Jenis Gulma Perkebunan Kakao

26
JENIS GULMA PERKEBUNAN KAKAO DAN CARA PENGENDALIANNYA 1. Pengertian Gulma Gulma adalah tumbuh-tumbuhan yang tumbuh ditempat yang tidak dikehendaki dan umumnya merugikan manusia, atau belum diketahui manfaatnya. Jadi suatu tumbuhan akan berstatus sebagai gulma atau tidak, tergantung pada situasi tempat tumbuhnya, apakah tumbuhnya di tempat yang dapat merugikan usaha manusia atau tidak. Gulma dapat berupa tumbuhan berdaun lebar, rumput-rumputan, tanaman air maupun tanaman berbunga parasitik. Pada umumnya tumbuhan yang lebih lazim sebagai gulma cenderung mempunyai sifat-sifat atau ciri khas tertentu yang memungkinkannya untuk mudah tersebar luas dan mampu menimbulkan kerugian dan gangguan. 2. Klasifikasi Gulma Ada bermacam-macam dasar penggolongan gulma, antara lain : a. Berdasarkan Morfologinya Grasses (rumput-rumput); yang masuk famili gramineae; untuk gulma di perkebunan misalnya : Alang-alang (Imperata cylindrica) : Pahitan (Paspalum conjugatum) : Jambe-jambean (Setaria plicata) : Ottochloa nodosa :

description

jumlah gulma kakao

Transcript of Jenis Gulma Perkebunan Kakao

Page 1: Jenis Gulma Perkebunan Kakao

JENIS GULMA PERKEBUNAN KAKAO

DAN

CARA PENGENDALIANNYA

1.      Pengertian Gulma

Gulma adalah tumbuh-tumbuhan yang tumbuh ditempat yang tidak dikehendaki dan

umumnya merugikan manusia, atau belum diketahui manfaatnya. Jadi suatu tumbuhan akan

berstatus sebagai gulma atau tidak, tergantung pada situasi tempat tumbuhnya, apakah

tumbuhnya di tempat yang dapat merugikan usaha manusia atau tidak.

Gulma dapat berupa tumbuhan berdaun lebar, rumput-rumputan, tanaman air maupun

tanaman berbunga parasitik. Pada umumnya tumbuhan yang lebih lazim sebagai gulma

cenderung mempunyai sifat-sifat atau ciri khas tertentu yang memungkinkannya untuk

mudah tersebar luas dan mampu menimbulkan kerugian dan gangguan.

2.      Klasifikasi Gulma

Ada bermacam-macam dasar penggolongan gulma, antara lain :

a.         Berdasarkan Morfologinya

           Grasses (rumput-rumput); yang masuk famili gramineae; untuk gulma di perkebunan

misalnya :

          Alang-alang (Imperata cylindrica) :

          Pahitan (Paspalum conjugatum) :

          Jambe-jambean (Setaria plicata) :

          Ottochloa nodosa :

           Sedges (sejenis teki, termasuk famili Cyperaseae) mirip dengan golongan rerumputan,

bedanya batangnya berbentuk segitiga, untuk di perkebunan misalnya

          Teki udel (Cyperus cyperoides) :

          Teki (Cyperus rotundus) :

Cyperus iria :

           Broad leaf (daun lebar), untuk gulma di perkebunan misalnya :

          Mekania (Mekania sp) :

          Putri malu (Mimosa sp) :

          Wedusan (Ageratum conizoydes) :

Page 2: Jenis Gulma Perkebunan Kakao

          Ciplukan (Physalis angulata) :

           Paku-pakuan (pakis), untuk gulma di perkebunan misalnya :

          Pakis kadal (Cyclosorus aridus) :

          Pakis kawat (Gleichenia linearis) :

          Pakis (Nephrolepis biserrata) :

          Pakis (Nephrolepis cordifolia) :

b.         Berdasarkan Umur Gulma

           Annual weed (umurnya kurang dari satu tahun).

Gulma ini mudah dikendalikan tetapi sulit diberantas karena umumnya bijinya banyak dan

memiliki dormansi.

           Biannual (berumur lebih dari satu tahun dan maximum 2 tahun). Tahun pertama umumnya

tumbuh ke arah vegetatif, dan tahun kedua ke arah generatif, setelah itu mati.

           Perennial (tahunan, hidup lebih dari 2 tahun) dapat berkembang biak secara vegetatif dan

generatif, yang dibedakan.

           Gulma tahunan sederhana, berkembang biak dengan biji, dan secara vegetatif jika akar

tajuknya dilukai.

           Gulma tahunan menjalar, berkembang biak dengan akar yang menjalar, baik yang tumbuh

diatas tanah (stolon), maupun yang ada di dalam tanah (rhizoma). Golongan ini paling sulit

dikendalikan.

3.      Ciri-ciri Tumbuhan yang lazim menjadi gulma

a.         Pertumbuhan cepat

b.         Mempunyai daya saing yang kuat dalam perebutan hara, air dan sinar matahari.

c.         Mempunyai toleransi yang besar terhadap suasana lingkungan yang ekstrim

d.        Mempunyai daya berkembang biak yang besar baik secara generatif atau vegetatif atau

kedua-duanya

e.         Alat perkembangbiakannya mudah tersebar melalui angin, air maupun binatang

f.          Biasanya mempunyai sifat dormansi yang memungkinkan untuk bertahan hidup dalam

kondisi yang tidak menguntungkan.

4.      Kerugian dan Manfaat keberadaan Gulma

a.         Pertumbuhan gulma yang tidak terkendali akan menimbulkan kerugian antara lain :

           Menjadi pesaing dalam pengambilan hara, air dan sinar matahari

Page 3: Jenis Gulma Perkebunan Kakao

           Gulma tertentu (alang-alang dan Mekania sp) menghasilkan sekresi yang bersifat racun bagi

tanaman pokok (sifat allelopati)

           Mempengaruhi mikro klimat, yang menguntungkan perkembangan populasi hama/penyakit

tanaman pokok (sumber hama/penyakit)

           Menjadi tanaman inang pengganti (alternate host) dari hama penyakit tanaman pokok

           Gulma yang merambat, dapat membelit tanaman pokok, sehingga pertumbuhannya

terganggu

           Menyulitkan kegiatan kultur tehnis misalnya, pemupukan, wiwil kasar, menunas dan

sebagainya.

           Meningkatkan resiko kebakaran.

b.         Walaupun demikian, pada situasi tertentu gulma ada manfaatnya juga, misalnya :

           Melindungi permukaan tanah dari sinar matahari

           Mengurangi bahaya erosi

           Menambah bahan organik ke dalam tanah

           Memperbaiki inviltrasi air sehingga menambah retensi air dalam tanah

           Memperbaiki sifat biologi tanah

c.         Oleh karena itu managemen pengendalian gulma terutama diarahkan untuk menekan atau

menghilangkan kerugian yang ditimbulkan terhadap tanaman pokok dan lingkungan

sekitarnya.

5.      Metode Pengendalian Gulma

Pengendalian gulma kuratif pada umumnya dilakukan dengan dua cara yakni manual (dengan

tangan, cangkul atau sabit) dan secara kimiawi (dengan herbisida). Untuk areal yang

kemiringannya > 30º, pengendalian secara kimiawi hanya dilakukan pada larikan tanaman,

sedangkan punggung (“perengan”) tidak dianjurkan dikendalikan secara kimiawi karena

dikhawatirkan akan terjadi longsor atau tanah tererosi. Pada lahan yang miring tersebut cukup

dengan melakukan jombret (“slashing”), tanpa mencabut gulma dengan akarnya.

a.         Mekanis

Dilakukan dengan tenaga manusia yang dibantu dengan alat-alat pertanian seperti sabit,

cangkul, garpu, parang, traktor dsb. Biasanya dilakukan pada daerah yang cukup tenaga

manusianya, atau pada lahan yang relatif datar (untuk traktor). Cara mekanis yang biasa

dilakukan:

-            Pendongkelan (dengan akarnya, rizhome, umbi dsb), khusus untuk tanaman perdu

Keuntungannya

Page 4: Jenis Gulma Perkebunan Kakao

         Dapat dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah

         Mudah dikerjakan dan tidak membutuhkan keahlian/skil khusus

         Pada keadaan tertentu biayanya lebih murah

Kerugiannya

         Pada tanah miring akan memperbesar erosi

         Dalam waktu yang lama akan terjadi cekungan tanah disekitar tanaman sehingga terjadi

genangan air pada musim hujan

         Jika kurang hati-hati dapat merusak tanaman

-            Kesrik Pendem

Yakni pengendalian dengan cara mencangkul gulma sehingga perakaran gulma yang dangkal

ikut terpotong (tercabut), kemudian serasah gulma tersebut dibenam di ujung daerah feeder

root / gandungan sehingga menjadi humus yang dapat memperbaiki struktur tanah

-            Jombret (slashing)

Penyiangan tanpa mengganggu akar gulma dengan tujuan membuang bagian vegetatif dan

generatif gulma yang berada di atas tanah. Dibedakan antara jombret dan jombret merah.

Jombret merah adalah jombret yang mepet, gulma yang tersisa ≤ 5 cm.

Keuntungannya

         Menghasilkan bahan mulsa untuk tanaman pokok

         Tidak menambah erosi

         Mudah dikerjakan dan tidak membutuhkan keahlian/skil yang tinggi

         Pada keadaan tertentu biayanya lebih murah

Kerugiannya

         Jika pertumbuhan gulma cepat, harus dilakukan berulang-ulang

         Merangsang akar untuk menyerap unsur hara dari tanah yang lebih banyak.

b.         Kultur tehnis

Beberapa kultur tehnis yang dapat menekan pertumbuhan gulma adalah :

           Mengatur jarak tanam tanaman pokok

           Menutup permukaan tanah sekitar tanaman pokok dengan seresah/mulsa

           Menanam tanaman penaung

c.         Biologis

Dengan menggunakan musuh alami tertentu (berupa serangga atau jamur) yang menyerang

gulma tertentu. Sampai dengan saat ini belum diterapkan di Indonesia.

d.        Kimiawi

Page 5: Jenis Gulma Perkebunan Kakao

Pengendalian gulma dengan menggunakan bahan-bahan kimia yang disebut herbisida.

(Klasifikasi herbisida dijelaskan pada uraian pestisida dan alat aplikasinya).

-            Keuntungan

           Tidak memerlukan banyak tenaga manusia

           Kerusakan pada tanaman pokok dapat dihindari

           Erosi tanah dapat diminimisasi

           Waktu yang diperlukan lebih singkat

           Cekungan-cekungan tanah di sekitar tanaman dapat dihindari

-            Kerugian

           Biaya pengendalian gulma sangat tergantung dari harga herbisida

           Diperlukan tenaga skill

           Menggunakan alat-alat khusus yang relatif lebih mahal

           Jika tidak hati-hati dapat merusak tanaman pokok dan meracuni manusia, ternak serta

mencemari lingkungan

           Pemakaian terus menerus dalam jangka panjang dapat mengeraskan tanah.

( Herbisida yang digunakan dijelaskan pada sub Bab pestisida dan alat aplikasinya ).

e.         Terpadu

Adalah menggabungkan cara-cara pengendalian tersebut menjadi satu bagian yang utuh.

Dalam pelaksanaan di lapang, pada umumnya pengendalian secara terpadu inilah yang

diterapkan. Saat ini yang banyak diterapkan ialah gabungan antara mekanis, kultur tehnis,

dan kimiawi.

6.      Manajemen Pengendalian Gulma

Dalam pengendalian gulma dibedakan menjadi dua macam yakni pemberantasan (eradikasi)

dan pengendalian (weed control). Pemberantasan ditujukan untuk gulma jahat yakni alang-

alang dan mekania, sedangkan untuk gulma lainnya (general weed) dilakukan pengendalian.

a.         Pemberantasan Alang-alang

Tujuan pemberantasan alang-alang untuk melindungi tanaman pokok dari gangguan alang-

alang. Pemberantasan alang-alang harus dilakukan sedini mungkin, karena alang-alang

termasuk gulma keras (jahat) yang menghasilkan sekresi yang bersifat racun bagi tanaman

pokok (sifat allelopati).

Pelaksanaan pemberantasan alang-alang, dibedakan antara areal alang-alang dan areal eks

hutan atau budidaya pokok (kopi, kakao, karet, teh)

Page 6: Jenis Gulma Perkebunan Kakao

Di areal eks alang-alang, pemberantasan alang-alang dilakukan sebelum konservasi tanah

dimulai dan di ulang setelah konservasi tanah selesai. Sedangkan di areal eks hutan atau eks

budidaya pokok, pemberantasan alang-alang dilakukan setelah konservasi tanah selesai.

Cara pemberantasannya sama, yakni dilakukan secara kimiawi. Urutan pekerjaan :

(1)     Persiapan dan Perencanaan

-            Pertama kali, dibuat inventarisasi alang-alang dengan dilakukan survey seluruh areal dan

mencatat kondisi alang-alang yang ada pada areal tersebut, kemudian dipetakan. Dari data

tersebut dibakukan pada daftar inventarisasi alang-alang, sekaligus dibuat peta kondisi alang-

alang. Sesuai kondisi dilapang, alang-alang diklasifikasikan sebagai berikut :

           Sheet

Pertumbuhan alang-alang dikatakan sheet. Jika dalam 1 m2 terdapat alang-alang ≥ 60

rumpun, dengan keadaan menutup lebih dari 60 % per hektar

           Vlekken (spot)

Pertumbuhan alang-alang dikatakan spot jika dalam 1 m2 terdapat alang-alang ≥ 60 rumpun,

dengan menutup kurang dari 60 % per hektar. Jadi keadaan spot ialah keadaan sheet tetapi

dalam luasan yang lebih kecil (dapat terpencar dibeberapa tempat)

           Sporadis

Pertumbuhan sporadis ialah pertumbuhan yang tidak menutup suatu luasan areal.

Pertumbuhan alang-alang sporadis dibedakan antara :

          Sporadis berat

Bila terdapat lebih dari 10 rumpun per m2. Sporadis berat ini dapat segera berubah menjadi

sheet/spot jika tidak segera mendapat perlakuan

          Sporadis sedang

Bila terdapat 5 – 10 rumpun per m2

           Bebas

Suatu areal disebut bebas alang-alang bukan berarti tidak ada alang-alang sama sekali, tetapi

pertumbuhan alang-alang jarang sekali. Karena itu areal yang bebas alang-alang tetap

memerlukan kontrol yakni dengan buru alang-alang.

-            Dengan Daftar Inventaris dan Peta Alang-alang, disusun Rencana Kerja Pemberantasan

Alang-alang, yang meliputi :

           Jumlah hektar areal alang – alang yang harus diberantas

           Jumlah herbisida yang dibutuhkan

           Jumlah alat semprot yang dibutuhkan

Page 7: Jenis Gulma Perkebunan Kakao

           Jumlah air yang harus disiapkan setiap harinya, letak sumber air. Air cukup diangkut dengan

tenaga manusia atau perlu diangkut dengan kendaraan bermotor (truk), dan

           Kebutuhan tenaga kerja setiap hari

-            Semuanya dirangkum pada suatu daftar seperti contoh belangko pada lampiran.

-            Alat semprot yang digunakan ialah alat semprot punggung tekanan rendah (Solo, Kef, CP,

Micron Herbi dsb). Keterangan selengkapnya dapat dibaca pada sub bab Pestisida dan Alat

Aplikasinya.

Tabel Dosis Herbisida Sesuai Dengan Kondisi Alang-alang di lapang

Klasifikasi Alang-

alang

Sheet dan

Sporadis Berat

Vlekken dan

Sporadis Sedang

Sporadis Ringan

       Areal Terbuka

       Areal

Terlindungi

Dosis glyphosate (L/ha-efektif)

5

4

2,5

2,0

1,25

1,00

Alat semprot

tekanan rendah

Nozel Poli jet

(ICI)

Nozel ULV 100

Nozel ULV 200

Micron Herbi

Jumlah Air yang Digunakan (L/ha-efektif)

600 – 800

100 – 200

200 – 300

20 – 30

300 – 400

50 – 100

100 – 150

10 – 15

150 – 200

25 – 50

50 – 75

5        – 7,5

(2)     Pelaksanaan

-            Hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan :

           Waktu aplikasi

Aplikasi harus disesuaikan dengan kondisi alang-alang dan kondisi lingkungan setempat.

Sebaiknya diaplikasikan pada saat :

          Pertumbuhan vegetatif alang-alang sedang aktif, tidak pada saat alang-alang berbunga

(pertumbuhan generatif). Areal yang alang-alangnya sudah setinggi ≥ 0,75 meter atau lebih,

sebelum disemprot dengan herbisida agar dibabat dulu, kemudian dibiarkan tumbuh kembali

sampai setinggi 25-50 cm dan masih tumbuh aktif, baru disemprot.

Page 8: Jenis Gulma Perkebunan Kakao

          Pada musim hujan harus diperhatikan bahwa hujan yang turun kurang dari 4 jam setelah

penyemprotan dapat mengakibatkan tercucinya sebagian herbisida sehingga akan mengurangi

efektifitasnya.

          Sebaliknya, pada kondisi yang ekstrim kering pemberantasan alang-alang dengan herbisida

tidak dapat ditranslokasikan ke seluruh jaringan tumbuhan dengan baik

          Penyemprotan herbisida pada saat terjadi angin kencang akan menyebabkan droplet herbisida

tidak terarah

           Air pelarut

Air yang digunakan diusahakan bersih ( tidak kotor ) karena dapat memfiksasi herbisida,

sehingga pemberantasan tidak efektif.

           Kalibrasi

Sebelum melaksanakan penyemprotan , para penyemprot dianjurkan untuk melakukan

kalibrasi, tujuan kalibrasi :

          Agar dosis herbisida tepat sasaran

          Agar dosis herbisida yang telah ditentukan dapat disemprotkan merata diseluruh areal

          Cara melakukan kalibrasi diuraikan pada sub bahan pestisida dan Alat Aplikasinya.

           Cara mencampur herbisida. Bahan dan alat yang harus disediakan :

          Gelas ukur

          Drum dengan volume 100 -200 liter

          Alat pengaduk dari kayu

          Air dan herbisida

          Sarung tangan plastik

          Alat perlengkapan KKK

Misalnya membuat formulasi dengan 600 liter air dan 4 liter herbisida, dapat dilakukan

beberapa tahap pencampuran (misalnya 4 tahap). Setiap kali pencampuran terdiri : 150 L air

+ 1 L herbisida, caranya:

          Isi drum dengan air sebanyak ± 1/3 bagian dan 150 L air

          Kemudian tambahkan 1 liter herbisida

          Aduk sampai rata

          Sambil diaduk terus, sisa air (± 2/3 bagian) dituangkan sedikit demi sedikit sampai habis

          Tuangkan ke alat semprot

-            Cara kerja di lapang

Page 9: Jenis Gulma Perkebunan Kakao

Areal yang akan disemprot, dikelompokkan sesuai klasifikasi alang-alang (daftar inventaris).

Setiap kelompok dibagi menjadi beberapa blok yang luasnya disesuaikan dengan kemampuan

menyemprot perhari (tergantung pada jumlah alat semprot dan tenaga kerja yang tersedia)

-            Prioritas pemberantasan alang-alang dengan urutan sebagai berikut :

           Sporadis (ringan, sedang, berat)

           Spot (vlekken)

           Sheet

-            Penyemprotan koreksi

Tiga minggu setelah penyemprotan pertama, perlu dilakukan penyemprotan koreksi pada

areal yang lolos penyemprotan pertama. Pada saat itu nampak alang-alang yang tersemprot

sudah berwarna kuning kecoklatan sedangkan yang lolos tetap berwarna hijau.

(3)     Pengawasan dan Evaluasi

-            Pengawas bertanggung jawab atas :

           Orang yang mengerjakan

           Bahan yang dipergunakan

           Alat yang dipakai

           Hasil pekerjaan yang dilakukan

-            Selesai penyemprotan dilakukan evaluasi hasil kerja yang telah dilaksanakan setiap harinya

sebagai berikut :

           Selesai disemprot, areal tersebut diberi patok (ajir) yang ujungnya dicat dengan warna yang

berlainan dengan warna patok hasil penyemprotan hari sebelumnya (kemarin)

           Pastikan bahwa hasil kerja hari tersebut sudah sesuai dengan rencana yang dibuat. Apabila

realisasi masih dibawah rencana, perlu dicari penyebabnya.

           Semua hasil kerja hari tersebut dipetakan dan diberi warna yang berlainan dengan warna

hasil penyemprotan sebelumnya (kemarin)

           Data hasil kerja hari tersebut, dipakai untuk menyusun penyesuaian rencana kerja hari esok.

Begitu seterusnya setiap hari dikerjakan sampai seluruh areal tersemprot.

           Kemudian dibuat rekapitulasi hasil kerja yang mencantumkan luas terealisir, jumlah

herbisida, air, tenaga kerja dan sebagainya, disertai peta hasil kerja. (Contoh blangko pada

lampiran)

b.        Pemberantasan Mikania sp

Tujuan memberantas Mikania sp ialah melindungi tanaman pokok dari gangguan Mikania sp.

Pemberantasan Mikania sp harus dilakukan sedini mungkin, karena Mikania sp termasuk

Page 10: Jenis Gulma Perkebunan Kakao

gulma keras (jahat), yang menghasilkan sekresi bersifat racun bagi tanaman pokok (sifat

alelopati). Pemberantasan Mikania sp dilaksanakan secara kimiawi atau manual. Urutan

pekerjaan pemberantasan secara kimiawi sebagai berikut :

(1)     Persiapan dan Perencanaan

-            Inventarisasi Mikania sp

Dengan membawa peta kebun, dilakukan survey seluruh areal dan dicatat kondisi Mikania sp

yang ada pada areal tersebut. Kemudian data tersebut dibakukan pada Daftar inventarisasi

Mikania sp sekaligus dibuat peta Kondisi Mikania sp (contoh pada lampiran).

Kondisi Mikania sp di lapang diklarifikasikan sebagai berikut :

                Sheet = jika Mikania sp menutup areal lebih 60% per hektar

                Spot = Jika Mikania sp menutup areal kurang 60% per hektar. Dapat merupakan

satu kelompok atau terpencar dibeberapa tempat

                Sporadis = Jika Mikania sp tumbuh tersebar disuatu luasan areal tetapi tidak menutup

suatu luasan.

-            Alat semprot, yang digunakan :

           Alat semprot punggung tekanan rendah (Solo, Keff, CP dll)

           Alat semprot bermesin (power sprayer), khusus untuk sheet, misalnya pada TTAD

-           Herbisida yang digunakan dijelaskan dalam sub bab pestisida dan alat aplikasinya

(2)     Pelaksanaan

-            Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pelaksaan :

           Waktu Aplikasi Herbisida

          Sebaiknya diaplikasikan pada saat pertumbuhan vegetatif mekania sp sedang aktif.

          Hujan yang turun kurang dari 5 jam setelah penyemprotan akan mengurangi efektitas

herbisida karena sebagian herbisida akan tercuci, sehingga pemberantasan tidak efektif.

          Sebaliknya pada kondisi extrim kering jangan menyemprot mikania sp, karena herbisida

tidak dapat ditranslokasikan dengan baik.

          Penyemprotan dilakukan pada saat angin dalam keadaan tenang, karena menyemprot dalam

keadaan angin kencang menyebabkan droplet herbisida tidak terarah.

          Sebaiknya pemberantasan mikania sp dilaksanakan pada menjelang musim kemarau, karena

akan lebih efektif.

           Kalibrasi : Untuk memperoleh hasil semprotan yang baik, perlu dilakukan kalibrasi. Cara

pelaksanaannya dapat dilihat pada uraian pestisida dari alat aplikasinya.

           Cara mencampur herbisida sama dengan yang dilakukan dalam memberantas alang – alang.

           Cara kerja lapang sama dengan yang dilakukan pada saat pemberantasan alang - alang

Page 11: Jenis Gulma Perkebunan Kakao

           Penyemprotan koreksi sama dengan yang dilakukan pada penyemprotan koreksi untuk alang

- alang

-            Apabila pertumbuhan mikania sp sudah menutup areal dan tebalnya 30 cm, sebelum

disemprot dibabat dulu, kemudian dibiarkan tumbuh kembali sampai setinggi 15 cm, baru

disemprot dengan herbisida. Tujuan dibabat selain untuk mengurangi volume air, juga agar

aplikasi bisa tepat padasaat pertumbuhan vegetatif aktif dan untuk memudahkan

penyemprotan berjalan.

-            Pada saat membabat mikania sp, harus diusahakan batang tersebut akan tumbuh sehingga

populasi mikania sp semakin banyak. Oleh karena itu pada saat membabat, batang mikania

sp langsung digulung rapat, kemudian diikat kuat dengan tali (rafia). Selanjutnya dipendam

dalam lubang tanah dan ditutup tanah setebal 25 cm, atau diletakkan diatas para-para yang

dibuat khusus untuk itu.

(3)     Pengawasan sama dengan pada saat membrantas alang - alang

c.         Buru alang-alang dan mikania sp

Merupakan gulma jahat di perkebunan, maka setelah pemberantasan (penyemprotan) harus

dilanjutkan dengan buru alang - alang dan mikania sp. Yang dimaksud ‘ buru’ adalah

memberantas alang- alang dan mikania sp secara terus menerus, sebab apabila tidak segera

diatasi, dalam jangka tertentu akan menjadi sheet lagi. Metode yang digunakan adalah spot

spraying dan wiping untuk alang-alang, atau spot spraying dan dongkel untuk mekania. Buru

alang-alang dan mekania dilaksanakan 9 X setahun diutamakan pada bulan – bulan basah.

-            Tehnis pelaksanaan buru alang-alang dan mekania sp secara manual

           Mikania sp dicabut dengan pacul garpu sampai seakar-akarnya. Batang mikania sp yang

tercecer dapat segera tumbuh, karena itu harus diupayakan agar batang mekania tidak

tercecer.

           Mikania sp yang telah dibabat, dikumpulkan dan dijemur diatas para-para khusus, sampai

kering/busuk dan mati

           Buru alang-alang secara manual dikerjakan jika herbisida untuk wiping tidak ada.

-            Tehnis pelaksanakan buru alang – alang dan mekania secara kimiawi

           Jika keadaan alang-alang atau mikania sp sporadis ringan, buru alang – alang dapat

dilakukan dengan spot spraying dengan herbisida.

           Herbisida yang digunakan untuk alang – alang ialah herbisida berbahan aktif glyphosate

dengan konsentrasi sesuai petunjuk dalam kemasan.

Page 12: Jenis Gulma Perkebunan Kakao

           Herbisida yang digunakan untuk mekania ialah herbisida berbahan aktif 2.4D dengan

konsentrasi sesuai petunjuk dalam kemasan yang dilakukan seawal mungkin pada saat

pertumbuhan vegetatif.

           Alat semprot yang digunakan knapsack tekanan rendah, dengan nosel cone (kerucut).

d.        Penyiangan Gulma / Pengendalian Gulma ( general weed)

Untuk gulma umum tidak dilakukan eradikasi tetapi dilakukan pengendalian, yang dapat

melaksanakan dengan dua cara yakni secara kimiawi atau secara mekanis.

(1)   Penyiangan secara kimawi

-            Perencanaan

           Menentukan areal yang akan disemprotkn

           Menyiapkan tenaga penyemprotan sesuai dengan kebutuhan, berikut tenaga pengawasan

           Menyiapkan alat, berupa bak penampungan air atau drum, alat semprot (knap sack takanan

rendah, atau mikro herbi)

           Menyiapkan bahan berupa air bersih, herbisida dan perekat atau perata pada saat musim

hujan.

-            Pelaksanaan

           Herbisida yang digunakan

          Untuk gulma dominan berdaun sempit, digunakan herbisida dengan bahan aktif sulphosate

atau glyphotosate, dengan dosis 100 – 1,5 liter per hektar efektif per aplikasi.

          Untuk gulma dominan berdaun lebar, digunakan herbisida dengan bahan aktif 2,4 D, dengan

dosis 1,5 -2,0 liter per hektar efektif per aplikasi.

           Cara pencampuran herbisida:

          Mencampur herbisida dan perekat atau perata dengan air hingga merata sesuai konsentrasi

atau dosis hingga merata ditentukan (seperti pencampuran herbisida pada pemberantasan

alang –alang).

          Tuangkan larutan tersebut ke dalam alat semprot yang telah disediakan hingga volume

larutan tersebut hampir penuh.

           Melakukan menyemprotan pada areal yang ada rumput pengganggunya.

           Pada saat penyemprotan diharuskan para pelaksana (penyemprot, pencampur pestisida)

memakai alat pengaman

           Apabila terjadi hujan atau gerimis, maka penyemprotan harus dihentikan. Untuk itu perlu

memprediksikan cuaca pada pagi hari (setelah rol).

           Bila menunjukkan tanda – tanda akan terjadi hujan sebaiknya tidak dilakukan penyemprotan.

Page 13: Jenis Gulma Perkebunan Kakao

           Apabila penyemprotan akan dihentikan, 15 menit sebelum waktu berakhir, alat semprot yang

dipakai harus dibersihkan terlebih dahulu dengan air bersih.

           Setiap selesai penyemprotan, alat semprot yang digunakan harus dibersihkan dengan air

bersih

           Cara penyimpanan alat semprot diuraikan dalam bab VIII. Uraian pestisida dan alat

aplikasinya.

-            Pengawasan

           Mandor dan sinder wajib mengontrol jalannya dibetulkan pada saat itu juga

           Mandor mencatat hasil kerja harinya dan mengawasi pengembalian alat semprot ke gudang

afdeling.

-            Persiapan, perencanaan dan pelaksanaan selengkapnya seperti dalam pemberantasan alang-

alang.

(2)   Penyiangan secara mekanis

-            Perencanaan

           Tentukan lokasi dan luas areal yang akan disiang

           Siapkan tenaga sesuai areal tersebut

           Periksa /pastikan bahwa alat yang dibawa (sabit,cangkul) sudah tajam (layak pakai)

           Setiap tenaga kerja harus membawa batu asah

-            Pelaksanaan

           Sesuai dengan perjanjian dan contoh kualitas pekerjaan yang telah disepakati, misalnya

jombret, jombret merah, kesrik pendem dsb.

-            Pengawasan

           Mandor dan sinder wajib mengotrol jalannya pekerjaan tersebut, apabila ada yang salah

harus dibetulkan pada saat itu juga.

           Mandor mencatat hasil kerja (baik kuantum maupun kualitasnya).

7.      Pengendalian Gulma di Areal Tanaman Tahun Yang Akan Datang (TTAD)

a.        Pemberantasan alang – alang

-          Di areal yang relatif datar, untuk memudahkan penyediaan air / formulasi herbisida dan

pengawasan, pada saat menyemprot, penyemprotan berjajar dengan jarak 2 meter bila

menggunakan nozle biru, dan sebagainya. Dimulai dengan berjajar dan waktu yang sama,

para penyemprotan maju dengan kecepatan yang sama, sesuai hasil kalibrasi yang telah

dilakukan.

Page 14: Jenis Gulma Perkebunan Kakao

-          Agar penyemprot dapat berjalan lurus kedepan, pada jarak tertentu diberi ajir yang

ujunganya diberi bendera / tanda.

Arah jalan jangan berlawanan dengan arah angin, tetapi justru harus searah dengan arah

angin.

↑ ↑ ↑ ↑ ↑x x x x x↑ ↑ ↑ ↑ ↑x x x x x↑ ↑ ↑ ↑ ↑0 0 0 0 0

Gambar. Cara Menyemprot Alang-alangKeterangan:

0                    = penyemprot berdiri berjajar, jarak penyemprot satu dengan yang lainnya tergantung nozle yang digunakan

↑ = arah penyemprot maju kedepan x = ajir yang ujungnya diberi bendera

-            Diareal yang berteras, para penyemprotan berjalan sepanjang terasan. Nozle yang digunakan

dipilih yang lebar semprotnya sesuai denan lebar terasan.

-            Pemberantasan alang – alang ini diikuti oleh buru atau wiping secara kontinyu

b.        Pemberantasan mikania sp

-            Pemberantasan mikania Sp diareal TTAD dilaksanakan secara kimiawi setelah konservasi

tanah selesai dikerjakan.

-            Seperti terhadap alang – alang, setelah selesai pemberantasan dilakukan buru mekania, baik

secara mekanis ataupun kimiawi.

8.      Pengendalian Gulma di Areal Tanaman Tahun Ini (TTI)

a.         Pemberantasan gulma jahat (alang – alang dan mikania sp)

-            Sebelum bibit kakao ditanam, areal harus sudah bebas dari alang – alang dan mikania sp,

karena kedua macam gulma tersebut sudah diberantas pada saat TTAD.

-            Perlakuan terhadap alang –alang dan mikania sp pada TTI hanya terbatas pada buru / wiping.

-            Pelaksanaan buru / wiping sama dengan yang dilakukan pada TTAD.

b.        Penyiangan

-            Sebelum tanaman kakao ditanam, sepanjang larikan tanaman kakao harus bersih dari gulma

rerumputan maupun tanaman semak.

-            Penyiangan sebelum menanam kakao, dilakukan secara kimiawi.

Page 15: Jenis Gulma Perkebunan Kakao

-            Penyiangan ini hanya dilakuakn satu kali. Dikerjakan pada baris tanaman sebagai persiapan

tanam. Menggunakan sprayer tekanan rendah atau micron herbi.

-            Penyiangan setelah menanam tanaman kakao dilakukan sekali secara manual (kesrik) pada

piringan pohon.

9.      Pengendalian Gulma di Areal Tanaman Belum Menghasilkana.         Buru Alang – alang dan mikania sp

Buru alang – alang dan mikania sp tetap di lakukan secara rutine kurang lebih sebulan satu

kali pada seluruh areal termasuk di gawangan tanaman rotasi 9 kali setahun , dilakukan pada

bulan – bulan basah, sedangkan pada musim kemarau tidak di lakukan , karena pertumbuhan

vegetatif jauh berkurang.

b.        Penyiangan

Pada TBM I , Penyiangan dilakukan secara Manual. Penyiangan secara Kimiawi tidak

dianjurkan karena dikhawatirkan droplet Herbisida akan mengenai tanaman Kakao yang

masih rendah. Sedangkan pada TBM II dan III dapat dilakukan pengendalian secara

kimiawi. Lahan yang di siang seluruh Areal dibedakan sbb :

1.      Penyiangan Pada piringan Pohon

           Dilakukan dengan menyingkirkan semua jenis tumbuhan dari permukaan tanah selebar

piringan pohon yang telah ditentukan sehingga tanah bersih (Clean weeding) atau disebut

kesrik

           Rotasi 6 kali setahun, di utamakan untuk persiapan pemupukan dan setelah pemupukan .

2.      Penyiangan di gawangan            Pengendalian Gulma cukup di lakukan dengan slashing (Jombret), sehingga akar Gulma

tidak tercabut. Rotasi 6 x setahun 

Gambar : Chemical weeding pada tanaman belum menghasilkan

10.  Pengendalian Gulma Pada Areal Tanaman Menghasilkan

a.         Buruh alang – alang dan mikania sp

-            Buru alang-alang dan mikania sp tetap dilakukan secara rutin ± sebulan 1 x, baik pada

gawangan maupun pada larikan tanaman

-            Rotasi ± 9 x setahun, dilakukan pada bulan-bulan basah, sedang pada musim kemarau tidak

dilakukan karena pertumbuhan vegetatif jauh berkurang

b.        Penyiangan

Page 16: Jenis Gulma Perkebunan Kakao

Penyiangan pada budidaya kakao hanya dilakukan secara insidentil, terutama pada lahan

yang miring atau “hiatten”. Dilakukan secara kimiawi dan manual

-            Penyiangan secara kimiawi : Penyiangan kimiawi dilakukan 2 x setahun pada saat tanaman

tidak berbunga besar, atau buah muda ukuran < 10 cm sebagai persiapan pemupukan.

-            Penyiangan secara manual : Penyiangan secara manual dilakukan 4 x setahun, diutamakan

setelah pemupukan.

c.         Picisan / Krakat (Drymoglossum piloselloides)

-            Picisan / krakat termasuk tumbuhan golongan paku-pakuan yang epifit, menempel pada

batang dan dahan. Picisan ini menyebabkan kelembaban (RH) yang tinggi sehingga

menunjang perkembangan hama dan penyakit. Tanaman kakao yang batangnya ditumbuhi

picisan daunnya akan menjadi lebih kecil, cepat menguning, dan gugur sebelum waktunya.

Jika picisan tidak diberantas, pohon kakao dapat mati. Rimpang picisan dengan tunas yang

lebat dan perakaran yang melekat erat pada kulit cabang kakao menimbulkan tekanan

mekanis sehingga cabang kakao “tercekik”

-            Penelitian yang pernah dilakukan di balai Penelitian Perkebunan Bogor, menunjukkan

bahwa terdapat jamur “simbiosis” pada akar picisan yang bersifat parasit, yang diduga

sebagai penyebab kematian tanaman.

-            Pada cabang-cabang besar kakao, rimpang picisan menutup dan mengganggu bantalan bunga

sehingga bunga mudah gugur atau tidak normal.

-            Selain picisan, lumut yang menempel pada batang kakao juga menaikkan kelembaban dan

menghambat tumbuhnya bunga.

-            Pemberantasan picisan dilakukan secara mekanis (manual) sedangkan untuk lumut dapat

digunakan alat sederhana yang tidak melukai bantalan bunga, misalnya dengan sabut kelapa.

-            Waktu pemberantasan yang paling efektif ialah pada awal musim penghujan, karena :

           Krakat mudah ditarik (tidak mudah putus, seperti pada musim kemarau), dan belum sempat

menyebarkan spora

           Lumut relatif mudah mengelupas jika “dikerok”. Pemberantasan secara kimiawi sedang

diteliti.

-            Perkembangan pertumbuhan krakat :

           Sebagai pionir pada batang dari kakao tumbuh lebih dulu semacam lumut kerak yang

merupakan bercak berwarna keputihan

           Pada tahap kedua pada bercak tersebut merupakan media tumbuh bagi sejenis lumut

           Pada tahap ketiga lumut tersebut sebagai tempat tumbuh bagi krakat

Page 17: Jenis Gulma Perkebunan Kakao

-            Telah dicoba bahwa lumut pada batang kakao diberantas dengan bahan kimiawi yang

disebut dengan bubur kaliwining.

-            Pertumbuhan krakat harus selalu diupayakan seminim mungkin. Karena selain menyebabkan

tertekannya tanaman kakao, populasi krakat yang sudah terlanjur banyak sangat menyulitkan

cara pemberantasannya sehingga ranting tanaman kakao yang ditumbuhi terpaksa dipotong.

-            Pemberantasan krakat lebih mudah dilakukan pada tahap awal perkembangan populasi dari

pada mengendalikan pada saat populasi telah melimpah. Dalam pemberantasan krakat dan

benalu diprioritaskan pada areal yang berpotensi tinggi dan keberadaan krakat dan benalu

sesuai klasifikasi berat, sedang dan ringan.

-            Tindakan pemberantasan yang dianjurkan meliputi :

              Membersikan koloni picisan secara manual dengan menggunakan tangan paling baik

dilakukan pada awal musim hujan.

              Kegiatan pemberantasan dapat dipadukan dengan kegiatan lain seperti pemangkasan

              Mencegah tanaman lain didalam dan disekitar kebun tidak ditumbuhi picisan, misal :

penaung lamtoro.

              Benalu dibuang secara dini agar tidak menyebabkan parasit bagi tanaman pokok,

pelaksanaannya dapat dilakukan bersamaan dengan pangkasan

-            Jika keadaan sudah bersih (bebas dari picisan dan benalu) diperlukan kontrol keseluruh

areal minimal 1 x setahun.