Komunikasi Marketing Yuda

download Komunikasi Marketing Yuda

of 2

description

Tugas IMC

Transcript of Komunikasi Marketing Yuda

Setiap hari kita berinteraksi dengan orang lain. Kita bertatap muka, berkomunikasi, bertukar informasi dengan banyak orang. Setiap hari juga kita melihat orang-orang bekerja, menawarkan sesuatu, berjualan, membantu orang lain, baik dalam hal memenuhi kebutuhan hidupnya maupun menyelesaikan permasalahan-permasalahannya. Banyak yang tidak menyadari bahwa setiap hari kita melakukan aktivitas yang berhubungan dengan tukar-menukar barang atau jasa. Seorang pedagang sayur menukarkan sayurannya dengan sejumlah uang dari para pembeli. Seorang penjual sepeda motor menukarkan sepeda motornya dengan sejumlah uang dari para pembeli. Seorang penjahit menukarkan kemampuan menjahitnya dengan sejumlah uang dari para pelanggannya. Seorang dokter pun menukarkan kemampuannya dengan sejumlah uang dari para pasiennya. Setiap hari, banyak kita temui orang-orang yang berjualan..bahkan mungkin diantara kita pun ada yang berjualan..baik berjualan barang maupun jasa..baik dilakukan secara offline maupun online.Pekerjaan apapun yang berhubungan dengan melayani orang lain, menyediakan apa yang dibutuhkan orang lain, kemudian dipertukarkan dengan sejumlah uang sebenarnya bisa dikategorikan sebagai aktivitas berjualan. Namun, tidak semua orang menyadari hal tersebut, terlebih lagi tidak semua orang nyaman mengaitkan pekerjaan mereka dengan istilah berjualan. Hal tersebut tentu tidak bisa disalahkan, itu menjadi hak setiap orang dalam mengintepretasikan makna terhadap pekerjaan masing-masing. Hanya saja, saya ingin membawa konsep berjualan ini menjadi sesuatu yang sederhana, yang semua orang bisa lakukan, bahkan banyak orang sudah melakukannya tanpa menyadarinya. Berjualan bukan hanya dilakukan oleh para penjual, tapi oleh banyak orang yang sudah bekerja. Ketika konsep berjualan itu disadari sebagai bagian dari aktivitas pekerjaan, konsep itu akhirnya menjadi lebih mudah diterima, menjadi lebih menarik, dan mudah untuk dijalankan. Sehingga, resistensi yang mungkin selama ini ada, bisa berkurang sedikit demi sedikit.

Setiap hari kita berinteraksi dengan orang lain. Kita bertatap muka, berkomunikasi, bertukar informasi dengan banyak orang. Setiap hari juga kita melihat orang-orang bekerja, menawarkan sesuatu, berjualan, membantu orang lain, baik dalam hal memenuhi kebutuhan hidupnya maupun menyelesaikan permasalahan-permasalahannya. Banyak yang tidak menyadari bahwa setiap hari kita melakukan aktivitas yang berhubungan dengan tukar-menukar barang atau jasa. Itu semua berhubungan dengan satu hal penting, yaitu KOMUNIKASI. Komunikasi adalah salah satu unsur vital yang terkandung dalam definisi marketing atau pemasaran. Dengan komunikasi, banyak hubungan bisa terjalin, banyak manfaat dari barang atau jasa bisa tersebar dan sampai kepada yang membutuhkan, banyak ide bisa tersalurkan, dan banyak hal-hal positif yang bisa terbentuk dengan adanya komunikasi yang baik. Namun, komunikasi yang salah bisa menyebabkan hal-hal yang sebaliknya.Hal terpenting dalam komunikasi sebenarnya bukan pada strategi bicaranya. Itu juga sebenarnya adalah hal yang penting, tapi bukan yang terpenting. Kebanyakan komunikasi yang gagal bermula karena kita SAMA-SAMA BICARA, menyampaikan ide, gagasan, kelebihan kita, kelebihan produk atau jasa yang kita tawarkan, curahan hati kita, keluhan kita, dsb. Tidak ada yang mendengarkan! Kunci komunikasi justru pada MENDENGARKAN dengan penuh perhatian, bukan BERBICARANYA. Bila kita memahami apa yang dibutuhkan seseorang, atau apa yang sedang terjadi dalam diri seseorang melalui proses mendengarkan yang penuh perhatian, kita akan tahu APA YANG PERLU KITA BICARAKAN. Sehingga, apa yang kita ungkapkan adalah hal yang penting dan tepat sasaran dalam menyelesaikan PERMASALAHAN yang sedang dihadapi.Orientasi komunikasi seperti ini bukan pada diri kita sendiri, tapi pada orang yang sedang berkomunikasi dengan kita. Dalam marketing, bisa dikatakan dengan istilah CUSTOMER ORIENTED. Dengan memahami customer, kita akan tahu apa yang perlu kita lakukan untuk menyelesaikan permasalahannya. Kita akan terpacu untuk menciptakan sesuatu yang menunjang dalam pemenuhan kebutuhan atau keinginan orang yang kita ajak bicara.Inilah juga yang membedakan konsep selling dan marketing, sales dan marketer. Semua marketer adalah penjual, tapi tidak semua penjual adalah marketer. Sales menekankan pada aspek bagaimana sebuah produk atau jasa bisa terjual, sedangkan marketer berpikir bagaimana produk atau jasa ini bisa menyelesaikan permasalahan orang lain. Sales berpikir profit dalam penjualan itu penting, sehingga harus bisa menjual produk atau jasa dalam jumlah besar kepada konsumen. Marketer berpikir profit itu penting dan harus berkelanjutan, sehingga dibutuhkan hubungan yang baik dengan konsumen. Sales berorientasi transaksi, marketer berorientasi relation atau hubungan. Sales mengandalkan kemampuannya BERBICARA, sedangkan marketer mengandalkan kemampuan MENDENGARKANNYA sebelum bicara. Tidak semua orang suka dijuali, ditawarkan produk atau jasa tertentu, kemudian diminta untuk membeli atau mengeluarkan sejumlah uang tertentu, tapi semua orang suka DIBANTU untuk menyelesaikan masalah-masalahnya. Itu konsep yang paling penting untuk memahami marketing. Dan semua konsep-konsep marketing membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan MEMBANTU orang lain memenuhi kebutuhan dan menyelesaikan permasalahan-permasalahannya, bukan menjejalinya dengan produk atau jasa yang belum tentu mereka butuhkan.

Marketing is not only about selling..its about building a good relationship