Komponen Pilihan PTT Kedelai Info Teknologi...

2
Pe n g e l o l a a n Ta n a m a n Te r p a d u P T T K E D E L A I 5. Pengairan/drainase a. Fase krisis tanaman kedelai terhadap kekeringan adalah saat pembentukan bunga hingga pengisian biji. b. Budidaya kedelai di lahan sawah, pengairan diberikan secukupnya menjelang tanaman berbunga dan saat pen- gisian polong. 6. Panen dan pasca panen a. Panen yang tepat menentukan mutu biji dan benih kedelai. b. Panen dilakukan setelah masak atau 95% polong berwarna coklat dan daun berwarna kuning. c. Hamparkan dan jemur brangkasan kedelai dengan ketebalan sekitar 25 cm. d. Lakukan perontokan setelah brangkasan kering secara manual atau menggunakan threser. Informasi Lebih Lanjut Hubungi: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Tengah Alamat : Jalan G. Obos km 5, Palangkaraya Telp :0536-3329662 Email: [email protected] Info Teknologi Pertanian 04/TP/MS/2012 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Tengah 2012 Komponen Pilihan PTT Kedelai 1. Penyiapan lahan a. Pengolahan tanah tidak dilakukan apabila kedelai ditanam dilahan sawah bekas tanaman padi. Jerami dapat digunakan sebagai mulsa untuk melembabkan tanah, menekan pertumbuhan gulma dan mengurangi serangan lalat. b. Pengolahan tanah di lahan kering perlu optimal dengan 2 kali bajak dan 1 kali garu untuk meratakan tanah. Gulma dan sisa tanaman dibersihkan bersamaan pengolahan tanah. 2. Pemupukan sesuai kebutuhan tanaman a. Jumlah pemberian pupuk berbeda untuk setiap jenis tanah, sesuai kebutuhan tanaman dan berdasarkan ana- lisis tanah. b. Pupuk disebar secara merata sebelum tanam. 3. Pemberian pupuk organik a. Pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan , antara lain pupuk kandang, pupuk hijau dan kompos (humus) berbentuk padat atau cair yang telah mengalami dekomposisi. b. Persyaratan teknis minimal pupuk organik mengacu kepada Permentan No 02/2006 (kecuali diproduksi untuk keperluan sendiri). 4. Pemberian bahan ameliorant Lahan kering dan masam perlu diberikan kapur pertanian (dolomite atau kalsit) dengan takaran 0,5-2 ton/Ha. Dosis pupuk secara tepat adalah sebagai berikut : Sawah kondisi tanah subur : Urea 50 kg/ha. Sawah kondisi tanah subur sedang : Urea 50 kg/ha, TSP 75 kg/ha dan KCl 100 kg/ha. Sawah kondisi tanah subur rendah : Urea 100 kg/ha, TSP 75 kg/ha dan KCl 100 kg/ha. Lahan kering kondisi tanah kurang subur: pupuk kandang 2000-5000 kg/ha; Urea 50- 100 kg/ha, TSP 50-75 kg/ha dan KCl 50-75 kg/ha.

Transcript of Komponen Pilihan PTT Kedelai Info Teknologi...

Pengelolaan Tanaman Terpadu

PTT KEDELAI

5. Pengairan/drainase

a. Fase krisis tanaman kedelai terhadap kekeringan adalah

saat pembentukan bunga hingga pengisian biji.

b. Budidaya kedelai di lahan sawah, pengairan diberikan

secukupnya menjelang tanaman berbunga dan saat pen-

gisian polong.

6. Panen dan pasca panen

a. Panen yang tepat menentukan mutu biji dan benih

kedelai.

b. Panen dilakukan setelah masak atau 95% polong

berwarna coklat dan daun berwarna kuning.

c. Hamparkan dan jemur brangkasan kedelai dengan

ketebalan sekitar 25 cm.

d. Lakukan perontokan setelah brangkasan kering secara

manual atau menggunakan threser.

Informasi Lebih Lanjut Hubungi: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

Kalimantan Tengah Alamat : Jalan G. Obos km 5, Palangkaraya

Telp :0536-3329662 Email: [email protected]

Info Teknologi Pertanian

04/TP/MS/2012

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Tengah

2012

Komponen Pilihan PTT Kedelai

1. Penyiapan lahan

a. Pengolahan tanah tidak dilakukan apabila kedelai

ditanam dilahan sawah bekas tanaman padi. Jerami

dapat digunakan sebagai mulsa untuk melembabkan

tanah, menekan pertumbuhan gulma dan mengurangi

serangan lalat.

b. Pengolahan tanah di lahan kering perlu optimal dengan 2

kali bajak dan 1 kali garu untuk meratakan tanah. Gulma

dan sisa tanaman dibersihkan bersamaan pengolahan

tanah.

2. Pemupukan sesuai kebutuhan tanaman

a. Jumlah pemberian pupuk berbeda untuk setiap jenis

tanah, sesuai kebutuhan tanaman dan berdasarkan ana-

lisis tanah.

b. Pupuk disebar secara merata sebelum tanam.

3. Pemberian pupuk organik

a. Pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau

seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal dari

sisa tanaman, kotoran hewan , antara lain pupuk

kandang, pupuk hijau dan kompos (humus) berbentuk

padat atau cair yang telah mengalami dekomposisi.

b. Persyaratan teknis minimal pupuk organik mengacu

kepada Permentan No 02/2006 (kecuali diproduksi untuk

keperluan sendiri).

4. Pemberian bahan ameliorant

Lahan kering dan masam perlu diberikan kapur pertanian

(dolomite atau kalsit) dengan takaran 0,5-2 ton/Ha.

Dosis pupuk secara tepat adalah sebagai berikut :

⇒ Sawah kondisi tanah subur : Urea 50 kg/ha.

⇒ Sawah kondisi tanah subur sedang : Urea 50 kg/ha, TSP 75 kg/ha dan KCl 100 kg/ha.

⇒ Sawah kondisi tanah subur rendah : Urea 100 kg/ha, TSP 75 kg/ha dan KCl 100 kg/ha.

⇒ Lahan kering kondisi tanah kurang subur: pupuk kandang 2000-5000 kg/ha; Urea 50-100 kg/ha, TSP 50-75 kg/ha dan KCl 50-75 kg/ha.

PENDAHULUAN Kedelai dapat dikembangkan pada

berbagai lahan bahkan dapat pula diusahakan di

lahan pasang surut. Tanaman ini tidak tahan

genangan, tidak dianjurkan menanam kedelai di

lahan pasang surut tipe luapan air A (selalu ter-

luapi). Penanaman serempak pada satu hamparan dapat

mengurangi biaya produksi dan menekan tingkat serangan

hama penyakit .

SYARAT PERTUMBUHAN

Iklim

1. Tanaman kedelai sebagian besar tumbuh di daerah yang

beriklim tropis dan subtropis.

2. Tanaman kedelai dapat tumbuh baik di daerah yang memiliki

curah hujan sekitar 100-400 mm/bulan. Sedangkan untuk

mendapatkan hasil optimal, tanaman kedelai membutuhkan

curah hujan antara 100-200 mm/bulan.

3. Suhu yang dikehendaki tanaman kedelai antara 21-34

derajat C. Pada proses perkecambahan benih kedelai

memerlukan suhu yang cocok sekitar 30 derajat C.

Media Tanam

1. Tanaman kedelai dapat tumbuh baik pada berbagai jenis

tanah bahkan dapat juga tumbuh dengan baik pada kondisi

lahan yang kurang subur dan agak asam, asal tidak terge-

nang air yang akan menyebabkan busuknya akar

2. Tanah yang baru pertama kali ditanami kedelai, sebelumnya

perlu diberi bakteri Rhizobium, kecuali tanah yang sudah

pernah ditanami Vigna sinensis (kacang panjang). Kedelai

yang ditanam pada tanah bekas ditanami padi akan lebih

baik hasilnya. Kedelai juga membutuhkan tanah yang kaya

akan humus.

3. Tanah berpasir dapat ditanami kedelai, asal air dan hara

tanaman untuk pertumbuhannya cukup. Tanah yang

mengandung liat tinggi, sebaiknya diadakan perbaikan

drainase dan aerasi sehingga tanaman tidak kekurangan

oksigen dan tidak tergenang air waktu hujan besar.

Komponen Teknologi PTT Kedelai

Komponen Dasar PTT Kedelai

1. Varietas Unggul : yang mempunyai hasil tinggi, ketahanan

terhadap hama penyakit, berdasarkan permintaan pasar.

Varietas unggul seperti Anjasmoro, Grobokan, Wilis, Kaba,

Bima, Tidar.

2. Benih bermutu : benih berlabel, tingkat kemurnian dan daya

tumbuh yang tinggi. Benih bermutu akan menghasilkan bibit

yang sehat dengan perakaran lebih banyak sehingga

pertumbuhan lebih cepat dan merata.

3. Pembuatan saluran drainase : bertujuan menjaga kelemba-

ban tanah. Jarak antar saluran 4-5 m dengan lebar dan

kedalaman 30 cm.

4. Pengaturan populasi tanaman : 350.000-500.000/Ha,

dengan kebutuhan benih 40-60 kg/Ha. Penanaman lakukan

secara tugal 2-3 biji/lobang. Jarak tanam 40 cm antar baris

dan 10-15 cm dalam barisan.

5. Pengendalian organism pengganggu tanaman

a. Pengendalian Hama

• Identifikasi jenis dan tingkat populasi hama

• Menentukan tingkat kerusakan tanaman.

• Taktik dan teknik pengendalian : mengusahakan

tanaman sehat, pengendalian hayati, penggunaan

varitas tahan, secara fisik dan mekanis, penggunaan

feromon dan pestisida

b. Pengendalian Penyakit

• Identifikasi jenis penyakit: cendawan, bakteri, virus. • Menentukan tingkat kerusakan tanaman kedelai.

• Taktik dan teknik pengendalian : mengusahakan

tanaman sehat, pengendalian hayati, penggunaan

varitas tahan, secara fisik dan mekanis, serta

penggunaan pestisida (fungisida dan bakterisida)

c. Pengendalian Gulma

• Identifikasi jenis gulma dan menentukan tingkat

kepadatan gulma.

• Taktik dan teknik pengendalian : pengendalaian

secara mekanis, penggunaan herbisida secara terpadu

dan kombinasi beberapa cara pengendalian

4. Toleransi keasaman tanah sebagai syarat tumbuh bagi

kedelai adalah pH= 5,8-7,0.

5. Dalam pembudidayaan tanaman kedelai, sebaiknya dipilih

lokasi yang tanahnya datar, sehingga tidak perlu dibuat teras

-teras dan tanggul.

Ketinggian Tempat

Varietas kedelai berbiji kecil, cocok ditanam di lahan dengan

ketinggian 0,5-300 m dpl. Sedangkan varietasi kedelai berbiji

besar cocok ditanam pada ketinggian 300-500 m dpl.

PTT KEDELAI

Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) kedelai adalah

suatu pendekatan inovatif dan dinamis dalam upaya meningkat-

kan produksi dan pedapatan petani melalui perakitan komponen

teknologi secara partisipatif bersama petani.

Prinsip Utama Penerapan PTT

1. Terpadu : sumber daya tanaman, tanah, dan air dikelola

dengan baik secara terpadu.

2. Sinergis : Pemanfaatan teknologi terbaik, memperhatikan

keterkaitan antar- komponen teknologi yang saling

mendukung.

3. Spesifik Lokasi : Memperhatikan kesesuaian teknologi

dengan lingkungan fisik, sosial-budaya, dan ekonomi petani

setempat.

4. Partisipatif : Petani berperan aktif memilih dan menguji

teknologi yang sesuai dengan kondisi setempat.

Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Kedelai, bertujuan:

1. Meningkatkan produksi dan produktivitas kedelai varietas

unggul.

2. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani kedelai.

3. Memantapkan sistem produksi kedelai varietas unggul serta

memperbaiki kondisi lahan..