6.1 KONDISI FISIK DASAR

27
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri VI-1 BAB 6 PROFIL KOTA KEDIRI 6.1 KONDISI FISIK DASAR Secara geografis, Kota Kediri terletak di antara 111,05 derajat-112,03 derajat Bujur Timur dan 7,45 derajat- 7,55 derajat Lintang Selatan dengan luas 63,404 km2. Dari aspek topografi, Kota Kediri terletak pada ketinggian rata-rata 67 m diatas permukaan laut, dengan tingkat kemiringan 0- 40%. Secara administratif, Kota Kediri terbagi menjadi 3 Kecamatan, yaitu Kecamatan Mojoroto, Kecamatan Kota dan Kecamatan Pesantren dan terdiri dari 46 Kelurahan, berada di tengah wilayah Kabupaten Kediri dengan batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Utara : Kec. Gampengrejo dan Kec. Grogol Sebelah Selatan : Kec. Kandat, Kec. Ngadiluwih, dan Kec. Ringin Rejo Sebelah Timur : Kec. Wates dan Kec. Gurah Sebelah Barat : Kec. Grogol dan Kec. Semen Wilayah Kota Kediri, secara administratif terbagi menjadi 3 wilayah kecamatan, yaitu : 1. Kecamatan Kota, dengan luas wilayah 14,900 Km² terdiri dari 17 Kelurahan 2. Kecamatan Pesantren, dengan luas wilayah 23,903 Km² tediri dari 15 Kelurahan 3. Kecamatan Mojoroto, dengan luas wilayah 24,601 Km² tediri dari 14 Kelurahan Tabel 6.1 Luas Wilayah Berdasarkan Kecamatan dan Kelurahan Kota Kediri Tahun 2013 KECAMATAN KELURAHAN LUAS ( KM² ) MOJOROTO Pojok 3,212 Campurejo 1,504 Tamanan 1,079 Banjarmlati 1,133 Bandar Kidul 1,736 Lirboyo 1,113 Bandar Lor 1,386 Mojoroto 2,429 Sukorame 3,675

Transcript of 6.1 KONDISI FISIK DASAR

Page 1: 6.1 KONDISI FISIK DASAR

Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri

VI-1

BAB 6 PROFIL KOTA KEDIRI

6.1 KONDISI FISIK DASAR

Secara geografis, Kota Kediri terletak di antara 111,05 derajat-112,03 derajat Bujur Timur

dan 7,45 derajat- 7,55 derajat Lintang Selatan dengan luas 63,404 km2. Dari aspek topografi, Kota

Kediri terletak pada ketinggian rata-rata 67 m diatas permukaan laut, dengan tingkat kemiringan 0-

40%. Secara administratif, Kota Kediri terbagi menjadi 3 Kecamatan, yaitu Kecamatan Mojoroto,

Kecamatan Kota dan Kecamatan Pesantren dan terdiri dari 46 Kelurahan, berada di tengah wilayah

Kabupaten Kediri dengan batas wilayah sebagai berikut :

Sebelah Utara : Kec. Gampengrejo dan Kec. Grogol

Sebelah Selatan : Kec. Kandat, Kec. Ngadiluwih, dan Kec. Ringin Rejo

Sebelah Timur : Kec. Wates dan Kec. Gurah

Sebelah Barat : Kec. Grogol dan Kec. Semen

Wilayah Kota Kediri, secara administratif terbagi menjadi 3 wilayah kecamatan, yaitu :

1. Kecamatan Kota, dengan luas wilayah 14,900 Km² terdiri dari 17 Kelurahan

2. Kecamatan Pesantren, dengan luas wilayah 23,903 Km² tediri dari 15 Kelurahan

3. Kecamatan Mojoroto, dengan luas wilayah 24,601 Km² tediri dari 14 Kelurahan

Tabel 6.1

Luas Wilayah Berdasarkan Kecamatan dan Kelurahan Kota Kediri Tahun 2013

KECAMATAN KELURAHAN LUAS ( KM² )

MOJOROTO Pojok 3,212 Campurejo 1,504 Tamanan 1,079 Banjarmlati 1,133 Bandar Kidul 1,736 Lirboyo 1,113 Bandar Lor 1,386 Mojoroto 2,429 Sukorame 3,675

Page 2: 6.1 KONDISI FISIK DASAR

Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri

VI-2

Bujel 1,826 Ngampel 1,952 Gayam 1,319 Mrican 1,418 Dermo 0,819

JUMLAH 24,601 KOTA Manisrenggo 1,764

Rejomulyo 1,670 Ngronggo 2,585 Kaliombo 0,958 Kampungdalem 0,332 Setonopande 0,383 Ringinanom 0,050 Pakelan 0,214 Setonogedong 0,059 Kemasan 0,228 Jagalan 0,043 Banjaran 1,209 Ngadirejo 1,470 Dandangan 1,100 Balowerti 0,830 Pocanan 0,214 Semampir 1,791

JUMLAH 14,900 PESANTREN Blabak 3,354

Bawang 3,449 Betet 1,691 Tosaren 1,361 Banaran 0,974 Ngletih 1,237 Tempurejo 1,864 Ketami 1,894 Pesantren 1,356 Bangsal 1,029 Burengan 1,283 Tinalan 0,926 Pakunden 1,024 Singonegaran 0,99 Jamsaren 1,471

JUMLAH 23,903 Sumber : Kota Kediri Dalam Angka 2013

Page 3: 6.1 KONDISI FISIK DASAR

Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri

VI-3

Gambar 6.1 Peta Orientasi Kota Kediri

Page 4: 6.1 KONDISI FISIK DASAR

Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri

VI-4

Page 5: 6.1 KONDISI FISIK DASAR

Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri

VI-5

6.2 DEMOGRAFI (KEPENDUDUKAN)

6.2.1 Jumlah Penduduk

Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Kediri, per September 2014

jumlah penduduk Kota Kediri adalah sebesar 279.245 jiwa. Berdasarkan data demografi di atas,

Kota Kediri dapat diklasifikasikan dalam kelompok kota sedang, dimana menurut kriteria BPS

mengenai kelas kota, kota sedang adalah kota dengan jumlah penduduk antara 100.000 - 500.000

jiwa. Jumlah penduduk Kota Kediri per Kelurahan Tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel 3.9.

Tabel 6.2

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kepadatan Penduduk Kota Kediri Tahun 2014

No Kelurahan Laki-Laki Perempuan Jumlah Luas Wilayah

(km2) Kepadatan (jiwa/km2)

Kecamatan Mojoroto 1 Pojok 5.334 5.212 10.546 5,154 2.046 2 Campurejo 3.561 3.625 7.186 1,410 5.098 3 Tamanan 2.222 2.058 4.280 1,078 3.972 4 Banjarmlati 3.006 2.835 5.841 0,955 6.119 5 Bandar Kidul 5.208 5.102 10.310 1,300 7.931 6 Lirboyo 5.171 3.333 8.504 1,038 8.193 7 Bandar Lor 5.589 5.719 11.308 1,114 10.155 8 Mojoroto 6.827 7.014 13.841 2,130 6.498 9 Sukorame 4.057 4.092 8.149 4,302 1.894

10 Bujel 3.544 3.526 7.070 1,590 4.447 11 Ngampel 2.929 2.874 5.803 1,469 3.951 12 Gayam 2.010 1.935 3.945 1,296 3.044 13 Mrican 3.026 3.036 6.062 1,109 5.465 14 Dermo 2.099 2.167 4.266 0,658 6.484

Jumlah 54.583 52.528 107.111 24,60 4.354 Kecamatan Kota

1 Manisrenggo 1.787 1.736 3.523 1,764 1.997 2 Rejomulyo 2.738 2.638 5.376 1,670 3.219 3 Ngronggo 6.264 6.404 12.668 2,585 4.901 4 Kaliombo 3.631 3.647 7.278 0,958 7.597 5 Kampung Dalem 1.895 1.853 3.748 0,332 11.289 6 Setonopande 2.671 2.741 5.412 0,383 14.131 7 Ringinanom 691 675 1.366 0,050 27.320 8 Pakelan 1.262 1.459 2.721 0,214 12.715 9 Setono Gedong 501 496 997 0,059 16.898

10 Kemasan 892 930 1.822 0,228 7.991 11 Jagalan 791 840 1.631 0,043 37.930 12 Banjaran 4.657 4.685 9.342 1,209 7.727

Page 6: 6.1 KONDISI FISIK DASAR

Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri

VI-6

No Kelurahan Laki-Laki Perempuan Jumlah Luas Wilayah

(km2) Kepadatan (jiwa/km2)

13 Ngadirejo 5.101 5.200 10.301 1,470 7.007 14 Dandangan 3.193 3.355 6.548 1,100 5.953 15 Balowerti 3.490 3.575 7.065 0,830 8.512 16 Pocanan 693 759 1.452 0,214 6.785 17 Semampir 4.002 4.059 8.061 1,791 4.501

Jumlah 44.259 45.052 89.311 14,90 5.994 Kecamatan Pesantren

1 Blabak 3.134 2.990 6.124 3,354 1.826 2 Bawang 2.806 2.672 5.478 3,449 1.588 3 Betet 2.421 2.398 4.819 1,691 2.850 4 Tosaren 4.091 4.057 8.148 1,361 5.987 5 Banaran 2.296 2.238 4.534 0,974 4.655 6 Ngletih 1.050 1.019 2.069 1,237 1.673 7 Tempurejo 2.307 2.350 4.657 1,864 2.498 8 Ketami 1.843 1.850 3.693 1,894 1.950 9 Pesantren 2.759 2.814 5.573 1,356 4.110

10 Bangsal 2.994 3.012 6.006 1,029 5.837 11 Burengan 3.583 3.565 7.148 1,283 5.571 12 Tinalan 3.157 3.111 6.268 0,926 6.769 13 Pakunden 2.961 2.937 5.898 1,024 5.760 14 Singonegaran 3.381 3.551 6.932 0,990 7.002 15 Jamsaren 2.745 2.731 5.476 1,471 3.723

Jumlah 41.528 41.295 82.823 23,90 3.465 Total Kota Kediri 140.370 138.875 279.245 63,40 4.404

Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Kediri, 2014

Jumlah penduduk Kota Kediri mulai tahun 2005–2014 tertera pada Tabel 6.3.

Perkembangan penduduk Kota Kediri dari tahun ke tahun selama kurun waktu 2005-2014

mengalami fluktuasi. Peningkatan jumlah penduduk tertinggi terjadi pada tahun 2008 yaitu

mencapai14,55%. Meningkatnya pertumbuhan penduduk pada tahun tersebut lebihbanyak

disebabkan karena faktor urbanisasi, dengan amenity yang dimiliki oleh Kota Kediri khususnya

dalam pemberian layanan kebutuhan dasar masyarakat yaitu peningkatan kualitas derajat

kesehatan dan layanan pendidikan yang secara tidak langsung telah mendorong arus urbanisasi

penduduk ke Kota Kediri.

Pada tahun 2012 terjadi penurunan jumlah penduduk yang cukup besar. Hal ini dikarenakan

adanya penertiban pendataan kependudukan secara elektronik yang memungkinkan tertib

pendataan, sehingga tidak terdapat adanya data ganda kependudukan sebagaimana yang terjadi

pada tahun-tahun sebelumnya. Selanjutnya pada tahun 2013 dan 2014 jumlah penduduk mengalami

Page 7: 6.1 KONDISI FISIK DASAR

Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri

VI-7

peningkatan karena faktor kelahiran dan mutasi penduduk dari luar daerah. Rata – rata prosentase

laju pertumbuhan penduduk di Kota Kediri per tahun pada tahun 2005 - 2014 adalah sebesar 1,9%.

Tabel 6.3

Jumlah Penduduk per Kecamatan Kota Kediri 2005-2014

No Tahun Kecamatan

Jumlah Laju Pertumbuhan (%) Mojoroto Kota Pesantren

1 2005 86.303 85.349 69.601 241.253 -

2 2006 86.303 85.349 69.654 241.306 0,02

3 2007 93.010 84.321 71.420 248.751 3,09

4 2008 109.558 92.262 83.118 284.938 14,55

5 2009 115.031 96.101 86.829 297.961 4,57

6 2010 110.183 96.349 84.459 290.991 -2,34

7 2011 115.048 98.703 88.921 302.672 4,01

8 2012 99.624 84.942 75.731 260.297 -14,00

9 2013 102.505 85.766 79.039 267.310 2,69

10 2014 107.111 89.311 82.823 279.245 4,46

Rata-rata laju pertumbuhan/tahun 1,90

Sumber: Kota Kediri Dalam Angka, 2014; Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Kediri, 2014

6.2.2 Komposisi Penduduk

Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk berdasarkan jenis kriteria tertentu,

yang umumnya berdasarkan usia dan jenis kelamin penduduk. Berdasarkan jenis kelamin,

komposisi penduduk Kota Kediripada tahun 2014 terdapat pada Tabel 6.2. Berdasarkan Tabel 6.2

diketahui bahwa jumlah penduduk Kota Kediri pada tahun 2014 terdiri 140.370 jiwa penduduk laki –

laki dan 138.875 penduduk perempuan. Berdasarkan angka sex ratio, yaitu ratio atau perbandingan

jumlah penduduk laki-laki terhadap perempuan dikali 100. Angka sex ratio penduduk Kota Kediri

pada tahun 2014 adalah 101,1%.

6.2.3 Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk adalah banyaknya penduduk yang menempati sejumlah luasan

wilayah. Kepadatan penduduk yang digunakan adalah kepadatan penduduk yang dihitung

berdasarkan jumlah penduduk per luasan lahan terbangun pada tiap distrik di Kota Kediri.

Kepadatan penduduk per kelurahan di Kota Kediri pada tahun 2014 tertera pada Tabel 6.2.

Berdasarkan Tabel 6.2 diketahui bahwa tingkat kepadatan penduduk terendah berada di

Kecamatan Pesantren (3.465 jiwa/km2), kemudian sedikit lebih padat berada di Kecamatan Mojoroto

(4.354 jiwa/km2), dan kepadatan tertinggi berada di Kecamatan Kota (5.994 jiwa/km2). Kepadatan

penduduk di Kecamatan Kota yang lebih tinggi dibanding dua kecamatan lainnya disebabkan karena

Page 8: 6.1 KONDISI FISIK DASAR

Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri

VI-8

kawasan Kecamatan Kota merupakan pusat perdagangan dan jasa yang ada di Kota Kediri. Untuk

terus mendorong pemerataan perkembangan laju pertumbuhan ekonomi dan pembangunan,

Pemerintah Kota Kediri telah melakukan upaya-upaya penyebaran pusat-pusat pertumbuhan

ekonomi baru di sejumlah kawasan.

Gambar 3.12. Demografi Kota Kediri

GENDER

KEPADATAN (jiwa/km2)

JUMLAH

50,3% vs49,7%

Page 9: 6.1 KONDISI FISIK DASAR

Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri

VI-9

6.2.4 Struktur Umur Penduduk

Ditinjau dari struktur umurnya, penduduk Kota Kediri tergolong penduduk “menengah”

(intermediate). Hal ini diperlihatkan oleh panjang batang piramida untuk kelompok umur 25-29, 30-

34 dan 35-39 tahun yang lebih panjang dari kelompok umur lainnya, khususnya pada kelompok

umur 30-34. Jumlah penduduk usia produktif (usia 15 – 64 tahun) Kota Kediri pada tahun 2014 relatif

tinggi yaitu sekitar 70,08% (195.702 jiwa) dibandingkan dengan besaran penduduk pada usia 0-14

tahun dan 65 tahun ke atas yang hanya 7,06% (63.829 jiwa) dan 22,86% (19.714 jiwa). Tingginya

jumlah penduduk usia produktif Kota Kediri ini tentu menjadi modal dasar pembangunan di Kota

Kediri. Piramida penduduk Kota Kediri Tahun 2014 dapat dilihat pada Gambar 3.13.

Gambar 3.13. Piramida Penduduk Kota Kediri Tahun 2014

6.2.5 Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan merupakan salah satu indikator utama ukuran kualitas manusia.

Semakin tinggi tingkat pendidikan rata-rata penduduk Kota Kediri mencerminkan semakin tingginya

kualitas manusia di Kota Kediri. Tingkat pendidikan penduduk terbesar di Kota Kediri pada tahun

2012 adalah setingkat SLTA. Salah satu unsur data indeks pendidikan tersebut menunjukkan bahwa

kualitas manusia di Kota Kediri sudah relatif baik yang bisa menjadi modal utama pelaksanaan

Page 10: 6.1 KONDISI FISIK DASAR

Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri

VI-10

pembangunan. Tabel komposisi penduduk Kota Kediri menurut jenjang pendidikan pada tahun 2012

dapat dilihat pada Tabel 3.11.

Tabel 3.11. Penduduk Kota Kediri Berdasarkan Tingkat Pendidikan

NO. JENJANG PENDIDIKAN JUMLAH

1 Strata III 52

2 Strata II 1.485

3 Diploma IV / Strata I 23.025

4 Akademi/Diploma III/Sarjana Muda 5.038

5 Diploma I / II 2.606

6 SLTA / Sederajat 90.493

7 SLTP / Sederajat 49.611

8 Tamat SD / Sederajat 58.886

9 Belum Tamat SD / Sederajat 31.988

10 Tidak / Belum Sekolah 49.146

JUMLAH 312.331

Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Kediri

6.2.6 Ketenagakerjaan

Penduduk usia kerja adalah penduduk yang produktif pada usia 15 tahun ke atas sedangkan

angkatan kerja merupakan penduduk usia kerja yang bekerja atau punya pekerjaan namun

sementara tidak bekerja. Jumlah angkatan kerja ini akan terukur dalam tingkat partisipasi angkatan

kerja (TPAK) yang merupakan perbandingan jumlah penduduk usia kerja yang bekerja dan

pengangguran terhadap jumlah penduduk usia kerja.

Kondisi ketenagakerjaan Kota Kediri dan jumlah pencari kerja di Kota Kediri menurut

pendidikannya dapat dilihat pada Tabel 3.12 danTabel 3.13. Jumlah pencari kerja pada tahun 2012

yang tercatat pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Pemerintah Kota Kediri bila dirinci menurut

jenjang pendidikan yang ditamatkan terbanyak adalah tamat SMA mencapai 704 orang, sedangkan

yang paling rendah adalah tamat SD sebanyak 7 orang (yang tidak tamat SD nihil). Sedangkan

penempatan kerja pada tahun 2012, lulusan SMA paling banyak diterima kerja yaitu sebanyak 290

orang atau sebesar 73,79% dan lulusan Perguruan Tinggi yang diterima kerja sebanyak 61 orang

atau sebesar 15,52%.

Tabel 3.12Kondisi Ketenagakerjaan Kota Kediri Tahun 2012

JENIS DATA 2010 2011 2012

Penduduk Usia Kerja 220.668 212.828 207.065

Angkatan Kerja 134.276 139.756 138.590

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 60,85% 65,67% 66,93%

Page 11: 6.1 KONDISI FISIK DASAR

Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri

VI-11

JENIS DATA 2010 2011 2012

Pencari Kerja Terdaftar 2.244 1.368 1.225

Penempatan 691 366 393

Permintaan/ Lowongan 1.119 1.383 642

Jumlah Penganggur 12.210 11.844 10.878

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) (%) 9,09 8,47 7,85

Upah Minimum Kota (UMK) (Rp) 906.000 975.000 1.037.500

Sumber: Kota Kediri dalam Angka 2013, BPS Kota Kediri, 2014

Tabel 3.13. Banyaknya Pencari Kerja Menurut Jenis Jenis Pendidikan yang Ditamatkan di

Kota Kediri Tahun 2012

No Jenjang Pendidikan Pencari Kerja Penempatan

1. Tidak Tamat SD - - 2. Tamat SD 7 6 3. Tamat SMP 54 36 4. Tamat SMA 704 290 5. Tamat Perguruan Tinggi 460 61

Jumlah 1225 393 Sumber: Kota Kediri dalam Angka 2013, BPS Kota Kediri, 2014

6.3 KONDISI TOPOGRAFI

Kota ini berjarak ±128 km dari Surabaya, Ibu Kota Provinsi Jawa Timur. Dari aspek

topografi, Kota Kediri terletak pada ketinggian rata-rata 67 m diatas permukaan laut, dengan tingkat

kemiringan 0-40%.

Struktur wilayah Kota Kediri terbelah menjadi 2 bagian oleh sungai Brantas, yaitu sebelah

timur dan barat sungai. Wilayah dataran rendah terletak di bagian timur sungai, meliputi Kec. Kota

dan Kec. Pesantren, sedangkan dataran tinggi terletak pada bagian barat sungai yaitu Kec. Mojoroto

yang mana di bagian barat sungai ini merupakan lahan kurang subur yang sebagian masuk

kawasan lereng Gunung Klotok (472 m) dan Gunung Maskumambang (300 m).

Berdasarkan topografinya Kota kediri dapat dibagi dalam 4 golongan, yaitu :

Ketinggian 0 meter – 100 meter dpl membentang seluas 32,42 % dari luas wilayah;

Ketinggian diatas 100 meter – 500 meter dpl memebentang seluas 53,83 % dari luas wilayah;

Ketinggian diatas 500 meter – 1.000 meter dpl memebentang seluas 9,98 % dari luas wilayah;

Ketinggian diatas 1000 meter dpl memebentang seluas 3,73 % dari luas wilayah.

Tabel 6.3

Administrasi Kota Kediri

No Kecamatan Administratif

Page 12: 6.1 KONDISI FISIK DASAR

Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri

VI-12

Kelurahan Lingkungan RW RT

1 MOJOROTO 14 36 93 425

2 KOTA 17 20 98 467

3 PESANTREN 15 29 117 464

JUMLAH 46 85 308 1.356

Sumber : BPS Kota Kediri Dalam Angka 2007

Page 13: 6.1 KONDISI FISIK DASAR

Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri

VI-13

Page 14: 6.1 KONDISI FISIK DASAR

Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri

VI-14

Page 15: 6.1 KONDISI FISIK DASAR

Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri

VI-15

Page 16: 6.1 KONDISI FISIK DASAR

Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri

VI-16

Kemiringan tanah sangat berpengaruh terhadap jenis penggunaan lahan yang mungkin ada.

Secara umum kita mengenal empat jenis tingkat kemiringan lahan yaitu datar, bergelombang, agak

curam dan sangat curam. Lahan datar dapat digunakan untuk penggunaan lahan jenis apapun,

sedangkan lahan dengan kemiringan yang sangat curam hanya digunakan untuk kawasan lindung

saja. Kemiringan tanah rata-rata di wilayah Kota Kediri dapat dibagi 4 kelas, yaitu :

Tanah datar dengan kemiringan antara 0 % - 2 % seluas 58,66 % dari luas wilayah;

Tanah agak miring dengan kemiringan diatas 2 % - 15 % seluas 21,13 % dari luas wilayah;

Tanah kemiringan diatas 15 % - 40 % seluas 6,33 % dari luas wilayah;

Tanah terjal dengan kemiringan diatas 40 % seluas 13, 88 dari luas wilayah.

Untuk sebaran luasannya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 6.4

Kemiringan Tanah Kota Kediri

Kelurahan Kemiringan Tanah (Ha) Jumlah Luas

(Ha) 0-2% 2-15% 15-40% 40%

Kecamatan Mojoroto 1 Pojok 134,93 207,13 48,56 124,63 515,25 2 Campurejo 140,96 - - - 140,96 3 Tamanan 107,76 - - - 107,76 4 Banjarmlati 95,46 - - - 95,46 5 Bandar Kidul 129,99 - - - 129,99 6 Lirboyo 103,80 - - - 103,80 7 Bandar Lor 111,35 - - - 111,35 8 Mojoroto 213,00 - - - 213,00 9 Sukorame 226,00 81,62 77,66 44,94 430,22

10 Bujel 159,00 - - - 159,00 11 Ngampel 146,88 - - - 146,88 12 Gayam 129,63 - - - 129,63 13 Mrican 110,93 - - - 110,93 14 Dermo 65,79 - - - 65,79 Jumlah 1.875,46 288,75 126,22 169,57 2.460,00

Kecamatan Kota 1 Manisrenggo 186,50 - - - 186,50 2 Rejomulyo 182,00 - - - 182,00 3 Ngronggo 235,00 - - - 235,00 4 Kaliombo 100,80 - - - 100,80 5 Kampungdalem 29,50 - - - 29,50 6 Setonopande 38,20 - - - 38,20 7 Ringinanom 4,50 - - - 4,50 8 Pakelan 19,40 - - - 19,40 9 Setonogedong 6,00 - - - 6,00

Page 17: 6.1 KONDISI FISIK DASAR

Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri

VI-17

10 Kemasan 15,60 - - - 15,60 11 Jagalan 14,30 - - - 14,30 12 Banjaran 126,00 - - - 126,00 13 Ngadirejo 152,30 - - - 152,30 14 Dandangan 113,00 - - - 113,00 15 Balowerti 83,00 - - - 83,00 16 Pocanan 19,20 - - - 19,20 17 Semampir 164,70 - - - 164,70 Jumlah 1.490,00 - - - 1.490,00

Kecamatan Pesantren 1 Blabak 353,10 - - - 353,10 2 Bawang 357,40 - - - 357,40 3 Betet 178,20 - - - 178,20 4 Tosaren 142,40 - - - 142,40 5 Banaran 92,40 - - - 92,40 6 Ngletih 130,40 - - - 130,40 7 Tempurejo 196,30 - - - 196,30 8 Ketami 149,60 - - - 149,60 9 Pesantren 143,00 - - - 143,00

10 Bangsal 135,20 - - - 135,20 11 Burengan 103,00 - - - 103,00 12 Tinalan 92,60 - - - 92,60 13 Pakunden 102,40 - - - 102,40 14 Singonegaran 99,00 - - - 99,00 15 Jamsaren 115,00 - - - 115,00

Total 2.390,00 - - - 2.390,00 Sumber: Kota Kediri dalam Angka 2014, BPS Kota Kediri, 2014

Dari Kondisi Kemiringan yang beragam maka akan muncul penggunaan lahan yang sangat

kompleks. Mulai dari kawasan lindung sampai dengan permukiman dan penggunan lahan lainnya.

Dengan kemiringan 0 – 2 % digunakan untuk kawasan permukiman atau perkotaan, 2 – 15 %

digunakan untuk berbagai fasilitas, 15 – 40 % digunakan sebagai kawasan lindung lainnya

sedangkan > 40 % mutlak digunakan sebagai kawasan lindung dan tidak boleh boleh ada bangunan

di atasnya.

Melihat kondisi kelerengan dengan luasan tingkat kemiringan > 40 % sangat besar dan

terdapatnya gunung berapi dengan tingkat kesuburan yang baik maka banyak penduduk yang

mengoptimalkan penggunaan tanah disekitarnya untuk lahan pertanian dan perkebunan sebagai

mata pencaharian utam penduduk disekitarnya.

Page 18: 6.1 KONDISI FISIK DASAR

Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri

VI-18

6.3.1 Jenis dan Kedalaman Efektif Tanah

Jenis tanah yang terdapat di suatu tempat dapat mempengaruhi jenis penggunaan lahan

yang mungkin diusahakan diatasnya. Ditinjau dari jenis tanahnya, Kota Kediri dapat dibagi menjadi 4

golongan, yaitu :

Regosol coklat kekelabuan seluas 77.397 Ha atau 55,84 % merupakan jenis tanah yang

sebaian besar ada di wilayah Kota Kediri tersebar di kecamatan Kepung, Puncu, Ngancar,

Plosoklaten, Wates, Gurah, Mojoroto, Kandangan, Kandat, Kras Papar, Purwoasri, Pagu,

Plemahan, Kunjang dan Gampengrejo.

Aluvial kelabu coklat seluas 28.178 Ha atau 20,33 % merupakan jenis tanah yang dijumpai di

Kecamatan Ngadiluwih, Kras, Semen, Mojo, Grogol, Papar, Tarokan dan Kandangan.

Andosol coklat kuning, regosol coklat kuning, litosol seluas 4.408 Ha atau 3 %, dijumpai

didaerah ketinggian diatas 1000 dpl seperti Kecamatan Kandangan, Grogol, Semen dan Mojo.

Mideterania coklat merah, grumosil kelabu seluas 13.556 Ha atau 9,78 % terdapat di

Kecamatan Mojo, Semen, Grogol, Tarokan, Plemahan, Mojoroto dan Kunjang.

Luasan menurut jenis tanahnya secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 6.5

Jenis Tanah Kota Kediri

No. Jenis Tanah Luas

Ha %

1 Regosol Coklat Kelabuhan 82.255 59.3449

2 Alluvial Kelabu Coklat 29.95 21.60817

3 Andosol 4.684 3.379387

4 Gromosol Kelabu 5.709 4.118899

5 Litosol 16.007 11.54865

Jumlah 138.605 100

Sumber: Penjelasan data pembangunan Kota Kediri

Keterangan kondisi tanah :

Tanah Regosol coklat kelabu merupakan tanah dengan bahan induk abu/ pasir vulkan masam

yang bertekstur kasar dengan kadar pasir lebih dari 60%. Tanha ini sesuai untuk pengunaan

hutan primer dan sekunder, semak belukar, palawija dan rerumputan;

Tanah Alluvial kelabu coklat merupakan tanah mempunyai bahan induk endapan liat yang

berasal dari endapan baru, berlapis-lapis, bahan organik jumlahnya tidak teratur kedalamannya.

Page 19: 6.1 KONDISI FISIK DASAR

Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri

VI-19

Tanah jenis ini cukup sesuai sampai sangat sesuai untuk penggunaan padi tadah hujan dan

padi sawah, kebun pekarangandan rumput, tebu, kopi, dan karet;

Tanah Andosol merupakan tanah yang umumnya berwarna hitam yang mempunyai horison

kambik banyak mengandung bahan amorf atau lebih dari 60% terdiri dari abu vulkanik vitrik

cinders atau bahan pyroklastik;

Tanah Gromosol adalah tanah dengan kadar liat lebih dari 30% bersifat mengembang dan

mengerut, jika musim kering tanah keras dan retak-retak karena mengerut, kalau basah lengket

atau mengembang. Tanah ini seseuai untuk penggunaan vegetasi campuran;

Tanah Litosol merupakan tanah mineral yang ketebalannya 20 cm atau kurang, dibawahnya

terdapat batuan keras yang terpadu.

Dengan jenis-jenis tanah tersebut diatas Kota Kediri mempunyai Kedalaman efektif tanah

yang berfariasi yaitu lebih dari 90 cm, 90 sampai 60 cm, 60 sampai 30 cm dan kurang dari 30 cm.

Karakteristik wilayah Kota Kediri menurut kondisi menurut kondisi geologi dibagi menjadi 3

daerah yaitu :

Bagian barat sungai Brantas merupakan perbukitan lereng Gunung Wilis dan Gunung Klotok

sebagian besar merupakan daearah yang kurang subur,

Bagian tengah merupakan dataran rendah yang sangat subur melintas Sungai Brantas dari

selatan ke utara yang membelah wilayah Kota Kediri,

Bagian timur merupakan perbukitan yang membentang dari Gunung Argowayang dibagian

Utara dan Gunung Kelud dibagian Selatan.

6.3.2 Klimatologi

Kondisi klimatologi di Kota Kediri dapat diindikasikan pada 3 variabel yaitu:

Curah Hujan

Curah hujan merupakan salah satu indikasi wilayah untuk mengetahui kondisi tanah suatu

wilayah. Keadaan cuaca ini mempengaruhi semua kegiatan pembangunan.

Intensitas hujan

Intensitas hujan adalah nilai perbandingan anatara cutah hujan dengan hari hujan (Tahunan

dan bulanan). Nilai intensitas hujan akan mempengaruhi pembagian wilayah untuk kawasan

lindung dan budidaya, karena nilai intensitas hujan mempengaruhi kemampuan daya dukung

tanah apabila untuk kegiatan budidaya.

Page 20: 6.1 KONDISI FISIK DASAR

Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri

VI-20

Pada tahun 2013 jumlah hari hujan di Kota Kediri menjadi 114 hari, lebih tinggi dibanding

tahun sebelumnya yang sebesar 79 hari. Disamping itu curah hujan mengalami peningkatan dari

2.149 mm pada tahun 2012 menjadi 2.782 mm pada tahun 2013.

Pada tahun 2013 jumlah curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari sebesar 510 mm

dan bulan Pebruari sebesar 349 mm, sedangkan pada dua tahun sebelumnya (tahun 2012 dan

tahun 2011) curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari 2012 dan Maret 2011 masing-masing

572 mm dan 604 mm. Pada tahun 2013 hujan tidak terjadi pada bulan Agustus s.d. September, dan

pada tahun 2012 hujan tidak terjadi pada bulan Juli s.d. September, sedangkan pada tahun 2011

hujan tidak terjadi pada bulan Juni s.d. September 2010.

Tabel 6.6

Jumlah Hari Hujan, Curah Hujan dan rata-rata Curah Hujan Kota Kediri Tahun 2011-2013

Bulan Rata-rata Hari Hujan

Jumlah Curah Hujan di 3 Kecamatan Tahun 2013 (mm)

Rata-rata Curah Hujan (mm)

2011 2012 2013 Mojoroto Kota Pesantren 2011 2012 2013 Januari 15 23 19 820 410 301 554 572 510 Pebruari 15 6 15 361 451 236 455 166 349 Maret 18 12 12 306 196 217 604 295 240 April 15 12 10 292 302 239 267 415 278 Mei 9 4 11 190 170 306 276 116 222 Juni 0 1 11 343 296 357 0 5 332 Juli 0 0 6 164 123 116 0 0 134 Agustus 0 0 0 0 0 0 0 0 0 September 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Oktober 2 1 4 158 41 45 66 6 81 November 9 7 10 413 255 234 202 184 301 Desember 11 13 16 332 273 401 273 390 335 Jumlah 94 79 114 3.379 2.517 2.452 2.697 2.149 2.782

Sumber: Kota Kediri Dalam Angka, 2013, BPS Kota Kediri, 2014

6.3.3 Hidrologi

Kondisi hidrologi di Kota Kediri selain sangat dipengaruhi oleh keadaan curah dan hari hujan

yang merupakan aspek klimatologis juga sangat ditentukan oleh keberadaan sumber air dan sungai

yang melintasi wilayah Kota ini.

Secara keseluruhan terdapat 7 (tujuh) sungai yang mengalir di Kota Kediri. Dari tujuh sungai

tersebut yang terbesar adalah Sungai Brantas. Sungai Brantas membentang di tengah-tengah Kota

Kediri dan mengalir dari arah selatan ke arah utara, sehingga seolah-olah membelah Kota Kediri

menjadi wilayah barat (Kecamatan Mojoroto) dan wilayah timur (Kecamatan Kota dan Kecamatan

Pesantren).

Page 21: 6.1 KONDISI FISIK DASAR

Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri

VI-21

Tabel 6.7

Daftar Sungai di Kota Kediri

No Nama Sungai Panjang (Km) Debit (m3/dt)

Maks Min 1 Kresek 9,00 40 0,1

2 Parang 7,50 10 0,01

3 Kedak 8,00 100 0,05

4 Brantas 7,00 120 0,05

5 Ngampel 4,50 8 0,01

6 Tawang 21,20 30 0,05

7 Bruno 30,25 90 0,05

Sumber: Kota Kediri dalam angka 2014, BPS Kota Kediri, 2014

Kota Kediri dilalui beberapa sungai yang mengalir menuju Sungai Brantas di Kecamatan

Kota sebagai saluran primer. Kecamatan Mojoroto memiliki banyak sumber mata air, yaitu 7 sumber

dan yang memiliki debit paling besar adalah sendang (0-60 liter/detik). Potensi ini bisa mendukung

kebutuhan air bersih penduduk sehari-hari seperti masak, cuci dan mandi.

Kecamatan Pesantren memiliki 14 sumber mata air dan yang memiliki debit paling besar

adalah mata air Banteng (10 – 112 liter/detik). Potensi ini sangat mendukung pemenuhan kebutuhan

air bersih penduduk sehari-hari seperti memasak, mencuci dan mandi. Kedalaman air sumur di

kecamatan Pesantren berkisar antara 6 – 9 meter, yang paling dangkal (6 meter) berada pada

Kelurahan Bawang, Tempurejo dan Ketami.

6.4 TATA GUNA LAHAN

Penggunaan Lahan di Kota Kediri di dominasi oleh lahan terbangun. Kota Kediri terbagi

menjadi 3 Kecamatan, yaitu Kecamatan Mojoroto, Kecamatan Kota dan kecamatan Pesantren.

Perkembangan untuk lahan terbangun belum tersebar secara merata. Dominasi penggunaan lahan

kepadatan tinggi adalah Kecamatan Kota dengan sebaran perkantoran, perdagangan jasa, industri,

pemukiman kepadatan tinggi dan wisata kota. Penggunaan lahan untuk Kecamatan Mojoroto di

dominsi oleh permukiman, persawah dan hutan. Untuk Kecamatan Kota didominasi oleh

permukiman dan persawahan. Sedangkan untuk Kecamatan Pesantren, dominasi penggunaan

lahannya adalah permukiman, persawahan, tegalan. Untuk lebih jelas mengenai kondisi

penggunaan lahan Kota Kediri, dapat dilihat pada Tabel 6.8.

Page 22: 6.1 KONDISI FISIK DASAR

Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri

VI-22

Tabel 6.8

Jenis Penggunaan Lahan Kota Kediri Tahun 2012

No Jenis Penggunaan Lahan

(Ha)

Kecamatan Jumlah

Mojoroto Kota Pesantren

1. Permukiman 800,081 938,820 984,298 2.723,199

2. Persawahan 711,995 352,921 1.105,587 2.170,503

3. Tegalan 190,224 61,929 282,145 534,298

4. Tanah Kosong 44,080 19,600 0,000 63,680

5. Hutan 350,360 0,000 1,200 351,560

6. Lain-Lain 192,790 116,730 187,240 496,760

Jumlah 2.460,000 1.490,000 2.390,000 6.340,000

Sumber: Kota Kediri dalam Angka Tahun 2013, BPS 2014

Penggunaan lahan utama di Kota Kediri terbagi atas pemukiman, persawahan, tegala, tanah

kosong, hutan, dan lain - lain. Secara umum, peruntukkan lahan di Kota Kediri didominasi oleh

kawasan permukiman dengan prosentase sebesar 43% atau setara dengan 2.723,2 ha sedangkan

peruntukkan lahan yang memiliki prosentase paling kecil adalah tanah kosong, yaitu sebesar 63,68

Ha atau 1%.

6.4.1 Sarana Peribadatan

Persebaran fasilitas yang ada di Kota Kediri semakin berkembang disebabkan oleh

pertumbuhan penduduk meningkat dengan asumsi Kota Kediri menjadi Kota yang paling kondusif

untuk berinvestasi dari sebuah ajang yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat dan kualitas

otonomi. Kediri menjadi rujukan para investor yang ingin menanamkan modalnya di kota yang

sedang berkembang. Pertumbuhan ekonomi di kota Kediri begitu pesat, hal ini juga didorong oleh

Page 23: 6.1 KONDISI FISIK DASAR

Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri

VI-23

sifat konsumtif masyarakat Kediri. Banyaknya perguruan tinggi swasta dan pondok pesantren

menarik banyak pendatang yang secara tidak langsung ikut menggairahkan perekonomian kota ini.

Fasilitas peribadatan yang ada di Kota Kediri terdiri dari masjid, langgar, gereja, pura dan

wihara dengan distribusi yang merata pada masing-masing kecamatan. Jumlah terbesar yaitu

Masjid, langgar, dan Mushola sebesar 353 unit, mengingat mayoritas penduduk Kota Kediri adalah

beragama Islam. Adapun jumlah fasilitas peribadatan lainnya yang ada di Kota Kediri, yaitu; fasilitas

peribadatan Gereja sebanyak 36 unit, fasilitas peribadatan Pura/Vihara 8 unit. Adapun untuk

persebaran masing-masing fasilitas ibadah yang ada di Kota Kediri dapat dilihat padat tabel :

Tabel 6.9

Jumlah Tempat Peribadatan di Kota Kediri

Kecamatan Jenis Sarana Peribadatan

Masjid Musholla Gereja Pura Vihara Klenteng Kecamatan Mojoroto 69 205 8 2 0 2 Kecamatan Kota 52 124 21 - - - Kecamatan Pesantren 65 144 12 - - - Sumber : RP3KP, 2012

6.4.2 Sarana Perkantoran

Kegiatan pemerintahan tentunya didukung oleh keberadaan fasilitas perkantoran sebagai

wadah melaksanakan kegiatan untuk sealu berkoordinasi baik dalam instansi maupun anta instansi

dalm memajukan suatu wilayah. Kota Kediri dalam memperlancar kegiatan pembangunan dan

pelayanannya kepada mayarakat terdapat bebarapa fasilitas perkantoran yang antara lain yaitu

kantor kecamatan 3 unit, kantor Kepala Desa 37 unit, kantor pembantu Gubernur 1 unit, kantor

Pemerintahan Kota 1 unit, Untuk pendistribusiannya lebih jelas dapat dilihat pad tabel failitas

pendidikan.

6.4.3 Sarana Kesehatan

Kesehatan merupakan hal yang sangat berharga bagi manusia, karenanya berbagai sarana

kesehatan yang menunjang sangat dibutuhkan oleh manusia. Saat ini berbagai sarana kesehatan

telah dibangun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, seperti rumah sakit, puskesmas, posyandu

dan sebagainya.

Sarana kesehatan yang terdapat di Kota Kediri yaitu rumah bersalin, Puskesmas,

Puskesmas, tempat praktek dokter dan tempat praktek bidan. Distribusi sarana kesehatan di Kota

Kediri dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 24: 6.1 KONDISI FISIK DASAR

Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri

VI-24

Tabel 6.10

Jumlah Sarana Kesehatan di Kota Kediri

Kecamatan

Jenis Sarana Kesehatan

Rumah Sakit RS Bersalin Balai

Pengobatan Puskesmas

Puskesmas

Pembantu

Praktek

Dokter Apotek

Mojoroto 6 2 2 3 9 31 17

Kota 2 12 - 3 7 50 30

Pesantren 2 8 - 3 10 2 -

Sumber : RP3KP, 2012

6.4.4 Sarana Pendidikan

Pendidikan merupakan hal yang penting bagi masyarakat dan negara. Karena dengan

pendidikan dapat terbentuk manusia-manusia yang cerdas dan mampu membangun negaranya.

Saat ini berbagai jenis fasilitas pendidikan baik formal berupa sekolah ataupun non formal seperti

kursus keterampilan telah banyak ditemukan. Tujuannya tidak lain adalah untuk meningkatkan

kualitas masyarakat melalui pendidikan.

Begitu juga di Kota Kediri, menurut tabel yang ada, disana telah banyak dibangun sekolah-

sekolah yang tersebar di semua kecamatan yang ada. Jenis sarana pendidikan yang ada yaitu TK,

SD, SLTP, SMU, SMK, MI, MTs, MA dan Pesantren. Sekolah SD merupakan jenis fasilitas

pendidikan yang paling banyak dijumpai di Kota Kediri, yaitu sebanyak 140 unit dengan jumlah

terbanyak di Kecamatan Mojoroto dan Kecamatan Kota. Untuk SLTP, sebanyak 34 unit terdapat di

Kota Kediri, sedangkan SMU dan SMK 40 Unit ada di Kota Kediri dan yang paling mendominasi

fasilitas pendidikan SMU di Kecamatan Mojoroto, dan perguruan tinggi di Kota Kediri ada 7. Lebih

jelasnya mengenai jumlah sarana pendidikan menurut kecamatan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 6.11

Jumlah Sarana Pendidikan di Kota Kediri

Kecamatan Jenis Sarana Pendidikan Formal

TK SD SMP SMA SMK Perguruan

Tinggi SLB

Mojoroto 50 56 15 11 7 7 1 Kota 39 48 13 10 10 8 - Pesantren 28 36 6 2 - 2 - Sumber : RP3KP, 2012

6.4.5 Sarana Perdagangan dan Jasa

Page 25: 6.1 KONDISI FISIK DASAR

Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri

VI-25

Sarana perdagangan yang terdapat di Kota Kediri berupa pasar. Sarana ini terletak merata

di Kota Kediri, paling banyak terletak di Kecamatan Mojoroto. Lebih lengkapnya mengenai

keberadaan sarana pasar Kediri menurut kecamatan dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 6.12

Jumlah Sarana Perdagangan dan Jasa di Kota Kediri

Kecamatan

Jenis Sarana Perdagangan dan Jasa

Pasar Lingkungan

Pasar Kota

Toko Supermarket/

Minimarket

Restoran/ Rumah Makan

Hotel/ Penginapan

Bank

Mojoroto 4 - 887 21 732 4 6 Kota - 1220 17 646 18 30 Pesantren 2 3 - - 22 1 - Sumber : RP3KP, 2012

6.4.6 Sarana Olah Raga

Keberadaan fasilitas olah raga sebagai sarana dalam meningkatkan kualitas kesehatan

masyarakat di Kota Kediri berupa Lapangan sepak bola 213 unit, bulu tangkis 80 unit, lapangan

volley 327 unit, lapangan tenis16 unit, tenis meja 322 unit, lapangan basket 9 unit dan gedung olah

raga 13 unit.

6.5 SISTEM TRANSPORTASI

6.5.1 Sarana Transportasi

Dalam pemenuhan kebutuhan transportasi tersedia 2 jenis sarana transportasi, yaitu sarana

transportasi jalan raya dan kereta api.

A. Sarana Transportasi Jalan Raya

Dalam rangka menciptakan keterpaduan intra dan antar moda secara lancar dan tertib,

maka dibangun dan diselenggarakan terminal. Berdasarkan jenis angkutannya, di Kota Kediri

terminal dibagi menjadi 2 macam yaitu terminal penumpang dan terminal barang.

1. Terminal Penumpang

Di Kota Kediri terdapat satu terminal angkutan umum dengan tipe A, 1 sub terminal dan 8

pangkalan angkutan umum. Terminal dan sub terminal merupakan tempat pergantian bagi para

penumpang yang mau berganti angkutan untuk melanjutkan perjalanan.

Page 26: 6.1 KONDISI FISIK DASAR

Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri

VI-26

Daftar Terminal dan Sub Terminal Kota Kediri

No. Nama Lokasi Jenis Tipe

1 Tamanan Jl. Semeru Terminal A

2 Tempurejo Ds. Tempurejo Terminal C

3 Terminal Lama Jl. DI. Panjaitan Pangkalan

4 Selomangleng Selomangleng Pangkalan

5 Mrican Jl. Gatot Subroto Pangkalan

6 Manisrenggo Pangkalan

7 Pasar Banjaran Jl. Sutami Pangkalan

8 Blabak Ds. Blabak Pangkalan

9 Bawang ds. Bawang Pangkalan

10 Ngronggo Jl. Kapten Tendean Pangkalan

Sumber : Penyusunan Dokumen Tataran Transportasi Lokal Kota Kediri

2. Terminal Barang

Terminal barang yang ada lebih berfungsi untuk tempat istirahat truk-truk barang. Terminal

barang berada di lahan bekas terminal lama. Lokasi terminal barang tersebut dikenal dengan nama

PPMB (Plataran Parkir Mobil Barang).

B. Sarana Transportasi Kereta Api (KA)

Jalur Kereta Api yang terdapat di wilayah Kediri merupakan jalur tunggal yang

menghubungkan Kabupaten Jombang dengan Kabupaten Blitar dan hanya terdapat 1 stasiun Kereta

Api di wilayah Kota Kediri.

6.5.2 Prasarana Transportasi

A. Prasarana Jalan

Wilayah Kediri dan sekitarnya dilalui jaringan jalan Arteri Primer dari Utara ke Sekatan yang

menghubungkan Kabupaten Jombang dan Kabupaten Tulungagung. Jaringan jalan Kolektor Primer

di wilayah Kediri menghubungkan Kabupaten Nganjuk dengan Kabupaten Blitar. Sampai saat ini

transportasi moda jalan melayani kebutuhan transportasi di Kota Kediri. Jaringan jalan yang ada

adalah Jalan Nasional, Jalan Propinsi, Jalan Kota dan Jalan Lokal.

Panjang jalan di kota Kediri pada tahun 2001 sampai dengan tahun 2007 semakin

meningkat. Selain itu juga panjang jalan yang diaspal juga semakin meningkat. Untuk kondisi jenis

permukaan dan kelas jalan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Page 27: 6.1 KONDISI FISIK DASAR

Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri

VI-27

Panjang Jalan Dirinci Menurut Jenis Permukaan, Kondisi dan Kelas Jalan (Km), 2006-2012

Uraian 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

I. JENIS PERMUKAAN 1. Diaspal 186,122 289,152 296,182 324,590 326.626 328.759 331.167 2. Kerikil - - - - - - - 3. Tanah - - - - - - -

4. Beton Rabat

- - - - - - -

Jumlah 186,122 289,152 296,182 324,590 326.626 328.759 331.167 II. KONDISI JALAN 1. Baik 160.111 245,867 200,596 233,705 223.195 230.500 233.009 2. Sedang 26.011 43,285 95,586 90,885 65.762 62.474 64.882 3. Rusak - - - - 33.87 32.177 30.402

4. Rusak Berat

- - - - 3,799 3.609 2.875

Jumlah 186.122 289,152 296,182 324,59 322.827 328.759 331.167 III. KELAS JALAN 1. Kelas I - - - - - - - 2. Kelas II 27,920 125,252 125,252 125,252 125.252 125.252 125.252 3. Kelas III - - - - - - - 4. Kelas III A 45,662 45,662 45,662 45,662 45.442 47.795 47.795 5. Kelas III B 46,274 46,274 46,274 49,454 50.446 50.446 50.446 6. Kelas III C 58,079 58,079 63,089 87,091 90.348 90.348 92.756 7. Kelas IV - - - - - - -

8. Tidak Dirinci

7,901 111,217 15,905 17,131 14.918 14.918 14.918

Jumlah 185.836 289,152 296,182 324,590 326.626 328.759 331.167 Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri, Tahun 2013