Konsep Keunggulan Absolut (Mutlak) dan Komparatif

3
KONSEP KEUNGGULAN ABSOLUT (MUTLAK) DAN KOMPARATIF Perdagangan antarnegara dapat berkembang jika setiap negara memiliki keunggulan terhadap komoditas yang dihasilkan. Dalam perdagangan internasional dikenal keunggulan absolut dan komparatif. KEUNGGULAN ABSOLUT (MUTLAK) Teori keunggulan absolut dari Adam Smith sering disebut teori murni perdagangan internasional. Dasar pemikiran teori ini adalah suatu negara akan melakukan perdagangan atau pertukaran apabila setiap negara memperoleh keuntungan mutlak dari perdagangan. Suatu negara dikatakan mempunyai keuntungan mutlak dalam memproduksi suatu jenis barang apabila negara tersebut dapat memproduksi barang dengan biaya yang lebih murah dibandingkan jika barang itu diproduksi di negara lain. Dengan demikian, suatu negara akan mengekspor suatu barang jika negara tersebut dapat membuatnya secara lebih murah dibandingkan negara lain. Misalnya, ada dua negara yang sama-sama menghasilkan mobil dan televisi. Mobil dan televisi yang dihasilkan oleh kedua negara tersebut pada bulan tertentu sebagai berikut. Negara Mobil TV A 100 unit 1000 unit B 400 unit 200 unit Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa negara A menghasilkan lebih banyak televisi dibandingkan dengan negara B sehingga dalam hal ini negara A memiliki keuntungan mutlak dalam menghasilkan televisi terhadap negara B. Sementara itu, negara B lebih banyak menghasilkan mobil dibandingkan dengan negara A, dalam hal ini negara B memiliki keuntungan mutlak dalam menghasilkan mobil. Dengan demikian, jika kedua negara itu sepakat untuk melaksanakan perdagangan, sebaiknya negara A mengekspor televisi dan mengimpor mobil dari negara B. Sebaliknya, negara B mengekspor mobil ke negara A dan mengimpor televisi dari negara A. KEUNGGULAN KOMPARATIF

description

A theory from Economics textbook

Transcript of Konsep Keunggulan Absolut (Mutlak) dan Komparatif

Page 1: Konsep Keunggulan Absolut (Mutlak) dan Komparatif

KONSEP KEUNGGULAN ABSOLUT (MUTLAK) DAN KOMPARATIF

Perdagangan antarnegara dapat berkembang jika setiap negara memiliki keunggulan terhadap komoditas

yang dihasilkan. Dalam perdagangan internasional dikenal keunggulan absolut dan komparatif.

KEUNGGULAN ABSOLUT (MUTLAK)

Teori keunggulan absolut dari Adam Smith sering disebut teori murni perdagangan internasional. Dasar

pemikiran teori ini adalah suatu negara akan melakukan perdagangan atau pertukaran apabila setiap

negara memperoleh keuntungan mutlak dari perdagangan. Suatu negara dikatakan mempunyai

keuntungan mutlak dalam memproduksi suatu jenis barang apabila negara tersebut dapat memproduksi

barang dengan biaya yang lebih murah dibandingkan jika barang itu diproduksi di negara lain. Dengan

demikian, suatu negara akan mengekspor suatu barang jika negara tersebut dapat membuatnya secara

lebih murah dibandingkan negara lain.

Misalnya, ada dua negara yang sama-sama menghasilkan mobil dan televisi. Mobil dan televisi yang

dihasilkan oleh kedua negara tersebut pada bulan tertentu sebagai berikut.

Negara Mobil TVA 100 unit 1000 unitB 400 unit 200 unit

Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa negara A menghasilkan lebih banyak televisi dibandingkan

dengan negara B sehingga dalam hal ini negara A memiliki keuntungan mutlak dalam menghasilkan

televisi terhadap negara B. Sementara itu, negara B lebih banyak menghasilkan mobil dibandingkan

dengan negara A, dalam hal ini negara B memiliki keuntungan mutlak dalam menghasilkan mobil. Dengan

demikian, jika kedua negara itu sepakat untuk melaksanakan perdagangan, sebaiknya negara A

mengekspor televisi dan mengimpor mobil dari negara B. Sebaliknya, negara B mengekspor mobil ke

negara A dan mengimpor televisi dari negara A.

KEUNGGULAN KOMPARATIF

Perdagangan internasional akan terjadi dan menguntungkan jika setiap negara yang terlibat memiliki

keunggulan absolut yang berbeda-beda. Jika hanya satu negara yang memiliki keunggulan absolut untuk

barang yang dihasilkan, tidak akan terjadi perdagangan internasional yang menguntungkan.

Inilah kelemahan pola pikir keunggulan absolut. Namun, kelemahan teori Adam Smith ini disempurnakan

oleh David Ricardo dengan teori comparative advantage atau keunggulan komparatif, baik secara cost

comparative (labor efficiency) maupun production comparative (labor productivity).

Menurut David Ricardo, walaupun suatu negara mampu memproduksi seluruh jenis barang dengan harga

lebih murah dari negara lainnya, negara tersebut masih bisa memperoleh keuntungan dari perdagangan

Page 2: Konsep Keunggulan Absolut (Mutlak) dan Komparatif

internasional. Menurutnya, negara yang mempunyai keunggulan mutlak dalam memproduksi semua

barang itu harus mengekspor barang yang mempunyai keunggulan komparatif tinggi dan mengimpor

barang yang mempunyai keunggulan komparatif rendah. Untuk memperjelasnya, kita lihat contoh dalam

tabel berikut.

Negara Mobil TVA 100 unit 800 unitB 80 unit 400 unit

Tabel di atas menunjukkan bahwa negara A memiliki keunggulan mutlak dalam dua jenis barang (mobil

dan televisi) karena keduanya diproduksi lebih efisien di negara A daripada di negara B. Dalam keadaan

seperti ini, bukan berarti negara A akan mengekspor mobil dan televisi ke negara B. Dalam situasi seperti

ini, relative tidak akan terjadi perdagangan. Agar terjadi perdagangan yang saling menguntungkan maka

dapat dilakukan dengan membandingkan harga antara produk tersebut, sebagai berikut.

- Di negara A harga 1 unit mobil = 8 unit televisi

- Di negara B harga 1 unit mobil = 5 unit televisi

Dengan demikian, harga 1 unit mobil di negara B lebih murah dibandingkan dengan negara A.

Berdasarkan data ini, negara A lebih efisien dalam menghasilkan televisi dan negara B menghasilkan

mobil.

Teori keunggulan komparatif David Ricardo berdasarkan atas beberapa asumsi, antara lain sebagai

berikut.

1. Perdagangan internasional hanya terjadi antardua negara.

2. Perdagangan dilakukan secara sukarela (bebas).

3. Barang yang dipertukarkan hanya dua macam.

4. Tenaga kerja bersifat homogen satu negara.

5. Tenaga kerja bergerak bebas di dalam negeri, tetapi tidak bebas dalam hubungan antarnegara.

6. Biaya-biaya produksi dianggap tetap.

7. Kualitas barang adalah sama.

8. Biaya transportasi tidak ada (nol).

9. Teknologi tidak berubah.

Suatu negara akan tetap menyelenggarakan perdagangan dengan negara lain walaupun negara itu

memiliki keunggulan absolut atas barang yang dihasilkannya. Negara tersebut hanya akan memproduksi

barang yang paling menguntungkan untuk dihasilkan.

Sumber: Ekonomi 2: Fenomena di Sekitar Kita, untuk Kelas XI SMA dan MA / Rusdarti-Kusmuriyanto /

Platinum