Juknis Kt 2015
-
Upload
hary-listantyo -
Category
Documents
-
view
208 -
download
111
description
Transcript of Juknis Kt 2015
i
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN
KONSOLIDASI TANAH
ii
iii
DAFTAR ISI
COVER DALAM ................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR FORM KONSOLIDASI TANAH ...................................................... v
I. PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
II. MAKSUD DAN TUJUAN ............................................................................... 1
III. RUANG LINGKUP ......................................................................................... 1
IV. DASAR HUKUM ............................................................................................ 2
V. KETENTUAN UMUM ................................................................................... 4
A. Penjelasan .............................................................................................. 4
B. Tujuan, Sasaran, dan Jenis Konsolidasi Tanah ................................. 6
C. Obyek, Sasaran Wilayah, dan Sasaran Penataan Konsolidasi
Tanah ..................................................................................................... 7
D. Peserta .................................................................................................... 8
E. Persyaratan Penyelenggaraan ........................................................... 10
F. Lembaga Penyelenggara .................................................................... 11
VI. PERSIAPAN .................................................................................................. 11
A. Pembentukan Tim Penyelenggara ................................................... 11
B. Pemilihan Lokasi ................................................................................. 15
C. Penyusunan Sketch Blok Plan dan Analisa Manfaat ..................... 17
D. Bimbingan Masyarakat ..................................................................... 18
E. Penjajagan Kesepakatan..................................................................... 19
VII. PENETAPAN LOKASI ............................................................................... 20
VIII. PENGUMPULAN DATA FISIK DAN YURIDIS .................................. 20
A. Pengumpulan Data Fisik ................................................................... 20
B. Pengumpulan Data Yuridis (identifikasi Subyek dan Obyek) .... 22
C. Informasi Nilai Tanah ........................................................................ 23
iv
IX. PENYUSUNAN DESAIN KONSOLIDASI TANAH ............................... 23
A. Penyusunan Pra Desain Konsolidasi Tanah .................................. 23
B. Musyawarah Pra Desain Konsolidasi Tanah .................................. 26
C. Penyusunan Desain Konsolidasi Tanah .......................................... 26
D. Musyawarah Rencana Penetapan Kaveling Baru (Desain
Konsolidasi Tanah) ............................................................................ 29
X. PELEPASAN HAK ATAS TANAH ............................................................. 30
XI. PENEGASAN TANAH SEBAGAI OBYEK KONSOLIDASI
TANAH .......................................................................................................... 31
XII. PEMINDAHAN DESAIN KONSOLIDASI TANAH
KE LAPANGAN .......................................................................................... 32
XIII. PENERBITAN SURAT KEPUTUSAN PEMBERIAN HAK
ATAS TANAH DAN SERTIPIKASI ........................................................ 32
A. Penerbitan Surat Keputusan Pemberian Hak Atas Tanah ........... 32
B. Sertipikasi (Penerbitan Sertipikat) .................................................... 32
XIV. KONSOLIDASI TANAH DALAM RANGKA RELOKASI ................. 33
XV. PEMBIAYAAN ............................................................................................ 35
XVI. PENGAWASAN ......................................................................................... 35
XVII. PELAPORAN ............................................................................................ 35
A. Hasil Kegiatan dan Pengarsipan ...................................................... 35
B. Pelaporan ............................................................................................. 36
v
DAFTAR FORM KONSOLIDASI TANAH
NO NAMA HAL
FORM KT-3301 Permohonan Konsolidasi Tanah F-1 FORM KT-3301 a Surat Kuasa F-2 FORM KT-3302 Daftar Pemilik Bidang Tanah di Calon Lokasi Konsolidasi F-3 FORM KT-3303 Berita Acara Hasil Musyawarah Peserta Konsolidasi Tanah F-4 FORM KT-3304 Surat Pernyataan Persetujuan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah F-5 FORM KT-3305 Laporan Rencana Umum Kegiatan Konsolidasi Tanah F-6 FORM KT-3306 Usulan Penetapan Obyek Konsolidasi Tanah F-9 FORM KT-3307 Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan tentang
Penetapan Lokasi Konsolidasi Tanah F-10
FORM KT-3308 Berita Acara Kesepakatan Hasil Identifikasi Subyek dan Obyek Konsolidasi Tanah
F-12
FORM KT-3309 Identifikasi Subyek dan Obyek Konsolidasi Tanah F-13
FORM KT-3310 Data Subyek dan Obyek Konsolidasi Tanah F-15
FORM KT-3311 Berita Acara Kesepakatan Hasil Desain Konsolidasi Tanah F-16
FORM KT-3312 Kesepakatan Hasil Desain Konsolidasi Tanah F-17
FORM KT-3313 Daftar Subyek dan Obyek Hasil Desain Konsolidasi Tanah F-18
FORM KT-3314 Surat Pernyataan Pelepasan Hak Atas Tanah/Garapan dalam Rangka Konsolidasi Tanah
F-19
FORM KT-3314a Surat Pernyataan Penerimaan Pelepasan Hak Atas Tanah/Garapan dalam Rangka Konsolidasi Tanah.
F-20
FORM KT-3315 Tanda Terima Penyerahan Berkas dalam Rangka Konsolidasi Tanah
F-21
FORM KT-3316 Daftar Surat Pernyataan Persetujuan Rencana Konsolidasi Tanah (SPPRKT) dan Daftar Surat Pernyataan Pelepasan Hak Atas Tanah (SPPHAT)
F-22
FORM KT-3317 Usul Penegasan Obyek Konsolidasi Tanah F-23
FORM KT-3318 Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional tentang Penegasan Tanah Obyek Konsolidasi Tanah
F-24
FORM KT-3319 Berita Acara Pemindahan Desain Konsolidasi Tanah ke Lapangan
F-27
FORM KT-3320 Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota tentang Pemberian Hak Atas Tanah dalam Rangka Konsolidasi Tanah
F-28
FORM KT-3321 Laporan Kemajuan Pekerjaan Konsolidasi Tanah ( LKPKT ) F-31 FORM KT-3322 Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan Kegiatan Konsolidasi
Tanah F-32
FORM KT-3323 Laporan Monitoring Tindak Lanjut Konsolidasi Tanah F-33 FORM KT-3324 Laporan Hasil Akhir Konsolidasi Tanah (HAKT) F-35 FORM KT-3325 Tabel Perhitungan Sumbangan Tanah Untuk Pembangunan F-39
FORM KT-3326 Tabel Peruntukan/Penggunaan Tanah Sebelum dan Sesudah Konsolidasi Tanah
F-40
vi
FORM KT-3327 Pedoman Pengorganisasian dan Bimbingan Masyarakat dalam Konsolidasi Tanah
F-41
FORM KT-3327 a Surat Pernyataan Pembentukan Organisasi Peserta F-43
FORM KT-3327 b Surat Keterangan dari Kepala Desa/Lurah bahwa Telah terdapat Organisasi/Kelompok Masyarakat Peserta Konsolidasi Tanah
F-44
FORM KT-3327 c Surat Kuasa Organisasi Peserta F-45
FORM KT-3328 Surat permohonan Hak Pakai (Sarana) F-47
FORM KT-3329 Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan tentang
Pemberian Hak Pakai Atas Tanah Obyek Konsolidasi Tanah Perkotaan
F-49
FORM KT-3330 Surat Keputusan Gubernur tentang Pembentukan Tim Pengendali Konsolidasi Tanah
F-53
FORM KT-3331 Surat Keputusan Bupati/Walikota tentang Pembentukan Tim Koordinasi Konsolidasi Tanah
F-56
FORM KT-3332 Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan tentang Pembentukan Satuan Tugas Konsolidasi Tanah
F-60
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015
1
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAN
KONSOLIDASI TANAH
I. PENDAHULUAN
Kebijakan pertanahan melalui konsolidasi tanah meliputi penataan fisik dan yuridis untuk menjadi bidang tanah yang tertata dilengkapi dengan prasarana dan sarana sosial, ekonomi, dan budaya sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah.
Pelaksanaan konsolidasi tanah tersebut, menjadi salah satu sarana tersedianya STUP dan TPBP yang akan dipergunakan untuk pembangunan prasarana dan sarana sosial, ekonomi dan budaya yang besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan peserta dan adanya jaminan kepastian hukum atas bidang tanah hasil penataan, penyelesaian hak dan sertipikasi dilakukan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam rangka efektifitas pelaksanaan konsolidasi tanah, maka disusun petunjuk pelaksanaan dalam rangka penjabaran dan melengkapi ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan dalam Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor : 4 Tahun 1991 tentang Konsolidasi Tanah jo. Surat Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor : 410-4245 tanggal 7 Desember 1991 tentang Petunjuk Pelaksanaan Konsolidasi Tanah dan Surat Edaran Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor : 410-1078 Tanggal 18 April 1996 tentang Petunjuk Teknis Konsolidasi Tanah.
Petunjuk Pelaksanaan ini disusun secara detail dalam setiap tahapan kegiatan konsolidasi tanah.
II. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan petunujuk teknis ini, untuk memberikan arahan atau pedoman teknis mengenai pelaksanaan konsolidasi tanah serta memudahkan pelaksanaan konsolidasi tanah dilapangan secara operasional.
III. RUANG LINGKUP
Kegiatan konsolidasi tanah dapat dilakukan di wilayah perkotaan dan perdesaan melalui Konsolidasi Tanah non pertanian dan/atau Konsolidasi Tanah pertanian;
Adapun ruang lingkup penyelenggaraan konsolidasi tanah dalam surat edaran ini meliputi :
1. Ketentuan Umum; 2. Persiapan; 3. Penetapan Lokasi; 4. Pengumpulan Data Fisik Dan Data Yuridis; 5. Penyusunan Desain Konsolidasi; 6. Pelepasan Hak Atas Tanah/Hak Garapan;
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015
2
7. Penegasan Obyek Konsolidasi Tanah 8. Pemindahan Desain Ke Lapang 9. Penerbitan SK Hak dan Sertipikasi 10. Pengawasan; 11. Pelaporan.
IV. DASAR HUKUM
A. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (Lembaran Negara Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2043);
B. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2000 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1997 Tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah;
C. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara juncto Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 190 /PMK.05/2012Tentang Tata cara pembayaran dalam rangkaPelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara;
D. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;
E. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
F. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah;
G. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman;
H. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun;
I. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum;
J. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah;
K. Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 1999 tentang Kawasan Siap Bangun dan Lingkungan Siap Bangun Berdiri Sendiri;
L. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah;
M. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2010 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Badan Pertanahan Nasional;
N. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang;
O. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadan Tanah bagi Pembangunan Kepentingan Umum;
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015
3
P. Peraturan Presiden Nomor 165 tahun 2014 tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kabinet Kerja;
Q. Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2015 tentang Kementerian Agraria dan Tata ruang;
R. Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2015 tentang Badan Pertanahan Nasional;
S. Peraturan Menteri Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 2 tahun 1999 tentang Izin Lokasi;
T. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 4 Tahun 1991 tentang Konsolidasi Tanah;
U. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Tanah;
V. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah;
W. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Hak atas Tanah dan Kegiatan Pendaftaran Tanah;
X. Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Keputusan Penegasan Tanah sebagai Obyek Konsolidasi Tanah.
Y. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana.
Z. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.
Lain-lain
A. Ketentuan sebagaimana tercantum dalam Pasal 1 ayat (6) dan pasal 7 ayat (4) Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 4 Tahun 1991 Tentang Konsolidasi Tanah agar berpedoman pada Keputusan Presiden Nomor 34 Tahun 2003 tentang Kebijakan Nasional di Bidang Pertanahan;
B. Ketentuan sebagaimana tercantum dalam pasal 7 ayat (5), ayat (6) dan ayat (7) Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 4 Tahun 1991 Tentang Konsolidasi Tanah agar disesuaikan dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara juncto Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 190/PMK.05/2012 Tentang Tata cara pembayaran dalam rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara;
C. Ketentuan sebagaimana tercantum dalam pasal 8 ayat (4) Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 4 Tahun 1991 Tentang Konsolidasi Tanah agar disesuaikan dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015
4
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2000 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1997 Tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah;
V. KETENTUAN UMUM
A. Penjelasan Petunjuk Pelaksanaan ini dijelaskan secara khusus hal-hal sebagai berikut:
1. Konsolidasi Tanah adalah kebijakan pertanahan mengenai penataan kembali penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah, sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah serta usaha pengadaan tanah untuk kepentingan pembangunan dalam rangka meningkatkan kualitas lingkungan dan pemeliharaan sumberdaya alam dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat.
2. Tanah Negara sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 1 Ayat 3 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah adalah tanah yang tidak dipunyai dengan sesuatu hak atas tanah.
3. Tanah negara yang dikuasai/digarap adalah tanah yang telah dikuasai/digarap /dikerjakan dan dimanfaatkan oleh perseorangan.
4. Bidang tanah adalah bagian permukaan bumi yang merupakan satuan bidang yang terbatas.
5. Pemilik tanah adalah perseorangan atau badan hukum yang memiliki tanah.
6. Penggarap tanah adalah perseorangan yang menguasai, mengerjakan dan memanfaatkan tanah negara.
7. Peserta adalah pemilik dan/atau penggarap tanah negara pada lokasi yang menyatakan persetujuannya untuk ikut dalam kegiatan Konsolidasi Tanah.
8. Hak atas tanah adalah hak atas bidang tanah sebagaimana diatur dalam Pasal 16 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria.
9. Sumbangan Tanah Untuk Pembangunan (STUP) adalah bagian dari tanah peserta yang disumbangkan untuk pembangunan prasarana dan sarana sosial, ekonomi dan budaya serta tanah pengganti biaya Pelaksanaan (TPBP).
10. Tanah Pengganti Biaya Pelaksanaan (TPBP) adalah bagian dari sumbangan tanah untuk pembangunan yang dipergunakan untuk membiayai pelaksanaan Konsolidasi Tanah dan pembangunan fisik.
11. Tanah Pertanian adalah tanah yang digunakan untuk kegiatan pertanian.
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015
5
12. Tanah Non Pertanian adalah tanah yang digunakan untuk perkampungan/perumahan, perindustrian, pariwisata, dan perdagangan.
13. Potensi Obyek Konsolidasi Tanah adalah kondisi wilayah/bagian wilayah/lokasi yang dapat diprioritaskan untuk ditindaklanjuti sebagai obyek konsolidasi tanah.
14. Tim Pengendali adalah lembaga penyelenggara yang mempunyai fungsi pembinaan dan pengendalian pelaksanaan konsolidasi tanah pada tingkat provinsi yang ditunjuk berdasarkan Surat Keputusan Gubernur.
15. Tim Koordinasi adalah lembaga penyelenggara yang mempunyai fungsi koordinasi pelaksanaan konsolidasi pada tingkat kabupaten/kota yang ditunjuk berdasarkan Surat Keputusan Bupati/Walikota.
16. Satuan Tugas (satgas) Konsolidasi Tanah adalah lembaga penyelenggara yang bertugas melaksanakan Konsolidasi Tanah yang ditunjuk berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kantor Kementerian Agraria Dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional .
17. Organisasi/Kelompok Peserta adalah perkumpulan yang dibentuk oleh peserta dalam rangka koordinasi, menampung aspirasi dan peran aktif masyarakat serta sebagai pengelola TPBP.
18. Pemerintah pusat selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan Negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
19. Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
20. Kementerian Agraria Dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional adalah lembaga pemerintah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden Republik Indonesia.
21. Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi adalah instansi vertikal Kementerian Agraria Dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional di Provinsi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Menteri Agraria Dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
22. Kantor Pertanahan adalah instansi vertikal Kementerian Agraria Dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional di Kabupaten/Kota yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Agraria Dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Kepala Badan Pertanahan Nasional melalui Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi.
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015
6
23. Prasarana adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan yang memenuhi standar tertentu untuk terciptanya kualitas lingkungan dan pemeliharaan sumber daya alam.
24. Sarana adalah fasilitas yang berfungsi untuk mendukung penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi.
25. Penetapan Lokasi adalah lokasi terpilih yang ditetapkan menjadi lokasi konsolidasi tanah melalui surat keputusan Bupati/Walikota.
26. Data Fisik adalah keterangan mengenai letak, batas, dan luas bidang tanah dan satuan rumah susun yang didaftar, termasuk keterangan mengenai adanya bangunan atau bagian bangunan di atasnya
27. Data Yuridis adalah keterangan mengenai status hukum bidang tanah dan satuan rumah susun yang didaftar, pemegang haknya dan hak pihak lain serta beban-beban lain yang membebaninya.
28. Pemindahan desain konsolidasi tanah adalah memindahkan titik-titik batas bidang tanah yang ada di peta desain konsolidasi tanah ke lokasi.
29. Pelepasan Hak Atas Tanah/Hak Garapan di dalam Konsolidasi Tanah adalah pelepasan hubungan hukum antara bidang tanah dengan pemilik/penggarap menjadi tanah yang dikuasai oleh Negara untuk dilakukan penataan.
30. Penegasan Tanah menjadi Obyek Konsolidasi Tanah adalah Penegasan tanah/ lokasi menjadi tanah obyek konsolidasi tanah untuk dilakukan penataan.
31. Desain konsolidasi tanah adalah rancangan bentuk, luas, dan letak bidang tanah baru hasil penataan sesuai peruntukan berdasarkan persetujuan peserta.
32. Kaveling tanah adalah bidang tanah yang telah dipersiapkan peruntukannya yang merupakan hasil persetujuan.
33. Relokasi adalah pemukiman kembali (resettlement) dan atau pemindahan aktivitas lainnya di lokasi baru.
34. Sertipikat adalah surat tanda bukti hak atas tanah.
B. Tujuan, Sasaran Dan Jenis Konsolidasi Tanah
1. Tujuan Konsolidasi Tanah
Tujuan Konsolidasi Tanah adalah untuk mencapai pemanfaatan tanah secara optimal, melalui peningkatan efisiensi dan produktivitas penggunaan tanah serta peningkatan kualitas lingkungan.
2. Sasaran Kegiatan Konsolidasi Tanah
Sasaran Kegiatan Konsolidasi Tanah adalah terwujudnya suatu tatanan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah yang tertib dan teratur.
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015
7
3. Jenis Konsolidasi Tanah
Jenis kegiatan Konsolidasi Tanah meliputi:
a) Konsolidasi tanah non pertanian; dan/atau
b) Konsolidasi tanah pertanian;
Konsolidasi tanah non pertanian sebagaimana dimaksud pada huruf a dapat dilaksanakan untuk pembangunan rumah susun.
C. Obyek, Sasaran Wilayah, dan Sasaran Penataan Konsolidasi Tanah
1. Obyek Konsolidasi Tanah
a. Lokasi obyek Konsolidasi Tanah harus sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah yang telah ditetapkan.
b. Lokasi obyek Konsolidasi Tanah penggunaan tanahnya dapat berupa tanah non pertanian dan/atau pertanian.
c. Obyek Konsolidasi Tanah sebagaimana tersebut diatas dapat berasal dari :
1) Tanah negara. yang dikuasai/digarap dan/atau
2) Tanah yang sudah terdaftar dan/ atau
3) Tanah hak yang belum terdaftar.
2. Sasaran Wilayah Konsolidasi Tanah
Sasaran wilayah Konsolidasi Tanah meliputi:
a. Wilayah Perkotaan; dan atau
b. Wilayah Perdesaan.
3. Sasaran Penataan Konsolidasi Tanah
Beberapa sasaran penataan yang dapat dijadikan sebagai prioritas calon lokasi konsolidasi tanah, antara lain:
a. Pengembangan wilayah, meliputi:
1) Wilayah permukiman yang tumbuh dan perkembangannya tidak teratur akibat berkembang secara alami oleh masyarakat.
2) Wilayah pengembangan yang direncanakan menjadi kota baru atau pusat permukiman.
3) Wilayah yang memerlukan akses untuk penghubung antar permukiman.
4) Kawasan siap bangun (lingkungan siap bangun) yang sudah ditetapkan dalam RTRW atau instansi teknis.
5) Wilayah pinggiran kota yang sedang berkembang.
6) Wilayah pengembangan dan perluasan perkebunan rakyat dan pembukaan areal pertanian baru.
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015
8
7) Wilayah pertanian yang belum memiliki prasarana dan sarana pendukung.
b. Peremajaan kota, meliputi:
1) Wilayah yang sudah atau cenderung akan menjadi kumuh.
2) Wilayah yang terisolir karena tertutup dan terbatas akses.
3) Wilayah permukiman padat yang lingkungannya cenderung tidak sehat.
4) Wilayah permukiman di sempadan sungai.
c. Optimalisasi tanah pertanian, meliputi:
1) Wilayah tanah pertanian yang penguasaan tanahnya tidak tetap (gogol gilir).
2) Tanah-tanah pertanian yang ditetapkan menjadi lahan pertanian berkelanjutan.
d. Lokasi pasca bencana dan pasca konflik.
e. Relokasi pasca bencana dan pasca konflik.
f. Wilayah pengembangan lainnya.
D. Peserta
1. Persyaratan peserta
Peserta harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Warga Negara Indonesia (WNI); dan/atau
b. Badan Hukum Indonesia;
c. Pemilik dan/atau penggarap tanah negara;
2. Kewajiban dan hak peserta
Kewajiban peserta:
a. Membuat surat pernyataan persetujuan ikut serta dalam konsolidasi tanah;
b. Mengajukan permohonan untuk pelaksanaan konsolidasi tanah;
c. Tidak melakukan peralihan hak setelah penetapan lokasi konsolidasi tanah.
d. Menyerahkan berkas persyaratan yang telah ditetapkan;
e. Membayar biaya pelaksanaan apabila Konsolidasi Tanah dilaksanakan secara swadaya dan biaya lain sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015
9
f. Membentuk kelompok/organisasi Peserta dan pengurus untuk mewadahi kepentingan seluruh peserta selama pelaksanaan Konsolidasi Tanah;
g. Melepaskan hak atas tanah secara bersyarat kepada negara untuk penataan;
h. Menyerahkan sebagian tanahnya untuk pembangunan yang disepakati (STUP) berupa pembangunan prasarana sarana dan TPBP;
i. Membantu kelancaran pelaksanaan konsolidasi tanah;
j. Mematuhi segala ketentuan yang berlaku dalam pelaksanaan konsolidasi tanah;
k. dan lain-lain yang dibutuhkan.
Hak peserta:
a. Memperoleh informasi, sosialisasi mengenai pelaksanaan konsolidasi tanah secara transparan;
b. Memperoleh pembinaan selama pelaksanaan dan pasca pelaksanaan;
c. Mempunyai hak dalam bermusyawarah;
d. Memperoleh kembali hak atas tanahnya setelah penataan sesuai ketentuan yang berlaku;
e. Memperoleh sertipikat tanah;
f. Dapat melakukan perbuatan hukum (bukan pemecahan) atau peristiwa hukum atas tanah sebelum penetapan lokasi; dan
g. Mendapat hak-hak lain berdasarkan persetujuan bersama.
3. Organisasi/Kelompok Peserta
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembentukan organisasi peserta:
a. Pembentukan organisasi/kelompok peserta difasilitasi oleh tim koordinasi;
b. Organisasi/kelompok Peserta dimaksudkan untuk membantu kelancaran pelaksanaan konsolidasi tanah;
c. Apabila di lingkungan peserta sudah terdapat organisasi/kelompok baik formal maupun informal, organisasi/kelompok tersebut dapat digunakan secara fungsional sebagai organisasi/kelompok peserta;
d. Organisasi/kelompok Peserta bertanggungjawab dalam pengelolaan TPBP;
e. Organisasi/kelompok peserta mendapatkan kuasa untuk mengalihkan TPBP kepada pihak lain;
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015
10
f. Organisasi/kelompok peserta dapat berakhir apabila konsolidasi tanah selesai dilaksanakan.
Adapun susunan Organisasi/Kelompok Peserta meliputi sekurang-kurangnya:
a. Seorang ketua;
b. Seorang wakil ketua;
c. Seorang bendahara;
d. Seorang sekretaris; dan
e. Anggota.
E. Persyaratan Penyelenggaraan
Penyelenggaraan Konsolidasi Tanah harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Jumlah bidang tanah yang dapat dilakukan konsolidasi tanah (1 SP) adalah paling sedikit 10 (sepuluh) bidang tanah atau lebih;
2. Bidang tanah hasil penataan terdiri dari bidang tanah peserta dan bidang tanah untuk prasarana sarana dan/atau TPBP.
3. Jumlah bidang tanah dan pemilik/penggarap tanah setelah konsolidasi tanah harus sesuai dengan jumlah bidang tanah dan pemilik/penggarap tanah sebelum konsolidasi tanah, kecuali:
a. Penambahan bidang dan pemilik/penggarap melalui waris sebelum penetapan lokasi konsolidasi tanah;
b. Tuntutan desain, dalam hal pemecahan oleh rencana jalan.
c. Penambahan jumlah bidang dikarenakan adanya bidang tanah yang diperuntukkan bagi prasana dan sarana sosial, ekonomi, budaya dan TPBP.
4. Konsolidasi Tanah dapat dilaksanakan apabila sekurang-kurangnya 85% dari pemilik/penggarap yang luas tanahnya meliputi sekurang-kurangnya 85% dari luas seluruh areal tanah yang akan dikonsolidasi, telah menyatakan persetujuannya dalam Surat Persetujuan;
5. Pada saat penetapan lokasi semua peserta sudah menyatakan persetujuannya dan apabila masih ada pemilik/penggarap tanah tidak menyatakan persetujuannya, maka tidak diikutsertakan (enclave) dan bidang tanahnya tetap diberikan akses.
6. Pada tahap penjajagan kesepakatan, dilakukan identifikasi dan antisipasi kemungkinan adanya sengketa dan perkara pertanahan yang ada di lokasi tersebut. Apabila terdapat sengketa dan perkara pertanahan di lokasi tersebut maka harus diselesaikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan terlebih dahulu. Adapun sengketa dan perkara pertanahan yang terlalu sulit diselesaikan, maka bidang tanah
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015
11
yang bersengketa dan berperkara tersebut dikeluarkan (enclave) dari obyek konsolidasi tanah.
F. Lembaga Penyelenggara
1. Konsolidasi Tanah secara fungsional diselenggarakan oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia;
2. Dalam penyelenggaraan konsolidasi tanah dibentuk Lembaga Penyelenggara yang terdiri dari: Tim Koordinasi, Satuan Tugas, dan Tim Pengendali bila diperlukan;
3. Tim koordinasi mempunyai fungsi mengkoordinasikan penyelenggaraan konsolidasi tanah;
4. Satuan Tugas mempunyai fungsi menyelenggarakan konsolidasi tanah;
5. Tim Pengendali mempunyai fungsi membina dan mengendalikan penyelenggaraan konsolidasi tanah;
6. Tim Pengendali tidak wajib di bentuk apabila lokasi konsolidasi tanah terletak pada 1 (satu) kabupaten/kota, kecuali lokasi terletak pada 2 (dua) kabupaten/kota atau lebih dan atau konsolidasi tanah terkait bencana dan konflik.
7. Anggota Tim Pengendali dan Tim Koordinasi disesuaikan dengan kondisi dan jenis konsolidasi tanah yang akan diselenggarakan; dan
8. Susunan dan tugas Lembaga Penyelenggara dijelaskan lebih lanjut pada bagian Tahapan Pembentukan Penyelenggaraan Konsolidasi Tanah.
VI. PERSIAPAN
A. Pembentukan Tim Penyelenggara Konsolidasi Tanah
Tim Penyelenggara Konsolidasi Tanah terdiri dari: Tim Pengendali Konsolidasi Tanah di tingkat Provinsi dan Tim Koordinasi serta Satuan Tugas (Satgas) Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di tingkat Kabupaten/Kota. Tim dan satgas tersebut dibentuk sebelum kegiatan konsolidasi tanah dilaksanakan.
Susunan dan tugas Tim dan Satuan Tugas Pelaksanaan Konsolidasi Tanah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tim Pengendali Konsolidasi Tanah dibentuk dengan Surat Keputusan Gubernur. (FORM KT-3330)
Anggota Tim Pengendali Konsolidasi Tanah terdiri atas:
a. Gubernur : Sebagai Pembina
b. Kepala Kantor Wilayah BPN : sebagai Ketua merangkap Anggota
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015
12
c. Kabid Bappeda yang membidangi Pertanahan/Agraria atau pejabat yang ditunjuk
: sebagai Wakil Ketua merangkap Anggota
d. Kabid Pengaturan dan Penataan Pertanahan Kanwil Kanwil BPN Provinsi atau pejabat yang ditunjuk
: sebagai Sekretaris merangkap Anggota
e. Kepala Biro/Kabag Setda Prov yang membidangi Pemerintahan/Pertanahan/Agraria atau pejabat yang ditunjuk
: sebagai Anggota
f. Kabid Dinas/Kantor yang membidangi PU/Cipta Karya atau pejabat yang ditunjuk
: sebagai Anggota
g. Kabid Hak dan Pendaftaran Tanah Kanwil BPN Provinsi atau pejabat yang ditunjuk
: sebagai Anggota
h. Kabid Survey Pengukuran dan Pemetaan Kanwil BPN Provinsi atau pejabat yang ditunjuk
: sebagai Anggota
i. Kabid Pengendalian dan Pemberdayaan Masyarakat Kanwil BPN Provinsi atau pejabat yang ditunjuk
: sebagai Anggota
j. Kabid Pengkajian dan Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan Kanwil BPN Provinsi atau pejabat yang ditunjuk
: sebagai Anggota
Tugas Tim Pengendali Konsolidasi Tanah adalah :
a. Memberikan bimbingan, pengarahan dan petunjuk teknis konsolidasi tanah kepada aparat pelaksana konsolidasi tanah di kabupaten/kota;
b. Melakukan pengendalian dan evaluasi perkembangan pelaksanaan konsolidasi tanah;
c. Menyiapkan Surat Keputusan Penegasan Tanah sebagai Obyek Konsolidasi Tanah;
d. Memecahkan permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan konsolidasi tanah dan melakukan langkah-langkah tindak lanjut;
e. Lain-lain yang dianggap perlu.
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015
13
2. Tim Koordinasi Konsolidasi Tanah dibentuk dengan Surat Keputusan Bupati/Walikota. (FORM KT-3331)
Anggota Tim Koordinasi Konsolidasi Tanah terdiri atas:
a. Bupati/Walikota atau Pejabat Yang ditunjuk (Wakil Bupati/Walikota atau Sekretaris Daerah)
: Ketua
b. Kepala Kantor Pertanahan : sebagai Wakil Ketua
c. Kabid Bappeda yang membidangi Pertanahan/Agraria atau pejabat yang ditunjuk
: sebagai Wakil Ketua merangkap Anggota
d. Kepala Bagian Hukum Pemerintahan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota atau pejabat yang ditunjuk
sebagai Anggota
e. Kepala Bagian Pemerintahan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota atau pejabat yang ditunjuk
: sebagai Anggota
f. Kasub Dinas/Kantor yang membidangi Pekerjaan Umum/Cipta Karya atau pejabat yang ditunjuk
: sebagai Anggota
g. Kasub Dinas/Kantor yang membidangi Pertanian (dalam hal tanah pertanian) atau pejabat yang ditunjuk
: sebagai Anggota
h. Kasub Dinas/Kantor yang membidangi Tata Kota atau pejabat yang ditunjuk
: sebagai Anggota
i. Kepala Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan atau pejabat yang ditunjuk
: sebagai Sekretaris merangkapAnggota
j. Kepala Seksi Survei, Pengukuran Dan Pemetaan atau pejabat yang ditunjuk
: sebagai Anggota
k. Kepala Seksi Hak dan Pendaftaran Tanah : sebagai Anggota
l. Camat setempat : sebagai Anggota
m. Lurah/Kepala Desa setempat : sebagai Anggota
n. Pemilik bidang tanah (maksimal 2 orang yang ditunjuk berdasarkan musyawarah organisasi/asosiasi peserta)
: sebagai Anggota
Adapun tugas Tim Koordinasi Konsolidasi Tanah adalah sebagai berikut:
a. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan konsolidasi tanah;
b. Melaksanakan bimbingan masyarakat dan penjajagan kesepakatan;
c. Memfasilitasi pembentukan organisasi/kelompok peserta;
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015
14
d. Mengevaluasi dan mengarahkan penyusunan Desain konsolidasi tanah;
e. Mengumumkan hasil pengumpulan data fisik dan yuridis (pengukuran awal dan identifikasi subyek) dan hasil desain konsolidasi tanah;
f. Menyiapkan usulan permohonan Surat Keputusan Penegasan tanah sebagai Obyek Konsolidasi Tanah;
g. Mengatur/mengarahkan penggunaan Tanah Pengganti Biaya Pelaksanaan (TPBP);
h. Mengkoordinasikan konsolidasi tanah dengan pemerintah daerah atau instansi terkait untuk pembangunan prasarana jalan sarana;
i. Memecahkan dan menangani masalah yang timbul dalam pelaksanaan konsolidasi tanah;
j. Lain-lain yang dianggap perlu.
3. Satuan Tugas Pelaksanaan Konsolidasi Tanah dibentuk dengan Surat
Keputusan Kepala Kantor Pertanahan (FORM KT-3332), yang anggotanya terdiri atas :
a. Kepala Kantor Pertanahan : Sebagai Ketua
b. Kepala Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan
: Sebagai Wakil Ketua
c. Kepala Seksi/Sub Seksi/Staf Senior pada Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah
: Sebagai Satgas Pengumpul Data Subyek Obyek
d. Kepala Sub Seksi/Staf Senior pada Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah
: Sebagai Satgas Pengumpul Data Subyek Obyek
e. Kepala Sub Seksi/atau Staf Senior pada Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan
: Sebagai Satgas Pengumpul Data Subyek Obyek
f. Sekretaris/Staf Kantor Desa/ Kelurahan : Sebagai Satgas Pengumpul Data Subyek Obyek
g. Paling sedikit 1 (satu) orang Petugas Ukur pada Seksi Survei, Pengukuran dan Pemetaan
: Sebagai Satgas Pengukuran dan Pemetaan
h. Seorang staf Sub Bagian Tata Usaha/ Staf pada Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan
: Sebagai Satgas Pengukuran dan Pemetaan
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015
15
Tugas Satgas Pelaksanaan Konsolidasi Tanah adalah:
a. Menyiapkan bahan dan materi bimbingan dan pengorganisasian masyarakat;
b. Melaksanakan kegiatan pengorganisasian dan bimbingan masyarakat;
c. Melakukan penjajagan kesepakatan;
d. Mengumpulkan data yuridis (identifikasi subyek dan obyek konsolidasi tanah) dan menarik surat-surat bukti kepemilikan atau penguasaan tanah yang asli dan memberikan tanda terima;
e. Membuat daftar bidang-bidang tanah yang telah dilakukan pendataan;
f. Menyiapkan berita acara rapat/musyawarah;
g. Membantu Kepala Kantor dalam hal Pelepasan Hak atas Tanah Obyek konsolidasi tanah;
h. Menyiapkan dan mengadministrasikan berkas pelepasan hak atas tanah;
i. Menyiapkan dan mengadministrasikan berkas SK Penegasan Tanah Menjadi Obyek Konsolidasi Tanah;
j. Menyiapkan dan mengadministrasikan berkas penerbitan SK penetapan hak atas tanah;
k. Menyiapkan dan mengadministrasikan penerbitan sertipikat tanah;
l. Melaksanakan pengukuran dan pemetaan keliling;
m. Melaksanakan pengukuran dan pemetaan bidang-bidang tanah, penggunaan tanah dan topografi;
n. Membuat gambar ukur, peta bidang, daftar tanah, surat ukur;
o. Membuat Rencana Blok (Blok Plan);
p. Membuat Desain Konsolidasi Tanah;
q. Melaksanakan Pemindahan Desain Konsolidasi Tanah;
r. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan;
s. Melakukan kegiatan teknis dan tata usaha lainnya.
B. Pemilihan Lokasi
Pemilihan lokasi dapat dilakukan berdasarkan hasil penyusunan potensi obyek konsolidasi tanah atau usulan Pemerintah Daerah maupun masyarakat. Dalam pemilihan lokasi, hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
1. Pemilihan lokasi diprioritaskan pada hasil Penyusunan Potensi Obyek Konsolidasi Tanah (POKT).
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015
16
2. Lokasi konsolidasi tanah harus sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah atau sesuai dengan rekomendasi Pemerintah Daerah.
3. Analisis Manfaat
Pemilihan Lokasi diawali dengan analisis manfaat bagi lokasi usulan masyarakat dan pemerintah daerah yang dituangkan dalam rencana kebutuhan prasarana sarana dan pembangunan lainnya di lokasi konsolidasi tanah.
4. Minat awal masyarakat.
Apabila minat awal datang dari masyarakat maka kegiatan konsolidasi tanah relatif lebih mudah dilaksanakan, karena masyarakat sadar dan menghendaki tanahnya ditata. Pada kondisi seperti ini peran serta masyarakat akan lebih besar apabila dibandingkan dengan inisiatif yang datang dari pemerintah.
5. Dukungan dari stake holder.
Dukungan ini dapat berasal dari pemerintah, organisasi kemasyarakatan, swasta, dan lembaga lainnya yang dapat membantu keberhasilan pelaksanaan kegiatan konsolidasi tanah.
6. Tingkat kemudahan pencapaian lokasi (aksesibilitas).
Mudahnya aksesibilitas di calon lokasi konsolidasi tanah menunjukkan arah perkembangan lokasi dimaksud. Oleh karena itu sebelum tumbuh dan berkembang secara alami, maka perlu terlebih dahulu dilakukan penataan melalui konsolidasi tanah.
7. Jumlah peserta, jumlah bidang tanah dan luas yang akan ditata.
Semakin banyak jumlah peserta, jumlah bidang dan semakin luas area yang akan ditata akan lebih baik.
8. Penguasaan tanah.
Penguasaan tanah yang jelas, tidak adanya permasalahan/konflik/ sengketa penguasaan/kepemilikan tanah akan mempermudah pelaksanaan kegiatan konsolidasi tanah.
9. Keadaan topografis.
Kondisi topografis yang relatif datar akan relatif lebih mudah melakukan penataan bidang tanah. Areal dengan sampai tingkat kemiringan tertentu dapat dilakukan penataan yang justru mempunyai nilai lebih meskipun akan relatif lebih sulit.
10. Keberadaan pemilik bidang tanah.
Keberadaan pemilik diperlukan untuk penentuan batas bidang tanah dan pelepasan hak atas tanah/garapan.
Faktor-faktor tersebut di atas digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan lokasi prioritas untuk dipilih sebagai obyek konsolidasi tanah.
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015
17
Langkah-langkah pemilihan lokasi obyek Konsolidasi Tanah dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Lokasi obyek konsolidasi tanah diusulkan oleh Kepala Kantor Pertanahan pada tahun sebelumnya baik APBN atau swadaya masyarakat (PNBP) kepada Kementerian Agraria Dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional melalui Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional.
2. Lokasi konsolidasi tanah tersebut dapat berasal dari hasil Penyusunan Potensi Obyek Konsolidasi Tanah (POKT), dan/atau usulan masyarakat dan/atau usulan pemerintah daerah.
3. Bila lokasi obyek konsolidasi tanah berasal dari POKT, maka hasil analisis dan kesimpulan penetapan prioritas lokasi obyek konsolidasi tanah dan penyatuan program sektoral dijadikan dasar dalam persiapan pelaksanaan konsolidasi tanah.
4. Apabila lokasi obyek konsolidasi tanah berasal dari usulan masyarakat dan usulan pemerintah daerah, dilakukan analisis kondisi lapangan dan penyatuan program sektoral.
5. Lokasi obyek konsolidasi tanah kemudian dilakukan koodinasi oleh Kantor Pertanahan kepada pemerintah daerah yang dimaksudkan untuk penyatuan program rencana tindak lanjut konsolidasi tanah berupa pembangunan prasarana sarana dan pembangunan lainnya.
Lokasi yang sudah terpilih menjadi calon lokasi konsolidasi tanah dituangkan dalam peta kerja/peta lokasi konsolidasi tanah dan di Laporkan dalam Laporan Rencana Umum Kegiatan Konsolidasi Tanah (RUKKT) pada FORM KT-3305.
C. Penyusunan Skecth Blok Plan dan Analisa Manfaat
Dalam rangka koordinasi dengan Pemerintah Daerah dan penjajagan kesepakatan dengan masyarakat, perlu disiapkan data pendukung dalam bentuk peta atau citra dan analisis manfaat konsolidasi tanah.
1. Penyiapan Data Peta dan Penyusunan Sketch Blok Plan
Penyiapan data pendukung dalam bentuk peta dimaksudkan sebagai langkah awal untuk penataan secara fisik sketch Rencana Blok (blok plan) peruntukan/penggunaan tanah pada lokasi konsolidasi tanah.
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015
18
Penyusunan data pendukung dalam bentuk peta dibuat pada peta atau citra dengan mengacu pada rencana tata ruang dan wilayah yang berlaku. Peta-peta tersebut dalam bentuk:
a. peta potensi obyek konsolidasi tanah,
b. peta administrasi (kecamatan/kelurahan),
c. maupun citra yang diperlukan dalam penetapan lokasi.
d. peta lokasi eksternal/sekitar calon lokasi konsolidasi tanah sebagai dasar penentuan kebutuhan prasarana dan sarana pada calon lokasi konsolidasi tanah.
Hasil akhir dari data pendukung tersebut adalah suatu sketch tata letak dari blok kaveling, struktur jaringan jalan, sarana dan TPBP, yang dituangkan dalam peta citra (GeoKKP atau PBB) dengan skala tertentu menurut kebutuhan. Sketch Blok plan harus mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah yang sudah ditetapkan menjadi peraturan daerah.
2. Penyusunan analisis manfaat
Penyusunan analisis manfaat dimaksudkan untuk memberikan gambaran atau manfaat sosial, ekonomi, dan budaya apabila konsolidasi tanah dilaksanakan dalam sket blok plan. Analisis manfaat disusun berdasarkan analisis kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang ada di calon lokasi konsolidasi tanah dan sekitar lokasi tersebut dengan mempertimbangkan program sektoral.
Apabila Konsolidasi Tanah merupakan inisiatif Pemerintah Daerah, analisa manfaat dilakukan oleh pemerintah daerah.
D. Bimbingan Masyarakat
Setelah lokasi konsolidasi tanah ditetapkan, Tim Koordinasi memberikan bimbingan kepada calon peserta melalui penyuluhan secara langsung kepada seluruh calon peserta, pemuka-pemuka masyarakat, tokoh-tokoh informal masyarakat, agar dapat memahami maksud, tujuan dan manfaat konsolidasi tanah sehingga mau berpartisipasi secara aktif dalam pelaksanaan konsolidasi tanah dan untuk mendapatkan kesediaan calon peserta di lokasi terpilih.
Bimbingan masyarakat dilaksanakan paling sedikit 2 (dua) kali disesuaikan dengan kebutuhan. Bimbingan masyarakat dilakukan dalam rangka :
1. Memberikan pemahaman tentang maksud, tujuan dan manfaat konsolidasi tanah;
2. Penjajagan persetujuan dalam pelaksanaan konsolidasi tanah;
3. Pembentukan organisasi peserta;
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015
19
Hal-hal yang perlu disampaikan kepada calon peserta adalah sebagai berikut :
1. Kegiatan konsolidasi tanah secara umum;
2. Rencana Umum Pelaksanaan Konsolidasi Tanah;
3. Sumbangan Tanah Untuk Pembangunan (STUP) dan Tanah Pengganti Biaya Pelaksanaan (TPBP) dalam rangka penyediaan prasarana jalan dan sarana lainnya;
4. Prosedur dan tahapan pelaksanaan penyusunan desain konsolidasi tanah;
5. Susunan organisasi pelaksana konsolidasi tanah;
6. Manfaat konsolidasi tanah bagi peserta;
7. Perlunya membentuk organisasi/kelompok peserta;
8. Dan hal lain-lain yang berkaitan dengan konsolidasi tanah.
Disamping itu, Tim Koordinasi memberi arahan akan pentingnya kelompok/organisasi guna menampung segala aspirasi sekaligus untuk menumbuh kembangkan motivasi, potensi dan peran aktif peserta dalam mencapai manfaat yang optimal atas tanah milik mereka yang akan ditata.
Pengembangan organisasi/kelompok masyarakat peserta dapat ditempuh dengan memanfaatkan organisasi/kelompok yang sudah ada dalam masyarakat (FORM – KT 3327 a).
Setelah organisasi/kelompok peserta terbentuk, keberadaan organisasi/kelompok tersebut disampaikan kepada Kantor Pertanahan dengan menggunakan (FORM – KT 3327 b).
Guna memudahkan dan menyederhanakan proses penanganan hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan seluruh anggota organisasi/kelompok peserta, maka organisasi/kelompok dapat menunjuk orang- orang tertentu yang diberi kuasa oleh pengurus inti organisasi/kelompok untuk mewakili seluruh anggota kelompok dengan menggunakan (FORM – KT 3327c).
E. Penjajagan Kesepakatan
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menjajagi kesediaan calon peserta dan menentukan keberhasilan pelaksanaan konsolidasi tanah. Penjajagan kesepakatan dilaksanakan paling sedikit 2 (dua) kali atau sampai dengan kesepakatan tercapai.
Tujuan penjajagan kesepakatan adalah kesediaan calon peserta untuk ikut dalam pelaksanaan konsolidasi tanah dan bersedia memberikan Sumbangan Tanah Untuk Pembangunan (STUP).
Hasil Akhir dari kegiatan Penjajagan Kesepakatan adalah:
1. Permohonan Konsolidasi Tanah (FORM KT-3301). Apabila pemilik/penggarap tanah berhalangan hadir/tidak ada di tempat,
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015
20
Pemilik/penggarap tanah dapat mewakilkan kepada pihak lain dengan memberikan surat kuasa (FORM KT-3301a).
2. Daftar pemilik/penggarap serta masing-masing luas bidang tanahnya (FORM KT-3302).
3. Berita acara hasil musyawarah peserta (FORM KT-3303)
4. Formulir Surat Pernyataan Persetujuan Rencana Konsolidasi Tanah yang diisi oleh masing-masing peserta (FORM KT-3304).
5. Analisis manfaat konsolidasi tanah bagi masyarakat dan pemerintah daerah;
6. Sket Blok Plan (Peta Citra: GeoKKP/PBB);
7. Peta Lokasi (Peta Citra/Peta Potensi Obyek Konsolidasi Tanah) dan peta keliling.
VII. PENETAPAN LOKASI
Lokasi terpilih diusulkan oleh Tim Koordinasi kepada Bupati/walikota sebagai obyek konsolidasi tanah dengan melampirkan hasil dari penjajagan kesepakatan (FORM KT-3306), dan selanjutnya akan ditetapkan sebagai Lokasi Konsolidasi Tanah dengan Surat Keputusan Bupati/Walikota (FORM KT-3307).
VIII. PENGUMPULAN DATA FISIK DAN YURIDIS
Pengumpulan data fisik dan yuridis dilaksanakan oleh Satuan Tugas atau petugas yang ditunjuk.
A. Pengumpulan data fisik
1. Pengukuran dan Pemetaan Keliling
Pengukuran dan pemetaan keliling dilaksanakan untuk mengetahui luas dan batas keliling serta letak lokasi. Kegiatan pengukuran dan pemetaan keliling terdiri dari:
a. Pemasangan tugu-tugu poligon diikuti pengukuran, pemetaan dan perhitungan jaringan poligon.
b. Pengukuran keliling.
c. Pemetaan hasil pengukuran keliling ke dalam peta keliling, menurut skala 1:1.000 atau skala tertentu menurut kebutuhan.
d. Menghitung luas area lokasi konsolidasi tanah.
2. Pengukuran dan Pemetaan Rincikan
Kegiatan pengukuran dan pemetaan rincikan terdiri dari:
a. Menetapkan batas bidang tanah;
b. Melaksanakan pengukuran batas bidang tanah dan bangunan yang ada;
c. Membuat gambar ukur;
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015
21
d. Membuat peta bidang tanah dengan skala 1:1000 atau skala lain yang diperlukan, dilengkapi dengan daftar yang berisi: nomor identifikasi bidang, nama pemilik, luas hasil ukur, jalan, taman, bangunan, saluran air, serta prasarana dan sarana lainnya;
e. Membuat daftar tanah;
f. Membuat peta pendaftaran;
g. Mencocokkan luas tanah hasil perhitungan dengan luas tanah yang tercantum dalam Leter C/girik/pipil atau bukti hak atas tanah lainnya. Apabila ada perbedaan, maka yang dipakai adalah hasil perhitungan luas dari hasil pengukuran dengan sepengetahuan pemilik tanah yang bersangkutan.
3. Pemetaan Topografi dan Pemetaan Penggunaan Tanah
a. Pemetaan Topografi
Peta topografi digunakan sesuai dengan kondisi topografi lokasi konsolidasi tanah. Kegiatan dalam pengukuran topografi meliputi:
1) Mengukur ketinggian titik-titik tertentu pada lokasi Konsolidasi Tanah, dengan satuan meter di atas permukaan air laut sehingga menghasilkan titik-titik ketinggian (spotheight).
2) Memetakan hasil pengukuran dengan skala 1:1.000 atau skala tertentu menurut kebutuhan.
3) Membuat peta kontur (memuat informasi garis-garis yang menghubungkan titik-titik dengan ketinggian yang sama).
4) Menghitung sudut kemiringan lereng.
5) Peta topografi dibuat dengan skala 1:1.000 atau skala tertentu menurut kebutuhan dan menggunakan interval kontur 0,5 sampai dengan 1 meter dan digabung/di-overlay-kan ke dalam peta keliling.
6) Peta Topografi dapat/boleh tidak dibuat apabila:
7) beda tinggi antara titik tertinggi dan titik terendah pada lokasi konsolidasi tanah kurang dari 1 (satu) meter
8) penggambaran pada peta keliling menghasilkan gambaran yang tidak mencerminkan informasi ketinggian tertentu secara jelas.
b. Pemetaan Penggunaan Tanah
Pemetaan penggunaan tanah dimaksudkan untuk mengetahui jenis penggunaan tanah saat ini (present land-use) pada lokasi konsolidasi tanah. Kegiatan pemetaan penggunaan tanah meliputi survei lapangan dan memetakan hasil survey ke dalam peta penggunaan tanah dengan skala 1:1.000 atau skala tertentu menurut kebutuhan.
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015
22
Hasil pemetaan topografi dan penggunaan tanah terutama diperlukan untuk penyusunan Rencana Blok dan Desain Konsolidasi Tanah.
Kegiatan pengukuran dan pemetaan ini dapat dilakukan bersamaan pada saat di lokasi.
B. Pengumpulan data yuridis (identifikasi subyek dan obyek)
Pengumpulan data yuridis merupakan kegiatan pengumpulan data mengenai subyek dan obyek di lokasi Konsolidasi Tanah.
Alat bukti tertulis mengenai penguasaan dan kepemilikan tanah dapat berupa sertipikat, alat bukti untuk pendaftaran hak baru dan pendaftaran hak-hak lama sebagaimana dimaksud dalam pasal 23 dan 24 ayat (1) Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 dan Pasal 60 ayat (2) PerMenag/KBPN No. 3 Tahun 1997.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengumpulan data yuridis:
1. Jika ada bidang tanah yang sedang diagunkan ke bank/pihak lain/pihak kreditur lainnya, maka perlu mendapatkan persetujuan dari pihak kreditur yang nantinya setelah penataan akan dibuat lagi hak tanggungannya/diserahkan kembali ke pihak kreditur.
2. Jika pemilik/penggarap tanah tidak berada di tempat, maka perlu adanya surat kuasa penunjukkan batas.
3. Untuk antisipasi kemungkinan adanya sengketa, konflik, perkara tanah pada tahapan bimbingan masyarakat, maka harus diselesaikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan terlebih dahulu. Adapun sengketa, konflik dan perkara pertanahan yang terlalu sulit diselesaikan, maka bidang tanah yang bersengketa, berkonflik, dan berperkara tersebut dikeluarkan (enclave) dari obyek konsolidasi tanah.
4. Berkaitan dengan penilaian tanah, perlu dilakukan identifikasi dan inventarisasi benda ataupun aset lainnya yang ada di atas tanah tersebut. Hal ini guna perhitungan penilaian tanah dan juga kemungkinan adanya kompensasi ganti rugi sehingga perlu adanya kesepakatan bersama mengenai penilaian tanah beserta asset di atasnya.
5. Alat bukti tertulis mengenai penguasaan dan pemilikan tanah pada tahapan pengumpulan data yuridis ini dikumpulkan dalam bentuk fotokopi.
Hasil pengumpulan dan penelitian identifikasi subyek dan obyek dituangkan dalam FORM KT-3309 dan dibuatkan daftarnya dalam Tabel Data Subyek dan Obyek Konsolidasi Tanah sesuai FORM KT-3310.
Hasil identifikasi subyek dan obyek konsolidasi tanah kemudian dituangkan dalam Berita Acara Kesepakatan Hasil Identifikasi Subyek dan Obyek Konsolidasi Tanah (FORM KT-3308) dan kemudian diumumkan di Kantor Pertanahan dan Kantor Pemerintah Desa/Kelurahan setempat.
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015
23
C. Informasi Nilai Tanah
Penilaian tanah yang dimaksud adalah menggunakan informasi Zona Nilai Tanah (ZNT) yang ada atau dapat dilakukan dengan menghitung perhitungan berdasarkan harga pasar atau proyeksi dari transaksi yang pernah terjadi dengan memperhatikan benda ataupun aset lainnya yang ada di atas tanah tersebut.
IX. PENYUSUNAN DESAIN KONSOLIDASI TANAH
Penyusunan Desain konsolidasi tanah dilakukan oleh Tim Koordinasi dan Satuan Tugas Pelaksanaan Konsolidasi Tanah atau petugas yang ditunjuk.
A. Penyusunan Pra Desain Konsolidasi Tanah
Penyusunan Pra Desain konsolidasi tanah merupakan langkah awal untuk penataan secara fisik Rencana Blok peruntukan/penggunaan tanah pada lokasi konsolidasi tanah. Hal ini dimaksudkan agar terwujud suatu kawasan yang dilengkapi dengan prasarana, sarana dan utilitas yang diperlukan menurut kriteria dan standar perencanaan tata ruang.
Hasil dari penyusunan Pra Desain konsolidasi tanah adalah gambaran tata bentuk, luas dan letak dari kaveling, struktur jaringan jalan, sarana dan TPBP, yang dituangkan dalam peta berskala 1:1.000 atau skala tertentu menurut kebutuhan.
Untuk menyusun Pra Desain, langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan data dan peta yang menunjukan kondisi awal pada lokasi sebelum Konsolidasi Tanah dilaksanakan dengan pendataan yang meliputi:
a. Luas lokasi, peta lokasi, dan peta keliling;
b. Luas tanah dan peta rincikan sebelum konsolidasi tanah;
c. Peta topografi dan penggunaan tanah sebelum konsolidasi tanah;
d. Peta wilayah eksternal/sekitar lokasi konsolidasi tanah dalam rangka menentukan jenis prasarana dan sarana yang dibutuhkan;
e. Daftar luas dan pemilikan tanah sebelum konsolidasi tanah, yang disesuaikan dengan peta rincikan.
2. Menyiapkan Peta Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Rencana Teknik Ruang Kota (RTRK) pada kawasan tersebut (apabila dipandang perlu), yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah yang bersangkutan. Dalam Penyusunan Rencana Blok, yang lebih relevan adalah RDTR dan RTRK. Kriteria dan standar teknik perencanaan yang tertuang dalam RDTR/RTRK tersebut, dapat dijadikan acuan, terutama dalam hal penentuan:
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015
24
a. Rencana jenis dan hierarki jaringan jalan, jenis dan jumlah sarana yang diperlukan sehingga dapat diperkirakan kebutuhan tanahnya.
b. Rencana kepadatan bangunan dan rencana perpetakan bangunan. Hal ini diperlukan untuk merencanakan blok kaveling dan luas masing-masing kaveling.
3. Menyiapkan Daftar Perhitungan Rencana Luas dan Peruntukan Tanah sebelum dan sesudah Konsolidasi Tanah (FORM KT-3326), untuk menghitung persentase STUP(FORM KT-3325).
4. Menyiapkan Informasi Nilai Tanah atau peta ZNT sebagai dasar perimbangan tata letak bidang dalam membuat desain konsolidasi tanah.
5. Melakukan penggambaran Rencana Blok Pra Desain dengan menyusun tata letak bagi masing-masing blok keveling, jaringan jalan, sarana dan kebutuhan lain yang diperlukan. Luas tanah pada daftar harus sama dengan luas tanah pada peta. Daftar perhitungan luas masing-masing blok tersebut dituangkan pada Rencana Blok.
6. Mengajukan Pra Desain kepada para peserta untuk dimusyawarahkan, dalam rangka persetujuan dan pengambilan keputusan akhir atas perhitungan luas, STUP dan Rencana Blok.
Dalam penyusunan tata letak pada Pra Desain tersebut, dipertimbangkan berbagai hal, antara lain:
1. Struktur dan Hierarki
Jaringan jalan diupayakan dapat melayani setiap blok dan persil tanah. Pola jaringan jalan disesuaikan dengan kondisi lokasi konsolidasi tanah. Beberapa pola jaringan jalan antara lain Pola Kotak (Grid Type), Pola T-Silang (T-Cross Type), Pola Putar (Loop Type), Pola Kuldesak (Cul-de-sac Type), Pola Lingkar (Circle Type) atau Pola Campuran (Combination Type).
Disamping pola jaringan jalan, juga perlu diperhatikan lebar jalan sesuai dengan hierarkinya. Sebagai bahan perbandingan, dalam suatu kawasan perumahan, sering dijumpai hierarki jalan, yaitu:
a. Jalan lebar 4 sampai 6 meter (R1)
b. Jalan lebar 6 sampai 8 meter (R2)
c. Jalan lebar 8 sampai 12 meter (R3)
d. Jalan lebar lebih dari 12 meter (R4) Secara skematis, hierarki jalan tersebut menggambarkan setiap jalan dan akses setiap persil tanah terhadap jalan.
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015
25
2. Luas dan Ukuran Blok/Kaveling
Dalam menentukan luas dan ukuran kaveling, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Peruntukan taman, sekolah, dan sarana lainnya, disesuaikan dengan standar teknis yang ditetapkan untuk jenis peruntukan yang direncanakan.
b. Garis Sempadan Bangunan (GSB).
c. Luas, bentuk, ukuran dan jumlah kaveling yang direncanakan pada blok kaveling. Ukuran lebar kaveling yang berhimpitan dengan jalan (disarankan paling sedikit 6 meter) dan panjang kaveling ke belakang (disarankan 1,5 atau 2 kali lebar kaveling). Sebaiknya menghindari adanya kaveling terlalu luas atau terlalu sempit.
3. Tata Letak Sarana
Letak sarana diupayakan agar dapat dengan mudah melayani kebutuhan penduduk secara adil dan seimbang.
4. Sumbangan Tanah Untuk Pembangunan (STUP) dan Tanah Pengganti Biaya Pelaksanaan (TPBP)
Setiap peserta dikenakan STUP yang besarnya ditentukan melalui musyawarah yang dituangkan dalam Berita Acara Musyawarah (FORM KT-3303).
Peserta yang persil tanahnya terlalu kecil sehingga tidak mungkin memberikan STUP, sumbangan tersebut dapat dalam bentuk uang yang senilai atau bentuk lainnya yang disepakati oleh peserta, misalnya tenaga kerja yang dapat dinilai dengan uang.
Penggunaan Sumbangan Tanah untuk Pembangunan adalah :
a. Untuk prasarana dan sarana.
b. Sebagai tanah pengganti biaya pelaksanaan (TPBP).
TPBP adalah bagian dari STUP yang tidak digunakan untuk prasarana jalan dan sarana lainnya. Kebutuhan TPBP ditetapkan dengan mempertimbangkan hal-hal antara lain:
a. Ketersediaan anggaran ditinjau dari sumber dan besar anggaran.
b. Hasil akhir dan ruang lingkup pekerjaan yang ingin dicapai.
c. Kesediaan peserta menyumbangkan tanah untuk TPBP.
TPBP dapat diserahkan penggunaannya kepada peserta yang memiliki kaveling kecil atau kepada pihak lainnya dengan pembayaran kompensasi berupa uang dengan jumlah yang ditetapkan berdasarkan musyawarah para peserta.
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015
26
Harga TPBP yang diserahkan kepada pihak lain tersebut ditetapkan oleh organisasi/kelompokpeserta dan difasilitasi oleh Tim Koordinasi.
TPBP sebaiknya ditempatkan pada lokasi yang strategis secara komersial dan diharapkan cepat terjual dengan harga yang layak dan dapat dipergunakan untuk membiayai pembangunan lebih lanjut.
Dalam hal pelaksanaan fisik konsolidasi tanah dibiayai melalui dana anggaran pemerintah (APBN dan APBD), maka hasil kompensasi TPBP dapat dipergunakan bagi pembangunan atau pengelolaan prasarana dan sarana lingkungan, misalnya konstruksi jalan, pengadaan taman, pembangunan jembatan/gorong-gorong, pembangunan Kantor RT/RW, Kantor Desa/Kelurahan dan lain-lain sesuai kesepakatan Peserta.
Pengalokasian TPBP yang belum terjadi jual beli pada saat kegiatan konsolidasi tanah berlangsung (tahun anggaran berjalan), maka TPBP tersebut menjadi hak bersama peserta (organisasi/kelompok peserta) berdasarkan hasil musyawarahdan kesepakatan peserta yang dituangkan dalam berita acara dan ditanda tangani oleh seluruh peserta.
B. Musyawarah Pra Desain Konsolidasi Tanah
Pra desain konsolidasi tanah tersebut dimusyawarahkan dengan para peserta dan dapat berubah sesuai dengan hasil kesepakatan. Musyawarah dapat dilakukan paling sedikit 2 (dua) kali atau sampai mencapai kesepakatan Pra Desain.
Musyawarah dimaksudkan untuk meyakinkan peserta dalam penetapan rencana kaveling baru dan STUP.
C. Penyusunan Desain Konsolidasi Tanah
Penyusunan Desain Konsolidasi Tanah dimaksudkan untuk menyusun perencanaan letak, bentuk dan luas kaveling-kaveling baru pada lokasi konsolidasi tanah, setelah dikurangi dengan STUP.
Hasil dari penyusunan Desain Konsolidasi Tanah dituangkan ke dalam peta dengan skala 1:1.000, yang menggambarkan letak, luas, bentuk dan batas kaveling tanah pada masing-masing blok secara tertib dan teratur. Luas masing-masing kaveling diupayakan agar sesuai dengan hasil perhitungan yang telah disepakati oleh peserta.
Penataan kaveling dapat ditempuh melalui tindakan penggeseran, penggabungan, pemecahan, penukaran, pemotongan, pengirisan, dan lainnya. Meskipun demikian, harus tetap diupayakan agar penggeseran letak kaveling sedekat mungkin dengan letak bidang tanah semula.
Pemecahan yang dimaksud dalam penataan konsolidasi tanah bukanlah pemecahan/pemisahan sebagaimana dimaksud dalam pendaftaran tanah atau pemberian hak, akan tetapi lebih merupakan tindakan pemecahan
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015
27
terhadap bidang tanah (statusnya tanah negara) akibat tuntutan desain penataan berdasarkan tata ruang dan peraturan yang berlaku.
Desain Konsolidasi Tanah mencakup:
1. Rencana masing-masing kaveling pada blok yang ada.
2. Rencana jaringan jalan.
3. Rencana kebutuhan sarana lingkungan
4. Luas masing-masing kaveling hasil penataan.
Penyusunan desain memperhatikan target jumlah bidang Konsolidasi Tanah yang merupakan hasil penataan yang terdiri atas bidang tanah milik peserta, prasarana, sarana dan TPBP.
Cara penyusunan Desain Konsolidasi Tanah adalah:
1. Menyiapkan peta rincikan/pemilikan tanah semula, Rencana Blok dan Daftar Perhitungan Rencana Luas Peruntukan Tanah, yang telah disepakati oleh peserta.
2. Peta dan daftar sebagaimana angka 1 dijadikan sebagai acuan penyusunan Desain Konsolidasi Tanah dan penempatan letak kaveling baru.
3. Selanjutnya dihitung dan ditetapkan luas masing-masing kaveling yang akan dialokasikan kepada setiap peserta sebagai hasil penataan (setelah dikurangi STUP).
4. Luas masing-masing kaveling baru merupakan pedoman dalam merencanakan letak kaveling baru tersebut pada Desain Konsolidasi Tanah maupun pada saat realokasi/pemindahan Desain Konsolidasi Tanah ke lapang.
5. Besar STUP merupakan total jumlah keseluruhan sumbangan yang diperlukan. Metode perhitungan besar STUP diupayakan agar menempuh cara yang adil, sehingga mudah diterima oleh peserta. Sebagai pertimbangan dikemukakan 3 (tiga)metode yang lazim digunakan untuk menghitung beban besar sumbangan tanah tiap kaveling, yaitu:
a. Metode Luas Tanah
Besar sumbangan yang dibebankan pada masing-msing kaveling, dihitung dengan besar persentase yang sama untuk keperluan sarana serta TPBP. Sedangkan besar sumbangan tiap kaveling untuk prasarana jalan, bervariasi tergantung pada faktor jalan pada kaveling tersebut.
b. Metode Nilai Tanah
Besarnya sumbangan tiap bidang tanah dihitung berdasarkan nilai masing-masing bidang tanah. Besar sumbangan dapat bervariasi, proporsional dengan nilai tanah masing-masing kaveling bila
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015
28
diperbandingkan antara sebelum dan sesudah konsolidasi tanah. Nilai bidang tanah sebelum konsolidasi tanah dapat diperhitungkan dengan mempertimbangkan kelas tanah, harga dasar dan lainnya. Sedangkan nilai tanah sesudah konsolidasi tanah dihitung berdasar perkiraan.
c. Metode Gabungan Luas Tanah dan Nilai Tanah
Metode ini merupakan gabungan dari metode luas tanah dan nilai tanah.
6. Selanjutnya masing-masing kaveling diletakkan pada masing-masing blok kaveling pada Peta Rencana Blok. Dalam meletakkan kaveling, apabila ada pergeseran, diupayakan agar kaveling baru tetap dekat letaknya dengan posisi sebelum konsolidasi tanah dengan memperhatikan peta rincikan semula.
7. Selain letak kaveling, diperhatikan pula bentuk dan batas kavelingnya. Bentuk kaveling ideal umumnya panjang kebelakang sekurang-kurangnya 1,5 kali lebar di pinggir jalan. Batas kaveling sebaiknya diupayakan lurus sampai pada sisi depan atau sedekat-dekatnya dengan jalan.
Berikut adalah contoh daftar perhitungan rencana luas dan peruntukan tanah menurut draft blok plan/draft desain konsolidasi tanah sebelum dan sesudah konsolidasi tanah :
No. Peruntukan/Penggu
naan Tanah
Sebelum Konso-lidasi (HA)
Sesudah Konso-lidasi (HA)
Selisih Luas (HA)
Keterangan
1 2 3 4 5 6
I Prasara-na/sarana Umum (Uraikan)
Jalan 10 22 -12 (Rencana kebutuhan luas tanah untuk prasarana/sarana umum sesudah konsolidasi tanah berpedoman pada kriteria/standar Perencanaan Teknis/Rencana Tata Ruang Wilayah yang ditetapkan Pemerintah Daerah pada lokasi tersebut)
Sekolah - 1,5 -1,5
Kantor RW
- 0,5 - 0,5
Olah Raga
- 1 -1
Taman - 3 -3
Lain-lain - - -
Sub Total 10 28 - 18
II TPBP 9 - 9 (Besarnya luas TPBP tergantung dari ruang lingkup pekerjaan yang ingin dicapai dan sumber anggaran yang tersedia, yang ditetapkan melalui musyawarah)
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015
29
No. Peruntukan/Penggu
naan Tanah
Sebelum Konso-lidasi (HA)
Sesudah Konso-lidasi (HA)
Selisih Luas (HA)
Keterangan
III Seluruh Kaveling
90 63 27 (Total kaveling sesudah Konsolidasi Tanah dikurangi STUP selanjutnya dibagikan kepada peserta. Sumbangan Tanah untuk Pembangunan diambil secara proporsional/adil dari seluruh kaveling peserta dengan pendekatan yang sesuai (Metode Luas dan Nilai Tanah)
TOTAL 100 100 0
RUMUS :
18 +9 27
= --------- X 100% = ----- X 100% = 30%
100-10 90
Hasil dari kegiatan ini adalah desain konsolidasi tanah, daftar perhitungan luas dan peruntukan penggunaan tanah yang setelah dimusyawarahkan dan disetujui oleh peserta dan tim koordinasi disahkan oleh Kepala Kantor Pertanahan dan dituangkan dalam Daftar Subyek dan Obyek Hasil Desain Konsolidasi Tanah (FORM KT-3313).
D. Musyawarah Rencana Penetapan Kaveling Baru (Desain Konsolidasi
Tanah)
Musyawarah diantara pelaksana dan peserta dimaksudkan untuk memberi pengertian kepada peserta bahwa setelah diadakan penetapan kaveling baru di lapangan dan dikurangi untuk STUP, maka mungkin terjadi perubahan bentuk dan luas kaveling baru. Akibatnya, dapat terjadi pergeseran letak kaveling masing-masing peserta setelah konsolidasi tanah. Selain itu, akibat pergeseran tersebut, dimungkinkan terjadi pembongkaran pagar, bangunan ataupun tanaman yang dimiliki peserta.
TAMBAHAN PRASARANA DAN SARANA+TPBP % STUP = --------------------------------------------------------------------------------------------- X 100%
LUAS LOKASI PRASARANA DAN SARANA YANG SUDAH ADA
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015
30
Hasil musyawarah desain konsolidasi tanah dituangkan dalam Berita Acara Kesepakatan Desain Konsolidasi Tanah yang ditandatangani oleh Ketua Tim Koordinasi Konsolidasi Tanah dan wakil peserta (FORM KT-3311) dan kemudian diumumkan di Kantor Pertanahan dan Kantor Pemerintah Desa/Kelurahan setempat.
Kesepakatan Desain Konsolidasi Tanah dilakukan dengan mengisi Form Kesepakatan Desain Konsolidasi Tanah (FORM KT-3312) oleh peserta.
Kesepakatan Desain Konsolidasi Tanah juga dilakukan dengan ditandatanganinya Peta Desain Konsolidasi Tanah oleh seluruh peserta.
Kemudian Peta Desain Konsolidasi Tanah ditandatangani oleh Ketua Satuan Tugas/Kepala Seksi Survey, Pengukuran, dan Pemetaan, atau pejabat yang ditunjuk.
Musyawarah Desain Konsolidasi Tanah dilaksanakan paling sedikit 2 (dua) kali atau sampai kesepakatan tercapai.
X. PELEPASAN HAK ATAS TANAH
Pelepasan hak atas tanah diwujudkan dalam bentuk surat pernyataan pelepasan hak atas tanah obyek konsolidasi tanah, walaupun secara fisik tanah tersebut masih ditempati oleh peserta.
Setelah pelepasan hak, tanah tersebut ditegaskan sebagai tanah obyek konsolidasi tanah. Dengan demikian pemerintah berkewenangan untuk menata kembali penggunaan dan penguasaan tanah sesuai hasil musyawarah peserta.
Surat Pernyataan Pelepasan Hak Atas Tanah tersebut, ditanda-tangani oleh masing-masing peserta atau kuasanya dan ditandatangani 2 (dua) orang saksi di hadapan Kepala Kantor Pertanahan.
Hasil dari kegiatan ini berupa Surat Pernyataan Pelepasan Hak atas Tanah (SPPHAT)(FORM KT-3314). Kemudian dibuatkan daftarnya dalam tabel Daftar Surat Pernyataan Persetujuan Rencana Konsolidasi Tanah (SPPRKT) dan Daftar Surat Pernyataan Pelepasan Hak Atas Tanah (SPPHAT) (FORM KT-3316).
SPPHAT diterima oleh Kepala Kantor Pertanahan dan Kepala Kantor Pertanahan membuat Surat Pernyataan Penerimaan Pelepasan Hak atas Tanah (FORM KT-3314a).
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelepasan hak atas tanah adalah:
1. Peserta diharuskan datang ke Kepala Kantor Pertanahan untuk membuat Surat Pernyataan Pelepasan Hak Atas Tanah kepada Negara.
2. Apabila tanah tersebut sudah bersertipikat dan diagunkan/ dijadikan jaminan kredit pada salah satu bank, maka harus ada persetujuan dari pihak kreditur yang bersangkutan. Untuk itu, Kepala Kantor Pertanahan setempat perlu memberitahukan secara tertulis kepada kreditur dan atau ada permasalahan lainnya, maka agar diselesaikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015
31
3. Apabila tanah yang bersangkutan merupakan pemilikan bersama, misalnya suami-isteri, maka yang menandatangani Surat Pernyataan Pelepasan Hak Atas Tanah adalah suami-isteri secara bersama-sama.
4. Persetujuan pada tanah-tanah aset pemerintah berasal dari instansi yang bersangkutan yang dikuatkan oleh pejabat kantor/instansi tersebut.
5. Semua bukti-bukti hak atas tanah baik yang sudah terdaftar maupun belum terdaftar wajib diserahkan oleh pemegang hak atau kuasanya atau pihak lain yang berkepentingan kepada Satuan Tugas Pelaksanaan Konsolidasi Tanah dan diberikan tanda terima (FORM KT-3315).
Pelepasan hak atas tanah dan garapan oleh peserta konsolidasi mendapat jaminan dari Pemerintah Daaerah dan Kepala Kantor Pertanahan bahwa bidang tanah hasil penataan tersebut akan diserahkan kembali kepada peserta dengan memberikan hak sesuai dengan peraturan yang berlaku.
XI. PENEGASAN TANAH SEBAGAI OBYEK KONSOLIDASI TANAH
Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 2003 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Keputusan Penegasan Tanah sebagai Obyek Konsolidasi Tanah bahwa usulan penegasan tanah obyek konsolidasi tanah diajukan oleh Kepala Kepala Kantor Pertanahan (FORM KT-3317), kepada Kepala Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (FORM KT-3318),untuk memperoleh SK PTOKT.
Surat Keputusan PTOKT diterbitkan setelah menerima pelepasan hak atas tanah dari peserta kepada negara dihadapan Kepala Kantor Pertanahan, sebagaimana terlampir dalam berkas usulan PTOKT.
Usulan Penegasan Tanah Obyek Konsolidasi Tanah melampirkan berkas-berkas berikut:
1. Surat Keputusan Penetapan Lokasi Konsolidasi Tanah.
2. Peta Rincikan dan Peta Keliling Lokasi Konsolidasi Tanah.
3. Peta Topografi dan Peta Penggunaan Tanah (apabila diperlukan)
4. Peta Rencana Tata Ruang Wilayah/RTRW/RDTR.
5. Rencana Blok Konsolidasi Tanah.
6. Daftar Peserta dan Luas Pemilikan Tanah masing-masing peserta.
7. Daftar Surat Pernyataan Persetujuan Peserta
8. Daftar Surat Pernyataan Pelepasan Hak Atas Tanah dari peserta.
9. Peta Desain Konsolidasi Tanah.
10. Keterangan Riwayat Tanah yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan.
11. Lain-lain yang diperlukan.
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015
32
XII. PEMINDAHAN DESAIN KONSOLIDASI TANAH KE LAPANGAN
Pelaksanaan pemindahan desain konsolidasi tanah ke lapangan berpedoman pada Desain Konsolidasi Tanah dan perhitungan luas masing-masing kaveling baru, sarana dan TPBP yang telah disetujui dan ditetapkan berdasarkan hasil musyawarah dengan peserta dan instansi terkait. Pekerjaan pemindahan desain ini disaksikan oleh peserta.
Pekerjaan pemindahan desain tersebut meliputi:
1. Pengukuran dan penempatan patok batas kaveling baru setiap peserta, prasarana, sarana dan TPBP (jika ada) berdasarkan desain konsolidasi tanah.
2. Penunjukan bidang tanah kaveling baru kepada masing-masing peserta oleh Satgas Konsolidasi Tanah.
Kegiatan pemindahan desain konsolidasi tanah ke lapangan tersebut kemudian dituangkan dalam Berita Acara Pemindahan Desain Konsolidasi Tanah ke Lapangan (FORM KT-3319) yang ditandatangani oleh Tim Koordinasi dan perwakilan peserta.
XIII. PENERBITAN SURAT KEPUTUSAN PEMBERIAN HAK ATAS TANAH
DAN SERTIPIKASI
A. Penerbitan Surat Keputusan Pemberian Hak Atas Tanah
Penerbitan Surat Keputusan Pemberian Hak atas Tanah oleh Kepala Kepala Kantor Pertanahan dilakukan setelah diperoleh Surat Keputusan Penegasan Tanah Obyek Konsolidasi Tanah (SK PTOKT) dari Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional yang bersangkutan.
Sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Hak atas Tanah dan Kegiatan Pendaftaran Tanah, Kepala Kantor Pertanahan yang bersangkutan segera menerbitkan SK Pemberian Hak atas Tanah kepada masing-masing peserta secara kolektif. Format Surat Keputusan Hak atas Tanah (FORM KT-3320)
Selain penerbitan surat keputusan pemberian hak atas tanah untuk tanah kaveling yang dibagikan kembali, Kepala Kantor Pertanahan juga menerbitkan surat keputusan pemberian hak atas tanah kaveling untuk prasarana dan sarana atas nama pemerintah daerah serta TPBP (hak bersama).
B. Sertipikasi (penerbitan sertipikat)
Surat Keputusan Hak atas Tanah tersebut diatas, didaftar dengan melakukan pencatatan dalam buku tanah dan diberikan tanda bukti hak berupa Sertipikat Hak Atas Tanah menurut ketentuan yang berlaku atas nama masing-masing peserta, termasuk prasarana jalan dan sarana atas nama Pemerintah Daerah/badan hukum serta TPBP atas nama yang memperoleh TPBP/Hak bersama.
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015
33
Penyerahan Sertipikat Hak Atas Tanah atas nama peserta/Pemerintah Daerah/Badan Hukum/Hak bersama, diserahkan kepada pemegang hak atau kuasa sesuai jadwal pelaksanaan konsolidasi tanah yang telah ditetapkan.
XIV. KONSOLIDASI TANAH DALAM RANGKA RELOKASI
Tahapan konsolidasi tanah dalam rangka relokasi, pada dasarnya sama seperti tahapan konsolidasi tanah yang berlaku, namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan :
A. Pembentukan Lembaga Penyelenggara
Lembaga Penyelenggara tetap dibentuk dengan anggota lembaga penyelenggara disesuaikan dengan kebutuhan.
B. Pemilihan lokasi
1. Lokasi untuk relokasi dipilih oleh Pemerintah Daerah.
2. Sebelum penyelenggaraan konsolidasi tanah dalam rangka relokasi, lokasi relokasi harus ditetapkan status penguasaan tanahnya menjadi penguasaan oleh peserta.
3. Tata cara pemberian hak penguasaan atas tanah kepada peserta tersebut adalah sebagai berikut:
a. Tanah Negara
Untuk tanah Negara langsung diberikan hak penguasaan kepada calon Peserta konsolidasi tanah dalam rangka relokasi.
b. Tanah asset Pemerintah Daerah atau hak masyarakat
Untuk tanah asset Pemerintah daerah, harus dilepaskan terlebih dahulu menjadi tanah Negara dengan Surat Pelepasan Aset melalui persetujuan DPRD Provinsi atau Kabupaten/Kota, selanjutnya diberikan hak penguasaan kepada calon Peserta konsolidasi tanah dalam rangka relokasi.
Untuk tanah hak masyarakat, Pemerintah Daerah mengganti rugi tanah masyarakat tersebut melalui proses pengadaan tanah dan memberikan hak penguasaannya kepada calon Peserta konsolidasi tanah dalam rangka relokasi.
c. Tanah ex-Kehutanan
Untuk tanah ex-kehutanan, ditetapkan menjadi areal penggunaan lain melalui SK Menteri Kehutanan dan/atau dilakukan pelepasan hak terlebih dahulu dan selanjutnya diserahkan kepada Pemerintah Daerah, kemudian Pemerintah Daerah memberikan hak penguasaannya kepada calon Peserta konsolidasi tanah dalam rangka relokasi.
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015
34
d. Tanah ex-tambang
Untuk tanah ex-tambang, Perusahaan tambang melakukan pelepasan hak atas tanah dan selanjutnya diserahkan kepada Pemerintah Daerah untuk diberikan hak penguasaannya kepada calon Peserta konsolidasi tanah dalam rangka relokasi.
e. Tanah ex-konflik
Untuk tanah eks konflik, tanah tersebut dilepaskan atau dibatalkan haknya terlebih dahulu. Pengelolaannya dilakukan oleh, dan selanjutnya diberikan hak penguasaannya kepada calon Peserta konsolidasi tanah dalam rangka relokasi.
C. Penyusunan Sketch Blok Plan dan Analisis Manfaat
1. Untuk konsolidasi tanah dalam rangka relokasi, penyusunan sketch blok plan tidak dilakukan, tetapi peta-peta terkait lokasi relokasi tetap dikumpulkan.
2. Analisis Manfaat dilakukan untuk lokasi relokasi.
D. Bimbingan Masyarakat dan Penjajagan Kesepakatan
1. Bimbingan masyarakat dan penjajagan kesepakatan tidak dilaksanakan dilaksanakan karena relokasi akibat bencana dan konflik sudah menjadi kebijakan pemerintah daerah.
2. Tahap bimbingan masyarakat dan penjajagan kesepakatan diganti dengan Pengumpulan data fisik dan yuridis calon peserta sebagai dasar identifikasi subyek dan obyek konsolidasi tanah menggunakan data yang dikumpulkan oleh pemerintah daerah/Tim Koordinasi.
E. Penetapan lokasi
Surat Keputusan Bupati/Walikota tentang Penetapan Lokasi Konsolidasi Tanah dalam rangka relokasi melampirkan data subyek dan luas bidang tanah yang akan diterima.
F. Pengumpulan Data Fisik dan Yuridis
Seluruh kegiatan pengukuran dan pemetaan pada tahapan pelaksanaan Konsolidasi Tanah dilakukan pada lokasi relokasi kecuali pengukuran rincikan.
G. Penyusunan Desain Konsolidasi Tanah
1. Musyawarah pra desain dan musyawarah desain tidak dilaksanakan pada konsolidasi tanah dalam rangka relokasi.
2. Pola penentuan posisi bidang tanah peserta ditentukan oleh tim koordinasi atau Pemerintah Daerah.
H. Untuk Pelaksanaan tahapan Pelepasan Hak Atas Tanah , Penegasan Tanah Sebagai Obyek Konsolidasi Tanah, Pemindahan Desain Konsolidasi
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015
35
Tanah Ke Lapangan , Penerbitan Surat Keputusan Pemberian Hak Atas Tanah dan Sertipikasi, tetap sesuai dengan tahapan konsolidasi tanah.
XV. PEMBIAYAAN
Konsolidasi Tanah dapat dibiayai dari :
A. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN); dan/atau
B. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD); dan/atau
C. Swadaya masyarakat (Penerimaan Negara Bukan Pajak);
XVI. PENGAWASAN
Pengawasan pelaksanaan kegiatan konsolidasi tanah secara intern dilakukan oleh Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional.
XVII. PELAPORAN
A. Hasil Kegiatan Dan Pengarsipan
1. Hasil Kegiatan
Hasil Pelaksanaan Kegiatan Konsolidasi Tanah berupa dokumen mencakup hal- hal sebagai berikut:
a. Surat Permohonan Konsolidasi Tanah;
b. Daftar pemilik bidang tanah di calon lokasi konsolidasi tanah;
c. Berita Acara Hasil Musyawarah Peserta;
d. Surat PernyataanPersetujuan Pelaksanaan Konsolidasi Tanah (SP3KT);
e. Usulan Penetapan Obyek Konsolidasi Tanah;
f. Surat Keputusan Bupati/Walikota tentang Penetapan Lokasi Konsolidasi Tanah;
g. Peta Keliling;
h. Peta Topografi dan Penggunaan Tanah;
i. Peta Bidang Tanah/Rincikan Bidang Tanah;
j. Data Subyek dan Obyek Konsolidasi Tanah;
k. Berita Acara Kesepakatan Hasil Identifikasi Subyek dan Obyek Konsolidasi Tanah;
l. Kesepakatan Hasil Desai Konsolidasi Tanah;
m. Daftar Subyek dan Obyek Hasil Desain Konsolidasi Tanah;
n. Berita Acara Kesepakatan Hasil Desain Konsolidasi Tanah;
o. Rencana Blok dan Desain Konsolidasi Tanah;
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015
36
p. Surat Pernyataan Pelepasan Hak Atas Tanah/Garapan dalam rangka Konsolidasi Tanah;
q. Daftar Surat Pernyataan Persetujuan Rencana Konsolidasi Tanah (SPPRKT) dan Daftar Surat Pernyataan Pelepasan Hak Atas Tanah (SPPHAT);
r. Usulan Penegasan Tanah Obyek Konsolidasi Tanah;
s. Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional tentang Penegasan Tanah Obyek Konsolidasi Tanah;
t. Berita Acara Realokasi/Pemindahan Hasil Desain Konsolidasi Tanah ke Lapangan;
u. Surat Keputusan Pemberian Hak Atas Tanah dalam Rangka Konsolidasi Tanah;
v. Sertipikat Hak atas Tanah;
w. Fisik lapang hasil realokasi desain Konsolidasi Tanah;
x. Daftar Penguasaan/Pemilikan Tanah sesudah Konsolidasi Tanah;
y. Dan lain-lain sesuai kebutuhan.
2. Pengarsipan Hasil Kegiatan Konsolidasi Tanah
Arsip asli kegiatan konsolidasi tanah disimpan sebagai warkah di Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah sedangkan salinannya disimpan di Seksi Pengaturan dan Penataan Pertanahan Kantor Pertanahan.
B. Pelaporan
Laporan pelaksanaan kegiatan konsolidasi tanah wajib disampaikan kepada Menteri Agraria Dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Kedeputian Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum up. Direktorat Konsolidasi Tanah Jl. H. Agus Salim No. 58 Jakarta Pusat Kotak Pos 10350 atau email: [email protected], berupa :
1. Laporan Rencana Umum Kegiatan Konsolidasi Tanah (RUK KT)
Laporan ini memuat gambaran umum tentang rencana pelaksanaan kegiatan konsolidasi tanah. Laporan tersebut disertai pengantar yang ditanda-tangani oleh Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan diserahkan pada awal tahun anggaran berjalan (FORM KT-3305).
2. Laporan Kemajuan Pekerjaan Konsolidasi Tanah (KPKT)
Laporan ini memuat kemajuan fisik pelaksanaan konsolidasi tanah sesuai dengan tahapan kegiatan. Laporan tersebut disertai pengantar yang ditanda-tangani oleh Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan diserahkan setiap tri wulan (FORM KT-3321).
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah 2015
37
FORM
KONSOLIDASI TANAH
F-1
FORM KT-3301
Nomor : ......................, .................20..
Lampiran :
Perihal : Permohonan Konsolidasi
Tanah
Kepada Yth:
Kepala Kantor Pertanahan
Kabupaten/Kota*) ................
di.........................
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : ................................................................................................
Pekerjaan : ................................................................................................
Tempat/Tgl. Lahir : ................................................................................................
Alamat : ................................................................................................
....................................................Telp/HP...............................
Dalam hal ini bertindak dan atas nama diri sendiri/selaku kuasa dari:
Nama : ................................................................................................
Pekerjaan : ................................................................................................
Tempat/Tgl. Lahir : ................................................................................................
Alamat : ................................................................................................
....................................................Telp/HP...............................
Berdasarkan surat kuasa Nomor .....................................tanggal .........................dengan ini
mengajukan permohonan Konsolidasi Tanah atas bidang tanah Kami*):
1. HM/HGB/HP Nomor : ...................................../...........................................
2. Milik Adat : .................................................................................
3. Garapan TN : .................................................................................
seluas ± ..............m2 terletak di:
Blok/Jl. : ................................................. RT/RW: ......../.........
Desa/Kelurahan*) : .....................................................................................
Kecamatan : .....................................................................................
Kabupaten/Kota*) : .....................................................................................
Untuk melengkapi permohonan dimaksud, bersama ini kami lampirkan:
1. Surat Kuasa (jika dikuasakan).
2. Foto kopi identitas diri (KTP)
3. Foto kopi bukti hak.
4. Foto kopi SPT PBB Tahun terakhir.
5. ......................................................................................................................
6. ......................................................................................................................
Hormat kami,
........................................
Ket: *) coret yang tidak perlu
Bila Mewakili lebih dari 1, data dapat dalam bentuk terlampir.
F-2
FORM KT-3301 a
S U R A T - K U A S A Nomor : .................................
Kami yang bertanda tangan dibawah ini :
N a m a : ...................................
Umur : ........... Tahun
Pekerjaan : .................................................
Alamat : .................................................
Untuk selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa.
1. N a m a : ................................................
Umur : ........... Tahun
Pekerjaan : .................................................
Alamat : .................................................
2. N a m a : .................................................
Umur : .......... Tahun
Pekerjaan : .................................................
Alamat : .................................................
Untuk selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa.
Selanjutnya Pihak Pemberi Kuasa dengan ini memberikan Kuasa Khusus
kepada Penerima Kuasa melakukan hal – hal sebagai berikut :
1. Menghadiri Rapat/Pertemuan dengan seluruh Pihak–Pihak yang berkompeten dalam
rangka pelaksanaan Konsolidasi Tanah.
2. Menyampaikan pendapat, saran, pertimbangan dalam rapat/pertemuan dalam rangka
pelaksanaan Konsolidasi Tanah.
3. Menandatangani surat permohonan menjadi peserta konsolidasi tanah.
4. Menyerahkan surat-surat yang diperlukan dalam pelaksanaan konsolidasi tanah.
5. Menandatangani surat-surat yang berkaitan dengan pelaksanaan konsolidasi tanah.
6. .......................................................................................................................................*)
Demikian Surat Kuasa Khusus ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
.............., ....................20.....
Penerima Kuasa Pemberi Kuasa : Meterai
Rp 6 000
............................ ..............................
Catatan
*) Isi surat kuasa disesuaikan dengan kebutuhan pemberi kuasa kepada penerima kuasa
F-3
FORM KT-3302
DAFTAR PEMILIK BIDANG TANAH DI CALON LOKASI KONSOLIDASI TANAH
No. Nama Alamat Luas
Tanah
(m2)*
Batas Persil
a. sebelah Utara
b. Sebelah Timur
c. Sebelah Selatan
d. Sebelah Barat
a. Bukti
Penguasaan
Tanah
b. Nomor
Hak/Persil
Keterangan
*)
1 2 3 4 5 6 7
..........................., tanggal .......................20..............
Wakil Peserta Tanda Tangan
1. ( ) 2. ( )
*) dapat diisi tentang data perubahan hak pelunasan pajak dan lain-lain yang perlu dicantumkan
)* Luas sebagaimana tercantum dalam bukti pemilikan/penguasaan tanah
F-4
FORM KT-3303
BERITA ACARA HASIL MUSYAWARAH
CALON PESERTA KONSOLIDASI TANAH
Pada hari ini......................tanggal............................bulan.................Tahun............bertempat di
.........................telah dilaksanakan musyawarah antara calon peserta Konsolidasi Tanah dengan Tim
Koordinasi dalam rangka pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Desa/Kelurahan*)
......................Kecamatan .........................Kabupaten/Kota*) ........................ dengan hasil kesepakatan
sebagai berikut:
Dari jumlah pemilik bidang tanah sebanyak ...... orang (.....%) yang memiliki ..... bidang dengan luas
± ......(Ha/m2) (....%) yang setuju ..... orang (....%) dan tidak setuju ...... orang (....%) dilaksanakan
Konsolidasi Tanah dengan kesepakatan para pemilik bidang tanah di calon lokasi Konsolidasi Tanah
menyetujui sebagai berikut **):
1. memberikan Sumbangan Tanah Untuk Pembangunan (STUP) sebesar ......% (sesuai
kesepakatan) yang akan dipergunakan untuk prasana dan sarana
berupa.............................................................................. dan Tanah Pengganti Biaya
Pelaksanaan (TPBP) (sesuai hasil kesepakatan).
2. prasarana dan sarana berupa:
a. ......................(contoh: jalan) ...................... diberikan hak atas tanah kepada
........................ (Pemerintah Daerah Kab/Kota) .................
b. .................................................. diberikan hak atas tanah kepada
...........................................
3. TPBP sebesar.... m2 dikelola oleh Organisasi Peserta dan ditetapkan pemanfaatannya sesuai
kesepakatan serta hak atas tanahnya diterbitkan atas nama peserta Konsolidasi Tanah.
4. .........................................................................................................................................
5. .........................................................................................................................................
Dengan Berita Acara ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
................................................, tanggal ................ 20....
Tim Koordinasi Tanda Tangan
1. ( )
2. ( )
3. ( )
4. ( )
5. ( )
6. ( )
7. ( )
8. ( )
9. ( )
10. ( )
11. : Wakil peserta ( )
12. : Wakil peserta ( )
Ket: *) coret yang tidak perlu
**) dipergunakan sesuai kebutuhan (contoh rencana blok, penetapan kaveling
baru dan STUP)
F-5
FORM KT-3304
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN
PELAKSANAAN KONSOLIDASI TANAH (SP3KT)
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : ................................................................................................
Pekerjaan : ................................................................................................
Tempat/Tgl. Lahir : ................................................................................................
Alamat : ................................................................................................
................................................................................................
Selaku pemilik/penggarap*) atas bidang tanah Kami*):
1. HM/HGB/HP Nomor : ...................................../...........................................
2. Milik Adat : .................................................................................
3. Garapan TN : .................................................................................
seluas ± ..............m2 terletak di:
Blok/Jl. : ................................................. RT/RW: ......../.........
Desa/Kelurahan*) : .....................................................................................
Kecamatan : .....................................................................................
Kabupaten/Kota*) : .....................................................................................
Dengan batas-batas sebagai berikut:
a. Sebelah Utara : .....................................................................................
b. Sebelah Timur : .....................................................................................
c. Sebelah Selatan : .....................................................................................
d. Sebelah Barat : .....................................................................................
dengan ini menyatakan sepakat atau setuju:
1. dilaksanakan penataan bidang tanah melalui Konsolidasi Tanah.
2. bersedia/sanggup memberikan Sumbangan Tanah Untuk Pembangunan (STUP)
sebesar ±......% (sesuai kesepakatan) yang akan dipergunakan untuk prasarana dan
sarana serta Tanah Pengganti Biaya Pelaksanaan (TPBP) (sebutkan peruntukkan STUP
sesuai hasil kesepakatan musyawarah). 3. Kesanggupan menyelesaikan kewajiban sesuai ketentuan yang berlaku.
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan sebenarnya untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.
....................,................20.....
Yang Membuat Pernyataan
Materai
...................................
Ket: *) coret yang tidak perlu
F-6
FORM KT-3305
LAPORAN RENCANA UMUM KEGIATAN
KONSOLIDASI TANAH (RUK KT)
I. URAIAN UMUM
1. Nama Kegiatan :
2. Pelaksana :
(Sebutkan siapa pelaksana kegiatan tersebut, jika berbentuk kerjasama antar beberapa instansi,
sebutkan instansi yang terlibat dan bertanggungjawab dalam hal apa).
3. Jenis Konsolidasi Tanah : Non Pertanian/Pertanian *)
4. Lokasi Kegiatan :
a. Letak (Kode Lokasi: _ _ . _ _ . _ _ . _ _ . _ _ ) 1) Desa/Kelurahan :
2) Kecamatan :
3) Kabupaten/Kota :
4) Provinsi :
b. Luas lokasi : Ha (m2)*)
Jumlah luas bidang tanah : Ha (m2)*)
Jumlah bidang tanah : bidang tanah
Jumlah pemilik bidang tanah : orang
5. Peta Petunjuk Letak Lokasi (terlampir)
(Peta tersebut minimal menunjukan letak lokasi terhadap Ibukota Kabupaten/Kota, Kota
Kecamatan dan Desa/Kelurahan dengan ukuran folio).
II. GAMBARAN UMUM KONDISI LOKASI
1. Tabel Perkiraan Jenis Penggunaan Tanah. No Jenis Penggunaan Luas (Ha) (%) Ket
1.
2.
3.
4.
dst
J u m l a h
2. Peta Penggunaan pada lokasi seperti terlampir.
(Skala Peta Minimal 1:25.000, makin detail makin baik)
3. Kondisi Geografi
a) Topografi : datar, miring, bergelombang, berbukit *)
b) Ketinggian : 0-50, 50-100, 100-250, 250-500, >500 *)
4. Kondisi Prasarana/Sarana
a. Tabel 2. Jenis dan luas jalan. No Jenis Jalan Lebar(m) Panjang
(m)
Luas
(m2)
Ket
1.
2.
3.
dst
J u m l a h
b. Tabel 3. Sarana. No Jenis Sarana Luas (m
2) Jumlah
(Unit))
Ket
1.
dst
J u m l a h
F-7
5. Kondisi Penguasaan Tanah.
a. Tabel 4. Status dan Pemilikan Tanah. No Status Tanah Luas
(Ha/m2)
Jumlah
Bidang
(Persil))
Jumlah
Pemilik/
Penggarap
(KK)
Ket
1.
2.
Tanah Negara
Tanah Hak
a. Hak Milik
Adat
b. Hak …. c. Hak …..
J u m l a h
b. Rata-rata luas penguasaan/pemilikan: Ha/KK
6. Kondisi Transportasi.
a. Jarak lokasi dengan jalan akses terdekat :
b. Jarak lokasi dari
1) Pusat Desa/kelurahan :
2) Pusat Kecamatan :
3) Ibukota Kab/Kota :
c. Ketersediaan sarana transportasi :
d. Alat transportasi dominan :
7. Harga rata-rata tanah pada lokasi (NJOP) : Rp. ………..….. .. /Ha/m2 *)
III. KESEPAKATAN PEMERINTAH DAERAH (BUPATI/WALIKOTA)
1. .......................................(Tindak lanjut konsolidasi tanah dalam pembangunan prasarana dan
sarana)
2. .......................................(Aktivitas usaha masyarakat oleh dinas teknis)
IV. URAIAN MENGENAI RESPON MASYARAKAT DAN PEMERINTAH
1. Masyarakat Pemilik Tanah
a. Jumlah pemilik bidang tanah : + orang
b. Perkiraan jumlah yang setuju : + orang, atau %.
c. Perkiraan jumlah yang tidak setuju : + orang , atau %.
2. Tanggapan Pemerintah
a.Camat :
b. Kepala Desa/Lurah :
V. RENCANA UMUM KONSOLIDASI TANAH
1. Sasaran pembangunan yang ingin dicapai:
(Jelaskan secara lebih spesifik dalam rangka pembangunan apa, Konsolidasi Tanah
dilaksanakan pada loksi tersebut, sebagai contoh misalnya: a. Dalam rangka penataan wilayah
kumuh, b. Pengadaan infrasutruktur/sarana. c. Pengadaan pemukiman baru, d. Perluasan
Perkebunan Rakyat. e. dan lain-lain).
2. Gambaran Umum Ketentuan Rencana Umum Tata Ruang Wilayah sekitar Lokasi
a. Menurut PERDA No……….Tahun …….. b. Rencana Peruntukan pada lokasi:
c.Rencana Prasarana/sarana menurut PERDA (uraikan secara singkat).
3. Rencana Blok Secara Umum:
a. Tabel 5. Peruntukan Blok secara Umum Setelah Konsolidasi Tanah.
No. Rencana Peruntukan Blok Luas (Ha/m2) Ket
1.
2.
3.
Perumahan/pertanian
Prasarana jalan
Taman
F-8
4. Sarana
……………….. …………………
J u m l a h
a. Peta Rencana Blok secara umum seperti Terlampir:
4. Perkiraan Perhitungan Tambahan Sumbangan Tanah Untuk Pembangunan (STUP).
Berdasarkan Rencana Blok secara umum tersebut dihitung perkiraan tambahan STUP yang
diperlukan, yaitu seperti pada Tabel 6.
Tabel 6. Perhitungan Perkiraan Sumbangan Tanah Untuk Pembangunan
Luas Tanah Semula Luas Tanah Sesudah Konsolidasi Tanah S T U P Ket
(Ha) (Ha) L u a s (Ha) %
Jalan Sarana Kaveling Jalan Sarana TPBP Kaveling Jalan Sarana TPBP Jalan Sarana TPBP Total
Sosekbud sosekbud Umum Sosekbud Sosekbud
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
A B C D E F G D-A E-B F D-A E-B F D-A +
C C C C
X 100% X 100% E-B +
C
F
C
X 100%
5. Perkiraan harga rata-rata tanah sesudah dikonsolidasi: Rp............/m
2
6. Rencana Biaya
a. Jumlah biaya :
b. Sumber biaya : (uraikan besar biaya menurut sumbernya dan secara umum untuk membiayai bidang apa saja).
c. Tahun anggaran :
7. Rencana Waktu Pelaksanaan :
V. KESIMPULAN
a. Kesimpulan
b. Saran Tindak Lanjut
……………, …………..20…
Penanggungjawab Kegiatan
(……………………………………) Catatan:
*) pilih salah satu/coret yang tidak perlu
Kode Lokasi 10 digit, 8 digit pertama mengikuti ketentuan penomoran buku tanah/sertipika hak atas tanah dengan isian
sebagai berikut:
1. dua digit pertama untuk kode Provinsi
2. dua digit kedua untuk kode kabupaten/kota
3. dua digit ketiga untuk kode kecamatan
4. dua digit keempat untuk kode desa/kelurahan
5. dua digit kelima untuk lokasi Konsolidasi Tanah ke
(Bersifat optional)
F-9
FORM KT-3306
………………, ……...............… 20 Nomor : Sifat : Lampiran : …. Perihal : Usulan Penetapan Obyek
Konsolidasi Tanah di Desa/Kelurahan*) …….., Kecamatan ………Kabupaten……. Provinsi …………
Kepada Yth. Bupati/Walikota …………. di. ………………
Dalam rangka kegiatan Konsolidasi Tanah, dengan ini kami mengajukan permohonan penetapan
Obyek Konsolidasi Tanah yang terletak di Desa/Kelurahan*) ..………, Kecamatan……………., Kabupaten/Kota*)………….Provinsi…………..seluas……Ha./m
2*).
Sebagai bahan pertimbangan bersama ini kami lampirkan:
1. Daftar Pemilik Bidang Tanah. 2. Daftar Surat Pernyataan Persetujuan Konsolidasi Tanah (lampirkan foto copy) 3. Berita Acara Musyawarah 4. Peta Keliling lokasi Konsolidasi Tanah. 5. Peta Situasi lokasi Konsolidasi Tanah. 6. Peta Rencana Umum Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota*) ………... 7. …….
Demikian untuk menjadi maklum dan atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
KEPALA KANTOR PERTANAHAN
KABUPATEN/KOTA……………………
(……………………………..) Tembusan disampaikan kepada Yth.: 1. Menteri Agraria Dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
Cq. Deputi Bidang Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum di Jakarta
2. Gubernur Provinsi ………………di ……………. 3. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi …… di …………
4. Ketua Bapeda ………………di ………….. 5. Arsip
Ket: *) coret yang tidak perlu
F-10
FORM KT-3307
SURAT KEPUTUSAN
BUPATI/WALIKOTA*)……………………… NOMOR : …………….
TENTANG
PENETAPAN LOKASI KONSOLIDASI TANAH
DI DESA/KELURAHAN………. KECAMATAN ……..…. KABUPATEN/KOTA*) ………………………
MENIMBANG : 1. bahwa pemanfaatan dan penggunaan tanah di
Kabupaten/Kota………………… harus ditingkatkan efisiensi/produktifitas
penggunaan tanahnya agar dapat meningkatkan kesejahteraan dan
kemakmuran pemilik tanah dan masyarakat sekitarnya serta menjaga dan
meningkatkan kualitas lingkungannya ;
2. bahwa dalam rangka untuk meningkatkan efisiensi/produktifitas penggunaan
tanah dilaksanakan dengan penataan kembali penguasaan dan penggunaan
tanah melalui kegiatan Konsolidasi Tanah;
3. bahwa untuk melaksanakan kegiatan Konsolidasi Tanah tersebut diatas
maka perlu penetapan lokasi Konsolidasi Tanah dengan Surat Keputusan
Bupati/Walikota*)…………….;
MEMPERHATIKAN : Hasil musyawarah antara calon peserta Konsolidasi Tanah dengan Tim
Koordinasi dalam rangka pelaksanaan Konsolidasi Tanah di
Desa/Kelurahan*) …………….,Kecamatan.…………… Kabupaten/Kota*) tanggal …………… tentang Konsolidasi Tanah.
MENGINGAT : 1. Ketetapan MPR RI No.IX/MPR/2001 tentang Pembaharuan Agraria dan
Pengelolaan Sumberdaya Alam.
2. Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-
pokok Agraria;
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan
Permukiman*);
5. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi
Pembangunan untuk Kepentingan Umum;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan
Tanah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2010 tentang Jenis dan Tarif Atas
Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Badan
Pertanahan Nasional;
8. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor
4 Tahun 1991 tentang Konsolidasi Tanah. Peraturan Kepala Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2006 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional
dan Kantor Pertanahan jo. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional
Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas
Subbagian dan Seksi Pada Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional
dan Uraian Tugas Urusan dan Subseksi pada Kantor Pertanahan;
9. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor
1 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia;
F-11
MEMUTUSKAN :
MENETAPKAN
PERTAMA : Lokasi Kegiatan Konsolidasi Tanah di
Desa/Kelurahan*) :……………..……………………
Kecamatan :………………………………….. Kabupaten/Kota*) :………………………………..… Luas : ………… Ha/m2
*) seperti Peta Situasi
terlampir
Jumlah pemilik/peserta :
Jumlah Bidang :
KEDUA : Selama Konsolidasi Tanah dilaksanakan tidak diperkenankan untuk
mengalihkan hak tanah dan atau mendirikan bangunan diatas lokasi
tanpa ijin dari Bupati/Walikota …..…………...
KETIGA : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini maka
akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.
DITETAPKAN : …………….. PADA TANGGAL : …………….
BUPATI/WALIKOTA*)..…… ………..
………………………………. NIP. .
Tembusan disampaikan kepada Yth. :
1. Menteri Agraria Dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
Cq. Deputi Bidang Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum di Jakarta
2. Gubernur Provinsi …………… di …………….. 3. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi……, di ………….. 4. Ketua Bapeda Provinsi ……………di ……………. 5. Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota*) …………….. di …………………. 6. Ketua Bapeda Kabupaten/Kota *)……………… di ………………
7. Camat yang bersangkutan.
8. Peserta yang bersangkutan
Ket: *) coret yang tidak perlu
F-12
FORM KT-3308
BERITA ACARA KESEPAKATAN
HASIL IDENTIFIKASI SUBYEK DAN OBYEK
KONSOLIDASI TANAH
Pada hari ini......................tanggal............................bulan.................Tahun............bertempat di
.........................telah dilaksanakan musyawarah antara peserta Konsolidasi Tanah dengan Tim
Koordinasi dalam rangka kesepakatan hasil identifikasi subyek dan obyek konsolidasi tanah di
Desa/Kelurahan*) ......................Kecamatan .........................Kabupaten/Kota*) ........................ dengan
hasil kesepakatan sebagai berikut:
Para pemilik bidang tanah di lokasi Konsolidasi Tanah menyetujui sebagai berikut **):
1. Menyetujui bentuk, letak dan luas hasil pengukuran sebagaimana tercantum di dalam peta
terlampir.
2. Menyatakan kebenaran bukti-bukti kepemilikan/penguasaan yang dipunyai sebagaimana
tercantum dalam daftar lampiran.
3. Apabila ada ketidaksamaan dengan sebagaimana tercantum dalam peta maupun daftar lampiran
segera diklarifikasikan kepada tim koordinasi.
4. Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari tidak ada keberatan, maka hasil identifikasi subyek
dan obyek dinyatakan sepakat.
Berita Acara ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
................................................, tanggal ................ 20....
Tim Koordinasi Tanda Tangan
1. ( )
2. ( )
3. ( )
4. ( )
5. ( )
6. ( )
7. ( )
8. ( )
9. ( )
10. ( )
11. : Wakil peserta ( )
12. : Wakil peserta ( )
Ket: *) coret yang tidak perlu
**) dipergunakan sesuai kebutuhan (contoh rencana blok, penetapan kaveling
baru dan STUP)
Berita Acara Kesepakatan ini diumumkan di Kantor Pertanahan dan Kantor Desa/Kelurahan
Setempat.
F-13
FORM KT-3309
IDENTIFIKASI SUBYEK DAN OBYEK KONSOLIDASI TANAH
1. Subyek (Peserta) Konsolidasi Tanah:
Nama :………… ……………………………………………………. No.KTP/Bukti diri : ………… ……………………………………………………
Pekerjaan : ………………………………………………………………. Tempat/Tgl Lahir : ………………………………………………………………. Alamat : ………………………………………………………………. ……………………………………Telp./HP…………………
2. Obyek (Bidang Tanah) Konsolidasi Tanah:
Status Tanah :……………………………………… terletak di: Blok/Jl. : ……………………………………………RT/RW:…./….. Desa/Kelurahan*) : …………………………………………………………….. Kecamatan : …………………………………………………………….. Kabupaten/Kota*) : ……………………………………………………………..
3. Sketsa Bidang Tanah :
4. Batas Bidang Tanah Batas-batas: Nama Tetangga Batas
1. Sebelah Utara
2. Sebelah Timur
3. Sebelah Selatan
4. Sebelah Barat
5. Data Kepemilikan dan Penguasaan Tanah
a. Sertipikat : HM/HGB/.. No……/…..…….. tanggal ……………
Atas nama : …………………………………………………………. b. Warisan :
Nama pewaris : ……….………………. Meninggal tahun: ………. Surat Wasiat/Keterangan Waris : ………………………..**)(buatkan bila tidak ada)
c. Hibah/Pemberian : Nama pemberi hibah: ………………………………….. Dilakukan dengan surat dibawah tangan/akta PPAT/Lisan*)**)
Tanggal :……………….. No.Akta PPAT: ………………….……………………
Nama PPAT : …………………………………………………………………….. (Bila dilakukan dengan lisan buatkan surat pernyataan**)
d. Pembelian dengan: Surat dibawah tangan/kuitansi/akta PPAT/Lisan*)**)
Tanggal :………………..... No. Akta PPAT: ………………….……………………
Nama PPAT : …………………………………………………………………….. e. Lain-lain sebutkan:
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
6. Bukti Perpajakan:
Petok/LeterC,Girik/Kititir/Verponding/Verponding Indonesia/IPEDA/PBB/ SPPT*)**)
Nomor:…………………………..…… tahun/tanggal ……………….. Luas Tanah :………………m
2, NJOP/m
2: Rp. …………………. 7. Riwayat Penguasaan:
F-14
a. Pada tahun 1960 dikuasai/dimiliki oleh ………………………………………
b. Berikutnya pada tahun ………….. oleh ……………………………………… diperoleh dengan cara …………………………………………………………
(tulis riwayat kepemilikan/penguasaan sampai pada kepemilikan/penguasaan Subyek KT)
c. Penggunaan tanah saat ini: ……………..………………………………………
8. Bangunan di atasnya : ada/tidak ada*) (kalau ada sebutkan)…………………………. 9. Sengketa atas tanah : ada/tidak ada*) (kalau ada uraikan) ……………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………………………………………………………..
………….., …………..20... SATGAS PELAKSANAAN
KONSOLIDASI TANAH*)
…………….. NIP.
Menyetujui:
PESERTA KONSOLIDASI TANAH
…………………..
*) Sesuai Jumlah Petugas pada Satuan Tugas
F-15
FORM KT-3310
DATA SUBYEK DAN OBYEK KONSOLIDASI TANAH
No.
a. Nama Peserta
b. Tempat/Tgl. Lahir
Alamat Tempat Tinggal:
a. Jl./Blok
b. Desa/Kelurahan
c. Kecamatan
d. Kabupaten
Bukti Penguasaan/Kepemilikan SPPT Batas Bidang Tanah:
a. Sebelah Utara
b.Sebelah Timur
c.Sebelah Selatan
d.Sebelah Barat
Keterangan
a. Status Tanah
b. Bukti Penguasaan/
No Hak/Persil
Luas
Tanah
(m2)
No.SPPT a. Luas
Tanah
(m2)
b. NJOP/m2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. a.
b.
a.
b.
c.
d.
a.
b.
a.
b.
a.
b.
c.
d.
2.
3.
……………, ……………20...
SATGAS PELAKSANAAN KONSOLIDASI TANAH
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN/KOTA*) ……….. KETUA
(………………………….) NIP…………………….
*) luas bidang hasil pengukuran.
Data Hasil Identifikasi Subyek dan Obyek diumumkan dengan dilampirkan peta pengukuran bidang awal
F-16
FORM KT-3311
BERITA ACARA KESEPAKATAN
HASIL DESAIN KONSOLIDASI TANAH
Pada hari ini......................tanggal............................bulan.................Tahun............bertempat di
.........................telah dilaksanakan musyawarah antara peserta Konsolidasi Tanah dengan Tim
Koordinasi dalam rangka kesepakatan hasil desain konsolidasi tanah di Desa/Kelurahan*)
......................Kecamatan .........................Kabupaten/Kota*) ........................ dengan hasil
kesepakatan sebagai berikut:
Para pemilik bidang tanah di lokasi Konsolidasi Tanah menyetujui sebagai berikut **):
1. Menyetujui bentuk, letak dan luas hasil penataan sebagaimana tercantum di dalam peta
desain Konsolidasi Tanah terlampir.
2. Apabila tidak setuju dengan bentuk, letak dan luas sebagaimana tercantum dalam peta
desain maupun daftar subyek dan obyek desain konsolidasi tanah, segera diklarifikasikan
kepada tim koordinasi.
3. Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari tidak ada keberatan, maka bentuk, letak dan
luas sebagaimana tercantum dalam peta desain Konsolidasi Tanah dinyatakan sepakat.
Berita Acara ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
................................................, tanggal ................ 20....
Tim Koordinasi Tanda Tangan
1. ( )
2. ( )
3. ( )
4. ( )
5. ( )
6. ( )
7. ( )
8. ( )
9. ( )
10. ( )
11. : Wakil peserta ( )
12. : Wakil peserta ( )
Ket: *) coret yang tidak perlu
**) dipergunakan sesuai kebutuhan (contoh rencana blok, penetapan kaveling
baru dan STUP)
Berita Acara Kesepakatan ini diumumkan di Kantor Pertanahan dan Kantor
Desa/Kelurahan Setempat.
F-17
FORM KT-3312
KESEPAKATAN HASIL DESAIN KONSOLIDASI TANAH
Yang bertanda tangan di bawah ini
Nama : ……… ……………………………………………………. No.KTP/Bukti diri : ………… ……………………………………………………
Pekerjaan : ………………………………………………………………. Tempat/Tgl Lahir : ………………………………………………………………. Alamat : ………………………………………………………………. ……………………………………Telp./HP…………………
menyatakan menerima hasil desain Konsolidasi Tanah, sebagai berikut:
Luas bidang awal : …………………M2.
Luas hasil desain : …………………M2.
No. dalam peta bidang tanah awal : ...........
No. dalam peta desain : ...........
Terletak di
Blok/Jl. : ……………………………………………RT/RW:…./….. Desa/Kelurahan*) : …………………………………………………………….. Kecamatan : …………………………………………………………….. Kabupaten/Kota*) : ……………………………………………………………..
Batas Bidang Tanah : Batas-batas: Nama Tetangga Batas
1. Sebelah Utara
2. Sebelah Timur
3. Sebelah Selatan
4. Sebelah Barat
Kesepakatan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
………….., ……....……..20... SATGAS PELAKSANAAN
KONSOLIDASI TANAH
…………….. NIP.
Mengetahui:
PESERTA KONSOLIDASI TANAH
…………………..
*) Sesuai Jumlah Petugas pada Satuan Tugas
F-18
FORM KT-3313
DAFTAR SUBYEK DAN OBYEK HASIL DESAIN KONSOLIDASI TANAH
No.
c. Nama Peserta
d. Tempat/Tgl.
Lahir
Alamat Tempat Tinggal:
a. Jl./Blok
b. Desa/Kelurahan
c. Kecamatan
d. Kabupaten
Luas Bidang Awal Batas Bidang
Tanah:
a. Sebelah Utara
b.Sebelah Timur
c.Sebelah
Selatan
d.Sebelah Barat
Luas Hasil Desain Batas Bidang Tanah:
a. Sebelah Utara
b.Sebelah Timur
c.Sebelah Selatan
d.Sebelah Barat
Keterangan
No.
(dalam peta
bidang
tanah awal)
Luas
Tanah
(m2)
No.
(dalam
peta
desain)
a. Luas
Tanah
(m2)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. a.
b.
a.
b.
c.
d.
a.
b.
a.
b.
c.
d.
a.
b.
c.
d.
2.
3.
……………, ……………20...
SATGAS PELAKSANAAN KONSOLIDASI TANAH
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN/KOTA*) ……….. KETUA
(………………………….) NIP…………………….
*) luas bidang hasil pengukuran.
Data Hasil Identifikasi Subyek dan Obyek diumumkan dengan dilampirkan peta pengukuran bidang awal
F-19
FORM KT-3314
SURAT PERNYATAAN PELEPASAN HAK ATAS TANAH/GARAPAN
DALAM RANGKA KONSOLIDASI TANAH
DI DESA/KELURAHAN*) ………….. KECAMATAN ………… KABUPATEN/KOTA *)….……
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : ………………………………………………………………. Pekerjaan : ………………………………………………………………. Tempat/Tgl Lahir : ………………………………………………………………. Alamat : …………………………………………………… RT/RW:…./….. ……………………………………Telp./HP…………………. Selaku peserta (sesuai dengan Surat Pernyataan Persetujuan Rencana Konsolidasi Tanah
tanggal ........... yang memiliki/menguasai sebidang tanah hak/tanah negara*) yang terletak di :
Blok/Jl. : ………………………………………RT/RW:…./….. Desa/Kelurahan*) : ……………………………………………………….. Kecamatan : ……………………………………………………….. Kabupaten/Kota*) : ……………………………………………………….. Dengan batas-batas sebagai berikut:
a. Sebelah Utara : ………………………….. b. Sebelah Selatan : ………………………….. c. Sebelah Barat : ………………………….. d. Sebelah Timur : ………………………….. dengan bukti kepemilikan/penguasaan berupa:
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
Dengan ini menyatakan melepaskan hak atas tanah/bekas milik adat/penguasaan atau garapan
tanah negara*) atas tanah kami kepada negara di hadapan Kepala Kantor Pertanahan
Kabupaten/Kota dalam rangka penataan bidang tanah melalui kegiatan Konsolidasi Tanah,
dengan ketentuan syarat sebagai berikut :
1. Pemerintah dalam hal ini Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia melalui Kantor
Pertanahan Kabupaten/Kota*) ……….akan menyerahkan kembali hasil penataan tersebut
kepada peserta dengan memberikan hak sesuai dengan peraturan yang berlaku.
2. Saya bersedia memberikan/menyerahkan Sumbangan Tanah Untuk Pembangunan (STUP)
sebesar +……… % dari hasil pengukuran bidang tanah sebelum penataan tanah dan
diberikan kepada penerima prasarana dan sarana sebagaimana Berita Acara Musyawarah.
3. ......................................(Hal-hal lain yang menjadi kesepakatan bersama).
Demikian pernyataan pelepasan hak atas tanah ini dibuat dengan sebenarnya untuk
dipakai sebagai dasar penataan bidang tanah melalui kegiatan Konsolidasi Tanah..
………….. ,tgl …………….20... Yang membuat pernyataan
Materai 6000
……………………. saksi-saksi :
1. ………………… (……….) 2. ………………… (………..)
Diketahui
Kepala Kantor Pertanahan
Kabupaten/Kota*) ………………
…………………………. *) Coret yang tidak perlu
F-20
FORM KT-3314a
SURAT PERNYATAAN PENERIMAAN PELEPASAN HAK ATAS
TANAH/GARAPAN DALAM RANGKA KONSOLIDASI TANAH
Pernyataan Nomor ……………………
Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota*) …………………….. dengan ini :
1. Menyatakan menerima pelepasan hak atas tanah/bekas milik adat/penguasaan atau
garapan tanah negara*) (sesuaikan dengan status tanah, apabila sudah bersertipikat
sebutkan nomor/desa sertipikatnya), dari saudara :
Nama : ………………………
Umur : ………………………
Alamat : ………………………
Status Tanah : ………………………
Persil No. : ………………………
Tanda Bukti : ………………………
Letak Tanah : Jl./Blok : ………………. RT/RW: …./…. Desa : ……………….
Kecamatan : ………………. Kabupaten : ……………….
2. Bahwa pemilik/penggarap*) bidang tanah yang telah melepaskan hak atas tanahnya
tersebut diatas, berhak dan akan diberikan kembali tanah yang telah dilepaskan tersebut pada kaveling lokasi yang disepakati bersama, dengan luas dikurangi dengan Sumbangan Tanah Untuk Pembangunan (STUP) sebesar ……… % dari
luas tersebut sesuai dengan Berita Acara Hasil Musyarawah.
…………………., …………..20.….. KEPALA KANTOR PERTAHANAN
KABUPATEN/KOTA*)…………….
…………………………. NIP.
*) Coret yang tidak perlu
F-21
FORM KT-3315
TANDA TERIMA PENYERAHAN BERKAS
DALAM RANGKA KONSOLIDASI TANAH
KABUPATEN/KOTA*) ……….. Nomor :
Tanggal :
Satuan Tugas Pelaksanaan Konsolidasi Tanah Kabupaten/Kota*)……………… telah menerima berkas-berkas bukti kepemilikan/penguasaan tanah untuk atas
nama:…………………………………………………….. …………………………………. Yang terdiri dari berkas-berkas sebagai berikut:
No. Berkas Yang Diterima Keterangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Foto copy KTP/………………………………………. Asli/foto copy ……………………………………………………
...................................................................................................
……………………, ………….20...
Yang Menerima
SATGAS PELAKSANAAN KONSOLIDASI TANAH
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN/KOTA*) ………..
(………………………….)
NIP…………………….
Ket: *) coret yang tidak perlu
F-22
FORM KT-3316
DAFTAR SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN RENCANA KONSOLIDASI TANAH
(SPPRKT) DAN DAFTAR SURAT PERNYATAAN PELEPASAN HAK ATAS TANAH
(SPPHAT)
No.
Nama Peserta
Alamat
a. Jl./Blok
b. Desa/Kel.
c. Kecamatan
d. Kabupaten
Bukti
Penguasaa/Kepemilikan
Tanggal
SPPRKT
Tanggal
SPPHAT Ket.
a. Status Tanah
b. Bukti
Penguasaan/
No
Hak/Persil
Luas
Tanah
(m2)
1 2 3 4 5 9
1. a.
b.
c.
d.
a.
b.
2. a.
b.
c.
d.
a.
b.
3.
F-23
FORM KT-3317
………………, ……… 20 Nomor : Sifat : Lampiran : …. Perihal : Usulan Penegasan Obyek
Konsolidasi Tanah di Desa/Kel. …….., Kec ……Kabupaten…….Provinsi …………
Kepada Yth. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi …………. di. ………………
Dalam rangka kegiatan Konsolidasi Tanah, dengan ini kami mengajukan permohonan Penegasan Obyek Konsolidasi Tanah atas tanah yang terletak di Desa/Kel………… ………,Kecamatan……………., Kabupaten/Kota*)………….Provinsi…………..seluas………………Ha./m2
*)
Sebagai bahan pertimbangan bersama ini kami lampirkan: 1. Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan/Bupati/Walikota*)…………..
No………………. tanggal…………. tentang Penetapan Lokasi Konsolidasi Tanah….. (diisi sesuai Surat Keputusan).
2. Daftar Pemilik Bidang Tanah. 3. Daftar Surat Pernyataan Persetujuan Konsolidasi Tanah dan Daftar Surat Pernyataan
Pelepasan Hak Atas Tanah (lampirkan foto copy) 4. Peta Situasi Konsolidasi Tanah. 5. Peta Penggunaan Tanah. 6. Peta Rencana Umum Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota*) ………... 7. Peta Desain Konsolidasi Tanah. 8. Surat Keterangan Riwayat Tanah yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pertanahan
Kabupaten/Kota.
Demikian untuk menjadi maklum dan atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
KEPALA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN/KOTA*)……………………
(……………………………..) Tembusan disampaikan kepada Yth.:
1. Menteri Agraria Dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
Cq. Deputi Bidang Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum di Jakarta
2. Bupati/Walikota*) ………………di ……………. 3. Ketua Bapeda ………………di ………….. 4. Arsip Ket: *) coret yang tidak perlu
(Bersifat optional)
F-24
FORM KT-3318
SURAT KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN
NASIONAL PROVINSI ………………. NOMOR : ………………….
TENTANG
PENEGASAN TANAH OBYEK KONSOLIDASI TANAH
SELUAS : + Ha./m2*)
DI DESA/KELURAHAN*) :
KECAMATAN :
KABUPATEN/KOTA*) :
PROVINSI :
KEPALA KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN NASIONAL
PROVINSI ……………………
MEMBACA : Surat permohonan penegasan tanah obyek konsolidasi tanah dari Kepala
Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota*)……….., Nomor ……………tanggal ……………………….perihal.................. beserta lampirannya.
MENIMBANG : a. Bahwa tanah yang dimohon penegasan seluas +………….. Ha/m2*)
adalah tanah yang berasal dari tanah milik adat, tanah bersertipikat/tanah negara*) yang terdiri dari ………….. bidang yang dimiliki/dikuasai oleh ……… dkk. (….. orang), yang telah dilepaskan haknya oleh ………….. orang dengan Surat Pernyataan Pelepasan Hak Atas Tanah, terletak di Desa/Kelurahan*) Kecamatan ……………… Kabupaten/Kota …………., Provinsi ………………... selanjutnya akan ditata kemudian diberikan kembali melalui kegiatan konsolidasi tanah.
b. Bahwa tanah tersebut selama ini digunakan oleh pemegang haknya sebagai .................., dan menurut Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota …………………….. adalah wilayah untuk ..............
e. Bahwa sehubungan dengan syarat telah dipenuhi serta peruntukan tanah tersebut sesuai dengan azas-azas dan garis kebijaksanaan pemerintah, maka permohonan dimaksud dapat dikabulkan sehingga perlu diterbitkan keputusannya.
MENGINGAT : 1. Ketetapan MPR RI No.IX/MPR/2001 tentang Pembaharuan
Agraria dan Pengelolaan Sumberdaya Alam.
2. Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar
Pokok-pokok Agraria;
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan
Permukiman*);
4. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah
bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang
Penatagunaan Tanah;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2010 tentang Jenis dan
Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku
pada Badan Pertanahan Nasional;
7. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
Nomor 4 Tahun 1991 tentang Konsolidasi Tanah;
8. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
Nomor 4 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor
F-25
Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan jo.
Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Subbagian dan Seksi
Pada Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Uraian
Tugas Urusan dan Subseksi pada Kantor Pertanahan;
9. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
Nomor 1 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia;
10. Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik
Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 tentang Pelimpahan Kewenangan
Pemberian Keputusan Penegasan Tanah sebagai Obyek
Konsolidasi Tanah.
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
PERTAMA : Menerima pelepasan Hak Atas tanah dari ……………. orang peserta konsolidasi atas tanah seluas ± …………. Ha. terletak di Desa/Kelurahan*) …………………………………., Kecamatan ………………, Kabupaten/Kota*) ………………, Provinsi ………………………. sebagaimana peta lokasi terlampir, sebagai Tanah Obyek Konsolidasi Tanah, yang selanjutnya setelah selesai ditata akan dibagikan kembali dengan suatu hak kepada peserta Konsolidasi Tanah.
KEDUA : Pemberian kembali hak atas tanah dimaksud dalam Diktum PERTAMA, dalam rangka penerbitan sertipikat hak atas tanah dikenakan biaya sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku.
KETIGA : Bahwa pelaksanaan Konsolidasi Tanah ini dibiayai oleh ………………………………………………………………………….., maka kewajiban untuk membayar uang ............ termasuk biaya lain dalam rangka penerbitan Sertipikat dibebankan kepada …………………………………………
KEEMPAT : Menginstruksikan kepada :
1. Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota*) …… untuk :
a. Mencoret dari Daftar Umum/Daftar Buku Tanah pada Kantor Pertanahan Kabupaten……………………… atas persil-persil yang sudah terdaftar haknya dan mencatatnya sebagai tanah yang dikuasai langsung oleh Negara.
b. Menata dan melaksanakan pembagian tanah Objek Konsolidasi Tanah tersebut pada diktum PERTAMA untuk kemudian memberikan hak yang sesuai kepada peserta konso1idasi tanah.
2. Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota*)……. untuk melaksanakan pemberian hak atas tanah kepada peserta konsolidasi tanah dan melaporkan hasil pelaksanaannya kepada Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi ………...
KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini maka akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.
F-26
DITETAPKAN DI :
PADA TANGGAL :
KEPALA KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN NASIONAL
PROVINSI……………………
……………………………
NIP...............................
KEPADA YTH : Kepala Kantor Pertanahan
Kabupaten/Kota*) ………………. di …………………………
Tembusan disampaikan kepada Yth.:
1. Menteri Agraria Dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
Cq. Deputi Bidang Pengaturan dan Penataan Pertanahan di Jakarta
2. Bupati/Walikota*) ………………di ……………. 3. Ketua Bapeda ………………di ………….. 4. Arsip
(Bersifat optional)
F-27
FORM KT-3319
BERITA ACARA
REALOKASI/PEMINDAHAN DESAIN KONSOLIDASI TANAH
KE LAPANGAN
Pada hari ini......................tanggal............................bulan.................Tahun............bertempat di
.........................telah dilaksanakan realokasi/pemindahan desain konsolidasi tanah di
Desa/Kelurahan*) ......................Kecamatan .........................Kabupaten/Kota*) ........................
dengan hasil sebagai berikut:
1. Telah dilaksanakan Pengukuran dan penempatan patok batas kaveling baru setiap peserta
konsolidasi tanah, Prasarana, sarana dan TPBP.
2. Telah dilaksanakan penunjukan bidang tanah kaveling baru kepada masing-masing
peserta konsolidasi tanah.
Berita Acara ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
................................................, tanggal ................ 20....
Tim Koordinasi Tanda Tangan
1. ( )
2. ( )
3. ( )
4. ( )
5. ( )
6. ( )
7. ( )
8. ( )
9. ( )
10. ( )
11. : Wakil peserta ( )
12. : Wakil peserta ( )
Ket: *) coret yang tidak perlu
F-28
FORM KT-3320
SURAT KEPUTUSAN KEPALA KANTOR PERTANAHAN
KABUPATEN/KOTA*)……. NOMOR: ………………
TENTANG
PEMBERIAN HAK ATAS TANAH OBYEK KONSOLIDASI TANAH
DI DESA/KELURAHAN ………………. KECAMATAN…………… KABUPATEN/KOTA*) ……………..
ATAS NAMA ……. DKK. (……..BIDANG)
KEPALA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN/KOTA……
Membaca : b. Surat permohonan Konsolidasi Tanah dari ……. dkk. (….. orang) tanggal …….. beserta lampiran;
c. Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan
Kabupaten/Kota*)….Bupati/Walikota*)…... tanggal …………. Nomor ………….. tentang Penetapan Lokasi Konsolidasi Tanah….. ;
d. Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional
Provinsi tanggal …………… Nomor …………… tentang Penegasan Tanah Obyek Konsolidasi Tanah;
Menimbang : a. Bahwa Sdr. ………….… dkk (…….. orang) selaku peserta Konsolidasi Tanah adalah pemilik/penggarap tanah yang telah
menguasai dan menggunakan tanah yang menjadi Obyek
Konsolidasi Tanah seluas + ….. Ha/m2*) yang terletak di
Desa/Kelurahan*) …………….., Kecamatan ………….., Kabupaten/Kota*)………….., sebagaimana tercantum dalam daftar lampiran Surat Keputusan ini telah memenuhi syarat untuk
diberikan pembagian tanahnya kembali dengan hak ………..; b. Bahwa tanah seluas + ………… Ha/m2
*) semula berstatus hak
………. yang telah dilepaskan haknya, dan telah ditegaskan sebagai Tanah Obyek Konsolidasi Tanah berdasarkan Surat
Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional
tanggal …………… Nomor ……….. tentang….; c. Bahwa tanah tersebut selama ini dipergunakan oleh pemegang
haknya sebagai tanah …………….. dan menurut Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota*)……… Tahun…….. adalah diperuntukan untuk non pertanian/pertanian*);
Mengingat : 1. Ketetapan MPR RI No.IX/MPR/2001 tentang Pembaharuan
Agraria dan Pengelolaan Sumberdaya Alam
2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar
Pokok-pokok Agraria;
3. Undang-undang Nomor 56 Prp. Tahun 1960 tentang Penetapan
Luas Tanah Pertanian;
4. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan
Kawasan Permukiman ;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 224 Tahun 1961 tentang
Pelaksanaan Pembagian Tanah dan Pemberian ganti Kerugian;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2010;
8. Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2013 tentang Badan
F-29
Pertanahan Nasional;
9. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3
Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah;
10. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan
Pemberian Hak atas Tanah dan Kegiatan Pendaftaran Tanah;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
PERTAMA
:
:
Memberikan HakMilik/Hak Guna Bangunan/Hak Pakai (disesuaikan
dengan peraturan perundangan yang berlaku) kepada orang-orang
yang namanya tercantum pada daftar Lampiran Surat Keputusan ini,
masing-masing atas bidang tanah dengan Nomor Identifikasi Bidang
(NIB)/Nomor Kaveling, luas, batas-batasnya dan nomor Peta Situasi
tercantum dalam kolom 4 s/d 8.
KEDUA : Pemberian Hak…………... atas tanah tersebut pada Diktum PERTAMA dikenakan biaya pendaftaran sebesar Rp. …….. sebagaimana tercantum dalam lampiran SK Kepala Kepala Kantor
Pertanahan Kab/Kota tentang Pemberian Hak Atas Tanah.
KETIGA : Lampiran Keputusan ini merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan dari keputusan ini.
KEEMPAT : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan
diadakan perbaikan atau pembetulan sebagaimana mestinya apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kesalahan atau kekeliruan.
DITETAPKAN : …………….. PADA TANGGAL : …………….
KEPALA KANTOR PERTANAHAN
KABUPATEN/KOTA*) ………………………
ttd
(……………………………….) NIP.........................................
Salinan keputusan ini disampaikan kepada Yth :
1. Menteri Agraria Dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia.
Cq. Deputi Bidang Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum di Jakarta
2. Gubernur Provinsi.....................di...............................................
3. Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi ..............di.......................
4. Kepala Kantor Perbendaharaan dan kas Negara .......di...........
5. Bupati/Walikota .......di..................................
6. Yang bersangkutan para peserta konsolidasi tanah
Ket: *) coret yang tidak perlu
F-30
Lampiran Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota*)……….. Nomor : tanggal ……………
No
PENERIMA HAK
TANAH YANG DIBERIKAN
BIAYA
PENDAFTARAN
TANAH
KET
Nama
Tempat Tinggal
a. Jl./Blok &
Desa
b.Kecamatan
c.Kabupaten/Kota
LUAS
TANAH
(m2)
a. NIB
b. Peta Situasi
- Nomor
- Tanggal
c.No.Blok/No.
Kaveling
BATAS :
-Sebelah Utara
-Sebelah Timur
-Sebelah Selatan
-Sebelah Barat
1 2 3 6 7 8 9 10
KEPALA KANTOR PERTANAHAN
KABUPATEN/KOTA*) ………………………
ttd
(……………………………….)
NIP........................................
Ket: *) coret yang tidak perlu
F-31
FORM KT-3321
LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN KONSOLIDASI TANAH (KPKT)
Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi
Laporan ke : B 04/B 05/B 06/B 07/B 08/B 09/B 10*),
Bulan : ................................,
Tahun : .................................
I. UMUM
1. Nama Kegiatan
2. Pelaksana
3. Konsolidasi Tanah
4. Tahun Anggaran
5. Sumber Anggaran
:
: a.
b.
: Non Pertanian/Pertanian )*
:
: a.
b.
7. Rencana selesai tanggal
8. Lokasi Kegiatan
1) Desa/Kel
2) Kecamatan
3) Kab/Kota
4) Propinsi
9. Luas
10. Jumlah
:
:
:
:
:
: Ha/M²)*
: Persil/Bidang
6. Pelaksanaan, mulai tanggal ...........................
11. Peta Petunjuk Lokasi : Terlampir
II. KEMAJUAN PEKERJAAN
III. PENUTUP
( Jelaskan rencana penyelesaian pekerjaan selanjutnya sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang telah
ditetapkan )
............................................., 20........
(.............................................)
)* Pilih salah satu
Target Tahapan Pekerjaan CAPAIAN
Realisasi
(Selesai/
Belum)*
Keterangan/
Kendala dan
Upaya
1. Pemilihan Lokasi
2. Bimbingan Masyarakat
3. Pejajagan Kesepakatan
4. Penetapan Lokasi
5. Identifikasi Subjek dan Objek Konsolidasi tanah
6. Pengukuran dan Pemetaan Keliling
7. Pengukuran dan Pemetaan Rincikan
8. Pengukuran dan Pemetaan Topografi serta pemetaan
serta pemetaan Penggunaan tanah
9. Penyusunan Rencana Blok/Pradesain Konsolidasi
Tanah
10. Penyusunan desain konsolidasi tanah
11. Musyawarah Rencana penetapan kaveling baru (desain
konolidasi tanah)
12. Pelepasan Hak Atas Tanah
13. Penegasan Tanah sebagai objek konsolidasi tanah
14. Realokasi/pemindahan desain konsolidasi tanah ke
Lapangan
15. Penerbitan Surat Keputusan Pemberian Hak Atas Tanah
16. Penerbitan Sertipikat
B 04 : 100 %
B 04 : 100 %
B 04 : 100 %
B 05 : 100 %
B 05 : 100 %
B 06 : 100 %
B 06 : 100 %
B 06 : 100 %
B 07 : 100 %
B 07 : 100 %
B 08 : 100 %
B 09 : 100 %
B 09 : 100 %
B 10 : 100 %
B 10 : 100 %
B 10 : 100 %
F-32
FORM KT-3322
LAPORAN REALISASI FISIK DAN KEUANGAN KEGIATAN KONSOLIDASI TANAH
BULAN ...... TAHUN ...............
BIDANG PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM
KANTOR WILAYAH BPN PROVINSI .......................
REALISASI PELAKSANAAN KEGIATAN KONSOLIDASI TANAH
No. Kegiatan
Target
Bobot
Realisasi Bobot Tertimbang
Fisik Keuangan Fisik Keuangan Fisik Keuangan
Volume (%) Rupiah (%) (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
.....................,................................20..
Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi...........................
.............................................
NIP
F-33
FORM – KT 3323
LAPORAN MONITORING TINDAK LANJUT KONSOLIDASI TANAH (MTLKT)
Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi
Tri Wulan : I /II /III /IV)*
Tahun : .................................
I. UMUM 1. Nama Kegiatan
2. Pelaksana
3. Konsolidasi Tanah
4. Tahun Anggaran
5. Sumber Anggaran
:
: a.
b.
: Non Pertanian/Pertanian )*
:
: a.
b.
7. Lokasi Kegiatan
a. Desa/Kel
b. Kecamatan
c. Kab/Kodya
d. Propinsi
8. Luas
9. Jumlah
:
:
:
:
:
: Ha/M²)*
: Persil/Bidang
6. Waktu pelaksanaan, mulai tangga..........................
selesai tanggal ...........................
10.Harga Tanah Rata-rata saat Monitoring :Rp. /M²
11.Peta Monitoring Tindak Lanjut Pembangunan Konsolidasi
Tanah Terlampir
II. TINDAK LANJUT PEMBANGUNAN PADA LOKASI
No
Jenis Kegiatan
yang Telah Dibangun
Volume
Sumber
Anggaran
Tahun
Anggaran
K e t e r a n g a n
K e n d a l a / U p a y a
Satuan Jumlah
1.
2.
3.
4.
Bangunan Rumah
Jaringan Jalan
a. Aspal
b. Pengerasan B
c. Dll (sebutkan)
Fasilitas Umum
a. Taman
b. Sekolah
c. Kesehatan
d. Ekonomi / Pasar
e. Rumah Ibadah
f. Kantor Desa / Rw
Keamanan
g. Olahraga
h. Dll (sebutkan)
Utilitas
a. Jaringan Listrik
b. Jaringan Telepon
c. Jaringan Air Minum
d. Saluran Pembuangan
e. Dll (sebutkan)
U n i t
”Mtr.lari”
Sda
Sda
Sda
U n i t
Sda
Sda
Sda
Sda
Sda
Sda
Sda
Sda
”Mtr.lari”
Sda
Sda
Sda
Sda
Sda
III. LETAK KEGIATAN PEMBANGUNAN SEPERTI PADA PETA TERLAMPIR
IV. PENUTUP
( Jelaskan rencana tindak lanjut kegiatan pembangunan berikutnya pada lokasi)
............................................., 20........
(.............................................)
)* Pilih salah satu
F-34
TATA CARA PENGGAMBARAN PETA
LAPORAN MONITORING TINDAK LANJUT KONSOLIDASI TANAH
No.
Jenis yang dibangun Simbol Alat Gambar Keterangan
Rapido Sablon
1.
2.
3.
4.
Jaringan Jalan
a. Aspal
b. Pengerasan Batu
Bangunan Rumah
Fasilitas Umum/Sosial
a. Taman
b. Kuburan
c. Sekolah
d. Kesehatan
e. Ekonomi /Pasar
f. Rumah Ibadah
g. Kantor Desa / Rw
h. Lapangan Olahraga
Utilitas
a. Jaringan Listrik
b. Jaringan Telepon
c. Jaringan Bersih
d. Saluran Buangan
) (
+ + + + +
+ +
0,8
0,5
0,2 s/d 0,8
0,2
0,2
0,2
0,2 & 0,5
0,2
0,2 s/d 0,8
0,2
0,2
0,2
0,3
1,0
0,2 / 0,3
F-35
FORM KT-3324
LAPORAN HASIL AKHIR KONSOLIDASI TANAH
(HAKT)
I. PENDAHULUAN
1. Nama Kegiatan :
2. Pelaksana : (Sebutkan siapa pelaksana kegiatan tersebut, jika berbentuk kerjasama antar beberapa instansi,
sebutkan instansi yang terlibat dan bertanggung jawab dalam hal apa )
3. Jenis Konsolidasi Tanah : Non Pertanian/Pertanian)*.
4. Latar belakang :
5. Sasaran Pembangunan yang dicapai : (Jelaskan secara lebih spesifik dalam rangka
pembangunan apa, Konsolidasi Tanah dilaksanakan pada lokasi tersebut, sebagai contoh
misalnya : a. Dalam rangka penataan wilayah kumuh, b. Pengadaan infrastruktur/fasilitas
umum, c. Pengadaan pemukiman baru, d. Perluasan perkebunan rakyat, e. Dan lain-lain.)
II. LOKASI KEGIATAN
1. Lokasi Kegiatan
Kode Lokasi: _ _ . _ _ . _ _ . _ _ . _ _
a. Letak :
1) Desa/Kelurahan :
2) Kecamatan :
3) Kabupaten/Kota :
4) Provinsi :
b. Luas lokasi : ha./m2*) (termasuk luas infrastruktur)
Jumlah luas bidang tanah : ha./m2*) (non luas infrastruktur)
2. Peta Petunjuk Letak Lokasi (terlampir) (Peta tersebut minimal menunjukkan letak lokasi terhadap Ibukota Kabupaten/ Kecamatan dan
Desa/Kelurahan denga ukuran folio).
III. FAKTA LOKASI SEBELUM DAN SESUDAH KONSOLIDASI TANAH
1. Data sosial ekonomi kependudukan desa pada lokasi. (Uraikan data sosial ekonomi dan kependudukan desa pada lokasi Konsolidasi Tanah secara
singkat dalam bentuk bentuk Tabel). 2. Penggunaan Tanah
a. Data Penggunaan Tanah seperti pada Tabel 1.
Tabel 1. Jenis dan Luas Penggunaan Tanah pada Lokasi
No. Jenis
Penggunaan
Sebelum KT Sesudah KT Ket
ha./m2*) (%) ha./m
2*)) (%)
1.
2.
3.
Dst
J u m l a h
b. Peta Penggunaan Tanah pada lokasi dalam bentuk folio seperti terlampir )*.
3. Kondisi Geogarfi
a. Topografi : datar, miring, bergelombang, berbukit )**
b. Ketinggian : 0-50, 50-100, 100-150, 150-250, 250-500, > 500 )**
4. Prasarana/Sarana dan Utilitas.
a. Jalan/Prasarana Umum
F-36
1) Data jalan/Prasarana Umum seperti pada Tabel 2.
Tabel 2 Jenis dan Luas Jalan pada Lokasi
No Jenis Jalan
Sebelum KT Sesudah KT
Ket Lebar
(m)
Panjang
(m)
Luas
(m2)
Lebar
(m)
Panjang
(m)
Luas
(m2)
1.
2.
3.
dst
J u m l a h
2) Peta dalam format folio seperti terlampir
b. Sarana
1) Sarana seperti pada Tabel 3.
Tabel 3. Jenis Sarana Fasilitas Umum pada Lokasi
No. Jenis Sarana
Sebelum KT Sesudah KT
Ket Jumlah
(Unit)
Luas
(Ha/m2*)
Jumlah
(Unit)
Luas
(Ha/m2*)
1.
2.
3.
4.
J u m l a h
2) Dalam format folio seperti terlampir.
c. Utilitas Umum
1) Data utilitas umum seperti pada Tabel 4.
Tabel 4. Ketersediaan utilitas pada Lokasi
No
Utilitas Tersedia/
tidak tersedia
Ket
1.
2.
3.
4.
Listrik Telepon
Air Minum
………….
2) Peta dalam format folio seperti terlampir *)
5. Penguasaan Tanah
a. Tabel 5. Status dan Penguasaan Tanah pada Lokasi No Status Tanah Luas
ha./m2*)
Jumlah Bidang/ Persil
Jumlah Pemilik (orang)
Ket
1. 2.
Tanah Hak a. Hak Milik
Adat b. Hak …….. c. Hak …….. Tanah Negara
J u m l a h
b. Rata-rata penguasaan/pemilikan : ha./m2*)per orang
F-37
6. Jumlah bidang tanah : bidang tanah
Jumlah luas bidang tanah : ha/m2
Jumlah pemilik bidang tanah : orang
Jumlah peserta Konsolidasi Tanah : orang
7. Transportasi
a. Jarak lokasi dengan jalan akses terdekat :
b. Jarak lokasi dari :
1) Pusat Desa/Kel : km.
2) Pusat Kecamatan : km.
3) Ibukota Kab/Kota : km.
c. Ketersediaan sarana transportasi :
d. Alat transpotasi dominan :
8. Harga rata-rata tanah sebelum KT (NJOP) : Rp……………/m2
Perkiraan harga rata-rata tanah sesudah KT (NJOP): Rp……………/m2
9. Dokumen Kegiatan:
a. No. SK Penetapan Lokasi :
b. No. SK. Penegasan :
c. No. Peta Situasi sebelum K T :
d. No. Peta Situasi sesudah K T :
e. No. SK. Pemberian Hak Atas Tanah :
IV. TANGGAPAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAH
1. Masyarakat pemilik tanah
a. Jumlah pemilik bidang tanah : +
b. Jumlah yang setuju : + …… atau…. %
c. Jumlah yang tidak setuju : + …… atau…. %
2. Tanggapan Pemerintah (uraikan secara singkat)
a. Camat :
b. Kepala Desa/Kelurahan :
V. HASIL PELAKSANAAN KONSOLIDASI TANAH
1. Pedoman Rencana Tata Ruang Wilayah pada sekitar Lokasi
a. Menurut PERDA No. Tahun ……………tentang ……………. b. Rencana Peruntukan pada lokasi : …………………. c. Rencana Prasarana/sarana fasilitas umum menurut PERDA (Uraikan secara
singkat)
2. Rencana Blok
a. Tabel 6. Rencana Peruntukan Blok Setelah Konsolidasi Tanah No Rencana Peruntukan Blok
Luas
ha./m2 *)
Persentase (%)
1.
2.
3.
4.
Perumahan/pertanian
Prasarana jalan
Taman
Sarana lain
……………….. …………………
J u m l a h
3. Perhitungan Tambahan Sumbangan Tanah Untuk Pembangunan (STUP). Seperti
pada Tabel 7
F-38
4. Peruntukan Penggunaan Tanah Menurut Desain Konsolidasi Tanah sebelum dan
sesudah Konsolidasi Tanah.
a. Data seperti pada Tabel 8
b. Peta Desain Konsolidasi Tanah seperti terlampir.
5. Rencana Prasarana/sarana dan Utilitas menurut Desain Konsolidasi Tanah.
a. Jalan/Prasarana Umum (uraikan dalam Tabel seperti Tabel 2.)
b. Sarana (uraikan dalam Tabel 3.)
c. Utilitas Umum (uraikan dalam Tabel 4.)
7. Biaya Pelaksanaan
a. Tabel 9. Sumber dan Biaya Pelaksanaan No Sumber Biaya T. A Jumlah
(Rp x 1.000) Untuk Biaya Pelaksanaan
Kegiatan
Ket
b. Biaya yang dibebankan kepada peserta : Rp ……….
(Sebutkan jumlah biaya yang ditanggung oleh peserta dan secara umum untuk membiayai apa saja)
8. Waktu Pelaksanaan
Tabel 10. Waktu Pelaksanaan Kegiatan No Tahapan Kegiatan Waktu
Keterangan
VI. KESIMPULAN/TINDAK LANJUT (diuraikan)
………………………………………………………………. ………………….., ………… 20...
(………………………..)
F-39
FORM KT-3325
TABEL PERHITUNGAN SUMBANGAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN
Luas Tanah Semula
(Ha)
Luas Tanah Sesudah Konsolidasi
(Ha)
S T U P
Luas (Ha) % Ket
Jalan Sarana Kavling Jalan Sarana TPBP Kavling Jalan Sarana TPBP Jalan Sarana TPBP Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
A
B
C
D
E
F
G
D-A
E-B
F
D-A/
A+B+C
E-B/
A+B+C
F/
A+B+C
Kolom
11+12
+13
F-40
FORM KT-3326
TABEL PERUNTUKAN/PENGGUNAAN TANAH SEBELUM DAN SESUDAH KONSOLIDASI TANAH
JENIS PERUNTUKAN/
PENGGUNAAN TANAH
SEBELUM
KONSOLIDASI TANAH
SESUDAH
KONSOLIDASI TANAH
Luas
(Ha)
Persil
(Bidang)
Jumlah
(%)
Luas
(Ha)
Persil
(Bidang)
Jumlah
(%)
I. Sarana (Uraikan
sesuai
peruntukannya)
1. Jalan
2. Drainase
Olah raga
Puskesmas
Dll
3. Taman/penghijauan
4. Lain-lain
(Sebutkan)
Jumlah
II. Tanah Pengganti
Biaya
Pelaksanaan
III. Seluruh Kaveling
J um l a h
Keterangan : Sesuaikan dengan jenis Konsolidasi Tanah (Non Pertanian/Pertanian)
F-41
FORM KT-3327
PEDOMAN
PENGORGANISASI DAN BIMBINGAN MASYARAKAT
DALAM KONSOLIDASI TANAH
Dalam rangka menumbuhkembangkan potensi dan partisipasi aktif masyarakat
pemilik/penggarap tanah sebagai peserta konsolidasi tanah, maka perlu dikembangkan
organisasi dari para peserta konsolidasi tanah guna memotivasi dan menggerakkan
anggotanya.
Bersama ini disampaikan prinsip pengorganisasian dan bimbingan masyarakat serta
struktur minimal organisasi peserta konsolidasi tanah.
Apabila pada masyarakat tersebut sudah ada organisasi dapat dimanfaatkan.
Fasilitator
Pendampingan
Prinsip Pengorganisasi Masyarakat Dalam Konsolidasi Tanah
1. Sinergi Dari Semua Pihak
Dalam melaksanakan kegiatan konsolidasi tanah masyarakat memerlukan
dukungan dari pihak luar, dalam hal ini Tim Koordinasi.
Tim Koordinasi memfasilitasi terbentuknya organisasi peserta konsolidasi tanah
Agar tujuan akhir yang dicapai optimal diperlukan kerjasama yang baik antara
Tim Koordinasi dengan Organisasi Peserta Konsolidasi Tanah
2. Kepastian Tindak
Melalui perencanaan yang matang, keputusan yang matang dan nyata disepakati
oleh peserta konsolidasi tanah menunjukkan sebuah gambaran yang pasti niat
masyarakat untuk menjadi peserta konsolidasi tanah.
Kepastian tindak melalui perencanaan meliputi :
- Kepastian Sumber Dana
Tim Koordinasi
Masyarakat
Organisasi Peserta
Konsolidasi Tanah
Meningkatkan
kualitas lingkungan
melalui penataan
konsolidasi tanah
Output
Kendala/
masalah
Musyawarah
F-42
masyarakat (swadaya), APBN atau APBD
- Program Perencanaan
Merupakan rincian kebutuhan masyarakat peserta terhadap prasarana dan
sarana yang mereka butuhkan.
- Pelaksanaan
Penyiapan lokasi, pelaksana (Satgas) siap melaksanakan, mengelola dan
mempertanggung jawabkan
- Evaluasi
Untuk melakukan rencana perbaikan selanjutnya.
3. Demokrasi Melalui Musyawarah
- Kesetaraan kedudukan peserta konsolidasi tanah
- Jelas peran masing-masing, pengurus konsolidasi tanah, Tim Koordinasi
sebagai fasilitator dan pendamping
- Saling menghargai
- Musyawarah adalah keputusan terbaik.
CONTOH
STRUKTUR ORGANISASI
PESERTA KONSOLIDASI TANAH
WAKIL KETUA
BENDAHARA
SEKRETARIS
ANGGOTA
KETUA
F-43
FORM – KT 3327 a
SURAT - PERNYATAAN
PEMBENTUKAN ORGANISASI PESERTA Nomor :......................................
Kami yang bertanda tangan dibawah ini, Pengurus Organisasi/Kelompok
Masyarakat Peserta Konsolidasi Tanah yang terletak di Lingkungan......... Desa/
Kelurahan................ Kecamatan ................ Kabupaten/Kota .....................Provinsi
............., dengan ini menyatakan bahwa telah terbentuk Organisasi/Kelompok Masyarakat
Peserta Konsolidasi Tanah, dengan keterangan sebagai berikut :
1. Nama Kelompok : ............................................................
2. Alamat : ............................................................
3. Jumlah Anggota : ............................................................
4. Pengurus :
a. Ketua : ............................................................
b. Sekretaris : ............................................................
c. Bendahara : ............................................................
Demikian Pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
...............,....................200......
Pengurus Kelompok
KETUA SEKRETARIS
Meterai Rp 6 000
........................... ..............................
F-44
FORM– KT 3327 b
SURAT - KETERANGAN Nomor :......................................
Kami yang bertanda tangan dibawah ini, Kepala Desa/Kelurahan................
Kecamatan ................ Kabupaten/Kota .....................Provinsi ............., dengan ini
menerangkan bahwa, berdasarkan Surat Pernyataan dari Pengurus Organisasi Peserta
Nomor...............Telah terdapat Organisasi/Kelompok Masyarakat Peserta Konsolidasi
Tanah, dengan keterangan sebagai berikut :
a Nama Kelompok : ............................................................
b Alamat : ............................................................
c Jumlah Anggota : ............................................................
d Pengurus :
-. Ketua : ............................................................
-. Sekretaris : ............................................................
-. Bendahara : ............................................................
Demikian Keterangan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
..............., ....................20......
Kepala Desa / Kelurahan ..............
......................................................
F-45
FORM– KT 3327c
S U R A T - K U A S A
ORGANISASI PESERTA Nomor : .................................
Kami yang bertanda tangan dibawah ini :
1. N a m a : ...................................
Umur : ........... Tahun
Jabatan : Ketua Kelompok/ Organisasi
Alamat : .................................................
2. N a m a : .................................................
Umur : .......... Tahun
Jabatan : Sekretaris Kelompok/ Organisasi
Alamat : .................................................
** 3. N a m a : .................................................
Umur : .......... Tahun
Jabatan : Bendahara Kelompok/ Organisasi
Alamat : .................................................
Untuk selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa.
1. N a m a : ................................................
Umur : ........... Tahun
Pekerjaan : .................................................
Alamat : .................................................
2. N a m a : .................................................
Umur : .......... Tahun
Pekerjaan : .................................................
Alamat : .................................................
Untuk selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa.
Selanjutnya Pihak Pemberi Kuasa dengan ini memberikan Kuasa Khusus
kepada Penerima Kuasa melakukan hal – hal sebagai berikut :
1. Menghadiri Rapat/Pertemuan dengan seluruh Pihak–Pihak yang berkompeten dalam
rangka pelaksanaan Konsolidasi Tanah.
2. Menyampaikan pendapat, saran, pertimbangan dalam rapat/pertemuan dalam rangka
pelaksanaan Konsolidasi Tanah.
3. ..........................................................................................................................................
F-46
4. ..........................................................................................................................................
Demikian Surat Kuasa Khusus ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
.............., ....................20.....
Penerima Kuasa Pemberi Kuasa : Meterai
Rp 6 000 KETUA
............................
..............................
SEKRETARIS
...........................
..............................
BENDAHARA
.............................
Catatan
** Optional (sesuai kebutuhan)
F-47
FORM– KT 3328
PERMOHONAN HAK PAKAI (SARANA)
Kepada Yth.
Kepala Kantor Pertanahan
Kabupaten/Kota................
di.......................
Yang bertanda tangan di bawah ini .....................................alamat..............................dalam
hal ini bertindak untuk dan atas nama ................................................................................,
dengan ini mengajukan permohonan Hak Pakai dengan keterangan sebagai berikut :
A. MENGENAI DIRI PEMOHON*)
1. Nama/Instansi/Badan Hukum : ..........................................................
2. Umur : ..........................................................
3. Kewarganegaraan dan/atau Kartu Penduduk
(KTP) ataupun surat-surat bukti identitas
lainnya : ..........................................................
4. Pekerjaan/Jabatan : ..........................................................
5. Tempat tinggal/ kedudukan : ..........................................................
6. Susunan keluarga isteri : ..........................................................
7. Anak yang masih menjadi tanggungan : a. .....................................................
b. .....................................................
c. .....................................................
8. Akte Pendirian/Peraturan Badan Hukum : .........................................................
Tgl/Nomor Akte/ Peraturan Pendirian Tgl./
Nomor Keputusan Menteri Dalam Negeri/
Kehakiman.
B. MENGENAI TANAH YANG DIMOHON
1. Letaknya : Jalan : .........
Kelurahan/Desa : .........
Kabupaten/Kotamadya : .........
Propinsi : .........
2. Luasnya : .................................................. M2
Surat Ukur I Gambar Situasi
Tgl................Nomor...................
3. Batas-batas : Utara...........
Timur..........
Selatan........
Barat............
4. Status Tanah : Tanah Negara Bekas......................./
(Hak yang Melekat Di Atas Tanah) Hak.........................., Sertipikat /
SKPT/Kekitir/Surat Keterangan
F-48
Lurah Tgl........................ No. .........
5. Jenis dan Keadaan Tanah : .........................................................
6. Dasar Penguasaan : .........................................................
(Siapa yang menguasai sekarang
kalau pemohon, apa dasarnya sebutkan tanggal/
nomor aktenya secara beruntun )
7. Rencana Penggunaannya : .........................................................
C. T ANAH LAIN YANG DIPUNYAI SIPEMOHON: 1. ..............................................
Kabupaten/Kota.....................
(Sebutkan Status tanah, luas dan letaknya 2. ..............................................
dengan menunjuk Kabupaten/Kota nya 3. ..............................................
saja) 4. .........................................dst
D. SURAT-SURAT YANG DILAMPIRKAN
1. Foto copy KTP I Surat Bukti
Kewarganegaraan Indonesia/Surat Bukti
Identitas lainnya : .........................................................
2. Foto copy akta atau peraturan pendirian
Badan Hukum dan pengesahannya : tanggal ................nomor..................
3. Surat Ukur/Gambar Situasi : tanggal ................nomor..................
4. IMB : tanggal ...............nomor..................
5. Surat Pernyataan Penguasaan Tanah (untuk
Instansi) : tanggal ................nomor..................
6. Surat-surat lain : tanggal ...............nomor...................
Apabila permohonan tersebut dikabulkan, pemohon bersedia memenuhi syarat-syarat
yang telah dan akan ditetapkan oleh Pemerintah.
....................... tgl. .........................
Pemohon,
(..............................................)
*) diisi sesuai dengan status pemohon
F-49
FORM– KT 3329
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA KANTOR PERTANAHAN
KABUPATEN/KOTA*)……. NOMOR : …………….
TENTANG
PEMBERIAN HAK PAKAI ATAS TANAH OBYEK KONSOLIDASI TANAH
PEMERINTAH DESA...........*)
KECAMATAN..........................*)
KABUPATEN...................................*)
KEPALA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN/KOTA*)…….
MEMBACA : 1. Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota …………………
tanggal ………………… Nomor ………………… tentang Penetapan
Lokasi Pelaksanaan Konsolidasi Tanah di Kabupaten/Kota
…………………
2. Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi
………………… tanggal ………………… Nomor …………………
tentang Penegasan Tanah Negara sebagai Obyek Konsolidasi Tanah
MENIMBANG : 1. bahwa Instansi/Badan Hukum/Perorangan …………………*) sebagai
peserta konsolidasi tanah, sebagaimana tercantum dalam kolom 2 Daftar
Lampiran Keputusan ini, telah menguasai dan menggunakan tanah
negara obyek konsolidasi tanah yang telah ditata dan dilakukan
pengukuran kadasteral, seluas …………………; telah memenuhi syarat
untuk diberi Hak Pakai atas tanah obyek konsolidasi tanah yang letak,
luas, NIB, surat ukur, nomor kavling, batas-batas dan penggunaan
tanahnya sebagaimana tercantum dalam Daftar Lampiran Keputusan ini;
2. bahwa tanah seluas ………………… yang semula berstatus tanah
desa/Hak Pakai Nomor............ yang telah dilepaskan haknya, sesuai
Surat Pernyataan Pelepasan Hak Atas Tanah tanggal …………………,
telah ditegaskan sebagai tanah negara obyek konsolidasi tanah
berdasarkan Keputusan Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional Provinsi ………………… tanggal ………………… nomor
…………………;
3. bahwa sesuai dengan Surat Menteri Negeri Agraria atau Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 410-2084 tanggal 30 Juni 1998, pemberian
kembali Hak Pakai kepada peserta konsolidasi tanah setelah dilakukan
penataan tidak dikenakan biaya administrasi dan biaya-biaya lain;
4. bahwa sesuai dengan desain konsolidasi tanah yang telah disepakati
bersama oleh peserta konsolidasi tanah dan disetujui oleh instansi yang
berwenang, bidang tanah tersebut telah ditetapkan sebagai tanah kas desa
pemerintah desa …………………
MENGINGAT : 1. Ketetapan MPR RI No.IX/MPR/2001 tentang Pembaharuan Agraria dan
Pengelolaan Sumberdaya Alam.Undang-Undang No. 5 Tahun 1960
tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria;
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan
Permukiman*);
3. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi
Pembangunan untuk Kepentingan Umum;
F-50
4. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan
Tanah;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2010 tentang Jenis dan Tarif
Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Badan
Pertanahan Nasional;
6. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
Nomor 4 Tahun 1991 tentang Konsolidasi Tanah;
7. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
Nomor 4 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor
Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan jo.
Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Subbagian dan Seksi Pada
Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Uraian Tugas Urusan
dan Subseksi pada Kantor Pertanahan;
8. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
Nomor 1 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia;
9. Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
Nomor 3 Tahun 2003 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian
Keputusan Penegasan Tanah sebagai Obyek Konsolidasi Tanah.
MEMUTUSKAN :
MENETAPKAN
PERTAMA : Memberi Hak Pakai selama tanah tersebut dipergunakan
sebagaimana dimaksud dalam keputusan ini kepada Pemerintah
Instansi/badan hukum/perorangan …..…………...*); sebagaimana
tercantum dalam kolom 2, atas tanah seluas …..…………...; masing-masing atas tanah yang letak, luas, NIB, surat ukur, nomor
kavling, batas-batas dan penggunaannya dinyatakan dalam kolom 4
s/d 8 Daftar Lampiran Keputusan ini
KEDUA : Pemberian Hak Pakai tersebut diatas disertai dengan kewajiban dan
syarat-syarat sebagaimana tercantum di bawah ini :
a. Untuk memperoleh tanda bukti sertipikat Hak Pakai atas tanah
yang diberikan tersebut harus segera didaftarkan ke Kantor
Pertanahan Kabupaten/Kota …..…………...;
b. Tanah tersebut harus diberi tanda-tanda batas sesuai dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997;
c. Tanah tersebut harus digunakan dan dimanfaatkan sesuai dengan
peruntukannya dan sifat serta tujuan dari hak yang diberikan
KETIGA : Memerintahkan kepada Kepala Seksi Pengaturan dan Penataan
Pertanahan pada Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota …..…………... untuk menerbitkan dan menandatangani kutipan keputusan ini bagi
masing-masing penerima hak
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan maka keputusan ini
akan diperbaiki sebagaimana mestinya.
KELIMA : Lampiran keputusan ini merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan dari keputusan ini.
F-51
DITETAPKAN DI : …………….. PADA TANGGAL : …………….
KEPALA KANTOR PERTANAHAN
KABUPATEN/KOTA*)…….
………………………………. NIP. .
SALINAN : Keputusan ini disampaikan kepada :
Yth. 1. Menteri Agraria Dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik
Indonesia
Cq. Deputi Bidang Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum di Jakarta ;
2. Gubernur Provinsi …………… di …………….. 3. Bupati Kabupaten/Kota …………… di ……………
4. Camat …………… di ……………
5. Kepala Desa …………… , Kecamatan…………… , di ……………
KUTIPAN : Keputusan ini disampaikan kepada yang bersangkutan untuk
diperhatikan sebagaimana mestinya.
Ket: *) diisi sesuai status pemohon
F-52
DAFTAR : LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN/KOTA ……………
TANGGAL : …………… NOMOR : ……………
No PENERIMA HAK TANAH YANG DIBERIKAN
NAMA/INSTANSI/BADAN
HUKUM
Alamat
a. Desa
b. Kecamatan
c. Kabupaten/Kota
Letak Tanah
a. Desa
b. Kecamatan
c. Kabupaten/Kota
Luas
(m2)
a. Peta Bidang
Tanggal
b. NIB
c. Nomor
Kavling
Batas-batas :
a. Utara
b. Timur
c. Selatan
d. Barat
Penggunaan
tanah
Kabupaten/Kota …………… Tgl ……………
KEPALA KANTOR PERTANAHAN
KABUPATEN/KOTA ……………
………………………………………
NIP. ……………
F-53
FORM KT-3330
SURAT KEPUTUSAN
GUBERNUR PROVINSI……………………… NOMOR : …………….
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PENGENDALI KONSOLIDASI TANAH
PROVINSI ………………………
MENIMBANG : 1. Bahwa penyelenggaraan konsolidasi tanah merupakan kegiatan penataan
kembali penguasaan pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah
(P4T) yang sesuai dengan RTRW dalam rangka meningkatkan kualitas
lingkungan, ekonomi dan budaya serta melibatkan partisipasi aktif
masyarakat, diperlukan Tim Pengendali lintas sektor agar
penyelenggaraan konsolidasi tanah tersebut dapat berjalan efektif;
2. Bahwa pembentukan Tim Pengendali sebagaimana angka 1 di atas,
berdasarkan Surat Keputusan Gubernur;
3. Bahwa nama yang tercantum dalam Lampiran Keputusan ini karena
fungsi dan jabatannya dipandang mampu dan berkompeten ditetapkan
dalam Tim Pengendali Konsolidasi Tanah;
MENGINGAT : 1. Ketetapan MPR RI No.IX/MPR/2001 tentang Pembaharuan Agraria dan
Pengelolaan Sumberdaya Alam.
2. Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-
pokok Agraria;
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan
Permukiman*);
4. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi
Pembangunan untuk Kepentingan Umum;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan
Tanah;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2010 tentang Jenis dan Tarif
Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Badan
Pertanahan Nasional;
7. Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2015 tentang Kementeran Agraria
dan Tata Ruang;
8. Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2015 Tentang Badan Pertanahan
Nasional:
9. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
Nomor 4 Tahun 1991 tentang Konsolidasi Tanah;
10. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
Nomor 1 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia;
11. Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
Nomor 3 Tahun 2003 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian
Keputusan Penegasan Tanah sebagai Obyek Konsolidasi Tanah.
12. ...................... )**
F-54
MEMUTUSKAN :
MENETAPKAN
PERTAMA : Membentuk Tim Pengendali Konsolidasi Tanah Provinsi ........
dengan susunan Tim sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Keputusan ini;
KEDUA : Tim Pengendali dimaksud pada diktum PERTAMA Keputusan ini
mempunyai tugas sebagai berikut:
1. Memberikan bimbingan, pengarahan dan petunjuk teknis
konsolidasi tanah kepada aparat pelaksana konsolidasi tanah di
kabupaten/kota;
2. Melakukan pengendalian dan evaluasi perkembangan
pelaksanaan konsolidasi tanah;
3. Menyiapkan Surat Keputusan Penegasan Tanah sebagai Obyek
Konsolidasi Tanah;
4. Memecahkan permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan
konsolidasi tanah dan melakukan langkah-langkah tindak lanjut;
5. Lain-lain yang dianggap perlu.
KETIGA : Segala biaya akibat ditetapkannya keputusan ini dibebankan pada
anggaran...............................
KEEMPAT : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini
maka akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.
DITETAPKAN : …………….. PADA TANGGAL : …………….
GUBERNUR PROVINSI.…… ………..
………………………………. NIP. .
Tembusan disampaikan kepada Yth. :
1. Menteri Agraria Dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
Cq. Deputi Bidang Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum di Jakarta;
2. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi……, di ………….. 3. Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota*) …………….. di …………………. 4. Ketua Bapeda Kabupaten/Kota *)……………… di ………………
5. Camat yang bersangkutan.
6. Kepala Desa/Lurah yang bersangkutan.
7. Yang bersangkutan
Ket: *) coret yang tidak perlu
)** Sesuaikan dengan peraturan perundangan terbaru
(isi surat keputusan disesuaikan.....)
F-55
LAMPIRAN KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI..............
NOMOR:....................................................
TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENGENDALI KONSOLIDASI TANAH
PROVINSI............................................
TAHUN......................................
SUSUNAN TIM PENGENDALI KONSOLIDASI TANAH PROVINSI...........
No Nama Pangkat/
Golongan Jabatan
Jabatan Dalam
Kegiatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
..........................
..........................
..........................
.........................
........................
Dst............
...........................
.........................
.........................
........................
.......................
Gubernur Provinsi...........................
Kepala Kantor Wilayah BPN
Provinsi...........................................
Kabid Bappeda yang membidangi
Pertanahan/Agraria ...
Kepala Bidang Pengaturan dan
Penataan Pertanahan Kantor Wilayah
BPN Provinsi.....
.........................................................
Pembina
Ketua
Wakil Ketua
Merangkap
Anggota
Sekretaris
merangkap
Anggota
Anggota
GUBERNUR PROVINSI.…… ………..
………………………………. NIP. .
F-56
FORM KT-3331
SURAT KEPUTUSAN
BUPATI/WALIKOTA*)……………………… NOMOR : …………….
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI KONSOLIDASI TANAH
KABUPATEN/KOTA*) ………………………
MENIMBANG : 1. Bahwa penyelenggaraan konsolidasi tanah merupakan kegiatan penataan
kembali penguasaan pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah
(P4T) yang sesuai dengan RTRW dalam rangka meningkatkan kualitas
lingkungan, ekonomi dan budaya serta melibatkan partisipasi aktif
masyarakat, diperlukan Tim Koordinasi lintas sektor agar
penyelenggaraan konsolidasi tanah tersebut dapat berjalan efektif;
2. Bahwa pembentukan Tim Koordinasi sebagaimana angka 1 di atas,
berdasarkan Surat Keputusan Bupati /Walikota*);
3. Bahwa nama yang tercantum dalam Lampiran Keputusan ini karena
fungsi dan jabatannya dipandang mampu dan berkompeten ditetapkan
dalam Tim Koordinasi Konsolidasi Tanah;
MENGINGAT : 1. Ketetapan MPR RI No.IX/MPR/2001 tentang Pembaharuan Agraria
dan Pengelolaan Sumberdaya Alam.
2. Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-
pokok Agraria;
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan
Permukiman*);
4. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah
bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan
Tanah;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2010 tentang Jenis dan Tarif
Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada
Badan Pertanahan Nasional;
7. Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2015 tentang Kementeran
Agraria dan Tata Ruang;
8. Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2015 Tentang Badan
Pertanahan Nasional:
9. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
Nomor 4 Tahun 1991 tentang Konsolidasi Tanah;
10. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
Nomor 1 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia;
11. Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
Nomor 3 Tahun 2003 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian
Keputusan Penegasan Tanah sebagai Obyek Konsolidasi Tanah.
12. ...................... )**
F-57
MEMUTUSKAN :
MENETAPKAN
PERTAMA : Membentuk Tim Koordinasi Konsolidasi Tanah Kabupaten/Kota*)
........ dengan susunan Tim sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Keputusan ini;
KEDUA : Tim koordinasi dimaksud pada diktum PERTAMA Keputusan ini
mempunyai tugas sebagai berikut:
1. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan konsolidasi tanah;
2. Melaksanakan bimbingan masyarakat dan penjajagan
kesepakatan;
3. Memfasilitasi pembentukan organisasi/kelompok peserta;
4. Mengevaluasi dan mengarahkan penyusunan Desain konsolidasi
tanah;
5. Mengumumkan hasil pengumpulan data fisik dan yuridis
(pengukuran awal dan identifikasi subyek) dan hasil desain
konsolidasi tanah;
6. Menyiapkan usulan permohonan Surat Keputusan Penegasan
tanah sebagai Obyek Konsolidasi Tanah;
7. Mengatur/mengarahkan penggunaan Tanah Pengganti Biaya
Pelaksanaan (TPBP);
8. Mengkoordinasikan konsolidasi tanah dengan pemerintah
daerah atau instansi terkait untuk pembangunan prasarana jalan
sarana;
9. Memecahkan dan menangani masalah yang timbul dalam
pelaksanaan konsolidasi tanah;
10. Lain-lain yang dianggap perlu.
KETIGA : Segala biaya akibat ditetapkannya keputusan ini dibebankan pada
anggaran...............................
KEEMPAT : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini
maka akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.
F-58
DITETAPKAN : …………….. PADA TANGGAL : …………….
BUPATI/WALIKOTA*)..…… ………..
………………………………. NIP. .
Tembusan disampaikan kepada Yth. :
1. Menteri Agraria Dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
Cq. Deputi Bidang Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum di Jakarta
2. Gubernur Provinsi …………… di …………….. 3. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi……, di ………….. 4. Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota*) …………….. di …………………. 5. Ketua Bapeda Kabupaten/Kota *)……………… di ………………
6. Camat yang bersangkutan.
7. Kepala Desa/Lurah yang bersangkutan.
8. Yang bersangkutan
Ket: *) coret yang tidak perlu
)** Sesuaikan dengan peraturan perundangan terbaru
(isi surat keputusan disesuaikan.....)
F-59
LAMPIRAN KEPUTUSAN BUPATI/WALIKOTA*)..............
NOMOR:....................................................
TENTANG PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI KONSOLIDASI TANAH
KABUPATEN/KOTA*)............................................
TAHUN......................................
SUSUNAN TIM KOODINASI KONSOLIDASI TANAH KABUPATEN/KOTA*)...........
No Nama Pangkat/
Golongan Jabatan
Jabatan Dalam
Kegiatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
..........................
..........................
..........................
.........................
........................
Dst............
...........................
.........................
.........................
........................
.......................
Bupati/ Walikota*)..........
Kepala Kantor Pertanahan
Kabupaten/Kota*)..........
Kabid Bappeda yang membidangi
Pertanahan/Agraria atau pejabat yang
ditunjuk.........
Kepala Seksi Pengaturan dan Penataan
Pertanahan Kantor Pertanahan
Kabupaten/Kota*)..........
.........................................................
Ketua
Wakil Ketua
Wakil Ketua
Sekretaris
merangkap
Anggota
Anggota
BUPATI/WALIKOTA*)..…… ………..
………………………………. NIP. .
F-60
FORM KT-3332
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN/KOTA*)……………………… NOMOR : …………….
TENTANG
PEMBENTUKAN SATUAN TUGAS KONSOLIDASI TANAH
KABUPATEN/KOTA*) ………………………
MENIMBANG : 1. Dalam rangka kefektifan dan kelancaran penyelenggaraan Konsolidasi
Tanah di Kabupaten/Kota*)....... tahun anggaran ..... dipandang perlu
menbentuk satuan tugas Konsolidasi Tanah Kabupaten/Kota *)....;
2. Bahwa mereka yang namanya tercantum dalam Lampiran Keputusan ini
karena fungsi dan jabatannya dipandang mampu dan berkompeten untuk
ditetapkan dalam Satuan Tugas Konsolidasi Tanah sebagaimana pada
angka 1 di atas;
3. Bahwa berdasarkan pertimbangan angka 1 dan 2 tersebut diatas maka
perlu untuk ditetapkan dengan Keputusan Kepala Kantor Pertanahan
Kabupaten/Kota*)…………….;
MENGINGAT : 1. Ketetapan MPR RI No.IX/MPR/2001 tentang Pembaharuan Agraria
dan Pengelolaan Sumberdaya Alam.
2. Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-
pokok Agraria;
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan
Permukiman*);
4. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah
bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan
Tanah;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2010 tentang Jenis dan Tarif
Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada
Badan Pertanahan Nasional;
7. Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2015 tentang Kementeran
Agraria dan Tata Ruang;
8. Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2015 Tentang Badan
Pertanahan Nasional:
9. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
Nomor 4 Tahun 1991 tentang Konsolidasi Tanah;
10. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
Nomor 1 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia;
11. Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
Nomor 3 Tahun 2003 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian
Keputusan Penegasan Tanah sebagai Obyek Konsolidasi Tanah.
12. ...................... )**
F-61
MEMUTUSKAN :
MENETAPKAN
PERTAMA : Membentuk Satuan Tugas Konsolidasi Tanah Kabupaten/Kota*)
........ dengan susunan Tim sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Keputusan ini;
KEDUA : Satyan Tugas dimaksud pada diktum PERTAMA Keputusan ini
mempunyai tugas Melaksanakan seluruh kegiatan teknis dan
administrasi terkait penyelenggaraan konsolidasi tanah sesuai
dengan peraturan yang berlaku:
KETIGA : Segala biaya akibat ditetapkannya keputusan ini dibebankan pada
anggaran................................
KEEMPAT : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini
maka akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.
DITETAPKAN : …………….. PADA TANGGAL : …………….
KEPALA KANTOR PERTANAHAN
KABUPATEN/KOTA*)..…… ………..
………………………………. NIP. .
Tembusan disampaikan kepada Yth. :
1. Menteri Agraria Dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
Cq. Deputi Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum di Jakarta
2. Gubernur Provinsi …………… di …………….. 3. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi……, di ………….. 4. Bupati/Walikota*)........................................di.......................................
5. Camat yang bersangkutan.
6. Kepala Desa/Lurah yang bersangkutan.
7. Yang bersangkutan
Ket: *) coret yang tidak perlu
)** Sesuaikan dengan peraturan perundangan terbaru
(isi surat keputusan disesuaikan.....)
F-62
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA KANTOR PERTANAHAN
KABUPATEN/KOTA*)..............
NOMOR:....................................................
TENTANG PEMBENTUKAN SATUAN TUGAS KONSOLIDASI TANAH
KABUPATEN/KOTA*)............................................
TAHUN......................................
SUSUNAN SATUAN TUGAS KONSOLIDASI TANAH KABUPATEN/KOTA*)...........
No Nama Pangkat/
Golongan Jabatan
Jabatan Dalam
Kegiatan
1.
2.
3.
4.
5.
..........................
..........................
.........................
........................
Dst............
...........................
.........................
........................
.......................
Kepala Kantor Pertanahan
Kabupaten/Kota*)..........
Kepala Seksi Pengaturan dan Penataan
Pertanahan Kantor Pertanahan
Kabupaten/Kota*)..........
.........................................................
.........................................................
Ketua
Wakil Ketua
Anggota
Anggota
KEPALA KANTOR PERTANAHAN
KABUPATEN/KOTA*)..……………..
………………………………. NIP. .