kombis

39
TEKHNIK WAWANCARA BAB I PENDAHULUAN Apakah anda adalah orang yang baru saja memperoleh gelar sarjana dan berencana untuk mencari pekerjaan? Apakah anda baru saja berhenti dari pekerjaan anda dan mencari pekerjaan baru dengan penghasilan yang lebih menjanjikan? Apakah anda adalah seorang pengangguran yang hanya memiliki sedikit pengalaman tentang cara mencari pekerjaan? Apapun kemungkinan situasi anda, akan sangat menguntunkan untuk mempelajari tips-tips berikut ini. Salah satu dari rangkaian tes yang harus dilewati seorang pelamar kerja adalah psikotes dan tes potensi akademik (TPA). Melalui tes ini, perusahaan mencoba mengenali bakat dan potensi yang dimiliki oleh pelamar serta mengukur kecakapan akademis calon karyawan untuk disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dalam penempatannya. Setelah melalui psikotes dan TPA, ada satu tahapan lagi yang tak kalah pentingnya, yaitu tahap wawancara. Bisa dibilang tahap ini merupakan pertarungan yang sebenarnya, Karena POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1

Transcript of kombis

Page 1: kombis

TEKHNIK WAWANCARA

BAB I

PENDAHULUAN

Apakah anda adalah orang yang baru saja memperoleh gelar sarjana dan berencana untuk

mencari pekerjaan? Apakah anda baru saja berhenti dari pekerjaan anda dan mencari pekerjaan

baru dengan penghasilan yang lebih menjanjikan? Apakah anda adalah seorang pengangguran

yang hanya memiliki sedikit pengalaman tentang cara mencari pekerjaan? Apapun kemungkinan

situasi anda, akan sangat menguntunkan untuk mempelajari tips-tips berikut ini.

Salah satu dari rangkaian tes yang harus dilewati seorang pelamar kerja adalah psikotes dan tes

potensi akademik (TPA). Melalui tes ini, perusahaan mencoba mengenali bakat dan potensi yang

dimiliki oleh pelamar serta mengukur kecakapan akademis calon karyawan untuk disesuaikan

dengan kebutuhan perusahaan dalam penempatannya. Setelah melalui psikotes dan TPA, ada

satu tahapan lagi yang tak kalah pentingnya, yaitu tahap wawancara. Bisa dibilang tahap ini

merupakan pertarungan yang sebenarnya, Karena tahap inilah yang paling menentukan apakah

anda akan diterima atau tidak. Wawancara adalah saat dimana anda membuktikan dan

menjelaskan secara langsung kepada calon atasan anda seberaa baik kualitas anda. Inilah saatnya

untuk menunjukkan kepada pimpinan perusahaan apa yang akan didapatkannya jika dia

memperkerjakan anda. Jika anda siap menghadapinya, gerbang menuju kesuksesan karir anda

sudah didepan mata.

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1

Page 2: kombis

TEKHNIK WAWANCARA

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Wawancara

Wawancara adalah cara yang paling berguna dalam berkomunikasi dengan manusia dan

mempunyai berbagai macam tujuan, atau bisa dikatakan wawancara adalah saat dimana anda

membuktikan dan menjelaskan secara langsung kepada calon atasan anda seberaa baik kualitas

anda. Inilah saatnya untuk menunjukkan kepada pimpinan perusahaan apa yang akan

didapatkannya jika dia memperkerjakan anda.Wawancara dapat sebagai salah satu tahap seleksi

penerimaan pegawai, sebagai salah satu cara memecahkan masalah dalam perusahaan, untuk

mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan seorang pagawai secara teratur.

Melalui wawancara perusahaan juga dapat mengetahui alasan yang jelas bila seorang

pegawai mengundurkan diri, dan banyak lagi tujuan lainnya. Karena itu wawancara merupakan

bagian penting dalam manajemen dengan melalui wawancara manager dapat memperoleh dan

menyampaikan informasi penting bagi kelancaran pekerjaan.

Ada 3 karakteristik wawancara yang membedakan wawancara dengan percakapan biasa,

secara umum adalah :

1. Lebih mempunyai tujuan daripada percakapan biasa.

2. Lebih berstruktur

3. Lebih ditekankan untuk mendapatkan informasi

Ada beberapa teknik wawancara :

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1

Page 3: kombis

TEKHNIK WAWANCARA

1. Wawancara Langsung (Direct Interview)

2. Wawancara Berpola (Patterned Interview)

Menurut Bovee dan Thill ada 6 jenis umum wawancara :

1. Wawancara Terstuktur (Structured Interview)

2. Wawancara Terbuka (Open-ended Interview)

3. Wawancara Kelompok (Group Interview)

4. Wawancara Tekanan (Stress Interview)

5. Wawancara Video (Video Interview)

6. Wawancara Situasional (Situational Interview)

Menurut Utami Widijati ada 5 tipe wawancara, yaitu :

1. Wawancara Penyaringan (Screening Interview)

2. Wawancara Seleksi (Selection Interview)

3. Wawancara Kelompok (Group Interview)

4. Wawancara Panel (Panel Interview)

5. Wawancara Tekanan (Stress Interview)

2.1.1 Wawancara Pekerjaan

Wawancara pekerjaan adalah wawancara yang dilakukan oleh manager dalam ruang

lingkup personalia walaupun manager lini dengan tujuan untuk mendapatkan orang yang tepat

dan menempatkannya pada yang tepat pula. Sedangkan menurut Bohvee dan Thill, Wawancara

kerja (employment interview) merupakan pertemuan formal yang memungkinkan perekrut

maupun pelamar saling mengajukan pertanyaan dan bertukar informasi untuk belajar lebih

banyak tentang satu sama lain. Menurut Utami Widijati dalam bukunya yang berjudul “jurus

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1

Page 4: kombis

TEKHNIK WAWANCARA

ampuh lolos psikotes dan wawancara kerja”, wawancara kerja adalah kesempatan anda untuk

menunjukan pada pimpinan perusahaan apa yang akan didapatkannya jika dia memperkerjakan

anda.

Terdapat beberapa area yang dapat dinilai melalui scoring test, seperti bakat,

pengetahuan, dan intelegensia. Tetapi terdapat pula beberapa faktor yang tidak dapat dinilai oleh

scoring test yaitu seperti hubungan interpersonal, cara berkomunikasi, dan penampilan fisik

karena faktor-faktor tersebut hanya dapat dinilai melalui hubungan komunikasi langsung atau

wawancara.

Tidak semua organisasi mewawancarai para kandidat berpotensi dengan cara yang sama.

Kebanyakan dari pemberi kerja mewawancarai pelamar dua atau tiga kali sebelum memutuskan

untuk membuat penawaran kerja. Pelamar sering menghadapi serangkaian wawancara, masing-

masing dengan tujuan yang berbeda-beda.

Pertama, tahap penyaringan (screening stage) awal, yang umumnya diadakan di kampus

untuk perekrutan lulusan baru dan untuk membantu pemberi kerja menyaring para pelamar yang

tidak memenuhi syarat. Para kandidat yang paling memenuhi persyaratan organisasi diundang

untuk mengunjungi kantor-kantor perusahaan untuk evaluasi selanjutnya. Wawancara pada tahap

penyaringan cukup terstruktur, sehingga para pelamar sering mendapat pertanyaan yang kurang

lebih sama. Pendekatan terbaik untuk wawancara pada tahap penyaringan adalah mengikuti

arahan pewawancara. Usahakan respon anda singkat dan langsung pada sasaran. Selama tahap

ini, cobalah untuk membuat diri anda berbeda dari para kandidat lainnya.

Kedua, tahap seleksi (selection stage) digunakan organisasi untuk sedikit mempersempit

bidang. Anda mungkin akan menghadapi satu panel pewawancara yang mengajukan pertanyaan

pada anda selama sesi tunggal. Dengan memperhatikan cara anda mendengarkan, berfikir dan

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1

Page 5: kombis

TEKHNIK WAWANCARA

mengekspresikan diri, mereka dapat memutuskan seberapa kemungkinan anda untuk

berhubungan baik dengan para kolega. Pendekatan terbaik anda pada tahap ini adalah

memperlihatkan minat pada pekerjaan, mengaitkan ketrampilan dan pengalaman anda dengan

kebutuhan organisasi, mendengarkan dengan penuh perhatian, mengajukan pertanyaan yang

mendalam dan menunjukkan antusiasme.

Tahap akhir (final stage), tujuan yang mendasari tahap ini sering kali adalah menawarkan

anda manfaat bergabung dengan organisasi itu. Selama tahap akhir, pewawancara akan mencoba

membuat anda tertarik untuk bekerja diperusahaan itu.

2.1.2 Wawancara Langsung (Direct Interview)

Pada wawancara langsung, pewawancara mengontrol secara terus-menerus jalannya

wawancara, dan dia menggunakan daftar pertanyaaan yang telah dibuat sebelumnya. Semua

calon pegawai mendapatkan pertanyaan yang sama, walaupun diantara mereka terdapat

perbedaan-perbedaan, misalnya kemampuan, pengalaman, umur, dan lainnya. Kebalikan dari

wawancara ini pewawancara tidak memberikan rangsangan atau umpan balik pada pelamar

untuk berbicara.

2.1.3 Wawancara Berpola (Pattern Interview)

Wawancara berpola adalah kombinasi dari wawancara langsung dan tidak langsung. Pada

wawancara berpola digunakan pula daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya, tetapi

pewawancara juga memberikan umpan pada pelamar untuk memberikan jawabannya. Tujuan

wawancara berpola adalah :

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1

Page 6: kombis

TEKHNIK WAWANCARA

1. Membandingkan antara kemampuan/minat, pengalaman pelamar dengan persyaratan

pekerjaan yang ditawarkan .

2. Memberikan fakta-fakta yang penting mengenai pekerjaan dan perusahaan kepada

pelamar.

3. Menanamkan saling pengertian dan kepercayaan kepada pelamar.

4. Mempromosikan “goodwill’’ perusahaan pada pelamar walaupun dia tidak menerima

pekerjaan tersebut.

2.1.4 Wawancara Terstruktur (Structured Interview)

Wawancara terstuktur umumnya digunakan pada tahap penyaringan. Pemberi kerja

mengendalikan wawancara dengan menyanyakan serangkaian pertanyaan yang

disiapkan dalam perangkat yang diatur. Dengan memakai daftar periksa,

pewawancara mengajukan setiap pertanyaan pada anda, dalam periode waktu yang

telah diberikan. Semua jawaban dicatat. Meskipun berguna untuk mengumpulkan

fakta, wawancara terstruktur umumnya dipandang sebagai cara yang buruk untuk

mengukur kualitas pribadi pelamar. Namun, beberapa perusahaan memakai

wawancara terstruktur ini untuk membuat keseragaman dalam proses perekrutan

mereka.

2.1.5 Wawancara Terbuka (Open-Ended Interview)

Wawancara terbuka tidak formal dan tidak terstruktur, dengan format yang santai.

Pewawancara melemparkan pertanyaan luas yang bersifat terbuka dan mendorong

anda untuk berbicara dengan bebas. Jenis wawancara ini baik untuk memerlihatkan

kepribadian anda dan untuk menguji penilaian professional. Akan tetapi, beberapa

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1

Page 7: kombis

TEKHNIK WAWANCARA

kandidat terlalu banyak membuka diri, bertele-tele dengan masalah priadi atau

keluarga yang tidak ada kaitannya dengan kualifikasi pekerjaan, kemampuan

berhubungan dengan baik dengan mitra kerja, atau minat pribadi apapun yang dapat

memberikan keuntungan dalam kinerja pekerjaan anda. Jadi, berhati-hatilah. Anda

perlu mencari keseimbangan antara bersikap bersahabat dan mengingat bahwa anda

berada dalam situasi bisnis.

2.1.6 Wawancara Kelompok (Group Interview)

Dalam wawancara kelompok, beberapa pelamar pekerjaan diwawancara secara

bersama-sama dalam waktu yang bersamaan. Pewawancara mencoba untuk

memisahkan para pelamar tersebut kedalam kelompok pemimpin dan kelompok

pengikut. Dalam suatu kelompok, ada suatu prose salami yang terjadi dimana

kelompok tersebut terbagi dalam dua tingkatan, yaitu tingkatan pemimpin dan

tingkatan pengikut. Pewawancara mungkin juga mencoba untuk mengetahui apakah

anda merupakan seorang “pekerja tim”. Tipe kepribadian yang dicari oleh perusahaan

menentukan hasil wawancara. Tidak ada hal lain yan perlu dilakukan selain bertindak

secara alami. Bertindak seperti seorang pemimpin padahal anda memang bukan

pemimpin mungkin akan menempatkan anda pasa suatu pekerjaan yang tidak tepat

untuk anda.

Beberapa perusahaan mengadakan wawancara kelompok, bertemu dengan beberapa

kandidat secara serentak untuk melihat bagaimana mereka berinteraksi. Jenis

wawancara ini berguna untuk menilai keterampilan antarpribadi. Sebagai contoh, The

Walt Disney Company memakai wawancara kelompok ketika merekrut orang untuk

taman hiburan bertema. Selama sesi 45 menit, perekrut Disney mengawasi cara ketiga

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1

Page 8: kombis

TEKHNIK WAWANCARA

kandidat berhubungan satu sama lain. Apakah mereka tersenyum? Apakah mereka

mendukung komentar satu sama lain. Apakah mereka mencoba untuk mencetak

angka dengan saling memakan korban?

2.1.7 Wawancara Tekanan (Stress Interview)

Jenis wawancara paling menakutkan adalah wawancara tekanan, karena itu,

wawancara tekanan bukanlah tipe wawancara yang menyenangkan. Wawancara

tekanan kadang-kadang digunakan untuk menyisihkan para pelamar yang tidak

mampu menghadapi kesulitan. Pada wawancara teanan, pewawancara diberi

pertanyaan tajam yang dirancang untuk membuat anda jengkel atau tidak tenang, atau

anda dihadapkan pada kesunyian dalam periode yang panjang, kritikan terhadap

penampilan, interupsi yang disengaja, dan reaksi semena-mena bahkan bermusuhan

dari pewawancara.

Pewawancara mungkin menunjukkan tekanan yang dibuat-buat dalam wawancara

dengan mengajukan beberapa pertanyaan dengan sangat cepat sehingga pelamar tidak

mempunyai waktu untuk menjawab setiap pertanyaan. Pewawancara yang lain

mencoba menunjukkan dengan merespon jawaban-jawaban pelamar dengan

keheningan. Pewawancara mungkin juga melontarkan pertanyana-pertanyaan yang

aneh, bukan untuk menilai jawaban dari pelamar, tetapi menilai bagaimana pelamar

menjawab pertanyaan-pertanyaannya.

Teori dibalik pendekatan ini adalah anda akan mengungkapkan sebaik apa diri anda

menangani situasi yang menekan, meskipun beberapa pakar berpendapat teknik

penilaian yang meragukan ini – terutama jika ditanyakan. Jika anda sendiri berada

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1

Page 9: kombis

TEKHNIK WAWANCARA

dalam wawancara tekanan, lakukan jeda beberapa detik untuk menghimpun

pemikiran, kemudian lanjutkan untuk mencari tahu maksud pewawancara.

Dalam kolom interview oleh John Wiley dan Sons, dikatakan bahwa pelamar

pertama-tama hendaknya “mengenali bahwa dia berada dalam suatu situasi. Pada saat

anda menyadari apa yang sedang terjadi, lebih mudah bagi anda untuk tetap bersikap

tenang karena secara mental anda bisa mengenali kembali situasi yang ada. Kemudian

anda mempunyai dua pilihan, yaitu bekerja sama atau menolak diperlakukan dengan

sangat tidak baik. Kalau anda memang mau bekerja sama, alasan untuk mengadakan

wawancara tekanan adalah masuk akal. Hal itu akan menentukan apakah inilah

perusahaan dimana anda mau bergabung.

2.1.8 Wawancara Video (Video Interview)

Seiring dengan upaya para pemberi kerja memangkas pengeluaran untuk perjalanan,

wawancara video menjadi lebih populer. Banyak perusahaan besar menggunakan

sistem konferensi video (video conferencing) untuk menyaring para kandidat

manajemen menengah atau untuk mewawancarai para kandidat diuniversitas. Para

pakar merekomendasikan para kandidat untuk mempersiapkan diri sedikit berbeda

untuk wawancara video dibandingkan pertemuan tatap muka :

Mintalah pembicara awal lewat telepon untuk menetapkan hubungan dengan

pewawancara

Datanglah lebih awal untuk membiasakan diri dengan peralatan dan keadaan

Selama wawancara, berbicaralah dengan jelas, tetapi tidak dengan lebih

perlahan dari pada bicara normal

Duduklah dengan tegak

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1

Page 10: kombis

TEKHNIK WAWANCARA

Tatap ke depan bukan ke bawah

Berusahalah untuk menjaga agar sikap anda tetap bersemangat tanpa terlihat

dipaksakan atau dibuat-buat

2.1.9 Wawancara Situasional (Situational Interview)

Cara modern lainnya untuk memutas balik adalah wawancara situasional atau

wawancara perilaku (behavior interview). Dalam hal ini pewawancara akan

menguraikan situasi dan bertanya, “Bagaimana anda menangani hal ini?” atau

meminta anda untuk menguraikan cara anda menangani beberapa situasi di masa lalu.

Banyak perusahaan memelajari bahwa tidak ada pertalian antara seberapa baik orang

menjawab pertanyaan wawancara dalam wawancara tradisional dan seberapa baik

kinerja mereka dalam pekerjaan.

Sebagai respon, perusahanaan seperti Kraft Foods, Delta Air Lines, AT&T dan

Procter&Gamble mengandalkan wawancara situasional. Para pendukung pendekatan

ini mengklaim bahwa wawancara yang dilakukan tentang pekerjaan, bukan tentang

tujuan lima tahun kandidat, kelemahan atau kekuatan, pengalaman yang menantang

atau pencapaian tertinggi. Wawancara situasional ini merupakan pertemuan langsung

di tempat kerja antara pemberi kerja yang membutuhkan penyelesaian pekerjaan dan

pekerja yang harus dipersiapkan sepenuhnya untuk melakukan pekerjaan ini.

2.1.10 Wawancara Penyaringan (Screening Interview)

Wawancara pertama anda seringkali merupakan wawancara penyaringan. Wawancara

ini biasanya berupa wawancara dengan seseorang dari bagian kepegawaian

(personalia). Wawancara ini mungkin berlangsung secara langsung (tatap muka) atau

melalui telepon. Orang ini bagian kepegawaian tersebut akan memiliki salinan dari

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1

Page 11: kombis

TEKHNIK WAWANCARA

daftar riwayat hidup anda dan ada dalam daftar riwayat hidup anda. Dia ingin

mengetahui apakah anda memenuhi kualifikasi minimum untuk pekerjaan yang

ditawarkan, dan jika anda memang memiliki kualifikasi minimum tersebut, anda akan

lolos ketahap berikutnya.

2.1.11 Wawancara Seleksi (Selection Interview)

Wawancara seleksi merupakan suatu tahapan yang terdapat dalam proses penerimaan

kerja yang seringkali membuat para pelamar merasa sangat gelisah. Saat inilah

pimpinan perusahaan ingin mengetahui apakah anda memang memenuhi syarat untuk

pekerjaan yang ditawarkan. Anda mungkin memiliki keterampilan atau keahlian

untuk melaksanakan tugas-tugas yang dituntut oleh pekerjaan yang ditawarkan, tetapi

pimpinan perusahaan juga ingin mengetahui apakah anda memiliki kepribadian yang

perlu “disesuaikan.” Seseorang yang tidak bisa berinteraksi dengan manajemen dan

rekan kerjanya mungkin mengacaukan pekerjaan seluruh bagian dan dapat

mengacaukan perusahaan.

Banyak ahli merasa bahwa kepribadi bisa diketahui dalam beberapa menit pertama

setelah wawancara dimulai. Akan tetapi, mungkin lebih dari satu orang yang

diwawancara pada tahap awal wawancara mempunyai kepribadi yang sesuai dengan

jenis pekerjaan yang ditawarkan. Seringkali para pelamar, diundang kembali untuk

melakukan beberapa wawancara dengan orang-orang yang berbeda sebelum

keputusan akhir dibuat.

2.1.12 Wawancara Panel (Panel Interview)

Dalam wawancara panel, pelamar diwawancarai oleh beberapa orang dalam satu

waktu. Wawancara ini tampak agak mengintimidasi karena ada banyak pertanyaan

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1

Page 12: kombis

TEKHNIK WAWANCARA

yang dilontarkan pada anda. Anda harus memcoba untuk tetap tenang dan

mengadakan hubungan dengan setiap anggota panel. Lakukan kontak mata dengan

setiap anggota panel saat anda menjawab pertanyaan.

2.2 PERSIAPAN SEORANG PEWAWANCARA

Perispan akan membantu anda tampil lebih baik dibawah tekanan, selain itu, semakin siap,

semakin rendah ketegangan anda terhadap proses wawancara. Pastikan untuk memelajari setiap

perbedaan budaya ketika mempersiapkan diri untuk wawancara, dan dasarkan pendekatan anda

pada apa yang diharapkan penerima. Untuk mempersiapkan diri demi wawancara yang berhasil,

persiapan-persiapan yang harus dilakukan diantaranya adalah :

1. Belajar tentang organisasi

Perusahaan sekarang ini menginginkan kandidat yang serius untuk menunjukkan

pemahaman tentang operasi perusahaan, pasar, serta tantangan strategis dan taktis. Ketika

merencanakan, anda mungkin sudah menyelidiki perusahaan yang anda kirimi resume.

Jadi, sebagai seorang pelamar, anda harus mempunyai gambaran yang jelas mengenai

struktur organisasi perusahaan.

2. Mengetahui informasi yang terperinci mengenai pekerjaan yang akan ditawarkan,

sebaliknya pula anda mengetahui analisa jabatan untuk tiap-tiap posisi sehingga anda

mengetahui apa yang dibutuhkan bagi seorang pelamar.

3. Meneliti tentang diri anda sendiri

Bagian berikutnya akan membicarakan bagaimana cara menjawab pertanyaan. Anda

mungkin saja ingin mempersiapkan diri anda untuk menjawab berbagai pertanyaan

dengan cara menyebutan beberapa sifat yang anda miliki. Bicaralah kepada rekan kerja

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1

Page 13: kombis

TEKHNIK WAWANCARA

yang pernah bekerja dekat dengan anda. Mintalah mereka untuk menyebutkan sifat anda

yang paling mereka kagumi, tentu saja sifat-sifat yang berhubungan dengan pekerjaan.

Cobalah juga untuk mengetahui sifat-sifat buruk anda. Anda tentu saja tidak akan

memberitahukan sifat-sifat buruk anda secara terang-terangan dan spontan kepada calon

pimpinan anda, tetapi mungkin anda akan ditanyai tentang sifat-sifat buruk anda tersebut.

Satu pertanyaan yang kadang-kadang muncul dalam wawancara adalah “Apa yang

menjadi masalah bagi anda ditempat kerja?”. Dengan mempelajari sifat-sifat buruk anda,

anda akan mampun menyebutkan satu sifat buruk anda yang tidak begitu membahayakan

atau sifat buruk yang busa dirubah menjadi sifat yang baik.

4. Membatasi area yang akan anda cakup saat wawancara dan juga pertanyaan-pertanyaan

yang penting, dengan demikian anda dapat menentukan kualifikasi yang diperlukan oleh

pelamar. Merencakan sejak awal pertanyaan yang akan diajukan pewawancara akan

membantu anda menanganinya dengan lebih percaya diri dan cerdas. Selain itu, anda

tentu ingin menyiapkan pertanyaan yang berwawasan mendalam.

5. Apabila pekerjaan yang ditawarkan menyangkut segi keterampilan anda harus

memikirkan cara pelamar mendemostrasikan keahliannya.

6. Mengatur wawancara termasuk menentukan waktunya sehingga anda dapat memperoleh

informasi yang diberikan oleh seorang pelamar.

7. Mempertimbangkan pengaturan fisik suatu ruangan

2.3 STRUKTUR WAWANCARA

Suatu wawancara dibagi menjadi 6 fase, yaitu :

1. Perencanaan

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1

Page 14: kombis

TEKHNIK WAWANCARA

Dibawah ini hal-hal yang harus anda lakukan saat merencanakan wawancara :

Menetapkan tujuan

Mempelajari hal-hal mengenai pelamar dan subyek atau pekerjaan apa yang

memungkinkan.

Menetapkan struktur pekerjaan yang akan dipekerjakan berdasarkan hal tersebut

mengembangkan pertanyaan-pertanyaan penting.

Mengidentifikasi jawaban-jawaban yang diinginkan.

Memilih tempat yang tepat dan memberitahukannya kepada pelamar.

2. Menciptakan hubungan

3. Menjelaskan tujuan

4. Tahap tanya-jawab

5. Tahap meringkas

6. Tahap evaluasi

2.4 BENTUK-BENTUK PERTANYAAN

Tanpa pertanyaan yang tepat, seorang pewawancara tidak akan mendapatkan informasi

yang cukup. Umumnya pertanyaan terbagi dalam 2 kategori, yaitu terbuka (open) dan tertutup

(closed). Dari kedua kategori tersebut kemudian berkembang tipe-tipe pertanyaan lainnya. Pada

pertanyaan terbuka pelamar mempunyai kebebasan untuk menguraikan pendapatnya dan sampai

seberapa jauhnya dia ingin menyatakan uraian tersebut. Sedangkan pada pertanyaan tertutup

lebih terbatas dan umumnya hanya memancing pendapat yang singkat saja. Pada pertanyaan

tertutup anda membatasi jawaban yang harus diberikan pelamar.

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1

Page 15: kombis

TEKHNIK WAWANCARA

Keuntungan dan kerugian pertanyaan terbuka

Keuntungan Kerugian

Pewawancara mempunyai kesempatan untuk

mengamati

Memakan banyak waktu dalam membuat

penilaian

Pelamar merasa pendapatnya tidak disanggah

karena pertanyaan mudah untuk dijawab

Seringkali pewawancara sukar untuk membuat

penilaian informasi secara kuantitatif

Pertanyaan seolah-olah mengarahkan minat

pelamar

Lebih sukar mengontrol jalannya wawancara

Keuntungan dan kerugian pertanyaan tertutup

Keuntungan Kerugian

Lebih sedikit pelatihan yag dibutuhkan

pewawancara

Informasi yang didapat lebih sedikit dan tidak

mendalam

Tidak memakan waktu Terkadang merintangi jalannya komunikasi

Lebih mudah bagi pewawancara untuk

mengontrol

Pelamar tidak dapat memberikan informasi

tambahan

Lebih mudah untuk membuat tabulasi jawaban Pewawancara tidak dapat menilai jalan pikiran

pelamar.

2.4.1 Pertanyaan Netral dan Terarah (Neutral and Leading Question)

Pada pertanyaan netral ini pewawancara tidak berusaha untuk mengarahkan respon

pelamar. Pertanyaan diungkapkan sedemikian rupa sehingga tidak memperlihatkan indikasi

jawaban yang diinginkan pelamar.

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1

Page 16: kombis

TEKHNIK WAWANCARA

2.4.2 Pertanyaan yang Mengandung Beban (Loaded Question)

Pertanyaan seperti ini memberikan arah yang lebih kuat daripada leading question. Dalam

mengajuikan pertanyaan seperti pewawancara menyudutkan pelamar dengan menggunakan kata-

kata yang memancing emosi pelamar. Dilakukan dengan cara sedemikian rupa sehingga sangat

riskan bagi pelamar untuk menjawabnya. Beberapa pewawancara menggunakan jenis pertanyaan

seperti ini untuk menciptakan ketegangan mental pelamar, dengan menggunakan kata-kara yang

memancing emosi.

2.4.3 Mirror Question (Pertanyaan Bayangan)

Mirror question diajukan berdasarkan refleksi jawaban pelamar sebelumnya, dengan

maksud mendapatkan informasi tambahan. Dengan melalui mirror question dapat diperoleh

informasi yang lebih banyak tanpa penyimpanan respon dari pelamar. Saat anda merasakan

jawaban pelamar kurang lengkapanda dapat mengulur wawancara dengan cara mengulang

kembali respon tersebut.

2.5 PESAN NON VERBAL

Tanda-tanda non verbal seperti gerakan tangan, menggosok-gosonkan telapak tangan,

gugup saat menjawab pertanyaan, raut wajah yang merah, lirikan mata dan lainnya dapat

menunjukkan apa yang sesungguhnya akan dikatakan pelamar. Dengan mengetahui makna dari

tanda-tanda diatas, paling sedikit anda dapat menilai jawaban yang diberikan pelamar dari

perubahan suara, tanda-tanda kerugian dan lain-lain. Melalui sikap pelamar anda bisa

mendapatkan gambaran keseluruhan tantang kepribadian dan keterampilan sosialnya.

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1

Page 17: kombis

TEKHNIK WAWANCARA

2.6 PERSIAPAN WAWANCARA BAGI SEORANG PELAMAR

Persiapan harus selalu dilakukan dengan matang sebelum anda wawancara. Utuk

menghindari hal-hal yang tidak dinginkan maka diperlukan beberapa persiapan. Beberapa

perisiapan yang perlu dilakukan :

Ketahuilah diri anda sebelumnya

Lakukan beberapa riset pada perusahaan tersebut

Membuat beberapa pertanyaan yang sekiranya akan ditanyakan oleh pewawancara

beserta jawabannya. Demikian pula sebaiknya anda membuat daftar pertanyaan yang

akan diajukan.

Perhatikan penampilan anda

Periksa waktu dan tempat dengan teliti

2.7 PERILAKU SELAMA WAWANCARA

Seorang pewawancara akan memperhatikan mulai masuk sampai meninggalkan ruangan. Dia

akan meneliti dengan hati-hati, dan mendengarkan semua yang anda katakana dan anda lakukan.

Untuk mendapatkan kesan yang baik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :

1. Memperlihatkan Minat

Dapat dilakukan melalui cara duduk dan cara memandang, kontak mata dan pertanyaan

yang anda ajukan

2. Bersikap sopan

Jangan mengunyah permen karet, juga merokok (kecuali kalau pewawancara

mempersilahkan)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1

Page 18: kombis

TEKHNIK WAWANCARA

3. Bersikap jujur dan bersungguh-sungguh

Jika anda mulai berkata berlebih-lebihan atau mengarang-ngarang cerita, pewawancara

akan mempertimbangkan bahwa anda bukan calon yang baik.

4. Berlakulah wajar

Jangan berpura-pura, dengan berperilaku wajar akan terlihat bahwa anda mengenal

keadaan.

5. Jadilah pendengar yang baik

Dengan melakukan hal ini maka anda akan selalu siap untuk menjawab pertanyaan-

pertanyaan. Perlihatkan minat anda, juga perhatikan kunci-kunci dari pertanyaan yang

diajukan.

6. Menghindari sikap, gerakan dan jawaban negative

Hindari jawaban negative seperti tidak dapat, tidak akan, tidak mampu, gagal, dan lain-

lain. Gunakan juga ekspresi positif yang menunjukan anda mampu dan dapat diandalkan.

Pada saat pertama kali anda bertemu dengan pewawancara, senyumlah dan sapalah

dengan menyebut namanya (jika anda tahu). Setelah wawancara berakhir, anda harus melihat

tanda-tanda dari pewawancara. Jika dia menjabat tangan anda, maka sambutlah dengan hangat.

Kemudian anda harus ingat bila pewawancara belum mempersilahkan duduk tetaplah berdiri.

Kontak mata tetap diarahkan pada pewawancara selama wawancara berlangsung. Hati-

hati bila anda gugup jangan bermain-main dengan sesuatu onjek seperti pensil, rambut dan lain-

lain. Letakkan kedua lengan anda dipangkuan, sikap tubuh yang rileks tidak tegang tetapi juga

tidak terlalu santai.

2.5 MENCAPAI KEBERHASILAN DALAM WAWANCARA

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1

Page 19: kombis

TEKHNIK WAWANCARA

Pendekatan anda untuk wawancara berkembang ketika anda bergerak maju melewati setiap

tahap proses. Teknik untuk meraih keberhasilan seluruhnya serupa, meskipun focus pada tujuan

wawancara tentu berubah, untuk anda maupun pemberi kerja. Untuk memperbesar peluang

keberhasilan anda, ikuti kiat dari pewawancara yang sukses tentang cara membuat kesan positif

dengan menghindari kesalahan. Ada beberapa cara untuk mencapai keberhasilan dalam

wawancara :

1. berpakaian pantas saat wawancara

penampilan merupakan hal yang sangat penting dan suka atau tidak, penampilan

merupakan hal pertama yang akan diperhatikan orang pada diri kita. Anda seharusnya

mencocokkan pakaian anda dengan pakaian para pegawai dimana anda melakukan

wawancara, dan jika mungkin sebaiknya anda mengimbangi pakaian yang dipakai oleh

para pegawai memakai setelah pakaian, calon pegawai seharusnya juga memakai setelan

pakaian, jika para pegawai memakai setelan pakaian. Jika pakaian yang dipakai oleh para

pegawai sangat kasual, calon pegawai yang akan melakukan wawancara seharusnya

memakai celana panjang dan kemeja atau rok dan blus. Untuk bisa menyesuaikan

pakaian yang dipakai oleh para pegawai pada suatu lingkungan tertentu, kunjungi tempat

parkir atau mondar-madir lah didepan gedung dimana anda akan melakukan wawancara

pada jam-jam masuk kantor atau pada jam-jam pulang kantor. Tetapi jangan melakukan

hal ini pada hari jumat karena banyak perusahaan yang menetapkan bahwa pada hari

jumat para pegawai diperbolehkan memakai pakaian yang kasual.

Rambut anda harus disisir rapi. Kuku sebaiknya bersih dan terawat. Bagi laki-laki, kuku

harus dipotong pendek. Bagi wanita, kuku jangan terlalu panjang dan dicat dengan warna

yang netral, dan sebaiknya jangan memakai make up terlalu tebal. Pemakaian parfum

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1

Page 20: kombis

TEKHNIK WAWANCARA

sebaiknya dihindari karena beberapa orang sangat peka terhadap bau yang menusuk

hidung.

2. Mengadakan hubungan

karena tugas pewawancara adalah menyakinkan bahwa tidak hanya keterampilan anda

tetapi juga kepribadian anda cocok satu sama lain, anda seharusnya mengadakan

hubungan dengan orang-orang yang mewawancarai anda. Hal ini dimulai dari saat anda

pertama kali memasuki pintu. Biarkan pewawancara menentukan suasananya. Tidak ada

suasana yang lebih canggung dari pada saat anda mengulurkan tangan anda dan orang

yang berada dihadapan anda tidka membalas apa yang anda lakukan. Oleh karena itu,

anda sebaiknya menunggu pewawancara untuk mengulur tangan terlebih dahulu dan

bersiap-siaplah untuk menyambut uluran tangannya dengan segera. Beberapa ahli

menyarankan untuk berbicara dengan kecepatan dan nada pewawacara. Sebagai contoh,

jika pewawancara berbicara dengan perlahan, anda seharusnya juga berbicara dengan

perlahan.

3. Bahasa Tubuh

Orang mengatakan bahwa bahasa tubuh lebih banyak mengungkap tentang diri kita

daripada perkataan kita. Kontak mata sangatlah penting, tetapi yakinkan bahwa kontak

mata tersebut wajar. Wajah yang ramah dan santai sangatlah disarankan. Letakkan tangan

anda diatas pangkuan dan jangan pelipat tangan anda didepan dada. Jika biasanya anda

banyak menggerakkan tangan ketika berbicara, kurangi kebiasaan anda tersebut. Anda

tentunya tidak ingin terlihat terlalu kaku atau gugup, tetapi tentunya juga tidak ingin

kelihatan seperti kelebihan energy.

4. Menjawab Pertanyaan

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1

Page 21: kombis

TEKHNIK WAWANCARA

Menjawab pertanyaan merupakan bagian yang terpenting dalam wawancara.

Berbicaralah dengan perlahan dan jelas. Berikan jeda sesaat sebelum anda mejawab

pertanyaan. Jawaban-jawaban anda akan tampak wajar dan anda tidak akan terlihat sering

berlatih menjawab pertanyaan. Jeda sesaat juga akan memberik anda kesempatan untuk

mengumpulkan pemikiran-pemikiran anda. Ingatlah bahwa jeda sesaat mungkin terasa

seperti waktu yang lama bagi anda, padahal tidaklah demikian adanya.

Persiapkan jawaban untuk beberapa pertanyaan yang mendasar dan sering ditanyakan.

Ada banyak buku yang membahas mengenai pertanyaan-pertanyaan mendasar saat

wawancara. Salah satunya adalah kiat jitu meningkatkan IQ wawancara kerja yang ditulis

oleh Carole Martin, terbitan Bookmarks. Jangan mengingat-ingat jawaban yang

dianjurkan, tetapi biasakan diri anda dengan bagaimana anda akan menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang diajukan.

5. Mengajukan Pertanyaan

Biasanya, sebelum mengakhiri wawancara pewawancara akan menanyakan pada anda

apakah anda mempunyai beberapa pertanyaan. Anda sebaiknya mempunyai beberapa

pertanyaan untuk diajukan. Anda seharusnya menanyakan tentang apakah yang

diperlukan waktu khusus dalam pekerjaan yang ditawarkan. Anda juga bisa menanyakan

tentang proyek-proyek khusus apa yang bisa anda kerjakan.

Seperti pada setiap aspek lain dalam mencari pekerjaan, anda mencoba untuk

menunjukkan kepada pimpinan perusahaan bagaimana anda bisa memenuhi kebutuhan-

kebutuhan mereka. Dengan menanyakan tentang waktu khusus atau proyek-proyek

khusus dalam pekerjaan, anda menempatakan dari anda pada pekerjaan yang ditawarkan

dan anda menunjukkan bagaimana anda akan memuaskan kebutuhan-kebutuhan

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1

Page 22: kombis

TEKHNIK WAWANCARA

pimpinan perusahaan. Jangan menanyakan tentang gaji, keuntungan atau liburan yang

akan anda dapatkan karena pertanyaan-pertanyaan tersebut mengisyaratkan “Apa yang

diberikan oleh Pimpinan perusahaan untuk saya?”

2.6 DELAPAN KESALAHAN PALING BESAR YANG HARUS DIHINDARI DALAM

WAWANCARA

Kesan pertama adalah segalanya. Banyak orang mendapati bahwa sangatlah berguna

untuk mengetahui apa yang tidak boleh dilakukan dalam wawancara agar bisa memahami

dengan lebih baik apa yang seharusnya mereka lakukan. Untuk bisa mempersiapkan diri anda

dengan sangat baik saat akan mengikuti wawancara penting, yakinkan bahwa anda menghindari

kesalahan-kesalahan berikut yang bisa menghalangi anda untuk mendapatkan pekerjaan yang

ditawarkan.

1. Berpakaian Tidak Pantas

Kenali budaya perusahaan yang menawarkan pekerjaan. Jangan memakai pakaian kasual

jika sebagaian besar dari pegawai perusahaan tersebut memakai pakaian konservatif. Anda

tentunya ingin kelihatan bahwa anda memang memenuhi syarat.

2. Penampilan yang Terlalu Mencolok, Berlebihan atau Ekstrem.

Tahanlah godaan untuk memakai parfum, warna-warna yang terang atau catu kuku yang

mencolok. Tutuplah tato yang mungkin anda miliki. Anda tentu ingin agar pewawancara

memusatkan perhatian pada keterampilan dan kepandaian anda, bukan pada penampilan

anda.

3. Datang Terlambat

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1

Page 23: kombis

TEKHNIK WAWANCARA

Kesalahan ini sangatlah jelas. Kesalahan ini memberi kesan buruk bagi calom pimpinan.

Jika anda tidak bisa tepat waktu untuk melakukan wawancara, bagaimana anda bisa

diandalkan saat anda sudah menjadi pegawainya? Datanglah paling tidak sepuluh menit

sebelum wawancraa dimulai.

4. Tidak Mengajukan Pertanyaan

Jangan duduk membisu seperti patung selama wawancara. Tunjukkan ketertarikan anda

pada perusahaan dengan menanyakan apa tantangan terbesar yan akan anda hadapi, seperti

apa rata-rata hari kerja untuk pekerjaan yang ditawarkan atau apa langkah berikutnya yang

harus dijalani setelah wawancara. Pertanyaan yang anda tanyakan seharusnya menunjukkan

ketertarikan anda pada pekerjaan yang ditawarkan. Jika anda tidak menanyakan pertanyaan

apa pun, pewawancara mengasumsikan bahwa anda tidak akan menerima tawaran pekerjaan

jika tawaran pekerjaan tersebut diperpanjang.

5. Menanyakan tentang gaji dan keuntungan

Waktu yang tepat untuk membicarakan masalah kompensasi adalah ketika tawaran

pekerjaan sudah anda peroleh. Jangan menyinggng mengenai uang sebelum waktunya.

Gunakan waktu untuk mempelajari perusahaan dan pekerjaan yang ditawarkan. Uang bukan

segalanya. Kepuasan karir bisa datang dalam berbagai bentuk, misalnya seperti kesempatan

untuk berkembang, lingkungan yang mendukung, kerjasama tim yang baik dan lain-lain.

Sebagai besar dari kita mencari pekerjaan karena tertantang untuk menyelesaikan persoalan-

persoalan mengenai pekerjaan itu sendiri dan bukan semata-mata karena masalah keuangan.

Jadi, berkonsentrasilah pada apa yang sebenarnya menjadi masalah, yaitu tanggung jawab

pekerjaan yang akan anda hadapi.

6. Kurangnya daftar riwayat hidup atau salinan daftar riwayat hidup (CV)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1

Page 24: kombis

TEKHNIK WAWANCARA

Jangan berasumsi bahwa pimpinan perusahaan sudah mempunyai salinan daftar riwayat

hidup (curriculum vitae) anda. Banyak perusahaan yang menerapkan wawancara kelompok,

sehingga anda seharusnya selalu membawa salinan daftar riwayat hidup anda dalam jumlah

lebih untuk dibagikan. Antisipasi ini akan menunjukkan bahwa anda mempunyai tinjuan

kedepan dan pertimbangan yang matang.

7. Tidak siap menjawab pertanyaan

Hindari pikiran kosong selama wawancara dengan cara mempersiapkan terlebih dahulu

jawaban dari pertanyaan yang paling umum diajukan dalam wawancara. Anda akan Nampak

tenang dan menyakinkan di hadapan pimpinan perusahaan.

8. Ketidakjujuran

Jangan pernah berbohong kepada pimpinan perusahaan untuk mendapatkan pekerjaan yang

ditawarkan. Kalau anda tidak jujur, anda akan engurangi kelebihan-kelebihan dan

kemampuan-kemampuan anda sendiri, dan yang jelas akan mengurangi kepercayaan dari

pewawancara. Jika anda tidak bisa mendapatkan suatu pekerjaan dengan menggunakan

keterampilan, kesanggupan dan kepandaian yang anda miliki saat ini, anda mungkin

seharusnya tidak mengajukan lamaran untuk pekerjaan tersebut.

2.7 Catatan Wawancara

Jika pencari kerja anda merupakan hal yang lazim, anda akan melakukan banyak wawancara

sebelum menerima sebuah tawaran. Untuk alasan ini, menyimpan catatan atau map

wawancara dapat membantu anda menyegarkan ingatan tentang setiap percakapan. Segera

setelah anda meningggalkan tempat wawancara, catatlah nama dan jabatan orang yang anda

temui. Rangkumlah dengan singkat jawaban pewawancara terhadap pertanyaan nada.

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1

Page 25: kombis

TEKHNIK WAWANCARA

Kemudian, dengan cepat evaluasilah kinerja anda selama wawancara, membuat daftar apa

yang anda tangani dengan baik dan apa yang tidak. Menulusuri catatan ini dapat membantu

anda memperbaiki kinerja pada masa mendatang. Selain itu untuk perbaikan kinerja anda

selama wawancara, catatan wawancara akan membantu menelusuri setiap pesan tindak

lanjut yang perlu anda kirimkan.

2.8 Tindak Lanjut Setelah Wawancara

Menyentuh dasar dengan calon pemberi kerja setelah wawancara, baik melalui telepon

maupun tulisan, memerlihatkan bahwa anda benar-benar menginginkan pekerjaan tersebut

dan mendapatkannya. Ini juga memberikan anda peluang lain untuk memerlihatkan

keterampilan komunikasi dan pengertian etiket bisnis. Tindak lanjut membuat nama anda

sekali lagi mendapat perhatian dari pewawancara dan meningkatkannya bahwa anda aktif

mencari dan menunggu keputusan.

Dua bentuk tindak lanjut paling umum adalah pesan ucapan terima kasih dan mengajukan

pertanyaan. Pesan ini sering diwujudkan dengan surat, tetapi e-mail atau telepon juga

efektif, terutama jika pemberi kerja kelihatannya menyukai gaya yang santai dan pribadi.

Jenis pesan tindak lenjut lainnya hanya dikirimkan dalam kasus tertentu, surat permohonan

perpanjangan waktu, surat penerimaan, surat penolakan tawaran kerja, dan surat penunduran

diri. Keempat jenis pesan pekerjaan ini adalah paling baik ditangani dengan cara menulis

dokumen setiap tindakan setiap tindakan resmi yang berhubungan dengan pekerjaan anda.

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1

Page 26: kombis

TEKHNIK WAWANCARA

BAB III

KESIMPULAN

Wawancara merupakan cara yang paling berguna dalam berkomunikasi, karena tujuannya adalah

kebutuhan akan informasi. Wawancara pekerjaan yang dilakukan oleh perusahaan adalah untuk

mendapatkan orang yang tepat sesuai dengan kualifikasi dan ditempatkan pada tempat yang

tepat.

Struktur wawancara memerlukan tahap/fase yang terdiri dari 6 tahap/fase. Bentuk-bentuk

pertanyaan yang diajukan dalam bentuk : open, closed, netral, leading, loaded, mirror question.

Persiapan wawancara interviewer maupun calon karyawan sebagai interviewer.

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1