Piagam Kerja Komite Audit - sanfinance.com · Piagam Kerja Komite Audit. 1. Maksud dan Tujuan 1.1....

5
Piagam Kerja Komite Audit

Transcript of Piagam Kerja Komite Audit - sanfinance.com · Piagam Kerja Komite Audit. 1. Maksud dan Tujuan 1.1....

Piagam Kerja Komite Audit

1. Maksud dan Tujuan

1.1. Komite Audit Perseroan (“KA”) adalah komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Fungsi utamanya adalah untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tanggung jawab pengawasannya atas metodologi dan proses pelaporan keuangan, manajemen risiko, audit dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku;

1.2. Dalam melaksanakan tugasnya, “KA” akan bekerja sama dengan Dewan Komisaris, Direksi , Manajemen Risiko (“MR”), Audit Internal (“AI”), Hukum dan Auditor Eksternal Perseroan;

1.3. KA bergantung pada informasi yang diberikan oleh Direksi, RM, AI, Hukum dan Auditor Eksternal dalam melaksanakan tanggung jawab pengawasannya;

1.4. KA akan menjalankan fungsinya, termasuk melaksanakan instruksi yang diterima dari Dewan Komisaris, sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku, khususnya peraturan Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) dan Bursa Efek Indonesia.

2. Peran dan Tanggung Jawab

2.1. KA akan memberikan masukan apabila terdapat kesalahan atas hal-hal berikut:2.1.1. Laporan Keuangan - Kredibilitas dan objektivitas Laporan Keuangan

Perseroan sebelum diungkapkan ke publik.2.1.2. Audit Internal - perencanaan Audit Internal dan pelaksanaannya

serta tindak lanjut atas temuan. Selain itu, Komite memastikan objektivitas dan independensi fungsi Audit Internal.

2.1.3. Manajemen Risiko - Kecukupan identifikasi dan proses mitigasi risiko serta pemantauan profil risiko Perseroan yang dikategorikan sebagai risiko tinggi.

2.1.4. Hukum - Isu dan masalah hukum yang signifikan yang dihadapi oleh Perseroan dan juga kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.

2.1.5. Audit Eksternal - Independensi dan objektivitas dari Auditor eksternal.

2.2. Kewajiban Pelaporan KA terdiri dari:2.2.1 Menyediakan laporan tertulis kepada Dewan Komisaris setidaknya

satu kali per kuartal yang berisi rincian kegiatan KA, rekomendasi-rekomendasi untuk ditindaklanjuti, dan hal-hal signifikan yang perlu disampaikan kepada Dewan Komisaris;

2.2.2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait penunjukan Audit Eksternal sehubungan dengan lingkup pekerjaan dan independensi. KA juga akan meninjau biaya audit eksternal yang diusulkan oleh manajemen dan menyoroti setiap kejanggalan kepada Dewan Komisaris;

2.2.3. Menentukan apakah tindakan yang tepat telah diambil oleh Direksi terkait hal-hal yang disajikan dalam laporan KA sebelumnya, dan melaporkan setiap kegagalan yang signifikan oleh pihak-pihak terkait dalam menindaklanjuti tindakan tersebut kepada Dewan Komisaris; dan

2.2.4. Menyiapkan laporan untuk dimasukkan dalam Laporan Tahunan terkait rincian kegiatan KA, yang, setidaknya memuat:2.2.4.1 Rincian pelanggaran signifikan terhadap hukum dan

peraturan yang berlaku;2.2.4.2 Kesalahan materiil atau pengungkapan yang tidak pantas

dalam laporan keuangan;2.2.4.3 Kekurangan dalam sistem manajemen risiko dan

pengendalian internal;2.2.4.4 Kurangnya independensi dari Auditor Eksternal atau

Internal;2.2.4.5 Ketidaksepakatan yang signifikan antara Manajemen dan

Audit Eksternal;2.2.4.6 Segala potensi konflik kepentingan yang signifikan yang

dicatat oleh KA selama proses peninjauan; dan2.2.5. Menyediakan Laporan Khusus kepada Dewan Komisaris sesuai

kebutuhan

3. Otoritas

3.1. Dewan Komisaris memberikan wewenang kepada KA untuk menyelidiki aktivitas apapun, dalam lingkup tanggung jawabnya dan untuk meminta informasi apapun setiap waktu dari: 3.1.1. Seluruh karyawan (dan seluruh karyawan telah diarahkan oleh Direksi

untuk bekerjasama atas setiap permintaan dari Komite Audit); 3.1.2. Pihak eksternal yang relevan.

3.2. Laporan yang wajib disampaikan kepada KA adalah sebagai berikut:

3.2.1. Laporan Keuangan Bulanan;3.2.2. Laporan Keuangan Triwulanan dan Tahunan;3.2.3. Laporan Triwulanan Ringkasan Kegiatan dari RM; 3.2.4. Laporan Triwulanan dari AI – Ringkasan kegiatan Audit Internal dan temuan-temuan signifikan terhadap Perusahaan; 3.2.5. Laporan Triwulanan dari Hukum - Ringkasan kasus hukum yang signifikan dan / atau contoh ketidakpatuhan yang diidentifikasi

dari Perusahaan dan pelanggaran materiil terhadap Kode Etik Perseroan;

3.2.6.Kebijakan pengaturan materiil yang mungkin revelan untuk KA; dan3.2.7. Setiap laporan atau informasi yang mungkin dibutuhkan oleh KA (Rencana Bisnis Tahunan, dokumen perjanjian, dll).

Format laporan ini akan dinilai dan disetujui dari waktu ke waktu dengan seluruh pihak yang terkait dengan pelaporan.

3.3. Setelah berkonsultasi dengan dan mendapat persetujuan dari Dewan

Komisaris, KA dapat memperoleh masukan dari eksternal profesional hukum atau profesional lainnya sehubungan dengan masalah yang relevan dengan Perseroan, biaya yang wajar atas hal tersebut akan ditanggung oleh Perusahaan

4. Organisasi

4.1. Keanggotaan4.1.1. Pengaturan persyaratan dan keanggotaan KA, minimal, harus sesuai

dengan peraturan OJK dan Bursa Efek Indonesia yang berlaku dan terus diperbarui dari waktu ke waktu;

4.1.2. Komite Audit paling sedikit terdiri dari 3 (tiga) orang anggota yang berasal dari Komisaris Independen dan pihak dari luar Perseroan.

4.1.3. Ketua KA adalah seorang Komisaris independen dan ditunjuk oleh Dewan Komisaris;

4.1.4. Setidaknya 1 (satu) orang anggota KA harus berpengalaman dalam bidang akuntansi dan keuangan, pernah menjabat sebagai senior officer (Chief Executive, Direktur Keuangan atau posisi senior lainnya) dengan tanggung jawab pengawasan keuangan;

4.1.5. Dewan Komisaris akan mencalonkan, mengangkat dan memberhentikan para anggota KA. Pengunduran diri dari KA harus dibuat secara tertulis kepada Dewan Komisaris tidak kurang dari 1 (satu) bulan sebelum tanggal pengunduran diri dimaksud efektif;

4.1.6. Setiap pengangkatan KA memiliki jangka waktu 2 tahun dan setiap anggota KA dapat ditunjuk maksimal 2 (dua) periode berturut-turut;

4.1.7. Dalam hal anggota dari KA tidak dapat melakukan tanggung jawabnya, untuk alasan apa pun, dimana jumlah anggota KA menjadi kurang dari 3 (tiga) orang, maka Dewan Komisaris akan menunjuk anggota independen sementara KA untuk jangka waktu maksimal 6 (enam) bulan sambil dilakukannya pemilihan dan penunjukan anggota tetap yang sesuai.

4.2. Rapat 4.2.1. Rapat KA akan diadakan setidaknya setiap tiga bulan sekali. Agenda

resmi dan tempat rapat termasuk isu-isu utama akan disampaikan sebelum hari rapat;

4.2.2. KA dapat mengundang pihak-pihak terkait untuk menghadiri rapat KA;

4.2.3. Jika diperlukan, KA dapat melaksanakan rapat khusus dengan AI, MR, Hukum, Auditor Eksternal, dan pihak terkait lainnya di Perseroan;

4.2.4. Semua pendapat yang dibahas selama rapat akan didokumentasikan dalam risalah rapat. Risalah rapat akan ditandatangani oleh semua anggota KA, dan didistribusikan kepada KA dan Dewan Komisaris;

4.2.5. Kuorum atas seluruh rapat adalah sekurang-kurangnya 2/3 dari anggota KA. Apabila kuorum untuk KA tidak terpenuhi, maka rapat

akan ditunda. Keputusan dibuat ketika telah disetujui oleh lebih dari 1/2 dari anggota KA.

4.2.6. Keputusan KA akan dibuat berdasarkan musyawarah dan mufakat.

5. Amandemen Piagam dan Kinerja Komite Audit

5.1. Komite Audit akan:5.1.1. Mereviu dan memperbaharui Piagam Kerja KA apabila dibutuhkan,

dan meminta persetujuan atas setiap perubahan kepada Dewan Komisaris; dan

5.1.2. Mengevaluasi kinerja mereka dengan Dewan Komisaris secara berkala.

5.2. Dalam hal terjadi pertentangan antara Piagam ini dengan peraturan terkait maka yang akan diberlakukan adalah peraturan tersebut.

6. Lainnya

6.1. KA diwajibkan untuk tetap menjaga kerahasiaan informasi atau data Perseroan yang diserahkan atau diterima oleh KA.

6.2. KA harus melaksanakan tanggung jawabnya berdasarkan Kode Etik dan Etika Bisnis Perseroan.

Ditetapkan pada 30 September 2013

Dewan Komisaris PT Surya Artha Nusantara Finance