RESPONSI MATA

IDENTITAS PASIENq q q

NAMA UMUR

: Ny S : 60 Tahun

ALAMAT : jl. Letjen Sutoyo 1/5 bangsalsari PEKERJAAN: NO. RM TGL Pmx : 35 00 61 : 5 September 20112

q q q

ANAMNESAo o

K.U : Mata kanan dan kiri tidak bisa melihat sejak 10 bulan yang lalu dan terasa nyeri RPS : 1 tahun yang lalu pasien mengeluh mata kanan dan kiri kabur dan terasa nyeri, tidak gatal, tidak berair, tidak melihat bayangan seperti pelangi, dan kabur terjadi secara perlahan. Semakin lama semakin terasa kabur. Tidak seperti melihat di dalam terowongan, tidak melihat titik hitam ditengah lapangan pandang, Mata pasien tidak merah, tidak mual, tidak ada riwayat trauma pada mata. 10 bulan yang lalu mata kanan tidak dapat melihat sama sekali (gelap), mata tidak merah,

3

....................ANAMNESAo

RPD

: riwayat hipertensi disangkal riwayat diabetes melitus disangkal riwayat penggunaan kaca mata (-),

o o

RPK RPO

: Disangkal

: bila kepala terasa nyeri pasien membeli obat di toko, pasien belum pernah periksa ke dokter mata

4

PEMERIKSAAN

Status generalis

Keadaan umum : baik Kesadaran : Compos mentis Vital sign Tekanan darah : 130/90 mmHg Nadi : 82 x/menit RR : 20 x/menit

BB : 50 kg

STATUS OPTALMOLOGIOD Visus Palpebra Konjungtiva Sklera Kornea BMD Iris Pupil (isokor) Lensa Fundus Reflex Nol LP (-) dbn dbn Putih jernih Terdapat cincin putih pd tepi Dangkal Coklat, iris atrofi (+) 7 mm, reguler, RP(-) Leukokoria (+) Keruh sepenuhnya OS Nol LP (-) dbn dbn Putih jernih Terdapat cincin putih pd tepi Dangkal Coklat, iris atrofi (+) 8 mm, reguler, RP(-) Leukokoria (+) Keruh sepenuhnya 6

..........................STATUS OPTALMOLOGI Pemeriksaan tambahan: Tonometri

OD : 50,6 mmHg OS : 50,6 mmHg

7

RESUMEPasien wanita 60 th datang dengan keluhan Mata kanan dan kiri tidak bisa melihat. 1 tahun yang lalu pasien mengeluh mata kanan dan kiri kabur dan terasa nyeri, tidak gatal, tidak berair, tidak melihat bayangan seperti pelangi, dan kabur terjadi secara perlahan. Tidak seperti melihat di dalam terowongan, tidak melihat titik hitam ditengah lapangan pandang, 10 bulan yang lalu mata kanan tidak dapat melihat sama sekali, mata tidak merah, terkadang nyeri sekitar mata dan menjalar ke kepala.

8

STATUS OPTALMOLOGIOD Visus BMD Iris BMD Pupil Pupil (isokor) Lensa Lensa Fundus Reflex Nol LP (-) Pinhole (tidak membaik) Dangkal PI BSA (-) Coklat, iris atrofi (+) Dalam 7 mm, reguler, RP(-) 3 mm, reguler, (+) (-) Leukokoria RP Leukokoria (+) Keruh sepenuhnya Keruh Sebagian OS 6/20 Nol Pinhole (membaik) LP (-) 6/12 Dangkal Coklat, iris atrofi (+) Dalam 8 mm, reguler, RP(-) 3 mm, reguler, (+) (+) Leukokoria RF Leukokoria (+) Keruh sepenuhnya Keruh Sebagian -

Tonometri

OD : 50,6 mmHg OS : 50,6 mmHg9

DIAGNOSIS

Diagnosis : ODS Katarak Senilis Matur dg Glaukoma Absolut

DIAGNOSIS BANDING Katarak senilis hipermatur Glaukoma sudut terbuka primer Glaukoma sudut tertutup primer kronis

TERAPI

PLAN OF ACTION/ POADIAGNOSA Slit lamp ODS Funduskopi ODS Gonioskopi ODS Tonometry

12

POA TERAPI : Pemeriksaan Slit lamp ODS bertujuan mengetahui apakah tdp kelainan pada segmen anterior Pemeriksaan Funduskopi ODS untuk mengetahui apakah terdapat perubahan penggaungan/ cupping papil atau degenerasi saraf optik/ atrofi Pemeriksaan Gonioskopi ODS, untuk mengetahui apakah BMD tertutup/ terbuka, terapinya dengan bedah filtrasi.13

v

v

v

POA EDUKASIMata kanan dan kiri pasien tidak bisa melihat o.k adanya kekeruhan pada lensa, ini disebut katarak senilis matur Prinsip terapi katarak yaitu dengan operasi Tekanan bola Mata kanan dan kiri pasien tinggi, hal ini dinamakan glaukoma yang bisa disebabkan karena komplikasi dari katarak yang tidak diobati atau ada sebab lain yang mendasari glaukom tersebut. Mata kanan dan kiri pasien yang tidak bisa melihat juga bisa disebabkan oleh adanya tekanan bola mata yang meningkat terus menerus sehingga menekan bagian tengah optik sehingga terjadi penggaungan ini disebut glaukoma absolut. Glaukoma absolut merupakan stadium akhir dimana sudah terjadi kebutaan total14

1. 2. 3.

4.

5.

POA EDUKASIGlaukoma absolut diterapi dengan medikamentosa seumur hidup seperti Timolol 0.50%, Pilokarpin 2%, acetazolamide 250mg dimana bertujuan untuk mencegah peningkatan TIO yang terus menerus.

5.

5.

Glaukoma absolut disertai dengan nyeri maka diterapi dengan injeksi alkohol 96% retrobulbar/ cyclocryoterapi/ enukleasi. Bila glaukoma absolut tanpa nyeri maka cukup dengan terapi medikamentosa seumur hidup. Pencegahan terhadap glaukoma sebaiknya dilakukan tonometri rutin pada pasien diatas usia 40 tahun, DM, dan pasien dengan riwayat glaukoma dalam keluarga.

6.

15

.......................PLAN OF ACTION

REHABILITASIpengobatan yang teratur dan terkontrol, dengan tujuan pencegahan peningkatan TIO.

Mata kanan dan kiri dianjurkan untuk dilakukan

16

TERIMA

KASIH