6.1 KONDISI FISIK DASAR

of 27 /27
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri VI-1 BAB 6 PROFIL KOTA KEDIRI 6.1 KONDISI FISIK DASAR Secara geografis, Kota Kediri terletak di antara 111,05 derajat-112,03 derajat Bujur Timur dan 7,45 derajat- 7,55 derajat Lintang Selatan dengan luas 63,404 km2. Dari aspek topografi, Kota Kediri terletak pada ketinggian rata-rata 67 m diatas permukaan laut, dengan tingkat kemiringan 0- 40%. Secara administratif, Kota Kediri terbagi menjadi 3 Kecamatan, yaitu Kecamatan Mojoroto, Kecamatan Kota dan Kecamatan Pesantren dan terdiri dari 46 Kelurahan, berada di tengah wilayah Kabupaten Kediri dengan batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Utara : Kec. Gampengrejo dan Kec. Grogol Sebelah Selatan : Kec. Kandat, Kec. Ngadiluwih, dan Kec. Ringin Rejo Sebelah Timur : Kec. Wates dan Kec. Gurah Sebelah Barat : Kec. Grogol dan Kec. Semen Wilayah Kota Kediri, secara administratif terbagi menjadi 3 wilayah kecamatan, yaitu : 1. Kecamatan Kota, dengan luas wilayah 14,900 Km² terdiri dari 17 Kelurahan 2. Kecamatan Pesantren, dengan luas wilayah 23,903 Km² tediri dari 15 Kelurahan 3. Kecamatan Mojoroto, dengan luas wilayah 24,601 Km² tediri dari 14 Kelurahan Tabel 6.1 Luas Wilayah Berdasarkan Kecamatan dan Kelurahan Kota Kediri Tahun 2013 KECAMATAN KELURAHAN LUAS ( KM² ) MOJOROTO Pojok 3,212 Campurejo 1,504 Tamanan 1,079 Banjarmlati 1,133 Bandar Kidul 1,736 Lirboyo 1,113 Bandar Lor 1,386 Mojoroto 2,429 Sukorame 3,675

Embed Size (px)

Transcript of 6.1 KONDISI FISIK DASAR

VI-1
6.1 KONDISI FISIK DASAR
Secara geografis, Kota Kediri terletak di antara 111,05 derajat-112,03 derajat Bujur Timur
dan 7,45 derajat- 7,55 derajat Lintang Selatan dengan luas 63,404 km2. Dari aspek topografi, Kota
Kediri terletak pada ketinggian rata-rata 67 m diatas permukaan laut, dengan tingkat kemiringan 0-
40%. Secara administratif, Kota Kediri terbagi menjadi 3 Kecamatan, yaitu Kecamatan Mojoroto,
Kecamatan Kota dan Kecamatan Pesantren dan terdiri dari 46 Kelurahan, berada di tengah wilayah
Kabupaten Kediri dengan batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kec. Gampengrejo dan Kec. Grogol
Sebelah Selatan : Kec. Kandat, Kec. Ngadiluwih, dan Kec. Ringin Rejo
Sebelah Timur : Kec. Wates dan Kec. Gurah
Sebelah Barat : Kec. Grogol dan Kec. Semen
Wilayah Kota Kediri, secara administratif terbagi menjadi 3 wilayah kecamatan, yaitu :
1. Kecamatan Kota, dengan luas wilayah 14,900 Km² terdiri dari 17 Kelurahan
2. Kecamatan Pesantren, dengan luas wilayah 23,903 Km² tediri dari 15 Kelurahan
3. Kecamatan Mojoroto, dengan luas wilayah 24,601 Km² tediri dari 14 Kelurahan
Tabel 6.1
Luas Wilayah Berdasarkan Kecamatan dan Kelurahan Kota Kediri Tahun 2013
KECAMATAN KELURAHAN LUAS ( KM² )
MOJOROTO Pojok 3,212 Campurejo 1,504 Tamanan 1,079 Banjarmlati 1,133 Bandar Kidul 1,736 Lirboyo 1,113 Bandar Lor 1,386 Mojoroto 2,429 Sukorame 3,675
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri
VI-2
Bujel 1,826 Ngampel 1,952 Gayam 1,319 Mrican 1,418 Dermo 0,819
JUMLAH 24,601 KOTA Manisrenggo 1,764
Rejomulyo 1,670 Ngronggo 2,585 Kaliombo 0,958 Kampungdalem 0,332 Setonopande 0,383 Ringinanom 0,050 Pakelan 0,214 Setonogedong 0,059 Kemasan 0,228 Jagalan 0,043 Banjaran 1,209 Ngadirejo 1,470 Dandangan 1,100 Balowerti 0,830 Pocanan 0,214 Semampir 1,791
JUMLAH 14,900 PESANTREN Blabak 3,354
Bawang 3,449 Betet 1,691 Tosaren 1,361 Banaran 0,974 Ngletih 1,237 Tempurejo 1,864 Ketami 1,894 Pesantren 1,356 Bangsal 1,029 Burengan 1,283 Tinalan 0,926 Pakunden 1,024 Singonegaran 0,99 Jamsaren 1,471
JUMLAH 23,903 Sumber : Kota Kediri Dalam Angka 2013
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri
VI-3
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri
VI-4
VI-5
6.2 DEMOGRAFI (KEPENDUDUKAN)
6.2.1 Jumlah Penduduk
Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Kediri, per September 2014
jumlah penduduk Kota Kediri adalah sebesar 279.245 jiwa. Berdasarkan data demografi di atas,
Kota Kediri dapat diklasifikasikan dalam kelompok kota sedang, dimana menurut kriteria BPS
mengenai kelas kota, kota sedang adalah kota dengan jumlah penduduk antara 100.000 - 500.000
jiwa. Jumlah penduduk Kota Kediri per Kelurahan Tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel 3.9.
Tabel 6.2
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kepadatan Penduduk Kota Kediri Tahun 2014
No Kelurahan Laki-Laki Perempuan Jumlah Luas Wilayah
(km2) Kepadatan (jiwa/km2)
Kecamatan Mojoroto 1 Pojok 5.334 5.212 10.546 5,154 2.046 2 Campurejo 3.561 3.625 7.186 1,410 5.098 3 Tamanan 2.222 2.058 4.280 1,078 3.972 4 Banjarmlati 3.006 2.835 5.841 0,955 6.119 5 Bandar Kidul 5.208 5.102 10.310 1,300 7.931 6 Lirboyo 5.171 3.333 8.504 1,038 8.193 7 Bandar Lor 5.589 5.719 11.308 1,114 10.155 8 Mojoroto 6.827 7.014 13.841 2,130 6.498 9 Sukorame 4.057 4.092 8.149 4,302 1.894
10 Bujel 3.544 3.526 7.070 1,590 4.447 11 Ngampel 2.929 2.874 5.803 1,469 3.951 12 Gayam 2.010 1.935 3.945 1,296 3.044 13 Mrican 3.026 3.036 6.062 1,109 5.465 14 Dermo 2.099 2.167 4.266 0,658 6.484
Jumlah 54.583 52.528 107.111 24,60 4.354 Kecamatan Kota
1 Manisrenggo 1.787 1.736 3.523 1,764 1.997 2 Rejomulyo 2.738 2.638 5.376 1,670 3.219 3 Ngronggo 6.264 6.404 12.668 2,585 4.901 4 Kaliombo 3.631 3.647 7.278 0,958 7.597 5 Kampung Dalem 1.895 1.853 3.748 0,332 11.289 6 Setonopande 2.671 2.741 5.412 0,383 14.131 7 Ringinanom 691 675 1.366 0,050 27.320 8 Pakelan 1.262 1.459 2.721 0,214 12.715 9 Setono Gedong 501 496 997 0,059 16.898
10 Kemasan 892 930 1.822 0,228 7.991 11 Jagalan 791 840 1.631 0,043 37.930 12 Banjaran 4.657 4.685 9.342 1,209 7.727
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri
VI-6
(km2) Kepadatan (jiwa/km2)
13 Ngadirejo 5.101 5.200 10.301 1,470 7.007 14 Dandangan 3.193 3.355 6.548 1,100 5.953 15 Balowerti 3.490 3.575 7.065 0,830 8.512 16 Pocanan 693 759 1.452 0,214 6.785 17 Semampir 4.002 4.059 8.061 1,791 4.501
Jumlah 44.259 45.052 89.311 14,90 5.994 Kecamatan Pesantren
1 Blabak 3.134 2.990 6.124 3,354 1.826 2 Bawang 2.806 2.672 5.478 3,449 1.588 3 Betet 2.421 2.398 4.819 1,691 2.850 4 Tosaren 4.091 4.057 8.148 1,361 5.987 5 Banaran 2.296 2.238 4.534 0,974 4.655 6 Ngletih 1.050 1.019 2.069 1,237 1.673 7 Tempurejo 2.307 2.350 4.657 1,864 2.498 8 Ketami 1.843 1.850 3.693 1,894 1.950 9 Pesantren 2.759 2.814 5.573 1,356 4.110
10 Bangsal 2.994 3.012 6.006 1,029 5.837 11 Burengan 3.583 3.565 7.148 1,283 5.571 12 Tinalan 3.157 3.111 6.268 0,926 6.769 13 Pakunden 2.961 2.937 5.898 1,024 5.760 14 Singonegaran 3.381 3.551 6.932 0,990 7.002 15 Jamsaren 2.745 2.731 5.476 1,471 3.723
Jumlah 41.528 41.295 82.823 23,90 3.465 Total Kota Kediri 140.370 138.875 279.245 63,40 4.404
Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Kediri, 2014
Jumlah penduduk Kota Kediri mulai tahun 2005–2014 tertera pada Tabel 6.3.
Perkembangan penduduk Kota Kediri dari tahun ke tahun selama kurun waktu 2005-2014
mengalami fluktuasi. Peningkatan jumlah penduduk tertinggi terjadi pada tahun 2008 yaitu
mencapai14,55%. Meningkatnya pertumbuhan penduduk pada tahun tersebut lebihbanyak
disebabkan karena faktor urbanisasi, dengan amenity yang dimiliki oleh Kota Kediri khususnya
dalam pemberian layanan kebutuhan dasar masyarakat yaitu peningkatan kualitas derajat
kesehatan dan layanan pendidikan yang secara tidak langsung telah mendorong arus urbanisasi
penduduk ke Kota Kediri.
Pada tahun 2012 terjadi penurunan jumlah penduduk yang cukup besar. Hal ini dikarenakan
adanya penertiban pendataan kependudukan secara elektronik yang memungkinkan tertib
pendataan, sehingga tidak terdapat adanya data ganda kependudukan sebagaimana yang terjadi
pada tahun-tahun sebelumnya. Selanjutnya pada tahun 2013 dan 2014 jumlah penduduk mengalami
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri
VI-7
peningkatan karena faktor kelahiran dan mutasi penduduk dari luar daerah. Rata – rata prosentase
laju pertumbuhan penduduk di Kota Kediri per tahun pada tahun 2005 - 2014 adalah sebesar 1,9%.
Tabel 6.3
No Tahun Kecamatan
2 2006 86.303 85.349 69.654 241.306 0,02
3 2007 93.010 84.321 71.420 248.751 3,09
4 2008 109.558 92.262 83.118 284.938 14,55
5 2009 115.031 96.101 86.829 297.961 4,57
6 2010 110.183 96.349 84.459 290.991 -2,34
7 2011 115.048 98.703 88.921 302.672 4,01
8 2012 99.624 84.942 75.731 260.297 -14,00
9 2013 102.505 85.766 79.039 267.310 2,69
10 2014 107.111 89.311 82.823 279.245 4,46
Rata-rata laju pertumbuhan/tahun 1,90
Sumber: Kota Kediri Dalam Angka, 2014; Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Kediri, 2014
6.2.2 Komposisi Penduduk
yang umumnya berdasarkan usia dan jenis kelamin penduduk. Berdasarkan jenis kelamin,
komposisi penduduk Kota Kediripada tahun 2014 terdapat pada Tabel 6.2. Berdasarkan Tabel 6.2
diketahui bahwa jumlah penduduk Kota Kediri pada tahun 2014 terdiri 140.370 jiwa penduduk laki –
laki dan 138.875 penduduk perempuan. Berdasarkan angka sex ratio, yaitu ratio atau perbandingan
jumlah penduduk laki-laki terhadap perempuan dikali 100. Angka sex ratio penduduk Kota Kediri
pada tahun 2014 adalah 101,1%.
6.2.3 Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk adalah banyaknya penduduk yang menempati sejumlah luasan
wilayah. Kepadatan penduduk yang digunakan adalah kepadatan penduduk yang dihitung
berdasarkan jumlah penduduk per luasan lahan terbangun pada tiap distrik di Kota Kediri.
Kepadatan penduduk per kelurahan di Kota Kediri pada tahun 2014 tertera pada Tabel 6.2.
Berdasarkan Tabel 6.2 diketahui bahwa tingkat kepadatan penduduk terendah berada di
Kecamatan Pesantren (3.465 jiwa/km2), kemudian sedikit lebih padat berada di Kecamatan Mojoroto
(4.354 jiwa/km2), dan kepadatan tertinggi berada di Kecamatan Kota (5.994 jiwa/km2). Kepadatan
penduduk di Kecamatan Kota yang lebih tinggi dibanding dua kecamatan lainnya disebabkan karena
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri
VI-8
kawasan Kecamatan Kota merupakan pusat perdagangan dan jasa yang ada di Kota Kediri. Untuk
terus mendorong pemerataan perkembangan laju pertumbuhan ekonomi dan pembangunan,
Pemerintah Kota Kediri telah melakukan upaya-upaya penyebaran pusat-pusat pertumbuhan
ekonomi baru di sejumlah kawasan.
Gambar 3.12. Demografi Kota Kediri
GENDER
VI-9
Ditinjau dari struktur umurnya, penduduk Kota Kediri tergolong penduduk “menengah”
(intermediate). Hal ini diperlihatkan oleh panjang batang piramida untuk kelompok umur 25-29, 30-
34 dan 35-39 tahun yang lebih panjang dari kelompok umur lainnya, khususnya pada kelompok
umur 30-34. Jumlah penduduk usia produktif (usia 15 – 64 tahun) Kota Kediri pada tahun 2014 relatif
tinggi yaitu sekitar 70,08% (195.702 jiwa) dibandingkan dengan besaran penduduk pada usia 0-14
tahun dan 65 tahun ke atas yang hanya 7,06% (63.829 jiwa) dan 22,86% (19.714 jiwa). Tingginya
jumlah penduduk usia produktif Kota Kediri ini tentu menjadi modal dasar pembangunan di Kota
Kediri. Piramida penduduk Kota Kediri Tahun 2014 dapat dilihat pada Gambar 3.13.
Gambar 3.13. Piramida Penduduk Kota Kediri Tahun 2014
6.2.5 Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan merupakan salah satu indikator utama ukuran kualitas manusia.
Semakin tinggi tingkat pendidikan rata-rata penduduk Kota Kediri mencerminkan semakin tingginya
kualitas manusia di Kota Kediri. Tingkat pendidikan penduduk terbesar di Kota Kediri pada tahun
2012 adalah setingkat SLTA. Salah satu unsur data indeks pendidikan tersebut menunjukkan bahwa
kualitas manusia di Kota Kediri sudah relatif baik yang bisa menjadi modal utama pelaksanaan
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri
VI-10
dapat dilihat pada Tabel 3.11.
Tabel 3.11. Penduduk Kota Kediri Berdasarkan Tingkat Pendidikan
NO. JENJANG PENDIDIKAN JUMLAH
1 Strata III 52
2 Strata II 1.485
4 Akademi/Diploma III/Sarjana Muda 5.038
5 Diploma I / II 2.606
6 SLTA / Sederajat 90.493
7 SLTP / Sederajat 49.611
9 Belum Tamat SD / Sederajat 31.988
10 Tidak / Belum Sekolah 49.146
JUMLAH 312.331
6.2.6 Ketenagakerjaan
Penduduk usia kerja adalah penduduk yang produktif pada usia 15 tahun ke atas sedangkan
angkatan kerja merupakan penduduk usia kerja yang bekerja atau punya pekerjaan namun
sementara tidak bekerja. Jumlah angkatan kerja ini akan terukur dalam tingkat partisipasi angkatan
kerja (TPAK) yang merupakan perbandingan jumlah penduduk usia kerja yang bekerja dan
pengangguran terhadap jumlah penduduk usia kerja.
Kondisi ketenagakerjaan Kota Kediri dan jumlah pencari kerja di Kota Kediri menurut
pendidikannya dapat dilihat pada Tabel 3.12 danTabel 3.13. Jumlah pencari kerja pada tahun 2012
yang tercatat pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Pemerintah Kota Kediri bila dirinci menurut
jenjang pendidikan yang ditamatkan terbanyak adalah tamat SMA mencapai 704 orang, sedangkan
yang paling rendah adalah tamat SD sebanyak 7 orang (yang tidak tamat SD nihil). Sedangkan
penempatan kerja pada tahun 2012, lulusan SMA paling banyak diterima kerja yaitu sebanyak 290
orang atau sebesar 73,79% dan lulusan Perguruan Tinggi yang diterima kerja sebanyak 61 orang
atau sebesar 15,52%.
JENIS DATA 2010 2011 2012
Penduduk Usia Kerja 220.668 212.828 207.065
Angkatan Kerja 134.276 139.756 138.590
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 60,85% 65,67% 66,93%
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri
VI-11
Pencari Kerja Terdaftar 2.244 1.368 1.225
Penempatan 691 366 393
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) (%) 9,09 8,47 7,85
Upah Minimum Kota (UMK) (Rp) 906.000 975.000 1.037.500
Sumber: Kota Kediri dalam Angka 2013, BPS Kota Kediri, 2014
Tabel 3.13. Banyaknya Pencari Kerja Menurut Jenis Jenis Pendidikan yang Ditamatkan di
Kota Kediri Tahun 2012
No Jenjang Pendidikan Pencari Kerja Penempatan
1. Tidak Tamat SD - - 2. Tamat SD 7 6 3. Tamat SMP 54 36 4. Tamat SMA 704 290 5. Tamat Perguruan Tinggi 460 61
Jumlah 1225 393 Sumber: Kota Kediri dalam Angka 2013, BPS Kota Kediri, 2014
6.3 KONDISI TOPOGRAFI
Kota ini berjarak ±128 km dari Surabaya, Ibu Kota Provinsi Jawa Timur. Dari aspek
topografi, Kota Kediri terletak pada ketinggian rata-rata 67 m diatas permukaan laut, dengan tingkat
kemiringan 0-40%.
Struktur wilayah Kota Kediri terbelah menjadi 2 bagian oleh sungai Brantas, yaitu sebelah
timur dan barat sungai. Wilayah dataran rendah terletak di bagian timur sungai, meliputi Kec. Kota
dan Kec. Pesantren, sedangkan dataran tinggi terletak pada bagian barat sungai yaitu Kec. Mojoroto
yang mana di bagian barat sungai ini merupakan lahan kurang subur yang sebagian masuk
kawasan lereng Gunung Klotok (472 m) dan Gunung Maskumambang (300 m).
Berdasarkan topografinya Kota kediri dapat dibagi dalam 4 golongan, yaitu :
Ketinggian 0 meter – 100 meter dpl membentang seluas 32,42 % dari luas wilayah;
Ketinggian diatas 100 meter – 500 meter dpl memebentang seluas 53,83 % dari luas wilayah;
Ketinggian diatas 500 meter – 1.000 meter dpl memebentang seluas 9,98 % dari luas wilayah;
Ketinggian diatas 1000 meter dpl memebentang seluas 3,73 % dari luas wilayah.
Tabel 6.3
VI-12
JUMLAH 46 85 308 1.356
Sumber : BPS Kota Kediri Dalam Angka 2007
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri
VI-13
VI-14
VI-15
VI-16
Kemiringan tanah sangat berpengaruh terhadap jenis penggunaan lahan yang mungkin ada.
Secara umum kita mengenal empat jenis tingkat kemiringan lahan yaitu datar, bergelombang, agak
curam dan sangat curam. Lahan datar dapat digunakan untuk penggunaan lahan jenis apapun,
sedangkan lahan dengan kemiringan yang sangat curam hanya digunakan untuk kawasan lindung
saja. Kemiringan tanah rata-rata di wilayah Kota Kediri dapat dibagi 4 kelas, yaitu :
Tanah datar dengan kemiringan antara 0 % - 2 % seluas 58,66 % dari luas wilayah;
Tanah agak miring dengan kemiringan diatas 2 % - 15 % seluas 21,13 % dari luas wilayah;
Tanah kemiringan diatas 15 % - 40 % seluas 6,33 % dari luas wilayah;
Tanah terjal dengan kemiringan diatas 40 % seluas 13, 88 dari luas wilayah.
Untuk sebaran luasannya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 6.4
(Ha) 0-2% 2-15% 15-40% 40%
Kecamatan Mojoroto 1 Pojok 134,93 207,13 48,56 124,63 515,25 2 Campurejo 140,96 - - - 140,96 3 Tamanan 107,76 - - - 107,76 4 Banjarmlati 95,46 - - - 95,46 5 Bandar Kidul 129,99 - - - 129,99 6 Lirboyo 103,80 - - - 103,80 7 Bandar Lor 111,35 - - - 111,35 8 Mojoroto 213,00 - - - 213,00 9 Sukorame 226,00 81,62 77,66 44,94 430,22
10 Bujel 159,00 - - - 159,00 11 Ngampel 146,88 - - - 146,88 12 Gayam 129,63 - - - 129,63 13 Mrican 110,93 - - - 110,93 14 Dermo 65,79 - - - 65,79 Jumlah 1.875,46 288,75 126,22 169,57 2.460,00
Kecamatan Kota 1 Manisrenggo 186,50 - - - 186,50 2 Rejomulyo 182,00 - - - 182,00 3 Ngronggo 235,00 - - - 235,00 4 Kaliombo 100,80 - - - 100,80 5 Kampungdalem 29,50 - - - 29,50 6 Setonopande 38,20 - - - 38,20 7 Ringinanom 4,50 - - - 4,50 8 Pakelan 19,40 - - - 19,40 9 Setonogedong 6,00 - - - 6,00
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri
VI-17
10 Kemasan 15,60 - - - 15,60 11 Jagalan 14,30 - - - 14,30 12 Banjaran 126,00 - - - 126,00 13 Ngadirejo 152,30 - - - 152,30 14 Dandangan 113,00 - - - 113,00 15 Balowerti 83,00 - - - 83,00 16 Pocanan 19,20 - - - 19,20 17 Semampir 164,70 - - - 164,70 Jumlah 1.490,00 - - - 1.490,00
Kecamatan Pesantren 1 Blabak 353,10 - - - 353,10 2 Bawang 357,40 - - - 357,40 3 Betet 178,20 - - - 178,20 4 Tosaren 142,40 - - - 142,40 5 Banaran 92,40 - - - 92,40 6 Ngletih 130,40 - - - 130,40 7 Tempurejo 196,30 - - - 196,30 8 Ketami 149,60 - - - 149,60 9 Pesantren 143,00 - - - 143,00
10 Bangsal 135,20 - - - 135,20 11 Burengan 103,00 - - - 103,00 12 Tinalan 92,60 - - - 92,60 13 Pakunden 102,40 - - - 102,40 14 Singonegaran 99,00 - - - 99,00 15 Jamsaren 115,00 - - - 115,00
Total 2.390,00 - - - 2.390,00 Sumber: Kota Kediri dalam Angka 2014, BPS Kota Kediri, 2014
Dari Kondisi Kemiringan yang beragam maka akan muncul penggunaan lahan yang sangat
kompleks. Mulai dari kawasan lindung sampai dengan permukiman dan penggunan lahan lainnya.
Dengan kemiringan 0 – 2 % digunakan untuk kawasan permukiman atau perkotaan, 2 – 15 %
digunakan untuk berbagai fasilitas, 15 – 40 % digunakan sebagai kawasan lindung lainnya
sedangkan > 40 % mutlak digunakan sebagai kawasan lindung dan tidak boleh boleh ada bangunan
di atasnya.
Melihat kondisi kelerengan dengan luasan tingkat kemiringan > 40 % sangat besar dan
terdapatnya gunung berapi dengan tingkat kesuburan yang baik maka banyak penduduk yang
mengoptimalkan penggunaan tanah disekitarnya untuk lahan pertanian dan perkebunan sebagai
mata pencaharian utam penduduk disekitarnya.
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri
VI-18
6.3.1 Jenis dan Kedalaman Efektif Tanah
Jenis tanah yang terdapat di suatu tempat dapat mempengaruhi jenis penggunaan lahan
yang mungkin diusahakan diatasnya. Ditinjau dari jenis tanahnya, Kota Kediri dapat dibagi menjadi 4
golongan, yaitu :
Regosol coklat kekelabuan seluas 77.397 Ha atau 55,84 % merupakan jenis tanah yang
sebaian besar ada di wilayah Kota Kediri tersebar di kecamatan Kepung, Puncu, Ngancar,
Plosoklaten, Wates, Gurah, Mojoroto, Kandangan, Kandat, Kras Papar, Purwoasri, Pagu,
Plemahan, Kunjang dan Gampengrejo.
Aluvial kelabu coklat seluas 28.178 Ha atau 20,33 % merupakan jenis tanah yang dijumpai di
Kecamatan Ngadiluwih, Kras, Semen, Mojo, Grogol, Papar, Tarokan dan Kandangan.
Andosol coklat kuning, regosol coklat kuning, litosol seluas 4.408 Ha atau 3 %, dijumpai
didaerah ketinggian diatas 1000 dpl seperti Kecamatan Kandangan, Grogol, Semen dan Mojo.
Mideterania coklat merah, grumosil kelabu seluas 13.556 Ha atau 9,78 % terdapat di
Kecamatan Mojo, Semen, Grogol, Tarokan, Plemahan, Mojoroto dan Kunjang.
Luasan menurut jenis tanahnya secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 6.5
3 Andosol 4.684 3.379387
5 Litosol 16.007 11.54865
Keterangan kondisi tanah :
Tanah Regosol coklat kelabu merupakan tanah dengan bahan induk abu/ pasir vulkan masam
yang bertekstur kasar dengan kadar pasir lebih dari 60%. Tanha ini sesuai untuk pengunaan
hutan primer dan sekunder, semak belukar, palawija dan rerumputan;
Tanah Alluvial kelabu coklat merupakan tanah mempunyai bahan induk endapan liat yang
berasal dari endapan baru, berlapis-lapis, bahan organik jumlahnya tidak teratur kedalamannya.
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri
VI-19
Tanah jenis ini cukup sesuai sampai sangat sesuai untuk penggunaan padi tadah hujan dan
padi sawah, kebun pekarangandan rumput, tebu, kopi, dan karet;
Tanah Andosol merupakan tanah yang umumnya berwarna hitam yang mempunyai horison
kambik banyak mengandung bahan amorf atau lebih dari 60% terdiri dari abu vulkanik vitrik
cinders atau bahan pyroklastik;
Tanah Gromosol adalah tanah dengan kadar liat lebih dari 30% bersifat mengembang dan
mengerut, jika musim kering tanah keras dan retak-retak karena mengerut, kalau basah lengket
atau mengembang. Tanah ini seseuai untuk penggunaan vegetasi campuran;
Tanah Litosol merupakan tanah mineral yang ketebalannya 20 cm atau kurang, dibawahnya
terdapat batuan keras yang terpadu.
Dengan jenis-jenis tanah tersebut diatas Kota Kediri mempunyai Kedalaman efektif tanah
yang berfariasi yaitu lebih dari 90 cm, 90 sampai 60 cm, 60 sampai 30 cm dan kurang dari 30 cm.
Karakteristik wilayah Kota Kediri menurut kondisi menurut kondisi geologi dibagi menjadi 3
daerah yaitu :
Bagian barat sungai Brantas merupakan perbukitan lereng Gunung Wilis dan Gunung Klotok
sebagian besar merupakan daearah yang kurang subur,
Bagian tengah merupakan dataran rendah yang sangat subur melintas Sungai Brantas dari
selatan ke utara yang membelah wilayah Kota Kediri,
Bagian timur merupakan perbukitan yang membentang dari Gunung Argowayang dibagian
Utara dan Gunung Kelud dibagian Selatan.
6.3.2 Klimatologi
Kondisi klimatologi di Kota Kediri dapat diindikasikan pada 3 variabel yaitu:
Curah Hujan
Curah hujan merupakan salah satu indikasi wilayah untuk mengetahui kondisi tanah suatu
wilayah. Keadaan cuaca ini mempengaruhi semua kegiatan pembangunan.
Intensitas hujan
Intensitas hujan adalah nilai perbandingan anatara cutah hujan dengan hari hujan (Tahunan
dan bulanan). Nilai intensitas hujan akan mempengaruhi pembagian wilayah untuk kawasan
lindung dan budidaya, karena nilai intensitas hujan mempengaruhi kemampuan daya dukung
tanah apabila untuk kegiatan budidaya.
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri
VI-20
Pada tahun 2013 jumlah hari hujan di Kota Kediri menjadi 114 hari, lebih tinggi dibanding
tahun sebelumnya yang sebesar 79 hari. Disamping itu curah hujan mengalami peningkatan dari
2.149 mm pada tahun 2012 menjadi 2.782 mm pada tahun 2013.
Pada tahun 2013 jumlah curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari sebesar 510 mm
dan bulan Pebruari sebesar 349 mm, sedangkan pada dua tahun sebelumnya (tahun 2012 dan
tahun 2011) curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari 2012 dan Maret 2011 masing-masing
572 mm dan 604 mm. Pada tahun 2013 hujan tidak terjadi pada bulan Agustus s.d. September, dan
pada tahun 2012 hujan tidak terjadi pada bulan Juli s.d. September, sedangkan pada tahun 2011
hujan tidak terjadi pada bulan Juni s.d. September 2010.
Tabel 6.6
Jumlah Hari Hujan, Curah Hujan dan rata-rata Curah Hujan Kota Kediri Tahun 2011-2013
Bulan Rata-rata Hari Hujan
Rata-rata Curah Hujan (mm)
2011 2012 2013 Mojoroto Kota Pesantren 2011 2012 2013 Januari 15 23 19 820 410 301 554 572 510 Pebruari 15 6 15 361 451 236 455 166 349 Maret 18 12 12 306 196 217 604 295 240 April 15 12 10 292 302 239 267 415 278 Mei 9 4 11 190 170 306 276 116 222 Juni 0 1 11 343 296 357 0 5 332 Juli 0 0 6 164 123 116 0 0 134 Agustus 0 0 0 0 0 0 0 0 0 September 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Oktober 2 1 4 158 41 45 66 6 81 November 9 7 10 413 255 234 202 184 301 Desember 11 13 16 332 273 401 273 390 335 Jumlah 94 79 114 3.379 2.517 2.452 2.697 2.149 2.782
Sumber: Kota Kediri Dalam Angka, 2013, BPS Kota Kediri, 2014
6.3.3 Hidrologi
Kondisi hidrologi di Kota Kediri selain sangat dipengaruhi oleh keadaan curah dan hari hujan
yang merupakan aspek klimatologis juga sangat ditentukan oleh keberadaan sumber air dan sungai
yang melintasi wilayah Kota ini.
Secara keseluruhan terdapat 7 (tujuh) sungai yang mengalir di Kota Kediri. Dari tujuh sungai
tersebut yang terbesar adalah Sungai Brantas. Sungai Brantas membentang di tengah-tengah Kota
Kediri dan mengalir dari arah selatan ke arah utara, sehingga seolah-olah membelah Kota Kediri
menjadi wilayah barat (Kecamatan Mojoroto) dan wilayah timur (Kecamatan Kota dan Kecamatan
Pesantren).
VI-21
No Nama Sungai Panjang (Km) Debit (m3/dt)
Maks Min 1 Kresek 9,00 40 0,1
2 Parang 7,50 10 0,01
3 Kedak 8,00 100 0,05
4 Brantas 7,00 120 0,05
5 Ngampel 4,50 8 0,01
6 Tawang 21,20 30 0,05
7 Bruno 30,25 90 0,05
Sumber: Kota Kediri dalam angka 2014, BPS Kota Kediri, 2014
Kota Kediri dilalui beberapa sungai yang mengalir menuju Sungai Brantas di Kecamatan
Kota sebagai saluran primer. Kecamatan Mojoroto memiliki banyak sumber mata air, yaitu 7 sumber
dan yang memiliki debit paling besar adalah sendang (0-60 liter/detik). Potensi ini bisa mendukung
kebutuhan air bersih penduduk sehari-hari seperti masak, cuci dan mandi.
Kecamatan Pesantren memiliki 14 sumber mata air dan yang memiliki debit paling besar
adalah mata air Banteng (10 – 112 liter/detik). Potensi ini sangat mendukung pemenuhan kebutuhan
air bersih penduduk sehari-hari seperti memasak, mencuci dan mandi. Kedalaman air sumur di
kecamatan Pesantren berkisar antara 6 – 9 meter, yang paling dangkal (6 meter) berada pada
Kelurahan Bawang, Tempurejo dan Ketami.
6.4 TATA GUNA LAHAN
Penggunaan Lahan di Kota Kediri di dominasi oleh lahan terbangun. Kota Kediri terbagi
menjadi 3 Kecamatan, yaitu Kecamatan Mojoroto, Kecamatan Kota dan kecamatan Pesantren.
Perkembangan untuk lahan terbangun belum tersebar secara merata. Dominasi penggunaan lahan
kepadatan tinggi adalah Kecamatan Kota dengan sebaran perkantoran, perdagangan jasa, industri,
pemukiman kepadatan tinggi dan wisata kota. Penggunaan lahan untuk Kecamatan Mojoroto di
dominsi oleh permukiman, persawah dan hutan. Untuk Kecamatan Kota didominasi oleh
permukiman dan persawahan. Sedangkan untuk Kecamatan Pesantren, dominasi penggunaan
lahannya adalah permukiman, persawahan, tegalan. Untuk lebih jelas mengenai kondisi
penggunaan lahan Kota Kediri, dapat dilihat pada Tabel 6.8.
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri
VI-22
No Jenis Penggunaan Lahan
4. Tanah Kosong 44,080 19,600 0,000 63,680
5. Hutan 350,360 0,000 1,200 351,560
6. Lain-Lain 192,790 116,730 187,240 496,760
Jumlah 2.460,000 1.490,000 2.390,000 6.340,000
Sumber: Kota Kediri dalam Angka Tahun 2013, BPS 2014
Penggunaan lahan utama di Kota Kediri terbagi atas pemukiman, persawahan, tegala, tanah
kosong, hutan, dan lain - lain. Secara umum, peruntukkan lahan di Kota Kediri didominasi oleh
kawasan permukiman dengan prosentase sebesar 43% atau setara dengan 2.723,2 ha sedangkan
peruntukkan lahan yang memiliki prosentase paling kecil adalah tanah kosong, yaitu sebesar 63,68
Ha atau 1%.
6.4.1 Sarana Peribadatan
Persebaran fasilitas yang ada di Kota Kediri semakin berkembang disebabkan oleh
pertumbuhan penduduk meningkat dengan asumsi Kota Kediri menjadi Kota yang paling kondusif
untuk berinvestasi dari sebuah ajang yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat dan kualitas
otonomi. Kediri menjadi rujukan para investor yang ingin menanamkan modalnya di kota yang
sedang berkembang. Pertumbuhan ekonomi di kota Kediri begitu pesat, hal ini juga didorong oleh
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri
VI-23
sifat konsumtif masyarakat Kediri. Banyaknya perguruan tinggi swasta dan pondok pesantren
menarik banyak pendatang yang secara tidak langsung ikut menggairahkan perekonomian kota ini.
Fasilitas peribadatan yang ada di Kota Kediri terdiri dari masjid, langgar, gereja, pura dan
wihara dengan distribusi yang merata pada masing-masing kecamatan. Jumlah terbesar yaitu
Masjid, langgar, dan Mushola sebesar 353 unit, mengingat mayoritas penduduk Kota Kediri adalah
beragama Islam. Adapun jumlah fasilitas peribadatan lainnya yang ada di Kota Kediri, yaitu; fasilitas
peribadatan Gereja sebanyak 36 unit, fasilitas peribadatan Pura/Vihara 8 unit. Adapun untuk
persebaran masing-masing fasilitas ibadah yang ada di Kota Kediri dapat dilihat padat tabel :
Tabel 6.9
Kecamatan Jenis Sarana Peribadatan
Masjid Musholla Gereja Pura Vihara Klenteng Kecamatan Mojoroto 69 205 8 2 0 2 Kecamatan Kota 52 124 21 - - - Kecamatan Pesantren 65 144 12 - - - Sumber : RP3KP, 2012
6.4.2 Sarana Perkantoran
wadah melaksanakan kegiatan untuk sealu berkoordinasi baik dalam instansi maupun anta instansi
dalm memajukan suatu wilayah. Kota Kediri dalam memperlancar kegiatan pembangunan dan
pelayanannya kepada mayarakat terdapat bebarapa fasilitas perkantoran yang antara lain yaitu
kantor kecamatan 3 unit, kantor Kepala Desa 37 unit, kantor pembantu Gubernur 1 unit, kantor
Pemerintahan Kota 1 unit, Untuk pendistribusiannya lebih jelas dapat dilihat pad tabel failitas
pendidikan.
Kesehatan merupakan hal yang sangat berharga bagi manusia, karenanya berbagai sarana
kesehatan yang menunjang sangat dibutuhkan oleh manusia. Saat ini berbagai sarana kesehatan
telah dibangun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, seperti rumah sakit, puskesmas, posyandu
dan sebagainya.
Sarana kesehatan yang terdapat di Kota Kediri yaitu rumah bersalin, Puskesmas,
Puskesmas, tempat praktek dokter dan tempat praktek bidan. Distribusi sarana kesehatan di Kota
Kediri dapat dilihat pada tabel berikut.
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri
VI-24
Kecamatan
Pengobatan Puskesmas
Kota 2 12 - 3 7 50 30
Pesantren 2 8 - 3 10 2 -
Sumber : RP3KP, 2012
6.4.4 Sarana Pendidikan
Pendidikan merupakan hal yang penting bagi masyarakat dan negara. Karena dengan
pendidikan dapat terbentuk manusia-manusia yang cerdas dan mampu membangun negaranya.
Saat ini berbagai jenis fasilitas pendidikan baik formal berupa sekolah ataupun non formal seperti
kursus keterampilan telah banyak ditemukan. Tujuannya tidak lain adalah untuk meningkatkan
kualitas masyarakat melalui pendidikan.
Begitu juga di Kota Kediri, menurut tabel yang ada, disana telah banyak dibangun sekolah-
sekolah yang tersebar di semua kecamatan yang ada. Jenis sarana pendidikan yang ada yaitu TK,
SD, SLTP, SMU, SMK, MI, MTs, MA dan Pesantren. Sekolah SD merupakan jenis fasilitas
pendidikan yang paling banyak dijumpai di Kota Kediri, yaitu sebanyak 140 unit dengan jumlah
terbanyak di Kecamatan Mojoroto dan Kecamatan Kota. Untuk SLTP, sebanyak 34 unit terdapat di
Kota Kediri, sedangkan SMU dan SMK 40 Unit ada di Kota Kediri dan yang paling mendominasi
fasilitas pendidikan SMU di Kecamatan Mojoroto, dan perguruan tinggi di Kota Kediri ada 7. Lebih
jelasnya mengenai jumlah sarana pendidikan menurut kecamatan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 6.11
Kecamatan Jenis Sarana Pendidikan Formal
TK SD SMP SMA SMK Perguruan
Tinggi SLB
Mojoroto 50 56 15 11 7 7 1 Kota 39 48 13 10 10 8 - Pesantren 28 36 6 2 - 2 - Sumber : RP3KP, 2012
6.4.5 Sarana Perdagangan dan Jasa
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri
VI-25
Sarana perdagangan yang terdapat di Kota Kediri berupa pasar. Sarana ini terletak merata
di Kota Kediri, paling banyak terletak di Kecamatan Mojoroto. Lebih lengkapnya mengenai
keberadaan sarana pasar Kediri menurut kecamatan dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 6.12
Kecamatan
Pasar Lingkungan
Pasar Kota
Toko Supermarket/
Bank
Mojoroto 4 - 887 21 732 4 6 Kota - 1220 17 646 18 30 Pesantren 2 3 - - 22 1 - Sumber : RP3KP, 2012
6.4.6 Sarana Olah Raga
Keberadaan fasilitas olah raga sebagai sarana dalam meningkatkan kualitas kesehatan
masyarakat di Kota Kediri berupa Lapangan sepak bola 213 unit, bulu tangkis 80 unit, lapangan
volley 327 unit, lapangan tenis16 unit, tenis meja 322 unit, lapangan basket 9 unit dan gedung olah
raga 13 unit.
6.5 SISTEM TRANSPORTASI
6.5.1 Sarana Transportasi
transportasi jalan raya dan kereta api.
A. Sarana Transportasi Jalan Raya
Dalam rangka menciptakan keterpaduan intra dan antar moda secara lancar dan tertib,
maka dibangun dan diselenggarakan terminal. Berdasarkan jenis angkutannya, di Kota Kediri
terminal dibagi menjadi 2 macam yaitu terminal penumpang dan terminal barang.
1. Terminal Penumpang
Di Kota Kediri terdapat satu terminal angkutan umum dengan tipe A, 1 sub terminal dan 8
pangkalan angkutan umum. Terminal dan sub terminal merupakan tempat pergantian bagi para
penumpang yang mau berganti angkutan untuk melanjutkan perjalanan.
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri
VI-26
No. Nama Lokasi Jenis Tipe
1 Tamanan Jl. Semeru Terminal A
2 Tempurejo Ds. Tempurejo Terminal C
3 Terminal Lama Jl. DI. Panjaitan Pangkalan
4 Selomangleng Selomangleng Pangkalan
6 Manisrenggo Pangkalan
8 Blabak Ds. Blabak Pangkalan
9 Bawang ds. Bawang Pangkalan
10 Ngronggo Jl. Kapten Tendean Pangkalan
Sumber : Penyusunan Dokumen Tataran Transportasi Lokal Kota Kediri
2. Terminal Barang
Terminal barang yang ada lebih berfungsi untuk tempat istirahat truk-truk barang. Terminal
barang berada di lahan bekas terminal lama. Lokasi terminal barang tersebut dikenal dengan nama
PPMB (Plataran Parkir Mobil Barang).
B. Sarana Transportasi Kereta Api (KA)
Jalur Kereta Api yang terdapat di wilayah Kediri merupakan jalur tunggal yang
menghubungkan Kabupaten Jombang dengan Kabupaten Blitar dan hanya terdapat 1 stasiun Kereta
Api di wilayah Kota Kediri.
6.5.2 Prasarana Transportasi
A. Prasarana Jalan
Wilayah Kediri dan sekitarnya dilalui jaringan jalan Arteri Primer dari Utara ke Sekatan yang
menghubungkan Kabupaten Jombang dan Kabupaten Tulungagung. Jaringan jalan Kolektor Primer
di wilayah Kediri menghubungkan Kabupaten Nganjuk dengan Kabupaten Blitar. Sampai saat ini
transportasi moda jalan melayani kebutuhan transportasi di Kota Kediri. Jaringan jalan yang ada
adalah Jalan Nasional, Jalan Propinsi, Jalan Kota dan Jalan Lokal.
Panjang jalan di kota Kediri pada tahun 2001 sampai dengan tahun 2007 semakin
meningkat. Selain itu juga panjang jalan yang diaspal juga semakin meningkat. Untuk kondisi jenis
permukaan dan kelas jalan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri
VI-27
Panjang Jalan Dirinci Menurut Jenis Permukaan, Kondisi dan Kelas Jalan (Km), 2006-2012
Uraian 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
I. JENIS PERMUKAAN 1. Diaspal 186,122 289,152 296,182 324,590 326.626 328.759 331.167 2. Kerikil - - - - - - - 3. Tanah - - - - - - -
4. Beton Rabat
- - - - - - -
Jumlah 186,122 289,152 296,182 324,590 326.626 328.759 331.167 II. KONDISI JALAN 1. Baik 160.111 245,867 200,596 233,705 223.195 230.500 233.009 2. Sedang 26.011 43,285 95,586 90,885 65.762 62.474 64.882 3. Rusak - - - - 33.87 32.177 30.402
4. Rusak Berat
- - - - 3,799 3.609 2.875
Jumlah 186.122 289,152 296,182 324,59 322.827 328.759 331.167 III. KELAS JALAN 1. Kelas I - - - - - - - 2. Kelas II 27,920 125,252 125,252 125,252 125.252 125.252 125.252 3. Kelas III - - - - - - - 4. Kelas III A 45,662 45,662 45,662 45,662 45.442 47.795 47.795 5. Kelas III B 46,274 46,274 46,274 49,454 50.446 50.446 50.446 6. Kelas III C 58,079 58,079 63,089 87,091 90.348 90.348 92.756 7. Kelas IV - - - - - - -
8. Tidak Dirinci
Jumlah 185.836 289,152 296,182 324,590 326.626 328.759 331.167 Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri, Tahun 2013
BAB 6
Luas Wilayah Berdasarkan Kecamatan dan Kelurahan Kota Kediri Tahun 2013
6.2 DEMOGRAFI (KEPENDUDUKAN)
Tabel 6.2
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kepadatan Penduduk Kota Kediri Tahun 2014
Tabel 6.3
6.3 KONDISI TOPOGRAFI