Lokakarya Mini

download Lokakarya Mini

of 29

Transcript of Lokakarya Mini

LOKAKARYA MINIKELOMPOK KERJA KESEHATAN (POKJAKES) SEMANGKAKELOMPOK IICo_ Ners 2011 Program study ilmu keperawatan

Batas Wilayah Dusun II

* Sebelah Timur * Sebelah Barat * Sebelah Utara * Sebelah Selatan

: Jalan raya Inderalaya - Palembang : Gedung Borok : Kotamadya Palembang, Soak Batok : Parit, Payakabung, Pulau Semambu

Jumlah penduduk Dusun II Desa Sungai Rambutan (setelah rel) sebanyak 19 kepala keluarga dengan jumlah penduduk 91 orang.

*

10 penyakit terbanyak di wilayah kerja puskesmas pembantu Dusun II Sungai Rambutan1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Ispa Diare Gastritis Rematik Alergi kulit Hipertensi Penyakit vulva dan jaringan 8. Kecelakaan lalu lintas 9. Infeksi kulit 10. Penyakit mata

2.FORUM KOMUNITASDiadakan forum komunitas pada tanggal 13 Desember 2011 didapatkan hasil masalah kesehatan di Dusun II Desa Sungai Rambutan antara lain pada kelompok:

*BALITA *LANSIA *REMAJA *KESEHATAN LINGKUNGAN (KESLING)

3.HASIL FGDBALITA, TANGGAL 15 DESEMBER 2011

*MASALAH KESEHATAN : ISPALANSIA, TANGGAL 15 DESEMBER 2011 (WAWANCARA)

*MASALAH KESEHATAN : NYERI SENDI DAN PEGAL-PEGALKESLING, TANGGAL 16 DESEMBER 2011

*MASALAH KESEHATAN : LINGKUNGAN YANG TIDAK SEHATREMAJA, TANGGAL 17 DESEMBER 2011

*MASALAH KESEHATAN: NYERI HAID (DYSMENORRHEA) DANPEROKOK PASIF

Umur8%9% 20%

*HASIL ANGKETBalita Anak-anak Remaja Dewasa Lansia

48% 15%

PEKERJAAN25% 19% PNS SWASTA BURUH PETANI

19%37%

PENDIDIKAN4%10% 22% TIDAK/BELUM SEKOLAH SD SMP SMA/SMK KULIAH 49%

15%

KARAKTERISTIK JAMBAN25% 50% 25% TIDAK ADA ADA, WC JONGKOK, DI SUNGAI ADA, WC JONGKOK, ADA SEPTIC TANK

SUMBER AIR MINUM6% 31% 63%

SUMUR AIR HUJAN AIR GALON

KUALITAS AIR MINUM9% 13% BERBAU KERUH BERASA BERSIH

43%

35%

*APAKAH BALITA MENDERITA BATUK/PILEK13% YA TIDAK

88%

DISERTAI DENGAN DEMAM13% YA TIDAK

88%

PENGETAHUAN TENTANG PENYAKIT ISPA37% 63% YA TIDAK

IMUNISASI44% 56% LENGKAP TIDAK LENGKAP

BADAN TERASA PEGAL-PEGAL

100%

YA

BAGIAN TUBUH YANG TERASA PEGALKAKI, PERSENDIAN PUNDAK

20%

80%

MENGATASI PEGAL-PEGAL20% 60% ISTIRAHAT

20%

MINUM OBAT DARI DOKTER MINUM OBAT TRADISIONAL

FAKTOR MAKANAN DALAM MENINGKATKAN PEGAL-PEGAL40%

60%

YA TIDAK

KESLING6% 56%

TEMPAT MEMBUANG SAMPAHSUNGAI

38%

TEMPAT SAMPAH KHUSUS DAN LAIN-LAIN

CARA MENGOLAH SAMPAH31% DI BAKAR DI TIMBUN DI BUANG DI SUNGAI

63%6%

PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA MEROKOK

33%

67%

YA TIDAK

MENDERITA NYERI SAAT HAID100% YA

MENGATASI NYERI

YA 100%

PASANGAN USIA SUBUR (PUS)KB23% 77% YA TIDAK

JENIS KB9% 36% 55% SUNTIK PIL

INFLANT/SUSU K

KELOMPOK II

Co_ Ners 2011Program study ilmu keperawatan

No 1

Data SubjektifHasil Forum Komunitas (Tanggal 13 Desember

Data ObjektifHasil Observasi (dari Windshield survey) Terlihat banyak sampah yang berserakan di jalan, dan sekitar rumah warga Dari data PUSKESMAS Penyakit ISPA menduduki urutan teratas dari 10 penyakit terbanyak. Terlihat banyak balita di Dusun II Desa Sungai Rambutabn sedang menderita batuk dan pilek Banyak dari penduduk menggunakan kayu bakar, dan didapurnya tidak terdapat lobang pembuangan asap.

Diagnosa

2011) Sebagian besar ibu yang mempunyai anak balita mengatakan penyakit yang sering di derita anaknya adalah Batuk-Pilek (ISPA) Hasil wawancara (FGD Balita tanggal 15 Desember 2011) Sebagian besar ibu mengatakan bahwa ISPA adalah sakit tenggorokan (Batuk) 4 dari 6 orang yang hadir mengetahui tanda dan gejala ISPA seperti nafas sesak, demam, dan batuk pilek Sebagian besar ibu mengatakan penyebab anaknya sering Batuk karena kehujanan (cuaca), kebiasaan jajan es dan berenang di rawa. 4 dar 6 Ibu mengetahui penyebab dari batuk-pilek (ISPA), namun mengabaikan penyebab tersebut 3 dari 6 Ibu mengetahui cara mencegah batuk-pilek (ISPA) seperti tidak mandi hujan dan menjauhkan anak dari orang yang batuk pilek.

Data sekunder (Puskesmas Pembatu Dusun II Sungai Rambutan) Ispa merupakan penyakit nomor 1 dari 10 penyakit terbanyak.Hasil angket 87 % Balita menderita batuk/pilek 87% disertai demam

Resiko terjadinya peningkatan penyakit saluran pernapasan akut berhubungan dengan kurangnya pengetahuan warga terhadap penyakit ispa pada balita di Dusun II Desa Sungai Rambutan

No

Data Subjektif

Data Objektif

Diagnosa

2

Hasil Forum Komunitas (tanggal 16 Desember 2011) Sebagian besar warga mengatakan banyak nyamuk di lingkungan tempat tinggal dikarenakan banyaknya genangan air dan sampah. Hasil wawancara (FGD PHBS tanggal 16 Desember 2011) Sebagian besar warga mengatakan selalu membakar sampah jika sudah kering. Sebagai besar warga mengatakan tidak ada tempat pembuangan sampah khusus di Dusun II Desa Sungai Rambutan. Warga mengatakan di desa mereka belum pernah diadakan kerja bakti membersihkan lingkungan karena kebanyakan warga bekerja mulai dari pagi hari sehingga susah untuk dikumpulkan Sebagaian warga mengatakan bahwa kendala dalam penerapan PHBS ini adalah keadaan lingkungan (rawa-rawa) yang kalau hujan air akan meluap dan menggenang di bawah rumah warga.

Hasil Observasi (dari Windshield survey) Tidak adanya tempat pembuang sampah di Dusun II Desa Sungai Rambutan Sebagian besar warga masih terlihat membuang disekitar rumah Air rawa juga dimanfaatkan warga untuk MCK (Mandi, Cuci, Kakus) dan memasak Belum adanya kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan

Resiko terjadinya penyebaran penyakit karena lingkungan yang tidak sehat berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang Pola Hidup Bersih dan Sehat di Dusun II Desa Sungai Rambutan.

Hasil angket 38 % masyarakat memiliki tempat sampah khusus 6,25% membuang sampah di sungai

No 3a

Data subjektif

Data objektif

Diagnosa

Hasil Forum Komunitas (Tanggal 13 Desember 2011) Sebagian besar warga remaja putri mengatakan nyeri pada saat haid. Sebagian besar warga remaja putra mengatakan bahwa belum mengetahui perbedaan antara perokok pasif dan perokok aktif. Hasil FGD Remaja putri Semua remaja putri mengatakan bahwa haid pertama mereka (menarche) pada saat mereka berumur antara 12 sampai dengan 14 tahun dan mengalami nyeri pada saat haid. Tidak ada satu pun remaja putri yang mengetahui penyebab dari nyeri haid tersebut dan tidak menganggap nyeri haid sebagai masalah. Sebagian besar remaja putri mengatakan haidnya tidak teratur dan mengalami keputihan. Sebagian besar remaja putri tidak melakukan tindakan apa-apa untuk mengatasi nyeri haid (dibiarkan saja) Semua remaja putri mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui ramuan-ramuan tradisional yang dapat mengurangi rasa nyeri haid

Hasil angket 100 % remaja putri merasa nyeri pada saat haid 100 % remaja putri tidak bisa mengatasi nyeri pada saat haid

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan rasa nyeri yang dialami Remaja putri di Dusun II Desa Sungai Rambutan.

No 3b

Data subjektifHasil FGD Remaja putra Semua remaja yang hadir mengetahui merokok berbahaya bagi tubuh Sebagian besar remaja tidak mengetahui bahaya rokok dan bahan-bahan yang terkandung dalam rokok Sebagian besar remaja tidak mengetahui tentang perokok pasif Tidak ada satupun remaja yang hadir mengetahui tentang bahaya perokok pasif dan tiak mengetahui dampak dai merokok

Data objektifHasil Observasi (dari Windshield survey) Terlihat banyak warga yang merokok didalam rumah Terlihat kebanyakan rumah penduduk tidak mempunyai ventilasi sesuai dengan syarat rumah sehat. Hasil angket 100 % remaja putra tidak mengetahui tentang bahaya dari perokok pasif 67 % remaja putra mengetahui tentang bahaya merokok

Diagnosa

Resiko gangguan fungsi pernafasan berhubungan dengan paparan asap rokok pada kelompok remaja di Dusun II Desa Sungai Rambutan

No 4

Data Subjektif

Data Objektif Data Pengkajian Lansia (15 Desember 2011) 4 dari 6 lansia mengalami nyeri dipersendian dan pegal-pegal. 5 dari 6 lansia tidak mengetahui makanan yang harus dihindari seperti makanan sayuran hijau (daun ubi, bayam), kacangkacangan, kol dan jeroan. 2 dari 6 lansia mengalami hipertensi. 1 dari 6 lansia mengalami Diabetes Mielitus. Data Wiensheld Survey Berdasarkan data yang diperoleh di Puskesmas Pembantu Dusun II Desa Sungai Rambutan rematik menempati urutan keempat penyakit yang paling banyak Hasil survey 80% lansia merasakan pegal-pegal di kaki, persendian 60% terdapat faktor makanan yang dapat menyebabkan pegal-pegal

Diagnosa

Hasil Pengkajian (15 Desember 2011) Lansia mengatakan tidak ada kegiatan senam lansia Lansia mengatakan jika sendi terasa nyeri dan pegal biasanya hanya diolesi balsem dan dipijit saja Lansia mengatakan penyebab kaki,tangan dan pinggang mereka sering nyeri karena aktivitas fisik yang berat Lansia mengatakan jika nyeri pada persendian mereka kambuh, mereka kesulitan berjalan. Lansia mengatakan mereka cepat lelah jika berjalan jauh.

Resiko terjadinya peningkatan kasus penyakit degeneratife (Rematik, DM dan Hipertensi) di Dusun II Desa Sungai Rambutan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan lansia dalam upaya preventif dan rehabilitative.

NO

Diagnosa

Tujuan

Rencana Keperawatan

1

Resiko terjadinya peningkatan penyakit saluran pernapasan akut pada balita di Dusun II Desa Sungai Rambutan

Tupan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapakan balita di Dusun II Desa Sungai Rambutan terhindar dari bahaya penyakit ISPA Tupen: 1. Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapakan: 2. Pengetahuan ibu tentang ISPA meningkat menjadi > 89% 3. Jumlah balita yang menderita ISPA di Dusun II Desa Sungai Rambutan menurun 4. Pengetahuan kader tentang kesehatan lingkungan meningkat

1. Role Play Penyuluhan dan Demonstrasi cara pembuatan obat tradisional ISPA (jeruk nipis) 2. Menyebarkan leaflet tentang ISPA 3. Pembagian makanan tambahan untuk balita (bubur kacang ijo/ MP ASI) 4. Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin ke puskesmas setiap bulannya 5. Segera Merujuk anak ke fasilitas kesehatan (puskesmas) jika anak menunjukkan tanda dan gejala ISPA 6. Mengadakan pelatihan dan penyegaran kader tentang ISPA

NO 2

Diagnosa

Tujuan

Rencana Keperawatan

Resiko terjadinya penyebaran penyakit karena lingkungan yang tidak sehat di Dusun II Desa Sungai Rambutan

1. Mengadakan penyuluhan Tupan: kepada warga di Dusun II Setelah dilakukan tindakan Desa Sungai Rambutan keperawatan diharapkan warga tentang Kebersihan Dusun II Desa Sungai Lingkungan dan akibat Rambutan terhindar dari yang akan ditimbulkan penyakit yang disebabkan oleh 2. Mengadakan penyuluhan lingkungan yang tidak sehat yang bekerja sama dengan

Tupen: 1. Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapakan: 2. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kebersihan lingkungan dan akibat yang ditimbulkan 3. Pengetahuan kader tentang kesehatan lingkungan meningkat 4. Masyarakat termotivasi melalui kerja bakti, pemasangan poster dan pamflet untuk menciptakan lingkungan bersih atau sehat

3.

4.

5. 6.

lintas sektor (dinas pertanian (penyuluh pertanian lapangan /PPL. Memasang poster tentang kebersihan lingkungan dan akibat yang ditimbulkan Mengadakan pelatihan dan penyegaran kader tentang kesehatan lingkungan Bersama masyarakat melakukan kerja bakti Bersama masyarakat membuat tempat pembuangan sampah

NO

Diagnosa

Tujuan

Rencana Keperawatan

3a

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan rasa nyeri yang dialami Remaja putri di Dusun II Desa Sungai Rambutan

Tupan 1. Mengadakan penyuluhan Setelah dilakukan tindakan kepada warga di Dusun II keperawatan diharapkan Desa Sungai Rambutan warga Dusun II Desa Sungai tentang nyeri haid serta Rambutan terhindar dari nyeri dampak yang akan haid (dysmenorrhea) ditimbulkan 2. Demonstrasi cara pembuatan Tupen obat tradisional untuk Setelah dilakukan tindakan mengatasi nyeri haid dan role keperawatan diharapkan: play cara mengatasi nyeri 1. Meningkatkan pengetahuan haid. remaja tentang 3. Memotivasi warga di Dusun II dysmenorrhea serta Desa Sungai Rambutan untuk dampak yang ditimbulkan menjaga personal hygiene 2. Meningkatkan pengetahuan dan lingkungan sekitarnya kader tentang nyeri haid 4. Menyebarkan leaflet tentang (dysmenorrhea) nyeri haid. 3. Memotivasi remaja putri 5. Mengadakan pelatihan dan melalui penyuluhan dan penyegaran kader tentang penyebaran pamflet untuk nyeri haid mengurangi keluhan nyeri haid.

3b

Diagnosa

Tujuan

Rencana Keperawatan

3b

Resiko meningkatnya kejadian gangguan fungsi pernafasan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang bahaya merokok di Dusun II Desa Sungai rambutan

Tupan 1. Mengadakan Setelah dilakukan tindakan penyuluhan kepada keperawatan diharapkan warga di Dusun II Desa warga Dusun II Desa Sungai Sungai Rambutan Rambutan terhindar dari tentang rokok dan penyakit akibat rokok

dampak yang akan ditimbulkan Tupen Setelah dilakukan tindakan 2. Mengadakan nonton keperawatan diharapkan: bareng tentang bahaya 1. Meningkatkan merokok pengetahuan remaja 3. Menyebarkan leaflet tentang rokok , perokok tentang rokok dan pasif serta dampak yang bahaya rokok ditimbulkan 4. Mengadakan pelatihan 2. Meningkatkan dan penyegaran kader pengetahuan kader tentang tentang merokok merokok dan bahaya rokok3. Memotivasi remaja putra melalui penyuluhan dan penyebaran pamflet untuk meminimalisir remaja menjadi perokok pasif

No 4

Diagnosa

Tujuan

Rencana Keperawatan

Resiko terjadinya peningkatan kasus penyakit degeneratife (Rematik, DM dan Hipertensi) di Dusun II Desa Sungai Rambutan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan lansia dalam upaya preventif dan rehabilitative.

Tupan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan terjadi penurunan penyakit degenerative di Dusun II Desa Sungai Rambutan. Tupen : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan : 1. Masyarakat lansia memahami tentang penyakit degeneratife (Rematik, Hipertensi dan DM). 2. Masyarakat lansia mau dan mampu melakukan upaya preventif (pencegahan) terhadap penyakit degenerative. 3. Masyarakat lansia mau dan mampu melakukan upaya rehabilitative atau pemulihan kesehatan dari keadaan sakit.

KELOMPOK II

Co_ Ners 2011Program study ilmu keperawatan