IDENTIFIKASI GULMA

30
IDENTIFIKASI GULMA Identifikasi gulma Gulma antara lain didefinisikan sebagai tumbuh-tumbuhan yang tumbuh pada tempat yang tidak dikehendaki manusia. Hal ini dapat berarti tumbuhan tersebut merugikan baik secara langsung atau tidak langsung atau kadang-kadang juga belum diketahui kerugian/kegunaannya. Oleh karena batasan untuk gulma ini sebetulnya sangat luas sehingga dapat mencakup semua jenis tanaman dalam dunia tumbuh-tumbuhan. Jenis gulma yang tumbuh biasanya sesuai dengan kondisi perkebunan. Misalnya pada perkebunan yang baru diolah, maka gulma yang dijumpai kebanyakan dalah gulma semusim; sedang pada perkebunan yang telah lama ditanami, gulma yang banyak terdapat adalah dari jenis tahunan. Gulma yang terdapat pada dataran tinggi relatif berbeda dengan yang tumbuh di daerah dataran rendah. Pada daerah yang tinggi terlihat adanya kecenderungan bertambahnya keanekaragaman jenis, sedangkan jumlah individu biasanya tidak begitu besar. Hal yang sebaliknya terjadi pada daerah rendah yakni jumlah individu sangat melimpah, tetapi jumlah jenis yang ada tidak begitu banyak. Secara morfologi gulma yang digolongkan sebagai tumbuhan berdun lebar biasanya tidak begitu sulit diidentifikasi jika telah diketahui sukunya. Hal ini disebabkan karena dalam suku gulma berdaun lebar tersebut umumnya perbedaan dalam marga sangat jelas. Lagi pula jumlah marga yang termasuk dlam suatu suku dalam kelompok ini tidak begitu bnyak. Lain halnya dengan golongan rumput-rumputan atau golongan teki; perbedaan dalam marga sering tidak jelas, apalagi apabila gulma dari kelompok ini tidak ditemukan dalam keadaan berbunga. Nama latin dan nama daerah Nama latin suatu gulma akan sangat berarti karena nama tersebut diterima di dunia internasional. Nama latin suatu jensi biasanya terdiri dari dua kata, kata pertama menunjukkan marganya yang selalu dimulai dengan huruf besar, sedang kata kedua dimulai dengan huruf kecil, merupakan penunjuk ke arah jenis. Di belakang nama tersebut terdapat pula singkatan nama orang yang pertama kali membuat determinasi jenis tersebut. Cara-cara Identifikasi gulma mengidentifikasi gulma dapat dilakukan dengan salah satu atau kombinasi dari cara-cara dibawah ini :

description

ghklb

Transcript of IDENTIFIKASI GULMA

Page 1: IDENTIFIKASI GULMA

IDENTIFIKASI GULMA

Identifikasi gulmaGulma antara lain didefinisikan sebagai tumbuh-tumbuhan yang tumbuh pada tempat yang tidak dikehendaki manusia. Hal ini dapat berarti tumbuhan tersebut merugikan baik secara langsung atau tidak langsung atau kadang-kadang juga belum diketahui kerugian/kegunaannya. Oleh karena batasan untuk gulma ini sebetulnya sangat luas sehingga dapat mencakup semua jenis tanaman dalam dunia tumbuh-tumbuhan.Jenis gulma yang tumbuh biasanya sesuai dengan kondisi perkebunan. Misalnya pada perkebunan yang baru diolah, maka gulma yang dijumpai kebanyakan dalah gulma semusim; sedang pada perkebunan yang telah lama ditanami, gulma yang banyak terdapat adalah dari jenis tahunan.Gulma yang terdapat pada dataran tinggi relatif berbeda dengan yang tumbuh di daerah dataran rendah. Pada daerah yang tinggi terlihat adanya kecenderungan bertambahnya keanekaragaman jenis, sedangkan jumlah individu biasanya tidak begitu besar. Hal yang sebaliknya terjadi pada daerah rendah yakni jumlah individu sangat melimpah, tetapi jumlah jenis yang ada tidak begitu banyak. Secara morfologi gulma yang digolongkan sebagai tumbuhan berdun lebar biasanya tidak begitu sulit diidentifikasi jika telah diketahui sukunya. Hal ini disebabkan karena dalam suku gulma berdaun lebar tersebut umumnya perbedaan dalam marga sangat jelas. Lagi pula jumlah marga yang termasuk dlam suatu suku dalam kelompok ini tidak begitu bnyak. Lain halnya dengan golongan rumput-rumputan atau golongan teki; perbedaan dalam marga sering tidak jelas, apalagi apabila gulma dari kelompok ini tidak ditemukan dalam keadaan berbunga.Nama latin dan nama daerahNama latin suatu gulma akan sangat berarti karena nama tersebut diterima di dunia internasional. Nama latin suatu jensi biasanya terdiri dari dua kata, kata pertama menunjukkan marganya yang selalu dimulai dengan huruf besar, sedang kata kedua dimulai dengan huruf kecil, merupakan penunjuk ke arah jenis. Di belakang nama tersebut terdapat pula singkatan nama orang yang pertama kali membuat determinasi jenis tersebut.Cara-cara Identifikasi gulmamengidentifikasi gulma dapat dilakukan dengan salah satu atau kombinasi dari cara-cara dibawah ini :Membandingkan gulma tersebut dengan material yang telah diidentifikasi di herbarium (di Indonesia terdapat Herbarium Bogoriense yang terletak di Jalan Ir. H. Juanda, Bogor). Konsultasi langsung dengan para ahli di bidang yang bersangkutan. Mencari sendiri melalui kunci identifikasi. Membandingkannya dengan determinasi yang ada. Membandingkannya dengan ilustrasi yang tersedia. Sampai saat ini tanda-tanda karakteristik yang dipakai dalam identifikasi gulma adalah bentuk morfologinya. Alat yang dibutuhkan dalam mengidentifikasi gulma adalah loupe ( kaca pembesar ) dengan perbesaran 10x, dalam keadaan tertentu juga dibutuhkan mikroskop 40x.Karakteristik gulmatanda-tanda ini dipakai dalam identifikasi dan penelaan gulma; terbagi atas sifat-sifat vegetatif yang bisa berubah sesuai dengan lingkungan dan sifat-sifat generatif yang cenderung tetap.Bagian vegetatif gulmaperakaran, misalnya dapat berupa akar tunggang, akar serabut, berimpang, berstolon. Kemudian bagian batang dan cabangnya, ada gulma yang menjalar, tegak, melilit. Kedudukan daun yang ada berhadapan, bersilang, berhadapan silang dan lain-lain.

Page 2: IDENTIFIKASI GULMA

Bentuk daun juga sangat bervariasi, ada yang bulat, lonjong seperti pita, segi tiga, belah ketupat. Pangkal dan ujung daun pun dapat dibedakan, ada yang bulat, lancip dan bertoreh. Demikian juga dengan tepi daun ada yang rata, bergerigi, berombak, beringgit, dan sebagainya. Permukaan daun ada yang mengkilat, berbulu, berbulu bintang. Selain bagian-bagian akar, batang dan daun, kadang-kadang dijumpai pula adanya alat-alat tambahan misalnya daun penumpu (biasanya didapat pada Malvacae), selaput bumbung (okrea) yang merupakan ciri khas gulma dri sukku Polygonaceae.Bagian generatif gulmabagian ini dipergunakan untuk perkembangbiakan dan terdiri dari bunga, buah dan biji.Jumlah dan kedudukan bunga pada gulma ada yang tunggal atau majemuk dan dapat terletak di ketiak daun atau di ujung. Bunga majemuk dapat berbentuk tongkol, bulir, dan malai. Bagian-bagian bunga umumnya terdiri dari kelopak, mahkota bunga, benang sari, dan putik. Jika jumlah dari tiap-tiap bagian ini 5 atau merupakan kelipatan 5, maka biasanya disebut penamer, demikian jika jumlah masing-masing bagian tersebut 4 atau kelipatannya, disebut tetramer. Kedudukan perhiasan bagian-bagian in sering pula menunjukkan simetrinya. Ada bunga yang bersimetri banyak (aktonomorf), atau ada pula yang hanya monosimetri (zigomorf). Warna kelopak biasanya hijau walaupun ada juga yang sama dengan warna mahkota bunganya. Kelopak dan mahkota pada gulma ini bisa dibedakan lagi, dan disebut sebagai tenda bunga.Mahkota bunga yang satu dengan yang lain umumnya sngat bervariasi warnanya, ada yang biru, merah, merah muda, kunging, putih dan sebagainya. Jumlah benagn sari juga bermacam-macam, dapat hanya 1,2,3,4,5,10, 20 atau lebih. Kedudukannya pun berbeda-beda, ada yang terletak pada dasar perhiasan bunga membentuk satu atau dua llingkaran, ada pula yang melekat pad adinding mahkota bunga. Panjangnya pun berbeda-beda, sehingga dikenal istilah didynamus yaitu jika pada satu bunga terdapat dua benang sari yang bertangkai panjang dan dua yang bertangkai pendek. Keadaan serupa ini biasanya dijumpai pada suku Labiatae. Kedudukan bakal biji ada yang sejajar, duduk atau tenggelam dengan dasar perhiasan bunga.Bentuk ukuran, warna, dan jumlah buah pun berlain-lainan. Dikenal adanya buah kotak, buah polong, buah buni dan lain-lain.Biji juga dapat ditandai dengan ciri-ciri yang berlainan, misal bentuk, warna, ukuran dan keadaan permukaan yang tidak sama.Keadaan gulma yang paling ideal untuk identifikasi adalah jika semua bagian-bagian tersebut (vegetatif dan generatifnya) lengkap. Tentu saja hal ini hanaya dijumpai pada gulma yang telah dewasa. Padahal dalam rangka pengelolaan gulma yang baik, sering kali harus mengetahui jenis gulma apakah yang terdapat di suatu perkebunan jauh sebelum gulma tersebut dewasa dan megnadakan kompetisi dengan tanaman budidaya.Ageratum conyzoidesherba satu tahun, tegak atau berbaring dan dar bagian ini keluar akarnya. Berasal dai Amerika tropis. Tinggi tanaman kurang lebih 1 – 1.2 m. Batang bulat, berambut jarang. Daun bawah berhadapan dan bertangkai cukup panjang, yang teratas tersebar dan bertangkai pendek. Helaian daun bulat telur, beringgit, panjang 1 – 10 kali 0.5 – 6 cm, kedua sisinya berambut panjang, sisi bawah juga dengan kelenjar yang duduk. Bongkol bunga berkelamin satu macam, 3 atau lebih berkumpul jadi karangan bunga bentuk malai rata yang terminal. Panjang bongkol 6 – 8 mm , pada tangkai berambut. Daun pembalut tersusun dalam 2 – 3 lingkaran, runcing, tidak sama, berambut sangat jarang atau gundul. Dasar bunga bersama tanpa sisik. Bunga sama panjang dengan pembalut. Mahkota dengan tabung sempit dan pinggiran sempit bentuk lonceng, berlekuk 5, panjang 1 – 1.5 mm. Buah keras bersegi llima, berwarna putih, dengan panjang 2 – 3.5 mm.Amaranthus sp

Page 3: IDENTIFIKASI GULMA

herba berumur satu tahun, tegak atau condong kemudian tegak, tinggi 0.4 – 1 m, kerapkali bercabang banyak dan berduri. Daun bulat telur memanjang bentuk lanset, panjang 5 – 8 cm, dengan ujung tumpul dan pangkal runcing. Bunga dalam tukal yang rapat, yang bawah duduk di ketiak, yang atas berkkumpul mnjadi karangan bunga di ujung dan duduk di ketiak, bentuk bulir atau bercabang pada pangkalnya. Bulir ujung sebagian besar jantan, tidak berduri, tidak berduri tempel, mula-mula naik lalu menggantung. Tukal betina dengan 2 duri lurus yang lancip, dan menjauhi batang. Daun pelindung dan anak daun pelindung runcing, panjangnya sama dengan tenda bunga. Daun tenda bunga berjumlah 5, panjang 2 – 3 mm, gundul, hijau atau ungu dengan tepi transparan. Benang sari 5, lepas tanpa taju yang disisipkan diantaranya. Kepala putik duduk, bentuk benagn. Buah bulat memanjang, dengan tutup yang rontok, berbiji 1. hidup di tegalan, halaman rumah, semak, kebun dan tepi jalan. Di daerah pada ketinggian 1 – 4000 m.Althernanthera spherba menahun, berumpun kuat, tinggi 0.2 – 0.5 m. Barang berambut tipis yang merata. Daun bentuk solet sampai memanjang, kerapkali kemerah-merahan atau bernoda. Bunga dalam tongkol duduk, kadang-kadang seolah-olah bertangkai, tidak berduri tempel; dalam ketiak dan garpu. Daun pelindung kecil, runcing, bertepi semacam selaput. Daun tenda bunga 5, runcing, keputih-putihan serupa selaput, panjang kurang lebih3 mm, bertulang daun 3, dari luar berambut. Benang sari 5. tangkai sari pada pangkalnya bersatu seperti mangkok yang pendek. Kepala sari berganti-ganti degnan taju yang berbentuk pita pada ujung yang berbagi dalam umbai. Tangkai putik pendek, kepala putik berbentuk tombol. Buah di Jawa tidak berkembang dengan sempurna. Tumbuh pada ketinggian 5 – 1600 m.Mimosa spberasal dari Amerika tropis. Herba memanjat atau berbaring atau setengah perdu; tinggi 0.3 – 1.5 m. Akar pena kuat. Batang dengan rambut sikat yang mengarah miring ke bawah dan duri tempel bengkok yang tersebar. Daun penumpu bentuk lanset, panjang 1 cm. Daun pada sentuhan melipatkan diri, menyirip rangkap. Sirip terkumpul rapat, panjang 4 – 5,5 cm. Anak daun tiap sirip 5 – 26 pasang, kerapkali warna tei ungu, berumabai, 6 -616 kali 1 – 3 m. Bongkol memanjang, panjang 1 cm, 2 – 4 menjadi satu; tangkai dengan rambut sekat yang panjang 2 – 5 cm. Kelopak sangat kecil, bergigi 4, seperti selaput putih. Tabung mahkota kecil, bertaju 4, seperti selaput putih. Benang sari4, lepas, ungu. Polongan pipih, bentuk garis, di antara biji-biji menyempit tidak dalam, pada smbungandengan banyak rambut sekat panjang yang pucat, beruas 2 – 4, panjang 1 – 2 cm, lebar 4 mm, pada waktu masak lepas ke dalam pecahan berbiji satu, yang melepaskan diri dari tempat sambungan yang tidak rontok. Biji bulat, ipih. Tumbuh pada ketinggian 1 – 1200 m, terutama pada daerah tanah perkebunan yang kering.Euphorbia hirtaherba satu tahun, dengan batang tegak atau naik sedikit demi sedikit, tinggi 0.1 – 0.6 m. Batang terutama berambut pada ujungnya. Daun berbaris 2 memanjang, dengan pangkal miring, stidaknya pada ujung bergerigi, sisi bawah berambut jarang, panjangnya 0.5 – 5 cm, tangkai 2 – 4 mm. Cyathia dalam payung tambahan yang berbentuk setengah bola, yang sendiri-sendiri atau dua-dua terkumpul menjadi karangan bunga yang bertangkai pendek, duduk di ketiak daun, piala panjang 1 mm, barambut menempel. Buah tinggi 1.5 mm. Berasal dari Amerika tropis, di Jawa umumnya bersifat liar. Hidup pada daerah dengan ketinggian 1 – 1400 m, daerah padang rumput, halaman, tepi jalan, tanggul, tegalan dan kebun.Commelina benghalensisherba menjalar, tinggi 0.2 – 0.6 m. Helaian daun duduk, bulat telur memanjang atau bentuk lanset, dengan pangkal yang tidak sama sisi, 2.5 – 8 kali 1 – 2.5 cm. Karangan bunga berdiri sendiri, bertangkai, serupa bungacabang berseling, dengan dua cabang; cabang paling belakang jauh di luar daun pelindung, berbunga 1 – 3, panjang 1 – 2 cm; cabang paling muka

Page 4: IDENTIFIKASI GULMA

lebih pendek, berbunga 2 – 5, panjang 0.5 – 1 cm. Daun pelindung berbentuk jantung, denga tepi bebas dan ujung meruncing, panjang 1 – 3 cm. Bunga zygomorph, berumur pendek. Daun kelopak 3, tipis, panajang 3 – 4 mm, yang paling belakang lebih sempit, yang paling muka 2 pada pangkalnya melekat. Daun mahkota 3, bebas, panjangnya 0.5 – 1 cm, berwarna biru cerah, yang paling belakang berkuku, yang paling muka duduk, lebih kecil. Bakal buah beruang 3. buah kotak, memanjang, panjang kurang lebih 7 mm, pecah menurut ruang, berisi 3 – 5 bij. Biji bertonjolan bentuk jala. Hidup terutama di daerah lembab atau becek, dengan ketinggian 1 – 2000 m.Borreria alataStachytarpheta indicarumput-rumputan yang tegak, tinggi 0.3 – 0.9 m. Daun berhadapan, bertangkai sangat panjang, berbentuk ellips memanjang atau bulat telur, dengan kaki yang menyempit demi sedikit, di atas bagian kaki yangbertepi rata bergigi beringgit, berambut jarang atau tidak yang kukurannya 4 – 9 dan 2.5 – 5 cm. Bulir bertangkai pendek, panjang 15 – 30 cm. Daun pelindung dengan kuat menempel kelopak, bertepi lebar serupa selaput. Kelopak bergigi 4, panjang kurang lebih 0.5 cm. Tabung mahkota melekukk dari sumbu bulir, panjang 1 cm, pecah dalam 2 kendaga. Hidup terutama di daerah dengan musim kemarau yang tegas, di tempat cerah atau teduh sedikit, dengan ketinggian 1 – 1250 m.Cromoloena odorataberasal dari Amerika tropis. Perdu yang pahit, tegak, bercabang banyak, berbau; 2 – 6 m tingginya. Ranting bulat, berambut pendek dan rapat. Daun berhadapan, bulat telur bentuk belah ketupat, bulat telur memanjang atau bulat telur lanset, dengan pangkal berangsur menyempit sepanjang tangkai dan ujung yang cukup runcing, umumnya bergerigi kasar,b erambut, sisi bawah berbintik seperti kelenjar, 3.5 – 18 kali 1 – 8 cm. Bunga bongkol tersusun dalam karangan bunga bentuk malali rata, rapat, terminal. Pembalut bentuk lonceng. Tiap bongkol 9 – 16 bunga, sedikit menjulang keluar pembalut, sangat harum. Mahkota bertaju 5, panjang 4 mm. Tabung kepala sari ungu. Tangkai putik bercabang dua, putih. Buah keras bersegi 5, hitam, dengan pangkal pucat, kurang lebih 2 mm panjangnya, dengan 1 lingkaran rambut panjang, langsing, putih. Tumbuh pada ketinggian 200 – 1800 m. Di daerah cerah matahari atau sedikit keteduhan, dan tidak terlalu kering. Juga untuk tanaman pagar.Digitaria ciliarisrumput yang berumpun, yang pada pangkalnya kerapkali dengan batang yang merayap; tinggi 1 – 1.2 m. Batang pipih yang besar semakin ke bawah berongga. Pelepah daun tertekan jadi satu pad batang. Lidah sangat pendek. Helaian daun berbetnuk garis lanset atau garis, bertepi kasar, kerapkali keunguan. Bulir 2 – 22 per karangan bunga, tertancap pad ketinggian yang tidak sama. Poros bulir berlunas, panjang 2 – 21 cm. Anak bullir berseling kiri dan kanan dari poros, berdiri sendiri dan berpasangan tetapi dengantangkai yang tidak sma panjang, ellips memanjang, rontok bersama-sama, panjang 2 – 4 mm. Rambut tepi dari sekam pada masaknya buah salling menjauh. Benang sari 3, kepala sari kuning atau ungu. Tangkai putik 2. kepala putik muncul dekat ujung daripada anak bulir, ungu merah, jarang putih. Tumbuh-tumbuhan agak mudah berubah tumbuh pada segala macam keadaan tanah pada ketinggian 1 – 1800 m.Eleusin indicarumput berumur pendek, kerapkali berumpun kuat, kadang-kadang pada buku yang bawah keluar akar : batang kerapkali berbentuk cekungan yang terbentang; tinggi 0.1 – 1.9 m. Batang menempel pipih sekali, bergaris, kerap bercabang. Daun dalam dua baris. Pelepah daun menempel kuat berlunas. Llidah seperti selaput, pendek. Helaian bentuk garis dengan tepi kasar pada ujung, pad pangkalnya ada rambut panjang, 12 – 40 kali 0.41 – 1 cm. Bulir terkumpul 2 – 12, satu sisi. Poros bulir bersayap dan berlunas, panjang 2.5 – 17 cm. Anak bulir berdiri sendiri, berseling kiri kanan lunas, duduk, rapat menutup secara genting,

Page 5: IDENTIFIKASI GULMA

menempel rapat, panjang 4 – 7 mm. Sekam terekan rapat berlunas, dua yang terbawah tetap tinggal lama. Benang sari 3; kepala sari pendek. Tangkai putik 2; kepala putik sempit, ungu. Di tempat cerah matahari, kerapkali di tanah keras karena terinjak; 1 – 2000 m.Cynodon dactylonrumput menahun dengan tunas menjalar yang keras; tinggi 0.1 – 0.4 m. Batang lngsing, sedikit pipih, yang tua dengan rongga kecil. Daun kerapkali jelas 2 baris. Lidah sangat pendek. Helaian daun bentuk garis, tepi kasar, hijau kebiuran, berambut atau gundul, 2.5 – 15 kali 0.2 – 0.7 cm. Bulir 3 – 9, mengumpul, panjang 1.5 – 6 cm. Poros bulir berlunas. Anak bulir berdiri sendiri, berseling kiri kanan lunas, menghadap ke satu sisi, menutup satu dengan yang lain secara genting, duduk, ellips memanjang, panjang kurang lebih 2 mm, kerapkali keungu-unguan. Sekam 1 – 2 yang terbawah tetap tinggal. Jumlah benang sari 3, tangkai putik 2, kepala putik ungu, muncul di tengah-tengah anak bulir. Terutama di daerah dengan musim kemarau yang tegas, di daerah cerah matahari dengan ketinggian 1 – 1650 m.Ottochloa nodosaGulma tahunan, famili poaceae, berupa rumput, tumbuh menjalar yang bagian atasnya tegak, tinggi mencapai 2,5 m; buluh bulat, licin, bagian bawah berongga. Daun bulat telur hingga lanset atau berbentuk pita dengan permukaan licin atau berbulu. Bunga malai, anak bulir berwarna hijau atau keunguan; tumbuh di tempat terbuka atau agak terlindung, ketinggian hingga 900 dpl.Axonopus compressusBerasal dari Amerika tropis. Rumput menahun, membentuk bahan jerami di tanah dengan batang yang tidak menarik membuat sudur antar-ruas, batang berdarun 1 – 2, dan tunas menjalar yang bercabang, kerapkali berwarna keungu-unguan, tinggi 0.2 – 0.5 m. Batang massif, tertekan sisi, beralur dalam pada sebuah sisi. Pelepah daun pipih sekali menjadi satu dengan batang, dengan punggung berlunas, pad pangkal dengan rambut putih dalam karangan. Lidah sangat pendek. Helaian daun lanset, dengan tepi kasar, 2.5 – 37 kali 0.6 – 1.6 cm. Tangkai karangan bunga langsing. Bulir pada satu sisi, panjang 3 – 11 cm. Anak bulir berseling kiri dan kanan, menempel pada poros, bentuk memanjang, panjang kurang lebih 2.5 mm. Benang sari 3, tangkai putik 2. kepala putik besar, muncul ke samping, putih. Tumbuh pada daerah lembab dengan ketinggian 1 – 1400 m.Paspalum conjugatumPaspalum conjugatum adalah gulma yanag tergolong dalam famili Paniceae. Gulma ini dapat tumbuh menjalar dan banyak terdapat di perkebunan-perkebunan.Tumbuhan parenial ini berasal dari daerah Amerika Tropis dan pada dewasa ini dapat dijumpai menyebar ke daerah tropis dan sub tropis (Kassasian, 1971)penyebaran utama melalui biji dan akar stolon. Melalui biji, gulma ini nampaknya lebih mempunyai potensi dalam penyebarannya, karena produksi biji dari gulma ini cukup tinggi.Biji gulma ini mudah sekali melekat pada benda-benda yang melintas, sehingga menjamin penyebaran gulma cukup luas.Cyperus rotundusherba menahun, tinggi 0.1 – 0.8 m. Batang tumpul sampai persegi tiga tajam. Daun berjumlah 4 – 10 helai dan letaknya berjejal pada pangkal batang, dengan pelepah daun yang tertutup tanah, helaian daun bentuk garis, dari atas hijau tua mengkilat, 10 – 60 kali 0.2 – 0.6 cm. Anak bulir terkumpul menjadi bulir yang pendek dan tipis, dan keseluruhan terkumpul lagi menjadi berbentuk panjang. Daun pembalut berjumlah 3 – 4, tepi kasar, tidak merata. Jari-jari payung 6 – 9, pangkal tertutup oleh daun pelindung yang berbentuk tabung, yang t erpanjang 3 – 10 cm, yang terbesar sekali lagi bercabang. Anak bulir 3 – 10 berkumpul dalam bulir, duduk, berbetnuk garis, sangat gepeng, coklat, panjang 1 – 3 cm, lebar 2 mm, berbunga 10 – 40. sekam dengan punggung hijau dan sisi coklat, panjang kurang lebih 3 mm. Benang sari 3, kepala sari kuning cerah. Tangkai putik bercabang 3. buah memanjang sampai bulat telur

Page 6: IDENTIFIKASI GULMA

terbalik, persegi tiga, coklat, panjang kurang lebih 1.5 mm. Dapat tumbuh pada bermacam-macam keadaan tanah, dengan ketinggian 1 – 1000 m.gulma ini selalu terdapat pada segala tanaman budidaya di darat maupun di daerah yang tidak dibudidayakan dengan tanaman pertanian.Golongan ini termasuk keluarga teki-tekian atau cyperaceae. Kemampuan gulma ini untuk beradaptasi di segala jenis tanah sangat tinggi, sehingga menjamin luasnya daerah penyebaran.Bagian tumbuhan yang terdapat di bawah tanah biasanya terdiri dari akar, akar rimpang, dan umbi. Gulma ini termasuk golongan hulma tahunan dan berkembang biak terutama dengan umbinya. Umbi yang pertama dibentuk kira-kira 3 minggu setelah pertumbuhan. Umbi yang terbentuk akan membentuk akar rimpang yang kemudian akan membentuk umbi lagi. Semua umbi akan membentuk banyak akar tambahan, sehingga dalam jangka waktu 6 minggu sudah terbentuk sistem akar, akar rimpang dan umbi yang saling berhubungan.Umbi gulma ini dapat tumbuh pada suhu sekitar 13 – 14°C, suatu sifat yang dapat penyebarannya baik di daerah tropis ataupun daerah sub tropis. Suhu optimum untuk pertumbuhan teki berkisar antara 30 – 35°C.kesimpulan

JENIS DAN SEBARAN GULMA DI KEBUN TEBU

Gangguan gulma terhadap pertumbuhan tebu, berturut-turut dipengaruhi oleh spesies gulma, kelebatan dan pertahanannya menghadapi berbagai upaya pengendalian. Oleh karena itu, pengetahuan tentang spesies gulma dan kemampuan untuk mengidentifikasi merupakan bekal utama dan terpenting untuk menanggulangi permasalahan gulma.Seperti diilustrasikan pada Gambar 1, gulma beserta spesies yang mendominasinya sangat dipengaruhi oleh teknik bercocok tanam tebu dan pola pengelolaan tanah. Untuk mendapatkan pengetahuan yang memadai terhadap vegetasi gulma yang akan ditemui di lapang, maka perlu diketahui pengelompokan spesies-spesies gulma yang tumbuh di berbagai pola dan lahan tebu.

Pengelompokan Spesies Gulma

Guna mempermudah pengenalan spesies-spesies gulma diadakan pengelompokan berdasarkan daur hidupnya, morfologinya, saat berkecambah dan tumbuhnya, serta kepekaannya terhadap macam bekerjanya herbisida. Pengelompokkan ini tidak berkaitan secara langsung dengan taksonomi tumbuhan atau kekerabatan diantara gula tersebut, tetapi semata-mata merupakan cerminan penampakkan visual di lapang atas respon yang ditunjukkan terhadap perubahan lingkungan.

Daur Hidup Gulma Daur hidup tumbuhan adalah jangka waktu antara tumbuhan itu berkecambah atau muncul di permukaan tanah sampai tumbuhan tersebut menghasilkan biji/bagian vegetatif yang mampu tumbuh menjadi tumbuhan baru. Daur hidup gulma akan menentukan lama gulma tumbuh dan kemudahan pengendaliannya. 1. Gulma Semusim

Page 7: IDENTIFIKASI GULMA

Gulma ini berkecambah dan berkembang biak terutama dengan biji, serta hidup selama satu musim. Musim yang dimaksud adalah pada musim yang sama dan berkisar antara 4 - 16 minggu (bergantung pada spesiesnya). Tumbuhan tua mati dan tumbuhan muda muncul dari biji-bijinya.

2. Gulma tahunanGulma yang berkembang biak terutama dengan organ vegetatifnya yaitu umbi (tuber), rimpang (rhizome), umbi lapis (bulb), subang (corm) dan geragih (stolon). Gulma ini hidupnya lebih lama dan biasanya melebihi masa satu musim bahkan dapat mencapai tiga - empat musim apabila didukung oleh lingkungan tumbuhnya. Tunas gulma dapat tumbuh menjadi tua dan akhirnya mati, tetapi organ vegetatif tersebut akan tetap hidup dan menumbuhkan tunas-tunas baru. Dengan karakteristik seperti itu, biasanya gulma tahunan lebih sulit dikendalikan dibanding gulma semusim.

Morfologi Daun GulmaPengelompokan ini berkaitan dengan kesamaan reaksi gulma dengan morfologi daun tertentu terhadap herbisida yang serupa. Berdasarkan sifat-sifat tersebut, gulma dikelompokkan kedalam kelompok rumput, kelompok teki, dan kelompok daun lebar.a. Kelompok berdaun sempit Spesies-spesies gulma yang daunnya berbentuk garis (linearis), memanjang dan sempit, pipih, tepinya sejajar, berbentuk pita (ligulatus) seperti linearis tetapi lebih lebar. Gulma rumput biasanya berada pada marga Poaceae (Gramineae).b. Kelompok teki-tekianSpesies-spesies gulma dari marga Cyperaceae yang memiliki penampang batang segitiga, daunnya berbentuk garis (linearis). Contoh yang tremasuk kelompok ini: Cyperus rotundus dan Fymbristilis miliaceae.

c. Kelompok berdaun lebar Spesies-spesies gulma dengan bentuk daun bulat panjang (oblongus), lanset (lanceolatus), bulat telur (ovatus), lanset terbalik (oblanceolatus), jantung (cordatus), segitiga sama sisi (sagittatus) dan bentuk elips. Kelompok ini memiliki arah pertumbuhan batang tegak, berbaring, menjalar, memanjat, dan melilit. Kelompok gulma daun lebar terdiri dari spesies-spesies class Dicotyledonae, termasuk didalamnya marga-marga Euphorbiaceae, Amaranthaceae, Asteraceae, Mimosaceae, Leguminoceae, Rubiaceae, Commelinaceae, dan sebagainya.

Sifat Tumbuh Gulma dapat tumbuh menjalar membentuk lapisan rata di permukaan tanah, tumbuh tegak membentuk perdu atau tumbuh merambat pada tanaman tebu. Kelompok gulma daun lebar dapat memiliki salah satu atau lebih sifat-sifat tumbuh tersebut. Gulma yang berkecambah dan tumbuh pada saat tebu muda biasanya bersifat menjalar dan atau membentuk perdu. Gulma daun lebar yang merambat biasanya tumbuh pada tebu muda yang tajuknya mulai menutupi ruang di antara barisan tebu, dan menjadi lebat pada saat tebu tua sampai tebu akan ditebang.

Kepekaan Herbisida Spesies-spesies gulma dapat dikelompokkan bersama-sama dengan morfologi daun gulma

Page 8: IDENTIFIKASI GULMA

dan pada daur hidup gulma. Herbisida yaitu senyawa kimia organik sintetik, diserap oleh gulma lewat akar, batang muda ataupun daunnya. Herbisida yang diserap akar atau lazim disebut herbisida akar, akan diserap bersama dengan air dan hara dari tanah, lalu diangkut ke bagian-bagian tubuh tumbuhan yang sedang aktif melakukan proses metabolisme. Herbisida lain adalah herbisida daun yang diserap oleh tumbuhan gulma lewat helaian daun, kemudian masuk ke jaringan-jaringan yang aktif melakukan proses fotosintesa dan jaringan yang aktif bermetabolisme seperti di ujung-ujung tubuh tumbuhan (akar dan batang). Ada juga sekelompok herbisida yang dapat masuk ke dalam tubuh gulma lewat akar dan daun, herbisida semacam ini disebut herbisida akar dan daun. Pada Tabel di bawah ditunjukkan macam spesies gulma dan kepekaannya terhadap herbisida-herbisida tersebut di atas. Dengan demikian, bisa disusun program pengendalian dan herbisida yang akan dipakai, apabila diketahui macam spesies gulmanya.

Tabel Pengelompokan Spesies Gulma dan Kepekaannya terhadap HerbisidaDaur hidup gulmaTandaTebu mudaTebu tuaPeka terhadap herbisida

Semusim

Rumput-Akar

--

Daun lebarDaun lebar (merambat)Akar + (daun)

Tahunan

Rumput-Akar, akar + daun

Teki-Daun

Page 9: IDENTIFIKASI GULMA

Daun lebarDaun lebar(merambat)Akar + (daun)

Keterangan : = gulma semusim jenis rumput-rumputan = gulma semusim jenis daun lebar = gulma tahunan jenis rumput-rumputan = gulma tahunan jenis teki-tekian = gulma tahunan jenis daun lebar

Spesies Gulma pada Berbagai Lahan Tebu

Dari hasil-hasil survei gulma yang telah dilakukan selama ini, dapat dibedakan antara lahan tebu sawah berpengairan (di pulau Jawa), dengan lahan tebu di lahan kering di pulau Jawa, dan di lahan kering di pulau-pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi. Tabel berikut menunjukkan spesies-spesies gulma tebu di lahan sawah beririgasi.

Tabel Spesies Gulma di Kebun Tebu Lahan Sawah Irigasi (Jawa)PenyebaranLebatAgak lebat (sering ditemukan)Jarang

Sangat luasCyperus rotundus

Cynodon dactylon

Echinochloa colonum

LuasLeptochloa chinensisHeliotropium indicum

Panicum reptansFimbristilis miliaceae

Page 10: IDENTIFIKASI GULMA

Polytrias amaura

Terbatas

Portulaca oleraceaeEuphorbia puriflora

Euphorbia hirtaPanicum reptans

Amaranthus spinosus

Eclipta prostrata

Eragrostis japonica

Eleusine indica

Physalis minima

Phyllantus niruri

Keterangan : 1) Sumber: Kuntohartono dan Tarmani (1967)

Page 11: IDENTIFIKASI GULMA

Ternyata spesies gulma yang penting di kebun tebu lahan sawah adalah gulma tahunan teki-tekian dan rumput, selanjutnya ditemukan juga banyak gulma semusim rumput dan teki-tekian. Sebagian besar vegetasi gulma kebun tebu lahan sawah adalah gulma semusim.Vegetasi gulma di kebun tebu lahan kering di pulau Jawa ditunjukkan pada Tabel di bawah. Dua spesies gulma semusim rumput yakni Echinochloa colonum dan Digitaria adscendens mendominasi vegetasi gulma di tegalan Jawa. Berikutnya adalah gulma tahunan teki merupakan spesies yang tumbuh lebat di lokasi kebun tebu yang cukup memperoleh hujan atau tegalan yang tinggi kadar air dalam tanahnya. Spesies gulma lainnya yang timbul setempat-setempat dan jarang pertumbuhannya umumnya adalah gulma semisim berdaun lebar.

Tabel Penyebaran dan Kelebatan Spesies Gulma di Lahan Tegalan Jawa PenyebaranLebatJarang

Sangat luasE. colonum

LuasD. adscendensC. benghalensis

A. conyzoides

TerbatasC. rotundusE. indica

M. invisa

Physalis minima

P. reptans

Borreria alata

Page 12: IDENTIFIKASI GULMA

C. dactylon

SetempatA. spinosusLindernia crustaceae

Centrosema pubescensP. niruri

Dactyloctenium aegyptiumBidens pilosa

Ipomaea trilobaE. heterophylla

T. portulacastrum

P. oleraceae

Richardia brasiliensis

Spesies-spesies yang ditemukan tumbuh bersama tebu di lahan tegalan di pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi ditunjukkan pada Tabel di bawah. Terdapat keragaman yang sangat besar pada vegetasi gulma di kebun tebu di berbagai pulau. Tetapi dapat disimpulkan bahwa vegetasi gulma didominasi oleh spesies-spesies yang semusim, baik berdaun sempit maupun daun lebar. Dengan mengetahui komposisi spesies gulma di suatu daerah, maka dengan pertimbangan pendekatan agronomis dan pengendalian secara kimiawi, dapat disusun suatu program pengendalian gulma secara rasional dan efektif.

Tabel Penyebaran dan Kelebatan Spesies Gulma di Kebun Tebu Luar JawaKelebatan gulmaSumatera UtaraSumatera SelatanLampungKalimantan SelatanSulawesi Selatan

Page 13: IDENTIFIKASI GULMA

LebatD. adscendensI. cylindricaM. invisaI. cylindricaB. alata

M. invisaD. adscendensM. micrantathaB. alataE. colonum

C. rotundusB. alata

D. adscendens

Agak lebatE. colonumM. invisaMomordica charantiaC. cordataR. exaltata

P. conjugatumIpomea obacuraC. pubescens

I. cylindrica

A. spinosusM. micrantathaD. adscendens

M. invisa

S. nodiflora

C. rotundus

Jarang

Page 14: IDENTIFIKASI GULMA

E. indicaMeremia tridentataB. alata

E. pruniflora

B. nuticumA. conyzoidesC. dactylon

Ipomea triloba

I. arislatumE. colonumB. nuticum

Stachytarpeta indica

P. chelidoniiCroton hirtusI. cylindrica

Gynandropsis gynandra

C. benghalensis

C. pubescens

Pergeseran Spesies Gulma

Dinamika populasi gulma selalu terjadi dari waktu ke waktu, sebagai konsekuensi dari perubahan kondisi tumbuh kebun tebu dan perubahan cara bercocok tanam tebu. Pergeseran spesies gulma terjadi pada daerah-daerah kebun tebu yang relatif baru. Perubahan spesies gulma berlangsung makin cepat dengan makin seringnya herbisida digunakan di kebun tersebut. Sebagai contoh, pergeseran spesies gulma yang pantau oleh P3GI di salah satu areal

Page 15: IDENTIFIKASI GULMA

perkebunan tebu di luar Jawa yang dilakukan selama 3 tahun disajikan pada Tabel di bawah. Baik gulma berdaun sempit, teki-tekian, gulma berdaun lebar maupun gulma merambat dominasi spesiesnya berubah secara nyata dalam kurun 5 tahun. Beberapa spesies gulma seperti B. alata masih tetap dominan selama 5 tahun. Sebaliknya gulma C. rotundus dan Ipomoea triloba yang pada awalnya dominan kemudian menjadi tidak dominan. Beberapa gulma yang semula tidak signifikan, kemudian berubah menjadi dominan seperti B. filiformis dan M. charanthia.

Tabel Pergeseran Spesies Gulma di PG Cintamanis, Sumatera SelatanKelompok gulma1984/19851986/19871)1989/19902)

Daun lebarB. alataB. alataB. alata

Croton hirtusC. hirtusC. hirtus

A. conyzoides

Physalis angulata

Teki-tekianC. rotundus

Daun sempitEleusine indicaD. adscendensD. adscendens

Panicum repensI. cylindricaB. filiformis

Page 16: IDENTIFIKASI GULMA

P. distachiumE. colonumEleusine indica

Panicum spp.

Gulma Ipomoea trilobaM. tridentataM. cordata

merambat

M. invisaM. tridentata

I. trilobaM. charanthia

M. cordata

1) Sumber Kuntohartono (1987)2) Sumber Sasongko et al (1980)

Analisis Vegetasi dan Identifikasi Gulma

Guna menentukan pilihan cara pengendalian gulma yang tepat maka sangat diperlukan cara-cara menganalisis vegetasi gulma terlebih dahulu. Analisis vegetasi gulma beserta identifikasi spesies gulma dilakukan sebelum tindakan pengendalian dipilih dan diterapkan. Ketidak tepatan dalam analisis bisa menyebabkan pengendalian gula menjadi tidak efektif dan efisien, karena memboroskan biaya, waktu dan tenaga.

Analisis Vegetasi GulmaTujuan analisis vegetasi gulma di kebun tebu adalah untuk mengetahui komposisi spesies-spesies yang membentuk komunitas gulma yang tumbuh bersama dengan tebu, pada suatu waktu dan tingkat pertumbuhan tertentu. Pada umumnya vegetasi gulma di kebun tebu terdiri dari kumpulan semai-semai berbagai spesies gulma yang agak rendah (tinggi tanaman dibawah 50 cm), atau gulma yang sedang pesat tumbuh. Vegetasi gulma kebun tebu pada umumnya mirip untuk suatu areal yang luas, sehingga prosedur persiapan lahan untuk kebun

Page 17: IDENTIFIKASI GULMA

tebu biasanya seragam untuk daerah atau pabrik gula tertentu. Oleh karena itu, maka metode analisis vegetasi gulma yang digunakan adalah metode estimasi visual (visual estimation), yakni metode analisis dengan pandangan mata dan pencacatan macam spesies gulma beserta skor kelebatan pertumbuhannya masing-masing (Soekisman et. al., 1984).Metode estimasi visual dilakukan oleh orang yang telah dilatih sebelumnya, serta data yang dikumpulkan adalah data kualitatif. Data kualitatif vegetasi gulma menunjukkan bagaimana suatu spesies gulma tersebar dan berkelompok, stratifikasinya, periodisitas (seringnya ditemukan) dan pola komposisi macam spesiesnya. Untuk memperoleh data kualitatif tersebut perlu ditentukan macam peubah pengamatannya, penetapan luas dan jumlah petak contoh, serta penyebaran hasil-hasil pengamatannya.

Luas Dan Jumlah Petak ContohPenilaian kelebatan spesies gulma dilakukan pada petak contoh seluas 30 - 60 m2. Letak petak contoh pertama berada di dekat jalan kebun atau seluruh pembuangan air dan kedua agak di tengah petak kebun. Kedua petak contoh mewakili satu petak kebun yang luasnya berkisar antara 12,5 sampai 25 ha. Selanjutnya petak kebun tersebut dapat mewakili kebun seluas 200 - 400 ha. Berarti bila suatu pabrik gula seluas areal tanaman tebu 10.000 ha, maka akan ada 25 - 50 petak contoh yang diperiksa gulmanya.

Penjabaran Hasil-Hasil PengamatanDari 25 - 50 petak contoh dihimpun nama masing-masing spesies dikelompokkan dalam katagori “penyebaran”. Dengan angka kelebatan dan pengelompokan penyebaran dapat disusun tabel komposisi vegetasi gulma.

Identifikasi Gulma di LapangDalam mengidentifikasi macam spesies gulma di lapang, dapat dilakukan cara-cara sebagai berikut :Membandingkan tumbuhan gulma dengan gambar, foto atau ilustrasi gulma yang tersedia Membandingkan dengan determinasi dari spesies gulma yang kita duga Mencari sendiri melalui kunci identifikasi Konsultasikan pada ahli di bidang yang bersangkutan

Cara (a) yang paling praktis dan dapat dikerjakan sendiri di tempat, oleh karena telah banyak publikasi gambar dan foto-foto gulma. Dua publikasi gulma P3GI yang disebutkan pada alinia pertama bab ini, sangat berguna untuk keperluan tersebut.Dalam menempuh cara (b) dan (c) sedikit banyak kita harus memahami istilah biologi yang berkenaan dengan morfologi yang dapat dipelajari pada buku karangan Rifai (1978). Bila ada spesies gulma yang sukar diidentifikasi, maka herbarium gulma (lengkap daun, batang, bunga, bunga dan akarnya) tersebut dapat dikirim ke herbarium Bogoriense, Jl. Ir. H. Juanda 22, Bogor. Di lembaga tersebut herbarium gulma itu kemudian akan ditelaah dan diperbandingkan dengan koleksi herbarium yang mereka miliki. Lembaga tersebut juga menyimpan seluruh herbarium gulma koleksi C.A. Backer. Herbarium-herbarium tersebut dihibahkan oleh P3GI kepada lembaga ini, untuk meningkatkan daya gunanya.Tanda-tanda yang dipakai dalam identifikasi dan penelaahan spesies gulma; terbagi atas sifat-sifat vegetatif yang bisa berubah sesuai dengan lingkungan dan sifat-sifat generatif yang cenderung tetap (Soekiman et. al., 1984).Sifat vegetatif gulma antara lain : perakaran, bagian batang dan cabangnya, kedudukan daun, bentuk daun, tepi daun dan permukaan daun, terdapat alat-alat tambahan misalnya daun penumpu atau selaput bumbung, beragam dan berbeda-beda untuk tiap spesies gulma. Bagian generatif yang dapat digunakan sebagai kriteria tanaman antara lain adalah : jumlah dan

Page 18: IDENTIFIKASI GULMA

duduknya bunga, bagian-bagian bunga, warna kelopak bunga, warna mahkota bunga, jumlah benang sari, serta bentuk - ukuran - warna - jumlah buah/biji.

KLASIFIKASI GULMA

KLASIFIKASI GULMACara klasifiikasi pada tumbuhan ada dua macam yaitu buatan (artificial) dan alami (natural). Pada klasifikasi sistem buatan pengelompokan tumbuhan hanya didasarkan pada salah satu sifat atau sifat-sifat yang paling umum saja, sehingga kemungkinan bisa terjadi beberapa tumbuhan yang mempunyai hubungan erat satu sama lain dikelompokan dalam kelompok yang terpisah dan sebaliknya beberapa tumbuhan yang hanya mempunyai sedikit persamaan mungkin dikelompokan bersama dalam satu kelompok. Hal demkian inilah yang merupakan kelemahan utama dari kalsifikasi sistem buatan. Pada klasifikasi sistem alami pengelompokan didasarkan pada kombinasi dari beberapa sifat morfologis yang penting. Klasifikasi sistem alami lebih maju daripada klasifikasi sistem buatan, sebab menurut sistem tersebut hanya tumbuh-tumbuhan yang mempunyai hubungan filogenetis saja yang dikelompokan ke dalam kelompok yang sama.Cara klasifiksi pada gulma cenderung mengarah ke sistem buatan. Atas dasar pengelompokan yang berbeda, maka kita dapat mengelompokan gulma menjadi kelompok-kelompok atau golongan-golongan yang berbeda pula. Masing-masing kelompok memperlihatkan perbedaan di dalam pengendalian. Gulma dapat dikelompokan seperti berikut ini :1. Berdasarkan siklus hidupnya, gulma dapat dikelompokan menjadi :a. Gulma setahun (gulma semusim, annual weeds), yaitu gulma yang menyelesaikan siklus hidupnya dalam waktu kurang dari satu tahun atau paling lama satu tahun (mulai dari berkecambah sampai memproduksi biji dan kemudian mati). Karena kebanyakan umurnya hanya seumur tanaman semusim, maka gulma tersebut sering disebut sebagai gulma semusim. Walaupun sebenarnya mudah dikendalikan, tetapi kenyataannya kita sering mengalami kesulitan, karena gulma tersebut mempunyai beberapa kelebihan yaitu umurnya pendek, menghasilkan biji dalam jumlah yang banyak dan masa dormansi biji yang panjang sehingga dapat lebih bertahan hidupnya. Di Indonesia banyak dijumpai jenis-jenis gulma setahun, contohnya Echinochloa crusgalli, Echinochloa colonum, Monochoria vaginalis, Limnocharis flava, Fimbristylis littoralis dan lain sebagainya.b. Gulma dua tahun (biennial weeds), yaitu gulma yang menyelesaikan siklus hidupnya lebih dari satu tahun, tetapi tidak lebih dari dua tahun. Pada tahun pertama digunakan untuk pertumbuhan vegetatif menghasilkan bentuk roset dan pada tahun kedua berbunga, menghasilkan biji dan kemudian mati. Pada periode roset gulma tersebut sensitif terhadap herbisida. Yang termasuk gulma dua tahun yaitu Dipsacus sylvestris, Echium vulgare, Circium vulgare, Circium altissimum dan Artemisia biennis.c. Gulma tahunan (perennial weeds), yaitu gulma yang dapat hidup lebih dari dua tahun atau mungkin hampir tidak terbatas (bertahun-tahun). Kebanyakan berkembang biak dengan biji dan banyak diantaranya yang berkembang biak secara vegetatif. Pada keadaan kekurangan air (di musim kemarau) gulma tersebut seolah-olah mati karena bagian yang berada di atas tanah mengering, akan tetapi begitu ada air yang cukup untuk pertumbuhannya akan bersemi kembali.

Berdasarkan cara berkembang biaknya, gulma tahunan dibedakan menjadi dua :1). Simple perennial, yaitu gulma yang sebenarnya hanya berkembang biak dengan biji, akan tetapi apabila bagian tubuhnya terpotong maka potongannya akan dapat tumbuh menjadi

Page 19: IDENTIFIKASI GULMA

individu baru. Sebagai contoh Taraxacum sp. dan Rumex sp., apabila akarnya terpotong menjadi dua, maka masing-masing potongannya akan tumbuh menjadi individu baru.2). Creeping perennial, yaitu gulma yang dapat berkembang biak dengan akar yang menjalar (root creeping), batang yang menjalar di atas tanah (stolon) atau batang yang menjalar di dalam tanah (rhizoma). Yang termasuk dalam golongan ini contohnya Cynodon dactylon, Sorgum helepense, Agropyron repens, Circium vulgare. Beberapa diantaranya ada yang berkembang biak dengan umbi (tuber), contohnya Cyperus rotundus dan Helianthus tuberosus. Contoh gulma tahunan populair yang perkembangbiakan utamanya dengan rhizoma adalah alang-alang (Imperata cylindrica). Dengan dimilikinya alat perkembangbiakan vegetatif, maka gulma tersebut sukar sekali untuk diberantas. Adanya pengolahan tanah untuk penanaman tanaman pangan atau tanaman setahun lainnya akan membantu perkembangbiakan, karena dengan terpotong-potongnya rhizoma, stolon atau tubernya maka pertumbuhan baru akan segera dimulai dan dapat tumbuh berkembangbiak dengan pesat dalam waktu yang tidak terlalu lama apabila air tercukupi. Adanya pengendalian dengan frekuensi yang tinggi (sering atau berulang-ulang) baik secara mekanis ataupun secara kimiawi, maka lambat laun pertumbuhannya akan tertekan juga. Satu cara pengendalian yang efektif, yang juga diperlukan adalah dengan membunuh kecambah-kecambah yang baru muncul atau tumbuh di atas permukaan tanah.2. Berdasarkan habitatnya, gulma dikelompokkan menjadi :a. Gulma darat (terrestial weeds), yaitu gulma yang tumbuh pada habitat tanah atau darat. Contoh Cyperus rotundus, Imperata cylindrica, Cynodon dactylon, Amaranthus spinosus, Mimosa sp. , dan lain sebagainya.b. Gulma air (aquatic weeds), yaitu gulma yang tumbuh di habitat air. Gulma air dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :1). Gulma air garam (saltwater atau marine weeds), yaitu gulma yang hidup pada kondisi air seperti air laut, misal di hutan-hutan bakau. Sebagai contoh Enchalus acoroides dan Acrosticum aureum.2). Gulma air tawar (fresh water weeds), yaitu gulma yang tumbuh di habitat air tawar. Dikelompokkan lagi ke dalam:a). Gulma yang tumbuh mengapung (floating weeds), contohnya Eichornia crassipes, Salvinia cuculata, Pistia stratiotes.b). Gulma yang hidup tenggelam (submerged weeds), dibedakan ke dalam : Gulma yang hidup melayang (submerged not anchored weeds), contoh Ultricularia gibba. Gulma yang akarnya masuk ke dalam tanah (submerged anchored weeds), contoh Hydrilla verticillata, Ottelia alismoides, Najas indica, Ceratophyllum demersum.c). Gulma yang sebagian tubuhnya tenggelam dan sebagian mengapung (emerged weeds), contoh Nymphae spp. , Nymphoides indica.d). Gulma yang tumbuh di tepian (marginal weeds), contoh Panicum repens, Scleria poaeformis, Rhychospora corymbosa, Polygonum sp., Ludwigia sp., Leersia hexandra, Cyperus elatus.3. Berdasarkan tempat tumbuhnya, gulma dikelompokkan menjadi :a. Terdapat di tanah sawah, contohnya Echinochola crusgalli, Echinochola colonum, Monochoria vaginalis, Limnocharis flava, Marsilea crenata.b. Terdapat di tanah kering atau tegalan, contohnya Cyperus rotundus, Amaranthus spinosus, Eleusine indica.c. Terdapat di tanah perkebunan besar, contohnya Imperata cylindrica, Salvinia sp., Pistia stratiotes.4. Berdasarkan sistematikanya, gulma dikelompokan ke dalam :a. Monocotyledoneae, gulma berakar serabut, susunan tulang daun sejajar atau melengkung, jumlah bagian-bagian bunga tiga atau kelipatannya, dan biji berkeping satu. Contohnya

Page 20: IDENTIFIKASI GULMA

Imperata cylindrica, Cyperus rotundus, Cyperus dactylon, Echinochloa crusgalli, Panicum repens.b. Dicotyledoneae, gulma berakar tunggang, susunan tulang daun menyirip atau menjari, jumlah bagian-bagian bunga 4 atau 5 atau kelipatannya, dan biji berkeping dua. Contohnya Amaranthus spinosus, Mimosa sp., Euphatorium odoratum.c. Pteridophyta, berkembang biak secara generatif dengan spora. Sebagai contoh Salvinia sp., Marsilea crenata.5. Berdasarkan morfologinya, gulma dikelompokan ke dalam :a. Golongan rumput (grasses)Gulma golongan rumput termasuk dalam familia Gramineae/Poaceae. Deangan cirri, batang bulat atau agak pipih, kebanyakan berongga.Daun-daun soliter pada buku-buku, tersusun dalam dua deret, umumnya bertulang daun sejajar, terdiri atas dua bagian yaitu pelepah daun dan helaian daun. Daun biasanya berbentuk garis (linier), tepi daun rata. Lidah-lidah daun sering kelihatan jelas pada batas antara pelepah daun dan helaian daun.Dasar karangan bunga satuannya anak bulir (spikelet) yang dapat bertangkai atau tidak (sessilis). Masing-masing anak bulir tersusun atas satu atau lebih bunga kecil (floret), di mana tiap-tiap bunga kecil biasanya dikelilingi oleh sepasang daun pelindung (bractea) yang tidak sama besarnya, yang besar disebut lemna dan yang kecil disebut palea.Buah disebut caryopsis atau grain.Contohnya Imperata cyliindrica, Echinochloa crusgalli, Cynodon dactylon, Panicum repens.b. Golongan teki (sedges)Gulma golongan teki termasuk dalam familia Cyperaceae.Batang umumnya berbentuk segitiga, kadang-kadang juga bulat dan biasanya tidak berongga.Daun tersusun dalam tiga deretan, tidak memiliki lidah-lidah daun (ligula).Ibu tangkai karangan bunga tidak berbuku-buku. Bunga sering dalam bulir (spica) atau anak bulir, biasanya dilindungi oleh suatu daun pelindung. Buahnya tidak membuka. Contohnya Cyperus rotundus, Fimbristylis littoralis, Scripus juncoides.c. Golongan berdaun lebar (broad leaves)Gulma berdaun lebar umumnya termasuk Dicotyledoneae dan Pteridophyta. Daun lebar dengan tulang daun berbentuk jala. Contohnya Monocharia vaginalis, Limnocharis flava, Eichornia crassipes, Amaranthus spinosus, Portulaca olerace, Lindernia sp.6. Berdasarkan asalnya, gulma dikelompokan ke dalam :a. Gulma obligat (obligate weeds) adalah gulma yang tidak pernah dijumpai hidup secara liar dan hanya dapat tumbuh pada tempat-tempat yang dikelola oleh manusia. Contoh Convolvulus arvensis, Monochoria vaginalis, Limnocharis flava.b. Gulma fakultatif (facultative weeds) adalah gulma yang tumbuh secara liar dan dapat pula tumbuh pada tempat-tempat yang dikelola oleh manusia. Contohnya Imperata cylindrica, Cyperus rotundus Opuntia sp.7. Berdasarkan parasit atau tidaknya, dibedakan dalam :a. Gulma non parasit, contohnya Imperata cylindrica, Cyperus rotundus.b. Gulma parasit, dibedakan lagi menjadi :1) Gulma parasit sejati, contoh Cuscuta australis (tali putri).Gulma ini tidak mempunyai daun, tidak mempunyai klorofil, tidak dapat melakukan asimilasi sendiri, kebutuhan akan makannya diambil langsung dari tanaman inangnya dan akar pengisapnya (haustarium) memasuki sampai ke jaringan floem.2) Gulma semi parasit, contohnya Loranthus pentandrus.Gulma ini mempunyai daun, mempunyai klorofil, dapat melakukan asimilasi sendiri, tetapi kebutuhan akan air dan unsur hara lainnya diambil dari tanaman inangnya dan akar pengisapnya masuk sampai ke jaringan silem.3) Gulma hiper parasit, contoh Viscum sp.

Page 21: IDENTIFIKASI GULMA

Gulma ini mempunyai daun, mempunyai klorofil, dapat melakukan asimilasi sendiri, tetapi kebutuhan akan air dan hara lainnya diambil dari gulma semi parasit, dan akar pengisapnya masuk sampai ke jaringan silem. Diposkan oleh eko sports,news and agliculture di 07.54

1 komentar:

1.

Semua Tentang Boke[ 14 Januari 2012 22.05

ulma yang terdapat pada dataran tinggi relatif berbeda dengan yang tumbuh di daerah dataran rendah. Pada daerah yang tinggi terlihat adanya kecenderungan bertambahnya keanekaragaman jenis, sedangkan jumlah individu biasanya tidak begitu besar. Hal yang sebaliknya terjadi pada daerah rendah yakni jumlah individu sangat melimpah, tetapi jumlah jenis yang ada tidak begitu banyak.