Kontrasepsi Hormonal

15
Kontrasepsi Hormonal 1.Pengertian Kontrasepsi hormonal adalah alat atau obat kontrasepsi yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dimana bahan bakunya mengandung preparat estrogen dan progesterone. 2. Jenis Kontrasepsi Berdasarkan jenis dan cara pemakaiannya dikenal tiga macam kontrasepsi hormonal yaitu : Kontrasepsi Suntikan, Kontrasepsi Oral (Pil) Kontrasepsi Implant. a. Kontrasepsi Suntikan 1)Depo provera yang mengandung medroxyprogestin acetate 50 Mg. 2)Cyclofem yang mengandung medroxyprogesteron acetate dan estrogen. 3)Norethindrone enanthate (Noresterat) 200 mg yang mengandung derivate testosteron. Mekanisme Kerja Kontrasepsi Suntikan (Hartanto H.2004) a) Menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi pelepasan ovum untuk terjadinya ovulasi dengan jalan menekan pembentukan releasing faktor dari hipotalamus. b) Mengentalkan lender serviks sehingga sulit untuk ditembus oleh spermatozoa. c) Merubah suasana endometrium sehingga menjadi tidak sempurna untuk implantasi dari hasil konsepsi. 2.Keuntungan dan Kerugian a. Keuntungan ( Hartanto.H,2004 ) 1)Noristerat pemberiannya sederhana diberikan 200 mg sekali setiap 8 minggu untuk 6 bulan pertama 3 x suntikan pertama kemudian selanjutnya sekali tiap 12 minggu. 2)DMPA pemberiannya diberikan sekali dalam 12 minggu dengan dosis 150 mg. 3)Tingkat efektifitasnya tinggi 4)Tidak mengganggu pengeluaran laktasi dan tumbuh kembang bayi.

Transcript of Kontrasepsi Hormonal

Page 1: Kontrasepsi Hormonal

Kontrasepsi Hormonal

1.Pengertian

Kontrasepsi hormonal adalah alat atau obat kontrasepsi yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dimana bahan bakunya mengandung preparat estrogen dan progesterone.

2. Jenis KontrasepsiBerdasarkan jenis dan cara pemakaiannya dikenal tiga macam kontrasepsi hormonal yaitu : Kontrasepsi Suntikan, Kontrasepsi Oral (Pil) Kontrasepsi Implant.

a. Kontrasepsi Suntikan1)Depo provera yang mengandung medroxyprogestin acetate 50 Mg.2)Cyclofem yang mengandung medroxyprogesteron acetate dan estrogen.3)Norethindrone enanthate (Noresterat) 200 mg yang mengandung derivate testosteron.Mekanisme Kerja Kontrasepsi Suntikan (Hartanto H.2004)a) Menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi pelepasan ovum untuk terjadinya ovulasi dengan jalan menekan pembentukan releasing faktor dari hipotalamus.b) Mengentalkan lender serviks sehingga sulit untuk ditembus oleh spermatozoa.c) Merubah suasana endometrium sehingga menjadi tidak sempurna untuk implantasi dari hasil konsepsi.

2.Keuntungan dan Kerugian

a. Keuntungan ( Hartanto.H,2004 )1)Noristerat pemberiannya sederhana diberikan 200 mg sekali setiap 8 minggu untuk 6 bulan pertama 3 x suntikan pertama kemudian selanjutnya sekali tiap 12 minggu.2)DMPA pemberiannya diberikan sekali dalam 12 minggu dengan dosis 150 mg.3)Tingkat efektifitasnya tinggi4)Tidak mengganggu pengeluaran laktasi dan tumbuh kembang bayi.5)Suntikan tidak ada hubungannya dengan saat bersenggama.6)Tidak perlu menyimpan atau membeli persediaan.7)Kontrasepsi suntikan dapat dihentikan setelah 3 bulan dengan cara tidak disuntik ulang, sedangkan IUD dan implant yang non-bioderdable harus dikeluarkan oleh orang lain.8)Bila perlu, wanita dapat menggunakan kontrasepsi suntikan tanpa perlu memberitahukan kepada siapapun termasuk suami atau keluarga lain.9)Tidak ditemukan efek samping minor seperti pada POK yang disebabkan estrogen, antara lain mual atau efek samping yang lebih serius seperti timbulnya bekuan darah disamping estrogen juga dapat menekan produksi ASI.

b. Kerugian ( Hartanto,2004).1)Perdarahan yang tidak menentu2)terjadinya amenorhoe yang berkepanjangan3)Berat badan yang bertambah4)Sakit kepala

Page 2: Kontrasepsi Hormonal

5)Kembalinya kesuburan agak terlambat beberapa bulan6)Jika terdapat atau mengalami side efek dari suntikan tidak dapat ditarik lagi.7)Masih mungkin terjadi kehamilan, karena mempunyai angka kegagalan 0.7%.8)Pemberiannya harus dilakukan oleh orang yang profesional.9)Menimbulkan rasa sakit akibat suntikan10)Memerlukan biaya yang cukup tinggi.

3.Saat Pemberian Yang Tepat ( Wiknjosastro,2001)

a. Pasca persalinan1). Segera diberika ketika masih di Rumah Sakit atau setelah 6 minggu post partum dan sebelum berkumpul dengan suami.2). Tepat pada jadwal suntikan berikutnya.

b. Pasca Abortus1). Segera setelah perawatan atau sebelum 14 hari.2). Jadwal waktu suntikan yang diperhitungkan.

c. Interval.1). Hari kelima menstruasi2). Jadwal waktu suntikan diperhitungkan.

5. Kontra Indikasi ( Saifuddin,A.B,2003)a. Tersangka hamilb. Perdarahan ginekologi ( perdarahan melalui vagina yang tidak diketahui penyebabnyac. Tumor/keganasand. Penyakit jantung, hati, hipertensi, DM, penyakit paru-paru hebat.

6. Cara Penggunaan ( Saifuddin AB,2003).Depo provera atau Depo progestin disuntikan secara intra muscular tiap 12 minggu dengan kelonggaran batas waktu suntik, biasa diberikan kurang satu minggu.

7. Efek Samping dan Penanggulangannya ( Hartanto,H.2004)

a. Efek samping ( Hartanto,H.2004)

1) Gangguan Haid :a). Amenorhoe yaitu tidak datang haid setiap bulan selama menggunakan kontrasepsi suntikan kecuali pada pemakaian cyclofem.b). Spoting yaitu bercak-bercak perdarahan diluar haid yang terjadi selama menggunakan kontrasepsi suntikan.c). metrorhagia yaitu perdarahan yang berlebihan jumlahnya

2) KeputihanAdanya cairan putih yang berlebihan yang keluar dari jalan lahir dan terasa mengganggu ( jarang terjadi)

Page 3: Kontrasepsi Hormonal

3) Perubahan berat badanBerat badan bertambah beberapa kilogram dalam beberapa bulan setelah menggunakan kontrasepsi suntikan

4) Pusing dan sakit kepalaRasa berputar /sakit kepala, yang dapat terjadi pada satu sisi, kedua sisi atau keseluruhan dari bagian kepala . Ini biasanya bersifat sementara.

5) HematomaWarna biru dan rasa nyeri pada daerah suntikan akibat perdarahan di bawah kulit.

b. Penanggulangannya ( Saifuddin,A.B,2003)

1) Gangguan haid

a) KonselingMemberikan penjelasan kepada calon akseptor bahwa pada pemakaian kontrasepsi suntikan dapat menyebabkan gejala-gejala tersebut adalah akibat pengaruh hormonal suntikan dan biasanya gejala-gejala perdarahan tidak berlangsung lama

b) PengobatanApabila pasien ingin mendapat haid, dapat diberikan pemberian Pil KB hari I sampai ke II masing masing 3 tablet, selanjutnya hari ke IV diberikan 1 x 1 selama 3 – 5 hari. Bila terjadi perdarahan, dapat pula diberikan preparat estrogen misalnya : Lymoral 2 x 1 sehari sampai perdarahan berhenti. Setelah perdarahan berhenti, dapat dilaksanakan “tepering off” ( 1 x 1 tablet ).

2) Keputihan

a) Konseling :Menjelaskan kepada akseptor bahwa kontrasepsi suntikan jarang terjadi keputihan. Bila hal ini terjadi juga, harus dicari penyebabnya dan segera di berikan pengobatan.

b) Pengobatan :Pengobatan medis biasanya tidak diperlukan. Pada kasus dimana cairan berlebihan dapat diberikan preparat Anti Cholinergis seperti extrabelladona 10 mg dosis 2 x 1 tablet untuk mengurangi cairan yang berlebihan. Perubahan warna dan bau biasanya disebabkan oleh adanya infeksi.

3) Perubahan Berat Badan

a) Konseling :

Menjelaskan kepada akseptor bahwa kenaikan berat badan adalah salah satu efek samping kontrasepsi suntikan. Kenaikan berat badan dapat juga disebabkan hal-hal lain. Hipotesa para ahli : DMPA merangsang pusat pengendalian nafsu makan di hipotalamus

Page 4: Kontrasepsi Hormonal

yang menyebabkan akseptor makan lebih banyak dari biasanya. Disamping itu dapat pula terjadi penurunan berat badan.

b) PengobatanPengobatan diet merupakan pilihan utama. Dianjurkan untuk melaksanakan diet rendah kalori serta olahraga yang teratur. Bila terlalu kurus, dianjurkan untuk diet tinggi kalori, bila tidak berhasil dianjurkan untuk ganti cara kontrasepsi non hormonal.

4) Pusing dan Sakit Kepala

a) KonselingMenjelaskan kepada akseptor bahwa efek samping tersebut mungkin ada tetapi jarang terjadi dan biasanya bersifat sementara.

b) PengobatanPemberian anti prostaglandin untuk mengurangi keluhan acetosal 500mg, 3 x 1 tablet/hari

5) Hematoma

a) KonselingMenjelaskan kepada calon akseptor mengenai kemungkinan efek samping

b) PengobatanKompres dingin pada daerah yang membiru selama 2 hari. Setelah itu diubah menjadi kompres hangat sehingga warna biru/kuning menjadi hilang.

8. Komplikasi dan Penanggulangannya ( Saifuddin A.B,2003)

a. Komplikasi.AbsesRasa sakit dan panas didaerah suntikan. Bila terdapat abses teraba adanya benjolan yang nyeri di daerah suntikan. Biasanya diakibatkan karena pemakaian jarum suntik yang berulang dan tidak suci hama.

b. PenanggulanganPemberian antibiotic dosis tinggi ( Ampicilin 500 mg, 3 x 1 tablet / hari ).Bila abses : Berikan kompres untuk mendinginkan infeksi / mematangkan abses misalnya kompres permanganas atau rivanol. Bila ada fluktuasi pada abses, dapat dilakukan insisi abses, setelah itu diberikan tampon dan drain jangan lupa berikan antibiotic sperti penatalaksanaan pada infeksi.

10. Tempat Pelayanan ( Wijono Wibisono, 2001)a. Rumah Sakit / Rumah Sakit Bersalin / Rumah Bersalinb. Puskesmas / Balai kesehatan Masyarakat / Poliklinik Swasta / Poliklinik Pemerintah.c. Poliklinik Kelilingd. Dokter / Bidan Praktek Swasta

Page 5: Kontrasepsi Hormonal

b. Kontrasepsi Oral ( Pil )

Kontrasepsi oral adalah kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk tablet, mengandung hormon estrogen dan progestrone yang digunakan untuk mencegah hamil.Kontrasepsi oral terdiri atas lima macam yaitu :1). Pil kombinasi, dalam satu pil terdapat estrogen dan progestrone sintetik yang diminum 3 kali seminggu.2). Pil sekunseal, Pil ini dibuat sedemikian rupa sehingga mirip dengan urutan hormon yang dikeluarkan ovariun pada tiap siklus. Maka berdasarkan urutan hormon tersebut,estrogen hanya diberikan selama 14 – 16 hari pertama di ikuti oleh kombinasi progestrone dan estrogen selama 5 – 7 hari terakhir.3). Pil mini, merupakan pil hormon yang hanya mengandung progestrone dalam dosis mini ( kurang dari 0,5 mg) yang harus diminum setiap hari termasuk pada saat haid.4). Once a moth pil, pil hormon yang mengandung estrogen yang ” Long acting ” yaitu biasanya pil ini terutama diberikan untuk wanita yang mempunyai Biological Half Life panjang5). Morning after pil, merupakan pil hormon yang mengandung estrogen dosis tinggi yang hanya diberikan untuk keadan darurat saja, seperti kasus pemerkosaan dan kondom bocor.

Efek samping yang ditimbulkan kontrasepsi Oral ( Pil ).1). Nousea2). Nyeri payudara3). Gangguan Haid4). Hipertensi5). Acne6). Penambahan berat badan.

Keuntungan Kontrasepsi Oral ( Pil )1). Mudah menggunakannya2) Cocok untuk menunda kehamilan pertama dari pasangan usia subur muda.3). Mengurangi rasa sakit pada saat menstruasi4). Dapat mencegah defesiensi zat besi (Fe)5). Mengurangi resiko kanker ovarium.6) Tidak mempengaruhi produksi ASI pada saat pemakaian pil yang mengandung estrogen.

c. Kontrasepsi Implant.

Kontrasepsi implant mekanisme kerjanya adalah menekan ovulasi membuat getah serviks menjadi kental dan membuat endometrium tidak sempat menerima hasil konsepsi.

d. Efek samping Implant

Pada umumnya efek samping yang ditimbulkan implant tidak berbahaya. Yang paling sering ditemukan adalah gangguan haid yang kejadiannya bervariasi pada setiap

Page 6: Kontrasepsi Hormonal

pemakaian, seperti pendarahan haid yang banyak atau sedikit, bahkan ada pemakaian yang tidak haid sama sekali. Keadaan ini biasanya terjadi 3 – 6 bulan pertama sesudah beberapa bulan kemudian. Efek samping lain yang mungkin timbul, tetapi jarang adalah sakit kepala, mual, mulut kering, jerawat, payudara tegang, perubahan selera makan dan perubahan berat badan.

e. Keuntungan Implant.1). Efektifitas tinggi setelah dipasang2). Sistem 6 kapsul memberikan perlindungan untuk 5 tahun.3) Tidak mengandung estrogen4) Efek kontraseptif segera berakhir setelah implantnya dikeluarkan5). Implant melepaskan progestin dengan kecepatan rendah dan konstant, sehingga terhindar dari dosis awal yang tinggi.6). Dapat mencegah terjadinya anemia

f. Kerugian Implant.1). Insersi dan pengeluaran harus dikeluarkan oleh tenaga terlatih.2). Petugas medis memerlukan latihan dan praktek untuk insersi dan pengangkatan implant.3). Lebih mahal4). Sering timbul perubahan pola haid5). Akseptor tidak dapat menghentikan implant sekehendaknya sendiri.

SUMBER:

BKKBN, 1996, Apa Yang Anda Harus Ketahui Tentang Alat Kontrasepsi,Hartono hanifa, Keluarga Berencana dan Kontrasepsi

DIarsipkan di bawah: 8. KB ZONE

222.KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KONTRASEPSI HORMONALPosted:2008-07-31 18:00:47

Seperti yang telah disampaikan pada artikel sebelumnya, bahwa kontrasepsi hormonal (progesteron) terkadang menimbulkan gangguan pada siklus menstruasi.

Namun untuk lebih jelas mengenai kelebihan dan kekurangan alat kontrasepsi hormonal tersebut, dapat dibaca lebih jelas melalui uraian berikut ini.

PIL KB KOMBINASI Sangat efektif bila diminum setiap hari. Bila berhenti minum Pil KB dapat terjadi kehamilan.

Page 7: Kontrasepsi Hormonal

Pada bulan-bulan pertama pemakaian mungkin dapat menimbulkan efek samping, seperti mual, perdarahan atau flek diantara masa haid, kenaikan berat badan, atau sakit kepala. Semua gejala ini tidak berbahaya.

Aman untuk hampir semua wanita karena efek samping jarang terjadi. Dapat digunakan wanita berbagai golongan umur, baik yang sudah maupun yang

belum mempunyai anak. Dapat mencegah penyakit kanker tertentu, kurang darah (akibat kekurangan zat

besi), nyeri pada waktu haid dan beberapa kesehatan lain.

SUNTIK KB Sangat efektif untuk mencegah kehamilan bila disuntik setiap 1 bulan atau 3 bulan

(sesuai dengan jenis suntik KB). Gangguan perdarahan biasa terjadi – seperti flek-flek, perdarahan ringan diantara

2 masa haid. Setelah pemakaian satu tahun sering tidak mengalami haid. Kenaikan berat badan juga biasa terjadi atau timbul sakit kepala ringan.

Dapat digunakan wanita berbagai golongan umur, baik yang sudah maupun yang belum mempunyai anak.

Bila berhenti memakai cara KB ini, kehamilan dapat segera terjadi. Aman digunakan pada masa menyusui, setelah 6 minggu sehabis melahirkan. Membantu mencegah kanker rahim; mencegah kehamilan di luar rahim

SUSUK KB Tersedia 3 macam susuk KB terdiri dari 1 batang, 2 batang, dan 6 batang. 1,2 atau 6 buah batang ini dimasukkan dibawah kulit pada lengan bagian atas. Sangat efektif untuk masa 3 tahun (untuk jenis 1 dan 2 batang) dan 5 tahun (untuk

jenis 6 batang). Bila diinginkan, susuk KB dapat diangkat setiap waktu. Segera setelah susuk KB diangkat, wanita dapat hamil. Perubahan pola haid masih dalam batas normal – perdarahan ringan diantara masa

haid, flek-flek atau tidak haid. Juga timbul sakit kepala ringan. Aman digunakan pada masa menyusui, dipasang setelah 6 minggu sehabis

melahirkan. Membantu mencegah anemia dan kehamilan di luar kandungan.

 

3333Efek-efek Kontrasepsi Hormonal

Efek-efek yang menguntungkan dari KB hormonal, yaitu dapat mengurangi risiko terjadinya:

1. Kista ovariumGambaran sebagian besar penderita kista ovarium terjadi dikarenakan produksi berlebihan dari berbagai hormon : (PA robinskumar)

Page 8: Kontrasepsi Hormonal

• Peningkatan hormon androgen• Tingginya kadar LH• Rendahnya kadar FSH.Dengan menggunakan pil kombinasi maka dapat menekan produksi berlebihan dari androgen dan menstabilkan kadar LH dan FSH sehingga mengurangi resiko terbentuknya kista ovarium.(katzung)

2. Kanker ovarium dan endometriumPemberian estrogen dihubungkan dengan peningkatan terjadinya resiko CA endometrium dikarenakan terjadinya proses hiperplasia endometrium. Sedangkan pada pemberian pil kombinasi yaitu progestin dan estrogen maka akan mencegah terjadinya hiperplasia endometrium dan ditandai dengan penurunan resiko terjadinya kanker dengan mekanisme keseimbangan terapi hormon dari pil kombinasi tersebut. (katzung)

3. Tumor payudaraEstrogen berfungsi merangsang perkembangan stroma dan pertumbuhan duktus payudara(katzung). Pada tumor payudara, mekanisme terjadinya dapat disebabkan oleh hiperplasia epitel fibrokistik yang disebabkan oleh ketidakseimbangan estrogen yang bekerja sebagai promotor untuk proses karsinogenik (PA robbins&kumar). Keuntungan penggunaan kontrasepsi oral pil kombinasi adalah dapat menyeimbangkan fluktuasi hormon bagi wanita yang memiliki faktor resiko tumor payudara.

4. Kehamilan ektopikTidak jauh berbeda dari berbagai penjelasan di atas bahwa inti dari mekanisme kerja kontrasepsi hormonal kombinasi estrogen dan progesteron ialah dengan menyeimbangkan fluktuasi hormon dalam tubuh dimana akhirnya dapat mencegah kehamilan ektopik yang disebabkan salah satunya karena kerusakan tuba yang disebabkan oleh Inflamasi Infeksi PembedahanDengan kadar hormon dalam tubuh yang seimbang maka dapat mencegah infeksi yang dapat menginduksi inflamasi sebagai faktor utama dari terjadinya kehamilan ektopik. 

Kontrasepsi hormonal progestin mempunyai efek yang berguna bagi wanita dengan penyakit hati, hipertensi, psikosis dan tromboemboli.

1. Efek pada psikosisSejauh ini belum ada mekanisme biokimia seperti hormonal atau neuroendokrin yang jelas. Dalton menyatakan progesteron yang tiba-tiba rendah menyebabkan penyakit mental pada masa nifas. Salah satu hal yan memegang peranan penting adalah ketidakseimbangan antara hormon estrogen dan progesteron. Menurut penelitian, Progesteron sendiri dapat dijadikan maintenance terapi untuk retardasi mental, dimana progesteron dengan efektif dapat menginduksi peningkatan mental pasien. Tetapi dari hasil penelitian didapat efek tersebut akan hilang dengan segera bila pemberian

Page 9: Kontrasepsi Hormonal

progesteron dihentikan.

2. Perlindungan terhadap hipertensiHormon progesteron mempunyai efek farmakologis antimineralokortikoid. Dengan efek tersebut maka progesteron dapat melawan efek yang ditimbulkan oleh komponen estrogen yaitu menyebabkan penumpukan air di dalam jaringan tubuh yang pada akhirnya menimbulkan berbagai keluhan. Dengan sifat antimineralokortikoid, progesteron dapat memberikan manfaat tambahan yakni tidak menaikkan berat badan, mengurangi gejala bloating atau rasa kembung, memperbaiki mood (suasana hati), mengatasi keluhan menjelang dan saat haid, serta yang terpenting adalah sebagai antihipertensi.3. Keamanan pada wanita dengan penyakit hatiEstrogen dikontraindikasikan pada wanita dengan penyakit hati. Hal ini mungkin dikaitkan dengan perubahan kadar lipoprotein serum dan diketahui bahwa kontrasepsi progestin tidak mengubah kadar kolesterol serum total tetapi meningkatkan kadar trigliserida dimana metabolisme utama dari trigeliserida terjadi di hati. Bila kadar trigliserida dalam plasma meninggi oleh estrogen maka akan memperberat kerja hati untuk memetabolismenya. Sedangkan diketahui bahwa estrogen akan meningkatkan kadar HDL dalam darah. Fungsi HDL sendiri sebagai kolesterol dengan densitas tinggi adalah sebagai pengangkut lemak yang sangat efektif dapat membantu meringankan kerja hati untuk memetabolisme lemak.

4. Efek perlindungan terhadap tromboemboliMenurut penelitian, terjadi kenaikan risiko kematian 47 kali akibat penyakit kardiovaskular pada para wanita pemakai kontrasepsi yang mengandung 50 µg estrogen dan jelas dibuktikan dengan penelitian lebih lanjut bahwa penurunan dosis estrogen menurunkan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskuler. Risiko ini biasanya berupa thromboemboli vena, infark miokardium dan stroke yang terutama terjadi pada wanita dengan usia lebih dari 30 tahun, perokok atau memiliki faktor risiko kardiovaskular lain. Risiko ini sering dikaitkan dengan perubahan kadar lipoprotein serum dan diketahui bahwa kontrasepsi oral kombinasi tidak mengubah kadar kolesterol serum total tetapi meningkatkan kadar trigliserida, dimana hormon progestin dapat melindungi karena efeknya rneningkatkan kolesterol HDL dalam serum. Peningkatan kadar HDL tentunya mempunyai efek positif terhadap pembuluh darah karena mengurangi risiko terbentuknya trombus.

444Kontrasepsi Hormonal, Pilihan KB Baru Untuk Pria

Merry Wahyuningsih - detikHealth

Page 10: Kontrasepsi Hormonal

Ilustrasi (Foto: contraception.about)Seattle, Washington, Selama ini kontrasepsi untuk pria dikenal dengan menggunakan kondom, vasektomi dan yang terbaru dengan ultrasound. Sebagai pilihan baru, peneliti sedang mengembangkan kontrasepsi hormonal untuk KB pria.

Peneliti sedang membuat kemajuan pada studi tentang alat KB hormonal untuk pria, yaitu berupa gel atau suntikan testosteron. Tetapi ilmuwan menperingatkan bahwa produk ini masih dalam tahap penelitian dan belum tersedia di pasaran.

"Penelitian mengenai kontrasepsi untuk pria memang lambat karena beberapa alasan, termasuk perbedaan biologis antara pria dan wanita," ujar John Amory, profesor kedokteran dari University of Washington, seperti dilansir dari MedicalNewsToday, Rabu (16/6/2010).

Amory menuturkan, wanita memiliki periode tidak subur dalam kehidupannya, yaitu pada saat menstruasi, dan ini memungkinkan wanita untuk tidak hamil. Tetapi pria tidak memiliki periode seperti menstruasi pada wanita.

Selain itu, sistem reproduksi pria mampu memproduksi 1.000 sperma per detik, sedangkan wanita hanya membuat satu telur per bulan.

Menurut Diana Blithe, direktur program pengembangan kontrasepsi pria di National Institute of Child Health and Human Development, penelitian ini difokuskan pada pemblokiran produksi sperma dengan penggunaan testosteron yang diketahui dapat menyebabkan kemandulan bila dalam jumlah berlebih.

Namun, Blithe juga menuturkan bahwa penelitian lain telah meneliti penggunaan hormon progestin sintetis, yang telah digunakan dalam alat kontrasepsi wanita.

Untuk saat ini, pil testosteron pria belum sukses bekerja sebagai kontrasepsi karena tubuh menyerap hormon tersebut sebelum dapat menghalangi produksi sperma. Tapi peneliti telah memiliki beberapa keberhasilan dengan suntikan atau topikal hormon.

Sebagai contoh, sebuah studi Cina yang telah diterbitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism bulan Juni 2009, menemukan bahwa injeksi testosteron menghasilkan angka kehamilan 1,1 per 1.000 pria dalam waktu lebih dari 2 tahun.