PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

185
i PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP KINERJA KEUANGAN DENGAN KUALITAS INTEGRATED REPORTING SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Empiris Laporan Perusahaan di Jepang Periode 2014, 2015, 2016, dan 2017) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Akuntansi Oleh : Mutiara NIM : 1150820000013 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H / 2019 M

Transcript of PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

Page 1: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

i

PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP

KINERJA KEUANGAN DENGAN KUALITAS INTEGRATED

REPORTING SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

(Studi Empiris Laporan Perusahaan di Jepang Periode 2014,

2015, 2016, dan 2017)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat

Guna Meraih Gelar Sarjana Akuntansi

Oleh :

Mutiara

NIM : 1150820000013

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H / 2019 M

Page 2: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

ii

Page 3: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

iii

Page 4: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

iv

Page 5: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

v

Page 6: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Mutiara

2. Tempat, Tanggal, Lahir : Jakarta, 05 Juni 1998

3. Alamat : Villa Mutiara, Jl. Mirah Raya Blok V

No.11 Sawah Baru, Ciputat,

Tangerang Selatan

4. No. Telp. : 085691688346 / 089630866256

5. Alamat e-Mail : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. Tahun 2002-2003 : TK Islam Al – Arif

2. Tahun 2003 – 2009 : MI Nurul Falah

3. Tahun 2009 – 2012 : SMP Wijaya Kusuma Pratama

4. Tahun 2012 – 2015 : SMA Negeri 1 Kota Tangerang

Selatan

5. Tahun 2015 – 2019 : S1 Akuntansi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

III. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Mochammad Damis Patopoy

2. Ibu : Siti Aminah

3. Anak Ke : 9

Page 7: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

vii

THE EFFECT OF AUDIT COMMITTEE EFFECTIVENESS ON

FINANCIAL PERFORMANCE WITH INTEGRATED REPORTING

QUALITY AS AN INTERVENING VARIABLE

(Empirical Study of Company Reports in Japan Period 2014, 2015, 2016, and

2017)

ABSTRACT

This study aims to examine the effect of audit committee effectiveness on

financial performance with integrated reporting quality as an intervening variable.

The independent variable in this study is the audit committee effectiveness as

measured by the characteristics of the audit committee. The dependent variable in

this study is financial performance measured by Return On Asset (ROA). While,

integrated reporting quality is used as an intervening variable measured by content

elements in the integrated reporting framwork published by The International

Integrated Reporting Council (IIRC).

The population in this study is a company listed on the Tokyo Stock

Exchange (TSE) in Japan that has issued integrated reporting. this research uses

quantitative methods with panel data. Data for financial performance are taken

from the data stream, while data for audit committee effectiveness variables and

integrated reporting quality are taken from the company’s annual reports which

are accessed through the official website of each company and on TSE. Data

analysis and hypothesis testing in this study were conducted using Structural

Equation Modeling (SEM) with the help of Stata Version 13 software.

The result of this study found that the audit committee efectiveness has no

effect on financial performance. The audit committee effectiveness has a positive

and significant effect on integrated reporting quality. The integrated reporting

quality has a positive and significant effect on financial performance. And the audit

committe effectiveness has a positive and significant effect on financial

performance through integrated reporting quality.

Keyword: audit committee effectiveness, integrated reporting quality, and financial

performance.

Page 8: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

viii

PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP KINERJA

KEUANGAN DENGAN KUALITAS INTEGRATED REPORTING

SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

(Studi Empiris Laporan Perusahaan di Jepang Periode 2014, 2015, 2016, dan

2017)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh efektivitas komite audit

terhadap kinerja keuangan dengan kualitas integrated reporting sebagai variabel

intervening. Variabel independen dalam penelitian ini adalah efektivitas komite

audit yang diukur dengan karakteristik komite audit. Variabel dependen dalam

penelitian ini adalah kinerja keuangan yang diukur dengan Return On Asset (ROA),

sedangkan kualitas integrated reporting digunakan sebagai variabel intervening

yang diukur dengan elemen-elemen konten dalam kerangka integrated reporting

yang diterbitkan oleh The International Integrated Reporting Council (IIRC).

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Tokyo

Stock Exchange (TSE) yang menerbitkan integrated reporting. penelitian ini

menggunakan metode kuantitatif dengan data panel. Data untuk variabel kinerja

keuangan diambil dari datastream, sedangkan data untuk variabel efektivitas

komite audit dan kualitas integrated reporting diambil dari laporan tahunan

perusahaan yang diakses melalui situs resmi perusahaan masing-masing. Analisis

data dan pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

Structural Equation Modeling (SEM) dengan bantuan software Stata Versi 13.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa efektivitas komite audit tidak

berpengaruh terhadap kinerja keuangan, efektivitas komite audit berpengaruh

positif terhadap kualitas integrated reporting, kualitas integrated reporting

berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan, dan komite audit berpengaruh

terhadap kinerja keuangan melalui kualitas integrated reporting.

Kata kunci: efektivitas komite audit, kualitas integrated reporting, dan kinerja

keuangan.

Page 9: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

ix

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirahiim,

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-

Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang

berjudul: “Pengaruh Efektivitas Komite Audit Terhadap Kinerja Keuangan

Dengan Kualitas Integrated Reporting Sebagai Variabel Intervening (Studi

Empiris Laporan Peruahaan di Jepang Periode 2014, 2015, 2016, dan 2107)”.

Tak lupa shalawat serta salam penulis sampaikan kepada Nabi Besar Muhammad

SAW beserta keluarga dan sahabatnya.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Akuntansi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak

kekurangan dan mungkin perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait dengan

tema yang sama. Penulisan skripsi ini tidak mungkin dapat berjalan dengan lancar

tanpa adanya bantuan, bimbingan, serta doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Mamah dan Bapak yang selalu memberikan cinta dan kasihnya, doa, serta

dukungan. Semoga mereka selalu dalam lidungan Allah SWT.

2. Ardy dan Eka Purnamasari, kakak yang tidak hanya mendukung tetapi

selalu mengontrol kehidupan penulis agar menjadi pribadi yang baik. Serta

kakak-kakak lainnya.

3. Bapak Prof. Dr. Amilin, S.E, M.Si, Ak., CA., QIA., BKP., CRMP., selaku

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

4. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., AK., CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., MM., AK., CA selaku Sekretaris Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakart

Page 10: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

x

6. Bapak Yusar Sagara, SE., M.Si., Ak., CA., CMA., CPMA, selaku dosen

pembimbing skripsi yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk

mengarah penulis dalam penyusunan skripsi ini.

7. Ibu Fitri Damayanti, M.Si., selaku dosen pembimbing akademik.

8. Rifqoh Maulidiah, Ansya Auladina, Ibalgis, Ahmad Sofi Masna Ali, dan

Febi Rachman yang telah memberikan keceriaan setiap hari di kampus.

9. Nadya Maharani, Rahma Dwi Syukrini, Aqifa Azhar, Anies Khumaidah,

Elfa Julia, Gita Putri Utami, Nabila Mochtan, Mega Eka, Aqiila Puterkami,

Ridha Azzahra dan Mochammad Facrhrul Rizaldy yang telah menampung

keluh kesah dalam penyusunan skripsi ini.

10. Anisa Alhasani dan Naifah Ledhiyanti Arsyad, sebagai teman seperjuangan

dalam penyusunan skripsi ini.

11. Ka Tiara, Ka Fifi, dan Ka Laras kakak-kakak senior yang selalu memberi

dukungan dan motivasi bagi penulis.

12. Teman-teman Akuntansi kelas A angkatan 2015 yang telah memberikan

dukungan dalam menyusun skripsi ini.

13. Ayu Anggraini, Annisa Putri Rahma, Pascal Fadillah, Panglima, dan adik-

adik lainnya yang telah memberikan dukungan serta doa dalam penyusunan

skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan

dan jauh dari kata sempurna dkarenakan terbatasnya pengetahuan yang penulis

miliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat

membangun diberbagai pihak.

Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Tangerang Selatan, Desember 2018

Penulis,

Mutiara

Page 11: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

xi

DAFTAR ISI

COVER....................................................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI.....................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF........................................iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI.......................................................iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ................................ v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................... vi

ABSTRACT ............................................................................................................ vii

ABSTRAK ........................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv

DAFTAR DIAGRAM ........................................................................................... xv

DAFTAR GRAFIK .............................................................................................. xvi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 15

C. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 15

D. Manfaat Penelitian.............................................................................................. 15

1. Kontribusi Pengembangan Ilmu ............................................................. 16

2. Kontribusi Pemecahan Masalah ............................................................. 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 18

A. Landasan Teori ................................................................................................... 18

Page 12: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

xii

1. Teori Agensi ........................................................................................... 18

2. Strategic Management Accounting (SMA) ............................................ 20

3. Integrated Reporting .............................................................................. 30

4. Komite Audit .......................................................................................... 52

5. Kinerja Keuangan ................................................................................... 55

B. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ..................................................................... 57

C. Pengembangan Hipotesis .................................................................................. 64

1. Pengaruh Efektivitas Komite Audit Terhadap Kinerja Keuangan ........... 64

2. Pengaruh Efektivitas Komite Audit Terhadap Kualitas Integrated

Reporting ................................................................................................. 66

3. Pengaruh Kualitas Integrated Reporting Terhadap Kinerja Keuangan ... 67

4. Pengaruh Efektivitas Komite Audit terhadap Kinerja Keuangan Melalui

kualitas Integrated Reporting .................................................................. 69

D. Kerangka Pemikiran ............................................................................................ 71

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 73

A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................................. 73

B. Metode Penentuan Sampel ................................................................................ 73

C. Metode pengumpulan data ................................................................................ 74

D. Operasional Variabel Penelitian ....................................................................... 74

1. Varibel Dependen .................................................................................... 75

2. Variabel Independen ................................................................................ 76

3. Variabel Intervening ................................................................................ 77

4. Variabel Kontrol ...................................................................................... 78

E. Metode Analisis Data ......................................................................................... 81

1. Statistik Deskriptif ................................................................................... 81

Page 13: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

xiii

2. Uji Reliabilitas ......................................................................................... 81

3. Structural Equation Model (SEM) .......................................................... 82

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 97

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................................. 97

B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian .................................................................... 98

1. Statistik Deskriptif .................................................................................. 98

2. Uji Reliabilitas ...................................................................................... 101

3. Structural Equation Model (SEM) ....................................................... 102

C. Interpretasi Hasil .............................................................................................. 107

1. Pengaruh Efektivitas Komite Audit Terhadap Kinerja Keuangan ......... 107

2. Pengaruh Efektivitas Komite Audit Terhadap Kualitas Integrated

Reporting ............................................................................................... 109

3. Pengaruh Kualitas Integrated Reporting Terhadap Kinerja Keuangan . 110

4. Pengaruh Efektivitas Komite Audit Terhadap Kinerja Keuangan Melalui

Kualitas Integrated Reporting ............................................................... 112

BAB V PENUTUP .............................................................................................. 116

A. Simpulan ............................................................................................................ 116

B. Implikasi ............................................................................................................ 118

C. Keterbatasan Penelitian ................................................................................... 120

D. Saran ................................................................................................................... 120

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 122

LAMPIRAN ........................................................................................................ 127

Page 14: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Perbandingan Komite Audit di Indonesia dan Jepang ...................... 55

Tabel 2. 2 Hasil Penelitian Terdahulu ................................................................ 58

Tabel 3. 1 Operasional Variabel ......................................................................... 79

Tabel 3. 2 Keterangan Variabel Penelitian ......................................................... 92

Tabel 4. 2 Hasil Uji Statistik Deskritif ............................................................... 98

Tabel 4. 3 Hasil Uji Reliabilitas ....................................................................... 101

Tabel 4. 4 Hasil Uji Multikolineritas ............................................................... 102

Tabel 4. 5 Hasil Pengujian Hipotesis 1 dan 3 .................................................. 103

Tabel 4. 6 Hasil Pengujian Hipotesis 2 ............................................................ 105

Tabel 4. 7 Hasil Pengujian Hipotesis 4 ............................................................ 106

Tabel 4. 8 Rekapitulasi Hasil Pengujian Hipotesis .......................................... 107

Page 15: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

xv

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1. 1 Presentase Pengungkapan KPI pada Highlight Section .................... 1

Diagram 2. 3 Tingkat Pengungkapan Risiko dan Peluang dalam IR ..................... 49

Page 16: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

xvi

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1. 1 Pengungkapan Kinerja Keuangan dalam Highlight Section .............. 2

Grafik 1. 2 Angka Penerbitan Integrated Reporting pada Perusahaan Jepang ..... 7

Grafik 2. 1 Pengungkapan Proses Penciptaan Nilai dalam IR .......................... 47

Grafik 2. 2 Pengungkapan Keterhubungan Antara Tata Kelola dengan

Strategi ............................................................................................................... 48

Page 17: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2 1 Evolusi Laporan Perusahaan .......................................................... 30

Gambar 2 2 Kerangka Integrated Reporting ..................................................... 37

Gambar 2 3 Skema Kerangka Pemikiran...........................................................71

Gambar 3 1 Model Struktural Variabel Penelitian ............................................. 84

Gambar 3 2 Sub Struktur Pertama ...................................................................... 87

Gambar 3 3 Sub Struktural Kedua ..................................................................... 91

Page 18: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Tabel Kelengkapan Data Penelitian ............................................. 127

Lampiran 2 : Ceklis Kualitas Integrated Reporting ........................................... 131

Lampiran 3 : Ceklis Efektivitas Komite Audit .................................................. 133

Lampiran 4 : Contoh Integrated Reporting ........................................................ 135

Page 19: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di era perekonomian modern yang berorientasi pada uang, keuangan

dianggap sebagai dasar dalam menjalankan segala jenis aktivitas ekonomi.

Perusahaan menggunakan kinerja keuangan sebagai alat untuk menilai

efektivitas manajemen dalam menjalankan tugasnya. Manajemen

menghubungkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya dengan

menggunakan cara-cara yang strategis untuk mencapai kinerja keuangan dan

berlanjut pada pencapaian keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.

Manajemen menggunakan kinerja keuangan dan non keuangan untuk mengukur

kesejahteraan perusahaan. Namun, kinerja keuangan dianggap paling

memberikan manfaat yang nyata bagi manajemen (M dan Zhengge, 2016).

Diagram 1. 1

Presentase Pengungkapan KPI pada highlight section

Sumber: KPMG 2018

64%

36%

financial KPI Non Financial KPI

Page 20: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

2

Hasil survei KPMG menjelaskan bahwa dari 270 perusahaan Jepang

menjelaskan Key Performance Indikator (KPI) pada highlight section.

Terdapat 2 macam kinerja yang dijelaskan, yaitu kinerja keuangan dan non

keuangan. Dari 270 perusahaan, 64% menjelaskan financial KPI dan 36%

menjelaskan non financial KPI. KPI menggambarkan hasil dari proses

peciptaan nilai perusahaan yang menghubungkan antara strategi dengan target

kinerja. Maka dapat disimpulkan bahwa Jepang menggunakan kinerja

keuangan sebagai bentuk pencapaian hasil proses bisnis perusahaan.

Grafik 1. 1

Pengungkapan Kinerja Keuangan dalam Highlight Section

Sumber: KPMG 2018

Grafik diatas menjelaskan 10 financial KPI yang sering dijelaskan

dalam highlight section. 86% perusahaan menjelaskan kinerja penjualan dan

ekuitas. Penjualan merupakan aspek penting dalam meningkatkan omset

perusahaan. Penting bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerja penjualan.

Sales

Equity

operating Income (Loss)

Net income (Loss)

Return On Equity

Per share information

Assets

Capital Ratio

Operating Margin

Return On Asset

Ordinary Income (Loss)

Dividend Payout Ratio

0% 20% 40% 60% 80% 100%

Top 10 Financial KPI's disclosed in the hightlight section

Page 21: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

3

Selain itu, 77% menjelaskan operating income (loss) dan net income (loss),

ROE 76%, per share information 69%, assets 64%, capital ratio 62%,

operating margin 48%, ROA 34%, ordinary income (loss) 31%, dividend

payout ratio dan depreciation and amortization sebanyak 29%. Kinerja

keuangan tersebut dijelaskan sebagai bukti komitmen manajemen terhadap

value creation. Maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan menggunakan

kinerja keuangan sebagai bentuk pencapaian efektivitas manajemen dalam

mengelola bisnis.

Kinerja keuangan memberikan implikasi pada kesehatan perusahaan

(Kipkoech, 2016) . Manajemen berusaha untuk menentukan strategi yang tepat

dalam mencapai kinerja keuangan yang diharapkan. Salah satunya adalah

dengan praktek akuntansi manajemen strategis. Akuntansi manajemen strategis

merupakan konsep yang digunakan perusahaan dalam menentukan target

kinerja perusahaan. Teknik ini akan membantu manajemen dalam menentukan

keputusan yang tepat dan mendukung strategi yang akan dijalankan. Namun

dalam praktik akuntansi manajemen strategis membutuhkan data keuangan dan

non keuangan perusahaan. Sehingga manajemen membutuhkan sumber

informasi yang lengkap.

Laporan perusahaan merupakan sarana yang menyediakan informasi

bagi manajemen dalam menentukan strategi untuk meningkatkan dan

mengevaluasi kinerja perusahaan. Sehingga dibutuhkan pengembangan

laporan perusahaan yang dapat digunakan dalam menentukan strategi

pencapaian kinerja perusahaan. Profesi akuntan ditantang untuk

mengembangkan traditional reporting menjadi laporan yang tidak hanya fokus

Page 22: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

4

pada penyajian informasi mengenai hal-hal yang telah terjadi dalam

perusahaan, tetapi juga mengenai apa saja yang akan terjadi pada perusahaan

dimasa depan. Sehingga dibutuhkan pengembangan laporan yang dapat

digunakan dalam menentukan strategi pencapaian kinerja (Flower, 2015).

Telah terjadi banyak perkembangan literatur akademik tentang sistem

akuntansi dan akuntabilitas serta pelaporan kinerja keaungan dan nonkeuangan

(de Villers et al., 2014). Terdapat empat kerangka kerja yang muncul untuk

memenuhi kebutuhan informasi perusahaan, yakni balanced scorecard, triple

bottom line, sustainability reporting, dan integrated reporting. Balance

scorecard menjelaskan tentang pengukuran kinerja internal dan mekanisme

control management yang terintegrasi dengan kinerja keuangan dan non

keuangan. Balanced scorecard fokus terhadap aspek strategis dan operasional

manajemen dalam meningkatkan kinerjanya (Awadallah dan Allam, 2015).

Strategi dan operasional yang dijelaskan dalam laporan ini tidak mencakup

sosial, lingkungan, dan isu keberlanjutan (sustainability issues). Sehingga

muncullah triple bottom line untuk melengkapi laporan perusahaan.

Triple bottom line muncul untuk melengkapi kebutuhan informasi.

Triple bottom line menyarankan untuk mengungkapkan informasi mengenai

pertumbuhan profit, pertumbuhan lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat

(Jackson et al., 2011). Dengan triple bottom line perusahaan mengungkapkan

kegiatan sosial dan lingkungan disekitar tempat perusahaan beroperasi.

Perusahaan membuat laporan sosial dan lingkungan dalam dokumen yang

terpisah dari laporan tahunan. Praktik pelaporan sosial dan lingkungan semakin

berkembang. Hal ini membuat asosiasi-asosiasi seperti Global Reporting

Page 23: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

5

Initiative (GRI) membuat standar untuk mengembangkan laporan tersebut

sehingga menjadi laporan yang dikhususkan untuk mengungkapkan informasi

sosial dan lingkungan dan menjadi sebuah keberlanjutan.

Pengembangan ini menciptakan laporan yang dinamakan sustainability

reporting. Saat ini, perusahaan publik telah mengungkapkan informasi

perusahaan dengan menerbitkan laporan keuangan dan sustainability

reporting. Namun kedua laporan ini disajikan secara terpisah, dan tidak

dijelaskan keterhubungan diantara keduanya. Hal ini membuat kedua laporan

tersebut belum bisa digunakan oleh manajemen dan pemangku kepentingan

lainnya dalam mengambil keputusan, mengawasi perusahaan, membuat

perencanaan dan melakukan perikatan dalam menentukan stategi bisnis untuk

mencapai kinerja yang diharapkan.

Pemahaman terhadap siklus informasi perusahaan sangat dibutuhkan

dalam penetapan strategi. Berdasarkan konsep Strategic Management

Accounting (SMA), dibutuhkan data perusahaan untuk menentukan strategi

dalam membuat proyeksi perusahaan dimasa yang akan datang. Data dapat

dikatakan sebagai informasi apabila sesuai dengan konteks dan masuk akal.

Informasi adalah hal yang perlu di ketahui dan dipelajari. Informasi sangat

berhubungan dengan pengambilan keputusan. Informasi harus disajikan secara

terintegrasi dengan model bisnis perusahaan. Untuk memenuhi kebutuhan ini,

maka muncullah integrated reporting yang dapat menyediakan data dan

menghubungkan setiap data yang ada.

Informasi keuangan, pernyataan manajemen, sistem tata kelola dan

remunerasi, keberlanjutan, serta hubungan diantara aspek tersebut merupakan

Page 24: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

6

unsur yang dianggap material dalam laporan perusahaan (Abeysekera, 2013).

Integrated reporting menunjukkan apakah unsur-unsur tersebut dapat

mempengaruhi strategi. Selain itu, perusahaan juga diminta untuk memenuhi

persyaratan moral karena peningkatan dampak sosial dari perusahaan, baik

dalam ekonomi maupun masyarakat dimana perusahaan itu beroperasi atau

yang disebut sebagai Corporate Social Responsibility (CSR) serta membuat

laporannya (Schutte, 2017). Integrated reporting juga menjelaskan bagaimana

organisasi menunjukkan penatalayanan dan bagaimana menciptakan dan

mempertahankan nilai dengan model bisnis perusahaan.

Model bisnis merupakan metode yang digunakan oleh perusahaan

untuk menghasilkan laba dalam kondisi lingkungan bisnis terkini. IIRC (2013)

mendefinisikan model bisnis sebagai sistem yang dipilih oleh perusahaan untuk

menciptakan nilai. Model bisnis dijelaskan dalam kerangka integrated

reporting dalam bentuk input – process – output – outcome. IIRC

mengembangkan kerangka tersebut berdasarkan hasil studi literatur dan

pelaporan praktik model bisnis. Kerangka tersebut menggambarkan faktor

internal dan eksternal yang di proses dengan strategi untuk mencapai kinerja

yang diharapkan. Jika pencapaian kinerja tidak sesuai yang diharapkan, maka

perusahaan dapat menjadikan hal tersebut sebagai bahan evaluasi untuk

meningkatkan kinerja.

Praktik IR di Asia masih bersifat voluntary. Salah satu negara voluntary

yang menerbitkan IR adalah Jepang. The Ministry of Economy, Trade and

Industry (METI) menyarankan perusahaan-perusahaan di Jepang yang telah

terdaftar di Tokyo Stock Exchange (TSE) untuk merilis integrated reporting

Page 25: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

7

yang dapat memudahkan komunikasi antara perusahaan dengan investor serta

dapat menciptakan nilai perusahaan dalam jangka waktu pendek, menengah,

maupun jangka panjang bersama. Dengan adanya perintah tersebut, perusahaan

di Jepang menerbitkan integrated reporting. Sejak tahun 2010 Jepang mulai

mempraktikkan integrated reporting. Hal ini dapat dilihat dari hasil survei

yang dilakukan oleh KPMG sebagai berikut.

Grafik 1. 2

Angka Penerbitan Integrated Reporting Perusahaan Jepang

Sumber: KPMG 2018

Berdasarkan hasil survei penerapan integrated reporting yang

dilakukan oleh KPMG (2018) menunjukkan bahwa jumlah perusahaan yang

menerbitkan IR di Jepang mengalami peningkatan yang cukup pesat.

Peningkatan tersebut terjadi setiap tahun mulai dari tahun 2010 sampai dengan

survei ini dilakukan, peningkatan terbesar terjadi di tahun 2015 yang mengalami

peningkatan dari 141 perusahaan di tahun 2014 menjadi 220 perusahaan di

tahun 2015 yang menerbitkan IR (atau meningkat sebesar 56%). Jumlah

tersebut juga mengalami peningkat di tahun 2016, yaitu menjadi 279

0

50

100

150

200

250

300

350

400

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Page 26: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

8

perusahaan jepang yang menerbitkan IR (atau meningkat sebesar 27%) dan

pada tahun 2017 terdapat 341 perusahaan yang telah menerbitkan IR.

Peningkatan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor misalnya adanya

perspektif manajemen yang fokus pada kinerja jangka panjang yang menjadi

ciri khas perusahaan di Jepang, dan budaya perusahaan yang menjadikan

kontribusi kepada pelanggan, mitra bisnis, dan masyarakat sebagai bagian dari

motto perusahaan membuat banyak perusahaan memutuskan untuk

menerbitkan IR karena termotivasi oleh rekan-rekan industrinya. Namun,

perintah untuk menerbitkan integrated reporting di Jepang belum bersifat

mandatory sehingga masih banyak perusahaan di Jepang yang belum

menerbitkan integrated reporting dan perusahaan-perusahaan yang telah

menerbitkan integrated reporting pun hanya mengungkapkan pada tingkat

minimal. Hal ini menyebabkan kualitas integrated reporting berbeda setiap

perusahaan.

Salah satu indikator yang dapat mempengaruhi kualitas IR adalah tata

kelola perusahaan (Velte dan Stawinoga, 2017). Komite audit merupakan

salah satu komponen penting dari tata kelola perusahaan. Menurut Peraturan

Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.04/2015 komite audit adalah dewan

yang dibentuk oleh dewan komisaris untuk membantu dalam pelaksanaan

tugas dan fungsi dewan komisaris. Dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa

komite audit dibentuk oleh dewan komisaris dengan minimal berjumlah 3

orang anggota yang berasal dari komisaris independen dan dari eksternal.

Komite audit harus memiliki minimal satu anggota yang memiliki kompetensi

dalam bidang akuntansi dan keuangan.

Page 27: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

9

Komite audit di Indonesia memiliki tugas dan tanggung jawab yang

meliputi menganalisis informasi keuangan yang akan diberikan kepada pihak

yang berkepentingan, mengawasi ketaatan perusahaan terhadap peraturan

yang berlaku, dan aktivitas manajemen resiko, memberikan pendapat

independen jika terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dengan auditor

eksternal, memberikan rekomendasi akuntan kepada dewan komisaris dengan

sudut pandang yang independen, melakukan penelaahan atas proses audit

internal dan eksternal, mengamati terjadinya benturan kepentingan antar pihak

didalam perusahaan dan melaporkannya kepada dewan komisaris, serta

menjaga kerahasiaan perusahaan.

Berbeda dengan Jepang, dalam Japan's Corporate Code (2018) terdapat

istilah kansayaku dan kansayaku board. Kansayaku board merupakan sistem

unik yang dianut oleh Jepang dalam tata kelola perusahaan. Dalam sistem ini

kansayaku mengaudit kinerja dewan direksi dan manajemen. Kansayaku juga

memiliki tugas untuk menunjuk, mengawasi, memberhentikan, serta

menentukan remunerasi auditor eksternal. Tidak kurang dari setengah anggota

kansayaku yang ditunjuk pada saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

dan berasal dari pihak luar (outside). Dalam sistem ini, minimal ada satu

anggota kansayaku yang full time mengamati dan mengawasi perusahaan.

Hal ini dilakukan untuk memperkuat fungsi pengawasan dari kansayaku.

Berdasarkan hal tersebut, dapat dilihat kelemahan dari komite audit di

Indonesia bahwa anggota komite audit sering bergantung atau mengandalkan

pada pihak manajemen dalam mendapatkan informasi tentang perkembangan

perusahaan. Oleh karena itu, mereka kurang banyak mengetahui tentang

Page 28: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

10

perusahaan. Tidak seperti kansayaku yang memiliki anggota yang harus

bekerja penuh waktu mengamati perusahaan sehingga mereka lebih banyak

mengetahui tentang perusahaan dan dapat mengambil keputusan berdasarkan

hasil pengamatannya sendiri secara objektif dan independen. Maka dari itu,

tugas pengawasan yang dilakukan komite audit akan lebih efektif jika terdapat

anggota yang penuh waktu mengamati perusahaan.

Sebaliknya, komite audit di Indonesia juga memiliki kekuatan yaitu

dengan adanya peran komisaris independen yang memegang kekuasaan suara

pada komite audit dan memiliki hubungan langsung dengan auditor internal

dan eksternal memungkinkan mereka dapat memiliki masukan dan

mengambil keputusan sejajar dengan direktur eksekutif dan non eksekutif. Hal

ini jelas dapat menawaran potensi hasil yang lebih kuat dan dapat memastikan

masalah pada pelaporan keuangan dan internal control cepat terselesaikan.

Sama seperti komite audit di Indonesia, kansayaku bertugas untuk

mengamati laporan keuangan perusahaan. Dengan adanya tugas tersebut,

maka diharuskan minimal satu dari anggota dewan kansayaku memiliki

kompetensi dalam bidang akuntansi dan keuangan. Selain itu, kansayaku juga

harus terlibat dalam kegiatan pengawasan untuk memastikan pengungkapan

informasi yang tepat waktu dan akurat, dan harus menetapkan sistem

pengendalian internal dan manajemen risiko yang tepat. Sehingga hal ini dapat

memicu pengambilan keputusan yang tepat dalam menentukan startegi untuk

meningkatkan kinerja perusahaan. Inilah alasan mengapa minimal harus satu

anggota komite audit memiliki pengetahuan dibidang akuntansi dan

keuangan.

Page 29: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

11

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa komite audit

bertugas dan betanggung jawab untuk membantu dewan komisaris dan

memberikan pendapat secara independen dan objektif terkait dengan laporan

direksi yang diberikan kepada dewan komisaris serta melaksanakan tugas

lainnya yang berkaitan dengan dewan komisaris. Untuk menjalankan

tanggung jawabnya, komite audit harus melakukan pengawasan atas

penugasan auditor eksternal serta menelaah informasi yang berkaitan dengan

keuangan perusahaan yang akan di terbitkan. Komite audit juga harus

melakukan pengawasan dan pengevaluasian terhadap auditor internal dalam

melaksakan tugasnya.

Komite audit melakukan penelaahan terhadap bentuk dan pelaksanaan

kebijakan dan prosedur untuk memperoleh keyakinan yang memadai

mengenai efektivitas pengendalian internal agar salah saji material laporan

keuangan, penyalahgunaan aktiva dan perbuatan pelanggaran peraturan dapat

dicegah serta pengamanan aset dan pemenuhan kewajiban perusahaan dapat

ditingkatkan. Jadi dapat disimpulkan bahwa komite audit bertugas dalam

memantau atau memastikan terdapat pengendalian internal yang memadai

bahwa aktivitas perusahaan dijalankan dengan mematuhi peraturan dan

kebijakan yang berlaku.

Dalam menjalankan tugas dan kewajiban tersebut, komite audit

berkordinasi dengan komite manajemen risiko dan auditor internal dalam

memantau risiko dan mitigasi terutama dalam penyusunan laporan keuangan

perusahaan. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa sistem dan

pelaksanaan pengendalian internal memadai dalam pengamanan aset dan

Page 30: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

12

pencatatan kewajiban secara tepat sehingga dapat menghindari risiko materil

penyajian laporan keuangan. Selain itu, dalam audit internal, komite audit

bertugas untuk mengawasi proses audit, dan menelaah temuan auditor internal

yang akan ditindak lanjuti oleh direktur.

Komite audit juga bertugas dalam mengawasi proses pelaporan

keuangan dan proses audit eksternal. Komite audit bertanggung jawab untuk

memilih, mengawasi, menentukan biaya, dan memberhentikan auditor

ekternal. Komite audit berperan sebagai penengah yang objektif ketika adanya

perbedaan pendapat antara manajemen dan auditor ekternal. Laporan

keuangan yang telah di audit, komite audit bertanggung jawab untuk

mereview laporan keuangan sebelum dibawa ke Rapat Umum Pemegang

Saham (RUPS). Jika komite audit melaksanakan peran dan fungsinya, maka

jelas hal ini dapat mempengaruhi kualitas integrated repoting.

IR memiliki peran penting dalam meningkatkan kinerja perusahaan

(Abeysekera, 2013). IR memfasilitasi board of company untuk berfikir dan

menghubungkan antara risiko dan peluang yang ada dalam pengambilan

keputusan dan pengembangan bisnis untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

IR mengungkapkan informasi-informasi yang mengintegrasi faktor ESG

(Environment, Social, dan Governance) terhadap strategi, pengukuran output,

dan penilaian risiko serta peluang perusahaan dalam memaksimalkan

penciptan nilai jangka panjang (Steyn, 2014). Kinerja sosial yang tinggi bisa

meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan kinerja keuangan yaitu

arus kas dan pengurangan biaya modal (Plumlee et al., 2015).

Page 31: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

13

Kinerja sosial perusahaan atau faktor ESG dapat menurunkan risiko

yang dihadapi oleh perusahaan. Semakin baik kualitas IR menunjukkan faktor

ESG telah diintegrasikan dengan baik. Oleh karena itu, diharapkan kualitas IR

yang baik ini juga dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.Sejalan

dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Tariq et al., (2018) yang menguji

masing-masing indikator IR terhadap kinerja keuangan. Namun berbeda

dengan penelitian yang dilakukan oleh Eccles (2014) yang menyatakan bahwa

tidak ada pengaruh signifikan antara integrated reporting dengan kinerja

keuangan perusahaan, kecuali pada industri kesehatan dan teknologi. Suttipun

(2017) meneliti pengaruh IR terhadap kinerja keuangan, namun tidak menguji

peran komite audit. Penelitian ini menguji pengaruh komite audit terhadap

kinerja keuangan dengan dimediasi oleh kualitas IR.

Lebih lanjut, peran tata kelola perusahaan dan manajemen risiko telah

menjadi sorotan regulator seperti The Financial Reporting Council (FRC) dan

Sarbanes-Oxley Act (Sarbox). Setiap perusahaan memiliki kewajiban untuk

menyajikan laporan keuangan perusahaan setiap tahunnya. Laporan berisi

balance sheet, profit and loss, sumber dan alokasi pendanaan, nilai tambah

perusahaan, dan ringkasan kinerja perusahaan selama lima tahun terakhir.

Dengan adanya fungsi pengawasan, maka laporan keuangan perlu di periksa

oleh auditor eksternal. Komite audit memiliki peran penting dalam hal ini.

Komite audit memiliki peran untuk memilih, mengawasi, memberhentikan,

dan menentukan biaya audit eksternal.

Zabojnikova (2016) meneliti peran komite audit berdasarkan

karakteristik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif

Page 32: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

14

komite audit terhadap kinerja perusahaan. Salah satu karakteristiknya adalah

ukuran komite audit yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan. Jika komite

audit lebih dari 3 anggota maka akan semakin baik karena skill yang dimiliki

dalam komite audit tersebut semakin kuat. Hal ini sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Chou dan Buchdadi (2017). Berbeda dengan penelitian

yang dilakukan oleh Alqatamin (2018) yang menjelaskan bahwa pengalaman

dan skill komite audit dalam bidang akuntansi dan keuangan serta jumlah

pertemuan yang dilakukan komite tidak mempengaruhi kinerja perusahaan.

Sehingga efektivitas komite tidak dapat dijadikan tolok ukur dalam

meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan, efektivitas komite audit

diharapkan dapat mempengaruhi kualitas integrated reporting. Selanjutnya

integrated reporting yang berkualitas diharapkan dapat dijadikan sebagai

sumber informasi untuk menentukan strategi dalam meningkatkan kinerja

keuangan. Sedangkan di sisi lain, efektivitas komite audit juga diharapkan

dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan baik secara langsung

maupun melalui peningkatan kualitas integrated reporting. Namun, sampai

saat ini belum ada penelitian yang secara khusus menguji efektivitas komite

audit dapat mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan melalui kualitas

integrated reporting. Alasan peneliti melakukan penelitian ini adalah untuk

menguji pengaruh efektivitas komite audit terhadap kinerja keuangan dengan

kualitas integrated reporting sebagai variabel intervening. Sehingga, peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Efektivitas

Komite Audit Terhadap Kinerja Keuangan Dengan Kualitas Integrated

Page 33: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

15

Reporting Sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris Laporan

Perusahaan Di Jepang Periode 2014, 2015, 2016, dan 2017)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang diteliti

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Seberapa besar pengaruh efektivitas komite audit terhadap kinerja

keuangan?

2. Seberapa besar pengaruh efektivitas komite audit terhadap kualitas

integrated reporting?

3. Seberapa besar pengaruh kualitas integrated reporting terhadap kinerja

keuangan?

4. Seberapa besar pengaruh efektivitas komite audit terhadap kinerja keuangan

dengan kualitas integrated reporting sebagai variabel intervening?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai rumusan masalah yang telah diuraikan, maka penelitian ini

bertujuan untuk membuktikan hal-hal sebagai berikut:

1. Pengaruh efektivitas komite audit terhadap kualitas integrated reporing.

2. Pengaruh efektivitas komite audit terhadap kinerja keuangan.

3. Pengaruh kualitas integrated reporting terhadap kinerja keuangan.

4. Pengaruh efektivitas komite audit terhadap kinerja keuangan melalui

kualitas integrated reporting.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini mampu memberikan manfaat:

Page 34: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

16

1. Kontribusi Pengembangan Ilmu

Integrated reporting dengan kualitas yang baik akan menyajikan

data-data keuangan maupun non keuangan dengan lengkap. Hal ini sangat

berguna bagi perusahaan dalam merancang strategi manajemen untu

meningkatkan kinerja. Integrated reporting menyajikan model bisnis yang

dijadikan pedoman bagi perusahaan dalam menciptakan nilai. Untuk

mengungkapkan informasi perusahaan dengan lengkap, maka dibutuhkan

peran komite audit yang mengawasi seluruh aktivitas perusahaan hingga

tahap pelaporan. Dengan adanya efektivitas peran komite audit dalam

mengawasi perusahaan secara independen, maka perusahaan dapat

menjalankan model bisnis dengan baik hingga tercapai kinerja yang

diharapkan dan menghasilkan integrated reporting yang berkualitas

sehingga dapat digunakan sebagai bahan evaluasi perusahaan dalam

menciptakan, mempertahankan, dan meningkatkan nilai perusahaan.

2. Kontribusi Pemecahan Masalah

Kinerja keuangan keuangan merupakan bentuk pencapaian

manajemen dalam mengelola perusahaan. Dalam pencapaikan kinerja

keuangan, manajer harus mentapkan startegi. Strategic Manajemen

Accounting (SMA) digunakan oleh manajemen dalam menentukan startegi

dan memproyeksikan kinerja dimasa yang akan datang. Untuk menentukan

strategi, perusahaan membutuhkan laporan yang lengkap. Integrated

reporting digunakan sebagai sumber informasi perusahaan dalam

menentukan strategi. Integrated reporting yang dapat digunakan adalah

Page 35: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

17

yang memiliki kualitas baik yaitu menyajikan seluruh elemen integrated

reporting yang telah dirancang oleh The International Integrated Reporting

Council (IIRC).

Untuk memastikan bahwa integrated reporting berkualitas, maka

dibutuhkan peran pengawasan. Komite audit bertanggung jawab untuk

mengawasi audit internal dan eksternal. Komite audit harus memastikan

bahwa fungsi pengendalian internal perusahaan berjalan dengan baik

sehingga tidak terjadi risiko salah saji yang materil. Selain itu, komite audit

bertugas mengawasi auditor eksternal serta berdiskusi dengan auditor

eksternal mengenai laporan keuangan perusahaan. Komite audit juga

berfungsi untuk mereview laporan keuangan sebelum laporan tersebut

digunakan dalam penentuan strategi perusahaan dalam mencapai target

kinerja keuangan yang diharapkan.

Page 36: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

18

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Teori Agensi

Teori agensi merupakan teori yang membahas tentang hubungan

kontraktual antara agent (manajer) dan principal (pemilik) (Jensen dan

Meckling, 1976). Teori agensi dapat membantu mekanisme tata kelola

dalam mengawasi aktivitas dan perilaku agen. Jensen & Mecling (1976)

menggambarkan perusahaan sebagai “black box” myang beroperasi

memaksimalkan value dan profitability. Memaksimalkan kekayaan dapat

dilakukan melalui kordinasi dan kerja sama yang layak diantara pihak-pihak

yang terlibat didalam perusahaan. Manajer merupakan pihak yang dianggap

memiliki seluruh informasi mengenai perusahaan. dalam hubungan ini,

manajer dituntut untuk mengelola perusahaan dengan baik hingga mencapai

kinerja yang diharapkan pemilik perusahaan.

Kinerja merupakan bentuk pencapaian manajemen dalam

menjalankan proses bisnis (M dan Zhengge, 2016). Kinerja yang dicapai

berupa kinerja keuangan dan non keuangan. Kedua kinerja tersebut saling

berhubungan. Kinerja non keuangan menjanjikan tercapainya target kinerja

keuangan. Manajer merupakan pihak yang diberikan kepercayaan dalam

mencapai kinerja keuangan. Manajer sebagai pihak yang menjalankan

proses bisnis dianggap memiliki informasi lengkap perusahaan.

Manajemen menghubungkan sumber daya manusia dan sumber daya

Page 37: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

19

lainnya dengan menggunakan cara-cara yang strategis untuk mencapai

kinerja keuangan dan berlanjut pada pencapaian keunggulan kompetitif

yang berkelanjutan.

Manajemen meningkatkan kinerja keuangan dengan menggunakan

konsep akuntansi manajemen. Sebagai pihak yang diberikan kewenangan

dalam pengambilan keputusan, manajer mengambil tindakan dengan

menentukan strategi dan memproyeksikan kinerja menggunakan model

bisnis. Model bisnis yang digunakan sebagai dasar pengembangan

akuntansi manajemen berupa input – process – output. Model bisnis ini

menghubungkan aspek eksternal yaitu multiple capital yang diformulasikan

dengan strategi dan di implementasikan (process) sehingga kinerja yang

diharapkan dapat tercapai. The International Integrated Reporting Council

(IIRC) mengembangkan kerangka model bisnis menjadi input – process –

output - outcome. Dalam kerangka ini, manajemen mengambil tindakan

tidak hanya demi pencapaian kinerja masa kini, namun juga

memproyeksikan kinerja jangka panjang (outcome).

Kerangka model bisnis yang dikembangkan dalam integrated

reporting sesuai dengan harapan investor yaitu adanya proyeksi kinerja

jangka panjang. Sehingga model bisnis tersebut dapat digunakan dalam

pengambilan tindakan peningkatan kinerja. Integrated reporting juga

dianggap sebagai sarana informasi mengenai kinerja perusahaan bagi

investor. Untuk menghindarkan asimetri informasi antara investor dengan

manajemen maka dibutuhkan peran pengawasan dalam penyajian

integrated reporting yang dilakukan oleh komite audit.

Page 38: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

20

Komite audit berperan dalam pengawasan pelaporan keuangan

perusahaan. Dalam peran ini, komite audit bertanggung jawab untuk

mengawasi auditor eksernal dalam mengaudit laporan keuangan

perusahaan. Komite audit juga bertugas untuk mereview laporan keuangan

perusahaan. Sehingga kualitas laporan perusahaan dapat disajikan secara

lengkap, tepat, dan akurat. Selain itu, komite audit juga harus berdiskusi

dengan manajemen maupun auditor ekternal mengenai proyeksi atau

estimasi kinerja keuangan yang akan digunakan oleh manajemen dalam

menentukan strategi pencapaian target kinerja.

Komite audit berhubungan dengan direksi dan manajemen. Komite

audit harus melakukan pertemuan dengan manajemen untuk membahas

mengenai hal-hal yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Selain itu,

komite audit juga berperan untuk mengawasi audit internal untuk

memastikan apakah internal control perusahaan telah dijalankan oleh

manajemen sehingga risiko-risiko yang dapat menghalangi pencapaian

kinerja perusahaan dapat ditangani. Sehingga dengan adanya peran

pengawasan komite audit, maka pelaporan informasi perusahaan yang

digunakan untuk mengambil keputusan memiliki kualitas yang baik.

2. Strategic Management Accounting (SMA)

a. Definisi Strategic Management Accounting (SMA)

Konsep Strategic Management Accounting (SMA)

diperkenalkan dalam literatur akuntansi manajemen oleh Simmonds

pada tahun 1981 (Simmonds, 2012). Simmonds mendefinisikan

strategic management accounting sebagai penyediaan dan analisis yang

Page 39: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

21

fokus terhadap informasi tentang pesaing, dan penggunanya dalam

mengembangkan dan memantau strategi bisnis dalam mencapai kinerja.

SMA berorientasi pada sumber daya internal dan kemampuan

organisasi untuk mendukung basis kompetitif eksternal. SMA

merupakan pengembangan dari akuntansi manajemen yang

bekerjasama dan memberikan informasi strategis kepada manajemen

strategis, pemasaran, dan fungsi manajerial lainnya (Smith, 2017).

Untuk menentukan strategi akuntansi manajemen, maka

perusahaan membutuhkan informasi yang lengkap. Data, sustainability,

dan tata kelola perusahaan adalah beberapa aspek yang di fokuskan oleh

profesi akuntan. Selain itu, informasi mengenai multiple capital juga

diperlukan dalam menentukan strategi. Konsep dari multiple capital

model menyediakan kerangka kerja kuantitatif untuk memvalidasi dan

mendukung strategi. Hal tersebut terangkum dalam konsep inovatif

integrated reporting. Integrated reporting menyediakan informasi

secara keseluruhan mengenai kinerja. Rangkuman bagaimana

perusahaan mencapai kinerja secara aktual dijelaskan. Dalam kerangka

kerja integrated reporting dijelaskan bahwa multiple capital terdiri dari

financial, manufactured, intellectual, intellectual , human, social, dan

natural capital.

Aspek mengenai sustainability, tata kelola, dan manajemen

risiko harus dihubungkan dalam membentuk sebuah strategi. Integrated

reporting menggabungkan hal tersebut dengan aktivitas operasional

perusahaan. Integrated reporting juga menghubungkan efisiensi

Page 40: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

22

operasi perusahaan dengan peluang yang ada. Tata kelola perusahaan,

harus terhubung bersama dengan sistem informasi yang sama, yang

menyertai data keuangan, ketaatan, dan operasional . Dalam hal ini,

akuntan harus menghubungkan tugasnya dengan sistem informasi dan

teknologi informasi.

Strategi dan pemikiran strategis melibatkan penilaian. Key

Performance Indicator (KPI) merupakan kunci yang sering digunakan

oleh manajemen dalam perencanaan strategis (Smith, 2017).

Pengembangan dan pelaporan KPI sangat penting untuk melihat

lingkungan bisnis yang berubah dengan cepat. Penting bagi manajemen

untuk memiliki informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan

berdasarkan informasi dan memastikan apakah informasi yang

disajikan komparatif, bermanfaat, dan bisa dimengerti. Tata kelola dan

sustainability issue telah menjadi pendorong kinerja keuangan. Selain

itu, dalam menghadapi persaingan, bisnis harus mampu bereaksi secara

cepat dan tepat. Bisnis membutuhkan pemikiran dan kepemimpinan

yang strategis seiring dengan meningkatnya globalisasi dan persaingan,

dan akuntan harus mampu mengarah kepada SMA dan membantu

dalam memimpin organisasi mengarah kedepan.

IIRC (2013) menjelaskan mengenai tujuan dibentuknya

integrated reporting. Salah satunya adalah mendukung integrated

thinking dalam pengambilan keputusan dan tindakan yang berfokus

pada penciptaan nilai perusahaan baik jangka pendek, menengah

maupun panjang. Dengan tujuan ini, integrated reporting menyajikan

Page 41: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

23

informasi yang menarik mengenai model bisnis perusahaan dan

bagaimana model tersebut diimplementasikan hingga akhirnya

mencapai kinerja yang diharapkan. Selain itu, integrated reporting juga

berisi informasi ESG (Environmental, Social, Gevernance) dan

memastikan bahwa penyedia data melaporkan informasi non keuangan

secara akurat.

The Ministry of Economic, Trade, and Industry (METI)

merekomendasikan seluruh perusahaan yang terdaftar di Tokyo Stock

Exchange (TSE) merilis integrated reporting dalam rangka

mengungkapkan seluruh informasi perusahaan baik keuangan maupun

non keuangan. Laporan ini merekomendasikan peningkatan informasi

yang diperlukan bagi investor untuk mengevaluasi nilai perusahaan.

Selain itu, laporan ini juga bermanfaat memberikan pemahaman secara

menyeluruh tentang bisnis perusahaan, kebijakan manajemen, strategi,

tata kelola, status keuangan, dan penciptaan nilai perusahaan yang

berkelanjutan. Laporan ini juga dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan bagi manajemen dalam perencanaan dan informasi tetang

lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan.

Sejak tahun 2014 praktik integrated reporting di Jepang

semakin meningkat. Lebih dari 341 perusahaan menerbitkan integrated

reporting. Perusahaan menyajikan data keuangan dan nonkeuangan

dalam laporan tersebut. Perusahaan juga menyajikan informasi

mengenai environmental, social, dan governance dan

menghubungkannya dengan bisnis model. Integrated reporting

Page 42: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

24

menjadi sarana untuk meningkatkan penciptaan nilai, sebagai hasil dari

pemahaman yang lebih baik oleh perusahaan dan pemangku

kepentingan mengenai informasi penting perusahaan. Dialog yang

dilakukan antara perusahaan dan pemangku kepentingan melalui

kerangka kerja integrated reporting akan mendukung pertumbuhan

berkelanjutan bagi perusahaan di Jepang.

b. Teknik Strategic Management Accounting

Perubahan lingkungan bisnis yang signifikan membuat pesaing

berusaha untuk menentukan strategi dalam menghadapi kompetisi.

Strategi merupakan hal yang direncanakan oleh perusahaan untuk

memperlihatkan kepada para konsumen bahwa mereka lebih baik dan

menarik dari para pesaingnya (Novianty, 2015). Dengan terjadinya

hal ini, perusahaan semakin mengembangkan strategi dan teknologi

serta muncul hubungan antara aspek keuangan dan aspek non

keuangan. Strategic management accounting menghubungkan antara

management strategic dengan management accounting. Dengan

terkoneksinya aspek tersebut, maka perusahaan dapat lebih relevan

dalam menentukan strategi.

Pengembangan dan penggunaan teknik SMA berhubungan

dengan kebutuhan informasi pihak eksternal dan untuk mendukungan

keputusan strategi (Cinquini dan Tenucci, 2007). Menurut Cinquini

dan Tenucci (2007) terdapat empat belas teknik yang dapat

teridentifikasi dalam konsep strategic management accounting, yaitu

sebagai berikut:

Page 43: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

25

1) Activity Based Costing/Management (ABC/ABM). Teknik ABC

mengarah pada aktivitas manajemen. Dalam hal ini, perusahaan

dapat mengidentifikasi aktivitas tidak langsung yang terjadi dalam

aktivitas bisnis. Strategi ini berfokus pada aktivitas manajemen

dalam meraih keunggulan kompetitif (competitive advantage).

2) Attribute Costing. Pada strategi ini, atribut produk dapat dipandang

sebagai objek biaya. Atribut produk dan selera konsumen

ditentukan pada pangsa pasar. Sehingga strategi ini berorientasi

pada keinginan pasar.

3) Benchmarking. Teknik ini mengidentifikasikan best practice dan

membandingkannnya dengan kinerja perusahaan serta tujuannya.

Teknik dalam strategi ini berfokus pada pesaing.

4) Competitve Position Monitoring. Teknik ini didasarkan pada

ketentuan informasi pesaing termasuk pangsa pasar, volume, dan

biaya. Dengan informasi yang didapat, perusahaan dapat

menentukan sendiri dimana posisinya diantara para pesaing serta

menentukan strategi dalam bersaing.

5) Competitor Cost Assessment. Teknik ini fokus terhadap struktur

biaya pesaing. Hal ini diamati melalu banyak sumber, baik secara

langsung maupun tidak langsung seperti pengamatan fisik atau

pemantauan terhadap mantan karyawan pesaing.

6) Competitor Cost Performance Appraisal Based On Public

Financial Statement. Teknik ini bersumber pada informasi

keuangan pesaing. Dalam hal ini perusahaan menentukan dimana

Page 44: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

26

letak kekuatan mereka jika dibandingkan dengan pesaing.

Berdasarkan perbandingan tersebut, perusahaan menentukan

strategi dalam menghadapi pesaing.

7) Customer Accounting. Teknik ini mempertimbangkan konsumen

sebagai unit analisis akuntansi. Customer accounting mencakup

seluruh praktik yang diarahkan dalam penilaian laba, penjualan

maupun biaya yang berasal dari konsumen.

8) Integrated Performance Measurement. Teknik ini menggabungkan

aspek keuangan dan aspek non keuangan. Balanced scorecard

dapat menjadi bagian dari teknik ini. Balance scorecard berperan

dalam implementasi SMA dengan analisis empat perspektifnya

yaitu perspektif keuangan, persperktif pelanggan, persepektif

aktivitas internal, dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran.

9) Life Cycle Costing. Teknik ini mengklasifikasikan biaya

berdasarkan tahapan-tahapan produksi. Namun teknik ini

cengderung hanya berorientasi pada kinerja jangka pendek.

10) Lifetime Customer Profitability analysis. Teknik ini menganalisis

laba tahunan yang dihasilkan dan akan dijadikan bahan

pertimbangan dalam memproyeksi keuntungan dimasa yang akan

datang yang dihasilkan dari hubungan perdagangan dengan para

pelanggan.

11) Quality Costing. Pada teknik ini, perusahaan memnentukan biaya

pencegahan, appraisal, kegagalan internal, dan kegagalan

eksternal. Teknik ini dilakukan untuk memberikan kualitas produk

Page 45: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

27

yang baik terhadap pelanggan sehingga muncullah loyalitas

pelanggan terhadap produk perusahan.

12) Strategic Costing Or Strategic Cost Management. Teknik ini

menggunakan data biaya sebagai alat dalam pengambilan

keputusan. Data mengenai biaya digunakan dalam perumusan

strategi manajemen.

13) Target Costing. Pada teknik ini, manajemen mengestimasi volume

produksi, harga, dan profit yang akan didapatkan.

14) Value Chain Costing. Teknik ini mempertimbangkan semua

kegiatan yang dilakukan mulai dari perencanaan produksi hingga

distribusi produk. Strategi ini untuk meningkatkan efisiensi dan

efektivitas hubungan antara perusahaan dengan pemasok.

c. Praktik Strategic Management Accounting di Jepang

Jepang menggunakan akuntansi manajemen sebagai teknik

untuk menentukan strategi guna meningkatkan kinerja dan menghadapi

persaingan global. Jepang menggunakan target costing sebagai alat

yang digunakan dalam praktik akuntansi manajemen strategis. Target

costing merupakan sebuah teknik yang dilakukan dengan melihat

adanya hubungan antara aktual dengan strategi yang telah ditentukan.

Hal ini bertujuan untuk merencanakan profit yang akan diraih oleh

perusahaan. Jepang menggunakan target costing sebagai alat SMA

yang sesuai dengan sosial dan budaya yang dimiliki oleh negara Jepang

yang dimana mereka memikirkan kinerja dimasa yang akan datang.

Page 46: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

28

Setelah terjadinya perang dunia ke dua, perusahaan Jepang

mulai membangun kembali kinerja perusahaan. salah satunya adalah

dengan mempraktikkan strategic management accounting (SMA).

Toyota Motor Corporation merupakan perusahaan yang pertama kali

mempraktikkan SMA (Okano dan Suzuki, 2007). Toyota melakukan

SMA dengan tiga tahap yaitu target costing, cost maintenance, dan

Kaizen costing. Kaizen costing bertujuan untuk menghapus aktivitas

yang tidak efisien didalam proses produksi. Ini dilakukan dengan

mengadopsi konsep value engineering dan value analysis. Sehingga

biaya produksi dapat berkurang tanpa mengurangi kualitas produk.

Toyota berusaha untuk menghubungkan target costing dengan

kaizen costing. Toyota fokus dalam melakukan kaizen costing sebagai

langkah paling penting dalam target costing . Kerangka dasar target

costing adalah dengan melakukan pengaturan terhadap harga jual dan

biaya, serta penetapan pengurangan biaya terhadap aktivitas yang tidak

efisien. Toyota mempraktikkan hal ini berdasarkan konsep

pengembangan dan promosi produk. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa Toyota Motor Corporation menggunakan target costing sebagai

alat untuk menentukan target kinerja yang berfokus pada pengurangan

biaya produksi tanpa mengurangi kualitas produk dan mendapatkan

laba yang diharapkan.

d. Praktik Strategic Management Accounting di Indonesia

Strategic management accounting telah diterapkan di Indonesia

untuk meningkatkan keunggulan kompetitif. Salah satu industri yang

Page 47: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

29

mengimplementasikan SMA adalah industri fashion di Malang,

Indonesia (Zuhroh dan Sunardi, 2019). Menurut Zuhroh dan Sunardi

(2019) sistem akuntansi manajemen dapat mendukung industri fashion

dalam meningkatkan keunggulan kompetitif. Dalam menentuan strategi

manajemen, diperlukan informasi keuangan dan keuangan. Sistem

akuntansi manajemen dianggap dapat berperan dalam mewujudkan

strategi yang dipilih oleh manajemen melalui penyediaan informasi

keuangan dan non keuangan yang berguna dalam merencanakan,

mengarahkan, dan mendorong tercapainya tujuan perusahaan.

Perusahaan perlu respon yang cepat terhadap selera dan kepuasan

pelanggan. Hal ini menyebabkan perusahaan memerlukan informasi

keuangan dan non keuangan serta mengimplementasikan strategic

manajemen accounting dalam menentukan strategi. Sehingga dengan

melaksanakan implementasi SMA, maka industri fashion di Malang,

Inodnesia dapat menentukan startegi low cost tanpa mengurangi

kualitas yang diinginkan pelanggan.

Lebih lanjut, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sunarni

(2013) terhadap praktik management accounting pada industri

perhotelan di Yogyakarta, menyatakan bahwa perusahaan lebih sering

melakukan penganggaran terhadap biaya. Praktik akuntansi manajemen

yang digunakan adalah standard costing. Teknik ini dianggap paling

membantu manajemen dalam menjalankan fungsinya serta menentukan

strategi dalam menghadapi kompetisi dalam industri perhotelan.

Page 48: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

30

3. Integrated Reporting

a. Definisi Integrated Reporting

Dalam menentukan strategi bisnis, dibutuhkan informasi

perusahaan secara lengkap. Laporan perusahaan dianggap sebagai alat

yang menyediakan informasi perusahaan. Telah terjadi banyak

perkembangan literatur akademik tentang sistem akuntansi dan

akuntabilitas serta pelaporan kinerja keaungan dan nonkeuangan (de

Villers et al., 2014). Terdapat empat kerangka kerja yang muncul untuk

memenuhi kebutuhan informasi perusahaan, yakni balanced scorecard,

triple bottom line, sustainability reporting, dan integrated reporting. ke

empat laporan tersebut menyajikan informasi tentang aktivitas

perusahaan serta pencapaian kinerja.

Gambar 2 .1

Evolusi Laporan Perusahaan

Konsep balanced scorecard dikembangkan oleh Robert S.

Kaplan dan David P. Norton pada tahun 1992. Balanced scorecard

fokus terhadap aspek strategis dan operasional manajemen dalam

meningkatkan kinerjanya (Awadallah dan Allam, 2015). Dalam konsep

balanced scorecard, untuk mengukur kinerja perusahaan diperlukan

pengukuran komprehensif mengenai 4 perspektif yaitu perspektif

Balanced Scorecard

Tripple Bottom

Line

Sustainability Reporting

Integrated Reporting

Page 49: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

31

keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan

pertumbuhan. Balanced scorecard memperluas perencanaan strategis

yang tidak hanya menjelaskan faktor keuangan namun juga meluas

kepada perspektif non keuangan yaitu perspektif pelanggan, proses

bisnis internal, dan pembelajaran pertumbuhan.

Kinerja keuangan dapat diukur dari rasio keuangan seperti ROA

dan ROE. Hal ini dapat menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba bersih dari pengelolaan aset dan ekuitas

yang dimiliki perusahaan. Perspektif pelanggan dilihat dari bagaimana

perusahaan memenuhi kebutuhan pelanggan sehingga tejadinya

peningkatan loyalitas pelanggan terhadap produk dari perusahaan.

Perspektif proses bisnis internal dilihat dari kinerja karyawan dalam

menjalankan aktivitas bisnis perusahaan. Sedangkan perspektif

pembelajaran dan pertumbuhan dilihat dari bagaimana perusahan

mengembangkan kemampuan karyawan dalam menjalankan aktivitas

bisnis.

Dari empat perspektif tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja

keuangan dan nonkeuangan saling berhubungan. Untuk mencapai

kinerja keuangan, dibutuhkan dukungan kinerja non keuangan. Namun,

laporan balanced scorecard hanya fokus pada aspek kinerja perusahaan.

Strategi dan operasional yang dijelaskan dalam laporan ini tidak

mencakup sosial, lingkungan, dan isu keberlanjutan (sustainability

issues). Sehingga muncullah triple bottom line untuk melengkapi

laporan perusahaan.

Page 50: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

32

Triple Bottom Line (TBL) pertama kali diperkenalkan oleh

Elkington pada tahun 1994. Konsep TBL menjelaskan bahwa

perusahaan harus memenuhi kebutuhan stakeholder. Kebutuhan ini

dirangkum dalam tiga bagian yaitu profit, people, dan planet. Profit

berbicara mengenai keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan dari

hasil aktivitas bisnis. People berbicara mengenai pemberdayaan

manusia didalam perusahaan. Dan planet berbicara mengenai

pemeliharaan lingkungan sekitar seperti pengurangan limbah industri.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa TBL menyarankan untuk

mengungkapkan informasi mengenai pertumbuhan profit, pertumbuhan

lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat (Jackson et al., 2011).

Dengan triple bottom line perusahaan mengungkapkan kegiatan sosial

dan lingkungan disekitar tempat perusahaan beroperasi.

Namun terdapat beberapa kekurangan pada laporan TBL,

seperti sifat dari laporan TBL bersifat naratif yang dibuat oleh

perusahaan untuk menceritakan aktivitas perusahaan mengenai

tanggung jawab sosial sehingga TBL hanya dianggap sebagai sarana

peningkatan citra perusahaan dihadapan pulik (Hubbard, 2009). TBL

juga tidak berbeda jauh dengan traditional reporting yang masih

mendominasikan laporan keuangan serta memisahkannya dengan aspek

lingkungan. TBL memisahkan antara aspek bisnis dan sosial

lingkungan. Sehingga TBL tidak menganggap bahwa ketiga laporan

tersebut merupakan satu kesatuan.

Page 51: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

33

Untuk mengatasi masalah pelaporan TBL maka Global

Reporting Initiative (GRI) membuat standar untuk mengembangkan

laporan tersebut. GRI mengusulkan adanya keseimbangan antara ketiga

aspek dalam TBL dengan mengusulkan adanya indikator yang dapat

menghubungkan ketiga aspek tersebut. Dibutuhkan pengawasan dan

pencatatan mengenai sejauh mana perusahaan melakukan tindakan yang

sustainable. Memberikan dukungan terhadap sistem pelaporan

keuangan seperti full cost accounting yang dimana aspek lingkungan

sosial dan lingkungan dapat diperhitungkan juga. Serta adanya batasan

pelaporan yang jelas bagi laporan TBL. Pengembangan ini menciptakan

laporan yang dinamakan sustainability reporting.

Pelaporan sustainability berasal dari praktik akuntansi

tradisional yang dimana praktik akuntansi manajemen terlibat dalam

praktek internal organisasi yang membantu pengelolaan sebuah

organisasi dan pelaporan sustainability mencakup komponen internal

yang mengharuskan pengelolaan atas permasalahan sustainability

(Lodhia dan Hess, 2014). Namun sustainability report yang terpisah

dari laporan keuangan cenderung hanya untuk mempercantik laporan

perusahaan dan bukan merupakan hal substantif dilakukan perusahaan

sehingga tidak dapat mempengaruhi keputusan alokasi sumber daya

perusahaan. Dengan demikian, untuk mengatasi masalah tersebut, maka

dikembangkanlah kerangka integrated reporting yang dapat

menghubungkan aspek keuangan dan nonkeuangan dalam perusahaan.

Page 52: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

34

The International Integrated Reporting Council (IIRC) (2013)

mendefinisikan integrated reporting sebagai bentuk komunikasi singkat

tentang bagaimana strategi organisasi, tata kelola, kinerja dan prospek

yang mengarah terhadap penciptaan nilai organisasi baik jangka pendek,

menengah, maupun panjang. Integrated reporting muncul untuk

menunjukkan bagaimana bisnis beroperasi dan berinteraksi dengan

lingkungan (Smith, 2014). Integrated reporting berisi ringkasan

mengenai aktivitas perusahaan dalam menciptakan nilai dan bagaimana

perusahaan tersebut menjelaskan tentang nilai tersebut kepada seluruh

pemegang kepentingan (Abeysekera, 2013). Selain menyajikan

informasi tentang apa yang telah dicapai oleh perusahaan, IR juga

menyajikan mengenai apa yang akan dicapai perusahaan di masa yang

akan datang.

Kerangka integrated repoting dibuat dengan tujuan untuk

menyajikan informasi mengenai strategi, tata kelola, kinerja dan potensi

perusahaan secara bersama-sama yang menggambarkan sisi komersial,

sosial, dan lingkungan dimana perusahaan itu beroperasi. Laporan

tersebut mempresentasikan secara singkat dan jelas tentang bagaimana

perusahaan bisa bernilai dimasa sekarang dan yang akan datang.

Integrated reporting menggabungkan secara komprehensif elemen-

elemen informasi dan menunjukkan hubungan diantara elemen tersebut

dalam satu dokumen. Menjelaskan bagaimana elemen tersebut dapat

mempengaruhi kemampuan organisasi dalam menciptakan dan

Page 53: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

35

mempertahankan nilai dalam jangka pendek, menengah, dan panjang

(IIRC, 2013).

b. Tujuan Integrated Reporting

IIRC (2013) menjelaskan beberapa tujuan dibentuknya

integrated reporting yaitu:

1. Menyediakan informasi bagi penyedia modal keuangan untuk

memungkinkan alokasi modal yang lebih efisien dan produktif.

2. Mempromosikan pendekatan yang lebih terpadu dan efisien untuk

pelaporan perusahaan yang mengacu pada kerangka yang berbeda

dan mengkomunikasikan informasi yang material yang

mempengaruhi kemampuan organisasi dalam menciptakan nilai dari

waktu ke waktu.

3. Meningkatkan akuntabilitas mengenai modal perusahaan yaitu

financial capital, manufactured capital, human capital, social and

relationship capital, dan natural capital serta menjelaskan bahwa

modal-modal tersebut saling berhubungan dengan faktor-faktor

organisasi lainnya.

4. Mendukung integrated thinking dalam pengambilan keputusan dan

tindakan yang berfokus pada penciptaan nilai perusahaan baik

jangka pendek, menengah maupun panjang.

c. Peran dan Fungsi Integrated Reporting

Integrated Reporting menyediakan informasi yang sesuai dengan

kebutuhan investor, keakuratan informasi non-keuangan yang lebih

baik, tingkat kepercayaan yang lebih tinggi untuk key users, keputusan

Page 54: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

36

mengenai alokasi sumber daya yang lebih baik, termasuk pengurangan

biaya atau peningkatan manajemen risiko perusahaan, identifikasi

peluang yang lebih baik, komitmen yang lebih besar kepada investor

dan pemangku kepentingan lainnya, termasuk karyawan saat ini dan

masa depan, sehingga dapat memfasilitasi daya tarik keterampilan dan

retensi, peningkatan citra publik, biaya modal yang lebih rendah, dan

akses yang lebih baik. IR memiliki tiga macam manfaat yaitu:

1. Manfaat internal, termasuk keputusan alokasi sumber daya internal

yang lebih baik, keterlibatan yang lebih besar dengan shareholders

dan stakeholders, dan risiko reputasi yang lebih rendah

2. Manfaat pasar eksternal, termasuk terpenuhinya kebutuhan investor

yang menginginkan informasi ESG dan memastikan bahwa

penyedia data melaporkan informasi non keuangan secara akurat

3. Pengelolaan risiko regulasi, termasuk persiapan akan adanya

perubahan regulasi secara global dan memenuhi persyaratan pasar

modal.

d. Komponen Integrated Reporting

Integrated reporting menyajikan informasi yang menarik

mengenai model bisnis perusahaan dan bagaimana model tersebut

diimplementasikan hingga akhirnya mencapai kinerja yang diharapkan.

Belum ada guidence formal mengenai integrated reporting sampai

akhirnya IIRC mempublikasikan kerangka kerja integrated reporting

pada tahun 2013 (Eccles dan Serafeim, 2015). Integrated reporting

bertujuan untuk menyajikan informasi tentang bagaimana perusahaan

Page 55: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

37

menciptakan nilai. IIRC mengembangkan kerangka input – proces –

output – outcome berdasarkan hasil studi literatur dan pelaporan praktik

model bisnis. Model bisnis dalam kerangka input –process – output –

outcome digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2 2

Kerangka Integrated Reporting

Sumber: The International Integrated Reporting Council (2013)

Kerangka integrated reporting menggambarkan faktor

lingkungan eksternal. Perusahaan harus mempertimbangkan faktor

lingkungan eksternal dan memformulasikan serta

mengimplementasikan strategi. Penggabungan seluruh faktor internal

perusahaan diharapkan dapat menjadi dasar untuk menetapkan strategi.

Output yang dihasilkan merupakan bentuk pencapaian target

perusahaan. Integrated reporting juga fokus terhadap outcome yang

merupakan kinerja dimasa yang akan datang (jangka panjang).

Page 56: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

38

Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa integrated

reporting menggabungkan aspek eksternal yang berupa aspek keuangan

dan non keuangan. Integrated reporting menggabungkan kedua aspek

tersebut dan memformulasikanya menjadi sebuah strategi. Strategi

dibentuk atas dasar pertimbangan aspek internal. Proses bisnis

merupakan aktivitas yang bertujuan untuk menghasilkan kinerja yang

diharapkan (output). Selain output, integrated reporting juga fokus

terhadap kinerja jangka panjang (outcome). Maka dapat diketahui

bahwa kerangka integrated reporting menjelaskan model bisnis

perusahaan dalam menciptakan nilai (value creation) jangka pendek dan

jangka panjang.

Lebih lanjut, dalam kerangka kerja integrated reporting

diuraikan bahwa terdapat tujuh prinsip dalam penyusunan integrated

reporting. Prinsip-prinsip tersebut yaitu:

1. Strategic focus dan future orientation

Integrated reporting yang disiapkan oleh perusahaan harus

berisi wawasan mengenai strategi dan menggambarkan secara jelas

bagaimana kaitan strategi dengan kemampuan perusahaan dalam

menciptakan nilai baik jangka pendek, menengah, maupun panjang,

serta menggambarkan penggunaan dan dampaknya terhadap modal.

2. Connectivity of information

Prinsip ini mengatur bahwa integrated reporting harus

memberikan gambaran secara holistik mengenai kombinasi,

keterkaitan, dan ketergantungan antara faktor-faktor yang

Page 57: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

39

mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai

dari waktu ke waktu.

3. Stakeholder relationships

Prinsip ini mengharuskan integrated reporting untuk

memberikan wawasan mengenai sifat dan kualitas hubungan

perusahaan dengan para pemangku kepentingan utamanya,

termasuk bagaimana dan sejauh mana perusahaan memahami,

mempertimbangkan dan menanggapi kebutuhan dan kepentingan

stakeholder lainnya.

4. Materiality

Dalam prinsip ini diatur bahwa integrated reporting harus

mengungkapkan informasi mengenai semua hal yang secara

substantif dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk

menciptakan nilai.

5. Conciseness

Prinsip ini mewajibkan integrated reporting harus disajikan

secara ringkas sehingga menarik bagi para pengguna laporan.

6. Reliability and completeness

Prinsip ini mengatur bahwa integrated reporting harus

mencakup semua hal yang material baik yang positif maupun negatif

dan diungkapkan dengan cara yang benar dan tanpa kesalahan

material.

Page 58: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

40

7. Consistency and comparability

Prinsip terakhir mengatur bahwa semua informasi yang

terdapat dalam IR harus disajikan atas dasar yang konsisten dari

waktu ke waktu dan dengan cara yang memungkinkan untuk adanya

perbandingan dengan perusahaan lainnya.

e. Elemen Integrated Reporting

Selain adanya 7 prinsip integrated reporting , integrated reporting

mencakup delapan elemen yang saling berkaitan. Elemen tersebut

adalah sebagai berikut:

1. Organizational overview and operating context

Elemen ini menjelaskan mengani apa yang dilakukan

perusahaan dan bagaimana kondisi lingkungan perusahaan dalam

menjalankan operasi. Indikator dalam elemen ini yaitu batas

pelaporan yang menjelaskan ruang lingkup dari pelaporan ini, visi

misi perusahaan, tinjauan bisnis, konteks operasi, dan summary

statistic yang menjelaskan mengenai pencapaian kinerja

perusahaan.

2. Governance

Elemen ini menjelaskan bagaimana struktur tata kelola

perusahaan, dan bagaimana tata kelola perusahaan mendukung

kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai perusahaan.

Indikator dalam elemen in yaitu struktur organisasi, keterkaitan tata

kelola dengan strategi perusahaan dan dengan variabel lainnya.

Page 59: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

41

3. Opportunities and risks

Elemen ini menjelaskan peluang dan risiko apa yang

dihadapi perusahaan. Indikator dalam elemen ini adalah peluang dan

risiko.

4. Strategy and resouce allocation plan

Elemen ini menjelaskan tujuan perusahaan dan bagaimana

peruasaan mencapai tujuannya tersebut. Indikator dalam elemen ini

yaitu strategic objective yang menjelaskan tentang tujuan strategis

perusahaan, links between strategy and other elements yang

menjelaskan keterkaitan strategi dengan elemen-elemen lain yang

dimiliki perusahaan, competitive advantage, dan stakeholders

consultations.

5. Busniness model

Elemen ini menjelaskan tentang input, process, output, dan

outcome dalam menciptakan nilai perusahaan. Indikator dalam

elemen ini yaitu business model descriptions yang menjelaskan

tentang bisnis model yang dimiliki perusahaan, links between

business model and other yang menjelaskan tentang keterkaitan

model bisnis dengan elemen-elemen lain yang dimiliki perusahaan,

serta stakeholders dependencies yang menjelaskan ketergantungan

bisnis model dengan pemangku kepentingan.

6. Performance and outcomes

Elemen ini menjelaskaan sejauh mana perusahaan mencapai

tujuan strategis untuk periode bersangkutan dan apakah hasil

Page 60: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

42

tersebut dapat maempengaruhi modal. Indikator dalam elemen ini

terdiri dari : KPI’s againts strategy, Explanation of KPI’s,

stakeholders relationship, past,current, and future performance,

financial implications of other capital, supply chain performance,

dan the quality of quantitative indicators.

7. Future outlook

Elemen ini berisi mengenai apa saja tantangan dan

ketidakpastian yang dihadapi perusahaan dalam mencapai

strateginya dan menjelaskan apa implikasinya untuk model bisnis

dan kinerja perusahaan di masa depan. Indikator dalam elemen ini

terdiri dari anticiptated changes, potential implication, dan

estimates.

8. Other elements

Elemen terakhir berisi penjelasan mengenai bagaimana

perusahaan menentukan hal-hal penting yang harus diungkapkan

dalam IR dan bagaimana hal-hal tersebut diukur atau dievaluasi.

Dimensi dalam elemen ini terdiri dari conciseness and links,

materiality determination process, the board sign-off.

f. Regulasi Integrated Reporting

Sebagai reaksi akibat adanya ketidakpuasan pada model

pelaporan perusahaan yang ada saat ini, Global Reporting Initiative

(GRI) dan The Prince of Wales Accounting for Sustainability Project

membentuk The International Integrated reporting Council (IIRC) pada

bulan Agustus 2010 (de Villiers et al., 2016). IIRC adalah organisasi

Page 61: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

43

nirlaba yang secara global tergabung di Inggris dan Wales. IIRC

merupakan koalisi dari seluruh dunia yang memiliki misi untuk

mengutamakan pemikiran terintegrasi dan untuk mengubah sistem

pelaporan perusahaan dengan menjadikan integrated reporting sebagai

norma pelaporan secara global. Koalisi-koalisi tersebut terdiri dari

bisnis dan entitas pelaporan lainnya, penyedia modal keuangan,

pembuat kebijakan, regulator dan pasar modal, profesi akuntansi,

reporting framework developers and standard setters, masyarakat sipil,

dan akademisi.

Tujuan IIRC adalah mengembangkan kerangka integrated

reporting yang dapat diterima secara global untuk menciptakan

landasan bagi model pelaporan yang baru sehingga memungkinkan

perusahaan untuk menyediakan komunikasi secara ringkas mengenai

bagaimana perusahaan dapat menciptakan nilai dari waktu ke waktu,

dan untuk mewujudkan kepentingan seluruh koalisi global dalam

meningkatkan komunikasi tentang penciptaan nilai, memajukan evolusi

pelaporan perusahaan, serta berkontribusi terhadap stabilitas keuangan

dan pembangunan berkelanjutan (IIRC, 2013).

Dalam Japan's Corporate Code (2018) dijelaskan bahwa

perusahaan harus bertanggung jawab kepada seluruh stakeholder,

menjelaskan menganai pertumbuhan perusahaan dan penciptaan nilai

jangka pendek menengah, dan panjang serta mengajak seluruh

pemangku kepentingan untuk berkontribusi aktif dalam perusahaan.

Dalam hal ini, board dan manajemen harus selalu meningkatkan jiwa

Page 62: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

44

kepemimpinan mereka dalam membangun budaya perusahaan dan

menjalin hubungan yang baik dengan sleuruh pemangku kepentingan.

Dalam menggapai hal tersebut perusahaan dituntut untuk

mengungkapkan seluruh informasi keuangan dan non keuangan seperti

strategi bisnis, tata kelola, dan risiko yang dihadapi perusahaan.

Dalam rangka transparansi informasi perusahaan, board harus

mengungkapan seluruh informasi perusahaan dan menjadikan hal

tersebut sebagai wadah untuk berinteraksi dengan shareholder dan

stakeholders. Board bertanggung jawab kepada seluruh pemangku

kepentingan dalam mempromosikan pertumbuhan berkelanjutan

perusahan dan menambhakan serta mempertahankan nilai perusahaan.

Board harus menjelaskan mengenai strategi perusahaan, membangun

lingkungan yang sesuai dengan pengambilan risiko yang didukung oleh

manajemen, serta melaksanakan efektivitas director, tim manajemen,

dan komite audit yang objektif dan independen.

Berdasarkan regulasi tersebut, The Ministry of Economi, Trade

and Industry (METI) merekomendasikan integrated reporting sebagai

laporan yang mengungkapkan informasi yang diperlukan dalam dialog

antara stakeholder dengan perusahaan dan dalam rangka meningkatkan

penciptaan nilai perusahaan (IIRC,2015). Sejak adanya regulasi

tersebut, perusahaan di Jepang yang terdaftar Tokyo Stock Exchange

(TSE) mulai mempraktikkan integrated reporting. Setiap tahun

perusahaan yang merilis integrated reporting semakin bertambah.

Page 63: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

45

Berdasarkan survei yang dilakukan KPMG (2018) terdapat 341

perusahaan yang telah merilis integrated reporting pada tahun 2017.

g. Praktik Integrated Reporting di Jepang

Pada tahun 2014, The Ministry of Economy, Trade and Industry

(METI) mengumumkan bahwa seluruh perusahaan yang terdaftar di

Tokyo Stock Exchange (TSE) merilis laporan yang dapat digunakan

sebagai wadah komunikasi antara perusahaan dengan investor. Laporan

tersebut berisi informasi mengenai penciptaan nilai perusahaan,

corporate governance, sustainability, dan informasi lainnya menggenai

perusahaan serta keterhubungannya dan dapat digunakan dalam

pengambilan keputusan. Hal ini di jelaskan dalam Japan's Corporate

Code (2018). METI merekomendasikan integrated reporting sebagai

sarana pengungkapan informasi yang diperlukan tersebut.

Jepang menjadi salah satu negara voluntary yang mempraktikkan

integrated reporting. sejak tahun 2014, KPMG Japan Integrated

Reporting Center of Excelent (CoE) melakukan survei mengenai tren

perusahaan Jepang mengenai praktik integrated reporting (KPMG,

2018). Survei dilakukan dengan meneliti setiap elemen yang terdapat

dalam kerangka kerja integrated reporting. Berdasarkan survei yang

dilakukan oleh KPMG pada tahun 2018, pada tahun 2017 terdapat 341

perusahaan yang terdaftar di Tokyo Stock Exchange telah merilis

integrated reporting. Walaupun masih banyak perusahaan yang tidak

memberikan judul “integrated reporting” namun konten dari laporan

tersebut sesuai dengan kerangka kerja integrated reporting.

Page 64: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

46

Dalam survei ini dilakukan pengecekkan pada setiap elemen yang

terdapat di dalam integrated reporting yang dsajikan oleh perusahaan.

Terdapat beberapa yang dijadikan fokus dalam survei ini, antara lain

penjelasan mengenai long-term orientation, value creation, governance,

materiality, risk opportunities, dan key performance elemen. Karena

fitur terpenting dari integrated reporting adalah dapat menjelaskan

tentang bagaimana perusahaan menjelaskan strategi dalam menciptakan

nilai perusahaan untuk jangka waktu pendek, menengah, maupun

panjang dan menghubungkan antara aspek keuangan dan non keuangan.

Dalam integrated reporting, top management harus menjelaskan

mengenai value creation untuk mengkomunikasikan peluang apa yang

harus diraih dan risiko apa yang harus di kesampingkan, serta apa yang

harus dilakukan dalam mencapai visi perusahaan. Berdasarkan hasil

survey KPMG, dari 341 perusahaan hanya 50% yang menjelaskan

tentang visi jangka panjang, 60% menjelaskan cerita mengenai proses

penciptaan nilai dengan strategi keuangan, dan 13% menjelaskan

bagaimana mengembangkan penciptaan nilai dalam perspektif jangka

panjang, 8% menjelaskan risiko dan peluang yang dihadapi, dan 1%

perusahaan menjelaskan mengenai materialitas.

Page 65: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

47

Grafik 2 1

Pengungkapan Proses Penciptaan Nilai dalam IR

Sumber: Survei KPMG 2018

Selain itu, terdapat peningkatan yang cukup baik dalam

menyajikan proses penciptaan nilai dari 2016, yaitu dari 123 perusahaan

menjadi 195 perusahaan pada tahun 2017. Pengungkapan diagram

model bisnis dari 135 perusahaan menjadi 222 perusahaan yang

menyajikan diagram. Dari 222 perusahaan itu sebanyak 70% atau 156

perusahaan menjelaskan model yang digunakan dalam proses

penciptaan nilai. Dan kebanyakan dari mereka menyebutkan bahwa

mereka menggunakan human capital dan intellectual capital dalam

mencapai nilai perusahaan. Selain itu social & relationship capital juga

penting bagi mereka dalam proses penciptaan nilai.

Dalam proses penciptaan nilai perusahaan, sistem tata kelola

perusahaan berperan penting. Dalam integrated reporting, sebanyak 26

perusahaan mengungkapkan terdapat internal director, dan 120

perusahaan memiliki external director. Perlu juga adanya evaluasi

0

50

100

150

200

250

value creationprocess

business modeldiagram

2016 2017

Page 66: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

48

terhadap board of company. 123 perusahaan mengungkapkan evaluasi

board of company, dan 76 perusahaan menjelaskan mengenai komitmen

terhadap action plan serta sebanyak 201 perusahaan mengungkapkan

remunerasi. Selain itu, harus ada hubungan antara informasi tata kelola

dengan strategi perusahaan.

Grafik 2.2

Pengungkapan Keterhubungan Antara Tata Kelola dengan Strategi

Sumber: Survei KPMG (2018)

Integrated reporting menjelaskan mengenai hubungan antara tata

kelola perusahaan dengan strategi perusahaan. Terdapat 12 perusahaan

menjelaskan struktur tata kelola, skala, dan dan keragaman, 5

perusahaan menjelaskan alasan penunjukkan jabatan sebagai board, dan

32 perusahaan menjelaskan remunerasi. Namun, saat membahas

mengenai sistem tata kelola dan kebijakannya, pihak yang bertanggung

jawab atas hal tersebut harus menjelaskan mengenai persepsinya dalam

kondisi saat ini dan kesadarannya akan masalah yang terjadi baik dalam

0 5 10 15 20 25 30 35

governance stuctur, scale, anddiversity

Reasons for appointingdirectors

Remuneration

2017

Page 67: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

49

jangka panjang maupun jangka pendek. Namun, hanya 11% atau 36

perusahaan yang menyajikan hal ini dalam integrated reporting.

Diagram 2. 1

Tingkat Pengungkapan Risiko dan Peluang dalam IR

Sumber: KPMG (2018)

Lebih lanjut, penting bagi perusahaan untuk mengungkapkan

peluang apa yang ada dan risiko apa yang harus di hadapi. Terdapat 77%

atau 271 perusahaan yang menjelaskan hal tersebut. Risiko yang sering

di ungkapkan dalam integrated reporting adalah mengenai risiko

operasional. Perusahaan juga harus mengungkapkan hubungan diantara

peluang dan risiko. Sebanyak 33 perusahaan yang menjelaskan hal

tersebut. Selain itu perusahaan juga perlu untuk mengungkapkan key

performance indicator. Dari 270 perusahaan, 64% dari mereka

menjelaskan financial KPI dan 36% menjelaskan non financial KPI.

Dari 36% tersebut, 15% menjelaskan human, 10% nature, 3%

manufactured, social, dan intellectual, dan 2% faktor lain. Mereka

mengungkapkan KPI dalam highlights section dan kebanyakan dari

mereka menjadikan sales dan equity sebagai KPI.

77%

23%Risk

Risk andOpportunity

Page 68: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

50

Dari penjelaskan tersebut dapat disimpulkan bahwa di Jepang,

berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh KPMG (2018)

menunjukkan bahwa jumlah perusahaan yang menerbitkan integrated

reporting di Jepang mengalami peningkatan yang cukup pesat.

Peningkatan tersebut terjadi setiap tahun mulai dari tahun 2010 sampai

dengan survei ini dilakukan. Sudah lebih dari setengah dari total

perusahaan yang menerbitkan integrated reporting menjelaskan value

creation serta peluang dan risiko yang dihadapi perusahaan dan sistem

tata kelola perusahaan yang dapat memepengaruhi strategi perusahan.

Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor misalnya adanya perspektif

manajemen yang fokus pada kinerja jangka panjang yang menjadi ciri

khas perusahaan Jepang, dan budaya perusahaan yang menjadikan

kontribusi kepada pelanggan, mitra bisnis, dan masyarakat sebagai

bagian dari motto perusahaan membuat banyak perusahaan

memutuskan untuk menerbitkan integrated reporting karena termotivasi

oleh rekan-rekan industrinya.

h. Praktik Integrated Reporting di Indonesia

Sama seperti Jepang, Indonesia merupakan negara voluntary

yang dengan suka rela menyajikan integrated reporting. Walaupun

mereka masih menggunakan judul “annual reporting” namun mereka

telah memasukkan elemen-elemen integrated reporting seperti value

creation, corporate gopvernance, dan menggabungkan laporan

sustainability dalam annual reporting. Perusahaan yang telah

memasukkan elemen integrated reporting dalam annual reporting

Page 69: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

51

mereka seperti PT Adaro Energy Tbk, PT Golden Eagle Energy Tbk.,

PT Vale Indonesia Tbk, PT Resource Alam Indonesia Tbk., PT Perdana

Karya Perkasa Tbk., dan lain-lain.

Salah satu perusahaan Indonesia yang telah memasukkan

elemen integrated reporting dalam annual reporting adalah PT Vale

Indonesia. Berdasarkan annual reporting tahun 2017, perusahaan

tersebut menjelaskan mengenai tantangan yang dihadapi oleh

perusahaan serta strategi apa yang akan mereka gunakan dalam

menghadapi tantangan tersebut. PT Vale Indonesia juga menyajikan

kinerja keuangan dan non keuangan yang telah dicapai dan meramalkan

kinerja yang akan mereka raih ditahun berikutnya dengan strategi yang

telah ditentukan. Selain itu, yang terpenting mereka juga menyajikan

mengenai manajemen risiko serta kepedulian mereka terhadap

lingkungan disekitar perusahan beoperasi. Namun, perusahan ini belum

menjelaskan mengenai value creation.

Sama seperti PT Vale Indonesia, PT Semen Indonesia

(Persero) Tbk. juga telah menggabungkan annual reporting dengan

sustainability reporting serta memasukkan elemen-elemen integrated

reporting dalam annual reporting. Berdasarkan pernyataan direktur

utama PT Semen Indonesia dalam annual reporting, tujuan perusahaan

dalam menyajikan integrated reporting adalah untuk membantu

menghubungkan aspek sustainability perusahaan terhadap strategi

operasional bisnis serta meningkatkan relasi dengan pemegang

kepentingan perusahaan.

Page 70: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

52

Berdasarkan contoh tersebut, dapat dilihat bahwa

perusahaan yang terdaftar di Indonesian Stock Exchange (IDX) telah

memasukkan elemen integrated reporting dalam laporan tahunan

walaupun masih belum lengkap. Hal ini dikarenakan penerapan

integrated reporting di Indonesia masih bersifat sukarela sehingga

belum ada standar kualitas integrated reporting bagi negara ini. Maka,

dapat dikatakan bahwa perusahaan yang terdaftar di BEI telah berusaha

untuk menyajikan beberapa informasi yang disyaratkan dalam

penyajian integrated reporting.

4. Komite Audit

Komite audit merupakan dewan yang diberikan wewenang untuk

melaksanakan tanggung jawab tata kelola perusahaan termasuk mengawasi

dan memantau pelaporan keuangan, pengungkapan, audit internal dan

eksternal perusahaan, pengendalian internal, kepatuhan terhadap peraturan,

dan manajemen risiko (Al-baidhani, 2014). Menurut Hermawan (2011)

komite audit merupakan salah satu komponen penting dari struktur tata

kelola yang dapat mendorong akuntabilitas dan transparansi pelaporan

melalui penyediaan laporan keuangan yang berkualitas. Untuk memastikan

bahwa laporan keuangan yang diterbitkan berkualitas, komite audit dituntut

untuk memiliki karakteristik tertentu yang dapat menunjang mereka dalam

melaksanakan perannya secara efektif.

Komite audit di Indonesia diangkat oleh dewan komisaris dan/atau

komite nominasi. Komite audit terdiri dari minimal 3 orang dengan anggota

yang berasal dari pihak independen (outside). Komite audit melakukan

Page 71: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

53

pertemuan minimal 1 kali dalam jangka waktu 3 bulan. minimal salah satu

anggota komite audit harus memiliki latar belakang dalam bidang akuntansi

dan keuangan karena komite audit bertugas melakukan analisis teradap

laporan keuangan yang akan dirilis ke publik. Dalam penunjukkan auditor

ekternal, komite audit bertugas untuk merekomendasikan kepada dewan

komisaris dan mengawasi independensi auditor dan ruang lingkup

pekerjaannya serta menentukan imbalan. Jika ada perbedaaan pendapat

antara manajemen dengan auditor eksternal, komite audit harus menjadi

penengah yang objektif adan independen.

Selain bertugas dalam mengawasi auditor eksternal juga bertugas

untuk mengawasi auditor internal. Dalam hal ini, komite audit mengevaluasi

pengendalian internal yang memadai kegiatan operasional perusahaan agar

tidak terjadi kesalahan salah saji laporan keuangan, pengambilan keputusan,

penyalah gunaaan aktiva, dan masalah internal lainnya. Jika terjadi masalah,

komite audit bertugas untuk mengawasi proses audit internal dan

mengevaluasi hasil temuan audit internal. Selain itu, komite audit harus

mengawasi pelakasaan tindak lanjut yang dilakukan oleh manajemen dan

direktur atas rekomendasi yang diberikan oleh auditor internal. Dalam

menjalankan tugasnya komite audit juga beroordinasi dengan komite

manajemen risiko.

Berbeda dengan Jepang yang memiliki sistem unik yang dijelaskan

dalam Japan’s Corporate Code (2018) yaitu terdapat kansayaku board yang

bertugas mengawasi aktivitas perusahaan. Kansayaku board merupakan

dewan yang ditunjuk oleh perusahaan atau pemegang saham pada saat

Page 72: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

54

Rapat Umum Pemengang Saham (RUPS). Kansayaku tidak boleh kurang

dari setengah angotanya berasal dari luar (outsider). Keanggotaan

kansayaku minimal 3 orang dan harus ada penunjukkan minimal 1 orang

yang akan bekerja penuh waktu dalam mengawasi aktivitas perusahaan.

Dan minimal anggotanya memiliki latar belakang dibidang akuntansi dan

keuangan. Kansayaku harus melakukan pertemuan setiap bulan.

Kansayaku bertugas untuk memastikan bahwa kualitas laporan

keuangan. Dalam hal ini kansayaku menunjuk auditor eksternal, mengawasi

independensi serta ruang lingkup audit dan menentukan honor auditor

eksternal. Kansayaku jugas bertugas dalam mengawasi internal control

perusahaan, manajemen risiko, dan ketaatan perusahaan terhadap peraturan

yang berlaku. Dalam menjalanlan tugasnya, kansayaku harus terus

berkoordinasi dengan auditor internal dan direktur. Selain itu, kansayaku

juga bertugas dalam untuk mengaudit kinerja direktur dan manajemen

secara objektif dan independen.

Berdasarkan penjelasan tersebut, terdapat beberapa perbedaan

antara komite audit di Indonesia dengan Jepang, yaitu dijelaskan dalam

tabel berikut.

Page 73: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

55

Tabel 2. 1

Perbandingan Komite Audit di Indonesia dan Jepang

Perbedaan Indonesia Jepang

Independensi Seluruh anggota komite

audit harus berasal dari

luar (outsider)

Anggota yang berasal

dari luar (outsider) tidak

boleh kurang dari

setengah

Penuh waktu Tidak Minimal 1 anggota

Jumlah

pertemuan

Minimal 1 kali dalam 3

bulan

Minimal 1 kali dalam 1

bulan

Koordinasi Risk Management,

Internal Auditor,

director.

Internal auditor,

director, outside

director, Risk

Management.

Audit kinerja

direktur dan

manajemen

Tidak Ya

Sumber: data yang diolah

5. Kinerja Keuangan

Kinerja perusahaan merupakan gambaran kondisi keuangan

perusahaan. Perusahaan sering menggunakan kinerja keuangan sebagai alat

pengukur kesuksesan. Banyak cara untuk mengukur kinerja keuangan

seperti dengan menggunakan Return On Asset (ROA), Return On Equity

(ROE), dan Return On Investment (ROI). Menurut Zabojnikova (2016)

teknik pengukuran kinerja keuangan perusahaan yang paling baik adalah

dengan menggunakan ROE, karena dengan menggunakan ROE, perusahaan

dapat mengetahui seberapa besar mereka mampu mengembalikan dana

kepada shareholder. Namun, ROE berpotensi menimbulkan masalah.

Perusahaan dapat menggunakan strategi keuangan untuk mempertahankan

ROE yang sehat secara artifisial dan dengan menyembunyikan kinerja yang

Page 74: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

56

memburuk. Sedangkan, ROA menghindari potensi distorsi yang diciptakan

dalam strategi keuangan yang menyesatkan.

Return On Asset (ROA) merupakan rasio yang menunjukkan

presentase laba perusahaan yang diperoleh dari sumber daya yang dimiliki

perusahaan secara keseluruhan. ROA bisa dilihat dengan membandingkan

pendapatan bersih terhadap total aset. ROA memberikan ide tentang

bagaimana manajemen yang efisien menggunakan asetnya dalam

memperoleh pendapatan (Syazlinda, 2017). ROA mengukur kemampuan

perusahaan menghasilkan laba pada tahun periode yang kemudian

digunakan untuk memproyeksikan kinerja dimasa yang akan datang.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa ROA adalah pengukuran perbandingan

laba bersih setelah pajak terhadap total aset yang dimiliki perusahaan untuk

melakukan aktivitas perusahaan secara keseluruhan. ROA dapat diukur

dengan rumus sebagai berikut:

𝑅𝑂𝐴 = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡

Berdasarkan pemaparan diatas, penelitian ini menggunakan Return

On Asset (ROA) sebagai elemen pengukuran kinerja keuangan. hal ini

dikarenakan beberapa keunggulan penggunaan ROA yaitu mudah dihitung

dan dipahami, dengan ROA manajemen dapat memfokuskan perhatiannya

terhadap perolehan laba dan pemanfaatan aset perusahaan, mendorong

tercapainya tujuan perusahan, dan menjadi alat evaluasi penerapan

kebijakan manajemen. Namun terdapat beberapa kekurangan ROA yaitu

kurang mendorong manajemen dalam penambahan aset jika ROA

menunjukkan angka yang tinggi.

Page 75: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

57

B. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

Adapun hasil sebelumnya dari penelitian terdahulu dengan topik yang

berkaitan dengan penelitian ini.

Page 76: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

58

Tabel 2. 2

Hasil Penelitian Terdahulu

NO Peneliti/Tahun/Judul Variabel Penelitian

Terdahulu

Metode Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

1 Suttipun (2017)

“The Effect Of

Integrated Reporting

On Corporate

Financial

Performance:

Evidance From

Thailand “

Independen :

Integrated Reporting

Dependen :

Financial Performance

Variabel: kualitas

integrated reporting

terhadap kinerja

keuangan

Penelitian terdahulu

Populasi:

Laporan tahunan

perusahaan yang

terdaftar di Stock

Exchange of Thailand

(SET) yang

menerbitkan IR

Penelitian Sekarang

Populasi:

Laporan tahunan

perusahaan yang

terdaftar di Tokyo

Stock Exchange (TSE)

yang menerbitkan IR

Pelaporan CSR dan

manufactured capital

berdampak positif

terhadap kinerja

keuangan, sedangkan

kinerja keuangan

berhubungan negatif

dengan environmental

capital.

2 Chou dan Buchdadi

(2017)

Independen:

Independent Board, Board

meeting, Board-Executive

Meeting, Board Meeting

Attendance, Board-

Executive Meeting

Variabel:

Komite audit terhadap

kinerja keuangan yang

diukur dengan ROA

Penelitian Terdahulu:

Sampel:

Bank di Indonesia

Dewan independen

memiliki dampak

positif pada margin

bunga bersih di antara

bank skala besar.

Namun, di antara bank

Page 77: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

59

NO Peneliti/Tahun/Judul Variabel Penelitian

Terdahulu

Metode Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

“Independent Board,

Audit Committee, Risk

Committee, The

Meeting Attendance

Level And Its Impact

On The Performance:

A Study Of Listed

Banks In Indonesia.”

Attendance, Audit

Committee, Audit

Committee Meeting, Audit

Committee Meeting

Attendance, Risk

Committee, Risk Committee

Meeting, Risk Committee

Meeting Attendance, Non-

Performing Loan,

Operational Expense ratio

Dependen:

Return on Assets (ROA),

Net Interest Margin (NIM),

Tobin’s Q

Penelitian Sekarang:

Sampel:

Perusahaan non

keuangan di Jepang

skala kecil dewan

direksi independen

memiliki dampak

positif pada nilai pasar,

tetapi mereka akan

memiliki kekurangan

informasi yang dapat

menghambat laba

akuntansi berbasis

bank. Selain itu,

temuan penelitian ini

juga menjelaskan

peran penting dari

kehadiran pertemuan

untuk akuntansi

berdasarkan

profitabilitas bank.

Penelitian ini juga

menemukan peran

penting komite audit

dalam industri

perbankan.

Page 78: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

60

NO Peneliti/Tahun/Judul Variabel Penelitian

Terdahulu

Metode Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

3 Zabojnikova (2016)

“The Audit Committee

Characteristics and

Firm Performance:

Evidance from the

UK”

Independen:

The Audit Committee

Characteristics

Dependen:

Firm Performance

Variabel :

Karakteristik komite

audit terhadap kinerja

keuangan

Penelitian terdahulu:

Sampel:

perusahaan di United

Kingdom

Penelitian sekarang:

Sampel :

perusahaan di Jepang

Terdapat hubungan

yang signifikan positif

antara ukuran komite

audit, jumlah

pertemuan, dan

pengalaman bidang

keuangan komite audit

dengan kinerja

keuangan perusahaan.

Namun terhadapat

hubungan yang negatif

antara independensi

komite audit dengan

kinerja perusahaan.

4 Marx dan Watt,

(2011)

“Sustainability And

Integrated reporting:

An Analysis Of The

Audit Committee’s

Oversight Role”

Independen:

Komite audit

Dependen :

Sustainability reporting dan

integrated reporting

Variabel:

Komite audit dan

integrated reporting

Penelitian terdahulu:

Pengumpulan data :

Kuisioner dan laporan

tahunan

Penelitian sekarang:

Pengumpulan data :

Laporan tahunan dan

datastream

Perusahaan harus

mengadopsi

sustainability

reporting dan

integrated reporting

dan komite audit

bertanggung jawab

atas pelaporan ini.

Page 79: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

61

NO Peneliti/Tahun/Judul Variabel Penelitian

Terdahulu

Metode Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

5 Haji dan Anifowose

(2016)

“ Audit Committee

and Integrated

reporting Practice:

Does Internal

Assurance Matter?”

Independen:

Komite Audit

Dependen:

Integrated Reporting

Variabel:

komite audit dan

integrated reporting

PenetilianTerdahulu:

Populasi :

Perusahaan besar di

Afrika Selatan

Penelitian Sekarang:

Populasi:

Perusahaan yang

terdaftar di Tokyo

Stock Exchange (TSE).

Efektivitas komite

audit berpengaruh

signifikan positif

terhadap kualitas IR.

Independensi dan

kemampuan dibidan

keuanganan komite

audit berpengaruh

terhadap kualitas IR.

6 Alqatamin, (2018)

“Audit Committee

Effectiveness and

Company

Performance:

Evidance from

Jordan”

Independen:

Efektivitas komite audit

Dependen:

Kinerja Perusahaan (

keuangan dan non

keuangan)

Variabel : Efektivitas

komite audit terhadap

kinerja perusahaan

Penelitian Terdahulu:

Pengukuran Variabel

Independen:

Mengukur efektivitas

komite audit

berdasarkan masing-

masing karakteristik.

Penelitian Sekarang:

Pengukuran Variabel

Independen:

Mengukur efektivitas

komite audit

berdasarkan

karakteristik secara

keseluruhan

Ukuran, independensi,

dan jenis kelamin

anggota komite audit

memiliki hubungan

yang positif signifikan

terhadap kinerja

perusahaan.

Sedangkan banyaknya

pertemuan dan

pengalaman tidak

memiliki hubungan

yang signifikan.

Page 80: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

62

NO Peneliti/Tahun/Judul Variabel Penelitian

Terdahulu

Metode Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

7. Tariq et al., (2018)

“Integrated Reporting

and Financial

Performance:

Empirical Evidance

from Bahraini Listed

Insurance

Companies”

Independen:

Integrated Reporting

Dependen :

Financial Performance

Variabel:

Integrated reporting

terhadap kinerja

keuangan

Peneltian terdahulu:

Pengujian variabel:

Menguji masing-

masing elemen

integrated reporting

terhadap kinerja

keuangan.

Penelitian Sekrang:

Pengujian variabel:

Menguji kualitas IR

secara keseluruhan

terhadap kinerja

keuangan

Seluruh elemen

integrated reporting

berpengaruh terhadap

kinerja keuangan.

8. Wen dan Heong

(2017)

“Integrated Reporting

and Financial

Performance:

Evidance From

Malaysia”

Independen:

8 elemen integrated

reporting

Dependen:

Financial performance

Variabel:

Integrated reporting

terhadap kinerja

keuangan

Penelitian terdahulu:

Pengukuran:

Menguji masing-

masing elemen

integrated reporting

terhadap kinerja

keuangan

Penyajian elemen tata

kelola, model bisnis,

risiko dan peluang ,

serta pengungkapan

kinerja perusahaan

berpengaruh signifikan

terhadap kinerja

keuangan perusahaan.

Page 81: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

63

NO Peneliti/Tahun/Judul Variabel Penelitian

Terdahulu

Metode Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

Penelitian sekarang:

Pengukuran:

Menguji seara

keseluruhan elemen

integrated reporting

terhadap kinerja

keuangan

9. Bansal dan Sharm,

(2016)

“Audit Committee ,

Corporate

Governance and Firm

Performance :

Empirical Evidence

from India”

Independen:

Audit Committee,

Corporate Governance

Dependen:

Firm performance

Variabel:

Komite audit terhadap

kinerja keuangan

Penelitian terdahulu:

Populasi penelitian: India

Penelitian sekarang:

Populasi penelitian:

Jepang

Hasil mengungkapkan

hubungan positif yang

signifikan dari ukuran

dewan dan peran

ganda CEO-Ketua

dengan kinerja

perusahaan. Namun,

temuan tidak

mengungkapkan efek

tambahan

independensi komite

audit dan frekuensi

pertemuannya pada

kinerja keuangan

perusahaan India.

Page 82: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

64

Bedasarkan tabel penelitian terdahulu dapat disimpulkan bahwa

efektivitas peran komite audit dapat mempengaruhi kualitas integrated

reporting yang diterbitkan oleh perusahaan. Integrated reporting dengan

kualitas yang baik akan mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Selain

itu, efektivitas komite audit juga dapat mempengaruhi kinerja keuangan.

namun ada pula penelitian yang menyatakan bahwa efektivitas komite audit

yang diuji berdasarkan masing-masing karakteristik tidak berpengaruhi

signifikan terhadap kinerja keuangan. penelitian ini merupakan penelitian

kuatitatif yang menggunakan data sekunder. Metode analisis dalam

penelitian ini menggunakan Structural Equation Method (SEM). Jurnal

yang dijadikan acuan dalam penelitian ini adalah Chou dan Buchdadi

(2017), Haji & Anifowose (2016), dan Suttipun (2017).

C. Pengembangan Hipotesis

1. Pengaruh Efektivitas Komite Audit Terhadap Kinerja Keuangan

Komite audit merupakan dewan yang membantu dewan komisaris

dalam mengawasi perusahaan. Salah satu tugas komite audit adalah

mengawasi pengendalian internal perusahaan agar aktivitas perusahaan

berjalan semestinya dalam mencapai kinerja yang diharapkan. Dalam

menjalankan tugasnya, komite audit harus memiliki pengalaman atau

keahlian di bidang akuntansi dan keuangan, minimal satu orang dari seluruh

anggota komite audit. Hal ini dikarenakan tugas komite audit yang lainnya

adalah menelaah informasi keuangan perusahaan untuk memastikan bahwa

informasi keuangan telah disusun secara akurat dan tepat dalam

Page 83: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

65

mengungkapkan kinerja keuangan perusahaan. Maka dengan demikian,

keberadaan komite audit dalam mengawasi internal perusahaan akan

mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan.

Kinerja keuangan merupakan salah satu faktor yang menunjukkan

efektivitas dan efisiensi aktivitas perusahaan. kinerja keuangan adalah salah

satu cara yang dilakukan untuk melihat apakah perusahaan telah

melaksanakan model bisnis yang telah ditentukan dalam menciptakan nilai

perusahaan. Dengan informasi keuangan yang ada, perusahaan bisa

mengetahui mengenai kondisi keuangan dan dapat melakukan evaluasi

dalam rangka meningkatkan kinerja keuangan. Disinilah komite audit

berperan dalam memastikan bahwa perusahaan telah menjalankan fungsi

pengendalian dengan baik sehingga aktivitas perusahaan berjalan lancar dan

telah mengungkapkan informasi keuangan dengan tepat dan jelas sehingga

dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dalam meningkatkan kinerja

keuangan.

Menurut Chou dan Buchdadi (2017) komite audit berperan dalam

meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Menurutnya jumlah anggota

komite audit dan jumlah pertemuan yang dilakukan oleh komite audit

memiliki hubungan positif dengan kinerja keuangan yang di ukur dengan

menggunakan tingkat ROA (Return on Asset). Hasil penelitian Zabojnikova

(2016) menyatakan bahwa ukuran komite audit mempengaruhi kinerja

keuangan. Sehingga jika komite audit lebih dari 3 anggota maka akan

semakin baik karena skill yang dimiliki dalam komite audit tersebut

semakin kuat. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Alqatamin

Page 84: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

66

(2018) yang menjelaskan bahwa pengalaman dan skill komite audit dalam

bidang akuntansi dan keuangan serta jumlah pertemuan yang dilakukan

komite tidak mempengaruhi kinerja perusahaan. Sehingga efektivitas

komite tidak dapat dijadikan tolok ukur dalam meningkatkan kinerja

keuangan perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut, hipotesis dalam

penelitian ini adalah:

H1: efektivitas komite audit berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan

2. Pengaruh Efektivitas Komite Audit Terhadap Kualitas Integrated

Reporting

Japan's Corporate Governance Code (2018) menjelaskan bahwa

perusahaan harus membuat pengungkapan informasi secara tepat sesuai

dengan peraturan yang relevan. Informasi yang dimaksud adalah informasi

yang berisi tentang keuangan seperti status keuangan dan hasil operasi, serta

informasi keuangan seperti strategi bisnis, risiko bisnis, dan tata kelola.

Dewan perusahaan harus memastikan bahwa informasi yang diungkapkan

akan berfungsi sebagai dasar untuk berdialog dengan pemangku

kepentingan. Komite audit bertugas untuk mengawasi proses pelaporan

perusahaan agar tidak terjadi kecurangan. Dalam hal ini, komite audit

bertugas untuk mengawasi pelaporan informasi perusahaan, menunjuk dan

mengawasi auditor eksternal, mengawasi internal control agar tidak terjadi

salah saji material dan penyalahgunaan aset.

Integrated reporting merupakan laporan yang berisi mengenai

informasi keuangan dan non keuangan perusahaan dan terdapat keterkaitan

diantaranya (Abeysekera, 2013). Dalam integrated reporting perusahaan

Page 85: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

67

mengungkapkan kondisi aktual perusahaan. Integrated reporting

menjelaskan bagaimana perusahaan menciptakan nilai perusahaan. Komite

audit bertanggung jawab atas penerbitan IR (Marx dan Watt, 2011). Komite

audit harus memastikan bahwa manajemen telah menyajikan informasi

keuangan dan non keuangan serta kinerja perusahaan baik jangka pendek,

menengah, dan panjang. Meskipun komite audit memiliki tanggung jawab

yang beragam, namun tugas terpenting komite audit adalah melakukan

pengawasan untuk memastikan pelaporan perusahaan yang akurat dan dapat

dipercaya.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Marx dan Watt (2010)

menunjukkan bahwa perusahaan harus menerbitkan integrated reporting

dan penerbitan tersebut harus dalam pengawasan komite audit. Haji dan

Anifowose (2016) menyatakan bahwa komite audit secara keseluruhan

berpengaruh terhadap kualitas integrated reporting. Sehingga apabila

komite audit melakukan tugasnya dengan efektif maka perusahaan akan

menghasilkan kualitas integrated reporting yang baik. Berdasarkan

penjelasan tersebut, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H2: efektivitas komite audit berpengaruh positif terhadap kualitas

integrated reporting.

3. Pengaruh Kualitas Integrated Reporting Terhadap Kinerja Keuangan

Integrated reporting menyajikan semua informasi tentang kinerja

keuangan perusahaan serta faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi

kinerja keuangan. Menurut Abeysekera (2013) integrated reporting dapat

mengubah kinerja sebuah perusahaan, karena didalamnya terdapat

Page 86: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

68

informasi perusahan secara lengkap sehingga IR dapat memberikan bahan

pertimbangan yang sangat baik bagi board of company dalam pengambilan

keputusan untuk mengembangkan perusahaan. Hal ini dikarenakan

integrated reporting menyajikan informasi mengenai model bisnis dalam

bentuk kerangka input, process dan output serta outcome.

Input, process, output dijadikan sebagai sarana untuk mengalokasi

sumber daya struktur organisasi yang menjadi tata kelola perusahaan.

integrated reporting menggambarkan hubungan antara aspek eksternal

dengan internal. Perusahaan harus mempertimbangkan aspek lingkungan

sebagai input dalam membuat strategi. Setelah itu, strategi harus dapat

diimplementasikan dalam perusahaan (proses). Penggabungan seluruh

aspek organisasional dalam proses untuk mengimplementasikan strategi

diharapkan dapat menjadi dasar untuk merevisi strategi. Alokasi sumber

daya ini diharapkan dapat digunakan untuk mencapai strategic objectives

dalam bentuk pencapaian kinerja. Apa bila kinerja tidak tercapai, maka

laporan ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi untuk menentukan

kinerja dimasa yang akan datang.

Selain mengungkapkan informasi kinerja keuangan, perusahaan

harus mengungkapkan informasi-informasi yang mengintegrasi faktor ESG

(Environment, Social, dan Governance) terhadap strategi, pengukuran

output, dan penilaian resiko serta peluang perusahaan dalam

memaksimalkan penciptan nilai jangka panjang (Steyn, 2014). Kinerja

sosial yang tinggi bisa meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan

kinerja keuangan yaitu arus kas dan pengurangan biaya modal (Plumlee et

Page 87: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

69

al., 2015). Sedangkan menurut Appiagyei dan Djajadikerta (2017) dengan

kualitas integrated reporting yang baik, maka perusahaan akan lebih mudah

dalam mempromosikan bisnisnya, sehingga banyak investor yang tertarik

untuk menginvestasikan dananya kepada perusahaan sehingga dapat

berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

Dalam penelitian Suttipun (2017) IR berpengaruh positif terhadap

kinerja keuangan. Hal ini dikarenakan IR menyajikan banyak informasi

mengenai aktivitas perusahaan yang dapat menarik simpati para stakeholder

seperti informasi tentang CSR. Dengan menyajikan laporan CSR, maka

pemangku kepentingan dapat mengetahui bahwa perusahaan tidak hanya

menghargai para shareholder, tetapi perusahaan menghargai lingkungan

dan sosial disekitarnya. Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan

oleh Eccles (2014) yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh signifikan

antara integrated reporting dengan kinerja keuangan perusahaan, kecuali

pada industri kesehatan dan teknologi. Hal ini dapat meningkatkan kinerja

keuangan perusahaan. Berdasarkan penjelasan tersebut, hipotesis dalam

penelitian ini adalah:

H3: kualitas integrated reporting berpengaruh positif terhadap kinerja

keuangan

4. Pengaruh Efektivitas Komite Audit terhadap Kinerja Keuangan

Melalui kualitas Integrated Reporting

Komite audit merupakan dewan yang mengawasi operasional

perusahaan. Salah satu peran dan tanggung jawab komite audit adalah

mereview laporan perusahaan. Komite audit berperan dalam mengawasi

Page 88: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

70

proses penyajian integrated reporting dan mengawasi serta efektivitas

auditor eksternal dalam mengaudit laporan keuangan perusahaan. Sehingga,

semakin efektif peran komite audit dalam mengawasi dan mereview

integrated reporting maka semakin baik kualitas integrated reporting.

Integrated reporting yang berkualitas adalah yang mencakup semua elemen

yang telah ditentukan oleh IIRC.

Integrated reporting menyajikan seluruh laporan perusahaan.

Dalam integrated reporting framwork menjelaskan mengenai proses value

creation input, process, output, dan outcome dijelaskan sebagai mbentuk

pencapaian kinerja perusahaan. jika output tidak sesuai yang diharapkan,

maka laporan tersebut dapat dijadikan bahan evaluasi perusahaan untuk

mencapai kinerja keuangan dan non keuangan dimasa yang akan datang.

Dengan adanya integrated reporting yang menjelaskan informasi aktivitas

dan pencapaian perusahaan secara lengkap, maka integrated reporting dapat

digunakan oleh board of company dan pemangku kepentingan untuk

mengambil keputusan dalam penciptaan nilai perusahaan dalam jangka

pendek, menengah, maupun panjang (Hoque, 2017). Sehinga dengan

pengambilan keputusahan melalui IR, diharapkan board of company dan

pemangku kepentingan dapat mengambil keputusan yang baik dalam

mengembangkan bisnis dan berdampak kepada kinerja perusahaan

khususnya pada kinerja keuangan. Berdasarkan penjelasan tersebut,

hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H4: efektivitas komite audit berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan

melalui kualitas integrated reporting.

Page 89: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

71

D. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan hipotesis yang telah diuraikan diatas, maka kerangka pemikiran

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Page 90: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

72

Gambar 2. 3 Skema Kerangka Pemikiran

`

Kinerja keuangan merupakan bentuk pencapaian manajemen dalam

pelaksanaan model bisnis perusahaan. Untuk mencapai kinerja keuangan

yang diharapkan maka dibutuhkan strategi. Integrated reporting

menyajikan informasi keuangan dan non keuangan secara lengkap dan

menghubungkan kedua aspek tersebut. Sehingga integrated reporting

dianggap dapat memenuhi kebutuhan manajemen. Agar data dalam IR

tepat dan akurat maka dibutuhkan peran komite audit yang melakukan

pengawasan terhadap audit internal dan eksternal serta mereview laporan

perusahaan yang telah diaudit. Sehingga integrated reporting terjamin

kualitasnya dan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

manajemen.

Structural Equation Model (SEM)

Hasil Pengujian dan Analisis Pembahasan

Simpulan, Implikasi, Keterbatasan, dan Saran

Efektivitas

komite audit

(X)

Kualitas

integrated

reporting

(Y)

Kinerja

keuangan

(Z)

H2 H3

H1

H4

Page 91: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

73

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel

independen yaitu efektivitas komite audit terhadap variabel dependen yaitu

kinerja keuangan secara langsung maupun tidak langsung melalui variabel

intervening yaitu integrated reporting. Populasi penelitian ini adalah

perusahaan yang terdaftar di Tokyo Stock Exchange (TSE) yang

menerbitkan integrated reporting. Penelitian ini menggunakan metode

kuantitatif dengan data sekunder.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi yang diambil dari penelitian ini adalah perusahaan

Jepang yang terdaftar di Tokyo Stock Exchange (TSE) yang telah

menerbitkan integrated reporting. Sampai tahun 2017, terdapat 341

perusahaan yang terdaftar di TSE yang telah menerbitkan integrated

reporting. Sedangkan sampel yang diambil adalah perusahaan yang

menerbitkan integrated reporting mulai tahun 2014 sampai 2017. Alasan

memilih sampel perusahaan Jepang adalah karena menurut IIRC (2015)

Jepang merupakan salah satu negara voluntary di Asia yang mempraktikkan

integrated reporting dengan baik dan setiap tahunnya terus mengalami

peningkatan jumlah perusahaan yang menerbitkan integrated reporting.

Page 92: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

74

Metode pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah purposive sampling yang artinya sampel dipilih sesuai dengan

kriteria yang telah ditentukan. Adapun kriteria sampel yaitu sebagai berikut:

a. Perusahaan terdaftar di Tokyo Stock Exchange (TSE) yang telah

menerbitkan integrated reporting hingga tahun 2017.

b. Perusahaan dengan data tersedia dan dapat diakses.

c. Perusahaan tidak termasuk industri keuangan karena memiliki

karakteristik yang berbeda.

d. Perusahaan dengan data yang lengkap sehingga memiliki seluruh data

yang dibutuhkan.

C. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah pengumpulan data sekunder. Data efektivitas komite audit dan IR

didapatkan dari laporan tahunan yang diakses dari situs resmi perusahaan

dan Tokyo Stock Exchange (TSE). Sedangkan data keuangan yang

digunakan untuk mengukur variabel kinerja keuangan yaitu Return On Asset

(ROA) serta variabel kontrol lainnya diperoleh dari datastearm.

D. Operasional Variabel Penelitian

Pada bagian ini dijelaskan definisi dari masing-masing variabel

yang digunakan dalam penelitian.

Page 93: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

75

1. Varibel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan.

Kinerja merupakan sebuah pencapaian dari proses penciptaan nilai.

Kinerja dapat dilihat dari kinerja non keuangan dan kinerja keuangan.

Penelitian ini menggunakan kinerja keuangan sebagai variabel

dependen. Kinerja keuangan dapat diukur dengan rasio keuangan seperti

Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Debt To Equity Ratio

(DER), Return On Investment (ROI), Current Ratio, dan lain-lain.

Penelitian ini menggunakan ROA sebagai pengukuran kinerja keuangan

perusahaan.

Return On Asset (ROA) adalah salah satu rasio profitabilitas di

yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba dengan memanfaatkan aset yang dimiliki. Kinerja

keuangan diukur dengan menggunakan tingkat Return on Aset (ROA)

yang dimiliki perusahaan dengan rumus laba bersih dibagi total aset

yang dimiliki perusahaan (Haji dan Anifowose, 2016). Dalam hal ini,

memaksimalkan ROA adalah tujuan perusahaan dan kesadaran

perusahaan bahwa ROA dipengaruhi oleh tingkat profitabilitas serta

efektivitas dan efiensi yang mengarah pada pengembangan sistem

perencanaan dan kontrol dalam pengambilan keputusan operasi

perusahaan (Mubin, et al., 2014). Dalam penelitian ini, data ROA

didapatkan dari datastream.

Page 94: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

76

2. Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah efektivitas

komite audit. Komite audit merupakan dewan yang bertugas dan

bertanggung jawab kepada dewan komisaris. Komite audit dibentuk

untuk mengawasi aktivitas tata kelola perusahaan khususnya terhadap

transparansi informasi. Menurut Alqatamin (2018) komite audit

berperan penting dalam mengawasi aktivitas manajemen di dalam

perusahaan secara independen.

Efektivitas komite audit diukur dengan menggunakan ceklis

pertanyaan berdasarkan karakteristik yang dimiliki oleh komite audit

yaitu independensi, aktivitas, ukuran, dan kompetensi. ceklis tersebut

dikembangkan oleh Hermawan (2011). Yang terdiri dari 11 pertanyaan

untuk komite audit. Karakteristik tersebut terdiri dari 5 pertanyaan

mengenai tanggung jawab komite audit yaitu mengevaluasi internal

control, menunjuk auditor eksternal, mereview laporan keuangan,

mengevaluasi ketaatan hukum, dan membuat laporan komite audit.

Kemudian karakteristik lainnya yaitu jumlah pertemuan komite audit,

attendance performance, evaluasi auditor eksternal. Ukuran komite

audit, skill bidang akuntansi dan, keuangan, serta rata-rata umur anggota

komite audit.

Terdapat 3 kemungkinanan penilaian untuk setiap pertanyaan

yaitu Good dengan skor 3, Fair dengan skor 2, dan Poor dengan skor 1.

Jadi,skor yang diperoleh adalah maksimal 33 dan minimal 11.

Page 95: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

77

3. Variabel Intervening

Variabel intervening dalam peneltian ini adalah kualitas

integrated reporting. menurut IIRC (2013) integrated reporting adalah

laporan yang mengungkapkan informasi perusahaan antara aspek

keuangan dan nonkeuangan secara terintegrasi. Dalam integrated

reporting dijelaskan tentang model bisnis perusahan yang menjelaskan

bagaimana cara perusahaan menciptakan nilai. Hal tersebut dijelaskan

dalam bentuk diagram berupa input, process, output, dan outcome. Input

yang dimaksud disini adalah modal yang dimiliki perusahaan, process

menjelaskan mengenai strategi yang digunakan perusahaan dalam

mencapai kinerja yang diharapkan yaitu output. Sedangkan apabila

output tidak sesuai yang diharapkan, maka laporan ini akan dijadikan

sebagai bahan evaluasi (outcome) dalam meningkatkan kinerja di masa

yang akan datang.

Integrated reporting yang berkualitas sangat berperan dalam

praktik Strategic Management Accounting (SMA). Hal ini dikarenakan

SMA sangat membutuhkan data perusahaan untuk mengambil

keputusan dalam menentukan strategi. Sehingga apabila integrated

reporting berkualitas dengan baik, maka hal ini dapat digunakan

perusahaan dalam meningkatkan kinerja baik kinerja keuangan maupun

non keuangan.

Penelitian ini menggunakan ceklis yang dikembangkan oleh Zhou

et al. (2017). Terdapat 31 pertanyaan dalam ceklis yang digunakan yaitu

5 pertanyaan organizational overview and operating contexnnt, 4

Page 96: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

78

pertanyaan governance, 2 pertanyaan opportunities and risks, 4

pertanyaan tentang strategy and resource allocation plans, 3

pertanyaan business model, 7 pertanyaan performance and outcomes, 3

pertanyaan future outlook, dan 3 pertanyaan other elements. Masing-

masing pertanyaan mendapat minimum skor 0 dan maksimum skor 1.

Jadi, skor yang diperoleh adalah maksimal 31 dan minimal 0.

4. Variabel Kontrol

Variabel independen dan dependen dalam penelitian dapat saling

berkaitan. Penelitian ini menggunakan variabel kontrol untuk

mengendalikan variabel lain dalam mempengaruhi variabel dependen

(Atinc dan Simmering, 2012). Berikut beberaoa variabel kontrol yang

digunakan dalam penelitian ini:

a. Leverage

Leverage atau tingkat hutang diukur dengan menggunakan

total liabilitas diagi total aset perusahan (Haji dan Anifowose, 2016).

Variabel leverage digunakan untuk variabel kualitas integrated

reporting dan kinerja keuangan (Zabojnikova, 2016)

b. Size

Size atau ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan

logaritma natural total aset (Zabojnikova ,2016) . Variabel ukuran

perusahaan digunakan untuk kualitas integrated reporting dan

kinerja keuangan.

Page 97: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

79

c. Growth

Growth atau pertumbuhan perusahaan diukur dengan

menggunakan rasio market-to-book yaitu nilai pasar ekuitas

perusahaan dibagi dengan nilai buku ekuitas. Variabel pertumbuhan

perusahaan digunakan untuk kualitas integrated reporting dan

kinerja keuangan (Frías-aceituno, et al., 2013, Lee dan Yeo 2016,

dan Gracia-Sanchez dan Noguera-gámez, 2017)

d. ROA Lagged

ROA Lagged merupakan ROA tahun sebelumnya. Variabel

ini digunakan untuk kinerja keuangan (Hawn dan Kang 2018).

e. Jenis Industri dan Tahun

Jenis industri dan tahun merupakan dummy variable, diberi

nilai 1 sampai 10. Variabel ini digunakan untuk kualitas integrated

reporting dan kinerja keuangan (Haji dan Anifowose, 2016).

Tabel 3 .1

Operasional Variabel

No Variabel Dimensi Pengukuran Skala Sumber

1. Kinerja

keuangan

Tingkat

profitabilitas

Return On

Asset (ROA)

Rasio Haji dan

Anifowose

(2016)

2. Efektivitas

Komite

Audit

1. Aktivitas

komite audit

2. Ukuran

komite audit

3. Kompetensi

dan keahlian

komite audit

1. Good diberi

skor 3

2. Fair diberi

skor 2

3. Poor diberi

skor 1

interval Hermawan

(2011)

3. Kualitas

Integrated

Reporting

1. Overview

organisasi dan

operasi

2. Tata kelola

Jika elemen

disajikan

medapat skor

1, jika tidak

Rasio Zhou, et al.

(2017).

Page 98: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

80

No Variabel Dimensi Pengukuran Skala Sumber

3. Peluang dan

risiko

4. Strategi dan

perencanaan

alokasi

sumber daya

5. Model bisnis

6. Kinerja dan

hasil

7. Prospek masa

depan

8. Elemen lain

menyajikan

mendapat

skor 0.

4. Leverage - Total

liabilitas

dibagi

dengan total

aset

Rasio Zabojnikova

(2016),

Frías-

aceituno, et

al., (2013)

5. Size - Logaritma

natural dari

total aset

Rasio Zabojnikova

(2016),

Frías-

aceituno, et

al., (2013)

6. Growth - Rasio

market-to-

book value of

equity yaitu

nilai pasar

ekuitas

perusahaan

dibagi nilai

buku ekuitas

Rasio Frías-

aceituno, et

al., (2013),

Lee danYeo

(2016), dan

Gracia-

Sanchez dan

Noguera-

gámez,

(2017)

7. ROA

Lagged

- ROA tahun n

dikurang

tahun

sebelumnya

Rasio (Hawn dan

Kang 2018)

8. Jenis

Industri

- Diberi nilai 1

sampai 9

untuk

industri yang

sejenis

Nominal Haji dan

Anifowose,

(2016),

Frías-

aceituno, et

al., (2013)

9. Tahun - Diberikan

nilai 1

sampai 4

Nominal Frías-

aceituno, et

al., (2013)

Page 99: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

81

E. Metode Analisis Data

Penelitian ini mengunakan software STATA 13. STATA merupakan

software pengujian data yang dapat memanajemen data yang intuitif.

Software ini memiliki kemampuan dalam pembuatan variabel dan sub-

pengaturan data yang sederhana dan mudah. Berbagai macam prosedur

statistik dapat dilakukan dengan metode point-and-click. Namun, software

ini sulit dalam menangani dataset yang terlalu besar. Uji yang dilakukan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Statistik Deskriptif

Teknis analisis statistik deskriptif yang digunakan dalam

penelitian ini bertujuan untuk melihat sebaran data masing-masing

variabel penelitian (Ghozali, 2013:19). Statistik deskriptif memberikan

gambaran atau deskripsi mengenai suatu data yang dapat berupa

misalnya nilai rata-rata, nilai maksimal, nilai minimal, dan nilai standar

deviasi. Selain itu, statistik deskriptif dalam penelitian ini juga bertujuan

untuk melihat tingkat pengungkapan integrated reporting yang

dilakukan perusahaan di berbagai negara yang dijadikan sampel

penelitian.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah uji kepercayaan terhadap pengukuran. Uji

reliabilitas bertujuan untuk mengetahui seberapa konsisten hasil

Page 100: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

82

pengukuran yang dilakukan. Untuk mengetahui reliabilitas suatu

pengukuran, dapat dilakukan dengan mengetahui nilai cronbach alpha.

Menurut Mohajan (2017) koefisien reliabilitas ada diantara 0 sampai

1, dengan reliabilitas yang sempurna memiliki nilai 1 dan yang tidak

sempurna memiliki nilai nol. Semakin reliabilitas sebuah pengukuran,

maka semakin baik hasil pengujian yang akan dilakukan.

3. Structural Equation Model (SEM)

Structural Equation Model (SEM) adalah model regresi multiple-

equation yang mana variabel respon dalam satu persamaan regresi dapat

menjadi variabel penjelas dalam persamaan lainnya dan dapat saling

mempengaruhi, baik secara langsung maupun tidak langsung (Fox,

2008). Penelitian ini menggunakan analisis SEM dengan beberapa

langkah pengujian yang dilakukan, yaitu:

1) Pengujian Model Penelitian

Pengujian model penelitian dilakukan untuk menguji apakah model

penelitian dalam penelitian ini telah fit (cocok). Pengujian ini dilakukan

dengan melihat nilai prob>chi2. Sebelum melakukam pengujian model,

maka peneliti harus mengembangkan model sebagai berikut. Berikut

adalah langkah-langkah pemodelan SEM menurut Ferdinand (2014:46):

a. Langkah pengembangan teoritis

Pemodelan SEM harus memiliki model yang memiliki dasar

teori yang kuat. Hal ini di karenakan SEM bukan digunakan untuk

menghasilkan model penelitian, namun model penelitian yang telah

Page 101: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

83

dibentuk dari sebuah dasar teori yang dikonfirmasi secara empirik

dengan menggunakan SEM. Sehingga dalam penelitian SEM,

dibutuhkan eksplorasi teoritis melalui pustaka yang intens.

Penelitian ini bertujuan untuk mengkonfimasi secara empiris

mengenai hubungan efektivitas komite audit sebagai variabel

independen, kinerja keuangan sebagai variabel dependen, dan

kualitas integrated reporting sebagai variabel intervening.

Hubungan variabel-variabel tersebut memiliki dasar teori dan hasil

penelitian terdahulu.

b. Langkah pengembangan diagram alur (path)

Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dilakukan, terdapat

empat hipotesis yang dikembangkan dalam penelitian ini yang

dijelaskan dalam bab 2.

Berdasarkan hipotesi-hipotesis tersebut model penelitian

empiris dikembangkan dalam gambar sebagai berikut.

Page 102: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

84

Gambar 3 1

Model Struktural Variabel Penelitian

Keterangan:

KA : efektivitas komite audit

IRQ : kualitas integrated reporting

ROA : kinerja keuangan

LEV : tingkat utang (leverage)

SIZE : ukuran perusahaan

GROWTH : pertumbuhan perusahaan

IND : jenis industri

KA IRQ ROA

LEV SIZE GROWT

H

IND ROAt-1

αROAit IRQit αIRQit KAit

YEAR

αROAit KAit

αIRQit INDit

αROAit ROAt-1it

αIRQit LEVit

αIRQit GROWTHit

ε1

ε2

Page 103: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

85

YEAR : tahun peneltian

ROA1-t : ROA tahun sebelumnya (ROALagged)

Α : koefisien jalur

ε1 : variabel lain yang mempengaruhi kualitas

integrated reporting

ε2 : variabel lain yang mempengaruhi kinerja

keuangan

Berdasarkan gambar diatas, dapat dibedakan bahwa terdapat

2 variabel laten dalam model tersebut yaitu variabel laten eksogen

dan variabel laten endogen. Variabel laten eksogen merupakan

variabel yang mempengaruhi variabel lain, sedangkan variabel laten

endogen merupakan varibel yang dipengaruh variabel laten eksogen

baik secara langsung maupun tidak langsung.

Dalam penelitian ini, efektivitas komite audit digunakan

sebagai variabel laten eksogen karena komite audit mempengaruhi

variabel kinerja keuangan secara langsung maupun tidak langsung

melalui variabel kualitas integrated reporting. Kemudian, dalam

penelitian ini menambahkan variabel kontrol yang masuk kedalam

kategori variabel laten eksogen yang mempengaruh kualitas

integrated reporting dan kinerja keuangan yaitu tingkat utang

(leverage), ukuran perusahaan (size), pertumbuhan perusahaan

(growth), ROA tahun sebelumnya (ROAlagged), jenis industri

Page 104: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

86

(industry), dan tahun penelitian (year). Sedangkan kualitas

integrated reporting dan kinerja keaungan merupakan variabel laten

endogen yang dipengaruhi efektivitas komite audit.

c. Langkah konversi diagram alur ke dalam persamaan

Berdasarkan model teoritis dikembangkan dan digambarkan

dalam diagram alur terdapat empat hipotesis yang akan diuji dalam

penelitian ini. Berdasarkan model struktural penelitian, maka

struktur hubungan antar variabel laten dapat dibagi menjadi dua sub

struktural, yaitu sebagai berikut.

a) Sub Struktur Pertama

Hubungan antar variabel pada hipotesis 1, 3, dan 4

menyatakan adanya pengaruh efektivitas komite audit (KAit)

terhadap kinerja keuangan (ROAit), pengaruh kualitas integrated

reporting (IRQit) terhadap kinerja keuangan (ROAit), dan

pengaruh efektivitas komite audit(Kait) terhadap kinerja

keuangan (ROAit) melalui kualitas integrated reporting yang

digambarkan sebagai berikut:

Page 105: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

87

Gambar 3 2

Sub Struktur Pertama

Sub struktural diatas menunjukkan bahwa adanya pengaruh

variabel KA, IRQ, IND, YEAR, ROAt-1, SIZE, LEV, dan

GROWTH terhadap variabel ROA. Koefisien jalur αROAitKAit

menunjukkan pengaruh langsung variabel KA terhadap ROA.

Koefisien jalur αROAitIRQit menunjukkuan pengaruh langsung

variabel IRQ terhadap ROA. Variabel αROAitLEVit,

αROAitGROWTHit, αROAitINDit, αROAitYEARit, dan

αROAitROAt-1it menunjukkan pengaruh langsung variabel

kontrol terhadap ROA. Sedangkan koefisien jalur

αROAitKAit.αROAitIRQit menunjukkan pengaruh tidak

KA IRQ ROA

LEV SIZE GROWT

H

IND ROAt-1

αROAit IRQit αIRQit KAit

YEAR

αROAit KAit

αROAit ROAt-1it

ε2

Page 106: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

88

langsung variabel KA terhadap variabel ROA melalui variabel

IRQ.

Besarnya pengaruh Variabel KA, IRQ, dan Variabel kontrol

terhadap ROA dapat dihitung sebagai berikut:

1) Pengaruh variabel KA terhadap variabel ROA secara parsial:

Pengaruh

langsung KA

terhadap ROA

αROAitKAit . αROAitKAit = (αROAitKAit)2= α11

Pengaruh tidak

langsung

melalui IRQ

αROAitKAit . αROAit Kait . αROAitIRQ=α12

Total pengaruh

variabel KA

terhadap ROA

α11 + α12 = α1

2) Pengaruh variabel IRQ terhadap Variabel ROA secara

parsial

Pengaruh

langsung IRQ

terhadap ROA

αROAitIRQit . αROAitIRQit = (αROAitIRQit)2 = α2

3) Pengaruh variabel LEV sebagai variabel kontrol terhadap

ROA secara parsial

Pengaruh

langsung LEV

terhadap ROA

αROAitLEVit . αROAitLEVit. = (αROAitLEVit)2= α3

4) Pengaruh variabel SIZE sebagai variabel kontrol terhadap

ROA secara Parsial

Pengaruh

langsung SIZE

terhadap ROA

αROAitSIZEit . αROAitSIZEit. = (αROAitSIZEit)2= α4

5) Pengaruh variabel GROWTH sebagai variabel kontrol

terhadap ROA secara parsial

Page 107: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

89

Pengaruh

langsung

GROWTH

terhadap ROA

αROAitGROWTHit . αROAitGROWTHit. =

(αROAitGROWTHit)2= α5

6) Pengaruh variabel IND sebagai vaiabel kontrol terhadap

ROA secara parsial

Pengaruh

langsung

terhadap ROA

αROAitLEVit . αROAitLEVit. = (αROAitLEVit)2= α6

7) Pengaruh variabel YEAR sebagai kontrol terhadap ROA

secara parsial

Pengaruh

langsung

YEAR

terhadap ROA

αROAitYEARit . αROAitYEARit. = (αROAitYEARit)2=

α7

8) Pengaruh variabel ROAt-1 terhadap ROA secara parsial

Pengaruh

langsung LEV

terhadap ROA

αROAitROAt-1it . αROAitROAt-1it. = (αROAitROAt-

1it)2= α8

9) Pengaruh variabel KA, ROA, LEV, SIZE, GROWTH, IND,

YEAR, dan ROAt-1 terhadap ROA secara simultan

R2αROAitIRQitKAitLEVitSIZEitGROWTHitINDitYEARitROAt-1it = α1 + α2+

α3 + α4 + α5 + α6 + α7 + α8

10) Pengaruh variabel selain KA, ROA, LEV, SIZE, GROWTH,

IND, YEAR, dan ROAt-1 terhadap ROA yaitu:

R2αROAε2 = √1 − 𝑅2

𝑅𝑂𝐴𝐼𝑅𝑄𝐾𝐴𝐿𝐸𝑉𝑆𝐼𝑍𝐸𝐺𝑅𝑂𝑊𝑇𝐻𝐼𝑁𝐷𝑌𝐸𝐴𝑅𝑅𝑂𝐴𝑡−1 = ε2

Page 108: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

90

Sehingga persamaan sub struktural pertama adalah sebagai

berikut:

ROA = α0 + α1KAit + α2IRQit+ α3LEVit + α4SIZEit +

α5GROWTHit + α6INDit + α7YEARit + α8ROAt-1+

ε2it...................................................................................... (1)

b) Sub Struktural Kedua

Hubungan antar variabel pada hipotesis 2 menyatakan adanya

pengaruh efektivitas komite audit (Kait) terhadap kualitas

integrated reporting (IRQit) yang digambarkan sebagai berikut:

Page 109: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

91

Gambar 3 3

Sub Struktural Kedua

Sub struktural ini menunjukkan adanya pengaruh variabel

KA terhadap IRQ. Selain itu juga terhadap pengaruh variabel

kontrol yaitu LEV, SIZE, GROWTH, IND, dan YEAR terhadap

variabel IRQ. Koefisien jalur αIRQitKAit menunjukkan

pengaruh langsung variabel KA terhadap ROA. Koefisien jalur

αIRQitLEVit , αIRQitSIZEit , αIRQitGROWTHit,

αIRQitINDit, dan αIRQitYEARit menunjukkan pengaruh

langsung variabel kontrol terhadap variabel IRQ.

Besarnya pengaruh variabel KA, LEV, SIZE, GROWTH, IND,

dan YEAR terhadap IRQ dihitung sebagai berikut:

KA IRQ

LEV SIZE GROWT

H

IND

αIRQit KAit

YEAR

αIRQit INDit

αIRQit LEVit

αIRQit GROWTHit

ε1

Page 110: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

92

1) Pengaruh variabel KA terhadap variabel IRQ secara parsial:

Pengaruh langsung

KA terhadap IRQ αIRQitKAit . αIRQitKAit. = (αIRQitKAit)

2= α9

2) Pengaruh variabel LEV sebagai variabel kontrol terhadap

IRQ

Pengaruh langsung

LEV terhadap IRQ αIRQitLEVit . αIRQitLEVit. = (αIRQitLEVit)

2= α10

3) Pengaruh variabel SIZE terhadap IRQ secara parsial

Pengaruh langsung

SIZE terhadap IRQ αIRQitSIZEit . αIRQitSIZEit. = (αIRQitSIZEit)

2=

α11

4) Pengaruh variabel GROWTH terhadap IRQ secara parsial

Pengaruh langsung

GROWTH terhadap

IRQ

αIRQitGROWTHit . αIRQitGROWTHit =

(αIRQitGROWTHit)2= α12

5) Pengaruh variabel IND terhadap IRQ secara parsial

Pengaruh langsung

IND terhadap IRQ αIRQitINDit . αIRQitINDit. = (αIRQitINDit)

2= α13

6) Pengaruh variabel YEAR terhadap IRQ secara parsial

Pengaruh langsung

YEAR terhadap IRQ αIRQitYEARit . αIRQitYEARit. =

(αIRQitYEARit)2= α14

7) Pengaruh variabel KA, LEV, SIZE, GROWTH, IND, YEAR

terhadap IRQ secara Simultan

R2IRQKALEVSIZEGROWTHINDYEAR = α9 + α10 + α11+ α12 + α13

+ α14

Page 111: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

93

8) Pengaruh variabel selain KA, LEV, SIZE, GROWTH, IND,

YEAR terhadap IRQ secara simultan

R2αIRQε1 = √1 − 𝑅2

𝐾𝐴𝐿𝐸𝑉𝑆𝐼𝑍𝐸𝐺𝑅𝑂𝑊𝑇𝐻𝐼𝑁𝐷𝑌𝐸𝐴𝑅 = ε1

Sehingga persamaan strutural kedua dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

IRQ = α0 + α9KAit + α10LEVit + α11SIZEit+ α12GROWTHit

+ α13INDit + α14YEARit +

ε1it..................................................................................(2)

d. Langkah memilih matriks input dan estimasi model kovarians atau

korelasi

Dalam estimasi yang dilakukan dalam pemodelan, SEM

hanya menggunakan matriks varians/kovarians atau matriks

korelasi. Estimasi dilakukan setelah model dikembangkan dan input

data telah dipilih. Berbagai aplikasi atau program statistik yang

dapat digunakan untuk mengestimasi model ini. Penelitian ini

menggunakan software STATA dalam mengestimasi model.

Penelitian ini menggunakan metode estimasi Maximum Likelihood

Estimation (MLE) atau three-stage least squares (3SLS) yang

merupakan metode untuk melakukan estimasi pada semua

parameter yang ada di dalam model pesamaan struktural secara

bersamaan termasuk error variance dan covariance.

e. Kemungkinan munculnya masalah identifikasi

Masalah identifikasi merupakan hal yang mendasar dalam

model struktural. Masalah identifikasi memberikan jawaban apakah

Page 112: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

94

model telah diselesaikan dengan baik atau tidak dapat diselesaikan

dengan baik. Apabila model telah terselesaikan dengan baik, maka

model dapat digunakan untuk analisa lebih lanjut.

f. Evaluasi kriteria goodness-of-fit

Pada langkah ini, dilakukan tevaluasi terhadap model

penelitian berdasarkan asumsi-asumsi yang harus dipenuhi. Asumsi-

asumsi SEM adalah sebagai berikut:

a) Ukuran sampel

Metode sampling dalam penelitian ini menggunakan metode

purposive sampling dengan kriteria-kriteria yang telah

disesuaikan dengan penelitian sehingga dapat memberikan

jawaban atas permasalahan.

b) Asumsi normalitas data

Normalitas dalam penelitian bertujuan untuk melihat sebaran

data yang diobservasi. Metode Maximum Likelihood Estimation

yang digunakan dalam model SEM ini memiliki kelebihan yaitu

data yang diestimasi telah diasumsikan terdistribusi dengan

normal untuk setiap variabel yang digunakan. Apabila data yang

melanggar asumsi (tidak terdistribusi dengan normal), ML tetap

dapat memberikan hasil yang konsisten (Williams, Allison, dan

Moral-benito, 2018).

c) Asumsi multikolinieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.

Page 113: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

95

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi

diantara variabel independen. Menurut Garson (2012)

interkorelasi terjadi diantara variabel independen ketika nilai

berada diatas 0,8. Multikolonieritas terjadi karena adanya nilai

R-square yang tinggi dan pengujian model yang tidak signifikan.

d) Penilaian model penelitian

Penilaian model penelitian pada software STATA

dilakukan dengan cara memilih menu statistic kemudian SEM

(Structural Equation Model) dan klik model building and

estimation dan pilih estimate. STATA melakukan pengujian

model penelitian dengan memberikan nilai prob>chi2. Model

penelitian dapat dikatakan fit jika nilai prob>chi2 kurang dari

0,05.

2) Pengujian Pengaruh Langsung

Pengujian pengaruh langsung dalam penelitian ini bertujuan

untuk melihat 1. pengaruh efektivitas komite audit terhadap

kinerja keuangan, 2. pengaruh efektivitas komite audit terhadap

kualitas integrated reporting dan 3. pengaruh kualitas IR

terhadap kinerja keuangan. Pengujian ini dilakukan dengan

melihat nilai P>|z|, jika nilai P>|z| kurang dari α, maka hipotesis

penelitian dapat diterima.

Page 114: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

96

3) Pengujian Pengaruh Tidak Langsung

Pengujian pengaruh tidak langsung dalam penelitian ini

bertujuan untuk melihat pengaruh efektivitas komite audit

terhadap kinerja keuangan melalui kualitas integrated

reporting. Pengujian ini juga dilakukan dengan melihat nilai

P>|z|, jika nilai P>|z| kurang dari α, maka hipotesis penelitian

dapat diterima.

Page 115: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

97

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini merupakan perusahaan yang terdaftar di

Tokyo Stock Exchange (TSE) Jepang dengan tahun penelitian dari 2014 sampai

dengan 2017. Variabel efektivitas komite audit dan kualitas integrated reporting

menggunakan data yang diperoleh dari laporan tahunan perusahaan yang diakses

dari situs resmi perusahaan masing-masing. Sedangkan variable kinerja

keuangan dan varibel kontrol diperoleh dari data-data keuangan pada data

stream. Kemudian perusahaan sampel dipilih berdasarkan kriteria-kriteria yang

telah ditentukan pada bab 3 dalam penelitian ini. Kriteria tersebut adalah sebagai

berikut:

Tabel 4. 1 Prosedur Pemilihan Sampel

Kriteria Jumlah

Perusahaan yang terdaftar di Tokyo Stock Exchange (TSE)

sampai 2017 yang menerbitkan IR 341

Perusahaan dengan data tidak tersedia (108)

Perusahaan yang termasuk industri keuangan (23)

Perusahaan dengan data tidak lengkap (50)

Jumlah Perusahaan Sampel 160

Tahun Penelitian 4

Jumlah Observasi (Perusahaan-Tahun) 640

Sumber: Data sekunder yang diolah

Tabel 4.1 menjelaskan bahwa jumlah perusahaan Jepang yang

menerbitkan IR hingga tahun 2017 sebanyak 341 perusahan. Kemudian

mengeluarkan perusahaan dengan data tidak tersedia sebanyak 108 perusahaan.

Page 116: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

98

Lalu purposive sampling dilakukan dengan kriteria-kriteria yang telah

ditentukan. Kriteria pertama adalah mengeluarkan perusahaan yang termasuk

industri keuangan karena industri keuangan memiliki karakteristik yang

berbeda dengan industri-industri lainnya yaitu berjumlah 23 perusahaan,

selanjutnya mengeluarkan perusahaan dengan data tidak lengkap yaitu

berjumlah 50 perusahaan. Dengan mengeluarkan perusahaan

berdasarkan kriteria tersebut diperoleh jumlah perusahaan sampel sebanyak

160 perusahaan, kemudian penelitian ini menggunakan 4 tahun pengamatan

yaitu dari 2014 sampai 2017. Sehingga, jumlah sampel akhir adalah sebanyak

640 Perusahaan-Tahun (160 perusahaan dikali 4 tahun pengamatan).

B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian

1. Statistik Deskriptif

Uji statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan deskripsi

mengenai suatu data yang dilihat dari rata-rata, standar deviasi, maksimum

dan minimum. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

efektivitas komite audit sebagai variabel independen, kinerja keuangan

sebagai variabel dependen, dan kualitas integrated reporting sebagai variabel

intervening.

Page 117: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

99

Tabel 4. 2 Hasil Uji Statistik Deskritif

Tabel 4.2 menunjukkan hasil uji statistik deskriptif yang diperoleh dari

data sebanyak 640 yang di peroleh dari jumlah sampel sebanyak 160

perusahaan dengan 4 tahun penelitian dari tahun 2014 sampai tahun 2017.

Tabel 4.2 menjelaskan mengenai statistik deskriptif untuk variabel

independen, dependen, intervening, dan variabel kontrol.

Hasil deskripsi terhadap variabel independen yaitu efektivitas komite

audit yang diukur dengan ceklis Hermawan (2011) menunjukkan nilai

minimum sebesar 11 dan maksimum sebesar 33 dengan rata-rata (mean)

Variabel Mean St. Dev Min Max

KA 22,0875 5,3840 11 33

IRQ 23,2359 4.9380 2 31

ROA 0,0390 0,2001 -1,6078 2,3621

LEV 0,1968 0,1484 0 0,6818

SIZE 27,4132 1,2919 23,4674 31,5177

GROWTH 1,8820 1,2719 -3,7383 9,9623

ROALag~d 0,0338 0,1749 -1,6078 2,3621

Dummy

industry

4,4563 2,1979 1 9

Dummy

year

2,5 1,1189 1 4

Keterangan:

KA : efektivitas komite audit

IRQ : kualitas integrated reporting

ROA : kinerja keuangan

LEV : Leverage (tingkat utang)

GROWTH : pertumbuhan perusahaan

ROALag~d : ROA Lagged (ROA tahun sebelumnya)

Dummy Industy: Jenis Industri yang diukur dengan variabel

dummy

Dummy Year: Tahun penelitian yang diukur dengan variabel

dummy.

Page 118: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

100

sebesar 22,0875 dan nilai standar deviasi sebesar 5,3840. Nilai minimum

pada variabel independen terjadi pada perusahaan Sumitomo Mitsui

Conctruction pada tahun 2014 sampai 2017. Perusahaan Ajinomoto juga

mendapatkan nilai minimum hanya pada tahun 2014. Perusahaan Ajinomoto

mengalami peningkatan nilai efektifitas setiap tahunnya .Hal ini

menunjukkan bahwa komite audit pada perusahaan Sumitomo Mitsui

Conctruction belum berjalan dengan efektif dibandingkan dengan perusahaan

lain yang mengalami peningkatan maupun mempertahankan efektivitas

komite audit.

Hasil deskriptif terhadap variabel intervening yaitu kualitas integrated

reporting yang diukur menggunakan ceklis Zhou et al. (2017) menunjukkan

nilai minimum sebesar 2, nilai maksimum sebesar 31, Rata-rata (mean)

sebesar 23,2359, dan standar deviasi sebesar 4,9380. Nilai minimum pada

variabel kualitas integrated reporting juga terjadi pada perusahaan Sumitomo

Mitsui Conctruction. Hal ni menunjukkan bahwa hanya 2 elemen integrated

reporting yang dimasukkan dalam laporan perusahaan Sumitomo Mitsui

Conctruction. Sehingga kualitas integrated reporting pada perusahaan

Sumitomo Mitsui Conctruction masih dianggap rendah.

Hasil statistik deskriptif terhadap variabel dependen yaitu kinerja

keuangan yang diukur dengan rasio Return On Asset (ROA) menunjukkan

nilai minimum sebesar -1,6078 , nilai maksimum sebesar 2,3621, rata-rata

(mean) sebesar 0,0390, dan standar deviasi sebesar 0,2001. Nilai minimum

dalam variabel kinerja keuangan terjadi pada perusahaan Hitachi Zosen. Hal

ini menunjukkan bahwa laba bersih yang diperoleh dari hasil pemanfaatan

Page 119: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

101

atau pengelolaa aset perusahaan hanya sebesar -1,6078. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa perusahaan Hitachi Zosen belum maksimal dalam

mengelola aset yang dimiliki perusahaan. Sedangkan nilai maksimum terjadi

pada perusahaan Sanwa Holdings Corporation.

2. Uji Reliabilitas

Efektivitas komite audit dan kualitas integrated reporting diukur

dengan menggunakan ceklis manual pada laporan tahunan perusahaan. Oleh

karena itu, diperlukan untuk menguji reliabilitas pertanyaan yang digunkaan

dalam ceklis efektivitas komite audit (Hermawan, 2011) dan kualitas

interated reporting (Zhou, 2017) . Untuk menguji hal tersebut, penelitian ini

menggunakan cronbach alpha. Hasilnya disajikan dalam Tabel 4.3.

Tabel 4. 3

Hasil Uji Reliabilitas

Variable Cronbach Alpha

IR 0.7243

KA 0.7488

Keterangan

IR =Kualitas Integrated reporting

KA = Efektivitas Komite Audit

Sumber: output STATA

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa skor cronbach alpha pada variabel

kualitas integrated reporting dan efektivitas komite audit masing-masing

sebesar 0.7243 dan 0.7488. Menurut Mohajan (2017) koefisien reliabilitas

ada diantara 0 sampai 1, dengan reliabilitas yang sempurna memiliki nilai 1

dan yang tidak sempurna memiliki nilai nol. Hal ini menunjukkan bahwa

Page 120: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

102

variabel kualitas integrated reporting dan efektivitas komite audit yang

digunakan dalam penelitian ini dianggap valid.

3. Structural Equation Model (SEM)

1) Pengujian Model Penelitian

Langkah satu hingga langkah 5 telah terpenuhi dalam

pengembangan pemodelan SEM. Selanjutnya adalah langkah ke enam

untuk melihat hasil evaluasi kriteria goodness of fit sebagai berikut:

a. Uji Multikolonieritas

Tabel 4. 4

Hasil Uji Multikolonieritas

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa hasil uji

multikolonieritas tidak melebihi 0,8. Menurut Garson (2012)

interkorelasi terjadi diantara variabel independen ketika nilai berada

diatas 0,8. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian ini tidak terjadi

korelasi antar variabel independen.

b. Penilaian model

Penialian model dilakukan untuk mengetahui apakah model yang

digunakan dalam penelitian ini telah fit dan dapat dilakukan analisis lebih

AC IRQ ROA LEV SIZE GRO

WTH

ROAt-

1

AC 1.0000

IRQ 0.4375 1.0000

ROA -0.0175 0.0965 1.0000

LEV -0.0272 0.0703 -0.0717 1.0000

SIZE 0.2260 0.1773 -0.1808 0.3912 1.0000

GRO

WTH

-0.0572 0.0280 0.0306 -0.3054 -0.2824 1.0000

ROA

t-1

0.0123 0.0804 0.6242 -0.0696 -0.1440 0.0591 1.0000

Sumber: output STATA

Page 121: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

103

lanjut. Pengujian ini dilakukan dengan menganalisis nilai Prob > chi2,

jika nilai Prob > chi2 kurang dari 0,05 maka model penelitian fit dan

dapat dilakukan analisis selanjutnya. Berdasarkan hasil pengujian

menunjukkan bahwa nilai Prob>chi2 sebesar 0,0064 lebih kecil dari 0,05.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa model yang digunakan dalam

penelitian telah fit dan dapat dilakukan analisis selanjutnya. Pembahasan

selanjutnya adalah menjelaskan mengenai pengujian pengaruh langsung

dan pengaruh tidak langsung variabel yang digunakan dalam penelitian

ini.

2) Pengujian Pengaruh Langsung

a) Pengaruh Efektivitas Komite Audit dan Kualitas Integrated

Reporting Terhadap Kinerja Keuangan

Tabel 4. 5

Hasil Pengujian Hipotesis 1 dan 3

Model Penelitian:

ROA = α0 + α1KAit + α2IRQit+ α3LEVit + α4SIZEit + α5GROWTHit +

α6INDit + α7YEARit + α8ROAt-1it +

ε2it...................................................................................... (1)

Prediction Coef. Sig.

Constant 0.4534 0.002

KA + -0.0015 0.115

IRQ + 0.0039 0.004

LEV - -0.0097 0.417

SIZE + -0.0170 0.001

GROWTH - -0.0067 0.101

ROA-1 + 0.6897 0.000

IND Yes

YEAR Yes

Adjusted R-Square 0.2854

Prob (F-Statistics) 0.0064

Sumber: Output STATA

Page 122: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

104

Hasil pengujian pengaruh langsung disajikan pada Tabel 4.5.

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat terlihat pengaruh langsung efektivitas

komita audit, dan kualitas IR terhadap kinerja keuangan. Efektivitas

komite audit memiliki koefisien negatif dan signifikansi sebesar 0,115

yang berarti bahwa efektivitas komite audit tidak berpengaruh terhadap

kinerja keuangan, peran komite audit yang efektif tidak dapat secara

langsung mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan (Hipotesis 1

ditolak). Kualitas IR memiliki nilai signifikansi 0.004, sehingga kualitas

IR berpengaruh kinerja keuangan (Hipotesis 3 tidak dapat diterima).

Untuk variabel kontrol, ukuran perusahaan dan ROA tahun lalu

berpengaruh terhadap kinerja keuangan, sedangkan pertubuhan

perusahaan dan tingkat hutang tidak berpengaruh terhadap kinerja

keuangan.

Page 123: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

105

b) Pengujian Pengaruh Efektivitas Komite Audit Terhadap Kualitas

Integrated Reporting

Tabel 4. 6

Hasil Pengujian Hipotesis 2

Model Penelitian:

IRQ = α0 + α9KAit + α10LEVit + α11SIZEit+ α12GROWTHit +

α13INDit + α14YEARit + ε1it.....................................................(2)

Prediction Coef. Sig.

Constant 3.3541 0.000

KA + 0,3568 0,000

LEV + 2,7022 0,0155

SIZE + 0,2723 0,03

GROWTH + 0,2774 0,0235

Adjusted R-squared 0,3995

Prob(F-Statistics) 0,0064

Sumber: Ouput STATA

Pada bagian ini diuraikan mengenai hasil atas pengujian pengaruh

langsung efektivitas komite audit terhadap kualitas integrated reporting.

Hasilnya disajikan pada tabel 4.6 . Berdasarkan tabel 4.6 . dapat terlihat

pengaruh langsung efektivitas komite audit terhadap kualitas integrated

reporting. Efektivitas komite audit memiliki nilai signifikansi sebesar

0,000 dengan koefisien positif. Hal ini berarti bahwa efektivitas komite

audit berpengaruh terhadap kualitas integrated reporting. Peran komite

audit yang efektif dapat meningkatkan kualitas integrated reporting

(Hipotesis 2 diterima).

Page 124: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

106

3) Pengujian Pengaruh Tidak Langsung

Tabel 4. 7

Hasil Pengujian Hipotesis 4

Variabel Independen Kinerja Keuangan

Model Penelitian:

ROA = α0 + α1KAit + α2IRQit+ α3LEVit + α4SIZEit +

α5GROWTHit + α6INDit + α7YEARit + α8ROAt-1it +

ε2it...................................................................................... (1)

Coef. Sig.

KA

0,0014

0,005***

Prob F 0,0064

Sumber: Output STATA

Tujuan penelitian ini selain menguji pengaruh langsung efektivitas

komite audit terhadap kinerja keuangan, penelitian ini juga menguji

pengaruh tidak langsung efektivitas komite audit terhadap kinerja

keuangan melalui kualitas integrated reporting.Tabel 4.7 menunjukkan

pengaruh tidak langsung efektivitas komite audit terhadap kinerja

keuangan melalui kualitas integrated reporting. Efektivitas komite audit

memiliki nilai signifikansi sebesar 0,005. Hal ini berarti bahwa

efektivitas komite audit dapat berpengaruh terhadap kinerja keaungan

melalui kualitas IR atau dengan kata lain kualitas IR dapat memediasi

pengaruh efektivitas komite audit terhadap kinerja keuangan (Hipotesis

4 diterima).

Page 125: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

107

Tabel 4. 8 Rekapitulasi Hasil Pengujian Hipotesis

Sumber: data sekunder yang diolah

C. Interpretasi Hasil

1. Pengaruh Efektivitas Komite Audit Terhadap Kinerja Keuangan

Pengaruh efektivitas komite audit yang diproksikan dengan

karakteristik komite audit berdasakan tabel 4.5 memiliki tingkat signifikansi

sebesar 0.115. hal tersebut menunjukkan tidak signifikan karena lebih dari

0.05. Dengan demikian, H1 ditolak, yang berarti bahwa variabel efektivitas

komite audit tidak berpengaruih terhadap kinerja keuangan.

Kinerja keuangan merupakan hasil pencapaian manajemen dalam

pengelolaan perusahaan. Dengan kata lain kinerja keuangan adalah alat untuk

No. Hipotesis Uji

Statistik

Keputusan

Ha

Simpulan

1. Efektvitas komite

audit berpengaruh

positif terhadap

kinerja keuangan

H0:

pz ≥ 0,05

H1:

pz < 0,05

H1 ditolak Tidak

berpengaruh

2. Efektivitas

Komite Audit

berpengaruh

positif terhadap

kualitas

integrated

reporting

H0:

pz ≥ 0,05

H1:

pz < 0,05

H2 diterima Berpengaruh

3. Kualitas

integrated

reporting

berpengaruh

positif terhadap

kinerja keuangan

H0:

pz ≥ 0,05

H1:

pz < 0,05

H3 diterima Berpengaruh

4. Efektivitas komite

audit berpengaruh

terhadap kinerja

keuangan melalui

kualitas

integrated

reporting

H0:

pz ≥ 0,05

H1:

pz < 0,05

H4 diterima Berpengaruh

Page 126: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

108

menilai efektivitas manajemen dalam menjalankan tugasnya (M dan

Zhengge, 2016). Manajer sebagai pengelola perusahaan, berwewenang untuk

menentukan tindakan guna meningkatkan kinerja keuangan yang diharapkan.

Manajemen berusaha untuk menentukan strategi yang tepat dalam mencapai

kinerja keuangan yang diharapkan. Salah satunya adalah dengan melakukan

praktik akuntansi manajemen strategis. Sehingga dapat dilihat bahwa kinerja

keuangan ditentukan oleh manajemen. Manajemen berwewenang untuk

memilih tindakan pencapaian target kinerja keuangan. Sedangkan komite

audit hanya mengawasi kinerja manajemen dalam menjalankan tugasnya.

Japan’s Corporate Code (2018) menjelaskan bahwa komite audit

bertugas dalam mengawasi jalannya internal control perusahaan, mengawasi

dan mengevaluasi kinerja manajemen, dan mereview kinerja perusahaan.

Komite audit tidak memiliki wewenang dalam menentukan tindakan untuk

meningkatkan kinerja perusahaan. sehingga dapat disimpulkan bahwa komite

audit tidak dapat mempengaruhi kinerja keuangan karena yang berhak untuk

menentukan strategi terhadap pencapaian kinerja keuangan adalah

manajemen, komite audit hanya bertugas untuk mengawasi.

Penelitian ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh

(Alqatamin, 2018) yang menyatakan bahwa kemampuan komite audit dalam

bidang akuntansi dan keuangan serta jumlah pertemuan komite audit tidak

berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Komite audit diharuskan memiliki

keahlian dibidang akuntansi dan keuangan bertujuan agar dapat menjalankan

perannya dalam mereview laporan keuangan perusahaan. Sedangkan jumlah

pertemuan yang dilakukan komite audit secara garis besar adalah untuk

Page 127: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

109

berdiskusi mengenai hasil pengawasan komite audit terhadap aktivitas

perusahaan. Sehingga hal ini tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan

karena komite audit tidak bertugas untuk menentukan strategi dalam

peningkatan kinerja keuangan perusahaan.

2. Pengaruh Efektivitas Komite Audit Terhadap Kualitas Integrated

Reporting

Pengaruh efektivitas komite audit yang diproksikan dengan

karakteristik komite audit berdasakan tabel 4.6 memiliki tingkat signifikansi

sebesar 0.000. Hal tersebut menunjukkan signifikan karena kurang dari

0.05. Dengan demikian, H2 diterima, yang berarti bahwa variabel

efektivitas komite audit berpengaruh positif terhadap kualitas integrated

reporting.

Japan’s Corporate Code (2018) menjelaskan bahwa perusahaan

publik di Jepang harus membuat pengungkapan informasi secara relevan.

Informasi yang dimaksud adalah informasi yang berisi tentang status

keuangan perusahaan, hasil operasi, strategi perusahaan, tata kelola,

sustainability, seta sosial dan lingkungan. Perusahaan harus menentukan

bahwa informasi yang digunakan relevan untuk digunakan sebagai dasar

pengambilan keputusan dan menjadi alat komunikasi dengan pemegang

kepentingan khususnya pemegang saham. Sehingga dibutuhkan dewan yang

berperan dalam mengawasi pelaporan informasi perusahaan. Maka

ditunjuklah komite audit sebagai dewan yang bertugas dalam mengawasi

proses pelaporan informasi perusahaan dan mereview laporan perusahaan.

Integarated reporting merupakan laporan yang berisi tentang aspek

keuangan dan non keuangan perusahaan serta mengintegratesikan kedua

Page 128: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

110

aspek tersebut. Dalam integrated reporting, perusahaan menyajikan

informasi kinerja perusahaan secara aktual dalam jangka waktu panjang,

menengah, dan pendek (Abeysekera, 2013). Integrated reporting juga

menjelaskan bagaimana perusahaan menciptakan nilai. Komite audit

berperan dalam mengawasi penyajian integarted reporting. Dalam hal ini,

komite audit bertugas untuk mengawasi audit internal dan audit eksternal.

Pengawasan terhadap audit internal bertujuan untuk memastikan tidak ada

salah saji yang material dalam menyusun pelaporan perusahaan. Sedangkan

pengawasn terhadap audit ekternal dilakukan dengan memilih, mengawasi,

menentukan biaya audit, dan memberhentikan penugasan audit ekternal.

Komite audit juga bertugas dalam mereview hasil kerja dari audit

internal dan audit eksternal. Selain itu, komite audit juga bertugas dalam

mereview laporan perusahaan. Sehingga apabila komite audit menjalankan

tugasnya dengan efektif maka dapat berpengaruh terhadap kualitas

integrated reporting. Sehingga kualitas integrated reporting yang dijadikan

sebagai alat komunikasi perusahaan dengan stakeholder serta dasar

pengembangan strategi dapat terjamin baik. Hal ini didukung oleh penelitian

yang dilakukan oleh Haji dan Anifowose (2016) yang menyatakan bahwa

karakteristik komite audit secara keseluruhan berpengaruh terhadap kualitas

integarated reporting. Sehingga apabila komite audit menjalankan perannya

secara efektif maka kualitas IR yang dihasilkan perusahaan akan baik.

3. Pengaruh Kualitas Integrated Reporting Terhadap Kinerja Keuangan

Integrated reporting menyajikan semua informasi perusahaan

tentang pencapaian kinerja keuangan maupun non keuangan. Penyajian

Page 129: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

111

informasi secara lengkap dapat memberikan informasi yang digunakan

sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan (Abeysekera,

2013). Integrated reporting menyajikan data sustainability dan

mengintegrasikannya ke dalam strategi perusahaan. Integrated reporting

menyajikan model bisnis yang berorientasi pada kinerja masa kini dan masa

berupa model bisnis input – output – process - output. Kerangka model

bisnis yang disajikan dalam integrated reporting dapat dijadikan sebagai

bahan pertimbangan manajer dalam mengambil tindakan serta

mengevaluasi kinerja perusahaan.

Integrated reporting menjelaskan model penciptaan nilai yang unik

dan menjelaskan bagaimana perusahaan menciptalan nilai, untuk siapa nilai

diciptakan, dan bagaimana pengaruhnya terhadap kinerja masa depan.

Kerangka integrated reporting menjelaskan bahwa perusahaan

mempertimbangkan faktor lingkungan eksternal dengan

mengintegrasikannya terhadap faktor-fator linkungan perusahaan yang

menjadi elemen dasar integrated reporting. Dengan mengintegratesikan

kedua hal tersebut, maka perusahaan dapat membentuk strategi yang

sustainable yang dapat mempengaruhi pencapaian kinerja perusahaan baik

jangka pendek maupun jangka panjang.

Integrated reporting menjelaskan kinerja keuangan dan non keuangan.

Kedua kinerja tersebut dihubungkan. Kinerja non keuangan dicapai agar

dapat mendukung tercapainya target kinerja keuangan. Misalnya kinerja

sosial, dengan adanya kepedulian perusahaan terhadap sosial maka citra

perusahaan dihadapan seluruh stakeholder akan baik sehingga kepercayaan

Page 130: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

112

stakeholder akan meningkat. Sehingga hal ini dapat mempengaruhi kinerja

perusahaan misalnya seperti kepercayaan investasi maupun permintaan

produk kepada perusahaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas

integrated reporting yang menyajikan dan mengintegrasikan aspek

keuangan dan nonkeuangan dapat mempengaruhi kinerja keuangan.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Plumlee

et al., (2015) yang meyatakan bahwa pengungkapan kinerja sosial yang

tinggi dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan peningkatan kinerja

perusahaan. Selain itu, Appiagyei dan Djajadikerta (2017) menyatakan

bahwa dengan kualitas integrated reporting yang baik maka pengungkapan

informasi perusahaan semakin lengkap. Hal ini dapat digunakan sebagai

bahan pertimbangan investor untuk menginvestasikan dananya kepada

perusahaan sehingga dapat berpengaruh terhadap kinerja keuangan.

Sehingga dapat disimpulakan bahwa, integrated reporting yang berkualitas

dapat menjelaskan mengenai bagaimana perusahaan menciptakan nilai

dengan mengintegrasikan faktor lingkungan eksternal dan internal

perusahaan sehingga terbentuknya strategi yang dapat meningkatkan kinerja

perusahaan jangka pendek, menengah, dan panjang.

4. Pengaruh Efektivitas Komite Audit Terhadap Kinerja Keuangan

Melalui Kualitas Integrated Reporting

Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan Structural

Equation Model (SEM), variabel efektivitas komite audit dapat berpengaruh

terhadap kinerja keuangan melalui kualitas integrated reporting. Variabel

efektivitas komite audit memiliki pengaruh secara tidak langsung terhadap

Page 131: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

113

kinerja keuangan yang dapat dilihat dari total pengaruhi yang menunjukkan

angka sebesar 0,005.

Komite audit bertugas dalam membantu dewan komisaris mengawasi

aktivitas perusahaan secara independen. Komite audit berperan dalam

mengawasi audit internal dan eksternal. Sebagaimana yang diuraikan dalam

Japan’s Corporate Code (2018), komite audit harus memastikan bahwa

mereka memahami kebijakan akuntansi serta proyeksi dan estimasi yang

dibuat perusahaan. Oleh karena itu, pemahaman dan kemampuan komite

audit terhadap ilmu akuntansi dan keuangan sangat penting bagi komite

audit. Komite audit harus memastikan bahwa manajemen telah melaporkan

informasi perusahaan secara tepat dan akurat yang didukung oleh sistem

pengendalian internal yang efektif. Dalam hal ini, komite audit bertugas

mengawasi proses audit ekternal.

Pengawasan terhadap auditor ekternal dilakukan untuk memastikan

bahwa laporan keuangan telah disajikan dengan tepat. Komite audit

berdiskusi dengan auditor eksternal dan manajemen mengenai laporan

keuangan. Komite audit menganalisi laporan manajemen dan menganalisis

estimasi atau proyeksi yang digunakan dalam laporan keuangan. Selain itu

komite audit juga bertugas untuk memastikan apakan laporan perusahaan

telah disajikan dengan wajar, lengkap, dan terintegrasi. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa dengan adanya peran komite audit dalam mengawasi

pelaporan perusahaan maka integrated reporting akan berkualitas. Karena

perusahaan harus menerbitkan integrated reporting harus dalam

pengawasan komite audit (Marx dan Watt, 2011).

Page 132: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

114

Integrated reporting yang berkualitas akan menyajikan informasi

secara lengkap mengenai kinerja keuangan maupun non keuangan dan

menghubungkan keduanya. Kerangka integrated reporting yang berkualitas

akan menyajikan model bisnis perusahaan yang menghubungkan faktor

lingkungan eksternal dengan faktor internal dan menggabungkan keduanya

sehingga manajemen dapat membentuk strategi yang sustainable. Penyajian

informasi yang lengkap akan bermanfaat bagi manajemen dalam

pengambilan keputusan strategi pencapaian kinerja keuangan. Selain itu,

dalam model bisnis integrated reporting, manajemen mengintegrasikan

faktor sosial dan lingkungan ke dalam strategi bisnis yang akan

memaksimalkan penciptaan nilai jangka panjang (Steyn, 2014). Sehingga

kinerja sosial yang tinggi akan berpengaruh terhadap kinerja keuangan

(Plumlee et al., 2015). Maka dapat disimpulkan bahwa kualitas integrated

reporting yang baik akan berimbas pada kinerja keuangan jangka pendek

maupun jangka panjang.

Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Haji dan

Anifowose (2015) yang menyatakan bahwa efektivitas komite audit yang

diukur dari karakteristik secara keseluruhan berpengaruh terhadap kualitas

komite audit. Hal ini menandakan bahwa semakin efektif komite audit

menjalankan perannya, maka semakin baik kualitas integrated reporting

sehingga informasi yang diungkapkan lengkap dan terintegrasi. Ada pula

penelitian yang dilakukan oleh Suttipun (2017) yang menyatakan bahwa

kualitas integrated reporting yang mengungkapkan kinerja sosial melalui

informasi CSR akan mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Hal ini

Page 133: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

115

menunjukkan bahwa integrated reporting memformulasikan aspek non

keuangan dalam strategi penciptaan nilai jangka panjang khusunya terhadap

kinerja keuangan.

Page 134: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

116

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang diuraikan pada bab

IV, hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Efektivitas komite audit tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan.

Kinerja keuangan merupakan bentuk pencapaian manajemen

dalam menjalankan tugasnya. Manajemen memiliki kewenangan dalam

menentukan tindakan yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan.

Sedangkan komite audit hanya berperan dalam mereview kinerja

manajemen dan perusahaan. Komite audit tidak memiliki kewenangan

dalam penentuan tindakan peningkatan kinerja keuangan. Sehingga

efektivitas komite audit tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan.

2. Efektivitas komite audit berpengaruh positif terhadap kualitas

integrated reporting.

Efektivitas komite audit berpengaruh positif terhadap kualitas

integrated reporting. Komite audit memiliki tugas dalam mengawasi

proses audit internal dan eksternal. Komite audit memastikan bahwa

sistem dan pelaksanaan pengendalian internal memadai dalam

pengamanan aset dan pencatatan kewajiban secara tepat sehingga dapat

menghindari risiko materil penyajian laporan keuangan. Komite audit

juga bertugas dalam mengawasi proses pelaporan keuangan dan proses

Page 135: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

117

audit eksternal. Komite audit bertanggung jawab untuk memilih,

mengawasi, menentukan biaya, dan memberhentikan auditor ekternal.

Komite audit juga bertanggung jawab untuk mereview laporan keuangan

yang telah diaudit. Jika komite audit melaksanakan peran dan fungsinya,

maka jelas hal ini dapat mempengaruhi kualitas integrated repoting.

3. Kualitas integrated reporting berpengaruh positif terhadap kinerja

keuangan.

Kualitas integrated reporting berpengaruh positif terhadap

kinerja keuangan. Integrated reporting menyajikan kerangka model

bisnis dengan mengintegrasikan faktor lingkungan internal yaitu

multiple capital yang berupa financial, social, manufactured,

intellectual, natural, social and relationship capital terhadap faktor

lingkungan eksternal yang menjadi elemen integrated reporting. Kedua

faktor tersebut diintegrasikan sehingga membentuk strategi yang

sustainable untuk mencapai target kinerja keuangan yang diharapkan.

Sehingga integrated reporting yang berkualitas akan berpengaruh

terhadap kinerja keuangan.

4. Efektivitas komite audit berpengaruh terhadap kinerja keuangan melalui

kualitas integrated reporting.

Efektivitas komite audit memiliki pengaruh tidak langsung

terhadap kinerja keaungan melalui kualitas integrated reporting.

Dengan adanya efektivitas peran komite audit dalam mengawasi

pelaporan keuangan, audit eksternal, dan audit ekternal serta dengan

kemampuannya dibidang akuntansi dan keuangan akan mempengaruhi

Page 136: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

118

kualitas integrated reporting. Sehingga integrated reporting yang

berkualitas akan menyajikan informasi yang lengkap dan terintegrasi

sehingga dapat digunakan oleh manajemen dalam pengambilan

keputusan untuk meningkatkan kinerja keuangan jangka pendek,

menengah, maupun panjang.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan diatas, implikasi dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Efektivitas komite audit dalam menjalankan perannya tidak dapat

meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Hal tersebut dikarenakan

peran komite audit yang hanya sebatas mengawasi menjadi penengah

antara manajemen dengan auditor, manajemen dengan direksi, dan

manajemen dengan pemegang saham. Pengambilan keputusan tindakan

peningkatan kinerja keuangan merupakan wewenang manajemen. Hasil

penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi untuk lebih meningkatkan

peran komite audit dalam mengawasi dan menjadi penengah dalam

perusahaan. Peningkatan wewenang dan tanggung jawab komite audit

diharapkan dapat membantu manajemen dalam mengambil tindakan

peningkatan kinerja keuangan perusahaan baik jangka pendek,

menengah, maupun panjang.

2. Efektivitas komite audit dalam menjalankan perannya dapat

meningkatkan kualitas integrated reporting. Hal ini terjadi karena

komite audit berperan dalam mengawasi pelaporan perusahaan. komite

audit berperan mengawasi auditor internal dan ekternal serta mereview

Page 137: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

119

laporan keuangan perusahaan. Sehingga dengan adanya peran komite

audit maka integrated reporting yang disajikan perusahaan dapat

memiliki kualitas yang baik. Dengan demikian, hal ini dapat menjadi

bahan evaluasi peningkatan kinerja komite audit di Indonesia, Jepang

dan negara-negara lainnya dalam mengawasi pelaporan perusahaan,

khususnya integrated reporting, sehingga informasi yang disajikan

bersifat relevan dan dapat digunakan dalam pengambilan keputusan.

3. Kualitas integrated reporting dapat mempengaruhi kinerja keuangan.

hal ini terjadi karen kerangka integrated reporting menyajikan model

bisnis yang menghubungkan aspek keuangan dan non keuangan yang

diintegrasikan dengan faktor organisasi dan memformulasikan strategi

untuk mencapai kinerja non keuangan dan keuangan dan

memproyeksikan kinerja dimasa yang akan datang. Sehingga penelitian

ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan regulator di Indonesia

untuk membuat regulasi penerapan intergrated reporting dan bagi

regulator negara Jepang untuk menjadikan jepang sebagai negara yang

menerapkan integrated reporting secara mandatory.

4. Efektivitas komite audit dalam mengawasi pelaporan perusahaan dapat

meningkatkan kualitas integrated reporting yang baik. Sehingga hal ini

dapat meningkatkan kepercayaan para pengguna laporan dalam

pengambilan keputusan. Integrated reporting yang berkualitas dapat

menyajikan informasi lengkap sehingga dapat digunakan dalam

pengambilan keputusan dalam meningkatkan kinerja keuangan

perusahaan. sehingga penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan

Page 138: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

120

pertimbangan bagi perusahaan untuk meningkatkan efektivitas peran

komite audit dan memasukkan elemen integrated reporting dalam

laporan tahunan perusahaan.

C. Keterbatasan Penelitian

Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengukuran komite audit berdasarkan karakteristik secara keseluruhan,

sehingga masing-masing karakteristik tidak dapat teridentifikasi.

2. IR terdiri dari 8 elemen konten, namun dalam melakukan pengolahan

data penelitian ini menggabungkan seluruh elemen. Sehingga, hasil dari

masing-masing elemen konten tidak dapat dianalisis.

3. Kinerja yang diteliti dalam penelitian ini hanyalah kinerja keuagan. Dan

kinerja keaungan hanya diukur dari sisi pemanfaatan aset perusahaan

(ROA).

4. Penelitian dilakukan pada negara voluntary sehingga kualitas

integrated reporting berbeda-beda. Sehingga skor kualitas IR yang

diperoleh tidak tinggi.

D. Saran

Berdasarkan keterbatasan penelitian, maka penelitian ini memiliki

beberapa saran, yaitu:

1. Penelitian selanjutnya dapat melakukan pengujian terhadap masing-

masing karakteristik komite audit seperti tugas, skill, jumlah pertemuan,

dan lain-lain sehingga pengaruh efektivitas komite audit dapat lebih

jelas teridentifikasi.

Page 139: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

121

2. Penelitian selanjutnya dapat melakukan pengujian terhadap masing-

masing elemen integrated reporting.

3. Penelitian selanjutnya dapat melakukan pengujian dengan proxy lain

seperti Return On Equity (ROE) serta melakukan pengujian terhadap

kinerja non keuangan yang dapat berimplikasi pada kinerja keuangan.

4. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan pada negara yang bersifat

mandatory dalam penerapan integrated reporting sehingga kualitas IR

yang di uji lebih efektif.

Page 140: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

122

DAFTAR PUSTAKA

Abeysekera, Indra. "A Template For Integrated Reporting". Journal of Intellectual

Capital. Vol. 14, No. 2, hal. 227-245.2013.

Al-baidhani, Ahamed Mohsen. "The Role of Audit Committee in Corporate

Governance : Descriptive Study." Vol.1, No.25.2014

Alqatamin, Rateb Mohammad. "Audit Committee Effectiveness and Company

Performance : Evidence from Jordan". Accounting and Finance Reseasrch,

Vol.7, No.2. 2018.

Appiagyei, K., dan Hadrian G. Djajadikerta. "Integrated Reporting and Firm

Performance : A Research Framework " (October).2017.

Atinc, G., dan Marcia J. Simmering. “Control Variable Use and Reporting in

Macro and Micro Management Research".Organizational Research.

Oraganizational Research Methods. 2012.

Awadallah, E. A., dan Amir Allam. "A Critique of the Balanced Scorecard as a

Performance Measurement Tool Emad A". International Journal of Business

and Social Sicience, Vol. 6, No. 7, hal. 91–99.2012

Bansal, N., dan Sharma, A. K.. "Audit Committee , Corporate Governance and

Firm Performance : Empirical Evidence from India".Vol. 8, No.3, hal. 103–

116. 2016.

Chou, T., dan Agung Darmawan Buchdadi."Independent Board , Audit Committee

, Risk Committee , the Meeting Attendance level and Its Impact on the

Performan .... Independent Board , Audit Committee , Risk Committee , the

Meeting Attendance level and Its Impact on the Performance : A Study of

Listed Banks in Indonesia, (May)". 2017.

Cinquini, L. dan Andrea Tenucci. "Is the Adoption of Strategic Management

Accounting Techniques Really "Strategy-driven"? Evidence From a Survey".

MPRA Paper, No. 11819. 2007.

De Villiers, C., Leonardo Rinaldi., dan Jeffery Unerman." Integrated Reporting :

Insights , Gaps And An Agenda For Future Research".Accounting, Auditing,

and Accountability Journal.Vol. 27, No.4. 2014.

De Villiers, C., Elmar R. Venter, dan Pei-Chi Kelly Hsiao.. "Integrated reporting:

background, measurement issues, approaches and an agenda for future

research".Accounting And Finance. 2016.

Eccles, Robert G. "Integrated Reporting, Quality of Management, and Financial

Performance". Vol. 26, No.1. 2014.

Eccles, R. G., dan George Serafeim. "Corporate and Integrated Reporting : A

Functional Perspective", 1–21. 2015.

Page 141: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

123

Ferdinand, Augusty. “Structural Equation Modelling dalam Penelitian Manajemen

(Edisi 5)”. Seri Pustaka Kunci.2014.

Flower, John. "Critical Perspectives on Accounting The International Integrated

Reporting Council : A story of failure”. Critical Perspectives on Accounting,

Vol.27,No. 1–17. 2015.

Fox, John. An Introduction to Structural Equation Modeling, (November). 2008.

Frías-aceituno, J. V, Rodríguez-ariza, L., dan García-sánchez, I. M. "Is integrated

reporting determined by a country ’ s legal system ? An exploratory study".

Vol.44, 45–55. 2013.

Garson, David. "Testing Statistical Assumptions". Statistical Associates Publishing

1–54. 2012.

Ghozali, Imam. "Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS 21

(Edisi 7".). Badan Penerbit Universitas Dipenogoro. 2013.

García-Sánchez, Isabel-María dan Ligia Noguera-Gámez."Integrated Reporting

and Stakeholder Engagement: The Effect on Information Asymmetry."

Corporate Social Responsibility and Environmental Management. 2017.

Haji, Abdifatah Ahmed. "The Role Of Audit Committee Attributes In Intellectual

Capital Disclosures". Managerial Auditing Journal, Vol 30 ,No. 8/9, 756–784.

2015.

Haji. A.A, dan Mutalib Anifowose. "Audit Committee And Integrated Reporting

Practice : Does Internal Assurance Matter ?" Manajerial Auditing

Journal.2016.

Hawn, O dan H. G. Kang. "The Effect Of Market And Nonmarket Competition On

Firm And Industry Corporate". 2018.

Hoque, Mohammad Enamul.. "Why Company Should Adopt Integrated

Reporting ?".International Journal of Economics and Financial IssuesVol. 7,

No. 1. 2017.

Hubbard, Graham. "Measuring Organizational Performance : Beyond the Triple

Bottom Line".Business Strategy and Environmental, No. 171-191 (December

2006), 2009.

Hermawan. Ancella Anitawati. "The Influence Of Effective Board Of

Commissioners And Audit Committee On The Informativeness Of Earnings :

Evidence From Indonesian Listed Firms".Asia Pasific Journal of Accounting

and Finance. Vol 21 (December). 2011.

IIRC. The International Integrated Reporting Framwork.

http/integratedreporting.org/integrated-reporting-framwork/. 2013.

IIRC. The International Integrated Reporting Framwork.

http/integratedreporting.org/news/japanesereport-calls-for/.2015.

Page 142: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

124

Jacson, A, Boswell,K, dan Davis, D.. "Sustainability and Triple Bottom Line

Reporting – What is it all about ?". International Journal of Business,

Humanities, and Technology, Vol 1, No. 3.2011.

Japan ’ s Corporate Governance Code .2018.

Jensen, M.C dan William H. Meckling. “Theory of The Firm: Managerial

Behavior, Agency Cost, and Ownership Structure”. Journal Of Financial

Economics. No. 4.1976.

Kipkoech, Samoei Richard. "Audit Committee Size , Experience and Firm

Financial Performance, Evidence Nairobi Securities Exchange ,

Kenya”.Research Journal Finance and Accounting. Vol. 7 , No 15.2016.

KPMG. Survey of Integrated Reports in Japan 2017, (March). 2018.

Laporan Tahunan PT. Semen Indonesia (persero) Tbk. Tahun 2017

Laporan Tahunan PT. Vale Indonesia. Tahun 2017.

Lee, K. W dan Yeo G. H. H. "The Association Between Integrated Reporting and

Firm Valuation". Vol.47.2016.

Lodhia, S., dan Nadia Hess. "Sustainability accounting and reporting in the mining

industry : current literature and directions for future research." Journal of

Cleaner Production, Vol. 84, No. 43–50. 2014.

M, A. S. S., dan Tu Zhengge. "The Impact of Organizational Factors on Financial

Performance : Building a Theoretical Model". International Journal of

Management Science and Business Administration,Vol. No.7. 2016.

Marx, B., dan A Van Der Watt. "Sustainability And Integrated Reporting : An

Analysis Of The Audit Committee ’ S Oversight Role"'. Vol. 9. No. 2. 2011.

Mohajan.Hardhan."Two Criteria For Good Measurement in Research: Validity

and Reliability". MPRA. 2017.

Mubin, M., Arslan Iqbal dan Adnan Hussain . "Determinant of Return on Assets

and Return on Equity and Its Industry Wise Effects : Evidence from KSE (

Karachi Stock Exchange )". Research Journal of Accounting and Finance,

Vol. 5, No. 15. 2014.

Noguera-gámez, Ligia. "Integrated Reporting and Stakeholder Engagement: The

Effect on Information Asymmetry".Corporate Social Responsibility and

Envoronmental Management. 2017.

Okano, H., dan Tomo Suzuki. "A History of Japanese Management Accounting".

Handbook Of MAnagement Accounting Research. 2007

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor

55/POJK.04/2015 Tentang Pembentukkan dan Pedoman Pelaksanaan

Kerja Komite Audit

Page 143: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

125

Plumlee, M., Darrel Brown., R. M. Hayes, dan R. Marshall. S."Voluntary

environmental disclosure quality and firm value: Further evidence". Journal

of Accounting and Public Policy, Vol. 34, No. 4 . 2015.

Schutte, Gina. "Integrated Reporting By South African Companies : A Case Study

Integrated Reporting By South African Companies : A Case Study, (August)".

2017.

Simmonds, Kenneth. "Strategic Management Accounting for Pricing : St rat egic

Management Accounting for Pricing : A Case Example". Accounting and

Business Reasearch , Vol. 37, No.41. 2012.

Smith, Sean Stein. Integrated Reporting , "Corporate Governance , and the Future

of the Accounting Function". International Journal of Business and Social.

Vol.5, No.10. 2014.

Smith, Sean Stein. "Strategic Management Accounting – A Strategic Role for

Accountancy". Internationak Journal of Business and Social. Vol 8, No.

2.2017.

Steyn, Maxi. "Organisational Benefits And Implementation Challenges Of

Mandatory Integrated Reporting". Sustainability Accounting, Management

and Policy Journal, Vol. 5, No. 4. 2014.

Sunarni, Christina Wiwik. "Management Accounting Practices at Hospitality

Business in Yogyakarta, Indonesia". Review of Integrative Business &

Economics Research, Vol.4, No.1.2013.

Suttipun, Muttanachai. "Corporate Governance In Asia Section 3 The Effect Of

Integrated Reporting On Corporate Financial Performance : Evidence From

Thailand". Corporate Ownership And Control, Vol. 15, No. 1. 2017.

Syazlinda, Nor. "Firm Risk and Performance: The Role Of Corporate

Governance". 2012.

Tariq, H., Albetairi, Gagan Kukreja., dan Allam Hamdan. "Integrated Reporting

and Financial Performance : Empirical Evidences from Bahraini Listed

Insurance Companies". Accounting and FInance Research, Vol 7, No. 3.

2018.

Velte, P., dan Martin Stawinoga. "Integrated Reporting : The Current State Of

Empirical Research , Limitations And Future Research Implications". Journal

Of Management Control, Vol. 28, No. 3. 2017.

Wen, L.P. dan Angeline Yap Kiew Heong. "Integratedd Reporting And Financial

Financial Performance". Management and Accounting Review, Vol. 16, No.

2,. 2017

Williams, R., Paul D. Allisondan, dan Enrique Moral-Benito. "Linear Dynamic

Panel Data Estimation Using Maximum Likelihood and Structural Equation

Modeling".The Stata Journal, Vol 18, No. 2. 2018.

Page 144: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

126

Yeo, G. H. Dan Kin-Wai Lee. "The Association Between Integrated Reporting And

Firm Valuation". Review of Quantitative Finance and Accounting, Vol 47,

No. 4.2016.

Zabojnikova, Gabriela. "The Audit Committee Characterictics And Firm

Performance: Evidence From The UK. Disertation:U. Porto". 2016.

Zhou, S., Roger Simnett., dan Wendy Green. "Does Integrated Reporting Matter to

the Capital Market". A Journal Of Accounting, Finance, and Business Studies,

Vol.53, No. 1. 2017.

Zuhroh, D dan Sunardi. "The Implementation of Business Strategy and

Management Accounting Practice to Increase Competitive Advantage in

FAshion-BAsed Creative Industr"y. Management Studies, Vol. 7, No.4. 2019.

Page 145: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

127

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Tabel Kelengkapan Data Penelitian

No.

Perusahaan

Komite Audit, Integrated

Reporting, dan ROA

2014 2015 2016 2017

1. Ajinomoto Co Inc ˅ ˅ ˅ ˅

2. Alps Electric Co Ltd ˅ ˅ ˅ ˅

3. Ana Holdings Inc ˅ ˅ ˅ ˅

4. Asahi Group Holdings Ltd ˅ ˅ ˅ ˅

5. Asahi Kasei Corp ˅ ˅ ˅ ˅

6. Astellas Pharma Inc ˅ ˅ ˅ ˅

7. Azbil Corporation ˅ ˅ ˅ ˅

8. Bandai Namco Holdings Inc ˅ ˅ ˅ ˅

9. Bridgestone Corporation ˅ ˅ ˅ ˅

10. Capcom Co Ltd ˅ ˅ ˅ ˅

11. Chubu Electric Power Co Inc ˅ ˅ ˅ ˅

12. Chugai Pharmaceutical Co Ltd ˅ ˅ ˅ ˅

13. Daicel Corporation ˅ ˅ ˅ ˅

14. Daifuku Co Ltd ˅ ˅ ˅ ˅

15. Daiwa House Industry ˅ ˅ ˅ ˅

16. Denka Company Limited ˅ ˅ ˅ ˅

17. Denso Corporation ˅ ˅ ˅ ˅

18. Dentsu Inc ˅ ˅ ˅ ˅

19. Don Quijote Holdings Co ˅ ˅ ˅ ˅

20. Dynam Japan Holdings ˅ ˅ ˅ ˅

21. Ebara Corporation ˅ ˅ ˅ ˅

22. Eisai Cp. Ltd ˅ ˅ ˅ ˅

23. Electric Power Development ˅ ˅ ˅ ˅

24. Familymart Uny Holdings ˅ ˅ ˅ ˅

25. Fancl Corporation ˅ ˅ ˅ ˅

26. Freund Corp ˅ ˅ ˅ ˅

27. Fuji Electric ˅ ˅ ˅ ˅

28. Fujifilm Holdings ˅ ˅ ˅ ˅

29. Fujikura Ltd ˅ ˅ ˅ ˅

30. Fujitsu Ltd ˅ ˅ ˅ ˅

31. Hitachi Chemical ˅ ˅ ˅ ˅

32. Hitachi Ltd Group ˅ ˅ ˅ ˅

33. Hitachi Metals ˅ ˅ ˅ ˅

34. Hitachi Transport System ˅ ˅ ˅ ˅

Page 146: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

128

No.

Perusahaan

Komite Audit, Integrated

Reporting, dan ROA

2014 2015 2016 2017

35. Hitachi Zosen ˅ ˅ ˅ ˅

36. Horiba Ltd ˅ ˅ ˅ ˅

37. Idemitsu Kosan Co Ltd ˅ ˅ ˅ ˅

38. Ihi Corp ˅ ˅ ˅ ˅

39. Iino Kaiun ˅ ˅ ˅ ˅

40. Ito En ˅ ˅ ˅ ˅

41. Itochu Corp ˅ ˅ ˅ ˅

42. Itochu Enex ˅ ˅ ˅ ˅

43. Itochu Techo Solution ˅ ˅ ˅ ˅

44. J Front Retailing ˅ ˅ ˅ ˅

45. Japan Airlines ˅ ˅ ˅ ˅

46. Japan Petroleum Exploration Co Ltd ˅ ˅ ˅ ˅

47. Jgc Corp ˅ ˅ ˅ ˅

48. Jtekt ˅ ˅ ˅ ˅

49. Jvc Kenwood ˅ ˅ ˅ ˅

50. Jxtg Holdings ˅ ˅ ˅ ˅

51. Kajima Corp ˅ ˅ ˅ ˅

52. Kaneka Corp ˅ ˅ ˅ ˅

53. Kanematsu Corp ˅ ˅ ˅ ˅

54. Kansai Paint ˅ ˅ ˅ ˅

55. Kawasaki Heavy Industries Ltd ˅ ˅ ˅ ˅

56 Kawasaki Kisen Kaisha ˅ ˅ ˅ ˅

57. Kddi Corp ˅ ˅ ˅ ˅

58. Kirin Holdings Co Ltd ˅ ˅ ˅ ˅

59. Konica Minolta, Inc ˅ ˅ ˅ ˅

60. Kubota Corp ˅ ˅ ˅ ˅

61. Kyowa Exeo Corp ˅ ˅ ˅ ˅

62. Kyowa Hakko Kirin ˅ ˅ ˅ ˅

63. Lawson Corp ˅ ˅ ˅ ˅

64. Lintec Corp ˅ ˅ ˅ ˅

65. Lion Corp ˅ ˅ ˅ ˅

66. Lixil Group ˅ ˅ ˅ ˅

67. Marubeni Corp ˅ ˅ ˅ ˅

68. Medipal Holdings Corp ˅ ˅ ˅ ˅

69 Meiji Holdings ˅ ˅ ˅ ˅

70. Mitsubishi Corp ˅ ˅ ˅ ˅

71. Mitsubishi Heavy Industries ˅ ˅ ˅ ˅

72. Mitsubishi Paper Mills Limited ˅ ˅ ˅ ˅

73. Mitsui & Co, Ltd ˅ ˅ ˅ ˅

74. Nagase & Co ˅ ˅ ˅ ˅

Page 147: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

129

No.

Perusahaan

Komite Audit, Integrated

Reporting, dan ROA

2014 2015 2016 2017

75. Nec Corp ˅ ˅ ˅ ˅

76. Nec Networks & System Integration ˅ ˅ ˅ ˅

77. Ngk Spark Plug Co ˅ ˅ ˅ ˅

78. Nichicon Corporation ˅ ˅ ˅ ˅

79. Nichirei Corporation ˅ ˅ ˅ ˅

80. Nihon Kohden Corporation ˅ ˅ ˅ ˅

81. Nikon Corporation ˅ ˅ ˅ ˅

82. Nippon Telegraph And Telephone

Corporation

˅ ˅ ˅ ˅

83. Nippon Yusen Kabushiki ˅ ˅ ˅ ˅

84. Nissan Chemical Industries ˅ ˅ ˅ ˅

85. Nomura Co. Ltd ˅ ˅ ˅ ˅

86. Nomura Research Institute ˅ ˅ ˅ ˅

87. Ns United Kaiun Ltd ˅ ˅ ˅ ˅

88. Nsk Ltd ˅ ˅ ˅ ˅

89. Obayashi Corporate ˅ ˅ ˅ ˅

90. Ohara Inc. ˅ ˅ ˅ ˅

91. Oji Holdings Corporation ˅ ˅ ˅ ˅

92. Oki Electric Industry ˅ ˅ ˅ ˅

93. Olympus Corporation ˅ ˅ ˅ ˅

94. Omron Corporation ˅ ˅ ˅ ˅

95. Ono Pharmaceutical ˅ ˅ ˅ ˅

96. Penta Ocean Construction ˅ ˅ ˅ ˅

97. Pigeon Corporation ˅ ˅ ˅ ˅

98. Pola Orbis Holdings ˅ ˅ ˅ ˅

99. Ricoh Company ˅ ˅ ˅ ˅

100. Rohm Company Limited ˅ ˅ ˅ ˅

101. Sanki Engineering ˅ ˅ ˅ ˅

102. Santen Pharmaceutical ˅ ˅ ˅ ˅

103. Sanwa Holdings Corporation ˅ ˅ ˅ ˅

104. Sato Holdings Co ˅ ˅ ˅ ˅

105. Sawai Pharmaceutical Co Ltd ˅ ˅ ˅ ˅

106. Screen Holdings Co ˅ ˅ ˅ ˅

107. Scsk Corp ˅ ˅ ˅ ˅

108. Sega Sammy Corp ˅ ˅ ˅ ˅

109. Seiko Epson ˅ ˅ ˅ ˅

110. Sekisui Chemical ˅ ˅ ˅ ˅

111. Sekisui House ˅ ˅ ˅ ˅

112. Seven & I Holdings ˅ ˅ ˅ ˅

113. Shikoku Electric Power ˅ ˅ ˅ ˅

Page 148: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

130

No.

Perusahaan

Komite Audit, Integrated

Reporting, dan ROA

2014 2015 2016 2017

114. Shimadzu Corp ˅ ˅ ˅ ˅

115. Shimizu Corp ˅ ˅ ˅ ˅

116. Shin-Etsu Chemical ˅ ˅ ˅ ˅

117. Shionogi ˅ ˅ ˅ ˅

118. Shiseido Company Ltd ˅ ˅ ˅ ˅

119. Showa Denko ˅ ˅ ˅ ˅

120. Showa Sell ˅ ˅ ˅ ˅

121. Sojitz ˅ ˅ ˅ ˅

122. Subaru Corp ˅ ˅ ˅ ˅

123. Sumitomo Chemical ˅ ˅ ˅ ˅

124. Sumitomo Corp ˅ ˅ ˅ ˅

125. Sumitomo Dainippon Pharma ˅ ˅ ˅ ˅

126. Sumitomo Foresty ˅ ˅ ˅ ˅

127. Sumitomo Heavy Industry ˅ ˅ ˅ ˅

128. Sumitomo Metal Mining ˅ ˅ ˅ ˅

129. Sumitomo Mitsui Conctruction ˅ ˅ ˅ ˅

130. Suzuken Co Ltd ˅ ˅ ˅ ˅

131. Sysmex Corp ˅ ˅ ˅ ˅

132. Taisei Corporation ˅ ˅ ˅ ˅

133. Taisho Pharmaceutical Holdings ˅ ˅ ˅ ˅

134. Taiyo Nippon Sanso ˅ ˅ ˅ ˅

135. Teijin Limited ˅ ˅ ˅ ˅

136. Terumo Corp ˅ ˅ ˅ ˅

137. T-Gaia ˅ ˅ ˅ ˅

138. Tobishima Corp ˅ ˅ ˅ ˅

139. Toda Corp ˅ ˅ ˅ ˅

140. Tokyo Electric Power Holdings ˅ ˅ ˅ ˅

141. Toppan Forms ˅ ˅ ˅ ˅

142. Toppan Printing ˅ ˅ ˅ ˅

143. Toshiba Corp ˅ ˅ ˅ ˅

144. Toto Ltd ˅ ˅ ˅ ˅

145. Toyo Denki Seizo ˅ ˅ ˅ ˅

146. Toyo Engineering Corp ˅ ˅ ˅ ˅

147. Toyota Boshoku ˅ ˅ ˅ ˅

148. Toyota Industries ˅ ˅ ˅ ˅

149. Toyota Motor ˅ ˅ ˅ ˅

150. Ts Tech ˅ ˅ ˅ ˅

151. Ube Industries ˅ ˅ ˅ ˅

152. Unicarm Corp ˅ ˅ ˅ ˅

153. United Arrows ˅ ˅ ˅ ˅

Page 149: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

131

No.

Perusahaan

Komite Audit, Integrated

Reporting, dan ROA

2014 2015 2016 2017

154. Wacoal Holding Group ˅ ˅ ˅ ˅

155. Yahoo Japan ˅ ˅ ˅ ˅

156. Yamada Denki ˅ ˅ ˅ ˅

157. Yamaha Motor ˅ ˅ ˅ ˅

158. Yamato Holding ˅ ˅ ˅ ˅

159. Yaskawa Electric ˅ ˅ ˅ ˅

160. Yokogawa Electric ˅ ˅ ˅ ˅

Lampiran 2 : Ceklis Kualitas Integrated Reporting

Panel A: 31 components included in the coding framework

No dimensions components

Scoring

Scheme

Min

Score

Max

Score

1 organizational overview

and operating context

1.1 Reporting

Boundary 0 1

what does the organization

do and what are the

circumstances under which

it operates

1.2 Mission and value 0 1

1.3 Business overview 0 1

1.4 operating Context 0 1

1.5 Summary Statistic 0 1

2 Governance

2.1 Governance

Structure 0 1

what is the organization's

governance structure, and

how does it support the

organization's ability to

create value in the short,

medium, and long term?

2.2 Governance and

Strategi 0 1

2.3 Remuneration and

strategi 0 1

2.4 Governance and

others 0 1

3 Opportunities and risks 3.1 Risk 0 1

what are the key

opportunities and risks

faced by the organization?

3.2 Opportunities 0 1

4

strategy and resource

allocation plans

4.1 Strategic

Objectives 0 1

where does the organization

want to go and how does it

intend to get there

4.2 Links Between

strategy and other

elements

0 1

4.3 Competitive

advantage 0 1

Page 150: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

132

Panel A: 31 components included in the coding framework

No dimensions components

Scoring

Scheme

Min

Score

Max

Score

4.4 Stakeholder

consultations 0 1

5 business model

5.1 Business model

description 0 1

what are the organization's

key inputs, value-adding

activities, and outputs by

which it aims to create

value over the short,

medium, long term?

5.2 Links between

business model and

other

0 1

5.3 stakeholders

dependencies 0 1

6 performance and outcomes

6.1 KPI's againts

strategy 0 1

how has the organization

performed against its

strategic objectives and

related startegies, and what

are the key outcomes

resulting from its activities?

6.2 Explanation of

KPIs 0 1

6.3 Stakeholders

relationship 0 1

6.4 Past, current, and

future performance

0 1

6.5 financial

implications of other

capitals

0 1

0 6.6 Supply Chain

performance 0 1

6.7 the quality of

quantitative indicators

0 1

7 Future outlook

7.1 Anticipated

changes 0 1

what opportunities, risks,

challanges, and

uncertainities is the

organization likely to

encounter potential

implications for its

strategies and future

performance.

7.2 potential

implications 0 1

7.3 Estimates 0 1

0 1

8 other elements

8.1 Conciseness and

links 0 1

what are the other elements

that reflect the guiding

principles of integrated

8.2 Materiality

determination process

0 1

8.3 the board sign-off 0 1

Page 151: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

133

Panel A: 31 components included in the coding framework

No dimensions components

Scoring

Scheme

Min

Score

Max

Score

reporting, but are not

specifically mentioned in the

content elements?

Lampiran 3 : Ceklis Efektivitas Komite Audit

No. Description Good Fair Poor

A. Audit Committee Activities

1-5 Assess the responsibilities fulfilled by the

audit committee during the year, include the

following items:

1. Evaluating internal control

2. Propose auditor

3. Financial report review

4. Evaluating legal compliance

5. Prepare a complete audit committee

report for disclosure.

In each category, if the responsibility is

fulfilled, firms will receive a ‘good’ score. If

the responsibility is fulfilled a part, the

company will receive a ‘fair’ score. If the

responsibility is not fulfilled, or no

information, the company will receive a

‘poor’ score.

6 How many meetings were held during the

year?

If the audit committee meets more than six

times, the firm will earn a ‘good’ score. If 4

– 6 meeting, the firm will earn a ’fair’ score,

while less than four time or no information

will be scored as ‘poor’.

7 What is attendance performance of the audit

committee members during the year?

If the overall audit committee attendance for

the year is greater than 80%, the firm earns

a ‘good’ score. If attendance is 70 -80%

receives a ‘fair’ score, and less than 70% or

no information receives a ’poor’ score.

Page 152: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

134

No. Description Good Fair Poor

8 Does the audit committee evaluate the scope,

accuracy, cost effectiveness, independency

and objectivity of external auditor?

If the audit committee evaluates all of the

items, the firm has a ‘good’ score, If only

some part of the items was evaluated, the

score will be ‘fair’. And if none of the items

was evaluated, the score will be ‘poor’.

B. Audit Committee Size

9 What is the size of the audit committee?

If there are 3 people in the audit committee

the score will be ‘fair’, and if there is more

than 3 person in the audit committee, the

score will be ‘good’. If there is no

information, the score will be ‘poor’.

C. Audit Committee Expertise and Competence

10 Does the audit committee have an

accounting background?

If the company has more than 1 person with

accounting background, the firm will earn a

‘good’ score. If the company has only 1

person with accounting background, the firm

earns a ‘fair’ score, and if none has

accounting background or no information,

the score will be ‘poor’.

11 What is the average age of the audit

committee?

If the average age of the audit committee is

more than 40 years old, the company will

receive a ‘good’ score. If the average age of

the audit committee is between 30 and 40

years old, the score is ‘fair’, and if the

average age is below 30 years old, the score

will be ‘poor’.

Page 153: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

135

Lampiran 4 Contoh Integrated Reporting

Page 154: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

136

Page 155: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

137

Page 156: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

138

Page 157: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

139

Page 158: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

140

Page 159: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

141

Page 160: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

142

Page 161: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

143

Page 162: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

144

Page 163: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

145

Page 164: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

146

Page 165: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

147

Page 166: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

148

Page 167: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

149

Page 168: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

150

Page 169: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

151

Page 170: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

152

Page 171: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

153

Page 172: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

154

Page 173: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

155

Page 174: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

156

Page 175: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

157

Page 176: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

158

Page 177: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

159

Page 178: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

160

Page 179: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

161

Page 180: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

162

Page 181: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

163

Page 182: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

164

Page 183: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

165

Page 184: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

166

Page 185: PENGARUH EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP …

167