Komite Audit
Transcript of Komite Audit
5/10/2018 Komite Audit - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/komite-audit-55a0c38a36387 1/9
Komite Audit
KOMITE AUDIT
Menurut Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance mengenai Komite Audit adalah:
“Suatu komite yang beranggotakan satu atau lebih anggota Dewan Komisaris dan dapat memintakalangan luar dengan berbagai keahlian, pengalaman, dan kualitas lain yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan Komite Audit.”
Menurut Hiro Tugiman (1995, 8), pengertian Komite Audit adalah sebagai berikut:
“Komite Audit adalah sekelompok orang yang dipilih oleh kelompok yang lebih besar untuk mengerjakan pekerjaan tertentu atau untuk melakukan tugas-tugas khusus atau sejumlah anggota
Dewan Komisaris perusahaan klien yang bertanggungjawab untuk membantu auditor dalam
mempertahankan independensinya dari manajemen.”
Dalam Keputusan Menteri BUMN Nomor: Kep-103/MBU/2002, pengertian Komite Audit tidak
diterangkan secara gamblang, tetapi pada intinya menyatakan bahwa Komte Audit adalah suatubadan yang berada dibawah Komisaris yang sekurang-kurangnya minimal satu orang anggota
Komisaris, dan dua orang ahli yang bukan merupakan pegawai BUMN yang bersangkutan yang
bersifat mandiri baik dalam pelaksanaan tugasnya maupun pelaporannya dan bertanggungjawab
langsung kepada Komisaris atau Dewan Pengawas. Hal tersebut senada dengan Keputusan KetuaBapepam Nomor: Kep-41/PM/2003 yang menyatakan bahwa Komite Audit adalah komite yang
dibentuk oleh Dewan Komisaris dalam rangka membantu melaksanakan tugas dan fungsinya.
Sifat dan Pembentukkan Komite Audit
Komite Audit dibentuk oleh Dewan Komisaris/Dewan Pengawas, yang bekerja secara kolektif dan berfungsi membantu Komisaris dalam melaksanakan tugasnya. Komite Audit bersifat
mandiri baik dalam pelaksanaan tugasnya maupun dalam pelaporan, dan bertanggungjawab
langsung kepada Komisaris. Lebih jelas Undang-Undang Republik Indonesia No.19 Tahun 2003
Tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-
41/PM/2003 menyatakan:1.BUMN maupun Emiten atau Perusahaan Publik wajib membentuk Komite Audit yang bekerja
secara kolektif dan berfungsi membantu Komisaris dan Dewan Pengawas.
2.Komite Audit dipimpin oleh seorang ketua yang bertanggungjawab kepada Komisaris danDewan Pengawas.3.Komite Audit terdiri dari sekurang-kurangnya satu orang Komisaris Independen dan sekurang-
kurangnya dua orang lainnya berasal dari luar perusahaan.
Komite Audit dituntut untuk dapat bertindak secara independen, independensi Komite Audit
tidak dapat dipisahkan moralitas yang melandasi integeritasnya. Hal ini perlu disadari karenaKomite Audit merupakan pihak yang menjembatani antara eksternal auditor dan perusahaan
5/10/2018 Komite Audit - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/komite-audit-55a0c38a36387 2/9
yang juga sekaligus menjembatani antara fungsi pengawasan Dewan Komisaris dengan Internal
Auditor.
Tujuan dan Manfaat Pembentukan Komite Audit
Tujuan Komite Audit sebenarnya sudah ada dalam definisi Komite Audit itu sendiri. Forum forCorporate Governance in Indonesia (FCGI) mengemukakan bahwa Komite Audit mempunyaitujuan membantu Dewan Komisaris untuk memenuhi tanggungjawab dalam memberikan
pengawasan secara menyeluruh.
Menurut Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: Kep-117/M-MBU/2002
menjelaskan bahwa tujuan Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris atau dewan
Pengawas dalam memastikan efektivitas sistem pengendalian intern dan efektivitas pelaksanaan
tugas auditor eksternal dan internal.
Sedangkan manfaat Komite Audit dikemukakan oleh Hiro Tugiman (1995, 11), adalah:
a.Dewan Komisaris dan Direksi akan banyak terbantu dalam pengelolaan perusahaan.
b.Bagi external auditor adalah keberadaan Komite Audit sangat diperlukan sebagai forum ataumedia komunikasi dengan perusahaan, sehingga diharapkan semua aktivitas dan kegiatan
eksternal auditor dalam hal ini akan mengadakan pemeriksaan, disamping secara langsung
kepada objek pemeriksaan juga dibantu dengan mengadakan konsultasi dengan Komite Audit.
Dari penjelasan tersebut, maka dapat diketahui adanya suatu indikasi bahwa Komite Audit
dibentuk karena belum memadainya peran pengawasan dan akuntabilitas Dewan Komisaris
perusahaan. Pemilihan anggota Dewan Komisaris yang berdasarkan kedudukan dan kekerabatanmenyebabkan mekanisme check and balance terhadap direksi tidak berjalan sebagaimana
mestinya. Fungsi audit internal belum berjalan optimal mengingat secara struktural, auditortersebut berada pada posisi yang sulit untuk bersikap independen dan objektif. Oleh karena itu,muncul tuntutan adanya auditor independen, maka Komite audit timbul untuk memenuhi
tuntutan tersebut
Wewenang, Tugas dan Tanggungjawab Komite Audit
Komite Audit mempunyai wewenang untuk menjalankan tugas-tugasnya seperti yang diutarakan
oleh Barol (2004) yang dikutip oleh Siswanto Sutojo dan E. John Aldridge (2005, 237), yaitu:
“Mengaudit kegiatan manajemen perusahaan dan auditor (intern dan ekstern). Mereka yang
berwenang meminta informasi tambahan dan memperoleh penjelasan dari manajemen dankaryawan yang bersangkutan. Komite Audit juga mengevaluasi seberapa jauh peraturan telah
mematuhi standar akunting dan prinsip akuntansi yang diterima di Australia.”
Menurut Hasnati (2003) yang dikutip oleh Indra Surya dan Ivan Yustiavandana (2006, 149),Komite audit memiliki wewenang, yaitu:
5/10/2018 Komite Audit - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/komite-audit-55a0c38a36387 3/9
1.Menyelidiki semua aktivitas dalam batas ruang lingkup tugasnya;
2.Menyelidiki semua aktivitas dalam batas ruang lingkup tugasnya;3.Mencari Informasi yang relevan dari setiap karyawan;
4.Mengusahakan saran hukum dan profesional lainnya yang independen apabila dipandang perlu.
Kewenangan Komite Audit dibatasi oleh fungsi mereka sebagai alat bantu Dewan Komisarissehingga tidak memiliki otoritas eksekusi apapun (hanya sebatas rekomendasi kepada Dewan
Komisaris) kecuali untuk hal spesifik yang telah memperoleh hak kuasa eksplisit dari DewanKomisaris misalnya mengevaluasi dan menentukan komposisi auditor eksternal dan memimpin
satu investigasi khusus. Selain itu Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-41/PM/2003
menyatakan bahwa Komite Audit memiliki wewenang mengakses secara penuh, bebas dan tak terbatas terhadap catatan, karyawan, dana, aset, serta sumber daya perusahaan dalam rangka
tugasnya serta berwenang untuk bekerjasama dengan auditor internal.
Menurut Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI) dan YPPMI Institute, yangdikutip oleh Indra Surya dan Ivan Yustiavandana (2006, 148) Komite Audit pada umumnya
mempunyai tanggungjawab pada tiga bidang, yaitu:1. Laporan Keuangan (Financial Reporting)Komite Audit bertanggungjawab untuk memastikan bahwa laporan yang dibuat manajemen telah
memberikan gambaran yang sebenarnya tentang kondisi keuangan, hasil usaha, rencana dan
komitmen perusahaan jangka panjang.2. Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)
Komite Audit bertanggungjawab untuk memastikan bahwa perusahaan telah dijalankan sesuai
undang-undang dan peraturan yang berlaku dan etika, melaksanakan pengawasan secara efektif
terhadap benturan kepentingan dan kecurangan yang dilakukan oleh karyawan perusahaan.3. Pengawasan Perusahaan (Corporate Control)
Komite Audit bertanggungjawab untuk pengawasan perusahaan termasuk didalamnya hal-hal
yang berpotensi mengandung risiko dan sistem pengendalian intern serta memonitor prosespengawasan yang dilakukan oleh auditor internal.
Menurut Keputusan Menteri BUMN Nomor: Kep-103/MBU/2002, dalam membantuKomisaris/Dewan Pengawas, Komite Audit bertugas:
a.Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilakukan oleh Satuan Pengawasan Internmaupun Auditor Ekstern sehingga dapat dicegah pelaksanaan dan pelaporan yang tidak
memenuhi standar.
b.Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen
perusahaan serta pelaksanaannya.
c.Memastikan bahwa telah terdapat prosedur review yang memuaskan terhadap informasi yangdikeluarkan BUMN, termasuk brosur, laporan keuangan berkala, proyeksi/forecast dan lain-lain
informasi keuangan yang disampaikan kepada pemegang saham.d.Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Komisaris/Dewan Pengawas.
e.Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Komisaris/Dewan Pengawas sepanjang masih
dalam lingkup tugas dan kewajiban Komisaris/Dewan Pengawas berdasarkan ketentuanperaturan perundang-undangan yang berlaku.
Komite Audit bertugas untuk memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan
5/10/2018 Komite Audit - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/komite-audit-55a0c38a36387 4/9
atau hal-hal yang disampaikan oleh direksi kepada Dewan Komisaris, mengidentifikasi hal-hal
yang memerlukan perhatian Komisaris, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitandengan tugas Dewan Komisaris.
Keanggotaan Komite Audit
Komite Audit biasanya terdiri dari dua hingga tiga orang anggota. Dipimpin oleh seorangKomisaris Independen. Seperti komite pada umumnya, Komite audit yang beranggotakan sedikit
cenderung dapat bertindak lebih efisien. Akan tetapi, Komite Audit beranggota terlalu sedikit
juga menyimpan kelemahan yakni minimnya ragam pengalaman anggota. Sedapat mungkinanggota Komite Audit memiliki pemahaman memadai tentang pembuatan laporan keuangan dan
prinsip-prinsip pengawasan internal.
Agar mampu bekerja efektif, Komite Audit dibantu staff perusahaan dan auditor eksternal.Komite juga harus memiliki akses langsung kepada stand dan penasehat perusahaan seperti
keuangan dan penasehat hukum.Keberadaan Komite Audit diatur melalui Surat Edaran Bapepam Nomor: SE/03 PM/2002 (bagiperusahaan publik) dan keputusan Menteri BUMN Nomor: Kep-103/MBU/2002 (Bagi BUMN)
Komite Audit sedikitnya terdiri dari tiga orang, diketuai oleh seorang Komisaris Independen
perusahaan dengan dua orang eksternal yang independen serta menguasai dan memiliki latarbelakang akuntansi dan keuangan.
Menurut Sarbanes-Oxley act jumlah anggota Komite Audit perusahaan yang dikutip SiswantoSutojo dan E. John Aldridge (2005, 132) mengharuskan bahwa:
“ Komite Audit harus beranggotakan lima orang, diangkat untuk masa jabatan lima tahun.
Mereka harus memiliki pengetahuan dasar tentang manajemen keuangan. Dua diantara limaorang anggota tersebut pernah menjadi akuntan publik. Tiga orang anggota yang lain bukan
akuntan publik. Ketua Komite Audit dipegang oleh salah seorang anggota Komite Akuntan
Publik, dengan syarat selama lima tahun terakhir mereka tidak berprofesi sebagai akuntan publik.Ketua dan anggota Komite Audit tidak diperkenankan menerima penghasilan dari perusahaan
akuntan publik kecuali uang pensiun.”
Menurut Hiro Tugiman (1999, 11) mengatakan bahwa:
“Anggota Komite Audit adalah profesional yang bukan pegawai perusahaan, satu diantaranyadipersyaratkan mempunyai latar belakang pendidikan dan berpengalaman dalam bidang
akuntansi dan auditing anggota lainnya dapat berlatar belakang pendidikandan pengalaman dalam bidang hukum atau yang berkaitan dengan operasional atau kultur
organisasi.”
Menurut Subur (2003) yang dikutip I Putu Sugiartha Sanjaya, syarat-syarat yang harus dipenuhiuntuk menjadi anggota Komite Audit adalah sebagaiberikut:
5/10/2018 Komite Audit - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/komite-audit-55a0c38a36387 5/9
1.Anggota Komite Audit harus memiliki keseimbangan keterampilan dan pengalaman dengan
latar belakang usaha yang luas.2.Anggota Komite Audit harus independen, objektif dan profesional.
3.Anggota Komite Audit harus memiliki integritas, dedikasi, pemahaman yang baik mengenai
organisasi, lingkungan bisnis serta risiko dan kontrol.
4.Paling sedikit anggota komite audit harus memiliki pengertian yang baik tentang analisa danpenyusunan laporan keuangan.
5.Ketua Komite Audit harus memiliki kemampuan untuk memimpin dan terampil berkomunikasi
dengan baik.Selain hal tersebut, menurut Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-41/PM/2003
menambahkan bahwa anggota Komite Audit tidak merangkap jabatan yang sama pada
perusahaan lain pada periode yang sama.
Pustaka
Hasnati, SH., MH., (2005), Analisis Hukum Komite dalam Organ Perseroan Terbatas Menuju
Good Corporate Governance, Jurnal Hukum Bisnis 2, 16-24
Hiro Tugiman, (1995), Komite audit, PT. Eresco, Bandung, (1999), Sekilas: Komite Audit, PT. Eresco, Bandung.
Indra Surya, S.H., LLM., dan Ivan Yustiavandana, S.H., LLM, (2006), Penerapan GoodCorporate Governance: Mengesampingkan Hak Istimewa Demi Kelangsungan Usaha, Kencana,
Jakarta.
Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor: Kep-41/PM/2003Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: Kep-103/MBU/2002.
Komite Nasional Kebijakan Governance, (2006), Pedoman Umum Good Corporate Governance
Indonesia, www.governance-indonesia.or.id, diakses Agustus 2008.
Siswanto Sutojo dan E. John Aldridge, (2005), Good Corporate Governance (Tata KelolaPerusahaan Yang Sehat), cetakan pertama, PT. Damar Mulia Pustaka.
Diposkan oleh firmsstat di 09:38 Label: Audit, GCG, Komite, Komite Audit
5/10/2018 Komite Audit - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/komite-audit-55a0c38a36387 6/9
PERANAN DEWAN KOMISARIS dan KOMITE AUDIT
DALAM RANGKA IMPLEMENTASI GCG
Corporate Governance merupakan suatu proses dan struktur yang digunakan oleh organ perusahaan
untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan. Pada prinsipnya Corporate
Governance menyangkut kepentingan para pemegang saham; perlakuan yang sama terhadap para
pemegang saham; peranan semua pihak yang berkepentingan (stakeholders ) dalam corporate
governance ; transparansi dan penjelasan; serta peranan Dewan Komisaris dan Komite Audit. Pengertian Corporate Governance
Corporate Governance dapat kita definisikan sebagai suatu proses dan struktur yang digunakan oleh
organ perusahaan (Pemegang Saham/Pemilik Modal, Komisaris/Dewan Pengawas dan Direksi) untuk
meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegangsaham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya,
berlandaskan peraturan perundangan dan nilai-nilai etika. Sedangkan unsur-unsurnya secara umum
adalah : Fairness (keadilan), menjamin perlindungan hak-hak para pemegang saham, serta menjamin
terlaksananya komitmen dengan para investor. Transparancy (tranparansi), mewajibkan adanya suatu informasi yang terbuka, tepat waktu,
serta jelas dan dapat diperbandingkan, yang menyangkut keadaan keuangan, pengelolaanperusahaan, dan kepemilikan perusahaan.
Accountability (akuntabilitas), menjelaskan peran dan tanggung jawab, serta mendukungusaha untuk menjamin penyeimbangan kepentingan manajemen dan pemegang saham,
sebagaimana yang diawasi oleh Dewan Komisaris. Responsibility (pertanggungjawaban), memastikan dipatuhinya peraturan-peraturan serta
ketentuan yang berlaku sebagai cermin dipatuhinya nilai-nilai sosial. Pada prinsipnya Corporate Governance menyangkut kepentingan para pemegang saham; perlakuan
yang sama terhadap para pemegang saham; peranan semua pihak yang berkepentingan ( stakeholders )
dalam corporate governance ; transparansi dan penjelasan; serta peranan Dewan Komisaris dan Komite
Audit. Peranan Dewan Komisaris Dewan Komisaris (DK) memegang peranan penting dalam implementasi Good Corporate Governance
(GCG), karena DK merupakan inti dari corporate governance yang bertugas untuk menjaminpelaksanaan strategi perusahaan, mengawasi manajemen dalam mengelola perusahaan, serta
mewajibkan terlaksananya akuntabilitas. Dalam prakteknya, di Indonesia sering terjadi anggota DK sama
sekali tidak menjalankan peran pengawasannya yang sangat mendasar terhadap Dewan Direksi (DD).
DK seringkali dianggap tidak memiliki manfaat, hal ini dapat dilihat dalam fakta, bahwa banyak anggota
DK tidak memiliki kemampuan dan tidak dapat menunjukkan independensinya. Dalam banyak kasus, DK
juga gagal untuk mewakili kepentingan stakeholders lainnya selain daripada kepentingan pemegang
5/10/2018 Komite Audit - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/komite-audit-55a0c38a36387 7/9
saham mayoritas. Untuk menjamin pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) diperlukan anggota DK yang memiliki
integritas, kemampuan, tidak cacat hukum dan independen; serta yang tidak memiliki hubungan bisnis
(kontraktual) ataupun hubungan lainnya dengan pemegang saham mayoritas (pemegang saham
pengendali) dan Dewan Direksi (manajemen) baik secara langsung maupun tidak langsung. Komisarisindependen diusulkan dan dipilih oleh pemegang saham minoritas yang bukan merupakan pemegang
saham pengendali dalam RUPS. Peranan Komite Audit Keberadaan Komite Audit diatur melalui Surat Edaran Bapepam Nomor SE-03/PM/2002 (bagiperusahaan publik) dan Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-103/MBU/2002 (bagi BUMN). KomiteAudit terdiri dari sedikitnya tiga orang, diketuai oleh Komisaris Independen perusahaan dengan duaorang eksternal yang independen serta menguasai dan memiliki latar belakang akuntansi dan keuangan.Dalam pelaksanaan tugasnya, Komite Audit mempunyai fungsi membantu Dewan Komisaris untuk (i)meningkatkan kualitas Laporan Keuangan, (ii) menciptakan iklim disiplin dan pengendalian yang dapatmengurangi kesempatan terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan perusahaan, (iii) meningkatkanefektifitas fungsi internal audit (SPI) maupun eksternal audit, serta (iv) Mengidentifikasi hal-hal yangmemerlukan perhatian Dewan Komisaris/Dewan Pengawas.
Kewenangan Komite Audit dibatasi oleh fungsi mereka sebagai alat bantu DK, sehingga tidak memiliki
otoritas eksekusi apapun (hanya sebatas rekomendasi kepada DK), kecuali untuk hal spesifik yang telah
memperoleh hak kuasa eksplisit dari DK, misalmya mengevaluasi dan menentukan komposisi auditor
eksternal, dan memimpin suatu investigasi khusus. Peran dan tanggung jawab Komite Audit akan
dituangkan dalam Charter Komite Audit yang secara umum dikelompokkan menjadi tiga bagian besar,
yaitu financial reporting, corporate governance , dan risk and control management .
Pada akhirnya, suatu Dewan Komisaris yang aktif, canggih, ahli, beragam dan yang terpenting
independen yang menjalankan fungsinya secara efektif dan dibantu oleh Komite Audit adalah yang palingbaik untuk ditempatkan dalam memastikan implementasi Good Corporate Governance berjalan dengan
baik sehingga kecurangan (fraud) maupun keterpurukan bisnis dapat dihindari. (Alison)
5/10/2018 Komite Audit - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/komite-audit-55a0c38a36387 8/9
Komite Audit
Written by Administrator Thursday, 21 January 2010 02:58
Komite Audit merupakan organ pendukung Dewan Komisaris yang bekerja secara kolektif danberfungsi membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya. Pembentukan Komite
Audit harus dilengkapi dengan Piagam Komite Audit yang ditandatangani oleh Komisaris Utamadan Direktur Utama Perseroan. Ketua maupun anggota Komite Audit diangkat dan diberhentikanoleh Rapat Dewan Komisaris.
Komite Audit bertindak mandiri baik dalam pelaksanaan tugasnya maupun dalam pelaporan, danbertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris. Anggota Komite Audit sekurang-
kurangnya terdiri dari 3 (tiga) orang dengan komposisi 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris
dan 1 (satu) orang tenaga ahli yang bukan merupakan pegawai BUMN yang bersangkutan, dan
memiliki keahlian, pengalaman dibidang audit dan kualitas lain yang diperlukan. AnggotaKomite Audit yang berasal dari Dewan Komisaris Perseroan bertindak sebagai Ketua Komite
Audit.
Tugas dan fungsi Komite Audit adalah:
a. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilakukan oleh satuan pengawasan intern
maupun auditor eksternal sehingga dapat dicegah pelaksanaan dan pelaporan yang tidak
memenuhi standar.
b. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen serta
pelaksanaannya.
c. Memastikan telah terdapat review yang memuaskan terhadap segala informasi yang
dikeluarkan BUMN.
d. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris.
e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris sepanjang masih dalam
lingkup tugas dan kewajiban berdasarkan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.
f. Memberikan pendapat profesional yang independen kepada Dewan Komisaris terhadap
laporan atau hal yang disampaikan Direksi kepada Dewan Komisaris serta mengidentifikasi halyang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, serta membantu Dewan Komisaris untuk
memantau efektifitas praktik good corporate governance yang diterapkan.
g. Masa kerja anggota Komite Audit paling lama 2 (dua) tahun dengan tidak mengurangi hak Dewan Komisaris untuk memberhentikannya sewaktu-waktu. Anggota Komite Audit yang telah
berakhir masa jabatannya, dapat diangkat kembali hanya untuk masa jabatan berikutnya.
Adapun Susunan Komite Audit PT KBI (Persero) periode 2010-2012, adalah sebagai berikut :
KETUA : Bandung Pardede
5/10/2018 Komite Audit - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/komite-audit-55a0c38a36387 9/9
ANGGOTA : Mohamad Nur Sodiq
ANGGOTA : Muhdi Al Fajar