Kista Ovarii

1
Kista Ovarii 1. Gejala a. Kista Ovarii yang utuh mungkin asimptomatis b. Siklus menstruasi mungkin ireular, perdarahan pervaginam dapat berkisar antara tidak ada sampai hebat. c. Jika kistanya rupture, perdarahan intraabdominal yang hebat dapat terjadi. 2. Tanda a. Palpasi dari abdomen bisa ditemukan nyeri unilateral pada pasien dengan kista Ovarii yang utuh. Abdomen mungkin tidak nyeri. Namun rupture kista menimbulkan nyeri abdomen yang hebat, sering difus dan disertai dengan tanda-tanda peritoneal. b. Perdarahan pervaginan dapat ada ataupun tidak ada, baik pada kista Ovarii yang utuh maupun yang rupture. c. Masa adneksa biasanya dapat dipalpasi baik pada kista yang utuh maupun yang rupture. d. Jika kistanya rupture, mungkin terdapat tanda-tanda hipovolemia yang berat. 3. Pengobatan a. Jika tidak terdapat perdarahan akut, konsultasi ginekologi harus dilakukan untuk mempertimbangkan manipulasi hormonal. b. Apabila terdapat perdarahan akut yang hebat (pervaginam atau intraabdominal) segera evaluasi untuk mencari kemungkinan adanya indikasi pembedahan. Resusitasi cairan harus diberikan sesuai keperluan. Stembach, MJ. Kista Ovarii dalam: Penuntun kedaruratan medis. Jakarta. EGC. 1998. Hal: 175-176.

Transcript of Kista Ovarii

Page 1: Kista Ovarii

Kista Ovarii

1. Gejala a. Kista Ovarii yang utuh mungkin asimptomatisb. Siklus menstruasi mungkin ireular, perdarahan pervaginam dapat berkisar antara tidak ada

sampai hebat.c. Jika kistanya rupture, perdarahan intraabdominal yang hebat dapat terjadi.

2. Tandaa. Palpasi dari abdomen bisa ditemukan nyeri unilateral pada pasien dengan kista Ovarii yang

utuh. Abdomen mungkin tidak nyeri. Namun rupture kista menimbulkan nyeri abdomen yang hebat, sering difus dan disertai dengan tanda-tanda peritoneal.

b. Perdarahan pervaginan dapat ada ataupun tidak ada, baik pada kista Ovarii yang utuh maupun yang rupture.

c. Masa adneksa biasanya dapat dipalpasi baik pada kista yang utuh maupun yang rupture.d. Jika kistanya rupture, mungkin terdapat tanda-tanda hipovolemia yang berat.

3. Pengobatan a. Jika tidak terdapat perdarahan akut, konsultasi ginekologi harus dilakukan untuk

mempertimbangkan manipulasi hormonal.b. Apabila terdapat perdarahan akut yang hebat (pervaginam atau intraabdominal) segera

evaluasi untuk mencari kemungkinan adanya indikasi pembedahan. Resusitasi cairan harus diberikan sesuai keperluan.

Stembach, MJ. Kista Ovarii dalam: Penuntun kedaruratan medis. Jakarta. EGC. 1998. Hal: 175-176.