Makalah Deteksi Dini Komplikasi Masa Post Partum

28
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa nifas merupakan masa yang diawali sejak beberapa jam setelah plasenta lahir dan berakhir setelah 6 minggu setelah melahirkan. Akan tetapi, seluruh organ kandungan baru pulih kembali seperti sebelum hamil, dalam waktu 3 bulan setelah bersalin. Masa nifas tidak kalah penting dengan masa-masa ketika hamil, karena pada saat ini organ-organ reproduksi sedang mengalami proses pemulihan setelah terjadinya proses kehamilan dan persalinan. Masa nifas dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu pasca nifas, masa nifas dini dan masa nifas lanjut, yang masing- masing memiliki ciri khas tertentu. Pasca nifas adalah masa setelah persalinan sampai 24 jam sesudahnya (0-24 jam sesudah melahirkan). Masa nifas dini adalah masa permulaan nifas, yaitu 1 hari sesudah melahirkan sampai 7 hari lamanya (1 minggu pertama).Masa nifas lanjut adalah 1 minggu sesudah melahirkan sampai dengan 6 minggu setelah melahirkan. Perawatan masa nifas adalah perawatan terhadap ibu yang baru melahirkan sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil. Fungsi perawatan masa nifas yakni memberikan fasilitas agar proses penyembuhan fisik dan psikis berlangsung dengan normal, mengamati proses kembalinya rahim ke ukuran normal, membantu ibu untuk dapat memberikan ASI dan memberi petunjuk kepada ibu dalam merawat bayinya. Perawatan masa 1

Transcript of Makalah Deteksi Dini Komplikasi Masa Post Partum

Page 1: Makalah Deteksi Dini Komplikasi Masa Post Partum

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masa nifas merupakan masa yang diawali sejak beberapa jam setelah plasenta lahir dan

berakhir setelah 6 minggu setelah melahirkan. Akan tetapi, seluruh organ kandungan baru

pulih kembali seperti sebelum hamil, dalam waktu 3 bulan setelah bersalin. Masa nifas tidak

kalah penting dengan masa-masa ketika hamil, karena pada saat ini organ-organ reproduksi

sedang mengalami proses pemulihan setelah terjadinya proses kehamilan dan persalinan.

Masa nifas dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu pasca nifas, masa nifas dini dan masa

nifas lanjut, yang masing-masing memiliki ciri khas tertentu. Pasca nifas adalah masa setelah

persalinan sampai 24 jam sesudahnya (0-24 jam sesudah melahirkan). Masa nifas dini adalah

masa permulaan nifas, yaitu 1 hari sesudah melahirkan sampai 7 hari lamanya (1 minggu

pertama).Masa nifas lanjut adalah 1 minggu sesudah melahirkan sampai dengan 6 minggu

setelah melahirkan.

Perawatan masa nifas adalah perawatan terhadap ibu yang baru melahirkan sampai alat-

alat kandungan kembali seperti sebelum hamil. Fungsi perawatan masa nifas yakni

memberikan fasilitas agar proses penyembuhan fisik dan psikis berlangsung dengan normal,

mengamati proses kembalinya rahim ke ukuran normal, membantu ibu untuk dapat

memberikan ASI dan memberi petunjuk kepada ibu dalam merawat bayinya. Perawatan masa

nifas sebenarnya dimulai sejak plasenta lahir, dengan menghindarkan adanya kemungkinan-

kemungkinan perdarahan setelah melahirkan dan infeksi.Bila ada luka robek pada jalan lahir

atau luka bekas guntingan episiotomi, dilakukan penjahitan dan perawatan luka dengan

sebaik-baiknya. Penolong persalinan harus tetap waspada sekurang-kurangnya 1 jam sesudah

melahirkan, khususnya untuk mengatasi kemungkinan terjadinya perdarahan.

Sesudah bersalin, suhu badan ibu dapat naik 0,5 derajat C, tapi tidak melebihi 38 derajat

C. Sesudah 12 jam pertama, suhu badan akan kembali normal. Bila suhu melebihi dari 38

derajat C, kemungkinan telah terjadi infeksi.Rasa mulas di perut setelah melahirkan timbul

akibat kontraksi rahim dan biasanya lebih terasa saat menyusui.Keluhan ini dapat dialami

selama 2-3 hari sesudah bersalin.Rasa mulas ini juga dapat timbul jika masih terdapat sisa

selaput ketuban, plasenta atau bekuan darah di dalam rongga rahim.Bila mulas tersebut

1

Page 2: Makalah Deteksi Dini Komplikasi Masa Post Partum

sangat mengganggu, dapat diberikan obat antinyeri dan penenang, supaya ibu dapat

beristirahat dan tidur.

Setelah melahirkan, ibu harus segera buang air kecil sendiri.Kadang-kadang timbul

keluhan kesulitan berkemih yang disebabkan pada saat persalinan otot-otot kandung kemih

mengalami tekanan oleh kepala janin, disertai pembengkakan kandung kemih. Bila kandung

kemih terisi penuh sedangkan si ibu tidak dapat buang air kecil, sebaiknya dilakukan

pemasangan kateter (selang kencing), untuk mengistirahatkan sementara otot-otot tersebut,

yang berikutnya diikuti dengan latihan berkemih. Ketidakmampuan berkemih dapat

menyebabkan terjadinya infeksi, sehingga harus diberikan antibiotika.Dalam 3-4 hari setelah

bersalin, ibu harus sudah buang air besar.Bila ada sembelit dan tinja mengeras, dapat

diberikan obat pencahar atau dilakukan klisma (pembersihan usus).Demam dapat muncul jika

tinja tertimbun lama di usus besar.

Dalam hal menyusui, saat ini sedang digalakkan upaya pemberian ASI sedini mungkin

setelah bayi lahir. Bayi diletakkan tengkurap di atas dada ibu yang masih berbaring,

kemudian dalam dekapan ibu, dalam beberapa jam pertama si bayi akan berusaha mencari

puting susu ibunya dan belajar menghisap sehingga dapat merangsang produksi ASI.

Pada ibu yang bersalin secara normal (bukan operasi), sebaiknya dianjurkan untuk

kontrol kembali 6 minggu sesudah melahirkan. Pemeriksaan meliputi keluhan, selera makan,

gangguan berkemih dan buang air besar, ASI (payudara dan puting susu), luka jalan lahir,

keputihan, riwayat demam dan perdarahan, dan pemeriksaan organ kandungan. Pemeriksaan

tersebut tidak merupakan pemeriksaan terakhir, terlebih jika ditemukan kelainan meskipun

sifatnya ringan.

1.2 Tujuan

a. Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang deteksi dini pada masa nifas 6jam ,

6hari , 6minggu dan penatalaksanaannya

b. Memahami asuhan yang diberikan pada masa nifas dengan penatalaksanaannya.

c. Merupakan salah satu tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir.

2

Page 3: Makalah Deteksi Dini Komplikasi Masa Post Partum

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Masa Nifas

a. Definisi Masa Nifas

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6

minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003).

Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan

kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6 minggu. (Abdul

Bari,2000:122).

Masa nifas merupakan masa selama persalinan dan segera setelah kelahiran yang

meliputi minggu-minggu berikutnya pada waktu saluran reproduksi kembali ke keadaan tidak

hamil yang normal. (F.Gary cunningham,Mac Donald,1995:281).

Masa nifas adalah masa setelah seorang ibu melahirkan bayi yang dipergunakan untuk

memulihkan kesehatannya kembali yang umumnya memerlukan waktu 6- 12 minggu.

( Ibrahim C, 1998).

b. Tujuan Asuhan Masa Nifas

Tujuan dari pemberian asuhan pada masa nifas untuk :

a.       Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis.

b.      Melaksanakan skrinning secara komprehensif, deteksi dini, mengobati atau

merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayi.

c.       Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB,

cara dan manfaat menyusui, pemberian imunisasi serta perawatan bayi sehari-hari.

Memberikan pelayanan keluarga berencana.Mendapatkan kesehatan emosi.

3

Page 4: Makalah Deteksi Dini Komplikasi Masa Post Partum

2.2 Komplikasi dan Penyulit pada Masa Nifas

a. Perdarahan Pervaginam

Perdarahan pervaginam yang melebihi 500ml setelah bersalin didefinisikan sebagai

perdarahan pasca persalinan, terdapat beberapa masalah mengenai definisi ini :

a. Perkiraan kehilangan darah biasannya tidak sebanyak yang sebenarnya, kadang-

kadang hanya setengah dari biasanya. Darah tersebut bercampur dengan cairan

amnion atau dengan urine, darah juga tersebar pada spon, handuk dan kain di

dalam ember dan lantai.

b. Volume darah yang hilang juga bervariasi akibatnya sesuai dengan kadar

hemoglobin ibu. Seorang ibu dengan kadar Hb normal akan dapat menyesuaikan

diri terhadap kehilangan darah yang akan berakibat fatal pada anemia. Seorang

ibu yang sehat dan tidak anemia pun dapat mengalami akibat fatal dari kehilangan

darah.

c. Perdarahan dapat terjadi dengan lambat untuk jangka waktu beberapa jam dan

kondisi ini dapat tidak dikenali sampai terjadi syok.

Penilaian resiko pada saat antenatal tidak dapat memperkirakan akan terjadinya

perdarahan pasca persalinan. Penanganan aktif kala III sebaiknya dilakukan pada semua

wanita yang bersalin karena hal ini dapat menurunkan insiden perdarahan pasca persalinan

akibat atonia uteri. Semua ibu pasca bersalin harus dipantau dengan ketat untuk mendiagnosis

perdarahan fase persalinan

Penyebab:

1. Uterus atonik (terjadi karena misalnya: plasenta atau selaput ketuban tertahan).

2. Trauma genetalia (meliputi penyebab spontan dan trauma akibat pelaksanaan atau

gangguan, misalnya kelahiran yang menggunakan peralatan termasuk sectio

caesaria, episiotomi).

3. Koagulasi intravascular disetaminata.

4. Inversi uterus.

Hemorargi post partum sekunder adalah mencakup semua kejadian PPH yang terjadi

antara 24 jam setelah kelahiran bayi dan 6 minggu masa post partum.

Penatalaksanaan:

4

Page 5: Makalah Deteksi Dini Komplikasi Masa Post Partum

1. Pijat uterus agar berkontraksi dan keluarkan bekuan darah.

2. Kaji kondisi pasien (denyut jantung, tekanan darah, warna kulit,  kesadaran,

kontraksi uterus) dan perkirakan banyaknya darah yang sudah keluar. Jika pasien

dalam kondisi syok, pastikan jalan nafas dalam kondisi terbuka, palingkan wajah

hilang.

3. Berikan oksitosin (oksitosin untuk 10 iu IV dan ergometrin 0,5 IV. Berikan

melalui IM apabila tidak bisa melalui IV).

4. Siapkan donor untuk tranfusi, ambil darah untuk cross cek, berikan NaCl 11/15

menit apabila pasien mengalami syok), pada kasus syok yang parah gunakan

plasma ekspander.

5. Kandung kemih selalu dalam kondisi kosong.

6. Awasi agar uterus tetap berkontraksi dengan baik. Tambahkan 40 iu oksitosin

dalam 1 liter cairan infus dengan tetesan 40 tetes/menit. Usahakan tetap menyusui

bayinya.

7. Jika perdarahan persisten dan uterus tetap relaks, lakukan kompresi bimanual.

8. Jika perdarahan persisten dan uterus tetap berkontraksi dengan baik, pastikan

laserasi jalan lahir.

9. Jika ada indikasi mungkin terjadi infeksi maka berikan antibiotik.

10. Lakukan pencatatan yang akurat.

Hal yang harus di hindari:

1. Jangan pernah meninggalkan pasien sendiri sampai perdarahan telah terkendali

dan keadaan umum telah stabil.

2. Pada kasus PPH atonik jangan pernah memasukkan pack vagina.

3. Jika penolong berada si rumah perlu dilakukan rujukan.Hemorargi post partum

traumatic

4. Pastikan asal perdarahan.

5. Ambil darah untuk cros check dan lakukan sek kadar HB.

6. Pasang infus IV, NaCl atu Rl jika pasien mengalami syok.

7. Pasien dalam posisi litotomi dan penerangan yang cukup.

8. Perkirakan darah yang hilang.

9. Periksa denyut nadi, tekanan darah dan kondisi umum.

10. Jahit robekan.

11. Berikan antibiotik.

5

Page 6: Makalah Deteksi Dini Komplikasi Masa Post Partum

12. Membuat catatan yang akurat.

b. Infeksi Masa Nifas

Infeksi nifas merupakan masuknya bakteri pada traktus genitalia, terjadi sesudah

melahirkan.Kenaikan suhu sampai 38 derajat serius atau lebih selama 2 hari dalam 10 hari

pertama pasca persalinan, dengan mengecualikan 24 jam pertama.

Etiologi

Organisme pada bekas implantasi plasenta atau laserasi akibat persalinan adalah:

Kuman anaerob : kokus gram positif (pespoptreptokok, peptokok, bakteriodes &

clostridium)

          Kuman aerob : gram positif & E coli.

Faktor perdisposisi

1. Semua keadaan yang dapat menurunkan daya tahan tubuh

2. Partus lama dengan ketuban pecah lama

3. Tertinggalnya sisa plasenta, selaput ketuban dan bekuan darah

4. Teknik aseptik yang tidak baik dan benar

5. Pemeriksaan vagina selama persalinan

6. Manipulasi intra uterus

7. Trauma/luka terbuka

8. Hematom &hemoragi(darah hilang lebih dari 1000ml)

9. Perawatan perineum yang tidak tepat

10. Infeksi vagina/serviks atau penyakit menular seksual yang tidak ditangani

Patofisiologi

1. Setelah kala III daerah bekas insersio plasenta merupakan sebuah luka dengan

diameter 4 cm. Permukaannya tidak rata berbenjol-benjol terkena banyaknya

vena yang di tutupi trombus.

2. Daerah ini merupakan tempat yang baik untuk tumbuhnya kuman & masuknya

jenis yang patogen dalam tubuh wanita.

3. Serviks sering mengalami perlukaan pada persalinan, demikian vulva, vagina &

perineum, yang merupakan tempat masuknya kuman patogen.

Infeksi Masa Nifas dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu:

1. Infeksi yang terbatas pada perineum, vulva, vagina, serviks & endometrium

6

Page 7: Makalah Deteksi Dini Komplikasi Masa Post Partum

Penyebaran dari tempat tersebut melalui vena, melalui jalan limfe & melalui

permukaan endometrium.

Tanda & Gejala :

Infeksi akut di tandai dengan demam, sakit di daerah infeksi berwarna kemerahan,

fungsi organ tersebut terganggu. Gambaran klinis infeksi nifas dapat berbrntuk:

a. Infeksi lokal

b. Pembengkakn luka episiotomi, terjadi penanahan, perubahan warna kulit,

pengeluaranlochia bercampur nanah, temperatur badan meningkat.

c. Infeksi umum

d. Tampak sakit dan lemah, tekanan darah menurun, pernafasan meningkat dan

terasa sesak, kesadaran gelisah sampai menurun dan koma, terjadi gangguan

involusi uterus, lochea berbau dan bernanah serta kotor.

Faktor Perdisposisi terjadinya infeksi yaitu:

a. Persalinan yang berlangsung lama sampai terjadi persalinan terlantar

b. Tertinggalnya plasenta, selaput ketuban dan bekuan darah

c. Ketuban pecah dini

d. Keadaan umum yang menurun

Pencegahan :

a. Lakukan mobilisasi dini sehingga darah lochea keluar dengan lancar

b. Perlukaan dirawat dengan baik

c. Rawat gabung dengan isolasi untuk mengurangi infeksi nosokomial.

c. Sakit Kepala, Nyeri Epigastrik, Penglihatan Kabur

Wanita yang baru melahirkan sering mengeluh sakit kepala hebat atau penglihatan

kabur. Gejala-gejala ini merupakan tanda-tanda terjadinya Eklampsia post partum, bila

disertai dengan tekanan darah yang tinggi

Penanganan :

1. Jika ibu sadar periksa nadi, tekanan darah, pernafasan.

2. Jika ibu tidak bernafas periksa lakukan ventilasi dengan masker dan balon.

Lakukan intubasi jika perlu dan jika pernafasan dangkal periksa dan bebaskan

jalan nafas dan beri oksigen 4-6 liter per menit.

3. Jika pasien tidak sadar/ koma bebaskan jalan nafas, baringkan pada sisi kiri,

ukur suhu, periksa apakah ada kaku tengkuk.

7

Page 8: Makalah Deteksi Dini Komplikasi Masa Post Partum

d. Pembengkakan di Wajah atau Ekstrenitas.

Ini berhubungan dengan no 3.

1. Periksa adanya varises

2. Periksa kemerahan pada betis

3. Periksa apakah tulang kering,pergelangan kaki, kaki oedema (perhatikan

adanya oedema pitting)

e. Demam, Muntah, Rasa Sakit Waktu Berkemih

Pada masa nifas dini sensitifitas kandung kemih terhadap tegangan air kemih di dalam

vesika sering menurun akibat trauma persalinan serta analgesia epidural atau spinal.Sensasi

peregangan kandung kemih juga mungkin berkurang akibat rasa tidak nyaman, yang

ditimbulkan oleh epiosomi yang lebar, laserasi, hematom dinding vagina.

Setelah melahirkan terutama saat infuse oksitosin dihentikan terjadi diuresis yang

disertai peningkatan produksi urine dan distensi kandung kemih. Overdistensi yang disertai

kateterisasi untuk mengeluarkan air yang sering menyebabkan infeksi saluran kemih.

f. Kelainan Payudara

Payudara bengkak yang tidak disusui secara adekuat dapat menyebabkan payudara

menjadi merah, panas, terasa sakit, akhirnya terjadi mastitis. Puting lecet akan memudahkan

masuknya kuman dan terjadinya payudara bengkak. B.H yang terlalu ketat, mengakibatkan

segmental engorgement.Kalau tidak disusu dengan adekuat, bisa terjadi mastitis.

Ibu yang diit jelek, kurang istirahat, anemia akan mudah terkena infeksi.

Gejala :

1. Bengkak, nyeri seluruh payudara/ nyeri lokal.

2. Kemerahan pada seluruh payudara atau hanya lokal

3. Payudara keras dan berbenjol-benjol (merongkol)

4. Panas badan dan rasa sakit umum.

Pencegahan :

1. Menyusui bayi segera setelah lahir dengan posisi dan perlekatan yang benar

2. Menyusui bayi tanpa jadwal ( on demand )

8

Page 9: Makalah Deteksi Dini Komplikasi Masa Post Partum

3. Keluarkan ASI dengan tangan atau pompa bila produksi melebihi kebutuhan

bayi

4. Jangan memberikan minuman lain pada bayi sebelum bayi umur 6 bulan

5. Lakukan perawatan payudara ( Berast Care )

Penatalaksanaan :

1. Menyusui diteruskan.Pertama bayi disusukan pada payudara yang terkena

edema dan sesering mungkin, agar payudara kosong kemudian pada payudara

yang normal.

2. Berilah kompres panas, bisa menggunakan shower hangat atau lap basah

panas pada payudara yang terkena.

3. Ubahlah posisi menyusui dari waktu ke waktu, yaitu dengan posisi tiduran,

duduk atau posisi memegang bola (football position)

4. Pakailah baju B. H yang longgar

5. Istirahat yang cukup , makanan yang bergizi

6. Banyak minum sekitar 2 liter per hari 

Dengan cara-cara seperti tersebut di atas biasanya peradangan akan menghilang

setelah 48 jam, jarang sekali yang menjadi abses. Tetapi apabila dengan cara-cara seperti

tersebut di atas tidaka da perbaikan setelah 12 jam, maka diberikan antibiotik selama 5-10

hari dan analgesia.

g. Kehilangan Nafsu Makan Dalam Waktu Yang Lama

Kelelahan yang amat berat setelah persalinan dapat mengganggu nafsu

makan,sehingga ibu tidak ingin makan sampai kelelahan itu hilang. Hendaknya setelah

bersalin berikan ibu minuman hangat,susu,kopi atau teh yang bergula untuk mengembalikan

tenaga yang hilang. Berikanlah makanan yang sifatnya ringan,karena alat pencernaan perlu

istirahat guna memulihkan keadaanya kembali.

Penyebab Hilangnya nafsu makan ibu :

1. Post Partum blues

2. Kurangnya dukungan keluarga ( terutama suami )

3. Ibu mengidap suatu penyakit dalam pencernaan atau anggota tubuh

4. Keadaan ekonomi yang tidak mendukung

5. Kurang istirahat

Penatalaksanaan :

9

Page 10: Makalah Deteksi Dini Komplikasi Masa Post Partum

1.  Dengan pendekatan atau bimbingan psikiatri

2. Anjurkan ibu untuk makan makanan yang segar dan bervariasi setiap hari yaitu

:

a. Makanan yang mengandung sumber protein nabati dan hewani seperti :

daging,telur, kacang-kacangan, ayam, dll

b. Makanan sumber karbohidrat, seperti : beras, jagung, kentang, ubi, dll

c. Sayuran, seperti : bayam, kangkung,dll dan buah –buahan seperti jeruk,

pisang, papaya, dll

3.   Anjurkan ibu untuk makan sedikit-sedikit tapi sering

4.   Anjurkan ibu untuk minum tablet tambah darah

h. Rasa sakit,merah,lunak dan pembengkakan di kaki

1. Rasa sakit

Rasa sakit yang disebut after pain ( mules – mules ) disebabkan kontraksi Rahim,

biasanya berlangsung 2 – 4 hari pasca persalinan. Perlu diberikan pengertian pada ibu

mengenai hal ini dan bila terlalu mengganggu dapat diberikan obat pengurang rasa sakit.

2. Kemerahan

Kemerahan pada ibu nifas disebabkan karena pada ibu nifas terbentuk thrombus

( munculnya ) vena – vena kecil yang mengalami pengembangan. Selain itu, vena – vena juga

mengalami dilatasi ( pembukaan ) sehingga sering terjadinya pembengkakan tersebut, maka

akan tampak kaki kemerah-merahan serta lunak dan menimbulkan sedikit rasa sakit pada

kaki, atau disebabkan pada saat persalinan, kandung kemih tidak dikosongkan sehingga

cairan tersebut turun kebagian lateral / kaki.

3. Nyeri tekan

Selama masa nifas , dapat terbentuk thrombus sementara pada vena-vena manapun

di pelvis yang mengalami dilatasi dan mungkin lebih sering mengalaminya. Rasa sakit yang

berlebihan pada masa nifas berkemungkinan besar jika pada masa kehamilan ibu juga

mengalaminya.

Factor Predisposisi, yaitu :

a. Obesitas

b. Peningkatan umur ibu dan tingginya paritas

c. Riwayat sebelumnya

10

Page 11: Makalah Deteksi Dini Komplikasi Masa Post Partum

d. Anastesi dan pembedahan dengan kemungkinan trauma yang lama pada

pembuluh vena

e. Anemia Maternal

f. Hipotermi , penyakit jantung

g. Endometritis

h. Varicositis

Tanda – tanda dan gejala yang timbul :

a. Timbul secara akut

b. Timbul rasa nyeri akibat tertekan ( nyeri tekan permukaan )

4. Pembengkakan pada kaki

Kaki bengkak ( ankle edema ) adalah pembengkakan pada tungkai bawah yang

disebabkan penumpukan cairan pada kaki tersebut. Factor yang berperan adalah kadar protein

( albumin ) dalam darah rendah, fungsi pompa jantung menurun, sumbatan pembuluh darah

atau pembuluh limfe, penyakit liver dan ginjal kronis, posisi tungkai terlalu lama tergantung.

i. Baby Blues

Penyebabnya adalah kekecewaan emosional bercampur rasa takut yang dialami

kebanyakan wanita hamil dan melahirkan, rasa nyeri pada awal masa nifas,kelelahan akibat

kurang tidur selama persalinan dan setelah melahirkan, kecemasan akan kemampuannya

untuk merawat bayinya setelah meninggalkan rumah sakit, ketakutan akan menjadi tidak

menarik lagi

Pada minggu – minggu awal setelah persalinan, ibi post partum cenderung akan

mengalami perasaan – perasaan yang tidak pada umumnya, seperti merasa sedih, atau tidak

mampu mengasuh sendiri bayinya dan dirinya sendiri.

Penyebabnya adalah kekecewaan emosional bercampur rasa takut yang dialami

kebanyakan wanita hamil dan melahirkan, rasa nyeri pada awal masa nifas,kelelahan akibat

kurang tidur selama persalinan dan setelah melahirkan, kecemasan akan kemampuannya

untuk merawat bayinya setelah meninggalkan rumah sakit, ketakutan akan menjadi tidak

menarik lagi

Penanganan :

a. Posisi tidur yang baik

11

Page 12: Makalah Deteksi Dini Komplikasi Masa Post Partum

b. Menganjurkan ibu untuk senam nifas akan mencegah pembengkan pada kaki

c. Memberikan dukungan emosional kepada ibu serta keluarganya

2.3 Kelainan-Kelainan Lainnya Dalam Nifas

a. Kelainan pada rahim

Involusi adalah keadaan uterus mengecil oleh kontraksi rahim dimana berat rahim

dari 1000 gram saat setelah bersalin, menjadi 40–60 gram 6 minggu kemudian. Pada

beberapa keadaan terjadinya proses involusi rahim tidak berjalan sebagaimana mestinya,

sehingga proses pengecilannya terlambat. Keadaan demikian disebut sub involusi uteri.

Penyebab terjadinya sub involusi uteri adalah terjadinya infeksi pada endometrium, terdapat

sisa plasenta dan selaputnya, terdapat bekuan darah atau mioma uteri. Pada palpasi uterus

teraba masih besar, fundus masih tinggi, lochea banyak, dapat berbau dan terjadi perdarahan.

b. Perdarahan Masa Nifas

Perdarahan lebih dari 500 – 600 ml dalam masa 24 jam setelah anak lahir.

Pembagian

1. Perdarahan postpartum primer (early postpartum hemorhage) yang terjadi pada

24 jam pertama.

2. Perdarahan postpartum sekunder (late postpartum hemorrhage) yang terjadi

setelah 24 jam.

Etiologi

Penyebab perdarahan postpartum primer adalah atonia uteri, retensio plasenta, sisa

plasenta, laserasi jalan lahir dan inversio uteri. Sedangkan penyebab perdarahan postpartum

sekunder adalah sub involusi, retensi sisa plasenta, infeksi nifas.

Pencegahan

Pencegahan perdarahan post partum dapat dilakukan dengan mengenali  resiko

perdarahan post partum (uterus distensi, partus lama, partus dengan pacuan), memberikan

oksitoksin injeksi setelah bayi lahir, memastikan kontraksi uterus setelah bayi lahir,

memastikan plasenta lahir lengkap, menangani robekan jalan lahir.

12

Page 13: Makalah Deteksi Dini Komplikasi Masa Post Partum

c. Flegmasia alba dolens

Yaitu suatu tromboflebitis yang mengenai satu atau kedua vena vemoralis. Hal ini

disebabkan oleh adanya trombosis atau embolus yang disebabkan karena adanya perubahan

atau kerusakan pada intima pembuluh darah, perubahan pada susunan darah, laju peredaran

darah, atau karena pengaruh infeksi atau venaseksi.

Faktor predisposisinya adalah usia lanjut, multi paritas, obstetri operatif, adanya

farices dan infeksi nifas. Gejala klinisnya meliputi suhu badan naik, nyeri kaki dan betis pada

saat berjalan atau ditekan (tanda homan) dan bengkak (tumor) kalau ditekan menjadi cekung

d. Nekrosis hipofisis lobus anterior post partum

Sindroma sheehan atau nekrosis lobus depan dari hipofisis karena syock akibat

perdarahan persalinan. Hipofisis ikut berinvolusi setelah persalinan karena syock akibat

perdarahan hebat pada hipofisis terjadilah nekrosis pada pars anterior.Mungkin pula nekrosis

ini terjadi karena pembekuan intravaskuler menyebabkan trombosis pada sinusoid hipofisis.

Gejala timbul agalaksia, amenore, dan insufisiensi hormon pars anterior hipofisis.

A. Jenis Jenis Infeksi masa Nifas

a. Septikemia dan Piemia

Septikemia adalah keadaan di mana kuman-kuman dan atau toksiknya langsung

masuk ke dalam  peredaran darah umum dan menyebabkan infeksi umum. Piemia dimulai

dengan tromboflebitis vena daerah perlukaan yang lalu lepas menjadi embolus-embolus kecil,

dibawa oleh peredaran darah umum dan terjadilah infeksi dan abses pada organ-organ tubuh

yang di hinggapinya (paru-paru, ginjal, jantung, otak dan sebagainya).

Gambaran klinis dan diagnosis :

Baik septikemia maupun piemia adalah penyakit berat. Gejala septikemia lebih akut

dari piemia, ibu kelihataan sakit dan lemah, suhu badan naik 39-40oC, keadaan umum jelek,

menggigil, nadi cepat 140-160 kali permenit atau lebih, tekanan darah turun bila keadaan

umum memburuk, sesak nafas, kesadaran menurun, gelisah.

Pada piemia, dimulai dengan rasa sakit pada daerah tromboflebitis tidak lama

postpartum, dan setelah ada penyebaran trombus terjadi gejala umum seperti diatas.

13

Page 14: Makalah Deteksi Dini Komplikasi Masa Post Partum

Pada pemeriksaan laboratorium terdapat lekositas, pada kultur darah di jumpai kuman-kuman

yang patogen.

Prognosis :

Septikemia dan piemia adalah infeksi berat dengan angka kematian yang tinggi,

apalagi bila diikuti oleh peritonotis umum.Kadang-kadang walaupun dengan pemberian

antibiotik dan upaya yang cukup kematian ibu tidak terhindarkan.

b. Parametritis ( Selulitis Pelvika )

Parametritis adalah infeksi jaringan ikat pelvis yang dapat terjadi melalui beberapa jalan :

a. Dari servisitis atau endometritis yang tersebar melalui pembuluh limfe.

b. Langsung meluas dari servisitis ke dasar ligamentum sampai ke parametrium.

c. Atau sekunder dari tromboflebitis.

c. Salfingitis ( Salfingo- ooforitis )

Salfingitis adalah peradangan dari adneksa.Terdiri dari salfingitis akut dan kronik.

Diagnosis dan gejala klinis hampir sama dengan parametritis. Bila infeksi berlanjut dapat

terjadi piosalfing.

B. Pencegahan Infeksi Nifas

a. Masa kehamilan

Mengurangi atau mencegah faktor-faktor predisposisi seperti anemia, malnutrisi dan

kelemahan, serta mengobati penyakit-penyakit yang diderita oleh ibu.Pemeriksaan dalam

jangan dilakukan kalau tidak ada indikasiyang perlu. Begitu pula pada koitus ibu hamil tua

hendaknya dihindari atau dikurangi dan di lakukan hati-hati karena dapat menyebabkan

pecahnya ketuban, kalau ini terjadi infeksi akan mudah masuk dalam jalan lahir.

b. Masa Persalinan

1. Hindari pemeriksaan dalam berulang-ulang, lakukan bila ada indikasi dengan

sterilitas yang baik, apalagi bila ketuban telah pecah.

2. Hindari partus terlalu lama dan ketuban pecah lama.

3. Jagalah sterilitas kamar bersalian dan pakailah masker, alat-alat harus suci

hama.

14

Page 15: Makalah Deteksi Dini Komplikasi Masa Post Partum

4. Perlukaan-perlukaan jalan lahir karena tindakan baik pervaginam maupun

perabdominam dibersihkan, dijahit sebaik-baiknya dan menjaga sterilitas.

5. Perdarahan yang banyak harus dicegah, bila terjadi darah yang hilang harus

segera diganti dengan transfusi darah

 

15

Page 16: Makalah Deteksi Dini Komplikasi Masa Post Partum

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6

minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003).

Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat

kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6 minggu.

(Abdul Bari,2000:122).

Masa nifas merupakan masa selama persalinan dan segera setelah kelahiran yang

meliputi minggu-minggu berikutnya pada waktu saluran reproduksi kembali ke keadaan tidak

hamil yang normal. (F.Gary cunningham,Mac Donald,1995:281).

3.2 Saran

16

Page 17: Makalah Deteksi Dini Komplikasi Masa Post Partum

DAFTAR PUSTAKA

Seller P. 1993. Midwifery Vol. I

V Ruth Bennet dan Linda. 1999. Myles Textbook For Midwifery.

Varney .2007. Varney’s Midwifves.

Pusdiknakes. WHO, JIHPIEGO. 2001. Buku IV Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas;

Saifudin, Abdul Bari. 2002. Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.

Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo.

Anggraini, Yetti, 2010, Asuhan Kebidanan Masa Nifas

17

Page 18: Makalah Deteksi Dini Komplikasi Masa Post Partum

TABEL

Kunjungan Waktu Asuhan

I

6-8 jam

post

partum

Mencegah perdarahan masa nifas oleh karena atonia uteri.

Mendeteksi dan perawatan penyebab lainperdarahan serta

melakukan rujukan bila perdarahan berlanjut.

Memberikan konseling pada ibu dan keluarga tentang cara

mencegah perdarahan yang disebabkan atonia uteri.

Pemberian ASI awal.

Mengajarkan cara mempererat hubungan antara ibu dan bayi baru

lahir.

Menjaga bayi tetap sehat melalui pencegahanhipotermi.

Setelah bidan melakukan pertolongan persalinan, maka bidan harus

menjaga ibu dan bayi untuk 2 jam pertama setelah kelahiran atau

sampai keadaan ibu dan bayi baru lahir dalam keadaan baik.

II 6 hari post

partum

Memastikan involusiuterus barjalan dengan normal, uterus

berkontraksi dengan baik, tinggi fundus uteri di bawah umbilikus,

tidak ada perdarahan abnormal.

Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi dan perdarahan.

18

Page 19: Makalah Deteksi Dini Komplikasi Masa Post Partum

Memastikan ibu mendapat istirahat yang cukup.

Memastikan ibu mendapat makanan yang bergizi dan cukup cairan.

Memastikan ibu menyusui dengan baik dan benar serta tidak ada

tanda-tanda kesulitan menyusui.

Memberikan konseling tentang perawatan bayi baru lahir.

III

2 minggu

post

partum

Asuhan pada 2 minggu post partum sama dengan asuhan yang

diberikan pada kunjungan 6 hari post partum.

IV

6 minggu

post

partum

Menanyakan penyulit-penyulit yang dialami ibu selama masa nifas.

Memberikan konselingKB secara dini.

19