Koran Aspirasi Rakyat JOKOWI SIAP HADAPI GUGATAN WTO ...

1
Kamis, 14 Oktober 2021 Edisi: 11885 | Thn. XLVIII Koran Aspirasi Rakyat HARIAN TERBIT KORAN SORE 11 EKONOMI ISTIMEWA Presiden RI Joko Widodo berencana untuk menghentikan ekspor sejumlah komoditas dengan kategori bahan mentah, menyusul komoditas nikel yang sudah lebih dulu diterapkan. JOKOWI SIAP HADAPI GUGATAN WTO TERKAIT LARANGAN EKSPOR BAHAN MENTAH Jakarta, HanTer - Presi- den Jokowi mengatakan In- donesia harus memiliki ke- beranian untuk menghenti- kan ekspor bahan mentah, meskipun terdapat potensi gugatan hingga ke Organi- sasi Perdagangan Interna- sional (WTO). Indonesia harus bersiap menghadapi segala hambatan dalam proses hilirisasi sumber daya alam. Bahkan Presiden me- minta jajarannya untuk menyiapkan pengacara- pengacara internasional ILUSTRASI Triwulan III-2021, Pertumbuhan Dunia Usaha Melambat ISTIMEWA ISTIMEWA Komitmen Pemerintah Tidak Impor Beras Dipertanyakan Rupiah Stagnan Terimbas Isu Tapering AS Jakarta, HanTer - Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia meng- indikasikan bahwa kegiatan dunia usaha pada triwulan III 2021 tetap tumbuh positif, meskipun melambat dibandingkan dengan capaian pada triwulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari nilai Saldo Ber- sih Tertimbang (SBT) sebesar 7,58 persen, lebih rendah dari 18,98 persen pada triwulan II 2021. “Sektor pertanian, perkebunan, peterna- kan, kehutanan, dan perikanan tercatat me- ningkat, sejalan dengan panen komoditas ta- naman bahan makanan (tabama), perkebunan, dan perikanan di se- jumlah daerah,” ucap Direktur Kepala Grup Departemen Komuni- kasi Bank Indonesia (BI) Muhamad Nur, Selasa (13/10/2021). Sementara itu ia menyebutkan perlam- batan kinerja antara lain terjadi pada sek- tor pertambangan dan penggalian, sektor per- dagangan, hotel dan restoran, serta kegiatan usaha sektor industri pengolahan di tengah kebijakan pembatasan jika Indonesia digugat ka- rena menghentikan ekspor bahan mentah. “Jadi siap- kan lawyer yang kelas-kelas internasional. Inilah yang dalam proses semuanya kita siapkan. Semuanya kita integrasikan apa yang kita cita-citakan,” ujar Presiden Jokowi dalam pengarahan- nya kepada peserta PPSA XXIII Lemhanas, di Ista- na Negara, Jakarta, Rabu (13/10/2021). Jokowi, juga berencana untuk menghentikan eks- por minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) agar komoditas tersebut dapat diolah menjadi produk tu- runan bernilai tambah. “Di suatu titik nanti, setop yang namanya ekspor CPO. Ha- rus jadi kosmetik, harus jadi Kenyataannya, kata Ak- mal, Indonesia telah me- lakukan impor beras seba- nyak 41,6 ribu ton dengan nilai 18,5 juta dolar AS atau setara Rp266,4 miliar. Jika dibandingkan dengan bulan Juni 2021, realisasi nilai impor pada Juli mengalami penurunan 38,6 persen, di mana nilai impor beras pada Juni 2021 mencapai 30,12 juta dolar AS. Melansir Antara, impor beras pada Juli 2021 terba- nyak diimpor dari India de- ngan volume 29,52 ribu ton senilai 12,2 juta dolar AS. Disusul Vietnam sebesar 8.850 ton dengan nilai 4,4 juta dolar AS. Selain India dan Vietnam, Indonesia mentega, harus jadi biodie- sel, dan turunan lainnya,” katanya. Selain CPO, Presiden Jo- kowi juga berencana meng- hentikan ekspor bauksit mentah. Ia meminta bauksit hasil dalam negeri harus diolah menjadi alumina dan logam aluminium. Bauksit menjadi komoditas yang dilarang pemerintah untuk diekspor, setelah nikel. Indonesia melarang eks- por bijih nikel mulai Januari 2020. Kebijakan itu seja- lan dengan diterbitkannya Permen ESDM Nomor 11 Tahun 2019 tentang Peru- bahan Kedua Atas Permen ESDM Nomor 25 Tahun 2018 tentang Pengusahaan Pertambangan Mineral dan Batubara. Presiden Jokowi me- ngatakan tak akan mundur untuk menghentikan ekspor bahan mentah dan mengu- payakan hilirisasi di dalam negeri. “Barang-barang kita, mau jadikan pabrik di sini, hak kita dong. Ya kita ha- dapi. Jangan digugat kita mundur, tidak akan ke- sempatan itu datang lagi, peluang itu datang lagi. Ini kesempatan kita menginte- grasikan industri-industri kita di dalam negeri,” pa- parnya. Berkaca pada beberapa tahun lalu, Indonesia sem- pat kehilangan kesempatan untuk mendulang manfaat nilai tambah perekonomi- an, saat dunia mengalami kenaikan harga dan permin- taan (booming) minyak dan kayu. “Dulu ada booming minyak, booming kayu kita kehilangan. (Kali) ini tidak. Minerba harus menjadi se- buah fondasi dalam rangka memajukan negara kita Indonesia,” katanya. Jokowi menegaskan, selain dapat menghasilkan produk yang memiliki nilai tambah, Indonesia juga harus mengombinasikan antara pemanfaatan keka- yaan alam dengan kearifan dan teknologi yang meles- tarikan. “Prinsip ekonomi berkelanjutan ini harus betul-betul kita jaga, kita pegang teguh yaitu melalui green economy dan blue economy,” ucapnya. Arbi mobilitas. Sejalan dengan perkem- bangan kegiatan usaha, ka- pasitas produksi terpakai triwulan III 2021 tercatat sebesar 73,3 persen, lebih rendah dari capaian pada triwulan sebelumnya sebesar 75,33 persen. “Penggunaan tenaga kerja juga diindika- sikan turun lebih dalam dan masih dalam fase kontraksi. Sementara itu, kondisi ke- uangan dunia usaha dalam kondisi normal,” kata Nur. Pada triwulan IV 2021, Nur menjelaskan respon- den memperkirakan kegiat- an usaha cenderung stabil dengan SBT sebesar 7,46 persen. Kinerja beberapa sektor utama diprediksikan meningkat, terutama sektor industri pengolahan, sek- tor perdagangan, hotel dan restoran, serta sektor peng- angkutan dan komunikasi, didorong oleh pelonggaran kebijakan pembatasan mo- bilitas di sejumlah daerah. Sementara itu, lanjut dia, kinerja sektor perta- nian, perkebunan, peter- nakan, kehutanan, dan perikanan diproyeksikan melambat sejalan dengan pola historis musim tanam. Sedangkan kinerja sektor pertambangan dan pengga- lian serta sektor konstruksi kemungkinan tertahan me- masuki musim hujan pada triwulan IV-2021. Danial ILUSTRASI Jakarta, HanTer - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu (13/10) ditutup stagnan, dibayangi sentimen tapering yang akan mulai dilakukan oleh bank sentral Amerika Se- rikat (AS), Federal Reser- ve (Fed), pada November mendatang. Rupiah ditutup stagnan di level Rp14.218 per dolar AS, sama seperti level pada penutupan hari sebelumnya. “Dolar AS memper- tahankan penguatannya akhir-akhir ini karena di- picu oleh ekspektasi bah- wa Federal Reserve akan umumkan pemangkasan pembelian obligasi mereka pada bulan depan,” tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta, Rabu (13/10). Selain itu, kata dia, ke- khawatiran pasar terhadap lonjakan harga energi mem- buat pasar beralih mencari aset safe haven dolar AS. Outlook penguatan dolar AS juga datang dari pernyataan terbaru pejabat The Fed. Wakil Ketua The Fed Ric- hard Clarida mengatakan dirinya yakin bahwa standar kemajuan lebih lanjut yang substansial telah lebih dari sekedar terpenuhi, sehu- bungan dengan stabilitas harga dan semuanya telah dipenuhi terkait dengan mandat ketenagakerjaan. Dia juga menambahkan pengurangan bertahap pem- belian aset obligasi dapat berakhir pada pertengahan tahun 2022. Melansir Antara, rupiah pada pagi hari dibuka stag- nan di posisi Rp14.218 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.215 per dolar AS hing- ga Rp14.224 per dolar AS. Sementara itu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu melemah ke posisi Rp14.217 per dolar AS diban- dingkan posisi hari sebelum- nya Rp14.210 per dolar AS. Safari Jakarta, HanTer - Ang- gota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin berharap pemerintah berkomitmen untuk tidak melakukan impor beras, seiring de- ngan tersedianya stok beras dalam negeri yang disebut Kementerian Pertanian (Kementan) cukup untuk memenuhi kebutuhan pa- ngan nasional. “Saya menaruh harapan besar kepada Kementan khususnya, meskipun ang- garannya telah berkurang lebih setengah dibanding dari tahun 2015 silam, na- mun begitu strategisnya sektor ini, menjadi harapan bangsa ini seiring dengan kemampuan negara kita yang memiliki potensi besar sebagai penghasil pangan untuk seluruh masyarakat Indonesia,” kata Akmal, Rabu (13/10/2021). Data Kementan menye- butkan ketahanan pangan di Indonesia meningkat selama pandemi, hingga ekspor beras meningkat 15,4 persen pada 2020, dan diperkirakan berlanjut pada 2021. Akmal mengingatkan pemerintah agar berko- mitmen tidak impor beras hingga dua tahun, karena pemerintah sendiri yang mengklaim ketersediaan pangan cukup dan solid untuk memenuhi kebutuh- an rakyat. Akmal mengatakan pe- merintah perlu mengeva- luasi tahun 2021 ini masih ada importasi beras yang terjadi, meski tidak dilaku- kan oleh Perum Bulog. juga melakukan impor be- ras dari Thailand sebanyak 2.150 ton dengan nilai 1,4 juta dolar AS. Juga Pakistan sebesar 1.000 ton dengan nilai 390.000 dolar AS. “Kadang pangan ini ter- utama beras, bukan saja menjadi komoditas yang diperjuangkan untuk ide- alisme bangsa, akan tetapi menjadi alat politik yang akhirnya terjadi beda pen- dapat antar sesama peme- rintah sendiri dari kemen- terian teknis dengan kemen- terian nonteknis. Ujungnya kebijakan impor dan rakyat jadi korban,” kata Akmal. Danial ILUSTRASI

Transcript of Koran Aspirasi Rakyat JOKOWI SIAP HADAPI GUGATAN WTO ...

Kamis, 14 Oktober 2021Edisi: 11885 | Thn. XLVIII

Koran Aspirasi RakyatHARIAN TERBIT

Koran Aspirasi RakyatERBIT

KORAN SORE 11EKONOMI

ISTIMEWA

Presiden RI Joko Widodo

berencana untuk menghentikan

ekspor sejumlah komoditas dengan

kategori bahan mentah, menyusul

komoditas nikel yang sudah lebih dulu diterapkan.

JOKOWI SIAP HADAPI GUGATAN WTO TERKAIT LARANGAN EKSPOR BAHAN MENTAH

Jakarta, HanTer - Presi-den Jokowi mengatakan In-donesia harus memiliki ke-beranian untuk menghenti-kan ekspor bahan mentah, meskipun terdapat potensi gugatan hingga ke Organi-sasi Perdagangan Interna-sional (WTO). Indonesia harus bersiap menghadapi segala hambatan dalam proses hilirisasi sumber daya alam.

Bahkan Presiden me-minta jajarannya untuk menyiapkan pengacara-pengacara internasional

ILUSTRASI

Triwulan III-2021, Pertumbuhan Dunia Usaha Melambat

ISTIMEW

A

ISTIMEWA

Komitmen Pemerintah Tidak Impor Beras Dipertanyakan

Rupiah Stagnan Terimbas Isu Tapering ASJakarta, HanTer - Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia meng-indikasikan bahwa kegiatan dunia usaha pada triwulan III 2021 tetap tumbuh positif, meskipun melambat dibandingkan dengan capaian pada triwulan sebelumnya.

Hal ini tercermin dari nilai Saldo Ber-sih Tertimbang (SBT) sebesar 7,58 persen, lebih rendah dari 18,98 persen pada triwulan II 2021.

“Sektor pertanian, perkebunan, peterna-kan, kehutanan, dan perikanan tercatat me-ningkat, sejalan dengan panen komoditas ta-naman bahan makanan (tabama), perkebunan, dan perikanan di se-jumlah daerah,” ucap Direktur Kepala Grup Departemen Komuni-kasi Bank Indonesia (BI) Muhamad Nur, Selasa (13/10/2021).

Sementara itu ia menyebutkan perlam-batan kinerja antara lain terjadi pada sek-tor pertambangan dan penggalian, sektor per-dagangan, hotel dan restoran, serta kegiatan usaha sektor industri pengolahan di tengah kebijakan pembatasan

jika Indonesia digugat ka-rena menghentikan ekspor bahan mentah. “Jadi siap-kan lawyer yang kelas-kelas internasional. Inilah yang dalam proses semuanya

kita siapkan. Semuanya kita integrasikan apa yang kita cita-citakan,” ujar Presiden Jokowi dalam pengarahan-nya kepada peserta PPSA XXIII Lemhanas, di Ista-

na Negara, Jakarta, Rabu (13/10/2021).

Jokowi, juga berencana untuk menghentikan eks-por minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) agar

komoditas tersebut dapat diolah menjadi produk tu-runan bernilai tambah. “Di suatu titik nanti, setop yang namanya ekspor CPO. Ha-rus jadi kosmetik, harus jadi

Kenyataannya, kata Ak-mal, Indonesia telah me-lakukan impor beras seba-nyak 41,6 ribu ton dengan nilai 18,5 juta dolar AS atau setara Rp266,4 miliar. Jika dibandingkan dengan bulan Juni 2021, realisasi nilai impor pada Juli mengalami penurunan 38,6 persen, di mana nilai impor beras pada

Juni 2021 mencapai 30,12 juta dolar AS.

Melansir Antara, impor beras pada Juli 2021 terba-nyak diimpor dari India de-ngan volume 29,52 ribu ton senilai 12,2 juta dolar AS. Disusul Vietnam sebesar 8.850 ton dengan nilai 4,4 juta dolar AS. Selain India dan Vietnam, Indonesia

mentega, harus jadi biodie-sel, dan turunan lainnya,” katanya.

Selain CPO, Presiden Jo-kowi juga berencana meng-hentikan ekspor bauksit mentah. Ia meminta bauksit hasil dalam negeri harus diolah menjadi alumina dan logam aluminium. Bauksit menjadi komoditas yang dilarang pemerintah untuk diekspor, setelah nikel.

Indonesia melarang eks-por bijih nikel mulai Januari 2020. Kebijakan itu seja-lan dengan diterbitkannya Permen ESDM Nomor 11 Tahun 2019 tentang Peru-bahan Kedua Atas Permen ESDM Nomor 25 Tahun 2018 tentang Pengusahaan Pertambangan Mineral dan Batubara.

Presiden Jokowi me-ngatakan tak akan mundur untuk menghentikan ekspor bahan mentah dan mengu-payakan hilirisasi di dalam negeri. “Barang-barang kita, mau jadikan pabrik di sini, hak kita dong. Ya kita ha-dapi. Jangan digugat kita mundur, tidak akan ke-sempatan itu datang lagi,

peluang itu datang lagi. Ini kesempatan kita menginte-grasikan industri-industri kita di dalam negeri,” pa-parnya.

Berkaca pada beberapa tahun lalu, Indonesia sem-pat kehilangan kesempatan untuk mendulang manfaat nilai tambah perekonomi-an, saat dunia mengalami kenaikan harga dan permin-taan (booming) minyak dan kayu. “Dulu ada booming minyak, booming kayu kita kehilangan. (Kali) ini tidak. Minerba harus menjadi se-buah fondasi dalam rangka memajukan negara kita Indonesia,” katanya.

Jokowi menegaskan, selain dapat menghasilkan produk yang memiliki nilai tambah, Indonesia juga harus mengombinasikan antara pemanfaatan keka-yaan alam dengan kearifan dan teknologi yang meles-tarikan. “Prinsip ekonomi berkelanjutan ini harus betul-betul kita jaga, kita pegang teguh yaitu melalui green economy dan blue economy,” ucapnya.

Arbi

mobilitas.Sejalan dengan perkem-

bangan kegiatan usaha, ka-pasitas produksi terpakai triwulan III 2021 tercatat sebesar 73,3 persen, lebih rendah dari capaian pada triwulan sebelumnya sebesar 75,33 persen. “Penggunaan tenaga kerja juga diindika-sikan turun lebih dalam dan masih dalam fase kontraksi. Sementara itu, kondisi ke-uangan dunia usaha dalam kondisi normal,” kata Nur.

Pada triwulan IV 2021, Nur menjelaskan respon-den memperkirakan kegiat-an usaha cenderung stabil dengan SBT sebesar 7,46 persen. Kinerja beberapa sektor utama diprediksikan

meningkat, terutama sektor industri pengolahan, sek-tor perdagangan, hotel dan restoran, serta sektor peng-angkutan dan komunikasi, didorong oleh pelonggaran kebijakan pembatasan mo-bilitas di sejumlah daerah.

Sementara itu, lanjut dia, kinerja sektor perta-nian, perkebunan, peter-nakan, kehutanan, dan perikanan diproyeksikan melambat sejalan dengan pola historis musim tanam. Sedangkan kinerja sektor pertambangan dan pengga-lian serta sektor konstruksi kemungkinan tertahan me-masuki musim hujan pada triwulan IV-2021.

Danial

ILUSTRASI

Jakarta, HanTer - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu (13/10) ditutup stagnan, dibayangi sentimen tapering yang akan mulai dilakukan oleh bank sentral Amerika Se-rikat (AS), Federal Reser-ve (Fed), pada November mendatang. Rupiah ditutup stagnan di level Rp14.218 per dolar AS, sama seperti level pada penutupan hari sebelumnya.

“Dolar AS memper-

tahankan penguatannya akhir-akhir ini karena di-picu oleh ekspektasi bah-wa Federal Reserve akan umumkan pemangkasan pembelian obligasi mereka pada bulan depan,” tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta, Rabu (13/10).

Selain itu, kata dia, ke-khawatiran pasar terhadap lonjakan harga energi mem-buat pasar beralih mencari aset safe haven dolar AS. Outlook penguatan dolar AS

juga datang dari pernyataan terbaru pejabat The Fed. Wakil Ketua The Fed Ric-hard Clarida mengatakan dirinya yakin bahwa standar kemajuan lebih lanjut yang substansial telah lebih dari sekedar terpenuhi, sehu-bungan dengan stabilitas harga dan semuanya telah dipenuhi terkait dengan mandat ketenagakerjaan.

Dia juga menambahkan pengurangan bertahap pem-belian aset obligasi dapat berakhir pada pertengahan

tahun 2022.Melansir Antara, rupiah

pada pagi hari dibuka stag-nan di posisi Rp14.218 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.215 per dolar AS hing-ga Rp14.224 per dolar AS. Sementara itu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu melemah ke posisi Rp14.217 per dolar AS diban-dingkan posisi hari sebelum-nya Rp14.210 per dolar AS.

Safari

Jakarta, HanTer - Ang-gota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin berharap pemerintah berkomitmen untuk tidak melakukan impor beras, seiring de-ngan tersedianya stok beras dalam negeri yang disebut Kementerian Pertanian (Kementan) cukup untuk memenuhi kebutuhan pa-ngan nasional.

“Saya menaruh harapan besar kepada Kementan khususnya, meskipun ang-garannya telah berkurang lebih setengah dibanding dari tahun 2015 silam, na-mun begitu strategisnya sektor ini, menjadi harapan bangsa ini seiring dengan kemampuan negara kita yang memiliki potensi besar sebagai penghasil pangan untuk seluruh masyarakat Indonesia,” kata Akmal, Rabu (13/10/2021).

Data Kementan menye-butkan ketahanan pangan di Indonesia meningkat selama pandemi, hingga ekspor beras meningkat 15,4 persen pada 2020, dan diperkirakan berlanjut pada 2021.

Akmal mengingatkan pemerintah agar berko-mitmen tidak impor beras hingga dua tahun, karena pemerintah sendiri yang mengklaim ketersediaan pangan cukup dan solid untuk memenuhi kebutuh-an rakyat.

Akmal mengatakan pe-merintah perlu mengeva-luasi tahun 2021 ini masih ada importasi beras yang terjadi, meski tidak dilaku-kan oleh Perum Bulog.

juga melakukan impor be-ras dari Thailand sebanyak 2.150 ton dengan nilai 1,4 juta dolar AS. Juga Pakistan sebesar 1.000 ton dengan nilai 390.000 dolar AS.

“Kadang pangan ini ter-utama beras, bukan saja menjadi komoditas yang diperjuangkan untuk ide-alisme bangsa, akan tetapi menjadi alat politik yang akhirnya terjadi beda pen-dapat antar sesama peme-rintah sendiri dari kemen-terian teknis dengan kemen-terian nonteknis. Ujungnya kebijakan impor dan rakyat jadi korban,” kata Akmal.

Danial

ILUSTRASI