Koran Aspirasi Rakyat WASPADA, VARIAN DELTA MENULAR …

1
Rabu, 30 Juni 2021 Edisi: 11813 | Thn. XLVIII Koran Aspirasi Rakyat HARIAN TERBIT 9 HUMANIORA Ketaatan masyarakat pada protokol kesehatan yang semakin berkurang, berpotensi memfasilitasi varian baru virus corona menyebar di masyarakat. WASPADA, VARIAN DELTA MENULAR DALAM HITUNGAN DETIK Jakarta, HanTer - Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengemu- kakan varian Delta enam kali lebih cepat menular bila dibandingkan dengan varian Alfa. “Kenaikan kasus kita sangat signifikan dibanding Desember 2020 dan Janu- ari 2021. Penyebabnya mo- bilitas tinggi di Ramadhan dan libur Idul Fitri serta protokol kesehatan yang kendor,” katanya dalam agenda webinar di Jakarta, Selasa (29/6/2021). Menurut Siti Nadia, va- rian Delta lebih memperce- pat laju penularan namun belum ditemukan bukti yang cukup kuat bahwa varian B1617.2 asal India itu memiliki kemampuan ISTIMEWA ISTIMEWA ISTIMEWA gal karena COVID-19, tergan- tung pada komorbid yang mereka alami. “Komorbid ini bisa terjadi pada siapa saja, mau balita dan remaja juga ada komorbidnya, seperti obesitas, TBC, hipertensi dan sebagainya,” katanya. Atas latar belakang ter- sebut, IDAI merekomenda- sikan agar 10 persen persen populasi anak perlu menda- patkan vaksin COVID-19. “Satu dari 83 kematian aki- bat COVID-19 adalah anak Indonesia. Ini perlu jadi perhatian dan kewaspadaan pada orang tidak bergejala agar isolasi mandiri. Na- mun dengan komorbid dan terinfeksi butuh konsultasi ke fasilitas kesehatan agar tidak jatuh pada kondisi berat,” katanya. Aman menambahkan, kelompok anak juga ber- kontribusi pada penularan bagi keluarga mereka. “Saya sampaikan, semua kegiatan anak usia 0 hingga 18 tahun agar diselenggarakan secara daring, hindari anak keluar rumah, ajarkan disiplin pro- tokol kesehatan, imunisasi anak harus dipenuhi dan Air Susu Ibu (ASI) harus tetap digalakkan,” katanya. Danial/Ant Wapres: Keluarga Berperan Penting Dalam Penerapan Prokes 12,6 Persen Penularan COVID-19 Terjadi pada Anak upaya pencegahan harus dilakukan secara serentak oleh seluruh anggota ke- luarga, untuk saling me- lindungi satu sama lain sehingga penularan di ting- katan keluarga dapat dihin- dari,” ujarnya. Terdapat juga kategori- sasi WHO mengenai pan- duan pemetaan aktivitas, yakni risiko lebih tinggi, risiko sedang, dan risiko rendah. Dipaparkan, kegiatan yang masuk ke dalam kate- gori risiko lebih tinggi jika tidak dilakukan dengan protokol kesehatan me- liputi kontak fisik seperti berjabat tangan, makan di dalam ruangan tertutup, dan menghadiri atau me- lakukan aktivitas di tempat ramai. Kemudian, kegiatan da- lam kategori risiko sedang jika tetap mematuhi proto- kol kesehatan meliputi ber- kunjung ke kediaman orang lain, berkumpul dengan ba- nyak orang di luar ruangan, mengunjungi rumah sakit/ dokter, dan berkunjung ke fasilitas publik serta menggunakan transportasi umum. Sedangkan kegiatan yang masuk ke dalam risiko rendah jika tetap mematuhi protokol kesehatan meli- puti berdiam diri di rumah dan melakukan aktivitas di luar rumah dengan tetap menjaga jarak. “Aktivitas masyarakat yang berisiko ini harus segera ditekan se- karang juga dan warga juga harus mengingatkan orang lain, dimulai dari keluarga dan lingkungan terdekat agar risiko penularan CO- VID-19 dapat diminimali- sir,” katanya. Danial/Sammy/Ant ILUSTRASI menyebabkan efikasi vaksin berkurang. Untuk itu peme- rintah terus mengupayakan percepatan vaksinasi untuk mengurangi laju penularan. “Sebab di beberapa daerah kita juga menemukan varian ini,” katanya. Ketaatan masyarakat pada protokol kesehatan yang semakin berkurang, kata Siti Nadia, berpotensi memfasilitasi varian baru menyebar di masyarakat. “Delta ini kecepatan menu- larnya enam kali dari varian Alfa. Temuan kasus harian kita saat ini menyentuh angka di atas 15 ribu orang beberapa belakangan ini,” katanya. Siti Nadia menambah- kan sebuah jurnal di Austra- lia melaporkan kecepatan penularan varian Delta jika dihitung berdasarkan waktu berkisar 10 sampai 15 detik. “Sehingga orang yang ber- papasan tanpa pakai masker sudah bisa membuat orang itu positif atau tertular,” katanya. Sementara varian yang lama membutuhkan waktu 10 sampai 20 menit untuk bisa membuat seseorang bisa terpapar. “Delta ini bisa 10 kali kali lipat kecepatan penularannya dari varian lama (Wuhan),” katanya. Sebagai informasi, Satu- an Tugas Penanganan CO- VID-19 melaporkan kasus terkonfirmasi COVID-19 di Indonesia pada Selasa hing- ga pukul 12.00 WIB bertam- bah 20.467 dan secara aku- mulatif sejak Maret 2020 ILUSTRASI Jakarta, HanTer - Wakil Presiden (Wapres), Ma’ruf Amin mengatakan, keluar- ga memiliki peran penting dalam memastikan seluruh anggotanya menerapkan pro- tokol kesehatan dengan ketat. “Di sinilah peran keluar- ga menjadi sangat penting untuk saling menguatkan antaranggota keluarga dan memastikan agar semua patuh terhadap protokol kesehatan,” kata Wapres Ma’ruf Amin dalam acara Hari Keluarga Nasional ke-28 Tahun 2021, Selasa (29/6/2021). Wapres mengimbau seluruh masyarakat untuk menjalankan protokol ke- sehatan dengan ketat, yakni dengan memakai masker, mencuci tangan mengguna- kan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi Jakarta, HanTer - Ke- tua Umum Pengurus Pu- sat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman Pulungan melaporkan sebanyak 12,6 persen penularan SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 di sejumlah daerah dialami kelompok usia anak. “Data nasional me- nunjukkan, kasus anak yang terkonfirmasi posi- tif COVID-19 pada ren- tang usia 0 hingga 18 berjumlah 12,6 persen,” katanya saat dikonfir- masi di Jakarta, Selasa (29/6/2021). Aman mengatakan dari delapan orang yang terpapar COVID-19, satu di antaranya berasal dari kelompok usia anak. Bah- kan saat ini, anak juga masuk dalam kriteria risiko kematian akibat COVID-19. Aman mengatakan anak bisa sakit dan mening- menjadi 2.156.465 orang. Tambahan kasus COVID-19 paling banyak terjadi di DKI Jakarta (7.379 orang) diikuti Jawa Barat (3.908) dan Jawa Tengah (2.932 orang). Sementara itu, jumlah penderita COVID-19 yang sembuh bertambah 9.645 sehingga total menjadi 1.869.606 orang. Adapun untuk kasus kematian, ber- tambah 463 menjadi total 58.024 secara akumulatif. Menurut Satuan Tugas Penanganan COVID-19, jumlah kasus aktif yang masih menjalani perawatan dan isolasi mandiri bertam- bah 10.359 menjadi total 228.835 pasien (kasus ak- tif) pada Selasa. Sementara angka suspek dilaporkan 132.723 orang dan spesi- men yang diuji sebanyak 143.957. Pemetaan Risiko Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito meminta masyarakat untuk meme- takan risiko aktivitas dan mendukung sepenuhnya kebijakan pemerintah demi menekan kasus COVID-19. Terdapat tiga aspek dalam memetakan risiko aktivitas masyarakat, yaitu lokasi, kedekatan, dan lama waktu berlangsungnya. “Perlu diperhatikan, pergerakan. Dengan masih ber- langsungnya pandemi CO- VID-19, kita semua harus tetap menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin yang ketat. Kita perlu juga membatasi pergerakan ka- rena hanya dengan jalan itulah kita dapat memutus rantai penularan,” jelasnya. Sementara itu, Peme- rintah terus menggalakkan pengetesan, pelacakan dan perawatan atau dikenal dengan 3T (testing, tra- cing, treatment) di seluruh daerah untuk mencegah penularan COVID-19. Wapres meminta ja- jaran pemerintah daerah untuk meningkatkan 3T ter- sebut karena masih banyak provinsi yang kemampuan lacaknya belum memenuhi standar Organisasi Kesehat- an Dunia atau World Health Organisation (WHO). “Kita masih perlu bekerja keras untuk meningkatkan kapa- sitas ini agar mereka yang tertular COVID-19 dapat diidentifkasi dan segera diisolasi untuk mencegah penularan selanjutnya,” tegasnya. Wapres juga memin- ta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk menyosialisasikan kepada masyarakat tentang vaksin COVID-19, khususnya bagi ibu hamil, ibu menyusui dan anak usia 12-17 tahun. “Peran BKKBN, sebagai lembaga yang sangat dekat dengan pembinaan keluar- ga, sangatlah tepat untuk menjadi ujung tombak da- lam pelaksanaan vaksinasi yang menyasar anggota ke- luarga inti, termasuk anak dan ibu yang sedang hamil,” ujar Wapres. Ant WAKIL Presiden (Wapres), Ma’ruf Amin

Transcript of Koran Aspirasi Rakyat WASPADA, VARIAN DELTA MENULAR …

Rabu, 30 Juni 2021Edisi: 11813 | Thn. XLVIII

Koran Aspirasi RakyatHARIAN TERBIT

Koran Aspirasi RakyatERBIT 9HUMANIORA

Ketaatan masyarakat

pada protokol kesehatan yang

semakin berkurang, berpotensi

memfasilitasi varian baru virus

corona menyebar di masyarakat.

WASPADA, VARIAN DELTA MENULAR DALAM HITUNGAN DETIK

Jakarta, HanTer - Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengemu-kakan varian Delta enam kali lebih cepat menular bila dibandingkan dengan varian Alfa.

“Kenaikan kasus kita sangat signifi kan dibanding Desember 2020 dan Janu-ari 2021. Penyebabnya mo-bilitas tinggi di Ramadhan dan libur Idul Fitri serta protokol kesehatan yang kendor,” katanya dalam agenda webinar di Jakarta, Selasa (29/6/2021).

Menurut Siti Nadia, va-rian Delta lebih memperce-pat laju penularan namun belum ditemukan bukti yang cukup kuat bahwa varian B1617.2 asal India itu memiliki kemampuan

ISTIMEWA

ISTI

MEW

A

ISTI

MEW

A gal karena COVID-19, tergan-tung pada komorbid yang mereka alami. “Komorbid ini bisa terjadi pada siapa saja, mau balita dan remaja juga ada komorbidnya, seperti obesitas, TBC, hipertensi dan sebagainya,” katanya.

Atas latar belakang ter-sebut, IDAI merekomenda-sikan agar 10 persen persen populasi anak perlu menda-patkan vaksin COVID-19. “Satu dari 83 kematian aki-bat COVID-19 adalah anak Indonesia. Ini perlu jadi perhatian dan kewaspadaan pada orang tidak bergejala agar isolasi mandiri. Na-

mun dengan komorbid dan terinfeksi butuh konsultasi ke fasilitas kesehatan agar tidak jatuh pada kondisi berat,” katanya.

Aman menambahkan, kelompok anak juga ber-kontribusi pada penularan bagi keluarga mereka. “Saya sampaikan, semua kegiatan anak usia 0 hingga 18 tahun agar diselenggarakan secara daring, hindari anak keluar rumah, ajarkan disiplin pro-tokol kesehatan, imunisasi anak harus dipenuhi dan Air Susu Ibu (ASI) harus tetap digalakkan,” katanya.

Danial/Ant

Wapres: Keluarga Berperan Penting Dalam Penerapan Prokes

12,6 Persen Penularan COVID-19 Terjadi pada Anak

upaya pencegahan harus dilakukan secara serentak oleh seluruh anggota ke-luarga, untuk saling me-lindungi satu sama lain sehingga penularan di ting-katan keluarga dapat dihin-dari,” ujarnya.

Terdapat juga kategori-sasi WHO mengenai pan-duan pemetaan aktivitas, yakni risiko lebih tinggi, risiko sedang, dan risiko rendah.

Dipaparkan, kegiatan yang masuk ke dalam kate-gori risiko lebih tinggi jika tidak dilakukan dengan protokol kesehatan me-liputi kontak fisik seperti berjabat tangan, makan di dalam ruangan tertutup, dan menghadiri atau me-lakukan aktivitas di tempat ramai.

Kemudian, kegiatan da-lam kategori risiko sedang jika tetap mematuhi proto-kol kesehatan meliputi ber-kunjung ke kediaman orang lain, berkumpul dengan ba-nyak orang di luar ruangan, mengunjungi rumah sakit/dokter, dan berkunjung ke fasilitas publik serta menggunakan transportasi umum.

Sedangkan kegiatan yang masuk ke dalam risiko rendah jika tetap mematuhi protokol kesehatan meli-puti berdiam diri di rumah dan melakukan aktivitas di luar rumah dengan tetap menjaga jarak. “Aktivitas masyarakat yang berisiko ini harus segera ditekan se-karang juga dan warga juga harus mengingatkan orang lain, dimulai dari keluarga dan lingkungan terdekat agar risiko penularan CO-VID-19 dapat diminimali-sir,” katanya.

Danial/Sammy/Ant

ILUSTRASI

menyebabkan efi kasi vaksin berkurang. Untuk itu peme-rintah terus mengupayakan percepatan vaksinasi untuk mengurangi laju penularan. “Sebab di beberapa daerah kita juga menemukan varian ini,” katanya.

Ketaatan masyarakat pada protokol kesehatan yang semakin berkurang, kata Siti Nadia, berpotensi

memfasilitasi varian baru menyebar di masyarakat. “Delta ini kecepatan menu-larnya enam kali dari varian Alfa. Temuan kasus harian kita saat ini menyentuh angka di atas 15 ribu orang beberapa belakangan ini,” katanya.

Siti Nadia menambah-kan sebuah jurnal di Austra-lia melaporkan kecepatan

penularan varian Delta jika dihitung berdasarkan waktu berkisar 10 sampai 15 detik. “Sehingga orang yang ber-papasan tanpa pakai masker sudah bisa membuat orang itu positif atau tertular,” katanya.

Sementara varian yang lama membutuhkan waktu 10 sampai 20 menit untuk bisa membuat seseorang

bisa terpapar. “Delta ini bisa 10 kali kali lipat kecepatan penularannya dari varian lama (Wuhan),” katanya.

Sebagai informasi, Satu-an Tugas Penanganan CO-VID-19 melaporkan kasus terkonfi rmasi COVID-19 di Indonesia pada Selasa hing-ga pukul 12.00 WIB bertam-bah 20.467 dan secara aku-mulatif sejak Maret 2020

ILUSTRASI

Jakarta, HanTer - Wakil Presiden (Wapres), Ma’ruf Amin mengatakan, keluar-ga memiliki peran penting dalam memastikan seluruh anggotanya menerapkan pro-tokol kesehatan dengan ketat.

“Di sinilah peran keluar-ga menjadi sangat penting untuk saling menguatkan antaranggota keluarga dan memastikan agar semua patuh terhadap protokol kesehatan,” kata Wapres Ma’ruf Amin dalam acara Hari Keluarga Nasional ke-28 Tahun 2021, Selasa (29/6/2021).

Wapres mengimbau seluruh masyarakat untuk menjalankan protokol ke-sehatan dengan ketat, yakni dengan memakai masker, mencuci tangan mengguna-kan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi

Jakarta, HanTer - Ke-tua Umum Pengurus Pu-sat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman Pulungan melaporkan sebanyak 12,6 persen penularan SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 di sejumlah daerah dialami kelompok usia anak.

“Data nasional me-nunjukkan, kasus anak yang terkonfi rmasi posi-tif COVID-19 pada ren-tang usia 0 hingga 18

berjumlah 12,6 persen,” katanya saat dikonfir-masi di Jakarta, Selasa (29/6/2021).

Aman mengatakan dari delapan orang yang terpapar COVID-19, satu di antaranya berasal dari kelompok usia anak. Bah-kan saat ini, anak juga masuk dalam kriteria risiko kematian akibat COVID-19.

Aman mengatakan anak bisa sakit dan mening-

menjadi 2.156.465 orang. Tambahan kasus COVID-19 paling banyak terjadi di DKI Jakarta (7.379 orang) diikuti Jawa Barat (3.908) dan Jawa Tengah (2.932 orang).

Sementara itu, jumlah penderita COVID-19 yang sembuh bertambah 9.645 sehingga total menjadi 1.869.606 orang. Adapun untuk kasus kematian, ber-tambah 463 menjadi total 58.024 secara akumulatif.

Menurut Satuan Tugas Penanganan COVID-19, jumlah kasus aktif yang masih menjalani perawatan dan isolasi mandiri bertam-bah 10.359 menjadi total 228.835 pasien (kasus ak-tif) pada Selasa. Sementara angka suspek dilaporkan 132.723 orang dan spesi-men yang diuji sebanyak 143.957.

Pemetaan RisikoJuru Bicara Satgas

Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito meminta masyarakat untuk meme-takan risiko aktivitas dan mendukung sepenuhnya kebijakan pemerintah demi menekan kasus COVID-19. Terdapat tiga aspek dalam memetakan risiko aktivitas masyarakat, yaitu lokasi, kedekatan, dan lama waktu berlangsungnya.

“Perlu diperhatikan,

pergerakan.Dengan masih ber-

langsungnya pandemi CO-VID-19, kita semua harus tetap menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin yang ketat. Kita perlu juga membatasi pergerakan ka-rena hanya dengan jalan itulah kita dapat memutus rantai penularan,” jelasnya.

Sementara itu, Peme-rintah terus menggalakkan pengetesan, pelacakan dan perawatan atau dikenal dengan 3T (testing, tra-cing, treatment) di seluruh daerah untuk mencegah penularan COVID-19.

Wapres meminta ja-jaran pemerintah daerah untuk meningkatkan 3T ter-sebut karena masih banyak provinsi yang kemampuan lacaknya belum memenuhi standar Organisasi Kesehat-an Dunia atau World Health Organisation (WHO). “Kita masih perlu bekerja keras untuk meningkatkan kapa-sitas ini agar mereka yang tertular COVID-19 dapat diidentifkasi dan segera diisolasi untuk mencegah penularan selanjutnya,” tegasnya.

Wapres juga memin-ta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk menyosialisasikan kepada masyarakat tentang vaksin COVID-19, khususnya bagi ibu hamil, ibu menyusui dan anak usia 12-17 tahun.

“Peran BKKBN, sebagai lembaga yang sangat dekat dengan pembinaan keluar-ga, sangatlah tepat untuk menjadi ujung tombak da-lam pelaksanaan vaksinasi yang menyasar anggota ke-luarga inti, termasuk anak dan ibu yang sedang hamil,” ujar Wapres.

Ant

WAKIL Presiden (Wapres), Ma’ruf Amin