ASOSIasi gulma

13

Click here to load reader

description

laporan

Transcript of ASOSIasi gulma

LAPORAN PRAKTIKUM

LAPORAN PRAKTIKUMTEKNOLOGI PENGENDALIAN GULMAASOSIASI GULMA

oleh:

Nama: Ervansyah D.SNim: 115040201111183Kelas: AKelompok : A1 (Senin 11.00)

MINAT FISIOLOGI TANAMANPROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

UNIVERSITAS BRAWIJAYAFAKULTAS PERTANIANJURUSAN BUDIDAYA PERTANIANMALANG2015

1. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Gulma adalah tumbuhan yang tumbuh pada area yang tidak dikehendaki yakni tumbuh pada areal pertanaman. Gulma secara langsung maupun tidak langsung merugikan tanaman budidaya. Gulma dapat merugikan tanaman budidaya karena bersaing dalam mendapatkan unsur hara, cahaya matahari, dan air. Pengenalan suatu jenis gulma dapat dilakukan dengan melihat keadaan morfologi, habitat, dan bentuk pertumbuhanya. ditinjau dari segi ekologi gulma merupakan tumbuhan yang mudah beradaptasi dan memiliki daya saing yang kuat dengan tanaman budidaya. Karena gulma mempunyai sifat mudah beradaptasi dengan tempat lingkungan tumbuhnya maka gulma memiliki beberapa sifat diantaranya: (1) mampu berkecambah dan tumbuh pada kondisi zat hara dan air yang sedikit, biji tidak mati dan mengalami dorman apabila lingkungan kurang baik untuk pertumbuhannya, (2) tumbuh dengan cepat dan mempunyai pelipat gandaan yang relatif singkat apabila kondisi menguntungkan, (3) dapat mengurangi hasil tanaman budidaya dalam populasi sedikit, (4) mampu berbunga dan berbiji banyak, (5) mampu tumbuh dan berkembang dengan cepat, terutama yang berkembang biak secara vegetatif. Gulma cenderung berasosiasi dengan tanaman yang mempunyai siklus hidup yang sama. Salah satu bentuk asosiasi gulma dengan tanaman adalah terjadi kompetisi faktor tumbuh berupa unsur hara. Kompetisi terjadi bila persediaan hara yang dipersaingkan berada di bawah kebutuhan masing-masing tanaman. Besar kecilnya kompetisi gulma tergantung pada spesies gulma, lama kompetisi, cara bercocok tanam dan kultur teknik lainnya .

1.2Tujuan PraktikumMampu menjelaskan hubungan atau asosiasi yang terjadi pada gulma dengan tanaman pada lahan budidaya sehingga nantinya dapat bermanfaat untuk proses budidaya tanaman.

2. TINJAUAN PUSTAKA2.1 Pengertian Asosiasi Asosiasi merupakan hubungan antar makhluk hidup dalam suatu lingkungan tertentu. Asosiasi dapat dikatakan sebagai komunitas yang merupakan suatu istilah yang dapat digunakan pada sembarang tipe vegetasi, sembarang ukuran dan sembarang umur, komunitas dapat merupakan satu unit ekologi yang sangat luas namun juga dapat merupakan satuan yang sangat sempit. Istilah komunitas juga dapat digunakan untuk satuan yang paling kecil sekalipun seperti halnya menempelnya lumut yang beraneka ragam di pohon tertentu. Ukuran, umur dan stratum tumbuhan bukan merupakan batasan suatu komunitas tumbuhan demikian juga dengan perubahan komponen vegetasi yang terdapat didalamnya. Komunitas tetap berlaku untuk vegetasi yang mudah berubah ataupun yang lambat dalam perubahan penyusun vegetasinya.Asosiasi lebih merupakan kumpulan dari contoh dalam sebuah vegetasi. Suatu komunitas besar dapat terdiri dari banyak asosiasi atau komunitas kecil yang didalamnya terdapat banyak spesies tumbuhan penyusun vegetasi tersebut. Asosiasi yang dapat merupakan bentuk komunitas dalam suatu formasi umumnya terdiri dari banyak asosiasi penyusun dimana salah satu dan lainnya dapat sangat berbeda dalam fisiognominya. Asosiasiasi dapat dikatakan juga sebagai komunitas, namun tidak semua komunitas menunjukan suatu asosiasi.2.2 Asosiasi pada GulmaAsosiasi lebih merupakan kumpulan dari contoh dalam sebuah vegetasi. Suatu komunitas besar dapat terdiri dari banyak asosiasi atau komunitas kecil yang didalamnya terdapat banyak spesies tumbuhan penyusun vegetasi tersebut. Asosiasi yang dapat merupakan bentuk komunitas dalam suatu formasi umumnya terdiri dari banyak asosiasi penyusun dimana salah satu dan lainnya dapat sangat berbeda dalam fisiognominya. Asosiasiasi dapat dikatakan juga sebagai komunitas, namun tidak semua komunitas menunjukan suatu asosiasi. Komunitas dapat dilabel sebagai asosiasi jika mempunyai ciri sebagai berikut:Mempunyai komposisi floristik yang seragam Fisiognomi yang seragam Terdapat pada habitat yang relatif konsistenKendeigh (1980), menuliskan bahwa ekologi tumbuhan berhubungan dengan kajian komunitas tumbuhan atau asosiasi tumbuhan. Satuan dasar di dalam sosiologi tumbuhan adalah asosiasi, yaitu komunitas tumbuhan dengan komposisi floristik tertentu. Bagi ahli sosiologi tumbuhan, suatu asosiasi adalah seperti suatu spesies. Suatu asosiasi terdiri dari sejumlah tegakan, yang merupakan suatu satuan konkrit vegetasi yang diamati di lapangan.2.3 Kompetisi yang Terjadi pada GulmaKompetisi adalah interaksi antar individu yang muncul akibat kesamaan kebutuhan akan sumberdaya yang bersifat terbatas, sehingga membatasi kemampuan bertahan (survival), pertumbuhan dan reproduksi individu penyaing. Menurut Sastroutomo (1999), kompetisi didefinisikan sebagai interaksi antar individu yang berakibat pada pengurangan kemampuan hidup mereka. Kompetisi dapat terjadi antar individu (intraspesifik) dan antar individu pada satu spesies yang sama atau interspesifikKompetisi dapat didefenisikan sebagai salah satu bentuk interaksi antar tumbuhan yang saling memperebutkan sumber daya alam yang tersedia terbatas pada lahan dan waktu sama yang menimbulkan dampak negatif terhadap pertumbuhan dan hasil salah satu spesies tumbuhan atau lebih. Sumber daya alam tersebut, contohnya air, hara, cahaya, CO2, dan ruang tumbuh (Sastroutomo, 1990).Kompetisi dalam arti yang luas ditujukan pada interaksi antara dua organisme yang memperebutkan sesuatu yang sama. Kompetisi antar spesies merupakan suatu interaksi antar dua atau lebih populasi spesies yang mempengaruhi pertumbuhannya dan hidupnya secar merugikan.Bentuk dari kompetisi dapat bermacam-macam. Kecenderungan dalam kompetisi menimbulkan adanya pemisahan secara ekologi , spesies yang berdekatan atau yang serupa dan hal tersebut di kenal sebagai azaz pengecualian kompetitif ( competitive exclusion principles ).2.4 Hubnungan Antara Asosiasi dan Kompetisi GulmaTidak adanya asosiasi mungkin disebabkan kedua spesies tersebut memiliki perbedaan daur hidup dan peranan ekologis yang berbeda, sebab organisme yang terdapat hubungan kompetisi memiliki peranan ekologis yang tumpang tindih. Sebab lain tidak adanya asosiasi, mungkin juga disebabkan karena faktor lingkungan seperti pH tanah, kandungan hara pada tanah dan suhu maksimum-minimum pada lingkungan tersebut yang akan menyeleleksi spesies-spesies apa saja yang dapat tumbuh dengan subur ditempat tersebut. Tidak adanya asosiasi juga bisa disebabkan lingkungan yang mendukung untuk pertumbuhan dan reproduksi kedua spesies sehingga kedua spesies dapat tumbuh dan berkembang bersama-sama tanpa adanya kompetisi sehingga apabila satu spesies tidak ada, tidak mempengaruhi spesies yang lainnya.

3. BAHAN DAN METODE3.1 Waktu dan TempatKegiatan praktikum dilakukan pada hari Sabtu 02 Mei 2015. Bertempat di Kebun Percobaan Ngijo, Karangploso, Malang Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang.3.2 Alat dan BahanAlat dan Bahan : - Alat tulis : mencatat gulma apa saja yang ada di lahan jagung- Kamera : dokumentasi jagung- Lahan jagung : untuk pengamatan3.3 Langkah Kerja

Siapkan alat dan bahan

Pilih lahan tanaman budidaya yang akan diamati (lahan jagung)

Catat hasil pengamatan serta di dokumentasikan

4. HASIL DAN PEMBAHASAN4.1 PembahasanPada lahan tanaman jagung yang diamati, terdapat gulma dikarenakan terdapatnya ruang kosong sehingga dapat menjadi ruang tumbuh gulma. gulma yang ditemukan ialah Cynodon dactylon (grinting), Cyperus rotundus (rumput teki), Portulaca oleracea (crokot) dan Phylantus niruri (meniran). Kedua familia ini banyak ditemukan di seluruh areal karena mempunyai kemampuan yang tinggi untuk beradaptasi pada jenis tanaman yang beragam, dapat berkembang biak dengan biji dan umbi. Umbi terbentuk setelah tiga minggu dari pertumbuhan awal, selanjutnya membentuk rimpang dan umbi. Hal tersebut sesuai dengan sifat dari famili Cyperaceae, dan Poaceae yang dapat tumbuh dalam kondisi yang ekstrim karena termasuk gulma ganas. Akibatnya gulma tersebut dapat menguasai ruang tempat tumbuh dan unggul dalam bersaing dengan tanaman pokok. Hal ini sesuai dengan pendapat Le Roy G.Holm et al., (1988), yang menyatakan bahwa famili Cyperaceae dan Poaceae termasuk gulma yang mempunyai kemampuan adaptasi tinggi dan akar rimpang yang kuat, serta dapat berkembang biak dengan biji dan umbi.

KESIMPULANBanyak ditemukannya gulma Cynodon dactylon (grinting), Cyperus rotundus (rumput teki), Portulaca oleracea (crokot) dan Phylantus niruri (meniran) karena dapat berkembangbiak melalui biji dan umbi, mempunyai kemampuan beradaptasi dengan lingkungan, misalnya sedikit air sampai tempat basah dan tahan terhadap naungan. Kebutuhan akan cahaya, temperatur, air dan ruang tumbuh terpenuhi sesuai dengan kebutuhannya, sehingga gulma ini dapat berkembang cepat. Lapisan tanah merupakan media yang paling memungkinkan untuk berkecambah.

DAFTAR PUSTAKAAnonymous. 2015. Kompetisi yang terjadi antara gulma dan tanaman. http://www.mengejarasa.com/2014/08/laporan-ekologi-tumbuhanasosiasi_19.html. diakses pada tanggal 30 Mei 2015Le Roy G. Holm, Ronald L.Plucknett, Juan V. Pancho, James P. Herberger.1988. The Worlds Worst Weeds. University Press Of Hawai.Sastroutomo dan Sutikno, S. 1999. Ekologi Gulma. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

LAMPIRAN