PEMANTAUAN DAN EVALUASI - Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II...
Transcript of PEMANTAUAN DAN EVALUASI - Kementerian …sakip.pertanian.go.id/admin/jasa/LAPORAN TRIWULAN II...
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN
PRODUKSI TANAMAN SEREALIA
TRIWULAN II 2016
KEMENTERIAN PERTANIAN-RI
DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
DIREKTORAT SEREALIA
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
NAWA CITA atau agenda prioritas Kabinet Kerja mengarahkan pembangunan
pertanian ke depan untuk mewujudkan kedaulatan pangan agar Indonesia sebagai
bangsa dapat mengatur dan memenuhi kebutuhan pangan rakyatnya secara
berdaulat. Kedaulatan pangan diterjemahkan dalam bentuk kemampuan bangsa
dalam hal: (1) mencukupi kebutuhan pangan dari produksi dalam negeri, (2)
mengatur kebijakan pangan secara mandiri, serta (3) melindungi dan
menyejahterakan petani sebagai pelaku utama usaha pertanian pangan. Dengan
kata lain, kedaulatan pangan harus dimulai dari swasembada pangan yang secara
bertahap diikuti dengan peningkatan nilai tambah usaha pertanian secara luas untuk
meningkatkan kesejahteraan petani.
Mengacu pada visi Direktorat Jenderal Tanaman yakni “Terwujudnya pemenuhan
kebutuhan yang cukup secara berkelanjutan dalam memperkuat kedaulatan pangan
dan energi nasional” maka visi Direktorat Serealia tahun 2015 – 2019 yaitu
”Tercapainya Target Produksi Komoditi Serealia khusunya Padi dan Jagung yang
cukup dan berkelanjutan”. Untuk mewujudkan visi tersebut, Direktorat Serealia
diupayakan sebagai penggerak sesuai dengan tugas dan fungsi yang dimiliki. Untuk
mendorong pencapaian visi sesuai dengan sasaran (target) yang ditetapkan maka
Direktorat Serealia mengemban misi yang harus dilaksanakan yaitu ”Meningkatkan
perluasan penerapan budidaya komoditi serealia yang tepat dan berkelanjutan”.
Sejalan dengan itu, Direktorat Serealia mempunyai tugas mensukseskan
pencapaian visi dan misi tersebut dengan tujuan meningkatkan produktivitas melalui
peningkatan luas areal penerapan budidaya tanaman pangan khususnya padi dan
jagung yang tepat dan berkelanjutan untuk peningkatan produksi dalam rangka
mencapai kemandirian pangan. Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) yang hendak
dicapai sebagaimana tertuang dalam draft Perjanjian Kinerja Direktorat Serealia
Tahun 2016 adalah: (1) Penerapan budidaya padi (ha); (2) Penerapan budidaya
jagung (ha); dan (3) Penerapan budidaya gandum (ha).
1.2. Maksud Dan Tujuan
Maksud dan tujuan disusunnya laporan ini adalah untuk:
a. Mengetahui perkembangan pelaksanaan capaian Indikator Kinerja Direktorat
Serealia yang telah ditetapkan, sampai triwulan II tahun 2016.
b. Mengetahui kendala dan masalah yang terjadi atas pelaksanaan capaian
Indikator Kinerja Direktorat Serealia, sampai dengan Triwulan II tahun 2016.
2
c. Mendapatkan masukan untuk umpan balik bagi pengambilan keputusan dalam
rangka perencanaan pembangunan pertanian ke depan.
1.3. Ruang Lingkup Laporan
Ruang lingkup penulisan laporan ini adalah perkembangan pelaksanaan capaian
Indikator Kinerja Direktorat Serealia triwulan II tahun 2016.
3
II. CAPAIAN KINERJA
2.1. Capaian Kinerja
Mengacu pada Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Direktorat Serealia sebagaimana
tertuang dalam draft Perjanjian Kinerja Direktorat Serealia Tahun 2016 yakni :
a. Penerapan Budidaya Padi
Penerapan budidaya padi pada tahun 2016 ditargetkan pada areal seluas 4.602.300
ha. Adapun kegiatan yang mendukung penerapan budidaya padi terdiri atas:
1) Gerakan tanam padi dengan penerapan jajar legowo padi inbrida peningkatan
produktivitas seluas 1.622.850 ha.
2) Gerakan tanam padi dengan penerapan jajar legowo padi inbrida PAT PIP
seluas 398.450 ha.
3) Dukungan alat untuk kegiatan bantuan benih pusat seluas 500.000 ha.
4) Gerakan tanam padi dengan penerapan jajar legowo padi inbrida PAT seluas
1.988.000 ha.
5) Gerakan tanam padi dengan penerapan jajar legowo padi hibrida seluas 40.000
ha.
6) Pengembangan desa pertanian organik untuk padi seluas 4.000 ha.
7) Pengembangan padi dengan teknologi budidaya hazton seluas 49.000 ha.
Realisasi kegiatan pendukung penerapan budidaya padi sampai dengan triwulan II
dapat dijabarkan sebagai berikut:
1) Gerakan tanam padi dengan penerapan jajar legowo padi inbrida peningkatan
produktivitas, telah realisasi tanam seluas 247.186 ha (15,23%) dari sasaran
1.622.850 ha dengan realisasi keuangan bantuan pemerintah sebesar
Rp.100.703.712.981,- (18,52%) dari sasaran pagu bantuan pemerintah sebesar
Rp.543.654.750.000,-.
2) Gerakan tanam padi dengan penerapan jajar legowo padi inbrida PAT PIP, telah
realisasi tanam seluas 7.177 ha (1,80%) dari sasaran 398.450 ha dengan
realisasi keuangan bantuan pemerintah sebesar Rp.2.276.618.000,- (1,71%)
dari sasaran pagu bantuan pemerintah sebesar Rp.133.480.750.000,-.
3) Dukungan alat untuk kegiatan bantuan benih pusat seluas 500.000 ha, sampai
dengan triwulan II 2016 belum ada yang realisasi, baik fisik (tanam) dan
keuangannya.
4) Gerakan tanam padi dengan penerapan jajar legowo padi inbrida PAT, telah
realisasi tanam seluas 34.681 ha (1,74%) dari sasaran 1.988.00 ha dengan
4
realisasi keuangan bantuan pemerintah sebesar Rp.15.184.698.000,- (1,53%)
dari sasaran pagu bantuan pemerintah sebesar Rp.994.000.000.000,-.
5) Gerakan tanam padi dengan penerapan jajar legowo padi hibrida, telah realisasi
tanam seluas 4.512 ha (11,28%) dari sasaran 40.000 ha dengan realisasi
keuangan bantuan pemerintah sebesar Rp.24.825.270.000,- (32,07%) dari
sasaran pagu bantuan pemerintah sebesar Rp.77.400.000.000,-.
6) Pengembangan desa pertanian organik untuk padi telah realisasi tanam seluas
50 ha (1,25%) dari sasaran 4.000 ha dengan realisasi keuangan bantuan
pemerintah sebesar Rp.2.027.956.000,- (2,53%) dari sasaran pagu bantuan
pemerintah sebesar Rp.80.240.000.000,-.
7) Pengembangan padi dengan teknologi budidaya hazton telah realisasi tanam
seluas 3.252 ha (6,64%) dari sasaran 49.000 ha dengan realisasi keuangan
bantuan pemerintah sebesar Rp.58.903.804.000,- (26,83%) dari sasaran pagu
bantuan pemerintah sebesar Rp.219.520.000.000,-.
Tabel 1. Matrik Pemantauan Kegiatan Pendukung Tercapainya Indikator Kinerja
Produksi Padi pada Direktorat Serealia Tahun 2016
(Ha) (%) (Rp.000) (%)
1 Gerakan tanam padi dengan penerapan jajar legowo padi inbrida peningkatan produktivitas 1.622.850 0 247.186 15,23 543.654.750 0 100.703.713 18,52
2 Gerakan tanam padi dengan penerapan jajar legowo padi inbrida PAT PIP 398.450 0 7.177 1,80 133.480.750 0 2.276.618 1,71
3 Dukungan alat untuk kegiatan bantuan benih pusat 500.000 0 0 0,00 30.000.000 0 0 0,00
4 Gerakan tanam padi dengan penerapan jajar legowo padi inbrida PAT 1.988.000 0 34.681 1,74 994.000.000 0 15.184.698 1,53
5 Gerakan tanam padi dengan penerapan jajar legowo padi hibrida 40.000 0 4.512 11,28 77.400.000 0 24.825.270 32,07
6 Pengembangan desa pertanian organik untuk padi 4.000 0 50 1,25 80.240.000 0 2.027.956 2,53
7 Pengembangan padi dengan teknologi budidaya hazton 49.000 0 3.252 6,64 219.520.000 0 58.903.804 26,83
4.602.300 0 296.858 6,45 2.078.295.500 0 203.922.059 9,81
TW III TW IVTW I TW I
Jumlah
TW III TW IV
No Kegiatan Pendukung
Fisik Anggaran
Target
(Ha)
RealisasiPagu
(Rp.000) *)
Realisasi
TW II TW II
* ) Pagu sebelum Revisi
b. Penerapan Budidaya Jagung
Penerapan budidaya jagung pada tahun 2016 ditargetkan pada areal seluas
1.500.000 ha. Kegiatan yang mendukung penerapan budidaya jagung terdiri atas:
1) Gerakan pengembangan jagung hibrida seluas 1.200.000 ha
2) Dukungan bantuan alat dan benih pusat seluas 300.000 ha
Realisasi kegiatan pendukung penerapan budidaya jagung sampai dengan triwulan
II dapat dijabarkan sebagai berikut:
1) Gerakan pengembangan jagung hibrida, telah realisasi tanam seluas 216.350 ha
(18,03%) dari sasaran 1.200.000 ha dengan realisasi keuangan bantuan
5
pemerintah sebesar Rp.154.265.556.000,- (15,21%) dari sasaran pagu bantuan
pemerintah sebesar Rp.1.014.000.000.000,-.
2) Dukungan bantuan alat dan bantuan benih pusat seluas 300.000 ha, sampai
dengan triwulan II belum ada yang realisasi, baik fisik dan keuangannya.
Tabel 2. Matrik Pemantauan Kegiatan Pendukung Tercapainya Indikator Kinerja
Produksi Jagung pada Direktorat Serealia Tahun 2016
(Ha) (%) (Rp.000) (%)
1 Gerakan pengembangan jagung hibrida 1.200.000 0 216.350 18,03 1.014.000.000 0 154.265.556 15,21
2 Dukungan alat untuk kegiatan bantuan benih pusat 300.000 0 0 0,00 6.000.000 0 0 0,00
1.500.000 0 216.350 14,42 1.020.000.000 0 154.265.556 15,12
TW IVTW III
Jumlah
No Kegiatan Pendukung
Fisik Anggaran
Target
(Ha)
RealisasiPagu
(Rp.000) *)
Realisasi
TW ITW II
TW III TW IV TW ITW II
*) Pagu sebelum Revisi
2.2. Kendala Dan Masalah Dalam Pelaksanaan Capaian Indikator Kinerja
Direktorat Serealia Triwulan II Tahun 2016
Dalam pelaksanaan kegiatan pendukung penerapan budidaya padi dan penerapan
budidaya jagung tahun 2016 terdapat beberapa kendala, diantaranya:
a) Adanya daerah pelaksana yang sedang melakukan proses Revisi II sehingga
kegiatan belum dapat dilaksanakan.
b) Beberapa derah terlambat dalam penetapan Pejabat Pengelola Keuangan
(KPA&PPK) sehingga mempengaruhi kelancaran proses administrasi.
c) Masih banyak daerah yang belum memahami PMK 168/2015 dengan baik pada
awal tahun anggaran sehingga menjadi penghambat pelaksanaan bantuan
pemerintah.
d) Beberapa derah mengalami revisi CP/CL.
6
III. PENUTUP
Penerapan budidaya padi dan jagung yang merupakan kegiatan pendukung
peningkatan produktivitas padi dan jagung yang menjadi Indikator Kinerja Kegiatan
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2016, sampai dengan triwulan II 2016
untuk padi realisasi fisik baru mencapai 6,45%, sedangkan keuangan 9,81%;
Jagung realisasi fisik 14,42% dan realisasi keuangan 15,12%.
Ada beberapa kendala yang dihadapi diantaranya : adanya daerah pelaksana yang
sedang melakukan proses Revisi II sehingga kegiatan belum dapat dilaksanakan;
beberapa derah masih belum menetapankan Pejabat Pengelola Keuangan
(KPA&PPK), masih banyak petugas daerah yang belum memahami PMK 168/2015
dengan baik yang menjadi salah satu acuan pelaksanaan bantuan pemerintah;
beberapa derah mengalami revisi CP/CL sebagai akibat hilangnya komponen pupuk
dan pestisida.
Lampiran 1.
TW I TW II TW III TW IV
1. Jumlah penerapan
budidaya padi (Ha)
4.602.300 0 296.858 6,45 Kegiatan penerapan budidaya padi
sebagian masih dalam proses CPCL,
ULP, kontrak dan proses transfer
uang.
1. Adanya daerah pelaksana yang sedang
melakukan proses Revisi II sehingga kegiatan
belum dapat dilaksanakan.
2. Jumlah penerapan
budidaya jagung (Ha)
1.500.000 0 216.350 14,42 Kegiatan penerapan budidaya
jagung sebagian masih dalam
proses CPCL, ULP, kontrak dan
proses transfer uang.
2. Beberapa derah terlambat dalam penetapan
Pejabat Pengelola Keuangan (KPA&PPK)
sehingga mempengaruhi kelancaran proses
administrasi.
3. Jumlah penerapan
budidaya gandum (Ha)
1.000 0 0 0,00 Kegiatan penerapan budidaya
gandum masih dalam proses CPCL.
3. Masih banyak daerah yang belum memahami
PMK 168/2015 dengan baik pada awal tahun
anggaran sehingga menjadi penghambat
pelaksanaan bantuan pemerintah.
4. Beberapa derah mengalami revisi CP/CL.
1 Meningkatnya perluasan
penerapan budidaya
tanaman serealia yang tepat
untuk peningkatan produksi
melalui peningkatan
produktifitas per satuan
luas.
Kemajuan
Pelaksanaan
(%)
Keterangan
PEMANTAUAN PERKEMBANGAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA DIREKTORAT SEREALIA TAHUN 2016TRIWULAN II
No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target
Realisasi Triwulan
Permasalahan
Lampiran 2.
INDIKATOR KINERJA: JUMLAH PENERAPAN BUDI DAYA PADI 4.602.300 Ha
TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV
1 Gerakan tanam padi dengan penerapan jajar legowo padi inbrida
peningkatan produktivitas (Ha)
1.622.850 0 247.186 543.654.750.000 0 100.703.712.981
2 Gerakan tanam padi dengan penerapan jajar legowo padi inbrida
PAT PIP (Ha)
398.450 0 7.177 133.480.750.000 0 2.276.618.000
3 Dukungan alat untuk kegiatan bantuan benih pusat (Ha) 500.000 0 0 30.000.000.000 0 0
4 Gerakan tanam padi dengan penerapan jajar legowo padi inbrida
PAT (Ha)
1.988.000 0 34.681 994.000.000.000 0 15.184.698.000
5 Gerakan tanam padi dengan penerapan jajar legowo padi hibrida
(Ha)
40.000 0 4.512 77.400.000.000 0 24.825.270.000
6 Pengembangan desa pertanian organik untuk padi (Ha) 4.000 0 50 80.240.000.000 0 2.027.956.000
7 Pengembangan padi dengan teknologi budidaya hazton (Ha) 49.000 0 3.252 219.520.000.000 0 58.903.804.000
Keterangan: *) Pagu sebelum Revisi
No Kegiatan Pendukung
Fisik Anggaran (Rp.)
TargetRealisasi
Pagu *)Realisasi
Lampiran 3.
INDIKATOR KINERJA: JUMLAH PENERAPAN BUDI DAYA JAGUNG 1.500.000 Ha
TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV
1 Gerakan pengembangan jagung hibrida (Ha) 1.200.000 0 216.350 1.014.000.000.000 0 154.265.556.000
2 Dukungan alat untuk kegiatan bantuan benih pusat (Ha) 300.000 0 0 6.000.000.000 0 0
Keterangan: *) Pagu sebelum Revisi
No Kegiatan Pendukung
Fisik Anggaran (Rp.)
TargetRealisasi
Pagu *)Realisasi
Lampiran 4.
INDIKATOR KINERJA: JUMLAH PENERAPAN BUDI DAYA GANDUM 1.000 Ha
TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV
1 Pengembangan gandum (Ha) 1.000 0 0 0 0
Keterangan: *) Pagu sebelum Revisi
No Kegiatan Pendukung
Fisik Anggaran (Rp.)
TargetRealisasi
Pagu *)Realisasi