Preskes Gynekologi Kistoma Ovarii

28
PRESKES KASUS GYNEKOLOGI KISTOMA OVARII SUSPEK GANAS Oleh: Daniswara Adhitia R. G0004071 Novarani Dian G0005142 Sari Juwita Junaidi G0005175 Prihandhi Jauhar M G0006137 Pembimbing : Prof. Dr. J.B. Dalono, dr., Sp.OG(K)

description

kistoma ovarii

Transcript of Preskes Gynekologi Kistoma Ovarii

Page 1: Preskes Gynekologi Kistoma Ovarii

PRESKES KASUS GYNEKOLOGI

KISTOMA OVARII SUSPEK GANAS

Oleh:

Daniswara Adhitia R. G0004071

Novarani Dian G0005142

Sari Juwita Junaidi G0005175

Prihandhi Jauhar M G0006137

Pembimbing :

Prof. Dr. J.B. Dalono, dr., Sp.OG(K)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RSUD DR MOEWARDI

SURAKARTA

2012

Page 2: Preskes Gynekologi Kistoma Ovarii

KISTOMA OVARII SUSPEK GANAS

ABSTRAK

Seorang P4A0 82 tahun datang dengan benjolan besar pada perut. Perut

dirasa membesar sejak 3 bulan yang lalu, benjolan tidak dirasa semakin

membesar, penurunan berat badan dirasakan selama 4 tahun terakhir. Namun

pasien mengeluh berat badan turun ± 2,5 kg dalam 3 bulan terakhir.

Riwayat fertilitas baik, riwayat obstetri baik, teraba massa di abdomen

dengan konsistensi kistik, terfixir, permukaan tidak rata dengan batas atas setinggi

2 jari bawah pusat, batas kanan : linea mediclavicularis dextra, batas kiri : linea

mediclavicularis sinistra, batas bawah : kesan masuk panggul. Hasil USG:

menyokong gambaran kistoma ovarii.

Kata Kunci : Kistoma ovarii

2

Page 3: Preskes Gynekologi Kistoma Ovarii

BAB I

TINJAUAN PUSTAKA

A. TUMOR JINAK OVARIUM

Adneksa di bidang ginekologi terdiri dari ovarium, tuba fallopi,

dan ligamentum-ligamentum disekitar uterus. Meskipun keadaan patologi

adneksa sering melibatkan salah satu atau lebih struktur jaringan tersebut,

namun jaringan diluar organ reproduksi juga sering terlibat. Untuk

mengetahui asal massa tersebut, maka harus dilakukan pemeriksaan

menyeluruh. Pemeriksaan palpasi bimanual merupakan suatu metode

praktis untuk mendiagnosa massa di adneksa. Maka karakteristik dari

massa harus dievaluasi dengan sebaiknya sehingga asal massa dapat

diketahui dengan pasti untuk penanganan lebih lanjut. Karakteristik massa

yang harus dievaluasi meliputi lokasi, ukuran (dalam sentimeter),

konsistensi, bentuk, mobilitas, massa unilateral atau bilateral, dan temuan-

temuan lain yang bermakna seperti demam, asites, dan lain-lain1.

Setiap massa di adneksa memerlukan pemeriksaan dan penanganan

yang berbeda pada setiap kasusnya, namun secara umum dapat dikatakan

bahwa penanganan konservatif terhadap massa di adneksa bila massa

tersebut bersifat asimptomatik dan hanya berupa kista fungsional. Bila

ukuran kista lebih besar dari 6 cm biasanya dibutuhkan penanganan secara

operatif. Prosedur pembedahan perlu dilakukan untuk mengetahui asal

massa bila dari pemeriksaan klinis dan pemeriksaan penunjang seperti

sonografi, CT scan, atau MRI sulit menentukan asala massa1.

Berdasarkan konsistensinya dibagi atas:

1. Kistik:

a. Kistoma ovarium simplek

b. Kistadenoma ovarium serosum

c. Kistadenoma ovarium musinosum

d. Kista endometroid

e. Kista dermoid

3

Page 4: Preskes Gynekologi Kistoma Ovarii

2. Solid:

a. Fibroma, leiomioma, fibroadenoma, papiloma, angioma,

limfangioma

b. Tumor brenner

c. Tumor sisa adrenal (maskulinovo-blastoma)

Kriteria diagnostik:

1. Anamnesis:

- Timbul benjolan di perut dalam waktu relatif lama

- Kadang-kadang disertai gangguan haid, gangguan buang air

kecil/buang air besar

- Nyeri perut bila terinfeksi, terpuntir, pecah

Pemakaian USG transvaginal (transvaginal color flow doppler) dapat

meningkatkan ketajaman diagnosis karena mampu menjabarkan

diagnosis dengan baik

Indeks morfologi USG yang perlu diperiksa adalah:

- volume

- adanya bagian padat

- tebal septum (> 3 mm)

- adanya pertumbuhan papil

- jika alat USG dilengkapi dengan color doppler, perlu diperiksa

neovaskularisasi dengan penurunan indeks resistensi (< 0.41)

2. Pemeriksan fisik

- Ditemukan tumor di rongga perut bagian bawah, disamping uterus

ukuran > 5 cm

- Pada pemeriksaan dalam letak tumor di sebelah kiri/kanan uterus

akan mengisi kavum Douglasi

- Konsistensi seringnya kistik, mobile, permukaan tumor umumnya

rata

3. Pemeriksaan penunjang

- Leukosit dan laju endap darah

- Tes kehamilan

4

Page 5: Preskes Gynekologi Kistoma Ovarii

- USG

- Laparoskopi

4. Pengelolaan

- Pembedahan: kistektomi bila masih ada jaringan ovarium yang

sehat

- Ovarektomi, bila sudah tidak ada jaringan ovarium yang sehat

- Histerektomi totalis dan salfingovorektomi bilateral bila ditemukan

tumor pada usia > 50 tahun atau sudah menopause. Pada usia muda

uterus dapat ditinggalkan dengan rencana substitusi hormon

- Pada ovarium suspect ganas, dalam informed consent harus

dijelaskan kemungkinan perlu dilakukan histerektomi pada pasien

yang muda

5. Penyulit

- Akibat penyakit: kista pecah, kista terpuntir, terinfeksi

- Akibat tindakan selama/setelah pembedahan: perdarahan, cedera

usus, vesika, komplikasi cedera ureter bila tumor intra ligamenter

atau dengan perlengketan 1.

B. KISTOMA OVARII

1. Definisi

Definisi kista adalah pertumbuhan abnormal berupa kantung

(pocket, pouch) yang tumbuh abnormal dibagian tubuh tertentu. Kista

ada yang berisi udara, cairan, nanah, atau bahan-bahan lain2.

Sedangkan Kista Ovarium adalah suatu kantung yang berisi cairan atau

materi semisolid yang tumbuh pada atau sekitar ovarium. Kistoma

ovarii mempunyai permukaan rata dan halus, biasanya bertangkai

seringkali bilateral dan dapat menjadi besar. Dinding kista tipis dan

cairan didalam kista jernih, serous dan berwarna kuning. Pada dinding

kista tampak lapisan epitel kubik

Kistoma ovarii merupakan golongan tumor neoplastik ovarium.

Klasifikasi tumor neoplastik jinak ovarium belum dapat diberikan

5

Page 6: Preskes Gynekologi Kistoma Ovarii

secara tuntas karena masih belum dapat diterima karena tumor-tumor

yang sama bisa dari asal yang berbeda. Kista ovarium biasanya

berukuran kecil (<5 cm), berkapsul dengan isi cairan. Beberapa kista

ovarium ini tidak menimbulkan gejala, dan dapat mengalami resolusi

spontan, tetapi ada yang menyebabkan nyeri dan perasaan tidak

menyenangkan. Ada beberapa yang menjadi ganas, dengan risiko

terjadinya karsinoma terutama pada wanita wanita yang mulai

menopause3

2. Patofisiologi

Setiap hari, ovarium normal akan membentuk beberapa kista

kecil yang disebut Folikel de Graff. Pada pertengahan siklus, folikel

dominan dengan diameter lebih dari 2.8 cm akan melepaskan oosit

mature. Folikel yang rupture akan menjadi korpus luteum, yang pada

saat matang memiliki struktur 1,5 – 2 cm dengan kista ditengah-

tengah. Bila tidak terjadi fertilisasi pada oosit, korpus luteum akan

mengalami fibrosis dan pengerutan secara progresif. Namun bila

terjadi fertilisasi, korpus luteum mula-mula akan membesar kemudian

secara gradual akan mengecil selama kehamilan4.

Kista ovari yang berasal dari proses ovulasi normal disebut kista

fungsional dan selalu jinak. Kista dapat berupa folikular dan luteal

yang kadang-kadang disebut kista theca-lutein. Kista tersebut dapat

distimulasi oleh gonadotropin, termasuk FSH dan HCG. Kista

fungsional multiple dapat terbentuk karena stimulasi gonadotropin atau

sensitivitas terhadap gonadotropin yang berlebih. Pada neoplasia

tropoblastik gestasional (hydatidiform mole dan choriocarcinoma) dan

kadang-kadang pada kehamilan multiple dengan diabetes, HCg

menyebabkan kondisi yang disebut hiperreaktif lutein. Pasien dalam

terapi infertilitas, induksi ovulasi dengan menggunakan gonadotropin

(FSH dan LH) atau terkadang clomiphene citrate, dapat menyebabkan

sindrom hiperstimulasi ovari, terutama bila disertai dengan pemberian

HCG4.

6

Page 7: Preskes Gynekologi Kistoma Ovarii

Kista neoplasia dapat tumbuh dari proliferasi sel yang berlebih

dan tidak terkontrol dalam ovarium serta dapat bersifat ganas atau

jinak. Neoplasia yang ganas dapat berasal dari semua jenis sel dan

jaringan ovarium. Sejauh ini, keganasan paling sering berasal dari

epitel permukaan (mesotelium) dan sebagian besar lesi kistik parsial.

Jenis kista jinak yang serupa dengan keganasan ini adalah kistadenoma

serosa dan mucinous. Tumor ovari ganas yang lain dapat terdiri dari

area kistik, termasuk jenis ini adalah tumor sel granulosa dari sex cord

sel dan germ cel tumor dari germ sel primordial. Teratoma berasal dari

tumor germ sel yang berisi elemen dari 3 lapisan germinal embrional;

ektodermal, endodermal, dan mesodermal 4.

3. Tanda dan Gejala

Kebanyakan tumor ovarium tidak menunjukkan gejala dan tanda,

terutama tumor ovarium yang kecil. Sebagian besar gejala dan tanda

merupakan akibat pertumbuhan, aktivitas endokrin dan komplikasi

tumor-tumor tersebut.

Adanya tumor pada rongga perut bawah bisa menyebabkan

benjolan perut. Pembesaran dari tumor dapat memberikan gejala yang

mengganggu antara lain : gangguan miksi, tekanan dari tumor dapat

menyebabkan obstipasi, odema pada tungkai, rasa sesak nafas dan

pada tumor yang besar dapat mengurangi nafsu makan.

4. Komplikasi

Komplikasi komplikasi yang ditimbulkan dari tumor neoplastik

jinak ovarium antara lain : perdarahan kista, Torsio lebih sering jika

diameter >5 cm dan bertangkai, infeksi, robekan dinding kista,

perubahan keganasan. Pada stadium lanjut gejala yang terjadi

berhubungan dengan adanya asites (penimbunan cairan dalam rongga

perut), penyebaran ke omentum (lemak perut), dan organ-organ di

dalam rongga perut lainnya seperti usus-usus dan hati. Perut

7

Page 8: Preskes Gynekologi Kistoma Ovarii

membuncit, kembung, mual, gangguan nafsu makan, gangguan buang

air besar dan buang air kecil. Penumpukan cairan bisa juga terjadi pada

rongga dada akibat penyebaran penyakit ke rongga dada yang

mengakibatkan penderita sangat merasa sesak napas. Ditemukannya

komplikasi ascites dan hidrothorax disebut dengan sindroma Meigs.

5. Diagnosis

Apabila pada pemeriksaan ditemukan tumor di rongga perut

bagian bawah dan atau di rongga panggul, maka setelah diteliti sifat-

sifatnya (besarnya, lokalisasi, permukaan, konsistensi, apakah dapat

digerakkan atau tidak), perlulah ditentukan jenis tumor tersebut. Pada

tumor ovarium biasanya uterus dapat diraba tersendiri, terpisah dari

tumor. Jika tumor ovarium terletak di garis tengah dalam rongga perut

bagian bawah dan tumor itu konsistensinya kistik, perlu dipikirkan

adanya adanya kehamilan atau kandung kemih penuh, sehingga pada

anamnesis perlulah lebih cermat dan disertai pemeriksaan tambahan.

Di negara-negara berkembang, karena tidak segera dioperasi

tumor ovarium bisa menjadi besar, sehingga mengisi seluruh rongga

perut. Dalam hal ini kadang-kadang sukar untuk menentukan apakah

pembesaran perut disebabkan oleh tumor atau ascites, akan tetapi

dengan pemeriksaan yang dilakukan dengan teliti, kesukaran ini

biasanya dapat diatasi.

Apabila sudah ditentukan bahwa tumor yang ditemukan ialah

tumor ovarium, maka perlu diketahui apakah tumor itu bersifat

neoplastik atau nonneoplastik. Tumor nonneoplastik akibat peradangan

umumnya dalam anamnesis menunjukkan gejala-gejala ke arah

peradangan genital, dan pada pemeriksaan tumor-tumor akibat

peradangan tidak dapat digerakkan karena perlengketan. Kista

nonneoplastik umumnya tidak menjadi besar, dan diantaranya pada

suatu waktu biasanya menghilang sendiri.

8

Page 9: Preskes Gynekologi Kistoma Ovarii

6. Pemeriksaan Penunjang

Tidak jarang tentang penegakkan diagnosis tidak dapat diperoleh

kepastian sebelum dilakukan operasi, akan tetapi pemeriksaan yang

cermat dan analisis yang tajam dari gejala-gejala yang ditemukan dapat

membantu dalam pembuatan differensial diagnosis5. Beberapa cara

yang dapat digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis adalah:

- Laparaskopi

Pemeriksaan ini sangat berguna untuk mengetahui apakah

sebuah tumor berasal dari ovarium atau tidak, serta untuk

menentukan sifat-sifat tumor itu.

- Ultrasonografi

Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan letak dan batas

tumor, apakah tumor berasal dari uterus, ovarium, atau kandung

kencing, apakah tumor kistik atau solid, dan dapat pula dibedakan

antara cairan dalam rongga perut yang bebas dan yang tidak.

- Foto rontgen

Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan adanya

hidrotoraks. Selanjutnya, pada kista dermoid kadang-kadang dapat

dilihat adanya gigi dalam tumor.

- Parasintesis

Pungsi ascites berguna untuk menentukan sebab ascites. Perlu

diperhatikan bahwa tindakan tersebut dapat mencemarkan kavum

peritonei dengan isi kista bila dinding kista tertusuk 5.

7. Penatalaksanaan

Prinsip bahwa tumor ovarium neoplastik memerlukan operasi dan

tumor nonneoplastik tidak, jika menghadapi tumor ovarium yang tidak

memberikan gejala/keluhan pada penderita dan yang besarnya tidak

melebihi 5 cm diameternya, kemungkinan besar tumor tersebut adalah

kista folikel atau kista korpus luteum. Tidak jarang tumor tersebut

mengalami pengecilan secara spontan dan menghilang, sehingga perlu

diambil sikap untuk menunggu selama 2-3 bulan, jika selama waktu

9

Page 10: Preskes Gynekologi Kistoma Ovarii

observasi dilihat peningkatan dalam pertumbuhan tumor tersebut, kita

dapat mengambil kesimpulan bahwa kemungkinan tumor besar itu

bersifat neoplastik dan dapat dipertimbangkan untuk pengobatan

operatif.

Tindakan operasi pada tumor ovarium neoplastik yang tidak ganas

ialah pengangkatan tumor dengan mengadakan reseksi pada bagian

ovarium yang mengandung tumor, akan tetapi jika tumornya besar atau

ada komplikasi perlu dilakukan pengangkatan ovarium, biasanya

disertai dengan pengangkatan tuba (salphyngoooforektomi). Jika

terdapat keganasan operasi yang lebih tepat ialah histerektomi dan

salphyngoooforektomi bilateral. Akan tetapi pada wanita muda yang

masih ingin mendapat keturunan dan dengan tingkat keganasan tumor

yang rendah, dapat dipertanggungjawabkan untuk mengambil resiko

dengan melakukan operasi yang tidak seberapa radikal.

8. Prognosis

William Helm, C. 2005. Dkk mengatakan, prognisis dari kista

jinak sangat baik. Kista jinak tersebut dapat tumbuh di jaringan sisa

ovarium atau di ovarium kontralateral.

Kematian disebabkan karena karsinoma ovari ganas berhubungan

dengan stadium saat terdiagnosis pertama kali dan pasien dengan

keganasan ini sering ditemukan sudah dalam stadium akhir. Angka

harapan hidup dalam 5 tahun rata-rata 41.6%, bervariasi antara 86.9%

untuk stadium FIGO Ia dan 11.1% untuk stadium IV.

Tumor sel granuloma memiliki angka bertahan hidup 82%

sedangakan karsinoma sel skuamosa yang berasal dari kista dermoid

berkaitan dengan prognosis yang buruk. Sebagian besar tumor sel

germinal yang terdiagnosis pada stadium awal memiliki prognosis

yang sangat baik. Disgerminoma dengan stadium lanjut berkaitan

dengan prognosis yang lebih baik dibandingkan germinal sel tumor

nondisgerminoma. Tumor yang lebih tidak agresif dengan potensi

10

Page 11: Preskes Gynekologi Kistoma Ovarii

keganasan yang rendah mempunyai sifat yang lebih jinak tetapi tetap

berhubungan dengan angka kematian yang tinggi. Secara keseluruhan

angka bertahan hidup selama 5 tahun adalah 86.2%

BAB II

STATUS PASIEN

A. ANAMNESA

11

Page 12: Preskes Gynekologi Kistoma Ovarii

1. Identitas Penderita

Tanggal 19 Januari 2012

Nama : Ny. T

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 82 tahun

Alamat : Genggong, Mojorejo, Ponorogo

Pekerjaan : Petani

Status Perkawinan : Kawin

Tanggal Masuk : 16 Januari 2012

Berat Badan : 45 kg

Tinggi Badan : 150 cm

2. Keluhan Utama : Benjolan di perut bawah

3. Riwayat Penyakit Sekarang

Datang P4A0, 82 tahun, dengan keluhan benjolan di perut bawah.

Pasien mengeluh perut membesar sejak 3 bulan yang lalu. Pasien

merasakan benjolan yang tidak semakin membesar. Pasien mengaku tidak

merasakan nyeri perut. Berat badan dirasa mengalami penurunan dalam 3

bulan ini + 3,5 kg, nafsu makan berkurang. BAB dirasakan susah, BAK

tidak ada kelainan. Pasien tidak mengeluhkan adanya perdarahan dari jalan

lahir, pasien mengaku sudah tidak menstruasi , keputihan (-).

4. Riwayat Penyakit Dahulu

R. Hipertensi : Disangkal

R. DM : Disangkal

R. Penyakit Jantung : Disangkal

R. Alergi Obat : Disangkal

R. Operasi : Disangkal

R. Mondok di RS : Disangkal

5. Riwayat Penyakit Keluarga

R. penyakit serupa : Disangkal

12

Page 13: Preskes Gynekologi Kistoma Ovarii

R. Hipertensi : Disangkal

R. Sakit Gula : Disangkal

R. Alergi Obat : Disangkal

6. Riwayat Haid

Menarche : 13 tahun

Lama Haid : 5 hari

Siklus Haid : 28 hari

7. Riwayat Fertilitas : baik

8. Riwayat Obstetri :

Anak I. Laki-laki umur 59 tahun, normal, 3000 gr

Anak II. Laki-laki umur 52 tahun, normal, 2700 gr

Anak III. Laki-laki umur 46 tahun, normal, 3200 gr

Anak IV. Perempuan umur 43 tahun, normal, 2800 gr

9. Riwayat Perkawinan :

Menikah 1 kali (62 tahun)

10. Riwayat KB : (-)

B. PEMERIKSAAN FISIK

1. Status Interna

Keadaan Umum : baik, compos mentis, gizi kesan kurang

Tanda Vital : Tensi : 110/70 mmHg

Nadi : 84 x/menit, irama reguler

Respiratoty rate : 18 x/menit

Suhu : 36,80 C

Mata : Conjungtiva pucat (-/-), Sklera ikterik (-/-)

Leher : Trachea di tengah, simetris, kelenjar tyroid tidak

13

Page 14: Preskes Gynekologi Kistoma Ovarii

membesar, KGB tidak membesar, JVP tidak

meningkat.

Thorak : Bentuk normochest, simetris, pengembangan dada

kanan=kiri, retraksi intercostal (-), pembesaran

KGB

axilla (-)

Jantung

Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

Palpasi : Ictus cordis tidak kuat angkat

Perkusi : Batas Jantung kesan tidak melebar.

Auskultasi : Bunyi Jantung I-II, intensitas normal,

regular,

bising (-)

Pulmo

Inspeksi : Pengembangan dada kanan = kiri

Palpasi : Fremitus raba kanan = kiri

Perkusi : Sonor/ sonor

Auskultasi : suara dasar vesikuler intensitas normal,

suara tambahan (-/-).

Abdomen

Inspeksi : Dinding perut > dinding dada

Auskultasi : Bising usus (+) normal

Perkusi : undulasi (-), pekak alih (+)

Palpasi : distended, nyeri tekan (-), teraba massa

kistik sebaian padat, terfixir, permukaan

tidak rata (berbenjol-benjol), dengan batas

atas 2 jari di bawah pusat, batas kanan :

Linea midclavicularis dextra, batas kiri :

Linea medioclavicularis sinistra, batas

bawah : kesan masuk panggul, TFU tidak

teraba

14

Page 15: Preskes Gynekologi Kistoma Ovarii

Genitourinaria : Perdarahan (-), lendir (-), massa (-).

Ekstremitas : oedem

2. Status Ginekologis

Pemeriksaan Dalam

Inspekulo : V/U tenang, dinding vagina dbN, portio utuh kesan

atrofi, OUE tertutup, darah (-), discharge (-)

VT : V/U tenang, dinding vagina dbN, portio kenyal

kesan atrofi, OUE tertutup, CU sebesar telur ayam

kampung, teraba massa tumor kistik sebagian padat

terfixir kesan dari adnexa, bila massa digerakkan

portio tidak ikut bergerak, darah (-), discharge (-)

C. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium Darah (tanggal 17 Januari 2012)

Pemeriksaan 17-01-2012 Satuan RujukanHb 10,6 g/dl 12,0-15,6HCT 31 33-45RBC 3,37 106/l 4.1-5.1WBC 6,9 103/l 4,5-14.5AT 347 103/l 150-450Gol. Darah APT 12 Detik 10-15APTT 25.6 Detik 20-40HBsAg Non reaktif NonreaktifKreatinin 0,9 mg/dL 0,6-1.1Ureum 30 mg/dL <50Na 143 mmol/ L 136-145K 3,3 mmol/ L 3,3-5,1Klorida 106 mmol/ L 98-106Gula Darah Sewaktu

131mg/dL 60-140

USG :

15

- -

- -

Page 16: Preskes Gynekologi Kistoma Ovarii

VU tampak balon kateter. Uterus ukuran 5x3x2 cm, tampak massa

hipoekoik sebagian hiperechoic multilokulare papiliferum ukuran 7,9x8,9

cm, floating gut (+). Hepar dextra dan sinistra dbn

Kesan : menyokong gambaran kistoma ovarii multilokulare papiliferum

suspek ganas

D. KESIMPULAN

Seorang P4 A0 , 82 tahun, pada abdomen teraba massa dengan konsistensi

kistik sebagian padat, terfixir, permukaan tidak rata (berbenjol), dengan batas

atas setinggi 2 jari di bawah pusat, batas kanan linea mediclavicularis dextra,

bats kiri linea medioclavicularis sinistra, batas bawah kesan masuk panggul

E. DIAGNOSIS

Kistoma ovarii suspek ganas

F. PROGNOSIS

Dubia

G. PENATALAKSANAAN

- Usul kistektomi dan frozeen section

BAB III

PEMBAHASAN

16

Page 17: Preskes Gynekologi Kistoma Ovarii

Kistoma Ovarii

Kistoma ovarii merupakan golongan tumor neoplastik ovarium. Klasifikasi

tumor neoplastik jinak ovarium belum dapat diberikan secara tuntas karena masih

belum dapat diterima karena tumor-tumor yang sama bisa dari asal yang berbeda.

Kebanyakan tumor ovarium tidak menunjukkan gejala dan tanda, terutama

tumor ovarium yang kecil. Sebagian besar gejala dan tanda merupakan akibat

pertumbuhan, aktivitas endokrin dan komplikasi tumor-tumor tersebut.

Adanya tumor pada rongga perut bawah bisa menybabkan benjolan perut.

Pembesaran dari tumor dapat memberikan gejala yang mengganggu antara lain :

gangguan miksi, tekanan dari tumor dapat menyebabkan obstipasi, odema pada

tungkai, rasa sesak nafas dan pada tumor yang besar dapat mengurangi nafsu

makan.

Pada kasus ini penegakan diagnosis diperoleh dari :

Anamnesis :

Benjolan di perut bawah. Pasien mengeluh perut membesar sejak 3 bulan

yang lalu. Pasien merasakan benjolan yang tidak semakin membesar.

Pasien mengaku tidak merasakan nyeri perut. Berat badan dirasa

mengalami penurunan dalam 3 bulan ini + 3,5 kg, nafsu makan berkurang.

BAB dirasakan susah, BAK tidak ada kelainan.

Pemeriksaan Fisik :

Keadaan Umum : baik, compos mentis, gizi kesan kurang

Vital sign : T : 110/70 mmHg Rr : 18 x/menit

N : 84 x/menit S : 36,8°C

Abdomen :

distended, nyeri tekan (-), teraba massa kistik sebaian padat, terfixir, permukaan

tidak rata (berbenjol-benjol), dengan batas atas 2 jari di bawah pusat, batas kanan :

Linea midclavicularis dextra, batas kiri : Linea medioclavicularis sinistra, batas

bawah : kesan masuk panggul, TFU tidak teraba

17

Page 18: Preskes Gynekologi Kistoma Ovarii

.Status Ginekologis :

VT : V/U tenang, dinding vagina dbN, portio kenyal kesan

atrofi, OUE tertutup, CU sebesar telur ayam kampung,

teraba massa tumor kistik sebagian padat terfixir kesan dari

adnexa, bila massa digerakkan portio tidak ikut bergerak,

darah (-), discharge (-)

Inspekulo :

V/U tenang, dinding vagina dbN, portio utuh kesan atrofi, OUE tertutup, darah (-),

discharge (-)

Pemeriksaan Penunjang :

USG :

VU tampak balon kateter. Uterus ukuran 5x3x2 cm, tampak massa

hipoekoik sebagian hiperechoic multilokulare papiliferum ukuran 7,9x8,9

cm, floating gut (+). Hepar dextra dan sinistra dbn

Kesan : menyokong gambaran kistoma ovarii multilokulare papiliferum

suspek ganas

DAFTAR PUSTAKA

18

Page 19: Preskes Gynekologi Kistoma Ovarii

1. Wiknjosastro, Hanifa, dkk. Ilmu Kandungan, Edis ketigai. Jakarta, yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2002

2. Poppy Kumala, dr., Kamus Saku Kedokteran Dorland, EGC, Jakarta, 1998

3. Cunningham FG, Gant NF, Leveno KJ, Gilstrap LC, Hauth JC, Wenstrom KD. Ectopic Pregnancy. Williams Obstetrics. 21st ed. New York: McGraw-Hills, 2001, pg 883-910

4. William Helm, C. Ovarian Cysts. American College of Obstetricians and Gynecologists . 2005. http://emedicine.com

5. Sutoto, M.S.J. Tumor Jinak pada Alat-alat Genital, Ilmu Kandungan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, 2009, p : 346-365.

19