Komplikasi Post Partum

60
KOMPLIKASI POST PARTUM Ns. URSULA ARUS RINESTAELSA, S.Kep AKPER RUMKITPOLPUS RS. SUKANTO

description

marenitas

Transcript of Komplikasi Post Partum

ASKEP PADA IBU POST PARTUM DENGAN KOMPLIKASI

KOMPLIKASI POST PARTUMNs. URSULA ARUS RINESTAELSA, S.KepAKPER RUMKITPOLPUS RS. SUKANTO

PERDARAHANPENGERTIAN :

Haemoragic Post Partum (HPP) adalah suatu keadaan dimana ibu post partum kehilangnya darah > 500 ml dalam 24 jam pertama setelah lahirnya bayi(Williams, 1998).

Haemoragic Post Partum (HPP) biasanya kehilangan darah > 500 ml selama atau setelah kelahiran bayi (Marylin E Dongoes, 2001).

Next...(Perdarahan)

KLASIFIKASI :

Early Postpartum: Terjadi selama 24 jam pertama setelah bayi lahirLate Postpartum: Terjadi > 24 jam pertama setelah bayi lahir

Next...(Perdarahan)

PENYEBAB :

Atonia UteriRetensio Plasenta Sisa Plasenta & Selaput ketubanTrauma atau Laserasi jalan lahirInversio uterus

Next...(Perdarahan)

GEJALA KLINIS berdasarkan penyebab :

Atonia Uteri Gejala yg selalu ada: Uterus tidak berkontraksi & lembekPerdarahan segera setelah anak lahir (perdarahan post partum primer)Gejala yg kadang-kadang timbul: Syok (TD rendah, denyut nadi cepat & kecil, ekstremitas dingin, gelisah, mual)

Next...(Perdarahan)

Gejala Klinis...(Lanjutan)

Retensio plasentaGejala yg selalu ada: Plasenta belum lahir setelah 30 menitPerdarahan segeraKontraksi uterus baikGejala yg kadang-kadang timbul: Tali pusat putus akibat traksi berlebihanInversi uteri akibat tarikanPerdarahan lanjutan

Next...(Perdarahan)

Gejala Klinis...(Lanjutan)

Sisa plasenta & Selaput ketuban Gejala yg selalu ada: Plasenta atau sebagian selaput (mengandung pembuluh darah) tidak lengkapPerdarahan segeraGejala yg kadang-kadang timbul: Uterus berkontraksi baik tetapi tinggi fundus uteri (TFU) tidak berkurang

Next...(Perdarahan)

Gejala Klinis...(Lanjutan)

Trauma atau Laserasi jalan lahir Gejala yg selalu ada: Perdarahan segeraDarah segar mengalir segera setelah bayi lahirKontraksi uteru baikPlasenta baikGejala yg kadang-kadang timbul: PucatLemahMenggigil

Next...(Perdarahan)

Gejala Klinis...(Lanjutan)

Inversio uterusGejala yg selalu ada: Uterus tidak terabaLumen vagina terisi massaTampak tali pusat (jika plasenta belum lahir)Perdarahan segeraNyeri sedikit atau beratGejala yg kadang-kadang timbul: Syok neurogenikPucat

Next...(Perdarahan)

FAKTOR-FAKTOR YG DIPERHATIKAN :

Tiga hal yg harus diperhatikan dalam menolong persalinan dg komplikasi perdarahan post partum, yaitu :Menghentikan perdarahanMencegah timbulnya syokMengganti darah yang hilang

Next...(Perdarahan)

Faktor yg diperhatikan...(Lanjutan)

Faktor Resiko :Riwayat perdarahan persalinan terdahuluGrande multipara ( > 4 anak )Jarak kehamilan yg dekat ( < 2 tahun )Bekas operasi CaesarPernah abortus (keguguran) sebelumnyaHasil pemeriksaan waktu bersalin, misalnya:Persalinan/kala II yg terlalu cepat, contoh: setelah ekstraksi vakum, forsepUterus terlalu teregang, misalnya pd hidramnion, kehamilan kembar & anak besarUterus yg kelelahan, contoh: persalinan lamaNext...(Perdarahan)

DIAGNOSA KEPERAWATAN :

Kekurangan volume cairan b/d kehilangan vaskuler yg berlebihanPerubahan perfusi jaringan b/d hipovelemiaAnsietas b/d krisis situasi, ancaman perubahan pd status kesehatan atau kematian, respon fisiologisNyeri b/d trauma atau distensi jaringanKurang pengetahuan b/d tidak mengenal sumber informasiResiko infeksi b/d trauma jaringan, stasis cairan tubuh, penurunan Hb

INFEKSIPENGERTIAN :

Infeksi adalah berkembang - biaknya mikroorganisme dalam tubuh manusia yg disertai dg reaksi tubuh terhadapnya (Zulkarnain Iskandar, 1998).

Infeksi post partum (sepsis puerperal atau demam setelah melahirkan) adalah infeksi klinis pd saluran genital yg terjadi dalam 28 hari setelah abortus atau persalinan (Bobak, 2004).

Next...(Infeksi)

PENYEBAB :

Streptococcus haemoliticus anaerobicMasuknya secara eksogen & menyebabkan infeksi beratInfeksi ini biasanya eksogen (ditularkan dari penderita lain, alat-alat yg tidak suci hama, tangan penolong, infeksi tenggorokan)

Staphylococcus aureusMasuknya secara eksogen, infeksinya sedang, banyak ditemukan sebagai penyebab infeksi di rumah sakit & dalam tenggorokan orang-orang yg tampaknya sehatKuman ini biasanya menyebabkan infeksi terbatas, walaupun kadang-kadang menjadi sebab infeksi umumNext...(Infeksi)

Penyebab...(Lanjutan)

Escherichia ColiSering berasal dari kandung kemih & rektum, menyebabkan infeksi terbatas pada perineum, vulva, & endometriumKuman ini merupakan sebab penting dari infeksi traktus urinarius

Clostridium WelchiiKuman ini bersifat anaerob, jarang ditemukan akan tetapi sangat berbahayaInfeksi ini lebih sering terjadi pd abortus kriminalis & partus yg ditolong oleh dukun dari luar rumah sakitNext...(Infeksi)

FAKTOR PREDISPOSISI :

AnemiaKekurangan sel-sel darah merah akan meningkatkan kemungkinan infeksiHal ini juga terjadi pd ibu yg kurang nutrisi sehingga respon sel darah putih kurang untuk menghambat masuknya bakteri

Ketuban pecah diniKeluarnya cairan ketuban sebelum waktunya persalinan menjadi jembatan masuknya kuman keorgan genital

TraumaPembedahan, perlukaan atau robekan menjadi tempat masuknya kuman pathogen, seperti: operasi

Next...(Infeksi)

Faktor predisposisi...(Lanjutan)

Kontaminasi bakteriBakteri yg sudah ada dalam vagina atau servik dapat terbawa ke rongga rahimSelain itu, pemasangan alat selama proses pemeriksaan vagina atau saat dilakukan tindakan persalinan dapat menjadi salah satu jalan masuknya bakteri

Kehilangan darah Trauma yg menimbulkan perdarahan & tindakan manipulasi yg berkaitan dg pengendalian pendarahan bersama-sama perbaikan jaringan luka, merupakan faktor yg dapat menjadi jalan masuk kuman

Next...(Infeksi)

CARA TERJADINYA INFEKSI :

Tangan pemeriksa atau penolong yg tertutup sarung tangan pd pemeriksaan dalam atau operasi membawa bakteri yg sudah ada dalam vagina ke dalam uterus. Kemungkinan lain ialah bahwa sarung tangan atau alat-alat yg dimasukkan ke dalam jalan lahir tidak sepenuhnya bebas dari kuman-kuman

Droplet infection. Sarung tangan atau alat-alat terkena kontaminasi bakteri yg berasal dari hidung atau tenggorokan dokter atau petugas kesehatan lainnya. Oleh karena itu, hidung & mulut petugas yg bekerja di kamar bersalin harus ditutup dg masker & penderita infeksi saluran pernafasan dilarang memasuki kamar bersalin

Next...(Infeksi)

Cara terjadinya infeksi...(Lanjutan)

Di dalam rumah sakit terlalu banyak kuman-kuman patogen yg berasal dari penderita-penderita dg berbagai jenis infeksi. Kuman-kuman ini bisa dibawa oleh aliran udara kemana-mana termasuk kain-kain, alat-alat yg suci hama, & yg digunakan untuk merawat wanita dalam persalinan atau pd waktu nifas

Koitus pd akhir kehamilan tidak merupakan sebab infeksi penting, kecuali apabila mengakibatkan pecahnya ketuban

Next...(Infeksi)

JENIS-JENIS INFEKSI :

Infeksi uterus :Endometritis (infeksi pd endometrium)Miometritis (infeksi otot rahim)Parametritis (infeksi daerah di sekitar rahim)Robekan serviksPerforasi uterus oleh alat-alat (sonde, kuret, IUD)

Syok bakteremia :Infeksi kritis, terutama yuang disebabkan oleh bakteri yang melepaskan endotoksin, bisa mempresipitasi syok bakteremia (septic)

Next...(Infeksi)

Jenis-jenis infeksi...(Lanjutan)

PeritonitisPeritonitis nifas bisa terjadi krn meluasnya endometritis, tetapi dapat juga ditemukan bersama-sama dg salpingo-ooforitis & sellulitis pelvikaSelanjutnya, ada kemungkinan bahwa abses pd sellulitis pelvika mengeluarkan nanahnya ke rongga peritoneum & menyebabkan peritonitis

Infeksi saluran kemih (ISK)Terjadi sekitar 10% pd wanita hamil, kebanyakan terjadi pd masa prenatalMereka yg sebelumnya mengalami ISK memiliki kecenderungan mengidap ISK lagi sewaktu hamilKelahiran & persalinan premature juga dapat lebih sering terjadi

Next...(Infeksi)

KOMPLIKASI :

Peritonitis (peradangan pd selaput rongga perut)

Tromboflebitis pelvika (bekuan darah di dalam vena panggul), dg resiko terjadinya emboli pulmoner

Syok toksik akibat tingginya kadar racun yang dihasilkan oleh bakteri di dalam darah. Syok toksik bisa menyebabkan kerusakan ginjal yg berat & bahkan kematian

Next...(Infeksi)

PENCEGAHAN & PENANGANAN :

Mengurangi atau mencegah faktor-faktor predisposisi, spt: anemia, malnutrisi & kelemahan serta mengobati penyakit-penyakit yg diderita ibuPemeriksaan dalam jangan dilakukan kalau tidak ada indikasi yg perluHendaknya menghindari/mengurangi koitus pd hamil tua & dilakukan secara hati-hati karena dapat menyebabkan pecahnya ketuban. Kalau ini terjadi infeksi akan mudah masuk dalam jalan lahir. Hindari partus terlalu lama & ketuban pecah lama/menjaga supaya persalinan tidak berlarut-larutMenyelesaikan persalinan dg trauma sedikit mungkin

Next...(Infeksi)

Pencegahan & Penanganan...(Lanjutan)

Perlukaan-perlukaan jalan lahir krn tindakan baik pervaginam maupun perabdominam dibersihkan, dijahit sebaik-baiknya & tetap menjaga sterilitasMencegah terjadinya perdarahan banyak, bila terjadi perdarahan harus segera diganti dg tranfusi darahSemua petugas dalam kamar bersalin harus menutup hidung & mulut dg masker, bagi yg menderita infeksi pernafasan tidak diperbolehkan masuk ke kamar bersalinAlat-alat & kain-kain yg dipakai dalam persalinan harus suci hamaHindari pemeriksaan dalam berulang-ulang, lakukan bila ada indikasi dg sterilisasi yg baik, apalagi bila ketuban telah pecahNext...(Infeksi)

DIAGNOSA KEPERAWATAN :

Gangguan rasa nyaman nyeri b/d proses inflamasiPeningkatan suhu tubuh b/d peningkatan tingkat metabolismeAnsietas b/d perubahan status kesehatan

POST PARTUM BLUESPENGERTIAN :

Post partum blues (PPB) atau sering juga disebut maternity blues atau baby blues dimengerti sebagai suatu sindroma gangguan afek ringan yg sering tampak dalam minggu pertama setelah persalinan, cenderung akan memburuk pd hari ke-3 s/d ke-5 & berlangsung dalam rentang waktu 14 hari atau 2 minggu pasca persalinan

Post partum blues adalah keadaan di mana seorang ibu mengalami perasaan tidak nyaman (kesedihan/kemurungan) atau gangguan suasana hati setelah persalinan, yg berkaitan dg hubungannya dg si bayi, ataupun dg dirinya sendiriNext...(Post partum blues)

PENYEBAB :

Penyebab pasti terjadinya post partum blues sampai saat ini belum diketahui secara pasti. Namun, banyak faktor yg diduga berperan terhadap terjadinya post partum blues, antara lain:Faktor hormonal yg berhubungan dg perubahan kadar estrogen, progesteron, prolaktin & estradiol. Penurunan kadar estrogen setelah melahirkan sangat berpengaruh pd gangguan emosional pasca partum krn estrogen memiliki efek supresi aktifitas enzim monoamine oksidase yaitu suatu enzim otak yg bekerja menginaktifasi noradrenalin & serotonin yg berperan dalam perubahan mood & kejadian depresiNext...(Post partum blues)

Penyebab...(Lanjutan)

Faktor demografi yaitu umur & lingkunganPengalaman dalam proses kehamilan & persalinanTakut kehilangan bayinya atau kecewa dg bayinya:Wanita lebih mungkin mengembangkan depresi post partum jika mereka terisolasi secara sosial & emosional serta baru saja mengalami peristiwa kehidupan yg menekannyaIbu mengalami ketakutan pd bayinya tentang adanya ketidaksempurnaan pd bayinyaNext...(Post partum blues)

Penyebab...(Lanjutan)

Latar belakang psikososial ibu, seperti : Tingkat pendidikan, status perkawinan, kehamilan yg tidak diinginkan, riwayat gangguan kejiwaan sebelumnya, sosial ekonomi serta keadekuatan dukungan sosial dari lingkungannya (suami, keluarga & teman)Apakah suami menginginkan juga kehamilan ini, apakah suami, keluarga & teman memberi dukungan moril (misalnya: dg membantu pekerjaan rumah tangga, atau berperan sebagai tempat ibu mengadu/berkeluh-kesah) selama ibu menjalani masa kehamilannya atau timbul permasalahan, misalnya: suami yg tidak membantu, tidak mau mengerti perasaan istri maupun persoalan lainnya dg suami, problem dg orang tua & mertua, serta problem dg si sulung.Next...(Post partum blues)

Kondisi yg dapat memunculkan depresi post partum blues :

Ibu yg pernah mengalami gangguan kecemasaan termasuk depresi sebelum hamilKejadian-kejadian sebagai stressor yg terjadi pd ibu hamil, seperti : kehilangan suaminyaKondisi bayi yg cacat, atau memerlukan perawatan khusus pasca melahirkan yg tidak pernah dibayangkan oleh sang ibu sebelumnyaMelahirkan di bawah usia 20 tahunTidak adanya perencanaan kehamilan atau kehamilan yg tidak diharapkanNext...(Post partum blues)

Kondisi yg dapat memunculkan depresi post partum blues...(Lanjutan)

Ketergantungan pd alkohol atau narkoba Kurangnya dukungan yg diberikan oleh anggota keluarga, suami & temanKurangnya komunikasi, perhatian & kasih sayang dari suami, atau orang yg bersangkutan dg sang ibuMempunyai permasalahan keuangan menyangkut biaya & perawatan bayiKurangnya kasih sayang dimasa kanak-kanakAdanya keinginan untuk bunuh diri pd masa sebelum kehamilanNext...(Post partum blues)

MANIFESTASI KLINIS :

Perubahan sikap ibu, gejala tersebut biasanya muncul pd hr ke-3 atau ke-6 setelah melahirkan, seperti :Sering tiba-tiba menangis krn merasa tidak bahagiaPenakutTidak mau makanTidak mau bicaraSakit kepalaSering berganti moodMudah tersinggung (iritabilitas)Merasa terlalu sensitif & cemas berlebihanNext...(Post partum blues)

Manifestasi Klinis...(Lanjutan)

Tidak bergairah, khususnya terhadap hal-hal yg semula sangat diminatiTidak mampu berkonsentrasi & sangat sulit membuat keputusanMerasa tidak mempunyai ikatan batin dg si kecil yg baru saja dilahirkanInsomnia yg berlebihanGejala-gejala itu mulai muncul setelah persalinan & pd umumnya akan menghilang dalam waktu antara bbrp jam sampai bbrp hari. Namun jika masih berlangsung bbrp minggu atau bbrp bulan itu dapat disebut post partum depressionNext...(Post partum blues)

PENCEGAHAN :

Anjurkan ibu untuk merawat dirinya, yakinkan pd suami atau keluarga untuk selalu memperhatikan si ibuMenu makanan yg seimbangOlah raga secara teraturMintalah bantuan pd keluarga atau suami untuk merawat ibu & bayinyaRencanakan acara keluar bersama bayi berdua dg suamiRekreasi

Next...(Post partum blues)

DIAGNOSA KEPERAWATAN :Menurut Doenges (2001) Nyeri akut/ketidaknyamanan b/d trauma mekanis, edema/pembesaran jaringan atau distensi, efek-efek hormonalResiko gangguan proses menyusui b/d tingkat pengetahuan, pengalaman sebelumnya, usia gestasi bayi, tingkat dukungan, struktur/karakteristik fisik payudara ibuRisiko terhadap perubahan peran menjadi orang tua b/d pengaruh komplikasi fisik & emosionalResiko perubahan emosional yg tidak stabil pd ibu b/d ketidakefektifan koping individu

m35Next...(Post partum blues)

Diagnosa Keperawatan...(Lanjutan)

Gangguan pola tidur b/d Respon hormonal & psikologis (sangat gembira, ansietas, kegirangan), nyeri/ketidaknyamanan, proses persalinan & kelahiran yg melelahkanKurang pengetahuan mengenai perawatan diri & perawatan bayi b/d kurang paparan informasi, kesalahan interprestasi, tidak mengenal sumber-sumberPotensial terhadap pertumbuhan koping keluarga b/dkecukupan pemenuhan kebutuhan individu & tugas adaptif, memungkinkan tujuan aktualisasi diri muncul ke permukaanNext...(Post partum blues)

Diagnosa Keperawatan...(Lanjutan)

Menurut NANDA (2009-2011) Ketidakefektifan koping individuAnsietasKetiakmampuan menjadi orang tuaKeterlambatan pertumbuhan & perkembanganDefisiensi pengetahuanRisiko ketidakmampuan menjadi orang tuaRisiko cedera pada bayiRisiko keterlambatan perkembanganTROMBOEMBOLIPENGERTIAN :

Tromboemboli adalah obstruksi pembuluh darah dg bahan trombolik (trombosit & fibrin) yg dibawa oleh darah dari tempat asal sehingga menyumbat pd saluran pembuluh darahStatis vena pd ekstremitas bawah yg disebabkan krn melemahnya dinding pembuluh darah & penekanan vena vena utama akibat pembesaran uterusMeskipun sistem bekuan darah kembali ke tingkat normal sebelum kehamilan 3 minggu setelah persalinan, risiko terjadi thrombosis tetap berlanjut 4 5 minggu setelah persalinanNext...(Tromboemboli)

PENYEBAB :

Perubahan susunan darah (hiperkoagulansi)Pd saat persalinan, factor pembekuan V, VII & X kadarnya akan meningkat 2 kali lipat & tetap tinggi di masa nifasPlacenta & cairan amnion merupakan sumber dari tromboplastin jaringan (factor III) Pengeluaran semua material dalam persalinan akan merangsang jalur ekstrebsi pembekuan darahNext...(Tromboemboli)

Penyebab...(Lanjutan)

Perubahan laju peredaran darah (Stasis Vena) Terjadi penurunan secara bertahap aliran darah vena dari kaki ke pahaObstruksi bermakna dari vena cava akibat penekanan uterus yg semakin membesarTurunnya tonus vena pd anggota gerak bawah sejak awal kehamilanDilatasi vena panggulKemungkinan terjadinya disfungsi daun katup venaSemua hal tersebut mempunyai potensi untuk meningkatkan risiko terjadinya penggumpalan trombosit & pembentukan fibrin. Jika thrombus telah terbentuk maka akan terjadi statis aliran darah yg progresif dg akibat thrombus yg makin luas. Keadaan tersebut diperparah dg tirah baring yg lama & proses persalinan dg tindakan

Next...(Tromboemboli)

Penyebab...(Lanjutan)

Perlakuan interna pembuluh darah Dapat terjadi pd tindakan operasiDapat didahului oleh proses operasi atau inflamasiPerlakuan pd interna menyebabkan pembuluh darah kehilangan muatan listrik, sehingga trombus mudah menempel pd dinding pembuluh darah tersebut41Next...(Tromboemboli)

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Faktor Resiko Umum :Tromboemboli herediter (mutasi factor)Riwayat tromboemboli sebelumnyaPenggunaan katup jantung artificialFibrilasi atrial Sindroma antifosfolipidNext...(Tromboemboli)

Faktor yang mempengaruhi...(Lanjutan)

Faktor Resiko Khusus :Bedah kebidanan (SC)Persalinan pervaginam dg tindakanIbu hamil dg usia lanjut & melahirkanRiwayat tromboflebitis sebelumnyaPenyakit jantungImmobilisasi yg lamaObesitasInfeksi maternal & insufisiensi vena kronikMultiparaVarisesInfeksi nifas43Next...(Tromboemboli)

Faktor yang mempengaruhi...(Lanjutan)

Faktor Resiko Penting :MerokokPreeklamsiaPersalinan lamaAnemiaPerdarahan44Next...(Tromboemboli)

MANIFESTASI KLINIS :

Manifestasi klinik klasik yg disebut dg phlegmasia alba dolens atau milk yaitu berupa edema tungkai & pahaDisertai rasa nyeri yg hebatSianosis lokalDemam yg terjadi krn terlibatnya vena dalam dari kakiNyeri pd otot betis baik spontan ataupun akibat peregangan tendon Achilles (homans sign) tidak mempunyai arti klinis yg bermakna krn tanda yg sama seringkali ditemukan pd awal masa nifas akibat tekanan oleh peyangga betis meja obstetric saat persalinanNext...(Tromboemboli)

PENATALAKSANAAN :

Istirahat dg kaki agak tinggiPemberian obat obat, seperti : asidumasetilosalisilikumJika ada tanda peradangan, dapat diberi antibiotikaSegera setelah rasa nyeri hilang, penderita dianjurkan untuk mulai berjalanRawat inap : penderita tirah baring untuk pemantauan gejala penyakitnya & mencegah terjadinya embolipulmonumTerapi medik : pemberian antibiotika, heparin jika terdapat tanda-tanda atau dugaan adanya emboli pulmonumTerapi operatif : pengikatan vena cava inferior & vena ovarika jika emboliseptik terus berlangsung sampai mencapai paru paru meskipun sedang dilakukan heparinisasiNext...(Tromboemboli)

DIAGNOSA KEPERAWATAN :

Nyeri/kerusakan integritas jaringan b/d proses infeksiAnsietas/harga diri rendah/gangguan citra tubuh b/d akibat infeksi jangka panjang, efek yg dipersepsikan pd hubungan seksual & proses keluargaKetidakefektifan proses menyusui b/d nyeri, tirah baring yg lamaKurang pengetahuan b/d tranmisi/pencegahan infeksi/ infeksi berulang, penatalaksanaan & penyebab infeksiNext...(Tromboemboli)

Diagnosa keperawatan...(Lanjutan)

Risiko gangguan peran menjadi orang tua b/d rasa takut terhadap penyebaran infeksi Perubahan pola eliminasi b/d tirah baring yg lama, adanya edema, nyeri, & gangguan fungsi urinariusPerubahan proses keluarga b/d komplikasi yg tidak diharapkan pd pemulihan pasca partum, kemungkinan harus berpisah dari bayi baru lahir48MASTITISPENGERTIAN :

Mastitis adalah peradangan pada payudara (mamae) wanita, melalui luka pd putting susu ataupun melalui peredaran darah

Penyakit ini biasanya menyertai laktasi, sehingga disebut juga mastitis laktasional atau mastitis puerperalis

Kadang-kadang keadaan ini bisa menjadi fatal bila tidak diberi tindakan yg adekuatNext...(Mastitis)

PENYEBAB :

Disebabkan oleh kuman yg sangat pathogen yaitu Stapilococcus aureus

Faktor predisposisi : Putting susu yg luka & lecet Kebersihan payudara yang kurangBendungan ASI pada payudara

Next...(Mastitis)

MACAM-MACAM MASTITIS :

Mastitis Puerperalis / LactationalMastitis puerperalis banyak dialami oleh wanita hamil atau menyusui. Penyebab utama mastitis puerperalis yaitu kuman yg menginfeksi payudara ibu, yg ditransmisi ke puting susu ibu melalui kontak langsung

Mastitis supurativaMastitis supurativa paling banyak dijumpai. Penyebabnya bisa dari kuman Staphylococcus, jamur, kuman TBC & juga sifilis. Infeksi kuman TBC memerlukan penanganan yg ekstra intensif. Bila penanganannya tidak tuntas, bisa menyebabkan pengangkatan payudara/mastektomi

Next...(Mastitis)

Macam-macam mastitis...(Lanjutan)

Mastitis periductalMastitis periductal biasanya muncul pd wanita di usia menjelang menopause, penyebab utamanya tidak jelas diketahui. Keadaan ini dikenal juga dg sebutan mammary duct ectasia, yg berarti peleburan saluran krn adanya penyumbatan pd saluran di payudaraNext...(Mastitis)

MANIFESTASI KLINIS :

Terjadi antara 3-4 minggu pasca persalinanNyeri payudara, tegang & bengkakKemerahan pd payudara dg batas jelasBiasanya hanya satu payudara ataupun bisa kedua payudaraNext...(Mastitis)

KOMPLIKASI :

Kanker payudaraAbses payudara (penggumpalan nanah di dalam payudara)Galaktokel (kista yg berisi susu yg tersumbat pd duktus laktiferusGalaktorea (debit payudara / sekresi atau keluarnya susu melalui payudara perempuan di luar masa kehamilan & menyusui)Next...(Mastitis)

PENCEGAHAN :Menyusui sedini mungkin setelah melahirkanMenyusui dg posisi yang benar Memberikan ASI eklusifMakan dg gizi yg seimbang

Hal-hal yg menggaggu proses menyusui :Pengunaan dotPemberian minuman lain pd bayi pd bulan-bulan pertamaTindakan melepaskan mulut bayi dari payudara pertama sebelum bayi siap untuk menghisap payudara yg lainBeban kerja yg berat atau penuh tekanan Kealpaan menyusui bila bayi mulai tidur sepanjang malam Trauma payudara krn tindakan kekerasan atau penyebab lainNext...(Mastitis)

Penatalaksaan yg efektif pd payudara yg penuh & kencang :

Bantu ibu untuk memperbaiki kenyutan pd payudara oleh bayinya untuk memperbaiki pengeluaran ASI serta mencegah luka pd punting susuMotivasi Ibu untuk menyusui sesering mungkin & selama bayi menghendaki tanpa batasPerawatan payudara dg dikompres air hangat & pemerasan ASI

Next...(Mastitis)

MANAJEMEN TERAPEUTIK :

Menghentikan pemberian ASI pd bayi Melakukan perawatan/ redresing pd payudaraPemberian Antibiotik golongan penicilin Pemberian antibiotik yg lain (Eritromisin, Flukloksasilin, Dikloksasilin, Amoksasilin, Sefaleksin & Kloksasilin)Berikan parasetamol (k/p)Bila sudah terjadi abses, lakukan insisi absesNext...(Mastitis)

DIAGNOSA KEPERAWATAN :

Nyeri b/d inflamasi, payudara bengkak Ketidakefektifan menyusui b/d bayi tidak mau menyusuiResiko infeksi b/d kerusakan jaringan Next...(Mastitis)

EVALUASI :

Akhir dari proses keperawatan adalah ketentuan hasil yg diharapkan terhadap perilaku & sejauh mana masalah klien dapat teratasi. Disamping itu perawat juga melakukan umpan balik atau pengkajian ulang jika tujuan yg ditetapkan belum berhasil/ belum teratasiTERIMA KASIH