Konsep alam semesta dalam pandangan islam
-
Upload
mahrusali-jadinamaku -
Category
Documents
-
view
4.101 -
download
6
description
Transcript of Konsep alam semesta dalam pandangan islam
KONSEP ALAM SEMESTA DALAM PANDANGAN ISLAM
1.KONSEP ALAM SEMESTA
Al Qur’an dapati kesimpulan yang cukup besar peluang kebenarannya bahwa sebenarnya
seluruh kejadian di alam semesta ini, sudah terjadi dan kejadiannya mengikuti segala rencana
dan konsep yang sudah tertera di dalam Al Qur’an. Gambaran jelasnya, bahwa semua proses
alam semesta ini mengikuti dan mengekor pada segala yang tertuang dalam Al Qur’an,
apakah diketahui atau tidak tabir rahasianya oleh manusia.
Dengan kata lain, kejadian dunia ini adalah sebagai “cermin manifestasi” dan “kenyataan
lahir” dari rencana Allah yang sebenarnya sudah diberitahukan kepada manusia lewat Al
Qur’an, sebelum kejadian tersebut terjadi, dengan tidak ada tekanan apakah manusia mau
atau tidak memahaminya guna mendapatkan takwil isyarat-Nya.
Al Qur’an diturunkan bukan hanya kepada umat Islam, tetapi sebagai mediator
menyampaikan pesan Tuhan Pencipta Alam kepada semua makhluk-Nya. Al Qur’an yang
sedemikian sempurna ini memberi kabar dan cerita semua kejadian di alam semesta ini.
Kemukjizatan Al-Qur'an ditandai dengan keorisinilannya sejak diturunkan . Kitab suci ini
juga tidak dapat ditandingi oleh siapa pun di dunia ini hingga akhir zaman. Ia tidak akan
lekang dimakan pergeseran masa dan dapat diuji dari sudut mana pun juga. Sekarang pun,
saat ilmu pengetahuan berkembang pesat, ternyata Al-Qur'an sanggup menjawab tantangan
sains modern.
Salah satu hal yang membuat takjub para ilmuwan adalah adanya persesuaian antara konsep
penciptaan alam semesta menurut Al-Qur'an dan sains (ilmu pengetahuan) modern. Dalam
pandangan sains modern, pada awalnya alam semesta ini masih berupa kabut gas yang panas
dan kemudian terpisah. Terpisahnya kabut gas ini merupakan proses awal terciptanya galaksi-
galaksi. Dari pecahan-pecahan kabut gas tersebut selanjutnya melalui proses evolusi
terbentuk milyaran matahari dengan planet-planetnya, termasuk bumi yang kita huni ini.
Ilmuwan cerdas yang pertama kali mengemukakan teori di atas bernama Laplace dari
Perancis dan Immanue Kant dari Jerman.
Meskipun demikian, ratusan tahun sebelum ilmuwan itu mengemukakan teorinya, Al-Qur'an
telah menyebutkan secara gamblang. sebagaimana tertulis dalam Surat Al Anbiya ayat 30:
"Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu adalah sesuatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan
daripada air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga
yang beriman?"