Klasifikasi Nyeri

4
Klasifikasi Nyeri A. Menurut onset dan stimulus penyebabnya, terbagi menjadi: 1. Nyeri akut Disebabkan oleh kerusakan jaringan dan ini menghilang seiring dengan penyembuhan jaringan. Nyeri akut hilang setelah beberapa jam hingga beberapa hari (7 hari). Contohnya adalah nyeri karena pembedahan. 2. Nyeri kronik Bila nyeri menetap selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun, walaupun kerusakan jaringan telah sembuh. B. Menurut mekanisme terjadinya nyeri dapat diklasifikasikan menjadi nosiseptif dan nyeri non nosiseptif. 1. Nyeri nosiseptif adalah nyeri yang ditimbulkan oleh rangsangan disebabkan kerusakan jaringan dan reaksi inflamasi. Tergantung lokasinya nyeri dapat digolongkan nyeri somatic dan nyeri visera. 2. Nyeri non nosiseptif (nyeri neuropatik) yaitu nyeri yang disebabkan kerusakan jaringan saraf sentral maupun perifer. Kerusakan saraf dapat disebabkan oleh infeksi /inflamasi, proses metabolic(diabetes mellitus), trauma pembedahan maupun infiltrasi atau tekanan tumor. Nyeri pada kerusakan saraf sentral yaitu kerusakan pada tingkat corda spinalis atau thalamus misalnya differentiation pain atau central pain.

description

Membagi perbedaan nyeri

Transcript of Klasifikasi Nyeri

Klasifikasi NyeriA. Menurut onset dan stimulus penyebabnya, terbagi menjadi:1. Nyeri akutDisebabkan oleh kerusakan jaringan dan ini menghilang seiring dengan penyembuhan jaringan. Nyeri akut hilang setelah beberapa jam hingga beberapa hari (7 hari). Contohnya adalah nyeri karena pembedahan.2. Nyeri kronikBila nyeri menetap selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun, walaupun kerusakan jaringan telah sembuh. B. Menurut mekanisme terjadinya nyeri dapat diklasifikasikan menjadi nosiseptif dan nyeri non nosiseptif.1. Nyeri nosiseptif adalah nyeri yang ditimbulkan oleh rangsangan disebabkan kerusakan jaringan dan reaksi inflamasi. Tergantung lokasinya nyeri dapat digolongkan nyeri somatic dan nyeri visera. 2. Nyeri non nosiseptif (nyeri neuropatik) yaitu nyeri yang disebabkan kerusakan jaringan saraf sentral maupun perifer. Kerusakan saraf dapat disebabkan oleh infeksi /inflamasi, proses metabolic(diabetes mellitus), trauma pembedahan maupun infiltrasi atau tekanan tumor. Nyeri pada kerusakan saraf sentral yaitu kerusakan pada tingkat corda spinalis atau thalamus misalnya differentiation pain atau central pain. Nyeri pada kerusakan saraf perifer / regional misalnya nyeri pada polineuropati dan causalgia ( sympathetic dystrophy pain)C. Menurut berat ringannya nyeri dikategorikan sebagai nyeri ringan, sedang, berat. Tingkatan ini ditetapkan berdasarkan beberapa parameter yang dijelaskan pada penilaian skala nyeri.

Fisiologi NyeriReseptor nyeri (nosi receptor) adalah organ tubuh yang berfungsi untuk menerima rangsang nyeri. Organ tubuh yang berperan sebagai reseptor nyeri adalah ujung syaraf bebas dalam kulit yang berespon hanya terhadap stimulus kuat yang secara potensial merusak.Bila stimulus akibat adanya kerusakan jaringan, mekanisme tersebut akan melewati 4 tahapan yaitu :1. TRANSDUKSIKerusakan jaringan karena trauma atau pembedahan menyebabkan dikeluarkannya berbagai senyawa biokimia antara lain ion H, K, prostaglandin dari sel yang rusak, bradikinin dari plasma, histamine dari sel mast, serotonin dari trombosit dan substansi P dari ujung saraf. Senyawa biokimia ini berfungsi sebagai mediator yang menyebabkan perubahan potensial nosiseptor sehingga terjadi arus elektrobiokimiawi sepanjang akson. Perubahan menjadi arus elektrobiokimia atau impuls merupakan proses transduksi. Kemudian terjadi perubahan patofisiologi karena mediator-mediator ini mempengaruhi nosiseptor diluar daerah trauma sehingga lingkaran nyeri meluas. Selanjutnya terjadi proses sensitisasi perifer yaitu menurunnya nilai ambang rangsang nosiseptor karena pengaruh mediator-mediator tersebut diatas dan penurunan pH jaringan. Akibatnya nyeri dapat timbul karena rangsangan yang sebelumnya tidak menimbulkan nyeri misalnya rabaan. Sensitisasi perifer ini mengakibatkan pula terjadinya sensitisasi sentral yaitu hipereksitabilitas neuron pada korda spinalis. Terpengaruhnya neuron simpatis dan perubahan intraseluler yang menyebabkan nyeri dirasakan lebih lama. 2. TRANSMISITransmisi adalah proses penerusan impuls nyeri dari nosiseptor saraf perifer melewati kornu dorsalis korda spinalis menuju korteks serebri. Transmisi sepanjang akson berlangsung karena proses polarisasi depolarisasi, sedangkan dari neuron presinaps ke pasca sinaps melewati neurotransmitter.3. MODULASIModulasi adalah proses pengendalian internal oleh system saraf, dapat meningkatkan atau mengurangi penerusan impuls nyeri. Hambatan terjadi melalui system analgesia endogen yang melibatkan bermacam neurotransmitter antara lain golongan endorphin yang dikeluarkan oleh sel otak dan neuron di korda spinalis. Impuls ini bermula dari area periaquaductusgrey (PAG) dan menghambat transmisi impuls pre maupun pasca sinaps di tingkat spinalis. 4. PERSEPSIPersepsi adalah hasil rekontruksi susunan saraf pusat tentang impuls nyeri yang diterima. Rekontruksi merupakan hasil system saraf sensorik, informasi kognitif ( korteks serebri) dan pengalaman emosional (hipokampus dan amigdala). Persepsi menentukan berat ringannya nyeri yang dirasakan. Sebagai contoh, terdapat penderita yang tenang menghadapi pembedahan karena menerima pembedahan sebagai upaya penyembuhan. Motivasi positif ini memicu pelepasan endorphin dan rangkaian reaksi yang mengaktifkan system analgesia endogen, hasil akhir adalah rangsang nyeri berkurang