Komunikasi 1

2
http://moredelicious.blogspot.com/2010/08/komunikasi-matematika-1.html Hm, menyusun skripsi terkait kemampuan komunikasi matematika membuat saya banyak membaca buku dan artikel mengenai komunikasi matematika. Wkwkw... :)) ya iya laah... Jadi, saya ingin sedikit berbagi tentang komunikasi matematika ini. NCTM (National Council of Teachers of Mathematics) menetapkan communication sebagai salah satu standar proses pembelajaran matematika di sekolah. Ada lima standar proses pembelajaran matematika yg ditetapkan oleh NCTM, sebenarnya, yakni Problem Solving; Reasoning and Proof; Communication; Connections; dan Representation. Mengenai communication, di Indonesia lebih dikenal sebagai komunikasi matematika. Lebih lanjut dijelaskan oleh NCTM (dalam Introduction to Communication, Susan O'Connell, 2005, halaman xvi) bahwa program pengajaran matematika, mulai dari playgroup sampai tingkat/kelas 12 hendaknya memampukan siswa untuk: meng-organisasikan dan mengkonsolidasikan pemikiran matematika mereka melalui komunikasi mengkomunikasikan pemikiran matematika mereka secara koheren dan jelas kepada teman sebaya, guru, ataupun yang lainnya menganalisa dan mengevaluasi pemikiran dan strategi matematika yang diutarakan oleh orang lain menggunakan bahasa matematika untuk mengungkapkan ide-ide matematika secara tepat. Secara umum, bisa dikatakan bahwa pembelajaran matematika hendaknya dapat menumbuhkan kemampuan komunikasi matematika siswa. Kemudian, apa sebenarnya pengertian komunikasi matematika itu sendiri? Hmm, Komunikasi matematika merupakan bentuk khusus dari komunikasi, yakni segala bentuk komunikasi yang dilakukan dalam rangka mengungkapkan ide-ide matematika. Itu menurut saya pribadi sebenarnya, atau, kita akan bisa mengungkapkan pengertian komunikasi matematika dengan melihat aspek-aspek

description

jurnal

Transcript of Komunikasi 1

Page 1: Komunikasi 1

http://moredelicious.blogspot.com/2010/08/komunikasi-matematika-1.html

Hm, menyusun skripsi terkait kemampuan komunikasi matematika membuat saya banyak membaca buku dan artikel mengenai komunikasi matematika. Wkwkw... :)) ya iya laah... Jadi, saya ingin sedikit berbagi tentang komunikasi matematika ini.

NCTM (National Council of Teachers of Mathematics) menetapkan communication sebagai salah satu standar proses pembelajaran matematika di sekolah. Ada lima standar proses pembelajaran matematika yg ditetapkan oleh NCTM, sebenarnya, yakni Problem Solving; Reasoning and Proof; Communication; Connections; dan Representation. Mengenai communication, di Indonesia lebih dikenal sebagai komunikasi matematika.

Lebih lanjut dijelaskan oleh NCTM (dalam Introduction to Communication, Susan O'Connell, 2005, halaman xvi) bahwa program pengajaran matematika, mulai dari playgroup sampai tingkat/kelas 12 hendaknya memampukan siswa untuk:

meng-organisasikan dan mengkonsolidasikan pemikiran matematika mereka melalui komunikasi

mengkomunikasikan pemikiran matematika mereka secara koheren dan jelas kepada teman sebaya, guru, ataupun yang lainnya

menganalisa dan mengevaluasi pemikiran dan strategi matematika yang diutarakan oleh orang lain

menggunakan bahasa matematika untuk mengungkapkan ide-ide matematika secara tepat.

Secara umum, bisa dikatakan bahwa pembelajaran matematika hendaknya dapat menumbuhkan kemampuan komunikasi matematika siswa. Kemudian, apa sebenarnya pengertian komunikasi matematika itu sendiri?

Hmm,Komunikasi matematika merupakan bentuk khusus dari komunikasi, yakni segala bentuk komunikasi yang dilakukan dalam rangka mengungkapkan ide-ide matematika. Itu menurut saya pribadi sebenarnya, atau, kita akan bisa mengungkapkan pengertian komunikasi matematika dengan melihat aspek-aspek apa saja yang semestinya dipenuhi dalam komunikasi matematika tersebut.

Banyak yang telah merumuskan aspek-aspek yang mesti ada dalam berkomunikasi matematika, atau aspek apa saja yang dapat kita gunakan untuk menilai baik tidaknya kemampuan komunikasi matematika seorang siswa.

Salah satunya, diutarakan oleh Rafael A. Olivares dalam buku Communication in Mathematics, K-12 and Beyond (1996, diterbitkan oleh NCTM). Dalam subjudul Communication in Mathematics for Students with Limited English Proficiency, atau semacam kelas bilingual, Rafael menggambarkan bagan kemampuan komunikasi matematika. Dia menjelaskan bahwa menurut Carolyn Kessler dalam Linking Mathematics and Second Language Teaching, ada empat kemampuan yang dibutuhkan dalam komunikasi matematika, yaitu grammatical competence (kemampuan tata

Page 2: Komunikasi 1

bahasa), discourse competence (kemampuan diskusi), sociolinguistic competence (kemampuan sosiolinguistik), dan strategic competence (kemampuan strategis). Penjabaran dari keempat kemampuan tersebut di buku itu lebih ditekankan pada penerapannya dalam kelas bilingual. Namun, tak menutup kemungkinan untuk diadopsi pula di kelas biasa, dengan beberapa penyesuaian.

Sementara hanya ini dulu yg bisa saya bagi mengenai komunikasi matematika, tulisan selanjutnya akan segera menyusul.