Terbentunya Alam Semesta

13
PERKEMBANGAN PEMIKIRAN TENTANG PEMBENTUKAN ALAM RAYA Oleh:  Bambang Riya nto, Eny Y ulianti, Nopiyanti 1. PENDAHULUAN Alam semesta atau jagad raya didefinisikan sebagai ruang-waktu dimana semua energi dan materi berkumpul. Massa dan energi yang berada di alam semesta terdiri atas 73% energi gelap, 23% ma ter i gelap di ngin dan 4% at om. Alam semest a mungkin mempunyai ! galaksi dimana tiap-tiap galaksi mempunyai ! bintang yang tersebar dengan masing-masing bintang memiliki !"7 atom #idrogen. Alam raya $ mayapada $ alam semesta alam perjalanan pembentukan alam raya mun&ulnya manusia di bumi se&ara nisbi masi # sangat baru. 'l e# karena it u walaupun manusia de ngan tek un me n&a ri -&a ri  bagaimana &aran ya alam raya ter& ipta sering ter#alang karena keterbatasan pandangannya, yang mengira ba#wa bumi tempat ia berpijak itula# alam raya. 'le # sebab itu kit a tid ak bol e# #er an ba# wa seja k (aman pur bak ala# #ingg a sekarang manusia dari berbagai peradaban men&oba menemukan model terbentuknya bumi sesuai dengan tingkat perkembangan pengeta#uan dan ke&endekiaannya. )erkembangan &itra manusia mengenai alam raya seringkali terikat sangat erat pada  pengeta#uan apriori yang diturunkan kepadanya melalui otoritas. *al ini menyebabkan  ba#wa pandangan tentang alam raya sulit diuji kebenaranny a melalui pengalaman. +agaimana konsepsi para ilmuwan tentang pe&iptaan jagad raya dan pemikiran apa yang melandasinya konsepsi itu beruba#-uba# sepanjang sejara#, bergantung pada tingkat ke& ang gi#an alat -ala t obs erasinya, dan ber gan tun g pad a tingka t kemajuan fisi ka itu sendiri. on sepsi yan g mere ka kemuka kan ba# wa jagad raya ini tidak terb atas dan  besarnya tidak ter#ingga, konsepsi ini berasal dari /ewton. onsepsi mereka yang lain ada la# ba# wa alam ini tidak ber uba # kea daan nya seja k waktu tak ter# ing ga lamanya sampai masa yang akan datang. alam ringka san ini penulis aka n men&oba memba#as tentang per kemban gan  pemikiran tentang pembentukan alam raya ditinjau dari pandangan dan teori dari beberapa  peradaban, juga pandangan 0slam yaitu menurut Al1uran.  

Transcript of Terbentunya Alam Semesta

PERKEMBANGAN PEMIKIRAN TENTANG PEMBENTUKAN ALAM RAYA

1

PERKEMBANGAN PEMIKIRAN TENTANG PEMBENTUKAN ALAM RAYA

Oleh: Bambang Riyanto, Eny Yulianti, Nopiyanti

1. PENDAHULUAN

Alam semesta atau jagad raya didefinisikan sebagai ruang-waktu dimana semua energi dan materi berkumpul. Massa dan energi yang berada di alam semesta terdiri atas 73% energi gelap, 23% materi gelap dingin dan 4% atom. Alam semesta mungkin mempunyai 1011 galaksi dimana tiap-tiap galaksi mempunyai 1011 bintang yang tersebar dengan masing-masing bintang memiliki 1057 atom hidrogen. Alam raya = mayapada = alam semestaDalam perjalanan pembentukan alam raya munculnya manusia di bumi secara nisbi masih sangat baru. Oleh karena itu walaupun manusia dengan tekun mencari-cari bagaimana caranya alam raya tercipta sering terhalang karena keterbatasan pandangannya, yang mengira bahwa bumi tempat ia berpijak itulah alam raya.Oleh sebab itu kita tidak boleh heran bahwa sejak zaman purbakalah hingga sekarang manusia dari berbagai peradaban mencoba menemukan model terbentuknya bumi sesuai dengan tingkat perkembangan pengetahuan dan kecendekiaannya.Perkembangan citra manusia mengenai alam raya seringkali terikat sangat erat pada pengetahuan apriori yang diturunkan kepadanya melalui otoritas. Hal ini menyebabkan bahwa pandangan tentang alam raya sulit diuji kebenarannya melalui pengalaman.Bagaimana konsepsi para ilmuwan tentang peciptaan jagad raya dan pemikiran apa yang melandasinya? konsepsi itu berubah-ubah sepanjang sejarah, bergantung pada tingkat kecanggihan alat-alat observasinya, dan bergantung pada tingkat kemajuan fisika itu sendiri. Konsepsi yang mereka kemukakan bahwa jagad raya ini tidak terbatas dan besarnya tidak terhingga, konsepsi ini berasal dari Newton. Konsepsi mereka yang lain adalah bahwa alam ini tidak berubah keadaannya sejak waktu tak terhingga lamanya sampai masa yang akan datang.Dalam ringkasan ini penulis akan mencoba membahas tentang perkembangan pemikiran tentang pembentukan alam raya ditinjau dari pandangan dan teori dari beberapa peradaban, juga pandangan Islam yaitu menurut Alquran.

2. PEMBAHASAN

2.1 Pandangan Tentang Pembentukan Alam Raya dari Berbagai Peradaban Pandangan dari bangsa Mesir Purba tentang alam raya, mereka percaya bahwa alam raya ini dikuasai dikuasai Dewi Langit Nut yang tubuhnya bertaburan bintang, memayungi alam raya sambil menopang langit agar tidak runtuh menekan bumi. Setiap malam Dia menelan matahari dan memuntahkannya di pagi hari. Di antara pagi dan malam hari matahari berlayar di langit dengan menggunakan perahu. Selain dewi Nut di bawahnya berkuasa Dewa Udara Syu, di bawah lagi ada Dewa bumi Geb.Menurut pandangan bangsa Babilonia, mereka percaya bahwa bumi merupakan pusat alam semesta dan mereka beranggapan bumi sebagai suatu gunung yang berongga di bawahnya dan ditopang oleh suatu samudera. Angkasa melengkung di atas bumi , berdiri tegak di antara perairan abawah dan perairan atas samudra, yang kadang-kadang turun ke bumi berupa hujan.Sewaktu ilmu pengetahuan modern mulai berkembang setelah Eropa kembali ke zaman Kabangkitan pada abad ke 17, pandangan orang mengenai asal usul kehidupan dibentuk oleah ajaran yang tearcantum dalam Perjanjian Lama pada Kitab Genesis.Dalam kitab ini memuat ajaran tentang bumi yang mirip dengan pandangan orang Babilonia. Bedanya bahwa di atas angkasa di langit ada suatu tempat yang disebut Surga yaitu tempat Tuhan Y ang Maha Esa bertakhta, sedangkan dibawah bumi terdapat suatu tempat yang disebut Neraka seperti gambar berikut ( Konsep Bumi berdasarkan kitab kejadian ).

Sebagian besar bangsa Yunani Kuno percaya bahwa bumi adalah pusat alam raya, Pada sekitar tahun 140 M muncul teori Ptolemaios tentang sistem tata surya di alam semesta yang didasari oleh konsep geosentrisme. Ia beranggapan bahwa bumi tetap pada tempatnya sedangkan bulan, merkurius, venus matahari, saturnus dan yupiter mengelilingi bumi dalam gerakan yang melingkar. Teori ini bertahan sampai akhir abad ke- 18, walau demikian sebelum abad ke-18 yaitu tahun 1543 telah muncul teori Heliosentrisme yang dikemukakan oleh Copernicus, Ia beranggapan bahwa matahari sebagai pusat tata surya yang dikelilingi oleh enam planet yang ketika itu baru diketahui yaitu merkurius, venus, bumi, mars, yupiter dan saturnus . Menurutnya ke enam planet tersebut mengitari matahari melewati lintasan berbentuk lingkaran. Namun terakhir berdasarkan hasil penelitian Johannes Kepler memperkuat teori Heliosentrisme dengan mengubah bentuk lintasan planet dari lingkaran menjadi elips.Dengan majunya teknologi pembuatan teleskop, pada abad ke-18 astronom Inggris Sir William Herschel dapat melihat bentuk gugus bintang Bima Sakti serta mengamati bentuk-bentuk menyerupai awan yang terang di angkasa yang dinamakan Nebula. Pada tahun 1981 astronom Amerika Serikat Edwin Powell Hubble menyatakan bahwa Nebula yang diamati oleh Herschel adalah galaksi juga yang letaknya lebih jauh dari galaksi Bima Sakti.Sekarang telah diketahui lebih dari seratus juta galaksi, yang masing-masing galaksi terdiri atas berjuta-juta bintang, masing-masing serupa dengan mmatahari. Dari galaksi Bima Sakti sendiri diketahui bahwa bintang-bintang yang terdapat di dalamnya termasuk matahari sekitar 100 milyard yang bertebaran dalam bentuk cakram, yang berdiameter 100 ribu tahun cahaya dan tebalnya 5 ribu tahun cahaya ( 1 tahun cahaya = 9,46 x 1012 km. Matahari kita salah satu anggota galaksi yang letaknya 50 ribu tahun cahaya dari pusat galaksi Bima Sakti, jadi Matahari bukan pusat alam raya juga bukan pusat galaksi Bima sakti. Letak tata surya kita bahkan hampir ditepi galaksi Bima sakti, sehingga dulu orang menyangka bahwa Bima Sakti itu lepas dari sistem tatasurya. Dalam kenyataannya tatasurya kita sebagai anggota galaksi Bima Sakti ikut berputar disekitar pusat cakram galaksi Bima Sakti dengan satu putaran penuh 250 juta tahun.

2.2 Teori-teori tentang Pembentukan Alam Raya

A. Teori KabutTeori kabut dikemukakan oleh dua orang ilmuwan yaitu Imanuel Kant (1724-1804) seorang ahli filsafat bangsa Jerman dan Piere Simon LaPlace (1749-1827) ahli astronomi bangsa Perancis. Kant mengemukakan teorinya tahun 1755, sedangkan LaPlace mengemukakan pada tahun 1796 dengan nama Nebular HypothesMenurut Kant , pada awalnya alam raya merupakan gumpalan kabut ( nebula) yang mengandung debu dan gas, terutama gas helium dan hidrogen. Kabut bergerak dan berputar dengan kecepatan yang sangat lambat sehingga lama kelamaan suhunya menurun dan massanya terkonsentrasi. Kemudian perputaran nya menjadi lebih cepat sehingga membentuk sebuah cakram dengan massa terpusat di tengah-tengah cakram. Perputaran yang semakin cepat menyebabkan terbentuk cincin atau gelang-gelang gas yang memisahkan diri dari bagian luar cakram sehingga terbentuk suatu cakram yangMenurut LaPlace, tata surya berasal dari kabut panas yang berpilin membentuk bola besar. Kemudian terjadi proses pendinginan dan pengkerutan sehingga bola mengecil membentuk cakram yang berputar makin cepat. Selanjutnya sebagian massa gas pada bagian luar cakram menjauh dari gumpalan intinya dan membentuk cincin-cincin. Cincin ini kemudian membentuk gumpalan padat sehingga terbentuklah planet-plenet dan satelit, sedangkan bagian massa gas yang ditinggalkan di bagian pusat piringan pada inti membentuk matahari.mengandung sedikit kabut di bagian tengah dan beberapa lapis cincin di sekelilingnya. Cincin-cincin kemudian memadat dan membeku sehingga terbentuk planet-planet, sedangkan massa pada bagian pusat membeku membentuk matahari. (Penggambaran

teori kabut menurut Kant)

Pada akhir abad ke-19 teori kabut disanggah oleh beberapa ahli seperti James Clerk-Maxwell yang memberikan kesimpulan bahwa, bila bahan pembentuk planet terdistribusi di sekitar matahari membentuk suatu cakram atau suatu piringan, maka gaya yang disebabkan oleh perbedaan perputaran (kecepatan anguler) akan mencegah terjadinya pembekuan planet.Pada abad ke-20 percobaan dilakukan untuk membuktikan terbentuknya cincin-cincin LaPlace, menunjukkan bahwa meadan magneat dan meadan listrik matahari telah merusak proses pembekuan batu-batuan. Jadi tidak ada alasan yang kuat untuk menyatakan bahwa cincin gas dapat mmeambeku membentuk planet.

B. Teori Bintang KembarMenurut teori bintang kembar, awalnya ada dua buah bintang yang berdekatan (bintang kembar), salah satu bintang tersebut meledak dan berkeping-keping. Akibat pengaruh gravitasi dari bintang kedua, maka keping-keping ini bergerak mengelilingi bintang tersebut dan berubah menjadi plnet-planet. Sedangkan bintang yang tidak meledak adalah matahari. Teori ini mempunyai kelemahan karena berdasarkan analisis matematis yang dilakukan oleh para ahli menunjukan bahwa momentum anguler dalam sistem tatasurya yang ada sekarang ini tidak mugkin dihasilkan oleh peristiwa tabrakan dua buah bintang.C. Teori Ledakan Maha Dahsyat ( Big Bang)

Pendapat kaum materialis yang berlaku selama beberapa abad hingga awal abad ke -20 menyatakan, bahwa alam semesta memiliki dimensi tak terbatas, tidak memiliki awal, dan akan tetap ada untuk selamanya. Menurut pandangan ini yang disebut model alam semesta yang statis, alam semesta tidak memiliki awal maupun akhir.Dengan memberikan dasar bagi filosofi materialis, pandangan ini menyangkal adanya Sang Pencipta, dengan menyatakan bahwa alam semesta ini adalah kumpulan materi yang kostan, stabil , dan tidak berubah-ubah. Namun perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi abad ke-20 menghancurkan konsep-konsep primitif seperti model-model alam yang stasis.Pada awal abad ke-21 melalui sejumlah percobaan, pengamatan, dan perhitungan, fisika modern telah mencapai kesimpulan bahwa keseluruhan alam semesta, beserta dimensi materi dan waktu, muncul menjadi ada sebagai hasil dari suatu ledakan raksasa yang terjadi dalam sekejap. Peristiwa ini dikenal dengan Ledakan Maha Dahsyat Big Bang, membentuk keseluruhan alam semesta sekitar 15 milyar tahun yang lalu. Jagat raya tercipta dari suatu ketiadaan sebagai hasil dari ledakan satu titik tunggal.Pada awalnya alam semesta ini berupa satu massa mahapadat. Massa mahapadat ini dapat dianggap satu atom mahapadat dengan ukuran maha kecil yang kemudian mengalami reaksi radioaktif dan akhirnya menghasilkan ledakan maha dahsyat .Kalangan ilmuwan modern menyetujui bahwa Big Bang merupakan satu-satunya penjelasan masuk akal dan yang dapat dibuktikan mengenai asal mula alam semesta dan bagaimana alam semesta muncul menjadi ada. Sebelum Big Bang, tak ada yang disebut sebagai materi. Dari kondisi ketiadaan, di mana materi , energi, bahkan waktu belumlah ada, dan yang hanya mampu diartikan secara metafisik, terciptalah materi, energi dan waktu.

2.3 Pandangan Islam Tentang Pembentukan Alam Raya

Sangat menarik untuk membandingkan konsep pembentukan alam raya berdasarkan Islam dengan teori yang dikemukakan para ahli kosmologi akhir-akhir iniAllah menurunkan Al Quran kepada manusia empat belas abad yang lalu. Beberapa fakta yang baru dapat diungkap dengan teknologi abad ke-21 ternyata telah dinyatakan Allah dalam Al Quran empat belas abad yang lalu. Dalam Al Quran, terdapat banyak bukti yang memberikan informasi dasar mengenai beberapa hal seperti penciptaan alam semesta. Kenyataan bahwa dalam Al Quran tersebut sesuai dengan temuan terbaru ilmu pengetahuan modern adalah hal penting, karena keasesuaian ini menegaskan bahwa Al Quran adalah firman Allah.Al Quran surat Fussilat (41:11) yang artinya: Kemudian Dia menuju langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa. Keduanya menjawab: Kami datang dengan suka hati. Kata asap dalam ayat tersebut menurut para ahli tafsir adalah merupakan kumpulan dari gas-gas dan partikel-partikel halus baik dalam bentuk padat maupun cair pada tempratur yang tinggi maupun rendah dalam suatu campuran yang lebih atau kurang stabil.Salah satu teori mengenai terciptanya alam semesta ( teori Big Bang), disebutkan bahwa alam semesta tercipta dari sebuah ledakan kosmis sekitar 10-20 milyar tahun yang lalu mengakibatkan adanya ekspansi (pengembangan) alam semesta.Sebelum terjadinya ledakan kosmis tersebut, seluruh ruang materi dan energi terkumpul dalam sebuah titik. Sekarang , mungkin ada di antara kita yang ingin tahu bagaimana Al Quran menjelaskan tentang terbentuknya alam semesta ini. Dalam Al Quran surat Al-Anbiya (21:30) disebutkan Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu (sebingkah penuh), kemudian Kami pisahkan antara keduanya.Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? . Berdasarkan terjemahan dan tafsir Bachtiar Surin (1978:692) ditafsirkannya bahwa matahari adalah benda angkasa yang menyala-nyala yang telah berputar keliling sumbuhnya sejak berjuta-juta tahun. Dalam proses perputarannya dengan kecepatan tinggi itu, maka terpelantinglah bingkah-bingkahan yang akhirnya menjadi bumi dan beberapa benda angkasa lainnya dari bingkahan matahari itu. Masing-masing bingkah beredar menurut garis tengah lingkaran matahari, semangkin lama semangkin bertambah jauh juga, hingga masing-masingnya menempati garis edarnya yang sekarang. Dan seterusnya akan tetap beredar dengan teratur sampai batas waktu yang hanya diketahui oleh Allah S.W.TKemudian Surat Adz Dzaariyaat (51:47) Dan langit, dengan kekuasaan Kami,Kami bangun dan Kami akan memuaikannya selebar-lebarnyaTeori Ledakan Maha Dahsyat ( Big Bang ) juga mengatakan adanya pemuaian alam semesta secara terus menerus dengan kecepatan maha dahsyat yang di umpamakan mengembangnya permukaan balon yang sedang ditiup ,yang mengisyaratkan bahwa galaksi akan hancur kembali. Isyarat ini sudah dijelaskan dalam surat Al-Anbiya (21:104) (Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran - lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannyaDalam surat At-Talaq (65:12) yang artinya: Allah lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pulah bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmunya benar-benar meliputi segala sesuatu Ayat ini mengisyaratkan bahwa ruang angkasa terdiri dari 7 lapis Dalam surat Al-Sajda (32:4) yang artinya : Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa... . Uraian penciptaan langit dan bumi dan apa-apa yang ada antara keduanya, terdapat dalam surat Fush-Shilat ayat 9,10 dan 12. yang perincian tafsirannya sebagai berikut: Tahapan pertama penciptaan bumi 2 rangkaian waktu, tahapan kedia penyempurnaan aparat bumi....2 rangkaian waktu, tahap ketiga penciptaan (angkasa raya) dan planet-planetnya 2 rangkaian waktu. Jadi terbentuknya alam raya ini terjadi dalam 6 rangkaian waktu atau 6 masa.

Proses Penciptaan Alam Semesta dalam EnamMasaPembentukan alam semesta dalam enam masa, sebagaimana disebutkan Al-Quran atau kitab lainnya, sering menimbulkan permasalahan. Sebab, enam masa tersebut ditafsirkan berbeda-beda, mulai dari enam hari, enam periode, hingga enam tahapan. Oleh karena itu, pembahasan berikut mencoba menjelaskan maksud enam masa tersebut dari sudut pandang keilmuan, dengan mengacu pada beberapa ayat Al-Quran.Dari sejumlah ayat Al-Quran yang berkaitan dengan enam masa, Surat An-Naziat ayat 27-33 di atas tampaknya dapat menjelaskan tahapan enam masa secara kronologis. Urutan masa tersebut sesuai dengan urutan ayatnya, sehingga kira-kira dapat diuraikan sebagai berikut:Masa I (ayat 27): penciptaan langit pertama kali

Pada Masa I, alam semesta pertama kali terbentuk dari ledakan besar yang disebut big bang, kira-kira 13.7 milyar tahun lalu. Bukti dari teori ini ialah gelombang mikrokosmik di angkasa dan juga dari meteorit.Awan debu (dukhan) yang terbentuk dari ledakan tersebut (gambar 1a), terdiri dari hidrogen. Hidrogen adalah unsur pertama yang terbentuk ketika dukhan berkondensasi sambil berputar dan memadat. Ketika temperatur dukhan mencapai 20 juta derajat celcius, terbentuklah helium dari reaksi inti sebagian atom hidrogen. Sebagian hidrogen yang lain berubah menjadi energi berupa pancaran sinar infra-red. Perubahan wujud hidrogen ini mengikuti persamaan E=mc2, besarnya energi yang dipancarkan sebanding dengan massa atom hidrogen yang berubah. Selanjutnya, angin bintang menyembur dari kedua kutub dukhan, menyebar dan menghilangkan debu yang mengelilinginya. Sehingga, dukhan yang tersisa berupa piringan, yang kemudian membentuk galaksi (gambar 1b dan c). Bintang-bintang dan gas terbentuk dan mengisi bagian dalam galaksi, menghasilkan struktur filamen (lembaran) dan void (rongga). Jadi, alam semesta yang kita kenal sekarang bagaikan kapas, terdapat bagian yang kosong dan bagian yang terisi (gambar 1d).

Gambar 1a) awan debu (dukhan) yang terbentuk akibat big bang

Gambar 1b) hembusan angin bintang dari kedua kutubnya

Gambar 1c) galaksi yang terbentuk dari piringan bintang-bintang dan gas-gas pembentuknya

Gambar 1d) struktur filamen dari alam semesta yang bagaikan kapasMasa II (ayat 28): pengembangan dan penyempurnaan

Dalam ayat 28 di atas terdapat kata meninggikan bangunan dan menyempurnakan. Kata meninggikan bangunan dianalogikan dengan alam semesta yang mengembang, sehingga galaksi-galaksi saling menjauh dan langit terlihat makin tinggi. Ibaratnya sebuah roti kismis yang semakin mengembang, dimana kismis tersebut dianggap sebagai galaksi. Jika roti tersebut mengembang maka kismis tersebut pun akan semakin menjauh (gambar 2).

Gambar 2) model roti kismis untuk menggambarkan mengembangnya alam semestaMengembangnya alam semesta sebenarnya adalah kelanjutan big bang. Jadi, pada dasarnya big bang bukanlah ledakan dalam ruang, melainkan proses pengembangan alam semesta. Dengan menggunakan perhitungan efek doppler sederhana, dapat diperkirakan berapa lama alam ini telah mengembang, yaitu sekitar 13.7 miliar tahun.Sedangkan kata menyempurnakan, menunjukkan bahwa alam ini tidak serta merta terbentuk, melainkan dalam proses yang terus berlangsung. Misalnya kelahiran dan kematian bintang yang terus terjadi. Alam semesta ini dapat terus mengembang, atau kemungkinan lainnya akan mengerut.Masa III (ayat 29): pembentukan tata surya termasuk Bumi

Gambar 3) reaksi nuklir yang menjadi sumber energi bintang seperti MatahariSurat An-Naziayat 29 menyebutkan bahwa Allah menjadikan malam yang gelap gulita dan siang yang terang benderang. Ayat tersebut dapat ditafsirkan sebagai penciptaan matahari sebagai sumber cahaya dan Bumi yang berotasi, sehingga terjadi siang dan malam. Pembentukan tata surya diperkirakan seperti pembentukan bintang yang relatif kecil, kira-kira sebesar orbit Neptunus. Prosesnya sama seperti pembentukan galaksi seperti di atas, hanya ukurannya lebih kecil.Seperti halnya matahari, sumber panas dan semua unsur yang ada di Bumi berasal dari reaksi nuklir dalam inti besinya (gambar 3). Lain halnya dengan Bulan. Bulan tidak mempunyai inti besi. Unsur kimianya pun mirip dengan kerak bumi. Berdasarkan fakta-fakta tersebut, disimpulkan bahwa Bulan adalah bagian Bumi yang terlontar ketika Bumi masih lunak. Lontaran ini terjadi karena Bumi bertumbukan dengan suatu benda angkasa yang berukuran sangat besar (sekitar 1/3 ukuran Bumi). Jadi, unsur-unsur di Bulan berasal dari Bumi, bukan akibat reaksi nuklir pada Bulan itu sendiri.Masa IV (ayat 30): awal mula daratan di Bumi

Penghamparan yang disebutkan dalam ayat 30, dapat diartikan sebagai pembentukan superkontinen Pangaea di permukaan Bumi. Masa III hingga Masa IV ini juga bersesuaian dengan Surat Fushshilat ayat 9 yang artinya, Katakanlah: Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya? (Yang bersifat) demikian itu adalah Rabb semesta alam.

Gambar 4) daratan Pangaea yang merupakan asal mula semua daratan di BumiMasa V (ayat 31): pengiriman air ke Bumi melalui komet

Gambar 5) ilustrasi komet yang membawa unsur hidrogen sebagai pembentuk air di BumiDari ayat 31 di atas, dapat diartikan bahwa di Bumi belum terdapat air ketika mula-mula terbentuk. Jadi, ayat ini menunjukan evolusi Bumi dari tidak ada air menjadi ada air.Jadi, darimana datangnya air? Air diperkirakan berasal dari komet yang menumbuk Bumi ketika atmosfer Bumi masih sangat tipis. Unsur hidrogen yang dibawa komet kemudian bereaksi dengan unsur-unsur di Bumi dan membentuk uap air. Uap air ini kemudian turun sebagai hujan yang pertama. Bukti bahwa air berasal dari komet, adalah rasio Deuterium dan Hidrogen pada air laut, yang sama dengan rasio pada komet. Deuterium adalah unsur Hidrogen yang massanya lebih berat daripada Hidrogen pada umumnya.Karena semua kehidupan berasal dari air, maka setelah air terbentuk, kehidupan pertama berupa tumbuhan bersel satu pun mulai muncul di dalam air.Masa VI (ayat 32-33): proses geologis serta lahirnya hewan dan manusia

Gambar 6) gunung sebagai pasak BumiDalam ayat 32 di atas, disebutkan gunung-gunung dipancangkan dengan teguh. Artinya, gunung-gunung terbentuk setelah penciptaan daratan, pembentukan air dan munculnya tumbuhan pertama. Gunung-gunung terbentuk dari interaksi antar lempeng ketika superkontinen Pangaea mulai terpecah. Proses detail terbentuknya gunung dapat dilihat pada artikel sebelumnya yang ditulis oleh Dr.Eng. Ir. Teuku Abdullah Sanny, M.Sc tentang fungsi gunung sebagai pasak bumi.Kemudian, setelah gunung mulai terbentuk, terciptalah hewan dan akhirnya manusia sebagaimana disebutkan dalam ayat 33 di atas. Jadi, usia manusia relatif masih sangat muda dalam skala waktu geologi.Jika diurutkan dari Masa III hingga Masa VI, maka empat masa tersebut dapat dikorelasikan dengan empat masa dalam Surat Fushshilat ayat 10 yang berbunyi, Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya.Selain surat-surat tersebut di atas masih banyak lagi yang menjelaskan tentang terbentuknya alam raya ini, namun dari yang telah kami sajikan dalam ringkasan ini terlihat bahwa secara umum proses terciptanya alam raya ini berlangsung dalam 6 masa dimana tahapan dalam proses tersebut saling berkaitan. Disebutkan juga bahwa terciptanya alam raya ini terjadi melalui proses pemisahan massa yang tadinya satu .

3. PenutupDari pembahasan tentang perkembangan pemikiran tentang terbentuknya alam raya, yang diungkapkan melalui pendapat/ pemikiran dari berbagai peradaban bangsa, teori-teori yang dikemukakan dari beberapa ilmuwan serta dari pandangan Islam berdasarkan Al Quran , maka dapat disimpulkan bahwa perkembangan pemikiran tentang terbentuknya alam semesta sudah sejak lama telah menjadi bagian pemikiran manusia, begitu banyak pendapat-pendapat dari berbagai peradaban bangsa, begitu banyak teori- teori yang muncul tentang terbentuknya alam raya ini. Dari sekian banyak teori-teori yang dikemukakan oleh para ilmuwan ternyata ilmuwan modern menyetujui bahwa Teori Ledakan Maha Dahsyat (Teori Big Bang) merupakan satu-satunya penjelasan masuk akal dan yang dapat dibuktikan mengenai asal mula alam semesta dan bagaimana alam semesta muncul menjadi ada. Namun perlu kita sadari bahwa jauh sebelum para ahli mengemukakan teori Big Bang , ayat- ayat Al Quran telah secara jelas menceritakan bagaimana alam semesta ini terbentuk dalam 6 masa.

4. Daftar PustakaAlim Syahirul, dkk, 1995. Islam Untuk Disiplin Ilmu Pengetahuan Alam danTeknologi, Jakarta:DepagBakri Oemar, 1983. Tafsir Rahmat : Jakarta: Mutiara Djamaluddin, T. 2008. Proses Penciptaan Alam Semesta dalam Enam Masa. (online) http://misykatulanwar.wordpress.com/2008/06/10/proses-penciptaan-alam-semesta-dalam-enam-masa/ (diakses 2 Desember 2008)

Harun Yahya Internasional 2004, [email protected]: edisi: No. 18/th.02/Shaban-Ramadhan/1426H/2005MNasution, A H, 1999. Pengantar ke Filsafat Sains, Bogor: Litera Antar NusaSurin Bachtiar , 1978 .Terjemah & Tafsir Al Quran, Bandung: SumatraUmar Efrizon, 2004, Fisika, Jakarta:Ganeca Exact

teori bigbang d terima karena penampilan alam semesta sekarang seperti balon maksudnya setelah meledak kelanjutan dari ledakan adalah alam semesta masih mengembang hingga ilmuwan astronom Edwin Hubble mendistribusikan alam semesta seperti balon.

dengan dibuktikan adax radiasi latar belakang yaitu pada bagian alam semesta yang menjadi kemungkinan batas alam semesta terdapat batasan yang disebut latar belakang. radiasinya dilihat pinggir alam semesta itu punya sudut kelengkungan yang kurang dari 1,5 derajat ( membuktikan adanya bagian bulat)

juga dari ada tiada menjadi ada (bukti bahwa alam semesta dari ada menjadi ada hanya dari ledakan)

dilihat juga penyebaran galaksi dan bentuk awal galaksi yang semula kecil hanya terdiri dari unsur helium saja dan atau hidrogen saja mengembang dari himpitan antar atom pada keadaan vakum hingga menjadi ledakan pada beberapa galaksi dan galaksi muda yang berbentuk masih bulat(bentuk awal)

serta peluruhan atom utama pada bintang yang berpijar masih terdapat unsur helium pada hasil peluruhan, oksigen yang ada ketika ada asteroid dan hidrogen pada tenaga peraksi energi bintang.