Konsep dasar perencanaan & penganggaran terpadu (p2 kt)

25
ENDAH WIDYA PURNAMASARI, SKM, M.Kes STIK BINA HUSADA

Transcript of Konsep dasar perencanaan & penganggaran terpadu (p2 kt)

Page 1: Konsep dasar perencanaan & penganggaran terpadu (p2 kt)

ENDAH WIDYA PURNAMASARI, SKM, M.KesSTIK BINA HUSADA

Page 2: Konsep dasar perencanaan & penganggaran terpadu (p2 kt)

Keypoint :

Perencanaan menentukan keberhasilan

Penganggaran Kesehatan Terpadu (P2KT)

Page 3: Konsep dasar perencanaan & penganggaran terpadu (p2 kt)

Perencanaan : “Salah satu fungsi administrasi dalam

rangka memecahkan masalah, yang didalamnya terkandung suatu proses sistematis yang mempunyai urutan logis ( logical sequence), artinya suatu langkah dalam proses perencanaan adalah konsekuensi logis dari langkah sebelumnya”

(FKM UI, 2010)

Page 4: Konsep dasar perencanaan & penganggaran terpadu (p2 kt)

Perencanaan KesehatanSuatu proses yang terdiri dari langkah- langkah yang

berkesinambungan (sequential). Langkah-langkah tersebut secara sistematis adalah sebagai berikut :

Analisis Keadaan & Masalah (Analisis Situasi) Perumusan masalah secara spesifik Penentuan prioritas masalah Penentuan tujuan Penentuan alternatif – alternatif untuk mencapai

tujuan Memiliki alternatif terbaik Menguraikan alternatif terbaik & menyusun

rencana sumber daya menjadi rencana operasional

Page 5: Konsep dasar perencanaan & penganggaran terpadu (p2 kt)

Konsep Dasar Perencanaan

• Perencanaan dibuat sebagai upaya untuk merumuskan apa yang sesungguhnya ingin dicapai sebuah organisasi serta bagaimana sesuatu yang ingin dicapai dapat diwujudkan melalui serangkaian rumusan rencana kegiatan tertentu

• Berhasil tidaknya suatu usaha dapat dilihat dari bagaimana cara merencanakan atau dalam kata lain keberhasilan suatu usaha sangat ditentukan perencanaan.

Page 6: Konsep dasar perencanaan & penganggaran terpadu (p2 kt)
Page 7: Konsep dasar perencanaan & penganggaran terpadu (p2 kt)

Di bidang kesehatan khususnya, proses perencanaan ini pada umumnya menggunakan pendekatan pemecahan masalah (problem solving) seperti bagan Proses Perencanaan dibawah ! Secara terinci, langkah-langkah perencanaan kesehatan adalah sebagai berikut :

1. Identifikasi Masalah

Perencanaan pada hakekatnya adalah suatu bentuk rancangan pemecahan masalah. Oleh sebab itu, langkah awal dalam perencanaan kesehatan adalah mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan masyarakat di lingkungan unit organisasi yang bersangkutan. Sumber masalah kesehatan masyarakat dapat diperoleh dari berbagai cara antara lain :

a. Laporan-laporan kegiatan dari program-program kesehatan yang ada.

b. Survailance epidemiologi atau pemantauan penyebaran penyakit.

c. Survei kesehatan yang khusus diadakan untuk memperoleh masukan

perencanaan kesehatan.

d. Hasil kunjungan lapangan supervisi, dan sebagainya.

Page 8: Konsep dasar perencanaan & penganggaran terpadu (p2 kt)

2. Menetapkan Prioritas Masalah

Kegiatan identifikasi masalah menghasilkan segudang masalah kesehatan yang menunggu untuk ditangani. Oleh karena keterbatasan sumber daya baik biaya, tenaga dan teknologi maka tidak semua masalah tersebut dapat dipecahkan sekaligus (direncanakan pemecahannya). Untuk itu harus dipilih masalah mana yang "feasible" untuk dipecahkan. Proses memilih masalah ini disebut memilih atau menetapkan prioritas masalah. Pemilihan prioritas dapat dilakukan melalui 2 cara, yakni :

2.1 Teknik Skoring

Yakni memberikan nilai (scor) terhadap masalah tersebut dengan menggunakan ukuran (parameter) antara lain :

a. Prevalensi penyakit (prevalence) atau besarnya masalah.

b. Berat ringannya akibat yang ditimbulkan oleh masalah tersebut (severity).

c. Kenaikan atau meningkatnya prevalensi (rate increase).

d. Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut (degree of unmeet

need).

e. Keuntungan sosial yang diperoleh bila masalah tersebut diatasi (social benefit).

f. Teknologi yang tersedia dalam mengatasi masalah (technical feasiblity).

g. Sumber daya yang tersedia yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah

(resources availability), termasuk tenaga kesehatan.

Page 9: Konsep dasar perencanaan & penganggaran terpadu (p2 kt)

Masing-masing ukuran tersebut diberi nilai berdasarkan justifikasi kita, bila masalahnya besar diberi 5 paling tinggi dan bila sangat kecil diberi nilai 1. Kemudian nilai-nilai tersebut dijumlahkan. Masalah yang memperoleh nilai tertinggi (terbesar) adalah yang diprioritaskan, masalah yang memperoleh nilai terbesar kedua memperoleh prioritas kedua dan selanjutnya.

2.2 Teknik Non Skoring

Dengan menggunakan teknik ini masalah dinilai melalui diskusi kelompok, oleh sebab itu juga disebut "nominal group tecnique (NGT)". Ada 2 NGT yakni :

2.2.1 Delphi Technique

Yaitu masalah-masalah didiskusikan oleh sekelompok orang yang mempunyai keahlian yang sama. Melalui diskusi tersebut akan menghasilkan prioritas masalah yang disepakati bersama.

2.2.2 Delbeq Technique

Menetapkan prioritas masalah menggunakan teknik ini adalah juga melalui diskusi kelompok namun peserta diskusi terdiri dari para peserta yang tidak sama keahliannya maka sebelumnya dijelaskan dulu sehingga mereka mempunyai persepsi yang sama terhadap masalah-masalah yang akan dibahas. Hasil diskusi ini adalah prioritas masalah yang disepakati bersama.

Page 10: Konsep dasar perencanaan & penganggaran terpadu (p2 kt)

3. Menetapkan TujuanMenetapkan tujuan perencanaan pada dasarnya adalah

membuat ketetapan-ketetapan tertentu yang ingin dicapai oleh perencanaan tersebut. Penetapan tujuan yang baik apabila dirumuskan secara konkret dan dapat diukur. Pada umumnya dibagi dalam tujuan umum dan tujuan khusus.

3.1 Tujuan UmumAdalah suatu tujuan masih bersifat umum dan masih

dapat dijabarkan ke dalam tujuan-tujuan khusus dan pada umumnya masih abstrak. Contoh : Meningkatnya status gizi anak balita di kecamatan Plaju.

3.2 Tujuan KhususAdalah tujuan-tujuan yang dijabarkan dari tujuan

umum. Tujuan khusus merupakan jembatan untuk tujuan umum, artinya tujuan umum yang ditetapkan akan tercapai apabila tujuan-tujuan khususnya tercapai.

Page 11: Konsep dasar perencanaan & penganggaran terpadu (p2 kt)

Contoh : Apabila tujuan umum seperti contoh tersebut di atas dijabarkan ke dalam tujuan khusus menjadi sebagai berikut :

- Meningkatnya perilaku ibu dalam memberikkan makanan bergizi kepada anak

balita.- Meningkatnya jumlah anak balita yang

dittimbang di Posyandu.- Meningkatnya jumlah anak yang berat

badaannya naik, dan sebagainya.

Page 12: Konsep dasar perencanaan & penganggaran terpadu (p2 kt)

4. Menetapkan Rencana KegiatanRencana kegiatan adalah uraian tentang kegiatan-

kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Pada umumnya kegiatan mencakup 3 tahap pokok, yakni :

- Kegiatan pada tahap persiapan, yakni keggiatan-kegiatan yang dilakukan sebelum kegiatan pokok dilaksanakan, misalnya rapat-rapat koordinasi, perizinan dan sebagainya.

- Kegiatan pada tahap pelaksanaan yakni keegiatan pokok program yang bersangkutan.

- Kegiatan pada tahap penilaian, yakni keggiatan untuk mengevaluasi seluruh kegiatan dalam rangka pencapaian program tersebut.

Page 13: Konsep dasar perencanaan & penganggaran terpadu (p2 kt)

5. Menetapkan Sasaran (Target Group)Sasaran (target group) adalah kelompok masyarakat

tertentu yang akan digarap oleh program yang direncanakan tersebut. Sasaran program kesehatan biasanya dibagi dua, yakni :

a. Sasaran langsung, yaitu kelompok yang langsung dikenai oleh program tersebut.

Misalnya kalau tujuan umumnya : Meningkatkan status gizi anak balita seperti

tersebut di atas maka sasaran langsungnya adalah anak balita.

b. Sasaran tidak langsung adalah kelompok yang menjadi sasaran antara program

tersebut namun berpengaruh sekali terhadap sasaran langsung.

Misalnya : seperti contoh tersebut di atas, anak balita sebagai sasaran langsung sedangkan ibu anak balita sebagai sasaran tidak langsung. Ibu anak balita, khususnya perilaku ibu dalam memberikan makanan bergizi kepada anak sangat menentukan status gizi anak balita tersebut.

Page 14: Konsep dasar perencanaan & penganggaran terpadu (p2 kt)

6. Waktu

Waktu yang ditetapkan dalam perencanaan adalah sangat tergantung dengan jenis perencanaan yang dibuat serta kegiatan-kegiatan yang ditetapkan dalam rangka mencapai tujuan. Oleh sebab itu, waktu dan kegiatan sebenarnya dapat dijadikan satu dan disajikan dalam bentuk matriks, yang disebut gant chart. Lihat contoh dibawah !

7. Organisasi dan Staf

Dalam bagian ini digambarkan atau diuraikan organisasi sekaligus staf atau personel yang akan melaksanakan kegiatan-kegiatan atau program tersebut. Disamping itu juga diuraikan tugas (job description) masing-masing staf pelaksana tersebut. Hal ini penting karena masing-masing orang yang terlibat dalam program tersebut mengetahui dan melaksanakan kewajiban.

Page 15: Konsep dasar perencanaan & penganggaran terpadu (p2 kt)

8. Rencana AnggaranAdalah uraian tentang biaya-biaya yang

diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan, mulai dari persiapan sampai dengan evaluasi. Biasanya rincian rencana biaya ini dikelompokkan menjadi :

a. Biaya personaliab. Biaya operasionalc. Biaya sarana dan fasilitasd. Biaya penilaian9. Rencana EvaluasiRencana evaluasi sering dilupakan oleh para

perencana padahal hal ini sangat penting. Rencana evaluasi adalah suatu uraian tentang kegiatan yang akan dilakukan untuk menilai sejauh mana tujuan-tujuan yang telah ditetapkan tersebut telah tercapai.

Page 16: Konsep dasar perencanaan & penganggaran terpadu (p2 kt)

Penganggaran Kesehatan Terpadu Dalam UU No 6 Tahun 2009 Tentang

Kesehatan, APBN harus mengalokasikan anggaran kesehatan 5% diluar gaji pegawai.

Saat ini anggaran Kesehatan yang diajukan dalam bentuk RKA KL 2013 mencapai kurang lebih 31,2 trilyun (2,0 7 persen) dari rencana total APBN 2013 senilai 1.507 Trilyun. Artinya jika amanat undang-undang adalah 5 persen, maka seharusnya alokasi anggaran untuk kesehatan diluar gaji senilai 75,35 trilyun.

Page 17: Konsep dasar perencanaan & penganggaran terpadu (p2 kt)

Cita-cita untuk mencapai anggaran 5 persen dari APBN tentu bukan sekedar jumlah nominal. Kebijakan politik anggaran yang pro terhadap pelayanan publik harus menjadi titik berat dari pola anggaran yang ada.

Namun, apabila kita cermati RKA KL yang diajukan pemerintah SBY terkait anggaran Kesehatan, yang diajukan oleh Kemenkes, maka secara gamblang bisa kita simpulkan bahwa kebijakan politik anggaran yang tergambar pada postur anggaran tidak akan membuat rakyat mampu mengakses hak kesehatan yang diamanatkan oleh konstitusi

Page 18: Konsep dasar perencanaan & penganggaran terpadu (p2 kt)

Berikut ini beberapa point krusial : Alokasi anggaran untuk belanja

birokrasi lebih besar daripada untuk pelayanan publik.Pelayanan publik : senilai ±15, 3 trilyun = 49,30 persen dari total anggaran Kemenkes.Belanja birokrasi : senilai ± 15,8 trilyun = 50,83 persen dari total anggaran Kemenkes.

Page 19: Konsep dasar perencanaan & penganggaran terpadu (p2 kt)

Beberapa anggaran yang termasuk kategori pelayanan publikpun terdapat mata anggaran yang mengundang pertanyaan.

a. Kegiatan yang tidak jelas lokasi dan output yang dihasilkan :

§ Laporan pengendalian lalat dan kecoa (592 laporan) senilai ± Rp 1,5 M.

§ Peningkatan rumah tangga ber-PHBS (12 laporan) senilai ±Rp 69,4 M.

§ Penanganan kasus pelanggaran disiplin dokter dan dokter gigi (500 laporan) senilai ±Rp 2,88 M.

Page 20: Konsep dasar perencanaan & penganggaran terpadu (p2 kt)

b. Klaim yang plafonnya perlu dipertanyakan besarannya :

§ Klaim rumah sakit (fasyankes) yang melayani pasien peserta jampersal (10 klaim) senilai Rp 1,559 T. Artinya per klaim, dana yang anggaran sebesar Rp 155 M.

§ Klaim rumah sakit yang melayani peserta program Jamkesmas (1,218 klaim) senilai Rp 5,73 T. Artinya per klaim, dana yang dianggarkan sebesar Rp 4,7 M.

c. Adanya mata anggaran tapi tidak ada program yang tertulis :

§ Di kegiatan peningkatan pelayanan kefarmasian : Rp 155 juta.

§ Di kegiatan peningkatan produksi dan distribusi alat kesehatan : Rp 984 juta dan 1,4 M

§ Di kegiatan perencanaan dan pendayagunaan SDM kesehatan senilai 1,39 M dan 1,114 M

Page 21: Konsep dasar perencanaan & penganggaran terpadu (p2 kt)

d. Mata anggaran besar yang dianggap tidak sesuai dengan nilai ekonomis dari alat tersebut :

§ Anggaran untuk alat kesehatan, kedokteran dan KB dalam rangka menuju pelayanan kelas dunia dengan sumber anggaran dari APBN murni senilai Rp 863,9 M untuk 22 unit. (PNBP : 0 dan PHLN : 180 M ). Artinya per unit dianggarkan ± Rp 39,27 M/unit.

Masih terdapatnya mata anggaran dari belanja birokrasi yang mengundang pertanyaan :Penambahan daya tahan tubuh (3.738 pegawai) senilai Rp 757.335.000.

Artinya per pegawai dialokasikan Rp 202.604.000.Pakaian dinas (8.070 pegawai) senilai Rp 3,1 M. artinya per pegawai mendapat alokasi pakaian sebesar Rp 373.962.Pembelian kendaraan bermotor di 15 mata anggaran dengan mata anggaran yang berbeda-beda dan tidak dijelaskan jenis kendaran yang dibeli.

Page 22: Konsep dasar perencanaan & penganggaran terpadu (p2 kt)

Anggaran kendaraan bermotor mulai dari harga paling rendah, sedang hingga termahal. Misal :

Pembelian 2 unit kendaraan bermotor untuk kegiatan pembinaan pelayanan keperawatan dan keteknisian medis, dianggarkan Rp 25 juta. Per unit kendaraan dianggarkan Rp 19 juta

§ Pembelian 1 unit kendaraan bermotor untuk kegiatan dukungan managemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada progam pengembangan dan pemberdayaan SDM. Per unit dianggarkan Rp 400 juta

Page 23: Konsep dasar perencanaan & penganggaran terpadu (p2 kt)

§ Pembelian 132 unit kendaraan bermotor untuk mendukung pelayanan kesehatan dasar, dianggarkan Rp 93 M. Per kendaraan Rp 710 juta

Dua kali pencatatan nama kegiatan di satu kegiatan yang sama dengan jumlah anggaran yang berbeda :

§ Kegiatan penelitian dan pengembangan biomedis dan teknologi dasar kesehatan tercatat dua kali mata anggaran untuk peralatan dan fasilitas perkantoran untuk 13 unit (Rp 130 juta) dan fasilitas perkantoran untuk 116 unit (Rp 366 juta)(Sumber : Komisi X DPR RI Tahun 2012)

Page 24: Konsep dasar perencanaan & penganggaran terpadu (p2 kt)

Jadi,,berdasarkan penganggaran kesehatannya

Harus Ada evaluasi terhadap keseluruhan mata anggaran di Kemenkes dan Kemenkes melakukan realokasi anggaran lebih pada pelayanan publik termasuk memperkuat SDM kesehatan, penambahan dan peningkatan fasilitas kesehatan.Menambah anggaran untuk peserta Jamkesmas non kartu yang mencapai 2.600.000 jiwa agar tidak mengurangi peserta Jamkesmas.

Page 25: Konsep dasar perencanaan & penganggaran terpadu (p2 kt)