Konseling Obat Pasien Epilepsi
-
Upload
a-yuno-vitatrisnawati -
Category
Documents
-
view
680 -
download
64
description
Transcript of Konseling Obat Pasien Epilepsi
KONSELING OBAT PASIEN EPILEPSI
AYU NOVITA TRISNAWATI1541012191
Apoteker Angkatan IV 2015
DEFINISI
Penyakit kambuhan kronis yang ditandai dg datangnya serangan tiba-tiba dengan
atau tanpa kejang) yang disebabkan karena naiknya aktivitas (depolarisasi)
neuron pusat pada sistem korteks maupun subkorteks terjadi penurunan
nilai ambang rangsang.
ETIOLOGIEpilepsi idiopatik
• kasus epilepsi yang tidak diketahui sebabnya (Sekitar 70% )
Epilepsi simptomatik• kasus epilepsi yang diketahui sebabnya (Sekitar 30% )• misalnya trauma kepala, infeksi, kongenital, lesi desak ruang,
gangguan peredaran darah otak, toksik dan metabolik.
Epilepsi kriptogenik• dianggap sebagai simptomatik tetapi penyebabnya belum
diketahui, misalnya West syndrome dan Lennox Gastaut syndrome.Beberapa jenis hormon dapat mempengaruhi serangan
epilepsi• hormon estrogen, hormon tiroid (hipotiroid dan hipertiroid)
meningkatkan kepekaan terjadinya serangan epilepsi, • hormon progesteron, ACTH, kortikosteroid dan testosteron dapat
menurunkan kepekaan terjadinya serangan epilepsi.
PENCETUS DAN FAKTOR RESIKO
1.Kurang tidur2.Stres emosional3. Infeksi (demam kejang)4.Alkohol5.Perubahan hormonal6.Kelelahan7.Fotosesnsitivitas
PATOFISIOLOGI
•Otak terdiri dari sekian biliun sel neuron yang satu dengan lainnya saling berhubungan.
•Hubungan antar neuron tersebut terjalin melalui impuls listrik dengan bahan perantara kimiawi yang dikenal sebagai neurotransmiter.
•Dalam keadaan normal, lalu-lintas impuls antar neuron berlangsung dengan baik dan lancar.
• Apabila mekanisme yang mengatur lalu-lintas antar neuron menjadi kacau dikarenakan breaking system pada otak terganggu maka neuron-neuron akan bereaksi secara abnormal.
•Neurotransmiter yang berperan dalam mekanisme pengaturan ini adalah:
•- Glutamat, yang merupakan brain’s excitatory neurotransmitter
•- GABA (Gamma Aminobutyric Acid), yang bersifat sebagai brain’s inhibitory neurotransmitter.
•Golongan neurotransmiter lain yang bersifat eksitatorik adalah aspartat dan asetil kolin, sedangkan yang bersifat inhibitorik lainnya adalah noradrenalin, dopamine, serotonin (5-HT) dan peptida.
•Neurotransmiter ini hubungannya dengan epilepsy belum jelas dan masih perlu penelitian lebih lanjut.18,1
9
PATOFISIOLOGI
•Epileptic seizure apapun jenisnya selalu disebabkan oleh transmisi impuls di area otak yang tidak mengikuti pola yang normal, sehingga terjadilah apa yang disebut sinkronisasi dari impuls.
•Sinkronisasi ini dapat mengenai pada sekelompok kecil neuron atau kelompok neuron yang lebih besar atau bahkan meliputi seluruh neuron di otak secara serentak.
•Lokasi yang berbeda dari kelompok neuron yang ikut terkena dalam proses sinkronisasi inilah yang secara klinik menimbulkan manifestasi yang berbeda dari jenis-jenis serangan epilepsi.
MANIFESTASI KLINIK
Pada sebagian besar kasus, tenaga kesehatan tidak menyaksikan langsung terjadinya kejang
Kebanyakan pasien (khususnya yang disertai dengan parsial kompleks atau tonik-klonik umum) tidak menyadari kejadian kejang yang sesungguhnya
Penting data yang memadai tentang riwayat deskripsi dan waktu kejadian dari fihak ketiga
GEJALA KLINIKKejang spesifik
tergantung pada jenis
kejang. Jenis kejang
bervariasi setiap pasien tapi sama untuk
setiap individu
Kejang komoleks
parsial termasuk gambaran
somatosensori atau motor
vokal
Kejang kompleks
parsial dikaitkan dengan
perubahan kesadaran
Ketiadaan kejang nampak relatif ringan,
dengan periode perubahan kesadaran
hanya singkat (detik)
Kejang tonik-klonik umum merupakan
episode konvulsif utama
dan selalu dikaitkan dengan
kehilangan kesadaran
8
KLASIFIKASI SERANGAN
I. Serangan Parsial (Serangan dimulai secara lokal)
II. Serangan GeneralIII. Serangan yang tidak
ada klasifikasinyaIV. Status Epileptikus
9
I. Serangan Parsial (Serangan dimulai secara lokal)
A. Sederhana (tanpa gangguan kesadaran)Nama umum : Epilepsi Jacson atau Epilepsi lokal 1.Disertai gejala motor2.Disertai gejala sensiri khusus atau
somatosensori (Kejang unilateral atau kedutan pada jari atau wajah menyebar keseluruh tubuh yang terkena serangan
3.Disertai gejala kejiwaan
10
B. Gejala kompleks (disertai gangguan kesadaran)Nama umum : Epilepsi Psikomotor atau Epilepsi Lobus Temporalis
1. Mula-mula kejang parsial sederhana gangguan kesadaran dengan atau tanpa gerakan otomatis
2. Gangguan kesadaran pada saat kejang dengan atau tanpa gerakan otomatis
11
3. Pasien sadar saat terjadi serangan tetapi tidak dapat mengingat kembali apa yang telah terjadi
4. Gangguan mental sementara, gerakan otomatis yang tidak bertujuan (bertepuk tangan, menjilat bibir)
5. Ingatan masa lalu muncul tiba-tiba, halusinasi visual atau dengar, perubahan kepribadian, tingkah laku sosial, mood yang tidak tepat dengan suasana
6. Tercetus oleh musik, kedipan sinar dan rangsangan lain
12
C. Bangkitan umum sekundera. Bangkitan parsial sederhana yang
berkembang menjadi bangkitan umum tonik-klonik
b. Bangkitan parsial kompleks yang berkembang menjadi bangkitan umum tonik-klonik
c. Bangkitan parsial sederhana yang berkembang menjadi bangkitan parsial kompleks dan berkembang lagi menjadi bangkitan umum tonik-klonik
13
II. Serangan General
A. AbsenceNama umum : Epilepsi Petir MalSifat-sifat :
1. Kesadaran hilang selama beberapa detik, ditandai dengan terhentinya percakapan untuk sesaat, pandangan kosong dan kedipan mata cepat
2. Hampir selalu pada anak-anak
14
B. Epilepsi dengan serangan klasik (Tonik-Klonik)Nama umum : Epilepsi Grand MalSifat-sifat :
1. Epilepsi dengan serangan klasik2. Biasanya tidak didahului aura3. Spasme otot umum secara tonik klonik4. Lidah tergigit5. Inkontinensia urin dan feses6. Bingung, amnesia terhadap kejadian saat
serangan
15
C. KlonikD. Tonik E. Tonik-klonikF. AtonikG. Spasme infantil
16
III. Serangan yang tidak ada klasifikasinya
Epilepsi parsial sederhana ditandai dengan kesadaran tetap baik dan dapat berupa : Motorik fokal yang menjalar atau tanpa
menjalar Gerakan versivy, dengan kepala dan leher
mengarah kesatu sisi Dapat sebagai gejala sensorik fokal
menjalar atau sensorik khusus berupa halusibasi sederhana
17
IV. Status Epileptikus
Adalah : Serangan yang bertahan sampai > 30
menit dan serangan berlangsung beruntun dengan cepat tanpa diselingi keadaan sadar
Serangan gawat ini bisa berakibat fatal, karena kesulitan bernafas oksigen di otak kurang
Umumnya disebabkan karena ketidak patuhan pasien terhadap regimen terapi, menghentikan obat secara mendadak dan karena demam
18
DIAGNOSIS
1. EEG : diagnosis kelainan dan gangguan kejang
2. EEG normal : pada beberapa pasien secara klinis masih terdiagnosa epilepsi
3. MRI : khusus untuk lobus temporal4. CT scan hanya untuk evaluasi awal
tumor otak atau perdarahan serebral
19
TUJUAN PENGOBATAN
Mengontrol/mengurangi serangan, sehingga pasien dapat hidup dengan normal
Minimalisasi timbulnya ESO dan interaksi obat
Meningkatkan kualitas hidup pasien
20
PRINSIP PENGOBATAN
1. Menetapkan diagnosa dan memberikan terapi dengan alasan yang tepat
2. Memilih obat utama yang tepat3. Menentukan dosis yang tepat untuk
mendapatkan respon yang maksimal
4. Lebih diutamakan terapi tunggal5. Pemberian terapi kombinasi setelah
pertimbangan yang matang (rasional)
21
6. Memberikan KIE kepada pasien peningkatan kualitas hidup
7. Penghentian AED setelah pertimbangan 8. > 60% pasien tidak patuh terhadap regimen terapi
kegagalan terapi9. Terapi tidak diindikasikan untuk pasien yang hanya
mengalami 1 kali kejang atau kejangnya memiliki pengaruh minimal dalam hidupnya. Pasien yang mengalami kejang 2 kali atau lebih mulai diberikan OAE
10. Obat dihentikan jika : Bebas kejang 2-4 tahun, pengendalian kejang
secara paripurna dalam setahun sejak mengalami kejang, mula kejang setelah 2 tahun tetapi sebelum usia 35 tahun memiliki EEG normal
22
TERAPI FARMAKOLOGI
MEKANISME KERJA OBAT EPILEPSI
Mencegah atau menurunkan lepasnya muatan listrik yang berlebihan.
Mengurangi penyebaran pacuan dari fokus serangan dan mengegah cetusan serta putusnya fungsi agregasi normal neuron
24
EFEK NEUROFISIOLOGIK : Mengurangi aliran ion Natrium dan
Kalsium, penghambatan neurotransmisi (GABA)
Potensiasi penghambatan prasinaptik atau pasca sinaptik
Mengurangi potensial pasca tenatik Mengurangi respon yg terjadi dlm
berbagai jaras monosinaptik atau polisinaptik
25
OBAT PILIHAN UNTUK KEJANG PARSIAL
26
OBAT PILIHAN UTAMA OBAT ALTERNATIF
KarbamazepinFenitoinLamotriginAsam FalproatOkskarbazepin
GabapentinTopiramatLevetirasetamZonisamidTiagabinPirimodonFenobarbitalFelbamat
OBAT PILIHAN UNTUK KEJANG UMUM
27
PILIHAN UTAMA ALTERNATIF
Absence As. ValproatEtoksuksimid
Lamotriginlevetrisetam
Myoklonik As. Valproatklonazepam
LamotriginTopiramatFelbamatZonisamidlevetirasetam
Tonik-klonik FenitoinKarbamazepinAs. valproat
LamotriginTopiramatFenobarbital, LevetirasetamPirimidon, Okskarbazepi
1. Karbamazepin
Mekanisme kerja :• Menurunkan permeabilitas membran sel saraf terhadap ion
natrium sehingga mengurangi pengulangan potensial aksi
Farmakokinetika :• Karbamazepin diabsorpsi lambat• Makanan akan membantu absorpsi karbamazepin
Efek samping :• Gangguan sensorik syaraf (penglihatan kabur, pusing,
ataksia dan vertigo)• Anemia, trombositopenia, leukopeniaToksisitas akut :• Koma, depresi sistem pernafasan
Indikasi:• serangan parsial dan umum tonik-klonik (grand mal)
Interaksi obat :• Karbamazepin menginduksi sejumlah
enzim yang berperan dalam metabolisme obat
• sehingga meningkatkan metabolisme obat tersebut (kontrasepsi oral, asam valproat, fenitoin, haloperidol) juga terjadi autoinduksi
2. Etosuksimid
Mekanisme kerja :• Meningkatkan kerja enzim aldehid reduktase
yang terhubung NADPH yang berperan penting dalam pembentukan gamma hidroksibutirat (GABA)
• Menghambat saluran ion kalsiumEfek samping :• Mual• Kulit kemerahan• Sakit kepala
3. Lamotigrin
Mekanisme kerja :• Menghambat saluran kalsium sehingga menghambat
pelepasan neurotransmiter sarar perifer glutamat dan Aspartat
Efek samping :• Kulit kemerahan• Ataksia• Sakit kepala
Interaksi obat :• Adanya penggunaan obat-obat penginduksi enzim akan
meningkatkan dosis penggunaan lamotigrinLamotigrin merupakan obat pilihan utama untuk epilepsi yang terjadi pada anak-anak
4. Barbiturat
Fenobarbital/luminal dan pirimidon
Mekanisme kerja :• Menghambat pembebasan neurotransmiter
eksitasi dengan bekerja pada prasinaptik
Efek samping :• -Sedasi• -perubahan karakter akibat epilepsi
semakin parah• -pusing, mual, muntah (awal terapi)
Indikasi serangan parsial dan umum
protokol setelah penggunaan phenytoin pada status epileptikus sangat baik pada epilepsi neonatal • Monitor kadar darah• kosentrasi terapi serum adalah 15-40 mikro g/L • Analisa darah lengkap • Menyebabkan perobahan metabolisme obat lain dg
meningkatkan aktivitas enzyme hati
5. Hidantoin/ Fenitoin
Mekanisme kerja :• Mengurangi permeabilitas membran erhadap ion (meningkatkan
stabilitas membran)• Fenitoin juga bekerja sebagai antikonvulsi kuat dan sedatif
lemahEfek samping :• Gangguan Pertumbuhan gusi• Reaksi alergi pada kulit• Osteoporosis• Kacaunya pembicaraan• Defisienasi vit K• Defisiensi asam volat (anemia megaloblastik)
Kontraindikasi :• -leukopenia• -hambatan pesinyalan AV (timbul aritmia)
Interaksi obat :• Kloramfenikol, INH, turunan kumarin akan
meningkatkan kadar fenitoin dalam darah dengan cara menghambat kerja enzim yang memetabolisme fenitoin
indikasi• Serangan parsial dan umum tonik-klonik (grand mal) • status epileptikus
interaksi :• menyebabkan kosentrasi serum obat epilepsi lain
berfluktuasi
6.Asam Valproat
Mekanisme kerja :
• Meningkatkan kadar GABA (neurotansmiter inhibisi)• Mengurangi permeabilitas membran terhadap ion natrium sehingga
mengurangi pengulangan potensial aksi
Farmakokinetika :
• - diabsorpsi dengan cepat dan baik melalui saluran cerna• - t1/2 asam valproat 15 jam dan akan berkurang dengan adanya
anti epilepsi Asam valproat merupakan drug of choice untuk kejang atau epilepsi yang terjadi pada bayi dan balita
Asam valproat dapat digunakan untuk mengatasi segala bentuk epilepsi
Konseling pada Pasien Epilepsi
Pengkajian Riwayat Penyakit
•Apakah pasien sudah pernah memeriksakan penyakitnya ke dokter? Apa kata dokter tentang penyakitnya?
•Kapan pasien mengalami serangan kejang yang pertama kali selama ini?
•Apakah pasien mengalami semacam peringatan atau perasaan tidak enak pada waktu serangan atau sebelum serangan kejang terjadi?
•Apa yang terjadi selama serangan kejang berlangsung?
•Apakah yang terjadi segera sesudah serangan kejang berlangsung?
•Kapan kejang berlangsung selama siklus 24 jam sehari?
Pengkajian Riwayat Penyakit
• Apakah ada faktor pencetus ? • Serangan kejang dapat dicetuskan oleh karena
kurang tidur, cahaya yang berkedip,menstruasi, faktor makan dan minum yang tidak teratur, konsumsi alkohol, ketidakpatuhan minum obat, stress emosional, panas, kelelahan fisik dan mental, suara suara tertentu, “drug abuse”, “ reading & eating epilepsy”.
• Bagaimana frekwensi serangan kejang ?
Pengkajian Riwayat Sosial
• Apakah latar belakang pendidikan pasien?
• Apakah pasien bekerja? Dan apa jenis pekerjaannya?
• Apakah pasien mengemudikan kendaraan bermotor?
• Apakah pasien menggunakan kontrasepsi oral?
• Apakah pasien merencanakan kehamilan pada waktu yang akan datang?
• Apakah pasien peminum alkohol?
Pengkajian riwayat alergi Dan Pengobatan Sebelumnya
Riwayat allergi.
• Bila pasien sebelumnya sudah minum obat-obatan seperti antiepilepsi, perlu dibedakan apakah ini suatu efek samping dari gastrointestinal atau efek reaksi hipersensitif. Bila terdapat semacam ”rash“ perlu dibedakan apakah ini terbatas karena efek fotosensitif yang disebabkan eksposur dari sinar matahari atau karena efek hipersensitif yang sifatnya lebih luas?
Riwayat pengobatan.
• Bila pasien sebelumnya sudah minum obat-obatan antiepilepsi, perlu ditanyakan bagaimana kemanjuran obat tersebut, berapa kali diminum sehari dan berapa lama sudah diminum selama ini, berapa dosisnya, ada atau tidak efek sampingnya.
Penjelasan Terkait Obat
Konseling karbamazepin
1. Obat karbamazepin memiliki efek samping seperti pusing,ngantuk dan pandangan kabur, maka pasien yang menggunakan obat ini selama terapi dianjurkan untuk menghindari pekerjaan yang memerlukan konsentrasi penuh seperti mengendarai kendaraan dan menjalankan mesin.
2. Hindari konsumsi alkohol karena dapat meningkatkan efek samping karbamazepin di SSP.
3. Karbamazepin sebaiknya diminum bersamaan dengan makanan untuk menghindari mual atau muntah.
4. hindari pemakaiannya bersama dengan jus grapefruit, karena dapat meningkatkan kadar karbamazepin dalam darah.
5. Jangan menghentikan pengobatan tanpa sepengetahuan dokter, sebaiknya turunkan dosisnya secara bertahap sebelum dihentikan sama sekali (ISO farmakoterapi).
6. Jika ada dosis yang terlewat diminum, segera minum obat yang terlupa itu. Namun, jika sudah mendekati waktu minum dosis berikutnya, cukup meminum 1 dosis obat tersebut sesuai jadwal minum obat yang seharusnya. Jangan digandakan (jangan minum dua dosis sekaligus) (ISO farmakoterapi).
7. Jangan meminum obat ini lebih dari dosis yang telah ditentukan, jangan meminum lebih sering dari frekuensi minum obat yang telah ditetapkan, dan jangan diminum untuk jangka waktu yang lebih lama dari waktu yang telah ditetapkan (ISO farmakoterapi).
8. Karbamazepin dapat berinteraksi dengan beberapa obat. Maka atur jadwal (interval) pemakaian obat-obat tersebut
9. Penyimpanan : jauhkan dari jangkauan anak-anakSimpanlah ditempat yang terlindung dari cahaya atau apiJangan menyimpan karbamazepin tablet ditempat yang
lembab, atau panas karena dapat menyebabkan tablet rusak atau berkurang efektivitasnya.
10. Monitoring kadar karbamazepin dalam serum, tes fungsi tiroid, kadar natrium dalam serum, pemeriksaan mata (refleks pupil); amati pasien yang mengalami sedasi yang berlebih, terutama saat dosis dinaikkan.
Konseling Fenitoin
1. Obat dapat menyebabkan mengantuk, sakit kepala, dan hilang koordinasi, hindari kegiatan-kegiatan seperti mengemudikan kendaraan atau mengopersikan mesin.
2. Kocok terlebih dahulu jika menggunakan sediaan dalam bentuk suspensi oral.
3. Jangan mengganti sediaan obat ataupun dosis tanpa sepengetahuan dokter.
4. Jangan memecah ataupun membuka kapsul dari obat.
Pasien harus mengkonsumsi obat sesuai yang diresepkan. Penghentian penggunaan gabapentin dalam terapi harus
dilakukan secara bertahap selama minimum 1 minggu karena adanya kemungkinan peningkatan frekuensi keldng.
Pasien dianjurkan untuk tidak mengendarai kendaraan bermotor ataupun mengoperasikan mesin karena gabapentin dapat menyebabkan kantuk,dan simptom lain,dan tanda-tanda penekanan sistem saraf pusat.
Efek gabapentin dalam Insiden munculnya tumor baru pada manusia atau perburukan atau kekambuhan tumor pada arognosjs tumor sebelumnya terjadi diketahui.
Konseling GABAPENTIN
masalah penglihatan serius mungkin terjadi saat mengunakan obat ini dan dapat permanen bahkan setelah berhenti minum obat, untuk mencegah parahnya masalah penglihatan,maka sebelum menggunakan obat ini perlu diinformasikan kepada pasien : “agar berkonsultasi dengan dokter atau apoteker jika memiliki: masalah mata tertentu (cacat bidang visual) Beritahu dokter Anda jika Anda memiliki riwayat: Masalah mata lainnya (misalnya, glaukoma, degenerasi makula, masalah saraf optik”
Konseling sebelum menggunakan Vigabatrin
Konseling saat menggunakan obat
Pemeriksaan mata harus tetap dilakukan setiap 4 minggu sampai 3 bulan selanjutnya saat Anda minum obat ini, dan anda juga harus memeriksa mata 3 sampai 6 bulan setelah menghentikan obat ini. Ikuti petunjuk dokter, dan beri tahu dokter segera jika Anda memiliki perubahan dalam penglihatan (seperti kehilangan penglihatan, penglihatan kabur, penglihatan ganda, kepekaan terhadap cahaya, sakit mata).
KIE pada wanita epilepsi yg hamil
Perencanaan kehamilan. Mendiskusikan keadaaan pasien dengan ahli saraf dan ahli kandungan sebelum hamil.
Membuat perjanjian dengan ahli kandungan ketika pasien merasa hamil dan melakukan kunjungan rutin selama masa kehamilan
Mengonsumsi OAE yang telah diresepkan oleh dokter.
Melaporkan semua bangkitan yang terjadi kepada ahli saraf.
Istirahat dengan cukup. Menjaga keseimbangan nutrisi dan berat
badan
KIE pada wanita epilepsi yg hamil
Intake asam folat (~0,4 – 1 mg/hari) pd prenatalmencegah efek teratogenik
Obat antiepilepsi secara monoterapi, dosis serendah mgk mengurangi efek teratogenik
Obat2 antiepilepsi yg lebih baru punya efek teratogenik <
Pemberian vit K pd bulan terakhir kehamilan dg dosis 10 mg oral setiap hari mencegah koagulopati
KIE pada ibu menyusui
Meski distribusi obat antiepilepsi dilaporkan rendah pada air susu, namun perlu diperhatikan efek pada bayi (sedasi, iritabilitas, poor feeding) terutama pada pemakaian barbiturat & benzodiazepin
Bagaimana pada wanita perimenopause Berpengaruh pd keparahan epilepsi kmk krn fluktuasi
hormon seks (terutama yg memiliki riwayat catamenial seizures)
Efek HRT juga belum jelas pd pengontrolan kejang, namun perlu monitoring timbulnya kejang pd pemberian suplemen estrogen