Juknis Kt 2015

107

description

Petunjuk Teknis Konsolidasi Tanah 2015

Transcript of Juknis Kt 2015

Page 1: Juknis Kt 2015
Page 2: Juknis Kt 2015

i

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN

KONSOLIDASI TANAH

Page 3: Juknis Kt 2015

ii

Page 4: Juknis Kt 2015

iii

DAFTAR ISI

COVER DALAM ................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

DAFTAR FORM KONSOLIDASI TANAH ...................................................... v

I. PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

II. MAKSUD DAN TUJUAN ............................................................................... 1

III. RUANG LINGKUP ......................................................................................... 1

IV. DASAR HUKUM ............................................................................................ 2

V. KETENTUAN UMUM ................................................................................... 4

A. Penjelasan .............................................................................................. 4

B. Tujuan, Sasaran, dan Jenis Konsolidasi Tanah ................................. 6

C. Obyek, Sasaran Wilayah, dan Sasaran Penataan Konsolidasi

Tanah ..................................................................................................... 7

D. Peserta .................................................................................................... 8

E. Persyaratan Penyelenggaraan ........................................................... 10

F. Lembaga Penyelenggara .................................................................... 11

VI. PERSIAPAN .................................................................................................. 11

A. Pembentukan Tim Penyelenggara ................................................... 11

B. Pemilihan Lokasi ................................................................................. 15

C. Penyusunan Sketch Blok Plan dan Analisa Manfaat ..................... 17

D. Bimbingan Masyarakat ..................................................................... 18

E. Penjajagan Kesepakatan..................................................................... 19

VII. PENETAPAN LOKASI ............................................................................... 20

VIII. PENGUMPULAN DATA FISIK DAN YURIDIS .................................. 20

A. Pengumpulan Data Fisik ................................................................... 20

B. Pengumpulan Data Yuridis (identifikasi Subyek dan Obyek) .... 22

C. Informasi Nilai Tanah ........................................................................ 23

Page 5: Juknis Kt 2015

iv

IX. PENYUSUNAN DESAIN KONSOLIDASI TANAH ............................... 23

A. Penyusunan Pra Desain Konsolidasi Tanah .................................. 23

B. Musyawarah Pra Desain Konsolidasi Tanah .................................. 26

C. Penyusunan Desain Konsolidasi Tanah .......................................... 26

D. Musyawarah Rencana Penetapan Kaveling Baru (Desain

Konsolidasi Tanah) ............................................................................ 29

X. PELEPASAN HAK ATAS TANAH ............................................................. 30

XI. PENEGASAN TANAH SEBAGAI OBYEK KONSOLIDASI

TANAH .......................................................................................................... 31

XII. PEMINDAHAN DESAIN KONSOLIDASI TANAH

KE LAPANGAN .......................................................................................... 32

XIII. PENERBITAN SURAT KEPUTUSAN PEMBERIAN HAK

ATAS TANAH DAN SERTIPIKASI ........................................................ 32

A. Penerbitan Surat Keputusan Pemberian Hak Atas Tanah ........... 32

B. Sertipikasi (Penerbitan Sertipikat) .................................................... 32

XIV. KONSOLIDASI TANAH DALAM RANGKA RELOKASI ................. 33

XV. PEMBIAYAAN ............................................................................................ 35

XVI. PENGAWASAN ......................................................................................... 35

XVII. PELAPORAN ............................................................................................ 35

A. Hasil Kegiatan dan Pengarsipan ...................................................... 35

B. Pelaporan ............................................................................................. 36

Page 6: Juknis Kt 2015

v

DAFTAR FORM KONSOLIDASI TANAH

NO NAMA HAL

FORM KT-3301 Permohonan Konsolidasi Tanah F-1 FORM KT-3301 a Surat Kuasa F-2 FORM KT-3302 Daftar Pemilik Bidang Tanah di Calon Lokasi Konsolidasi F-3 FORM KT-3303 Berita Acara Hasil Musyawarah Peserta Konsolidasi Tanah F-4 FORM KT-3304 Surat Pernyataan Persetujuan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah F-5 FORM KT-3305 Laporan Rencana Umum Kegiatan Konsolidasi Tanah F-6 FORM KT-3306 Usulan Penetapan Obyek Konsolidasi Tanah F-9 FORM KT-3307 Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan tentang

Penetapan Lokasi Konsolidasi Tanah F-10

FORM KT-3308 Berita Acara Kesepakatan Hasil Identifikasi Subyek dan Obyek Konsolidasi Tanah

F-12

FORM KT-3309 Identifikasi Subyek dan Obyek Konsolidasi Tanah F-13

FORM KT-3310 Data Subyek dan Obyek Konsolidasi Tanah F-15

FORM KT-3311 Berita Acara Kesepakatan Hasil Desain Konsolidasi Tanah F-16

FORM KT-3312 Kesepakatan Hasil Desain Konsolidasi Tanah F-17

FORM KT-3313 Daftar Subyek dan Obyek Hasil Desain Konsolidasi Tanah F-18

FORM KT-3314 Surat Pernyataan Pelepasan Hak Atas Tanah/Garapan dalam Rangka Konsolidasi Tanah

F-19

FORM KT-3314a Surat Pernyataan Penerimaan Pelepasan Hak Atas Tanah/Garapan dalam Rangka Konsolidasi Tanah.

F-20

FORM KT-3315 Tanda Terima Penyerahan Berkas dalam Rangka Konsolidasi Tanah

F-21

FORM KT-3316 Daftar Surat Pernyataan Persetujuan Rencana Konsolidasi Tanah (SPPRKT) dan Daftar Surat Pernyataan Pelepasan Hak Atas Tanah (SPPHAT)

F-22

FORM KT-3317 Usul Penegasan Obyek Konsolidasi Tanah F-23

FORM KT-3318 Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional tentang Penegasan Tanah Obyek Konsolidasi Tanah

F-24

FORM KT-3319 Berita Acara Pemindahan Desain Konsolidasi Tanah ke Lapangan

F-27

FORM KT-3320 Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota tentang Pemberian Hak Atas Tanah dalam Rangka Konsolidasi Tanah

F-28

FORM KT-3321 Laporan Kemajuan Pekerjaan Konsolidasi Tanah ( LKPKT ) F-31 FORM KT-3322 Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan Kegiatan Konsolidasi

Tanah F-32

FORM KT-3323 Laporan Monitoring Tindak Lanjut Konsolidasi Tanah F-33 FORM KT-3324 Laporan Hasil Akhir Konsolidasi Tanah (HAKT) F-35 FORM KT-3325 Tabel Perhitungan Sumbangan Tanah Untuk Pembangunan F-39

FORM KT-3326 Tabel Peruntukan/Penggunaan Tanah Sebelum dan Sesudah Konsolidasi Tanah

F-40

Page 7: Juknis Kt 2015

vi

FORM KT-3327 Pedoman Pengorganisasian dan Bimbingan Masyarakat dalam Konsolidasi Tanah

F-41

FORM KT-3327 a Surat Pernyataan Pembentukan Organisasi Peserta F-43

FORM KT-3327 b Surat Keterangan dari Kepala Desa/Lurah bahwa Telah terdapat Organisasi/Kelompok Masyarakat Peserta Konsolidasi Tanah

F-44

FORM KT-3327 c Surat Kuasa Organisasi Peserta F-45

FORM KT-3328 Surat permohonan Hak Pakai (Sarana) F-47

FORM KT-3329 Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan tentang

Pemberian Hak Pakai Atas Tanah Obyek Konsolidasi Tanah Perkotaan

F-49

FORM KT-3330 Surat Keputusan Gubernur tentang Pembentukan Tim Pengendali Konsolidasi Tanah

F-53

FORM KT-3331 Surat Keputusan Bupati/Walikota tentang Pembentukan Tim Koordinasi Konsolidasi Tanah

F-56

FORM KT-3332 Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan tentang Pembentukan Satuan Tugas Konsolidasi Tanah

F-60

Page 8: Juknis Kt 2015

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015

1

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAN

KONSOLIDASI TANAH

I. PENDAHULUAN

Kebijakan pertanahan melalui konsolidasi tanah meliputi penataan fisik dan yuridis untuk menjadi bidang tanah yang tertata dilengkapi dengan prasarana dan sarana sosial, ekonomi, dan budaya sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah.

Pelaksanaan konsolidasi tanah tersebut, menjadi salah satu sarana tersedianya STUP dan TPBP yang akan dipergunakan untuk pembangunan prasarana dan sarana sosial, ekonomi dan budaya yang besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan peserta dan adanya jaminan kepastian hukum atas bidang tanah hasil penataan, penyelesaian hak dan sertipikasi dilakukan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dalam rangka efektifitas pelaksanaan konsolidasi tanah, maka disusun petunjuk pelaksanaan dalam rangka penjabaran dan melengkapi ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan dalam Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor : 4 Tahun 1991 tentang Konsolidasi Tanah jo. Surat Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor : 410-4245 tanggal 7 Desember 1991 tentang Petunjuk Pelaksanaan Konsolidasi Tanah dan Surat Edaran Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor : 410-1078 Tanggal 18 April 1996 tentang Petunjuk Teknis Konsolidasi Tanah.

Petunjuk Pelaksanaan ini disusun secara detail dalam setiap tahapan kegiatan konsolidasi tanah.

II. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan petunujuk teknis ini, untuk memberikan arahan atau pedoman teknis mengenai pelaksanaan konsolidasi tanah serta memudahkan pelaksanaan konsolidasi tanah dilapangan secara operasional.

III. RUANG LINGKUP

Kegiatan konsolidasi tanah dapat dilakukan di wilayah perkotaan dan perdesaan melalui Konsolidasi Tanah non pertanian dan/atau Konsolidasi Tanah pertanian;

Adapun ruang lingkup penyelenggaraan konsolidasi tanah dalam surat edaran ini meliputi :

1. Ketentuan Umum; 2. Persiapan; 3. Penetapan Lokasi; 4. Pengumpulan Data Fisik Dan Data Yuridis; 5. Penyusunan Desain Konsolidasi; 6. Pelepasan Hak Atas Tanah/Hak Garapan;

Page 9: Juknis Kt 2015

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015

2

7. Penegasan Obyek Konsolidasi Tanah 8. Pemindahan Desain Ke Lapang 9. Penerbitan SK Hak dan Sertipikasi 10. Pengawasan; 11. Pelaporan.

IV. DASAR HUKUM

A. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (Lembaran Negara Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2043);

B. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2000 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1997 Tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah;

C. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara juncto Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 190 /PMK.05/2012Tentang Tata cara pembayaran dalam rangkaPelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara;

D. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;

E. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

F. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah;

G. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman;

H. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun;

I. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum;

J. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah;

K. Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 1999 tentang Kawasan Siap Bangun dan Lingkungan Siap Bangun Berdiri Sendiri;

L. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah;

M. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2010 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Badan Pertanahan Nasional;

N. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang;

O. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadan Tanah bagi Pembangunan Kepentingan Umum;

Page 10: Juknis Kt 2015

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015

3

P. Peraturan Presiden Nomor 165 tahun 2014 tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kabinet Kerja;

Q. Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2015 tentang Kementerian Agraria dan Tata ruang;

R. Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2015 tentang Badan Pertanahan Nasional;

S. Peraturan Menteri Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 2 tahun 1999 tentang Izin Lokasi;

T. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 4 Tahun 1991 tentang Konsolidasi Tanah;

U. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Tanah;

V. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah;

W. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Hak atas Tanah dan Kegiatan Pendaftaran Tanah;

X. Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Keputusan Penegasan Tanah sebagai Obyek Konsolidasi Tanah.

Y. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana.

Z. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.

Lain-lain

A. Ketentuan sebagaimana tercantum dalam Pasal 1 ayat (6) dan pasal 7 ayat (4) Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 4 Tahun 1991 Tentang Konsolidasi Tanah agar berpedoman pada Keputusan Presiden Nomor 34 Tahun 2003 tentang Kebijakan Nasional di Bidang Pertanahan;

B. Ketentuan sebagaimana tercantum dalam pasal 7 ayat (5), ayat (6) dan ayat (7) Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 4 Tahun 1991 Tentang Konsolidasi Tanah agar disesuaikan dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara juncto Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 190/PMK.05/2012 Tentang Tata cara pembayaran dalam rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara;

C. Ketentuan sebagaimana tercantum dalam pasal 8 ayat (4) Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 4 Tahun 1991 Tentang Konsolidasi Tanah agar disesuaikan dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam

Page 11: Juknis Kt 2015

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015

4

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2000 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1997 Tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah;

V. KETENTUAN UMUM

A. Penjelasan Petunjuk Pelaksanaan ini dijelaskan secara khusus hal-hal sebagai berikut:

1. Konsolidasi Tanah adalah kebijakan pertanahan mengenai penataan kembali penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah, sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah serta usaha pengadaan tanah untuk kepentingan pembangunan dalam rangka meningkatkan kualitas lingkungan dan pemeliharaan sumberdaya alam dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat.

2. Tanah Negara sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 1 Ayat 3 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah adalah tanah yang tidak dipunyai dengan sesuatu hak atas tanah.

3. Tanah negara yang dikuasai/digarap adalah tanah yang telah dikuasai/digarap /dikerjakan dan dimanfaatkan oleh perseorangan.

4. Bidang tanah adalah bagian permukaan bumi yang merupakan satuan bidang yang terbatas.

5. Pemilik tanah adalah perseorangan atau badan hukum yang memiliki tanah.

6. Penggarap tanah adalah perseorangan yang menguasai, mengerjakan dan memanfaatkan tanah negara.

7. Peserta adalah pemilik dan/atau penggarap tanah negara pada lokasi yang menyatakan persetujuannya untuk ikut dalam kegiatan Konsolidasi Tanah.

8. Hak atas tanah adalah hak atas bidang tanah sebagaimana diatur dalam Pasal 16 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria.

9. Sumbangan Tanah Untuk Pembangunan (STUP) adalah bagian dari tanah peserta yang disumbangkan untuk pembangunan prasarana dan sarana sosial, ekonomi dan budaya serta tanah pengganti biaya Pelaksanaan (TPBP).

10. Tanah Pengganti Biaya Pelaksanaan (TPBP) adalah bagian dari sumbangan tanah untuk pembangunan yang dipergunakan untuk membiayai pelaksanaan Konsolidasi Tanah dan pembangunan fisik.

11. Tanah Pertanian adalah tanah yang digunakan untuk kegiatan pertanian.

Page 12: Juknis Kt 2015

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015

5

12. Tanah Non Pertanian adalah tanah yang digunakan untuk perkampungan/perumahan, perindustrian, pariwisata, dan perdagangan.

13. Potensi Obyek Konsolidasi Tanah adalah kondisi wilayah/bagian wilayah/lokasi yang dapat diprioritaskan untuk ditindaklanjuti sebagai obyek konsolidasi tanah.

14. Tim Pengendali adalah lembaga penyelenggara yang mempunyai fungsi pembinaan dan pengendalian pelaksanaan konsolidasi tanah pada tingkat provinsi yang ditunjuk berdasarkan Surat Keputusan Gubernur.

15. Tim Koordinasi adalah lembaga penyelenggara yang mempunyai fungsi koordinasi pelaksanaan konsolidasi pada tingkat kabupaten/kota yang ditunjuk berdasarkan Surat Keputusan Bupati/Walikota.

16. Satuan Tugas (satgas) Konsolidasi Tanah adalah lembaga penyelenggara yang bertugas melaksanakan Konsolidasi Tanah yang ditunjuk berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kantor Kementerian Agraria Dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional .

17. Organisasi/Kelompok Peserta adalah perkumpulan yang dibentuk oleh peserta dalam rangka koordinasi, menampung aspirasi dan peran aktif masyarakat serta sebagai pengelola TPBP.

18. Pemerintah pusat selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan Negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

19. Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

20. Kementerian Agraria Dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional adalah lembaga pemerintah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden Republik Indonesia.

21. Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi adalah instansi vertikal Kementerian Agraria Dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional di Provinsi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Menteri Agraria Dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.

22. Kantor Pertanahan adalah instansi vertikal Kementerian Agraria Dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional di Kabupaten/Kota yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Agraria Dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Kepala Badan Pertanahan Nasional melalui Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi.

Page 13: Juknis Kt 2015

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015

6

23. Prasarana adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan yang memenuhi standar tertentu untuk terciptanya kualitas lingkungan dan pemeliharaan sumber daya alam.

24. Sarana adalah fasilitas yang berfungsi untuk mendukung penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi.

25. Penetapan Lokasi adalah lokasi terpilih yang ditetapkan menjadi lokasi konsolidasi tanah melalui surat keputusan Bupati/Walikota.

26. Data Fisik adalah keterangan mengenai letak, batas, dan luas bidang tanah dan satuan rumah susun yang didaftar, termasuk keterangan mengenai adanya bangunan atau bagian bangunan di atasnya

27. Data Yuridis adalah keterangan mengenai status hukum bidang tanah dan satuan rumah susun yang didaftar, pemegang haknya dan hak pihak lain serta beban-beban lain yang membebaninya.

28. Pemindahan desain konsolidasi tanah adalah memindahkan titik-titik batas bidang tanah yang ada di peta desain konsolidasi tanah ke lokasi.

29. Pelepasan Hak Atas Tanah/Hak Garapan di dalam Konsolidasi Tanah adalah pelepasan hubungan hukum antara bidang tanah dengan pemilik/penggarap menjadi tanah yang dikuasai oleh Negara untuk dilakukan penataan.

30. Penegasan Tanah menjadi Obyek Konsolidasi Tanah adalah Penegasan tanah/ lokasi menjadi tanah obyek konsolidasi tanah untuk dilakukan penataan.

31. Desain konsolidasi tanah adalah rancangan bentuk, luas, dan letak bidang tanah baru hasil penataan sesuai peruntukan berdasarkan persetujuan peserta.

32. Kaveling tanah adalah bidang tanah yang telah dipersiapkan peruntukannya yang merupakan hasil persetujuan.

33. Relokasi adalah pemukiman kembali (resettlement) dan atau pemindahan aktivitas lainnya di lokasi baru.

34. Sertipikat adalah surat tanda bukti hak atas tanah.

B. Tujuan, Sasaran Dan Jenis Konsolidasi Tanah

1. Tujuan Konsolidasi Tanah

Tujuan Konsolidasi Tanah adalah untuk mencapai pemanfaatan tanah secara optimal, melalui peningkatan efisiensi dan produktivitas penggunaan tanah serta peningkatan kualitas lingkungan.

2. Sasaran Kegiatan Konsolidasi Tanah

Sasaran Kegiatan Konsolidasi Tanah adalah terwujudnya suatu tatanan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah yang tertib dan teratur.

Page 14: Juknis Kt 2015

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015

7

3. Jenis Konsolidasi Tanah

Jenis kegiatan Konsolidasi Tanah meliputi:

a) Konsolidasi tanah non pertanian; dan/atau

b) Konsolidasi tanah pertanian;

Konsolidasi tanah non pertanian sebagaimana dimaksud pada huruf a dapat dilaksanakan untuk pembangunan rumah susun.

C. Obyek, Sasaran Wilayah, dan Sasaran Penataan Konsolidasi Tanah

1. Obyek Konsolidasi Tanah

a. Lokasi obyek Konsolidasi Tanah harus sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah yang telah ditetapkan.

b. Lokasi obyek Konsolidasi Tanah penggunaan tanahnya dapat berupa tanah non pertanian dan/atau pertanian.

c. Obyek Konsolidasi Tanah sebagaimana tersebut diatas dapat berasal dari :

1) Tanah negara. yang dikuasai/digarap dan/atau

2) Tanah yang sudah terdaftar dan/ atau

3) Tanah hak yang belum terdaftar.

2. Sasaran Wilayah Konsolidasi Tanah

Sasaran wilayah Konsolidasi Tanah meliputi:

a. Wilayah Perkotaan; dan atau

b. Wilayah Perdesaan.

3. Sasaran Penataan Konsolidasi Tanah

Beberapa sasaran penataan yang dapat dijadikan sebagai prioritas calon lokasi konsolidasi tanah, antara lain:

a. Pengembangan wilayah, meliputi:

1) Wilayah permukiman yang tumbuh dan perkembangannya tidak teratur akibat berkembang secara alami oleh masyarakat.

2) Wilayah pengembangan yang direncanakan menjadi kota baru atau pusat permukiman.

3) Wilayah yang memerlukan akses untuk penghubung antar permukiman.

4) Kawasan siap bangun (lingkungan siap bangun) yang sudah ditetapkan dalam RTRW atau instansi teknis.

5) Wilayah pinggiran kota yang sedang berkembang.

6) Wilayah pengembangan dan perluasan perkebunan rakyat dan pembukaan areal pertanian baru.

Page 15: Juknis Kt 2015

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015

8

7) Wilayah pertanian yang belum memiliki prasarana dan sarana pendukung.

b. Peremajaan kota, meliputi:

1) Wilayah yang sudah atau cenderung akan menjadi kumuh.

2) Wilayah yang terisolir karena tertutup dan terbatas akses.

3) Wilayah permukiman padat yang lingkungannya cenderung tidak sehat.

4) Wilayah permukiman di sempadan sungai.

c. Optimalisasi tanah pertanian, meliputi:

1) Wilayah tanah pertanian yang penguasaan tanahnya tidak tetap (gogol gilir).

2) Tanah-tanah pertanian yang ditetapkan menjadi lahan pertanian berkelanjutan.

d. Lokasi pasca bencana dan pasca konflik.

e. Relokasi pasca bencana dan pasca konflik.

f. Wilayah pengembangan lainnya.

D. Peserta

1. Persyaratan peserta

Peserta harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Warga Negara Indonesia (WNI); dan/atau

b. Badan Hukum Indonesia;

c. Pemilik dan/atau penggarap tanah negara;

2. Kewajiban dan hak peserta

Kewajiban peserta:

a. Membuat surat pernyataan persetujuan ikut serta dalam konsolidasi tanah;

b. Mengajukan permohonan untuk pelaksanaan konsolidasi tanah;

c. Tidak melakukan peralihan hak setelah penetapan lokasi konsolidasi tanah.

d. Menyerahkan berkas persyaratan yang telah ditetapkan;

e. Membayar biaya pelaksanaan apabila Konsolidasi Tanah dilaksanakan secara swadaya dan biaya lain sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

Page 16: Juknis Kt 2015

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015

9

f. Membentuk kelompok/organisasi Peserta dan pengurus untuk mewadahi kepentingan seluruh peserta selama pelaksanaan Konsolidasi Tanah;

g. Melepaskan hak atas tanah secara bersyarat kepada negara untuk penataan;

h. Menyerahkan sebagian tanahnya untuk pembangunan yang disepakati (STUP) berupa pembangunan prasarana sarana dan TPBP;

i. Membantu kelancaran pelaksanaan konsolidasi tanah;

j. Mematuhi segala ketentuan yang berlaku dalam pelaksanaan konsolidasi tanah;

k. dan lain-lain yang dibutuhkan.

Hak peserta:

a. Memperoleh informasi, sosialisasi mengenai pelaksanaan konsolidasi tanah secara transparan;

b. Memperoleh pembinaan selama pelaksanaan dan pasca pelaksanaan;

c. Mempunyai hak dalam bermusyawarah;

d. Memperoleh kembali hak atas tanahnya setelah penataan sesuai ketentuan yang berlaku;

e. Memperoleh sertipikat tanah;

f. Dapat melakukan perbuatan hukum (bukan pemecahan) atau peristiwa hukum atas tanah sebelum penetapan lokasi; dan

g. Mendapat hak-hak lain berdasarkan persetujuan bersama.

3. Organisasi/Kelompok Peserta

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembentukan organisasi peserta:

a. Pembentukan organisasi/kelompok peserta difasilitasi oleh tim koordinasi;

b. Organisasi/kelompok Peserta dimaksudkan untuk membantu kelancaran pelaksanaan konsolidasi tanah;

c. Apabila di lingkungan peserta sudah terdapat organisasi/kelompok baik formal maupun informal, organisasi/kelompok tersebut dapat digunakan secara fungsional sebagai organisasi/kelompok peserta;

d. Organisasi/kelompok Peserta bertanggungjawab dalam pengelolaan TPBP;

e. Organisasi/kelompok peserta mendapatkan kuasa untuk mengalihkan TPBP kepada pihak lain;

Page 17: Juknis Kt 2015

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015

10

f. Organisasi/kelompok peserta dapat berakhir apabila konsolidasi tanah selesai dilaksanakan.

Adapun susunan Organisasi/Kelompok Peserta meliputi sekurang-kurangnya:

a. Seorang ketua;

b. Seorang wakil ketua;

c. Seorang bendahara;

d. Seorang sekretaris; dan

e. Anggota.

E. Persyaratan Penyelenggaraan

Penyelenggaraan Konsolidasi Tanah harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1. Jumlah bidang tanah yang dapat dilakukan konsolidasi tanah (1 SP) adalah paling sedikit 10 (sepuluh) bidang tanah atau lebih;

2. Bidang tanah hasil penataan terdiri dari bidang tanah peserta dan bidang tanah untuk prasarana sarana dan/atau TPBP.

3. Jumlah bidang tanah dan pemilik/penggarap tanah setelah konsolidasi tanah harus sesuai dengan jumlah bidang tanah dan pemilik/penggarap tanah sebelum konsolidasi tanah, kecuali:

a. Penambahan bidang dan pemilik/penggarap melalui waris sebelum penetapan lokasi konsolidasi tanah;

b. Tuntutan desain, dalam hal pemecahan oleh rencana jalan.

c. Penambahan jumlah bidang dikarenakan adanya bidang tanah yang diperuntukkan bagi prasana dan sarana sosial, ekonomi, budaya dan TPBP.

4. Konsolidasi Tanah dapat dilaksanakan apabila sekurang-kurangnya 85% dari pemilik/penggarap yang luas tanahnya meliputi sekurang-kurangnya 85% dari luas seluruh areal tanah yang akan dikonsolidasi, telah menyatakan persetujuannya dalam Surat Persetujuan;

5. Pada saat penetapan lokasi semua peserta sudah menyatakan persetujuannya dan apabila masih ada pemilik/penggarap tanah tidak menyatakan persetujuannya, maka tidak diikutsertakan (enclave) dan bidang tanahnya tetap diberikan akses.

6. Pada tahap penjajagan kesepakatan, dilakukan identifikasi dan antisipasi kemungkinan adanya sengketa dan perkara pertanahan yang ada di lokasi tersebut. Apabila terdapat sengketa dan perkara pertanahan di lokasi tersebut maka harus diselesaikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan terlebih dahulu. Adapun sengketa dan perkara pertanahan yang terlalu sulit diselesaikan, maka bidang tanah

Page 18: Juknis Kt 2015

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015

11

yang bersengketa dan berperkara tersebut dikeluarkan (enclave) dari obyek konsolidasi tanah.

F. Lembaga Penyelenggara

1. Konsolidasi Tanah secara fungsional diselenggarakan oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia;

2. Dalam penyelenggaraan konsolidasi tanah dibentuk Lembaga Penyelenggara yang terdiri dari: Tim Koordinasi, Satuan Tugas, dan Tim Pengendali bila diperlukan;

3. Tim koordinasi mempunyai fungsi mengkoordinasikan penyelenggaraan konsolidasi tanah;

4. Satuan Tugas mempunyai fungsi menyelenggarakan konsolidasi tanah;

5. Tim Pengendali mempunyai fungsi membina dan mengendalikan penyelenggaraan konsolidasi tanah;

6. Tim Pengendali tidak wajib di bentuk apabila lokasi konsolidasi tanah terletak pada 1 (satu) kabupaten/kota, kecuali lokasi terletak pada 2 (dua) kabupaten/kota atau lebih dan atau konsolidasi tanah terkait bencana dan konflik.

7. Anggota Tim Pengendali dan Tim Koordinasi disesuaikan dengan kondisi dan jenis konsolidasi tanah yang akan diselenggarakan; dan

8. Susunan dan tugas Lembaga Penyelenggara dijelaskan lebih lanjut pada bagian Tahapan Pembentukan Penyelenggaraan Konsolidasi Tanah.

VI. PERSIAPAN

A. Pembentukan Tim Penyelenggara Konsolidasi Tanah

Tim Penyelenggara Konsolidasi Tanah terdiri dari: Tim Pengendali Konsolidasi Tanah di tingkat Provinsi dan Tim Koordinasi serta Satuan Tugas (Satgas) Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di tingkat Kabupaten/Kota. Tim dan satgas tersebut dibentuk sebelum kegiatan konsolidasi tanah dilaksanakan.

Susunan dan tugas Tim dan Satuan Tugas Pelaksanaan Konsolidasi Tanah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tim Pengendali Konsolidasi Tanah dibentuk dengan Surat Keputusan Gubernur. (FORM KT-3330)

Anggota Tim Pengendali Konsolidasi Tanah terdiri atas:

a. Gubernur : Sebagai Pembina

b. Kepala Kantor Wilayah BPN : sebagai Ketua merangkap Anggota

Page 19: Juknis Kt 2015

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015

12

c. Kabid Bappeda yang membidangi Pertanahan/Agraria atau pejabat yang ditunjuk

: sebagai Wakil Ketua merangkap Anggota

d. Kabid Pengaturan dan Penataan Pertanahan Kanwil Kanwil BPN Provinsi atau pejabat yang ditunjuk

: sebagai Sekretaris merangkap Anggota

e. Kepala Biro/Kabag Setda Prov yang membidangi Pemerintahan/Pertanahan/Agraria atau pejabat yang ditunjuk

: sebagai Anggota

f. Kabid Dinas/Kantor yang membidangi PU/Cipta Karya atau pejabat yang ditunjuk

: sebagai Anggota

g. Kabid Hak dan Pendaftaran Tanah Kanwil BPN Provinsi atau pejabat yang ditunjuk

: sebagai Anggota

h. Kabid Survey Pengukuran dan Pemetaan Kanwil BPN Provinsi atau pejabat yang ditunjuk

: sebagai Anggota

i. Kabid Pengendalian dan Pemberdayaan Masyarakat Kanwil BPN Provinsi atau pejabat yang ditunjuk

: sebagai Anggota

j. Kabid Pengkajian dan Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan Kanwil BPN Provinsi atau pejabat yang ditunjuk

: sebagai Anggota

Tugas Tim Pengendali Konsolidasi Tanah adalah :

a. Memberikan bimbingan, pengarahan dan petunjuk teknis konsolidasi tanah kepada aparat pelaksana konsolidasi tanah di kabupaten/kota;

b. Melakukan pengendalian dan evaluasi perkembangan pelaksanaan konsolidasi tanah;

c. Menyiapkan Surat Keputusan Penegasan Tanah sebagai Obyek Konsolidasi Tanah;

d. Memecahkan permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan konsolidasi tanah dan melakukan langkah-langkah tindak lanjut;

e. Lain-lain yang dianggap perlu.

Page 20: Juknis Kt 2015

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015

13

2. Tim Koordinasi Konsolidasi Tanah dibentuk dengan Surat Keputusan Bupati/Walikota. (FORM KT-3331)

Anggota Tim Koordinasi Konsolidasi Tanah terdiri atas:

a. Bupati/Walikota atau Pejabat Yang ditunjuk (Wakil Bupati/Walikota atau Sekretaris Daerah)

: Ketua

b. Kepala Kantor Pertanahan : sebagai Wakil Ketua

c. Kabid Bappeda yang membidangi Pertanahan/Agraria atau pejabat yang ditunjuk

: sebagai Wakil Ketua merangkap Anggota

d. Kepala Bagian Hukum Pemerintahan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota atau pejabat yang ditunjuk

sebagai Anggota

e. Kepala Bagian Pemerintahan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota atau pejabat yang ditunjuk

: sebagai Anggota

f. Kasub Dinas/Kantor yang membidangi Pekerjaan Umum/Cipta Karya atau pejabat yang ditunjuk

: sebagai Anggota

g. Kasub Dinas/Kantor yang membidangi Pertanian (dalam hal tanah pertanian) atau pejabat yang ditunjuk

: sebagai Anggota

h. Kasub Dinas/Kantor yang membidangi Tata Kota atau pejabat yang ditunjuk

: sebagai Anggota

i. Kepala Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan atau pejabat yang ditunjuk

: sebagai Sekretaris merangkapAnggota

j. Kepala Seksi Survei, Pengukuran Dan Pemetaan atau pejabat yang ditunjuk

: sebagai Anggota

k. Kepala Seksi Hak dan Pendaftaran Tanah : sebagai Anggota

l. Camat setempat : sebagai Anggota

m. Lurah/Kepala Desa setempat : sebagai Anggota

n. Pemilik bidang tanah (maksimal 2 orang yang ditunjuk berdasarkan musyawarah organisasi/asosiasi peserta)

: sebagai Anggota

Adapun tugas Tim Koordinasi Konsolidasi Tanah adalah sebagai berikut:

a. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan konsolidasi tanah;

b. Melaksanakan bimbingan masyarakat dan penjajagan kesepakatan;

c. Memfasilitasi pembentukan organisasi/kelompok peserta;

Page 21: Juknis Kt 2015

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015

14

d. Mengevaluasi dan mengarahkan penyusunan Desain konsolidasi tanah;

e. Mengumumkan hasil pengumpulan data fisik dan yuridis (pengukuran awal dan identifikasi subyek) dan hasil desain konsolidasi tanah;

f. Menyiapkan usulan permohonan Surat Keputusan Penegasan tanah sebagai Obyek Konsolidasi Tanah;

g. Mengatur/mengarahkan penggunaan Tanah Pengganti Biaya Pelaksanaan (TPBP);

h. Mengkoordinasikan konsolidasi tanah dengan pemerintah daerah atau instansi terkait untuk pembangunan prasarana jalan sarana;

i. Memecahkan dan menangani masalah yang timbul dalam pelaksanaan konsolidasi tanah;

j. Lain-lain yang dianggap perlu.

3. Satuan Tugas Pelaksanaan Konsolidasi Tanah dibentuk dengan Surat

Keputusan Kepala Kantor Pertanahan (FORM KT-3332), yang anggotanya terdiri atas :

a. Kepala Kantor Pertanahan : Sebagai Ketua

b. Kepala Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan

: Sebagai Wakil Ketua

c. Kepala Seksi/Sub Seksi/Staf Senior pada Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah

: Sebagai Satgas Pengumpul Data Subyek Obyek

d. Kepala Sub Seksi/Staf Senior pada Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah

: Sebagai Satgas Pengumpul Data Subyek Obyek

e. Kepala Sub Seksi/atau Staf Senior pada Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan

: Sebagai Satgas Pengumpul Data Subyek Obyek

f. Sekretaris/Staf Kantor Desa/ Kelurahan : Sebagai Satgas Pengumpul Data Subyek Obyek

g. Paling sedikit 1 (satu) orang Petugas Ukur pada Seksi Survei, Pengukuran dan Pemetaan

: Sebagai Satgas Pengukuran dan Pemetaan

h. Seorang staf Sub Bagian Tata Usaha/ Staf pada Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan

: Sebagai Satgas Pengukuran dan Pemetaan

Page 22: Juknis Kt 2015

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015

15

Tugas Satgas Pelaksanaan Konsolidasi Tanah adalah:

a. Menyiapkan bahan dan materi bimbingan dan pengorganisasian masyarakat;

b. Melaksanakan kegiatan pengorganisasian dan bimbingan masyarakat;

c. Melakukan penjajagan kesepakatan;

d. Mengumpulkan data yuridis (identifikasi subyek dan obyek konsolidasi tanah) dan menarik surat-surat bukti kepemilikan atau penguasaan tanah yang asli dan memberikan tanda terima;

e. Membuat daftar bidang-bidang tanah yang telah dilakukan pendataan;

f. Menyiapkan berita acara rapat/musyawarah;

g. Membantu Kepala Kantor dalam hal Pelepasan Hak atas Tanah Obyek konsolidasi tanah;

h. Menyiapkan dan mengadministrasikan berkas pelepasan hak atas tanah;

i. Menyiapkan dan mengadministrasikan berkas SK Penegasan Tanah Menjadi Obyek Konsolidasi Tanah;

j. Menyiapkan dan mengadministrasikan berkas penerbitan SK penetapan hak atas tanah;

k. Menyiapkan dan mengadministrasikan penerbitan sertipikat tanah;

l. Melaksanakan pengukuran dan pemetaan keliling;

m. Melaksanakan pengukuran dan pemetaan bidang-bidang tanah, penggunaan tanah dan topografi;

n. Membuat gambar ukur, peta bidang, daftar tanah, surat ukur;

o. Membuat Rencana Blok (Blok Plan);

p. Membuat Desain Konsolidasi Tanah;

q. Melaksanakan Pemindahan Desain Konsolidasi Tanah;

r. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan;

s. Melakukan kegiatan teknis dan tata usaha lainnya.

B. Pemilihan Lokasi

Pemilihan lokasi dapat dilakukan berdasarkan hasil penyusunan potensi obyek konsolidasi tanah atau usulan Pemerintah Daerah maupun masyarakat. Dalam pemilihan lokasi, hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :

1. Pemilihan lokasi diprioritaskan pada hasil Penyusunan Potensi Obyek Konsolidasi Tanah (POKT).

Page 23: Juknis Kt 2015

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015

16

2. Lokasi konsolidasi tanah harus sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah atau sesuai dengan rekomendasi Pemerintah Daerah.

3. Analisis Manfaat

Pemilihan Lokasi diawali dengan analisis manfaat bagi lokasi usulan masyarakat dan pemerintah daerah yang dituangkan dalam rencana kebutuhan prasarana sarana dan pembangunan lainnya di lokasi konsolidasi tanah.

4. Minat awal masyarakat.

Apabila minat awal datang dari masyarakat maka kegiatan konsolidasi tanah relatif lebih mudah dilaksanakan, karena masyarakat sadar dan menghendaki tanahnya ditata. Pada kondisi seperti ini peran serta masyarakat akan lebih besar apabila dibandingkan dengan inisiatif yang datang dari pemerintah.

5. Dukungan dari stake holder.

Dukungan ini dapat berasal dari pemerintah, organisasi kemasyarakatan, swasta, dan lembaga lainnya yang dapat membantu keberhasilan pelaksanaan kegiatan konsolidasi tanah.

6. Tingkat kemudahan pencapaian lokasi (aksesibilitas).

Mudahnya aksesibilitas di calon lokasi konsolidasi tanah menunjukkan arah perkembangan lokasi dimaksud. Oleh karena itu sebelum tumbuh dan berkembang secara alami, maka perlu terlebih dahulu dilakukan penataan melalui konsolidasi tanah.

7. Jumlah peserta, jumlah bidang tanah dan luas yang akan ditata.

Semakin banyak jumlah peserta, jumlah bidang dan semakin luas area yang akan ditata akan lebih baik.

8. Penguasaan tanah.

Penguasaan tanah yang jelas, tidak adanya permasalahan/konflik/ sengketa penguasaan/kepemilikan tanah akan mempermudah pelaksanaan kegiatan konsolidasi tanah.

9. Keadaan topografis.

Kondisi topografis yang relatif datar akan relatif lebih mudah melakukan penataan bidang tanah. Areal dengan sampai tingkat kemiringan tertentu dapat dilakukan penataan yang justru mempunyai nilai lebih meskipun akan relatif lebih sulit.

10. Keberadaan pemilik bidang tanah.

Keberadaan pemilik diperlukan untuk penentuan batas bidang tanah dan pelepasan hak atas tanah/garapan.

Faktor-faktor tersebut di atas digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan lokasi prioritas untuk dipilih sebagai obyek konsolidasi tanah.

Page 24: Juknis Kt 2015

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015

17

Langkah-langkah pemilihan lokasi obyek Konsolidasi Tanah dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Lokasi obyek konsolidasi tanah diusulkan oleh Kepala Kantor Pertanahan pada tahun sebelumnya baik APBN atau swadaya masyarakat (PNBP) kepada Kementerian Agraria Dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional melalui Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional.

2. Lokasi konsolidasi tanah tersebut dapat berasal dari hasil Penyusunan Potensi Obyek Konsolidasi Tanah (POKT), dan/atau usulan masyarakat dan/atau usulan pemerintah daerah.

3. Bila lokasi obyek konsolidasi tanah berasal dari POKT, maka hasil analisis dan kesimpulan penetapan prioritas lokasi obyek konsolidasi tanah dan penyatuan program sektoral dijadikan dasar dalam persiapan pelaksanaan konsolidasi tanah.

4. Apabila lokasi obyek konsolidasi tanah berasal dari usulan masyarakat dan usulan pemerintah daerah, dilakukan analisis kondisi lapangan dan penyatuan program sektoral.

5. Lokasi obyek konsolidasi tanah kemudian dilakukan koodinasi oleh Kantor Pertanahan kepada pemerintah daerah yang dimaksudkan untuk penyatuan program rencana tindak lanjut konsolidasi tanah berupa pembangunan prasarana sarana dan pembangunan lainnya.

Lokasi yang sudah terpilih menjadi calon lokasi konsolidasi tanah dituangkan dalam peta kerja/peta lokasi konsolidasi tanah dan di Laporkan dalam Laporan Rencana Umum Kegiatan Konsolidasi Tanah (RUKKT) pada FORM KT-3305.

C. Penyusunan Skecth Blok Plan dan Analisa Manfaat

Dalam rangka koordinasi dengan Pemerintah Daerah dan penjajagan kesepakatan dengan masyarakat, perlu disiapkan data pendukung dalam bentuk peta atau citra dan analisis manfaat konsolidasi tanah.

1. Penyiapan Data Peta dan Penyusunan Sketch Blok Plan

Penyiapan data pendukung dalam bentuk peta dimaksudkan sebagai langkah awal untuk penataan secara fisik sketch Rencana Blok (blok plan) peruntukan/penggunaan tanah pada lokasi konsolidasi tanah.

Page 25: Juknis Kt 2015

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015

18

Penyusunan data pendukung dalam bentuk peta dibuat pada peta atau citra dengan mengacu pada rencana tata ruang dan wilayah yang berlaku. Peta-peta tersebut dalam bentuk:

a. peta potensi obyek konsolidasi tanah,

b. peta administrasi (kecamatan/kelurahan),

c. maupun citra yang diperlukan dalam penetapan lokasi.

d. peta lokasi eksternal/sekitar calon lokasi konsolidasi tanah sebagai dasar penentuan kebutuhan prasarana dan sarana pada calon lokasi konsolidasi tanah.

Hasil akhir dari data pendukung tersebut adalah suatu sketch tata letak dari blok kaveling, struktur jaringan jalan, sarana dan TPBP, yang dituangkan dalam peta citra (GeoKKP atau PBB) dengan skala tertentu menurut kebutuhan. Sketch Blok plan harus mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah yang sudah ditetapkan menjadi peraturan daerah.

2. Penyusunan analisis manfaat

Penyusunan analisis manfaat dimaksudkan untuk memberikan gambaran atau manfaat sosial, ekonomi, dan budaya apabila konsolidasi tanah dilaksanakan dalam sket blok plan. Analisis manfaat disusun berdasarkan analisis kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang ada di calon lokasi konsolidasi tanah dan sekitar lokasi tersebut dengan mempertimbangkan program sektoral.

Apabila Konsolidasi Tanah merupakan inisiatif Pemerintah Daerah, analisa manfaat dilakukan oleh pemerintah daerah.

D. Bimbingan Masyarakat

Setelah lokasi konsolidasi tanah ditetapkan, Tim Koordinasi memberikan bimbingan kepada calon peserta melalui penyuluhan secara langsung kepada seluruh calon peserta, pemuka-pemuka masyarakat, tokoh-tokoh informal masyarakat, agar dapat memahami maksud, tujuan dan manfaat konsolidasi tanah sehingga mau berpartisipasi secara aktif dalam pelaksanaan konsolidasi tanah dan untuk mendapatkan kesediaan calon peserta di lokasi terpilih.

Bimbingan masyarakat dilaksanakan paling sedikit 2 (dua) kali disesuaikan dengan kebutuhan. Bimbingan masyarakat dilakukan dalam rangka :

1. Memberikan pemahaman tentang maksud, tujuan dan manfaat konsolidasi tanah;

2. Penjajagan persetujuan dalam pelaksanaan konsolidasi tanah;

3. Pembentukan organisasi peserta;

Page 26: Juknis Kt 2015

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015

19

Hal-hal yang perlu disampaikan kepada calon peserta adalah sebagai berikut :

1. Kegiatan konsolidasi tanah secara umum;

2. Rencana Umum Pelaksanaan Konsolidasi Tanah;

3. Sumbangan Tanah Untuk Pembangunan (STUP) dan Tanah Pengganti Biaya Pelaksanaan (TPBP) dalam rangka penyediaan prasarana jalan dan sarana lainnya;

4. Prosedur dan tahapan pelaksanaan penyusunan desain konsolidasi tanah;

5. Susunan organisasi pelaksana konsolidasi tanah;

6. Manfaat konsolidasi tanah bagi peserta;

7. Perlunya membentuk organisasi/kelompok peserta;

8. Dan hal lain-lain yang berkaitan dengan konsolidasi tanah.

Disamping itu, Tim Koordinasi memberi arahan akan pentingnya kelompok/organisasi guna menampung segala aspirasi sekaligus untuk menumbuh kembangkan motivasi, potensi dan peran aktif peserta dalam mencapai manfaat yang optimal atas tanah milik mereka yang akan ditata.

Pengembangan organisasi/kelompok masyarakat peserta dapat ditempuh dengan memanfaatkan organisasi/kelompok yang sudah ada dalam masyarakat (FORM – KT 3327 a).

Setelah organisasi/kelompok peserta terbentuk, keberadaan organisasi/kelompok tersebut disampaikan kepada Kantor Pertanahan dengan menggunakan (FORM – KT 3327 b).

Guna memudahkan dan menyederhanakan proses penanganan hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan seluruh anggota organisasi/kelompok peserta, maka organisasi/kelompok dapat menunjuk orang- orang tertentu yang diberi kuasa oleh pengurus inti organisasi/kelompok untuk mewakili seluruh anggota kelompok dengan menggunakan (FORM – KT 3327c).

E. Penjajagan Kesepakatan

Kegiatan ini dimaksudkan untuk menjajagi kesediaan calon peserta dan menentukan keberhasilan pelaksanaan konsolidasi tanah. Penjajagan kesepakatan dilaksanakan paling sedikit 2 (dua) kali atau sampai dengan kesepakatan tercapai.

Tujuan penjajagan kesepakatan adalah kesediaan calon peserta untuk ikut dalam pelaksanaan konsolidasi tanah dan bersedia memberikan Sumbangan Tanah Untuk Pembangunan (STUP).

Hasil Akhir dari kegiatan Penjajagan Kesepakatan adalah:

1. Permohonan Konsolidasi Tanah (FORM KT-3301). Apabila pemilik/penggarap tanah berhalangan hadir/tidak ada di tempat,

Page 27: Juknis Kt 2015

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015

20

Pemilik/penggarap tanah dapat mewakilkan kepada pihak lain dengan memberikan surat kuasa (FORM KT-3301a).

2. Daftar pemilik/penggarap serta masing-masing luas bidang tanahnya (FORM KT-3302).

3. Berita acara hasil musyawarah peserta (FORM KT-3303)

4. Formulir Surat Pernyataan Persetujuan Rencana Konsolidasi Tanah yang diisi oleh masing-masing peserta (FORM KT-3304).

5. Analisis manfaat konsolidasi tanah bagi masyarakat dan pemerintah daerah;

6. Sket Blok Plan (Peta Citra: GeoKKP/PBB);

7. Peta Lokasi (Peta Citra/Peta Potensi Obyek Konsolidasi Tanah) dan peta keliling.

VII. PENETAPAN LOKASI

Lokasi terpilih diusulkan oleh Tim Koordinasi kepada Bupati/walikota sebagai obyek konsolidasi tanah dengan melampirkan hasil dari penjajagan kesepakatan (FORM KT-3306), dan selanjutnya akan ditetapkan sebagai Lokasi Konsolidasi Tanah dengan Surat Keputusan Bupati/Walikota (FORM KT-3307).

VIII. PENGUMPULAN DATA FISIK DAN YURIDIS

Pengumpulan data fisik dan yuridis dilaksanakan oleh Satuan Tugas atau petugas yang ditunjuk.

A. Pengumpulan data fisik

1. Pengukuran dan Pemetaan Keliling

Pengukuran dan pemetaan keliling dilaksanakan untuk mengetahui luas dan batas keliling serta letak lokasi. Kegiatan pengukuran dan pemetaan keliling terdiri dari:

a. Pemasangan tugu-tugu poligon diikuti pengukuran, pemetaan dan perhitungan jaringan poligon.

b. Pengukuran keliling.

c. Pemetaan hasil pengukuran keliling ke dalam peta keliling, menurut skala 1:1.000 atau skala tertentu menurut kebutuhan.

d. Menghitung luas area lokasi konsolidasi tanah.

2. Pengukuran dan Pemetaan Rincikan

Kegiatan pengukuran dan pemetaan rincikan terdiri dari:

a. Menetapkan batas bidang tanah;

b. Melaksanakan pengukuran batas bidang tanah dan bangunan yang ada;

c. Membuat gambar ukur;

Page 28: Juknis Kt 2015

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015

21

d. Membuat peta bidang tanah dengan skala 1:1000 atau skala lain yang diperlukan, dilengkapi dengan daftar yang berisi: nomor identifikasi bidang, nama pemilik, luas hasil ukur, jalan, taman, bangunan, saluran air, serta prasarana dan sarana lainnya;

e. Membuat daftar tanah;

f. Membuat peta pendaftaran;

g. Mencocokkan luas tanah hasil perhitungan dengan luas tanah yang tercantum dalam Leter C/girik/pipil atau bukti hak atas tanah lainnya. Apabila ada perbedaan, maka yang dipakai adalah hasil perhitungan luas dari hasil pengukuran dengan sepengetahuan pemilik tanah yang bersangkutan.

3. Pemetaan Topografi dan Pemetaan Penggunaan Tanah

a. Pemetaan Topografi

Peta topografi digunakan sesuai dengan kondisi topografi lokasi konsolidasi tanah. Kegiatan dalam pengukuran topografi meliputi:

1) Mengukur ketinggian titik-titik tertentu pada lokasi Konsolidasi Tanah, dengan satuan meter di atas permukaan air laut sehingga menghasilkan titik-titik ketinggian (spotheight).

2) Memetakan hasil pengukuran dengan skala 1:1.000 atau skala tertentu menurut kebutuhan.

3) Membuat peta kontur (memuat informasi garis-garis yang menghubungkan titik-titik dengan ketinggian yang sama).

4) Menghitung sudut kemiringan lereng.

5) Peta topografi dibuat dengan skala 1:1.000 atau skala tertentu menurut kebutuhan dan menggunakan interval kontur 0,5 sampai dengan 1 meter dan digabung/di-overlay-kan ke dalam peta keliling.

6) Peta Topografi dapat/boleh tidak dibuat apabila:

7) beda tinggi antara titik tertinggi dan titik terendah pada lokasi konsolidasi tanah kurang dari 1 (satu) meter

8) penggambaran pada peta keliling menghasilkan gambaran yang tidak mencerminkan informasi ketinggian tertentu secara jelas.

b. Pemetaan Penggunaan Tanah

Pemetaan penggunaan tanah dimaksudkan untuk mengetahui jenis penggunaan tanah saat ini (present land-use) pada lokasi konsolidasi tanah. Kegiatan pemetaan penggunaan tanah meliputi survei lapangan dan memetakan hasil survey ke dalam peta penggunaan tanah dengan skala 1:1.000 atau skala tertentu menurut kebutuhan.

Page 29: Juknis Kt 2015

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015

22

Hasil pemetaan topografi dan penggunaan tanah terutama diperlukan untuk penyusunan Rencana Blok dan Desain Konsolidasi Tanah.

Kegiatan pengukuran dan pemetaan ini dapat dilakukan bersamaan pada saat di lokasi.

B. Pengumpulan data yuridis (identifikasi subyek dan obyek)

Pengumpulan data yuridis merupakan kegiatan pengumpulan data mengenai subyek dan obyek di lokasi Konsolidasi Tanah.

Alat bukti tertulis mengenai penguasaan dan kepemilikan tanah dapat berupa sertipikat, alat bukti untuk pendaftaran hak baru dan pendaftaran hak-hak lama sebagaimana dimaksud dalam pasal 23 dan 24 ayat (1) Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 dan Pasal 60 ayat (2) PerMenag/KBPN No. 3 Tahun 1997.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengumpulan data yuridis:

1. Jika ada bidang tanah yang sedang diagunkan ke bank/pihak lain/pihak kreditur lainnya, maka perlu mendapatkan persetujuan dari pihak kreditur yang nantinya setelah penataan akan dibuat lagi hak tanggungannya/diserahkan kembali ke pihak kreditur.

2. Jika pemilik/penggarap tanah tidak berada di tempat, maka perlu adanya surat kuasa penunjukkan batas.

3. Untuk antisipasi kemungkinan adanya sengketa, konflik, perkara tanah pada tahapan bimbingan masyarakat, maka harus diselesaikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan terlebih dahulu. Adapun sengketa, konflik dan perkara pertanahan yang terlalu sulit diselesaikan, maka bidang tanah yang bersengketa, berkonflik, dan berperkara tersebut dikeluarkan (enclave) dari obyek konsolidasi tanah.

4. Berkaitan dengan penilaian tanah, perlu dilakukan identifikasi dan inventarisasi benda ataupun aset lainnya yang ada di atas tanah tersebut. Hal ini guna perhitungan penilaian tanah dan juga kemungkinan adanya kompensasi ganti rugi sehingga perlu adanya kesepakatan bersama mengenai penilaian tanah beserta asset di atasnya.

5. Alat bukti tertulis mengenai penguasaan dan pemilikan tanah pada tahapan pengumpulan data yuridis ini dikumpulkan dalam bentuk fotokopi.

Hasil pengumpulan dan penelitian identifikasi subyek dan obyek dituangkan dalam FORM KT-3309 dan dibuatkan daftarnya dalam Tabel Data Subyek dan Obyek Konsolidasi Tanah sesuai FORM KT-3310.

Hasil identifikasi subyek dan obyek konsolidasi tanah kemudian dituangkan dalam Berita Acara Kesepakatan Hasil Identifikasi Subyek dan Obyek Konsolidasi Tanah (FORM KT-3308) dan kemudian diumumkan di Kantor Pertanahan dan Kantor Pemerintah Desa/Kelurahan setempat.

Page 30: Juknis Kt 2015

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015

23

C. Informasi Nilai Tanah

Penilaian tanah yang dimaksud adalah menggunakan informasi Zona Nilai Tanah (ZNT) yang ada atau dapat dilakukan dengan menghitung perhitungan berdasarkan harga pasar atau proyeksi dari transaksi yang pernah terjadi dengan memperhatikan benda ataupun aset lainnya yang ada di atas tanah tersebut.

IX. PENYUSUNAN DESAIN KONSOLIDASI TANAH

Penyusunan Desain konsolidasi tanah dilakukan oleh Tim Koordinasi dan Satuan Tugas Pelaksanaan Konsolidasi Tanah atau petugas yang ditunjuk.

A. Penyusunan Pra Desain Konsolidasi Tanah

Penyusunan Pra Desain konsolidasi tanah merupakan langkah awal untuk penataan secara fisik Rencana Blok peruntukan/penggunaan tanah pada lokasi konsolidasi tanah. Hal ini dimaksudkan agar terwujud suatu kawasan yang dilengkapi dengan prasarana, sarana dan utilitas yang diperlukan menurut kriteria dan standar perencanaan tata ruang.

Hasil dari penyusunan Pra Desain konsolidasi tanah adalah gambaran tata bentuk, luas dan letak dari kaveling, struktur jaringan jalan, sarana dan TPBP, yang dituangkan dalam peta berskala 1:1.000 atau skala tertentu menurut kebutuhan.

Untuk menyusun Pra Desain, langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut:

1. Menyiapkan data dan peta yang menunjukan kondisi awal pada lokasi sebelum Konsolidasi Tanah dilaksanakan dengan pendataan yang meliputi:

a. Luas lokasi, peta lokasi, dan peta keliling;

b. Luas tanah dan peta rincikan sebelum konsolidasi tanah;

c. Peta topografi dan penggunaan tanah sebelum konsolidasi tanah;

d. Peta wilayah eksternal/sekitar lokasi konsolidasi tanah dalam rangka menentukan jenis prasarana dan sarana yang dibutuhkan;

e. Daftar luas dan pemilikan tanah sebelum konsolidasi tanah, yang disesuaikan dengan peta rincikan.

2. Menyiapkan Peta Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Rencana Teknik Ruang Kota (RTRK) pada kawasan tersebut (apabila dipandang perlu), yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah yang bersangkutan. Dalam Penyusunan Rencana Blok, yang lebih relevan adalah RDTR dan RTRK. Kriteria dan standar teknik perencanaan yang tertuang dalam RDTR/RTRK tersebut, dapat dijadikan acuan, terutama dalam hal penentuan:

Page 31: Juknis Kt 2015

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015

24

a. Rencana jenis dan hierarki jaringan jalan, jenis dan jumlah sarana yang diperlukan sehingga dapat diperkirakan kebutuhan tanahnya.

b. Rencana kepadatan bangunan dan rencana perpetakan bangunan. Hal ini diperlukan untuk merencanakan blok kaveling dan luas masing-masing kaveling.

3. Menyiapkan Daftar Perhitungan Rencana Luas dan Peruntukan Tanah sebelum dan sesudah Konsolidasi Tanah (FORM KT-3326), untuk menghitung persentase STUP(FORM KT-3325).

4. Menyiapkan Informasi Nilai Tanah atau peta ZNT sebagai dasar perimbangan tata letak bidang dalam membuat desain konsolidasi tanah.

5. Melakukan penggambaran Rencana Blok Pra Desain dengan menyusun tata letak bagi masing-masing blok keveling, jaringan jalan, sarana dan kebutuhan lain yang diperlukan. Luas tanah pada daftar harus sama dengan luas tanah pada peta. Daftar perhitungan luas masing-masing blok tersebut dituangkan pada Rencana Blok.

6. Mengajukan Pra Desain kepada para peserta untuk dimusyawarahkan, dalam rangka persetujuan dan pengambilan keputusan akhir atas perhitungan luas, STUP dan Rencana Blok.

Dalam penyusunan tata letak pada Pra Desain tersebut, dipertimbangkan berbagai hal, antara lain:

1. Struktur dan Hierarki

Jaringan jalan diupayakan dapat melayani setiap blok dan persil tanah. Pola jaringan jalan disesuaikan dengan kondisi lokasi konsolidasi tanah. Beberapa pola jaringan jalan antara lain Pola Kotak (Grid Type), Pola T-Silang (T-Cross Type), Pola Putar (Loop Type), Pola Kuldesak (Cul-de-sac Type), Pola Lingkar (Circle Type) atau Pola Campuran (Combination Type).

Disamping pola jaringan jalan, juga perlu diperhatikan lebar jalan sesuai dengan hierarkinya. Sebagai bahan perbandingan, dalam suatu kawasan perumahan, sering dijumpai hierarki jalan, yaitu:

a. Jalan lebar 4 sampai 6 meter (R1)

b. Jalan lebar 6 sampai 8 meter (R2)

c. Jalan lebar 8 sampai 12 meter (R3)

d. Jalan lebar lebih dari 12 meter (R4) Secara skematis, hierarki jalan tersebut menggambarkan setiap jalan dan akses setiap persil tanah terhadap jalan.

Page 32: Juknis Kt 2015

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015

25

2. Luas dan Ukuran Blok/Kaveling

Dalam menentukan luas dan ukuran kaveling, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Peruntukan taman, sekolah, dan sarana lainnya, disesuaikan dengan standar teknis yang ditetapkan untuk jenis peruntukan yang direncanakan.

b. Garis Sempadan Bangunan (GSB).

c. Luas, bentuk, ukuran dan jumlah kaveling yang direncanakan pada blok kaveling. Ukuran lebar kaveling yang berhimpitan dengan jalan (disarankan paling sedikit 6 meter) dan panjang kaveling ke belakang (disarankan 1,5 atau 2 kali lebar kaveling). Sebaiknya menghindari adanya kaveling terlalu luas atau terlalu sempit.

3. Tata Letak Sarana

Letak sarana diupayakan agar dapat dengan mudah melayani kebutuhan penduduk secara adil dan seimbang.

4. Sumbangan Tanah Untuk Pembangunan (STUP) dan Tanah Pengganti Biaya Pelaksanaan (TPBP)

Setiap peserta dikenakan STUP yang besarnya ditentukan melalui musyawarah yang dituangkan dalam Berita Acara Musyawarah (FORM KT-3303).

Peserta yang persil tanahnya terlalu kecil sehingga tidak mungkin memberikan STUP, sumbangan tersebut dapat dalam bentuk uang yang senilai atau bentuk lainnya yang disepakati oleh peserta, misalnya tenaga kerja yang dapat dinilai dengan uang.

Penggunaan Sumbangan Tanah untuk Pembangunan adalah :

a. Untuk prasarana dan sarana.

b. Sebagai tanah pengganti biaya pelaksanaan (TPBP).

TPBP adalah bagian dari STUP yang tidak digunakan untuk prasarana jalan dan sarana lainnya. Kebutuhan TPBP ditetapkan dengan mempertimbangkan hal-hal antara lain:

a. Ketersediaan anggaran ditinjau dari sumber dan besar anggaran.

b. Hasil akhir dan ruang lingkup pekerjaan yang ingin dicapai.

c. Kesediaan peserta menyumbangkan tanah untuk TPBP.

TPBP dapat diserahkan penggunaannya kepada peserta yang memiliki kaveling kecil atau kepada pihak lainnya dengan pembayaran kompensasi berupa uang dengan jumlah yang ditetapkan berdasarkan musyawarah para peserta.

Page 33: Juknis Kt 2015

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015

26

Harga TPBP yang diserahkan kepada pihak lain tersebut ditetapkan oleh organisasi/kelompokpeserta dan difasilitasi oleh Tim Koordinasi.

TPBP sebaiknya ditempatkan pada lokasi yang strategis secara komersial dan diharapkan cepat terjual dengan harga yang layak dan dapat dipergunakan untuk membiayai pembangunan lebih lanjut.

Dalam hal pelaksanaan fisik konsolidasi tanah dibiayai melalui dana anggaran pemerintah (APBN dan APBD), maka hasil kompensasi TPBP dapat dipergunakan bagi pembangunan atau pengelolaan prasarana dan sarana lingkungan, misalnya konstruksi jalan, pengadaan taman, pembangunan jembatan/gorong-gorong, pembangunan Kantor RT/RW, Kantor Desa/Kelurahan dan lain-lain sesuai kesepakatan Peserta.

Pengalokasian TPBP yang belum terjadi jual beli pada saat kegiatan konsolidasi tanah berlangsung (tahun anggaran berjalan), maka TPBP tersebut menjadi hak bersama peserta (organisasi/kelompok peserta) berdasarkan hasil musyawarahdan kesepakatan peserta yang dituangkan dalam berita acara dan ditanda tangani oleh seluruh peserta.

B. Musyawarah Pra Desain Konsolidasi Tanah

Pra desain konsolidasi tanah tersebut dimusyawarahkan dengan para peserta dan dapat berubah sesuai dengan hasil kesepakatan. Musyawarah dapat dilakukan paling sedikit 2 (dua) kali atau sampai mencapai kesepakatan Pra Desain.

Musyawarah dimaksudkan untuk meyakinkan peserta dalam penetapan rencana kaveling baru dan STUP.

C. Penyusunan Desain Konsolidasi Tanah

Penyusunan Desain Konsolidasi Tanah dimaksudkan untuk menyusun perencanaan letak, bentuk dan luas kaveling-kaveling baru pada lokasi konsolidasi tanah, setelah dikurangi dengan STUP.

Hasil dari penyusunan Desain Konsolidasi Tanah dituangkan ke dalam peta dengan skala 1:1.000, yang menggambarkan letak, luas, bentuk dan batas kaveling tanah pada masing-masing blok secara tertib dan teratur. Luas masing-masing kaveling diupayakan agar sesuai dengan hasil perhitungan yang telah disepakati oleh peserta.

Penataan kaveling dapat ditempuh melalui tindakan penggeseran, penggabungan, pemecahan, penukaran, pemotongan, pengirisan, dan lainnya. Meskipun demikian, harus tetap diupayakan agar penggeseran letak kaveling sedekat mungkin dengan letak bidang tanah semula.

Pemecahan yang dimaksud dalam penataan konsolidasi tanah bukanlah pemecahan/pemisahan sebagaimana dimaksud dalam pendaftaran tanah atau pemberian hak, akan tetapi lebih merupakan tindakan pemecahan

Page 34: Juknis Kt 2015

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015

27

terhadap bidang tanah (statusnya tanah negara) akibat tuntutan desain penataan berdasarkan tata ruang dan peraturan yang berlaku.

Desain Konsolidasi Tanah mencakup:

1. Rencana masing-masing kaveling pada blok yang ada.

2. Rencana jaringan jalan.

3. Rencana kebutuhan sarana lingkungan

4. Luas masing-masing kaveling hasil penataan.

Penyusunan desain memperhatikan target jumlah bidang Konsolidasi Tanah yang merupakan hasil penataan yang terdiri atas bidang tanah milik peserta, prasarana, sarana dan TPBP.

Cara penyusunan Desain Konsolidasi Tanah adalah:

1. Menyiapkan peta rincikan/pemilikan tanah semula, Rencana Blok dan Daftar Perhitungan Rencana Luas Peruntukan Tanah, yang telah disepakati oleh peserta.

2. Peta dan daftar sebagaimana angka 1 dijadikan sebagai acuan penyusunan Desain Konsolidasi Tanah dan penempatan letak kaveling baru.

3. Selanjutnya dihitung dan ditetapkan luas masing-masing kaveling yang akan dialokasikan kepada setiap peserta sebagai hasil penataan (setelah dikurangi STUP).

4. Luas masing-masing kaveling baru merupakan pedoman dalam merencanakan letak kaveling baru tersebut pada Desain Konsolidasi Tanah maupun pada saat realokasi/pemindahan Desain Konsolidasi Tanah ke lapang.

5. Besar STUP merupakan total jumlah keseluruhan sumbangan yang diperlukan. Metode perhitungan besar STUP diupayakan agar menempuh cara yang adil, sehingga mudah diterima oleh peserta. Sebagai pertimbangan dikemukakan 3 (tiga)metode yang lazim digunakan untuk menghitung beban besar sumbangan tanah tiap kaveling, yaitu:

a. Metode Luas Tanah

Besar sumbangan yang dibebankan pada masing-msing kaveling, dihitung dengan besar persentase yang sama untuk keperluan sarana serta TPBP. Sedangkan besar sumbangan tiap kaveling untuk prasarana jalan, bervariasi tergantung pada faktor jalan pada kaveling tersebut.

b. Metode Nilai Tanah

Besarnya sumbangan tiap bidang tanah dihitung berdasarkan nilai masing-masing bidang tanah. Besar sumbangan dapat bervariasi, proporsional dengan nilai tanah masing-masing kaveling bila

Page 35: Juknis Kt 2015

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015

28

diperbandingkan antara sebelum dan sesudah konsolidasi tanah. Nilai bidang tanah sebelum konsolidasi tanah dapat diperhitungkan dengan mempertimbangkan kelas tanah, harga dasar dan lainnya. Sedangkan nilai tanah sesudah konsolidasi tanah dihitung berdasar perkiraan.

c. Metode Gabungan Luas Tanah dan Nilai Tanah

Metode ini merupakan gabungan dari metode luas tanah dan nilai tanah.

6. Selanjutnya masing-masing kaveling diletakkan pada masing-masing blok kaveling pada Peta Rencana Blok. Dalam meletakkan kaveling, apabila ada pergeseran, diupayakan agar kaveling baru tetap dekat letaknya dengan posisi sebelum konsolidasi tanah dengan memperhatikan peta rincikan semula.

7. Selain letak kaveling, diperhatikan pula bentuk dan batas kavelingnya. Bentuk kaveling ideal umumnya panjang kebelakang sekurang-kurangnya 1,5 kali lebar di pinggir jalan. Batas kaveling sebaiknya diupayakan lurus sampai pada sisi depan atau sedekat-dekatnya dengan jalan.

Berikut adalah contoh daftar perhitungan rencana luas dan peruntukan tanah menurut draft blok plan/draft desain konsolidasi tanah sebelum dan sesudah konsolidasi tanah :

No. Peruntukan/Penggu

naan Tanah

Sebelum Konso-lidasi (HA)

Sesudah Konso-lidasi (HA)

Selisih Luas (HA)

Keterangan

1 2 3 4 5 6

I Prasara-na/sarana Umum (Uraikan)

Jalan 10 22 -12 (Rencana kebutuhan luas tanah untuk prasarana/sarana umum sesudah konsolidasi tanah berpedoman pada kriteria/standar Perencanaan Teknis/Rencana Tata Ruang Wilayah yang ditetapkan Pemerintah Daerah pada lokasi tersebut)

Sekolah - 1,5 -1,5

Kantor RW

- 0,5 - 0,5

Olah Raga

- 1 -1

Taman - 3 -3

Lain-lain - - -

Sub Total 10 28 - 18

II TPBP 9 - 9 (Besarnya luas TPBP tergantung dari ruang lingkup pekerjaan yang ingin dicapai dan sumber anggaran yang tersedia, yang ditetapkan melalui musyawarah)

Page 36: Juknis Kt 2015

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015

29

No. Peruntukan/Penggu

naan Tanah

Sebelum Konso-lidasi (HA)

Sesudah Konso-lidasi (HA)

Selisih Luas (HA)

Keterangan

III Seluruh Kaveling

90 63 27 (Total kaveling sesudah Konsolidasi Tanah dikurangi STUP selanjutnya dibagikan kepada peserta. Sumbangan Tanah untuk Pembangunan diambil secara proporsional/adil dari seluruh kaveling peserta dengan pendekatan yang sesuai (Metode Luas dan Nilai Tanah)

TOTAL 100 100 0

RUMUS :

18 +9 27

= --------- X 100% = ----- X 100% = 30%

100-10 90

Hasil dari kegiatan ini adalah desain konsolidasi tanah, daftar perhitungan luas dan peruntukan penggunaan tanah yang setelah dimusyawarahkan dan disetujui oleh peserta dan tim koordinasi disahkan oleh Kepala Kantor Pertanahan dan dituangkan dalam Daftar Subyek dan Obyek Hasil Desain Konsolidasi Tanah (FORM KT-3313).

D. Musyawarah Rencana Penetapan Kaveling Baru (Desain Konsolidasi

Tanah)

Musyawarah diantara pelaksana dan peserta dimaksudkan untuk memberi pengertian kepada peserta bahwa setelah diadakan penetapan kaveling baru di lapangan dan dikurangi untuk STUP, maka mungkin terjadi perubahan bentuk dan luas kaveling baru. Akibatnya, dapat terjadi pergeseran letak kaveling masing-masing peserta setelah konsolidasi tanah. Selain itu, akibat pergeseran tersebut, dimungkinkan terjadi pembongkaran pagar, bangunan ataupun tanaman yang dimiliki peserta.

TAMBAHAN PRASARANA DAN SARANA+TPBP % STUP = --------------------------------------------------------------------------------------------- X 100%

LUAS LOKASI PRASARANA DAN SARANA YANG SUDAH ADA

Page 37: Juknis Kt 2015

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015

30

Hasil musyawarah desain konsolidasi tanah dituangkan dalam Berita Acara Kesepakatan Desain Konsolidasi Tanah yang ditandatangani oleh Ketua Tim Koordinasi Konsolidasi Tanah dan wakil peserta (FORM KT-3311) dan kemudian diumumkan di Kantor Pertanahan dan Kantor Pemerintah Desa/Kelurahan setempat.

Kesepakatan Desain Konsolidasi Tanah dilakukan dengan mengisi Form Kesepakatan Desain Konsolidasi Tanah (FORM KT-3312) oleh peserta.

Kesepakatan Desain Konsolidasi Tanah juga dilakukan dengan ditandatanganinya Peta Desain Konsolidasi Tanah oleh seluruh peserta.

Kemudian Peta Desain Konsolidasi Tanah ditandatangani oleh Ketua Satuan Tugas/Kepala Seksi Survey, Pengukuran, dan Pemetaan, atau pejabat yang ditunjuk.

Musyawarah Desain Konsolidasi Tanah dilaksanakan paling sedikit 2 (dua) kali atau sampai kesepakatan tercapai.

X. PELEPASAN HAK ATAS TANAH

Pelepasan hak atas tanah diwujudkan dalam bentuk surat pernyataan pelepasan hak atas tanah obyek konsolidasi tanah, walaupun secara fisik tanah tersebut masih ditempati oleh peserta.

Setelah pelepasan hak, tanah tersebut ditegaskan sebagai tanah obyek konsolidasi tanah. Dengan demikian pemerintah berkewenangan untuk menata kembali penggunaan dan penguasaan tanah sesuai hasil musyawarah peserta.

Surat Pernyataan Pelepasan Hak Atas Tanah tersebut, ditanda-tangani oleh masing-masing peserta atau kuasanya dan ditandatangani 2 (dua) orang saksi di hadapan Kepala Kantor Pertanahan.

Hasil dari kegiatan ini berupa Surat Pernyataan Pelepasan Hak atas Tanah (SPPHAT)(FORM KT-3314). Kemudian dibuatkan daftarnya dalam tabel Daftar Surat Pernyataan Persetujuan Rencana Konsolidasi Tanah (SPPRKT) dan Daftar Surat Pernyataan Pelepasan Hak Atas Tanah (SPPHAT) (FORM KT-3316).

SPPHAT diterima oleh Kepala Kantor Pertanahan dan Kepala Kantor Pertanahan membuat Surat Pernyataan Penerimaan Pelepasan Hak atas Tanah (FORM KT-3314a).

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelepasan hak atas tanah adalah:

1. Peserta diharuskan datang ke Kepala Kantor Pertanahan untuk membuat Surat Pernyataan Pelepasan Hak Atas Tanah kepada Negara.

2. Apabila tanah tersebut sudah bersertipikat dan diagunkan/ dijadikan jaminan kredit pada salah satu bank, maka harus ada persetujuan dari pihak kreditur yang bersangkutan. Untuk itu, Kepala Kantor Pertanahan setempat perlu memberitahukan secara tertulis kepada kreditur dan atau ada permasalahan lainnya, maka agar diselesaikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 38: Juknis Kt 2015

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015

31

3. Apabila tanah yang bersangkutan merupakan pemilikan bersama, misalnya suami-isteri, maka yang menandatangani Surat Pernyataan Pelepasan Hak Atas Tanah adalah suami-isteri secara bersama-sama.

4. Persetujuan pada tanah-tanah aset pemerintah berasal dari instansi yang bersangkutan yang dikuatkan oleh pejabat kantor/instansi tersebut.

5. Semua bukti-bukti hak atas tanah baik yang sudah terdaftar maupun belum terdaftar wajib diserahkan oleh pemegang hak atau kuasanya atau pihak lain yang berkepentingan kepada Satuan Tugas Pelaksanaan Konsolidasi Tanah dan diberikan tanda terima (FORM KT-3315).

Pelepasan hak atas tanah dan garapan oleh peserta konsolidasi mendapat jaminan dari Pemerintah Daaerah dan Kepala Kantor Pertanahan bahwa bidang tanah hasil penataan tersebut akan diserahkan kembali kepada peserta dengan memberikan hak sesuai dengan peraturan yang berlaku.

XI. PENEGASAN TANAH SEBAGAI OBYEK KONSOLIDASI TANAH

Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 2003 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Keputusan Penegasan Tanah sebagai Obyek Konsolidasi Tanah bahwa usulan penegasan tanah obyek konsolidasi tanah diajukan oleh Kepala Kepala Kantor Pertanahan (FORM KT-3317), kepada Kepala Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (FORM KT-3318),untuk memperoleh SK PTOKT.

Surat Keputusan PTOKT diterbitkan setelah menerima pelepasan hak atas tanah dari peserta kepada negara dihadapan Kepala Kantor Pertanahan, sebagaimana terlampir dalam berkas usulan PTOKT.

Usulan Penegasan Tanah Obyek Konsolidasi Tanah melampirkan berkas-berkas berikut:

1. Surat Keputusan Penetapan Lokasi Konsolidasi Tanah.

2. Peta Rincikan dan Peta Keliling Lokasi Konsolidasi Tanah.

3. Peta Topografi dan Peta Penggunaan Tanah (apabila diperlukan)

4. Peta Rencana Tata Ruang Wilayah/RTRW/RDTR.

5. Rencana Blok Konsolidasi Tanah.

6. Daftar Peserta dan Luas Pemilikan Tanah masing-masing peserta.

7. Daftar Surat Pernyataan Persetujuan Peserta

8. Daftar Surat Pernyataan Pelepasan Hak Atas Tanah dari peserta.

9. Peta Desain Konsolidasi Tanah.

10. Keterangan Riwayat Tanah yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan.

11. Lain-lain yang diperlukan.

Page 39: Juknis Kt 2015

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015

32

XII. PEMINDAHAN DESAIN KONSOLIDASI TANAH KE LAPANGAN

Pelaksanaan pemindahan desain konsolidasi tanah ke lapangan berpedoman pada Desain Konsolidasi Tanah dan perhitungan luas masing-masing kaveling baru, sarana dan TPBP yang telah disetujui dan ditetapkan berdasarkan hasil musyawarah dengan peserta dan instansi terkait. Pekerjaan pemindahan desain ini disaksikan oleh peserta.

Pekerjaan pemindahan desain tersebut meliputi:

1. Pengukuran dan penempatan patok batas kaveling baru setiap peserta, prasarana, sarana dan TPBP (jika ada) berdasarkan desain konsolidasi tanah.

2. Penunjukan bidang tanah kaveling baru kepada masing-masing peserta oleh Satgas Konsolidasi Tanah.

Kegiatan pemindahan desain konsolidasi tanah ke lapangan tersebut kemudian dituangkan dalam Berita Acara Pemindahan Desain Konsolidasi Tanah ke Lapangan (FORM KT-3319) yang ditandatangani oleh Tim Koordinasi dan perwakilan peserta.

XIII. PENERBITAN SURAT KEPUTUSAN PEMBERIAN HAK ATAS TANAH

DAN SERTIPIKASI

A. Penerbitan Surat Keputusan Pemberian Hak Atas Tanah

Penerbitan Surat Keputusan Pemberian Hak atas Tanah oleh Kepala Kepala Kantor Pertanahan dilakukan setelah diperoleh Surat Keputusan Penegasan Tanah Obyek Konsolidasi Tanah (SK PTOKT) dari Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional yang bersangkutan.

Sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Hak atas Tanah dan Kegiatan Pendaftaran Tanah, Kepala Kantor Pertanahan yang bersangkutan segera menerbitkan SK Pemberian Hak atas Tanah kepada masing-masing peserta secara kolektif. Format Surat Keputusan Hak atas Tanah (FORM KT-3320)

Selain penerbitan surat keputusan pemberian hak atas tanah untuk tanah kaveling yang dibagikan kembali, Kepala Kantor Pertanahan juga menerbitkan surat keputusan pemberian hak atas tanah kaveling untuk prasarana dan sarana atas nama pemerintah daerah serta TPBP (hak bersama).

B. Sertipikasi (penerbitan sertipikat)

Surat Keputusan Hak atas Tanah tersebut diatas, didaftar dengan melakukan pencatatan dalam buku tanah dan diberikan tanda bukti hak berupa Sertipikat Hak Atas Tanah menurut ketentuan yang berlaku atas nama masing-masing peserta, termasuk prasarana jalan dan sarana atas nama Pemerintah Daerah/badan hukum serta TPBP atas nama yang memperoleh TPBP/Hak bersama.

Page 40: Juknis Kt 2015

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015

33

Penyerahan Sertipikat Hak Atas Tanah atas nama peserta/Pemerintah Daerah/Badan Hukum/Hak bersama, diserahkan kepada pemegang hak atau kuasa sesuai jadwal pelaksanaan konsolidasi tanah yang telah ditetapkan.

XIV. KONSOLIDASI TANAH DALAM RANGKA RELOKASI

Tahapan konsolidasi tanah dalam rangka relokasi, pada dasarnya sama seperti tahapan konsolidasi tanah yang berlaku, namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan :

A. Pembentukan Lembaga Penyelenggara

Lembaga Penyelenggara tetap dibentuk dengan anggota lembaga penyelenggara disesuaikan dengan kebutuhan.

B. Pemilihan lokasi

1. Lokasi untuk relokasi dipilih oleh Pemerintah Daerah.

2. Sebelum penyelenggaraan konsolidasi tanah dalam rangka relokasi, lokasi relokasi harus ditetapkan status penguasaan tanahnya menjadi penguasaan oleh peserta.

3. Tata cara pemberian hak penguasaan atas tanah kepada peserta tersebut adalah sebagai berikut:

a. Tanah Negara

Untuk tanah Negara langsung diberikan hak penguasaan kepada calon Peserta konsolidasi tanah dalam rangka relokasi.

b. Tanah asset Pemerintah Daerah atau hak masyarakat

Untuk tanah asset Pemerintah daerah, harus dilepaskan terlebih dahulu menjadi tanah Negara dengan Surat Pelepasan Aset melalui persetujuan DPRD Provinsi atau Kabupaten/Kota, selanjutnya diberikan hak penguasaan kepada calon Peserta konsolidasi tanah dalam rangka relokasi.

Untuk tanah hak masyarakat, Pemerintah Daerah mengganti rugi tanah masyarakat tersebut melalui proses pengadaan tanah dan memberikan hak penguasaannya kepada calon Peserta konsolidasi tanah dalam rangka relokasi.

c. Tanah ex-Kehutanan

Untuk tanah ex-kehutanan, ditetapkan menjadi areal penggunaan lain melalui SK Menteri Kehutanan dan/atau dilakukan pelepasan hak terlebih dahulu dan selanjutnya diserahkan kepada Pemerintah Daerah, kemudian Pemerintah Daerah memberikan hak penguasaannya kepada calon Peserta konsolidasi tanah dalam rangka relokasi.

Page 41: Juknis Kt 2015

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015

34

d. Tanah ex-tambang

Untuk tanah ex-tambang, Perusahaan tambang melakukan pelepasan hak atas tanah dan selanjutnya diserahkan kepada Pemerintah Daerah untuk diberikan hak penguasaannya kepada calon Peserta konsolidasi tanah dalam rangka relokasi.

e. Tanah ex-konflik

Untuk tanah eks konflik, tanah tersebut dilepaskan atau dibatalkan haknya terlebih dahulu. Pengelolaannya dilakukan oleh, dan selanjutnya diberikan hak penguasaannya kepada calon Peserta konsolidasi tanah dalam rangka relokasi.

C. Penyusunan Sketch Blok Plan dan Analisis Manfaat

1. Untuk konsolidasi tanah dalam rangka relokasi, penyusunan sketch blok plan tidak dilakukan, tetapi peta-peta terkait lokasi relokasi tetap dikumpulkan.

2. Analisis Manfaat dilakukan untuk lokasi relokasi.

D. Bimbingan Masyarakat dan Penjajagan Kesepakatan

1. Bimbingan masyarakat dan penjajagan kesepakatan tidak dilaksanakan dilaksanakan karena relokasi akibat bencana dan konflik sudah menjadi kebijakan pemerintah daerah.

2. Tahap bimbingan masyarakat dan penjajagan kesepakatan diganti dengan Pengumpulan data fisik dan yuridis calon peserta sebagai dasar identifikasi subyek dan obyek konsolidasi tanah menggunakan data yang dikumpulkan oleh pemerintah daerah/Tim Koordinasi.

E. Penetapan lokasi

Surat Keputusan Bupati/Walikota tentang Penetapan Lokasi Konsolidasi Tanah dalam rangka relokasi melampirkan data subyek dan luas bidang tanah yang akan diterima.

F. Pengumpulan Data Fisik dan Yuridis

Seluruh kegiatan pengukuran dan pemetaan pada tahapan pelaksanaan Konsolidasi Tanah dilakukan pada lokasi relokasi kecuali pengukuran rincikan.

G. Penyusunan Desain Konsolidasi Tanah

1. Musyawarah pra desain dan musyawarah desain tidak dilaksanakan pada konsolidasi tanah dalam rangka relokasi.

2. Pola penentuan posisi bidang tanah peserta ditentukan oleh tim koordinasi atau Pemerintah Daerah.

H. Untuk Pelaksanaan tahapan Pelepasan Hak Atas Tanah , Penegasan Tanah Sebagai Obyek Konsolidasi Tanah, Pemindahan Desain Konsolidasi

Page 42: Juknis Kt 2015

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015

35

Tanah Ke Lapangan , Penerbitan Surat Keputusan Pemberian Hak Atas Tanah dan Sertipikasi, tetap sesuai dengan tahapan konsolidasi tanah.

XV. PEMBIAYAAN

Konsolidasi Tanah dapat dibiayai dari :

A. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN); dan/atau

B. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD); dan/atau

C. Swadaya masyarakat (Penerimaan Negara Bukan Pajak);

XVI. PENGAWASAN

Pengawasan pelaksanaan kegiatan konsolidasi tanah secara intern dilakukan oleh Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional.

XVII. PELAPORAN

A. Hasil Kegiatan Dan Pengarsipan

1. Hasil Kegiatan

Hasil Pelaksanaan Kegiatan Konsolidasi Tanah berupa dokumen mencakup hal- hal sebagai berikut:

a. Surat Permohonan Konsolidasi Tanah;

b. Daftar pemilik bidang tanah di calon lokasi konsolidasi tanah;

c. Berita Acara Hasil Musyawarah Peserta;

d. Surat PernyataanPersetujuan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah (SP3KT);

e. Usulan Penetapan Obyek Konsolidasi Tanah;

f. Surat Keputusan Bupati/Walikota tentang Penetapan Lokasi Konsolidasi Tanah;

g. Peta Keliling;

h. Peta Topografi dan Penggunaan Tanah;

i. Peta Bidang Tanah/Rincikan Bidang Tanah;

j. Data Subyek dan Obyek Konsolidasi Tanah;

k. Berita Acara Kesepakatan Hasil Identifikasi Subyek dan Obyek Konsolidasi Tanah;

l. Kesepakatan Hasil Desai Konsolidasi Tanah;

m. Daftar Subyek dan Obyek Hasil Desain Konsolidasi Tanah;

n. Berita Acara Kesepakatan Hasil Desain Konsolidasi Tanah;

o. Rencana Blok dan Desain Konsolidasi Tanah;

Page 43: Juknis Kt 2015

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015

36

p. Surat Pernyataan Pelepasan Hak Atas Tanah/Garapan dalam rangka Konsolidasi Tanah;

q. Daftar Surat Pernyataan Persetujuan Rencana Konsolidasi Tanah (SPPRKT) dan Daftar Surat Pernyataan Pelepasan Hak Atas Tanah (SPPHAT);

r. Usulan Penegasan Tanah Obyek Konsolidasi Tanah;

s. Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional tentang Penegasan Tanah Obyek Konsolidasi Tanah;

t. Berita Acara Realokasi/Pemindahan Hasil Desain Konsolidasi Tanah ke Lapangan;

u. Surat Keputusan Pemberian Hak Atas Tanah dalam Rangka Konsolidasi Tanah;

v. Sertipikat Hak atas Tanah;

w. Fisik lapang hasil realokasi desain Konsolidasi Tanah;

x. Daftar Penguasaan/Pemilikan Tanah sesudah Konsolidasi Tanah;

y. Dan lain-lain sesuai kebutuhan.

2. Pengarsipan Hasil Kegiatan Konsolidasi Tanah

Arsip asli kegiatan konsolidasi tanah disimpan sebagai warkah di Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah sedangkan salinannya disimpan di Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan Kantor Pertanahan.

B. Pelaporan

Laporan pelaksanaan kegiatan konsolidasi tanah wajib disampaikan kepada Menteri Agraria Dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Kedeputian Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum up. Direktorat Konsolidasi Tanah Jl. H. Agus Salim No. 58 Jakarta Pusat Kotak Pos 10350 atau email: [email protected], berupa :

1. Laporan Rencana Umum Kegiatan Konsolidasi Tanah (RUK KT)

Laporan ini memuat gambaran umum tentang rencana pelaksanaan kegiatan konsolidasi tanah. Laporan tersebut disertai pengantar yang ditanda-tangani oleh Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan diserahkan pada awal tahun anggaran berjalan (FORM KT-3305).

2. Laporan Kemajuan Pekerjaan Konsolidasi Tanah (KPKT)

Laporan ini memuat kemajuan fisik pelaksanaan konsolidasi tanah sesuai dengan tahapan kegiatan. Laporan tersebut disertai pengantar yang ditanda-tangani oleh Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan diserahkan setiap tri wulan (FORM KT-3321).

Page 44: Juknis Kt 2015

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015

37

Page 45: Juknis Kt 2015

FORM

KONSOLIDASI TANAH

Page 46: Juknis Kt 2015

F-1

FORM KT-3301

Nomor : ......................, .................20..

Lampiran :

Perihal : Permohonan Konsolidasi

Tanah

Kepada Yth:

Kepala Kantor Pertanahan

Kabupaten/Kota*) ................

di.........................

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ................................................................................................

Pekerjaan : ................................................................................................

Tempat/Tgl. Lahir : ................................................................................................

Alamat : ................................................................................................

....................................................Telp/HP...............................

Dalam hal ini bertindak dan atas nama diri sendiri/selaku kuasa dari:

Nama : ................................................................................................

Pekerjaan : ................................................................................................

Tempat/Tgl. Lahir : ................................................................................................

Alamat : ................................................................................................

....................................................Telp/HP...............................

Berdasarkan surat kuasa Nomor .....................................tanggal .........................dengan ini

mengajukan permohonan Konsolidasi Tanah atas bidang tanah Kami*):

1. HM/HGB/HP Nomor : ...................................../...........................................

2. Milik Adat : .................................................................................

3. Garapan TN : .................................................................................

seluas ± ..............m2 terletak di:

Blok/Jl. : ................................................. RT/RW: ......../.........

Desa/Kelurahan*) : .....................................................................................

Kecamatan : .....................................................................................

Kabupaten/Kota*) : .....................................................................................

Untuk melengkapi permohonan dimaksud, bersama ini kami lampirkan:

1. Surat Kuasa (jika dikuasakan).

2. Foto kopi identitas diri (KTP)

3. Foto kopi bukti hak.

4. Foto kopi SPT PBB Tahun terakhir.

5. ......................................................................................................................

6. ......................................................................................................................

Hormat kami,

........................................

Ket: *) coret yang tidak perlu

Bila Mewakili lebih dari 1, data dapat dalam bentuk terlampir.

Page 47: Juknis Kt 2015

F-2

FORM KT-3301 a

S U R A T - K U A S A Nomor : .................................

Kami yang bertanda tangan dibawah ini :

N a m a : ...................................

Umur : ........... Tahun

Pekerjaan : .................................................

Alamat : .................................................

Untuk selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa.

1. N a m a : ................................................

Umur : ........... Tahun

Pekerjaan : .................................................

Alamat : .................................................

2. N a m a : .................................................

Umur : .......... Tahun

Pekerjaan : .................................................

Alamat : .................................................

Untuk selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa.

Selanjutnya Pihak Pemberi Kuasa dengan ini memberikan Kuasa Khusus

kepada Penerima Kuasa melakukan hal – hal sebagai berikut :

1. Menghadiri Rapat/Pertemuan dengan seluruh Pihak–Pihak yang berkompeten dalam

rangka pelaksanaan Konsolidasi Tanah.

2. Menyampaikan pendapat, saran, pertimbangan dalam rapat/pertemuan dalam rangka

pelaksanaan Konsolidasi Tanah.

3. Menandatangani surat permohonan menjadi peserta konsolidasi tanah.

4. Menyerahkan surat-surat yang diperlukan dalam pelaksanaan konsolidasi tanah.

5. Menandatangani surat-surat yang berkaitan dengan pelaksanaan konsolidasi tanah.

6. .......................................................................................................................................*)

Demikian Surat Kuasa Khusus ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat

dipergunakan sebagaimana mestinya.

.............., ....................20.....

Penerima Kuasa Pemberi Kuasa : Meterai

Rp 6 000

............................ ..............................

Catatan

*) Isi surat kuasa disesuaikan dengan kebutuhan pemberi kuasa kepada penerima kuasa

Page 48: Juknis Kt 2015

F-3

FORM KT-3302

DAFTAR PEMILIK BIDANG TANAH DI CALON LOKASI KONSOLIDASI TANAH

No. Nama Alamat Luas

Tanah

(m2)*

Batas Persil

a. sebelah Utara

b. Sebelah Timur

c. Sebelah Selatan

d. Sebelah Barat

a. Bukti

Penguasaan

Tanah

b. Nomor

Hak/Persil

Keterangan

*)

1 2 3 4 5 6 7

..........................., tanggal .......................20..............

Wakil Peserta Tanda Tangan

1. ( ) 2. ( )

*) dapat diisi tentang data perubahan hak pelunasan pajak dan lain-lain yang perlu dicantumkan

)* Luas sebagaimana tercantum dalam bukti pemilikan/penguasaan tanah

Page 49: Juknis Kt 2015

F-4

FORM KT-3303

BERITA ACARA HASIL MUSYAWARAH

CALON PESERTA KONSOLIDASI TANAH

Pada hari ini......................tanggal............................bulan.................Tahun............bertempat di

.........................telah dilaksanakan musyawarah antara calon peserta Konsolidasi Tanah dengan Tim

Koordinasi dalam rangka pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Desa/Kelurahan*)

......................Kecamatan .........................Kabupaten/Kota*) ........................ dengan hasil kesepakatan

sebagai berikut:

Dari jumlah pemilik bidang tanah sebanyak ...... orang (.....%) yang memiliki ..... bidang dengan luas

± ......(Ha/m2) (....%) yang setuju ..... orang (....%) dan tidak setuju ...... orang (....%) dilaksanakan

Konsolidasi Tanah dengan kesepakatan para pemilik bidang tanah di calon lokasi Konsolidasi Tanah

menyetujui sebagai berikut **):

1. memberikan Sumbangan Tanah Untuk Pembangunan (STUP) sebesar ......% (sesuai

kesepakatan) yang akan dipergunakan untuk prasana dan sarana

berupa.............................................................................. dan Tanah Pengganti Biaya

Pelaksanaan (TPBP) (sesuai hasil kesepakatan).

2. prasarana dan sarana berupa:

a. ......................(contoh: jalan) ...................... diberikan hak atas tanah kepada

........................ (Pemerintah Daerah Kab/Kota) .................

b. .................................................. diberikan hak atas tanah kepada

...........................................

3. TPBP sebesar.... m2 dikelola oleh Organisasi Peserta dan ditetapkan pemanfaatannya sesuai

kesepakatan serta hak atas tanahnya diterbitkan atas nama peserta Konsolidasi Tanah.

4. .........................................................................................................................................

5. .........................................................................................................................................

Dengan Berita Acara ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

................................................, tanggal ................ 20....

Tim Koordinasi Tanda Tangan

1. ( )

2. ( )

3. ( )

4. ( )

5. ( )

6. ( )

7. ( )

8. ( )

9. ( )

10. ( )

11. : Wakil peserta ( )

12. : Wakil peserta ( )

Ket: *) coret yang tidak perlu

**) dipergunakan sesuai kebutuhan (contoh rencana blok, penetapan kaveling

baru dan STUP)

Page 50: Juknis Kt 2015

F-5

FORM KT-3304

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN

PELAKSANAAN KONSOLIDASI TANAH (SP3KT)

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ................................................................................................

Pekerjaan : ................................................................................................

Tempat/Tgl. Lahir : ................................................................................................

Alamat : ................................................................................................

................................................................................................

Selaku pemilik/penggarap*) atas bidang tanah Kami*):

1. HM/HGB/HP Nomor : ...................................../...........................................

2. Milik Adat : .................................................................................

3. Garapan TN : .................................................................................

seluas ± ..............m2 terletak di:

Blok/Jl. : ................................................. RT/RW: ......../.........

Desa/Kelurahan*) : .....................................................................................

Kecamatan : .....................................................................................

Kabupaten/Kota*) : .....................................................................................

Dengan batas-batas sebagai berikut:

a. Sebelah Utara : .....................................................................................

b. Sebelah Timur : .....................................................................................

c. Sebelah Selatan : .....................................................................................

d. Sebelah Barat : .....................................................................................

dengan ini menyatakan sepakat atau setuju:

1. dilaksanakan penataan bidang tanah melalui Konsolidasi Tanah.

2. bersedia/sanggup memberikan Sumbangan Tanah Untuk Pembangunan (STUP)

sebesar ±......% (sesuai kesepakatan) yang akan dipergunakan untuk prasarana dan

sarana serta Tanah Pengganti Biaya Pelaksanaan (TPBP) (sebutkan peruntukkan STUP

sesuai hasil kesepakatan musyawarah). 3. Kesanggupan menyelesaikan kewajiban sesuai ketentuan yang berlaku.

Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan sebenarnya untuk

dipergunakan sebagaimana mestinya.

....................,................20.....

Yang Membuat Pernyataan

Materai

...................................

Ket: *) coret yang tidak perlu

Page 51: Juknis Kt 2015

F-6

FORM KT-3305

LAPORAN RENCANA UMUM KEGIATAN

KONSOLIDASI TANAH (RUK KT)

I. URAIAN UMUM

1. Nama Kegiatan :

2. Pelaksana :

(Sebutkan siapa pelaksana kegiatan tersebut, jika berbentuk kerjasama antar beberapa instansi,

sebutkan instansi yang terlibat dan bertanggungjawab dalam hal apa).

3. Jenis Konsolidasi Tanah : Non Pertanian/Pertanian *)

4. Lokasi Kegiatan :

a. Letak (Kode Lokasi: _ _ . _ _ . _ _ . _ _ . _ _ ) 1) Desa/Kelurahan :

2) Kecamatan :

3) Kabupaten/Kota :

4) Provinsi :

b. Luas lokasi : Ha (m2)*)

Jumlah luas bidang tanah : Ha (m2)*)

Jumlah bidang tanah : bidang tanah

Jumlah pemilik bidang tanah : orang

5. Peta Petunjuk Letak Lokasi (terlampir)

(Peta tersebut minimal menunjukan letak lokasi terhadap Ibukota Kabupaten/Kota, Kota

Kecamatan dan Desa/Kelurahan dengan ukuran folio).

II. GAMBARAN UMUM KONDISI LOKASI

1. Tabel Perkiraan Jenis Penggunaan Tanah. No Jenis Penggunaan Luas (Ha) (%) Ket

1.

2.

3.

4.

dst

J u m l a h

2. Peta Penggunaan pada lokasi seperti terlampir.

(Skala Peta Minimal 1:25.000, makin detail makin baik)

3. Kondisi Geografi

a) Topografi : datar, miring, bergelombang, berbukit *)

b) Ketinggian : 0-50, 50-100, 100-250, 250-500, >500 *)

4. Kondisi Prasarana/Sarana

a. Tabel 2. Jenis dan luas jalan. No Jenis Jalan Lebar(m) Panjang

(m)

Luas

(m2)

Ket

1.

2.

3.

dst

J u m l a h

b. Tabel 3. Sarana. No Jenis Sarana Luas (m

2) Jumlah

(Unit))

Ket

1.

dst

J u m l a h

Page 52: Juknis Kt 2015

F-7

5. Kondisi Penguasaan Tanah.

a. Tabel 4. Status dan Pemilikan Tanah. No Status Tanah Luas

(Ha/m2)

Jumlah

Bidang

(Persil))

Jumlah

Pemilik/

Penggarap

(KK)

Ket

1.

2.

Tanah Negara

Tanah Hak

a. Hak Milik

Adat

b. Hak …. c. Hak …..

J u m l a h

b. Rata-rata luas penguasaan/pemilikan: Ha/KK

6. Kondisi Transportasi.

a. Jarak lokasi dengan jalan akses terdekat :

b. Jarak lokasi dari

1) Pusat Desa/kelurahan :

2) Pusat Kecamatan :

3) Ibukota Kab/Kota :

c. Ketersediaan sarana transportasi :

d. Alat transportasi dominan :

7. Harga rata-rata tanah pada lokasi (NJOP) : Rp. ………..….. .. /Ha/m2 *)

III. KESEPAKATAN PEMERINTAH DAERAH (BUPATI/WALIKOTA)

1. .......................................(Tindak lanjut konsolidasi tanah dalam pembangunan prasarana dan

sarana)

2. .......................................(Aktivitas usaha masyarakat oleh dinas teknis)

IV. URAIAN MENGENAI RESPON MASYARAKAT DAN PEMERINTAH

1. Masyarakat Pemilik Tanah

a. Jumlah pemilik bidang tanah : + orang

b. Perkiraan jumlah yang setuju : + orang, atau %.

c. Perkiraan jumlah yang tidak setuju : + orang , atau %.

2. Tanggapan Pemerintah

a.Camat :

b. Kepala Desa/Lurah :

V. RENCANA UMUM KONSOLIDASI TANAH

1. Sasaran pembangunan yang ingin dicapai:

(Jelaskan secara lebih spesifik dalam rangka pembangunan apa, Konsolidasi Tanah

dilaksanakan pada loksi tersebut, sebagai contoh misalnya: a. Dalam rangka penataan wilayah

kumuh, b. Pengadaan infrasutruktur/sarana. c. Pengadaan pemukiman baru, d. Perluasan

Perkebunan Rakyat. e. dan lain-lain).

2. Gambaran Umum Ketentuan Rencana Umum Tata Ruang Wilayah sekitar Lokasi

a. Menurut PERDA No……….Tahun …….. b. Rencana Peruntukan pada lokasi:

c.Rencana Prasarana/sarana menurut PERDA (uraikan secara singkat).

3. Rencana Blok Secara Umum:

a. Tabel 5. Peruntukan Blok secara Umum Setelah Konsolidasi Tanah.

No. Rencana Peruntukan Blok Luas (Ha/m2) Ket

1.

2.

3.

Perumahan/pertanian

Prasarana jalan

Taman

Page 53: Juknis Kt 2015

F-8

4. Sarana

……………….. …………………

J u m l a h

a. Peta Rencana Blok secara umum seperti Terlampir:

4. Perkiraan Perhitungan Tambahan Sumbangan Tanah Untuk Pembangunan (STUP).

Berdasarkan Rencana Blok secara umum tersebut dihitung perkiraan tambahan STUP yang

diperlukan, yaitu seperti pada Tabel 6.

Tabel 6. Perhitungan Perkiraan Sumbangan Tanah Untuk Pembangunan

Luas Tanah Semula Luas Tanah Sesudah Konsolidasi Tanah S T U P Ket

(Ha) (Ha) L u a s (Ha) %

Jalan Sarana Kaveling Jalan Sarana TPBP Kaveling Jalan Sarana TPBP Jalan Sarana TPBP Total

Sosekbud sosekbud Umum Sosekbud Sosekbud

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

A B C D E F G D-A E-B F D-A E-B F D-A +

C C C C

X 100% X 100% E-B +

C

F

C

X 100%

5. Perkiraan harga rata-rata tanah sesudah dikonsolidasi: Rp............/m

2

6. Rencana Biaya

a. Jumlah biaya :

b. Sumber biaya : (uraikan besar biaya menurut sumbernya dan secara umum untuk membiayai bidang apa saja).

c. Tahun anggaran :

7. Rencana Waktu Pelaksanaan :

V. KESIMPULAN

a. Kesimpulan

b. Saran Tindak Lanjut

……………, …………..20…

Penanggungjawab Kegiatan

(……………………………………) Catatan:

*) pilih salah satu/coret yang tidak perlu

Kode Lokasi 10 digit, 8 digit pertama mengikuti ketentuan penomoran buku tanah/sertipika hak atas tanah dengan isian

sebagai berikut:

1. dua digit pertama untuk kode Provinsi

2. dua digit kedua untuk kode kabupaten/kota

3. dua digit ketiga untuk kode kecamatan

4. dua digit keempat untuk kode desa/kelurahan

5. dua digit kelima untuk lokasi Konsolidasi Tanah ke

(Bersifat optional)

Page 54: Juknis Kt 2015

F-9

FORM KT-3306

………………, ……...............… 20 Nomor : Sifat : Lampiran : …. Perihal : Usulan Penetapan Obyek

Konsolidasi Tanah di Desa/Kelurahan*) …….., Kecamatan ………Kabupaten……. Provinsi …………

Kepada Yth. Bupati/Walikota …………. di. ………………

Dalam rangka kegiatan Konsolidasi Tanah, dengan ini kami mengajukan permohonan penetapan

Obyek Konsolidasi Tanah yang terletak di Desa/Kelurahan*) ..………, Kecamatan……………., Kabupaten/Kota*)………….Provinsi…………..seluas……Ha./m

2*).

Sebagai bahan pertimbangan bersama ini kami lampirkan:

1. Daftar Pemilik Bidang Tanah. 2. Daftar Surat Pernyataan Persetujuan Konsolidasi Tanah (lampirkan foto copy) 3. Berita Acara Musyawarah 4. Peta Keliling lokasi Konsolidasi Tanah. 5. Peta Situasi lokasi Konsolidasi Tanah. 6. Peta Rencana Umum Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota*) ………... 7. …….

Demikian untuk menjadi maklum dan atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

KEPALA KANTOR PERTANAHAN

KABUPATEN/KOTA……………………

(……………………………..) Tembusan disampaikan kepada Yth.: 1. Menteri Agraria Dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia

Cq. Deputi Bidang Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum di Jakarta

2. Gubernur Provinsi ………………di ……………. 3. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi …… di …………

4. Ketua Bapeda ………………di ………….. 5. Arsip

Ket: *) coret yang tidak perlu

Page 55: Juknis Kt 2015

F-10

FORM KT-3307

SURAT KEPUTUSAN

BUPATI/WALIKOTA*)……………………… NOMOR : …………….

TENTANG

PENETAPAN LOKASI KONSOLIDASI TANAH

DI DESA/KELURAHAN………. KECAMATAN ……..…. KABUPATEN/KOTA*) ………………………

MENIMBANG : 1. bahwa pemanfaatan dan penggunaan tanah di

Kabupaten/Kota………………… harus ditingkatkan efisiensi/produktifitas

penggunaan tanahnya agar dapat meningkatkan kesejahteraan dan

kemakmuran pemilik tanah dan masyarakat sekitarnya serta menjaga dan

meningkatkan kualitas lingkungannya ;

2. bahwa dalam rangka untuk meningkatkan efisiensi/produktifitas penggunaan

tanah dilaksanakan dengan penataan kembali penguasaan dan penggunaan

tanah melalui kegiatan Konsolidasi Tanah;

3. bahwa untuk melaksanakan kegiatan Konsolidasi Tanah tersebut diatas

maka perlu penetapan lokasi Konsolidasi Tanah dengan Surat Keputusan

Bupati/Walikota*)…………….;

MEMPERHATIKAN : Hasil musyawarah antara calon peserta Konsolidasi Tanah dengan Tim

Koordinasi dalam rangka pelaksanaan Konsolidasi Tanah di

Desa/Kelurahan*) …………….,Kecamatan.…………… Kabupaten/Kota*) tanggal …………… tentang Konsolidasi Tanah.

MENGINGAT : 1. Ketetapan MPR RI No.IX/MPR/2001 tentang Pembaharuan Agraria dan

Pengelolaan Sumberdaya Alam.

2. Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-

pokok Agraria;

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan

Permukiman*);

5. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi

Pembangunan untuk Kepentingan Umum;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan

Tanah;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2010 tentang Jenis dan Tarif Atas

Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Badan

Pertanahan Nasional;

8. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor

4 Tahun 1991 tentang Konsolidasi Tanah. Peraturan Kepala Badan

Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2006 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional

dan Kantor Pertanahan jo. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional

Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas

Subbagian dan Seksi Pada Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional

dan Uraian Tugas Urusan dan Subseksi pada Kantor Pertanahan;

9. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor

1 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pertanahan

Nasional Republik Indonesia;

Page 56: Juknis Kt 2015

F-11

MEMUTUSKAN :

MENETAPKAN

PERTAMA : Lokasi Kegiatan Konsolidasi Tanah di

Desa/Kelurahan*) :……………..……………………

Kecamatan :………………………………….. Kabupaten/Kota*) :………………………………..… Luas : ………… Ha/m2

*) seperti Peta Situasi

terlampir

Jumlah pemilik/peserta :

Jumlah Bidang :

KEDUA : Selama Konsolidasi Tanah dilaksanakan tidak diperkenankan untuk

mengalihkan hak tanah dan atau mendirikan bangunan diatas lokasi

tanpa ijin dari Bupati/Walikota …..…………...

KETIGA : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila

dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini maka

akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.

DITETAPKAN : …………….. PADA TANGGAL : …………….

BUPATI/WALIKOTA*)..…… ………..

………………………………. NIP. .

Tembusan disampaikan kepada Yth. :

1. Menteri Agraria Dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia

Cq. Deputi Bidang Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum di Jakarta

2. Gubernur Provinsi …………… di …………….. 3. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi……, di ………….. 4. Ketua Bapeda Provinsi ……………di ……………. 5. Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota*) …………….. di …………………. 6. Ketua Bapeda Kabupaten/Kota *)……………… di ………………

7. Camat yang bersangkutan.

8. Peserta yang bersangkutan

Ket: *) coret yang tidak perlu

Page 57: Juknis Kt 2015

F-12

FORM KT-3308

BERITA ACARA KESEPAKATAN

HASIL IDENTIFIKASI SUBYEK DAN OBYEK

KONSOLIDASI TANAH

Pada hari ini......................tanggal............................bulan.................Tahun............bertempat di

.........................telah dilaksanakan musyawarah antara peserta Konsolidasi Tanah dengan Tim

Koordinasi dalam rangka kesepakatan hasil identifikasi subyek dan obyek konsolidasi tanah di

Desa/Kelurahan*) ......................Kecamatan .........................Kabupaten/Kota*) ........................ dengan

hasil kesepakatan sebagai berikut:

Para pemilik bidang tanah di lokasi Konsolidasi Tanah menyetujui sebagai berikut **):

1. Menyetujui bentuk, letak dan luas hasil pengukuran sebagaimana tercantum di dalam peta

terlampir.

2. Menyatakan kebenaran bukti-bukti kepemilikan/penguasaan yang dipunyai sebagaimana

tercantum dalam daftar lampiran.

3. Apabila ada ketidaksamaan dengan sebagaimana tercantum dalam peta maupun daftar lampiran

segera diklarifikasikan kepada tim koordinasi.

4. Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari tidak ada keberatan, maka hasil identifikasi subyek

dan obyek dinyatakan sepakat.

Berita Acara ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

................................................, tanggal ................ 20....

Tim Koordinasi Tanda Tangan

1. ( )

2. ( )

3. ( )

4. ( )

5. ( )

6. ( )

7. ( )

8. ( )

9. ( )

10. ( )

11. : Wakil peserta ( )

12. : Wakil peserta ( )

Ket: *) coret yang tidak perlu

**) dipergunakan sesuai kebutuhan (contoh rencana blok, penetapan kaveling

baru dan STUP)

Berita Acara Kesepakatan ini diumumkan di Kantor Pertanahan dan Kantor Desa/Kelurahan

Setempat.

Page 58: Juknis Kt 2015

F-13

FORM KT-3309

IDENTIFIKASI SUBYEK DAN OBYEK KONSOLIDASI TANAH

1. Subyek (Peserta) Konsolidasi Tanah:

Nama :………… ……………………………………………………. No.KTP/Bukti diri : ………… ……………………………………………………

Pekerjaan : ………………………………………………………………. Tempat/Tgl Lahir : ………………………………………………………………. Alamat : ………………………………………………………………. ……………………………………Telp./HP…………………

2. Obyek (Bidang Tanah) Konsolidasi Tanah:

Status Tanah :……………………………………… terletak di: Blok/Jl. : ……………………………………………RT/RW:…./….. Desa/Kelurahan*) : …………………………………………………………….. Kecamatan : …………………………………………………………….. Kabupaten/Kota*) : ……………………………………………………………..

3. Sketsa Bidang Tanah :

4. Batas Bidang Tanah Batas-batas: Nama Tetangga Batas

1. Sebelah Utara

2. Sebelah Timur

3. Sebelah Selatan

4. Sebelah Barat

5. Data Kepemilikan dan Penguasaan Tanah

a. Sertipikat : HM/HGB/.. No……/…..…….. tanggal ……………

Atas nama : …………………………………………………………. b. Warisan :

Nama pewaris : ……….………………. Meninggal tahun: ………. Surat Wasiat/Keterangan Waris : ………………………..**)(buatkan bila tidak ada)

c. Hibah/Pemberian : Nama pemberi hibah: ………………………………….. Dilakukan dengan surat dibawah tangan/akta PPAT/Lisan*)**)

Tanggal :……………….. No.Akta PPAT: ………………….……………………

Nama PPAT : …………………………………………………………………….. (Bila dilakukan dengan lisan buatkan surat pernyataan**)

d. Pembelian dengan: Surat dibawah tangan/kuitansi/akta PPAT/Lisan*)**)

Tanggal :………………..... No. Akta PPAT: ………………….……………………

Nama PPAT : …………………………………………………………………….. e. Lain-lain sebutkan:

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

6. Bukti Perpajakan:

Petok/LeterC,Girik/Kititir/Verponding/Verponding Indonesia/IPEDA/PBB/ SPPT*)**)

Nomor:…………………………..…… tahun/tanggal ……………….. Luas Tanah :………………m

2, NJOP/m

2: Rp. …………………. 7. Riwayat Penguasaan:

Page 59: Juknis Kt 2015

F-14

a. Pada tahun 1960 dikuasai/dimiliki oleh ………………………………………

b. Berikutnya pada tahun ………….. oleh ……………………………………… diperoleh dengan cara …………………………………………………………

(tulis riwayat kepemilikan/penguasaan sampai pada kepemilikan/penguasaan Subyek KT)

c. Penggunaan tanah saat ini: ……………..………………………………………

8. Bangunan di atasnya : ada/tidak ada*) (kalau ada sebutkan)…………………………. 9. Sengketa atas tanah : ada/tidak ada*) (kalau ada uraikan) ……………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………………………………………………………..

………….., …………..20... SATGAS PELAKSANAAN

KONSOLIDASI TANAH*)

…………….. NIP.

Menyetujui:

PESERTA KONSOLIDASI TANAH

…………………..

*) Sesuai Jumlah Petugas pada Satuan Tugas

Page 60: Juknis Kt 2015

F-15

FORM KT-3310

DATA SUBYEK DAN OBYEK KONSOLIDASI TANAH

No.

a. Nama Peserta

b. Tempat/Tgl. Lahir

Alamat Tempat Tinggal:

a. Jl./Blok

b. Desa/Kelurahan

c. Kecamatan

d. Kabupaten

Bukti Penguasaan/Kepemilikan SPPT Batas Bidang Tanah:

a. Sebelah Utara

b.Sebelah Timur

c.Sebelah Selatan

d.Sebelah Barat

Keterangan

a. Status Tanah

b. Bukti Penguasaan/

No Hak/Persil

Luas

Tanah

(m2)

No.SPPT a. Luas

Tanah

(m2)

b. NJOP/m2

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. a.

b.

a.

b.

c.

d.

a.

b.

a.

b.

a.

b.

c.

d.

2.

3.

……………, ……………20...

SATGAS PELAKSANAAN KONSOLIDASI TANAH

KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN/KOTA*) ……….. KETUA

(………………………….) NIP…………………….

*) luas bidang hasil pengukuran.

Data Hasil Identifikasi Subyek dan Obyek diumumkan dengan dilampirkan peta pengukuran bidang awal

Page 61: Juknis Kt 2015

F-16

FORM KT-3311

BERITA ACARA KESEPAKATAN

HASIL DESAIN KONSOLIDASI TANAH

Pada hari ini......................tanggal............................bulan.................Tahun............bertempat di

.........................telah dilaksanakan musyawarah antara peserta Konsolidasi Tanah dengan Tim

Koordinasi dalam rangka kesepakatan hasil desain konsolidasi tanah di Desa/Kelurahan*)

......................Kecamatan .........................Kabupaten/Kota*) ........................ dengan hasil

kesepakatan sebagai berikut:

Para pemilik bidang tanah di lokasi Konsolidasi Tanah menyetujui sebagai berikut **):

1. Menyetujui bentuk, letak dan luas hasil penataan sebagaimana tercantum di dalam peta

desain Konsolidasi Tanah terlampir.

2. Apabila tidak setuju dengan bentuk, letak dan luas sebagaimana tercantum dalam peta

desain maupun daftar subyek dan obyek desain konsolidasi tanah, segera diklarifikasikan

kepada tim koordinasi.

3. Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari tidak ada keberatan, maka bentuk, letak dan

luas sebagaimana tercantum dalam peta desain Konsolidasi Tanah dinyatakan sepakat.

Berita Acara ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

................................................, tanggal ................ 20....

Tim Koordinasi Tanda Tangan

1. ( )

2. ( )

3. ( )

4. ( )

5. ( )

6. ( )

7. ( )

8. ( )

9. ( )

10. ( )

11. : Wakil peserta ( )

12. : Wakil peserta ( )

Ket: *) coret yang tidak perlu

**) dipergunakan sesuai kebutuhan (contoh rencana blok, penetapan kaveling

baru dan STUP)

Berita Acara Kesepakatan ini diumumkan di Kantor Pertanahan dan Kantor

Desa/Kelurahan Setempat.

Page 62: Juknis Kt 2015

F-17

FORM KT-3312

KESEPAKATAN HASIL DESAIN KONSOLIDASI TANAH

Yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : ……… ……………………………………………………. No.KTP/Bukti diri : ………… ……………………………………………………

Pekerjaan : ………………………………………………………………. Tempat/Tgl Lahir : ………………………………………………………………. Alamat : ………………………………………………………………. ……………………………………Telp./HP…………………

menyatakan menerima hasil desain Konsolidasi Tanah, sebagai berikut:

Luas bidang awal : …………………M2.

Luas hasil desain : …………………M2.

No. dalam peta bidang tanah awal : ...........

No. dalam peta desain : ...........

Terletak di

Blok/Jl. : ……………………………………………RT/RW:…./….. Desa/Kelurahan*) : …………………………………………………………….. Kecamatan : …………………………………………………………….. Kabupaten/Kota*) : ……………………………………………………………..

Batas Bidang Tanah : Batas-batas: Nama Tetangga Batas

1. Sebelah Utara

2. Sebelah Timur

3. Sebelah Selatan

4. Sebelah Barat

Kesepakatan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

………….., ……....……..20... SATGAS PELAKSANAAN

KONSOLIDASI TANAH

…………….. NIP.

Mengetahui:

PESERTA KONSOLIDASI TANAH

…………………..

*) Sesuai Jumlah Petugas pada Satuan Tugas

Page 63: Juknis Kt 2015

F-18

FORM KT-3313

DAFTAR SUBYEK DAN OBYEK HASIL DESAIN KONSOLIDASI TANAH

No.

c. Nama Peserta

d. Tempat/Tgl.

Lahir

Alamat Tempat Tinggal:

a. Jl./Blok

b. Desa/Kelurahan

c. Kecamatan

d. Kabupaten

Luas Bidang Awal Batas Bidang

Tanah:

a. Sebelah Utara

b.Sebelah Timur

c.Sebelah

Selatan

d.Sebelah Barat

Luas Hasil Desain Batas Bidang Tanah:

a. Sebelah Utara

b.Sebelah Timur

c.Sebelah Selatan

d.Sebelah Barat

Keterangan

No.

(dalam peta

bidang

tanah awal)

Luas

Tanah

(m2)

No.

(dalam

peta

desain)

a. Luas

Tanah

(m2)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. a.

b.

a.

b.

c.

d.

a.

b.

a.

b.

c.

d.

a.

b.

c.

d.

2.

3.

……………, ……………20...

SATGAS PELAKSANAAN KONSOLIDASI TANAH

KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN/KOTA*) ……….. KETUA

(………………………….) NIP…………………….

*) luas bidang hasil pengukuran.

Data Hasil Identifikasi Subyek dan Obyek diumumkan dengan dilampirkan peta pengukuran bidang awal

Page 64: Juknis Kt 2015

F-19

FORM KT-3314

SURAT PERNYATAAN PELEPASAN HAK ATAS TANAH/GARAPAN

DALAM RANGKA KONSOLIDASI TANAH

DI DESA/KELURAHAN*) ………….. KECAMATAN ………… KABUPATEN/KOTA *)….……

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ………………………………………………………………. Pekerjaan : ………………………………………………………………. Tempat/Tgl Lahir : ………………………………………………………………. Alamat : …………………………………………………… RT/RW:…./….. ……………………………………Telp./HP…………………. Selaku peserta (sesuai dengan Surat Pernyataan Persetujuan Rencana Konsolidasi Tanah

tanggal ........... yang memiliki/menguasai sebidang tanah hak/tanah negara*) yang terletak di :

Blok/Jl. : ………………………………………RT/RW:…./….. Desa/Kelurahan*) : ……………………………………………………….. Kecamatan : ……………………………………………………….. Kabupaten/Kota*) : ……………………………………………………….. Dengan batas-batas sebagai berikut:

a. Sebelah Utara : ………………………….. b. Sebelah Selatan : ………………………….. c. Sebelah Barat : ………………………….. d. Sebelah Timur : ………………………….. dengan bukti kepemilikan/penguasaan berupa:

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

Dengan ini menyatakan melepaskan hak atas tanah/bekas milik adat/penguasaan atau garapan

tanah negara*) atas tanah kami kepada negara di hadapan Kepala Kantor Pertanahan

Kabupaten/Kota dalam rangka penataan bidang tanah melalui kegiatan Konsolidasi Tanah,

dengan ketentuan syarat sebagai berikut :

1. Pemerintah dalam hal ini Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia melalui Kantor

Pertanahan Kabupaten/Kota*) ……….akan menyerahkan kembali hasil penataan tersebut

kepada peserta dengan memberikan hak sesuai dengan peraturan yang berlaku.

2. Saya bersedia memberikan/menyerahkan Sumbangan Tanah Untuk Pembangunan (STUP)

sebesar +……… % dari hasil pengukuran bidang tanah sebelum penataan tanah dan

diberikan kepada penerima prasarana dan sarana sebagaimana Berita Acara Musyawarah.

3. ......................................(Hal-hal lain yang menjadi kesepakatan bersama).

Demikian pernyataan pelepasan hak atas tanah ini dibuat dengan sebenarnya untuk

dipakai sebagai dasar penataan bidang tanah melalui kegiatan Konsolidasi Tanah..

………….. ,tgl …………….20... Yang membuat pernyataan

Materai 6000

……………………. saksi-saksi :

1. ………………… (……….) 2. ………………… (………..)

Diketahui

Kepala Kantor Pertanahan

Kabupaten/Kota*) ………………

…………………………. *) Coret yang tidak perlu

Page 65: Juknis Kt 2015

F-20

FORM KT-3314a

SURAT PERNYATAAN PENERIMAAN PELEPASAN HAK ATAS

TANAH/GARAPAN DALAM RANGKA KONSOLIDASI TANAH

Pernyataan Nomor ……………………

Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota*) …………………….. dengan ini :

1. Menyatakan menerima pelepasan hak atas tanah/bekas milik adat/penguasaan atau

garapan tanah negara*) (sesuaikan dengan status tanah, apabila sudah bersertipikat

sebutkan nomor/desa sertipikatnya), dari saudara :

Nama : ………………………

Umur : ………………………

Alamat : ………………………

Status Tanah : ………………………

Persil No. : ………………………

Tanda Bukti : ………………………

Letak Tanah : Jl./Blok : ………………. RT/RW: …./…. Desa : ……………….

Kecamatan : ………………. Kabupaten : ……………….

2. Bahwa pemilik/penggarap*) bidang tanah yang telah melepaskan hak atas tanahnya

tersebut diatas, berhak dan akan diberikan kembali tanah yang telah dilepaskan tersebut pada kaveling lokasi yang disepakati bersama, dengan luas dikurangi dengan Sumbangan Tanah Untuk Pembangunan (STUP) sebesar ……… % dari

luas tersebut sesuai dengan Berita Acara Hasil Musyarawah.

…………………., …………..20.….. KEPALA KANTOR PERTAHANAN

KABUPATEN/KOTA*)…………….

…………………………. NIP.

*) Coret yang tidak perlu

Page 66: Juknis Kt 2015

F-21

FORM KT-3315

TANDA TERIMA PENYERAHAN BERKAS

DALAM RANGKA KONSOLIDASI TANAH

KABUPATEN/KOTA*) ……….. Nomor :

Tanggal :

Satuan Tugas Pelaksanaan Konsolidasi Tanah Kabupaten/Kota*)……………… telah menerima berkas-berkas bukti kepemilikan/penguasaan tanah untuk atas

nama:…………………………………………………….. …………………………………. Yang terdiri dari berkas-berkas sebagai berikut:

No. Berkas Yang Diterima Keterangan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Foto copy KTP/………………………………………. Asli/foto copy ……………………………………………………

...................................................................................................

……………………, ………….20...

Yang Menerima

SATGAS PELAKSANAAN KONSOLIDASI TANAH

KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN/KOTA*) ………..

(………………………….)

NIP…………………….

Ket: *) coret yang tidak perlu

Page 67: Juknis Kt 2015

F-22

FORM KT-3316

DAFTAR SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN RENCANA KONSOLIDASI TANAH

(SPPRKT) DAN DAFTAR SURAT PERNYATAAN PELEPASAN HAK ATAS TANAH

(SPPHAT)

No.

Nama Peserta

Alamat

a. Jl./Blok

b. Desa/Kel.

c. Kecamatan

d. Kabupaten

Bukti

Penguasaa/Kepemilikan

Tanggal

SPPRKT

Tanggal

SPPHAT Ket.

a. Status Tanah

b. Bukti

Penguasaan/

No

Hak/Persil

Luas

Tanah

(m2)

1 2 3 4 5 9

1. a.

b.

c.

d.

a.

b.

2. a.

b.

c.

d.

a.

b.

3.

Page 68: Juknis Kt 2015

F-23

FORM KT-3317

………………, ……… 20 Nomor : Sifat : Lampiran : …. Perihal : Usulan Penegasan Obyek

Konsolidasi Tanah di Desa/Kel. …….., Kec ……Kabupaten…….Provinsi …………

Kepada Yth. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi …………. di. ………………

Dalam rangka kegiatan Konsolidasi Tanah, dengan ini kami mengajukan permohonan Penegasan Obyek Konsolidasi Tanah atas tanah yang terletak di Desa/Kel………… ………,Kecamatan……………., Kabupaten/Kota*)………….Provinsi…………..seluas………………Ha./m2

*)

Sebagai bahan pertimbangan bersama ini kami lampirkan: 1. Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan/Bupati/Walikota*)…………..

No………………. tanggal…………. tentang Penetapan Lokasi Konsolidasi Tanah….. (diisi sesuai Surat Keputusan).

2. Daftar Pemilik Bidang Tanah. 3. Daftar Surat Pernyataan Persetujuan Konsolidasi Tanah dan Daftar Surat Pernyataan

Pelepasan Hak Atas Tanah (lampirkan foto copy) 4. Peta Situasi Konsolidasi Tanah. 5. Peta Penggunaan Tanah. 6. Peta Rencana Umum Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota*) ………... 7. Peta Desain Konsolidasi Tanah. 8. Surat Keterangan Riwayat Tanah yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan

Kabupaten/Kota.

Demikian untuk menjadi maklum dan atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

KEPALA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN/KOTA*)……………………

(……………………………..) Tembusan disampaikan kepada Yth.:

1. Menteri Agraria Dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia

Cq. Deputi Bidang Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum di Jakarta

2. Bupati/Walikota*) ………………di ……………. 3. Ketua Bapeda ………………di ………….. 4. Arsip Ket: *) coret yang tidak perlu

(Bersifat optional)

Page 69: Juknis Kt 2015

F-24

FORM KT-3318

SURAT KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN

NASIONAL PROVINSI ………………. NOMOR : ………………….

TENTANG

PENEGASAN TANAH OBYEK KONSOLIDASI TANAH

SELUAS : + Ha./m2*)

DI DESA/KELURAHAN*) :

KECAMATAN :

KABUPATEN/KOTA*) :

PROVINSI :

KEPALA KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN NASIONAL

PROVINSI ……………………

MEMBACA : Surat permohonan penegasan tanah obyek konsolidasi tanah dari Kepala

Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota*)……….., Nomor ……………tanggal ……………………….perihal.................. beserta lampirannya.

MENIMBANG : a. Bahwa tanah yang dimohon penegasan seluas +………….. Ha/m2*)

adalah tanah yang berasal dari tanah milik adat, tanah bersertipikat/tanah negara*) yang terdiri dari ………….. bidang yang dimiliki/dikuasai oleh ……… dkk. (….. orang), yang telah dilepaskan haknya oleh ………….. orang dengan Surat Pernyataan Pelepasan Hak Atas Tanah, terletak di Desa/Kelurahan*) Kecamatan ……………… Kabupaten/Kota …………., Provinsi ………………... selanjutnya akan ditata kemudian diberikan kembali melalui kegiatan konsolidasi tanah.

b. Bahwa tanah tersebut selama ini digunakan oleh pemegang haknya sebagai .................., dan menurut Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota …………………….. adalah wilayah untuk ..............

e. Bahwa sehubungan dengan syarat telah dipenuhi serta peruntukan tanah tersebut sesuai dengan azas-azas dan garis kebijaksanaan pemerintah, maka permohonan dimaksud dapat dikabulkan sehingga perlu diterbitkan keputusannya.

MENGINGAT : 1. Ketetapan MPR RI No.IX/MPR/2001 tentang Pembaharuan

Agraria dan Pengelolaan Sumberdaya Alam.

2. Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar

Pokok-pokok Agraria;

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan

Permukiman*);

4. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah

bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang

Penatagunaan Tanah;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2010 tentang Jenis dan

Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku

pada Badan Pertanahan Nasional;

7. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia

Nomor 4 Tahun 1991 tentang Konsolidasi Tanah;

8. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia

Nomor 4 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor

Page 70: Juknis Kt 2015

F-25

Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan jo.

Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia

Nomor 5 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Subbagian dan Seksi

Pada Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Uraian

Tugas Urusan dan Subseksi pada Kantor Pertanahan;

9. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia

Nomor 1 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan

Pertanahan Nasional Republik Indonesia;

10. Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik

Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 tentang Pelimpahan Kewenangan

Pemberian Keputusan Penegasan Tanah sebagai Obyek

Konsolidasi Tanah.

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN :

PERTAMA : Menerima pelepasan Hak Atas tanah dari ……………. orang peserta konsolidasi atas tanah seluas ± …………. Ha. terletak di Desa/Kelurahan*) …………………………………., Kecamatan ………………, Kabupaten/Kota*) ………………, Provinsi ………………………. sebagaimana peta lokasi terlampir, sebagai Tanah Obyek Konsolidasi Tanah, yang selanjutnya setelah selesai ditata akan dibagikan kembali dengan suatu hak kepada peserta Konsolidasi Tanah.

KEDUA : Pemberian kembali hak atas tanah dimaksud dalam Diktum PERTAMA, dalam rangka penerbitan sertipikat hak atas tanah dikenakan biaya sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku.

KETIGA : Bahwa pelaksanaan Konsolidasi Tanah ini dibiayai oleh ………………………………………………………………………….., maka kewajiban untuk membayar uang ............ termasuk biaya lain dalam rangka penerbitan Sertipikat dibebankan kepada …………………………………………

KEEMPAT : Menginstruksikan kepada :

1. Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota*) …… untuk :

a. Mencoret dari Daftar Umum/Daftar Buku Tanah pada Kantor Pertanahan Kabupaten……………………… atas persil-persil yang sudah terdaftar haknya dan mencatatnya sebagai tanah yang dikuasai langsung oleh Negara.

b. Menata dan melaksanakan pembagian tanah Objek Konsolidasi Tanah tersebut pada diktum PERTAMA untuk kemudian memberikan hak yang sesuai kepada peserta konso1idasi tanah.

2. Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota*)……. untuk melaksanakan pemberian hak atas tanah kepada peserta konsolidasi tanah dan melaporkan hasil pelaksanaannya kepada Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi ………...

KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini maka akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.

Page 71: Juknis Kt 2015

F-26

DITETAPKAN DI :

PADA TANGGAL :

KEPALA KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN NASIONAL

PROVINSI……………………

……………………………

NIP...............................

KEPADA YTH : Kepala Kantor Pertanahan

Kabupaten/Kota*) ………………. di …………………………

Tembusan disampaikan kepada Yth.:

1. Menteri Agraria Dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia

Cq. Deputi Bidang Pengaturan dan Penataan Pertanahan di Jakarta

2. Bupati/Walikota*) ………………di ……………. 3. Ketua Bapeda ………………di ………….. 4. Arsip

(Bersifat optional)

Page 72: Juknis Kt 2015

F-27

FORM KT-3319

BERITA ACARA

REALOKASI/PEMINDAHAN DESAIN KONSOLIDASI TANAH

KE LAPANGAN

Pada hari ini......................tanggal............................bulan.................Tahun............bertempat di

.........................telah dilaksanakan realokasi/pemindahan desain konsolidasi tanah di

Desa/Kelurahan*) ......................Kecamatan .........................Kabupaten/Kota*) ........................

dengan hasil sebagai berikut:

1. Telah dilaksanakan Pengukuran dan penempatan patok batas kaveling baru setiap peserta

konsolidasi tanah, Prasarana, sarana dan TPBP.

2. Telah dilaksanakan penunjukan bidang tanah kaveling baru kepada masing-masing

peserta konsolidasi tanah.

Berita Acara ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

................................................, tanggal ................ 20....

Tim Koordinasi Tanda Tangan

1. ( )

2. ( )

3. ( )

4. ( )

5. ( )

6. ( )

7. ( )

8. ( )

9. ( )

10. ( )

11. : Wakil peserta ( )

12. : Wakil peserta ( )

Ket: *) coret yang tidak perlu

Page 73: Juknis Kt 2015

F-28

FORM KT-3320

SURAT KEPUTUSAN KEPALA KANTOR PERTANAHAN

KABUPATEN/KOTA*)……. NOMOR: ………………

TENTANG

PEMBERIAN HAK ATAS TANAH OBYEK KONSOLIDASI TANAH

DI DESA/KELURAHAN ………………. KECAMATAN…………… KABUPATEN/KOTA*) ……………..

ATAS NAMA ……. DKK. (……..BIDANG)

KEPALA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN/KOTA……

Membaca : b. Surat permohonan Konsolidasi Tanah dari ……. dkk. (….. orang) tanggal …….. beserta lampiran;

c. Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan

Kabupaten/Kota*)….Bupati/Walikota*)…... tanggal …………. Nomor ………….. tentang Penetapan Lokasi Konsolidasi Tanah….. ;

d. Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional

Provinsi tanggal …………… Nomor …………… tentang Penegasan Tanah Obyek Konsolidasi Tanah;

Menimbang : a. Bahwa Sdr. ………….… dkk (…….. orang) selaku peserta Konsolidasi Tanah adalah pemilik/penggarap tanah yang telah

menguasai dan menggunakan tanah yang menjadi Obyek

Konsolidasi Tanah seluas + ….. Ha/m2*) yang terletak di

Desa/Kelurahan*) …………….., Kecamatan ………….., Kabupaten/Kota*)………….., sebagaimana tercantum dalam daftar lampiran Surat Keputusan ini telah memenuhi syarat untuk

diberikan pembagian tanahnya kembali dengan hak ………..; b. Bahwa tanah seluas + ………… Ha/m2

*) semula berstatus hak

………. yang telah dilepaskan haknya, dan telah ditegaskan sebagai Tanah Obyek Konsolidasi Tanah berdasarkan Surat

Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional

tanggal …………… Nomor ……….. tentang….; c. Bahwa tanah tersebut selama ini dipergunakan oleh pemegang

haknya sebagai tanah …………….. dan menurut Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota*)……… Tahun…….. adalah diperuntukan untuk non pertanian/pertanian*);

Mengingat : 1. Ketetapan MPR RI No.IX/MPR/2001 tentang Pembaharuan

Agraria dan Pengelolaan Sumberdaya Alam

2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar

Pokok-pokok Agraria;

3. Undang-undang Nomor 56 Prp. Tahun 1960 tentang Penetapan

Luas Tanah Pertanian;

4. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan

Kawasan Permukiman ;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 224 Tahun 1961 tentang

Pelaksanaan Pembagian Tanah dan Pemberian ganti Kerugian;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran

Tanah;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2010;

8. Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2013 tentang Badan

Page 74: Juknis Kt 2015

F-29

Pertanahan Nasional;

9. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia

Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri

Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3

Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan

Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah;

10. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia

Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan

Pemberian Hak atas Tanah dan Kegiatan Pendaftaran Tanah;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan

PERTAMA

:

:

Memberikan HakMilik/Hak Guna Bangunan/Hak Pakai (disesuaikan

dengan peraturan perundangan yang berlaku) kepada orang-orang

yang namanya tercantum pada daftar Lampiran Surat Keputusan ini,

masing-masing atas bidang tanah dengan Nomor Identifikasi Bidang

(NIB)/Nomor Kaveling, luas, batas-batasnya dan nomor Peta Situasi

tercantum dalam kolom 4 s/d 8.

KEDUA : Pemberian Hak…………... atas tanah tersebut pada Diktum PERTAMA dikenakan biaya pendaftaran sebesar Rp. …….. sebagaimana tercantum dalam lampiran SK Kepala Kepala Kantor

Pertanahan Kab/Kota tentang Pemberian Hak Atas Tanah.

KETIGA : Lampiran Keputusan ini merupakan satu kesatuan yang tidak

terpisahkan dari keputusan ini.

KEEMPAT : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan

diadakan perbaikan atau pembetulan sebagaimana mestinya apabila

dikemudian hari ternyata terdapat kesalahan atau kekeliruan.

DITETAPKAN : …………….. PADA TANGGAL : …………….

KEPALA KANTOR PERTANAHAN

KABUPATEN/KOTA*) ………………………

ttd

(……………………………….) NIP.........................................

Salinan keputusan ini disampaikan kepada Yth :

1. Menteri Agraria Dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia.

Cq. Deputi Bidang Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum di Jakarta

2. Gubernur Provinsi.....................di...............................................

3. Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi ..............di.......................

4. Kepala Kantor Perbendaharaan dan kas Negara .......di...........

5. Bupati/Walikota .......di..................................

6. Yang bersangkutan para peserta konsolidasi tanah

Ket: *) coret yang tidak perlu

Page 75: Juknis Kt 2015

F-30

Lampiran Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota*)……….. Nomor : tanggal ……………

No

PENERIMA HAK

TANAH YANG DIBERIKAN

BIAYA

PENDAFTARAN

TANAH

KET

Nama

Tempat Tinggal

a. Jl./Blok &

Desa

b.Kecamatan

c.Kabupaten/Kota

LUAS

TANAH

(m2)

a. NIB

b. Peta Situasi

- Nomor

- Tanggal

c.No.Blok/No.

Kaveling

BATAS :

-Sebelah Utara

-Sebelah Timur

-Sebelah Selatan

-Sebelah Barat

1 2 3 6 7 8 9 10

KEPALA KANTOR PERTANAHAN

KABUPATEN/KOTA*) ………………………

ttd

(……………………………….)

NIP........................................

Ket: *) coret yang tidak perlu

Page 76: Juknis Kt 2015

F-31

FORM KT-3321

LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN KONSOLIDASI TANAH (KPKT)

Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi

Laporan ke : B 04/B 05/B 06/B 07/B 08/B 09/B 10*),

Bulan : ................................,

Tahun : .................................

I. UMUM

1. Nama Kegiatan

2. Pelaksana

3. Konsolidasi Tanah

4. Tahun Anggaran

5. Sumber Anggaran

:

: a.

b.

: Non Pertanian/Pertanian )*

:

: a.

b.

7. Rencana selesai tanggal

8. Lokasi Kegiatan

1) Desa/Kel

2) Kecamatan

3) Kab/Kota

4) Propinsi

9. Luas

10. Jumlah

:

:

:

:

:

: Ha/M²)*

: Persil/Bidang

6. Pelaksanaan, mulai tanggal ...........................

11. Peta Petunjuk Lokasi : Terlampir

II. KEMAJUAN PEKERJAAN

III. PENUTUP

( Jelaskan rencana penyelesaian pekerjaan selanjutnya sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang telah

ditetapkan )

............................................., 20........

(.............................................)

)* Pilih salah satu

Target Tahapan Pekerjaan CAPAIAN

Realisasi

(Selesai/

Belum)*

Keterangan/

Kendala dan

Upaya

1. Pemilihan Lokasi

2. Bimbingan Masyarakat

3. Pejajagan Kesepakatan

4. Penetapan Lokasi

5. Identifikasi Subjek dan Objek Konsolidasi tanah

6. Pengukuran dan Pemetaan Keliling

7. Pengukuran dan Pemetaan Rincikan

8. Pengukuran dan Pemetaan Topografi serta pemetaan

serta pemetaan Penggunaan tanah

9. Penyusunan Rencana Blok/Pradesain Konsolidasi

Tanah

10. Penyusunan desain konsolidasi tanah

11. Musyawarah Rencana penetapan kaveling baru (desain

konolidasi tanah)

12. Pelepasan Hak Atas Tanah

13. Penegasan Tanah sebagai objek konsolidasi tanah

14. Realokasi/pemindahan desain konsolidasi tanah ke

Lapangan

15. Penerbitan Surat Keputusan Pemberian Hak Atas Tanah

16. Penerbitan Sertipikat

B 04 : 100 %

B 04 : 100 %

B 04 : 100 %

B 05 : 100 %

B 05 : 100 %

B 06 : 100 %

B 06 : 100 %

B 06 : 100 %

B 07 : 100 %

B 07 : 100 %

B 08 : 100 %

B 09 : 100 %

B 09 : 100 %

B 10 : 100 %

B 10 : 100 %

B 10 : 100 %

Page 77: Juknis Kt 2015

F-32

FORM KT-3322

LAPORAN REALISASI FISIK DAN KEUANGAN KEGIATAN KONSOLIDASI TANAH

BULAN ...... TAHUN ...............

BIDANG PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM

KANTOR WILAYAH BPN PROVINSI .......................

REALISASI PELAKSANAAN KEGIATAN KONSOLIDASI TANAH

No. Kegiatan

Target

Bobot

Realisasi Bobot Tertimbang

Fisik Keuangan Fisik Keuangan Fisik Keuangan

Volume (%) Rupiah (%) (%) (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

.....................,................................20..

Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi...........................

.............................................

NIP

Page 78: Juknis Kt 2015

F-33

FORM – KT 3323

LAPORAN MONITORING TINDAK LANJUT KONSOLIDASI TANAH (MTLKT)

Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi

Tri Wulan : I /II /III /IV)*

Tahun : .................................

I. UMUM 1. Nama Kegiatan

2. Pelaksana

3. Konsolidasi Tanah

4. Tahun Anggaran

5. Sumber Anggaran

:

: a.

b.

: Non Pertanian/Pertanian )*

:

: a.

b.

7. Lokasi Kegiatan

a. Desa/Kel

b. Kecamatan

c. Kab/Kodya

d. Propinsi

8. Luas

9. Jumlah

:

:

:

:

:

: Ha/M²)*

: Persil/Bidang

6. Waktu pelaksanaan, mulai tangga..........................

selesai tanggal ...........................

10.Harga Tanah Rata-rata saat Monitoring :Rp. /M²

11.Peta Monitoring Tindak Lanjut Pembangunan Konsolidasi

Tanah Terlampir

II. TINDAK LANJUT PEMBANGUNAN PADA LOKASI

No

Jenis Kegiatan

yang Telah Dibangun

Volume

Sumber

Anggaran

Tahun

Anggaran

K e t e r a n g a n

K e n d a l a / U p a y a

Satuan Jumlah

1.

2.

3.

4.

Bangunan Rumah

Jaringan Jalan

a. Aspal

b. Pengerasan B

c. Dll (sebutkan)

Fasilitas Umum

a. Taman

b. Sekolah

c. Kesehatan

d. Ekonomi / Pasar

e. Rumah Ibadah

f. Kantor Desa / Rw

Keamanan

g. Olahraga

h. Dll (sebutkan)

Utilitas

a. Jaringan Listrik

b. Jaringan Telepon

c. Jaringan Air Minum

d. Saluran Pembuangan

e. Dll (sebutkan)

U n i t

”Mtr.lari”

Sda

Sda

Sda

U n i t

Sda

Sda

Sda

Sda

Sda

Sda

Sda

Sda

”Mtr.lari”

Sda

Sda

Sda

Sda

Sda

III. LETAK KEGIATAN PEMBANGUNAN SEPERTI PADA PETA TERLAMPIR

IV. PENUTUP

( Jelaskan rencana tindak lanjut kegiatan pembangunan berikutnya pada lokasi)

............................................., 20........

(.............................................)

)* Pilih salah satu

Page 79: Juknis Kt 2015

F-34

TATA CARA PENGGAMBARAN PETA

LAPORAN MONITORING TINDAK LANJUT KONSOLIDASI TANAH

No.

Jenis yang dibangun Simbol Alat Gambar Keterangan

Rapido Sablon

1.

2.

3.

4.

Jaringan Jalan

a. Aspal

b. Pengerasan Batu

Bangunan Rumah

Fasilitas Umum/Sosial

a. Taman

b. Kuburan

c. Sekolah

d. Kesehatan

e. Ekonomi /Pasar

f. Rumah Ibadah

g. Kantor Desa / Rw

h. Lapangan Olahraga

Utilitas

a. Jaringan Listrik

b. Jaringan Telepon

c. Jaringan Bersih

d. Saluran Buangan

) (

+ + + + +

+ +

0,8

0,5

0,2 s/d 0,8

0,2

0,2

0,2

0,2 & 0,5

0,2

0,2 s/d 0,8

0,2

0,2

0,2

0,3

1,0

0,2 / 0,3

Page 80: Juknis Kt 2015

F-35

FORM KT-3324

LAPORAN HASIL AKHIR KONSOLIDASI TANAH

(HAKT)

I. PENDAHULUAN

1. Nama Kegiatan :

2. Pelaksana : (Sebutkan siapa pelaksana kegiatan tersebut, jika berbentuk kerjasama antar beberapa instansi,

sebutkan instansi yang terlibat dan bertanggung jawab dalam hal apa )

3. Jenis Konsolidasi Tanah : Non Pertanian/Pertanian)*.

4. Latar belakang :

5. Sasaran Pembangunan yang dicapai : (Jelaskan secara lebih spesifik dalam rangka

pembangunan apa, Konsolidasi Tanah dilaksanakan pada lokasi tersebut, sebagai contoh

misalnya : a. Dalam rangka penataan wilayah kumuh, b. Pengadaan infrastruktur/fasilitas

umum, c. Pengadaan pemukiman baru, d. Perluasan perkebunan rakyat, e. Dan lain-lain.)

II. LOKASI KEGIATAN

1. Lokasi Kegiatan

Kode Lokasi: _ _ . _ _ . _ _ . _ _ . _ _

a. Letak :

1) Desa/Kelurahan :

2) Kecamatan :

3) Kabupaten/Kota :

4) Provinsi :

b. Luas lokasi : ha./m2*) (termasuk luas infrastruktur)

Jumlah luas bidang tanah : ha./m2*) (non luas infrastruktur)

2. Peta Petunjuk Letak Lokasi (terlampir) (Peta tersebut minimal menunjukkan letak lokasi terhadap Ibukota Kabupaten/ Kecamatan dan

Desa/Kelurahan denga ukuran folio).

III. FAKTA LOKASI SEBELUM DAN SESUDAH KONSOLIDASI TANAH

1. Data sosial ekonomi kependudukan desa pada lokasi. (Uraikan data sosial ekonomi dan kependudukan desa pada lokasi Konsolidasi Tanah secara

singkat dalam bentuk bentuk Tabel). 2. Penggunaan Tanah

a. Data Penggunaan Tanah seperti pada Tabel 1.

Tabel 1. Jenis dan Luas Penggunaan Tanah pada Lokasi

No. Jenis

Penggunaan

Sebelum KT Sesudah KT Ket

ha./m2*) (%) ha./m

2*)) (%)

1.

2.

3.

Dst

J u m l a h

b. Peta Penggunaan Tanah pada lokasi dalam bentuk folio seperti terlampir )*.

3. Kondisi Geogarfi

a. Topografi : datar, miring, bergelombang, berbukit )**

b. Ketinggian : 0-50, 50-100, 100-150, 150-250, 250-500, > 500 )**

4. Prasarana/Sarana dan Utilitas.

a. Jalan/Prasarana Umum

Page 81: Juknis Kt 2015

F-36

1) Data jalan/Prasarana Umum seperti pada Tabel 2.

Tabel 2 Jenis dan Luas Jalan pada Lokasi

No Jenis Jalan

Sebelum KT Sesudah KT

Ket Lebar

(m)

Panjang

(m)

Luas

(m2)

Lebar

(m)

Panjang

(m)

Luas

(m2)

1.

2.

3.

dst

J u m l a h

2) Peta dalam format folio seperti terlampir

b. Sarana

1) Sarana seperti pada Tabel 3.

Tabel 3. Jenis Sarana Fasilitas Umum pada Lokasi

No. Jenis Sarana

Sebelum KT Sesudah KT

Ket Jumlah

(Unit)

Luas

(Ha/m2*)

Jumlah

(Unit)

Luas

(Ha/m2*)

1.

2.

3.

4.

J u m l a h

2) Dalam format folio seperti terlampir.

c. Utilitas Umum

1) Data utilitas umum seperti pada Tabel 4.

Tabel 4. Ketersediaan utilitas pada Lokasi

No

Utilitas Tersedia/

tidak tersedia

Ket

1.

2.

3.

4.

Listrik Telepon

Air Minum

………….

2) Peta dalam format folio seperti terlampir *)

5. Penguasaan Tanah

a. Tabel 5. Status dan Penguasaan Tanah pada Lokasi No Status Tanah Luas

ha./m2*)

Jumlah Bidang/ Persil

Jumlah Pemilik (orang)

Ket

1. 2.

Tanah Hak a. Hak Milik

Adat b. Hak …….. c. Hak …….. Tanah Negara

J u m l a h

b. Rata-rata penguasaan/pemilikan : ha./m2*)per orang

Page 82: Juknis Kt 2015

F-37

6. Jumlah bidang tanah : bidang tanah

Jumlah luas bidang tanah : ha/m2

Jumlah pemilik bidang tanah : orang

Jumlah peserta Konsolidasi Tanah : orang

7. Transportasi

a. Jarak lokasi dengan jalan akses terdekat :

b. Jarak lokasi dari :

1) Pusat Desa/Kel : km.

2) Pusat Kecamatan : km.

3) Ibukota Kab/Kota : km.

c. Ketersediaan sarana transportasi :

d. Alat transpotasi dominan :

8. Harga rata-rata tanah sebelum KT (NJOP) : Rp……………/m2

Perkiraan harga rata-rata tanah sesudah KT (NJOP): Rp……………/m2

9. Dokumen Kegiatan:

a. No. SK Penetapan Lokasi :

b. No. SK. Penegasan :

c. No. Peta Situasi sebelum K T :

d. No. Peta Situasi sesudah K T :

e. No. SK. Pemberian Hak Atas Tanah :

IV. TANGGAPAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAH

1. Masyarakat pemilik tanah

a. Jumlah pemilik bidang tanah : +

b. Jumlah yang setuju : + …… atau…. %

c. Jumlah yang tidak setuju : + …… atau…. %

2. Tanggapan Pemerintah (uraikan secara singkat)

a. Camat :

b. Kepala Desa/Kelurahan :

V. HASIL PELAKSANAAN KONSOLIDASI TANAH

1. Pedoman Rencana Tata Ruang Wilayah pada sekitar Lokasi

a. Menurut PERDA No. Tahun ……………tentang ……………. b. Rencana Peruntukan pada lokasi : …………………. c. Rencana Prasarana/sarana fasilitas umum menurut PERDA (Uraikan secara

singkat)

2. Rencana Blok

a. Tabel 6. Rencana Peruntukan Blok Setelah Konsolidasi Tanah No Rencana Peruntukan Blok

Luas

ha./m2 *)

Persentase (%)

1.

2.

3.

4.

Perumahan/pertanian

Prasarana jalan

Taman

Sarana lain

……………….. …………………

J u m l a h

3. Perhitungan Tambahan Sumbangan Tanah Untuk Pembangunan (STUP). Seperti

pada Tabel 7

Page 83: Juknis Kt 2015

F-38

4. Peruntukan Penggunaan Tanah Menurut Desain Konsolidasi Tanah sebelum dan

sesudah Konsolidasi Tanah.

a. Data seperti pada Tabel 8

b. Peta Desain Konsolidasi Tanah seperti terlampir.

5. Rencana Prasarana/sarana dan Utilitas menurut Desain Konsolidasi Tanah.

a. Jalan/Prasarana Umum (uraikan dalam Tabel seperti Tabel 2.)

b. Sarana (uraikan dalam Tabel 3.)

c. Utilitas Umum (uraikan dalam Tabel 4.)

7. Biaya Pelaksanaan

a. Tabel 9. Sumber dan Biaya Pelaksanaan No Sumber Biaya T. A Jumlah

(Rp x 1.000) Untuk Biaya Pelaksanaan

Kegiatan

Ket

b. Biaya yang dibebankan kepada peserta : Rp ……….

(Sebutkan jumlah biaya yang ditanggung oleh peserta dan secara umum untuk membiayai apa saja)

8. Waktu Pelaksanaan

Tabel 10. Waktu Pelaksanaan Kegiatan No Tahapan Kegiatan Waktu

Keterangan

VI. KESIMPULAN/TINDAK LANJUT (diuraikan)

………………………………………………………………. ………………….., ………… 20...

(………………………..)

Page 84: Juknis Kt 2015

F-39

FORM KT-3325

TABEL PERHITUNGAN SUMBANGAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN

Luas Tanah Semula

(Ha)

Luas Tanah Sesudah Konsolidasi

(Ha)

S T U P

Luas (Ha) % Ket

Jalan Sarana Kavling Jalan Sarana TPBP Kavling Jalan Sarana TPBP Jalan Sarana TPBP Total

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

A

B

C

D

E

F

G

D-A

E-B

F

D-A/

A+B+C

E-B/

A+B+C

F/

A+B+C

Kolom

11+12

+13

Page 85: Juknis Kt 2015

F-40

FORM KT-3326

TABEL PERUNTUKAN/PENGGUNAAN TANAH SEBELUM DAN SESUDAH KONSOLIDASI TANAH

JENIS PERUNTUKAN/

PENGGUNAAN TANAH

SEBELUM

KONSOLIDASI TANAH

SESUDAH

KONSOLIDASI TANAH

Luas

(Ha)

Persil

(Bidang)

Jumlah

(%)

Luas

(Ha)

Persil

(Bidang)

Jumlah

(%)

I. Sarana (Uraikan

sesuai

peruntukannya)

1. Jalan

2. Drainase

Olah raga

Puskesmas

Dll

3. Taman/penghijauan

4. Lain-lain

(Sebutkan)

Jumlah

II. Tanah Pengganti

Biaya

Pelaksanaan

III. Seluruh Kaveling

J um l a h

Keterangan : Sesuaikan dengan jenis Konsolidasi Tanah (Non Pertanian/Pertanian)

Page 86: Juknis Kt 2015

F-41

FORM KT-3327

PEDOMAN

PENGORGANISASI DAN BIMBINGAN MASYARAKAT

DALAM KONSOLIDASI TANAH

Dalam rangka menumbuhkembangkan potensi dan partisipasi aktif masyarakat

pemilik/penggarap tanah sebagai peserta konsolidasi tanah, maka perlu dikembangkan

organisasi dari para peserta konsolidasi tanah guna memotivasi dan menggerakkan

anggotanya.

Bersama ini disampaikan prinsip pengorganisasian dan bimbingan masyarakat serta

struktur minimal organisasi peserta konsolidasi tanah.

Apabila pada masyarakat tersebut sudah ada organisasi dapat dimanfaatkan.

Fasilitator

Pendampingan

Prinsip Pengorganisasi Masyarakat Dalam Konsolidasi Tanah

1. Sinergi Dari Semua Pihak

Dalam melaksanakan kegiatan konsolidasi tanah masyarakat memerlukan

dukungan dari pihak luar, dalam hal ini Tim Koordinasi.

Tim Koordinasi memfasilitasi terbentuknya organisasi peserta konsolidasi tanah

Agar tujuan akhir yang dicapai optimal diperlukan kerjasama yang baik antara

Tim Koordinasi dengan Organisasi Peserta Konsolidasi Tanah

2. Kepastian Tindak

Melalui perencanaan yang matang, keputusan yang matang dan nyata disepakati

oleh peserta konsolidasi tanah menunjukkan sebuah gambaran yang pasti niat

masyarakat untuk menjadi peserta konsolidasi tanah.

Kepastian tindak melalui perencanaan meliputi :

- Kepastian Sumber Dana

Tim Koordinasi

Masyarakat

Organisasi Peserta

Konsolidasi Tanah

Meningkatkan

kualitas lingkungan

melalui penataan

konsolidasi tanah

Output

Kendala/

masalah

Musyawarah

Page 87: Juknis Kt 2015

F-42

masyarakat (swadaya), APBN atau APBD

- Program Perencanaan

Merupakan rincian kebutuhan masyarakat peserta terhadap prasarana dan

sarana yang mereka butuhkan.

- Pelaksanaan

Penyiapan lokasi, pelaksana (Satgas) siap melaksanakan, mengelola dan

mempertanggung jawabkan

- Evaluasi

Untuk melakukan rencana perbaikan selanjutnya.

3. Demokrasi Melalui Musyawarah

- Kesetaraan kedudukan peserta konsolidasi tanah

- Jelas peran masing-masing, pengurus konsolidasi tanah, Tim Koordinasi

sebagai fasilitator dan pendamping

- Saling menghargai

- Musyawarah adalah keputusan terbaik.

CONTOH

STRUKTUR ORGANISASI

PESERTA KONSOLIDASI TANAH

WAKIL KETUA

BENDAHARA

SEKRETARIS

ANGGOTA

KETUA

Page 88: Juknis Kt 2015

F-43

FORM – KT 3327 a

SURAT - PERNYATAAN

PEMBENTUKAN ORGANISASI PESERTA Nomor :......................................

Kami yang bertanda tangan dibawah ini, Pengurus Organisasi/Kelompok

Masyarakat Peserta Konsolidasi Tanah yang terletak di Lingkungan......... Desa/

Kelurahan................ Kecamatan ................ Kabupaten/Kota .....................Provinsi

............., dengan ini menyatakan bahwa telah terbentuk Organisasi/Kelompok Masyarakat

Peserta Konsolidasi Tanah, dengan keterangan sebagai berikut :

1. Nama Kelompok : ............................................................

2. Alamat : ............................................................

3. Jumlah Anggota : ............................................................

4. Pengurus :

a. Ketua : ............................................................

b. Sekretaris : ............................................................

c. Bendahara : ............................................................

Demikian Pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya.

...............,....................200......

Pengurus Kelompok

KETUA SEKRETARIS

Meterai Rp 6 000

........................... ..............................

Page 89: Juknis Kt 2015

F-44

FORM– KT 3327 b

SURAT - KETERANGAN Nomor :......................................

Kami yang bertanda tangan dibawah ini, Kepala Desa/Kelurahan................

Kecamatan ................ Kabupaten/Kota .....................Provinsi ............., dengan ini

menerangkan bahwa, berdasarkan Surat Pernyataan dari Pengurus Organisasi Peserta

Nomor...............Telah terdapat Organisasi/Kelompok Masyarakat Peserta Konsolidasi

Tanah, dengan keterangan sebagai berikut :

a Nama Kelompok : ............................................................

b Alamat : ............................................................

c Jumlah Anggota : ............................................................

d Pengurus :

-. Ketua : ............................................................

-. Sekretaris : ............................................................

-. Bendahara : ............................................................

Demikian Keterangan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya.

..............., ....................20......

Kepala Desa / Kelurahan ..............

......................................................

Page 90: Juknis Kt 2015

F-45

FORM– KT 3327c

S U R A T - K U A S A

ORGANISASI PESERTA Nomor : .................................

Kami yang bertanda tangan dibawah ini :

1. N a m a : ...................................

Umur : ........... Tahun

Jabatan : Ketua Kelompok/ Organisasi

Alamat : .................................................

2. N a m a : .................................................

Umur : .......... Tahun

Jabatan : Sekretaris Kelompok/ Organisasi

Alamat : .................................................

** 3. N a m a : .................................................

Umur : .......... Tahun

Jabatan : Bendahara Kelompok/ Organisasi

Alamat : .................................................

Untuk selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa.

1. N a m a : ................................................

Umur : ........... Tahun

Pekerjaan : .................................................

Alamat : .................................................

2. N a m a : .................................................

Umur : .......... Tahun

Pekerjaan : .................................................

Alamat : .................................................

Untuk selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa.

Selanjutnya Pihak Pemberi Kuasa dengan ini memberikan Kuasa Khusus

kepada Penerima Kuasa melakukan hal – hal sebagai berikut :

1. Menghadiri Rapat/Pertemuan dengan seluruh Pihak–Pihak yang berkompeten dalam

rangka pelaksanaan Konsolidasi Tanah.

2. Menyampaikan pendapat, saran, pertimbangan dalam rapat/pertemuan dalam rangka

pelaksanaan Konsolidasi Tanah.

3. ..........................................................................................................................................

Page 91: Juknis Kt 2015

F-46

4. ..........................................................................................................................................

Demikian Surat Kuasa Khusus ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat

dipergunakan sebagaimana mestinya.

.............., ....................20.....

Penerima Kuasa Pemberi Kuasa : Meterai

Rp 6 000 KETUA

............................

..............................

SEKRETARIS

...........................

..............................

BENDAHARA

.............................

Catatan

** Optional (sesuai kebutuhan)

Page 92: Juknis Kt 2015

F-47

FORM– KT 3328

PERMOHONAN HAK PAKAI (SARANA)

Kepada Yth.

Kepala Kantor Pertanahan

Kabupaten/Kota................

di.......................

Yang bertanda tangan di bawah ini .....................................alamat..............................dalam

hal ini bertindak untuk dan atas nama ................................................................................,

dengan ini mengajukan permohonan Hak Pakai dengan keterangan sebagai berikut :

A. MENGENAI DIRI PEMOHON*)

1. Nama/Instansi/Badan Hukum : ..........................................................

2. Umur : ..........................................................

3. Kewarganegaraan dan/atau Kartu Penduduk

(KTP) ataupun surat-surat bukti identitas

lainnya : ..........................................................

4. Pekerjaan/Jabatan : ..........................................................

5. Tempat tinggal/ kedudukan : ..........................................................

6. Susunan keluarga isteri : ..........................................................

7. Anak yang masih menjadi tanggungan : a. .....................................................

b. .....................................................

c. .....................................................

8. Akte Pendirian/Peraturan Badan Hukum : .........................................................

Tgl/Nomor Akte/ Peraturan Pendirian Tgl./

Nomor Keputusan Menteri Dalam Negeri/

Kehakiman.

B. MENGENAI TANAH YANG DIMOHON

1. Letaknya : Jalan : .........

Kelurahan/Desa : .........

Kabupaten/Kotamadya : .........

Propinsi : .........

2. Luasnya : .................................................. M2

Surat Ukur I Gambar Situasi

Tgl................Nomor...................

3. Batas-batas : Utara...........

Timur..........

Selatan........

Barat............

4. Status Tanah : Tanah Negara Bekas......................./

(Hak yang Melekat Di Atas Tanah) Hak.........................., Sertipikat /

SKPT/Kekitir/Surat Keterangan

Page 93: Juknis Kt 2015

F-48

Lurah Tgl........................ No. .........

5. Jenis dan Keadaan Tanah : .........................................................

6. Dasar Penguasaan : .........................................................

(Siapa yang menguasai sekarang

kalau pemohon, apa dasarnya sebutkan tanggal/

nomor aktenya secara beruntun )

7. Rencana Penggunaannya : .........................................................

C. T ANAH LAIN YANG DIPUNYAI SIPEMOHON: 1. ..............................................

Kabupaten/Kota.....................

(Sebutkan Status tanah, luas dan letaknya 2. ..............................................

dengan menunjuk Kabupaten/Kota nya 3. ..............................................

saja) 4. .........................................dst

D. SURAT-SURAT YANG DILAMPIRKAN

1. Foto copy KTP I Surat Bukti

Kewarganegaraan Indonesia/Surat Bukti

Identitas lainnya : .........................................................

2. Foto copy akta atau peraturan pendirian

Badan Hukum dan pengesahannya : tanggal ................nomor..................

3. Surat Ukur/Gambar Situasi : tanggal ................nomor..................

4. IMB : tanggal ...............nomor..................

5. Surat Pernyataan Penguasaan Tanah (untuk

Instansi) : tanggal ................nomor..................

6. Surat-surat lain : tanggal ...............nomor...................

Apabila permohonan tersebut dikabulkan, pemohon bersedia memenuhi syarat-syarat

yang telah dan akan ditetapkan oleh Pemerintah.

....................... tgl. .........................

Pemohon,

(..............................................)

*) diisi sesuai dengan status pemohon

Page 94: Juknis Kt 2015

F-49

FORM– KT 3329

SURAT KEPUTUSAN

KEPALA KANTOR PERTANAHAN

KABUPATEN/KOTA*)……. NOMOR : …………….

TENTANG

PEMBERIAN HAK PAKAI ATAS TANAH OBYEK KONSOLIDASI TANAH

PEMERINTAH DESA...........*)

KECAMATAN..........................*)

KABUPATEN...................................*)

KEPALA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN/KOTA*)…….

MEMBACA : 1. Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota …………………

tanggal ………………… Nomor ………………… tentang Penetapan

Lokasi Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Kabupaten/Kota

…………………

2. Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi

………………… tanggal ………………… Nomor …………………

tentang Penegasan Tanah Negara sebagai Obyek Konsolidasi Tanah

MENIMBANG : 1. bahwa Instansi/Badan Hukum/Perorangan …………………*) sebagai

peserta konsolidasi tanah, sebagaimana tercantum dalam kolom 2 Daftar

Lampiran Keputusan ini, telah menguasai dan menggunakan tanah

negara obyek konsolidasi tanah yang telah ditata dan dilakukan

pengukuran kadasteral, seluas …………………; telah memenuhi syarat

untuk diberi Hak Pakai atas tanah obyek konsolidasi tanah yang letak,

luas, NIB, surat ukur, nomor kavling, batas-batas dan penggunaan

tanahnya sebagaimana tercantum dalam Daftar Lampiran Keputusan ini;

2. bahwa tanah seluas ………………… yang semula berstatus tanah

desa/Hak Pakai Nomor............ yang telah dilepaskan haknya, sesuai

Surat Pernyataan Pelepasan Hak Atas Tanah tanggal …………………,

telah ditegaskan sebagai tanah negara obyek konsolidasi tanah

berdasarkan Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan

Nasional Provinsi ………………… tanggal ………………… nomor

…………………;

3. bahwa sesuai dengan Surat Menteri Negeri Agraria atau Kepala Badan

Pertanahan Nasional Nomor 410-2084 tanggal 30 Juni 1998, pemberian

kembali Hak Pakai kepada peserta konsolidasi tanah setelah dilakukan

penataan tidak dikenakan biaya administrasi dan biaya-biaya lain;

4. bahwa sesuai dengan desain konsolidasi tanah yang telah disepakati

bersama oleh peserta konsolidasi tanah dan disetujui oleh instansi yang

berwenang, bidang tanah tersebut telah ditetapkan sebagai tanah kas desa

pemerintah desa …………………

MENGINGAT : 1. Ketetapan MPR RI No.IX/MPR/2001 tentang Pembaharuan Agraria dan

Pengelolaan Sumberdaya Alam.Undang-Undang No. 5 Tahun 1960

tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria;

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan

Permukiman*);

3. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi

Pembangunan untuk Kepentingan Umum;

Page 95: Juknis Kt 2015

F-50

4. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan

Tanah;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2010 tentang Jenis dan Tarif

Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Badan

Pertanahan Nasional;

6. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia

Nomor 4 Tahun 1991 tentang Konsolidasi Tanah;

7. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia

Nomor 4 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor

Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan jo.

Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia

Nomor 5 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Subbagian dan Seksi Pada

Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Uraian Tugas Urusan

dan Subseksi pada Kantor Pertanahan;

8. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia

Nomor 1 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan

Pertanahan Nasional Republik Indonesia;

9. Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia

Nomor 3 Tahun 2003 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian

Keputusan Penegasan Tanah sebagai Obyek Konsolidasi Tanah.

MEMUTUSKAN :

MENETAPKAN

PERTAMA : Memberi Hak Pakai selama tanah tersebut dipergunakan

sebagaimana dimaksud dalam keputusan ini kepada Pemerintah

Instansi/badan hukum/perorangan …..…………...*); sebagaimana

tercantum dalam kolom 2, atas tanah seluas …..…………...; masing-masing atas tanah yang letak, luas, NIB, surat ukur, nomor

kavling, batas-batas dan penggunaannya dinyatakan dalam kolom 4

s/d 8 Daftar Lampiran Keputusan ini

KEDUA : Pemberian Hak Pakai tersebut diatas disertai dengan kewajiban dan

syarat-syarat sebagaimana tercantum di bawah ini :

a. Untuk memperoleh tanda bukti sertipikat Hak Pakai atas tanah

yang diberikan tersebut harus segera didaftarkan ke Kantor

Pertanahan Kabupaten/Kota …..…………...;

b. Tanah tersebut harus diberi tanda-tanda batas sesuai dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997;

c. Tanah tersebut harus digunakan dan dimanfaatkan sesuai dengan

peruntukannya dan sifat serta tujuan dari hak yang diberikan

KETIGA : Memerintahkan kepada Kepala Seksi Pengaturan dan Penataan

Pertanahan pada Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota …..…………... untuk menerbitkan dan menandatangani kutipan keputusan ini bagi

masing-masing penerima hak

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila

dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan maka keputusan ini

akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

KELIMA : Lampiran keputusan ini merupakan satu kesatuan yang tidak

terpisahkan dari keputusan ini.

Page 96: Juknis Kt 2015

F-51

DITETAPKAN DI : …………….. PADA TANGGAL : …………….

KEPALA KANTOR PERTANAHAN

KABUPATEN/KOTA*)…….

………………………………. NIP. .

SALINAN : Keputusan ini disampaikan kepada :

Yth. 1. Menteri Agraria Dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik

Indonesia

Cq. Deputi Bidang Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum di Jakarta ;

2. Gubernur Provinsi …………… di …………….. 3. Bupati Kabupaten/Kota …………… di ……………

4. Camat …………… di ……………

5. Kepala Desa …………… , Kecamatan…………… , di ……………

KUTIPAN : Keputusan ini disampaikan kepada yang bersangkutan untuk

diperhatikan sebagaimana mestinya.

Ket: *) diisi sesuai status pemohon

Page 97: Juknis Kt 2015

F-52

DAFTAR : LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN/KOTA ……………

TANGGAL : …………… NOMOR : ……………

No PENERIMA HAK TANAH YANG DIBERIKAN

NAMA/INSTANSI/BADAN

HUKUM

Alamat

a. Desa

b. Kecamatan

c. Kabupaten/Kota

Letak Tanah

a. Desa

b. Kecamatan

c. Kabupaten/Kota

Luas

(m2)

a. Peta Bidang

Tanggal

b. NIB

c. Nomor

Kavling

Batas-batas :

a. Utara

b. Timur

c. Selatan

d. Barat

Penggunaan

tanah

Kabupaten/Kota …………… Tgl ……………

KEPALA KANTOR PERTANAHAN

KABUPATEN/KOTA ……………

………………………………………

NIP. ……………

Page 98: Juknis Kt 2015

F-53

FORM KT-3330

SURAT KEPUTUSAN

GUBERNUR PROVINSI……………………… NOMOR : …………….

TENTANG

PEMBENTUKAN TIM PENGENDALI KONSOLIDASI TANAH

PROVINSI ………………………

MENIMBANG : 1. Bahwa penyelenggaraan konsolidasi tanah merupakan kegiatan penataan

kembali penguasaan pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah

(P4T) yang sesuai dengan RTRW dalam rangka meningkatkan kualitas

lingkungan, ekonomi dan budaya serta melibatkan partisipasi aktif

masyarakat, diperlukan Tim Pengendali lintas sektor agar

penyelenggaraan konsolidasi tanah tersebut dapat berjalan efektif;

2. Bahwa pembentukan Tim Pengendali sebagaimana angka 1 di atas,

berdasarkan Surat Keputusan Gubernur;

3. Bahwa nama yang tercantum dalam Lampiran Keputusan ini karena

fungsi dan jabatannya dipandang mampu dan berkompeten ditetapkan

dalam Tim Pengendali Konsolidasi Tanah;

MENGINGAT : 1. Ketetapan MPR RI No.IX/MPR/2001 tentang Pembaharuan Agraria dan

Pengelolaan Sumberdaya Alam.

2. Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-

pokok Agraria;

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan

Permukiman*);

4. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi

Pembangunan untuk Kepentingan Umum;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan

Tanah;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2010 tentang Jenis dan Tarif

Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Badan

Pertanahan Nasional;

7. Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2015 tentang Kementeran Agraria

dan Tata Ruang;

8. Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2015 Tentang Badan Pertanahan

Nasional:

9. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia

Nomor 4 Tahun 1991 tentang Konsolidasi Tanah;

10. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia

Nomor 1 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan

Pertanahan Nasional Republik Indonesia;

11. Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia

Nomor 3 Tahun 2003 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian

Keputusan Penegasan Tanah sebagai Obyek Konsolidasi Tanah.

12. ...................... )**

Page 99: Juknis Kt 2015

F-54

MEMUTUSKAN :

MENETAPKAN

PERTAMA : Membentuk Tim Pengendali Konsolidasi Tanah Provinsi ........

dengan susunan Tim sebagaimana tercantum dalam Lampiran

Keputusan ini;

KEDUA : Tim Pengendali dimaksud pada diktum PERTAMA Keputusan ini

mempunyai tugas sebagai berikut:

1. Memberikan bimbingan, pengarahan dan petunjuk teknis

konsolidasi tanah kepada aparat pelaksana konsolidasi tanah di

kabupaten/kota;

2. Melakukan pengendalian dan evaluasi perkembangan

pelaksanaan konsolidasi tanah;

3. Menyiapkan Surat Keputusan Penegasan Tanah sebagai Obyek

Konsolidasi Tanah;

4. Memecahkan permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan

konsolidasi tanah dan melakukan langkah-langkah tindak lanjut;

5. Lain-lain yang dianggap perlu.

KETIGA : Segala biaya akibat ditetapkannya keputusan ini dibebankan pada

anggaran...............................

KEEMPAT : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila

dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini

maka akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.

DITETAPKAN : …………….. PADA TANGGAL : …………….

GUBERNUR PROVINSI.…… ………..

………………………………. NIP. .

Tembusan disampaikan kepada Yth. :

1. Menteri Agraria Dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia

Cq. Deputi Bidang Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum di Jakarta;

2. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi……, di ………….. 3. Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota*) …………….. di …………………. 4. Ketua Bapeda Kabupaten/Kota *)……………… di ………………

5. Camat yang bersangkutan.

6. Kepala Desa/Lurah yang bersangkutan.

7. Yang bersangkutan

Ket: *) coret yang tidak perlu

)** Sesuaikan dengan peraturan perundangan terbaru

(isi surat keputusan disesuaikan.....)

Page 100: Juknis Kt 2015

F-55

LAMPIRAN KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI..............

NOMOR:....................................................

TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENGENDALI KONSOLIDASI TANAH

PROVINSI............................................

TAHUN......................................

SUSUNAN TIM PENGENDALI KONSOLIDASI TANAH PROVINSI...........

No Nama Pangkat/

Golongan Jabatan

Jabatan Dalam

Kegiatan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

..........................

..........................

..........................

.........................

........................

Dst............

...........................

.........................

.........................

........................

.......................

Gubernur Provinsi...........................

Kepala Kantor Wilayah BPN

Provinsi...........................................

Kabid Bappeda yang membidangi

Pertanahan/Agraria ...

Kepala Bidang Pengaturan dan

Penataan Pertanahan Kantor Wilayah

BPN Provinsi.....

.........................................................

Pembina

Ketua

Wakil Ketua

Merangkap

Anggota

Sekretaris

merangkap

Anggota

Anggota

GUBERNUR PROVINSI.…… ………..

………………………………. NIP. .

Page 101: Juknis Kt 2015

F-56

FORM KT-3331

SURAT KEPUTUSAN

BUPATI/WALIKOTA*)……………………… NOMOR : …………….

TENTANG

PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI KONSOLIDASI TANAH

KABUPATEN/KOTA*) ………………………

MENIMBANG : 1. Bahwa penyelenggaraan konsolidasi tanah merupakan kegiatan penataan

kembali penguasaan pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah

(P4T) yang sesuai dengan RTRW dalam rangka meningkatkan kualitas

lingkungan, ekonomi dan budaya serta melibatkan partisipasi aktif

masyarakat, diperlukan Tim Koordinasi lintas sektor agar

penyelenggaraan konsolidasi tanah tersebut dapat berjalan efektif;

2. Bahwa pembentukan Tim Koordinasi sebagaimana angka 1 di atas,

berdasarkan Surat Keputusan Bupati /Walikota*);

3. Bahwa nama yang tercantum dalam Lampiran Keputusan ini karena

fungsi dan jabatannya dipandang mampu dan berkompeten ditetapkan

dalam Tim Koordinasi Konsolidasi Tanah;

MENGINGAT : 1. Ketetapan MPR RI No.IX/MPR/2001 tentang Pembaharuan Agraria

dan Pengelolaan Sumberdaya Alam.

2. Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-

pokok Agraria;

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan

Permukiman*);

4. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah

bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan

Tanah;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2010 tentang Jenis dan Tarif

Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada

Badan Pertanahan Nasional;

7. Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2015 tentang Kementeran

Agraria dan Tata Ruang;

8. Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2015 Tentang Badan

Pertanahan Nasional:

9. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia

Nomor 4 Tahun 1991 tentang Konsolidasi Tanah;

10. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia

Nomor 1 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan

Pertanahan Nasional Republik Indonesia;

11. Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia

Nomor 3 Tahun 2003 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian

Keputusan Penegasan Tanah sebagai Obyek Konsolidasi Tanah.

12. ...................... )**

Page 102: Juknis Kt 2015

F-57

MEMUTUSKAN :

MENETAPKAN

PERTAMA : Membentuk Tim Koordinasi Konsolidasi Tanah Kabupaten/Kota*)

........ dengan susunan Tim sebagaimana tercantum dalam Lampiran

Keputusan ini;

KEDUA : Tim koordinasi dimaksud pada diktum PERTAMA Keputusan ini

mempunyai tugas sebagai berikut:

1. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan konsolidasi tanah;

2. Melaksanakan bimbingan masyarakat dan penjajagan

kesepakatan;

3. Memfasilitasi pembentukan organisasi/kelompok peserta;

4. Mengevaluasi dan mengarahkan penyusunan Desain konsolidasi

tanah;

5. Mengumumkan hasil pengumpulan data fisik dan yuridis

(pengukuran awal dan identifikasi subyek) dan hasil desain

konsolidasi tanah;

6. Menyiapkan usulan permohonan Surat Keputusan Penegasan

tanah sebagai Obyek Konsolidasi Tanah;

7. Mengatur/mengarahkan penggunaan Tanah Pengganti Biaya

Pelaksanaan (TPBP);

8. Mengkoordinasikan konsolidasi tanah dengan pemerintah

daerah atau instansi terkait untuk pembangunan prasarana jalan

sarana;

9. Memecahkan dan menangani masalah yang timbul dalam

pelaksanaan konsolidasi tanah;

10. Lain-lain yang dianggap perlu.

KETIGA : Segala biaya akibat ditetapkannya keputusan ini dibebankan pada

anggaran...............................

KEEMPAT : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila

dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini

maka akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.

Page 103: Juknis Kt 2015

F-58

DITETAPKAN : …………….. PADA TANGGAL : …………….

BUPATI/WALIKOTA*)..…… ………..

………………………………. NIP. .

Tembusan disampaikan kepada Yth. :

1. Menteri Agraria Dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia

Cq. Deputi Bidang Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum di Jakarta

2. Gubernur Provinsi …………… di …………….. 3. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi……, di ………….. 4. Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota*) …………….. di …………………. 5. Ketua Bapeda Kabupaten/Kota *)……………… di ………………

6. Camat yang bersangkutan.

7. Kepala Desa/Lurah yang bersangkutan.

8. Yang bersangkutan

Ket: *) coret yang tidak perlu

)** Sesuaikan dengan peraturan perundangan terbaru

(isi surat keputusan disesuaikan.....)

Page 104: Juknis Kt 2015

F-59

LAMPIRAN KEPUTUSAN BUPATI/WALIKOTA*)..............

NOMOR:....................................................

TENTANG PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI KONSOLIDASI TANAH

KABUPATEN/KOTA*)............................................

TAHUN......................................

SUSUNAN TIM KOODINASI KONSOLIDASI TANAH KABUPATEN/KOTA*)...........

No Nama Pangkat/

Golongan Jabatan

Jabatan Dalam

Kegiatan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

..........................

..........................

..........................

.........................

........................

Dst............

...........................

.........................

.........................

........................

.......................

Bupati/ Walikota*)..........

Kepala Kantor Pertanahan

Kabupaten/Kota*)..........

Kabid Bappeda yang membidangi

Pertanahan/Agraria atau pejabat yang

ditunjuk.........

Kepala Seksi Pengaturan dan Penataan

Pertanahan Kantor Pertanahan

Kabupaten/Kota*)..........

.........................................................

Ketua

Wakil Ketua

Wakil Ketua

Sekretaris

merangkap

Anggota

Anggota

BUPATI/WALIKOTA*)..…… ………..

………………………………. NIP. .

Page 105: Juknis Kt 2015

F-60

FORM KT-3332

SURAT KEPUTUSAN

KEPALA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN/KOTA*)……………………… NOMOR : …………….

TENTANG

PEMBENTUKAN SATUAN TUGAS KONSOLIDASI TANAH

KABUPATEN/KOTA*) ………………………

MENIMBANG : 1. Dalam rangka kefektifan dan kelancaran penyelenggaraan Konsolidasi

Tanah di Kabupaten/Kota*)....... tahun anggaran ..... dipandang perlu

menbentuk satuan tugas Konsolidasi Tanah Kabupaten/Kota *)....;

2. Bahwa mereka yang namanya tercantum dalam Lampiran Keputusan ini

karena fungsi dan jabatannya dipandang mampu dan berkompeten untuk

ditetapkan dalam Satuan Tugas Konsolidasi Tanah sebagaimana pada

angka 1 di atas;

3. Bahwa berdasarkan pertimbangan angka 1 dan 2 tersebut diatas maka

perlu untuk ditetapkan dengan Keputusan Kepala Kantor Pertanahan

Kabupaten/Kota*)…………….;

MENGINGAT : 1. Ketetapan MPR RI No.IX/MPR/2001 tentang Pembaharuan Agraria

dan Pengelolaan Sumberdaya Alam.

2. Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-

pokok Agraria;

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan

Permukiman*);

4. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah

bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan

Tanah;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2010 tentang Jenis dan Tarif

Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada

Badan Pertanahan Nasional;

7. Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2015 tentang Kementeran

Agraria dan Tata Ruang;

8. Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2015 Tentang Badan

Pertanahan Nasional:

9. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia

Nomor 4 Tahun 1991 tentang Konsolidasi Tanah;

10. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia

Nomor 1 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan

Pertanahan Nasional Republik Indonesia;

11. Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia

Nomor 3 Tahun 2003 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian

Keputusan Penegasan Tanah sebagai Obyek Konsolidasi Tanah.

12. ...................... )**

Page 106: Juknis Kt 2015

F-61

MEMUTUSKAN :

MENETAPKAN

PERTAMA : Membentuk Satuan Tugas Konsolidasi Tanah Kabupaten/Kota*)

........ dengan susunan Tim sebagaimana tercantum dalam Lampiran

Keputusan ini;

KEDUA : Satyan Tugas dimaksud pada diktum PERTAMA Keputusan ini

mempunyai tugas Melaksanakan seluruh kegiatan teknis dan

administrasi terkait penyelenggaraan konsolidasi tanah sesuai

dengan peraturan yang berlaku:

KETIGA : Segala biaya akibat ditetapkannya keputusan ini dibebankan pada

anggaran................................

KEEMPAT : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila

dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini

maka akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.

DITETAPKAN : …………….. PADA TANGGAL : …………….

KEPALA KANTOR PERTANAHAN

KABUPATEN/KOTA*)..…… ………..

………………………………. NIP. .

Tembusan disampaikan kepada Yth. :

1. Menteri Agraria Dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia

Cq. Deputi Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum di Jakarta

2. Gubernur Provinsi …………… di …………….. 3. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi……, di ………….. 4. Bupati/Walikota*)........................................di.......................................

5. Camat yang bersangkutan.

6. Kepala Desa/Lurah yang bersangkutan.

7. Yang bersangkutan

Ket: *) coret yang tidak perlu

)** Sesuaikan dengan peraturan perundangan terbaru

(isi surat keputusan disesuaikan.....)

Page 107: Juknis Kt 2015

F-62

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA KANTOR PERTANAHAN

KABUPATEN/KOTA*)..............

NOMOR:....................................................

TENTANG PEMBENTUKAN SATUAN TUGAS KONSOLIDASI TANAH

KABUPATEN/KOTA*)............................................

TAHUN......................................

SUSUNAN SATUAN TUGAS KONSOLIDASI TANAH KABUPATEN/KOTA*)...........

No Nama Pangkat/

Golongan Jabatan

Jabatan Dalam

Kegiatan

1.

2.

3.

4.

5.

..........................

..........................

.........................

........................

Dst............

...........................

.........................

........................

.......................

Kepala Kantor Pertanahan

Kabupaten/Kota*)..........

Kepala Seksi Pengaturan dan Penataan

Pertanahan Kantor Pertanahan

Kabupaten/Kota*)..........

.........................................................

.........................................................

Ketua

Wakil Ketua

Anggota

Anggota

KEPALA KANTOR PERTANAHAN

KABUPATEN/KOTA*)..……………..

………………………………. NIP. .