Kista Ovarii Case

download Kista Ovarii Case

of 33

Transcript of Kista Ovarii Case

  • 7/28/2019 Kista Ovarii Case

    1/33

    PRESENTASI KASUS

    KISTA OVARII

    Pembimbing : dr. Wahyu Jatmika, Sp OG

    Disusun oleh : Mariska Anggraini ( 11 2011 204 )

    KEPANITERAAN KLINIK OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA

    WACANA

    RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU KUDUS

    2012

  • 7/28/2019 Kista Ovarii Case

    2/33

    KEPANITERAAN KLINIK

    STATUS OBSTETRI

    FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA

    Jl. Arjuna Utara No. 6. Kebon Jeruk- Jakarta Barat

    SMF OBSTETRI RS MARDI RAHAYU KUDUS

    Nama : Mariska Anggraini

    NIM : 11 2011 204

    Dr pembimbing / penguji : Dr. Wahyu Jatmika,Sp.OG

    IDENTITAS PASIENNama lengkap : Ny. RS Jenis kelamin : Perempuan

    Umur : 36 Tahun Suku bangsa : Jawa

    Status perkawinan : kawin (PIA1 ) Agama : Islam

    Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pendidikan : SMA

    Alamat : Dempet RT 01 RW 07

    Dempet Demak

    Masuk Rumah Sakit : 15 Oktober 2012

    Pukul 07.00 WIB

    Pulang : 19 Oktober 2012

    Nama suami : Tn. S

    Alamat : Dempet RT 01 RW 07 Dempet Demak

    A. ANAMNESIS :Diambil dari : Autoanamnesis Tanggal : 15 Oktober

    Keluhan utama :

    Nyeri perut bagian bawah sejak 1 tahun yang lalu

    Keluhan tambahan :

    Haid nyeri

  • 7/28/2019 Kista Ovarii Case

    3/33

    Riwayat Penyakit Sekarang :

    1 tahun yang lalu pasien mengeluh perutnya terasa sakit. Pasien Pada saat ditekan perut terasa

    sakit. Pasien tidak mengeluh mual muntah. Pasien menyangkal bahwa tidak ada perdarahan

    yang terjadi selama pasien mengeluh perutnya sakit. Selama 1 tahun terakhir ini pasien tidak

    mengeluh kecuali mengeluh perut sakit tapi pasien menganggap biasa dan ada keluhan haid

    nyeri. Pasien datang berobat ke Poli Obgyn RS MR dengan keluhan perut semakin

    membesar. Pasien tidak punya riwayat sakit jantung,DM,dan hipertensi. Riwayat penyakit

    keluarganya ibu pasien menderita hipertensi juga. Tidak ada yang pernah mengalami keluhan

    atau gejala yang sama seperti yang dialami pasien.

    Riwayat Haid

    Menarche : 12 tahun

    Siklus haid : 28 hari

    Lamanya : 5 hari

    Banyaknya : banyak dan encer

    Menopause : -

    Riwayat Perkawinan

    Menikah 1 kali pada usia 26 tahun, selama 10 tahun.

    Riwayat Kehamilan dan Kelahiran

    No Anak

    ke

    Tahun

    Persalinan

    Jenis

    Kelamin

    Umur

    Kehamil

    Jenis

    Persalin

    Peno

    long

    Hidup

    / Mati

    Riwayat

    Nifas

    Menetek

    s/d umur

    1. I 2001 Perem

    puan

    9 bulan Partus

    spontan

    dukun Hidup - 2 tahun

    2 2 2005 Abortus

    Penyakit Dahulu dan Sekarang

    ( ) Cacar ( ) Malaria ( ) Batu ginjal/saluran kemih

    ( ) Cacar air ( ) Disentri ( ) Burut ( hernia )

    ( ) Difteri ( ) Hepatitis ( ) Batuk rejan

    ( - ) Tifus abdominalis ( ) Wasir ( ) Campak

    ( -) Diabetes ( ) Sifilis ( ) Alergi

    ( ) Tonsilitis ( ) Gonore ( ) Tumor( -) Hipertensi ( ) Penyakit pembuluh ( ) Demam rematik akut

  • 7/28/2019 Kista Ovarii Case

    4/33

    ( - ) Ulkus ventrikuli ( ) Pendarahan otak ( ) Pneumonia

    ( ) Ulkus duodeni ( ) Psikosis ( - ) Gastritis

    ( ) Neurosis ( ) Tuberkulosis ( ) Batu empedu

    Lain-lain : ( ) Operasi ( ) Kecelakaan

    Riwayat keluarga dan Ada kerabat yang menderita :

    Penyakit Ya Tidak Hubungan

    Alergi -

    Asma -

    Tuberkulosis -

    HIV -

    Hepatitis B -

    Hepatitis C -

    Hipertensi - Ibu Pasien

    Cacat bawaan -

    Lainlain -

    Riwayat Operasi

    Tidak ada

    B. PEMERIKSAAN JASMANI

    I. Pemeriksaan umumKeadaan Umum : Tampak sakit sedang

    Kesadaran : Compos mentis

    Keadaan Gizi : Baik

    Tekanan darah : 110/ 70 mmHg

    Nadi : 88 kali / menit

    Suhu : 36 C

    Pernapasan : Suara Nafas vesikuler,

    22 kali / menit, Jenis thoracoabdominal

    Sianosis : Tidak ada

  • 7/28/2019 Kista Ovarii Case

    5/33

    Edema umum : tidak ada

    Habitus : Piknikus

    Cara berjalan : Baik

    Mobilisasi : Aktif

    Aspek kejiwaan

    Tingkah laku : tenang

    Alam perasaan : biasa

    Proses pikir : wajar

    Kulit

    Warna : sawo matang

    Effloresensi : tidak ada

    Jaringan parut : tidak ada

    Pigmentasi : tidak ada

    Pertumbuhan rambut : normal

    Pembuluh darah : tidak menonjol dan melebar

    Suhu raba : normal, kulit Lembab

    Keringat : merata

    Turgor : baik

    Lapisan lemak : tebal

    Ikterus : tidak ada

    Edema : tidak ada

    Kelenjar getah bening

    Submandibula : tidak ditemukan pembesaran

    Supraklavikula : tidak ditemukan pembesaran

    Lipat paha : tidak ditemukan pembesaran

    Leher : tidak ditemukan pembesaran

    Ketiak : tidak ditemukan pembesaran

    Thorak

    Bentuk : normal

  • 7/28/2019 Kista Ovarii Case

    6/33

    Pembuluh darah : tidak tampak

    Payudara : tidak ada pembesaran

    ASI (-)

    Paruparu

    Depan Belakang

    Inspeksi kiri Bentuk dada normal tidak ada bekas luka

    kanan Bentuk dada normal tidak ada bekas luka

    Palpasi kiri sela iga normal, fremitus normal fremitus normal

    kanan sela iga normal, fremitus normal fremitus normal

    Perkusi kiri Tidak dilakukan (os kesakitan) tidak dilakukan

    kanan Tidak dilakukan (os kesakitan) tidak dilakukan

    Auskultasi kiri vesikuler vesikuler

    kanan vesikuler vesikuler

    Jantung

    Palpasi Ictus cordis = tidak teraba

    Perkusi Tidak dilakukan (OS tampak kesakitan)

    Auskultasi Katup Mitral- ICS 5 midklav kanan

    Katup Aorta ICS 2 parasternal kanan

    Katup Pulmonal ICS 2 parasternal kiri

    Katup Trikuspid ICS 4 parasternal kanan

    Abdomen

    Inspeksi : Sedikit membesar

    Palpasi : Hati : dalam batas normal

    Kandung empedu : dalam batas normal

    Limpa : dalam batas normal

    Ginjal : dalam batas normal

    Kandung kencing : dalam batas normal

    Auskultasi : Bising usus ( + )

    Ekstremitas

    Luka : tidak ada

  • 7/28/2019 Kista Ovarii Case

    7/33

    Varises : tidak ada

    Edema : (-)

    Refleks : ( + )

    Sensibilitas : ( + )

    Lainlain : -

    II.Pemeriksaan GinekologiPemeriksaan Luar

    Inspeksi :

    Wajah : chloasma gravidarum (-)

    Payudara : pembesara payudara (-), cairan dari mammae (-)

    Abdomen : pembesaran abdomen (+),

    strie nigra (-),

    strie livide (-),

    strie albicans (-),

    bekas operasi (-)

    Palpasi : tidak teraba pembesaran uterus.

    Terdapat nyeri tekan pada daerah suprapubik.

    Pemeriksaan Dalam

    Vaginal Toucher

    Fluksus - , fluor -

    V/U/V : tidak ada kelainan

    Portio : licin dan dalam batas normal

    OUE : tidak terbuka

    Corpus uteri : sebesar telur ayam

    Adneksa Parametrium : Teraba massa kistik di adneksa kiri, tidak mudah digerakkan,

    nyeri tekan (+). Sebesar tinju dewasa

    Cavum douglasi : tidak ada kelainan

  • 7/28/2019 Kista Ovarii Case

    8/33

    C. RINGKASAN (RESUME)Seorang wanita, 36 tahun sejak 1 tahun yang lalu pasien mengeluh perutnya terasa

    sakit. Pasien Pada saat ditekan perut terasa sakit. Pasien tidak mengeluh mual muntah.

    Pasien menyangkal bahwa tidak ada perdarahan yang terjadi selama pasien mengeluh

    perutnya sakit. Selama 1 tahun terakhir ini pasien tidak mengeluh kecuali mengeluh

    perut sakit tapi pasien menganggap biasa dan ada keluhan haid nyeri. Pasien datang

    berobat ke Poli Obgyn RS MR dengan keluhan perut semakin membesar. Pasien tidak

    punya riwayat sakit jantung,DM atau hipertensi. Riwayat penyakit keluarganya ibu

    pasien menderita hipertensi. Tidak ada yang pernah mengalami keluhan atau gejala

    yang sama seperti yang dialami pasien.

    Vaginal Toucher

    Fluksus - , fluor -

    V/U/V : tidak ada kelainan

    Portio : dalam batas normal

    OUE : tidak terbuka

    Corpus uteri : sebesar telur ayam

    Adneksa Parametrium : Teraba massa kistik di adneksa kiri, dan tidak mudah

    digerakkan, nyeri tekan (+). Sebesar tinju orang dewasa.

    Cavum douglasi : tidak ada kelainan

    D. DIAGNOSISDiagnosis kerja dan dasar diagnosis

    Diagnosis kerja : PIA1 Umur 36 tahun, dengan Kistoma Ovarii

    Dasar diagnosis :

    Terdapat benjolan pada perut yang semakin membesar. Terdapat nyeri pada perut dan nyeri saat ditekan Pada pemeriksaan dalam teraba massa padat pada bagian adneksa

    parametriumnya.

    Selain itu pada pemeriksaan USG juga ditemukan adanya gambaranhiperechoik di kavum abdomen pelvis yang berasal dari ovarium.

  • 7/28/2019 Kista Ovarii Case

    9/33

    Diagonisis diferensial dan dasar diagnosis diferensial

    Diagnosis diferensial :

    1. Mioma uteri

    2. Kehamilan ektopik terganggu

    Pemeriksaan yang dianjurkan

    Pemeriksaan darah lengkap dan pemeriksaan USG

    Follow Up (Pre-operasi)

    16 Oktober 2012

    S : Tidak ada keluhan

    O: Keadaan umum : baik

    Kesadaran : compos mentis

    Tekanan darah : 110/70 mmHg

    Nadi : 88 x/menit

    Frekuensi nafas : 20 x/menit

    Suhu : 36,5 C

    PPV : (-)Pemeriksaan Luar : abdomen teraba massa

    Pemeriksaan Darah Lengkap (pada tanggal 16 Oktober 2012)

    Hb 12, 1 g/dl

    Ht 35,8 %

    Leukosit 6,98/ul

    Trombosit 367.000/ul

    Eosinofil 3,3 %

    Basofil 0,7 %

    Segmen 66%

    Limfosit 21,5 %

    Monosit 8,5 %

    MCV 77,7 fl

    MCH 26,2 pg

    MCHC 33,8 g/dl

    LED 10/25

  • 7/28/2019 Kista Ovarii Case

    10/33

    Golongan darah/Rh B/+

    HbsAg (-)

    A : PI A1, 36 tahun dengan suspect Kista ovarii

    P : Non Medika Mentosa

    Observasi keadaan umum dan tanda- tanda vital Bed rest Cek Hb Puasa pre operasi

    Medika Mentosa

    Infus Ringer laktat 20 tetes per menit Paracetamol 3x1

    Tindakan

    Operasi laparotomi disertai dengan salphingoooforektomi sinistra dan drillingovarium dekstra.

    Edukasi:

    - Menjelaskan kepada pasien dan keluarganya mengenai keadaan pasien yaitu memilikikista ovarium yang sebaiknya dioperasi.

    - Menjelaskan kepada pasien dan keluarganya mengenai tindakan operasi laparotomiyang akan dilakukan serta komplikasi yang ada seperi resiko keguguran, pendarahan.

    - Istirahat yang cukupTindakan : Operasi Kista Ovarii

    Operasi dilakukan pada tanggal 16 Oktober 2012 pukul 08.00 WIB.

    Laporan Operasi :

    - Insisi dinding abdomen pada linea mediana 10 cm di atas symphisis, insisi lapisdemi lapis sampai peritoneum terbuka.

    - Eksplorasi : tampak massa tumor kistik, dengan bagian padat berbenjol-benjolbesar kepalan tinju dewasa

    - Isi cairan jernih dengan sebagian musin asal dari ovarium kiri- Tampak ovarium kanan ada massa kistik dengan bagian cair. Dikeluarkan berisi

    cairan coklat

    - Uterus bentuk normal

  • 7/28/2019 Kista Ovarii Case

    11/33

    - Dilakukan adesiolisis dilanjutkan salpingo oforektomi sinistra Laborat PA

    - Jahit abdomen lapis demi lapis, perdarahan 300 cc- Tindakan selesai

    17 Oktober 2012

    S : Tidak ada keluhan

    O: Keadaan umum : baik

    Kesadaran : compos mentis

    Tekanan darah : 180/110 mmHg

    Nadi : 84 x/menit

    Frekuensi nafas : 20 x/menit

    Suhu : 36,5 C

    PPV : (-)

    A : P1A1, 36 tahun post OP kista ovarii hari 1

    P : Tradyl 2x1

    Vit C 1x1

    Terfacef 1x1

    Alinamin F 2x1

    18 Oktober

    S : Tidak ada keluhan

    O: Keadaan umum : baik

    Kesadaran : compos mentis

    Tekanan darah : 120/70 mmHg

    Nadi : 88 x/menit

    Frekuensi nafas : 20 x/menit

    Suhu : 36,5 C

    PPV : (-)

    A : P1A1, 36 tahun post OP kista ovarii hari 2

    P : pengobatan dilanjutkan

    19 Oktober 2012

    S : Tidak ada keluhan

    O: Keadaan umum : baik

  • 7/28/2019 Kista Ovarii Case

    12/33

    Kesadaran : compos mentis

    Tekanan darah : 150/90 mmHg

    Nadi : 88 x/menit

    Frekuensi nafas : 20 x/menit

    Suhu : 36,5 C

    PPV : (-)

    A : P1A1, 36 tahun post OP kista ovarii hari ke 3

    P : boleh pulang, Edukasi

    Edukasi:

    - Makan yang cukup dengan gizi yang baik- Meminum obat secara teratur

    Hasil Laboratorium PA menunjukan :

    Kistadenoma Serosum yang bersifat Jinak.

    Prognosis :

    Vitam : ad bonam

    Fungsionam : ad bonam

    Sanationam : ad malam

  • 7/28/2019 Kista Ovarii Case

    13/33

    ANALISA KASUS

    KISTA OVARIUM

    I. PENDAHULUAN

    Ovarium merupakan sepasang organ pada sistem reproduktif wanita. Berlokasi di

    pelvis, di samping uterus, yang mana adalah cekungan, berbentuk seperti buah peer pada

    bayi yang sedang tumbuh. Masing-masing ovarium ukuran dan bentuknya seperti buah

    kenari. Ovarium menghasilkan sel telur dan hormon wanita. Hormon merupakan bahan

    kimia yang mengontrol jalannya fungsi dari sel dan organ tertentu. 1

    Setiap bulan, selama siklus menstruasi, sebuah sel telur dikeluarkan dari satu ovarium

    dalam proses yang disebut ovulasi. Perjalanan sel telur dari ovarium melalui tuba falopii

    menuju ke uterus. Ovarium juga merupakan sumber utama dari hormon wanita yaitu

    estrogen dan progesteron. Hormon-hormon ini mempengaruhi perkembangan dari

    payudara wanita, bentuk tubuh, dan rambut tubuh. Hormon-hormon ini juga mengatur

    siklus menstruasi dan kehamilan.

    Di antara tumor-tumor ovarium ada yang bersifat neoplastik dan ada yang bersifat non

    neoplastik. Tentang tumor-tumor neoplastik belum ada klasifikasi yang dapat diterima

    oleh semua pihak. Hal ini terjadi oleh karena klasifikasi berdasarkan histopatologi atau

    embriologi belum dapat diberikan secara tuntas berhubung masih kurangnya pengetahuan

    kita mengenai asal-usul beberapa tumor, dan pula berhubung dengan adanya kemungkinan

    bahwa tumor-tumor yang sama rupanya mempunyai asal yang berbeda. Maka atas

    pertimbangan praktis, tumor-tumor neoplastik dibagi atas tumor jinak dan tumor ganas,

    dan selanjutnya tumor jinak dibagi dalam tumor kistik dan solid.

    ANATOMI

    Sebuah ovarium terletak disetiap sisi uterus, di bawah dan di belakang tuba falopii.

    Dua ligamen mengikat ovarium pada tempatnya, yakni bagian messovarium ligamen lebar

    uterus, yang memisahkan ovarium dari sisi dinding pelvis lateral kira-kira setinggi spina

    illiaka anterior superior, dan ligamentum ovarii propium, yang mengikat ovarium ke uterus.Pada palpasi, ovarium dapat digerakkan.

  • 7/28/2019 Kista Ovarii Case

    14/33

    Ovarium memiliki asal yang sama (homolog) dengan testis pada pria. Ukuran

    dan bentuk ovarium menyerupai sebuah almond berukuran besar. Saat ovulasi, ukuran

    ovarium dapat berubah menjadi dua kali lipat untuk sementara. Ovarium yang

    berbentuk oval ini memiliki konsistensi yang padat dan sedikit kenyal. Sebelum

    menarche, permukaan ovarium licin. Setelah maturasi seksual, luka parut akibat

    ovulasi dan ruptur folikel yang berulang membuat permukaan nodular menjadi kasar.

    Ovarium terdiri dari dua bagian:

    1. Korteks Ovarii Mengandung folikel primordial Berbagai fase pertumbuhan folikel menuju folikel degraff Terdapat korpus luteum dan albicantes

    2. Medula Ovarii Terdapat pembuluh darah dan limfe Terdapat serat saraf

    Dua fungsi ovarium ialah menyelenggarakan ovulasi dan memproduksi hormon. Saat

    lahir, ovarium wanita normal mengandung sangat banyak ovum primordial (primitive). Di

    antara interval selama masa suburnya (umumnya setiap bulan), satu atau lebih ovum matur

    dan mengalami ovulasi. Ovarium juga merupakan tempat utama produksi hormone seks

    steroid (estrogen, progesterone, dan androgen) dalam jumlah banyak yang dibutuhkan untuk

    pertumbuhan, perkembangan dan fungsi wanita normal.

    KLASIFIKASI TUMOR OVARIUM

    A.

    Tumor Non Neoplastik1. Tumor akibat radang

    a. Abses ovarialb. Abses tubo ovarialc. Kista tubo ovarial

    2. Tumor laina. Kista folikel

    b. Kista korpus luteumc. Kista lutein

  • 7/28/2019 Kista Ovarii Case

    15/33

    d. Kista inklusi germinale. Kista endometriumf. Kista steven leventhal

    B. Tumor Neoplastik Jinak1. Kistika. Kistoma ovarii simpleks

    b. Kistadenoma ovarii musinosumc. Kistadenoma ovarii serosumd. Kista endometroide. Kista dermoid

    2. Solida. Fibroma, leiomioma, fibroadenoma, papiloma, angioma, limfangioma

    b. Tumor Brennerc. Tumor sisi aderenal (makulinovo-blastoma)

    Definisi

    Definisi kista adalah pertumbuhan abnormal berupa kantung (pocket, pouch) yang tumbuh

    abnormal dibagian tubuh tertentu. Kista ada yang berisi udara, cairan, nanah, atau bahan-

    bahan lain. Sedangkan Kista Ovarium adalah suatu kantung yang berisi cairan atau materi

    semisolid yang tumbuh pada atau sekitar ovarium. Kista ovarium biasanya berukuran kecil

    (

  • 7/28/2019 Kista Ovarii Case

    16/33

    TUMOR OVARIAN NON NEOPLASTIK

    1. Tumor Akibat Radang

    Abses Ovarium

    Abses ovarii dan ooforitis primer jarang terjadi. Abses ditemukan primer pada

    penderita yang telah menjalani histerektomi.Gejala klasik dari abses ovarii terdiri dari

    suhu badan yang meningkat dan menetap setelah operasi dengan nyeri pelvis yang tidak

    spesifik dan drainase purulen yang lama dari vagina.

    Diagnosis bandingnya terdiri dari tumor radang tubo-ovarium, benda asing dan

    komplikasi intestinal. Pada penatalaksanaan, yang tepat, ovarii yang terinfeksi diangkat

    oleh karena tidak dapat diobati dengan antibiotik yang memerlukan konsentrasi adekuat

    supaya terjadi resolusi.

    2. Tumor laina. Kista Folikel

    Kista fungsional yang paling sering terjadi adalah kista folikuler. Kista ini sering

    diketemukan secara kebetulan pada pemeriksaan pelvis, walaupun bisa pecah dan

    menimbulkan rasa nyeri dan tanda-tanda peritonitis. Kista folikel ovarium ini biasanya

    asimptomatik. Kista ini berasal dari folikel de graff yang tidak sampai berovulasi, namun

    tumbuh terus menjadi kista folikel, atau dari beberapa folikel primer yang setelah tumbuh

    di bawah pengaruh estrogen tidak mengalami proses atresianya, melainkan membesar

    menjadi kista.

    Bisa didapati satu kista atau beberapa dan biasanya bilateral serta tumbuh di

    permukaan ovarii sebagai gelembung yang berisi cairan. Folikel berisi dengan cairan

    yang jernih dan sering kali mengandung estrogen. Diameter jarang lebih dari 6-8 cm.

    Tidak jarang terjadi perdarahan yang masuk ke dalam rongga kista, sehingga terjadi suatu

    hematoma folikuler. Sebagian besar kista folikel lambat laun mengecil dan regresi pada

    siklus haid berikutnya dan dapat menghilang spontan.

  • 7/28/2019 Kista Ovarii Case

    17/33

    Kista Folikel

    b. Kista Korpus Luteum

    Dalam keadaan normal, korpus luteum (granuilosa lutein) lambat laun mengecil

    dan menjadi korpus albikans. Kadang-kadang korpus luteum mempertahankan diri

    (korpus luteum persistens); pendarahan yang sering terjadi didalamnya menyebabkan

    terjadinya kista, berisi cairan yang berwarna merah coklat karena darah tua. Dinding

    kista terdiri atas lapisan berwarna kuning, terdiri atas sel-sel luteum yang berasal dari sel

    teka. Kista lutein lebih besar daripada kista folikel, cenderung lebih keras dan padat

    dalam konsistensi, dan lebih mudah menyebabkan nyeri atau tanda-tanda iritasi

    peritoneum.

    Kista korpus luteum dapat menimbulkan gangguan haid, berupa amenorhea diikuti

    oleh pendarahan tak teratur. Adanya kista dapat menyebabkan rasa berat perut bagian

    bawah. Pendarahan yang berulang dalam kista dapat menyebabkan ruptur. Kista korpus

    luteum dapat mengakibatkan ovarium terpuntir dan menimbulkan nyeri yang hebat. Rasa

    nyeri di dalam perut yang mendadak dengan adanya amenorhea sering menimbulkan

    kesulitan dalam diferential diagnosis dengan kehamilan ektopik yang terganggu.

    Penanganan kista korpus luteum adalah menunggu sampai kista hilang sendiri,

    biasanya dalam waktu 2 bulan pada wanita tidak hamil dan mengecil perlahan-lahan pada

    trimester terakhir pada wanita hamil.

  • 7/28/2019 Kista Ovarii Case

    18/33

    c. Kista Teka L vuteinUkuran dari kista ini sangat bervariasi. Umumnya kista ini terjadi bilateral, dan

    berisi cairan jernih dan didapati berhubungan dengan mola hidatidosa, atau

    koriokarsinoma. Pada pemeriksaan mikroskopik terlihat luteinisasi, akan tetapi seringkali

    sel-sel menghilang karena atresia. Tumbuhnya kista ini adalah akibat pengaruh hormon

    HCG yang berlebihan, dan dengan hilangnya mola atau koriokarsinoma kista ovarium

    mengecil dengan spontan. Tetapi apabila kista ini besar sekali, sudah tentu harus

    dilakukan ekstirpasi.

    d. Kista Inklusi GerminalKista ini terjadi karena invaginasi dan isolasi bagian-bagian kecil dari epitel

    germinativum pada permukaan ovarium. Tumor ini lebih banyak terdapat pada wanita

    lanjut umurnya dan besarnya jarang melebihi diameter 1 cm. Kista ini biasanya secara

    kebetulan ditemukan pada pemeriksaan histologik ovarium yang diangkat waktu operasi.

    Kista terletak di bawah permukaan ovarium dan berisi cairan jernih dan serous. Kista ini

    tidak pernah memberikan gejala-gejala yang berarti.

    e. Kista EndometriosisKista ini terdapat pada endometriosis yang berlokasi di ovarium yang disebut

    sebagai kista endometrial atau kista coklat. Dalam ovarium berukuran kecil sampai

    sebesar tinju yang berisi darah sampai coklat. Darah tersebut dapat keluar sedikit-sedikit

    karena luka pada dinding kista yang dapat menyebabkan perlengketan antara permukaan

    ovarium dengan uterus. Kadang dapat mengalir dalam jumlah yang banyak ke dalam

    rongga peritoneum dan menimbulkan akut abdomen.

    f. Kista Stein LeventhalKista ini ditandai oleh pembesaran bilateral dari polikistik ovarium, amenorea

    atau oligomenorea sekunder. 50% dari penderita gemuk dan mengalami hirsutisme tanpa

    maskulinisasi. Sindroma ini terjadi pada wanita antara usia 15-30 tahun. Ovarium pucat,

    membesar, polikistik, permukaan licin, dan kapsulnya menebal.

    Kelainan ini disebabkan oleh gangguan keseimbangan hormonal. Umumnya pada

    wanita tersebut terdapat gangguan ovulasi oleh karena endometrium hanya dipengaruhi

    oleh estrogen, hiperplasia endometrii juga sering ditemukan.

  • 7/28/2019 Kista Ovarii Case

    19/33

    Kista ovarium yang neoplastik atau proliferatif

    a. Kistoma ovarii simpleks

    Kista ini mempunyai permukaan rata dan halus, biasanya bertangkai, seringkali

    bilateral, dan dapat menjadi besar. Dinding kista tipis dan cairan di dalam kista jernih, serus,

    dan berwarna kuning. Pada dinding kista tampak lapisan epitel kubik. Berhubung dengan

    adanya tangkai, dapat terjadi torsi (putaran tangkai) dengan gejala-gejala mendadak. Diduga

    bahwa kista ini suatu jenis kistadenoma serosum yang kehilangan epitel kelenjarnya

    berhubung dengan tekanan cairan dalam kista. Terapi terdiri atas pengangkatan kista dengan

    reseksi ovarium, akan tetapi jaringan yang dikeluarkan harus segera diperiksa secara

    histologik untuk mengetahui apakah ada keganasan.

    b. Kistadenoma Ovarii Musinosum

    Asal tumor ini belum diketahui dengan pasti. Menurut Meyer, ia mungkin berasal dari

    suatu teratoma di mana dalam pertumbuhannya satu elemen mengalahkan elemen-elemen

    lain. Ada penulis yang berpendapat bahwa tumor berasal dari lapisan germinativum, sedang

    penulis lain menduga tumor ini mempunyai asal yang sama dengan tumor Brenner.

    Angka Kejadian

    Tumor ovarium ini terbanyak ditemukan bersama-sama dengan kistadenoma ovarii

    serosum. Kedua tumor merupakan kira-kira 60% dari seluruh ovarium, sedang kistadenoma

    ovarii musinosum merupakan 40% dari seluruh kelompok neoplasma ovarium.

    Di Indonesia Hariadi (1970) menemukan frekuensi sebesar 27%; sedangkan Gunawan

    (1977) menemukan angka 29,9%; Sapardan (1970) 37,2%; dan Djaswadi 15,1%. Tumor

    paling sering terdapat pada wanita berusia antara 20-50 tahun, dan jarang sekali pada masa

    prapubertas.

    Gambaran Klinik

    Tumor lazimnya berbentuk multilokuler; oleh karena itu, permukaan berbagala(lobulated). Kira-kira 10% dapat mencapai ukuran yang amat besar, lebih-lebih pada

    penderita yang datang dari pedesaan. Pada tumor yang besar tidak lagi dapat ditemukan

    jaringan ovarium yang normal. Tumor biasanya unilateral, akan tetapi dapat juga ditemui

    yang bilateral.

    Kista menerima darahnya melalui suatu tangkai; kadang-kadang dapat terjadi torsi

    yang mengakibatkan gangguan sirkulasi. Gangguan ini dapat menyebabkan perdarahan dalam

    kista dan perubahan degeneratif, yang memudahkan timbulnya perlekatan kista dengan

    omentum, usus-usus dan peritoneum parietale.

  • 7/28/2019 Kista Ovarii Case

    20/33

    Dinding kista agak tebal dan berwarna putih keabu-abuan; yang terakhir ini

    khususnya bila terjadi perdarahan atau perubahan degeneratif di dalam kista. Pada

    pembukaan terdapat cairan lendir yang khas, kental seperti gelatin, melekat dan berwarna

    kuning sampai coklat tergantung dari percampurannya dengan darah.

    Pada pemeriksaan mikroskopik tampak dinding kista dilapisi oleh epitel torak tinggi

    dengan inti pada dasar sel; terdapat di antaranya sel-sel yang membundar karena terisi lendir

    (goblet cells). Sel-sel epitel yang terdapat dalam satu lapisan mempunyai potensi untuk

    tumbuh seperti struktur kelenjar: kelenjar-kelenjar menjadi kista-kista baru, yang

    menyebabkan kista menjadi multilokuler. Jika terjadi sobekan pada dinding kista, maka sel-

    sel epitel dapat tersebar pada permukaan peritoneum rongga perut, dan dengan sekresinya

    menyebabkan pseudomiksoma peritonei. Akibat pseudomiksoma peritonei ialah timbulnya

    penyakit menahun dengan musin terus bertambah dan menyebabkan banyak perlekatan.

    Akhirnya, penderita meninggal karena ileus dan atau inanisi. Pada kista kadang-kadang dapat

    ditemukan daerah padat, dan pertumbuhan papiler. Tempat-tempat tersebut perlu diteliti

    dengan seksama oleh karena di situ dapat ditemukan tanda-tanda ganas. Keganasan ini

    terdapat dalam kira-kira 5-10% dari kistadenoma musinosum.

    Penanganan

    Penanganan terdiri atas pengangkatan tumor. Jika pada operasi tumor sudah cukup

    besar sehingga tidak tampak banyak sisa ovarium yang normal, biasanya dilakukan

    pengangkatan ovarium beserta tuba (salpingo-ooforektomi). Pada waktu mengangkat kista

    sedapat-dapatnya diusahakan mengangkatnya tanpa mengadakan pungsi dahulu, untuk

    mencegah timbulnya pseudomiksoma peritonei karena tercecernya isi kista. Jika berhubung

    dengan besarnya kista perlu dilakukan pungsi untuk mengecilkan tumor, lubang pungsi harus

    ditutup dengan rapi sebelum mengeluarkan tumor dari rongga perut. Setelah kista diangkat,

    harus dilakukan pemeriksaan histologik di tempat-tempat yang mencurigakan terhadap

    kemungkinan keganasan. Waktu operasi, ovarium yang lain perlu diperiksa pula.

    c. Kistadenoma Ovarii Serosum

    Pada umumnya para penulis berpendapat bahwa kita ini berasal dari epitel permukaan

    ovarium (germinal epithelium).

    Angka Kejadian

    Kista ini ditemukan dalam frekuensi yang hampir sama dengan kistadenoma

    musinosum dan dijumpai pada goloongan umur yang sama. Agak lebih sering ditemukan

    kista bilateral (10-20 %); Hariadi (1970) dalam hal ini menemukan frekuensi 19,7%,

  • 7/28/2019 Kista Ovarii Case

    21/33

    Sapardan (1970) 15%, Djaswadi (1970) 10,9%; dan Gunawan (1977) 20,3%. Selanjutnya,

    disurabaya hariadi dan Gunawan menemukan angka kejadian tumor ini masing-masing

    39,8% dan 28,5%; di Jakarta Sapardan mencatat angka 20,05 dan di Yogyakarta Djaswadi

    mencatat angka 36,1%.

    Gambaran Klinik

    Pada umumnya kista jenis ini tak mencapai ukuran yang amat besar dibandingkan

    dengan kistadenoma musinosum. Permukaan tumor biasanya licin, akan tetapi dapat pula

    berrbagala karena kista serosum pun dapat berbentuk multilokuler, meskipun lazimnya

    berongga satu. Warna kista putih keabu-abuan. Ciri khas kista ini adalah potensi

    pertumbuhan papiler ke dalam rongga kista sebesar 50%, dan keluar pada permukaan kista

    sebesar 5%. Isi kista cair, kuning, dan kadang-kadang coklat karena campuran darah. Tidak

    jarang kistanya sendiri kecil, tetapi permukaannya penuh dengan pertumbuhan papiler (solid

    papilloma).

    Pada umumnya dapat dikatakan bahwa tidak mungkin membedakan gambaran

    makroskopik kistadenoma serosum papiliferum yang ganas dari yang jinak, bahkan

    pemeriksaan mikroskopik pun tidak selalu memberi kepastian. Pada pemeriksaan

    mikroskopik terdapat dinding kista yang dilapisi oleh epitel kubik atau epitel torak yang

    rendah, dengan sitoplasma eosinofil dan inti sel yang besar dan gelap warnanya. Karena

    tumor ini berasal dari epitel permukaan ovarium (germinal ephithelium), maka bentuk epitel

    pada papil dapat beraneka ragam tetapi sebagian besar epitelnya terdiri atas epitel bulu getar,

    seperti epitel tuba.

    Pada jaringan papiler dapat ditemukan pengendapan kalsium dalam stromanya

    yang dinamakan psamoma. Adanya psamoma biasanya menunjukkan bahwa kista adalah

    kistadenoma ovarii serosum papilliferum, tetapi tidak bahwa tumor itu ganas.

    Perubahan Ganas

    Apabila ditemukan pertumbuhan papilifer, proliferasi dan stratifikasi epitel, serta

    anaplasia dan mitosis pada sel-sel, kistadenoma serosum secara mikroskopik digolongkan

    kedalam kelompok tumor ganas. Akan tetapi, garis pemisah antara kistadenoma ovarii

    papiliferum yang jelas ganas kadang-kadang sukar ditentukan. Oleh karena itu, tidaklah

    mengherankan bahwa potensi keganasan yang dilaporkan sangat berbeda-beda. Walaupun

    demikian, dapat dikatakan bahwa 30% - 35% dari kistadenoma serosum mengalami

    perubahan keganasan. Bila pada suatu kasus terdapat implantasi pada peritoneum disertai

    dengan asites, maka prognosis penyakit itu kurang baik, meskipun diagnosis histopatologis

  • 7/28/2019 Kista Ovarii Case

    22/33

    pertumbuhan itu mungkin jinak (histopatologically benign). Klinis kasus tersebut menurut

    pengalaman harus dianggap sebagai neoplasma ovarium yang ganas (clinically malignant).

    Terapi

    Terapi pada umumnya sama seperti pada kistadenoma musinosum. Hanya, berhubung

    dengan lebih besarnya kemungkinan keganasan, perlu dilakukan pemeriksaan yang teliti

    terhadap tumor yang dikeluarkan. Bahkan kadang-kadang perlu diperiksa sediaan yang

    dibekukan (frozen section) pada saat operasi, untuk menentukan tindakan selanjutnya pada

    waktu operasi.

    d. Kista Endometrioid

    Kista ini biasanya unilateral dengan permukaan licin; pada dinding dalam terdapat satu

    lapisan sel-sel, yang menyerupai lapisan epitel endometrium. Kista ini, yang ditemukan oleh

    Sartesson dalam tahun 1969, tidak ada hubungannya dengan endometriosis ovarii.

    e. Kista Dermoid

    Sebenarnya kista dermoid ialah satu teratoma kistik yang jinak dimana struktur-

    struktur ektodermal dengan diferensiasi sempurna, seperti epitel kulit, rambut, gigi dan

    produk glandula sebasea berwarna putih kuning menyerupai lemak nampak lebih menonjol

    daripada elemen-elemen entoderm dan mesoderm. Tentang histogenesis kista dermoid, teori

    yang paling banyak dianut ialah bahwa tumor berasal dari sel telur melalui proses

    partenogenesis.

    Angka Kejadian

    Tumor ini merupakan 10% dari seluruh neoplasma ovarium yang kistik, dan paling

    sering ditemukan pada wanita yang masih muda. Ditaksir 25% dari semua kista dermoid

    bilateral, lazimnya dijumpai pada masa reproduksi walaupun kista dermoid dapat ditemukan

    pula pada anak kecil. Tumor ini dapat mencapai ukuran yang sangat besar, sehingga beratnya

    mencapai beberapa kilogram.

    Frekuensi kista dermoid di beberapa rumah sakit di Indonesia ialah sebagai berikut :

    Sapardan mencatat angka 16,9%; Djaswadi 15,1%; Hariadi dan Gunawan masing-masing

    11,1% dan 13,5% di antara penderita dengan tumor ovarium. Sebelum perang dunia II,

    Eerland dan Vos (1935) melaporkan frekuensi kista dermoid sebesar 3,8% dari 451 tumor

    ovarium yang diperiksa di Nederlands-Indisch Kanker Instituut di Bandung, diantaranya satu

    kasus pada anak umur 13 tahun.

  • 7/28/2019 Kista Ovarii Case

    23/33

    Gambaran Klinik2

    Tidak ada ciri-ciri yang khas pada kista dermoid. Dinding kista kelihatan putih,

    keabu-abuan, dan agak tipis. Konsistensi tumor sebagian kistik kenyal, di bagian lain padat.

    Sepintas lalu kelihatan seperti kista berongga satu, akan tetapi bila dibelah, biasanya nampak

    satu kista besar dengan ruangan kecil-kecil dalam dindingnya. Pada umumnya terdapat satu

    daerah pada dinding bagian dalam yang menonjol dan padat.

    Tumor mengandung elemen-elemen ektodermal, mesodermal dan entodermal. Maka

    dapat ditemukan kulit, rambut, kelenjar sebasea, gigi (ektodermal), tulang rawan, serat otot

    jaringan ikat (mesodermal), dan mukosa traktus gastrointestinalis, epitel saluran pernapasan,

    dan jaringan tiroid (entodermal). Bahan yang terdapat dalam rongga kista ialah produk dari

    kelenjar sebasea berupa massa lembek seperti lemak, bercampur dengan rambut. Rambut ini

    terdapat beberapa serat saja, tetapi dapat pula merupakan gelondongan seperti konde.

    Pada kista dermoid dapat terjadi torsi tangkai dengan gejala nyeri mendadak di perut

    bagian bawah. Ada kemungkinan pula terjadinya sobekan dinding kista dengan akibat

    pengeluaran isi kista dalam rongga peritoneum. Perubahan keganasan agak jarang, kira-kira

    dalam 1,5% dari semua kista dermoid, dan biasanya pada wanita lewat menopause. Yang

    tersering adalah karsinoma epidermoid yang tumbuh dari salah satu elemen ektodermal. Ada

    kemungkina pula bahwa satu elemen tumbuh lebih cepat dan menyebabkan terjadinya tumor

    yang khas.

    Kista coklat (Kista Endometriosis)

    kista endometriosis adalah kista yang tumbuh di permukaan ovarium atau menyerang bagian

    dalam ovarium dan membentuk kista berisi darah. Kista ini disebut sebagai kista coklat

    karena terdapat penumpukan darah berwarna merah coklat hingga gelap. Kista ini bisa

    berukuran kecil seukuran kacang dan bisa tumbuh lebih besar dari buah anggur.

    Penyebab kista coklat

    Penyebab kista coklat hingga kini tidak diketahui secara pasti, di duga akibat dari proses

    peradangan atau inflamasi. Selain itu di duga disebabkan karena ketidak seimbangan hormon.

    Kista coklat dapat mengiritasi jaringan di sekitarnya dan dapat menyebabkan perlekatan

    (adhesi) akibat jaringan parut yang ditimbulkannya.

  • 7/28/2019 Kista Ovarii Case

    24/33

    Gejala kista coklat :

    1. Perut terasa penuh, berat, kembung2. Tekanan pada dubur dan kandung kemih (sulit buang air kecil)3. Haid tidak teratur4. Nyeri panggul yang menetap atau kambuhan yang dapat menyebar ke punggung

    bawah dan paha.

    5. Mual, ingin muntah, atau pengerasan payudara mirip seperti pada saat hamil.6. keluhan nyeri haid,7. Pembesaran ovarium dan8. Infertilitas.

    Komplikasi kista coklat

    Jika kista coklat pecah maka akan menimbulkan rasa nyeri yang sangat tinggi pada daerah

    panggul, sehingga butuh pertolongan dokter dengan segera.

    Pengobatan kista coklat

    Pengobatan kista coklat adalah dengan terapi hormon jika kista masih kecil atau dilakukakan

    operasi jika kista sudah sangat besar dan beresiko untuk pecah.

    Klinik

    Banyak tumor ovarium tidak menunjukan gejala dan tanda, terutama tumor ovarium

    yang kecil. Sebagian besar gejala dan tanda adalah akibat pertumbuhan, aktivitas endokrin,

    atau komplikasi tumor-tumor tersebut.

    1. Akibat pertumbuhanAdanya tumor di dalam perut bagian bawah bisa menyebabkan pembenjolan

    perut. Tekanan terhadap alat-alat disekitarnya disebabkan oleh besarnya tumor

    atau posisinya di dalam perut. Misalnya, sebuah kista dermoid yang tidak

    seberapa besar, tetapi terletak di depan uterus dapat menekan kandung kencing

    dan dapat menimbulkan gangguan miksi, sedang suatu kista yang lebih besar

    tetapi terletak bebas di rongga perut kadang-kadang hanya menimbulkan rasa

    berat dalam perut. Selain gangguan miksi, tekanan tumor dapat mengakibatkan

    obstipasi, edema pada tungkai.Pada tumor yang besar dapat terjadi tidak nafsu

    makan, rasa sesak, dan lain-lain.

  • 7/28/2019 Kista Ovarii Case

    25/33

    2. Akibat aktivitas hormonalPada umumnya tumor ovarium tidak mengubah pola haid, kecuali jika tumor itu

    sendiri mengeluarkan hormon.

    3. Akibat komplikasiPerdarahan ke dalam kista biasanya terjadi sedikit-sedikit, sehingga berangsur-

    angsur menyebabkan pembesaran kista, dan hanya menimbulkan gejala-gejala

    klinik yang minimal. Akan tetapi, kalau perdarahan terjadi sekonyong-konyong

    dalam jumlah yang banyak, akan terjadi distensi cepat dari kista yang

    menimbulkan nyeri perut mendadak.

    Putaran tangkai dapat terjadi pada tumor bertangkai dengan diameter 5 cm atau

    lebih akan tetapi yang belum amat besar sehingga terbatas gerakannya. Kondisi

    yang mempermudah terjadinya torsi ialah kehamilan karena pada kondisi yang

    mempermudah terjadinya torsi ialah kehamilan karena pada kehamilan uterus

    yang membesar dapat mengubah letak tumor, dan karena sesudah persalinan dapat

    terjadi perubahan mendadak dalam rongga perut

    Putaran tangkai menyebabkan gangguan sirkulasi meskipun gangguan ini jarang

    bersifat total.Adanya putaran tangkai menimbulkan tarikan melalui ligamentum

    infundibulopelvikum terhadap peritoneum parietale dan ini menimbulkan rasa

    sakit.Perlu hal ini diperhatikan pada pemeriksaan.Karena vena lebih mudah

    tertekan, terjadilah pembendungan darah dalam tumor dengan akibat pembesaran

    tumor dan terjadilah pembesaran di dalamnya. Jika putaran tangkai berjalan terus,

    akan terjadi nekrosis hemoragik dalam tumor, dan jika tidak diambil tindakan,

    dapat terjadi robekan dinding kista dengan perdarahan intraabdominal atau

    peradangan sekunder. Bila putaran tangkai terjadi perlahan-lahan, tumor dapat

    melekat pada omentum, yang membuat sirkulasi baru pada tumor tersebut.Tumor

    mungkin melepaskan diri dari uterus dan menjadi tumor parasite atau tumor

    pengembara.

    Infeksi pada tumor terjadi jika dekat pada tumor ada sumber kuman pathogen,

    seperti appendisitis, divertikulitis, atau salpingitis akuta.Kista dermoid cenderung

    mengalami peradangan disusul dengan pernanahan.

    Robek dinding kista terjadi pada torsi tangkai, akan tetapi dapat pula sebagai

    akibat trauma, seperti jatuh, atau pukulan pada perut, dan lebih sering pada waktu

    persetubuhan. Kalau kista hanya mengandung cairan serus, rasa nyeri akibat

    robekan dan iritasi peritoneum segera mengurang.Tetapi, kalau terjadi robekan

  • 7/28/2019 Kista Ovarii Case

    26/33

    pada kista disertai hemoragi yang timbul secara akut, maka perdarahan bebas

    dapat berlangsung terus ke dalam rongga peritoneum, dan menimbulkan rasa nyeri

    terus menerus disertai tanda-tanda abdomen akut.

    Robekan dinding pada kistadenoma musinosum dapat mengakibatkan implantasi

    sel-sel kista pada peritoneum.Sel-sel tersebut mengeluarkan cairan musin yang

    mengisi rongga perut. Keadaan ini dikenal dengan nama pseudomiksoma

    peritonei.

    Perubahan keganasan dapat terjadi pada beberapa kista jinak, seperti kistadenoma

    ovarii serosum, kistadenoma ovarii musinosum, dan kista dermoid.Oleh sebab itu,

    setelah tumor-tumor tersebut diangkat pada operasi, perlu dilakukan pemeriksaan

    mikroskopik yang seksama terhadap kemungkinan perubahan keganasan.Adanya

    asites dalam hal ini mencurigakan; adanya anak sebar (metastasis) memperkuat

    diagnosis keganasan.

    4. Sindrom MeigsDalam 40% dari kasus-kasus fibroma ovarii ditemukan asites dan hidrotoraks.

    Keadaan ini dikenal dengan nama Sindrom Meigs dan dapat ditemukan pula pada

    beberapa tumor neoplastik jinak lain. Dengan pengangkatan tumor, sindrom juga

    menghilang.Cairan dari rongga toraks berasal dari cairan dalam rongga perut.Hal

    ini dapat dibuktikan dengan penyuntikan tinta India dalam rongga perut, yang

    kemudian dapat ditemukan dalam rongga toraks.

    Sindrom Meigs perlu dibedakan dari asites dengan atau tanpa hidrotoraks, yang

    ditemukan pada tumor ganas.Dalam hal terakhir ditemukan sel-sel tumor ganas

    dalam sedimen cairan.

    FAKTOR RISIKO

    Usia Ras Nulipara Riwayat keluarga Obesitas

  • 7/28/2019 Kista Ovarii Case

    27/33

    PATOGENESIS

    Fungsi ovarium yang normal tergantung kepada sejumlah hormon dan kegagalan

    pembentukan salah satu hormon tersebut bisa mempengaruhi fungsi ovarium. Ovarium tidak

    akan berfungsi secara normal jika tubuh wanita tidak menghasilkan hormon hipofise dalam

    jumlah yang tepat. Fungsi ovarium yang abnormal kadang menyebabkan penimbunan folikel

    yang terbentuk secara tidak sempurna di dalam ovarium. Folikel tersebut gagal mengalami

    pematangan dan gagal melepaskan sel telur, terbentuk secara tidak sempurna di dalam

    ovarium karena itu terbentuk kista di dalam ovarium. Setiap hari, ovarium normal akan

    membentuk beberapa kista kecil yang disebut Folikel de Graff. Pada pertengahan siklus,

    folikel dominan dengan diameter lebih dari 2.8 cm akan melepaskan oosit mature. Folikel

    yang rupture akan menjadi korpus luteum, yang pada saat matang memiliki struktur 1,5 2

    cm dengan kista ditengah-tengah. Bila tidak terjadi fertilisasi pada oosit, korpus luteum akan

    mengalami fibrosis dan pengerutan secara progresif. Namun bila terjadi fertilisasi, korpus

    luteum mula-mula akan membesar kemudian secara gradual akan mengecil selama

    kehamilan.

    Kista ovari yang berasal dari proses ovulasi normal disebut kista fungsional dan selalu

    jinak. Kista dapat berupa folikular dan luteal yang kadang-kadang disebut kista theca-lutein.

    Kista tersebut dapat distimulasi oleh gonadotropin, termasuk FSH dan HCG. Kista fungsional

    multiple dapat terbentuk karena stimulasi gonadotropin atau sensitivitas terhadap

    gonadotropin yang berlebih. Kista folikel dan luteal, kelainan yang tidak berbahaya ini

    berasal dari folikel graff yang tidak pecah atau folikel yang sudah pecah dan segera menutup

    kembali.

    Kista demikian seringnya adalah multipel dan timbul langsung di bawah lapisan

    serosa yang menutupi ovarium, biasanya kecil, dengan diameter 1-1,5 cm dan berisi cairan

    serosa yang bening, tetapi ada kalanya penimbunan cairan cukup banyak, sampai mencapaidiameter 4-5 cm, sehingga teraba massa dan menimbulkan sakit pada daerah pelvis. Pada

    neoplasia tropoblastik gestasional (hydatidiform mole dan choriocarcinoma) dan kadang-

    kadang pada kehamilan multiple dengan diabetes, HCG menyebabkan kondisi yang disebut

    hiperreaktif lutein. Pasien dalam terapi infertilitas, induksi ovulasi dengan menggunakan

    gonadotropin (FSH dan LH) atau terkadang clomiphene citrate, dapat menyebabkan sindrom

    hiperstimulasi ovari, terutama bila disertai dengan pemberian HCG. Kista neoplasia dapat

    tumbuh dari proliferasi sel yang berlebih dan tidak terkontrol dalam ovarium serta dapat

    bersifat ganas atau jinak. Neoplasia yang ganas dapat berasal dari semua jenis sel dan

  • 7/28/2019 Kista Ovarii Case

    28/33

    jaringan ovarium. Sejauh ini, keganasan paling sering berasal dari epitel permukaan

    (mesotelium) dan sebagian besar lesi kistik parsial. Jenis kista jinak yang serupa dengan

    keganasan ini adalah kistadenoma serosa dan mucinous. Tumor ovari ganas yang lain dapat

    terdiri dari area kistik, termasuk jenis ini adalah tumor sel granulosa dari sex cord sel dan

    germ cel tumor dari germ sel primordial. Teratoma berasal dari tumor germ sel yang berisi

    elemen dari 3 lapisan germinal embrional; ektodermal, endodermal, dan mesodermal.

    Endometrioma adalah kista berisi darah dari endometrium ektopik. Pada sindroma ovari

    pilokistik, ovarium biasanya terdiri folikel-folikel dengan multipel kistik berdiameter 2-5

    mm, seperti terlihat dalam sonogram.

    Etiologi

    1. Faktor genetik2. Gangguan hormonal3. Diet tinggi lemak4. Merokok5. Minum alkohol6. Sosial ekonomi yang rendah

    Gejala

    Kebanyakan wanita yang memiliki kista ovarii tidak memiliki gejala. Namun kadang-kadang

    dapat menyebabkan beberapa masalah seperti :

    Tekanan, terasa penuh, atau nyeri di abdomen Agak sakit pada bagian belakang bawah dan paha Bermasalah dalam pengeluaran urine secara komplit Nyeri selama hubungan seksual Peningkatan berat badan Nyeri pada saat menstruasi dan perdarahan abnormal Nausea dan vomiting Breast tenderness

  • 7/28/2019 Kista Ovarii Case

    29/33

    Diagnosa

    Apabila pada pemeriksaan ditemukan tumor di rongga perut bagian bawah dan atau di rongga

    panggul, maka setelah diteliti sifat-sifatnya (besarnya, lokalisasi, permukaan, konsistensi,

    apakah dapat digerakkan atau tidak), perlulah ditentukan jenis tumor tersebut. Pada tumor

    ovarium biasanya uterus dapat diraba tersendiri, terpisah dari tumor. Jika tumor ovarium

    terletak di garis tengah dalam rongga perut bagian bawah dan tumor itu konsistensinya kistik,

    perlu dipikirkan adanya adanya kehamilan atau kandung kemih penuh, sehingga pada

    anamnesis perlulah lebih cermat dan disertai pemeriksaan tambahan.

    Di negara-negara berkembang, karena tidak segera dioperasi tumor ovarium bisa menjadi

    besar, sehingga mengisi seluruh rongga perut. Dalam hal ini kadang-kadang sukar untuk

    menentukan apakah pembesaran perut disebabkan oleh tumor atau ascites, akan tetapi dengan

    pemeriksaan yang dilakukan dengan teliti, kesukaran ini biasanya dapat diatasi.

    Apabila sudah ditentukan bahwa tumor yang ditemukan ialah tumor ovarium, maka perlu

    diketahui apakah tumor itu bersifat neoplastik atau nonneoplastik. Tumor nonneoplastik

    akibat peradangan umumnya dalam anamnesis menunjukkan gejala-gejala ke arah

    peradangan genital, dan pada pemeriksaan tumor-tumor akibat peradangan tidak dapat

    digerakkan karena perlengketan. Kista nonneoplastik umumnya tidak menjadi besar, dan

    diantaranya pada suatu waktu biasanya menghilang sendiri

    Pemeriksaan Penunjang

    Pemeriksaan Penunjang

    Tidak jarang tentang penegakkan diagnosis tidak dapat diperoleh kepastian sebelum

    dilakukan operasi, akan tetapi pemeriksaan yang cermat dan analisis yang tajam dari gejala-

    gejala yang ditemukan dapat membantu dalam pembuatan differensial diagnosis. Beberapa

    cara yang dapat digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis adalah1.Laparaskopi

    Pemeriksaan ini sangat berguna untuk mengetahui apakah

    sebuah tumor berasal dari ovarium atau tidak, serta untuk

    menentukan sifat-sifat tumor itu.

    2.Ultrasonografi

    Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan letak dan batas tumor, apakah tumor berasal dari

    uterus, ovarium, atau kandung kencing, apakah tumor kistik atau solid, dan dapat pula

  • 7/28/2019 Kista Ovarii Case

    30/33

    dibedakan antara cairan dalam rongga perut yang bebas dan yang tidak.

    3. MRI dan CT-scan

    4.Histologi

    Penanganan

    Prinsip bahwa tumor ovarium neoplastik memerlukan operasi dan tumor nonneoplastik tidak,

    jika menghadapi tumor ovarium yang tidak memberikan gejala/keluhan pada penderita dan

    yang besarnya tidak melebihi 5 cm diameternya, kemungkinan besar tumor tersebut adalah

    kista folikel atau kista korpus luteum. Tidak jarang tumor tersebut mengalami pengecilan

    secara spontan dan menghilang, sehingga perlu diambil sikap untuk menunggu selama 2-3

    bulan, jika selama waktu observasi dilihat peningkatan dalam pertumbuhan tumor tersebut,

    kita dapat mengambil kesimpulan bahwa kemungkinan tumor besar itu bersifat neoplastik

    dan dapat dipertimbangkan untuk pengobatan operatif.

    Tindakan operasi pada tumor ovarium neoplastik yang tidak ganas ialah pengangkatan tumor

    dengan mengadakan reseksi pada bagian ovarium yang mengandung tumor, akan tetapi jika

    tumornya besar atau ada komplikasi perlu dilakukan pengangkatan ovarium, biasanya disertai

    dengan pengangkatan tuba (salphyngoooforektomi). Jika terdapat keganasan operasi yang

    lebih tepat ialah histerektomi dan salphyngoooforektomi bilateral. Akan tetapi pada wanita

    muda yang masih ingin mendapat keturunan dan dengan tingkat keganasan tumor yang

    rendah, dapat dipertanggungjawabkan untuk mengambil resiko dengan melakukan operasi

    yang tidak seberapa radikal.

    Komplikasi

    Komplikasi yang dapat terjadi pada kista ovarium diantaranya :

    Torsi, ruptur, perdarahan, menjadi keganansan : potensi kistadenoma ovarium jinak menjadi

    ganas sudah dipostulasikan, kista dermoid dan endometriosis dapat berubah menjadi ganas,

    akan tetapi dalam persentase yang relative sedikit.

    Prognosis

    Dubia ad Bonam

  • 7/28/2019 Kista Ovarii Case

    31/33

    KESIMPULAN

    Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa Ny.K menderita penyakit

    Kistoma Ovarii dan kista endometriosis . Kistoma Ovarii merupakan neoplasma jinak yang

    berasal dari ovarium, penyebab pastinya belum diketahui. Penanganan biasanya dengan

    pembedahan yaitu dengan mengangkat ovarium yang terkena.

    Sementara kista endometriosis kista adalah kista yang tumbuh di permukaan ovarium atau

    menyerang bagian dalam ovarium dan membentuk kista berisi darah. Penanganan adalah

    dengan hormone jika kista masih kecil dan operasi jika kista sudah besar.

  • 7/28/2019 Kista Ovarii Case

    32/33

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Anonim. 2005. Obstetri patologi dan Ginekologi. Bagian obstetric dan ginekologiFakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung; Elstar Offset Bandung.

    2. Prawirohardjo Sarwono.2009. Tumor Jinak Alat Genital. Ilmu Kandungan.Edisiketujuh. Jakarta : PT.Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

    3. F. Gary Cunningham, F. Gant N.(et al), alih bahasa, Andry Hartono, Y. Joko S.(et al).2005. Obstetri William. Edisi 21. Cetakan pertama. Jakarta : Penerbit Buku

    Kedokteran EGC.

    4. Mas Soetomo Joedosepoetro Sutoto. 2005. Tumor Jinak Pada Alat-alat Genital. In :Wiknjosastro H, Saifuddin AB, Rachimhadhi T, editors. Ilmu Kandungan. Edisi

    ketiga. Cetakan ketujuh. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

    5. Sutoto, M.S.J. 1994. Tumor Jinak pada Alat-alat Genital, Ilmu Kandungan,YayasanBina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.

    6. William Helm, C.. 2005. Ovarian Cysts. American College of Obstetricians andGynecologists.

  • 7/28/2019 Kista Ovarii Case

    33/33