Konsep Keunggulan Absolut (Mutlak) dan Komparatif
description
Transcript of Konsep Keunggulan Absolut (Mutlak) dan Komparatif
KONSEP KEUNGGULAN ABSOLUT (MUTLAK) DAN KOMPARATIF
Perdagangan antarnegara dapat berkembang jika setiap negara memiliki keunggulan terhadap komoditas
yang dihasilkan. Dalam perdagangan internasional dikenal keunggulan absolut dan komparatif.
KEUNGGULAN ABSOLUT (MUTLAK)
Teori keunggulan absolut dari Adam Smith sering disebut teori murni perdagangan internasional. Dasar
pemikiran teori ini adalah suatu negara akan melakukan perdagangan atau pertukaran apabila setiap
negara memperoleh keuntungan mutlak dari perdagangan. Suatu negara dikatakan mempunyai
keuntungan mutlak dalam memproduksi suatu jenis barang apabila negara tersebut dapat memproduksi
barang dengan biaya yang lebih murah dibandingkan jika barang itu diproduksi di negara lain. Dengan
demikian, suatu negara akan mengekspor suatu barang jika negara tersebut dapat membuatnya secara
lebih murah dibandingkan negara lain.
Misalnya, ada dua negara yang sama-sama menghasilkan mobil dan televisi. Mobil dan televisi yang
dihasilkan oleh kedua negara tersebut pada bulan tertentu sebagai berikut.
Negara Mobil TVA 100 unit 1000 unitB 400 unit 200 unit
Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa negara A menghasilkan lebih banyak televisi dibandingkan
dengan negara B sehingga dalam hal ini negara A memiliki keuntungan mutlak dalam menghasilkan
televisi terhadap negara B. Sementara itu, negara B lebih banyak menghasilkan mobil dibandingkan
dengan negara A, dalam hal ini negara B memiliki keuntungan mutlak dalam menghasilkan mobil. Dengan
demikian, jika kedua negara itu sepakat untuk melaksanakan perdagangan, sebaiknya negara A
mengekspor televisi dan mengimpor mobil dari negara B. Sebaliknya, negara B mengekspor mobil ke
negara A dan mengimpor televisi dari negara A.
KEUNGGULAN KOMPARATIF
Perdagangan internasional akan terjadi dan menguntungkan jika setiap negara yang terlibat memiliki
keunggulan absolut yang berbeda-beda. Jika hanya satu negara yang memiliki keunggulan absolut untuk
barang yang dihasilkan, tidak akan terjadi perdagangan internasional yang menguntungkan.
Inilah kelemahan pola pikir keunggulan absolut. Namun, kelemahan teori Adam Smith ini disempurnakan
oleh David Ricardo dengan teori comparative advantage atau keunggulan komparatif, baik secara cost
comparative (labor efficiency) maupun production comparative (labor productivity).
Menurut David Ricardo, walaupun suatu negara mampu memproduksi seluruh jenis barang dengan harga
lebih murah dari negara lainnya, negara tersebut masih bisa memperoleh keuntungan dari perdagangan
internasional. Menurutnya, negara yang mempunyai keunggulan mutlak dalam memproduksi semua
barang itu harus mengekspor barang yang mempunyai keunggulan komparatif tinggi dan mengimpor
barang yang mempunyai keunggulan komparatif rendah. Untuk memperjelasnya, kita lihat contoh dalam
tabel berikut.
Negara Mobil TVA 100 unit 800 unitB 80 unit 400 unit
Tabel di atas menunjukkan bahwa negara A memiliki keunggulan mutlak dalam dua jenis barang (mobil
dan televisi) karena keduanya diproduksi lebih efisien di negara A daripada di negara B. Dalam keadaan
seperti ini, bukan berarti negara A akan mengekspor mobil dan televisi ke negara B. Dalam situasi seperti
ini, relative tidak akan terjadi perdagangan. Agar terjadi perdagangan yang saling menguntungkan maka
dapat dilakukan dengan membandingkan harga antara produk tersebut, sebagai berikut.
- Di negara A harga 1 unit mobil = 8 unit televisi
- Di negara B harga 1 unit mobil = 5 unit televisi
Dengan demikian, harga 1 unit mobil di negara B lebih murah dibandingkan dengan negara A.
Berdasarkan data ini, negara A lebih efisien dalam menghasilkan televisi dan negara B menghasilkan
mobil.
Teori keunggulan komparatif David Ricardo berdasarkan atas beberapa asumsi, antara lain sebagai
berikut.
1. Perdagangan internasional hanya terjadi antardua negara.
2. Perdagangan dilakukan secara sukarela (bebas).
3. Barang yang dipertukarkan hanya dua macam.
4. Tenaga kerja bersifat homogen satu negara.
5. Tenaga kerja bergerak bebas di dalam negeri, tetapi tidak bebas dalam hubungan antarnegara.
6. Biaya-biaya produksi dianggap tetap.
7. Kualitas barang adalah sama.
8. Biaya transportasi tidak ada (nol).
9. Teknologi tidak berubah.
Suatu negara akan tetap menyelenggarakan perdagangan dengan negara lain walaupun negara itu
memiliki keunggulan absolut atas barang yang dihasilkannya. Negara tersebut hanya akan memproduksi
barang yang paling menguntungkan untuk dihasilkan.
Sumber: Ekonomi 2: Fenomena di Sekitar Kita, untuk Kelas XI SMA dan MA / Rusdarti-Kusmuriyanto /
Platinum