KONTRIBUSI SELF EFFICACY TERHADAP STATE ANXIETY PADA ...

15
Universitas Jenderal Achmad Yani | 57 Jurnal Ilmiah Psikologi Reliabel KONTRIBUSI SELF EFFICACY TERHADAP STATE ANXIETY PADA MAHASISWA YANG MENYUSUN SKRIPSI DI FAKULTAS PSIKOLOGI UNJANI Afini Freudwi Asri, Linda Ernawati, Muhammad Dwi Atmojo Fakultas Psikologi, Universitas Jenderal Achmad Yani Kata Kunci: self efficacy, state anxiety, mahasiswa A B S T R A K Pada mahasiswa tingkat akhir, penyusunan skripsi merupakan salah satu tugas yang wajib dilakukan dalam rangka memperoleh gelar sarjana. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana kontribusi self-efficacy terhadap state anxiety pada mahasiswa yang menyusun skripsi di Fakultas Psikologi UNJANI periode 2019-2020. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori self-ffficacy dari Bandura (1997). Ia menyatakan terdapat 3 dimensi dari self-efficacy yaitu: level, strength, dan generality. Sedangkan Teori Anxiety yang digunakan dari Spielberger (1996). Komponen dari anxiety sendiri terdiri dari : tension, nervoussness, worry, dan apprehension. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan pengukuran kuantitatif. Sampel berjumlah 127 mahasiswa, yang diambil dengan menggunakan teknik simple stratified random sampling. Data diperoleh melalui 2 alat ukur, yaitu alat ukur self efficacy yang disusun sendiri oleh peneliti, dan STAI (State Trait Anxiety Inventory) dari Spielberger (1996). Pengujian reliabilitas alat ukur self-efficacy menggunakan Alpha Cronbach dengan hasil 0.953. Alat ukur State Anxiety menggunakan STAI (State Trait Anxiety Inventory) memiliki nilai reliabilitas sebesar 0,940. Data dianalisa menggunakan regresi linier sederhana dengan bantuan SPSS 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa self-efficacy berpengaruh secara signifikan terhadap state anxiety mahasiswa yang menyusun skripsi di Fakultas Psikologi UNJANI periode 2019-2020.

Transcript of KONTRIBUSI SELF EFFICACY TERHADAP STATE ANXIETY PADA ...

Page 1: KONTRIBUSI SELF EFFICACY TERHADAP STATE ANXIETY PADA ...

Universitas Jenderal Achmad Yani | 57

Jurnal Ilmiah Psikologi Reliabel

KONTRIBUSI SELF EFFICACY TERHADAP STATE ANXIETY

PADA MAHASISWA YANG MENYUSUN SKRIPSI DI FAKULTAS

PSIKOLOGI UNJANI

Afini Freudwi Asri, Linda Ernawati, Muhammad Dwi Atmojo

Fakultas Psikologi, Universitas Jenderal Achmad Yani

Kata Kunci: self efficacy, state anxiety, mahasiswa

A B S T R A K

Pada mahasiswa tingkat akhir, penyusunan skripsi merupakan salah satu

tugas yang wajib dilakukan dalam rangka memperoleh gelar sarjana.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana kontribusi self-efficacy

terhadap state anxiety pada mahasiswa yang menyusun skripsi di Fakultas

Psikologi UNJANI periode 2019-2020. Teori yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Teori self-ffficacy dari Bandura (1997). Ia

menyatakan terdapat 3 dimensi dari self-efficacy yaitu: level, strength, dan

generality. Sedangkan Teori Anxiety yang digunakan dari Spielberger

(1996). Komponen dari anxiety sendiri terdiri dari : tension,

nervoussness, worry, dan apprehension. Penelitian ini merupakan

penelitian deskriptif, dengan pengukuran kuantitatif. Sampel berjumlah

127 mahasiswa, yang diambil dengan menggunakan teknik simple

stratified random sampling. Data diperoleh melalui 2 alat ukur, yaitu alat

ukur self efficacy yang disusun sendiri oleh peneliti, dan STAI (State Trait

Anxiety Inventory) dari Spielberger (1996). Pengujian reliabilitas alat

ukur self-efficacy menggunakan Alpha Cronbach dengan hasil 0.953. Alat

ukur State Anxiety menggunakan STAI (State Trait Anxiety Inventory)

memiliki nilai reliabilitas sebesar 0,940. Data dianalisa menggunakan

regresi linier sederhana dengan bantuan SPSS 20. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa self-efficacy berpengaruh secara signifikan terhadap

state anxiety mahasiswa yang menyusun skripsi di Fakultas Psikologi

UNJANI periode 2019-2020.

Page 2: KONTRIBUSI SELF EFFICACY TERHADAP STATE ANXIETY PADA ...

Universitas Jenderal Achmad Yani | 58

Jurnal Ilmiah Psikologi Reliabel

PENDAHULUAN

Menyusun skripsi merupakan salah

satu tugas dari mahasiswa dalam rangka

menyelesaikan pendidikannya di perguruan

tinggi. Skripsi sendiri merupakan karya

tulis yang disusun menurut kaidah

keilmuan dibawah pengawasan atau

pengarahan dosen pembimbing. Skripsi

dibuat sebagai salah satu persyaratan

menyelesaikan program studi (Buku mutu

mata kuliah skripsi Fakultas Psikologi

Universitas Jenderal Achmad Yani, 2020).

Oleh karena itu, hanya mahasiswa semester

akhir yang telah memenuhi persyaratan

dapat mengambil mata kuliah skripsi.

Dalam menyusun skripsi sendiri,

mahasiswa akan menjalani suatu proses

yang tidak sebentar. Seringkali pula dalam

proses mengerjakan skripsi, mahasiswa

mengalami kendala ataupun hambatan.

Kendala dan kesulitan yang umum terjadi

pada mahasiswa tingkat akhir dalam

penyusunan skripsi adalah kesulitan dalam

menemukan judul yang tepat dan sesuai

menurut dosen pembimbing, kesulitan

untuk merumuskan atau menentukan suatu

masalah, kesulitan dalam mencari bahan

referensi, terbatasnya dana, timbulnya rasa

malas sehingga sering menunda-nunda

untuk mengerjakannya, takut bertemu

dosen pembimbing, subjek penelitian yang

susah didapatkan dan mengalami kesulitan

dalam menuangkan ide kedalam bahasa

ilmiah (Ramadhan dkk, 2019).

Berbagai kendala dan kesulitan saat

proses penyusunan skripsi dapat berpotensi

mempengaruhi kondisi psikologis

mahasiswa yang sedang mengerjakan

skripsi seperti frustrasi, terkadang bisa

sampai stres, merasa rendah diri, hilangnya

semangat dan motivasi yang menimbulkan

rasa malas untuk mengerjakan skripsi,

hingga ada yang sampai tidak mampu untuk

menyelesaikan skripsinya, bahkan akibat

dari kesulitan-kesulitan yang dirasakan

tersebut berkembang menjadi sikap yang

negatif yang akhirnya dapat menimbulkan

suatu kecemasan pada mahasiswa (Hidayat

2013, dalam Ramadhan dkk 2019).

Dalam mengatasi kecemasan, seseorang akan

sangat dipengaruhi oleh keyakinan individu tersebut

dalam menghadapi suatu masalah. Keyakinan

mengenai kemampuan diri tersebut dikenal dengan

konsep self-efficacy. Dimana self-efficacy dinyatakan

sebagai keyakinan individu akan kemampuan dirinya

untuk mengatur dan melaksanakan tindakan yang

diperlukan untuk menghasilkan pencapaian yang telah

ditentukan (Bandura 1997, dalam Tri Astuti Nur’aini,

2018).

Seseorang yang memiliki self-efficacy tinggi akan

cenderung menganggap masalah sebagai suatu

tantangan bukan sebagai beban. Mahasiswa yang

memiliki keyakinan diri akan kemampuannya yang

tinggi maka individu tersebut akan mampu mengatasi

kecemasannya ketika mengerjakan skripsi ( Tri Astuti

Nur’aini, 2018:3). Hal ini pun di dukung oleh hasil

penelitian Winda Septa Riani & Yuli Azmi Rozali

(2014) menunjukan bahwa ada hubungan negatif yang

signifikan antara self-efficacy dengan kecemasan pada

saat presentasi. Hal ini mengandung arti bahwa

semakin tinggi self-efficacy yang dimiliki mahasiswa

saat presentasi maka semakin rendah kecemasan yang

dimiliki mahasiswa. Demikian pula sebaliknya

semakin rendah self-efficacy yang dimiliki semakin

tinggi kecemasan yang di miliki.

Menurut Spielberger (1972), kecemasan yaitu

reaksi emosional yang tidak menyenangkan terhadap

bahaya yang nyata atau imaginer yang disertai dengan

perubahan pada system saraf otonom dan pengalaman

subyektif sebagai tekanan, ketakutan, dan kegelisahan.

Timbulnya kecemasan yang dirasa bagi mahasiswa

pada saat menyusun skripsi, dikaitkan dengan teori

Spielberger mengenai anxiety. Maka menurut

Spielberger dalam teorinya disebut sebagai suatu reaksi

kecemasan sesaat. Kecemasan sesaat

dikonseptualisasikan sebagai munculnya perasaan

tidak senang, perasaan tegang dan perasaan takut yang

disertai dengan adanya peningkatan aktivitas sistem

saraf otonom (Spielberger, 1972). Durasi dan besarnya

kecemasan yang muncul tergantung pada besarnya

ancaman yang dirasakan mahasiswa sesuai dengan

situasi yang di hadapinya. Timbulnya kecemasan dapat

di pengaruhi oleh stimulus eksternal atau internal yang

dirasakan mengancam atau membahayakan individu

tersebut. Jadi, proses dalam menyusun skripsi

merupakan stimulus eksternal yang akan di persepsikan

Page 3: KONTRIBUSI SELF EFFICACY TERHADAP STATE ANXIETY PADA ...

Universitas Jenderal Achmad Yani | 59

Jurnal Ilmiah Psikologi Reliabel

oleh mahasiswa yang sedang menyusun

skripsi. Sedangkan stimulus internal

berasal dari dalam diri mahasiswa ketika

menyusun skripsi.

Penyusunan skripsi merupakan

aktivitas yang di dalamnya terdapat

tuntutan yang mengakibatkan mahasiswa

untuk dapat memiliki keyakinan mengenai

kemampuannya dirinya dalam menyusun

skripsi yaitu memiliki self-efficacy.

Dengan memiliki self-efficacy maka

mahasiswa dapat menampilkan prilaku

yang dibutuhkan untuk mencapai hasil yang

diinginkan. Menurut Bandura (1997) Self-

efficacy merupakan keyakinan seseorang

akan kemampuan dirinya untuk mengatur

dan melaksanakan tindakan yang

diperlukan untuk menghasilkan pencapaian

yang ditentukan.

Dalam proses penyusunan skripsi

diperlukannya self-efficacy bagi

mahasiswa agar dapat mengatasi masalah

atau tuntutan. Ketika mahasiswa kurang

yakin dengan kemampuannya maka akan

merasa adanya tuntutan dalam aktivitas

menyusun skripsi sebagai kondisi yang

mengancam. Dengan adanya keyakinan

yang tinggi terhadap kemampuan diri

diharapkan mahasiwa yang menyusun

skripsi dapat mengatasi segala hambatan

dan memberikan hasil yang baik.

Adanya self-efficacy pada mahasiswa

diharapkan dapat mengurangi kecemasan

yang dirasakan dalam menghadapi

penyusunan skripsi. Berdasarkan dari

penelitian-penelitian sebelumnya meneliti

mengenai hubungan antaran self-efficacy

dengan kecemasan, maka peneliti ingin

melakukan penelitian lebih lanjut mengenai

pengaruh self-efficacy terhadap kecemasan

sesaat dalam proses penyusunan skripsi

pada mahasiswa Fakultas Psikologi

Universitas Jenderal Achmad Yani.

TINJAUAN TEORITIS

1. Definisi Self-Efficacy Menurut Bandura (1997) self efficacy

didefinisikan sebagai : “ Perceived self efficacy

refers to beliefs in one’s capabilities to organize and execute

the coures of action required to produce given attainments”.

Self efficacy merupakan keyakinan seseorang akan

kemampuan dirinya untuk mengatur dan melaksanakan

tindakan yang diperlukan untuk menghasilkan pencapaian

yang ditentukan (Bandura, 1997).

2. Dimensi Self-Efficacy

Menurut Bandura (1997) self efficacy pada diri tiap

individu akan berbeda antara satu individu dengan

yang lainnya berdasarkan tiga dimensi. Berikut ini

adalah tiga dimensi tersebut :

a. Tingkat kesulitan tugas (Level)

Dimensi ini berkaitan dengan tingkat kesulitan tugas

ketika individu merasa mampu untuk melakukannya

atau mengatasinya. Apabila individu dihadapkan pada

tugas-tugas yang disusun menurut tingkat

kesulitannya, maka self efficacy individu mungkin

akan terbatas pada tugas-tugas yang mudah, sedang,

atau bahkan meliputi tugas-tugas yang paling sulit,

sesuai dengan batas kemampuan yang dirasakan untuk

memenuhi tuntutan perilaku yang dibutuhkan pada

masing- masing tingkat. Ketika seseorang memiliki

self efficacy tinggi maka dengan mudah akan merasa

tidak ada kesulitan dalam menyelsaikan tugas dan

dapat menguasai keterampilan yang di perlukan.

Sebaliknya jika seseorang memiliki self efficacy yang

rendah maka akan merasakan kesulitan dalam

menyelesaikan dan menghindar dari tugas. Dimensi ini

mengacu pada persepsi individu mengenai taraf

kesulitan tugas yang diyakini individu akan mampu

dilakukan atau menghindar dari tugas.

b. Dimensi kekuatan (strength)

Dimensi ini berkaitan dengan tingkat kekuatan yang

dimiliki oleh individu mengenai kemampuan yang

dimilikinya. Kekuatan yang lemah akan mudah

digoyahkan oleh pengalaman yang tidak mendukung.

Sebaliknya, kekuatan yang tinggi mendorong individu

akan tetap bertahan dalam usahanya. Dimensi ini

mengacu pada tingkat kekuatan individu terhadap

keyakinan yang dibuatnya atau dimilikinya. individu

yang memiliki strength yang tinggi akan miliki

keyakinan yang kuat mengenai ketahanan dan tidak

mudah frustasi dalam menghadapi hambatan dan

sebaliknya ketika seseorang memiliki strength yang

rendah maka akan merasakan frustrasi atau tidak tahan

dengan hambatan yang ada.

Page 4: KONTRIBUSI SELF EFFICACY TERHADAP STATE ANXIETY PADA ...

Universitas Jenderal Achmad Yani | 60

Jurnal Ilmiah Psikologi Reliabel

c. Dimensi Generalisasi (generality)

Dimensi ini berkaitan dengan bagaimana

seseorang menggeneralisasikan tugas-tugas

yang mana individu tersebut merasa yakin

terhadap kemampuannya dalam

menghadapi suatu tugas atau sebaliknya

yang akan menjadi hambatan. Individu

dapat merasa yakin terhadap kemampuan

dirinya. Ketika pengalaman sebagai suatu

pelajaran berharga bagi dirinya atau

menjadikan sebagai kegagalan dan

hambatan bagi dirinya. Dimensi generality

merupakan suatu konsep bahwa self

efficacy seseorang tidak terbatas pada

situasi yang spesifik atau tertentu saja.

Namun, dimensi ini juga mengacu pada

variasi situasi di mana penilaian tentang

self efficacy dapat diterapkan. Generality

yang tinggi akan menggunakan

pengalaman sebagai cara atau hal yang

berharga untuk mencapai keberhasilan di

dimasa mendatang. Sebaliknya jika

generality rendah akan cenderung tidak

mampu dalam menggunakan

pengalamannya dan menjadi hambatan atau

kegagalan untuk meraih keberhasilan.

3. Definisi Kecemasan (anxiety)

Menurut Spielberger (1996)

mengemukakan kecemasan adalah

“As a signal of danger, anxiety is

accompried by a host of interrelated

somatic procese which are in the nature of

activity preparatory to emergency ation”.

Kecemasan merupakan tanda

datangnya bahaya, kecemasan merupakan

pengantar yang terhubung dengan proses

somatik yang dimana dalam aktifitas dari

situasi yang membahayakan, dalam arti

bahwa bahaya datang maka dalam diri

individu akan terjadi proses untuk mampu

menyeimbangkan kondisi dari luar

lingkungan.

Kecemasan menurut Speilberger

(1972) yaitu reaksi emosional yang tidak

menyenangkan terhadap bahaya yang nyata

atau imaginer yang disertai dengan

perubahan pada system saraf otonom dan pengalaman

subyektif sebagai tekanan, ketakutan, dan kegelisahan.

“A-State will be used to refer to the complex

emotional reactions that are evoked in individuals who

interpret specific situations as personally threatening”

(Spielberger, 1972:30). State Anxiety akan digunakan

untuk merujuk pada reaksi emosional kompleks yang

ditimbulkan pada individu yang menafsirkan situasi

tertentu sebagai ancaman pribadi (Spielberger,

1972:30).

4. Kecemasan Sesaat (state anxiety)

Menurut Spielberger (1972:29) kecemasan sesaat

dapat diartikan sebagai berikut:

“State Anxiety (A-state) may be conceived of as a

complex, relatively unique emotional condition or

reaction that may vary in intensity and fluctuate

overtime. More specifically, A-state may be

conceptualized as consisting of unpleasant,

consciously-perceived feelings of tension and

apprehension with asociated activation or aroual of the

autonomic nervous system”.

Kecemasan sesaat berespon dari suatu yang

komplek, yang secara relatif merupakan kondisi atau

reaksi emosional yang unik, bervariasi dalam intensitas

dan setiap saat berubah-ubah. Secara lebih spesifik,

kecemasan sesaat ini dikonseptualisasikan sebagai

munculnya perasaan tidak senang (unpleasant),

perasaan tegang (tension), dan perasaan takut

(apprehension) yang disertai dengan adanya

peningkatan aktivitas sistem syaraf pusat.

Kecemasan sesaat (state anxiety) adalah kondisi

emosional yang sementara atau sesaat pada individu

yang bersifat subjektif, karena adanya ketegangan dan

kekhawatiran serta menghasilkan akifitas sistem saraf

otonom. State anxiety memiliki variasi intensitas dan

derajat yang berbeda-beda dari waktu ke waktu sesuai

dengan kondisi individu. State anxiety memberikan

gambaran kecemasan yang di hayati sehubungan

dengan penghayatan individu terhadap situasi yang

akan menimbulkan kecemasan

5. Komponen kecemasan

Komponen - komponen yang dimunculkan dalam

State-Trait Anxiety Inventory (STAI) yang disusun

oleh Spielberger & Gorsuch pada tahun 1996 dan oleh

Spielberger et.al pada tahun 1970 (Spielberger, 1972).

Kecemasan dipandang sebagai suatu reaksi emosional

Page 5: KONTRIBUSI SELF EFFICACY TERHADAP STATE ANXIETY PADA ...

Universitas Jenderal Achmad Yani | 61

Jurnal Ilmiah Psikologi Reliabel

yang tidak menyenangkan dan dianggap

mengancam dimana hal tersebut diiringi

oleh:

a) Tension, merupakan suatu kondisi

kegelisahan, kerisauan hati yang

disertai dengan ketegangan otot

dimana otot-otot kehilangan kekuatan

dan koordinasinya dan tulang sendi

menjadi kaku.

b) Nervousness, suatu keadaan gugup

atau resah dengan emosionalitas yang

semakin meninggi seperti mudah

tersinggung atau mudah marah.

c) Worry, merupakan salah satu

komponen kognitif dari kecemasan

(anxiety) dimana seseorang merespon

situasi sebagai suatu situasi yang

mengancam bagi dirinya dengan

khawatir dan ketidakmampuannya

dalam menghadapi situasi mengancam.

d) Apprehension, yang didasari oleh

adanya suatu persepsi yang memiliki

suatu tujuan tertentu, proses dimana

seseorang mempersepsikan ketakutan

yang ada dalam diri merupakan suatu

bahaya (Spielberger,

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian

deskriptif kuantitatif, yang didasarkan pada

pendekatan deduktif. Penelitian ini

melibatkan dua variabel, yaitu independent

variabel dan dependent variabel:

IV (Indenpendent Variabel): Self Efficacy

DV (Dependent Variabel): State Anxiety.

Peneliti melakukan pengumpulan data

dengan cara menyebarkan kuesioner

sebagai data utama dan wawancara sebagai

data penunjang. Dalam penelitian ini

populasinya yaitu mahasiswa Fakultas

Psikologi Universitas Jenderal Achmad

Yani yang sedang melakukan proses

peyusunan skripsi sebanyak 206

mahasiswa. Sampel penelitian yaitu

sebanyak 127 mahasiswa mahasiswa

Fakultas Psikologi Universitas Jenderal

Achmad Yani. Teknik pengambilan sampel

menggunakan teknik stratified random

sampling.

Alat ukur yang akan digunakan untuk mengukur

variabel self efficacy adalah dengan menggunakan

kuisioner. Dimensi dalam self-efficacy ini ada 3 bagian

dimensi yaitu level, strength dan generality. Dimana

setiap dimensi diturunkan menjadi item-item

kuesioner. Tipe skala pengukuran yang akan digunakan

pada penelitian ini yaitu skala Likert. State trait anxiety

inventory (STAI) ini disusun oleh Spielberger et.al pada

tahun 1970. Dalam penelitian ini alat ukur State

Anxiety terdiri dari 20 item pernyataan.

Untuk pengujian validitas alat ukur self-efficacy,

menggunakan construct validity, dengan teknik analisa

menggunakan Confirmatory Factor Analysis (CFA).

Alat bantu untuk melakukan proses pengujian ini

menggunakan program JASP versi 12.2. Berdasarkan

hasil uji validitas untuk aspek Level, koefisien

Standardized Loading Factor (SLF) didapatkan antara

0,569 – 0,789 semua item dinyatakan valid karena di

atas ≥ 0,5. Berdasarkan hasil uji validitas untuk aspek

Strength, koefisien Standardized Loading Factor (SLF)

didapatkan antara 0,511 – 0,895 semua item dinyatakan

valid karena di atas ≥ 0,5. Berdasarkan hasil uji

validitas untuk aspek generality, koefisien

Standardized Loading Factor (SLF) didapatkan antara

0,523 – 0,734 semua item dinyatakan valid karena di

atas ≥ 0,5. Berdasarkan hasil uji validitas untuk alat

ukur STAI di dapatkan 18 aitem yang Standardized

Loading Factor (SLF) diatas 0,5 dan terdapat 2 aitem

yang diatas 0,4 dinyatakan digunakan.

Berikut adalah hasil uji reliabilitas alat ukur Self

efficacy:

Uji Reliabilitas Alat Ukur Self Efficacy

Scale Reliability Statistics McDonald's ω Average interitem

correlation

scale

scale 0.953 0.452

Note. Of the observations, 80 were used, 0 were excluded listwise,

and 80 were provided.

Berikut adalah hasil uji reliabilitas alat ukur State

Anxiety:

Scale Reliability Statistics McDonald's ω Average interitem

correlation

scale

scale 0.940 0.436

Page 6: KONTRIBUSI SELF EFFICACY TERHADAP STATE ANXIETY PADA ...

Universitas Jenderal Achmad Yani | 62

Jurnal Ilmiah Psikologi Reliabel

Note. Of the observations, 80 were used, 0 were

excluded listwise, and 80 were provided.

Hipotesis Statistik

Penelitian ini dilakukan untuk menguji

pengaruh variabel independen yaitu self

efficacy terhadap variabel dependen yaitu

State Anxiety. Hipotesis yang di ajukan

dalam penelitian ini sebagai berikut:

Hipotesis 1

H0 : R2 = 0, H0 = Diterima, Tidak terdapat

pengaruh Self Efficacy terhadap State

Anxiety pada mahasiswa yang sedang

menyusun skripsi di Fakultas Psikologi

Universitas Jenderal Achmad Yani.

H1 : R2 0, H0 = Ditolak, Terdapat pengaruh Self Efficacy terhadap State

Anxiety pada mahasiswa yang sedang

menyusun skripsi di Fakultas Psikologi

Universitas Jenderal Achmad Yani.

Hipotesa 2

H0 : R2 = 0, H0 = Diterima, Tidak terdapat

pengaruh pengaruh Dimensi Level terhadap

State Anxiety pada mahasiswa yang sedang

menyusun skripsi di Fakultas Psikologi

Universitas Jenderal Achmad Yani.

H1 : R2 0, H0 = Ditolak, Terdapat

pengaruh Dimensi Level terhadap State

Anxiety pada mahasiswa yang sedang

menyusun skripsi di Fakultas Psikologi

Universitas Jenderal Achmad Yani.

Hipotesis 3

H0 : R2 = 0, H0 = Diterima, Tidak terdapat

pengaruh Dimensi Strength terhadap State

Anxiety pada mahasiswa yang sedang

menyusun skripsi di Fakultas Psikologi

Universitas Jenderal Achmad Yani.

H1 : R2 0, H0 = Ditolak, Terdapat pengaruh Dimensi Strength terhadap State

Anxiety pada mahasiswa yang sedang

menyusun skripsi di Fakultas Psikologi

Universitas Jenderal Achmad Yani.

Hipotesis 4

H0 : R2 = 0, H0 = Diterima, Tidak terdapat pengaruh

Dimensi Generality terhadap State Anxiety pada

mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di Fakultas

Psikologi Universitas Jenderal Achmad Yani.

H1 : R2 0, H0 = Ditolak, Terdapat pengaruh Dimensi

Generality terhadap State Anxiety pada mahasiswa

yang sedang menyusun skripsi di Fakultas Psikologi

Universitas Jenderal Achmad Yani.

HASIL PENELITIAN

Hal utama dari penelitian ini adalah mengenai

pegaruh Self Efficacy terhadap State Anxiety pada

mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di Fakultas

Psikologi Universitas Jenderal Achmad Yani. Dalam

penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana

dengan program JASP versi 0.12.2.

Tabel Taraf Signifikansi Self Efficacy Terhadap

State Anxiety

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil dari

uji regresi Self Efficacy terhadap State Anxiety

diperoleh nilai p-value sebesar <.001 (p < 0.005).

Dengan demikian hipotesis statistik H0 ditolak dan H1

diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat

pengaruh Self Efficacy terhadap State Anxiety pada

mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di Fakultas

Psikologi Universitas Jenderal Achmad Yani.

Tabel Pengaruh Self Efficacy terhadap State Anxiety

Model Summary - STATE ANXIETY

Model R R² Adjusted R² RMSE

H₀ 0.000 0.000 0.000 11.629

H₁ 0.322 0.104 0.097 11.053

Berdasarkan tabel diatas, diperoleh nilai R sebesar

0.322. Kemudian didapatkan juga nilai R² pada Self

Efficacy sebesar 0.104 atau sebesar 10.4%. Hal ini

menunjukkan bahwa presentase pengaruh Self efficacy

terhadap State Anxiety pada mahasiswa yang sedang

Page 7: KONTRIBUSI SELF EFFICACY TERHADAP STATE ANXIETY PADA ...

Universitas Jenderal Achmad Yani | 63

Jurnal Ilmiah Psikologi Reliabel

menyusun skripsi di Fakultas Psikologi

Universitas Jenderal Achmad Yani sebersar

10.4%

Tabel Taraf Signifikansi Dimensi Level

Terhadap State Anxiety

Berdasarkan Hasil uji statistik di atas

dapat diketahui hasil dari uji regresi

dimensi Level terhadap State Anxiety

diperoleh nilai p-value sebesar <.001 (p <

0.005). Maka, model regresi ini dapat

digunakan, yang artinya dimensi level

mampu memprediksi state anxiety. Oleh

karena itu, hipotesis statistik H0 ditolak dan

H1 di terima sehingga dapat dikatakan

bahwa terdapat pengaruh dimensi Level

terhadap State Anxiety pada mahasiswa

yang sedang menyusun skripsi di Fakultas

Psikologi Universitas Jenderal Achmad

Yani.

Tabel Pengaruh Dimensi Level Terhadap

State Anxiety

Model Summary - STATE ANXIETY

Model R R2 Adjusted R2 RMSE

H0 0.000 0.000 0.000 11.629

H1 0.348 0.121 0.114 10.947

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai R sebesar 0.348. Kemudian

didapatkan juga nilai R² pada dimensi Level

sebesar 0.121 atau sebesar 12.1%. Hal ini

menunjukkan bahwa presentase pengaruh

dimensi Level terhadap State Anxiety pada

mahasiswa yang sedang menyusun skripsi

di Fakultas Psikologi Universitas Jenderal

Achmad Yani sebesar 12.1%.

Tabel Taraf Signifikansi Dimensi

Strength Terhadap State Anxiety

Berdasarkan hasil uji statistik dapat diketahui hasil dari uji regresi Dimensi Strength terhadap State

Anxiety diperoleh nilai p-value sebesar 0,001 (p <

0.005). Maka model regresi ini dapat digunakan, yang

artinya Dimensi Strength mampu memprediksi State

Anxiety. Dengan demikian hipotesis statistik H0

ditolak dan H1 di terima sehingga dapat dikatakan

bahwa terdapat pengaruh Dimensi Strength terhadap

State Anxiety pada mahasiswa yang sedang menyusun

skripsi di Fakultas Psikologi Universitas Jenderal

Achmad Yani.

Tabel Pengaruh Dimensi Strength Terhadap State

Anxiety

Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai R sebesar

0.281. Kemudian didapatkan juga nilai R² pada

strength sebesar 0.079 atau sebesar 7,9%.

Hal tersebut menunjukkan bahwa presentase

pengaruh Dimensi Strength terhadap State Anxiety

pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di

Fakultas Psikologi Universitas Jenderal Achmad Yani

sebesar 7,9%.

Tabel Taraf Signifikansi Dimensi Generality

Terhadap State Anxiety

Berdasarkan Hasil uji statistik di atas dapat

diketahui hasil dari uji regresi Dimensi Generality

terhadap State Anxiety diperoleh nilai p-value sebesar

0,003 (p < 0.005). Maka model regresi ini dapat

digunakan, yang artinya dimensi generality mampu

memprediksi State Anxiety. Dengan demikian hipotesis

statistik H0 ditolak dan H1 diterima sehingga dapat

dikatakan bahwa terdapat pengaruh dimensi generality

terhadap State Anxiety pada mahasiswa yang sedang

Page 8: KONTRIBUSI SELF EFFICACY TERHADAP STATE ANXIETY PADA ...

Universitas Jenderal Achmad Yani | 64

Jurnal Ilmiah Psikologi Reliabel

menyusun skripsi di Fakultas Psikologi

Universitas Jenderal Achmad Yani.

Tabel Nilai Pengaruh Dimensi

Generality Terhadap State Anxiety

Berdasarkan tabel 20 diperoleh nilai R

sebesar 0.266. Kemudian didapatkan juga

nilai R² pada Dimensi Generality sebesar

0.071 atau sebesar 7,1%. Hal ini

menunjukkan bahwa presentase pengaruh

Self efficacy terhadap State Anxiety pada

mahasiswa yang sedang menyusun skripsi

di Fakultas Psikologi Universitas Jenderal

Achmad Yani sebersar 7,1%.

Gambaran Hasil Tabulasi Silang Antara

Variabel Self Efficacy dengan State

Anxiety Self Efficacy State Anxiety Total

Tinggi Sedang Rendah

Tinggi Jumlah 31 76 19 126

Persentase 24,4% 59,80% 15% 99,20%

Rendah Jumlah 1 0 0 1

Persentase 0,80% 0% 0% 0,80%

Total

Jumlah 32 76 19 127

Persentase 25,2% 59,80% 15% 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari 127 mahasiswa

Fakultas Psikologi Universitas Jenderal

Achmad Yani yang menjadi sampel dalam penelitian

ini, diperoleh hasil bahwa terdapat 31 mahasiswa

(24,4%) yang memiliki self efficacy tinggi dan

menunjukan state anxiety yang tinggi, lalu sebanyak 76

mahasiswa (59,80%) memiliki self efficacy yang tinggi

dan menunjukan State anxiety sedang, kemudian

sebanyak 19 mahasiswa (15%) menunjukan self

efficacy yang tinggi dan menunjukan state anxiety yang

rendah. Selain itu, terdapat 1 mahasiswa (0,80%)

memiliki self efficacy yang rendah dan menunjukan

state anxiety tinggi.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan

kepada 127 Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas

Jenderal Achmad Yani yang sedang menyusun skripsi,

didapatkan hasil uji regresi Self Efficacy terhadap State

Anxiety diperoleh nilai p-value sebesar <.001 (p <

0.005). Oleh karena itu, hipotesis statistik H0 ditolak

sehingga dapat ditarik kesimpulan yaitu terdapat

pengaruh signifikan antara variabel Self Efficacy

terhadap State Anxiety. Hal tersebut menunjukkan

bahwa self efficacy yang dimiliki oleh mahasiswa dapat

mempengaruhi state anxiety yang dirasakan ketika

mereka sedang menyusun skripsi.

Dalam penelitian ini, diperoleh data bahwa Self

Efficacy memiliki pengaruh sebesar 10,4% terhadap

State Anxiety pada mahasiswa yang sedang menyusun

skripsi di Fakultas Psikologi Universitas Jenderal

Achmad Yani. Namun demikian, masih ada faktor-

faktor maupun variabel lain sekitar 89,6% yang dapat

mempengaruhi State Anxiety tetapi tidak dibahas

dalam penelitian ini.

Self Efficacy di perlukan oleh mahasiswa agar

mereka dapat menyelesaikan tuntutan-tuntutan yang

ada pada proses penyusunan skripsi agar dapat lulus

dari perkuliahan. Diharapkan dengan mempunyai self

efficacy yang tinggi maka mahasiswa dapat

menyelesaikan skripsi dengan baik dan tepat waktu.

Menurut Bandura (1997), seseorang yang memiliki self

efficacy tinggi akan meningkatkan kemampuan untuk

mengembangkan usaha-usaha dalam menyelesaikan

suatu tugas. Sedangkan sesorang yang memiliki self

efficacy rendah akan menghambat kemampuan yang

dimiliki individu dalam mengembangkan usaha-usaha

untuk menyelesaikan suatu tugas tertentu.

Mahasiswa yang memiliki tingkat self efficacy

yang rendah akan membuat mereka merasa tidak yakin

Page 9: KONTRIBUSI SELF EFFICACY TERHADAP STATE ANXIETY PADA ...

Universitas Jenderal Achmad Yani | 65

Jurnal Ilmiah Psikologi Reliabel

dengan kemampuan yang dimiliki,

sehingga usaha yang dikeluarkan pun

menjadi terbatas terutama dalam mengatasi

kesulitan yang dirasakan dalam menyusun

skripsi. Sedangkan dengan memiliki self

efficacy yang tinggi akan membuat

mahasiswa yakin dengan kemampuanyang

dimilikinya, sehingga dapat berusaha untuk

mengatasi kesulitan yang dirasakan dalam

menyusun skripsi.

Menurut mahasiswa Fakultas

Psikologi Unjani yang sedang menyususn

skripsi, adanya tuntutan dari luar diri

individu seperti adanya tuntutan dari

keluarga untuk cepat lulus, mengalami

kesulitan mencari literature, dan

kekhawatiran kurangnya waktu dalam

menyusun skripsi dapat memunculkan

kecemasan. Ketika individu tidak dapat

mengatasi kesulitan yang ada maka akan

memunculkan kecemasan. Menurut

Spielberger (1972), kecemasan adalah

reaksi emosi yang tidak menyenangkan

terhadap bahaya yang nyata atau imaginer

yang disertai dengan perubahan pada

system saraf otonom dan pengalaman

subyektif sebagai tekanan, ketakutan, dan

kegelisahan. Munculnya kecemasan yang

dirasakan bagi mahasiswa pada saat proses

menyusun skripsi merupakan suatu reaksi

kecemasan sesaat. State Anxiety di

konseptualisasikan sebagai munculnya

perasaan tidak senang, perasaan tegang dan

perasaan takut yang disertai adanya

peningkatam aktivitas saraf otonom

(Spielberger, 1972).

Munculnya kecemasan yang dirasakan

oleh mahasiswa berdasarkan penelitian ini

adalah karena kurangnya keyakinan akan

kemampuannya dan usaha dalam mengatasi

masalah yang dihadapi. Kecemasan dapat

muncul ketika dihadapkan dengan tuntutan

yang mengancam bagi mahasiswa. Skripsi

sering di anggap sebagai hal yang

menakutkan bagi mahasiswa, karena

sebagai penentu kelulusan. Ketika

mahasiswa merasa adanya beban atau

tuntutan yang di rasa dan kesulitan dalam

mengatasinya akan memunculkan kecamasan.

Kecemasan yang dirasakan mahasiswa Psikologi

Unjani seperti merasakan jantungnya berdetak lebih

kencang tidak seperti biasanya, keluar keringat yang

berlebih, khawatir kurangnya waktu untuk

menyelesaikan skripsi, sering terbangun karena

memikirkan skripsi, ketika bimbingan sering ke WC

dan sering merasa haus saat bimbingan. Oleh karena

itu, dengan memiliki self efficacy yang tinggi

mahasiswa diharapkan dapat mengatasi kesulitan-

kesulitan dalam menyusun skripsi. Diharapkan pula,

ketika para mahasiswa mampu mengatasi kesulitan-

kesulitan yang dihadapi dalam penyusunan skripsi

dapat menurunkan kecemasan sesaat yang dirasakan

oleh mereka.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan,

diperoleh juga hasil mengenai pengaruh masing-

masing dimensi self efficacy yaitu level, strength dan

generality terhadap state anxiety yang dirasakan oleh

mahasiswa.

Dimensi level berkaitan dengan tingkat kesulitan

tugas ketika individu merasa mampu untuk

melakukannya atau mengatasinya. Pada mahasiswa,

dimensi ini mengacu pada persepsi mereka mengenai

taraf kesulitan tugas dalam menyusun skripsi yang

diyakini mahasiswa akan mampu untuk dilakukan atau

menghindar dari tugas. Pada dimensi Level ini,

menggambarkan bahwa penilaian mahasiswa

mengenai tingkat kesulitan yang dihadapi dalam

menyusun skripsi dapat mempengarui tingkatan state

anxiety yang dirasakan oleh mahasiswa. Dari hasil

penelitian menunjukan nilai signifikasi <.001 yang

artinya dimensi level dapat memprediksi state anxiety

dan hipotesis stastitik H0 ditolak. Terdapat nilai

kontribusi dari Level sebesar 12,1%. Oleh karena itu,

dimensi level merupakan dimensi yang memiliki

pengaruh tertinggi terhadap state anxiety pada

mahasiswa yang sedang sedang menyusun skripsi.

Dimensi strength berkaitan dengan tingkat

kekuatan yang dimiliki oleh individu mengenai

kemampuan yang dimilikinya. Kekuatan yang lemah

akan mudah digoyahkan oleh pengalaman yang tidak

mendukung. Sebaliknya, kekuatan yang tinggi

mendorong individu akan tetap bertahan dalam

usahanya. Dimensi ini mengacu pada tingkat kekuatan

individu terhadap keyakinan yang dibuatnya atau

dimilikinya. Individu yang memiliki strength yang

tinggi akan miliki keyakinan yang kuat mengenai

Page 10: KONTRIBUSI SELF EFFICACY TERHADAP STATE ANXIETY PADA ...

Universitas Jenderal Achmad Yani | 66

Jurnal Ilmiah Psikologi Reliabel

ketahanan dan tidak mudah frustrasi dalam

menghadapi hambatan dan sebaliknya

ketika seseorang memiliki strength yang

rendah maka akan merasakan frustrasi atau

tidak tahan dengan hambatan yang ada

(Bandura, 1997). Pada dimensi Strength

menggambarkan bahwa mahasiswa

memiliki keyakinan untuk tetap berusaha

menyelesaikan skripsi walapun mengalami

kesulitan dalam menyelesaikannya. Dari

hasil penelitian menunjukan nilai

signifikasi <0.001 yang artinya dimensi

strength dapat memprediksi state anxiety

dan hipotesis stastitik H0 ditolak. Terdapat

nilai kontribusi dari Strength sebesar 7,9%.

Dengan demikian semakin tinggi Strength

maka dapat membuat state anxiety yang

dirasakan akan mengalami penurunan pada

mahasiswa yang sedang menyusun skripsi.

Dimensi generality berkaitan dengan

bagaimana seseorang menggeneralisasikan

tugas-tugas yang mana individu tersebut

merasa yakin terhadap kemampuannya

dalam menghadapi suatu tugas atau

sebaliknya yang akan menjadi hambatan.

Individu dapat merasa yakin terhadap

kemampuan dirinya. Ketika pengalaman

sebagai suatu pelajaran berharga bagi

dirinya atau menjadikan sebagai kegagalan

dan hambatan bagi dirinya. Dimensi

generality merupakan suatu konsep bahwa

self efficacy seseorang tidak terbatas pada

situasi yang spesifik atau tertentu saja.

Namun, dimensi ini juga mengacu pada

variasi situasi di mana penilaian tentang

self efficacy dapat diterapkan. Generality

yang tinggi akan menggunakan

pengalaman sebagai cara atau hal yang

berharga untuk mencapai keberhasilan di

dimasa mendatang. Sebaliknya jika

generality rendah akan cenderung tidak

mampu dalam menggunakan

pengalamannya dan menjadi hambatan atau

kegagalan untuk meraih keberhasilan

(Bandura, 1997). Pada dimensi Generality

mahasiswa merasa terbantu dalam proses

penyusunn skripsi dari pengalaman

sebelumnya seperti dari pembuatan alat

ukur di mata kuliah kontruksi tes, laporan KKU,

metodologi penelitian, dan dalam pembuat makalah

saat perkuliahan. Hal ini dapat menggambarkan bahwa

mahasiswa memiliki keyakinan terhadap kemampuan

yang dimiliki dari pengalaman sebelumnya yang akan

membantu dalam menyelesaikan skripsi. Dari hasil

penelitian menunjukan nilai signifikasi <0.003 yang

artinya dimensi Generality dapat memprediksi state

anxiety dan hipotesis stastitik H0 ditolak. Terdapat nilai

kontribusi dari generality sebesar 7,1%. Dengan

demikian semakin tinggi generality maka dapat

mempegaruhi kecemasan pada mahasiswa yang sedang

menyusun skripsi.

Jika dilihat dari hasil tabulasi silang antara self

efficacy dan state anxiety, didapatkan hasil 99,07%

mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di Fakultas

Psikologi Universitas Jenderal Achmad Yani memiliki

self efficacy yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa

mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di Fakultas

Psikologi Unjani memiliki keyakinan akan

kemampuan dirinya untuk mengatur dan melaksanakan

serangkaian tindakan yang di perlukan untuk

menyelesaikan skripsi. Mahasiswa merasa memiliki

kemampuan untuk menyusun skripsi. Dengan memiliki

self efficacy pada mahasiswa dapat meningkatkan

usaha untuk mengatasi kesulitan-kesulitan maupun

hambatan dan tuntutan dalam menyelesaikan skripsi.

Mahasiswa merasa yakin dapat menyelesaikan skripsi

dengan tepat waktu.

Berdasarkan hasil tabulasi silang pula, mayoritas

(59,80%) mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di

Fakultas Psikologi Universitas Jenderal Achmad Yani

memiliki state anxiety yang sedang. Berarti mahasiswa

merasakan kecemasan yang memunculkan perasaan

tidak senang, perasaan tegang dan perasaan takut pada

saat menyusun skripsi. Akan tetapi dari kecemasan

tersebut bila mahasiswa dapat menyikapinya dengan

baik akan mendorong dirinya untuk mengerjakan

skripsi dan mempersiapkan yang harus dikerjakan

dalam pembuatan skripsi agar dapat menyelesaikan.

Dari table hasil tabulasi silang juga, diketahui

sebanyak 31 mahasiswa (24,4%) memiliki kategori self

efficacy yang tinggi dan state anxiety yang tinggi. Hal

ini mengindikasikan bahwa mahasiswa memiliki

keyakinan yang tinggi terhadap kemampuan yang

dimilikinya untuk mengatur dan melaksanakan

serangkaian tindakan yang diperlukan untuk

menghasilkan pencapaian untuk menyelesaikan

Page 11: KONTRIBUSI SELF EFFICACY TERHADAP STATE ANXIETY PADA ...

Universitas Jenderal Achmad Yani | 67

Jurnal Ilmiah Psikologi Reliabel

skripsi. Maka dengan state anxiety yang

tinggi mengindikasikan bahwa mahasiswa

memunculkan perasaan tidak senang,

perasaan tegang, dan perasaan takut dalam

proses penyusunan skripsi. Berdasarkan

hasil wawancara lanjutan kepada

mahasiswa, pada saat mengerjakan skripsi

mereka merasa bersungguh-sungguh dalam

mengerjakan, merasa dapat mengatasi

kesulitan, dan merasa yakin dapat

menyelesaikan skripsi pada waktunya,

tetapi dengan state anxiety yang tinggi

mahasiswa juga merasakan cemas.

Menurut mahasiswa skripsi sangatlah

penting karena sebagai penentu agar dapat

lulus, sehingga mereka tetap saja

merasakan takut kurangnya waktu dalam

menyelesaikan skripsi. Mahasiswa juga

merasa cemas karena adanya faktor luar

seperti adanya tekanan dari keluarga untuk

cepat lulus, memiliki masalah keluarga

yang membuat kurangnya fokus dalam

menyelesaikan skripsi, kurangnya

dukungan dari teman-teman, dan ketika

adanya pandemi covid 19 mahasiswa sulit

berdiskusi dan merasa kurangnya waktu

dalam bimbingan.

Berdasarkan haisl tabulasi silang, dapat

diketahui sebanyak 76 mahasiswa

(59,80%) memiliki kategori self efficacy

yang tinggi dan state anxiety yang sedang.

Hal ini mengindikasikan bahwa mahasiswa

memiliki keyakinan yang tinggi terhadap

kemampuan yang dimilikinya untuk

mengatur dan melaksanakan serangkaian

tindakan yang diperlukan untuk

menghasilkan pencapaian dalam

menyelesaikan skripsi. Ketika mahasiswa

memiliki keyakinan yang tinggi maka akan

menurunkan kecemasan dalam dirinya.

Dengan self efficacy yang tinggi

diharapkan mahasiswa akan mampu

mengatasi kendala atau kesulitan yang

muncul, sehingga akan menurunkan

kecemasan. Dengan state anxiety yang

sedang mahasiswa merasakan kecemasan.

Mahasiswa merasakan kecemasan dalam

dirinya sehingga dapat diperlukan untuk

mendorong dalam mempersiapkan diri atau

mempersiapkan dalam mengatasi situasi. Dari hasil

wawancara lanjutan mereka merasa yakin dapat lulus

tepat waktu dan mereka merasa yakin dapat

mengerjakan skripsi sebaik mungkin. Mereka

merasakan kecemasan karena tetap saja merasakan

takut kurangnya waktu dalam menyelesaikan skripsi

dan adanya tuntutan daari faktor luar. Akan tetapi dari

kecemasan tersebut mahasiswa terdorong mengerjakan

skripsi dan mempersiapkan yang harus dikerjakan

dalam pembuatan skripsi agar dapat menyelesaikan.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil yang telah didapatkan, simpulan

dari penelitian ini adalah:

1. Terdapat pengaruh Self Efficacy terhadap State

Anxiety pada mahasiswa yang sedang menyusun

skripsi di Fakultas Psikologi Universitas Jenderal

Achmad Yani, dengan nilai P-value sebesar <.001

dan nilai presentase pengaruh sebesar 10,4%.

2. Terdapat pengaruh Level Terhadap State Anxiety

pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di

Fakultas Psikologi Universitas Jenderal Achmad

Yani, dengan nilai p-value sebesar <.001.

3. Terdapat pengaruh Strength Terhadap State

Anxiety pada mahasiswa yang sedang menyusun

skripsi di Fakultas Psikologi Universitas Jenderal

Achmad Yani, dengan nilai p-value sebesar 0.001.

4. Terdapat pengaruh Generality Terhadap State

Anxiety pada mahasiswa yang sedang menyusun

skripsi di Fakultas Psikologi Universitas Jenderan

Achmad Yani, dengan nilai p-value sebesar 0.003.

5. Pada dimensi Self Efficacy yang memberikan

pengaruh tertinggi terhadap State Anxiety pada

mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di

Fakultas Psikologi Universitas Jenderal Achmad

Yani yaitu Level dengan pengaruh sebesar 12,1%.

6. Mayoritas mahasiswa di Fakultas Psikologi

Universitas Jenderal Achmad Yani yang sedang

menyusun skripsi memiliki skor kategori Self

Efficacy yang tinggi sebesar 99,07%. Kemudian

memiliki skor kategori State Anxiety pada

mahasiswa di Fakultas Psikologi Universitas

Jenderal Achmad Yani yang sedang menyusun

skripsi sebesar 59,80% kedalam kategori sedang.

Page 12: KONTRIBUSI SELF EFFICACY TERHADAP STATE ANXIETY PADA ...

Universitas Jenderal Achmad Yani | 68

Jurnal Ilmiah Psikologi Reliabel

Adapun saran yang dapat diberikan

berdasarkan hasil penelitian ini adalah:

Saran Teoritis

1. Untuk peneliti selanjutnya, jika akan

melakukan penelitian serupa untuk

lebih memperhatikan faktor-faktor

yang dapat mempengaruhi State

Anxiety seperti tuntutan dari keluarga

dan dukungan dari teman-teman.

2. Memperkaya pembahasan dengan

menyangkutkan faktor-faktor yang

belum di teliti atau variabel lain dan

memperluas ruang lingkup seperti

menambah sampel dan populasi dalam

penelitian sehingga diharapkan dapat

meningkatkan kualitas penelitian dan

jawaban yang diperoleh akan lebih

bervariasi.

Saran Praktis

1. Diharapkan mahasiswa mampu

mempersepsikan suatu stressor sebagai

hal yang positif yaitu sebagai suatu

tantangan yang harus dihadapi

sehingga memicu mahasiswa untuk

melakukan usaha-usaha dalam

mengatasi stressor.

2. Diharapkan mahasiswa mampu

mempertahankan self efficacy dalam

dirinya dalam tingkatan tinggi,

sehingga kecemasan sesaat yang

dirasakan dapat berada pada taraf yang

sedang ataupun rendah.

3. Bagi pihak instansi, memberikan

pembinaan bagi mahasiswa untuk

dapat memiliki taraf self efficacy yang

tinggi, sehingga dapat mempengaruhi

tingkatan state anxiety yang dirasakan

oleh mahasiswa yang sedang

menyusun skripsi.

DAFTAR PUSTAKA

Alwisol. (2009). PSIKOLOGI KEPRIBADIAN.

Malang: UMM PRESS.

Azwar, S. (2004). Reliabilitas dan Validitas.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bandura, A. (1997). Self-efficacy: The Exercise of

Control. New York: W.H. Freeman.

Buku Mutu Matakuliah Skripsi Fakultas Psikologi

Universitas Jenderal Achmad Yani ,2017. Cimahi

Buku Pedoman Akademik Universitas Jenderal

Achmad Yani. (2019)

Dancey, C. .. (2007). Statistics without Maths for

Psychology. 5th edition.

England: Person Education.

Silalahi, U. (2010). METODE PENELITIAN SOSIAL.

Bandung: PT. Refika Aditama.

Spielberger, C. D. (1972). ANXIETY: Current Trends

in Theory and Research. New York and London:

Academic Press.

Sugiyono. (2012). METODE PENELITIAN

KUANTITATIF KUALITATIF DAN R&D.

Bandung: Alfabeta.

DAFTAR RUJUKAN

Ambiya, N. L. (2016). Hubungan Berpikir Positive

dengan State Anxiety dalam menyelesaikan skripsi

pada mahasiswa psikologi UNJANI ANGKATAN

2011.

Firmawati, S. W. (2018). Self efficacy dan kecemasan

mahasiswa tingkat akhir di AKAFARMA Banda

Aceh. Jurnal Serambi PTK, 65-69.

Laksmidewi .P. (2016). Study Deskriptif Mengenai

Self Efficacy Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi

Universitas Jenderal Achmad Yani yang

menyusun Skripsi lebih dari 2 semester.

Nur'aini, T. A. (2018). Hubungan antara self efficacy

dengan kecemasan dalam proses penyusunan

skripsi pada mahasiswa fakultas keguruan dan

ilmu pendidikan Universitas Balikpapan. Jurnal

Edueco.

Sarah Florencea, Elisabet Widyaning Hapsari. (2019).

Self Efficacy dan kecemasan dalam menghadapi

tugas akhir pada MAHASISWA UKWMS. Jurnal

Experientia Volume 7

Page 13: KONTRIBUSI SELF EFFICACY TERHADAP STATE ANXIETY PADA ...

Universitas Jenderal Achmad Yani | 69

Jurnal Ilmiah Psikologi Reliabel

Supriyantini, S. (2018). Hubungan Self

efficacy dengan prokrastinasi

akademik pada mahasiswa USU yang

sedang menyusun skripsi. Talenta

Publisher.

Ramadhan Dkk. (2019). Hubungan antara

Efikasi Diri dengan Kecemasan Pada

Mahasiswa Angktan 2015 Yang

sedang Mengerjakan Skripsi di

Universitas Islam Sultan Agung. Jurnal Unissula

Rozali, W. S. (2014). Hubungan antara self efficacy

dan kecemasan saat presentasi pada mahasiswa

Universitas Esa Unggul. Jurnal Psikologi.

Page 14: KONTRIBUSI SELF EFFICACY TERHADAP STATE ANXIETY PADA ...

Universitas Jenderal Achmad Yani | 70

Jurnal Ilmiah Psikologi Reliabel

Page 15: KONTRIBUSI SELF EFFICACY TERHADAP STATE ANXIETY PADA ...

Universitas Jenderal Achmad Yani | 71

Jurnal Ilmiah Psikologi Reliabel