Konsep Dasar ICU

36
DASAR – DASAR ICU Alik Septian M, S.Kep., Ns.

description

konsep dasar ICU

Transcript of Konsep Dasar ICU

  • DASAR DASAR ICU Alik Septian M, S.Kep., Ns.

  • Pengertian Intensive Care Unit

    Suatu tempat atau unit tersendiri didalam rumah sakit, memiliki staf khusus, peralatan khusus ditujukan untuk menanggulangi pasien gawat karena penyakit, trauma atau komplikasi komplikasi.

  • PENGGUNAANDANPENGELOLAANRUANGICUPelayanan ICU adalah pelayanan yang diberikankepada pasien yang dalam keadaansakit berat dan perlu dirawat khusus, serta memerlukan pantauan ketat dan terusmenerus serta tindakan segera.. Ruang ICU terletak dekat dengan kamar operasi, ruang perawatan lainnya, danmemiliki akses yang mudah ke IGD, Radiologi danke Laboratorium.

  • Tujuan Pengelolaan di ICU : Melakukan tindakan tindakan untuk mencegah terjadinya kematian atau cacat Mencegah terjadinya penyulitMenerima rujukan dari level yang lebih rendah dan melakukan rujukan ke level yang lebih tinggi.

  • Macam macam ICU Menurut fungsinya ICU dibagi menjadi beberapa unsur yaitu : 1. ICU Khusus Dimana dirawat pasien payah dan akut dari satu jenis penyakit, misalnya : 1.1. ICCU ( Intensive Coroneary Care Unit ) Pasien yang dirawat dengan gangguan pembuluh darah koroner 1.2. Respiratory Unit Dirawat pasien yang mengalami gangguan pernafasan 1.3. Renal Unit Dimana dirawat pasien pasien dengan gangguan ginjal

  • 2. ICU Umum

    Dimana dirawat pasien pasien yang sakit payah akut dari semua bagian Rumah Sakit. Menurut umur ICU anak dan neonatus di pisahkan dengan ICU dewasa.

    Menurut klasifikasi pelayanan ICU dibagi menjadi : 1.1. Pelayanan ICU Primer ( Standard Minimal ) Rumah Sakit yang dapat mempunyai ICU Primer, adalah : Rumah Sakit Umum Kelas C 1.2. Pelayanan ICU Sekunder ( Menengah ) 1.3. Pelayanan ICU Tersier ( Tertinggi )

  • Syarat - syarat Ruang ICU Letaknya di sentral RS & dekat dengan kamar bedah serta kamar pulih sadar ( Recovery Room )Suhu ruangan diusahakan sekitar 22 25 derajat C Ruangan tertutup dan tidak terkontaminasi dengan luar Mempunyai ruangan septik dan ruangan antiseptik dengan dibatasi kaca kaca Kapasitas tempat tidur dilengkapi alat alat khusus untuk satu pasien Tempat tidur harus yang beroda dan yang dapt diubah ubah dalam segala posisi Petugas maupun pengunjung memakai pakaian khusus bila memasuki ruangan isolasi Tempat dokter dan perawat harus sedemikian rupa sehingga mudah untuk mengobservasi pasien

  • Ketenagaan 1. Tenaga terdiri dari : Tenaga medis Tenaga paramedis Tenaga laboratorium Tenaga non medis Teknisi

  • 2. Sarana & prasarana yang harus ada di ICU a. Lokasi : satu kompleks dengan kamar bedah & Recovery Room b. RS. Dengan jumlah pasien > 100 orang, jumlah tempat tidur untuk ruangan ICU 1 2 % dari jumlah pasien c. Bangunan : Terisolasi dilengkapi dengan : Kabel monitor Ventilator Pipa air Komunikasi AC 21 25 derajat C Exhaust fan Lantai mudah dibersihkan, keras dan rata d. Alat komunikasi

  • e. Tempat cuci tangan dapat dibuka tutup dengan siku dan tangan f. Ruang dokter jaga g. Ruang untuk perawat h. Ruang tempat buang kotoran Ruang tempat penyimpanan barang dan obat Ruang tunggu keluarga pasien Ruang pencuci alat Dapur Sumber airSumber listrik cadangan / generator, emergency lamp Sumber O2 sentral O2Suction sentral Lemari linen, obat instrumen Lemari pendingin 4 5 derajat C Laboratorium kecil

  • t. Alat alat :Ventilator ECG monitor / recording Defibrilator Infus set CVP set Infusion pump, syringe pump Nebulizer Tensimeter biasa / elektrik Thermometer biasa / elektrik Gantungan infus Papan resusitasi Matras anti dekubitus

  • u. Emergency Trolley yang berisi : Alat alat intubasi Laryngoskop dengan bladenya OTT, NTT dari bermacam macam ukuran Airway (mayo, guedel, nasopharyng) macam macam ukuran Xilocain spray dan jelly KY Magill forcep Spuit 10/20 cc untuk mengisi cuffPlester untuk fiksasi Ambu bag & face mask macam macam ukuran Tracheostomy set Cricothyrotomy set Suction set

  • Obat obatan : Vasopressor Adrenalin Nor adrenalin Ephedrin Lidocain 2 % Meylon atau nabic Calcium gluconas Sulfas atropin Corticosteroid Cortison Dexamethason Kalmethason Oradexon, dllAntihistamin AnalgetikaMorphine, pethidine,dllAnti coagulantia Diuretika Lasix, manitol dll

  • Antipiretika Xylomidon, dellamidon, dllSedativaValium, diazepam, luminal, dormicum, penthotal Muscle relaxant, Scolin, pavulon dllKCl, NaClHeparin Cairan Plasma expander: expafusin, haemacell, dextranNaCl 0,9 %Ringer Lactat Dextrose 5 %, 10 %, 20 % dll

  • Indikasi Masuk dan Keluar ICU Indikasi masuk ICU meliputi 3 Prioritas : A. Prioritas 1 Penyakit / gangguan akut pada sistem organ vital yang memerlukan tindakan terapi yang intensif dan agresif untuk mengatasinya, yaitu: a. Gangguan / gagal nafas akut b. Gangguan / gagal sirkulasi c. Gangguan / gagal susunan syaraf pusat d. Gangguan / gagal ginjal Contoh : edema paru, status konvulsivus, septik shock

  • Indikasi Masuk dan Keluar ICU B. Prioritas 2 Pemantauan / observasi intensif secara infasif atau non infasif atas keadaan yang dapat menimbulkan ancaman / gangguan terhadap sistem organ vital, misalnya : a. Observasi intensif pasca bedah ekstensif b. Observasi intensif pasca henti jantung c. Observasi intensif pasien pasca bedah jantung

  • C. Prioritas 3Pasien yang dalam keadaan sakit kritis dan tidak stabil yang mempunyai harapan kecil untuk disembuhkan atau manfaat yang didapat dari tindakan tindakan ICU kecil. Pasien ini hanya memerlukan terapi intensif pada penyakit akutnya tetapi tidak dilakukan intubasi atau RKP.

  • KEADAAN INDIKASI MASUK ICUMemerlukan inotropikTD Sistole > 120mmHg, dg Oedem paru, HT enselopatyGagal Nafas , PaO2
  • Pasien pasien dibawah ini tidak memerlukan perawatan di ICU : 1. Pasien mati batang otak (MBO), kecuali yang merupakan donor organ 2. Pasien prioritas 1 atau 2 yang menolak perawatan / tindakan agresif di ICU 3. Pasien dengan keadaan vegetatif atau permanen 4. Pasien dengan keadaan stabil dengan resiko yang rendah untuk menjadi berbahaya 5. Pasien dalam stadium akhir ( End Stage ) penyakit penyakit

  • Indikasi Keluar ICU Penyakit atau kedaan pasien telah membaik dan cukup stabil sehingga tidak memerlukan terapi atau pemantauan yang intensif lebih lanjut Terapi atau pemantauan intensif tidak diharapkan bermanfaat atau tidak memberikan hasil pada pasien sedangkan pasien pada waktu itu tidak menggunakan bantuan mekanis khusus ( seperti ventilasi mekanis ), misalnya : a. Pasien mengalami MBO ( Brainsterm Death ) b. Pasien mencapai stadium akhir ( Ards Stadium Akhir )

    Dalam hal ini pengeluaran pasien dari ICU dilakukan setelah memberitahu dan disetujui oleh keluarga terdekat pasien.

  • Indikasi Keluar ICU 3. Pasien atau keluarga menolak untuk dirawat lebih lanjut ICU ( Keluar Paksa )

    4. Pasien hanya memerlukan observasi intensif saja, sedangkan ada pasien yang lebih gawat lagi yang memerlukan terapi dan observasi yang lebih intensif. Pasien ini hendaknya diusahakan pindah ke Intermediete Care

  • Tugas Perawat Caring Role, memelihara pasien dan menciptakan lingkungan biologis, psikologis, sosiokultural yang membantu penyembuhan Coordinating Role, mengatur keterpaduan tindakan tindakan perawatan, diagnostik dan terapeutik sehingga terjalin pelayanan yang efektif dan efisien Therapeutic Role, sebagai pelaksana pelimpahan tugas dari dokter untuk tindakan diagnostik dan terapeutik. Dalam masalah kegawatan ini diperlukan 3 kesiapan, yakni : Siap mental Siap pengetahuan dan ketrampilan Siap alat dan obat

  • Ketrampilan dan Masalah Kegawatan Urutan penanganan prioritas kegawatan didasarkan pada 6 B, yaitu : B 1 Breath Sistem Pernafasan B 2 Bleed Sistem Peredaran Darah ( Sirkulasi )B 3 Brain Sistem Syaraf Pusat B 4 Blader Sistem Urogenital B 5 Bowel Sistem Pencernaan B 6 Bone Sistem Tulang dan Persendian

  • Kegawatan Sistem B 1, B 2 dan B 3 merupakan prioritas yang paling utama karena kematian dapat sangat cepat terjadi. Kegawatan Sistem B 4, B 5, B 6 ( misalnya retentio urinae, preforasi peritonitis, fractura femur ) relatif mempunyai tenggang waktu yang lebih panjang.

    Untuk mengatasi pasien dalam keadaan kritis tidak memerlukan terapi kausal / penyebab tetapi terapi suportif untuk menyelamatkan jiwanyaPengobatan kausal dapat dikerjakan kemudian.

  • Karena itu Perawat ICU harus mampu : Membebaskan jalan nafas dari sumbatan Memberikan nafas buatan Pijatan jantung luar jika jantung berhenti Posisi koma dan posisi shock Memberikan terapi oksigen dan nebulasi Melakukan suction, penghisapan jalan lendir pada nafas Memasang infus / IV line untuk memasukkan obat atau cairan

  • Respirator untuk pernafasan bantuan Laryngoskop untuk intubasi tracheaMonitor ECG untuk pemantauan aritmia Drain thorak dan pompanya untuk pneumo / hematothorak Memberikan obat obatan darurat Mengenali aritmia berbahayaDC-Shock untuk defibrilasi Merawat pasien dengan tekanan intrakranial meningkat Karena itu Perawat ICU harus mampu :

  • PENGENDALIAN INFEKSINOSOKOMIAL ICULingkungan ICU

    Pintu ruang ICU (luar dan dalam) harus selalu dalam keadaan tertutupPemasangan alas lantai didepan pintu dalam ICU harus tetap terpasangdan dalam kondisi basah dengan larutan desinfektan.Pengaturan batas tegas antara daerah semi steril dan non steril sesuaiprosedur.

  • Melakukan pembersihan rutin ruang ICU dan peralatan ICU sesuai jadwalyang telah ditentukanMelakukan sterilisasi ruangan (UV) setelah pembersihanruangan sesuaiprosedur.6.Penanganan sampah pembuangan BAB dan BAK pasien sesuai denganprosedur

  • Petugas ICU (dokter dan perawat) harus :Petugas ICU harus memakai skort dan alas kaki khususruang ICU.Petugas harus mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukantindakan.Pemakaian handscoen dalam melakukan tindakan perawatanterhadap pasien.Penggunaan softa-man bagi petugas setiap selesai kontak denganpasien.

  • Untukpengunjung pasienICU /keluarga pasien

    Pengunjung bila masuk ruangICU harus memakaibaju (skort) pengunjung dan alas kaki khusus ruang ICUSebelum dan sesudah berkunjung ke pasien,pengunjung cuci tangan terlebih dahulu ataumembasahi tangan dengan menggunakan softa-man.Pengunjung hanya bisa masuk pada saat jamberkunjung (1 orang)

  • MengenaiPeralatanRuangICUPeralatan yang berupa set instrumen, alat kesehatan disposible harus dalamkeadaan steril.Resterilisasi alat ICU dilakukan setiap 3 x 24 jam sekali.Instrumen, alat alat suction, sirkuit ventilator bila aelesai dipakai pada pasiendirendam dengan cairan desinfektan baru kemudian disterilkan di ruangsterilisasi.

  • Setiap pasien yang memerlukan suction harus mempunyai slang suction sendiri-sendiri dan diganti dalam waktu 1 x 24 jam.Penggunaan kom untuk suction diganti dalam waktu 1 x 24 jam dan tiap-tiappasien sendiri-sendiri