TES PENGUKURAN KONDISI FISIK

38
TES PENGUKURAN KONDISI FISIK Oleh: Roma Irawan M.Pd FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSIAS NEGERI PADANG

description

TES PENGUKURAN KONDISI FISIK. Oleh: Roma Irawan M.Pd. FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSIAS NEGERI PADANG. KUNCI SUKSES DALAM EVALUASI. INPUT. PROCES. OUT PUT. UMPAN BALIK ( FEED BAK). HUBUNGAN EVALUASI-PENILAIAN-PENGUKURAN DAN TES. KETERKAITAN EVALUASI-PENILAIAN-PENGUKURAN DAN TES. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of TES PENGUKURAN KONDISI FISIK

Page 1: TES PENGUKURAN KONDISI FISIK

TES PENGUKURANKONDISI FISIK

Oleh:Roma Irawan M.Pd

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAANUNIVERSIAS NEGERI PADANG

Page 2: TES PENGUKURAN KONDISI FISIK

INPUT OUT PUTPROCES

KUNCI SUKSES DALAM EVALUASI

UMPAN BALIK (FEED BAK)

Page 3: TES PENGUKURAN KONDISI FISIK

HUBUNGAN EVALUASI-PENILAIAN-PENGUKURAN DAN TES

Page 4: TES PENGUKURAN KONDISI FISIK

KETERKAITAN EVALUASI-PENILAIAN-PENGUKURAN DAN TES

Page 5: TES PENGUKURAN KONDISI FISIK

TES

Sebuah instrumen yang dipakai untuk memperoleh informasi tentang seseorang

atau objek tertentu (Observasi, wawancara, angket, tes skill, atau bentuk

lain yang sesuai).

Page 6: TES PENGUKURAN KONDISI FISIK

PENGUKURAN

Proses pengumpulan data / informasi dari suatu obyek tertentu. ( skor,

frekuensi, waktu, jarak) tinggi badan : 179 cm, berat badan; 65 kg.

Hasilnya atau datanya bersifat kuantitatif,

Page 7: TES PENGUKURAN KONDISI FISIK

EVALUASI1. Proses penentuan nilai atau

kelayakan data yang terhimpun.2. Proses penilaian secara kualitatif

data yang telah diperoleh melalui pengukuran.

3. Suatu proses untuk memberikan gambaran terhadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Page 8: TES PENGUKURAN KONDISI FISIK

Fungsi Tes dan Pengukuran

1. Mengadakan Klasifikasi/Kedudukan atlet dalam kelompoknya.

2. Mengetahui perkembangan hasil latihan.3. Mengadakan diagnosa dan bimbingan4. Melihat kelemahan dan kekurangan atlet5. Pemberian motivasi6. Merangsang mengikuti kegiatan yang

diprogramkan.7. Melihat efektivitas dan efisiensi proses

latihan.8. Pengumpulan data yang obyektif.

Page 9: TES PENGUKURAN KONDISI FISIK

1. Sesuai dengan norma masyarakat atau filosofi hidup2. Keterpaduan 3. Realistis 4.Tester yang terlatih (gualified)5. Keterlibatan siswa6. Pedagogis 7. Akuntabilitas 8.Teknik evaluasi yang bervariasi dan komprehenif9.Tindak lanjut

PRINSIP-PRINSIP TES

Page 10: TES PENGUKURAN KONDISI FISIK

1. Valid2. Reliabelitas3. Obyektifitas4. Ekonomis5. Punya Norma6. Mempunyai Petunjuk Pelaksanaan7. Berbentuk Duplikasi Keterampilan8. Mempunyai Unsur Pendidikan9. Menyenangkan

KRITERIA TES

Page 11: TES PENGUKURAN KONDISI FISIK

Tes kemampuan dasar kondisi fisik bertujuan mengukur

kemampuan fisik seseorang berdasarkan yang dimilikinya

sebagai seorang manusia. Yang termasuk dalam tes kemampuan

dasar untuk aktivitas fisik adalah :1. Tes Antropometri2. Tes Kondisi Fisik

Page 12: TES PENGUKURAN KONDISI FISIK

1. Tes Antropometri

Ruang lingkup tes antropometri meliputi :a. Pengukuran fisik.• Berat badan• Tinggi Badan• Lebar bahu• Tebal dada• Panjang lengan• Besar Lengan atas• Besar pergelangan• Panjang tungkai • Besar paha

Page 13: TES PENGUKURAN KONDISI FISIK

b. Pengukuran sikap dan mekanika tubuh

•Sikap berdiri•Sikap kaki•Sikap togok•Sikap berguling•Sikap mengayun•Sikap duduk•Sikap berlari

Page 14: TES PENGUKURAN KONDISI FISIK

TES WELLESLEY PREDICTION TABLEUNTUK UMUR 16 – 20 TAHUN

W = 2.6 (WEIGHT + CHEST DEPTH + CHEST WIDTH) – 154.3

KET:

1. TINGGI BADAN DIUKUR DENGAN INCHI2. CHEST DEPTH DAN CHEST WIDTH DIKUKUR DENGAN CM3. KRITERIA QUIMBY

< 100 TIDAK NORMAL = 100 – 150 NORMAL> 100 TIDAK NORMAL

Page 15: TES PENGUKURAN KONDISI FISIK

TES QUIMBY WEIGHT ANALYSIS 16 – 22 TAHUN

PROSEDUR:a. Mengukur tinggi badan tanpa sepatu dalam ukuran INCHIb. Mengukur lebar bahu ( Shoulder Width)c. Mengukur lebar dada ( Chest Width )d. Mengukur pengerutan rongga dada ( Chest Depth )e. Mengukur lebar panggul ( Kep Width )f. Nilai subtitusi

Rumus :

E.W = [a (heigt) + b (shoulder) + c ( chest) + d (depth) + e (kep)] – f (nilai subtitusi)

Page 16: TES PENGUKURAN KONDISI FISIK

Umur a b c d e f16 ¼ 1.82 4.19 5.38 7.99 5.07 225.3916 ¾ 1.03 4.70 5.52 8.82 5.10 189.6117 ½ 2.14 3.71 5.93 5.49 2.59 199.4518 ½ 1.91 4.89 8.86 7.80 1.22 229.3919 ½ 2.19 4.26 7.16 8.20 0.61 217.3720 ½ 2.16 6.28 8.08 7.50 1.30 257.2921 ½ 1.08 5.25 8.83 9.09 5.70 229.3321 ½ 2.2.3 0.49 13.40 9.43 1.34 214.15

SUBTITUSI NILAI RUMUS QUIMBY

Page 17: TES PENGUKURAN KONDISI FISIK

CHEST DEPTH CHEST WIDTH

Page 18: TES PENGUKURAN KONDISI FISIK

SHOULDER WIDTH KIP WIDTH

Page 19: TES PENGUKURAN KONDISI FISIK

1. Rumus Berat Badan Ideal “Brocca”

(Tinggi Badan – 100) X 90%

Contohnya : Jika Anda mempunyai tinggai badan 150 cm, maka berat badan ideal Anda adalah

(150 – 100) X 90% = 45 kg.Dari nilai diatas, Anda dapat membandingkan hasilnya

dengan acuan dibawah ini: Kelebihan Berat Badan / Overweight = Hasilnya 10%

s/d 20% lebih besar Kegemukan / Obisitas / Obesity = Hasilnya lebih dari

20% dari yang seharusnya Kurus = Hasilnya 10% kurang dari yang seharusnya

2. BERAT BADAN

Page 20: TES PENGUKURAN KONDISI FISIK

BMI merupakan suatu pengukuran yang menghubungkan

(membandingkan) berat badan dengan tinggi badan.

Seseorang dikatakan mengalami obesitas jika memiliki nilai BMI

sebesar 30 atau lebih.

2. Indeks Massa Tubuh (Body Mass Index, BMI)

Page 21: TES PENGUKURAN KONDISI FISIK

BMI Klasifikasi< 18.51 berat badan di bawah normal

18.50–24.99 normal25.00–29.99 normal tinggi30.09–34.99 Obesitas tingkat 135.09–39.99 Obesitas tingkat 2

≥ 40.00 Obesitas tingkat 3

Rumus:

BMI = b / t2

b : Berat badan dalam satuan kilogramt : Tinggi badan dalam meter

Page 22: TES PENGUKURAN KONDISI FISIK

Satu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun

pemeliharaannya.

Artinya bahwa di dalam usaha peningkatan kondisi fisik maka seluruh

komponen tersebut harus dikembangkan.

3. KONDISI FISIK

Page 23: TES PENGUKURAN KONDISI FISIK

Sepuluh komponen kondisi fisik masing-masing adalah sebagai berikut:

1. Kekuatan (strength), 2. Daya tahan (endurance),

a) Daya tahan umum ( cardiovacular) b) Daya tahan otot (local endurance)c) Daya ledak (muscular power)

3. Kecepatan (speed)4. Daya lentur (flexsibility)5. Kelincahan (agility)6. Koordinasi (coordianation)7. Keseimbangan (balance)8. Reaksi (reaction)

Page 24: TES PENGUKURAN KONDISI FISIK

1.Kekuatan (Strength)

A. Kekuatan yang bersifat statis (iso-metrik) Hand Grip Dynamometer Leg Dynamometer Back Dynamometer

B. Kekuatan yang bersifat dinamis (iso-tonis) Pull-ups Push-ups Sit-ups

Page 25: TES PENGUKURAN KONDISI FISIK

ALAT TES KEKUATAN TANGAN( GRIP DYNAMOMETER )

Page 26: TES PENGUKURAN KONDISI FISIK

ALAT TES KEKUATAN TUNGKAI(LEG DYNAMOMETER)

Page 27: TES PENGUKURAN KONDISI FISIK

A. Daya Tahan Umum (Kardio respirasi): Kemampuan seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan dalam waktu relatif lama, beban sub maksimal, dengan intensitas latihan yang konstan.

Contoh Test : Lari 12 menit Lari 2.4 km Balke (15 Menit) Bleep test Tread Mill / landasan berjalan

B. Daya Tahan Lokal (Otot) : Kesanggupan otot mempertahankan aktivitasnya, statis maupun dinamis untuk waktu yang lama.

Contoh : Sit ups Push ups Squat jumps

2. Daya Tahan (endurance)

Page 28: TES PENGUKURAN KONDISI FISIK

C. Daya Ledak Otot Daya ledak merupakan hasil perpaduan dari kekuatan dan kecepatan pada kontraksi otot (Bompa,1983:231; Fox,1988:144 ).

Daya ledak merupakan salah satu dari komponen gerak yang sangat penting untuk melakukan aktivitas yang sangat berat karena dapat menentukan seberapa kuat orang memukul, seberapa jauh seseorang dapat melempar, seberapa cepat seseorang dapat berlari dan lainnya.Contoh :1. Standing Board Jump Test2. Vertical Jump Test

Page 29: TES PENGUKURAN KONDISI FISIK

STANDING BOARD JUMP TESTVERTICAL JUMP TEST

SIT UP PUSH UP

Page 30: TES PENGUKURAN KONDISI FISIK

3. KECEPATAN (SPEED)

Adalah Kemampuan seseorang dalam melakukan gerakan-gerakan sejenis dalam waktu yang singkat dengan hasil yang sebaik-baiknya.

Contoh Test: Lari cepat 30 m Lari 50 Yard

Page 31: TES PENGUKURAN KONDISI FISIK

4. KELENTUKAN (FLEXIBILITY)

Kemampuan seseorang untuk menggerakkan tubuh dan bagian-bagian tubuh dalam satu ruang gerak yang seluas mungkin tanpa mengalami cedera pada persendian dan otot di sekitar persendian itu, atau dengan kata lain “luasnya ruang gerak persendian”.

Contoh : Sit and Reach Flexibilty Test Trunk Test

Page 32: TES PENGUKURAN KONDISI FISIK

Bentuk tes kelentukan

Page 33: TES PENGUKURAN KONDISI FISIK

Kemampuan seseorang untuk bergerak ke segala arah dengan mudah.

5. KELINCAHAN (AGILITY)

Contoh : Shuttle run test Zig-zag run test T- Test Illinious Test

Page 34: TES PENGUKURAN KONDISI FISIK

ILLINEOUS TEST T –JUNCTION TEST

ZIG ZAG RUN TESTSHUTTLE RUN TEST

Page 35: TES PENGUKURAN KONDISI FISIK

6. KOORDINASI (COORDINATION)

Kemampuan seseorang dalam mengintegrasikan berbagai gerakan menjadi suatu kebulatan gerak yang sempurna.

Contoh : Squat Thrust Test

Page 36: TES PENGUKURAN KONDISI FISIK

7. KESEIMBANGAN (BALANCE)

a. TEST SATU KAKI

Page 37: TES PENGUKURAN KONDISI FISIK

8. KECEPATAN REAKSI ( SPEED REACTION)

Waktu reaksi (RT) adalah ukuran waktu dari kedatangan sinyal tiba-tiba disajikan ke awal dari respon.

Page 38: TES PENGUKURAN KONDISI FISIK

Sekian…!Terima Kasih…!

SEMOGA BERMANFAAT