JAJAR LEGOWO SUPER

30
PETUNJUK TEKNIS PADI JAJAR LEGOWO SUPER Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian 2016 ISBN : 978-602-6969-10-1

Transcript of JAJAR LEGOWO SUPER

Page 1: JAJAR LEGOWO SUPER

PETUNJUK TEKNIS

PADI JAJAR LEGOWO SUPER

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Kementerian Pertanian

2016

ISBN : 978-602-6969-10-1

Page 2: JAJAR LEGOWO SUPER

Petunjuk Teknis

PADI JAJAR LEGOWO SUPER MERAUKE

Penyusun :

Muhammad Nur

Septi Wulandari

Heppy Suci Wulanningtyas

Sitti Raodah Garuda

Sudarsono

Musrifah

Sujarwo

Arifuddin Kasim

Martina Sri Lestari

Editor :

Yuliantoro Baliadi

Niki E. Lewaherilla

Pandu Laksono

Galih Priyo Dominanto

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Kementerian Pertanian

2016

ISBN : 978-602-6969-10-1

Page 3: JAJAR LEGOWO SUPER

i

Petunjuk Teknis

Padi Jajar Legowo Super

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penyusunan

Petunjuk Teknis“Padi Jajar Legowo Super” dapat

diselesaikan.

Seiring dengan Perkembangan Teknologi Pertanian

semakin maju dan pesat maka semakin dituntut pula

mengembangkan pola pikir yang dimiliki oleh setiap insan

pertanian dalam mentranfer teknologi yang dikaji

berdasarkan keadaan spesifik lokasi di lapangan.

Pemerintah tiada henti melakukan terobosan inovasi

mendukung program upaya khusus (upsus) peningkatan

produksi pangan yang diharapkan dapat diterapkan di

tingkat petani secara luas. Saat ini telah dihasilkan teknologi

Balitbangtan yang terbukti mampu mendongkrak produksi

padi melalui Teknologi Jajar Legowo Super.

Petunjuk Teknis Padi Jajar Legowo Super ini di susun

sebagai acuan bagi para pihak yang akan menerapkan

teknologi tersebut khususnya di Papua. Petunjuk teknis ini

diharapkan dapat bermanfaat dan kepada semua pihak yang

telah menyumbangkan pemikiran dalam penyusunan

petunjuk teknis ini diucapkan terima kasih.

Sentani,

Desember 2016

Kepala Balai,

Dr. Ir. Yuliantoro Baliadi, MS

Page 4: JAJAR LEGOWO SUPER

ii

Petunjuk Teknis

Padi Jajar Legowo Super

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR.............................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................ ii

PENDAHULUAN ................................................................... 1

TEKNOLOGI JAJAR LEGOWO SUPER ................................. 3

KEUNGGULAN JAJAR LEGOWO SUPER .............................. 20

DAFTAR PUSTAKA .............................................................. 21

LAMPIRAN DESKRIPSI PADI VUB JAJAR LEGOWO

SUPER ................................................................................. 22

Page 5: JAJAR LEGOWO SUPER

1

Petunjuk Teknis

Padi Jajar Legowo Super

I. PENDAHULUAN

Provinsi Papua saat ini baru bisa memenuhi

kebutuhan beras 57% sedangkan 43% kekurangannya

didatangkan dari luar yaitu Jawa dan Sulawesi. Sentra

produksi beras di Provinsi Papua adalah Kabupaten Merauke,

Nabire, dan Jayapura, produksi beras Papua 85-88% berasal

dari Kabupaten Merauke. Produksi padi di Kabupaten

Merauke tahun 2016 mencapai 136.500 ton dengan luasan

panen 52.000 ha dan hasilnya dikirim ke beberapa

kabupaten di Papua hingga provinsi lain. Hal ini

membuktikan bahwa Kabupaten Merauke merupakan

penyumbang produksi padi sebesar 85% (Suwandi, 2016).

Target produksi padi Provinsi Papua tahun 2014

sebesar 188.179 ton, tahun 2015 sebesar 206.562 ton, dan

tahun 2016 sebesar 224.945 ton (Dinas TPH, 2014).

Produksi padi Provinsi Papua sebagian besar disuplai dari

Kabupaten Merauke. Menurut BPS (2015), produksi padi

Kabupaten Merauke tahun 2014 sebesar 204.687,18 ton.

Dalam rangka mempertahankan produksi beras

sekaligus meningkatkan pendapatan petani, maka berbagai

upaya untuk meningkatkan produksi dan produktivitas padi

antara lain melalui pemupukan berimbang dan penggunaan

komponen organik, SL-PTT, VUB Padi, sistem tanam jajar

legowo bahkan sampai saat ini jajar legowo super yang

mampu meningkatkan produksi padi secara nyata dengan

dikombinasikan penggunaan pupuk hayati Agrimeth,

Bioprotektor dan M-Dec.

Page 6: JAJAR LEGOWO SUPER

Pendahuluan

2

Petunjuk Teknis

Padi Jajar Legowo Super

Penerapan Teknologi Jajar Legowo Super di

Kabupaten Merauke secara utuh oleh petani mampu

memberikan hasil minimal 8,5 ton GKP/ha per musim,

sementara hasil padi yang diusahakan dengan sistem tegel

atau sebar hanya 4-5 GKP/ha per musim.

Petunjuk teknis ini menyajikan budidaya padi sawah

tadah hujan dengan Teknologi Jajar Legowo Super, mulai

dari persiapan lahan sampai panen.

Page 7: JAJAR LEGOWO SUPER

3

Petunjuk Teknis

Padi Jajar Legowo Super

II. TEKNOLOGI JAJAR LEGOWO SUPER

Pengertian

Teknologi Jajar Legowo Super adalah teknologi

budidaya terpadu padi sawah irigasi berbasis tanam jajar

legowo (jarwo) 2:1. Teknologi super ini dihasilkan oleh

Balitbangtan setelah melalui penelitian dan pengkajian pada

berbagai lokasi di Indonesia. Selain menggunakan sistem

tanam jarowo 2:1 sebagai basis penerapan di lapangan,

bagian penting dari teknologi Jajar Legowo Super adalah:

a. Varietas Unggul Baru (VUB) potensi hasil tinggi,

b. Biodekomposer, diberikan sebelum pengolahan tanah,

c. Pupuk hayati sebagai perlakuan benih dan pemupukan

berimbang berdasarkan Perangkat Uji Tanah Sawah

(PUTS),

d. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)

menggunakan pestisida nabati dan pestisida anorganik

berdasarkan ambang kendali, dan

e. Alat dan mesin pertanian, khususnya untuk tanam (jarwo

transplanter) dan panen (combine harvester) .

VUB Biodekomposer Pupuk Hayati

Sumber : dokumen pribadi

Page 8: JAJAR LEGOWO SUPER

Teknologi Jajar Legowo Super

4

Petunjuk Teknis

Padi Jajar Legowo Super

PUTS Jarwo Transplanter

Komponen Teknologi Jajar Legowo Super

Keberhasilan penerapan teknologi Jarwo Super

ditentukan oleh komponen teknologi dan teknik budidaya

yang digunakan. Komponen teknologi jarwo super adalah

sebagai berikut :

1. Varietas Unggul

Varietas unggul merupakan salah satu komponen

utama teknologi yang terbukti mampu meningkatkan

produktivitas dan produksi padi serta pendapatan petani.

Kementan telah melepas sekitar 200 varietas unggul padi,

sehingga petani dapat lebih leluasa memilih varietas padi

yang sesuai dengan teknik budidaya dan kondisi lingkungan

setempat. Ketersediaan berbagai alternatif pilihan varietas

unggul pada suatu wilayah akan berdampak terhadap

stabilitas produksi sebagai representasi dari keunggulan

adaptasi dan ketahanan atau toleransi terhadap cekaman

biotik dan abiotik di wilayah tersebut. Varietas unggul yang

digunakan adalah yang memiliki potensi hasil tinggi.

Sumber : dokumen pribadi

Page 9: JAJAR LEGOWO SUPER

Teknologi Jajar Legowo Super

5

Petunjuk Teknis

Padi Jajar Legowo Super

2. Benih Bermutu

Benih bermutu adalah benih dengan tingkat

kemurnian dan vigor yang tinggi. Benih yang digunakan

berasal dari Unit Pengelolaan Benih Sumber (UPBS)

Balitbangtan di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi,

Sukamandi dengan kelas benih Stock Seed (SS). Benih yang

digunakan adalah : (a) Varietas Inpari 30 Ciherang Sub-1

dengan potensi hasil 9,6 ton/ha. Cocok untuk ditanam di

sawah dataran rendah sampai ketinggian 400 m dpl (di atas

permulaan laut), didaerah luapan sungai, cekungan dan

rawan banjir, (b) Inpari 32 HDB dengan potensi hasil 8,42

ton/ha, tahan penyakit Hawar Daun Bakteri (HDB) patotipe

III, IV, VIII, tahan blas ras 033, agak tahan blas 073 serta

agak tahan tungro ras Lanrang, cocok ditanam di ekosistem

tanah dataran rendah sampai ketinggian 600 m dpl, dan (c)

Inpari 33 potensi hasil 9,8 ton/ha, cocok ditanam di

ekosistem tanah dataran rendah sampai ketinggian 600 m

dpl.

Benih bermutu, varietas unggul dan bibit sehat yang dihasilkan

Sumber : dokumen pribadi

Page 10: JAJAR LEGOWO SUPER

Teknologi Jajar Legowo Super

6

Petunjuk Teknis

Padi Jajar Legowo Super

3. Aplikasi Pupuk Hayati

Pupuk hayati adalah pupuk berbasis mikroba non-

patogenik yang dapat menghasilkan fitohormon (zat pemacu

tumbuh tanaman), penambat nitrogen dan pelarut fosfat

yang berfungsi meningkatkan kesuburan dan kesehatan

tanah. Pupuk hayati Agrimeth memiliki aktivitas enzimatik

dan fitohormon yang berpengaruh positif terhadap

pengambilan hara makro dan mikro tanah, memacu

pertumbuhan, pembungaan, pemasakan biji, pematahan

dormansi, meningkatkan vigor dan viabilitas benih, efisien

penggunaan pupuk NPK anorganik dan produktivitas serta

produksi tanaman.

Aplikasi pupuk hayati Agrimeth dilakukan pada pagi

hari (sebelum jam 08.00 pagi) atau sore hari (pukul 15.00-

17.00) dan tidak terjadi hujan. Pupuk hayati hanya

diaplikasikan sekali, yakni pada saat benih akan disemai

dengan cara perlakuan benih. Benih yang telah tercampur

pupuk hayati segera disemai, upayakan tidak ditunda lebih

dari 3 jam, dan tidak terkena paparan langsung sinar

matahari agar tidak mematikan mikroba yang telah melekat

pada benih. Sisa pupuk hayati disebarkan di lahan

pesemaian.

Aplikasi pupuk hayati Agrimeth pada benih padi

Sumber : dokumen pribadi

Page 11: JAJAR LEGOWO SUPER

Teknologi Jajar Legowo Super

7

Petunjuk Teknis

Padi Jajar Legowo Super

4. Aplikasi Biodekomposer

Biodekomposer adalah komponen teknologi

perombak bahan organik, diaplikasikan 4 bungkus (2 kg/ha)

yang dicampur secara merata dengan 400 liter air bersih.

Setelah itu larutan biodekomposer disiramkan atau

disemprotkan merata pada tunggul jerami pada petakan

sawah, kemudian digelebeg dengan traktor, tanah dibiarkan

dalam kondisi lembab dan tidak tergenang minimal 7 hari.

Biodekomposer M-Dec mampu mempercepat pengomposan

jerami secara insitu dari 2 bulan menjadi 3-4 minggu.

Pengomposan jerami dengan aplikasi biodekomposer

mempercepat residu organik menjadi bahan organik tanah

dan membantu meningkatkan ketersediaan hara NPK di

tanah, sehingga meningkatkan efisiensi pemupukan dan

menekan perkembangan penyakit tular tanah.

Pembuatan dan aplikasi biodekomposer M-Dec pada lahan

Sumber : dokumen pribadi

Page 12: JAJAR LEGOWO SUPER

Teknologi Jajar Legowo Super

8

Petunjuk Teknis

Padi Jajar Legowo Super

Teknik Budidaya Jajar Legowo Super

1. Pesemaian

Penerapan teknologi Jarwo Super, dianjurkan

menggunakan pesemaian sistem dapog karena bibit ditanam

menggunakan alat tanam mesin Indojarwo transplanter.

Pesemaian dengan sistem dapog diawali dengan pemeraman

benih selama dua hari kemudian ditiriskan, lalu dicampur

dengan pupuk hayati Agrimeth dengan takaran 500 gram/25

kg benih, atau setara untuk 1 ha lahan. Benih disebar pada

kotak dapog berukuran 18 cm x 56 cm dengan jumlah benih

sekitar 100-125 gram/kotak, kemudian benih disebar merata

pada pesemaian dapog.

Dapog juga dapat dibuat secara insitu menggunakan

plastik lembaran dengan media tanam yang terdiri atas

campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan

3:2.

Pada saat bibit berumur 14-17 hari setelah semai

(HSS), atau tanaman sudah tumbuh dengan tinggi 10-15 cm

dan memiliki 2-3 helai daun, bibit dari pesemaian dapog

ditanam ke sawah menggunakan alat mesin Indojarwo

Pesemaian dengan sistem dapog

Sumber : dokumen pribadi

Page 13: JAJAR LEGOWO SUPER

Teknologi Jajar Legowo Super

9

Petunjuk Teknis

Padi Jajar Legowo Super

transplanter. Kebutuhan bibit antara 200-230 dapog untuk

setiap hektar lahan.

Bila menggunakan pesemaian biasa dan cara tanam

manual, benih diperam dua hari kemudian ditiriskan dan

setelah dicampur dengan pupuk hayati Agrimeth langsung

disebar merata di pesemaian. Bibit ditanam saat berumur

15-18 HSS.

2. Penyiapan Lahan

Kegiatan utama dari penyiapan lahan adalah

pelumpuran tanah hingga kedalaman lumpur minimal 25 cm,

pembersihan lahan dari gulma, pengaturan pengairan,

perbaikan struktur tanah, dan peningkatan ketersediaan

hara bagi tanaman. Pada tanah yang sudah terolah dengan

baik, penanaman bibit lebih mudah dan pertumbuhannya

menjadi optimal.

Olah Tanah Basah

Lima tahapan penyiapan lahan dengan cara basah

adalah: (a) lahan sawah digenangi air setinggi 2-5 cm di

atas permukaan selama 2-3 hari sebelum tanah dibajak, (b)

pembajakan tanah pertama sedalam 15-20 cm

menggunakan traktor bajak singkal, kemudian tanah

diinkubasi selama 3-4 hari, (c) perbaikan pematang yang

dibuat lebar untuk mencegah terjadinya rembesan air dan

pupuk; sudut petakan dan sekitar pematang dicangkul

sedalam 20 cm; lahan digenangi selama 2-3 hari dengan

kedalaman air 2-5 cm, (d) pembajakan tanah kedua

bertujuan untuk pelumpuran tanah, pembenaman gulma dan

aplikasi biodekomposer; dan (e) perataan tanah

menggunakan garu atau papan yang ditarik tangan, sisa

Page 14: JAJAR LEGOWO SUPER

Teknologi Jajar Legowo Super

10

Petunjuk Teknis

Padi Jajar Legowo Super

gulma dibuang, tanah dibiarkan dalam kondisi lembap dan

tidak tergenang.

Olah Tanah Kering

Olah tanah kering menggunakan traktor roda empat yang

dilengkapi dengan bajak piringan (disk plow) dan garu

piringan (disk harrow). Tahapan penyiapan lahan dengan

cara kering adalah tanah dibajak sedalam 20 cm, kemudian

digaru untuk menghancurkan bongkahan tanah dan

diratakan pada saat air tersedia.

3. Tanam

Kerapatan tanam merupakan salah satu komponen

penting dalam teknologi budidaya untuk memanipulasi

tanaman dan mengoptimalkan hasil. Sistem tanam Jarwo 2:1

merupakan sistem tanam pindah antara dua barisan

tanaman terdapat lorong kosong memanjang sejajar dengan

barisan tanaman dan dalam barisan menjadi setengah jarak

tanam antar baris. Sistem tanam Jarwo bertujuan untuk

peningkatan populasi tanaman per 8 satuan luas, pengaruh

tanaman pinggir, dan mempermudah pemeliharaan

tanaman.

Penerapan sistem tanam Jarwo 2:1 dengan jarak

tanam 25 cm x 12,5 cm x 50 cm meningkatkan populasi

tanaman menjadi 213.333 rumpun/ha atau meningkat

33,3%, dibandingkan sistem tegel 25 cm x 25 cm dengan

populasi 160.000 rumpun/ha.

Penanaman dapat menggunakan mesin tanam

Indojarwo transplanter atau secara manual. Kondisi air pada

saat tanam macak-macak untuk menghindari selip roda dan

memudahkan pelepasan bibit dari alat tanam. Jika

diperlukan, populasi tanaman dapat disesuaikan dengan cara

Page 15: JAJAR LEGOWO SUPER

Teknologi Jajar Legowo Super

11

Petunjuk Teknis

Padi Jajar Legowo Super

mengatur jarak tanam dalam barisan dan jarak antar

legowo.

Penanaman secara manual dilakukan dengan

bantuan caplak. Pencaplakan dilakukan untuk membuat

“tanda” jarak tanam yang seragam dan teratur. Ukuran

caplak menentukan jarak tanam dan populasi tanaman per

satuan luas. Jarak antar baris dibuat 25 cm, kemudian antar

dua barisan dikosongkan 50 cm. Jarak tanam dalam barisan

dibuat sama dengan setengah jarak tanam antar baris (12,5

cm). Tanam dengan cara manual menggunakan bibit muda

(umur 15-18 hari setelah sebar), ditanam 2-3

batang/rumpun.

4. Penyulaman

Jumlah rumpun tanaman optimal menghasilkan lebih

banyak malai per satuan luas dan berperan besar untuk

mendapatkan target hasil lebih tinggi. Pertumbuhan

tanaman sehat dan seragam akan mempercepat penutupan

muka tanah, dapat memperlambat pertumbuhan gulma dan

meningkatkan ketahanan tanaman terhadap OPT.

Apabila terjadi kehilangan rumpun tanaman akibat

serangan OPT maupun faktor lain, maka dilakukan

Penanaman menggunakan Indojarwo transplanter

Sumber : dokumen pribadi

Page 16: JAJAR LEGOWO SUPER

Teknologi Jajar Legowo Super

12

Petunjuk Teknis

Padi Jajar Legowo Super

penyulaman untuk mempertahankan populasi tanaman pada

tingkat optimal. Penyulaman harus selesai 2 minggu setelah

tanam atau sebelum dilakukan pemupukan dasar.

5. Pengairan

Tata kelola air berhubungan langsung dengan

penguapan air tanah dan tanaman, sekaligus untuk

mengurangi dampak kekeringan. Pengelolaan air dimulai dari

pembuatan saluran pemasukan dan pembuangan. Tinggi

muka air 3-5 cm harus dipertahankan mulai dari

pertengahan pembentukan anakan hingga satu minggu

menjelang panen untuk mendukung periode pertumbuhan

aktif tanaman. Saat pemupukan, kondisi air macak-macak.

6. Penyiangan

Pengendalian gulma menjadi sangat penting pada

periode awal sampai 30 Hari Setelah Tanam (HST). Pada

periode tersebut, gulma harus dikendalikan secara manual,

gasrok, maupun herbisida. Gulma yang sering dijumpai di

lahan sawah antara lain Echinochloa crusgalli (Jajagoan),

Cyperus difformis, C. iria, Ageratum conyzoides (wedusan),

Mimosa pudica (putri malu), Cynodon dactylon (rumput

grinting).Pada lahan sawah irigasi, penyiangan gulma

dilakukan pada saat tanaman berumur 21 HST dan 42 HST,

baik secara manual maupun dengan gasrok, terutama bila

kanopi tanaman belum menutup. Penyiangan dengan gasrok

dapat dilakukan pada saat gulma telah berdaun 3-4 helai,

kemudian digenangi selama 1 hari agar akar gulma mati.

Aplikasi herbisida selektif digunakan untuk

pengendalian gulma jenis tertentu. Herbisida yang

digunakan di lokasi Demfarm adalah jenis herbisida

Page 17: JAJAR LEGOWO SUPER

Teknologi Jajar Legowo Super

13

Petunjuk Teknis

Padi Jajar Legowo Super

pratumbuh berbahan aktif pendimethalin dan metil

metsulfuron.

7. Pemupukan

PertanamanDenfarmJarwo Super 2:1 di Kampung

Nggutibob, dipupuk dengan dosis urea 200 kg/ha, NPK

Phonska 300 kg/ha dan SP-36 50 kg/ha. Penerapan

teknologi penanaman padi sistem Jarwo Super mempunyai

target produksi yang tinggi, untuk mencapainya, sistem ini

cocok untuk tanah sawah irigasi dengan kadar P dan K

sedang sampai tinggi, serta mempunyai KTK (kapasitas tukar

kation) kategori sedang sampai tinggi.

Pemupukan dilakukan tiga kali yaitu 1/3 pada umur

7-10 HST, 1/3 bagian pada umur 25-30 HST, dan 1/3 bagian

pada umur 40-45 HST. Kecukupan N dikawal dengan bagan

warna daun (BWD) setiap 10 hari hingga menjelang

berbunga. Perbaikan dan peningkatan kesuburan lahan,

selain dengan pupuk kimia juga dapat diaplikasikan pupuk

kandang yang telah matang sempurna dengan dosis 2 t/ha

atau pupuk organik Petroganik dengan dosis 1 t/ha, yang

diberikan pada saat pengolahan tanah kedua.

Penyiangan gulma menggunakan garsok dan secara manual

Sumber : dokumen pribadi

Page 18: JAJAR LEGOWO SUPER

Teknologi Jajar Legowo Super

14

Petunjuk Teknis

Padi Jajar Legowo Super

8. Pegendalian Hama dan Penyakit Terpadu

Perubahan iklim berdampak pada peningkatan OPT

atau hama penyakit yang menyerang tanaman padi. Hama

utama tanaman padi yang menyerang adalah wereng batang

coklat, wereng hijau, penggerek batang, walang sangit dan

keong mas. Penyakit utama yang menyerang adalah blas,

HDB, dan tungro. Komponen pengendalian hama dan

penyakit tanaman padi adalah sebagai berikut :

1. Tanam serempak dan pergiliran varietas

2. Penggunaan varietas berpotensi hasil tinggi dan tahan

hama penyakit antara lain Inpari 30 Ciherang Sub 1,

Inpari 32 HDB, dan Inpari 33

3. Mempertahankan keberadaan dan meningkatkan peran

musuh alami di lingkungan setempat

4. Pemantauan populasi hama atau serangan penyakit

secara rutin

5. Pengendalian hama penggerek batang, wereng batang

coklat, dan wereng hijau sedini mungkin sejak

dipesemaian,

6. Penggunaan pupuk N sesuai anjuran (tidak berlebihan),

Pemupukan pertama pada umur 10 HST

Sumber : dokumen pribadi

Page 19: JAJAR LEGOWO SUPER

Teknologi Jajar Legowo Super

15

Petunjuk Teknis

Padi Jajar Legowo Super

7. Pengendalian dengan insektisida rekomendasi secara

tepat (dosis, sasaran, waktu, cara dan bahan aktif dan

masih berlaku masa edarnya),

8. Penyebaran penyakit tungro dapat dihambat melalui

penekanan aktivitas pemencaran wereng hijau, dengan

modifikasi sebaran tanaman dengan tanam jajar legowo

dan mengatur pengairan (menggenangi sawah yang

terserang tungro),

9. Sanitasi lingkungan untuk menghilangkan sumber

inokulum penyakit dan memutus siklus hidup hama

melalui eradikasi ratun/singgang.

10. Pestisida nabati yang digunakan pada demfarm jarwo

super adalah BioProtector yang berbahan aktif senyawa

eugenol, sitronelol, dan geraniol. Aplikasi BioProtector

sebaiknya dilakukan sekitar seminggu setelah bibit

tanaman padi dipindahkan ke lapang. Aplikasi

BioProtector selanjutnya diulang dua kali dengan selang

waktu 7-10 hari kemudian. Aplikasi terakhir dilakukan

satu atau dua kali saat tanaman padi sudah memasuki

fase generatif dimana bulir-bulir padi mulai terisi.

Aplikasi ini sekalian digunakan untuk mengendalikan

populasi walang sangit sekaligus untuk menyediakan

hara setelah bahan organik tanaman yang berperan

sebagai bahan aktif pestisida terurai terkena sinar

matahari.

Page 20: JAJAR LEGOWO SUPER

Teknologi Jajar Legowo Super

16

Petunjuk Teknis

Padi Jajar Legowo Super

11. Pengendalian hama tikus dilakukan sebagai berikut :

a. Di daerah endemik tikus, penerapan TBS (Trap

Barrier System) dan tanaman perangkap dilakukan 3

minggu lebih awal untuk monitoring dan

pengendalian. TBS berukuran 25 m x 25 m dapat

mengamankan tanaman padi dari serangan tikus

seluas 8-10 ha di sekelilingnya

b. LTBS berupa bentangan pagar plastik/terpal setinggi

60 cm, ditegakkan dengan ajir bambu setiap jarak 1

m, dilengkapi bubu perangkap setiap jarak 20 m

dengan pintu masuk berselang-seling arah. LTBS

dipasang di perbatasan daerah tikus atau pada saat

ada migrasi tikus. Pemasangan LTBS dipindahkan

setelah tidak ada tangkapan tikus atau sekurang-

kurangnya dipasang selama 3 malam berturut-turut.

Aplikasi pestisida BioProtector

Sumber : dokumen pribadi

Page 21: JAJAR LEGOWO SUPER

Teknologi Jajar Legowo Super

17

Petunjuk Teknis

Padi Jajar Legowo Super

Tabel. Metode pengendalian tikus

Metode

Pengendalian

StadiaTanaman Padi

Br OT Sm Tnm Tns Btg Mtg

Tanam

serempak

+ + +

Sanitasi habitat + ++ + +

Gropyok

massal

+ ++ +

Fumigasi ++ ++

LTBS ++ + + ++

TBS ++ +

Rodentisida +

Ket : + = dillakukan; ++ =difokuskan; Br= bera; OT= Olah tanah; Sm=

Semai; Tnm= Tanam; Tns= Tunas; Btg= Bunting; Mtg= Matang

9. Panen dan Pasca Panen

a. Penentuan umur panen

Panen dilakukan pada saat tanaman matang fisiologis

yang dapat diamati secara visual pada hamparan sawah,

yaitu 90-95% bulir telah menguning atau kadar air

gabah berkisar 22-27%. Padi yang dipanen pada kondisi

tersebut menghasilkan gabah berkualitas dengan

rendemen giling yang tinggi.

b. Panen

Panen dilakukan menggunakan alat dan mesin panen.

Mengatasi keterbatasan tenaga kerja di pedesaan, telah

dikembangkan mesin pemanen seperti combine

harvester. Combine harvester merupakan alat pemanen

produk Balitbangtan yang didesain khusus untuk kondisi

sawah di Indonesia. Kapasitas kerja mesin ini 5

ha/hektar dan ground pressure 0,13 kg/cm2,

dioperasikan oleh 1 orang operator dan 2 asisten

operator, sehingga mampu menggantikan tenaga kerja

panen sekitar 50 HOK/ha (BB Mektan, 2013).

Page 22: JAJAR LEGOWO SUPER

Teknologi Jajar Legowo Super

18

Petunjuk Teknis

Padi Jajar Legowo Super

Penggunaan combine harvester menekan kehilangan

hasil gabah kurang dari 2%, sementara kehilangan hasil

jika dipanen secara manual rata-rata 10% (BB Padi,

2014).

c. Pengangkutan

Gabah perlu dikemas untuk menghindari tercecernya

gabah selama pengangkutan. Pengangkutan gabah

menggunakan gerobak, truk, dan sepeda motor.

d. Pengeringan

Pengeringan dapat dilakukan di bawah sinar matahari

langsung atau dengan mesin pengering. Penjemuran

sebaiknya beralas terpal dengan tebal lapisan gabah 5-7

cm dan dilakukan pembalikan setiap 2 jam sekali.

Penjemuran dihentikan setelah kadar air gabah

mencapai 14% GKG. Suhu pengeringan benih jika

menggunakan mesin pengering tidak melebihi 40-45oC,

sedangkan untuk gabah konsumsi tidak melebihi 50-

55oC.

e. Pengemasan

Gabah dikemas dalam karung atau kantung plastik yang

berfungsi sebagai wadah, melindungi gabah dari

kontaminasi dan mempermudah pengangkutan.

f. Penyimpanan

Ruang penyimpanan sebaiknya bebas dari hama dan

penyakit. Fumigasi dan pemasangan kawat berperan

penting untuk menghindari kerusakan gabah dari

serangan tikus, burung dan kutu. Ruang penyimpanan

membutuhkan ventilasi yang cukup agar tidak lembap.

Gabah atau benih yang telah dikemas dalam kantung

atau karung disusun dan ditempatkan diatas palet kayu.

Page 23: JAJAR LEGOWO SUPER

Teknologi Jajar Legowo Super

19

Petunjuk Teknis

Padi Jajar Legowo Super

Panen dan pascapanen padi

Sumber : dokumen pribadi

Page 24: JAJAR LEGOWO SUPER

20

Petunjuk Teknis

Padi Jajar Legowo Super

III. KEUNGGULAN TEKNOLOGI JAJAR LEGOWO

SUPER

Teknologi Jarwo Super mempunyai keunggulan antara lain :

a. Kerapatan tanaman

Kerapatan tanaman menjadi komponen penting dalam

teknologi budidaya untuk memanipulasi kerapatan

tanaman dan mengoptimalkan hasil,

b. Pemberian biodekomposer pada saat pengolahan tanah

kedua mampu mempercepat pengomposan jerami,

c. Pemberian pupuk hayati sebagai perlakuan benih yang

dapat menghasilkan fitohormon (pemacu tumbuh

tanaman), penambat nitrogen dan pelarut fosfat serta

peningkatan kesuburan dan kesehatan tanah,

d. Pestisida nabati yang efektif dalam pengendalian hama

tanaman padi seperti wereng batang coklat, dan

e. Penggunaan alat mesin pertanian untuk penghematan

biaya tenaga kerja serta pengurangan kehilangan hasil

panen.

Page 25: JAJAR LEGOWO SUPER

21

Petunjuk Teknis

Padi Jajar Legowo Super

DAFTAR PUSTAKA

BPS Kabupaten Merauke. 2015. Merauke dalam angka. Biro

Pusat Statistik Kabupaten Merauke.

Dinas TPH Provinsi Papua. 2014. Rancangan Renstra Dinas

Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun 2014-2018.

Dinas TPH Provinsi Papua.

Jamil, A., S. Abdulrachman., P. Sasmita., Z. Zaini., Wiratno.,

R. Rachmat., R. Saraswati., L.R. Widowati., E. Pratiwi.,

Satoto., Rahmini., D.D. Handoko., L.M. Zarwazi., M.Y.

Samaullah, A.M. Yusup., A.D. Subagio. 2016. Petunjuk

Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super. Badan

Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian

Pertanian. Jakarta.

Purnamaningsih, R dan I. Mariska., 2005. Seleksi In Vitro

Tanaman Padi untuk Sifat Ketahanan Terhadap

Aluminium. Jurnal Bioteknologi Pertanian Vol. 10 (2).

Suwandi, D. 2016. Produksi Beras Merauke capai 136.500

ton. www. Antara Papua.com. Diakses tanggal 1

Pebruari 2017.

Page 26: JAJAR LEGOWO SUPER

22

Petunjuk Teknis

Padi Jajar Legowo Super

Page 27: JAJAR LEGOWO SUPER

Lampiran Deskripsi Padi VUB Jajar Legowo Super Merauke

23

Petunjuk Teknis

Padi Jajar Legowo Super

INPARI 30 CIHERANG SUB 1

Nomor Seleksi : IR09F436

Asal Persilangan : Ciherang/IR64Sub1/Ciherang

Golongan : Cere

Umur Tanaman : 111 Hari

Bentuk Tanaman : Tegak

Tinggi Tanaman : 101cm

Bentuk Gabah : Panjang ramping

Warna Gabah : Kuning bersih

Kerontokan : Sedang

Kerebahan : Sedang

Tekstur Nasi : Pulen

Kadar Amilosa : ± 22,40%

Berat 1000 butir : ± 27 gram

Rata-rata Hasil : 7,2 ton/ha

Potensi Hasil : 9,6 ton/ha

Ketahanan Hama : Agak rentan terhadap WBC

biotipe 1 dan 2.

Rentan terhadap WBC biotipe

3.

Ketahanan Penyakit : Agak rentan terhadap HDB

patotipe III

Rentan terhadap HDB patotipe

IV dan VIII

Anjuran Tanam : Sawah irigasi rendah sampai

ketinggian 400 mdpl

Tahun Dilepas : 2012

SK Menteri Pertanian : 2292.1/Kpts/SR.120/6/2012

Page 28: JAJAR LEGOWO SUPER

Lampiran Deskripsi Padi VUB Jajar Legowo Super Merauke

24

Petunjuk Teknis

Padi Jajar Legowo Super

INPARI 32 HDB

Nomor Seleksi : BP10620F-BB4-14-BB8

Asal Persilangan : Ciherang/IRBB64

Golongan : Cere

Umur Tanaman : ±1 20 Hari Setelah Sebar

Bentuk Tanaman : Tegak

Tinggi Tanaman : ± 97 cm

Bentuk Gabah : Medium

Warna Gabah : Kuning bersih

Kerontokan : Sedang

Kerebahan : Agak Tahan

Tekstur Nasi : Sedang

Kadar Amilosa : ± 23,46 %

Berat 1000 butir : ± 27,1 gram

Rata-rata Hasil : 6,3 ton/ha GKG

Potensi Hasil : 8,42 ton/ha GKG

Ketahanan Hama : Agak rentan terhadap

wereng batang coklat biotipe

1, 2, dan 3

Ketahanan Penyakit : Tahan terhadap HDB patotipe 3

Agak tahan HDB patotipe IV

dan VIII

Tahan blas ras 033

Agak tahan blas ras 073

Agak tahan tungro ras Lanrang

Anjuran Tanam : Tanah Dataran rendah sampai

ketinggian 600 mdpl

Tahun Dilepas : 2013

SK Menteri Pertanian : 4996/Kpts/SR.120/12/2013

Page 29: JAJAR LEGOWO SUPER

Lampiran Deskripsi Padi VUB Jajar Legowo Super Merauke

25

Petunjuk Teknis

Padi Jajar Legowo Super

INPARI 33

Nomor Seleksi : B11742-RS*2-3-MR-5-5-1-Si-1-3

Asal Persilangan : BP/360E-MR-79-PN-2/IR71218-38-

4-3//BP360E-MR-79-PN-2

Golongan : Cere

Umur Tanaman : ±107 Hari setelah sebar

Bentuk Tanaman : Tegak

Tinggi Tanaman : ± 93 cm

Bentuk Gabah : Panjang Ramping

Warna Gabah : Kuning bersih

Kerontokan : Sedang

Kerebahan : Agak Tahan

Tekstur Nasi : Sedang

Kadar Amilosa : ± 23,42%

Berat 1000 butir : ± 28,6gram

Rata-rata Hasil : 6,6 ton/ha GKG

Potensi Hasil : 9,8 ton/ha GKG

Ketahanan Hama : Tahan terhadap HDB patotipe 3

Agak tahan HDB patotipe VIII

Agak tahan blas ras 033

Tahan blas ras 073

Rentan tungro

Ketahanan Penyakit : Hawar Daun BakteriPatotipe III

dan VII. Blas 033,07,tungro

Anjuran Tanam : Sawah irigasi rendah sampai

ketinggian400 mdpl

Tahun Dilepas : 2013

SK Menteri Pertanian : 4997/Kpts/SR.120/12/2012

Page 30: JAJAR LEGOWO SUPER

Untuk Informasi Lebih Lanjut Silahkan Hubungi :

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua Jl. Yahim No. 49 Sentani-Papua 99352

Telp (0967) 592179; Fax (0967) 592179 Email : [email protected]

Web : www.papua.litbang.pertanian.go.id