Kondisi Fisik Wilayah -...
Embed Size (px)
Transcript of Kondisi Fisik Wilayah -...

Tatralok Kabupaten Manggarai Barat
4-1
4 BAB IV KONDISIWILAYAH DAN
SISTEM TRANSPORTASISAAT
INI
4.1 Kondisi Fisik Wilayah
Secara geografis Kabupaten Manggarai terletak diantara 08°.14’ LS - 09°.00 LS/° dan
120°.20’ BT - 120°.55’° BT/ East Longitude. Batas-batas wilayah timur adalah Kabupaten
Manggarai Timur, wilayah barat adalah Kabupaten Manggarai Barat, wilayah utara Laut
Flores, dan wilayah selatan adalah Laut Sawu. Kabupaten Manggarai Barat mempunyai
luas wilayah 2.947,50 km persegi yang terdiri dari daratan Pulau Flores dan beberapa
pulau besar seperti Pulau Komodo, Rinca, Longos, serta beberapa buah pulau-pulau kecil
lainnya.
Tabel 4-1 Luas Wilayah Kecamatan Kabupaten Manggarai Barat, 2010-2011
No Kecamatan Luas Wilayah
(Ha) Presentase
1 Komodo 1219,80 20,06
2 Boleng 7.54
3 Sano Nggoang 555,10 11,69
4 Lembor 695,00**) 20,60
5 Welak 8,55
6 Kuwus 208,40 18,38
7 Macang Pacar 269,10 13,17
Jumlah 2947,40 100,00 Ket. : Data Kec.Boleng dan Welak Masih Bergabung dengan Kec.Induk Sumber : Kabupaten Manggarai Barat Dalam Angka, 2012

Tatralok Kabupaten Manggarai Barat
4-2
Gambar 4-1Posisi Geografis Kabupaten Manggarai Barat Pada Wilayah Provinsi NTT

Tatralok Kabupaten Manggarai Barat
4-3
Gambar 4-2Peta Administrasi Kabupaten Manggarai Barat

Tatralok Kabupaten Manggarai Barat
4-4
4.2 Kondisi Kependudukan
Jumlah penduduk Kabupaten Manggarai Barat pada tahun 2009 sebesar 209.962 jiwa.
Jumlah penduduk terbesar berada pada Kecamatan Lembor, dan paling kecil terdapat pada
Kecamatan Sano Nggoang. Jika dilihat dari kepadatan penduduk, maka kepadatan penduduk
di Kabupaten Manggarai Barat memiliki nilai yang rata untuk setiap kecamatannya, yaitu
71,24 jiwa per km2.
Tabel 4-2 Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Manggarai Barat, 2011
No Kecamatan Jumlah Penduduk
Luas Daerah (Km2)
Kepadatan Penduduk per
Km2 1 Komodo*) 46,116 1219,80*) 52,02*) 2 Boleng 17,336 3 Sano Nggoang 26,868 555,10 48,40 4 Lembor**) 47,357 695,00**) 46,42**) 5 Welak 19,655
6 Kuwus 42,254 208,40 202,75 7 Macang Pacar 30,274 269,10 112,50
Jumlah 229,860 2947,4 77.99 Keterangan: *)Termasuk Boleng, **) Termasuk Welak Sumber : Kabupaten Manggarai Barat Dalam Angka, 2012
4.3 Kondisi Transportasi Saat Ini
4.3.1 Transportasi Jalan
Kegiatan angkutan terdiri dari angkutan darat, angkutan laut dan angkutan udara.
Kegiatan subsektor angkutan ini dalam perekonomian Manggarai Barat sangat menentukan
dengan kontribusi cukup signifikan. Kegiatan angkutan darat ditentukan oleh prasarana jalan
raya yang dibangun yang sampai dengan saat ini telah menembus (menghubungkan) seluruh
wilayah darat Kabupaten Manggarai Barat teristimewa menghubungkan seluruh titik sentra
ekonomi.
Tabel 4-3 Kondisi Jalan Di Kabupaten Manggarai Barat (km)
No Kecamatan Hotmix Aspal Kerikil Tanah Jumlah 1 Komodo 25,9 15,42 4,07 23,17 68,56 2 Boleng 1,5 2,7 3 7,2 3 Sano Nggoang 2,5 3,8 8,6 14,9 4 Lembor 2,3 3,6 2,4 3,00- 13,3 5 Welak 2,2 2,8 3,2 8,2

Tatralok Kabupaten Manggarai Barat
4-5
No Kecamatan Hotmix Aspal Kerikil Tanah Jumlah 6 Kuwus 3 1,5 7,2 11,7 7 Macang Pacar 2,1 1,4 5,5 8,8
Jumlah/ Total 30,2 30,32 16,67 53,47 132,66 Sumber : Kabupaten Manggarai Barat Dalam Angka, 2012
4.3.1.1 Kondisi Lalu Lintas
Keterwakilan dari kondisi lalu lintas di Kabupaten Manggarai Barat terlihat melalui lalu
lintas harian di Kota Labuan Bajo dan di ruas jalan yang menghubungkan kota kecamatan.
Gambar 4-3Ruas Jalan Nasional Labuan Bajo
Pengamatan terhadap kondisi lalu lintas dalam kota Labuan Bajo dilakukan pada jalan
nasional (06.00 – 20.00). Jumlah kendaraan yang melintas pada ruas jalan L. Kape arah
Labuan Bajo – Ruteng selama satu hari sebesar 2.380 kendaraan, sedangkan untuk arah
Ruteng – Labuan Bajo sebesar 2.516 kendaraan dengan V/C ratio pada jam pada jam puncak
sebesar 0,05 yang digambarkan berdasarkan komposisi pada grafik di bawah ini. Komposisi
lalu lintas didominasi oleh mobil penumpang sebesar 36% dan sepeda motor sebesar 23%
pada arah Labuan Bajo – Ruteng, sedangkan untuk arah Ruteng – Labuan Bajo dengan
komposisi mobil penumpang sebesar 40% dan sepeda motor sebesar 25% . Kondisi ini lebih
dipengaruhi oleh karakteristik Kota Labuan Bajo sebagai kota pariwisata dan kota jasa.

Tatralok Kabupaten Manggarai Barat
4-6
Sumber : Hasil analisa
Gambar 4-4Fluktualisasi Lalu Lintas pada Ruas Jalan NasionalLabuan Bajo Arah Labuan Bajo – Ruteng
Sumber : Hasil analisa
Gambar 4-5Fluktualisasi Lalu Lintas Pada Ruas Jalan NasionalLabuan Bajo Arah Ruteng – Labuan Bajo

Tatralok Kabupaten Manggarai Barat
4-7
Gambar 4-6Komposisi Lalu Lintas pada Ruas Jalan Nasional Labuan Bajo Arah Labuan Bajo - Ruteng
Gambar 4-7Komposisi Lalu Lintas Pada Ruas Jalan Nasional Labuan Bajo arah Ruteng – Labuan Bajo
Pengamatan terhadap kondisi lalu lintas di luar Kota Labuan Bajo dilakukan pada jalan
provinsi yang menghubungkan terminal Nggorang dengan kawasan utara Kabupaten
Manggarai Barat yaitu pada ruas jalan Nggorang – Terang (06.00 – 20.00).
36%
23%
15%
3%
14%
8%
1%
Komposisi Lalu Lintas pada Ruas Jalan L. KapeArah L.Bajo - Ruteng
mobil
spd motor
mpu
bus
pick up
truk
KTB
40%
25%
9%
5%
9% 12%
0%
Komposisi Lalu Lintas pada Ruas Jalan L. Kape arah Ruteng - L. Bajo
mobil
spd motor
mpu
bus
pick up
truk
KTB

Tatralok Kabupaten Manggarai Barat
4-8
Gambar 4-8Ruas Jalan Provinsi Ngorang-Terang
Jumlah kendaraan yang melintas pada ruas Nggorang - Terang selama satu hari sebesar
65 kendaraan, sedangkan untuk arah Terang - Nggorang sebesar 55 kendaraan dengan V/C
ratio pada jam pada jam puncak sebesar 0,01 yang digambarkan berdasarkan komposisi pada
grafik di bawah ini. Komposisi lalu lintas didominasi oleh truk penumpang. Kondisi ini lebih
dipengaruhi oleh prsarana jalan yang sangat buruk.
Sumber : Hasil analisa
Gambar 4-9Fluktuasi Lalu Lintas pada Ruas Jalan Nggorang – Terang

Tatralok Kabupaten Manggarai Barat
4-9
Sumber : Hasil analisa
Gambar 4-10Fluktuasi Lalu Lintas pada Ruas Jalan Terang – Gorang
Sumber : Hasil analisa
Gambar 4-11Komposisi Lalu Lintas Pada Ruas Jalan Nggorang-Terang
Sumber : Hasil analisa
Gambar 4-12Komposisi Lalu Lintas Pada Ruas Jalan Terang – Nggorang
17%
17%
0%
14%15%
37%
0%
Komposisi Lalu Lintas pada Ruas Jalan Nggorang -Terang
mobil
spd motor
mpu
bus
pick up
truk
KTB
15%
12%
0%10%
17%
46%
0%
Komposisi Lalu Lintas pada Ruas Terang -Nggorang
mobil
spd motor
mpu
bus
pick up
truk
KTB

Tatralok Kabupaten Manggarai Barat
4-10
4.3.1.2 Kondisi Pelayanan Transportasi Darat
Pola jaringan trayek perkotaan di Kota Labuan Bajo yang berbentuk radial bersilang
untuk sementara masih menguntungkan karena saling menyilangkan lintasan untuk bertemu
pada pusat kegiatan, akan tetapi untuk masa yang akan datang sangat berpotensi
menimbulkan kemacetan pada titik tertentu atau ruas terentu sepeti pada kawasan kota lama
dan daerah pelabuhan.
Pada jaringan pelayanan antarkota dalam provinsi dan pelayanan angkutan perdesaan
masih terlihat kurang tegas mengenai batasan rute sehingga angkutan perdesaan dan angkutan
antarkota dalam provinsi memberikan pelayanan sampai ke dalam kota dan menyinggahi
pusat – pusat kegiatan.Belum terdapaat angkutan taksi yang mampu mengakomodir
kepentingan turis guna mendukung Labuan Bajo sebagai kota pariwisata.
Pelayanan angkutan kota di Labuan Bajo dan Mbay tergolong kurang nyaman
dipengaruhi oleh sound system yang dioperasikan didalam ruang kendaraan.
Gambar 4-13Angkutan Perdesaan
Pada pelayanan angkutan perdesaan di Kabupaten Manggarai Barat memperlihatkan
adanya keunikan di mana di dalam armada yang sama terangkut orang, barang dan hewan
sehingga sangat mengurangi kenyamanan penumpang.
Load factor untuk angkutan perdesaan rata – rata di atas 100%, kondisi ini bukan
dipengaruhi oleh tingginya tingkat permintaan melainkan oleh karena frekuensi pelayanan
yang sangat minim yaitu rata – rata 1 trip per hari. Sedangkan load factor untuk angkutan
antarkota dalam provinsi tergolong sangat rendah yakni di bawah 50%, kondisi ini
dipengaruhi oleh adanya angkutan liar plat hitam dan angkutan sewa dan angkutan antar
jemput yang melayani pada rute yang sama.

Tatralok Kabupaten Manggarai Barat
4-11
Untuk angkutan kota di Labuan Bajo dan Mbay, waktu perjalanan sangat dipengaruhi
oleh permintaan dalam kota. Kondisi ini dipengaruhi penerapan trayek dan rute yang masih
berdasar pada kawasan tertentu seperti CBD, pemukiman, perkantoran maupun pasar
sehingga pengemudi dapat mengalihkan tujuan perjalanan sesuai dengan tujuan perjalanan
penumpang.
Waktu perjalanan untuk angkutan perdesaan tergolong sangat tinggi. Rata – rata waktu
tempuh untuk jarak 40 kilo meter mencapai 165 menit. Kondisi ini dipengaruhi oleh
prasarana jalan yang rusak.
Angkutan penyeberangan yang melayani wilayah Kabupaten Manggarai Baratpada
umumnya masih belum mencapai tingkat kenyamanan bagi pengguna jasa karena pada ruang
khusus kendaraan justru dipergunakan untuk meletakan barang dan untuk penumpang baik
yang duduk maupun tidur.
Dari sisi aksesibilitas masih terdapat banyak wilayah yang belum terlayani angkutan
umum. Sebagian besar wilayah di Kabupaten Manggarai Barat belum seluruhnya terlayani
oleh angkutan umum oleh karena adanya perbedaan yang mencolok antara trayek gemuk dan
kurus. Pada kawasan Naimata, Liliba, Penfui – Matani dan Alak belum terlayani oleh
angkutan umum sehingga masyarakat pada kawasan ini harus menggunakan kendaraan
pribadi maupun ojek untuk perjalanan sehari – hari.
Pada beberapa wilayah terpencil di Kabupaten Manggarai Barat, Nagekeo dan Timor
Tengah Selatan masih terdapat kawasan yang belum tersentuh pelayanan angkutan umum.
Masyarakat pada kawasan ini harus berjalan kaki hingga delapan kilo meter untuk mencapai
rute angkutan.
4.3.1.3 Angkutan Barang
Distribusi barang dalam wilayah Kabupaten Manggarai Barat masih menggunakan
kendaraan barang jenis truk sedang dan truk besar ke kawasan pemukimaan serta pada CBD.
Untuk distribusi barang antarkota dan antarkabupaten menggunakan truk sedang dan truk
besar untuk pergerakan dalam satu daratan namun belum ditata secara optimal jaringan lintas
angkutan barang akibat belum optimalnya fungsi jembatan timbang. Sementara untuk
pergerakan antarpulau menggunakan kapal fery maupun kapal laut.

Tatralok Kabupaten Manggarai Barat
4-12
4.3.2 Transportasi Laut
Mengingat bahwa Kabupaten Manggarai Barat merupakan wilayah paling barat dari
Pulau Flores Prasarana, maka kondisi transportasi laut di kabupaten ini dijelaskan berikut.
Tabel 4-4 Kondisi Lalu Lintas di Pelabuhan Laut Labuan Bajo,Tahun 2012
Bulan / Month
Kapal Penumpang (org) / Passengers
Barang /Cargo (Ton/ Ekor)
Turun / Disembarked
Naik / Embarked
Bongkar/ Unloaded
Muat/ Loaded
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
01. Januari 133 1487 1691 3634 1622
02. Februari 163 1 504 1 589 6 243 2 369
03. Maret 308 4 405 3 930 6 881 9 552
04. April 342 4 218 3 588 5 142 3 586
05. M e i 342 5 085 4 673 5 827 1 662
06. Juni 372 6 160 5 160 5 706 3 315
07. Juli 432 8 475 7 109 5 601 3 010
08. Agustus 420 4 360 4 728 2 891 3 010
09. September 410 8 591 8 342 5 986 2 467
10. Oktober 343 4 662 4 276 4 909 2 584
11. November 323 4 277 4 413 9 884 2 782
12. Desember 261 5 009 3 635 6 889 2 808
2011 3 849 58 233 53 134 69 593 38 715
2010 2007 2657 48060 39029 74298 29400
2009 1 866 39 567 25 325 59 125 18 823Sumber : Kabupaten Manggarai Barat Dalam Angka, 2012
4.3.3 Transportasi Udara
Transportasi udara yang terdapat di Kabupaten Manggarai Barat merupakan transportasi
udara yang melayani pergerakan udara dari wilayah Kabupaten Manggarai Barat ke dunia
luar, terutama dari Bandar udara Komodo ke wilayah di sebelah baratnya, yaitu Denpasar dan
juga melayani penerbangan kearah selatan, yaitu ke Bandar udara Kota Kupang. Kedua
bandar udara yang dilayani merupakan Bandar udara hub, yang selanjutnya melayani
penerbangan ke kota-kota besar di Indonesia.

Tatralok Kabupaten Manggarai Barat
4-13
Tabel 4-5 Kondisi Lalu Lintas di Bandar Udara Komodo
No. Kegiatan Tahun
2008 2009 2010 2011 2012 I PENUMPANG (Orang) Datang 25638 33784 45019 54601 72783 Berangkat 26622 35262 48522 58336 74102 Transit 3635 1755 6695 17904 20151 II PESAWAT (Unit) Datang 906 907 1165 1572 2007 Berangkat 906 907 1165 1572 2007
III BAGASI (Kg) Datang 336993 451633 486986 597201 756725 Berangkat 306124 383538 473692 570538 884244
IV CARGO/ BARANG (Kg) Datang 89153 90320 112386 124482 281409 Berangkat 32726 40511 35486 36500 57148
Sumber : Bandar Udara Komodo
Sebagai Bandar udara yang melayani pergerakan penumpang dengan orientasi
parawisata, Bandar udara Komoda cukup mampu berperan dengan baik.Hal ini dapat dilihat
dari frekuensi pelayanan yang cukup tinggi.Setiap hari rata-rata dijumpai 12 kali jadwal
penerbangan dari dan ke Bandar Udara Labuan Bajo atau Komodo.
Secara umum ada dua titik yang menghubungkan Bandar udara ini, yaitu Bandar udara
Denpasar dan Bandar udara El Tari di Kupang.Perusahaan penerbangan yang melayani kedua
rute penerbangan di atas terdiri dari empat, yaitu Wings Air, Sky, Trans Nusa dan Merpati
Airlines. Kondisi lalu lintas yang dilayani Bandar udara Bajo atau Komodo dapat dilihat pada
Tabel 4-6, di mana dalam lima tahun terakhir menunjukkan trend pertumbuhan yang cukup
tinggi.Hal ini sejalan dengan usaha Pemerintah untuk terus menggencarkan promosi
parawisata Pulau Komodo dan situs wisata lainnya di Nusa Tenggara Timur.

Tatralok Kabupaten Manggarai Barat
4-14
Tabel 4-6 Jadwal Penerbangandi Bandar Udara Komodo
Pesawat Rute Hari
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
Wings Air L. Bajo - Denpasar 12.30 08.30 12.30 08.30 12.30 08.30 12.30
Denpasar- L. Bajo 10.20 13.30 10.20 13.30 10.20 13.30 10.20
L. Bajo - Kupang 15.35 15.35 15.35
Kupang - L. Bajo 05.00 05.00 05.00
Sky L. Bajo - Denpasar 09.30 09.30 09.30 09.30 09.30 09.30 09.30
Denpasar- L. Bajo 11.30 11.30 11.30 11.30 11.30 11.30 11.30
L. Bajo - Kupang 13.30 13.30 13.30 13.30 13.30 13.30 13.30
Kupang - L. Bajo 06.30 06.30 06.30 06.30 06.30 06.30 06.30
Trans Nusa L. Bajo - Denpasar 16.30 10.00 16.30 10.00 10.00 16.30 10.00
Denpasar- L. Bajo 08.40 08.40 08.40 08.40 08.40 08.40 08.40
L. Bajo - Kupang 10.00 10.00 10.00
Kupang - L. Bajo 13.30 13.30 13.30
Merpati L. Bajo - Denpasar 12.30 09.30 12.30 12.30 09.30 12.30 12.30
Denpasar- L. Bajo 11.00 11.30 11.00 11.00 11.30 11.00 11.00
L. Bajo - Kupang 13.00 13.00
Kupang - L. Bajo 06.30 06.30 Sumber : Bandar Udara Komodo
4.3.4 Karakteristik Pergerakan
Adalah penting untuk dapat memahami karakteristik perjalanan yang terjadi di suatu
wilayah. Karena dengan memahami karakteristik perjalanan tersebut, baik perjalanan barang
maupun penumpang, maka dapat dilakukan usaha-usaha untuk memfasilitasinya, sedemikian
sehingga sistem pergerakan menjadi lebih baik, ditinjau dari sisi efisiensi pergerakan, dari sisi
pemanfaatan ruang jalan maupun ditinjau dari sisi penggunaaan energi dan dampaknya
terhadap lingkungan. Karakteristik perjalanan yang ditinjau dalam kajian ini meliputi: pola
perjalanan menurut maksud perjalanan, pola penggunaan moda dan pola pergerakan secara
spasial yang ditunjukkan dengan Matriks Asal Tujuan.
Untuk mendapatkan dan memahami karakteristik perjalanan ini dilakukan kegiatan
survey yang sangat intensif, yaitu berupa penyebaran kuesioner maupun dengan wawancara
langsung.

Tatralok Kabupaten Manggarai Barat
4-15
4.3.4.1 Pola Perjalanan Menurut Maksud
Dalam usaha memahami pola perjalanan penumpang yang terjadi di wilayah Kabupaten
Manggarai Barat, dilakukan survey langsung ke masyarakat, di mana dibedakan perjalanan
dalam tiga kelompok.Perjalanan kelompok pertama adalah perjalanan yang dilakukan dalam
lingkup Kabupaten Manggarai Barat, yang diistilahkan sebagai perjalanan antara zona
internal ke zona internal.Perjalanan kelompok kedua adalah perjalanan yang terjadi antara
zona internal dan zona eksternal atau sebaliknya, atau perjalanan yang terjadi antara zona
yang ada di wilayah Kabupaten Manggarai Barat ke wilayah di luar Kabupaten Manggarai
Barat.Perjalanan kelompok ketiga adalah perjalanan yang terjadi antara zona eksternal ke
zona eksternal lainnya, atau dapat disebut juga sebagai perjalanan “through traffic”, yang
kebetulan menggunakan wilayah Kabupaten Manggarai Barat sebagai transit.
Perjalanan jarak pendek dalam kota pada umumnya dilakukan dengan maksud bekerja
dan belajar. Perjalanan jarak sedang dalam wilayah kabupaten dan antarkabupaten dalam satu
daratan pada umumnya dilakukan dengan maksud untuk bisnis dan sosial, sedangkan khusus
untuk tujuan perjalananan ke Labuan Bajo lebih didominasi untuk maksud wisata. Maksud
perjalanan pada masing kabupaten/kota tersebut tergambar pada grafik berikut;
Gambar 4-14Maksud Perjalanan untuk Pola Pergerakan Internal-Internal
9%2%
7%
37%16%
11%
18%
Maksud Perjalanan Zona Internal - internal
Bekerja
Belajar
Belanja
Sosial
Bisnis
Wisata/Rekreasi
Lainnya

Tatralok Kabupaten Manggarai Barat
4-16
Gambar 4-15Maksud Perjalanan untuk Pola Pergerakan Internal-Eksternal
Gambar 4-16Maksud Perjalanan untuk Pola Pergerakan Eksternal-Internal
1%
0%
2%
20%
43%
18%
16%
Maksud Perjalanan Zona Internal - Eksternal
Bekerja
Belajar
Belanja
Sosial
Bisnis
Wisata/Rekreasi
Lainnya
2%
1%
1%
25%
23%
33%
15%
Maksud Perjalanan Zona Eksternal - Internal
Bekerja
Belajar
Belanja
Sosial
Bisnis
Wisata/Rekreasi
Lainnya

Tatralok Kabupaten Manggarai Barat
4-17
Gambar 4-17Maksud Perjalanan untuk Pola Pergerakan Eksternal-Internal
Secara umum dapat disimpulkan bahwa mengacu pada hasil survey seperti yang dapat
dilihat pada gambar di atas, maka perjalanan yang paling dominan terjadi pada semua pola
pergerakan adalah perjalanan dengan maksud bekerja. Hal ini dapat dipahami mengingat
bahwa bekerja merupakan denyut kehidupan masyarakat.Hal ini terutama sangat terlihat pada
pola pergerakan eksternal-eksternal, internal – eksternal dan eksternal – internal.Pola
perjalanan dengan maksud sosial banyak dijumpai pada perjalanan internal –
internal.Sedangkan perjalanan dengan maksud pariwisata terutama terjadi pada pola
pergerakan eketernal – internal.Hal ini mengindikasikan bahwa perjalanan pariwisata pada
umumnya dilakukan para pendatang.
4.3.4.2 Pola Penggunaan Moda
Jika dilihat, agak menarik untuk dikaji bahwa secara mayoritas pola perjalanan yang
terjadi di wilayah Kabupaten Manggarai Barat adalah menggunakan sepeda motor.Secara
kuantitatif modalshare dari motor sekitar 93%, yaitu sebagai kendaraan pribadi sebesar 89%
dan sebagai angkutan umum (ojek) sebesar 4%. Penggunaan sepeda motor ini luar biasa
tinggi, terutama jika dibandingkan dengan penggunaan moda lainnya seperti mobil pribadi
yang hanya 4%, kendaraan umum (2%). Ada beberapa hal yang dapat menjelaskan hal ini,
yaitu dari karakteristik operasional moda sepeda motor, aspek kondisi ekonomi masyarakat
dan juga dari aspek ketersediaan infrastruktur jalan.
0%
0%
0%
20%
58%
5%
17%
Maksud Perjalanan Zona Eksternal - Eksternal
Bekerja
Belajar
Belanja
Sosial
Bisnis
Wisata/Rekreasi
Lainnya

Tatralok Kabupaten Manggarai Barat
4-18
Sumber : Hasil analisa
Gambar 4-18Pola Penggunaan Moda
Ditinjau dari karakteristik operasional, sepeda motor sangat fleksibel untuk digunakan
diberbagai kondisi, baik kondisi prasarana maupun kondisi perjalanan. Motor dapat
digunakan pada kondisi prasarana jalan yang terbatas, karena dengan sepeda motor,
pengguna dapat bermanuver dengan mudah pada jalan yang sempit ataupun pada jalan yang
kondisi perkerasan jalannya tidak begitu memadai. Di sisi lain, secara finansial, kepemilikan
sepeda motor di masyarakat dianggap lebih mudah untuk dijangkau.Apalagi dengan
tersedianya fasilitas kredit dari berbagai lembaga keuangan ataupun dari agen penjualan
motor.Kesemua itulah yang menjelaskan, mengapa begitu banyak penggunaan motor.
4.3.4.3 Frekuensi Perjalanan
Dari hasil survey yang dilakukan, pola perjalanan yang terjadi merupakan pola
perjalanan yang rutin, yang dilakukan oleh masyarakat dalam kesehariannya.Ditinjau dari
seberapa sering mereka melakukan perjalanan, maka dijumpai keadaan bahwa yang cukup
tinggi prosentasenya adalah perjalanan yang dilakan setiap hari dan dilakukan 6 hari dalam
seminggu.Hal ini mudah dipahami, mengingat bahwa pergerakan merupakan kebutuhan
mendasar dari manusia, terutama dalam memenuhi agenda kegiatan kesehariannya.
89%
4% 2% 1%
4%
Penggunaan Moda Tahun 2013
Sepeda Motor
Mobil Pribadi
Angkutan umum
Pick Up
ojek

Tatralok Kabupaten Manggarai Barat
4-19
Gambar 4-19Frekuensi Perjalanan
4.3.4.4 Pola Pergerakan secara Spasial
Survey asal tujuan penumpang dilakukan dengan metode Home Interview (HI) dan Road
Side Interview (RSI). Dari survey tersebut didapatkan Matriks Asal Tujuan Penumpang
Kabupaten Manggarai Barat untuk tahun 2013, seperti pada Tabel 4-7. Dari matriks tersebut
terlihat pergerakan terbesar adalah pergerakan dari zona 1ke zona 6 sebesar 423 smp/hari.
Sedangkan jumlah bangkitan pergerakan terbesar terdapat di zona 1, sebesar 2.952 smp/hari
dan tarikan pergerakan terbesar terdapat di zona 1 sebesar 1.165 smp/hari.
11%
9%
14%
7%
16%
17%
2%
10%
8%7%
1xseminggu
2xseminggu
3xseminggu
4xseminggu
5xseminggu
6xseminggu
7xseminggu
sebulan x 1
dua bulan x 1
tiga bulan x 1

Tatralok Kabupaten Manggarai Barat
4-20
Tabel 4-7 Matriks Asal Tujuan Angkutan Penumpang Kabupaten Manggarai Barat Tahun 2013
(smp/hari) O\D 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Oi
1 0 376 422 412 398 423 55 308 244 96 34 88 62 23 11 2.952
2 51 0 41 23 21 26 12 24 21 5 4 5 4 3 2 242
3 98 55 0 42 51 46 31 17 21 7 6 7 5 3 2 391
4 134 99 90 0 87 89 64 43 35 6 5 5 4 1 1 663
5 142 87 76 56 0 88 14 55 44 9 4 5 3 1 1 585
6 73 34 33 31 45 0 22 44 32 12 3 4 3 2 2 340
7 32 7 6 6 5 5 0 3 2 1 1 1 1 0 0 70
8 268 31 21 47 57 55 45 0 0 0 0 33 0 0 0 557
9 155 11 14 9 21 22 24 0 0 0 0 15 11 9 0 291
10 77 7 5 5 8 9 31 22 0 0 0 0 0 0 0 164
11 27 6 4 4 3 2 33 1 0 0 0 0 0 0 0 80
12 67 7 5 4 7 5 43 25 21 0 0 0 0 0 0 184
13 25 2 3 3 2 4 31 11 11 0 0 0 0 0 0 92
14 11 2 2 1 3 1 12 13 3 0 0 0 0 0 0 48
15 5 1 1 1 1 1 4 3 0 0 0 0 0 0 0 17
Dd 1.165 725 723 644 709 776 421 569 434 136 57 163 93 42 19 6.676
Sumber: Hasil Survey, 2013
Gambar 4-20Bangkitan dan Tarikan Angkutan Penumpang Kabupaten Manggarai
Barat Tahun 2013

Tatralok Kabupaten Manggarai Barat
4-21
Gambar 4-21Desire Lines Angkutan Penumpang Kabupaten Manggarai Barat Tahun
2013
Tabel berikut menunjukkan matriks pergerakan angkutan barang di Kabupaten
Manggarai Barat tahun 2013.
Tabel 4-8 Matriks Asal Tujuan Angkutan Barang Kabupaten Manggarai Barat Tahun 2013 (smp/hari) O\D 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Oi
1 13 17 0 0 15 2 0 0 47
2 2 1 0 0 0 0 0 0 3
3 1 3 0 0 0 0 0 0 4
4 1 1 0 0 0 0 0 0 2
5 6 4 0 0 0 0 0 0 10
6 3 0 0 0 0 0 0 0 3
7 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 21 2 0 0 0 0 0 25 0 0 0 0 0 0 48
9 17 1 0 1 0 1 2 18 0 0 0 0 0 0 40
10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 14
13 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3
14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Dd 55 3 0 1 0 1 2 44 51 0 0 15 2 0 0 174

Tatralok Kabupaten Manggarai Barat
4-22
Tabel 4-9 Daftar Bus dan Penumpang Masuk / Keluar Terminal Bus NggorangLabuan Bajo,
Kabupaten Manggarai Barat Tahun 2012 Bulan Januari 2012
NO. JURUSAN BUS RIT PENUMPANG
MASUK KELUAR MASUK KELUAR MASUK KELUAR
1 RUTENG 233 220 233 220 4.073 3.592
2 BAJAWA 198 226 198 226 3.428 3.639
3 ENDE 140 161 140 161 2.712 2.902
4 MAUMERE 161 167 161 167 2.786 2.852
5 LARANTUKA 161 167 161 167 2.669 2.732
6 SAPE/BIMA 99 102 99 102 1.619 1.743 Bulan Februari 2012
NO. JURUSAN BUS RIT PENUMPANG
MASUK KELUAR MASUK KELUAR MASUK KELUAR
1 RUTENG 210 199 210 199 3.679 3.244
2 BAJAWA 146 157 146 157 2.516 2.521
3 ENDE 146 143 146 143 2.830 2.575
4 MAUMERE 118 129 118 129 2.032 2.195
5 LARANTUKA 132 134 132 134 2.179 2.193
6 SAPE/BIMA 118 120 118 120 1.919 2.052 Bulan Maret 2012
NO. JURUSAN BUS RIT PENUMPANG
MASUK KELUAR MASUK KELUAR MASUK KELUAR
1 RUTENG 209 210 209 210 3.666 3.430
2 BAJAWA 161 158 161 158 2.786 2.542
3 ENDE 152 149 152 149 2.953 2.678
4 MAUMERE 158 158 158 158 2.732 2.694
5 LARANTUKA 161 152 161 152 2.669 2.479
6 SAPE/BIMA 105 99 105 99 1.720 1.690 Bulan April 2012
NO. JURUSAN BUS RIT PENUMPANG
MASUK KELUAR MASUK KELUAR MASUK KELUAR
1 RUTENG 216 213 216 213 3.784 3.476
2 BAJAWA 159 159 159 159 2.748 2.557
3 ENDE 141 141 141 141 2.741 2.538
4 MAUMERE 183 180 183 180 3.162 3.067
5 LARANTUKA 156 159 156 159 2.583 2.595
6 SAPE/BIMA 111 114 111 114 1.812 1.943

Tatralok Kabupaten Manggarai Barat
4-23
Bulan Mei 2012
NO. JURUSAN BUS RIT PENUMPANG
MASUK KELUAR MASUK KELUAR MASUK KELUAR
1 RUTENG 223 223 223 223 3.910 3.643
2 BAJAWA 161 161 161 161 2.786 2.592
3 ENDE 158 158 158 158 3.073 2.846
4 MAUMERE 192 192 192 192 3.321 3.275
5 LARANTUKA 186 155 186 155 2.478 2.273
6 SAPE/BIMA 105 136 105 136 1.720 2.324 Bulan Juni 2012
NO. JURUSAN BUS RIT PENUMPANG
MASUK KELUAR MASUK KELUAR MASUK KELUAR
1 RUTENG 225 234 225 234 3.942 3.819
2 BAJAWA 180 180 180 180 3.110 2.894
3 ENDE 165 165 165 165 3.208 2.970
4 MAUMERE 195 180 195 180 3.370 3.067
5 LARANTUKA 156 156 156 156 2.583 2.546
6 SAPE/BIMA 96 96 96 96 1.567 1.636 Bulan Juli 2012
NO. JURUSAN BUS RIT PENUMPANG
MASUK KELUAR MASUK KELUAR MASUK KELUAR
1 RUTENG 248 248 248 248 4.345 4.047
2 BAJAWA 217 233 217 233 3.750 3.739
3 ENDE 171 171 171 171 3.315 3.069
4 MAUMERE 192 192 192 192 3.321 3.275
5 LARANTUKA 189 171 189 171 3.131 2.783
6 SAPE/BIMA 99 96 99 96 1.619 1.638 Bulan Agustus 2012
NO. JURUSAN BUS RIT PENUMPANG
MASUK KELUAR MASUK KELUAR MASUK KELUAR
1 RUTENG 236 236 236 236 4.128 3.845
2 BAJAWA 155 192 155 192 2.678 3.091
3 ENDE 140 140 140 140 2.712 2.511
4 MAUMERE 158 158 158 158 2.732 2.694
5 LARANTUKA 161 158 161 158 2.669 2.580
6 SAPE/BIMA 96 99 96 99 1.568 1.690 Bulan September 2012
NO. JURUSAN BUS RIT PENUMPANG
MASUK KELUAR MASUK KELUAR MASUK KELUAR 1 RUTENG 231 231 231 231 4.047 3.770 2 BAJAWA 162 162 162 162 2.799 2.605 3 ENDE 168 168 168 168 3.266 3.024 4 MAUMERE 165 186 165 186 2.851 3.169 5 LARANTUKA 183 171 183 171 3.030 2.791 6 SAPE/BIMA 102 96 102 96 1.665 1.636

Tatralok Kabupaten Manggarai Barat
4-24
Bulan Oktober 2012
NO. JURUSAN BUS RIT PENUMPANG
MASUK KELUAR MASUK KELUAR MASUK KELUAR
1 RUTENG 229 229 229 229 4.019 3.744
2 BAJAWA 195 195 195 195 3.375 3.140
3 ENDE 202 202 202 202 3.917 3.627
4 MAUMERE 205 205 205 205 3.535 3.486
5 LARANTUKA 171 171 171 171 2.823 2.783
6 SAPE/BIMA 96 96 96 96 1.568 1.638 Bulan November 2012
NO. JURUSAN BUS RIT PENUMPANG
MASUK KELUAR MASUK KELUAR MASUK KELUAR
1 RUTENG 213 216 213 216 3.732 3.525
2 BAJAWA 153 156 153 156 2.644 2.508
3 ENDE 153 156 153 156 2.974 2.808
4 MAUMERE 159 156 159 156 2.748 2.658
5 LARANTUKA 126 123 126 123 2.087 2.007
6 SAPE/BIMA 96 93 96 93 1.567 1.585 Bulan Desember 2012
NO. JURUSAN BUS RIT PENUMPANG
MASUK KELUAR MASUK KELUAR MASUK KELUAR
1 RUTENG 251 229 251 229 4.399 3.744
2 BAJAWA 223 223 223 223 3.857 3.589
3 ENDE 171 174 171 174 3.315 3.125
4 MAUMERE 192 189 192 189 3.321 3.222
5 LARANTUKA 192 195 192 195 3.183 3.187
6 SAPE/BIMA 96 96 96 96 1.568 1.638

Tatralok Kabupaten Manggarai Barat
25
5 Table of Contents 4.1 Kondisi Fisik Wilayah ......................................................................................................... 4-1
4.2 Kondisi Kependudukan ........................................................................................................ 4-4
4.3 Kondisi Transportasi Saat Ini ............................................................................................... 4-4
4.3.1 Transportasi Jalan ........................................................................................................ 4-4
4.3.1.1 Kondisi Lalu Lintas .................................................................................................. 4-5
4.3.1.2 Kondisi Pelayanan Transportasi Darat ................................................................... 4-10
4.3.1.3 Angkutan Barang ................................................................................................... 4-11
4.3.2 Transportasi Laut ....................................................................................................... 4-12
4.3.3 Transportasi Udara ..................................................................................................... 4-12
4.3.4 Karakteristik Pergerakan ............................................................................................ 4-14
4.3.4.1 Pola Perjalanan Menurut Maksud .......................................................................... 4-15
4.3.4.2 Pola Penggunaan Moda .......................................................................................... 4-17
4.3.4.3 Frekuensi Perjalanan .............................................................................................. 4-18
4.3.4.4 Pola Pergerakan secara Spasial .............................................................................. 4-19
Gambar 4-1 Posisi Geografis Kabupaten Manggarai Barat Pada Wilayah Provinsi NTT ..... 4-2
Gambar 4-2Peta Administrasi Kabupaten Manggarai Barat ....................................................... 4-3
Gambar 4-3Ruas Jalan Nasional Labuan Bajo ............................................................................... 4-5
Gambar 4-4Fluktualisasi Lalu Lintas pada Ruas Jalan Nasional Labuan Bajo Arah Labuan Bajo – Ruteng ..................................................................................................................................... 4-6
Gambar 4-5Fluktualisasi Lalu Lintas Pada Ruas Jalan Nasional Labuan Bajo Arah Ruteng – Labuan Bajo ....................................................................................................................................... 4-6
Gambar 4-6Komposisi Lalu Lintas pada Ruas Jalan Nasional ..................................................... 4-7
Gambar 4-7Komposisi Lalu Lintas Pada Ruas Jalan Nasional ..................................................... 4-7
Gambar 4-8Ruas Jalan Provinsi Ngorang-Terang ......................................................................... 4-8
Gambar 4-9Fluktuasi Lalu Lintas pada Ruas Jalan Nggorang – Terang .................................... 4-8
Gambar 4-10Fluktuasi Lalu Lintas pada Ruas Jalan Terang – Gorang ...................................... 4-9

Tatralok Kabupaten Manggarai Barat
26
Gambar 4-11Komposisi Lalu Lintas Pada Ruas Jalan Nggorang-Terang ................................... 4-9
Gambar 4-12Komposisi Lalu Lintas Pada Ruas Jalan Terang – Nggorang ................................ 4-9
Gambar 4-13Angkutan Perdesaan ................................................................................................. 4-10
Gambar 4-14Maksud Perjalanan untuk Pola Pergerakan Internal-Internal ............................ 4-15
Gambar 4-15Maksud Perjalanan untuk Pola Pergerakan Internal-Eksternal ......................... 4-16
Gambar 4-16Maksud Perjalanan untuk Pola Pergerakan Eksternal-Internal ......................... 4-16
Gambar 4-17Maksud Perjalanan untuk Pola Pergerakan Eksternal-Internal ......................... 4-17
Gambar 4-18Pola Penggunaan Moda ............................................................................................ 4-18
Gambar 4-19Frekuensi Perjalanan ................................................................................................ 4-19
Gambar 4-20Bangkitan dan Tarikan Angkutan Penumpang Kabupaten Manggarai Barat Tahun 2013 ....................................................................................................................................... 4-20
Gambar 4-21Desire Lines Angkutan Penumpang Kabupaten Manggarai Barat Tahun 2013 . 4-21
Tabel 4-1Luas Wilayah Kecamatan Kabupaten Manggarai Barat, 2010-2011 ................................... 4-1
Tabel 4-2Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Manggarai Barat, 2011 ..................................................................................................................................................... 4-4
Tabel 4-3Kondisi Jalan Di Kabupaten Manggarai Barat (km) ............................................................ 4-4
Tabel 4-4Kondisi Lalu Lintas di Pelabuhan Laut Labuan Bajo,Tahun 2012 ..................................... 4-12
Tabel 4-5Kondisi Lalu Lintas di Bandar Udara Komodo .................................................................. 4-13
Tabel 4-6Jadwal Penerbangan di Bandar Udara Komodo ................................................................. 4-14
Tabel 4-7Matriks Asal Tujuan Angkutan Penumpang Kabupaten Manggarai Barat Tahun 2013 (smp/hari) ........................................................................................................................................... 4-20
Tabel 4-8Matriks Asal Tujuan Angkutan Barang Kabupaten Manggarai Barat Tahun 2013 (smp/hari) ........................................................................................................................................................... 4-21
Tabel 4-9Daftar Bus dan Penumpang Masuk / Keluar Terminal Bus NggorangLabuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat Tahun 2012 .......................................................................................... 4-22