Koran Aspirasi Rakyat VARIAN COVID-19 LOKAL INDONESIA ...

1
Kamis, 29 Juli 2021 Edisi: 11832 | Thn. XLVIII Koran Aspirasi Rakyat HARIAN TERBIT 9 HUMANIORA ISTIMEWA ISTIMEWA Varian merupakan hasil mutasi dari virus asli yang mana mutasi bisa terjadi pada misalnya satu gen, dua gen dan tiga gen. VARIAN COVID-19 LOKAL INDONESIA TERDETEKSI SEJAK DESEMBER 2020 Kemenkes Intensifkan Pecegahan Dini Penularan Hepatitis surveillance atau hasil pe- ngurutan genom virus (who- le genom sequencing). Negara-negara melaku- kan genomic surveillance dan melaporkan hasilnya kepada Badan Kesehatan Dunia, dan Badan Kesehatan Dunia yang akan menilai suatu varian tertentu bisa dikategorikan sebagai varian baru. Yunis menuturkan va- rian virus bisa berkembang kapan saja tanpa menung- gu prevalensi COVID-19 banyak. Virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 tergo- long mudah bermutasi dan hingga sekarang sudah ada 11 varian. Dari 11 varian itu, ada va- rian yang mengkhawatirkan atau dikategorikan variants of concern yakni alpha dari Inggris, beta dari Afrika Selatan, gamma dari Brasil, dan delta dari India hingga sekarang ini. Suatu varian diidentifi- kasi sebagai variant of conce- rn jika terkait tiga hal yakni penularan bersifat cepat, ge- jala klinisnya sangat berbeda ILUSTRASI ILUSTRASI Jakarta, HanTer - Kemen- terian Kesehatan RI mengin- tensifkan upaya pencegahan secara dini penularan hepa- titis atau peradangan pada hati (lever) yang saat ini di- perkirakan angka kasusnya sekitar 18 juta jiwa. “Sebanyak 2,5 juta orang di antaranya adalah penderi- ta Hepatitis C,” kata Direktur Pencegahan dan Pengen- dalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi secara virtual, Rabu (28/7/2021). Ia mengatakan upaya pelayanan terhadap pasien terus diintensifkan di tengah pandemi COVID-19 yang memberikan dampak pada upaya pelayanan kesehatan esensial, termasuk upaya pe- ngendalian dan pencegahan penyakit hepatitis. Sesuai laporan penca- paian program pada 2020, kata dia, 470 kabupaten/ kota telah berupaya mende- teksi dini Hepatitis B pada 2,6 juta jiwa lebih ibu hamil. Hasilnya, 1,68 persen atau 45 ribu ibu hamil diketahui terinfeksi Hepatitis B. Nadia mengatakan dari total 32.387 bayi yang lahir dari ibu Hepatitis B, selu- ruhnya telah mendapatkan pengobatan Hepatitis B immunoglobulin (HBig) kurang dari 24 jam setelah kelahiran. “Hingga akhir Juni 2021 dilaporkan bahwa ibu hamil yang diperiksa Hepatitis B sebanyak 905 ribu jiwa dan yang positif sebanyak 15.403 atau 1,7 persen,” katanya. Terdapat 9.087 bayi yang telah lahir dari ibu yang berstatus Hepatitis B surface antigen (HBsAg) reaktif. Sebanyak 8.493 bayi di antaranya telah men- dapatkan HB 0 dan HBig kurang dari 24 jam setelah kelahiran. Selain upaya yang dila- kukan untuk mengendali- kan Hepatitis B, Kemenkes juga memberikan layanan tata laksana Hepatitis C dengan menggunakan obat “direct-acting antiviral” (DAA) dengan efek samping yang lebih rendah dan ting- kat kesembuhan yang lebih tinggi sejak 2017. “Sehingga hal ini tentunya dapat men- cegah kanker hati ataupun penyakit sirosis,” katanya. Menurut Nadia, peng- obatan Hepatitis C meru- pakan upaya pencegahan untuk memutus mata ran- tai penularan Hepatitis C mengingat vaksin penyakit itu hingga saat ini belum tersedia. “Secara bertahap program terus memperluas pemeriksaan darah untuk mendeteksi keberadaan an- tibodi terhadap virus Hepa- titis C (HCV). Pemeriksaan viral load HCV RNA dengan menggunakan alat tes cepat molekuler untuk deteksi dini serta memperluas akses layanan pengobatan DAA,” katanya. Hingga 2021, layanan pengobatan DAA telah ter- sedia di 40 rumah sakit yang Pemerintah Amankan 440 Juta Dosis Vaksin COVID-19 Jakarta, HanTer - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 dan Duta Perubahan Pe- rilaku Reisa Broto Asmo- ro meminta masyarakat tidak perlu khawatir akan kehabisan stok, lantaran pemerintah telah meng- amankan 440 juta dosis vaksin COVID-19 hingga akhir 2021. “Kemarin (27/7), Indo- nesia telah kedatangan lagi vaksin Sinovac sebanyak 21 juta dosis dalam ben- tuk bahan baku atau bulk, yang membuat stok vaksin COVID-19 Indonesia ber- tambah menjadi lebih dari 173 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk dan bahan jadi. Dari 144,7 juta dosis total vaksin bulk yang telah diterima Indonesia, setelah diolah Bio Farma akan menjadi sekitar 117 juta dosis vaksin bentuk jadi,” ujar Reisa, dalam konferen- si pers PPKM secara daring yang dipantau dari Jakarta, Rabu (28/7/2021). Reisa menjelaskan hingga Selasa (27/7) sore, dari 208,2 juta sasaran sekitar 64,4 juta dosis vak- sin telah diberikan kepada sekitar 45,5 juta orang yang menerima vaksin dosis per- tama atau 21,9 persen dari sasaran, dan sekitar 18,9 juta di antaranya sudah mendapatkan dosis kedua. “Jalan menuju kekebal- an kelompok masih pan- jang. Bapak Ibu lah yang bisa memperpendek jalan tersebut. Vaksinasi diri anda segera, ajak keluarga, tetangga, dan kolega. Ayo segera vaksin COVID-19 untuk lindungi diri dan keluarga kita,” kata dia. Reisa juga memastikan pemerintah menambah stok obat, suplai oksigen, jumlah tenaga kesehatan dan ketersediaan tempat tidur pasien COVID-19 un- tuk menghadapi kemung- kinan potensi lonjakan kasus. Menurutnya, tingkat keterisian dalam beberapa hari ini sudah mulai tu- run. Per pekan lalu, sekitar 92.000 tempat tidur di rumah sakit sudah terisi pasien COVID-19 dan per minggu ini sudah turun ke 82.000. Ant Dia menjabarkan ber- dasarkan data yang masuk, limbah medis COVID-19 hingga 27 Juli 2021 ber- jumlah 18.460 ton, yang berasal dari fasilitas layan- an kesehatan, rumah sakit darurat, wisma tempat isolasi dan karantina man- diri, uji deteksi, maupun vaksinasi. Jumlah data tersebut, menurut dia, terlihat belum lengkap. Berdasarkan penjelasan asosiasi rumah sakit lim- bah medis bisa mencapai 383 ton per hari. Dia mengungkapkan fasilitas pengelolaan limbah nasional memang menca- pai kapasitas 493 ton per hari, namun persoalannya limbah medis yang ada ter- konsentrasi di Pulau Jawa. “Arahan Presiden semua instrumen untuk pengelo- laan limbah medis harus diselesaikan,” terangnya. Melansir Antara, limbah B3 COVID-19 yang dimak- sud antara lain infus bekas, masker, botol vaksin, jarum suntik, pelindung wajah, perban, pakaian hazmat, APD, pakaian medis, sarung tangan, alat PCR, antigen dan alkohol swab. Presiden mengarahkan agar jajarannya secara in- tensif dan sistematis bisa memastikan pengelolaan limbah B3 COVID-19 ber- jalan baik. “Arahan Presi- den dengan fasilitas dan dukungan anggaran yang ada, apakah dengan dana Satgas COVID-19 atau Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, dana transfer dae- rah khusus, dan lain-lain, bisa diintensifkan untuk membangun alat-alat pe- musnah, apakah incinera- tor, shredder dan lainnya,” ujar dia. Arbi tersebar di 18 provinsi dan secara bertahap akan diperluas layan- annya agar merata di 34 provinsi di Indone- sia. Jumlah orang yang terdeteksi dengan tes cepat anti-HCV seba- nyak 565.718 orang dan 23.746 di antaranya dinyatakan positif. Sebanyak 15.354 orang di antaranya te- lah melanjutkan pe- meriksaan viral load HCV RNA dan telah terdeteksi virus Hepa- titis C sebanyak 7.918 orang yang kemudian 6.659 di antaranya te- lah mendapatkan obat DAA. “Dari yang men- dapatkan pengobatan lengkap sebanyak 4.419 jiwa, sebanyak 96 per- sen di antaranya dan telah mencapai kesem- buhan,” ucapnya. Danial Jakarta, HanTer - Pre- siden RI Joko Widodo (Jo- kowi) meminta jajarannya mengintensifkan dana yang ada untuk upaya mena- ngani atau memusnahkan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) medis COVID-19 agar tidak mem- bahayakan. Hal itu disampaikan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurba- ya Bakar dalam konferensi pers virtual seusai rapat ter- batas Pengelolaan Limbah B3 Medis COVID-19 dengan Presiden, yang disaksikan melalui kanal Youtube Sek- retariat Presiden di Jakarta, Rabu (28/7/2021). “Dana yang diproyek- sikan untuk diolah sebesar Rp1,3 triliun, yang diminta Presiden untuk di-exercise untuk membuat sarana- sarana incinerator dan se- bagainya,” ujar Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar. Dampak Pandemi, Limbah Medis Capai 383 Ton per Hari Jakarta, HanTer - Epide- miolog Universitas Indone- sia (UI) Tri Yunis Miko Wah- yono mengatakan varian lokal Indonesia untuk virus corona penyebab COVID-19 sudah teridentifikasi sejak Desember 2020. “Varian lokal Indonesia sudah ada sejak Desember 2020, sudah teridentifikasi varian lokal, sudah dila- porkan,” kata Yunis saat dihubungi di Jakarta, Rabu (28/7/2021). Namun, varian lokal itu bukan merupakan varian baru karena sifatnya tidak berubah dan memiliki ting- kat penularan yang tidak tinggi. Varian lokal itu di- temukan melalui genomic tidak hanya menyerang sis- tem pernapasan saja, serta mempengaruhi efektivitas vaksin. Varian merupakan hasil mutasi dari virus asli yang mana mutasi bisa ter- jadi pada misalnya satu gen, dua gen dan tiga gen. Varian alpha memiliki mutasi satu gen, dan gen yang bermutasi adalah gen penularan. Varian delta bermutasi dua gen yakni pada gen penularan dan gen adaptasi, yang mana penu- larannya lebih cepat dari varian alpha, dan bahkan bisa beradaptasi terhadap antibodi yang dihasilkan oleh tubuh baik secara alami karena terinfeksi COVID-19 maupun dari vaksinasi. Ada- nya sifat baru tersebut mem- buat varian alpha dan delta sebagai varian baru. Yunis mengatakan ke depan mutasi pada virus masih mungkin terjadi. Na- mun untuk mengetahui ada tidaknya sifat fenotipe baru, maka perlu terus dilakukan genomic surveillance atau pengurutan genom virus. Yunis mengatakan Indo- nesia sudah mengantisipasi untuk melacak mutasi virus dengan melakukan genomic surveillance. Namun, In- donesia merupakan negara yang luas sehingga tidak semua kabupaten memiliki kapasitas untuk melakukan pengurutan genom virus yang sama. Oleh karenanya, dengan kondisi tersebut setidaknya daerah-daerah dengan tingkat penularan dan kasus COVID-19 yang tinggi menjadi perhatian. Safari/Ant

Transcript of Koran Aspirasi Rakyat VARIAN COVID-19 LOKAL INDONESIA ...

Kamis, 29 Juli 2021Edisi: 11832 | Thn. XLVIII

Koran Aspirasi RakyatHARIAN TERBIT

Koran Aspirasi RakyatERBIT 9HUMANIORA

ISTI

MEW

AISTIM

EWA

Varian merupakan hasil mutasi dari virus asli yang mana mutasi bisa terjadi pada

misalnya satu gen, dua gen dan tiga gen.

VARIAN COVID-19 LOKAL INDONESIA TERDETEKSI SEJAK DESEMBER 2020

Kemenkes Intensifkan Pecegahan Dini Penularan Hepatitis

surveillance atau hasil pe-ngurutan genom virus (who-le genom sequencing).

Negara-negara melaku-kan genomic surveillance dan melaporkan hasilnya kepada Badan Kesehatan Dunia, dan Badan Kesehatan Dunia yang akan menilai suatu varian tertentu bisa dikategorikan sebagai varian baru.

Yunis menuturkan va-rian virus bisa berkembang kapan saja tanpa menung-gu prevalensi COVID-19 banyak. Virus SARS-CoV-2

penyebab COVID-19 tergo-long mudah bermutasi dan hingga sekarang sudah ada 11 varian.

Dari 11 varian itu, ada va-rian yang mengkhawatirkan atau dikategorikan variants of concern yakni alpha dari Inggris, beta dari Afrika Selatan, gamma dari Brasil, dan delta dari India hingga sekarang ini.

Suatu varian diidentifi -kasi sebagai variant of conce-rn jika terkait tiga hal yakni penularan bersifat cepat, ge-jala klinisnya sangat berbeda

ILUSTRASI

ILUSTRASI

Jakarta, HanTer - Kemen-terian Kesehatan RI mengin-tensifkan upaya pencegahan secara dini penularan hepa-titis atau peradangan pada hati (lever) yang saat ini di-perkirakan angka kasusnya sekitar 18 juta jiwa.

“Sebanyak 2,5 juta orang di antaranya adalah penderi-ta Hepatitis C,” kata Direktur Pencegahan dan Pengen-dalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi secara virtual , Rabu (28/7/2021).

Ia mengatakan upaya pelayanan terhadap pasien terus diintensifkan di tengah pandemi COVID-19 yang memberikan dampak pada upaya pelayanan kesehatan esensial, termasuk upaya pe-ngendalian dan pencegahan penyakit hepatitis.

Sesuai laporan penca-paian program pada 2020, kata dia, 470 kabupaten/kota telah berupaya mende-teksi dini Hepatitis B pada 2,6 juta jiwa lebih ibu hamil.

Hasilnya, 1,68 persen atau 45 ribu ibu hamil diketahui terinfeksi Hepatitis B.

Nadia mengatakan dari total 32.387 bayi yang lahir dari ibu Hepatitis B, selu-ruhnya telah mendapatkan pengobatan Hepatitis B immunoglobulin (HBig) kurang dari 24 jam setelah kelahiran. “Hingga akhir Juni 2021 dilaporkan bahwa ibu hamil yang diperiksa Hepatitis B sebanyak 905 ribu jiwa dan yang positif sebanyak 15.403 atau 1,7 persen,” katanya.

Terdapat 9.087 bayi yang telah lahir dari ibu yang berstatus Hepatitis B surface antigen (HBsAg) reaktif. Sebanyak 8.493 bayi di antaranya telah men-dapatkan HB 0 dan HBig kurang dari 24 jam setelah kelahiran.

Selain upaya yang dila-kukan untuk mengendali-kan Hepatitis B, Kemenkes juga memberikan layanan tata laksana Hepatitis C

dengan menggunakan obat “direct-acting antiviral” (DAA) dengan efek samping yang lebih rendah dan ting-kat kesembuhan yang lebih tinggi sejak 2017. “Sehingga hal ini tentunya dapat men-cegah kanker hati ataupun penyakit sirosis,” katanya.

Menurut Nadia, peng-obatan Hepatitis C meru-pakan upaya pencegahan untuk memutus mata ran-tai penularan Hepatitis C mengingat vaksin penyakit itu hingga saat ini belum tersedia. “Secara bertahap program terus memperluas pemeriksaan darah untuk mendeteksi keberadaan an-tibodi terhadap virus Hepa-titis C (HCV). Pemeriksaan viral load HCV RNA dengan menggunakan alat tes cepat molekuler untuk deteksi dini serta memperluas akses layanan pengobatan DAA,” katanya.

Hingga 2021, layanan pengobatan DAA telah ter-sedia di 40 rumah sakit yang

Pemerintah Amankan 440 Juta Dosis Vaksin COVID-19

Jakarta, HanTer - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 dan Duta Perubahan Pe-rilaku Reisa Broto Asmo-ro meminta masyarakat tidak perlu khawatir akan kehabisan stok, lantaran pemerintah telah meng-amankan 440 juta dosis vaksin COVID-19 hingga akhir 2021.

“Kemarin (27/7), Indo-nesia telah kedatangan lagi vaksin Sinovac sebanyak 21 juta dosis dalam ben-tuk bahan baku atau bulk, yang membuat stok vaksin COVID-19 Indonesia ber-tambah menjadi lebih dari 173 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk dan bahan jadi. Dari 144,7 juta dosis total vaksin bulk yang telah diterima Indonesia, setelah diolah Bio Farma akan menjadi sekitar 117 juta dosis vaksin bentuk jadi,” ujar Reisa, dalam konferen-si pers PPKM secara daring yang dipantau dari Jakarta, Rabu (28/7/2021).

Reisa menjelaskan hingga Selasa (27/7) sore, dari 208,2 juta sasaran sekitar 64,4 juta dosis vak-

sin telah diberikan kepada sekitar 45,5 juta orang yang menerima vaksin dosis per-tama atau 21,9 persen dari sasaran, dan sekitar 18,9 juta di antaranya sudah mendapatkan dosis kedua.

“Jalan menuju kekebal-an kelompok masih pan-jang. Bapak Ibu lah yang bisa memperpendek jalan tersebut. Vaksinasi diri anda segera, ajak keluarga, tetangga, dan kolega. Ayo segera vaksin COVID-19 untuk lindungi diri dan keluarga kita,” kata dia.

Reisa juga memastikan pemerintah menambah stok obat, suplai oksigen, jumlah tenaga kesehatan dan ketersediaan tempat tidur pasien COVID-19 un-tuk menghadapi kemung-kinan potensi lonjakan kasus.

Menurutnya, tingkat keterisian dalam beberapa hari ini sudah mulai tu-run. Per pekan lalu, sekitar 92.000 tempat tidur di rumah sakit sudah terisi pasien COVID-19 dan per minggu ini sudah turun ke 82.000.

Ant

Dia menjabarkan ber-dasarkan data yang masuk, limbah medis COVID-19 hingga 27 Juli 2021 ber-jumlah 18.460 ton, yang berasal dari fasilitas layan-an kesehatan, rumah sakit darurat, wisma tempat isolasi dan karantina man-diri, uji deteksi, maupun vaksinasi. Jumlah data tersebut, menurut dia, terlihat belum lengkap. Berdasarkan penjelasan asosiasi rumah sakit lim-bah medis bisa mencapai 383 ton per hari.

Dia mengungkapkan fasilitas pengelolaan limbah nasional memang menca-pai kapasitas 493 ton per hari, namun persoalannya limbah medis yang ada ter-konsentrasi di Pulau Jawa. “Arahan Presiden semua instrumen untuk pengelo-laan limbah medis harus diselesaikan,” terangnya.

Melansir Antara, l imbah B3 COVID-19 yang dimak-sud antara lain infus bekas, masker, botol vaksin, jarum suntik, pelindung wajah, perban, pakaian hazmat, APD, pakaian medis, sarung tangan, alat PCR, antigen dan alkohol swab.

Presiden mengarahkan agar jajarannya secara in-tensif dan sistematis bisa memastikan pengelolaan limbah B3 COVID-19 ber-jalan baik. “Arahan Presi-den dengan fasilitas dan dukungan anggaran yang ada, apakah dengan dana Satgas COVID-19 atau Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, dana transfer dae-rah khusus, dan lain-lain, bisa diintensifkan untuk membangun alat-alat pe-musnah, apakah incinera-tor, shredder dan lainnya,” ujar dia.

Arbi

tersebar di 18 provinsi dan secara bertahap akan diperluas layan-annya agar merata di 34 provinsi di Indone-sia. Jumlah orang yang terdeteksi dengan tes cepat anti-HCV seba-nyak 565.718 orang dan 23.746 di antaranya dinyatakan positif.

Sebanyak 15.354 orang di antaranya te-lah melanjutkan pe-meriksaan viral load HCV RNA dan telah terdeteksi virus Hepa-titis C sebanyak 7.918 orang yang kemudian 6.659 di antaranya te-lah mendapatkan obat DAA. “Dari yang men-dapatkan pengobatan lengkap sebanyak 4.419 jiwa, sebanyak 96 per-sen di antaranya dan telah mencapai kesem-buhan,” ucapnya.

Danial

Jakarta, HanTer - Pre-siden RI Joko Widodo (Jo-kowi) meminta jajarannya mengintensifkan dana yang ada untuk upaya mena-ngani atau memusnahkan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) medis COVID-19 agar tidak mem-bahayakan.

Hal itu disampaikan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurba-ya Bakar dalam konferensi pers virtual seusai rapat ter-batas Pengelolaan Limbah B3 Medis COVID-19 dengan Presiden, yang disaksikan melalui kanal Youtube Sek-retariat Presiden di Jakarta, Rabu (28/7/2021).

“Dana yang diproyek-sikan untuk diolah sebesar Rp1,3 triliun, yang diminta Presiden untuk di-exercise untuk membuat sarana-sarana incinerator dan se-bagainya,” ujar Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar.

Dampak Pandemi, Limbah Medis Capai 383 Ton per Hari

Jakarta, HanTer - Epide-miolog Universitas Indone-sia (UI) Tri Yunis Miko Wah-yono mengatakan varian lokal Indonesia untuk virus corona penyebab COVID-19 sudah teridentifikasi sejak Desember 2020.

“Varian lokal Indonesia sudah ada sejak Desember 2020, sudah teridentifi kasi

varian lokal, sudah dila-porkan,” kata Yunis saat dihubungi di Jakarta, Rabu (28/7/2021).

Namun, varian lokal itu bukan merupakan varian baru karena sifatnya tidak berubah dan memiliki ting-kat penularan yang tidak tinggi. Varian lokal itu di-temukan melalui genomic

tidak hanya menyerang sis-tem pernapasan saja, serta mempengaruhi efektivitas vaksin. Varian merupakan hasil mutasi dari virus asli yang mana mutasi bisa ter-jadi pada misalnya satu gen, dua gen dan tiga gen.

Varian alpha memiliki mutasi satu gen, dan gen yang bermutasi adalah gen penularan. Varian delta bermutasi dua gen yakni pada gen penularan dan gen adaptasi, yang mana penu-larannya lebih cepat dari varian alpha, dan bahkan bisa beradaptasi terhadap antibodi yang dihasilkan oleh tubuh baik secara alami karena terinfeksi COVID-19 maupun dari vaksinasi. Ada-nya sifat baru tersebut mem-buat varian alpha dan delta sebagai varian baru.

Yunis mengatakan ke depan mutasi pada virus masih mungkin terjadi. Na-mun untuk mengetahui ada tidaknya sifat fenotipe baru, maka perlu terus dilakukan genomic surveillance atau pengurutan genom virus.

Yunis mengatakan Indo-nesia sudah mengantisipasi untuk melacak mutasi virus dengan melakukan genomic surveillance. Namun, In-donesia merupakan negara yang luas sehingga tidak semua kabupaten memiliki kapasitas untuk melakukan pengurutan genom virus yang sama. Oleh karenanya, dengan kondisi tersebut setidaknya daerah-daerah dengan tingkat penularan dan kasus COVID-19 yang tinggi menjadi perhatian.

Safari/Ant