kontruktivis pada statistika
-
Upload
meylane-gax-bhingung -
Category
Documents
-
view
247 -
download
0
Transcript of kontruktivis pada statistika
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 1/63
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IXC SMP I JATI
KUDUS SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2006/2007
PADA MATERI POKOK STATISTIKA MELALUI
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN
KONSTRUKTIVIS
SKRIPSI
Diajukan dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata I
untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Nama : DEWI KUSHANDAYANINIM : 4101906141
Program Studi : Pendidikan Matematika
Jurusan : Matematika
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2007
i
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 2/63
PENGESAHAN
Skripsi
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IX C Semester Satu
Tahun Pelajaran 2006/2007 Pada Materi Pokok Statistika
Melalui Implementasi Pembelajaran Konstruktivis.
Telah dipertahankan dihadapan sidang Panitia Ujian Skripsi
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang
Hari : Senin
Tanggal : 13 Agustus 2007
Panitia , Ujian.
Ketua
Drs. Kasmadi Imam S, M.S.
NIP : 130780011
Pembimbing Utama
Dra. Nurkaromah Dwidayati,M.Si
NIP : 131876228
Pembimbing Pendamping
Drs. Zaenuri Mastur, SE, M. Si, Akt.
NIP : 131785185
Sekretaris
Drs. Supriyono,M.Si.
NIP : 130815345
Ketua Penguji
Drs. Kartono, M. Si
NIP : 130815346
Anggota Penguji
Dra. Nurkaromah Dwidayati, M.Si
NIP : 131876228
Anggota Penguji
Drs. Zaenuri Mastur, SE, M.Si, Akt
NIP : 131785185
ii
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 3/63
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa isi skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan
Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis dirujuk
dalam skripsi ini dan disebutkan dalam Daftar Pustaka.
Semarang, 13 Agustus 2007
Dewi Kushandayani
NIM : 4101906141
iii
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 4/63
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
* Jangan rancu dalam memperlakukan hidup dan pekerjaan,karena pekerjaan hanyalah episode kecil dalam kehidupan *
* Percaya dan yakin pada diri sendiri, hanya itu resep yang paling manjur untuk menaklukan kehidupan *
* Jangan tanya kapan, tapi keajaiban pasti akan datang menghampiri orang yang selalu melakukan yang terbaik, buat dirinya maupun orang lain *
PERSEMBAHAN :
Kupersembahkan kepada :
* Ayah dan ibu tercinta yang selalu memberi semangat dan do’a
* Anak-anak tersayang : Dias, Dita dan Dea
* Pendamping hidupku tercinta
* Teman-temanku semua
ABSTRAK
iv
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 5/63
Salah satu tujuan pembelajaran di sekolah adalah melatih cara berfikir dan
bernalar dalam menarik kesimpulan. Agar tujuan pembelajaran tercapai, maka guru
dengan segala daya upaya memilih model pembelajaran yang tepat untuk materipelajaran yang akan disampaikan. Salah satu model pembelajaran yang digunakan
adalah model Contextual Teaching and Learning (CTL) yang diharapkan dapat
menumbuh kembangkan kemampuan penalaran matematika siswa terutama pada
materi pelajaran statistika. Dalam pembelajaran Contextual Teaching and Learning
terdapat terdapat pendekatan konstruktivisme yang akan digunakan dalam
penelitian ini.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan pendekatan
konstruktivisme untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IXC SMP I Jati
Kudus Semester 1 Tahun Pelajaran 2006/2007.
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IXC SMP I Jati Kudus semester 1
tahun pelajaran 2006/2007, yang berjumlah 40 siswa. Guru pengajar yangmelakukan penelitian dibantu seorang guru sebagai pengamat. Penelitian tindakan
kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri dari beberapa tahap
yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
Hasil penelitian pada siklus I adalah 67,5% siswa mendapat nilai lebih dari
65,00 berarti belum memenuhi target ketuntasan yang ingin dicapai yaitu 75%
siswa mendapat nilai lebih dari 65,00. Nilai rata-rata sudah mencapai 74,00 ini
menunjukkan ada beberapa siswa yang harus mendapat perhatian khusus.
Sedangkan pada siklus II yang mendapat nilai lebih dari 65,00 sebanyak 75%
dengan rata-rata kelas 76,00 jadi telah mencapai indicator keberhasilan, dengan
demikian ada peningkatan hasil belajar siswa.Dapat disimpulkan bahwa dengan pendekatan kontekstual yang dibangun
melalui konstruktivisme dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IXC
semester I SMP I Jati Kudus tahun pelajaran 2006/2007 pada materi Statistika.
Berdasarkan hasil penelitian diharapkan guru matematika dapat meningkatkan
peran aktif siswa dan kegiatan belajar, salah satunya dengan pembelajaran
konstruktivisme.
KATA PENGANTAR
v
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 6/63
Syukur kepada Allah atas segala kasih dan karuniaNya penulis
panjatkan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.Skripsi ini
disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan,Program Studi Matematika Pendidikan Dasar FMIPA Uversitas
Negeri Semarang.
Penulis juga menyadari tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai piha
skripsi ini tidak akan terwujud. Untuk itulah, penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada yang terhormat :
1. Bapak Prof. Dr. H. ,Sudijono Sastroatmodjo, M. Si Rektor Universitas
Negeri Semarang
2. Bapak Drs. Kasmidi Imam S, M.S, Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.
3. Bapak Drs. Supriyono, M. Si, Ketua Jurusan Matematika FMIPA
Universitas Negeri Semarang.
4. Ibu Dra. Nurkaromah D, M. Si, Dosen wali dan juga sebagai pembimbing
utama yang telah memberikan bimbingan, arahan dan petunjuk kepada
penulis dengan penuh kesabaran, ketulusan serta keikhlasan dan bijaksana
dalam penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Drs. Zaenuri Mastur, SE, M. Si, Akt. Pembimbing pendamping yang
memberikan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini dengan penuh
kesabaran, ketulusan, serta keikhlasan dan bijaksana.
6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Matematika .
vi
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 7/63
7. Ibu H. Oky Sudarto S.Pd, Kepala SMPN 1 Jati Kudus yang telah
memberikan fasilitas untuk mengadakan penelitian skripsi ini.
8. Sri Utaminingsih S.Pd,guru pengamat dalam penelitian ini.
9. Ayah dan ibu tercinta yang selalu memberi semangan dan do’anya, demi
tercapainya cita-cita penulis.
10. Suami tercinta yang dengan sabar memberi dorongan dan semangat.
11. Saudaraku dan teman-teman sekerja yang telah memberi dukungan dan
perhatianya.
12. Siswa Kelas IX C SMPN 1 Jati Kudus Tahun Pelajaran 2006/2007.
Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih, Memberikan balasan rahmat yang
setimpal dengan amal kebaikan yang diberikannya.
Penulis menyadari keterbatasan kemampuan yang dimiliki, sehingga
skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu segala masukan yang
membangun sangat penulis harapkan.
Akhirnya semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan mahasiswa pendidikan matematika pada khususnya.
Semarang, Agustus 2007
Penulis
vii
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 8/63
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
ABSTRAK............................................................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... iii
PERNYATAAN………………………………………………………………….iv
MOTTO DAN HALAMAN PERSEMBAHAN................................................... v
KATA PENGANTAR …………………………………………………………..vi
DAFTAR ISI.........................................................................................................viiiDAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... ix
BAB I : PENDAHULUAN................................................................................... 1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian .....................................................................................4
D. Manfaat Penelitian ...................................................................................4
E.
Sistematika................................................................................................5BAB II : LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN ........................ 7
A. Pembelajaran Matematika ........................................................................ 7
B. Pembelajaran Kontekstual ........................................................................ 8
1. Rasional Penggunaan Pembelajaran Kontekstual ........................ 8
2. Penerapan Pembelajaran Kontekstual ..........................................11
3. Implementasi Operasional Pembelajaran Kontekstual................. 14
C. Pembelajaran Konstruktivisme................................................................. 15
D. Implementasi Konstruktivisme dalam Pembelajaran Matematika ...........18
E. Evaluasi Pembelajaran Matematika menurut Konstruktivisme................19
F. Karakteristik Pembelajaran Kontekstual .................................................. 21
G. Tinjauan Materi Statistika ........................................................................ 22
1. Pengertian Statistik....................................................................... 22
2. Pengumpulan Data ....................................................................... 23
3. Pengertian Populasi dan Sampel .................................................. 24
4. Penyajian Data Statistik ...............................................................25
viii
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 9/63
5. Ukuran Tendensi Sentral..............................................................30
H. Kerangka Berpikir ....................................................................................35
I. Hipotesis Tindakan ...................................................................................36
BAB III : METODE PENELITIAN ..................................................................... 37
A. Lokasi Penelitian ......................................................................................37
B. Subyek Penelitian .....................................................................................37
C. Prosedur Penelitian...................................................................................37
D. Data dan Cara Pengumpulannya............................................................... 44
E. Indikator Keberhasilan .............................................................................45
BAB IV :HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.....................................46
A. Hasil Penelitian dan Pembahasan Siklus I................................................ 46
1. Hasil Penelitian Siklus I ...............................................................46
2. Pembahasan Siklus I ....................................................................48
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan Siklus II .............................................. 49
1. Hasil Penelitian Siklus II..............................................................49
2. Pembahasan Siklus II ................................................................... 49
BAB V : PENUTUP ............................................................................................. 51
A. Simpulan................................................................................................... 51
B. Saran .........................................................................................................51
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 52
LAMPIRAN – LAMPIRAN.................................................................................53
ix
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 10/63
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Program Tahunan............................................................................................53
2. Program Semester ...........................................................................................54
3. Silabus.............................................................................................................55
4. Daftar Nama Kelas IX C.................................................................................57
5. Daftar Kelompok.............................................................................................58
6. Rencana Pelajaran ...........................................................................................59
7. LKS Siklus I....................................................................................................70
8. LKS Siklus II .................................................................................................75
9. Kisi-kisi Soal Tes Siklus I...............................................................................77
10. Soal Tes Siklus I ...........................................................................................78
11. Kunci Tes Siklus I........................................................................................79
12. Analisis Nilai Tes Siklus I ............................................................................81
13. Hasil Observasi Terhadap Siswa Pada Siklus I ............................................83
14. Hasil Observasi Terhadap Guru Siklus I.......................................................84
15. Hasil Angket Bersikap Kreatip Siklus I ........................................................87
16. Hasil Angket Berfikir Kreatip Siklus I .........................................................88
17. Kisi-kisi Soal Tes Siklus II ...........................................................................89
18. Soal Tes Siklus II ..........................................................................................90
19. Kunci Tes Siklus II .......................................................................................91
20. Analisis Nilai Tes Siklus II ..........................................................................92
21. Hasil Observasi Terhadap Siswa Pada Siklus II ...........................................94
x
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 11/63
22. Hasil Observasi terhadap Guru Siklus II.......................................................95
23. Hasil Angket Bersikap Kreatip Siklus II.......................................................98
24. Hasil Berfikir Kreatip Siklus II .....................................................................99
25. Hasil Angket Refleksi Terhadap Pembelajaran Konstruktivisme.................100
26. Foto Kegiatan Dan Hasil Karya Siswa ........................................................101
xi
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 12/63
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Matematika sebagai ilmu dasar, sekarang semakin banyak digunakan
dalam kehidupan sehari – hari diberbagai bidang. Hal ini menjadi tantangan bagi
guru dalam mengajarkan matematika disekolah. Perubahan kurikulum dan
diperkenalkannya berbagai metode dan pendekatan serta banyaknya penataran
ataupun pelatihan untuk guru, akan membawa manfaat yang besar dalam
perkembangan pembelajaran matematika.
SMP I Jati Kudus adalah salah satu dari sekian SMP di Indonesia yang
dipercaya untuk menyandang Sekolah Standar Nasional. Hal ini diperoleh karena
prestasi yang terus meningkat pada UANAS dari tahun ke tahun. Pada tahun 2003
telah dikirim beberapa guru untuk mendapat pelatihan dalam rangka implementasi
pendekatan kontekstual ( CTL ) untuk beberapa mata pelajaran, salah satunya
adalah matematika. Tetapi karena masih menggunakan kurikulum 1994,
pendekatan kontektual ini belum sepenuhnya bisa dilaksanakan, karena
terbatasnya waktu dan banyaknya materi pelajaran. Sekalipun demikian hasil
belajar yang diraih 4 tahun terakhir untuk mata pelajaran matematika dalam
UANAS adalah sebagai berikut.
Tahun 2002/2003 2003/2004 2004/2005 2005/2006
Nilai rata-rata 5,71 6,11 7,09 8,46
(Sumber data : Grafik Kemajuan Prestasi SMP 1 Jati Kudus)
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 13/63
2
Dilihat dari hasil belajar diatas untuk ukuran sekolah pinggiran sudah
cukup bagus. Tetapi hasil diatas bukanlah ukuran satu – satunya bahwa
pembelajaran matematika di SMP I Jati Kudus sudah tuntas, karena ketuntasan
belajar menurut kurikulum yang sekarang ini meliputi ketuntasan secara klasikal
maupun individual, dan pada kenyataanya masih ada siswa yang tidak lulus.
Dari pengalaman seorang teman yang 2 tahun silam mengajar di kelas 2
( pada kurikulum 1994 statistika diberikan di kelas 2 ) nilai ulangan harian untuk
materi statistika sebagai berikut .
Tahun 2004 / 2005
Nilai
No Kelas Jml Siswa
Terendah Tertinggi < 6 ≥ 6 Rata-2
1
2
3
IIA
IIB*
IIC
40
40
40
3,6
5,6
2,8
9,6
10
9
13
1
18
27
39
22
6,7
8,5
6,1
Ket : * kelas pilihan
Dari hasil belajar diatas terlihat untuk kelas biasa, nilai ketuntasan secara klasikal
maupun individual kurang dari 75%. Hal ini belum memenuhi target ketuntasan
belajar.
Ketika seseorang akan mengerjakan sesuatu,maka orang tersebut
menetapkan sasaran yang akan dicapai.Usaha untuk mencapai sasaran tersebut
seseorang memilih pendekatan yang tepat sehingga diperoleh hasil yang
optimal,berhasil guna dan tepat guna.Makna dari pendekatan pembelajaran
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 14/63
3
matematika,yaitu cara yang ditempuh guru dalam pelaksanaan pembelajaran agar
konsep yang diajarkan dapat beradaptasi dengan siswa.
Dalam kelas konstruktivis seorang guru tidak mengajarkan kepada siswa
bagaimana menyelesaikan persoalan,namun mempresentasikan masalah dan
mendorong siswa untuk menemukan cara mereka sendiri dalam menyelesaikan
permasalahan.Guru juga mendorong siswa untuk setuju atau tidak setuju kepada
ide seseorang dan saling tukar menukar ide sampai persetujuan dicapai tentang
apa yang dapat masuk akal siswa.
Pendekatan ini secara radikal berbeda dengan pendekatan tradisional di
mana guru adalah seseorang yang selalu mengikuti jawabanya.Di dalam kelas
konstruktivis para siswa ddiperdayakan oleh pengetahuan ya yang ada dalam diri
mereka.Mereka berbagi strategi danpenyelesaian,debat antara satu dengan lainya,
berfikir secara kritis tentang cara terbaik untuk menyelesaikan setiap masalah.
. Beberapa prinsip pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme
diantaranya menurut Steffe dan Kieren (Suherman ,dkk:2003: 75) bahwa
observasi dan mendengar aktifitas dan pembicaraan matematika siswa adalah
sumber yang kuat dan petunjuk untuk mengajar, kurikulum dan cara – cara di
mana pertumbuhan pengetahuan siswa dapat dievaluasi. Lebih jauh dikatakan
bahwa dalam konstruktivitas, aktifitas matematika mungkin diwujudkan melalui
tantangan masalah, kerja dalam kelompok kecil, dan diskusi kelas menggunakan
apa yang biasa muncul dalam materi kurikulum kelas biasa. Dalam
konstruktivisme proses pembelajaran senantiasa “ problem centered approach “
dimana guru dan siswa terikat dalam pembicaraan yang memiliki makna
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 15/63
4
matematika. Beberapa ciri itulah yang akan mendasari pembelajaran dengan
pendekatan konstruktivisme
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belang, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah
apakah melalui implementasi pembelajaran kontruktivis, hasil belajar siswa kelas
IXC SMP 1 Jati Kudus semester 1 tahun pelajaran 2006/2007 pada materi pokok
statistika dapat ditingkatkan?.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
siswa kelas IXC SMP 1 Jati Kudus semester 1 tahun pelajaran 2006/2007 pada
materi pokok statistika melalui implementasi pembelajaran konstruktivis.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
Penerapan implemmentasi pembelajaran kontruktivis, diharapkan
meningkatkan kemampuan penalaran siswa pada pembelajaran matematika dan
mengkontruksi secara aktif pengetahuanya..
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 16/63
5
2. Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan inspirasi kepada guru
matamatika untuk menggunakan metode maupun pendekatan pembelajaran yang
bervariasi.
3. Bagi Peneliti
Peneliti mendapat pengalaman langsung pelaksanaan penggunaan
pembelajaran kontruktivis sebagai salah satu cara meningkatkan kemampuan
penalaran dan pengetahuan matematika siswa kelas IXC SMP I Jati Kudus tahun
pelajaran 2006 / 2007.
E. Sistematika
Skripsi ini terdiri dari tiga bagian utama,yaitu bagian awal,bagian inti dan
bagian akhir :
1. Pada bagian awal skripsi ini memuat tentang halaman judul,abstrak,halaman
pengesahan,motto dan persembahan,kata pengantar, dahtar isi dan daftar
lampiran.
2. Bagian inti skripsi terdiri dari 5 bab, yaitu :
BAB I : Pendahuluan, yang meliputi latar belakang masalah, permasalahan,
tujuan penelitian,manfaat penelitian dan sistimatika penulisan skripsi.
BAB II : Landasan teori dan Hipotesis tindakan yang mencakup pendekatan
konstruktivisme, pembelajaran kontektual, prosedur pembelajaran
kostruktivisme, karakteristik pembelajaran konstruktivime, ciri-ciri
pembelajaran kontektual yang merupakan salah satu cara untuk meningkatkan
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 17/63
6
penguasaan materi statistika untuk siswa kelas IXC SMP 1 Jati Kudus,
implementasi pendekatan konstruktivisme, evaluasi pembelajaran matematika
menurut konstruktivisme, keraangka berfikir dan hipotesis tindakan.
BAB III : Metode penelitian, yang berisi tentang lokasi penelitian, subyek
penelitian, rencana penelitian, data dan pengumpulannya serta indikator
keberhasilan.
BAB IV : Hasil penelitian dan pembahasan pada siklus I dan siklus II.
BAB V : Penutup berisi simpulan dan saran.
3. Bagian akhir skripsi berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 18/63
7
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Pembelajaran Matematika
1. Pengertian Pembelajaran
a. Secara umum, pengertian pembelajaran adalah sustu kegiatan yang
dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku siswa berubah
ke arah yang lebih baik ( Darsono dkk. 2000 : 24 )
b Secara khusus, pengertian pembelajaran adalah sebagai berikut :
1) Menurut pandangan behavioristik, pembelajaran adalah usaha guru
membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan
lingkungan ( stimulus )
2) Menurut oandangan kognitif, pembelajaran adalah cara guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir agar mengenal
dan memahami apa yang sedang dipelajari.
3) Menurut pandangan gestalt, pembelajaran adalah usaha guru untuk
memberikan materi pembelajaran sedemikian rupa sehingga siswa
lebih mudah mengorganisirnya menjadi gestalt ( pola bermakna )
4) Menurut pandangan humanistik, pembelajaran adalah memberikan
kebebasan kepada siswa untuk memilih bahanpelajaran dan cara
mempelajarinya sesuai dengan minat dan kemampuannya. ( Darsono
dkk 2000 : 25)
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 19/63
8
2. Ciri – ciri Pembelajaran
Menurut Darsono dkk ( 2000: 25 ) ciri – ciri pembelajaran dapat dikemukakan
sebagai berikut :
a. Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara sistematis
b. Pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa dalam
belajar
c. Pembelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang menarik dan
menantang bagi siswa
d. Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu yang tepat dan menarik
e. Pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan
menyenangkan bagi siswa
f. Pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pelajaran baik secara
fisik maupun psikologis
B. Pembelajaran Kontekstual.
1. Rasional penggunaan pembelajaran kontekstual.
Menurut Knapp & Schell(Depdiknas2005: 20) mengidentifikasi
beberapa masalah dalam pembelajaran, antara lain bahwa peserta didik
kesulitan dalam menerapkan pengetahuannya untuk memecahkan masalah-
masalah kompleks dan dalam setting yang berbeda, seperti masalah pada
bidang lain atau masalah di luar sekolah. Peserta didik juga tidak memahami
ketrampilan-ketrampilan dasar, karena mereka melihat bahwa pelajaran di
sekolah tidak relevan dengan kehidupan di luar. Masalah lain adalah guru-
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 20/63
9
guru kesulitan menggunakan pengetahuannya yang didapat di kampus untuk
memecahkan masalah yang berbeda dan kompleks ketika mereka mulai
pembelajaran di kelasnya. Pembelajaran kontektual memberikan jalan
memecahkan masalah tersebut dengan mengembangkan pembelajaran dalam
konteks yang otentik. Kontek pembelajaran otentik dapat diartikan sebagai
suatu keadaan dimana seseorang dengan ketrampilan dan pengetahuan yang
berbeda-beda bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan yang berarti dan
melebihi tingkat penguasaannya atau tingkat keberhasilan dari tes.
Dasar lain bagi penerapan pembelajaran kontekstual adalah teori-teori
belajar dan hasil-hasil penelitian yang mendukung pembelajaran tersebut,
menurut Knap dan Schell (Depdiknas,2005: 21) sebagai berikut.
a. Sains Kognitif
1) Semua pembelajaran mendasarkan pada pengetahuan prasyarat (prior
knowledge) dan pengalaman-pengalaman
2) Skema-skema yang merupakan keterpaduan pengetahuan semantic,
prosedural dan kondisional dengan memori-memori episodic dari
pengalaman-pengalaman kehidupan yang nyata akan sangat mampu
bertahan lama dan dapat dengan mudah digunakan untuk berbagai tipe
pengetahuan
3) Pengetahuan yang dibangun dalam berbagai konteks akan lebih
memungkinkan untuk ditransfer pada konteks yang baru.
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 21/63
10
b. Konstruktivisme
1) Setiap orang mempunyai struktur pengetahuan yang berbeda dengan
orang lain. Selama mereka berbagi pengetahuan dengan orang lain
dalam masyarakat yang lebih luas, maka pengetahuan setiap individu
tersebut akan terbentuk oleh pengalaman kehidupannya dan keputusan-
keputusan yang dipilihnya.
2) Seseorang membangun pengetahuan dalam suatu struktur social dan
melalui interaksi sosial.
3) Pengetahuan, baik yang bersifat individual maupun kemasyarakatan,
tidak statis atau tetap.
c. Teori Motivasi
1) Motivasi untuk mencapai suatu tugas, termasuk tugas dalam
pembelajaran, merupakan hasil ekspektasi keberhasilan dalam tugas
tersebut dan nilai yang diberikan dalam keberhasilannya.
2) Persepsi-persepsi minat dari dalam terhadap tugas, nilai instrumental,
kontribusi atau gangguan-gangguan dalam membangkitkan imej
sendiri, keseimbangan resiko dalam mencapai tugas dan kepuasan
terhadap kebutuhan dasar semuanya mempengaruhi penilaian terhadap
pencapaian kesuksesan.
3) Pembelajaran akan sangat efektif ketika dimotivasi oleh pencapaian
ketuntasan tugas daripada tujuan-tujuan kinerja.
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 22/63
11
d. Penerapan Teori Kognisi/Komunitas (Situated Cognition/Communities)
1) Kita berada pada masyarakat yang saling berhubungan, termasuk
dalam masyarakat pembelajaran.
2) Masyarakat mengambil bentuk-bentuk praktis (pengetahuan) yang
berpengaruh terhadap tujuan-tujuan dan tindakan-tindakan anggota
masyarakatnya.
3) Partisipasi dan kontribusi pada masyarakat akan memberikan makna
terhadap usaha-usahanya.
4) Pembelajaran mengubah identitas dan pandangan kita sendiri terhadap
masyarakat.
e. Teori Intelegensi Ganda
1) Seseorang mempunyai dan mengembangkan nilai-nilai, ketrampilan
dan bakat sendiri yang berbeda-beda secara barsama-sama.
2) Setiap orang belajar dan berhasil secara berbeda-beda. Perbedaan
tersebut tidak sederhana dalam kecepatan atau tidak dapat dinyatakan
seperti dalam garis linier. Tampaknya, seseorang belajar sesuatu
berbeda dalam cara yang berbeda untuk suatu alasan-alasan yang
berbeda dan dengan hasil yang berbeda
2. Penerapan-penerapan Pembelajaran Kontekstual
Belajar secara kontekstual adalah belajar yang akan terjadi bila
dihubungkan dengan pengalaman nyata sehari-hari. Blanchard
(Depdiknas,2005: 22) menjelaskan sebuah hasil penelitian kognitif yang
menunjukkan bahwa sekolah (yang pengajarannya dilelola secara tradisional)
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 23/63
12
tidak membantu peserta didik dalam menerapkan pemahamannya terhadap
bagaimana seseorang itu harus belajar dan bagaimana menerapkan sesuatu
yang dipelajari pada situasi baru. Selain itu dijelaskan juga perbedaan
pengajaran tradisional dan pengajaran yang kontekstual sebagai berikut .
Pengajaran Tradisional Pengajaran Kontekstual
1. Mengandalkan pada hafalan
2. Memfokuskan secara khusus pada
satu subyek (materi pelajaran)
3. Nilai-nilai informasi ditentukan
oleh guru
4. Memberikan kepada peserta didik
semua informasi-informasi yang
ada, tanpa menghubungkan dengan
pengetahuan awalnya.
5. Penilaian dalam belajar hanya yang
bersifat formal akademis, seperti
ujian.
1. Mengandalkan pada berpikir
special
2. Memadukan secara khusus materi-
meteri pelajaran yang lain
(multiple subjects)
3. Nilai informasi didasarkan pada
kebutuhan peserta didik sendiri
individual
4. Menghubungkan dengan
pengetahuan awal peserta didik
5. Penilaian otentik melalui kegiatan-
kegiatan aplikasi atau memecahkan
masalah nyata
Secara umum penerapan pembelajaran kontekstual melibatkan
bermacam langkah pembelajaran sebagai berikut.
a. Pembelajaran aktif : Peserta didik diaktifkan untuk mengkonstruksikan
pengetahuan dan memecahkan masalah.
b. Multi konteks : Pembelajaran dalam konteks yang ganda (multi konteks)
memberikan peserta didik pengalaman yang dapat digunakan untuk
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 24/63
13
mempelajari dan mengidentifikasikan ataupun memecahkan masalah
dalam konteks yang baru (terjadi transfer).
c. Kooperasi dan diskursus (penjalasan/ceramah) : Peserta didik belajar dari
orang lain melalui kooperasi ( kerjasama), diskursus (penjelasan-
penjelasan), kerja tim dan mandiri (self reflekction).
d. Berhubungan dengan dunia nyata : Pembelajaran yang menghubungkan
dengan isu-isu kehidupan nyata melalui kegiatan pengalaman diluar kelas
dan simulasi.
e. Pengetahuan prasyarat/awal : Pengalaman awal peserta didik dan situasi
pengetahuan yang didapat mereka akan berarti atau bernilai dan nampak
sebagai dasar dalam pembelajaran.
f. Ragam nilai : Pengajaran yang fleksibel menyesuaikan kebutuhan dan
tujuan-tujuan dari peserta didik-peserta didik yang berbeda.
g. Kontribusi pada masyarakat : Suatu cara yang dapat meningkatkan
pemberdayaan masyarakat melalui pembelajaran atau akibat prosesnya
harus diutamakan.
h. Penilaian otentik : Proses belajar peserta didik perlu dinilai dalam konteks
ganda yang bermakna.
i. Pemecahan masalah : Berpikir tingkat tinggi yang diperlukan dalam
memecahkan masalah nyata harus ditekankan dalam hal kebermaknaan
memorisasi dan pengulangan-pengulangannya.
j. Mengarahkan sendiri (self direction) : Peserta didik ditantang dan
dimungkinkan/diperbolehkan membuat pilihan-pilihan, mengembangkan
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 25/63
14
alternatif-alternatif dan diarahkan sendiri, berbagi dengan guru. Dengan
demikian mereka bertanggung jawab sendiri dalam belajarnya.
k. Memperhatikan masyarakat kelas : Melibatkan kerjasama antara guru
dengan peserta didik dan peserta didik dengan peserta didik di kelas sangat
membentu/ mendukung proses pembelajaran.
3. Implementasi Operasional Pembelajaran Kontekstual
Implementasi operasional pembelajaran kontekstual dapat dilakukan dengan
menerapkan 7 komponen CTL, yaitu konstruktivis (constructivism), inkuiri
(inquiry), bertanya (questioning), masyarakat belajar (learning community),
pemodelan (modeling), refleksi (reflection) dan penilaian otentik (authentic
assessment). Ringkasan penjelasan komponen tersebut adalah :
a. Inkuiri
1). Diawali pengamatan menuju pemahaman konsep
2). Siklus : Amati-tanya-analisa-rumuskan
3). Kembangkan dan gunakan keterampilan berpikir kritis
b. Bertanya
1). Untuk mendorong-membimbing-menilai siswa
2). Dalam kegiatan berbasis inkuiri dipakai siswa
c. Konstruktivis
1). Membangun sendiri pemahaman
2). Kembangkan pemahaman melalui belajar bermakna
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 26/63
15
d. Masyarakat Belajar.
1). Berbicara-berbagi pengalaman
2). Bekerjasama
e. Penilaian Otentik
1). Ukur pengetahuan dan keterampilan
2). Perlu menerapkan pengetahuan dan keterampilan
3). Nilai produk dan kinerja
4). Tugas kontekstual-relevan
5). Ukur produk dan proses
f. Refleksi
1). Cara berpikir yang dipelajari
2). Review-respon kejadian-kegiatan-pengalaman
3). Catat yang dipelajari, renungkan ide-ide baru
4). Dapat berupa jurnal, hasil diskusi, karya, poster
g. Pemodelan
1). Pikirkan secara mendalam
2). Demonstrasikan seharusnya siswa belajar
3). Contohkan yang harus ditiru siswa
C. Pembelajaran Konstruktivisme
Salah satu komponen utama pembelajaran yang mendasari penerapan
pembelajaran kontekstual di kelas adalah Konstruktivisme (constructivism).
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 27/63
16
Konstruktivisme merupakan landasan berpikir ( filosofi ) pembelajaran
kontekstual, yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi
sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks terbatas ( sempit ) dan tidak
sekonyong – konyong. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta – fakta, konsep
atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus mengkonstruksi
pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata.
Para ahli konstruktivisme seperti Wood dan Cobb (Suherman dkk: 2003:
75)menyatakan bahwa ketika siswa menyelesaikan tugas-tugas di kelas, maka
pengetahuan matematika dikonstruksikan secara aktif .Mereka juga mengatakan
bahwa prospektifnya konstruktivis, belajar matematika bukanlah suatu proses
‘pengepakan’ pengetahuan secara hati-hati, melainkan tentang mengorganisir
aktivitas, di mana kegiatan ini diinterprestasikan secara luas termasuk aktivitas
dan berfikir konseptual.Didefinisikan oleh Cobb bahwa belajar matematika
merupakan proses di mana siswa secara aktif mengkonstruksi pengetahuan
matematika.
Lebih jauh lagi para ahli konstruktivis diatas merekomendasikan untuk
menyediakan lingkungan belajar di mana siswa dapat mencapai konsep dasar,
keterampilan alogaritma, proses heuristic dan kebiasaan bekrja sama dan
berefleksi. Dalam kaitannya dengan belajar, Cobb dkk. menguraikan bahwa
belajar dipandang sebagai proses aktif dan konstruktif di mana siswa mencoba
untuk menyelesaikan masalah yang muncul sebagaimana mereka berpartisipasi
secara aktif dalam latihan matematika di kelas.
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 28/63
17
Secara teori dan filosofi, CTL berdasar filosofi konstruktivisme yang
digagas oleh Jean Piaget ahli psikologi dari Swiss dan Lev Vygotsky ahli
psikologi dari Rusia, juga menurut Brooks (Budiharjo,2003: 7) pembelajaran yang
menggunakan pendekatan konstruktivisme itu pada prinsipnya adalah informasi
atau pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri berdasar apa yang telah
dimilikinya.
Menurut Zahorik (Budiharjo,2003: 7) ada lima unsur dasar yang harus
dilaksanakan dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
konstruktivisme, yaitu :
1. pengaktifan pengetahuan yang sudah ada (activating knowledge),
2. pemerolehan pengetahuan baru (acquiring knowledge) dengan metode
global,
3. pemahaman pengetahuan ( understanding knowledge) dengan cara; (a)
mengajukan konsep sementara atau hipotesis, (b) diskusi dan sharing untuk
memvalidasi konsep yang diajukan, dan (c) merevisi konsep dan
mengembangkannya,
4. mempraktek pengetahuan yang diperoleh (applying knowledge), dan
5. melakukan refleksi terhadap strategi pengembangan pengetahuan (reflecting
knowledge).
Dengan demikian, proses pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme
adalah proses pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered).
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 29/63
18
D. Implementasi Konstruktivisme Dalam Pembelajaran Matematika
Dari sudut pandang konstruktivis, Koehler and Grouws (Suherman
dkk,2003: 78) menyatakan bahwa pembelajaran telah dipandang sebagai suatu
garis kontinum antara negosiasi dan imposition pada ujung – ujungnya. Lebih jauh
lagi, Cobb and Steffe (Suherman dkk,2003: 78) manambahkan bahwa “….dalam
pandangan konstruktivisme, guru harus secara terus menerus menyadarkan untuk
mencoba melihat keduanya aksi siswa dengan dirinya dari sudut pandang siswa .
Seseorang yang memandang bahwa belajar adalah suatu transmisi, maka proses
mengetahui akan mengikuti model imposition (pembebanan). Sedangkan yang
berpandangan behwa mengajar adalah suatu proses yang memfasilitasi suatu
konstruksi, maka ia akan mengikuti model negosiasi. Aktivitas guru di kelas
dipengaruhi oleh paham mereka tentang pembelajaran.
Perbedaan individu di kelas berimplikasi bahwa guru disyaratkan untuk
mempertimbangkan bagaimana menerapkan pembelajaran matematika agar dapat
melayani secara cukup perbedaan – perbedaan individu siswa.
Berkenaan dengan perbedaan individu, Boards of Studies (Suherman dkk,2003:
79) menyatakan bahwa “siswa akan mencapai prestasi belajar dalam kecepatan
yang berbeda dan secara kualitatif dalam cara – cara yang berbeda – beda” . Lovitt
and Clarke (Suherman dkk,2003: 79) juga menambahkan bahwa “kualitas
pembelajaran ditandai dengan berapa luas dalam lingkungan belajar :
1. Mulai dari siswa ini berada
2. Mengenali bahwa siswa belajar dengan kecepatan yang berbeda, dan cara
yang berbeda
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 30/63
19
3. Melibatkan siswa secara fisik dalam proses belajar
4. Meminta siswa untuk memvisualkan yang imajiner.
Dengan demikian ada suatu perbedaan yang sangat berarti antara
pembelajaran matematika menggunakan paradigma konstruktivisme dan
pendekatan tradisional. Di dalam konstruktivisme, peranan guru memberi jawaban
akhir atas pertanyaan siswa, melainkan mengarahkan mereka untuk membentuk
(mengkonstruksi) pengetahuan matematika sehingga diperoleh struktur
matematika. Sedangkan dalam paradigma tradisional, guru mendominasi
pembelajaran dan guru senantiasa menjawab dengan segera terhadap pertanyaan –
pertanyaan siswa.
Implikasi dari perbedaan – perbedaan di atas menjadikan posisi guru
dalam pembelajaran matematika untuk bernegosiasi dengan siswa, bukan
memberikan jawaban akhir yang telah jadi. Negosiasi yang dimaksudkan di sini
adalah berupa pengajuan pertanyaan – pertanyaan kembali, atau pernyataan –
pernyataan yang menantang siswa untuk berfikir lebih lanjut yang dapat
mendorong mereka sehingga menguasaan konsepnya semakin kuat.
E. Evaluasi Pembelajaran Matematika menurut Konstruktivisme
Untuk mendeskripsikan evaluasi pembelajaran, perlu diklarifikasi
seberapa bedakah antara assesmen dan evaluasi. Menurut Webb
(Suhermandkk,2003: 80) evaluasi dalam pendidikan adalah suatu investigasi
sistematis tentang nilai atau merit tentang suatu tujuan. Termasuk di dalam
evaluasi adalah kumpulan bukti – bukti secara sistematis untuk membentuk,
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 31/63
20
membuat keputusan tentang (1) siswa belajar, (2) pengembangan materi, (3)
program. Wort , dikutip dalam Webb (Suherman dkk,2003: 80) memberikan
definisi umum tentang assesmen sebagai berikut .
Assesment dianggap sebagai penyediaan suatu pertimbangan
menyeluruh dari suatu fungsi individu di dalam melukiskan rasa paling
luas dalam berbagai bukti baik kualitatif maupun kuantitatif dan
kerenanya sampai kepada pengujian ketrampilan cognitif dengan teknik
paper – pencil untuk sejumlah orang.
Webb and Briars (Suherman dkk,2003: 80) menambahkan bahwa :
Assesmen dalam matematika adalah proses penentuan apakah siswa
tahu. Merupakan suatu bagian dati aktivitas pengajaran matematika,
yaitu pengecekan apakah siswa memahami, mendapatkan umpan balik
dari siswa, kemudian menggunakan informasi ini untuk membimbing
pengembangan pengalaman belajarnya.
Meskipun ada perbedaan pengertian antara evaluasi dan assesmen yang
dimaksudkan di sini adalah cara guru mengakses (menilai) prestasi siswa dalam
belajar matematika. Jacobsen dkk (Suherman dkk,2003: 80) mengidentifikasi
tahap ketiga dari pembelajaran adalah evaluasi. Di sini guru mencoba
mengumpulkan informasi yang dapat digunakan untuk menentukan apakah
pembelajarannya telah sukses? Apa yang semestinya guru lakukan untuk
mengukur pemahaman konsep matematika? Bagaimana guru akan mengetahui
bahwa siswanya telah mengetahui matematika? Dalam memberikan assesmen
pengetahuan matematika siswa, mestinya diperoleh data kemampuan siswa dalam
matematika, harus memasukkan tentang pengetahuan siswa pada konsep
matematika, prosedur matematika dan kemampuan problem solving, reasoning,
dan komunikasi.
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 32/63
21
Evaluasi dalam pembelajaran matematika menggunakan pendekatan
konstruktivis terjadi sepanjang proses pembelajaran berlangsung (on going
assessment). Dari awal sampai akhir guru memantau perkembangan siswa,
pemahaman siswa terhadap suatu konsep matematika, ikut membentuk dan
mengawasi proses konstruksi pengetahuan (matematika), ikut membentuk dan
mengawasi proses konstruksi pengetahuan (matematika) yang dibuat oleh siswa.
F. Karakteristik Pembelajaran Kontekstual
Menurut Johnson ( Nurhadi dan Senduk, 2003 : 24 ), ada 8 komponen
utama dalam sistem pembelajaran kontektual, yaitu :
1. Melakukan hubungan yang bermakna ( making meaningful connections )
2. Melakukan kegiatan – kegiatan yang sidnifikan ( doing significant work )
3. Belajar yang diatur sendiri ( self regulated learning )
4. Bekerja sama ( collaborating )
5. Berpikir kritis dan kreatif ( critical and creative thinking )
6. Mengasuh / memelihara pribadi siswa ( nurturing the individual )
7. Mencapai standar yang tinggi ( reaching high standards )
8. Menggunakan penelitian authentic ( using authentic assessment )
The Northwest Regional Education Laboratory USA
mengidentifikasikan 6 kunci dasar dari pembelajaran kontektual, (Nurhadi dan
Senduk,2003; 13-15) yaitu :
1. Pembelajaran bermakna : pemahaman, relevansi dan penilaian pribadi sangat
terkait dengan kepentingan siswa didalam mempelajari meteri pelajaran.
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 33/63
22
2. Penerapan pengetahuan adalah kemampuan siswa untuk memahami apa yang
dipelajari dan diterapkan dalam tatanan kehidupan dan fungsi di masa
sekarang atau masa yang akan datang.
3. Berpikir tingkat tinggi siswa diwajibkan untuk memanfaatkan berpikir kritis
dan berpikir kreatifnya dalam pengumpulan data, pemahaman suatu isu dan
pemecahan masalah
4. Kurikulum yang dikembangkan berdasarkan standar : isi pembelajaran harus
dikaitkan dengan standar lokal, provinsi, nasional, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
5. Resposif terhadap budaya : guru harus memahami dan menghargai nilai,
kepercayaan dan kebiasaan siswa, teman, pendidik, dan masyarakat tempat ia
mendidik
6. Penilaian authentic : penggunaan berbagai strategi penilaian ( misalnya
penilaian proyek / tugas terstruktur, kegiatan siswa, penggunaan portofolio,
rubrik, daftar cek, pedoman observasi, dan sebagainya ) akan merefleksikan
hasil belajar sesungguhnya.
G. Tinjauan Materi Statistika Kelas IX Semester 1
Statistika adalah ilmu (metode ilmiah) yang mempelajari cara-cara
mengumpulkan, menyusun, menyajikan dan menganalisis data serta mengambil
kesimpulan yang logis sehingga dapat diambil keputusan yang akurat.
Dalam menyelidiki atau meneliti suatu masalah selalu diperlukan data.
Data dapat diartikan sebagai keterangan yang diperlukan untuk memecahkan
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 34/63
23
suatu masalah atau mendapat gambaran mengenai suatu keadaan. Data merupakan
bentuk jamak, sedangkan bentuk tunggalnya adalah datum.
1. Pengumpulan Data.
Menurut jenisnya terdapat dua jenis data, yaitu sebagai berikut .
a. Data Kualitatif.
Data kualitatif adalah data yang diperoleh dari pengamatan sifat suatu
objek seperti jenis kendaraan untuk berangkat ke sekolah (bus kota,
angkutan kota, mobil pribadi, motor atau sepeda), golongan darah (A, B,
AB atau O), pekerjaan orang tua (pegawai negeri, pegawai perusahaan
Negara, pegawai swasta, wiraswasta atau TNI-POLRI), dan sebagainya.(
Adinawan,M.Cholik, 2005: 110)
b. Data Kuantitatif,yaitu :
Data yang diperoleh dari hasil pengukuran berupa bilangan seperti berat
badan (50 kg, 58 kg atau 60,5 kg), banyak anggta keluarga (2,3 atau 4
orang), umur (12, 13 atau 14 tahun), dan sebagainya.( Adinawan,M
Cholik 2005: 110)
Sebagai dasar untuk membuat keputusan, maka data harus
dikumpulkan, diolah, disajikan dan dianalisis, kemudian diambil
kesimpulannya. Berdasarkan data yang telah dianalisis, maka dapat
diambil kesimpulannya, misalkan
1) Nilai rata-rata hasil Ujian Akhir Nasional di SMP A;
2) Penyebab terbesar dari kecelakaan lalu lintas adalah akibat
kecerobohan pengemudi angkutan umum;
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 35/63
24
3) Tingkat social ekonomi orang tua siswa menjadi factor yang
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
2. Pengertian Populasi dan Sampel.
Dalam mengumpulkan data, jika objek yang diteliti terlalu banyak atau
terlalu luas cakupannya sehingga data menjadi cukup besar, maka peneliti
seringkali tidak meneliti seluruh objek , melainkan akan menggunakan sebagian
saja dari seluruh objek yang diteliti yang kemudian akan dijadikan sebagai contoh
atau wakil dari objek yang sangat banyak itu.
Untuk mengetahui rasa sayur dalam satu panci, kita cukup mengambil
satu sendok sayur untuk dicicipi. Dalam hal ini
a. Seluruh sayur dalam satu panci disebut populasi
b. Satu sendok sayur yang diambil dan dicicipi disebut sampel.
Misalkan kita ingin mengetahui berat rata-rata siswa SMP di Kudus. Mengingat
keterbatasan waktu, tenaga, maupun biaya, kita tidak perlu meneliti (mengukur)
seluruh siswa SMP di Kudus. Kita cukup meneliti sebagiannya saja (beberapa
SMP) yang diambil secara menyebar (acak/random) dan terdiri atas SMP Negeri
maupun SMP Swasta. Dalam hal ini
a. Seluruh siswa SMP di Kudus disebut populasi
b. Siswa-siswa beberapa SMP yang diukur berat badannya disebut sample
Perlu diperhatikan, untuk mendapatkan kesimpulan yang akurat terhadap
suatu populasi, sample atau contoh yang diambil harus benar-benar dapat
menggambarkan atau mewakili populasi sebenarnya.(Adinawan,M.Cholik.2005:
115)
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 36/63
25
Populasi adalah kumpulan seluruh objek yang lengkap yang akan
dijadikan objek penelitian.
Sampel adalah bagian dari populasi yang benar-benar diteliti atau
diamati.
3 . Penyajian Data Statistika.
Setelah data statistik dikumpulkan dan disusun sesuai dengan
kebutuhanya,maka selanjutnya data tersebut dsajikan dalam bentuk tabel,atau
daftar dan dalam bentuk diagram.Selain itu, data yang disajikan akan lebih mudah
dipahami maknanya,dan menjadi lebih mudah pula menafsirkanya.
a. Penyajian data dalam bentuk tabel.
Tabel yang memuat data tunggal disebut tabel frekwensi, sedangkan
yang memuat data yang dikelompokan disebut tabel distribusi frekwensi.
Contoh 1. Tabel data tunggal
Tabel frekwensi hasil 12 kali ulangan matematika Budi selama
tahun saat kelas VIII SMP, nilainya 7, 6, 6, 5, 8, 5, 6, 5, 7, 4, 6, 7.
N i l a i Frekwensi
8 1
7 3
6 4
5 3
4 1
Jumlah 12
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 37/63
26
b. Penyajian data dalam bentuk diagaram
Penyajian data selain dalam bentuk tabel, dapat juga disaijkan dalam
bentuk diagram.Ada 3 macam diagram atau grafik yaitu :
1) Diagram Batang.
Ketentuan dalam membuat diagram batang adalah sebagai berikut.
a). Diagram batang digambar tegak, sumbu tegak menunjukan
frekwensi, sumbu mendatar menunjukan kategori.
b). Masing-masing batang berwarna sama.
c). Bila tiap kategori terdapat dua atau lebih macam data dapat
digambarkan dengan diagram batang ganda.
Untuk lebih jelas, perhatikan contoh berikut!
Contoh 2:
Dari pendapatan produksi ketela di kabupaten Kudus, diperoleh data
sebagai berikut :
− 2004 jumlah produksinya 500 ton.
− 2005 jumlah produksi 1500 ton.
− 2006 jumlah produksinya 1000 ton.
Buatlah diagram batang dari data tersebut!
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 38/63
27
Produksi Ketela di Kabupaten Kudus
Tahun 2004-2006
0
500
1000
1500
2004 2005 2006
Tahun
P r o d u k s i K e t e l a
( t o n )
Ketela
2) Diagram garis
Diagram garis merupakan suatu diagram yang disajikan dalam
bentuk garis (kurva). Data yang digambarkan biasanya adalah data
waktu, misal: tahun, bulan, hari, dan jam yang merupakan data yang
kontinu (sinambung). Aturan pembuatannya adalah sebagai berikut.
a). Buat sumbu datar yang menunjukkan data waktu, dan sumbu tegak
menunjukkan bilangan frekuensi.
b). Tentukan letak titik-titik yang merupakan pasangan berurutan data
waktu dan frekuensi yang tepat.
c). Hubungkan titik-titik pada langkah (2) sehingga diperoleh garis
(patah-patah)
d). Penulisan judul boleh di atas atau di bawah
Contoh 3:
Dari pendataan tentang berat badan balita di Puskesmas pembantu desa Getas
Pejaten diperoleh data sebagai berikut :
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 39/63
28
Usia (bulan ) 1 2 3 4 5
Berat (Kg ) 3,5 4 4,5 4 5
a. Gambarlah diagram garisnya!
b. Pada usia berapa bulan berat badan balita menurun?
Penyelesaian:
a. Diagram garis
b. Berat badan balita menurun pada usia 4 bulan.
Diagram garis berat badan balita
0
1
2
3
4
5
1 2 3 4 5
Usia (bulan)
B e r a t b a d a n
( k g )
3) Diagram lingkaran
Penyajian data yang lain adalah dengan menggunakan diagram
lingkaran. Dalam diagram lingkaran data-datanya dibagi dalam
sektor-sektor (juring) lingkaran yang didasarkan atas perbandingan
tiap kategori dari keseluruhan. Aturan pengerjaannya adalah sebagai
berikut.:
a). Untuk tiap kategori kita ubah ke dalam persentase, kemudian
nyatakan dalam bentuk derajat.
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 40/63
29
b). Untuk tiap kategori dalam lingkaran, dapat ditulis persentase dan
kategori atau persentase saja sedangkan kategori dalam keterangan.
Untuk lebih jelas, perhatikan contoh berikut!
Contoh 4:
Dari pendataan tentang kegemaran siswa kelas IX C SMP 1 Jati Kudus terhadap
mata pelajaran diperoleh data sebagai berikut.
a. Jumlah siswa yang gemar matematika ada 16 orang.
b. Jumlah siswa yang gemar fisika ada 10 orang.
c. Jumlah siswa yang gemar pelajaran lainnya ada 14 orang.
Buatlah diagram lingkarannya!
Penyelesaian!
Jumlah siswa seluruhnya = 16 + 10+ 14 = 40 orang
Siswa yang gemar matematika =40
16x 100% = 40%
Siswa yang gemar fisika =40
10x 100% = 25%
Siswa yang gemar lainnya =40
14x 100% = 35%
Jadi, ukuran sudut pusat dari tiap-tiap kategori tersebut adalah:
Siswa yang gemar matematika = 40% x 360 = 144O O
Siswa yang gemar fisika = 25% x 360 = 90O O
Siswa yang gemar lainnya = 35% x 360 = 126O O
Sehingga, diagram lingkarannya tampak pada gambar .
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 41/63
30
Lainnya
35%
Fisika
25%
Matematika
40%
4. Ukuran Pemusatan (Ukuran Tendensi Sentral )
Dalam melakukan penelitian mengenai prestasi belajar siswa di sebuah
sekolah, seorang peneliti akan terarik dengan hal-hal berikut :
a. Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang cukup tinggi.
b. Di sekolah itu sangat banyak siswa yang berprestasi tinggi.
c. Siswa –siswa di sekolah itu yang memiliki prestasi sedang (menengah )
ternyata memiliki nilai yang cukup tinggi.
Sehubungan dengan hal diatas, dalam suatu penelitian, ada tiga nilai
(ukuran) statistik yang dipandang dapat mewakili data tersebut, yaitu :
a . Rata-rata hitung (mean ),
b. Modus (nilai yang paling banyak muncul), dan
c. Median (nilai tengah)
Ketiga nilai statistik di atas dikenal dengan ukuran pemusatan data
( ukuran tendensi sentral) dan ketiganya merupakan nilai –nilai statistic yang
dapat dipakai untuk mewakili data statistic agar dapatmemberikan gambaran
umum mengenai data tersebut.
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 42/63
31
a. Rata –rata hitung (mean )
Dalam statistik nilai rata-rata disebut rerata atau rata-rata hitung,atau
mean.Rata-rata hitung merupakan salah satu nilai (ukuran) statistik yang
banyak dipakai. Misalnya dalam empat kali ulangan matematika, seorang
siswa memperoleh nilai 7, 8, 6 dan 9, maka rata-rata hitung nilai
ulangannya dapat ditentukan dengan cara menjumlahkan semua nilai
ulangan, kemudian membaginya dengan benyaknya ulangan yang diikuti.
Rata-rata nilai ulangan =
=4
9687 +++
jumlah nilai ulangan
banyak ulangan
=4
30
= 7,5
Untuk data , , , , dan seterusnya sebanyak , nilai rata-ratanya
dapat ditentukan dengan cara berikut.
1k 2k 3k 4k n
Mean(rata-rata hitung) =n
k k k k n++++ ....321 , 0≠n
Contoh 5:
Tentukan rata-rata hitung dari data berikut!
Nilai 3 4 5 6 7 8 9
Frekuensi 2 3 6 15 8 4 2
Jawab:
Jumlah nilai = 3 × 2 + 4 × 3 + 5 × 6 + 6 × 15 + 7 × 8 + 8 × 4 + 9 × 2
= 6 + 12 + 30 + 90 + 56 + 32 + 18
= 244
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 43/63
32
Banyak data = 2 + 3 + 6 + 15 + 8 + 4 + 2
= 40
Jadi, mean =40
244
= 6,1
b. Modus
Dalam kehidupan sehari-hari kita perna mendengar istilah mode,
yaitu sesuatu yang paling banyak digemari. Karena paling banyak
digemari, tentu saja paling banyak digunakan atau paling sering muncul.
Dalam bidang pemasaran, ukuran mode sering dipergunakan untuk
mengetahui barang apa yang paling disenangi pembeli. Dengan perkataan
lain, barang apa yang menjadi mode dalam masyarakat.
Dari uraian di atas, untuk menyatakan kecenderungan yang paling
banyak/sering terjadi digunakan istilah mode atau modus. Misalnya kita
mendengar bahwa umumnya kecelakaan lalu lintas terjadi karena
kecerobohan pengemudi. Berarti modus penyebab kecelakaan lalu lintas
adalah kecerobohan pengemudi.
Contoh lain, misalnya pada semester 1 ternyata nilai yang paling
sering diperoleh Nia adalah 7. Berarti modus dari nilai Nia selama
semester 1 adalah 7. Dengan demikian, modus dapat kita beri batasan
sebagai berikut.(Adinawan,M.Cholik.2005: 119)
Modus = nilai yang paling banyak/sering muncul
atau
Modus = nilai yang frekuensinya tinggi
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 44/63
33
Contoh 6:
Tentukan modus dari data berikut!
(i). 6, 5, 7, 8, 10, 5, 9, 5
(ii). 3, 7, 5, 4, 6, 7, 5, 8
Jawab :
(i). Karena nilai yang paling banyak muncul adalah 5, maka modus data
tersebut adalah 5.
(ii). Karena nilai yang paling banyak muncul adalah 5 dan 7, maka modus data
tersebut adalah 5 dan 7.
Karena ada dua modus, maka disebut bimodus
c. Median.
Jika data sudah diurutkan, dan kemudian dibagi menjadi dua bagian
yang sama, maka nilai data yang terletak ditengah disebut median
Median adalah niali data yang terletak tepat di tengah-tengah jika
banyak data ganjil. Misalnya pada data 3, 5, 7, 8, 9, maka median = 7, dimana
pada sebelah kiri dan kanan median (7) terdapat dua nilai.
Median adalah nilai rata-rata dari dua data tengah jika banyak data
genap. Misalnya pada data 4, 5, 6, 8, 9, 10, maka mediannya adalah nilai rata-
rata dari 6 dan 8, yaitu 72
86=
+
Median = nilai tengah setelah data diurutkan
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 45/63
34
Contoh 7 :
Tentukan median dari data berikut!
(i).6, 7, 8, 8, 9, 9, 9, 10
(ii). 6, 7, 9, 9, 5, 6, 4, 7, 10, 6, 8
Jawab :
(i). 6 7 8 9 9 10
tiga nilai
8 9
Median
Median = 5,82
98=
+
(ii). Terlebih dahulu data kita urutkan
4 5 6 6 6 7 8 9 9 107
Median
Median = 7
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 46/63
35
H. Kerangka Berpikir
Berdasarkan latar belakang,rumusan dan pemecahan masalah serta
landasan teori, dapat dirumuskan kerangka berfikir sebagai berikut .
Siswa
Tidak tahu keterkaitan antara
materi pelajaran dengan
kehidupan sehari-hari.
Bekerja procedural
Bekerja individual
Proses Pembelajaran
Cenderung satu arah
Pengertian awal siswa belum
tereksplorasi
Fasilitas Kurang sarana penunjang
Bahan ajar terbatas
Guru
Cenderung menggunakan data
hipotesis
Kurang mendukung kerja
kelompok
Pendekatan konstruktivisme
Siswa kurang mampu
memahami konsep Statistika
Pembelajaran bermakna
Hasil pembelajaran statistika meningkat
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 47/63
36
I. Hipotesis Tindakan
Berdasar kajian pustaka dan kerangka berpikir diatas, maka dapat
dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut.
Melalui implementasi pembelajaran konstruktivisme, hasil belajar siswa kelas
IXC SMP 1 Jati Kudus semester 1 tahun pelajaran 2006/2007 pada materi pokok
Statistika dapat ditingkatkan.
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 48/63
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP I Jati Kudus, kelurahan Getas
Pejaten, kecamatan Jati, kabupaten Kudus.
B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IX C SMP 1 Jati Kudus,
semester 1 tahun pelajaran 2006/2007. Banyaknya siswa 40 orang terdiri dari 16
anak laki-laki dan 24 anak perempuan. Ditambah seorang guru dan observer atau
pengamat.
C. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus, tiap
siklus direncanakan melalui 4 tahap yaitu : perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan atau observasi, evaluasi dan refleksi. Masing-masing tahap tiap
siklus dijabarkan sebagai berikut.
1. Siklus I
a. Perencanaan.
Sesuai teori pembelajaran konfruktivisme siswa akan di ajak untuk
membangun pengetahuannya sendiri tentang statistika. Pada siklus I akan
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 49/63
38
dibahas tentang populasi, sample, pengumpulan data dan membuat
diagram, yang dipersiapkan antara lain.
1) Membuat RP.(Lampiran 6 )
2) Membuat LKS 3.1 untuk penanaman konsep populasi dan sample (
Lampiran 7 )
3) Membentuk kelompok yang heterogen.(Lampiran 5 )
4) Membuat LKS 3.2 untuk mengumpulkan data dan pembuatan diagram
(Lampiran 7 )
5) Membuat lembar observasi tentang keaktifan dan keterlibatan siswa.
(Lampiran 13 )
6) Membuat lembar observasi untuk guru.(Lampiran 14 )
7) Mempersiapkan media dan alat bantu untuk kegiatan siswa.
8) Menyusun kisi-kisi soal dan kuncinya.(Lampiran 9,10,11)
b. Pelaksanaan .
Siklus I dimulai pada tanggal 1 Desember 2006 yang diakhiri pada tanggal
14 Desember 2006.
1). Pertemuan ke 1, pada tanggal 1 Desember 2006 hari Jum’at pada jam
ke 1.
a). Guru memberikan motivasi dan tujuan pembelajaran statistika
selama 10 menit.
b) Penamaan kosep populasi dan sample, siswa mengerjakan LKS
3.1, selama 20 menit.
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 50/63
39
c) Guru membahas LKS 3.1 dengan menunjuk 4 siswa yang mewakili
tiap baris untuk mempresentasikan hasil kerjanya.
2). Pertemuan ke 2, pada tanggal 6 Desember 2006 pada jam ke 4 dan 5 :
a) Siswa duduk pada kelompoknya.(kelompok sudah terbentuk sejak
awal semester 1)
b) Guru memberi informasi apa yang akan dilakukan siswa pada
pertemuan ke 2.
c) Guru menyuruh dari masing-masing kelompok untuk maju dan
memilih kartu untuk tugas masing-masing kelompok, yaitu tentang
pengumpulan data (LKS 3.2) yang kemudian ditulis dalam table
frekwensi ( waktu 60 menit). Disini siswa duduk mengerjakan
tugas ada yang di dalam kelas dan ada yang di luar kelas sesuai
dengan tugasnya masing-masing.
d) Dari hasil karya kelompok, guru menunjukkan beberapa kelompok
untuk mempresentasikan hasil kerjanya dan anggota kelompok
lainnya untuk menanggapi dan mengajukan pertanyaan (yang
presentasi 2 kelompok mewakili untuk data tunggal dan 2
kelompok untuk data distribusi)(15 menit)
e) Pertemuan ke 2 diakhiri pemberian tugas untuk membawa alat- alat
yang diperlukan pada pertemuan ke 3.
3). Pertemuan ke 3, pada tanggal 7 Desember 2006 pada jam ke 3 dan 4.
a) Guru menanyakan apakah siswa sudah membawa alat-alat yang
sudah di tugaskan pada pertemuan sebelumnya.
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 51/63
40
b) Siswa disuruh duduk menurut kelompoknya dengan mengatur
mejanya sedemikian hingga masing anggota saling berhadapan.
c) Guru menyuruh siswa untuk mengeluarkan hasil pengumpulan data
yang sudah di buat table, kemudian mendiskusikan diagram mana
yang sesuai dengan data yang sudah diperoleh, serta
menggambarkannya pada kertas asturo yang sudah disediakan
guru.(waktu 50 menit)
d) Guru mempersilahkan masing-masing kelompok untuk
mempresentasikan hasil kerjanya kemudian kelompok lain
menanggapi.
e) Guru memberikan tugas PR dari buku paket.
4). Pertemuan ke 4, pada tanggal 8 Desember 2006 pada jam ke 1.
a) Pada pertemuan ini hanya untuk membahas PR dan menanyakan
apakah ada kesulitan dalam mengerjakn PR atau ada hal-hal yang
belum dimengerti oleh siswa.
b) Guru menginformasikan pada pertemuan berikutnya akan diadakan
tes formatif.
5). Pertemuan ke 5, pada tanggal 13 Desember 2006 pada jam ke 4 dan 5.
a) Guru mempersilahkan siswa masuk untuk mengeluarkan buku
ulangan.
b) Test formatif dilakukan 2 tahap, tahap 1 pada jam ke 4 untuk siswa
yang duduk disebelah kiri, tahap 2 pada jam ke 5 untuk yang
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 52/63
41
duduk disebelah kanan. Setiap tahap di ikuti 20 siswa, 20 siswa
yang lain menunggu di perpustakaan.
6). Pertemuan ke 6, pada tanggal 14 Desember 2006 jam ke 3 dan 4,
digunakan untuk membahas ulangan fomatif dan membagikan angket
pada siswa untuk diisi.
c. Tahap observasi
Observasi dilaksanakan saat proses belajar mengajar berlangsung.hal-hal
yang di observasi yaitu.
1) Aktivitas siswa pada tiap kelompok dalam mengerjakan tugas.
(Lampiran 13 )
2) Aktivitas guru sebagai fasilisator yang memandu siswa. (lampiran 14)
d. Tahap refleksi dan evakuasi
Dari hasil observasi yang dilakukan oleh obsever dianalisis. Langkah
selanjutnya refleksi yaitu perenungan terhadap hasil yang telah di
kerjakan, meliputi hal-hal sebagai berikut.
1) Apakah peranan guru sebagai fasilisator pada pembelajaran ini sudah
optimal.
2) Apakah siswa terlihat aktif dalam pembelajaran.
3) Apakah sudah ada kekompakan dalam tiap kelompok.
4) Apakah siswa mengerjakan LKS dengan benar?
5) Apakah hasil belajar siswa pada siklus I sudah optimal
Hasil refleksi pada siklus I akan menjadi acuan pada palaksanaan siklus II.
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 53/63
42
2. Siklus II
a. Tahap Perencanaan
Setelah dilakukan refleksi, langkah selanjutnya merencanakan hal-hal
yang akan dilakukan pada siklus II. Perencanaan pada siklus II meliputi
hal-hal sebagai berikut.
1) Membuat RP (Lampiran 6 ) dengan mempertimbangkan waktu yang
tersedia dengan materi yang akan dibahas.
2) Membuat LKS 3.3 (Lampiran 8 ) beserta kuncinya, yang dikerjakan
secara individu.
3) Mempersiapkan lembar observasi untuk siswa maupun guru.
(Lampiran 21 dan 22 )
4) Membuat kisi-kisi soal tes beserta kuncinya untuk siklus II.
( Lampiran 17,18 dan 19 )
5) Membuat angket untuk siswa.( Lampiran 23,24 dan 25 )
6) Menyiapkan alat peraga.
b. Tahap Pelaksanaan.
Pelaksanaan siklus II pada tanggal 27 desember - 29 desember 2006, yaitu
setelah tes dilaksanakan
1) Pertemuan 1 pada tanggal 27 desember 2006 jam ke 4 dan ke 5 (2 x 40
menit)
a) Mengulas penggunaan alat peraga pada pembelajaran siklus I yang
kurang (10 menit)
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 54/63
43
b) Guru memberi motivasi untuk materi berikutnya ( 5 menit )
c) Guru membagikan / memperlihatkan hasil kerja kelompok pada
siklus I, untuk diamati siswa pada data tunggal, untuk memancing
siswa untuk melihat data-data yang menonjol,yang akan
diterangkan oleh guru pada pengertian kata-kata (mean), nilai
tengah (median), dan modus ( nilai yang datanya atau yang sering
muncul) (15 menit)
d) Guru membagikan LKS 3.3.( Lampiran 8 ) untuk dikerjakan siswa
secara individu.(30 menit)
e) Guru menunjuk salah satu siswanya secara acak untuk
mempresentasikan hasil kerjanya,siswa lain menanggapi(20
menit).
f) Guru menuntun siswa untuk membuat rangkuman materipada
pertemuan 1.
2). Pertemuan ke 2 pada tanggal 28 desember 2006 pada jam ke 3 dan 4
(2 x 40 menit) untuk melakukan test formatif tentang ukuran tendensi
sentral. Pada test ini di lakukan seperti pada siklus I.
3). Pertemuan 3 pada tanggal 29 desember 2006, untuk membahas test
formatif pertemuan sebelumnya (20 menit). Sisa waktu 20 menit untuk
angket atau kuis yang di beri oleh guru.
c. Tahap obsevasi
Pada tahapan ini dilakukan observasi terhadap aktivitas siswa pada tiap-
tiap kelompok dalam menyelesaikan tugas individu maupun kelompok
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 55/63
44
yang diberikan oleh guru selama proses pembelajaran,dan mengamati
aktivitas guru selaku fasilisator yang membimbing siswa.
d. Refleksi dan Evaluasi
Hasil observasi yang dilakukan observer, menunjukan adanya kemajuan
pada siswa yaitu penggunaan alat peraga dengan benar oleh siswa. Pada
waktu ada presentasi siswa mulai berani bertanya maupun memberikan
tanggapan, adanya peningkatan keaktivan siswa selama pembelajaran juga
peningkatan hasil belajar, sehingga tercapai indicator keberhasilan 75%
siswa mencapai nilai ≥ 6,5. Hasil tes kedua yang diperoleh pada tahap
observasi dilakukan analisis dengan cara mengukur baik secara kuantitatif
maupun kulitatif dan dievaluasi oleh guru, kemudian guru dapat
merefleksi diri berhasil tidaknya tentang tindakan yang dilakukan, factor
penhambat, serta factor pendukung lainnya, dan bila mana perlu di
lakukan siklus berikutnya.
D. Data dan cara pengumpulannya
1. Sumber data
Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX C SMP I Jati Kudus,
keluaran Getas Pejaten, kecamatan Jati, kabupaten Kudus.
2. Jenis data.
Ada dua jenis data dalam penelitian ini :
a. Data kualitatif yaitu data yang diambil dari hasil observasi selama
pelaksanaan proses pembelajaran.
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 56/63
45
b. Data kuantitatif yaitu berupa hasil belajar siswa dari hasil tes formatif
maupun hasil tes pada akhir pokok bahasan.
3. Cara pengambilan data
a. Situasi kegiatan belajar mengajar pada saat berlangsung proses
pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti.
b. Hasil belajar siswa pada materi statistika yaitu hasil tes formatif maupun
tes akhir pokok bahasan.
E. Indikator keberhasilan
Berdasarkan refleksi awal yang telah dipaparkan pada pendahuluan,
penelitian tindakan ini dikatakan berhasil bila sekurang-kurangya 75 % siswa
mendapat nilai minimal 6,50.
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 57/63
46
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil penelitian dan pembahasan siklus I
1. Hasil penelitian siklus I
a. Hasil analisis ulangan pada siklus I ( lampiran )
Nilai rata-rata ulangan pada siklus I 7,4 ketuntasan dan tingkat
keberhasilan dapat dilihat dari table berikut.
Tabel 1 : Ketuntasan belajar siswa pada siklus I
Nilai Banyak Siswa Persentasi
≥ 6,5 27 67,50%
< 6,5 13 32,50%
Diagram 1. Diagram ketuntasan belajar siswa
0
5
10
15
20
25
30
< 6,5 ≥ 6,5
Nilai
B a n y a k S i s w a
b. Berdasarkan hasil angket berfikir kreatif dan bersikap kreatif juga
hasil observasi terhadap siswa(lampiran 13, 15, dan 16 )siswa sangat
bersemangat dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang berbeda
dengan yang biasa mereka lakukan.Dengan pembelajaran konstruktivisme
yang merupakan salah satu implementasi dari pendekatan kontektual,
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 58/63
47
penggunaan waktu sangat efisien karena waktu yang direncanakan tepat
dengan waktu pelaksanaanya. Siswa yang terbagi menjadi 8 kelompok dan
mempunyai tugas yang berbeda,mereka saling beradu cepat dalam
menyelesaikan tugas kelompoknya.Pada waktu pengumpulan data ada
yang dilakukan dalam kelas dan ada yang diluar kelas,sesuai dengan tugas
masing-masing.
c. Siswa terampil dalam mengerjakan tugas individu maupun tugas
kelompok sekalipun sedikit gaduh, masing masing kelompok berani
mempresentasikan didepan kelas dan siswa yang lain juga berani bertanya
dan mengemukakan pendapatnya,walaupun masih ada siswa yang kurang
aktif.Ada juga siswa yang masih kurang terampil dalam menentukan besar
sudut suatu data jika akan digambarkan dalam diagram lingkaran.,seperti
terlihat pada contoh tugas individu berikut.(soal no 3)
3) Rencana pengeluaran pak Mardi dari penghasilan tiap bulan
adalah sebagai berikut.
a). Biaya pendidikan putra putinya 25 %
b). Biaya kebutuhan sehari-hari 45 %
c). Biaya pembayaran listrik,telepon dan PAM 5 %
d). Tabungan 15 %
e). Lain-lain 10 %
Buatlah diagram lingkaran untuk pengeluaran pak Mardi tersebut.
Hasil pekerjaan siswa sebagai berikut.
a). Biaya pendidikan = 100
25
x 360 = 90
0
0
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 59/63
48
b). Biaya kebutuhan sehari-hari =100
45x 360 = 1620 0
c). Pembayaran telpon,listrik PAM =100
5x 360 = 150 0
d). Tabungan =100
15x 360 = 690 0
e). Biaya lain-lain =100
10x 360 0 = 36 0
Dari pekerjaan diatas hasil iii dan iv salah dalam perhitungannya,maka
diagram lingkaran yang dibuatpun salah.(terlihat pada lampiran ).
d. Hasil observasi terhadap guru (lampiran 14 ).
Guru juga sebagai peneliti sudah cukup baik dalam menempatkan diri
sebagai motivator dan fasilisator dalam melaksanakan
pembelajaran,kemampuan menciptakan komunikasi timbal balik antar
siswa dan antara siswa dengan guru.Guru membimbing siswa dalam
mengerjakan tugas kelompok,walaupun masih ada kekurangan dalam
membimbing siswa secara individu ,karena ada beberapa siswa yang
membutuhkan perhatian ekstra.
2. Pembahasaan hasil penelitian siklus I
a. Penggunaan waktu sesuai dengan yang direncanakan untuk penelitian,
sekalipun terlalau lama jika dibandingkan dengan waktu yang disediakan
oleh sekolah.
b. Siswa dalam kelompok dapat saling bertukar pendapat dalam
menyelesaikan tugas kelompoknya,meskipun sudah ada pembagian tugas
namun ada beberapa siswa yang kurang aktif.Siswa juga merasa senang
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 60/63
49
dengan pembelajaran yang bervariatif sehingga tidak membuat
jenuh.Dalam menemukan konsep tentang statistika dan penggunaanya
dalam kehidupan sehari-hari sudah baik,terlihat dari hasil tes pada siklus I
rata-rata nilainya mencapai 7,4.Hasil ini tidak menjamin bahwa
pembelajaran di kelas IX C sudah tuntas, karena ternyata masih kurang
dari 75% siswa mencapai nilai 6,5. Hal ini masih kurang dari target
ketuntasan yang akan dicapai. Masih ada beberapa anak yang
membutuhkan perhatian khusus, karena ternyata mereka hanya kurang
mampu dalam hitungan, maka perlu adanya siklus ke II.
B. Hasil penelitian dan pembahasan siklus ke II
1. Hasil penelitian siklus II.
a. Pada siklus ke II, materi yang dipelajari siswa sangat simple dan mudah
untuk dipahami, terlihat pada hasil tes siklus II rata-ratanya mencapai 7,6
dan siswa yang tuntas dalam pembelajaran ini mencapai 75% (lampiran
20) Dengan bimbingan khusus siswa yang lemah dalam hitungan maupun
yang kurang teliti dalam menghitung sudah dapat diatasi.Tugas di LKS
maupun tugas individu dikerjakan dengan baik.
b.. Guru masih sebagai motivator dan fasilsator bertugas lebih leluasa dan
dapat menggunakan waktu seefisien mungkin dalam pembelajaran
ini.Dalam memberi bimbingan lebih mengutamakan pada siswa-siswa
yang lemah dalam melakukan hitungan.
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 61/63
50
2 . Pembahasan siklus II.
Secara umum perjalanan pembelajaran siklus ke II berjalan lancar, dalam
arti siswa sudah berani bertanya dan dapat mengerjakan tugas lebih teliti
dan lebih cepat dari waktu yang ditentukan. Dengan nilai rata –rata kelas
sudah mencapai 7.6 dan sudah 75% siwa mendapat nilai diatas 6.5,maka
siklus ke II dikatakan berhasil.
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 62/63
51
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan.
Berdasarkan hasil penlitian pada bab IV dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut.
Melalui implementasi pembelajaran konstruktivisme, hasil belajar siswa kelas
IXC SMP 1 Jati Kudus semester 1 tahun pelajaran 2006/2007 pada materi pokok
Statistika dapat ditingkatkan.
B. Saran-saran.
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka diberikan saran-saran
sebagai berikut.
Pada pempelajaran konstruktivisme dapat menumbuhkan semangat belajar dan
meningkatkan prestasi belajar siswa, maka alangkah baiknya jika para guru juga
dapat menggunakan pembelajaran ini untuk menyampaikan materi statistuka
maupun materi yang yang lain yang sesuai.
5/16/2018 kontruktivis pada statistika - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/kontruktivis-pada-statistika 63/63
52
DAFTAR PUSTAKA
Budihardjo, 2002. Pengantar Kurikulum Baru : Pendidikan Berorientasi
Ketrampilan Hidup dengan kurikulum Berbasis Kompetensi, Proyek
PPM SLTP Jateng, Semarang
Budihardjo. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi : Pengelolaan KBK ,
Puskur Balitbang Depdiknas Jakarta
Nurhadi. 2002. Pendekatan Kontekstual. Depdiknas Dirjendikdasmen Jakarta.
Budihardjo, 2003. Penggunaan Pendekatan Kontektual (CTL) dalamPelaksanaan Pembelajaran.Makalah disajikan dalam Pelatihan Guru
dalam rangka penggunaan Pendekatan Kontekstual pada Pelaksanaan
Pembelajaran Matematika di SLTP Jawa Tengah di Bhina Dharma
Salatiga.
Suherman dkk,2003. Strategi Pembelajaran Matematiaka
Kontemporer ,Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Pendidikan
Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam,Universitas Pendidikan
Indonesia.
Nurhadi dan Senduk. 2003. Center of Occupational Research and
Development ( CORD ).
Depdiknas, Dirjen Dikdasmen, Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama.
2004. Pelajaran Matematika Kelas IX Edisi 2 untuk SMP. Berdasarkan
Kurikulum Berbasis Kompetensi dengan Pendekatan Kontekstual.
Depdiknas, Dirjen Dikdasmen, Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama.
2004. Lembar Kegiatan Siswa Pelajaran Matematika Kelas IX Edisi 2
untuk SMP.Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi dengan
Pendekatan Kontektual
Darsono dkk, 2000. Materi Pelatihan Terintegrasi Matematika. Depdiknas,
Dirjen Dikdasmen, Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama
Adinawan, M. Cholik,2005. Matematika untuk SMP/ MTS kelas IX .Erlangga.