Pengukuran Fisik U dara Indoor ( Bergerak ) Dalam Angkot
description
Transcript of Pengukuran Fisik U dara Indoor ( Bergerak ) Dalam Angkot
Kelompok B1 IKMA 2011Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga
PENGUKURAN FISIK UDARA INDOOR (BERGERAK)DALAM ANGKOT
Iraida Irviana (101111067)Imaculata Tinneke (101111075)Stephanie Yulia P(101111096)Andreas Dwi R (101111180)Cokorde Dhio P (101111184)
ANGGOTA :
Latar Belakang Kualitas udara menjadi salah satu
indikator kesehatan lingkungan dan mempengaruhi kenyamanan penumpang serta supir angkot
Kualitas udara yang buruk bisa menyebabkan berbagai gejala penyakit dan memiiki dampak nyata pada kesehatan, terutama bagi orang yang terus-menerus terpapar udara tersebut
• Kebisingan
Kebisingan adalah terjadinya bunyi yang tidak dikehendaki sehingga mengganggu atau membahayakan kesehatan.
Alat untuk mengukurnya adalah Sound Level meter
• Pencahayaan Pencahayaan adalah kepadatan dari suatu berkas cahaya yang mengenai suatu permukaan (Patty et.al., 1967). Alat yang digunakan untuk mengetahui intensitas pencahayaan adalah “lux meter”.
Tinjauan Pustaka
• Suhu UdaraSuhu udara adalah besaran yang menyatakan derajat
panas dingin suatu benda dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer, sedangkan suhu dan kelembaban bersama-sama diukur dengan thermohygrometer
Menurut SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas iklim kerja (panas), kebisingan, getaran tangan-lengan dan radiasi sinar ultra ungu di tempat kerja, NAB iklim kerja (panas) di tempat kerja dengan Indeks Suhu Basah dan Bola (ISBB) tidak diperkenankan melebihi:
Untuk beban kerja ringan : 30.00 C
Untuk beban kerja sedang : 26.70 C
Untuk beban kerja berat : 25.00 C
Dengan catatan:
Beban kerja ringan membutuhkan kalori 100 – 200 kkal/jam
Beban kerja sedang membutuhkan kalori lebih besar 200 – 350 kkal/jam
Beban kerja berat membutuhkan kalori lebih besar dari 350 – 500 kkal/jam
• Kelembapan Udara
Kelembapan adalah konsentrasi uap air di udara. Kelembaban udara adalah tingkat kebasahan udara karena dalam udara air selalu terkandung dalam bentuk uap air.
Alat yang digunakan untuk mengukur kelembapan disebut dengan Higrometer, sedangkan suhu dan kelembaban bersama-sama diukur dengan thermohygrometer.
• Debu
Partikulat debu merupakan partikel padat yang terbentuk karena adanya kegiatan alami atau mekanik seperti penghalusan, penghancuran, peledakan pengayaan atau pengeboran
Pengukuran kadar debu di udara bertujuan untuk mengetahui kesesuaian kadar debu pada suatu lingkungan kerja berada konsentrasinya dengan kondisi lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi pekerja
Metode Praktikum
Waktu dan Tempat
Jumat, 21 Maret 2014 di dalam Angkot (Penumpang 9 orang di awal. 5 orang diakhir)
Alat dan Bahan Mengukur Kebisingan
Alat : Sound Level Meter (SLM),
Form standart,
Alat tulis,
Kalkulator,
Kamera
Stopwatch
Bahan : Sumber suara
Mengukur Pencahayaan
Alat : Lux meter
Alat tulis,
Kalkulator,
Kamera
Stopwatch
Bahan : Intensitas cahaya
Mengukur kelembapan udara
Alat : Thermohygrometer
Alat tulis,
Kalkulator,
Kamera
Stopwatch
Bahan : udara sekitar
Mengukur Suhu udara
Alat : Thermohygrometer
Alat tulis,
Kalkulator,
Kamera
Stopwatch
Bahan : Udara sekitar
Mengukur Debu
Alat : EPAM 5000
Alat tulis,
Kalkulator,
Kamera
Stopwatch
Bahan : Debu dan partikel
Cara kerja Mengukur kebisingan
Pada prinsip kerjanya Sound Level Meter diarahkan ke sumber suara, setinggi telinga, agar dapat menangkap kebisingan yang tercipta. Untuk keperluan mengukur kebisingan di suatu ruangan kerja, pencatatan dilaksanakan satu shift kerja penuh dengan beberapa kali pencatatan dari SLM.
Cara pemakainnya adalah sebagai berikut:Persiapan alat : • Pasang baterai pada tempatnya.• Tekan tombol power.• Cek garis tanda untuk mengetahui baterai baik atau
tidak• Kalibrasi alat
Pengukuran•Pilih selektor pada posisi FAST atau SLOW. •Fast jenis kebisingan kontinyu seperti suara mesin tenun,
Slow jenis kebisingan terputus-putus. Karena sasaran pengujian adalah kendaraan, maka selektor yang digunakan adalah SLOW.•Pilih selektor range intensitas kebisingan.•Tentukan lokasi pengukuran, yaitu Titik A•Setiap lokasi pengukuran dilakukan pengamatan pada jam tertentu yang telah kita tetapkan.Hasil pengukuran adalah angka yang ditunjukkan pada monitor.•Catat hasil pengukuran dan hitung rata-rata kebisingan
1 2
Mengukur Pencahayaan Alat yang digunakan untuk mengukur intensitas cahaya adalah Luxmeter. Untuk mengukur pencahayaan digunakan teknik pengukuran Local Lighting
Teknik pengukurannya :• Bidang kerja dibagi menjadi tiga zona kemudian pada masing-masing zona diukur intensitas cahayanya.•Intensitas pencahayaan lokal diperoleh dari rata-rata hasil pengukuran di beberapa zona.
Cara pengukurannya : Posisikan range pengukuran pada skala tertinggi dengan
cara menggeserswitch range ke bagian paling kanan (x100)
Menghidupkan lux meter dengan menggeser tombol ”off/on” kearah On
Mengecek daya baterai dengan memastikan tidak ada tulisan “lobat” pada layar. Dan ukur dengan waktu lima menit
Mengarahkan sensor cahaya di daerah yang akan diukur iluminasinya. Untuk penerangan umum, posisikan sensor sejauh jangkauan lengan menghadap sumber cahaya
Membaca hasil pengukuran pada layar panel
1
Mengukur kelembapan dan Suhu UdaraPengukuran suhu dan kelembaban udara dilakukan dengan menggunakan metode pembacaan langsung dengan alat Termohigrometer.
Cara Pengukuran• Siapkan alat termohigrometer• Cek apakah baterai telah terpasang dengan
benar dan memiliki daya• Tunggu hingga lima menit, maka
termohigrometer menunjukkan angka pengukuran. Angka di atas menunjukkan hasil pengukuran suhu udara
• Catat hasil pengukuran kelembaban dan suhu• Untuk mereset hasil tekan tombol clear
Mengukur Debu• Pasang tabung penghisap debu dengan ukuran
kepala (size-selectiveimpactor) PM 2.5. PM 2,5 digunakan pada lingkungan indoor, baik bergerak maupun diam.• Nyalakan alat dengan menekan tombol power• Lakukan setting terhadap EPAM 5000• Catat hasil setelah 30 menit.• Untuk melihat hasil minimal, maksimal dan rata-rata pilih review data – statistic- new tag lalu tuliskan angka urutan yang tertera pada
alat Rincian Biaya : Biaya Angkot 70.000= 70.000 Baterai alat 11.000 = 11.000 +
81.000
Hasil Pengukuran
4.1 Pengukuran
Waktu : 13.00-16.00
Tempat : di dalam Angkutan Kota T2 (Lyn)
Denah tempat :
Rute:
FKM – Sutorejo – Mulyorejo – Kaliwaron – Kedung Tarukan – Tambangboyo – RS. Dr. Soetomo – Karang Menjangan – Gubeng Airlangga – Dharmawangsa – Gubeng Masjid – Sulawesi – Raya Ngagel – Darmokali – Bengawan – Raya Darmo– Marmoyo – Darmokali – Taman Bungkul
4.2 Hasil pengukuran Kebisingan
No Area Pengukuran
Waktu
Siang (13.00-13.30)
Standard menurut KMK RI No 1405/MENKES/SK/XI/2002
85 dB
Sore (15.00-15.30)
Standard menurut KMK RI No 1405/MENKES/SK/XI/2002
85 dB
Pukul Hasil Pukul Hasil
1 Titik Belakang
13:26:00 78.0 15:10:00 77.4
2 Titik Tengah 13:26:05 74.6 15:10:20 79.6
3 Titik Depan 13:26:16 79.5 15:10:23 78.4
Total 232.1 Total 235.4
Rata-rata 77.367 Rata-
rata 78,467
4.3 Hasil Pengukuran Pencahayaan
No
Area Penguku
ran
WaktuSiang (13.00-
13.30)Rata-rata Standa
rd menurut KMK RI No 1405/MENKES/SK/XI/2002
Min:100 Lux
Sore (15.00-15.30)
Rata-rata
Standard menurut KMK RI No 1405/MENKES/SK/XI/2002
Min:100 Lux
Hasil Hasil
1Titik Belakang
1948
635733
1105,33
1749
1969
1443
1720
2Titik Tengah
673 134172
326,33
148 103 236 162,33
3Titik Depan
72 102 98 90,67 138 161 108 135,56
Total1522.3
3Total 2017,89
Rata-rata 507.44 Rata-rata 672,63
4.4 Hasil Pengukuran Suhu dan Kelembapan
Pengukuran Suhu
No Area Pengukuran
Waktu
Siang (13.00-13.30) Sore (15.00-15.30)
Maks Min Maks Min
1 Titik Belakang 37.3oC 35.4oC 43.6oC 33.3oC
2 Titik Tengah 36.4oC 35.7oC 35.4oC 33.7oC
3 Titik Depan 37.7oC 35.8oC 35.4oC 35.4oC
Total 111.4 oC 106.9oC 114.1oC 102.4oC
Rata-rata 37.13oC 35.63oC 38.03oC 34.13oC
Standard menurut KMK RI
No 1405/MENKES/SK/
XI/2002
18-28 oC 18-28 oC
Mengukur Kelembapan
No Area Pengukuran
Waktu
Siang (13.00-13.30) Sore (15.00-15.30)
Maks Min Maks Min
1 Titik Belakang 59% 58% 56% 54%
2 Titik Tengah 61% 57% 58% 56%
3 Titik Depan 63% 55% 58% 58%
Total 183% 170% 172% 168%
Rata-rata 61% 56.57% 57.33% 56%
Standard menurut KMK RI
No 1405/MENKES/SK/
XI/2002
40-60% 40-60%
4.5 Hasil Pengukuran Debu
• Jumlah penumpang pada saat berangkat yaitu 9 orang• Pengukuran debu dilakukan satu kali yaitu pada saat berangkat• Rute perjalanan dari FKM hingga Taman Bungkul
• Nilai Maksimum : 0,038 mg/m3
• Nilai Minimum : 0,002 mg/m3
Standar mnrt KMK RI No 1405/MENKES/SK/XI/2002 :0,15 mg/m3
Pembahasan
5.1 Pengukuran Kebisingan Didapati rata-rata hasil pengukuran: Siang : 77,367 dbASore : 78,467 dbA
Tingkat Kebisingan baik di siang hari maupun di sore hari rendah sebab tidak melampaui tingkat kebisingan maksimal 85 dbA yang telah ditetapkan MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1405/MENKES/SK/XI/2002
5.2 Pengukuran Pencahayaan
Didapati rata-rata hasil pengukuran:Siang : 507,44 luxSore : 672,63 luxSudah sesuai dengan standard yang ditetapkan oleh MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1405/MENKES/SK/XI/2002 yaitu Tingkat penerangan di dalam ruangan yang baik adalah minimal 100 lux
5.3 Pengukuran Suhu dan Kelembapan Pengukuran Suhu
Didapati rata-rata hasil pengukuran: Siang Maksimum : 37,13 oC Minimum : 35,63 oCSoreMaksimum : 38.03 oCMinimum : 34.13 oC
Standard yang ditetapkan oleh MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1405/MENKES/SK/XI/2002 yaitu untuk Suhu Udara: 18-28 oC.
Pengukuran Kelembapan
Rata-rata hasil pengukuran:
Siang Maksimum : 61%
Minimum : 56,57%
SoreMaksimum : 57,33%
Minimum : 56%
Standard yang ditetapkan oleh MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1405/MENKES/SK/XI/2002 yaitu Tingkat kelembaban udara di dalam ruangan yang baik adalah minimal 40-60%
5.4 Pengukuran Debu
Rata-rata hasil pengukuran:Maksimum: 0,038 mg/m3Minimum : 0,002 mg/m3
Standard yang ditetapkan oleh MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1405/MENKES/SK/XI/2002 yaitu Tingkat pajanan debu di dalam ruangan yang baik adalah 0.15 mg/m3
Kesimpulan • Angkot tersebut masih tergolong memiliki kualitas fisik udara yang
cukup baik. Hal tersebut dibuktikan dengan :• Kelembaban udara tergolong normal. Namun untuk suhu udara, angkot ini
tergolong melebihi standar Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran Dan Industri. • Tingkat kebisingan masih tergolong aman, namun tidak menutup kemungkinan
dapat melebihi nilai ambang batas jika dilakukan pengukuran pada saat jalanan macet dan terdapat lebih banyak penumpang. • Pencahayaan, dapat disimpulkan bahwa penerangan di dalam angkot telah
memenuhi standar yaitu minimal 100 lux• Partikulat debu menunjukkan bahwa kandungan debu total yang berada di
dalam angkot tidak melebihi standar yang telah ditentukan.
• Pengukuran suhu udara merupakan komponen fisik yang melebihi standar dari yang ditentukan, hal tersebut dapat mengganggu kesehatan seperti dehidrasi berlebihan sampai heat stroke. Sementara komponen fisik yang nilainya msih tergolong normal adalah kelembaban udara, pencahayaan dan partikel debu total.
Saran • Dalam melakukan pengukuran fisik udara, kelompok kami menemui beberapa kendala, selain itu perlu adanya pertimbangan terkait faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pengukuran. • Sebaiknya jendela dua sisi yang di dalam angkot diganti dengan jendela satu sisi supaya udara dari luar dapat masuk sehingga suhu di dalam angkot tidak terlalu tinggi. • Jika memungkinkan dapat juga dipasang kipas angin kecil di dalam angkot agar pengguna angkot tidak kegerahan.
TERIMA KASIH