kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

57
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN PERATURAN KEPALA BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 13 /PER-BRSDM/2Or7 TENTANG RENCANA STRATEGIS BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2OI7-2OI9 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mensukseskan visi dan misi Kementerian Kelautan dan Perikanan serta mengoptimalkan perencanaan riset dan pengembangan sumber daya manusia dan pemberdayaan masyarakat kelautan dan perikanan tahun 2OI5-2O19, telah ditetapkan Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan KP nomor 254 IPER-BALITBANG/ 20 15 tentang Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan Tahun 2O|5-2OI9 dan Peraturan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan nomor 22 IPER-BPSDMPKP l2016 tentang Rencana Strategis Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan Tahun 20t5-20t9; b. bahwa dalam rangka lebih mensukseskan visi dan misi Kementerian Kelautan dan Perikanan serta adanya perubahan organisasi pada Kementerian Kelautan dan Perikanan yang ditetapkan melalui Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 6 Tahun 2Ol7 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan, perlu meninjau ulang Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan KP nomor 254lPER-BALITBANG/2015 tentang Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan Tahun 2O|5-2OI9 serta Peraturan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan Nomor 22IPER-BPSDMPKP12016 tentang Rencana Strategis Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan Tahun 2Ol5-2O19:

Transcript of kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

Page 1: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANBADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA

KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURANKEPALA BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA

KELAUTAN DAN PERIKANANNOMOR 13 /PER-BRSDM/2Or7

TENTANG

RENCANA STRATEGISBADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA

KELAUTAN DAN PERIKANANTAHUN 2OI7-2OI9

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIAKELAUTAN DAN PERIKANAN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mensukseskan visi dan misiKementerian Kelautan dan Perikanan sertamengoptimalkan perencanaan riset dan pengembangansumber daya manusia dan pemberdayaan masyarakatkelautan dan perikanan tahun 2OI5-2O19, telah ditetapkanPeraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan KPnomor 254 IPER-BALITBANG/ 20 15 tentang RencanaStrategis Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautandan Perikanan Tahun 2O|5-2OI9 dan Peraturan KepalaBadan Pengembangan Sumber Daya Manusia danPemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan nomor22 IPER-BPSDMPKP l2016 tentang Rencana StrategisBadan Pengembangan Sumber Daya Manusia danPemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan Tahun20t5-20t9;

b. bahwa dalam rangka lebih mensukseskan visi dan misiKementerian Kelautan dan Perikanan serta adanyaperubahan organisasi pada Kementerian Kelautan danPerikanan yang ditetapkan melalui Peraturan MenteriKelautan dan Perikanan Nomor 6 Tahun 2Ol7 tentangOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan, perlumeninjau ulang Peraturan Kepala Badan Penelitian danPengembangan KP nomor 254lPER-BALITBANG/2015tentang Rencana Strategis Badan Penelitian danPengembangan Kelautan dan Perikanan Tahun 2O|5-2OI9serta Peraturan Kepala Badan Pengembangan SumberDaya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautandan Perikanan Nomor 22IPER-BPSDMPKP12016 tentangRencana Strategis Badan Pengembangan Sumber DayaManusia dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan danPerikanan Tahun 2Ol5-2O19:

Page 2: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksuddalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan KeputusanKepala Badan Riset dan sumber Daya Manusia Kelautandan Perikanan tentang Rencana Strategis Badan Riset danSumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan Tahun2017-2019;

Undang-Undang Nomor 25 tahun 2OO4 tentang SistemPerencanaan Pembangunan Nasional;

Undang-Undang Nomor 31 tahun 2OO4 tentang Perikanansebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor45 tahun 2OO9;

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang SistemPenyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan;

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2OO7 tentangPerencanaan pembangunan Jangka Panjang Tahun 2005sampai 2025;

Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2OO7 tentangPengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecilsebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor1 Tahun 2Ol4

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2OI4 tentangPemerintahan Daerah;

Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentangOrganisasi Kementerian Negara;

Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2OI5 tentangKementerian Kelautan dan Perikanan;

Keputusan Presiden Nomor 29ITPA Tahun 2016 tentangPengangkatan Pejabat Tinggi Madya di LingkunganKementerian Kelautan dan Perikanan;

Mengingat

10. Peraturan Presiden nomor 2 Tahun 2Ol7 tentangPerubahan atas Peraturan Presiden nomor 63 tahun 2Ol5tentang Kementerian Kelautan dan Perikanan;

1 1. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 6 Tahun2OI7 tentang Organisasi dan Tata Kerja KementerianKelautan dan Perikanan.

MEMUTUSKAN:

MenetaPKAN : PERATURAN KEPALA BADAN RISET DAN SUMBER DAYAMANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN TENTANG RENCANASTRATEGIS BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIAKELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 20 17 -2OI9.

Pasal 1

Dalam Peraturan Kepala Badan ini, yang dimaksud dengan:1. Rencana Strategis Badan Riset dan Sumber Daya Manusia dan Kelautan

dan Perikanan Tahun 2OI7-2OI9, yang selanjutnya disebut RenstraBRSDM, adalah dokumen perencanaan Kementerian Kelautan danPerikanan terhitung sejak tahun 2OI7 sampai dengan tahun 2OI9.

: 1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Page 3: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

2. Badan adalah Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan danPerikanan.

Pasal 2(1) Menetapkan Renstra BRSDM yang merupakan pedoman bagi setiap unit

kerja di lingkungan Badan dalam penJrusunan program pembangunan risetdan sumberdaya manusia kelautan dan perikanan.

(2) Renstra BRSDM sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagaimanatercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian yang tidakterpisahkan dari Peraturan Kepala Badan ini.

Pasal 3Ruang lingkup dari Renstra BRSDM, meliputi:1. Pendahuluan, yang berisi kondisi umum, potensi, dan permasalahan;

2. T\rjuan dan Sasaran Strategis;

3. Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi dan, Kerangka Kelembagaan;

4. Target kinerja dan kerangka pendanaan; dan

5. Penutup.

Pasal 4Renstra BRSDM sebagai pedoman bagi unit pelaksana teknis di lingkunganBadan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan yang terdiridari kerangka regulasi dan kerangka pendanaan, sebagaimana tersebut dalamLampiran II dan Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisah dariPeraturan Kepala Badan ini.

Pasal 5Pada saat Peraturan Kepala Badan ini mulai berlaku, maka Peraturan KepalaBadan Peneitian dan Pengembangan KP nomor 214|PER-BALITBANGKP/2O15tentang Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan KP Tahun2015 2OI9 dan Peraturan Kepala Badan Pengembangan Sumber DayaManusia dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan Nomor22{PER-BPSDMPKPI2O16 tentang Rencana Strategis Badan PengembanganSumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan danPerikanan Tahun 2or5-2o19, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 6Peraturan Kepala Badan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 21 Maret 2OI7KEPALA BADAN RISET DAN SUMBERDAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN

ttd

M. ZULFICAR MOCHTAR

Salinan sesuai dengan aslinyaKepala Bagian SDM Aparatur, Hukumdan Organisasi

Pramintoadi

Page 4: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

1

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN

DAN PERIKANAN NOMOR 13/PER-BRSDM/2017

TENTANG RENCANA STRATEGIS BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA

KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017-2019

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Rencana Strategis Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan

(Renstra BRSDM) Tahun 2017 – 2019 sebagai acuan pelaksanaan program

kegatan Riset dan Sumber Daya Manusia merupakan reviu Renstra Balitbang

KP dan BPSDMP KP Tahun 2015 – 2019, sebagai turunan dari Renstra

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang telah ditetapkan melalui

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI (Permen KP) Nomor

25/PERMEN-KP/2015.

Penyusunan Renstra BRSDM dilakukan sebagai tindak lanjut dari

penaatan kelembagaan yang ditetapkan melalui Peraturan Menteri Kelautan

dan Perikanan Nomor 6 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Kelautan dan Perikanan, yang mengatur pembentukan Badan

Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM).

Pembentukan BRSDM selaras dengan pengembangan dan pembangunan

sektor KP dimasa yang akan datang, dimana peran riset dan Iptek sangat

dibutuhkan. Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang disertai

lompatan inovasi yang berpengaruh besar terhadap perkembangan dunia

harus dimanfaatkan sektor KP untuk mendorong akselerasi pertumbuhannya.

Untuk mewujudkan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan

yang berkelanjutan, peran riset dan SDM kompeten tidak dapat diabaikan.

Pemenuhan atas hal tersebut semakin relevan maknanya ditengah derasnya

arus globalisasi yang membuat persaingan semakin kompetitif.

Renstra KKP menjelaskan Visi KKP ditetapkan selaras dengan visi

pembangunan nasional serta bertujuan untuk mendukung terwujudnya

Indonesia sebagai poros maritim dunia. Visi KKP adalah “Mewujudkan sektor

kelautan dan perikanan Indonesia yang mandiri, maju, kuat dan berbasis

kepentingan nasional”. Terdapat tiga pilar yang menjadi Misi KKP yaitu:

Kedaulatan (sovereignty) ,Keberlanjutan (sustainability), dan Kesejahteraan

(prosperity).

Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan memiliki peran yang

strategis dalam mendukung visi KKP melalui kegiatan riset dan pengembangan

SDM KP sebagai berikut:

1. Meningkatkan riset yang inovatif dan implementatif melalui pengkajian

stok kuota dan alokasi sumberdaya ikan di 11 WPPNRI dan 8 KPP-PUD,

Page 5: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

2

rekayasa teknologi dan genetika induk/benih/bibit unggul budidaya

perikanan, pengolahan hasil yang berdaya saing (produk perikanan,

bioteknologi, dan garam);

2. Meningkatkan riset sumberdaya laut dan pesisir yang terkait perubahan

iklim, pengelolaan ruang laut dan ekosistem;

3. Meningkatkan riset sosial ekonomi dan analisis kebijakan kelautan dan

perikanan yang mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat KP;

4. Meningkatkan pengelolaan alih teknologi bidang kelautan dan perikanan

yang efektif dan efisien;

5. Meningkatan Knowledge Base Management System dalam mengaplikasikan

hasil riset KP;

6. Meningkatkan taraf pendidikan masyarakat KP melalui peningkatan

kompetensi SDM KP dan perluasan akses pendidikan;

7. Meningkatkan kompetensi SDM KP yang mampu meningkatkan produksi

dan produktivitas, nilai tambah dan daya saing produk kelautan dan

perikanan secara optimal;

8. Mewujudkan pelaku utama yang mandiri, kompeten, sadar dan peduli

terhadap kelestarian dan keberlanjutan sumberdaya KP;

9. Mewujudkan terselenggaranya tata kelola dan kerja sama dalam

pengembangan SDM KP yang efektif dan efisien.

Renstra KKP 2015 - 2019 menyebutkan tentang paradigma

pembangunan kelautan dan perikanan yang terdiri dari: (1) Pertumbuhan, (2)

Pemerataan, dan (3) Modernisasi. Pertumbuhan dapat meningkatkan

kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional. Pemerataan

pembangunan memberikan peluang bagi usaha skala kecil untuk maju dan

mandiri dengan tetap memelihara keberlanjutan usaha skala besar.

Modernisasi dimaksudkan agar seluruh usaha yang dilakukan dapat

memberikan nilai tambah yang optimal di dalam negeri.

1.2. KONDISI UMUM BRSDM

A. BIDANG RISET KELAUTAN DAN PERIKANAN Kondisi umum kinerja dari bidang riset terlihat pada indikator jumlah

hasil riset yang inovatif hingga tahun 2016 mencapai 105 hasil riset, yang

terdiri dari 29 riset produk biologi, 25 riset komponen teknologi, 33 paket

teknologi, 5 inovasi teknologi, 3 rancang bangun, 10 model kelembagaan/

pengelolaan/pengolahan garam. Hasil kegiatan penelitian dan pengembangan

kelautan dan perikanan yang digunakan dalam mengembangkan sistem

produksi, pengolahan dan pemasaran berbasis IPTEK.

Hasil kegiatan riset yang dilakukan relatif beragam dari kegiatan riset

perikanan terkait stok ikan, perikanan budidaya, pengolahan produk dan

bioteknologi serta kegiatan riset kelautan meliputi teknologi kelautan,

sumberdaya laut dan pesisir, dan mitigasi perubahan iklim, juga riset terkait

kondisi sosial ekonomi KP.

1. Hasil Riset Perikanan

a. Kajian stok sumberdaya ikan pada 11 WPP dengan angka sesuai

Permen 25 tahun 2016 sebesar 9,9 juta ton (Jumlah Tangkapan yang

Page 6: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

3

diperbolehkan (JTB) : 7,99 juta ton)

b. Kajian stok sumberdaya ikan pada perikanan umum daratan di 14

KPP-PUD sebagari dasar kebijakan untuk restocking ikan. beberapa

lokasi contoh yang berhasil anara lain : ikan bilih di Danau Toba

(Sumatra Utara), kan patin siam di Waduk Gajah Mungkur

(Wonogiri-Jawa Tengah), pemacuan juga dilakukan di Danau Teluk

(Jambi), Waduk Koto Panjang (Riau), Danau Sentani dan Sungai

Moro (Papua), Waduk Jatiluhur (Purwakarta-Jawa Barat) dan Danau

Limboto (Gorontalo). Rehabilitasi habitat dan pengkayaan stok telah

dilaksanakan di Teluk Jakarta, Teluk Saleh (Nusa Tenggara Barat)

dan Pantai Jemeluk (Bali).

Pemacuan stok teripang pasir (Holoturia scabra) telah dilaksanakan

di Daerah Perlindungan Laut (DPL) Gosong Pramuka dan Pulau

Pamegaran, di Teluk Jakarta. Pertumbuhan teripang meningkat

0,5% walaupun persentase tertangkap kembalinya rendah karena

migrasi teripang ke perairan yang lebih dalam.

c. Rilis komoditas unggul 9 buah antara lain udang galah G-macro 1

dan 2, Ikan mas Rajadanu, Lele Mutiara, patin Pasopati, Nila Best,

Cerax capit merah, tambakan dan Nila Salinity. Probiotik/vaksin 3

buah, yaitu probiotik BY 29, Hydrovac, dan Streptovac. Teknologi

adaptif, yaitu Teknologi Pakan Mandiri, Yumina Bumina, Total

Aquaculture yang diuji di 12 lokasi.

d. Pusat Unggulan Iptek (PUI) pemuliaan ikan (BPPI Sukamandi), PUI

Perbenihan Ikan Laut (BBPPBL Gondol), PUI udang (BPPBAP Maros).

2. Hasil Riset Daya Saing Produk dan Bioteknologi

Sebagai unit kerja yang mempunyai mandat penelitian dan pengembangan

maka pengakuan dari pihak yang kompeten sangat diperlukan. Akreditasi dan pengakuan tersebut antara lain:

a. Laboratorium Pengujian telah diakreditasi oleh KAN (Komite Akreditasi Nasional) karena telah menerapkan Standar ISO/IEC 17025 dan telah

teakreditasi KAN-BSN sejak 2010 (16 APR 2010 LP-448-IDN) hingga sekarang (LP-448-IDN Tahun 2015);

b. Akreditasi dari KNAPPP (Komisi Nasional Akreditasi Pranata Penelitian

dan Pengembangan) karena telah memenuhi persyaratan akreditasi pranata penelitian dan pengembangan berdasarkan Pedoman KNAPPP

02:2007. Akreditasi ulang pada tahun 2012 dengan nomor sertifikat PLM 024-INA, 26 April 2012;

c. Unit Kerja telah menjalankan sistem manajemen mutu berdasarkan ISO 9001:2008 dan telah terakreditasi (nomor QAI-QMS-Q-COA-1-14-838,19 Agustus 2014);

d. Ditetapkan oleh LSP-KP dan BNSP sebagai TUK (Tempat Uji Kompetensi) Bidang Produk Perikanan, Penanganan Produk Perikanan,

Analisis Mikrobiologi, Kimiawi, Organoleptik dan Fisik pada Produk Perikanan serta Analisis Bioaktifitas (Akreditasi Nomor:010/LSP-

KP/I/2014); e. Mendapatkan Anugerah Prayogasala dari Menteri Riset, Teknologi dan

Pendidikan Tinggi sebagai Pranata Riset K/L yang mendukung Sistem Inovasi Nasional (SiNAS) pada tahun 2015;

f. Unit Kerja ditetapkan sebagai Pusat Unggulan Iptek Bahan Aktif Laut;

Page 7: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

4

Kegiatan penelitian dan pengembangan daya saing produk dan bioteknologi kelautan dan perikanan telah menghasilkan:

a. Teknologi 1) Teknologi ekstraksi dan produksi agar-agar rumput laut (agar-agar

kertas, agar-agar batang, agar-agar bubuk, agarosa) 2) Teknologi ekstraksi dan produksi karaginan (ATC, SRC, karaginan

murni) 3) Teknologi ekstraksi dan produksi alginat 4) Teknologi produksi minuman alginat

5) Teknologi produksi tepung/kapsul alginat, tepung alginat untuk batik printing

6) Teknologi produksi khitin dan khitosan 7) Teknologi depurasi kerang hijau

8) Teknologi produksi minyak ikan (termasuk squalen dan asam lemak omega-3)

9) Teknologi produksi pepton

10) Teknologi pengeringan dan pengemasan kista artemia 11) Teknologi pengawetan dan penyamakan kulit ikan (hiu, pari, tuna,

kakap, cunang, kaci-kaci, dsb.) 12) Teknologi transportasi krustasea (lobster & udang) hidup sistem kering

13) Teknologi transportasi kering ikan kerapu 14) Teknologi produksi surimi dan produk olahannya 15) Teknologi produksi ikan kayu katsuobushi

16) Teknologi ekstraksi GAG dan khondroitin 17) Teknologi produksi gelatin dari tulang dan kulit ikan

18) Berbagai produk pangan yang diperkaya dengan sumber gizi dari ikan (permen ikan, permen omega-3, mie ikan, kue ikan, roti rumput laut

dan lain-lain) 19) Teknologi produksi gelatin 20) Teknologi produksi dan pemanfaatan asap cair

21) Teknologi produksi papan partikel limbah rumput laut 22) Minuman dari mikroalga

23) Minuman alginat

b. Rancang Bangun Alat 1) Pengering kista artemia 2) Unit pengolahan rumput laut skala industri kecil

3) Unit pengolah kitin-kitosan skala pilot plant 4) Unit produksi asap cair

5) Kit pendeteksi cepat formalin 6) Unit pengolah abon tanpa minyak

7) Unit pengolah kerupuk ikan 8) Unit pengolah bandeng presto 9) Alat pengering produk perikanan tepat guna

10) Alat pemisah daging ikan tepat guna 11) Alat vakum tekan untuk pengolahan hasil perikanan

12) Peti insulasi untuk produk perikanan (Altis-2) 13) Model peralatan pengolahan pupuk berbahan dasar rumput laut

14) Model peralatan pemindangan ikan higienis 15) Peralatan pengolah alginat dan dodol rumput laut 16) Alat Pengolah Tepung Ikan

17) Peralatan pengolah produk perikanan untuk skala kecil menengah 18) Alat pengolahan fish jelly produk

19) Chilling storage untuk kapal menggunakan tenaga hibrida 20) Mesin pembuat es hibrida

Page 8: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

5

21) Alat uji kesegaran ikan berbasis non destruktif 22) Alat transportasi ikan segar (ALTIS-2E100)

c. Paten Dalam hal paten, beberapa hasil penelitian dan pengembangan telah

diajukan untuk mendapat perlindungan/hak paten. Hasil penelitian dan pengembangan yang telah mendapatkan paten yaitu:

1) Alat Pengering Kista Artemia 2) Test Kit Residu Formalin Pada Makanan 3) Papan Partikel Dengan Bahan Dasar Limbah Padat Pengolahan Rumput

Laut dan Proses Pembuatannya 4) Formulasi Minuman Sari Rumput Laut Coklat untuk Kesehatan

5) Agar Bakto dari Rumput Laut Merah Gelidium sp. dan Proses Pembuatannya

Sedangkan hasil penelitian yang saat ini sedang dalam proses pengusulan paten, yaitu:

1) Test Kit Residu Boraks pada Makanan/Minuman

2) Test Kit Uji Kandungan Histamin 3) Proses Produksi Transglutaminase

4) Proses Pembuatan Bubuk Kalsium dari Cangkang Kerang Simping dan Produk yang Dihasilkan

5) Metode Ekstraksi Kolagen Asam dari Kulit Ikan Nila (Oreochromis

niloticus) 6) Proses Pembuatan Nano Kalsium dari Sisik Ikan

7) Bioaktifitas Fukoidan Sebagai Anti Tukak Lambung dari Rumput Laut Coklat (Sargassum duplicatum)

8) Formulasi Buah Olahan Lembaran dan Metoda Pembuatannya 9) Pembuatan Early Warning System (EWS) dan Aplikasinya untuk Deteksi

Tingkat Kesegaran Ikan

10) Tepung Puding Instan Berbasis Natrium Alginat Dan Proses Pembuatannya

11) Keratinase dari Brevibacillus Thermoruber Lii 12) Metode ekstraksi dan purifikasi fukosantin dari rumput laut coklat

13) Pengaduk statik (static mixer) pada mesin pembuat adonan (bowl cutter) 14) Proses pembuatan pupuk organik granul dari limbah agar dan pupuk

organik yang dihasilkan dari proses tersebut

d. Tekonologi terekomendasi

1) Alginat sebagai bahan pasta pengental pada pencapan tekstil 2) Pengolahan pindang air tawar

3) Cetyl-pyridinium Chloride (CPC) sebagai alternatif pengganti klorin untuk antimikroba pada penanganan udang di Unit Pengolahan Ikan (UPI)

4) Bubuk kalsium dari tulang ikan

5) Refined Carrageenan (RC) kualitas food grade dari Euchema cottonii 6) Semi Refined Carrageenan (SRC) dari Euchema cottonii

7) Penyamakan kulit ikan 8) Pengulitan dan Pengawetan kulit ikan

9) Teskit Histakit untuk menguji kandungan histamin pada produk perikanan

10) Pengawetan ikan dengan menggunakan biji picung 11) Tes Kit Antirax untuk menguji residu boraks pada produk perikanan 12) Teskit Antilin untuk menguji residu formalin pada produk perikanan

13) Produksi asap cair dan aplikasinya pada pengolahan ikan asap

Page 9: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

6

14) Teknologi ekstraksi agar-agar dan SAP liquid dari rumput laut Gracillaria segar

15) Teknologi penanganan dan pengeringan kista artemia untuk pakan

larva udang dan ikan 16) Alat Transportasi Ikan Berpendingin untuk Pedagang Ikan Keliling

Menggunakan Sepeda Motor (ALTIS-2) 17) Alat Pencacah Tulang dan Kepala Ikan – Shredder Untuk Pengolahan

Tepung Ikan (solusi mengatasi kemacetan pada peralatan pengolahan tepung ikan tipe kontinu)

e. Data dan Informasi

1) Data dan Informasi mengenai cemaran logam berat dan biotoksin di perairan

2) Data dan Informasi mengenai makroalgae penghasil bioaktif; 3) Data dan Informasi spons penghasil bioaktif;

4) Informasi mengenai status keamanan produk perikanan dan praktek penyalahgunaan bahan berbahaya pada produk perikanan;

5) Data dan Informasi unit pengolah ikan DI Yogyakarta

3. Hasil riset Sumber Daya Laut dan Pesisir

1) Kajian Arlindo di Selat Makassar

2) Sumberdaya Laut Dalam

3) PTAL Garam di 18 lokasi,

4) PTAL Twin Turbin yang telah diujicobakan di selat Madura dan

menghasilkan listrik 5 MW

5) Teknologi kelautan dan perikanan, antara lain Buoy Pluto yang telah

dimanfaatkan untuk monitoring waduk jatiluhur, cirata, saguling,

kedungombo, dan danau maninjau

6) Perhitungan Blue Carbon stock

7) Aplikasi berbasis Android Sistem Informasi Nelayan Pintar yang

sampai akhir 2016 telah disosialisasikan di 58 lokasi sentra nelayan

8) Elektronik log book yang telah diserahterimakan di tahun 2015 dan

dimanfaatkan oleh direktorat Pengelolaan Sumber Daya Ikan, DJPT

untuk observer perikanan.

9) Kajian kerentanan oleh LPSDKP Bungus yang menghasilkan peta

kerentan wilayah pesisir

10) Peta PPDPI yang terbit rutin seminggu 3 kali dan PPDPI Lemuru dan

Cakalang yang diterbitkan oleh BPOL Perancak

11) Peta WPP Indonesia yang mencakup 11 WPP

12) Radar Pemantauan wilayah konservasi di Wakatobi

13) Teknologi Pelindung Pantai (teknologi karung geotekstil memanjang,

teknologi ramah lingkungan dengan memanfaatkan rotifer, teknologi

terumbu karang buatan dengan memanfaatkan limbah karang)

14) INDESO (Pemanfaatan data hasil INDESO untuk penanggulangan IUU

Fishing oleh PSDKP dan Satgas 115, Tumpahan minyak (Oil Spill) di

laut)

4. Hasil Riset Sosial Ekonomi

1) Dinamika pendapatan dan pengeluaran rumah tangga perikanan;

Perkembangan indeks harga yang diterima nelayan dan pembudidaya

Page 10: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

7

ikan cenderung meningkat dengan laju 0,7% dan 0,6%; Indeks

pengeluaran rumah tangga perikanan meningkat dengan laju 0,5%;

Indeks NTP nelayan > 100 (harga diterima > harga dibayar), indeks NTP

pembudidaya ikan < 100 (harga diterima < harga dibayar);

2) Analisis kebijakan sosial ekonomi terkait : Reklamasi Teluk Jakarta,

RIA atas kebijakan yang diterbitkan, dinamika indikator kinerja

ekonomi makro (PDB, nilai investasi, daya saing pasar).

3) Pengembangan kelembagaan KIMBIS di Gunung Kidul, Simeleue,

Lombok, Subang, Takalar.

4) Pemetaan nilai ekonomi sumberdaya (valuasi ekonomi sumberdaya

perikanan) di 4 WPP.

B. BIDANG SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN

1. Pendidikan Kelautan dan Perikanan

Kegiatan Pendidikan Kelautan dan Perikanan secara umum bertujuan

menyediakan tenaga terdidik yang kompeten di bidang kelautan dan

perikanan sesuai standar kebutuhan dan prioritas nasional untuk

mendukung pembangunan kelautan dan perikanan dan program

nasional. Untuk optimalnya pencapaian tujuan dan sasaran tersebut,

kegiatan Pendidikan Kelautan dan Perikanan dibagi menjadi beberapa

kelompok kegiatan, meliputi:

1) Pengembangan Sistem Pendidikan Kelautan dan Perikanan;

2) Penyelenggaraan pendidikan kelautan dan perikanan dengan

pendekatan TEFA;

3) Pembinaan dan Peningkatan Kualitas Pendidik, Tenaga

Kependidikan, dan aparatur;

4) Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan;

5) Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Masyarakat dan Penelitian

Terapan;

6) Pengembangan Sertifikasi Kompetensi dan Kelembagaan Pendidikan

Kelautan dan Perikanan;

7) Pelaksanaan forum pendidikan kelautan dan perikanan;

8) Pelaksanaan pembelajaran dengan melibatkan pemangku

kepentingan;

9) Penguatan satuan pendidikan sebagai penjuru (Center of

Excellence);

10) Pengembangan bidang kemaritiman dan penguatan bidang

perikanan di satuan pendidikan lingkungan KKP; dan

11) Pelaksanaan perencanaan dan pengendalian penyelenggaraan

pendidikan vokasi KP.

2. Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan

Kegiatan ini pada dasarnya lebih ditujukan bagi peningkatan kompetensi

masyarakat KP agar dapat meningkatkan produksi dan produktivitas

usaha dan taraf kehidupannya. Namun demikian dalam rangka

menyiapkan SDM aparatur yang memiliki kompetensi teknis dan

manajerial, serta sebagai fasilitator bagi kepentingan para pelaku utama,

maka kegiatan Pelatihan KP juga ditujukan untuk aparatur Kementerian

Page 11: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

8

Kelautan dan Perikanan dan aparatur daerah yang membidangi kelautan

dan perikanan

Kegiatan pelatihan KP dibagi dalam beberapa kelompok kegiatan,

meliputi:

1) Penyelenggaraan pelatihan, permagangan, studi banding, dan

sertifikasi kompetensi pelaku utama dan pelaku usaha;

2) Pendidikan, pelatihan, permagangan, studi banding, dan sertifikasi

kompetensi pegawai/ aparatur;

3) Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana

pelatihan KP sesuai standar;

4) Penguatan kelembagaan pelatihan KP;

5) Penyusunan dan penetapan standar kurikulum dan modul

pelatihan KP;

6) Penyelenggaraan penyusunan program, monitoring dan evaluasi

penyelenggaraan pelatihan KP;

7) Inisiasi pembentukan Lembaga Pemasaran Produk hasil pelatihan

KP; dan

8) Pengembangan data dan informasi pelatihan KP.

Kegiatan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan dibagi dalam 8 (delapan)

kelompok kegiatan, meliputi:

1) Pengembangan dan Penataan Kelembagaan dan Ketenagaan:

a) Peningkatan kelas kelompok mandiri;

b) Percontohan dan pengembangan kelembagaan penyuluhan

pusat di daerah;

c) Penempatan dan penyebaran penyuluh di Satuan Kerja

Pemerintah Daerah yang membidangi kelautan dan Perikanan;

dan

2) Peningkatan Kapasitas Penyuluh:

a) Peningkatan daya saing penyuluh PNS; dan

b) Pengembangan dan pembinaan penyuluh swadaya dan swasta.

3) Pengembangan Penyelenggaraan Penyuluhan:

a) Pengembangan materi cyber extention;

b) Peningkatan kualitas dan kuantitas media penyuluhan berbasis

inovasi dan teknologi; dan

c) Pengembangan penyuluhan wilayah perbatasan.

4) Pengembangan dan Penataan Sarana dan Prasarana Penyuluhan:

a) Penataan sarana dan prasarana penyuluhan;

b) Pengelolaan Balai/Pos/Satker Penyuluhan;

c) Pengembangan sarana penyuluh di lapangan; dan

d) Pengembagan fasilitas penyuluhan perbatasan.

5) Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan Penyuluhan:

a) Pembinaan reorientasi penyuluh berbasis kinerja;

b) Peningkatan sistem evaluasi dan monitoring penyuluh; dan

c) Pengembangan sistem pengawasan penyuluhan interkoneksi.

6) Fasilitas Akses Permodalan terhadap Lembaga Pembiayaan;

7) Pemanfaatan IPTEK untuk Peningkatan Produktivitas dan

Kemandirian Masyarakat; dan

8) Penumbuhan dan Pengembangan Koperasi

Page 12: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

9

1.3. POTENSI Faktor penentu keberhasilan program riset dan SDM lainnya adalah

sarana dan prasarana, yang memadai. Sarana dan prasarana yang ada di unit-unit kerja BRSDM diantaranya yaitu:

a. Riset perikanan memiliki: laboratorium biologi, data, limnologi, dan

oseanografi, serta kapal penelitian (perikanan tangkap); laboratorium basah, biologi, kimia, penyakit, bioteknologi, multi species hatchery,

biosecurity hatchery, pakan, patologi dan kesehatan ikan, nutrisi dan bioteknologi, tanah, air dan biologi, feed processing, reproduksi, basah

(hatchery) dan pakan alami (perikanan budidaya), uji numerik dan uji fisik;

b. Riset Daya Saing Produk dan Bioteknologi didukung oleh laboratorium telah diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) karena telah

menerapkan standar secara konsisten SNI ISO/IEC 17025:2008 (ISO/IEC 17025:2005). Laboratorium tersebut adalah Laboratorium Instrumen, Laboratorium Kimia, Laboratorium Bioteknologi, Laboratorium

Mikrobiologi, Laboratorium Bioassay, Laboratorium Sensori, Laboratorium Pengolahan, Laboratorium Pilot Plant, Laboratorium Disain dan Simulasi

Proses, Laboratorium Uji Alat dan Mesin, dan Bengkel Kontruksi;

c. Riset Sumber Daya Laut dan Pesisir didukung oleh adanya bengkel/workshop mekanikal, material, modeling, mekatronika serta kolam uji alat kelautan dan perikanan, stasiun bumi penerima data

satelit National Oceanic and Atmospheric Administration-the Advanced Very High Resolution Radiometer (NOAA-AVHRR), Time History of Events

and Macroscale Interactions during Substorms (THEMIS) Ocean Data, stasiun pengamat pasang surut, Automatic Weather Station (AWS) dan

laboratorium alam mangrove dan fasilitas INDESO, laboratorium data kelautan, kualitas perairan, stasiun pengamatan kualitas perairan, radar pantai dan Authomatic Identification System (AIS) dan laboratorium

pengembangan produk garam yang cukup lengkap. d. Riset sosial ekonomi kelautan dan perikanan memiliki laboratorium sosial

ekonomi. e. Beberapa sarana-prasarana lain juga dibangun untuk mendukung

peranan BRSDM sebagai centre of excellence termasuk untuk kawasan regional seperti: gedung IMFRDMD (The Inland Fishery Resources Development and Management Department) yang berlokasi di Palembang,

INDESO yang berlokasi di Perancak, Bali. f. Kegiatan Pendidikan dilaksanakan melalui proses belajar dengan

pendekatan teaching factory yang menerapkan 60–70% praktek dan 30–40% teori. Saat ini Pendidikan KP memiliki 1 Sekolah Tinggi, 6 (enam)

Politeknik Kelautan dan Perikanan, serta 9 (Sembilan) Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM), yang tersebar di wilayah nusantara.

g. Kegiatan Pelatihan Kelautan dan Perikanan dilaksanakan oleh Pusat

Pelatihan Kelautan dan Perikanan terdiri dari 5 Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP), 1 Balai Diklat Aparatur (BDA), 429 Pusat

Pelatihan Perikanan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP), dan 33 Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang tersebar di seluruh Indonesia.

Dukungan sumber daya manusia pada program/kegiatan penelitian dan

pengembangan IPTEK kelautan dan perikanan pada tahun 2011-2014

menurut golongan, pendidikan, usia dan fungsional terlihat pada Tabel 1.1 hingga 1.4 berikut ini:

Page 13: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

10

Tabel 1.1 Jumlah Pegawai Bidang Riset Menurut Golongan

Tahun 2011 – 2014 (Orang)

TAHUN

GOLONGAN TOTAL

I II III IV

2011 46 351 800 184 1,381

2012 38 323 779 190 1,330

2013 36 308 768 191 1,303

2014 32 294 807 206 1,339

Sumber: Balitbang KP, 2015

Tabel 1.2 Distribusi Pegawai Bidang Riset Menurut Tingkat Pendidikan

Tahun 2010 – 2014 (Orang)

TAHUN SD SMP SMA D2 D3 D4 S1 S2 S3

2010 52 29 382 7 107 28 413 289 54

2011 55 30 389 7 91 27 428 282 56

2012 47 25 366 7 90 29 385 300 69

2013 41 26 356 7 88 28 370 303 72

2014 1 0 357 7 89 36 398 300 84

Sumber: Balitbang KP, 2015

Tabel 1.3 Distribusi Pegawai Bidang Riset Menurut Usia Pegawai

Tahun 2010 – 2014 (Orang)

TAHUN <25 26-35 36-45 46-55 >=56

2010 45 450 330 401 95

2011 56 505 332 406 62

2012 105 386 361 467 11

2013 12 468 362 389 72

2014 11 394 416 376 142

Sumber: Balitbang KP, 2015

Tabel 1.4 Distribusi Pegawai Bidang Riset Menurut Jenisnya

Tahun 2010 – 2014 (Orang)

Jenis Pegawai 2010 2011 2012 2013 2014

Fungsional 478 478 473 653 713

Non Fungsional 831 831 830 829 829

Sumber: Balitbang KP, 2015

Tenaga pengajar satuan pendidikan KP berjumlah 429 orang terdiri dari

223 guru dan 206 Dosen. Satuan pendidikan KP menerima peserta didik

dari anak pelaku utama sebesar 40% dari total penerimaan peserta didik

setiap tahunnya. Perkembangan jumlah peserta didik KP tahun 2010-

2014 seperti tabel di bawah ini.

Page 14: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

11

Tabel. 1.5. Jumlah Peserta Didik KP Tahun 2010-2014

Satuan Pendidikan Tahun

2010 2011 2012 2013 2014

Sekolah Tinggi Perikanan 327 331 308 334 296

Politeknik Kelautan Perikanan Sidoarjo 99 97 80 97 121

Politeknik Kelautan Perikanan Bitung 55 90 88 64 103

Politeknik Kelautan Perikanan Sorong 75 77 78 71 86

SUPM Ladong 113 66 86 96 124

SUPM Pariaman 90 81 76 97 127

SUPM Kota Agung 78 72 73 79 123

SUPM Tegal 131 129 130 144 175

SUPM Pontianak 85 79 97 82 117

SUPM Bone 78 82 99 108 132

SUPM Waeheru 69 74 92 87 115

SUPM Sorong 84 86 96 100 90

SUPM Tegal di Kupang - 44 41 36 32

Jumlah 1.284 1.308 1.344 1.395 1.641

Saat ini Pusat Pelatihan dan Penyuluhan KP didukung oleh 75

widyaiswara dan 72 orang instruktur yang tersebar di masing-masing

Balai Pendidikan dan Pelatihan KP.

Kegiatan Pelatihan ditujukan kepada masyarakat perikanan di sektor

penangkapan, budidaya, pengolahan, pemasar hasil perikanan, serta

masyarakat kelautan dan perikanan lainnya. Kegiatan pelatihan juga

dilengkapi sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh lembaga sertifikasi

nasional. Sedangkan pelatihan aparatur ditujukan bagi aparatur negara

meliputi pelatihan teknis, struktural aparatur, pelatihan fungsional, dan

pelatihan prajabatan di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Kegiatan penyuluhan difokuskan untuk meningkatkan jumlah kelompok

pelaku utama dan pelaku usaha KP sebanyak 51.270 kelompok (Tahun

2014) melalui penyuluhan oleh penyuluh PNS, Swadaya, Swasta, dan

Penyuluh Perikanan Tenaga Kontrak. Sumberdaya manusia di bidang

penyuluan KP adalah tenaga Penyuluh 12.892 orang yang terdiri dari

1.243 orang penyuluh tenaga kontrak, 3.195 orang penyuluh PNS, 8.372

orang penyuluh swadaya dan 40 orang penyuluh swasta. Penyuluh

tersebut tersebar diseluruh wilayah propinsi Indonesia. Sebaran penyuluh

perikanan disesuaikan dengan kebijakan Kementerian Kelautan dan

Perikanan di daerah.

Pada umumnya kegiatan utama penyuluhan dilaksanakan melalui

kegiatan pengembangan Cyber Extension, peningkatan Metode

Penyuluhan, Kunjungan dan Pertemuan kelompok, Peningkatan Unit

percontohan, temu usaha dan temu lapang, Magang, Lomba Kelompok

Usaha, Temu Wicara, Pencegahan IUU Fishing. Kegiatan tersebut

dilaksanakan diseluruh daerah yang telah ditetapkan sebagai daerah

prioritas pengembangan komoditas sektor kelautan dan perikanan.

Page 15: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

12

1.4. PERMASALAHAN

Masalah dan tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan program riset

dan SDM guna mendukung pembangunan yang dilaksanakan oleh KKP antara lain sebagai berikut :

1. Peranan BRSDM dalam memanfaatkan potensi kelautan dan perikanan

belum signifikan. Rekomendasi bagi pengelolaan perikanan tangkap, budidaya laut, pemanfaatan wilayah pesisir, pantai dan pulau-pulau

kecil, dan kelautan serta sosial ekonomi kelautan dan perikanan laut masih belum banyak yang teradopsi oleh para pengguna sebagai bahan kebijakan. Hasil penelitan dan pengembangan sampai saat ini

belum sepenuhnya menjadi landasan bagi bahan kebijakan berbasis hasil riset.

2. Pengembangan sarana dan prasarana iptek kelautan dan perikanan

harus dikelola dengan menerapkan sistem manajemen mutu. Akreditasi

bagi UPT dilingkungan BRSDM dilakukan oleh Komisi Nasional Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan (KNAPPP), sedangkan bagi laboratorium uji, pelaksanan akreditasi melalui proses sertifikasi

dari International Organization for Standardization (ISO) 17025:2005. Laboratorium- laboratorium uji yang belum terakreditasi menyebabkan

laboratorium uji di BRSDM belum sepenuhnya dipercaya oleh pengguna jasa.

3. Permasalahan dalam pengembangan SDM dapat dibagi dalam 4 aspek : a. Aspek pemberdayaan pelaku utama kegiatan kelautan dan perikanan,

antara lain:

1) Rendahnya jumlah masyarakat KP yang kompeten dan belum

meratanya kompetensi yang dimiliki dan dikuasai oleh masyarakat KP disetiap wilayahnya;

2) Belum sesuainya karakter dan kompetensi masyarakat dengan

kebutuhan program pembangunan yang diprogramkan KKP, seperti program pengembangan minapolitan, industrialisasi,

pengembangan usaha mina pedeseaan (PUMP), dan program prioritas lainnya;

3) Rendahnya keterlibatan pelaku utama dan pelaku usaha pada program pengembangan SDM dan pemberdayaan KP.

4) Belum teridentifikasinya data dan kondisi masyarakat pelaku

utama dan usaha; dan

5) Belum terpetakannya kebutuhan peningkatan kapasitas SDM KP

dalam rangka pengelolaan sumber daya KP yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

b. Aspek peningkatan mutu penyelenggaraan, antara lain:

1) Belum memadainya standar nasional penyelenggaraan untuk

mendukung program prioritas nasional, kebijakan nasional (Nawacita) dan program prioritas KKP, seperti pengembangan minapolitan, industrialisasi dan pengembangan usaha mandiri

pedesaan (PUMP);

2) Belum memadainya kualitas dan kuantitas SDM (pendidik,

pelatih dan penyuluh); dan

c. Aspek sumberdaya pendukung penyelenggaraan, antara lain:

1) Sumberdaya yang dimiliki masih belum memadai;

Page 16: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

13

2) Sumberdaya yang dimiliki oleh stakeholders belum termobilisasi secara optimal untuk penyelenggaraan Diklatluh-KP; dan

3) Pengetahuan, keterampilan, penguasaan teknologi dan

aksesibilitas terhadap infrastruktur dan informasi masih terbatas.

d. Aspek kelembagaan, antara lain:

1) Kemampuan dan daya jangkau area pelayanan masih terbatas;

2) Dukungan peraturan perundang-undangan berkaitan dengan

pelayanan belum memadai;

3) Konektivitas program pengembangan SDM KP dan Teknologi

Informasi belum optimal diterima masyarakat KP;

4) Terbatasnya jangkauan informasi dan pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan yang

berwawasan lingkungan; dan

5) Akreditasi lembaga pelatihan dan sertifikasi.

1.5. LINGKUNGAN STRATEGIS

Perkembangan suatu organisasi tentunya tidak terlepas dari perkembangan lingkungan strategisnya. Begitu pula dengan BRSDM yang menghadapi perubahan dan isu strategis yang perlu dihadapi untuk meningkatkan kinerja pembangunan sektor kelautan dan perikanan di Indonesia.

Langkah pertama bagi BRSDM dalam menghadapi perubahan lingkungan strategis adalah upaya komunikasi, diseminasi dan difusi hasil riset dan SDM harus selalu ditingkatkan agar keluaran (output) segera

terbentuk menjadi outcome melalui penerapannya di tingkat pengguna. Upaya yang mentransfer keluaran iptek dan inovasi riset menjadi

outcome menjadi tantangan ke depan terutama dalam rangka mendukung sistem usaha yang kuat di kawasan minapolitan, mengembangkan

kewirausahaan pelaku usaha, memperkuat kelembagaan kelompok usaha, membentuk dan mengembangkan jaringan kerja dan kemitraan penelitian

dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan. Selain itu, tantangan ke depan yaitu dukungan riset dan SDM harus diperhatikan pula terhadap penyediaan iptek pada adaptasi terhadap

dampak perubahan iklim global, globalisasi perdagangan, krisis keuangan global, dan penyelesaian batas maritim.

Upaya-upaya ini hendaknya berdampak pada penanggulangan kemiskinan, revitalisasi perikanan dan peningkatan pengelolaan sumberdaya

kelautan dan perikanan yang lebih baik dan berkelanjutan. Untuk menjalankan itu semua pelaksanaan good-governance baik di BRSDM maupun di mitra kerja harus terus diimplementasikan. Agar tercipta kehandalan hasil

pengujian laboratorium di lingkup BRSDM yang diterima oleh pengguna, akreditasi laboratorium riset dan akreditasi lembaga riset harus

ditingkatkan. Model-model penerapan iptek untuk tujuan lainnya seperti membangun prototipe industri, pengembangan kawasan atau pengelolaan

ekosistem ke depan harus dibangun terutama dalam mengimplementasikan prototipe pada skala industri dan komersial.

Pembinaan jaringan kerja yang sudah terbentuk ke depan harus terus

dilakukan seperti Indonesian Network Fisheries Genetic Research and Development (INFIGRAD), Indonesian Network Fisheries Health Management

(INFHEM), Network Sosial Ekonomi Perikanan (Indonesian Marine and Fisheries Socio-Economic Research Network), Indonesian Fish Nutrition (IFN) Network, dan

Page 17: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

14

Network Pengelolaan Sumberdaya Ikan yaitu Indonesian Fisheries Resources and Environment Management Network (INFREM). Demikian pula jaringan-jaringan kerjasama riset dan SDM yang terkait dengan kelautan seperti CTC,

WWF, mitra bahari, jaringan kerja dalam pembangunan galangan kapal atau jaringan lainnya.

1.6. ISU-ISU STRATEGIS Dalam pembangunan kelautan dan perikanan, BRSDM berperan

menjadi pendorong peningkatan kompetensi SDM melalui penerapan teknologi dan pengelolaan sistem usaha kelautan dan perikanan. Selain itu, dalam merespon sejumlah isu yang berkembang, peran riset dan SDM menjadi sangat

vital. Dalam melaksanakan strategi dalam menjalankan arah kebijakan KKP terdapat sejumlah isu strategis yang memerlukan kontribusi hasil riset dan

SDM yaitu antara lain:

a. Pengembangan Pengembangan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) merupakan upaya percepatan pengembangan pembangunan

kelautan dan perikanan di sentra-sentra produksi di pulau terdepan. b. Sasaran SKPT yaitu (a) meningkatkan ekonomi rumah tangga kelautan

dan perikanan, (b) menambah usaha kelautan dan perikanan

menengah ke atas menjadi berdaya saing, dan (c) menjadikan sektor kelautan dan perikanan menjadi penggerak ekonomi nasional.

c. Pengembangan enterprenuership menuju technopreneurship, penguatan dan pemberdayaan kelompok masyarakat yang mampu memanfaatkan

iptek untuk meningkatkan nilai, produksi, produktifitas dan daya saing dengan didukung oleh tata kelola yang baik (good governance). Para pelaku usaha kelautan dan perikanan dipenuhi kebutuhannya dalam

melengkapi sarana- prasarana, akses terhadap permodalan, pemasaran hasil dan teknologi serta informasi. Demikian pula, kemampuannya

ditingkatkan dalam menjalankan co-management pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan. Salah satu bentuknya adalah

pembangunan PIAMARI dan MIAMARI, Politeknik KP, pengembangan P2MKP

d. Pengembangan networking. Penciptaan dan penguatan jaringan kerja

baik secara internal, antar pusat-daerah, lintas sektor, komunitas bisnis, ilmuwan, dan kerjasama internasional dilakukan untuk

identifikasi dan penyelesaian masalah yang sangat beragam. Perlunya komunikasi dan saling memberdayakan antar anggota jaringan

serta masih adanya keterbatasan dana, sarana/prasarana yang menjadi dasar dari pengembangan jaringan kerja tersebut.

e. Teknologi dan inovasi sistem akuakultur, penangkapan, pengolahan dan

pengembangan produk, bioteknologi kelautan, teknologi kelautan yang mencakup eksplorasi, eksploitasi, konservasi dan pengelolaan

sumberdaya pesisir dan laut serta adaptasi perubahan iklim harus dikembangkan dalam rangka pengelolaan kelautan dan perikanan yang

bertanggungjawab dan berkelanjutan. f. Penanggulangan kemiskinan, peningkatan ketahanan pangan dan

revitalisasi perikanan perlu diprioritaskan pada peningkatan produksi

perikanan untuk meningkatkan konsumsi ikan per kapita dan penyediaan lapangan kerja.

g. Pengembangan energi: Sasaran Kebijakan Energi Nasional tahun 2025 (Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2006)

yaitu agar peran energi baru dan terbarukan lainnya, termasuk biomasa menjadi lebih dari 5%. Pemanfaatan mikroalga, rumput laut atau arus dan ombak laut untuk energi terbarukan menjadi tantangan riset

Page 18: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

15

kelautan dan perikanan ke depan. Teknologi hemat energi untuk industri kelautan dan perikanan diperlukan untuk efisiensi usaha.

h. Perubahan iklim global: Dalam menghadapi dampak perubahan iklim

pada sektor kelautan dan peran laut dalam perubahan iklim diperlukan antisipasi dan kiat-kiat cara beradaptasi pada dampak yang

terjadi. i. Globalisasi perdagangan menuntut perbaikan standar mutu produk,

manajemen dan pengelolaan sumberdaya serta daya saing produk. j. Penyelesaian batas maritim antar negara memerlukan dukungan

data ilmiah terkini sebagai bahan bernegosiasi dengan negara tetangga

yang terkait.

Page 19: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

16

BAB II

VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS

2.1. VISI

Renstra KKP secara tegas menyatakan Visi KKP adalah

“Mewujudkan sektor kelautan dan perikanan Indonesia yang mandiri,

maju, kuat dan berbasis kepentingan nasional”.

2.2. MISI

Di dalam Renstra KKP, terdapat 3 pilar yang menjadi misi KKP

yakni:

1. Kedaulatan (Sovereignty), yakni mewujudkan pembangunan

kelautan dan perikanan yang berdaulat, guna menopang kemandirian

ekonomi dengan mengamankan sumberdaya kelautan dan perikanan,

dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

2. Keberlanjutan (Sustainability), yakni mewujudkan pengelolaan

sumberdaya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan.

3. Kesejahteraan (Prosperity), yakni mewujudkan masyarakat kelautan

dan perikanan yang sejahtera, maju, mandiri, serta berkepribadian

dalam kebudayaan.

Kedaulatan diartikan sebagai kemandirian dalam mengelola dan

memanfaatkan sumberdaya kelautan dan perikanan dengan

memperkuat kemampuan nasional untuk melakukan penegakan

hukum di laut demi mewujudkan kedaulatan secara ekonomi.

Keberlanjutan dimaksudkan untuk mengelola dan melindungi

sumberdaya kelautan dan perikanan dengan prinsip ramah lingkungan

sehingga tetap dapat menjaga kelestarian sumberdaya. Kesejahteraan

diartikan bahwa pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan

adalah untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Dalam kaitan ini,

KKP senantiasa memberikan perhatian penuh terhadap seluruh

stakeholders kelautan dan perikanan, yakni nelayan, pembudidaya

ikan, pengolah/pemasar hasil perikanan, petambak garam, dan

masyarakat kelautan dan perikanan lainnya. Ketiga hal di atas

dilakukan secara bertanggungjawab berlandaskan gotong royong,

sehingga saling memperkuat, memberi manfaat dan menghasilkan

nilai tambah ekonomi, sosial dan budaya bagi kepentingan bersama.

2.3. TUJUAN

Tujuan merupakan penjabaran lebih lanjut dari Visi dan Misi

Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam rangka mencapai sasaran

strategis pembangunan kelautan dan perikanan 2015 – 2019. Sehingga,

tujuan Badan Riset dan SDM KP adalah:

Page 20: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

17

1. Memperkuat kapasitas, sinergi dan integrasi sumberdaya menuju

lembaga pendidikan, pelatihan dan riset bertaraf internasional, dengan

indikator tujuan adalah :

a. Tersedianya dukungan sarana dan prasarana serta kelembagaan

pada 40 satker di tahun 2017 menjadi 43 satker di tahun 2019.

b. Terselenggaranya jejaring dan/ atau kerjasama dari 73 krjasama

pada tahun 2017 menjadi 59 kerjasama pada tahun 2019

2. Menyelenggarakan riset Kelautan dan Perikanan secara terpadu dengan

tata kelola yang baik (good governance) dengan indikator tujuan adalah:

a. Tersedianya Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) secara

terintegrasi untuk pengembangan ekonomi perikanan dan kelautan

yang berkelanjutan dari 3 WPP pada tahun 2017 menjadi 5 WPP di

tahun 2019.

b. Tersedianya Kawasan Pengelolaan Perikanan Perairan Umum Darat

(KPP PUD) yang teridentifikasi untuk pengembangan ekonomi

perikanan dan kelautan yang berkelanjutan dengan target sebanyak

1 KPP PUD setiap tahunnya dari tahun 2017 sampai dengan tahun

2019.

3. Mempercepat pemanfaatan hasil riset dengan koordinasi unit

Eselon I lain KKP dan stakeholder strategis lainnya, dengan indikator

tujuan adalah :

a. Tersedianya rekomendasi dan/atau inovasi riset yang diusulkan

untuk dijadikan bahan kebijakan dari 20 buah pada tahun 2017

menjadi 17 buah pada tahun 2019.

b. Tersedianya teknologi KP yang diusulkan untuk direkomendasikan

yang ditargetkan sebanyak 18 buah setiap tahunnya dari tahun

2017 sampai tahun 2019.

c. Tersedianya Informasi dan/atau rekomendasi kebijakan KP dari 58

paket/buah pada tahun 2017 menjadi 45 paket/buah pada tahun

2019.

d. Tersedianya hasil litbang yang inovatif untuk pembangunan KP dari

sebanyak 15 buah pada tahun 2017 menjadi 18 buah pada tahun

2019.

e. Tersedianya sentra nelayan yang terbangun dan terkelola sistem

informasi pada 75 sentra nelayan pada tahun 2017 menjadi 100

sentra nelayan pada tahun 2019.

4. Meningkatkan taraf pendidikan masyarakat KP melalui peningkatan

kompetensi SDM KP dan perluasan akses pendidikan, dengan indikator

tujuan adalah:

a. Terwujudnya anak pelaku utama yang diterima sebagai sebagai

peserta didik dari 46 % pada tahun 2017 menjadi 50% pada tahun

2019.

b. Tersedianya lembaga pendidikan dan pelatihan kelautan dan

perikanan terstandard dari 22 lembaga pada tahun 2017 menjadi

21 lembaga pada tahun 2019 dengan menitik beratkan pada

kualitas kelembagaannya.

Page 21: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

18

5. Meningkatkan kompetensi SDM KP yang mampu meningkatkan

produksi dan produktivitas, nilai tambah dan daya saing produk

Kelautan dan Perikanan secara optimal, dengan indikator tujuan

adalah:

a. Terwujudnya pelaku utama/pelaku usaha yang kompeten dan

inovatif meningkat pendapatannya sebanyak 11.758 orang pada

tahun 2017 yang merupakan hasil kontribusi dari Purnawidya

pelatihan dan lulusan pendidkan yang terserap dunia kerja, Pada

tahun 2018 sampai dengan tahun 2019, pencapaian target ini

hanya dihasilkan dari lulusan pendidikan yang terserap dunia kerja

sebanyak 1.188 orang pada tahun 2018 menjadi 1.312 orang pada

tahun 2019.

b. Jumlah Kelompok Pelaku Utama/Usaha Yang Meningkat Kelasnya

Dari Jumlah Kelompok Pelaku Utama/Usaha Yang Disuluh

c. Jumlah pelaku usaha mikro dan kecil yang mendapatkan

kemudahan dalam mendapatkan akses pembiayaan

d. Tersedianya SDM KP yang bersertifikat kompetensi dari sebanyak

7.930 orang pada tahun 2017 menjadi 17.188 orang pada tahun

2019.

e. Terwujudnya aparatur KP yang ditingkatkan kompetensinya

melalui pendidikan dan pelatihan kelautan dan perikanan dari

sebanyak 1.983 orang pada tahun 2017 menjadi 34.722 orang pada

tahun 2019.

f. Terwujudnya proporsi fungsional yang efektif di lingkungan BRSDM

dibandingkan dengan total pegawai dari 55,36% pada tahun 2017

menjadi 59 % pada tahun 2019.

6. Mewujudkan pelaku utama yang mandiri, kompeten, sadar dan peduli

terhadap keberlanjutan sumberdaya KP dengan indikator tujuan

adalah:

a. Terwujudnya SDM KP yang dididik, dilatih, disuluh untuk

mendukung tata kelola pemanfaatan sumber daya kelautan dan

perikanan yang adil berdaya saing dan berkelanjutan dari sebanyak

384.718 orang pada tahun 2017 menjadi 450.181 orang pada

tahun 2019.

b. Tercapainya ketepatan/kesesuaian sasaran program Riset dan SDM

kelautan dan perikanan melalui kegiatan riset, pendidikan,

pelatihan dan penyuluhan KP dengan kisaran deviasi sebesar 15%

setiap tahunnya dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2019.

7. Mewujudkan terselenggaranya tata kelola dan kerja sama dalam

pengembangan SDM KP yang efektif dan efisien, dengan indikator

tujuan adalah:

a. Terselenggaranya dukungan administrasi dan teknis

pengembangan SDM KP melalui pencapaian indikator kinerja

anggaran dan manajerial;

b. Terselenggaranya kerjasama pengembangan SDM KP dengan

instansi/lembaga dalam dan luar negeri.

Page 22: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

19

2.4. SASARAN STRATEGIS

Renstra KKP Tahun 2015 – 2019 menjelaskan bahwa sasaran

strategis pembangunan kelautan dan perikanan merupakan kondisi

yang diinginkan dapat dicapai oleh KKP sebagai suatu outcome/impact

dari beberapa program yang dilaksanakan. Dalam penyusunannya, KKP

menjabarkan 3 misi yakni “Kedaulatan”, “Keberlanjutan”, dan

Kesejahteraan” dan menggunakan pendekatan metoda Balanced

Scorecard (BSC) yang dibagi dalam empat perspektif, yakni stakeholders

prespective, customer perspective, internal process perspective, dan

learning and growth perspective (Gambar 2.1)

Gambar 2.1 Peta Strategi KKP Tahun 2015 - 2019

1. Stakeholders Perspective

Menjabarkan misi “Kesejahteraan”, maka sasaran strategis pertama (SS-

1) yang akan dicapai adalah "Terwujudnya kesejahteraan masyarakat

KP”, dengan Indikator Kinerja :

a. Indeks Kesejahteraan Masyarakat Kelautan dan Perikanan dari

40,5 pada tahun 2015 menjadi 51 pada tahun 2019. b. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Perikanan dari 7%

pada tahun 2015 menjadi 12% pada tahun 2019.

Page 23: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

20

2. Customer Perspective

Menjabarkan misi “Kedaulatan”, maka sasaran strategis kedua (SS-2)

yang akan dicapai adalah “Terwujudnya kedaulatan dalam pengelolaan

SDKP”, dengan Indikator Kinerja :

a. Persentase Kepatuhan (Compliance) Pelaku Usaha Kelautan dan

Perikanan terhadap Ketentuan Peraturan Perundang-undangan

yang Berlaku, dari 70% pada tahun 2015 menjadi 87% pada

tahun 2019.

b. Jumlah pulau-pulau kecil yang mandiri dari 5 pulau pada tahun

2015 menjadi 25 pulau pada tahun 2019.

Selanjutnya, menjabarkan misi “Keberlanjutan”, maka sasaran strategis

ketiga (SS-3) yang akan dicapai adalah “Terwujudnya pengelolaan SDKP

yang partisipatif, bertanggung jawab dan berkelanjutan”, dengan

Indikator Kinerja :

a. Nilai Pengelolaan Wilayah Kelautan dan Perikanan yang

berkelanjutan dari 0,20 pada tahun 2015 menjadi 0,65 pada tahun

2019.

b. Nilai Peningkatan Ekonomi Kelautan dan Perikanan, dari 0,59

pada tahun 2015 menjadi 1,0 pada tahun 2019.

c. Produksi perikanan, dari 24,12 juta ton pada tahun 2015 menjadi

39,97 juta ton pada tahun 2019.

d. Produksi garam rakyat, dari 3,3 juta ton pada tahun 2015

menjadi 4,5 juta ton pada tahun 2019.

e. Nilai ekspor hasil perikanan, dari USD 5,86 miliar pada tahun 2015

menjadi USD 9,54 miliar pada tahun 2019.

f. Konsumsi ikan, dari 40,9 kg/kapita/thn pada tahun 2015

menjadi 54,49 kg/kapita/thn pada tahun 2019.

g. Persentase peningkatan PNBP dari sektor KP dari 5% pada tahun

2015 menjadi 15% pada tahun 2019.

3. Internal Process Perspective

Sasaran strategis pada perspektif ini adalah merupakan proses yang

harus dilakukan oleh KKP, yakni :

a. Sasaran strategis keempat (SS-4) yang akan dicapai adalah

“Tersedianya Kebijakan Pembangunan KP yang Efektif”, dengan

Indikator Kinerja Indeks efektivitas kebijakan pemerintah, dari 6

pada tahun 2015 menjadi 8 pada tahun 2019.

b. Sasaran strategis kelima (SS-5) yang akan dicapai adalah

“Terselenggaranya Tata Kelola Pemanfaatan Sumberdaya Kelautan

dan Perikanan yang Adil, Berdaya Saing dan Berkelanjutan”, dengan

Indikator Kinerja Efektivitas Tata Kelola Pemanfaatan Sumberdaya

Kelautan dan Perikanan yang Adil, Berdaya Saing dan

Berkelanjutan, dari 70% pada tahun 2015 menjadi 95% pada tahun

2019.

Page 24: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

21

c. Sasaran strategis keenam (SS-6) yang akan dicapai adalah

“Terselenggaranya Pengendalian dan Pengawasan Sumberdaya

Kelautan dan Perikanan yang partisipatif”, dengan Indikator

Kinerja:

1) Persentase penyelesaian tindak pidana KP secara akuntabel

dan tepat waktu dari 56,6% pada tahun 2015 menjadi 83,36%

pada tahun 2019.

2) Tingkat Keberhasilan Pengawasan di Wilayah Perbatasan dari

70% pada tahun 2015 menjadi 87% pada tahun 2019.

4. Learning and Growth Perspective (input)

Untuk melaksanakan pencapaian sasaran strategis

sebagaimana tersebut di atas, dibutuhkan input yang dapat

mendukung terlaksananya proses untuk menghasilkan output dan

outcome KKP. Terdapat 4 sasaran strategis yang akan dicapai yakni :

a. Sasaran strategis ketujuh (SS-7) yakni “Terwujudnya Aparatur

Sipil Negara (ASN) KKP yang Kompeten, Profesional, dan

Berkepribadian”, dengan Indikator Kinerja Indeks Kompetensi dan

Integritas dari 65 pada tahun 2015 menjadi 85 pada tahun 2019.

b. Sasaran strategis kedelapan (SS-8) yakni “Tersedianya

Manajemen Pengetahuan yang Handal, dan Mudah Diakses”, dengan

Indikator Kinerja Persentase unit kerja yang menerapkan sistem

manajemen pengetahuan yang terstandar dari 40% pada tahun 2015

menjadi 100% pada tahun 2019.

c. Sasaran strategis kesembilan (SS-9) yakni “Terwujudnya Birokrasi

KKP yang Efektif, Efisien, dan Berorientasi pada Layanan Prima”,

dengan Indikator Kinerja Utama nilai kinerja Reformasi Birokrasi

(RB) KKP dari BB pada tahun 2015 menjadi AA pada tahun 2019.

d. Sasaran strategis kesepuluh (SS-10) yakni “Terkelolanya

Anggaran Pembangunan secara Efisien dan Akuntable”, dengan

Indikator Kinerja Nilai Kinerja Anggaran KKP dari Baik pada

tahun 2015 menjadi Sangat Baik pada tahun 2019 dan Opini

BPK-RI atas Laporan Keuangan KKP Wajar Tanpa Pengecualian

(WTP).

Sasaran strategis program riset dan sumberdaya manusia kelautan

dan perikanan 2017-2019 sebagai penjabaran Visi dan Misi

pembangunan kelautan dan perikanan. Sasaran ditetapkan melalui

tahapan-tahapan berdasarkan tujuan yang akan dicapai dan arah

kebijakan yang terbagi menjadi empat perspektif dalam bentuk Peta

Sasaran Strategis Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan

Perikanan seperti gambar di bawah ini.

Page 25: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

22

Gambar 2.2 Peta Strategi Level 1 BRSDM Tahun 2017 – 2019

Secara lengkap sasaran strategis program pengembangan

sumberdaya manusia kelautan dan perikanan 2017-2019 dapat dilihat

pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.1 Sasaran Strategis Program Riset dan Sumber Daya

Manusia Kelautan dan Perikanan 2017-2019

ST

AK

EH

OL

DE

RS

P

ER

SP

EC

TIV

E

CU

STO

ME

RR

S

PE

RS

PE

CT

IVE

INT

ER

NA

L P

RO

CE

SS

P

ER

SP

EC

TIV

E

LE

AR

N &

GR

OW

TH

P

ER

SP

EC

TIV

E

HUMAN CAPITAL INFORMATION CAPITAL ORGANIZATION CAPITAL

SS 11. Terwujudnya aparatur sipil

negara BRSDM yang kompeten, profesional dan berkepribadian

SS 12. Tersedianya manajemen

pengetahuan BRSDM yang handal dan mudah diakses

SS 13. Terwujudnya pranata dan

kelembagaan birokrasi BRSDM

yang efektif, efisien dan berorientasi

pada layanan prima

FINANCIAL CAPITAL

SS 7. Terwujudnya

hasil penelitian dan

pengembangan yang inovatif

untuk penyelenggaraan

tata kelola pemanfaatan

SDKP yang adil, berdaya saing

dan berkelanjutan

SS 6. Tersediany

a rekomenda

si dan masukan kebijakan pembangu

nan KP yang

efektif

SS 5. Tersedianya kebijakan pembangun

an yang efektif bidang

Riset dan SDM KP

SS 14. Terkelolanya

anggaran pembangunan BRSDM secara

efisien dan ekuntabel

SS 1. Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat

SS 2. Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif,

bertanggungjawab, dan berkelanjutan

SS 3. Meningkatnya hasil penyelenggaran Riset dan SDM yang

mendukung produktivitas usaha

dan pendapatan negara dari sektor KP

SS4. Terwujudnya kompetensi SDMKP

yang mendukung peningkatan

produktivitas usaha dan pendapatan

negara dari sektor KP

SS 8. Terwujudnya peningkatan

kapasitas dan kapabilitas

sumberdaya litbang dan

layanan iptek KP

SS 9. Terselenggaranya program

Riset dan SDM KP

medukung terwujudnya kedaulatan & keberlanjutan

SS 10. Terselengg

aranya pengendali

an dan monitoring pelaksanaan program Riset dan SDMP KP

Kesejahteraaan

Keberlanjutan

Page 26: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

23

PERSPEKTIF SASARAN STRATEGIS

STAKE HOLDER Terwujudnya kesejahteraan masyarakat KP

CUSTOMERS Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif,

bertanggungjawab, dan berkelanjutan

Meningkatnya hasil penyelenggaran Riset dan SDM yang

mendukung produktivitas usaha dan pendapatan negara dari

sektor KP

Terwujudnya kompetensi SDMKP yang mendukung peningkatan

produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP

INTERNAL

PROCESS

Tersedianya kebijakan pembangunan yang efektif bidang Riset

dan SDM KP

Tersedianya rekomendasi dan masukan kebijakan

pembangunan KP yang efektif

Terwujudnya hasil penelitian dan pengembangan yang inovatif

untuk penyelenggaraan tata kelola pemanfaatan SDKP yang

adil, berdaya saing dan berkelanjutan

Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas

sumberdaya litbang dan layanan iptek KP

Terselenggaranya program Riset dan SDM KP medukung

terwujudnya kedaulatan & keberlanjutan

Terselenggaranya pengendalian dan monitoring pelaksanaan

program Riset dan SDMP KP

LEARN &

GROWTH

Terwujudnya aparatur sipil negara BRSDM yang kompeten,

profesional dan berkepribadian

Tersedianya manajemen pengetahuan BRSDM yang handal dan

mudah diakses

Terwujudnya pranata dan kelembagaan birokrasi BRSDM yang

efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima

Terkelolanya anggaran pembangunan BRSDM secara efisien dan

akuntabel

Page 27: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

24

BAB III

ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA

REGULASI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN

A. Arah Kebijakan Nasional Pembangunan KP

Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 mencantumkan 8

(delapan) misi pembangunan nasional untuk mencapai Visi

“Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur”. Salah satu misi

tersebut adalah “Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan

yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional”.

Strategi pembangunan nasional yang digunakan untuk mencapai visi

dan misi sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang tersebut

adalah pembangunan yang berkelanjutan dengan semangat yang pro-

poor, pro-growth, pro-job dan pro-environment. Semangat

pembangunan yang berkelanjutan digunakan dalam menjalankan

arah kebijakan pembangunan nasional kelautan dan perikanan.

1. Kebijakan Tiga Pilar

Pembangunan kelautan dan perikanan harus dilandasi oleh

tiga pilar yang saling terintegrasi. Pilar tersebut meliputi, aspek-

aspek kedaulatan (sovereignity), keberlanjutan (sustainability), dan

kemakmuran (prosperity). Tiga pilar tersebut terangkum dalam visi

KKP, yakni ‘Mewujudkan sektor kelautan dan perikanan Indonesia

yang mandiri, maju, kuat dan berbasis kepentingan nasional’. Secara

grafis hubungan ketiga pilar tersebut dapat dilihat pada gambar di

bawah ini.

Gambar 3.1 Kebijakan tiga pilar pembangunan KP

Page 28: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

25

Penjelasan ketiga pilar Pembangunan KP tersebut adalah :

a. Kedaulatan (Sovereignty), yakni mewujudkan pembangunan

kelautan dan perikanan yang berdaulat, guna menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumberdaya

kelautan dan perikanan, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

b. Keberlanjutan (Sustainability), yakni mewujudkan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan.

c. Kesejahteraan (Prosperity), yakni mewujudkan masyarakat kelautan dan perikanan yang sejahtera, maju, mandiri, serta

berkepribadian dalam kebudayaan.

2. Penjabaran Visi Misi dan Tujuan KKP

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sebagai salah

satu kementerian bidang ekonomi, pada hakekatnya tercermin dari seluruh kebijakannya yang diarahkan dalam kerangka pembangunan ekonomi. Komponen utama ekonomi kelautan dan

perikanan pada hakekatnya terkait dengan persoalan-persoalan produksi dan pendapatan, yang harus dikembangkan dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan. Kondisi ini relevan dengan visi dan misi Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Visi KKP adalah Mewujudkan sektor kelautan dan perikanan Indonesia yang mandiri, maju, kuat dan berbasis kepentingan

nasional. Visi tersebut diwujudkan melalui pelaksanaan Misi KKP, sebagai berikut:

a. Meningkatkan pengawasan pengelolaan sumber daya kelautan

dan perikanan;

b. Mengembangkan sistem perkarantinaan ikan, pengendalian

mutu, keamanan hasil perikanan, dan keamanan hayati ikan;

c. Mengoptimalkan pengelolaan ruang laut, konservasi dan

keanekaragaman hayati laut;

d. Meningkatkan keberlanjutan usaha perikanan tangkap dan budidaya;

e. Meningkatkan daya saing dan sistem logistik hasil kelautan dan perikanan;

f. Mengembangkan kapasitas SDM, dan pemberdayaan masyarakat;

g. Meningkatkan inovasi iptek kelautan dan perikanan; dan

h. Meningkatkan pemberdayaan dan kemandirian dalam

menjaga keberlanjutan usaha kelautan dan perikanan.

Pelaksanaan Visi dan Misi Kementerian Kelautan dan Perikanan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas usaha

kelautan dan perikanan secara berdaulat, bertanggung jawab, dan berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

kelautan dan perikanan.

Guna mengoptimalkan peran KKP dalam pembangunan

nasional sebagaimana diuraikan diatas, diperlukan dukungan

Page 29: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

26

sumberdaya manusia di bidang kelautan dan perikanan (SDM-KP) yang kompeten, berkarakter kuat serta memiliki kompetensi sesuai

kebutuhan.

Dalam grand strategy pembangunan KKP dalam RPJMN III

Tahun 2015–2019 disebutkan “Penguatan SDM Kompeten secara terintegrasi” disamping kebijakan lainnya. Dalam kaitan ini, Badan

Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) mempunyai peran strategis dalam meningkatkan kualitas SDM-KP,

melalui kegiatan riset, pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan KP.

B. Arah Kebijakan dan Strategi BRSDM

Arah kebijakan dan strategi merupakan langkah-langkah

kebijakan yang akan ditempuh BRSDM untuk mewujudkan

pencapaian visi dan misi pembangunan nasional, agenda prioritas

RPJMN 2015-2019, dan program strategis di lingkungan Kementerian

Kelautan dan Perikanan.

1. Agenda Prioritas Pembangunan Nasional

Agenda Prioritas Pembangunan Nasional yang dirangkum dalam

Nawa Cita dituangkan dalam program riset dan SDM KP. Dari

agenda prioritas tersebut, peran strategis program riset dan SDM

adalah:

a. Kegiatan penelitian dan pengembangan selama periode 2015 –

2019, yang diarahkan untuk mendukung 10 Fokus Riset,

yaitu:

1. Sustainable Fisheries

2. Sustainable Aquaculture

3. Perubahan iklim

4. Jasa kelautan

5. Kemandirian pangan dan bahan baku industri

6. Konservasi dan mitigasi serta rehabilitasi

7. Inovasi teknologi

8. Proverty reduction dan pembaerdayaan masyarakat

9. Pengembangan usaha, sistem bisnis dan trading

10. Kajian kewilayahaan dan geopolitik

b. Menyelenggarakan Pendidikan KP bagi anak pelaku utama

bidang kelautan dan perikanan dalam meningkatkan kualitas

hidup manusia Indonesia, selaras dengan program Indonesia

Pintar.

c. Mensukseskan program Pemerintah untuk melakukan revolusi

karakter bangsa melalui pengembangan kurikulum pendidikan,

pelatihan dan materi penyuluhan KP.

d. Pengembangan SDM guna mendukung pengembangan ekonomi

maritim dan penguatan usaha yang berkelanjutan.

2. Program Prioritas

Program Prioritas adalah sebagai langkah strategis untuk

mengawal suatu program terpilih yang sesuai dengan kondisi dan

Page 30: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

27

kebutuhan masing-masing instansi. Program Prioritas yang

dilaksanakan oleh BRSDM antara lain:

a. Pembangunan Politeknik Baru (Pangandaran, Dumai,

Jembrana), lanjutan pembangunan Politeknik (Kerawang) dan

Akademi Komunitas (Wakatobi).

b. Penyelenggaraan pendidikan bagi 7.568 orang peserta didik

c. Beasiswa Laut Masa Depan Bangsa sebanyak 283 orang

(Degree Program sebanyak 21 orang, Dokter Bahari sebanyak

50 orang, Tugas Belajar lanjutan sebanyak 158 orang dan

Tugas Belajar baru sebanyak 54 orang)

d. Pelatihan Masyarakat sebanyak 6.000 orang

e. Pelatihan Aparatur sebanyak 1.750 orang

f. Sertifikasi Kompetensi sebanyak 6.000 sertifikat.

g. Pelatihan Enumerator sebanyak 3.000 orang

h. Penyuluh Perikanan Bantu sebanyak 2.000 orang

C. Strategi dan Program Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan

Perikanan

Strategi pelaksanaan program riset dan SDM KP dibagi dalam enam

bidang, yaitu riset kelautan, riset perikanan, riset bioteknologi, riset

sosial dan ekonomi, pendidikan, dan pelatihan dan penyuluhan KP.

Keenam bidang ini saling memperkuat dalam mewujudkan masyarakat

kelautan dan perikanan yang sejahtera.

Strategi masing-masing bidang tersebut sebagai berikut:

1. Riset berawal dan berakhir pada pengguna (starts from and ends

with the users). Bahwa kegiatan Riset mulai usulan hingga produk

yang dihasilkan diorientasikan pada kebutuhan dan keinginan

pengguna yaitu: stakeholder utama Menteri KP dan Eselon I KKP,

agar dapat berdaya guna dan berhasil guna.

2. Riset harus policy driven.

Riset merupakan bagian dari strategi dan kebijakan pembangunan

nasional, begitu pula dengan BRSDM sebagai bagian dari unit

kerja di Kementerian Kelautan dan Perikanan yang merupakan

kementerian dan lembaga teknis yang bertanggungjawab terhadap

keberhasilan pembangunan di bidang kelautan dan perikanan

Indonesia. Oleh karena itu, program dan kegiatan BRSDM harus

mengikuti dan mendukung arah, prioritas dan goal dari

kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

3. Riset nasional yang inovatif.

Pelaku riset bidang kelautan dan perikanan, tidak hanya di

BRSDM KKP namun juga terdapat di kementerian dan lembaga

pemerintah di luar KKP, termasuk perguruan tinggi yang tersebar di

berbagai provinsi, Balitbangda, LSM termasuk pelaku Litbang

swadaya di masyarakat, dan juga di industri atau swasta.

Page 31: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

28

4. Bidang Pendidikan

1) Memberikan kesempatan yang lebih besar kepada putra/putri

pelaku utama kelautan dan perikanan untuk memperoleh pendidikan di satuan pendidikan kelautan dan perikanan;

2) Meningkatkan dan mengembangkan kelembagaan, kapasitas, serta kualitas satuan pendidikan lingkup KKP;

3) Meningkatkan penyelenggaraan sekolah lapang bagi pelaku utama dan keluarganya (pendidikan kesetaraan KP paket A, B

dan C);

4) Meningkatkan kualitas pembelajaran dengan pendekatan Teaching Factory dibidang kelautan dan perikanan;

5) Mengembangkan kurikulum, tenaga Pendidik, Sarana dan Prasarana di Pendidikan Menengah dan Tinggi KP yang

berstandar Internasional;

6) Mengembangkan sistem sertifikasi kompetensi peserta didik;

7) Pengembangan minat kewirausahaan bagi peserta didik Kelautan dan Perikanan;

8) Menguatkan jejaring termasuk melibatkan pemangku kepentingan untuk pengembangan pendidikan; dan

9) Mengembangkan Inovasi IPTEK Bidang Kelautan dan

Perikanan.

5. Bidang Pelatihan dan Penyuluhan KP

1) Mengembangkan sistem pelatihan berbasis kompetensi;

2) Melakukan akreditasi program dan lembaga pelatihan KP;

3) Mengembangkan sistem sertifikasi kompetensi SDM KP;

4) Mengembangkan jejaring kerja pelatihan dan pemberdayaan

lulusan pelatihan KP;

5) Mengembangkan metode pelatihan dengan pendekatan inkubator bisnis dibidang kelautan dan perikanan; dan

6) Memanfaatkan teknologi informasi dalam rangka memperluas jangkauan layanan pelatihan (trainning online).

1) Mengembangkan sistem penyuluhan sesuai kebutuhan dan kondisi pelaku utama;

7) Melakukan implementasi UU Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, diantaranya melalui sosialisasi dan

proses penyelesaian P3D (Personil, Pembiayaan, Prasarana dan Dokumen);

8) Meningkatkan kompetensi penyuluh melalui magang dan

bimbingan teknis;

9) Mengukuhkan dan mengakui profesionalisme tenaga fungsional

penyuluh melalui sertifikasi kompetensi penyuluh KP;

10) Menguatkan jejaring kerja penyuluh untuk meningkatkan

efektifitas penyuluhan;

11) Mengembangkan metode penyuluhan melalui program pusat

pemberdayaan dan penyuluhan mina mandiri;

Page 32: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

29

12) Memanfaatkan teknologi informasi dalam rangka memperluas dan mempermudah akses informasi penyuluhan dan

pemberdayaan masyarakat melalui cyber extension;

13) Meningkatkan peran penyuluh swadaya dan swasta dalam

kegiatan penyuluhan;

14) Meningkatkan usaha skala mikro ke kecil dan kecil ke

menengah melalui pendampingan;

15) Memfasilitasi akses perbankan dan pembentukan lembaga

keuangan mikro atau koperasi;

16) Memfasilitasi kelembagaan atau kelompok berbadan hukum; dan

17) Meningkatkan pemberdayaan masyarakat kelautan dan perikanan.

D. KERANGKA REGULASI

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional kita selain

mengenal kerangka anggaran, juga terdapat kerangka regulasi yang

digunakan dalam mempengaruhi kinerja pembangunan nasional.

Kementerian Kelautan dan Perikanan, dalam Renstra KKP Tahun

2015–2019, untuk melaksanakan arah kebijakan dan strategi

pembangunan tahun 2015- 2019, memerlukan pula kerangka

regulasi yang merupakan perencanaan pembentukan regulasi dalam

rangka memfasilitasi, mendorong dan mengatur perilaku

masyarakat dan penyelenggara Negara dalam rangka mencapai

tujuan bernegara.

Dalam Rencana Strategis KKP Tahun 2015-2019,

kerangka regulasi akan disiapkan mengacu pada program legislasi

nasional meliputi :

1. Rancangan Undang-Undang (RUU), yakni (a) RUU tentang

Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007

tentang Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (WP3K), (b) RUU

tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 31

Tahun 2004 tentang Perikanan, (c) RUU tentang Zona

Tambahan Indonesia, (d) RUU Perubahan Atas Undang-Undang

Nomor 1 Tahun 1973 tentang Landas Kontinen Indonesia, (e)

RUU tentang Pendanaan Suprastruktur Usaha Perikanan, (f)

Perbaikan UU No. 32 Tahun 2014 tentang Kelautan terkait dengan

beberapa indikator yang belum terpenuhi (pembatasan

keikutsertaan asing, pembatasan kepemilikan, kewajiban

penghitungan dampak negatif dalam pemanfaatan SDA-LH,

keterlibatan masyarakat adat, perempuan dan kaum marginal,

mekanisme penyelesaian konflik adat, mekanisme penyelesaian

masalah masa lalu, dan penindakan perlakuan diskriminatif).

2. Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP), yakni (a) RPP tentang

Kapal Perikanan, (b) RPP tentang Pembudidayaan Ikan, (c) RPP

tentang Pemberian Penghargaan Kepada Aparat Penegak Hukum

di Bidang Perikanan dan Pihak Yang Berjasa Dalam Upaya

Page 33: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

30

Penyelamatan Kekayaan Negara, (d) RPP tentang Pengawasan

Perikanan, (e) RPP tentang Izin lokasi dan Izin Pengelolaan

Sumber Daya Perairan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, (f) RPP

tentang Kebijakan Pembangunan Kelautan, (g) RPP tentang

Perencanaan Ruang Laut Nasional, (h) RPP tentang

Perencanaan Ruang Laut, (i) RPP tentang Izin Lokasi di laut

yang Berada di Wilayah Perairan dan Wilayah perairan yuridiksi,

(j) RPP tentang Kriteria, persyaratan dan mekanisme pendirian,

dan/atau penempatan bangunan di laut, (k) RPP tentang Budaya

Bahari, (l) RPP tentang Industri Maritim dan Jasa Maritim, (m) RPP

tentang Izin Lokasi di Laut yang berada di wilayah perairan dan

wilayah yuridiksi dan tata cara pengenaan sanksi adminstratif,

(p) RPP tentang Pendirian Bangunan Laut, (q) RPP tentang Pusat

Fasilitas Kelautan, (r) RPP tentang Kebijakan Tata Kelola dan

Kelembagaan Laut, (s) RPP tentang Tata Cara Peran Serta

Masyarakat dalam Pembangunan Kelautan, (t) RPP tentang Gasetir

Pulau, (u) RPP tentang Pemanfaatan Sumberdaya Perairan Pesisir

dan Perairan Pulau-Pulau Kecil, dan (v) Revisi PP No. 19 Tahun

2006 tentang Tarif atas Jenis Penerimaan Bukan Pajak yang

Berlaku pada Kementerian Kelautan dan Perikanan.

3. Rancangan Peraturan Presiden (R. Perpres) dan Rancangan

Keputusan Presiden (R. Keppres), yakni (a) R. Perpres tentang

Koordinasi Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil, (b)

R. Perpres tentang Komite Nasional Coral Triangle Initiative on

Coral Reef, Fisheries, and Food Securities Indonesia (CTI-CFF), (c)

R. Perpres tentang Pemanfaatan Pulau-Pulau Kecil dan

Pemanfaatan Perairan di Sekitarnya Dalam Rangka Penanaman

Modal Asing, (d) R. Perpres tentang Penyelenggaraan Riset di

Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, (e) R. Perpres tentang

Provinsi Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional, (f) R. Perpres

tentang Pendidikan, Pelatihan, dan Penyuluhan di Wilayah Pesisir

dan Pulau-pulau Kecil, (g) R. Perpres tentang Rencana Zonasi

Laut, Selat dan Teluk, (h) R. Keppres Rencana Aksi Nasional

Pemberantasan Illegal, Unreported, and Unregulated Fishing

(IUU Fishing), dan (i) R. Perpres tentang Pengalihan Saham

dan Luasan Lahan dalam Pemanfaatan Pulau- Pulau Kecil.

E. KERANGKA KELEMBAGAAN

Pencapaian kinerja yang dilakukan BRSDM didukung pula

dengan perubahan kelembagaan terkait struktur organisasi

BRSDM. Kerangka kelembagaan sendiri merupakan perangkat

Kementerian/ Lembaga (struktur organisasi, ketatalaksanaan, dan

pengelolaan aparatur sipil negara) yang digunakan untuk mencapai

visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan

pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga

yang disusun dengan berpedoman pada RPJM Nasional. Dalam

kaitannya dengan kerangka kelembagaan BRSDM, pedoman dalam

Page 34: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

31

penyusunan kelembagaan juga memperhatikan target kinerja dan

struktur kelembagaan yang ada di tingkat Kementerian Kelautan dan

Perikanan.

Renstra KKP Tahun 2017 – 2019 menyatakan bahwa penguatan

kapasitas kelembagaan KKP dilakukan dengan memperhatikan

beberapa hal yakni:

1. Perubahan paradigma pengelolaan sumberdaya kelautan dan

perikanan dari production oriented ke people oriented.

2. Mandat yang diberikan, meliputi mandat konstitusional, mandat

teknis, mandat pembangunan, dan mandat organisasi.

3. Kebijakan pembangunan, kebijakan desentralisasi dan otonomi

daerah, peraturan perundangan terkait yang berlaku.

4. Prinsip-prinsip pengorganisasian yang right sizing, unified function,

efektif, efisien dan transparan, sesuai dengan bisnis proses

pembangunan kelautan dan perikanan.

5. Tata laksana dan sumber daya aparatur

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2017 tentang

Kementerian Kelautan dan Perikanan, KKP telah melakukan penaatan

kelembagaan yang ditetapkan melalui Peraturan Menteri Kelautan dan

Perikanan Nomor 6 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Struktur organisasi BRSDM di tingkat pusat secara lengkap dapat

ditunjukkan pada Gambar 3.1 di bawah ini.

Page 35: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

32

BAB IV

TARGET KINERJA DAN KERANGKA

PENDANAAN

A. TARGET KINERJA

1. Indikator Kinerja Sasaran Strategis KKP Tahun 2015 - 2019

Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menetapkan

Target Kinerja yang akan dicapai selama 5 tahun (2015 – 2019)

yang mencerminkan pengaruh yang ditimbulkan oleh adanya

hasil (outcome/impact) dari satu atau beberapa program. Indikator

Kinerja Sasaran Strategis KKP adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Indikator Kinerja Sasaran Strategis KKP

Tahun 2015 – 2019

SASARAN STATEGIS DAN

INDIKATOR KINERJA

2015

2016

2017

2018

2019

STAKEHOLDERS PERSPECTIVE

SS 1. Terwujudnya kesejahteraan masyarakat KP

1

Indeks Kesejahteraan Masyarakat

KP

40,5

42

45

47,5

51

2

Pertumbuhan PDB Perikanan (%)

7,00

7,05

7,10

7,15

7,20

CUSTOMERS PERSPECTIVE

SS 2. Terwujudnya kedaulatan dalam pengelolaan SDKP

3

Persentase kepatuhan

(compliance) pelaku usaha KP

terhadap ketentuan peraturan

perundang undangan yang

berlaku (%)

70

73

76

81

87

4

Jumlah pulau-pulau kecil yang

mandiri

5

10

15

20

25

SS 3. Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif, bertanggungjawab,

dan berkelanjutan

5

Nilai Pengelolaan wilayah KP

yang berkelanjutan

0,20

0,29

0,39

0,57

0,65

6

Nilai peningkatan ekonomi KP

0,59

0,69

0,79

0,90

1,00

7

Produksi perikanan (juta ton)

24,12

26,04

30,29

32,93

39,97

8

Produksi garam rakyat (juta ton)

3,3

3,6

3,8

4,1

4,5

9

Nilai ekspor hasil perikanan (USD

miliar)

5,86

6,82

7,62

8,53

9,54

10

Konsumsi ikan (kg/kap/thn)

40,9

43,88

47,12

50,65

54,49

11

Persentase peningkatan PNBP

dari sektor KP (%)

5

7,5

10

12,5

15

Page 36: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

33

SASARAN STATEGIS DAN

INDIKATOR KINERJA

2015

2016

2017

2018

2019

INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

SS 4. Tersedianya kebijakan pembangunan KP yang efektif

12

Indeks efektivitas kebijakan pemerintah

6

6,5

7

7,5

8

SS 5. Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing

dan berkelanjutan 13

Efektivitas tata kelola

pemanfaatan SDKP yang adil,

berdaya saing dan

berkelanjutan (%)

70

76

82

89

95

SS 6. Terselenggaranya pengendalian dan pengawasan SDKP yang profesional

dan partisipatif

14

Persentase penyelesaian tindak

pidana KP secara akuntabel dan

tepat waktu (%)

56,6

65,9

71,2

81,36

83,3

15

Tingkat keberhasilan

pengawasan di wilayah

perbatasan (%)

70

73

76

81

87

LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE

SS 7. Terwujudnya ASN KKP yang kompeten, profesional dan berkepribadian

16

Indeks kompetensi dan integritas

65

77

75

80

85

SS 8. Tersedianya manajemen pengetahuan yang handal dan mudah diakses

17

Persentase unit kerja yang

menerapkan sistem manajemen

pengetahuan yang terstandar (%)

40

50

60

70

100

SS 9. Terwujudnya birokrasi KKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada

layanan prima

18

Nilai Reformasi Birokrasi KKP

BB

BB

A

A

AA

SS 10. Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien dan akuntabel

19

Nilai kinerja anggaran KKP

Baik

(80-

90)

Baik

(80-

90)

Baik

(80-

90)

Sanga

t

Baik

(>90)

Sanga

t

Baik

(>90) 20

Opini atas Laporan Keuangan KKP

WTP

WTP

WTP

WTP

WTP

Sumber: Renstra KKP, 2015

2. Indikator Kinerja Sasaran Strategis KKP Tahun 2017

Pada tahun 2017, Kementerian Kelautan telah menetapkan

Perjanjian Kinerja, yang terdiri dari 21 (dua puluh satu) Indikator

Kinerja Utama (IKU) untuk mencapai 10 Sasaran Strategis. Sasaran

Strategis Kementerian tidak mengalami perubahan, tetapi pada

Indikator Kinerja Utama (IKU) terdapat perubahan sebagai berikut :

IKU4 yang awalnya berupa jumlah pulau-pulau kecil yang mandiri,

berubah menjadi Tingkat Kemandirian SKPT.

Page 37: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

34

IKU5 yaitu Pengelolaan wilayah KP yang berkelanjutan dan IKU6

yaitu peningkatan ekonomi, yang pada awalnya diukur dengan

satuan nilai, berubah menjadi satuan persentase.

IKU8 yang awalnya berupa target produksi garam rakyat berubah

menjadi produksi garam nasional.

IKU11 yang awalnya berupa target peningkatan PNBP dengan

satuan persentase, berubah menjadi nilai PNBP dengan satuan

milyar.

Pada Learn and Growth Perspective, terdapat penambahan IKU19

yaitu level maturitas SPI KKP.

Rincian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Kementerian Kelautan dan

Perikanan Tahun 2017 sebagai berkut :

Tabel 4.2 Indikator Kinerja Sasaran Strategis KKP

Tahun 2017

1 Indeks Kesejahteraan Masyarakat KP (Indeks) 54

2 Pertumbuhan PDB Perikanan (%) 8

3

Persentase kepatuhan (compliance) pelaku usaha

KP terhadap ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku (%)

76

4 Tingkat Kemandirian SKPT (Tingkat) 3

5Persentase pengelolaan wilayah KP yang

berkelanjutan (%) 59,47

6 Persentase peningkatan ekonomi KP (%) 60

7 Produksi Perikanan (juta ton) 29,46

8 Produksi garam nasional (juta ton) 3,80

9 Nlai ekspor hasil perikanan (USD miliar) 7,62

10 Tingkat konsumsi ikan dalam negeri (kg/kap/thn) 47,12

11 Nilai PNBP dari sektor KP (miliar) 1.017

4Tersedianya kebijakan

pembangunan KP yang efektif 12 Indeks Efektivitas kebijakan pemerintah (indeks) 7,7

5

Terselenggaranya tata kelola

pemanfaatan SDKP yang

berkeadilan dan berdaya saing

13

Efektifitas tata kelola pemanfaatan SDKP yang adil,

berdaya sing, dan berkelanjutan (%) 69,88

14

Persentase penyelesaian tindak pidana KP yang

disidik dan dapat dipertanggung jawabkan sesuai

kebutuhan perundang-undangan yang berlaku (%)

87

15Tingkat keberhasilan pengawasan di wilayah

perbatasan (%)74

2Terwujudnya kedaulatan dalam

pengelolaan SDKP

3

Terwujudnya pengelolaan SDKP

yang bertanggung jawab dan

berkelanjutan

6

Terselenggaranya pengendalian

dan pengawasan SDKP yang

profesional dan partisipatif

INTERNAL PROCESS PERSPEKTIVE

1Terwujudnya kesejahteraan

masyarakat KP

STAKEHOLDER PERSPEKTIVE

COSTUMER PERSPEKTIVE

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

2017

Page 38: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

35

7

Terwujudnya ASN KKP yang

kompeten, profesional dan

berintegritas

16 Indeks kompetensi dan integritas (indeks) 80

8

Tersedianya manajemen

pengetahuan yang handal dan

mudah diakses

17Persentase unit kerja yang menerapkan sistem

manajemen pengetahuan yang terstandar (%) 65

18 Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi KKP (nilai) A (80)

19 Level Maturitas SPI KKP (level) 2

20 Nilai kinerja anggaran KKP (%) Baik (85)

21 Opini atas laporan keuangan KKP (opini) WTP (5)10

Terkelolanya anggaran

pembangunan secara efisien dan

akuntabel

9

Terwujudnya birokrasi KKP yang

efektif, efisien dan berorientasi

pada layanan prima

LEARNING AND GROWTH PERSPEKTIVE

Sumber : Perjanjian Kinerja Kementrian Kelautan dan Perikanan Tahun 2017

3. Indikator Kinerja Sasaran Strategis BRSDM Tahun 2017 - 2019

Indikator Kinerja Sasaran Strategis BRSDM disusun

mengacu pada Perjanjian Kinerja Kementerian Kelautan dan

Perikanan Tahun 2017. Indikator Kinerja BRSDM merupakan

penyatuan dari 2 program yaitu Program Penelitian dan

Pengembangan IPTEK Kelautan dan Perikanan dengan program

pengembangan SDM KP, menjadi satu program baru yaitu

Program Riset dan Sumber Daya Manusia KP, seperti yang

ditunjukkan pada Tabel 4.3 berikut ini:

Tabel 4.3 Indikator Kinerja Sasaran Strategis BRSDM

Tahun 2017 - 2019

SASARAN STATEGIS DAN INDIKATOR

KINERJA

2017

2018

2019

STAKEHOLDER PERSPECTIVE

SS1. Terwujudnya kesejahteraan masyarakat KP

1 Jumlah pelaku utama/pelaku usaha

yang kompeten dan inovatif meningkat

pendapatannya (orang)

11.758 1.188 1.312

COSTUMER PERSPECTIVE

SS2. Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif, bertanggungjawab, dan berkelanjutan

2 Jumlah kelompok pelaku

utama/usaha yang meningkat

kelasnya dari jumlah kelompok pelaku

utama/usaha yang disuluh (kelompok)

1.000

1

1

5

5

5

0

0

0

1

5

0

0

.

5

0

0

5

8

8

9

2.000

3

Jumlah Wilayah Pengelolaan

Perikanan (WPP) yang Terpetakan

Potensi Sumberdaya Kelautan dan

Perikanan secara terintegrasi untuk

Pengembangan Ekonomi Kelautan

yang Berkelanjutan (WPP)

3

5

5

1.500

Page 39: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

36

4 Kawasan Pengelolaan Perikanan

Perairan Umum Daratan (KPP PUD)

yang Terpetakan Potensi Sumberdaya

Kelautan dan Perikanan untuk

Pengembangan Ekonomi Kelautan

yang Berkelanjutan (KPP PUD)

1 1 1

SS3. Meningkatnya hasil penyelenggaran Riset dan SDM yang mendukung produktivitas

usaha dan pendapatan negara dari sektor KP

5

Jumlah rekomendasi dan/atau inovasi

riset yang diusulkan untuk dijadikan

bahan kebijakan (buah)

20 15 17

6 Jumlah teknologi KP yang diusulkan

untuk direkomendasikan (buah) 18 18 18

7

Jumlah pelaku usaha mikro dan kecil

yang mendapatkan kemudahan dalam

mendapatkan akses pembiayaan (orang)

1.050 10.560 11.070

8 Peningkatan PNBP (%) 10 10 10

SS4. Terwujudnya kompetensi SDMKP yang mendukung peningkatan produktivitas usaha dan

pendapatan negara dari sektor KP

9 Jumlah SDM KP yang bersertifikat

kompetensi (orang) ) 7.930

13.981 17.188

10

Jumlah aparatur KP yang ditingkatkan

kompetensinya melalui pendidikan dan

pelatihan KP (orang)

1.983 30.965 34.722

INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

11

Indeks Efektifitas Kebijakan Pemerintah

bidang riset dan SDM KP (nilai) 7,7 8 8

12

Jumlah informasi dan/atau

rekomendasi kebjakan KP (buah) 57 45 45

13 Jumlah hasil litbang yang inovatif

untuk pembangunan KP (Buah) 15 16 18

14

Jumlah sentra nelayan yang

terbangun dan terkelola sistem

informasi (unit)

75 90 100

15 Proporsi fungsional BRSDM KP

dibandingkan total pegawai BRSDM

KP (%)

53,66 55 59

16 Jumlah sarana dan prasarana, serta

kelembagaan BRSDM KP yang

ditingkatkan kapasitasnya (Satker)

40 43 43

17 Jumlah jejaring dan/atau kerjasama

BRSDM KP yang terbentuk (Buah)

73 56 59

18 Persentase anak pelaku utama yang

diterima sebagai peserta didik (%) 46 50 50

19 Jumlah lembaga pendidikan dan

pelatihan kelautan dan perikanan

terstandard (lembaga) 22 21 21

20 Jumlah SDM KP yang dididik,

dilatih, disuluh untuk mendukung

tata kelola pemanfaatan sumber

daya kelautan dan perikanan yang

adil berdaya saing dan berkelanjutan

(orang)

384.718 419.956 450.181

Page 40: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

37

21 Deviasi ketepatan/kesesuaian

sasaran program Riset dan SDM

kelautan dan perikanan melalui

kegiatan Riset KP, Pendidikan,

Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan

dan Perikanan (%)

15 15 15

LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE

22

Indeks kompetensi dan integritas

BRSDM 80 80 80

23

Persentase unit kerja BRSDM yang

menerapkan sistem manajemen

pengetahuan yang terstandar (%) 65 70 70

24

Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi

BRSDM

A (80) A (80) A (80)

25 Tingkat Maturitas SPIP BRSDM (Level) 2 2 2

26 Persentasi Tindaklanjut Direktif

Pimpinan (%) 100 100 100

27 Jumlah Inovasi Pelayanan Publik

(proporsal) 1 1 1

28 Nilai AKIP BRSDM (nilai) A (86) A (86) A (86)

29

Nilai Kinerja Anggaran BRSDM (%) 83 83 83

30 Persentase Kepatuhan Terhadap SAP

BRSDM (%) 100 100 100

3. Indikator Kinerja Program

Indikator Kinerja Program merupakan alat ukur yang

mengindikasikan keberhasilan pencapaian hasil (outcome) dari

suatu program. Indikator Kinerja Program telah ditetapkan secara

spesifik untuk mengukur pencapaian kinerja berkaitan dengan

sasaran program (outcome). Indikator kinerja program tersebut

juga merupakan Kerangka Akuntabilitas Organisasi dalam

mengukur pencapaian kinerja program. Dalam kaitan ini, KKP

telah menetapkan Indikator Kinerja Program dalam Struktur

Manajemen Kinerja yang merupakan sasaran kinerja program

yang secara akuntabilitas berkaitan dengan unit organisasi K/L

setingkat Eselon I A, sebagaimana Lampiran.

4. Indikator Kinerja Kegiatan

Indikator Kinerja Kegiatan merupakan ukuran alat ukur

yang mengindikasikan keberhasilan pencapaian keluaran (output)

dari suatu kegiatan. Indikator Kinerja Kegiatan telah ditetapkan

secara spesifik untuk mengukur pencapaian kinerja berkaitan

dengan sasaran kegiatan (output).Indikator Kinerja Kegiatan

dalam Struktur Manajemen Kinerja di KKP merupakan sasaran

kinerja kegiatan yang secara akuntabilitas berkaitan dengan unit

organisasi K/L setingkat Eselon II, sebagaimana Lampiran 1.

Page 41: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

38

B. KERANGKA PENDANAAN

Program Riset dan Sumber Daya Manusia KP melalui

Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam Rancangan Renstra

mengusulkan rencana pendanaan melalui APBN tahun 2017-2019

dan PNBP Tahun 2017-2019. Anggaran tersebut akan

didistribusikan setiap tahunnya untuk membiayai Program Riset

dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan.

Page 42: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

39

BAB V

PENUTUP

Reviu Rencana Strategis Program Riset dan Sumber Daya

Manusia Kelautan dan Perikanan 2017-2019 merupakan dokumen

yang disusun untuk menjabarkan perubahan Rencana Strategis

BRSDM terkait dengan adanya perubahan organisasi pada

Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan ditetapkannya

Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2017 tentang Kementerian

Kelautan dan Perikanan, yang ditindaklanjuti dengan diterbitkannya

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 6 Tahun 2017

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan

Perikanan.

Penyusunan Renstra BRSDM mengacu pada Rencana Strategis

Kementerian Kelautan dan Perikanan 2015-2019 dan Perjanjian

Kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2017.

Rencana Strategis BRSDM ini disusun untuk memetakan dan

menjawab berbagai persoalan dan tantangan serta dinamika yang

terjadi sepanjang tahun 2017-2019. Namun demikian, mengingat

dinamisnya perubahan serta adanya tuntutan pengembangan

organisasi dan masyarakat, sangat mungkin ada hal-hal yang belum

terakomodasi. Untuk mengatasinya,review terhadap Restra sebagai

upaya penyempurnaan format kebijakan dan dukungan kegiatan

sangat dimungkinkan agar pelaksanaan Program Riset dan Sumber

Daya Manusia Kelautan dan Perikanan Tahun 2017-2019 dapat

mencapai hasil yang lebih optimal.

KEPALA BADAN RISET DAN SUMBER DAYA

MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN,

ttd M. ZULFICAR MOCHTAR

Page 43: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id
Page 44: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

Lampiran I

Peraturan Kepala BRSDM

Nomor 13/PER-BRSDM/2017 Tentang Rencana Strategis

Badan Riset dan Sumber Daya Manusia

Kelautan dan Perikanan Tahun 2017-2019

LAMPIRAN I

INDIKATOR KINERJA PROGRAM UNIT ESELON I BRSDM

SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA TARGET

2017 2018 2019

Terwujudnya kesejahteraan masyarakat KP Jumlah pelaku utama/pelaku usaha yang kompeten dan inovatif

meningkat pendapatannya 11,758 - -

Jumlah Kelompok Pelaku Utama/Usaha Yang Meningkat Kelasnya Dari

Jumlah Kelompok Pelaku Utama/Usaha Yang Disuluh

1,000

1,500

2,000

Terwujudnya pengelolaan SDKP yang

partisipatif, bertanggungjawab, dan

berkelanjutan

Jumlah Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) yang Terpetakan Potensi

Sumberdaya Kelautan dan Perikanan secara terintegrasi untuk

Pengembangan Ekonomi Kelautan yang Berkelanjutan (WPP)

3

7

7

Kawasan Pengelolaan Perikanan Perairan Umum Daratan (KPP PUD) yang

teridentifikasi untuk Pengembangan Ekonomi Kelautan yang

Berkelanjutan (KPP PUD)

1 1 1

Meningkatnya hasil penyelenggaran Riset dan

SDM yang mendukung produktivitas usaha

dan pendapatan negara dari sektor KP

Jumlah rekomendasi dan/atau inovasi riset yang diusulkan untuk

dijadikan bahan kebijakan (Buah)

20

16

17

Jumlah teknologi KP yang diusulkan untuk direkomendasikan

18

6

7

Page 45: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA TARGET

2017 2018 2019

Jumlah pelaku usaha mikro dan kecil yang mendapatkan kemudahan

dalam mendapatkan akses pembiayaan (orang)

1,000

10,560

11,070

Peningkatan Presentase PNBP (%)

10

10

10

Terwujudnya kompetensi SDMKP yang

mendukung peningkatan produktivitas usaha

dan pendapatan negara dari sektor KP

Jumlah SDM KP yang bersertifikat kompetensi (orang) 7,930 14,100 17,500

Jumlah aparatur KP yang ditingkatkan kompetensinya melalui pendidikan

dan pelatihan kelautan dan perikanan (orang)

1,983

30,965

34,732

KEPALA BADAN

RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA

KELAUTAN DAN PERIKANAN

M. ZI

AR MOCHTAR

Page 46: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

Lampiran II

Peraturan Kepala BRSDM

Nomor 13/PER-BRSDM/2017 Tentang Rencana Strategis Badan Riset dan Sumber Daya Manusia

Kelautan dan Perikanan Tahun 2017-2019

LAMPIRAN II

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN UNIT ESELON II LINGKUP BRSDM

KEGIATAN SASARAN INDIKATOR SATUAN TARGET

2017 2018 2019

Pelatihan dan

Penyuluhan

Terselenggaranya Penyuluhan KP yang

mendukung tata kelola pemanfaatan

SDKP yang adil, berdaya saing dan

berkelanjutan

Jumlah lembaga pelatihan KP yang terstandar

Lembaga 6 10 10

Terselenggaranya pengendalian dan

monitoring pelaksanaan Kegiatan

Pelatihan dan Penyuluhan KP

Jumlah kelompok penyuluhan KP yang disuluh

untuk mendukung tata kelola pemanfaatan sumber

daya kelautan dan perikanan yang adil berdaya saing

dan berkelanjutan (kelompok)

Kelompok 37.000 45.000 53.000

Jumlah Penyuluh perikanan yang melakukan

penyuluhan dan pendampingan orang 5.824 6.283 6.783

Tersedianya percontohan KP Unit 3 34 34

Pendidikan Terselenggaranya pendidikan dan

pelatihan untuk meningkatkan

kompetensi masyarakat KP sesuai

kebutuhan

Prosentase anak pelaku utama yang diterima sebagai

peserta didik %

(persentase) 46 50 50

Jumlah lembaga/satuan pendidikan KP yang sesuai

standar unit 15 15 15

Page 47: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

KEGIATAN SASARAN INDIKATOR SATUAN TARGET

2017 2018 2019

Jumlah Politeknik KP/Akademi Komunitas yang

ditingkatkan sarana dan prasarana pendidikannya

sesuai standar

unit 18 18 18

Terselenggaranya pengembangan SDM

dan Pemberdayaan Masyarakat KP yang

mendukung tata kelola pemanfaatan

SDKP yang adil, berdaya saing dan

berkelanjutan

Jumlah peserta didik pada satuan pendidikan

lingkup KKP

orang 7.568 1.956 8.181

Bantuan Biaya Pendidikan Laut Masa Depan Bangsa orang 50 55 60

Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang

meningkat kompetensinya orang 115 120 125

Riset Perikanan Tersedianya rekomendasi dan masukan

kebijakan pembangunan KP yang efektif

Jumlah Informasi dan/ atau rekomendasi kebijakan

KP buah 35 35 35

Terwujudnya hasil Riset yang inovatif

untuk penyelenggaraan tata kelola

pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya

saing dan berkelanjutan

Jumlah hasil litbang yang inovatif untuk

pembangunan KP buah 10 11 12

Terwujudnya peningkatan kapasitas dan

kapabilitas sumberdaya litbang dan

layanan iptek perikanan

Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan

Pusriskan yang ditingkatkan kapasitasnya Satker 12 13 13

umlah jejaring dan/atau kerjasama Pusriskan yang

terbentuk buah 29 32 35

Riset Kelautan Tersedianya rekomendasi dan masukan

kebijakan pembangunan KP yang efektif

Jumlah Informasi dan/atau rekomendasi kebijakan

KP Paket/buah 19 19 19

Terwujudnya hasil Riset yang inovatif

untuk penyelenggaraan tata kelola

pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya

Jumlah hasil litbang yang inovatif untuk

pembangunan KP buah 5

5

6

Page 48: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

KEGIATAN SASARAN INDIKATOR SATUAN TARGET

2017 2018 2019

saing dan berkelanjutan

Terwujudnya peningkatan kapasitas dan

kapabilitas sumberdaya Riset Kelautan

dan layanan iptek KP

Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan

Pusat Riset Kelautan yang ditingkatkan kapasitasnya Satker 7

6

6

Jumlah jejaring dan/atau kerjasama Pusat Riset

Kelautan yang terbentuk buah 24

24

24

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan

dan Perikanan

Terselenggaranya perencanaan anggaran

riset dan SDM kelautan dan perikanan

sesuai kebutuhan

Persentase ketepatan dokumen anggaran dengan

rencana kerja tahunan yang diusulkan %

(persentase) 90 90 90

Terselenggaranya pengelolaan anggaran,

pengelolaan BMN, serta perkantoran yang

optimal

Persentase dokumen pengendalian anggaran %

(persentase) 100 100 100

Persentase ketepatan pencatatan transaksi keuangan

dan BMN

%

(persentase) 100 100 100

Persentase kesesuaian tertib administrasi

perkantoran dengan peraturan perundang-undangan

%

(persentase) 95 95 95

Terselenggaranya fasilitasi manajemen

aparatur BRSDM sesuai peraturan

perundangan

Persentase jumlah pegawai yang ditempatkan sesuai

dengan kompetensi jabatannya dibanding jumlah

total pegawai

%

(persentase) 70 70 70

Persentase penurunan ketidaktaatan pegawai BRSDM

terhadap peraturan yang berlaku di KKP

%

(persentase) 20 20 20

Persentase jumlah legislasi yang telah

diimplementasikan di lingkup BRSDM

%

(persentase) 85 85 85

Page 49: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

KEGIATAN SASARAN INDIKATOR SATUAN TARGET

2017 2018 2019

Terselenggaranya kerja sama riset dan

SDM KP yang dapat mempercepat

pencapaian kinerja BRSDM

Rasio jumlah kerja sama yang diimplementasikan

dibanding total kerja sama yang diinisiasi %

(persentase) 85 85 85

Terselenggaranya monitoring, evaluasi

dan pelaporan yang terukur

Persentase jumlah penyusunan rekomendasi yang

dihasilkan terhadap output program riset dan SDM

KP dibanding jumlah total output

%

(persentase) 80 80 80

Persentase kualitas laporan sesuai peraturan yang

berlaku

%

(persentase) 97 97 97

KEPALA BADAN

RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA

KELAUTAN DAN PERIKANAN

M. ZULFICAR MOCHTAR

Page 50: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

Lampiran III

Peraturan Kepala BRSDM

Nomor 13/PER-BRSDM/2017 Tentang Rencana Strategis Badan Riset dan Sumber Daya Manusia

Kelautan dan Perikanan Tahun 2017-2019

LAMPIRAN III

KERANGKA PENDANAAN BRSDM

KEGIATAN SASARAN INDIKATOR TARGET

ALOKASI

(Rp. MILIAR)

2017 2018 2019 2017 2018 2019

Program Riset Kelautan Dan Perikanan

Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif,

bertanggungjawab, dan berkelanjutan

Jumlah Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) dan Kawasan Pengelolaan Perikanan

Perairan Umum Daratan (KPP PUD) yang Terpetakan Potensi Sumberdaya Kelautan

dan Perikanan untuk Pengembangan Ekonomi Kelautan yang Berkelanjutan

2 WPP (715,

711) 1 KPP

PUD (431)

2 WPP (713,717)

1 KPP

PUD (438)

11 WPP 8 KPP PUD

(432,433, 434,435,

436,437, 439,440)

3.28 3.45 18.1

Meningkatnya Hasil Penyelenggaran Riset (Litbang)

dan Layanan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

(Iptek) yang Mendukung Kesejahteraan Masyarakat KP

Jumlah Rekomendasi Riset yang Diusulkan untuk Dijadikan Bahan Kebijakan

17 19 20 2.95 3.51 4.14

Jumlah Inovasi Teknologi Kelautan dan

Perikanan yang Terekomendasikan untuk Masyarakat dan/atau Industri

4

5

6

2.14

2.63

3.60

Page 51: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

KEGIATAN SASARAN INDIKATOR TARGET

ALOKASI (Rp. MILIAR)

2017 2018 2019 2017 2018 2019

Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

Tersedianya rekomendasi dan

masukan kebijakan pembangunan KP yang efektif

Jumlah Informasi dan/atau rekomendasi

kebijakan riset pengolahan produk dan bioteknologi KP (paket/Buah)

6 6 6 0.92 2.20 2.80

Terwujudnya hasil riset

pengolahan produk dan bioteknologi KP yang inovatif

untuk penyelenggaraan tata

kelola pemanfaatan SDKP yang adil, berdaya saing dan

berkelanjutan

Jumlah hasil riset pengolahan produk dan

bioteknologi KP yang inovatif untuk pembangunan KP

2 2 2 1 3 4

Terwujudnya peningkatan kapasitas dan kapabilitas

sumberdaya riset dan layanan iptek pengolahan produk dan

bioteknologi KP

Jumlah sarana dan prasarana, serta kelembagaan riset pengolahan produk dan

bioteknologi KP yang ditingkatkan kapasitasnya

1 1 1 1.57 5.00 5.00

Jumlah Dukungan Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas Teknis Litbang Iptek Daya Saing dan Bioteknologi KP

1 1 1 0.35 4.00 4.50

Layanan Perkantoran 12 bln

layanan

12 bln

layanan

12 bln

layanan 26.27 23.75 25.67

Pembayaran Gaji dan Tunjangan 18.35 15.36 16.43

Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran

7.93 8.40 9.24

Riset Sosial Ekonomi dan Analisis Kebijakan Kelautan dan Perikanan

Tersedianya Rekomendasi dan analisis Kebijakan KP

berdasarkan Data dan

Jumlah Rekomendasi Kebijakan Pembangunan KP Berkelanjutan 12 14 15 1.56 2.05 2.60

Page 52: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

KEGIATAN SASARAN INDIKATOR TARGET

ALOKASI (Rp. MILIAR)

2017 2018 2019 2017 2018 2019

Informasi Ilmiah Penelitian

Sosial Ekonomi KP

Jumlah Rekomendasi Sosial Ekonomi KP 0 0 0 - - -

Jumlah Data dan/atau Informasi Sosial Ekonomi KP

0 4 5 - 2.95 3.22

Karya Tulis Ilmiah Bidang Penelitian Sosial

Ekonomi dan Analisis Kebijakan KP 0 0 0 - - -

Terwujudnya Hasil Litbang

yang Inovatif dan Implementatif di Bidang Sosial

Ekonomi KP

Model Sosial Ekonomi Pembangunan

Sektor KP 2 3 4 1.54 2.00 3.00

Terwujudnya Peningkatan Kapasitas dan Kapabilitas

Sumberdaya Litbang dan Layanan Iptek di Bidang Sosial

Skonomi KP

Jumlah Sarana Prasarana Litbang Sosial Ekonomi KP yang Terfasilitasi

2 2 2 0.18 1.00 1.50

Jumlah Dukungan manajemen dan

Pelaksanaan Tugas Teknis Litbang Iptek Sosial Ekonomi KP

1 1 1 0.39 3.59 3.70

Riset Perikanan

Tersedianya Rekomendasi dan

Masukan Kebijakan Perikanan yang Implementatif

Berdasarkan Data dan Informasi Ilmiah

Jumlah Rekomendasi dan Masukan

Kebijakan Litbang Perikanan 10 10 10 1.39 1.46 1.54

Jumlah Wilayah Pengelolaan Perikanan

(WPP) Laut yang Terindentifikasi Karakteristik Biologi Perikanan serta Habitat

Sumberdaya, Potensi Produksi, Kapasitas

Penangkapan Ikannya

5 5 11 8.68 9.11 9.57

Page 53: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

KEGIATAN SASARAN INDIKATOR TARGET

ALOKASI (Rp. MILIAR)

2017 2018 2019 2017 2018 2019

Jumlah Kawasan Pengelolaan Perikanan

Perairan Umum Daratan (KPP PUD) yang Terindentifikasi Karakteristik Biologi

Perikanan serta Habitat Sumberdaya,

Potensi Produksi, Kapasitas Penangkapan Ikannya

3 3 8 3.29 3.45 4.75

Jumlah Data dan Informasi Litbang

Perikanan 5 5 10 4.58 4.81 7.22

Terwujudnya Hasil Litbang

yang Inovatif di Bidang Perikanan

Jumlah Bahan Usulan HKI Perikanan

1 1 1 1.36 1.43 1.50

Jumlah Inovasi Teknologi Perikanan 1 1 1 0.60 0.63 0.66

Jumlah Komponen Inovasi Perikanan 6 6 6 4.32 4.54 4.76

Riset Kelautan

Tersedianya Rekomendasi dan

Masukan Kebijakan KP

Berdasarkan Data dan Informasi Ilmiah Riset

Kelautan

Jumlah Rekomendasi Terkait Kelautan

Secara Berkelanjutan

12 12 15 1.85 5.00 7.50

Jumlah Kawasan yang Terpetakan Sumberdayanya

2 2 2 0.25 2.60 3.40

Jumlah WPP yang Terpetakan Karakteristik

dan Dinamika Laut 1 1 1 1.55 2.00 2.25

Jumlah Data dan/atau Informasi

Sumberdaya Laut dan Pesisir 3 4 4 1.46 2.25 2.50

Karya Tulis Ilmiah Riset Kelautan 45 45 45 0.17 0.21 0.25

Page 54: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

KEGIATAN SASARAN INDIKATOR TARGET

ALOKASI (Rp. MILIAR)

2017 2018 2019 2017 2018 2019

Terwujudnya Hasil Riset

Kelautan yang Inovatif

Jumlah Inovasi Teknologi Kelautan 1 1 1 0.05 1.00 1.30

Jumlah Komponen Inovasi Riset Kelautan 3 3 3 0.72 0.80 0.90

Jumlah Bahan Usulan HKI Kelautan 1 1 1 0.05 0.17 0.22

Terwujudnya Peningkatan

Kapasitas dan Kapabilitas

Sumberdaya Riset Kelautan

Jumlah Sarana Prasarana Riset Kelautan

4 4 4 169.08 147.00 265.11

Jumlah Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Riset Kelautan

4 4 4 42.26 44.37 46.59

Program Sumber Daya Manusia Kelautan Dan Perikanan

Terwujud kesejahteraan

masyarakat KP melalui penyediaan SDM KP yang

kompeten

Jumlah lulusan yang terserap di dunia kerja

bidang kelautan dan perikanan terhadap lulusan pendidikan KP 1.158 1.188 1.312

*masih

dalam

proses

diskusi

*masih

dalam

proses

diskusi

*masih

dalam

proses

diskusi

Jumlah lulusan pelatihan yang dapat menerapkan hasil pelatihannya terhadap

masyarakat yang dilatih (orang) 3.600 13.200 15.000

*masih

dalam

proses

diskusi

*masih

dalam

proses

diskusi

*masih

dalam

proses

diskusi

Jumlah kelompok pelaku utama/pelaku

usaha yang meningkat kelasnya (kelompok)

1.000 1.500 2.000

*masih

dalam

proses

diskusi

*masih

dalam

proses

diskusi

*masih

dalam

proses

diskusi

Jumlah kelompok pelaku utama/pelaku

usaha yang meningkat kelasnya (kelompok) 1.050 10.560 11.070 *masih

dalam

*masih

dalam

*masih

dalam

Page 55: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

KEGIATAN SASARAN INDIKATOR TARGET

ALOKASI (Rp. MILIAR)

2017 2018 2019 2017 2018 2019

proses proses proses

Pendidikan Kelautan dan Perikanan

Peserta pendidikan vokasi kelautan dan perikanan yang

kompeten

Jumlah peserta didik pada satuan pendidikan vokasi kelautan dan perikanan

yang kompeten (orang)

7.568 7.956 8.181

155.380

171.213 177.239

Satuan pendidikan kelautan

dan perikanan yang terstandar

Jumlah Satuan Pendidikan KP Yang

Terstandart (unit) 5 15 15

280.336

391.049 426.641

Pendidikan Aparatur KKP dan masyarakat

Jumlah Aparatur KKP dan masyarakat yang mendapatkan pendidikan 283 295 300

27.303 28.395 37.748

Layanan perkantoran dan penatusahaan lingkup

Pendidikan Kelautan dan

Perikanan

Prosentase Pemenuhan Layanan Penatausahaan Pendidikan Kelautan dan

Perikanan (%) 100

100

100

186.885

221.805

237.332

Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan

Kelompok pelaku

utama/usaha yang

mendapatkan penyuluhan

Jumlah kelompok pelaku utama/usaha

yang disuluh (kelompok) 37.000 14.000 15.000 15.63 75.00 81.00

Tenaga penyuluh yang melakukan penyuluhan

Jumlah tenaga penyuluh yang melakukan penyuluhan kelautan dan perikanan (orang)

5.824

6.324

6.824

191.06

125.47

143.59

Pelaku usaha sektor kelautan

dan perikanan yang mendapatkan kemudahan

akses bantuan

pembiayaan/permodalan, pemasaran, dan legalitas

usaha

Jumlah Pelaku Usaha (Koperasi dan UMKM)

sektor kelautan dan perikanan yang mendapatkan kemudahan akses bantuan

pembiayaan/permodalan, pemasaran, dan

legalitas usaha (orang)

1.050 10.560 11.070 0.35 37.17 38.99

Page 56: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

KEGIATAN SASARAN INDIKATOR TARGET

ALOKASI (Rp. MILIAR)

2017 2018 2019 2017 2018 2019

Percontohan penyuluhan Jumlah percontohan penyuluhan 3 34 34 0.41 4.25 4.25

Layanan Penatausahaan Prosentase Pemenuhan Layanan

Penatausahaan Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan

100% - -

3.892 - -

Masyarakat kelautan dan

perikanan yang dilatih

Jumlah masyarakat kelautan dan perikanan

yang dilatih (orang) 10.320 24.500 28.000 37.15 85.75 98.00

Aparatur kelautan dan perikanan yang dilatih

Jumlah Aparatur kelautan dan perikanan lulusan pelatihan yang kompeten (orang)

1.750 6.222 6.482 12.25 40.11 45.01

Masyarakat kelautan dan perikanan yang bersertifikat

kompetensi

Jumlah masyarakat kelautan dan perikanan yang bersertifikat kompetensi (orang) 6.000 12.000 15.000 3.23 7.44 9.30

Lembaga pelatihan kelautan dan perikanan sesuai standar

penyelenggaraan pelatihan KP

Jumlah Lembaga Pelatihan KP yang terstandar (unit) 6 10 10 34.37 125.92 120.00

Instalasi Balai Diklat Perikanan Perairan Umum

Yang Terbangun

Jumlah instalasi Balai Diklat Perikanan Perairan Umum yang terbangun 1 1 1 10.69 56.90 44.61

Layanan Penatausahaan Prosentase Pemenuhan Layanan

Penatausahaan Pelatihan dan penyuluhan Kelautan dan Perikanan

100% 100% 100% 5.00 18.23 19.35

Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Badan

Pengembangan Sumberdaya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan

Layanan Perencanaan dan

Monev

Nilai Kinerja Anggaran BPSDMKP

Baik (83)

*masih

dalam

proses

diskusi

*masih

dalam

proses

diskusi

*masih

dalam

proses

diskusi

*masih

dalam

proses

diskusi

*masih

dalam

proses

diskusi

Layanan Manajemen SDM Indeks Kompetensi dan Integritas lingkup BPSDMKP 79

*masih

dalam

*masih

dalam

*masih

dalam

*masih

dalam

*masih

dalam

Page 57: kkp.go.idkkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/brsdm/SAKIP/02.1... · kkp.go.id

KEGIATAN SASARAN INDIKATOR TARGET

ALOKASI (Rp. MILIAR)

2017 2018 2019 2017 2018 2019

proses

diskusi

proses

diskusi

proses

diskusi

proses

diskusi

proses

diskusi

Layanan Hukum, Kerjasama dan Hubungan Masyarakat

Presentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang

terstandar (%) 60

*masih

dalam

proses

diskusi

*masih

dalam

proses

diskusi

*masih

dalam

proses

diskusi

*masih

dalam

proses

diskusi

*masih

dalam

proses

diskusi

Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi lingkup BPSDM

Administrasi keuangan,

pengelolaan BMN, Layanan Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah, serta Tata Usaha dan Rumah Tangga lingkup

Ditjen PRL

Nilai kinerja anggaran BPSDMMKP