PENDUGAAN FUNGSI SEBARAN DALAM MODEL NONPARAMETRIK … · Berbeda dengan statistika parametrik,...
Embed Size (px)
Transcript of PENDUGAAN FUNGSI SEBARAN DALAM MODEL NONPARAMETRIK … · Berbeda dengan statistika parametrik,...

PENDUGAAN FUNGSI SEBARAN DALAM MODEL
NONPARAMETRIK
RONI WIJAYA
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013


PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pendugaan Fungsi
Sebaran dalam Model Nonparametrik adalah benar karya saya dengan arahan dari
komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan
tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Juni 2013
Roni Wijaya
NIM G54080042

ABSTRAK
RONI WIJAYA. Pendugaan Fungsi Sebaran dalam Model Nonparametrik.
Dibimbing oleh I WAYAN MANGKU dan SISWANDI.
Statistika nonparametrik merupakan alternatif dari statistika parametrik
ketika asumsi-asumsi yang mendasari dalam statistika parametrik tidak dapat
terpenuhi, seperti tidak diketahuinya fungsi sebaran. Statistika nonparametrik
sering disebut sebagai prosedur yang bebas distribusi (free-distibution
procedures) karena tidak mengacu pada distribusi tertentu. Dalam karya ilmiah ini
dibahas tentang pendugaan fungsi sebaran dalam model nonparametrik dan dititik
beratkan pada keluarga nonparametrik. Tujuan karya ilmiah ini adalah untuk
mempelajari model pendugaan nonparametrik pada fungsi sebaran empiris,
dinotasikan yang independent and identically distributed (iid) dan
merupakan maximum likelihood untuk suatu fungsi sebaran yang tidak diketahui.
merupakan penduga takbias terhadap dengan
atau adalah uniformly minimum variance
unbiased estimator (UMVUE) dan -konsisten untuk .
Kata kunci: penduga nonparametrik, fungsi sebaran secara empiris, likelihood.
ABSTRACT
RONI WIJAYA. Estimation in Nonparametric Models. Supervised by I WAYAN
MANGKU and SISWANDI.
Nonparametric statistics are alternative for parametric statistics whenever
no assumptionis satisfied in parametric statistics, for example the distribution
function is not identified. Nonparametric statistics are often referred as free
distribution procedures, because they are not referred to any particular
distribution. This paper discusses the estimation of the distribution function in
nonparametric models. It emphasizes on nonparametric family. The objective of
this research is tostudy nonparametric estimation models on the empirical
distribution functions, denoted by that is independent and identically
distributed (i.i.d.) and is maximum likelihood for unknown distribution
function. is unbiased estimator of with
or as an uniformly minimum variance unbiased estimator
(UMVUE) and -consistent for .
Keywords: nonparametric estimation, empirical distribution function, likelihood.

PENDUGAAN FUNGSI SEBARAN DALAM MODEL
NONPARAMETRIK
RONI WIJAYA
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains
pada
Departemen Matematika
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013


Judul Skripsi : Pendugaan Fungsi Sebaran dalam Model Nonparametrik
Nama : Roni Wijaya
NIM : G54080042
Disetujui oleh
Dr Ir I Wayan Mangku, MSc
Pembimbing I
Drs Siswandi, MSi
Pembimbing II
Diketahui oleh
Dr Dra Berlian Setiawaty, MS
Ketua Departemen
Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih ialah pendugaan, dengan judul Pendugaan Fungsi Sebaran dalam Model
Nonparametrik.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr Ir I Wayan Mangku, MSc
dan Bapak Drs Siswandi, MSi selaku pembimbing. Ungkapan terima kasih juga
disampaikan kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih
sayangnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Juni 2013
Roni Wijaya

DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN vi
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan 1
LANDASAN TEORI
Ruang Contoh, Kejadian, dan Peluang 2
Peubah Acak dan Fungsi Sebaran 3
Nilai Harapan, Ragam, dan Momen 3
Matriks 5
Multivariate Normal 6
Peubah Acak Bernoulli dan Binomial 6
Kekonvergenan Peubah Acak 7
Penduga dan Sifat-sifatnya 8
Beberapa Lema Teknis 9
HASIL DAN PEMBAHASAN
Estimasi Parameter 11
Fungsi Sebaran dalam Kasusu iid Secara Empiris 15
Maximum Likelihood Estimator (MLE) di Model Nonparametrik 21
Metode Maximum Likelihoods 22
Contoh Penerapan 26
SIMPULAN 27
DAFTAR PUSTAKA 27
LAMPIRAN 29

DAFTAR LAMPIRAN
1. Bukti Lema 2.1 Pertaksamaan Markov 30
2. Bukti Lema 2.2 Pertaksamaan Chebyshev 30
3. Bukti Lema 2.4 Teorema Limit Pusat (CLT) 31

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Statistika nonparametrik merupakan alternatif dari statistika parametrik
ketika asumsi-asumsi yang mendasari dalam statistika parametrik tidak dapat
terpenuhi seperti tidak diketahuinya fungsi sebaran. Pada umumnya, setelah data
dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah menduga nilai harapannya (mean) dan
ragamnya (variance), kemudian dilakukan uji-z atau uji-t. Semua tindakan yang
dilakukan di atas merupakan prosedur umum statistika parametrik yang mengacu
pada suatu distribusi tertentu. Berbeda dengan statistika parametrik, statistika
nonparametrik adalah prosedur statistika yang tidak mengacu pada distribusi
tertentu. Itulah sebabnya, statistika nonparametrik sering disebut sebagai prosedur
yang bebas distribusi (free-distibution procedures). Statistika nonparametrik
digunakan bila distribusi dari data yang diamati tidak diketahui.
Salah satu peran dan kegunaan statistika dalam ilmu pengetahuan adalah
sebagai alat analisis dan interpretasi data kuantitatif ilmu pengetahuan, sehingga
didapatkan suatu kesimpulan dari data tersebut. Dalam statistika dikenal sebuah
istilah pendugaan. Istilah pendugaan yang sering didengar adalah terjemahan dari
kata estimation. Pada dasarnya, metode pendugaan adalah suatu metode untuk
memperkirakan kisaran nilai-nilai karakteristik suatu populasi dengan
menggunakan nilai-nilai sampel. Nilai karakteristik populasi sering disebut
dengan parameter populasi, sedangkan nilai-nilai sampel sering disebut dengan
statistik sampel. Dalam metode estimasi, parameter populasi yang ingin diduga
adalah berupa nilai harapan dari peubah acak yang diberi notasi dan simpangan
baku dengan notasi . Teori pendugaan sendiri digolongkan menjadi pendugaan
titik (point estimation) dan pendugaan selang (interval estimation).
Misalkan diberikan data pengamatan peubah acak yang
independent and identically distributed (i.i.d.) dan , dengan adalah
ruang dimensi dan adalah bilangan bulat positif.. Untuk menentukan
distribusi dari ekivalen dengan menentukan fungsi sebarannya.
Untuk menduga fungsi sebaran F dapat dilakukan dengan dua pendekatan
yaitu pendekatan parametrik dan non parametrik. Pendekatan parametrik
dilakukan jika asumsi bentuk fungsi F diketahui dan tergantung pada suatu
parameter, sehingga menduga fungsi F ekivalen dengan menduga
parameternya. Sedangkan pendekatan nonparametrik dilakukan jika asumsi
bentuk fungsi F tidak diketahui. Dalam hal ini diasumsikan bahwa fungsi F
termuat dalam kelas fungsi mulus dalam arti mempunyai turunan yang kontinu.
Dalam tulisan ini dibahas tentang pendugaan fungsi sebaran dalam model
nonparametrik dan dititikberatkan pada keluarga nonparametrik.
Tujuan
Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk:
1 Mempelajari model pendugaan nonparametrik pada fungsi sebaran empiris
yang i.i.d.
2 Mempelajari metode maximum likelihoods dalam model nonparametrik.
3 Membuktian bahwa penduga fungsi sebaran adalah lebih efisien secara
asimtotik dibandingkan dengan fungsi sebaran empirisnya.

LANDASAN TEORI
Ruang Contoh, Kejadian, dan Peluang
Suatu percobaan yang dapat diulang dalam kondisi yang sama, yang
hasilnya tidak bisa diprediksi secara tepat tetapi kita bisa mengetahui semua
kemungkinan hasil yang muncul disebut percobaan acak.
Definisi 1 (Ruang contoh)
Ruang contoh adalah himpunan semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan
acak, dan dinotasikan dengan Ω.
(Grimmett and Stirzaker 1992)
Definisi 2 (Kejadian)
Kejadian adalah suatu himpunan bagian dari ruang contoh Ω.
(Grimmett and Stirzaker 1992)
Definisi 3 (Kejadian lepas)
Kejadian A dan B disebut saling lepas jika irisan dari keduanya adalah himpunan
kosong.
(Grimmett and Stirzaker 1992)
Definisi 4 (Medan-σ)
Medan-σ adalah suatu himpunan yang anggotanya terdiri atas himpunan bagian
ruang contoh Ω, yang memenuhi syarat berikut:
1.
2. jika , maka
3. jika maka .
(Hogg et al. 2005)
Jika adalah himpunan bilangan real, maka medan-σ disebut medan Borel.
Anggota dari medan Borel disebut himpunan Borel.
Definisi 5 (Ukuran peluang)
Misalkan Ω adalah ruang contoh suatu percobaan dan adalah medan-σ pada Ω.
Suatu fungsi yang memetakan unsur-unsur ke himpunan bilangan real , atau
disebut ukuran peluang jika:
1. tak negatif, yaitu untuk setiap , .
2. bersifat aditif tak hingga, yaitu jika dengan ,
maka
.
3. bernorma satu, yaitu .
Pasangan disebut ruang ukuran peluang atau ruang probabilitas.
(Hogg et al. 2005)
Definisi 6 (Kejadian saling bebas)
Kejadian A dan B dikatakan saling bebas jika:
.
Secara umum, himpunan kejadian dikatakan saling bebas jika:

3
untuk setiap himpunan bagian J dari I, dengan adalah himpunan indeks.
(Grimmett and Stirzaker 1992)
Peubah Acak dan Fungsi Sebaran
Definisi 7 (Peubah acak)
Misalkan Ω adalah ruang contoh dari suatu percobaan acak. Fungsi X yang
terdefinisi pada Ω yang memetakan setiap unsur ke satu dan hanya satu
bilangan real disebut peubah acak. Ruang dari X adalah himpunan
bagian dari himpunan bilangan real yang dinotasikan . (Hogg et al. 2005)
Peubah acak dinotasikan dengan huruf kapital seperti X, Y, dan Z. Sedangkan
nilai peubah acak dinotasikan dengan huruf kecil seperti dan . Setiap peubah
acak memiliki fungsi sebaran.
Definisi 8 (Fungsi sebaran)
Fungsi sebaran suatu peubah acak X adalah , yang didefinisikan
oleh (Grimmett and Stirzaker 1992)
Definisi 9 (Peubah acak diskret)
Peubah acak X dikatakan diskret jika semua himpunan nilai dari peubah acak
tersebut merupakan himpunan tercacah.
(Hogg et al. 2005)
Definisi 10 (Fungsi massa peluang)
Fungsi massa peluang dari peubah acak diskret X adalah fungsi yang diberikan oleh:
.
(Hogg et al. 2005)
Definisi 11 (Peubah acak kontinu)
Suatu peubah acak X disebut kontinu jika fungsi sebarannya dapat dinyatakan
sebagai:
untuk suatu fungsi yang terintegralkan. Selanjutnya fungsi
disebut fungsi kepekatan peluang .
(Grimmett and Stirzaker 1992)
Nilai Harapan, Ragam, dan Momen
Definisi 12 (Nilai harapan)
Misalkan adalah peubah acak diskret dengan himpunan semua kemungkinan
nilai X adalah A dan dengan fungsi massa peluang , maka nilai harapan
(expected value) dari , dinotasikan dengan , adalah

4
jika jumlah di atas konvergen. Jika jumlah di atas divergen, maka nilai harapan
dari X adalah tidak ada.
(Hogg et al. 2005)
Definisi 13 (Ragam)
Misalkan adalah peubah acak diskret dengan fungsi massa peluang dan
nilai harapan Maka ragam dari , dinotasikan dengan atau ,
adalah
(Hogg et al. 2005)
Definisi 14 (Momen ke-k)
Jika k adalah bilangan bulat positif, maka momen ke-k atau dari peubah acak
X adalah
(Hogg et al. 2005)
Definisi 15 (Momen pusat ke-k)
Jika k adalah bilangan bulat positif, maka momen pusat ke-k atau dari peubah
acak X adalah
(Hogg et al. 2005)
Nilai harapan dari peubah acak X juga merupakan momen pertama dari X dan
ragam merupakan momen pusat ke-2 dari peubah acak X.
Definisi 16 (Fungsi pembangkit momen)
Fungsi pembangkit momen (moment generating function) dari suatu peubah acak
X, didefinisikan sebagai
untuk .
(Hogg et al. 2005)
Jika adalah vektor peubah acak yang berukuran sedemikian rupa
sehingga maka fungsi pembangkit momennya adalah
,
dengan adalah vektor berukuran sehingga , untuk
.
Definisi 17 (Fungsi indikator)

5
Misalkan A adalah suatu kejadian. Fungsi indikator dari A adalah suatu
fungsi , yang diberikan oleh:
(Grimmett and Stirzaker 1992)
Definisi 18 (Sebaran normal)
Suatu peubah acak X disebut memunyai sebaran normal dengan nilai harapan
dan ragam , ditulis X menyebar , jika fungsi kepekatan peluangnya
adalah
untuk .
(Hogg et al. 2005)
Matriks
Matriks merupakan kumpulan bilangan yang disusun dalam bentuk persegi
panjang atau bujur sangkar dan setiap matriks akan mempunyai baris dan kolom.
Secara umum matriks yang berukuran dapat ditulis dengan
dengan adalah unsur matriks pada baris ke- dan kolom ke- , dan
, . Matriks dapat ditulis dalam bentuk:
.
(Leon 2001)
Definisi 19 (Matriks transpos)
Transpos dari suatu matriks berukuran , ditulis adalah matriks
berukuran yang diperoleh dengan mengganti setiap baris dari menjadi
kolom dan sebaliknya, sehingga jika , maka
.
(Leon 2001)
Definisi 20 (Matriks definit positif)
Suatu matriks simetrik berukuran disebut matriks definit positif jika
bentuk kuadrat , untuk semua taknol dalam .
(Leon 2001)
Contoh:
Matriks
merupakan matriks definit positif karena bentuk kuadrat

6
untuk .
Multivariate Normal
Misalkan adalah peubah acak kontinu dengan merupakan
nilai dari peubah acak dan adalah matriks koragam simetrik definit positif yang
berukuran dan adalah vektor nilai harapan dari peubah acak yang
berukuran . Didefinisikan dengan adalah transpos
dari dan anggota himpunan bilangan real. Suatu vektor peubah acak yang
berukuran sedemikian rupa sehingga disebut
memunyai sebaran multivariate normal dengan vektor nilai harapan dan matriks
koragam , ditulis X menyebar , jika fungsi kepekatan peluangnya adalah
,
untuk .
(Hogg et al. 2005)
Peubah Acak Bernoulli dan Binomial
Suatu percobaan disebut percobaan Bernoulli jika hasilnya hanya ada dua
kemungkinan, yaitu ‘sukses’ dengan peluang atau ‘gagal’ dengan peluang . Jika suatu peubah acak X hanya memiliki dua nilai, yaitu bernilai 0 jika hasil
percobaan Bernoulli adalah ‘gagal’ dan bernilai 1 jika hasil percobaan Bernoulli
adalah ‘sukses’, maka peubah acak tersebut dinamakan peubah acak Bernoulli.
Definisi 21 (Peubah acak Bernoulli)
Peubah acak diskret X disebut peubah acak Bernoulli dengan parameter ,
, jika fungsi massa peluangnya diberikan oleh
(Ghahramani 2005)
Jika percobaan Bernoulli diulang secara bebas dan identik sebanyak kali serta
menyatakan banyaknya ‘sukses’ di antara ulangan tersebut, maka disebut
memiliki sebaran Binomial dengan parameter .
Definisi 22 (Peubah acak Binomial)
Peubah acak diskret X disebut peubah acak Binomial dengan parameter ,
adalah bilangan bulat positif dan , jika fungsi massa peluangnya
diberikan oleh
(Ghahramani 2005)
Teorema 1
Jika adalah peubah acak Binomial dengan parameter , maka ,
dan (Ghahramani 2005)

7
Bukti: lihat Ghahramani (2005).
Kekonvergenan Peubah Acak
Definisi 23 (Kekonvergenan dalam peluang)
Misalkan adalah barisan peubah acak pada suatu ruang peluang
( ). Barisan peubah acak dikatakan konvergen ke X, dilambangkan
, jika untuk setiap berlaku untuk
(Grimmett and Stirzaker 1992)
Definisi 24 (Kekonvergenan dalam sebaran)
Misalkan adalah peubah acak yang terdefinisi pada suatu ruang peluang.
Misalkan adalah fungsi sebaran untuk , dan adalah fungsi sebaran untuk
. Suatu barisan peubah acak dikatakan konvergen dalam sebaran ke peubah
acak , ditulis , jika dan hanya jika untuk setiap titik kontinu pada ,
(Shao 2007)
Definisi 25 (Kekonvergenan almost surely (a.s))
Misalkan adalah peubah acak yang terdefinisi pada suatu ruang peluang.
Suatu barisan peubah acak dikatakan konvergen hampir pasti (almost surely
(a.s)) ke peubah acak , ditulis , jika dan hanya jika
(Shao 2007)
Definisi 26 (Kekonvergenan dalam momen ke-p)
Misalkan adalah peubah acak yang terdefinisi pada suatu ruang peluang.
Suatu barisan peubah acak dikatakan konvergen dalam momen ke- ke
peubah acak , ditulis , jika dan hanya jika
(Shao 2007)
Penduga dan Sifat-sifatnya
Definisi 27 (Statistik)
Statistik adalah suatu fungsi dari satu atau lebih peubah acak yang tidak
tergantung pada satu atau beberapa parameter yang nilainya tidak diketahui.
(Hogg et al. 2005)
Contoh dari statistik adalah statistik kunjungan wisatawan ke Indonesia, statistik
hotel, statistik restoran, dan lain-lain.

8
Definisi 28 (Penduga)
Misalkan adalah contoh acak. Suatu statistik yang
digunakan untuk menduga fungsi parameter , dikatakan sebagai penduga
(estimator) bagi , dilambangkan oleh Bilamana nilai maka disebut
sebagai dugaan (estimate) bagi (Hogg et al. 2005)
Definisi 29 (Penduga takbias)
(i). Suatu penduga yang nilai harapannya sama dengan parameter , yaitu
disebut penduga takbias bagi parameter .
Jika sebaliknya, penduga di atas disebut berbias.
(ii). Jika
maka disebut sebagai penduga takbias asimtotik bagi
parameter (Hogg et al. 2005)
Definisi 30 (Penduga konsisten)
Suatu penduga yang konvergen dalam peluang ke parameter disebut
penduga konsisten bagi (Hogg et al. 2005)
Definisi 31 (O(.) dan o(.) )
Simbol-simbol ini merupakan cara untuk membandingkan besarnya dua fungsi
dan dengan menuju suatu limit L.
(i). Notasi menyatakan bahwa
terbatas, untuk
.
(ii). Notasi , menyatakan bahwa
, untuk .
(Serfling 1980)
Definisi 32 (Konsistensi penduga titik)
Misalkan adalah peubah acak dari populasi yang tidak
diketahui , dengan adalah keluarga yang mengandung populasi yang
menghasilkan data dan adalah penduga titik bagi suatu nilai untuk setiap
.
i) disebut konsisten terhadap jika dan hanya jika untuk
setiap .
ii) Misalkan adalah barisan konstanta positif yang divergen ke .
disebut -konsisten terhadap jika dan hanya jika
untuk setiap .
iii) konsisten kuat terhadap jika dan hanya jika untuk
setiap .
iv) disebut -konsisten terhadap jika dan hanya jika
untuk setiap dan .

9
(Shao 2007)
Definisi 33 (MSE suatu penduga)
Mean Square Error (MSE) dari suatu penduga U bagi parameter
didefinisikan sebagai
dengan .
Definisi 34 (UMVUE suatu penduga)
Misalkan adalah peubah acak dari populasi yang tidak diketahui dan
adalah parameter yang terkait dengan , . Didefinisikan adalah
penduga takbias terhadap jika dan hanya jika . Sebuah penduga
takbias terhadap disebut uniformly minimum variance unbiased estimator
(UMVUE) jika dan hanya jika untuk setiap
dan setiap penduga takbias lain terhadap .
(Shao 2007)
Beberapa Lema Teknis
Lema 1 (Pertaksamaan Markov)
Jika X adalah peubah acak yang taknegatif, maka untuk setiap ,
Bukti: lihat Lampiran 1.
Lema 2 (Pertaksamaan Chebyshev)
Jika X adalah peubah acak dengan nilai harapan dan ragam , maka untuk
setiap k > 0,
Bukti: lihat Lampiran 2.
Lema 3 (Teorema deret Taylor) Deret Taylor dari fungsi f di a (atau di sekitar a atau yang berpusat di a)
memenuhi persamaan
(Stewart 2001)
.
Bukti: lihat Stewart (2001)
Lema 4 (Teorema Limit Pusat (CLT))
Jika adalah barisan peubah acak i.i.d. dengan dan , maka sebaran dari

10
konvergen ke sebaran normal baku, yaitu
Bukti: lihat Lampiran 3
Lema 5 (Teorema kontinuitas)
Misalkan adalah barisan peubah acak dengan fungsi pembangkit momen
dan jika ,
maka
Dengan kata lain, fungsi sebaran dari konvergen ke fungsi sebaran normal jika
fungsi pembangkit momen dari konvergen ke fungsi pembangkit momen
sebaran normal.
(Grimmett and Welsh 1986)
Misalkan adalah matiks koragam simetrik definit positif yang berukuran
dan adalah 10ector nilai harapan yang berukuran . Jika
adalah 10ector peubah acak yang berukuran dengan fungsi pembangkit
momen dan jika ,
dengan adalah 10ector berukuran sehingga , untuk
, maka
Dengan kata lain, fungsi sebaran dari konvergen ke fungsi sebaran normal
multivariate jika fungsi pembangkit momen dari konvergen ke fungsi
pembangkit momen sebaran normal multivariate.
Bukti: lihat Grimmett and Welsh (1986).

11
Lema 6 (Sifat fungsi pembangkit momen berdasarkan teorema Taylor) Jika
, dengan – dan , maka ada sebaran yang
unik dengan fungsi pembangkit momen . Selanjutnya,
(Grimmett and Welsh 1986)
Bukti: lihat Grimmett and Welsh (1986).
Teorema 2 (Bilangan sebagai suatu limit)
Untuk sebarang , maka
(Stewart 2001)
Bukti: lihat Stewart (2001).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Estimasi Parameter
Kebanyakan model probabilitas, terutama yang cukup luas penggunaannya,
tergantung dari beberapa konstanta yang dikenal dengan nama parameter. Jika
parameter tidak diketahui, maka harus diduga dengan menggunakan data sampel.
Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan fungsi yang dinamakan statistik.
Pendugaan adalah proses yang menggunakan statistik sampel untuk
menduga atau menaksir nilai parameter populasi yang tidak diketahui. Pendugaan
merupakan suatu pernyataan mengenai parameter populasi yang tidak diketahui
berdasarkan sampel dari populasi. Dalam hal ini sampel random, yang diambil
dari populasi yang bersangkutan. Penduga (estimator) adalah contoh acak atau
suatu statistik yang digunakan untuk menduga parameter atau fungsi parameter.
Besaran sebagai hasil penerapan penduga terhadap data dari semua contoh disebut
nilai dugaan (estimate).
Sebuah nilai bagi suatu parameter disebut suatu nilai dugaan bagi
parameter populasi. Statistik yang digunakan untuk memperoleh sebuah nilai
dugaan disebut estimator atau fungsi keputusan. Sifat yang seharusnya dimiliki
oleh estimator adalah menghasilkan nilai dugaan parameter yang bersifat takbias
(unbiased estimator).
Dalam kehidupan sehari-hari banyak kasus yang menggunakan pendugaan
untuk menaksir parameter tertentu seperti suatu perusahaan elektronik
menggunakan pendugaan nonparametrik untuk mengetahui jangka waktu pakai
suatu jenis elektronik yang diproduksinya.

12
Berikut dibuktikan Proposisi 1 yang digunakan untuk menunjukkan
distribusi asimtotik dari suatu fungsi sebaran yang tidak diketahui.
Proposisi 1 (Multivariate CLT)
Misalkan adalah vektor peubah acak yang i.i.d. dengan
dan maka
dengan merupakan ukuran vektor nilai harapan dan matriks koragam
yang berukuran , yaitu
,
dan rata-ratanya adalah
Bukti:
Misalkan karena adalah peubah acak yang i.i.d. maka adalah peubah acak dari yang saling bebas dan mempunyai sebaran identik.
Vektor nilai harapan dan matriks koragamnya adalah sebagai berikut:
Karena , maka

13
dan memiliki fungsi pembangkit momen yang sama,
, dengan adalah 13ector berukuran
sehingga , untuk .
Misalkan
maka fungsi pembangkit momen dari adalah
Karena adalah peubah acak yang saling bebas dan mempunyai sebaran
identik maka
Karena memiliki fungsi pembangkit momen yang sama misalkan
didefinisikan dengan
maka
sehingga
Berdasarkan Lema 3

14
Karena , maka
Substitusi persamaan (3) ke persamaan (2) dengan tetap, maka diperoleh
Selanjutnya berdasarkan
sehingga konvergen ke
. Berdasarkan Lema 5 fungsi sebaran dari
konvergen ke fungsi sebaran normal multivariate jika fungsi pembangkit
momen dari konvergen ke fungsi pembangkit momen sebaran normal
multivariate, akibatnya
Dengan demikian Proposisi 1 terbukti.
Fungsi Sebaran dalam Kasus i.i.d. Secara Empiris
Misalkan adalah vektor peubah acak yang i.i.d. dengan
dari fungsi sebaran yang tidak diketahui. Jika fungsi bukan dalam anggota
keluarga parametrik, maka penduga nonparametrik dari adalah fungsi
sebaran secara empiris yaitu:
untuk setiap .

15
Karena adalah i.i.d. peubah acak biner
dengan
akibatnya peubah acak memiliki sebaran binomial .
Karena memiliki sebaran binomial maka dan
sehingga merupakan penduga takbias terhadap dan adalah
uniformly minimum variance unbiased estimator (UMVUE).
Karena -konsisten untuk , untuk setiap m titik berbeda yang
diketahui yaitu di maka berdasarkan Proposisi 1 dan (4) untuk
dengan adalah matriks koragam yang berukuran dengan elemen
adalah
.
Hasil ini didapat tanpa ada asumsi untuk fungsi F.
Perhatikan adalah suatu fungsi sebaran terhadap dan anggota ,
dengan adalah koleksi himpunan fungsi sebaran di Berikut ini akan
diberikan Definisi 35 untuk menjukan jarak di koleksi himpunan fungsi sebaran
pada .
Definisi 35
i. Misalkan adalah himpunan bagian dari . Sebuah fungsi dari
ke disebut jarak pada jika dan hanya jika ,
a) jika dan hanya jika ,
b) ,
c) .
ii. Misalkan ada dari suatu ruang vektor dengan
Norm pada didefinisikan sebagai fungsi dari ke yang
memenuhi:
a) jika dan hanya jika ,
b) dan ,
c) .

16
Norm mengartikan suatu jarak yang diberikan oleh . Jarak yang paling umum digunakan adalah sup-norm jarak , yaitu
jarak yang disebabkan oleh sup-norm
Lema 7 (Pertaksamaan Dvoretzky, Kiefer, and Wolfowitz (DKW) )
Misalkan adalah fungsi sebaran empiris dari peubah acak yang
i.i.d. dengan dari suatu sebaran .
i. Ketika maka ada C konstanta positif yang tidak bergantung dengan F,
sehingga
(8)
untuk ii. Ketika untuk setiap maka positif yang konstan dan tidak
tergantung pada F, sehingga
(9)
untuk
Bukti :
Misalkan merupakan fungsi yang terdistribusi secara empirik dari fungsi
sebaran
Misalkan . Karena sehingga , maka ada sehingga untuk setiap , akibatnya
Berdasarkan Definisi 35 pertaksamaan di atas dapat ditulis
dengan C konstanta positif yang tidak bergantung dengan F.
Berikut ini diberikan Teorema 3 dan Lema 7 untuk menunjukkan bahwa
penduga konvergen dalam peluang ke untuk .

17
Teorema 3
Misalkan adalah barisan peubah acak yang i.i.d. dari sebaran . Jika
merupakan fungsi distribusi empirik dari F, maka
i) . (10)
ii)
. (11)
Bukti :
i) Dari pertaksamaan DKW untuk setiap ,
maka
akibatnya
sehingga .
ii) Dengan menggunakan pertaksamaan DKW, dengan
Jadi Teorema 3 terbukti.
Teorema 4 (Hukum Kuat bilangan besar (SLLN))
Jika adalah barisan peubah acak i.i.d. dengan dan
, maka berlaku
jika , sehingga

18
Bukti:
Karena adalah peubah acak yang saling bebas dan mempunyai sebaran
identik maka
Selanjutnya kita dapat menunjukkan bahwa
dan
sehingga
Berdasarkan Lema 1 dengan
, diperoleh
Jika , maka
Akibatnya

19
Jadi Teorema 4 terbukti.
Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa memenuhi SLLN jika
sehingga
Teorema 3(i) menunjukkan bahwa penduga konvergen sangat kuat
(a.s.) ke seragam untuk setiap ,
,
sehingga penduga konsisten.
Teorema 3(ii) menunjukkan bahwa adalah hasil konsistensi
yang lebih kuat dibandingkan dengan dari
Misalkan dan , yang merupakan
himpunan bagian dari fungsi sebaran di yang memiliki momen. Didefinisikan
jarak antara dengan di adalah sebagai berikut:
.
Misalkan , maka selama
jika dan hanya jika dan untuk setiap
, kontinu. Berdasarkan Teorema 3 dan SLLN bahwa
jika .
Ketika , jarak yang lain digunakan untuk mengukur kedekatan antara
dengan adalah jarak , yaitu:
,
dengan .
Teorema 5
Misalkan barisan peubah acak i.i.d. dari fungsi sebaran . Jika
merupakan fungsi distribusi secara empiris dari , maka
i) (12)
ii) , dan
atau jika . (13)

20
Bukti :
i) Karena
dan dari Teorema 3 untuk , maka
Misalkan
, maka adalah peubah acak yang i.i.d.
dan
(14)
yang terbatas untuk . Berdasarkan SLLN didapat
Karena dan
berdasarkan Teorema 3
sehingga
Hasil (15) di atas setara dengan
ii) Untuk
,

21
Jadi Teorema 5 terbukti.
Maximum Likelihood Estimator (MLE) di Model Nonparametrik
Misalkan barisan peubah acak i.i.d. dan adalah ukuran
peluang untuk . Diberikan , fungsi nonparametric
likelihood dari ke didefinisikan sebagai berikut:
Maka jika untuk setidaknya satu i. Hasil ini menunjukkan
bahwa fungsi sebaran secara empiris adalah maximum likelihood estimate
(MLE) nonparametrik dari F.
Teorema 6
Misalkan adalah peubah acak i.i.d. dengan dan adalah
fungsi nonparametric likelihood dari ke yang didefinisikan pada (18),
maka fungsi sebaran empiris akan memaksimumkan dengan
Bukti:
Kita hanya perlu mempertimbangkan sehingga Misalkan
dan adalah himpunan bagian dari yang berisi , dan
.
Didefinisikan
dengan adalah pengganda Lagrange.
Himpunan
Solusinya adalah , , dan
adalah solusi maksimum dengan .
Hal ini menunjukan bahwa
(18)
dimaksimumkan di untuk tetap, sehingga untuk
.

22
Bukti alternatif:
Kita cukup menunjukan bahwa
untuk setiap .
Misalkan adalah peubah acak yang mengambil nilai dengan kemungkinan
, maka
yang hasinya tetap, sehingga fungsi sebaran empiris memaksimalkan
dengan
Jadi Teorema 6 terbukti.
Metode Empirical Likelihoods
Metode empirical likelihoods ini berasal dari fungsi sebaran F yang dapat
diperluas untuk berbagai situasi dengan beberapa modifikasi dari fungsi
nonparametric likelihood dan kendala . Modifikasi dari likelihood
ini disebut dengan empirical likelihood. Estimator yang diperoleh dengan
memaksimumkan kemungkinan empiris ini disebut dengan maximum empirical
likelihood estimator (MELE).
Dari Teorema 6, fungsi sebaran empiris adalah maximum likelihood
dengan fungsi nonparametric likelihood dari ke yang didefinisikan
sebagai berikut:
untuk setiap , dengan . Dalam
beberapa kasus, banyak estimasi fungsi sebaran F dengan informasi tambahan

23
tentang F dan barisan peubah acak i.i.d. Misalkan ada fungsi Borel
dari ke sehingga
(misalnya rata-rata dari beberapa komponen F adalah 0). Karena fungsi adalah
penduga dari fungsi sebaran , maka berdasarkan (20)
Namun hal ini tidak berlaku untuk fungsi sebaran empiris yang didefinisikan di
(4) meskipun nilai harapan , karena
Menggunakan metode empirical likelihoods, solusi alami didapat dengan
menempatkan kendala yang lain dalam proses memaksimumkan kemungkinan.
Maka kita dapat memaksimumkan yang didefinisikan di (19) dengan
kendala dan , untuk .
Dengan menggunakan pengganda Lagrange dan argumen yang mirip
dengan pembuktian Teorema 6, dapat ditunjukkan bahwa MELE dari fungsi
sebaran adalah
dengan
dan adalah pengganda Lagrange yang memenuhi
Perhatikan bahwa penduga fungsi sebaran tereduksi ke jika
Dapat dilihat bahwa persamaan (25) memiliki solusi asimtotik, dengan
catatan bahwa
dan

24
yang merupakan definit negatif jika adalah definit positif.
Jadi,
Oleh karena itu, dengan menggunakan argumen yang sama seperti dalam bukti
Teorema 6, kita dapat menunjukkan bahwa ada urutan yang unik dari sehingga
untuk .
Teorema 7
Misalkan adalah peubah acak i.i.d. dengan dan adalah
fungsi Borel di seperti yang didefinisikan di (20) dan adalah MELE dari
yang diberikan di (23). Andaikan adalah definit positif dan
di dan adalah konstanta bilangan real, maka
(27)
dengan
adalah matriks koragam yang elemen dari adalah
,
Bukti:
Misalkan , . Berdasarkan (25), (26) dan ekspansi deret
Taylor
Dengan SLLN dan CLT,

25
Dengan menggunakan ekspansi deret Taylor dan SLLN kembali, kita dapat
Jadi,
Hasil ini berdasarkan CLT dan fakta bahwa,
Berdasarkan (27) dan (7) jika dibandingkan, kita dapat menyimpulkan bahwa
penduga fungsi sebaran adalah lebih efisien secara asimtotik dibandingkan
dengan .
Contoh Penerapan
Metode ini dapat diaplikasikan dalam masalah penyensoran data yang
diperkenalkan oleh Kaplan-Meier (1958) dalam masalah product-limit estimator.
Misalkan adalah peubah acak yang i.i.d. dengan merupakan waktu
kelangsungan hidup yang nonnegatif, dan adalah variabel acak yang i.i.d

26
dengan merupakan banyaknya penyensoran yang bebas terhadap . Model
sensor acaknya adalah:
Dalam hal ini hanya dipertimbangkan estimasi sebaran kelangsungan
hidup F.
Sebuah MELE dari F dapat diturunkan dengan memisalkan
adalah nilai urutan dari dan adalah nilai yang terkait dengan .
Didefinisikan sebuah fungsi sebaran kontinu yang memberikan massa pada titik
dan interval Misalkan dan maka sebuah MELE dari diperoleh dengan memaksimumkan
dengan kendala
Sehingga MELE dari adalah:
dengan merupakan statistik order dan
SIMPULAN
Pada tulisan ini dikaji suatu pendugaan di model nonparametrik dari sebaran
empirik yaitu:
dengan .
Dari hasil pengkajian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:

27
1. merupakan penduga takbias terhadap dengan atau adalah uniformly minimum
variance unbiased estimator (UMVUE) dan -konsisten untuk , untuk
setiap m berbeda yang diketahui dan di .
2. adalah maximum likelihood dengan fungsi nonparametric likelihood dari
ke adalah
untuk setiap , dan .
3. penduga fungsi sebaran adalah lebih efisien secara asimtotik dibandingkan
dengan jika menggunakan informasi .
DAFTAR PUSTAKA
Ghahramani S. 2005. Fundamentals of Probability. Third Ed. Prentice Hall.
New Jersey.
Grimmett GR, Stirzaker DR. 1992. Probability and Random Processes. Second
Ed. Oxford (US): Clarendon Press.
Grimmett GR, Welsh D. 1986. Probability: An Introduction. Oxford University
Press. USA.
Hogg RV, Craig AT, McKean JW. 2005. Introduction to Mathematical
Statistics. Sixth Ed. Prentice Hall. Englewood Cliffs. New Jersey.
Kaplan EL, Meier P. 1958. Nonparametric estimation from incomplete
observation. J. Amer. Statist. Assoc., 53: 457-906.
Leon SJ. 2001. Aljabar Linear dan Aplikasinya. Ed. Ke-5. Bondan A, alih
bahasa: Jakarta (ID): Erlangga. Terjemahan dari: Linear Algebra with
Application.
Serfling RJ. 1980. Aproximation Theorems of Mathematical Statistics. John
Wiley & Sons. New York (US): Springer.
Shao J. 2007. Mathematical Statistics. Second Ed. New York (US): Springer.
Stewart, J. 2001. Kalkulus. Jilid 1. Ed. ke-4. Susila, I Nyoman dan Gunawan,
Hendra, alih bahasa: Jakarta (ID): Erlangga. Terjemahan dari: Calculus.

28
LAMPIRAN

29
Lampiran 1 (Pembuktian Lema 1)
Lema 1 (Pertaksamaan Markov)
Jika X adalah peubah acak yang taknegatif, maka untuk setiap ,
Bukti:
Jika X kontinu dengan fungsi kepekatan peluang f, maka
Untuk kasus X diskret, dapat dibuktikan dengan cara serupa, yaitu dengan
mengganti integral dengan notasi penjumlahan serta fungsi kepekatan peluang
dengan fungsi kerapatan peluang. Jadi
Sehingga dapat ditulis
Jadi pertaksamaan Markov terbukti.
Lampiran 2 (Pembuktian Lema 2)
Lema 2 (Pertaksamaan Chebyshev)
Jika X adalah peubah acak dengan nilai harapan dan ragam , maka untuk
setiap k > 0,
Bukti:
Untuk membuktikan pertaksamaan Chebyshev menggunakan Lema 1.

30
Jadi Lema 2 terbukti.
Lampiran 3 ( Pembuktian Lema 4)
Lema 4 (Teorema Limit Pusat (CLT))
Jika adalah barisan peubah acak i.i.d. dengan dan , maka sebaran dari
konvergen ke sebaran normal baku, yaitu
Bukti:
Berdasarkan Lema 5, untuk membuktikan Lema 4 cukup dibuktikan
konvergen ke
, yaitu pembangkit momen peubah acak normal baku. Misalkan
maka adalah peubah acak yang saling bebas dan
mempunyai sebaran identik dengan nilai harapan dan ragam yang diberikan
sebagai berikut:
dan memiliki fungsi pembangkit momen yang sama,
Diketahui
maka fungsi pembangkit momen
dari adalah

31
Persamaan di atas dapat ditulis sebagai :
ruas kanan adalah fungsi sebaran normal dengan nilai harapan 0 dan ragam 1.
Untuk menyelesaikan bukti Lema 4, digunakan Lema 3, sehingga diperoleh
Substitusi persamaan (34) ke persamaan (33) dengan
dan tetap, maka
diperoleh
Selanjutnya, dicari limit dari sebagai berikut
Sehingga konvergen ke
, yaitu pembangkit momen peubah acak
normal baku.
Dengan demikian Lema 4 terbukti.

32
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Padang Bintungan pada tanggal 08 Desember 1989
dari ayah Aly Fikri dan Ibu Suparni. Penulis adalah putra keempat dari empat
bersaudara. Tahun 2008 penulis lulus SMA Negri 1 Sitiung dan pada tahun yang
sama penulis lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur
Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) dan diterima di Departemen Matematika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Selama mengikuti perkuliahan, penulis menjadi asisten dosen mata kuliah
Pemrograman Linear pada tahun ajaran 2010/2011 dan 2011/2012, asisten
praktikum Analisis Numerik pada tahun ajaran semester pendek 2012. Penulis
juga aktif mengajar privat matematika di bimbingan belajar dan privat Gumatika.
Penulis juga aktif sebagai Badan Pengawas Gumatika. Penulis juga aktif berwira
usaha sebagai produsen bakpau.