Konsep alam semesta dalam pandangan islam

2
KONSEP ALAM SEMESTA DALAM PANDANGAN ISLAM 1.KONSEP ALAM SEMESTA Al Qur’an dapati kesimpulan yang cukup besar peluang kebenarannya bahwa sebenarnya seluruh kejadian di alam semesta ini, sudah terjadi dan kejadiannya mengikuti segala rencana dan konsep yang sudah tertera di dalam Al Qur’an. Gambaran jelasnya, bahwa semua proses alam semesta ini mengikuti dan mengekor pada segala yang tertuang dalam Al Qur’an, apakah diketahui atau tidak tabir rahasianya oleh manusia. Dengan kata lain, kejadian dunia ini adalah sebagai “cermin manifestasi” dan “kenyataan lahir” dari rencana Allah yang sebenarnya sudah diberitahukan kepada manusia lewat Al Qur’an, sebelum kejadian tersebut terjadi, dengan tidak ada tekanan apakah manusia mau atau tidak memahaminya guna mendapatkan takwil isyarat-Nya. Al Qur’an diturunkan bukan hanya kepada umat Islam, tetapi sebagai mediator menyampaikan pesan Tuhan Pencipta Alam kepada semua makhluk-Nya. Al Qur’an yang sedemikian sempurna ini memberi kabar dan cerita semua kejadian di alam semesta ini. Kemukjizatan Al-Qur'an ditandai dengan keorisinilannya sejak diturunkan . Kitab suci ini juga tidak dapat ditandingi oleh siapa pun di dunia ini hingga akhir zaman. Ia tidak akan lekang dimakan pergeseran masa dan dapat diuji dari sudut mana pun juga. Sekarang pun, saat ilmu pengetahuan berkembang pesat, ternyata Al-Qur'an sanggup menjawab tantangan sains modern. Salah satu hal yang membuat takjub para ilmuwan adalah adanya persesuaian antara konsep penciptaan alam semesta menurut Al-

description

 

Transcript of Konsep alam semesta dalam pandangan islam

Page 1: Konsep alam semesta dalam pandangan islam

KONSEP ALAM SEMESTA DALAM PANDANGAN ISLAM

1.KONSEP ALAM SEMESTA

Al Qur’an dapati kesimpulan yang cukup besar peluang kebenarannya bahwa sebenarnya

seluruh kejadian di alam semesta ini, sudah terjadi dan kejadiannya mengikuti segala rencana

dan konsep yang sudah tertera di dalam Al Qur’an. Gambaran jelasnya, bahwa semua proses

alam semesta ini mengikuti dan mengekor pada segala yang tertuang dalam Al Qur’an,

apakah diketahui atau tidak tabir rahasianya oleh manusia.

Dengan kata lain, kejadian dunia ini adalah sebagai “cermin manifestasi” dan “kenyataan

lahir” dari rencana Allah yang sebenarnya sudah diberitahukan kepada manusia lewat Al

Qur’an, sebelum kejadian tersebut terjadi, dengan tidak ada tekanan apakah manusia mau

atau tidak memahaminya guna mendapatkan takwil isyarat-Nya.

Al Qur’an diturunkan bukan hanya kepada umat Islam, tetapi sebagai mediator

menyampaikan pesan Tuhan Pencipta Alam kepada semua makhluk-Nya. Al Qur’an yang

sedemikian sempurna ini memberi kabar dan cerita semua kejadian di alam semesta ini.

Kemukjizatan Al-Qur'an ditandai dengan keorisinilannya sejak diturunkan . Kitab suci ini

juga tidak dapat ditandingi oleh siapa pun di dunia ini hingga akhir zaman. Ia tidak akan

lekang dimakan pergeseran masa dan dapat diuji dari sudut mana pun juga. Sekarang pun,

saat ilmu pengetahuan berkembang pesat, ternyata Al-Qur'an sanggup menjawab tantangan

sains modern.

Salah satu hal yang membuat takjub para ilmuwan adalah adanya persesuaian antara konsep

penciptaan alam semesta menurut Al-Qur'an dan sains (ilmu pengetahuan) modern. Dalam

pandangan sains modern, pada awalnya alam semesta ini masih berupa kabut gas yang panas

dan kemudian terpisah. Terpisahnya kabut gas ini merupakan proses awal terciptanya galaksi-

galaksi. Dari pecahan-pecahan kabut gas tersebut selanjutnya melalui proses evolusi

terbentuk milyaran matahari dengan planet-planetnya, termasuk bumi yang kita huni ini.

Ilmuwan cerdas yang pertama kali mengemukakan teori di atas bernama Laplace dari

Perancis dan Immanue Kant dari Jerman.

Meskipun demikian, ratusan tahun sebelum ilmuwan itu mengemukakan teorinya, Al-Qur'an

telah menyebutkan secara gamblang. sebagaimana tertulis dalam Surat Al Anbiya ayat 30:

 "Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu

keduanya dahulu adalah sesuatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan

Page 2: Konsep alam semesta dalam pandangan islam

daripada air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga

yang beriman?"