

Ditemui di kediamannya ia mengungkapkan bahwa dalam kehidupan se hari- hari ia selalu berpegang teguh pada motto Pondok Modern Tazakka; “Hidup sekali hidu-plah yang berarti.” Bapak dari 3 anak ini mengungkapkan bahwa generasi penerus harus memiliki jiwa toleransi yang tinggi dengan harapan bisa saling berbagi sesama manusia dan menghargai perbedaan untuk persatuan umat.

Suami dari Hj. Nunung ini juga sangat percaya pada pendidikan pesantren. Kedua anaknya, Khafif Amrizal dan Lutfi Rahman Hakim adalah alumnus PM Gontor; yang pertama kini kuliah semester akhir di IAIN Semarang dan kedua di UMY Yogyakarta. Ia berpesan bahwa generasi muda harus kerja keras, pantang menyerah dan tetap bertawakal pada Allah. Menurutnya, kegagalan merupakan batu loncatan untuk lebih baik.

Beliau juga menghimbau kepada seluruh generasi penerus bahwa garis awal yang paling penting adalah niat serta tujuan yang pasti, yaitu lillahi ta’ala. Dalam setiap perjuangan ingat tujuannya, jangan karena pamrih-pamrih lainnya, pokoknya lillahi ta’ala. “Terus semangat!” demikian pesannya. (@baguz)

Sosoknya sederhana dan bersahaja namun daya imajinasi dan kreasinya sangat tinggi. Salman Budi Setiawan, demikian nama lengkap sang desainer Koran Mini Tazakka. Bujangan yang akrab disapa “Boosty” kelahiran Pekalongan 30 tahun lalu ini sejak kecil memang pencinta seni, maka setelah tamat dari Pondok Modern Gontor tahun 2000, ia pun melanjutkan studi S1 di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Jurusan Desain Komunikasi Visual.

Semasa kuliah ia menjajal keahliannya di beberapa penerbit ternama di Yog-yakarta dan Jakarta, dan sempat malang melintang di dunia percetakan selama kurang lebih enam tahun. Pada 2007 ia mengalami keterpurukan dalam usaha perce takan hingga ia memilih bergabung di perusahan EO. Hal itu ia lakukan semata-mata untuk menunjang biaya hidup selama merantau, sedangkan biaya kuliahnya mendapat beasiswa program PPA (Peningkatan Prestasi Akademik) dari Pemerintah Indonesia. Sejak 2009 ia dipercaya menjadi tenaga edukatif pada SMA Al-Irsyad Pekalongan untuk mata pelajaran Seni Budaya.

Baginya seni adalah media dakwah dan bekerja adalah ibadah. Boosty berkeyakin an bahwa urusan rejeki, jodoh dan mati adalah urusan Allah Yang Maha Kuasa, manusia cuma bisa berusaha dan berusaha semaksimal mungkin. Motto hidup yang selalu dipegangnya adalah butir-butir pelajaran mahfuzhaat yang diajarkan di Gontor dulu: man jadda wajada, barangsiapa sungguh-sungguh ia akan berhasil; man shobaro zhofiro, barangsiapa bersabar ia akan beruntung. “Jadi, dalam hidup, kita ini harus berusaha sungguh-sungguh dan banyak bersa-bar, itu saja kuncinya” ungkapnya.

Boosty kini dipercaya oleh Pimpinan Pondok Modern Tazakka untuk mengu-rusi segala hal yang berkaitan dengan desain grafis, seni dan estetika. (@ edi)

Page 7: Koran Mini Tazakka Edisi 20

7 IHWAL ANSHOREdisi 20. Desember 2012. Muharram - Shafar 1434

Judul buku: Detik-detik Penulisan Wahyu Penulis: Fathi Fawzi ‘Abd al-MuthiPenerbit: Zaman

Wahyu Nugroho, S.H.I // Alumni ISID Gontor

Aban ibn Said ibn al-Ash adalah seorang muslim yang ayahnya kafir. Pada tahun keenam Hijriyah, se-belum Aban memeluk Islam dia sudah membantu Utsman ibn Affan dalam perjanjian Hudaybiyah, yaitu sebagai pendamping Utsman memasuki kota Makkah ketika Rasulullah mengutusnya untuk menemui kaum Quraisy perihal maksud kedatangan Rasul dan para sa-habat ke kota Makkah. Berjalan di tengah orang-orang Quraisy, Aban berkata, “Aku melindungi Utsman ibn Affan”. Hal ini menjadi jaminan keamanan dan kes-elamatan Utsman menyampaikan bahwa Rasullullah dan rombongan datang ke Makkah bukan untuk ber-perang, melainkan untuk melaksanakan ibadah um-rah.

Yang patut diperhatikan di sini adalah sikap Aban ibn Said. Meski saat itu belum masuk Islam, ia mau mem-bantu Utsman melakukan negosiasi --Karena di dalam dirinya sudah ada ketertarikan kepada Islam. Bahkan, saat Utsman telah menyelesaikan tugasnya, dengan ramah Aban berkata, “Jika engkau ingin thawaf di Baitullah ini, lakukanlah. Tidak seorangpun yang akan menghalangi.”

Dengan sikap hormat seorang muslim, Utsman menjawab, “Aku tidak akan berthawaf sebelum Rasulu l lah melakukannya.”

Setelah masuk Islam Aban ibn Said selalu mengi-kuti pengajian yang disampaikan Rasulullah di masjid, menggali pengetahuan tentang Islam darinya. Aban juga pandai menulis aksara Arab. Sebab itu, Rasul men-gangkat Aban menjadi salah satu pencatat wahyu.

Aban menghabiskan waktunya di sisi Rasulullah, mencatat dengan hati-hati dan jujur wahyu yang didik-tekan Rasulullah. Catatan-catatan Aban inilah yang ke-mudian menjadi rujukan dalam proses pengumpulan wahyu pada masa Abu Bakar dan proses penulisannya pada masa Utsman ibn Affan.

Aban adalah salah seorang dari sahabat-sahabat mulia pencatat wahyu yang terangkum dalam buku karya Fathi Fawzi ‘Abd al-Mu’thi ini. Selain kisah Aban ibn Said, buku ini juga menyajikan kisah-kisah hidup

para sahabat mulia pencatat wahyu yang lain. Catat-an merekalah yang menjadi sumber penting proses pe ngumpulan Al-Quran pada masa Abu Bakar dan pe-nyu sunan mushaf utuh pada masa Khalifah Utsman ibn Affan—yang disebut mushaf utsmani dan dibaca oleh umat Islam di seluruh penjuru dunia sampai saat ini.

Dalam buku ini disajikan kisah dua puluh orang sek-retaris Rasul yang bertugas mencatat wahyu. Nama-nama sekretaris Rasulullah selain di atas adalah Abu Bakar As Shiddiq, Abu Rafi Al-Qibthi sahaya Rasulullah, Zubair ibn Awam yang dikenal sebagai pembela Rasu-lullah, Zaid ibn Tsabit terkenal sebagai cendikiawan, Syarahbil ibn Hasanah seorang tokoh kaum muslim, Amir ibn Fahirah yaitu sang syahid yang dikuburkan oleh Malaikat, Abdullah ibn Arqam dikenal sebagai kepercayaan Rasulullah, Abdullah ibn Sa’ad Ibn Abu Sarh yang digambarkan di antara Malaikat dan Setan, Abdullah ibn Mas’ud si pembawa sandal, pakaian, dan alas tidur Rasulullah SAW, Utsman ibn Affan si pemilik dua cahaya (Dzû al-Nûrayni), Ala ibn al-Hadrami orang yang berjalan di laut, Ali ibn Abu Thalib, Umar ibn Khaththab yang ditakuti setan, serta Muawiyah ibn Abu Sufyan.

Selain mencatat wahyu, para sahabat ini juga men-uliskan berbagai surat Rasulullah yang dikirimkan ke-pada para pemimpin kabilah di Jazirah Arab dan para raja di luar Jazirah Arab. Isi surat itu adalah ajakan me-meluk Islam.

Buku karangan Fathi Fawzi ‘Abd al-Mu’thi ini adalah merupakan salah satu dari beberapa karyanya yang terkenal, hal ini di buktikan dengan buku ini mendapat predikat best seller di Kairo dan sekarang diterjemah-kan ke dalam bahasa Indonesia. Dalam penulisannya, beliau sangat berhati-hati dalam menuliskan sejarah dari para tokoh-tokoh tersebut, hal ini dapat dilihat dengan banyaknya catatan kaki di setiap lembaran buku. Catatan-catatan kaki tersebut banyak menje-laskan tentang silsilah keluarga, cerita singkat, hingga judul buku rujukan. Maka tak ada ruginya memiliki buku ini, karena jelas sungguh sangat bermanfaat bagi kita umat muslim yang wajib untuk selalu men-untut ilmu.

DeTIk-DeTIk peNULISAN WAHYU

KorMin Tazakka edisi ini dicetak atas wakaf dari P.T. AMRINA ROSYADA & CV. KhOlAM PRINTINg

Jazakumullahu Ahsanal Jazaa’

Page 8: Koran Mini Tazakka Edisi 20

8 PROFILEdisi 20. Desember 2012. Muharram - Shafar 1434

Bagaimana Anda melihat perkembangan wakaf saat ini?

Selain zakat, Islam memiliki instrumen ibadah sosial lain untuk memberdayakan umat yang cakupannya sangat luas, yaitu wakaf. Wakaf dikenal di suatu nega-ra bersamaan dengan masuknya Islam di negara terse-but. Perkembangan dan permasalahan wakaf di satu negara dengan negara lain jelas berbeda. Di beberapa negara, wakaf berkembang dengan baik dan mampu berperan dalam meningkatkan perekonomian umat, seperti di Mesir, Turki, Saudi, dan lain-lain. Selain diper-gunakan untuk kepentingan keagamaan, meningkat-kan ekonomi umat, kesehatan, lembaga pendidikan, juga dipergunakan untuk kepentingan umum, seperti untuk menyediakan sarana air bersih, membangun ja-lan, menyediakan sarana dan prasarana umum lainnya. Begitu pentingnya wakaf untuk menyelesaikan ber-bagai permasalahan yang dihadapi umat, maka pada saat ini wakaf merupakan salah satu instrumen kelem-bagaan Islam yang menjadi perhatian masyarakat luas dan menjadi bahan kajian para ilmuwan.

Apakah langkah-langkah untuk pengelolaan wakaf secara produktif dan profesional?

Wakaf bertujuan mewujudkan kesejahteraan umat, maka wakaf harus dikelola secara produktif oleh nazhir (pengelola wakaf) yang profesional. Untuk mencapai tujuan tersebut masing-masing negara memiliki kebi-jakan tersendiri. Ada negara yang mengelola wakaf se-cara langsung dengan mebentuk kementerian khusus wakaf, seperti di Mesir, Kuwait dan lainnya, di sana ada Kementerian Wakaf, namun ada negara yang wakaf-nya dikelola oleh suatu badan atau lembaga wakaf atau unsur negara, mungkin ini termasuk Indonesia ada Badan Wakaf Indonesia. Ada juga yang wakafnya dikelola oleh nazhir perorangan atau lembaga swasta seperti yayasan-yayasan atau pesantren-pesantren di Indonesia, begitu yang saya amati di sini. Beberapa kali saya diundang seminar di Indonesia oleh Kemen-terian Agama, Gontor, UIN Jakarta, Universitas Indo-nesia, UGM, IAIN Surabaya, dan lain-lain, saya melihat

perkembangan pengelolaan wakaf sudah cukup baik, hal ini terlihat dari keseriusan Pemerintah Indonesia dalam menanggapi permasalahan wakaf dan zakat dengan menerbitkan undang-undang tentang pen-gelolaan zakat dan wakaf.

Bagaimana pendapat Anda tentang pengembang an harta wakaf di era modern ini?

Dalam hukum Islam, wakaf tidak terbatas pada ben-da tidak bergerak saja seperti tanah misalnya, tetapi juga benda bergerak termasuk uang. Di beberapa ne-gara seperti Mesir, Yordania, Saudi Arabia, Turki, dan Kuwait, wakaf selain berupa sarana dan prasarana ibadah dan pendidikan juga berupa tanah pertanian, perkebunan, rumah sakit, panti asuh an, pusat perb-elanjaan, uang, saham, pemukiman dan lain-lain yang semuanya dikelola secara produktif. Dengan demiki-an hasilnya benar-benar dapat dipergunakan untuk mewujudkan kesejahteraan umat. Sepanjang sejarah Islam, wakaf telah berperan sangat penting dalam pengembangan kegiatan-kegiatan sosial, ekonomi dan kebudayaan masyarakat Islam. Hasil dari pengelo-laan wakaf juga dapat digunakan untuk memfasilitasi para pelajar dan mahasiswa dengan sarana dan prasa-rana yang memadai yang memungkinkan mereka melakukan berbagai kegiatan, pemberian beasiswa dan riset-riset. Cukup banyak program-program yang didanai dari hasil wakaf seperti penulisan buku, pen-erjemahan dan kegiatan-kegiatan ilmiah dalam ber-bagai bidang termasuk bidang kesehatan. Wakaf tidak hanya mendukung pengembangan ilmu peng-etahuan, tetapi juga menyediakan berbagai fasili tas

Prof. Dr. Dasuqi Kasaba adalah sosok yang tidak asing lagi di Tazakka, beliau adalah pakar Ekonomi Islam di bidang Zakat dan Wakaf dan direktur pelaksana Pusat Studi Ekonomi Islam Shaleh Kamil Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Disela kesibukan menjadi guru besar bidang Ekonomi Islam di Universitas ‘Ain Syams dan beberapa perguruan tinggi di Mesir, beliau selalu menyempatkan waktu untuk membaca. Berikut wawancara redaktur Koran Mini Tazakka; Oyong Shufyan, Hakim As-Shidqie dan Edi Buana dengan beliau ketika berkunjung ke Pondok Modern Tazakka:

prof. Dr. Musthafa Musthafa Dasuqi kasaba

GerAkAN WAkAF ITU DAHSYAT

Di Indonesia, saya melihat perkem­bangan dan pertumbuhan wakaf sa ngat maju, salah satunya adalah Pondok Modern Darussalam Gontor, lembaga yang telah berhasil menge­lola wakaf de ngan baik dan sangat profesional

Page 9: Koran Mini Tazakka Edisi 20

9 PROFILEdisi 20. Desember 2012. Muharram - Shafar 1434

Nama : Musthafa Musthafa Dasuqi KasabaTTL : Dimyath, 29 Juni 1954Hobi : MembacaMotto : “Bacalah dengan nama Tuhanmu”

• Pakar Ekonomi Islam Bidang Zakat dan Wakaf• Direktur Pelaksana Pusat Studi Ekonomi Islam

Shaleh Kamil Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir• Guru Besar Ekonomi Islam pada Universitas ‘Ain

Syams, Kairo, Mesir• Guru Besar Tamu pada Universitas Punjab, Paki-

stan dan ISID Gontor

BIO

DA

TA

yang diperlukan mahasiswa maupun masyarakat. Sep-erti yang kita lihat di Mesir, Universitas Al-Azhar yang merupakan salah satu universitas tertua di dunia telah berhasil mengembangkan wakaf dengan baik, dengan memberikan beasiswa bagi seluruh mahasiswa yang memperdalam ilmu agama Islam. Bahkan seluruh aset yang dimiliki Al-Azhar merupakan harta wakaf yang dikelola secara produktif dan profesional.

Di Indonesia, saya melihat perkembangan dan per-tumbuhan wakaf sangat maju, salah satunya adalah Pondok Modern Darussalam Gontor, lembaga yang telah berhasil mengelola wakaf de ngan baik dan sa-ngat profesional, karena Pondok Modern Darussalam Gontor mendidik kader-kader umat yang akan mem-bangun peradaban baru dan yang akan menyejahter-akan umat. Jadi, wakaf itu dahsyat jika digerakkan dengan benar, amanah dan profesional. Anda lihat sendiri kan hebatnya Al-Azhar, Gontor, dan pada ting-kat negara seperti Mesir, Saudi, Kuwait, Yordania dan lain-lain, semuanya dari gerakan wakaf yang serius dan berkesinambungan.

Anda sudah beberapa kali ke Tazakka dan melihat langsung gerakan wakaf di sana. Bagaimana Anda melihatnya?

Saya sudah melihat dan memahami visi dan misi Ta-zakka, karena penggagas dan pendiri Pondok Modern Tazakka ini adalah anak-anak saya, murid-murid saya. Apa yang telah dirintis oleh tiga bersaudara, Anang Rikza, Anizar Masyhadi, Anisia Kumala, merupakan lang-kah yang tepat untuk mewujudkan pengelolaan wakaf yang produktif. Kemudian dibackup oleh birokrat, peng-usaha dan profesional serta digerakkan oleh anak-anak

muda yang visioner dan energik, dan saya dapat infor-masi mereka kan semuanya alumnus Pondok Modern Gontor yang mengabdi di Tazakka. Langkah-langkah Tazakka dalam pe ngelolaan wakaf ini perlu dipertahan-kan dan dikembangkan. Banyak hal yang saya amati sa-ngat baik dan perlu dukungan untuk pengembangan wakaf Tazakka. Penerbitan Saham Wakaf, Tabung Wakaf, kerjasama dengan perbankan untuk mener-bitkan rekening khusus untuk wakaf, semua itu meru-pakan hal-hal positif dan kreatif yang diterapkan oleh Tazakka untuk pengembangan wakaf, dan ini harus kita dukung sepenuhnya. Untuk pengembangan dan pen-gelolaan wakaf yang lebih baik, maka saya siap untuk memberikan pelatihan wakaf secara intensif bagi kader-kader Tazakka di Mesir. Agar para kader Tazakka dapat mengembangkan dan mengaplikasikan pengelolaan wakaf dengan baik dan profesional, sehingga nantinya dapat menjadi acuan dalam pengelolaan wakaf.

Apa saran Anda untuk Tazakka?

Saya ini Anshor Tazakka, hahahaha... (sambil tertawa lepas). Itu istilah yang diberikan oleh Sdr. Anang Rikza kepada saya, dan Tazakka adalah rumah saya, maka setiap kunjungan saya ke Indonesia saya harus pulang ke rumah saya di Tazakka. Jujur saja, sejak kunjungan pertama ke Indonesia tahun 2003, anak-anak Tazakka yang mengatur dan mendampingi saya sampai saat ini di setiap kegiatan saya di Indonesia. Tazakka ada-lah masa depan generasi-generasi yang akan mem-bangun peradaban Islam yang baru dengan cita-cita yang sa ngat mulia ini. Saya melihat keikhlasan yang sa-ngat mendalam dari para pendiri serta anshar-anshar Tazakka.

Page 10: Koran Mini Tazakka Edisi 20

10 TAUSHIYAHEdisi 20. Desember 2012. Muharram - Shafar 1434

Orang yang belum pernah melihat kucing, ketika pertama kali melihatnya tentu akan takut dan menganggap kucing itu musuhnya. Orang yang tingginya hanya 1,5 meter (sep-erti umumnya orang Indonesia) waktu pertama kali melihat orang yang tingginya 2 meter, berkulit putih, atau merah dan sebagainya, tentu akan terkejut, takut mendekati, dan men-gira itu bukan bangsa manusia.

Apabila ada benda jatuh bersuara keras, orang yang be-lum mengenal suara itu akan takut, dan timbul perasaan ta-kut kalau itu bom, kalau-kalau ada orang yang melempari, dan sebagainya. Akan tetapi orang yang sudah mengerti dan mengenal suara itu tentu akan segera mendekati dan mengambilnya, karena dia tahu yang jatuh itu adalah durian yang sudah masak.

Orang yang sudah biasa mengenakan kopiah hitam, ketika melihat ada orang yang mengenakan kopiah selain hitam merasa heran, lalu menanggap aneh, jelek, dan seba-gainya. Maka dari itu kita harus memiliki ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya, supaya tidak terlalu mudah heran dan memusuhi yang tidak semestinya. Itu artinya kita harus ber-pengetahuan luas.

Masalah Khilafiyah itu apa?Dalam kehidupan sosial keagamaan, kita sering meng-

hadapi masalah-masalah yang sangat sensitif sekali, yakni masalah khilafiyah. Kita melihat ada orang yang shalat de-ngan mengucapkan ushalli (saya niat shalat) dan ada juga yang tidak, ada yang membaca doa qunut pada setiap shalat subuh, dan ada yang tidak.

Perbedaan-perbedaan itu disebabkan oleh perbedaan paham tentang hukumnya, menurut ajaran atau kajian yang sampai kepada mereka. Masalah-masalah seperti itu dinama-kan masalah khilafiyah.

Masalah-masalah khilafiyah itu hanya terjadi di dalam furu’ artinya cabang atau ranting-ranting perintah agama, dan bukan mengenai pokok-pokoknya (ushuli).

Namun, banyak orang yang kurang dapat membedakan anatara yang pokok dan yang bukan pokok, sehingga banyak yang mengira masalah furu’ itu masalah pokok. Atau banyak yang fanatik kepada furu’ yang telah dibiasakan, sehingga mengira dan menjadikan bahwa yang telah dibiasakan itu adalah pokok. Misalnya masalah ushalli sebelum takbirotul Ihram dan doa qunut pada shalat subuh, padahal keduanya bukan pokok.

Jelasnya, tidak ada seorang pun ulama di dunia ini yang mengatakan shalat tanpa ushalli atau tanpa doa qunut pada shalat subuh itu batal. Begitu pula tidak ada seorang pun ulama yang mengatakan bahwa orang yang shalat dengan

اإلنسان أعداء ما جهلواManusia itu menjadi musuh dari apa yang belum diketahuinya.

mengucapkan ushalli dan doa qunut itu batal shalatnya.Dengan contoh dan keterangan di atas, jelaslah perbedaan

antara furu’ dan pokok atau cabang dengan pokoknya.

Macam-macam KhilafiyahMasalah-masalah khilafiyah dalam Islam itu banyak sekali.

Maklumlah, furu’ al-masail (cabang-cabang permasalahan) tidak pernah berhenti, tetapi terus timbul dan timbul secara bersamaan dengan perkembangan kehidupan. Orang yang mengikuti salah satu mazhab saja, masih menemui masalah-masalah khilafiyah dalam satu mazhab itu sendiri.

Kapan mulai ada?Masalah khilafiyah itu sudah ada sejak zaman sahabat.

Maklumlah, bagaimana orang banyak memahami suatu pera-turan. Ini sudah lazim, selalu terjadi pada segala peraturan.

Sebenarnya pada zaman Rasulullah pun ada perbedaan pendapat, hanya saja karena Rasulullah masih ada, maka segala perbedaan itu segera ditanyakan kepada Rasulull-ah. Jawab an itu lah yang menyelesaikan perbedaan paham tadi, baik itu dari Wahyu (Al-Qur’an) maupun dari Rasulul-lah sendiri (Hadis).

Mungkinkah dihabiskan?Ada yang mengira masalah khilafiyah bisa dihabiskan se-

hingga semua umat Islam nanti hanya memiliki satu paham, sampai kepada masalah furu’.

Pikiran seperti itu salah besar. Tidak akan mungkin masalah-masalah khilafiyah itu ditiadakan. Dalam tiap-tiap mazhab saja terdapat masalah-masalah khilafiyah lagi, arti-nya ulama-ulama Syafi’i sendiri, misalnya, banyak yang ber-lainan pendapat (khilaf) antara satu sama lain. Bahkan , Imam Syafi’i sendiri pernah mengeluarkan fatwa yang berbeda-be-da. Perkataan Imam Syafi’i yang dahulu disebut “Qoul Qodim” dan perkataan yang kemudian disebut “Qaul Jadid”. Fatwa Imam Syafi’i ketika di Bagdad berbeda dari fatwanya ketika di Mesir.

Hanya dalam furu’Karena masalah khilafiyah itu hanya dalam furu’ maka

tidak perlu ada permusuhan atau perpecahan. Kalau ada orang yang membesar-besarkan atau mempertajam masalah khilafiyah, maka ada dua kemungkinan: orang itu terlalu bo-doh atau alat musuh Islam yang hendak memecah belah umat Islam.

KH. Imam ZarkasyPendiri Pondok Modern Darussalam Gontor

MASALAH kHILAFIYAH

Kalau ada orang yang membesar-besarkan atau mempertajam masalah khilafiyah, maka ada dua kemungkinan: orang itu terlalu bodoh atau alat musuh Islam yang hendak memecah belah umat Islam.

Page 11: Koran Mini Tazakka Edisi 20

11 TAUSHIYAHEdisi 20. Desember 2012. Muharram - Shafar 1434

Ustadz Anang Rikza Masyhadi Pimpinan Pondok Modern Tazakka

DeSAkrALISASI keHIDUpAN

Sesungguhnya di dalam sistem ajaran Islam segala perbuatan manusia bernilai sakral dan transenden, dan telah ditentukan aturan-aturannya. Rasulullah SAW melalui sunah-sunahnya yang otentik telah mewariskan banyak sekali panduan tata cara kehidupan manusia se-luruhnya.

Pada tingkat amaliyah atau praktis, seseorang untuk mewujudkan sakralnya setiap perbuatan harus didahului dengan niat yang benar. Karena, sebagaimana ditegas-kan oleh Rasulullah SAW, segala perbuatan kita ditentu-kan oleh niatnya. “Sesungguhnya perbuatan-perbuatan itu tergantung niatnya, dan setiap orang akan menda-patkan ganjaran dari niatnya itu.” (HR. Bukhari Muslim)

Seorang sufi besar, Ibnu Athaillah, mengatakan bah-wa amal itu seumpama jasad sedangkan keikhlasan ada-lah ruhnya. Maka, amal perbuatan yang tidak dilandasi keikhlasan ibadah jasad tanpa ruh.

Bahkan, niat menjadi pangkal diterima atau tidaknya suatu amalan oleh Allah SWT. sebagai misal, seorang dai yang niat dakwahnya untuk mencari popularitas dan menumpuk kekayaan belaka, maka dia hanya akan men-dapatkan apa yang diniatkannya itu, sementara di Akhi-rat tidak akan mendapatkan apa-apa. Seorang guru yang mengajar sekedar memenuhi tugas formalnya saja, maka ia pun tidak akan mendapatkan pahala besar seperti yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya. Bahkan, seseorang yang sangat dermawan membantu orang lain yang ke-susahan, jika niatnya bukan semata-mata mencari ridho Allah SWT, maka kelak di Akhirat tidak akan menuai apa-pun. Sungguh, nestapa sekali orang-orang seperti ini!

Katakanlah: Apakah akan Kami beritahukan kepada-mu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatan-nya? Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyang-ka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. Mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan kufur terhadap perjumpaan dengan Dia, maka hapuslah amalan- amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat. (Qs. Al-Kahfi [18]: 103-105)

Maka, keikhlasan itu penting dalam konteks niat, yai-tu meluruskan maksud dan tujuan semata-mata untuk

menggapai ridho Ilahi. “Mereka tidak disuruh kecuali su-paya menyembah Allah dengan ikhlas yaitu memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama yang lurus.” (Qs. Al-Bayyinah [98]: 5)

Maka, segala amal perbuatan yang tidak dilandasi keikhlasan sebagaimana dijelaskan tadi, hal itu ter-golong perbuatan riya sehingga menjadi tidak sakral lagi. Beberapa ayat dalam Al-Quran juga dengan tegas menyebutkan tentang riya. “Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka ber-maksud riya’ (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.” (Qs. An-Nisa [4]: 142)

“Dan (juga) orang-orang yang menafkahkan harta-harta mereka karena riya’ kepada manusia, dan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian. Barangsiapa yang mengambil setan menjadi temannya, maka setan itu adalah teman yang seburuk-buruknya. (Qs. An-Nisa [4]: 38)

Dengan demikian, riya merupakan faktor pemicu ter-jadinya desakralisasi kehidupan, karena riya itu sangat tendensius. Tendensius itu orang berbuat sesuatu bukan karena Allah SWT, tetapi karena motif-motif palsu yang diciptakannya sendiri. Sebab itu, dalam banyak kajian sufisme, riya terkadang dikategorikan sebagai tindakan syirik. Akibatnya selanjutnya, hawa nafsulah yang men-dominasi motif perbuatan seseorang. Sebagaimana dicontohkan di bagian awal tulisan ini, misalnya saja, pernikahan yang semestinya sakral, karena hawa nafsu menjadi tidak sakral lagi. Berdakwah yang semula sangat sakral menjadi tidak bernilai lagi karena telah berubah orientasi kepada materi duniawiyah.

Oleh karena itu, menyucikan hati dengan ikhlas dan membebaskan diri dari segala bentuk riya dalam kese-luruhan perbuatan harus menjadi komitmen setiap mukmin dalam hidupnya, karena kesucian jiwa dan raga merupakan kualitas hidup yang tak ternilai. Itulah sejati-nya tujuan ajaran agama yaitu agar manusia mencapai kesucian lahir dan batinnya.

“Sungguh beruntunglah orang yang menyucikan di-rinya (dengan beriman), yang mengingat Tuhannya lalu mendirikan shalat. Tetapi kamu (orang-orang kafir) me-milih kehidupan duniawi. Sedangkan kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.” (Qs. Al-A’la [87]: 14-17).

Amal itu seumpama jasad sedang kan keikhlasan adalah ruhnya. Maka, amal perbuatan yang tidak dilandasi keikhlasan ibadah jasad tanpa ruh.

Tujuan ajaran agama yaitu agar manusia mencapai kesucian lahir dan batinnya.

— Tulisan kedua dari dua tulisan

Page 12: Koran Mini Tazakka Edisi 20

Koran Mini Tazakka terbit atas ide, prakarsa dan kreatifitas para kader utama Pondok Modern Tazakka.

Pelindung: Yayasan Tazakka. Penasehat: Anang Rikza Masyhadi. Pemimpin Umum: Anizar Masyhadi. Pemimpin Redaksi: M. Bisri Musthofa. Wakil Pemimpin Redaksi: Edi Buana. Redaktur: Oyong Shofyan Bahar, Mukhtar Luthfi, Eva Maria Ulfah, Anisia Kumala Masyhadi, Maftuhah Nurbeti, Hakim As-Shidqi. Sekretaris Redaksi: Bagus Setiawan. Redaktur Pelaksana: Richi Yuni F., M. Subhi Mahmassani, M Zainudin Akil, Ali Ramdhani, Henry Nur Rahmad, Rudi Nur Salam, Wahyu Nugroho, Ines Nur Afdhullah, Fauzi. Tata Usaha: Distribusi: Eko Prapdiyanto, Haris Adam Ishlahi, Afrudin. Desain grafis: Eko Wahyu, Salman B. Setiawan, Inna Nur Mukhsinin. Alamat Redaksi: Pondok Modern Tazakka, Jln. Tazakka No.4, Desa Sidayu, Kec. Bandar, Kab. Batang, 51254. Telp. (0285) 689413, HP. 085743433232 (sms). Email redaksi: [email protected]. Website: www.yayasantazakka.com.

Rekening Koran Mini Tazakka: Bank Muamalat 0109916033; Kospin Jasa 201120003434, a.n Yayasan Tazakka R

ED

AK

SIPT. Anneeva Mulya Wisata

Keberangkatan terdekat:Pebruari & Maret 2013

Umroh Bersama

Kantor Pus at: Gr aha Atika Lt .2 Jl . Warung Buncit Raya No.7

Jakar ta Se latan T e lp. 021-2735 5 316 Fax. 021-79198287

“Melayani Jamaah Umrah adalah Kemuliaan, Amanah dan Tanggung Jawab”

Maktab Tazakka:Jln. Tazakka, No. 2 , Bandar, Kab. Batan g, J at e n g

Telp / Fax. (0285) 689413Hotline: 081578636642; 081328700415

www.anneevamulya.com

Page 13: Koran Mini Tazakka Edisi 20
Page 14: Koran Mini Tazakka Edisi 20

www.yayasantazakka.com

Tim Tazakka bersilaturahim kepada Pembantu Rektor II Institut Studi Islam Darussalam (ISID) Gontor, KH. Dr. Amal Fathullah Zarkasyi, MA. (1/12)

Tim KMI Pondok Modern Tazakka bersilaturahim kepada Wakil Direktur KMI Pondok Modern Gontor,

Ustadz Dr. Nurhadi Ihsan, MIRKH. (23/11)

Direktur Lazis Tazakka, Ustadzah Eva Maria Ulfa, M.Si berfoto bersama dewan guru dan siswa-siswi MTs Al Hikmah Bandar usai penyerahan bantuan pendidikan program beasiswa prestatif.(3/12)

Bank Syariah Mandiri Batang

3970001111

Bank Syariah Mandiri Pekalongan (US Dollar)

0110106707

Bank Mandiri Pekalongan

1390082082003

Kospin JASA Batang

203120000777

Bank MuamalatPekalongan0002225135

Kospin Jasa Syariah Pekalongan

101901000426

BNI Syariah Pekalongan 522000520

TAZAKKA

REKENING WAKAF UNTUK PEMBANGUNAN PONDOK MODERN TAZAKKA

Page 15: Koran Mini Tazakka Edisi 20

LAZIS TAZAkkA SALUrkAN BANTUAN peNDIDIkAN

Bank Syariah Mandiri Batang

0110087090

BNI Syariah Pekalongan 0200650994

BRI Unit Bandar 5817-01-010566-53-9

Bank Muamalat Pekalongan 0109916033

Bank JATENG Syariah Batang

5033220229

Kospin Jasa Syariah Pekalongan

203901000337

SalurkanZakat dan Infaq Anda melalui

Lazis Tazakka (Laztaz) kembali melakukan aksi sosialnya. Kali ini dengan menyalurkan bantuan pen-didikan kepada beberapa sekolah menengah, TK dan PAUD berupa buku panduan guru dan beasiswa untuk dhuafa ber-prestasi. Bantuan diserahkan secara seremonial usai pengajian rutin Ahad Pagi di Aula Kecamatan Bandar (2/12).

Khusus untuk TK dan PAUD, bantuan berupa satu paket buku pembelajaran bahasa Arab dengan judul “Ayo Bernyanyi Bahasa Arab”. Inna Nur Muhsinin, salah seorang staf Lazis Tazakka mengungkap-kan bahwa pilihan buku yang dikarang oleh suami-istri Fathin Masyhud dan Ida Husnur Rahmawati yang keduanya merupakan alumnus PM Gontor dan Al-Azhar Kairo karena pertimbangan bahwa bahasa Arab harus dikenalkan sejak dini. “Bahasa Arab itu kan bahasanya Al-Quran dan Hadis, jadi sudah sewajarnya generasi muslim menguasainya. Nah, untuk tingkat anak-anak minimal mereka familiar dululah, apalagi dengan metode bernyanyi, anak-anak pasti suka” ujarnya kepada redaksi seusai penyaluran bantuan.

Bantuan diserahkan kepada 9 TK yang berlokasi terdekat dengan kampus PM Tazakka. M. Syair yang juga merupakan pengurus teras Laztaz menuturkan bahwa untuk tahap selanjutnya ada 10 paket lagi yang juga akan segera disalurkan ke TK-TK lainnya yang menjadi binaan PM Tazakka.

Sedangkan bantuan beasiswa diserahkan kepada MTs Al-Hikmah di Desa Wonomerto, Kecamatan Bandar, Kab. Batang. “Bantuan beasiswa untuk dua semester, dan insya Allah akan berlanjut” ujarnya.

Ditemui secara terpisah, Direktur Laztaz Hj. Eva Maria Ulfah menegaskan komitmen Laztaz pada pen-didikan dan pengembangan sumber daya manusia. “Laztaz konsen pada peningkatan mutu pendidikan dan SDM” tukasnya. Ia menyebutkan bahwa program hibah buku seperti ini telah dimulai sejak 3 tahun belakangan termasuk hibah buku dan kitab-kitab referensial kepada para dai dan khotib jumah.

Namun demikian, di sisi lain, Eva mengharap kaum muslimin semakin banyak yang menyalurkan zakat dan infaknya melalui Laztaz mengingat masih banyaknya program-program Laztaz yang belum terlaksana akibat cekaknya dana yang tersedia. Ia mencontohkan seperti bantuan perbaikan gizi untuk ibu hamil dan balita yang hingga kini belum terlaksana. “Bulan ini kami salurkan bantuan untuk biaya pengobatan dhuafa hingga 30an juta, mohon dukungan dan doa semoga semakin banyak dana yang masuk sehingga bisa berbuat semakin ba nyak juga” tukasnya. (@ bagus)

Page 16: Koran Mini Tazakka Edisi 20

Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang membangun masjid karena Allah walau sebesar sangkar burung atau yang lebih kecil dari itu, maka Allah membangunkan untuknya sebuah rumah di surga.” (HR Ibnu Majah)

Masjid pada zaman Rasulullah SAW selain berfungsi sebagai tempat ibadah juga sebagai tempat menuntut ilmu. Maka, pada zaman sekarang ini, membangun sekolah, ponpes, laboratorium, perpustakaan atau yang lainnya, maka keutamaannya seperti membangun masjid sebagaimana disabdakan Rasulullah SAW itu.