KONSEP & IMPLEMENTASI JARWO SUPER

36
Dr. Ali Jamil / Plt. Ka.BB Padi KONSEP & IMPLEMENTASI JARWO SUPER : TEKNOLOGI, TANTANGAN & KENDALA

Transcript of KONSEP & IMPLEMENTASI JARWO SUPER

Page 1: KONSEP & IMPLEMENTASI JARWO SUPER

Dr. Ali Jamil / Plt. Ka.BB Padi

KONSEP & IMPLEMENTASI JARWO SUPER : TEKNOLOGI, TANTANGAN & KENDALA

Page 2: KONSEP & IMPLEMENTASI JARWO SUPER

Lay Out:

Status Perpadian (Luas Areal dan Produksi)

Strategi Peningkatan Produksi Tanaman Pangan

Teknologi Jajar Legowo Super (Pengertian, Keunggulan, dan Prospektif Pengembangan

Keragaan Hasil Dem-area Teknologi Jarwo Super di Indramayu, Jabar

Arah Strategi dan Kendala Pengembangan Jarwo Super Mendukung Swasembada Pajale

Membangun Keterkaitan dan Sinergi Litkajibangrap antara BB/Balit dengan BPTP dalam Penerapan Jarwo

Page 3: KONSEP & IMPLEMENTASI JARWO SUPER

Luas Lahan Pertanian dan Perkembangan Produksi Padi di Indonesia

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

1970

1973

1976

1979

1982

1985

1988

1991

1994

1997

2000

2003

2006

2009

2012

Padi

Sumber: BPS (diolah)

Juta Ton

Total luas lahan pertanian 70 juta ha, yang efektif untuk produksi pertanian adalah 45 juta ha.

Luas sawah 8,1 juta ha, 4,8 juta ha berupa sawah irigasi, namun kadar C-organik rendah (<2%) sehingga memerlukan pupuk tinggi

Terjadi penciutan dan degradasi lahan sawah (sebagian besar pada lahan sawah intensif)

1

2

3

Page 4: KONSEP & IMPLEMENTASI JARWO SUPER

Sasaran Produksi Tanaman Pangan 2015-2019

Page 5: KONSEP & IMPLEMENTASI JARWO SUPER

Strategi Peningkatan Produksi Tanaman Pangan

PRODUKSI

PENGAMANAN HASIL

PRODUKSI DAN MUTU

MELALUI PENANGANAN PASCA PANEN

GHP

BAKU LAHAN EKSISTING (Bertahan

atau Berkurang)

LUAS TANAM

PROVITAS

PEMANFAATAN LAHAN TERLANTAR

OPTIMALISASI (INDEKS

PERTANAMAN)

CETAK LAHAN BARU

TUMPANG SARI

REPLIKASI TEKNOLOGI BUDIDAYA YANG

BAIK

PENERAPAN PANEN YANG BAIK

• Good Agricultural Practices : Permentan Nomor 48 Tahun 2006 •Good Handling Practices : Permentan Nomor 44 Tahun 2009

PENGGUNAAN INPUT YANG

SESUAI REKOMENDASI

PEMELIHARAAN BUDIDAYA YANG

BAIK

PENGENDALIAN OPT DAN DPI

G A P

Page 6: KONSEP & IMPLEMENTASI JARWO SUPER

Teknologi Jajar Legowo Super

(Pengertian, Keunggulan, dan Prospektif Pengembangan)

Page 7: KONSEP & IMPLEMENTASI JARWO SUPER

Jajar Legowo:

Cara tanam padi sawah dengan pola beberapa baris tanaman yang diselingi satu barisan kosong.

Jajar Legowo Super:

Sistem produksi padi yang mengimplementasikan secara terpadu teknologi budidaya padi (Inovasi Balitbangtan) berbasis cara tanam jajar legowo

Teknologi yang diimplementasikanJajar Legowo Super:

- Varietas Unggul Baru (VUB), potensi hasil tinggi (Speklok)

- Biodekomposer sebelum pengolahan tanah

- Pupuk Hayati, serta pemupukan berimbang berdasarkan PUTS atau analisis tanah

- Pengendalian OPT dengan pestisida nabati dan pestisida anorganik berdasarkan ambang kendali

- Penggunaan Alsintan (khususnya transplanter dan combine harvester)

• PENGERTIAN

Page 8: KONSEP & IMPLEMENTASI JARWO SUPER

VUB POTENSI HASIL TINGGI (SPEKLOK)

Agroekosistem

– Lahan sawah irigasi

– Sawah tadah hujan

– Padi gogo

– Lahan rawa

Kondisi Biofisik

– Toleran rendaman

– Toleran kekeringan

– Toleran salinitas

– Toleran keracunan Al & Fe

– Toleran suhu rendah-tinggi

– Tolran naungan

Page 9: KONSEP & IMPLEMENTASI JARWO SUPER

No 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

Ciasem Sarinah

Aek -Sibundong

HIPA 5 Ceva

HIPA 6 Jete

Inpara 1

Inpara 2

Inpara 3

Inpari 1

Inpari 2

Inpari 3

Inpari 4

Inpari 5 Mr

Inpari 6 Jt

Inpari 7 Ln

Inpari 8

Inpari 9 Elo

Inpari 10 Ly

Hipa 7

Hipa 8 Pi

Inpara 4

Inpara 5

Inpara 6

Inpari 11

Inpari 12

Inpari 13

Inpago 4

Inpago 5

Inpago 6

Inpara 4

Inpara 5

Inpara 6

Hipa 8

Hipa 9

Hipa 10

Hipa 11

IPB Batola

IPB Dadahup

Hipa 12 SBU

Hipa 13

Hipa 14 SBU

Hipa Jatim 1

Hipa Jatim 2

Hipa Jatim 3

Impari 14 Cihea

Inpari 15 Citarik

Inpari 16 Citandui

Inpari 17

Inpari 18

Inpari 19

Inpari 20

Inpari Sidenuk

Inpago 8

Inpago Unram 1

Inpago Unsoed 1

JML 1 2 2 9 8 15 17

VUB Padi Badan Litbang, yang dilepas 2005-2011

Varietas Unggul Baru Potensi Hasil Tinggi ~ Spesifik Lokasi….

Page 10: KONSEP & IMPLEMENTASI JARWO SUPER

No Nama Umur

(HST )

Potensi Hasil

(t/ha)

Sifat Unggul

1. Inpari 22 118 7,9 Agak tahan WBC biotipe 1,2,3. Tahan HDB strain III, Tahan Blas ras

033 dan 133

2. Inpari 23 113 9,2 Baik ditanam di sawah dataran rendah 0-600 m dpl, tahan WBC

biotipe 1, agak tahan 2,3, tahan HDB strain III

3. Inpari 24 111 7,7 Beras merah, baik ditanam di sawah dataran rendah 0-600 m dpl,

tahan HDB strain III

4. Inpari 25 115 9,4 Ketan merah, baik ditanam di sawah dataran rendah 0-600 m dpl,

tahan HDB strain III

5. Inpari 26 124 7,9 Cocok ditanam di ekosistem lahan sawah dataran tinggi s/d 900 m

dpl, tahan HDB strain III, Tahan blas 033

6. Inpari 27 125 7,6 Cocok ditanam di ekosistem lahan sawah s/d 900 m dpl, tahan HDB

strain III

7. Inpari 28

Kerinci 120 9,5

Cocok ditanam di ekosistem lahan sawah dataran tinggi s/d 1100 m

dpl, Tahan HDB strain III

8. Inpari 29

Rendaman 110 9,5

Baik ditanam di sawah irigasi dataran rendah s/d 400 m dpl terutama

di daerah rawan banjir

9. Inpari 30 111 9,6 Baik ditanam di sawah dataran rendah 0-400 m dpl di daerah luapan

sungai dan rawan banjir

10. Inpara 7 114 5,1 Baik ditanam dilahan rawa pasang surut dan lebak. Agak toleran

terhadap keracunan Fe dan Al. Tahan Blas ras 033 dan 173

11. Inpago 9 109 8,4 Lahan subur di Jawa dan lahan PMK Lampung. Agak toleran

kekeringan dan keracunan Al pada tingkat 60 ppm Al 3+

1. VUB Padi Badan Litbang, yang dilepas 2012

Page 11: KONSEP & IMPLEMENTASI JARWO SUPER

No Nama Umur HSS (hari)

Rataan Hasil (t/ha)

Sifat Unggul

1 Inpari 31 119 HSS 8,5

Tahan terhadap Werwng Batang Coklat biotipe 1, 2 dan 3, tahan terhadap HDB patotipe III, Agak tahan HDB patotipe IV dan VIII, tahan terhadap blas ras 033, agak tahan terhadap blas ras 133, tahan terhadap tungro ras Lanrang

2 Inpari 32 HDB 120 HSS 8,4

Agak tahan terhadap Wereng Batang Coklat biotipe 1, 2 dan 3, tahan terhadap HDB patotipe III, Agak tahan HDB patotipe IV dan VIII, tahan terhadap blas ras 033, agak tahan terhadap blas ras 073, agak tahan terhadap tungro ras Lanrang

3 Inpari 33 107 HSS 9,8

Tahan terhadap Werwng Batang Coklat biotipe 1, 2 dan 3, agak tahan terhadap HDB patotipe III, agak tahan terhadap HDB VIII, agak tahan terhadap blas ras 033, tahan terhadap blas ras 073

4 Hipa 18 113 HSS 10,3 Agak tahan terhadap WBC biotipe 1, agak tahan terhadap HDB patotipe IV dan VIII, tahan terhadap blas ras 073 dan 173, agak tahan terhadap blas 133

5 Hipa 19 111 HSS

10,1

Agak tahan terhadap WBC biotipe 1, 2 dan 3, tahan terhadap blas ras 033, agak tahan terhadap blas ras 073, 133 dan 173

VUB Padi Badan Litbang yang dilepas 2013

Page 12: KONSEP & IMPLEMENTASI JARWO SUPER

No Nama Umur

(HST )

Rataan Hasil

(t/ha)

Sifat Unggul

1. Inpari 34-Salin Agritan

102 8,1

Toleran salin 12 dSm-1 pada fase bibit, Agak tahan terhadap wereng coklat biotipe 1, Agak tahan terhadap HDB III, tahan blas ras 033 dan 173, cocok ditanam pada lahan sawah dataran rendah hingga ketinggian 500 dpl

2. Inpari 35-Salin Agritan

106 8,3 Toleran salin 12 dSm-1 pada fase bibit, tahan blas ras 033, agak tahan terhadap HDB III cocok ditanam pada lahan sawah.

3. Inpari Unsoed-79 Agritan

109 8,2 Toleran salin 12 dSm-1 fase bibit, tahan blas ras 033, agak tahan terhadap HDB III, cocok ditanam di lahan sawah

4. Inpara 8 Agritan 115 6,0

Toleran keracunan Fe, tahan HDB patotipe III, agak tahan HDB IV & VIII, agak tahan terhadap blas ras 133, cocok ditanam pada lahan rawa pasang surut, lebak dangkal dan tengahan

5. Inpara 9 Agritan 114 5,6

Toleran keracunan Fe, tahan HDB patotipe III, tahan tungro strain garut & Purwakarta, cocok ditanam pada lahan rawa pasang surut, lebak dangkal dan tengahan.

VUB Padi Badan Litbang yang dilepas 2014

Page 13: KONSEP & IMPLEMENTASI JARWO SUPER

2. BIODEKOMPOSER (Perombak Bahan Organik)

Biodekomposer merupakan perombak bahan organik dan penyedia hara tanaman.

Biodekomposer mengandung berbagai mikroba perombak bahan organik untuk mempercepat proses dekomposisi sisa panen (jerami, berangkasan jagung, dan kedelai), perkebunan (limbah kelapa sawit, tebu, dan pabrik gula), sampah perkotaan dan rumah tangga.

Penggunaan Biodekomposer terkini pada jerami mempercepat proses pengomposan menjadi 1-2 minggu dari asalnya 4 minggu, dan kompos jerami yang seluruhnya dikembalikan ke sawah diharapkan dpt menekan biaya pemupukan KCl hingga 100%.

Teknis aplikasi: Larutan bio-dekomposer disemprotkan pada tunggul jerami dan di atas hamparan jerami pada petakan sawah setelah pengolahan tanah pertama, lalu digelebeg dengan traktor dan tanah dibiarkan dalam kondisi lembab/tidak tergenang selama minimal 7-10 hari.

Page 14: KONSEP & IMPLEMENTASI JARWO SUPER

Pupuk Hayati Mengandung mikroba untuk meningkatkan efisiensi pemupukan,

kesuburan, kesehatan tanah

Bakteri penambat Nitrogen simbiotik Bakteri penambat Nitrogen non simbiotik Bakteri pelarut P Bakteri penghasil fitohormon

Salah satu pupuk hayati terkini hasil inovasi mampu meningkatkan efisiensi pemupukan NPK anorganik sampai 50% dan meningkatkan produktivitas padi, kedelai, dan hortikultura

Pupuk Hayati dapat mengandung berbagai mikroba bermanfaat, a.l:

Berbagai Pupuk Hayati hasil inovasi sudah beredar

3. Pupuk Hayati

Page 15: KONSEP & IMPLEMENTASI JARWO SUPER

Perlakuan Pupuk anorganik Padi

Sawah (t/Ha)

Kedelai Lahan Pasang

Surut (t/Ha)

Kedelai Lahan Sawah (t/Ha)

Cabai Lahan Kering (t/Ha) N P K

Ppk Hayati+50% NPK 50% 50% 50% 5,86 1,75 2,08 0,57

100% NPK 100% 100% 100% 4,42 1,23 1,82 0,31

Peningkatan Produksi 32,6% 42,3% 14,3% 84,7%

Pupuk Hayati meningkatkan efisiensi pemupukan NPK anorganik sebesar 50%

Aplikasi salah satu Pupuk Hayati terkini di bbrp Agroekosistem

Page 16: KONSEP & IMPLEMENTASI JARWO SUPER

Pestisida nabati berbahan aktif senyawa eugenol,

sitronelol, dan geraniol.

Daya racunnya rendah sehingga aman bagi manusia dan

hewan ternak

Menjaga kelestarian serangga berguna; serangga

penyerbuk dan musuh alami hama

Sekaligus dapat berperan sebagai pupuk organik

Pemilihan jenis, dosis, dan aplikasi dilakukan mengacu

pada rekomendasi.

Pertumbuhan generatif tanaman padi

disemprot

(A) Pestisida Sintetis (merunduk) dan

(B) Pestisida Nabati (lebih tegak)

A B

4. Pestisida Nabati

Page 17: KONSEP & IMPLEMENTASI JARWO SUPER

Indo Jarwo Transplanter

Combine Harvester

Panen dilakukan pada saat matang fisiologis yaitu bilamana 90% bulir telah menguning;

Panen dilakukan menggunakan combine harvester; power thresher..

Gabah yang dihasilkan di Keringkan (dryer atau dijemur) hingga mencapai kadar air sekitar 14% (gabah kering giling/GKG).

5. Alsintan

Page 18: KONSEP & IMPLEMENTASI JARWO SUPER

Beberapa Kenggulan Jarwo Super:

1) Pemberian biodekomposer pada saat pengolahan tanah yang mampu mempercepat pengomposan jerami,

2) pemberian pupuk hayati sebagai seed treatment yang dapat menghasilkan fitohormon (pemacu tumbuh tanaman), penambat nitrogen dan pelarut fosfat yang berfungsi meningkatkan kesuburan dan kesehatan tanah

3) Pestisida nabati yang efektif mengendalikan hama tanaman padi (seperti wereng batang coklat), aman terhadap lingkungandan

4) penggunaan alat mesin pertanian yang menghemat biaya tenaga kerja.

Page 19: KONSEP & IMPLEMENTASI JARWO SUPER

KERAGAAN TANAMAN

FASE VEGETATIF & GENERATIF

Page 20: KONSEP & IMPLEMENTASI JARWO SUPER

Gb.1. Keragaan Tanaman Fase Vegetatif

Page 21: KONSEP & IMPLEMENTASI JARWO SUPER

Gb.2. Inpari 30 Ciherang Sub-1, fase generatif

Page 22: KONSEP & IMPLEMENTASI JARWO SUPER

Gb. 3. Keragaan Inpari 32 HDB Fase Generatif

Page 23: KONSEP & IMPLEMENTASI JARWO SUPER

Gb. 3. Keragaan Inpari 33 Fase Generatif

Page 24: KONSEP & IMPLEMENTASI JARWO SUPER

PANEN DAN TEMU LAPANG

PENGEMBANGAN SISTEM PRODUKSI PADI

SAWAH IRIGASI POTENSI HASIL TINGGI MELALUI

TEKNOLOGI JAJAR LEGOWO SUPER

(Desa Karanggetas, Kec. Bangodua, Kab. Indramayu)

Page 25: KONSEP & IMPLEMENTASI JARWO SUPER

Gambar 4. Panen dan Temu Lapang Dem-area Padi, Karanggetas Indramayu oleh

Kepala Badan Litbang Pertanian mewakili Menteri Pertanian

Lanjutan…

Page 26: KONSEP & IMPLEMENTASI JARWO SUPER

Gambar 5. Panen dan Temu Lapang Dem-area Padi, Karanggetas Indramayu, bersama

para petugas dan berbagai stakeholder….

Page 27: KONSEP & IMPLEMENTASI JARWO SUPER

Gambar 6. Panen dan Temu Lapang Dem-area Padi, Karanggetas

Indramayu

Lanjutan…

Page 28: KONSEP & IMPLEMENTASI JARWO SUPER

CAPAIAN TARGET HASIL PANEN >10 TON GKP

Page 29: KONSEP & IMPLEMENTASI JARWO SUPER

Hasil panen riil & ubinan padi menggunakan teknologi

Jarwo Super di demarea indramayu 2015/2016

Rill Standard Riil Standard Riil Ubinan*) Riil Ubinan*)

1 Inpari 30 AB 24.2 25

DB 22.8 18

LGW 40.8 40

134,755.8 170,940.2 12.4 13.9 19 11.7 13.0

2 Inpari 32 HDB AB 25.0 25

DB 20.0 18

LGW 40.0 40

153,846.2 170,940.2 12.9 14.4 19 12.2 13.5

3 Inpari 33 AB 25.0 25

DB 20.0 18

LGW 40.0 40

153,846.2 170,940.2 11.3 12.4 20 10,5 11,7

Keterangan:

*) Hasil optimal berdasarkan populasi optimal;

AB : jarak tanam antar barisan;

DB : jarak tanam dalam barisan;

LGW : jarak tanam legowo;

Hasil GKG (t/ha)No Varietas

Jarak Tanam (cm) Populasi Hasil GKP (t/ha)KA (%)

Page 30: KONSEP & IMPLEMENTASI JARWO SUPER

HASIL ANALISIS USAHATANI PADI TEKNOLOGI JAJAR LEGOWO SUPER (Per Ha)

Kegiatan

Volume

Harga

(Rp/satuan)

Biaya

Cara Petani

(Manual)

Jarwo Super

(Alsintan) Satuan Cara Petani (Rp) Jarwo Super (Rp)

A. Biaya Sarana Produksi

1. Benih (kg) 25 30 kg 10,000 250,000 300,000

2. Pupuk (kg)

a. Urea 300 150 kg 2,000 600,000 300,000

b. NPK (Pupuk Majemuk) 200 300 kg 2,700 540,000 810,000

c. Dekomposer (M-Dec) 6 bks 20,000 120,000

d. Pupuk Kandang + aplikasi 2000 kg 600 1,200,000

3. Pupuk Hayati (Agrimeth) 10 bks 24,000 240,000

4. Pestisida (Rp)

a. Kimia Paket 2,100,000 900,000

b. Nabati Paket 600,000

Jumlah 3,490,000 4,470,000

B. Biaya Tenaga Kerja 1. Pembersihan lahan dan pematang Borongan Borongan Paket 600,000 600,000 600,000

2. Pembuatan pesemaian 2 8 HOK 75,000 150,000 600,000

3. Pengolahan tanah (TK traktor) Borongan Borongan Paket 900,000 900,000 900,000

4. Tanam Borongan Borongan Paket-HOK 100,000 900,000 700,000

5. Penyulaman 10 10 HOK 50,000 500,000 500,000

5. Penyiangan 20 14 HOK 50,000 1,000,000 700,000

6. Pemupukan 10 10 HOK 50,000 500,000 500,000

7. Penyemprotan 7 7 HOK 75,000 525,000 525,000

8. Panen dan perontokan Bawon Combine % 11

9. BBM (Transplanter) 10 Liter 7,050 0 70,500

Jumlah 5,075,000 5,095,500

Total Biaya (A+B) 8,565,000 9,565,500

Harga jual gabah 4,200 4,300 Rp/kg

Hasil penjualan gabah 7,000 14,400 kg 29,400,000 61,920,000

Biaya panen (Panen + Perontokan) Bawon Combine % 11 3,234,000 6,811,200

Pendapatan Kotor Inpari 32 HDB 26,166,000.0 55,108,800.0

Pendapatan Bersih (Rp/ha) 17,601,000 45,543,300

B/C 2.05 4.76

Harga jual gabah 4,200 4,300 Rp/kg

Hasil penjualan gabah 7,000 13,900 kg 59,770,000

Biaya panen (Panen + Perontokan) Bawon Combine % 11 6,574,700

Pendapatan Kotor Inpari 30 Ciherang Sub-1 53,195,300.0

Pendapatan Bersih (Rp/ha) 43,629,800

B/C 4.56

Harga jual gabah 4,200 4,300 Rp/kg

Hasil penjualan gabah 7,000 12,400 kg 53,320,000

Biaya panen (Panen + Perontokan) Bawon Combine % 11 5,865,200

Pendapatan Kotor Inpari 33 47,454,800.0

Pendapatan Bersih (Rp/ha) 37,889,300

B/C 3.96

Page 31: KONSEP & IMPLEMENTASI JARWO SUPER

Peluang

Jika diimplementasikan secara full paket oleh petani, maka

diperkirakan produksi dapat mencapai sekitar 10 ton GKG/ha

per musim tanam

Delta penambahan produksi sebesar 4 ton GKG/ha per musim

tanam dibandingkan dengan rata-rata produksi jarwo sebesar

6 ton GKG/ha permusim.

Dan jika diimplementasikan oleh petani terhadap misalnya

20% dari luas lahan sawah irigasi yg ada di Indonesia sekitar

4,8 juta ha (BPS, 2013) yaitu 960.000 ha,

MAKA:

Produksi nasional akan bertambah sekitar 3,84 juta ton GKG

per musim tanam atau 7,68 juta ton GKG per tahun (setara

4,76 juta ton beras, rendemen 62%).

PELUANG & KENDALA

Page 32: KONSEP & IMPLEMENTASI JARWO SUPER

• Kondisi lahan

• Penyiapan Pesemaian Dapog

• Sinkronisasi Waktu Tanam dengan Kapasitas Transplanter

• Keterampilan Operator

• Bengkel

• Kesiapan Sarana Prasarana dan SDM Pendukung

• Anomali Iklim

• Gangguan OPT

KENDALA

Page 33: KONSEP & IMPLEMENTASI JARWO SUPER

Membangun Keterkaitan dan Sinergi Litkajibangrap antara Puslit, BB/Balit dengan BPTP dalam Penerapan Jarwo

Puslitbang Tanaman Pangan bertugas mengkoordinasikan PSEKAP, BBP2TP, BBPadi, BBSDLP, BB Mektan, dan BB Pascapanen menyediakan: a. Juknis, b. Benih sumber dan rekomendasikan varietas unggul baru, c. Kalender dan pola tanam menurut lokasi, d. Informasi dan teknologi adaptasi terhadap perubahan

iklim, e. Narasumber pada pelatihan f. publikasi dan teknologi tepat guna sebagai bahan materi

penyuluhan. g. Saran kebijakan,

Page 34: KONSEP & IMPLEMENTASI JARWO SUPER

PUSATTIM PENGENDALI

PROVINSITIM PEMBINA

KABUPATEN/KOTATIM PELAKSANA

KECAMATANTIM PELAKSANA

MENTERI PERTANIAN

CAMAT

BUPATI/WALIKOTA

GUBERNUR

BADAN LITBANG

BPPSDMPDITJEN

TAN.PAN/DITJEN TEKNIS

TERKAIT

SETBAKORLUH

DINAS TEKNIS

BPTP

BAPELUHDINAS TEKNIS

PENELITIBPTP

BP3KUPTD/ UPT

Teknis

POKTAN/GAPOKTAN

PENYULUH

POPT

DESA/KELURAHANKADES/ LURAH

TEMU LAPANG DI LAHAN USAHA TANI PADI

BAGAN MEKANISME TATA HUBUNGAN

Page 35: KONSEP & IMPLEMENTASI JARWO SUPER

PENUTUP

1. Penggunaan VUB potensi hasil tinggi, Biodekomposer perombak cepat bahan organik jerami, Pemupukan berimbang dengan penambahan Pupuk Hayati dan pengendalian OPT berdasarkan ambang kendali, merupakan kunci tercapainya sistem produksi padi potensi hasil tinggi melalui teknologi Jajar Legowo Super

2. Teknologi Jajar Legowo Super sangat layak

dikembangkan di masyarakat secara masiv sbg salah

satu terobosan peningkatan produksi yang signifikan,

dalam pencapaian swasembada pangan berkelanjutan

Page 36: KONSEP & IMPLEMENTASI JARWO SUPER

TERIMA KASIH