Kondisi fisik wilayah indonesia
-
Upload
fara-azmiarrizqi -
Category
Education
-
view
13.858 -
download
21
Transcript of Kondisi fisik wilayah indonesia
Kondisi Fisik Wilayah Indonesia
Fara Azmiarrizqi (15)8 SBI 3
•A. Letak Indonesia
•Letak Astronomis• Letak astronomis adalah letak suatu wilayah yang didasarkan pada letak lintang dan bujur.• Letak astronomis Indonesia adalah 6o LU-11o LS dan 95o BT-141o BT.
•Pengaruh Letak Lintang Indonesia • Berada di daerah tropis•Disinari matahari sepanjang tahun•Mempunyai penguapan, curah hujan, dan kelembaban yang tinggi.•Memiliki hutan hujan tropis
•Pengaruh Letak Bujur Indonesia•Memiliki 3 daerah waktu (setiap daerah waktu memiliki selisih 15o atau 60 menit atau 1 jam)
1.Waktu Indonesia Barat (7 jam lebih awal dari GMT)
2.Waktu Indonesia Tengah (8 jam lebih awal dari GMT)
3.Waktu Indonesia Timur (9 jam lebih awal dari GMT)
•Letak Geografis• Letak geografis letak suatu wilayah yang kaitannya dengan wilayah lain di muka bumi• Letak geografis Indonesia di antara 2 benua yaitu Asia dan Australia dan 2 samudera yaitu Samudera Hindia dan Pasifik.
•Letak Geografis
•Pengaruh Letak Geografis•Mendukung kegiatan perdagangan di Indonesia• Indonesia terletak di antara dua benua yang mengakibatkan Indonesia memiliki musim yang berganti setiap 6 bulan sekali. Keadaan ini sangat mendudukkan kegiatan pertanian, peternakan dan perkebunan di Indonesia.
•Letak Geologis
• Letak geologis adalah letak suatu wilayah berdasarkan susunan batuan yang ada pada bumi. Letak geologis wilayah Indonesia adalah sebagai berikut.
1.Indonesia rnerupakan bagian dari dua buah rangkaian pegunungan besar di dunia, yaitu rangkaian Pengunungan Mediteran dan rangkaian Pegunungan Sirkum Pasifik.
2.Indonesia terletak pada pertemuan lempeng litosfer, yaitu lempeng Indonesia - Australia yang bertumbukan dengan lempeng Asia.
3.Indonesia terletak pada tiga daerah dangkalan, yaitu Dangkalan Sunda, Dangkalan Sahul dan Daerah Laut.pertengahan Australia Asiatis.
•Pengaruh Letak Geologis Indonesia• Karena banyak dijumpai gunung berapi, maka menyebabkan banyak wilayah Indonesia dengan kesuburan yang cukup tinggi• Karena letak lempengnya, Indonesia berada di jalur gempa dan rawan bencana alam lainnya.
•B. Hubungan Letak Geografis Dengan Perubahan Musim di Indonesia • Perubahan musim yang terjadi di Indonesia disebabkan perubahan POSISI matahari yang berubah ( gerak semu matahari).• Perubahan posisi matahari, menyebabkan daerah yang rnendapat penyinaran berubah-ubah.• Hal ini menyebabkan perubahan tekanan angin yang kemudian menyebabkan perubahan arah angin.
•C. Penyebab Terjadinya Perubahan Musim di Indonesia• Indonesia memiliki 2 musim yaitu musim kemarau dan
hujan. Musim disebabkan oleh berhembusnya angin muson. Angin muson adalah udara yang bergerak berganti arah setiap enam bulan sekali karena adanya petoetieen suhu udara di belahan bumi yang berbeda. Perubahan arah angin muson disebabkan perubahan posisi matahari terhadap bumi.
Angin muson timurBersifat keringMenyebabkan Musim kemarauDurasi April sampai OktoberBerhembus dari belahan bumi utara ke selatan
Angin Muson BaratBersifat basahMenyebabkan musim hujanDurasi Oktober sampai AprilBerhembus dari belahan selatan ke utara
•D. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia
• Keadaan Flora (tumbuhan) dipengaruhi • Iklim• Tanah•Air
Hutan Musim Hutan Musim adalah hutan yang tumbuhannya sangat dipengaruhi oleh keadaan musim. Contoh: hutan jati dan kapuk randu. Saat kemarau pohon- pohonnya meranggas. Saat musim hujan daunnya kembali tumbuh.
Sabana Sabana adalah padang rumput yang banyak terdapat tumbuhan yang bergerombol. Sabana terdapat di daerah yang curah hujannya rendah.
Berdasarkan iklim, tanah dan air flora dapat dibagi
Stepa Stepa adalah padang rum put yang cukup luas. Stepa terdapat di daerah yang curah hujannya rendah.
Hutan Lumut Hutan Lumut adalah hutan yang pohon- pohonnya ditumbuhi lumut. Hutan lumut terdapat di daerah dinqin dan lembab dan curah hujannya tinggi.
Hutan Bakau Hutan Bakau adalah hutan yang terdapat di daerah pantai yang berlumpur.
Hutan Rawa Hutan Rawa adalah hutan yang terdapat di daerah rawa. ,
•Perbedaan Flora di Indonesia Barat dan Timur
No. Flora Indonesia bagian Barat Flora Indonesia bagian Timur
1 Jenis pohon meranti-merantian sangat banyak (350 jenis)
Jenis pohon meranti-merantian sangat sedikit (25 jenis)
2 Terdapat berbagai jenis rotan Tidak terdapat jenis rotan
3 Tidak terdapat hutan kayu putih Terdapat hutan kayu putih
4 Jenis tumbuhan matoa (pometia pinnata) sedikit
Terdapat berbagai jenis tumbuhan matoa (pometia pinnata) terutama di Papua
5 Jenis tumbuhan sagu sedikit Jenis tumbuhan sagu sangat banyak
6 Terdapat berbagai jenis nangka Tidak terdapat jenis nangka
•Keadaan Fauna (Hewan)1. Fauna Tipe Asiatis
adalah jenis fauna yang mempunyai kesamaan dengan jenis fauna di benua Asia pada umumnya.
2. Fauna Tipe PeralihanFauna Tipe Peralihan adalah jenis fauna yang terdapat di benua Asia maupun Australia dan fauna yang tidak terdapat di kedua benua.
3. Fauna Tipe Australis Fauna Tipe Australis adalah jenis fauna yang mempunyai kesamaan dengan jenis fauna di benua Australia pada umumnya.
Asiatis
Peralihan
Australis
Fauna Asiatis Fauna Australis
1. Binatang berukuran besar dan menyusui
1. Binatang menyusui berukuran kecil
2. Terdapat berjenis-jenis kera 2. Tidak terdapat jenis kera
3. Terdapat berjenis-jenis ikan tawar 3. Jenis ikan air tawar sedikit
4. Jenis burung berwarna sedikit 4. Terdapat banyak burung berwarna
5. Binatang berkantung menyusui sedikit 5. Terdapat banyak binatang berkantung menyusui
•E. Persebaran Jenis Tanah dan Pemanfaatannya
Pengertian TanahTanah adalah lapisan kulit bumi paling luar yang merupakan hasil dari proses pelapukan batuan dan pengendapan. Tanah dikatakan subur apabila:
1.Banyak mengandung unsur hara2.Cukup mengandung air3.Struktur tanahnya baik. • Warna tanah :1.Subur Abu-abu sampai kehitam-hitaman2.Tidak terlalu subur cokelat keabu-abuan3.Tidak subur kuning sampai merah
• Adapun lapisan-lapisannya :• Lapisan I: berupa humus, yaitu dedaunan
dan jasad tumbuhan lain yang membusuk di tanah; gem bur; banyak terdapat jasad hidup tanah.
• Lapisan II: tanah atas (top soil), yaitu lapisan tanah lunak di mana cacing dan hewan lain hidup. Lapisan ini menjadi landasan tumbuhan yang berakar pendek. Kandungan bahan organiknya lebih baik.
• Lapisan III: tanah bawah (sub soil) yaitu lapisan tanah yang menjadi landasan tumbuhan berakar dalam.
• Lapisan IV: lapisan ini merupakan lapisan induk yang belum mengalami proses pelapukan; tumbuhan tidak dapat hidup di lapisan ini; materialnya berupa batuan
•Penggolongan Tanah Berdasarkan Ciri-Cirinya
1. Organosol (tanah gambut rawa)Unsur pembentuk Kumpulan sisa tumbuhan yang membusuk di dasar air atau dasar rawa. Ciri :
tidak subur tingkat keasaman tinggi banyaK mengandung air Warna cokelat tua kehitaman
Lokasi Sumatera, Kalimantan, Bangka Belitung, Papua bagian selatan
Pemanfaatan persawahan pasang surut, kapas
2. Litasol (tanah batu-batuan)• Unsur pembentuk
batuan-batuan keras yang belum lapuk.
• Ciri tidak subur• Lokasi daerah
pegunungan kapur (karst)• Pemanfaatan tegalan
dan padang rumput
3. Alluvial• Unsur pembentuk hasil
pengendapan• Ciri terdapat di daerah
rendah, dan tingkat kesuburan tergantung pada jenis tanah yang diendapkan
• Lokasi sepanjang sungai-sungai besar
• Pemanfaatan pertanian dan persawahan
4. RegosolUnsur pembentuk hasil erupsi gunung berapiCiri
• Subur (kaya akan unsur hara)• Mudah kehilangan air• Mudah tererosi• Berwarna keabu-abuan
Lokasi sekitar gunung berapiPemanfaatan pertanian dan perkebunan
5. Tanah Merah• Unsur pembentuk batuan
kwarsa• Ciri tingkat kesuburan
rendah• Lokasi Merata di daratan
Indonesia. Jumlahnya lebih kuranq 30
• Pemanfaatan perkebunan, pertanian sawah dan ladang
6. Latasol ( Tanah tua )• Unsur pembentuk batuan
hasil erupsi yang telah lapuk• Ciri subur, warna
kemerahan dan kekuningan• Lokasi Jawa, Sumatera
bagian tengah, Sumatera Selatan, Bali, Papua, Sulawesi
• Pemanfaatan persawahan, perkebunan, ladang
7. Tanah Mediteran• Unsur pembentuk batuan
kasar yang telah larut• Ciri tidak subur,
kandungan organiknya rendah
• Lokasi Baluran (Jatim), Gunung Kidul ( DIY), Jateng, Nusa Tenggara dan Sulawesi.
• Pemanfaatan hutan jati, tegalan, sawah tadah hujan
8. Laterit• Unsur pembentuk besi
dan aluminium• Ciri tidak subur, merah
kekuningan dan cokelat• Lokasi daerah yang curah
hujannya tinggi• Pemanfaatan hutan
sekunder, dan perkebunan
9. GrumosolUnsur pembentuk pelapukan batu kapur dan batu hasil erupsiCiri
• Tingkat kesuburan tergantung dari bahan induk dan iklim setempat
• Halus• Mudah terkena erosi dan longsor
Lokasi Jawa Barat dan Sumatera UtaraPemanfaatan persawahan dan perkebunan
10. Renzina• Unsur pembentuk butiran
batu kapur yang kecil dan tipis
• Ciri mengandung CaCO3 dan warnanya cokelat tua dan cokelat kekuningan.
• Lokasi Gunung Kidul (DIY), kaki Gunung Lawu ( Jateng), lembah Sungai Musi Sumatera Barat.
• Pemanfaatan perkebunan, persawahan, pertanian lahan kering
11. Andosol• Unsur pembentuk abu
vulkanik• Ciri banyak mengandung
warna organik, dan berwarna cokelat kehitaman
• Lokasi Jayapura, Jawa Tengah Selatan dan Jawa Timur Selatan.
• Pemanfaatan Di Jawa: Hutan Jati, Pertanian lahan kering. Di Papua: hutan kayu besi, meranti, matoa
•Kesuburan Tanah antar Wilayah di Indonesia
Daerah Unsur Tanah Tingkat Kesuburan
Jawa Vulkanis dan Aluvial Tinggi
Sumatera Vulkanis dan Aluvial Tinggi
Kalimantan Gambut dan Laterit Wilayah
Papua Vulkanis dan Humus Tinggi
Sulawesi Laterit dan Kapur Rendah
Nusa Tenggara Vulkanis Tinggi
Maluku Vulkanis Tinggi