Kisi-Kisi Soal UAS Lembaga Perwakilan dan Kepresidenan

1. Ceritakanlah sejarah lahirnya sistem pemerintahan presidensial! Apa faktor penyebab dari lahirnya peristiwa itu? Jelaskan!Setelah benua Amerika ditemukan banyak orang-orang Inggris mendatangi benua Amerika oleh orang-orang Inggris didirikanlah kerajaan kecil yang kemudian menjadi besar Kerajaan tersebut berafiliasi ke Kerajaan Inggris. Kerajaan tersebut berkembnag menjadi besar, mulai dari pemerintahan Raja George I, II sampai ke III. Samapi akhirnya timbullah gejolak karena adanya pihak-pihak serumpun. (Adanya keistimewaan bagi orang-orang serumpun).Kemudian orang-ornag di Jerman, Portugal, Eropa Timur mengumpulkan kekuatan dan demo, sehingga Raja George ke III tumbang ketika berhasil menumbangkan Raja George ke III lalu dideklarasikan kemerdekaan(Declaration of Independence). Setelah deklarasi itu dilakukan, berubahlah dari sistem Monarki ke Republik. Mulailah sistem pemerintahan presidensial.

2. Darimana asal kata presiden? Apa maknanya? Bagaimana perkembangannya? Jelaskan!Presiden berasal dari bahasa Latin yang artinya:

“Pre” artinya duduk “Sidere” artinya didepan, dimuka,dihadapan

Maknanya orang yang tampil atau duduk didepan jadi presiden pertama kali lahir di Amerika dan kemudian mulai berkembang di berbagai Negara karena presiden mulai ada dari Raja yang dictator. Maka bagaimana caranya agar pemimpin bisa berlaku adil, tidak kejam, dan tidak menindas? Maka harus ada lembaga yang mengontrol kekuasaan pemerintah yang mengawasi pemerintah/ lembaga itu. Lambat laun orang Amerika menemukan teori yang pas, yaitu Trias Politica.

3. Pada konstitusi Indonesia, tidak ada satupun ketentuan yang secara langsung menyebutkan bahwa Indonesia adalah negara dengan sistem pemerintahan presidensial. Jadi darimana hal itu diketahui?Tidak ada satupun pasal yang menyatakan bahwa sistem pemerintahan di Indonesia adalah sistem pemerintahan Presidensial. Tapi dalam kalimat-kalimat yang ada secara tidak langsung menyatakan bahwa Indonesia sistem pemerintahannya Presidensial, yaitu:a. Tidak ada Perdana Menterib. Kepala Negara dan Pemerintahannya dipegang Presiden

4. Pada jaman Orde Baru, sistem pemerintahan Indonesia bercampur antara presidensial dengan parlementer. Apa maksudnya? Jelaskan!Pada zaman orde baru, sistem pemerintahan Indonesia bercampur antara presidential dengan parlemeneter maksudnya adalah dimana pada sistem pemerintahan campuran, presiden merupakan kepala pemerintahan yang dibantu oleh kabinet. Akan tetapi, dalam hal pertanggungjawaban presiden bertanggung jawab kepada lembaga legislatif, sehingga presiden dapat dijatuhkan oleh lembaga tersebut. Ciri-ciri sistem pemerintahan parlementer :a) Berdasarkan prinsip difusi (penyebaran) kekuasaanb) Terdapat pertanggungjawaban bersama antara pimpinan atau kepala eksekutif dengan para

menteric) Eksekutif harus mengundurkan diri atau berhenti jika tidak memperoleh dukungan mayoritas

dari legislative dan eksekutif dapat membubarkan legislative bersamaan dengan berhentinya/mundurnya eksekutif

d) Kepala eksekutif (perdana menteri) dipilih oleh kepala Negara derngan dukungan mayoritas legislatif.

Ciri-ciri sistem pemerintahan presidensial :a) Berdasarkan atas prinsip-prinsip/asas pemisah kekuasaanb) Eksekutif tidak memiliki kekuasaan untuk membubarkan legislative dan eksekutif tidak harus

mundur jika tidak mendapat mayoritas dukungan dari legislativec) Tidak ada tanggungjawab bersama antara presiden dan kabinetnya, menteri-menteri

sepenuhnya bertanggungjawab kepada kepala atau pimpinan eksekutif

d) Eksekutif (kepala eksekutif) dipilih oleh dewan pemilihSetelah memaparkan perbedaan kedua sistem pemerintahan, Sri Soemantri menyimpulkan ciri pertama tidak terdapat dalam Negara Indonesia dan sebagian dari ciri kedua juga tidak ada dalam UUD RI 1945. Pemegang kekuasaan eksekutif tidak mempunyai wewenang untuk membubarkan lembaga perwakilan baik DPR maupun MPR. Presiden tidak harus mundur apabila tidak mendapat dukungan dari mayoritas anggota badan perwakilan/permusyawaratan rakyat tidak terdapat dalam sistem pemerintahan Indonesia. Dalam UUD 1945, sebelum perubahan hanya ditemukan ketentuan presiden dipilih oleh MPR dan tunduk serta bertanggung jawab kepada MPRDari empat ciri presidensial, hanya cirri ketiga dan keempat yang dianut Indonesia. Sedangkan ciri kedua hanya berkaitan dengan pertanggungjawaban presiden kepada MPR, sehingga Indonesia tidak sepenuhnya menganut sistem pemerintahan presidensial.

5. Kekuasaan presiden ada yang ordinary power dan ada pula yang extraordinary power. Buatlah skemanya dan kaitan dengan konstitusi Indonesa!

6. Jika presiden sering membuat perpu, maka investasi asing yang masuk ke Indonesia akan tersendat. Apa hubungannya? Jelaskan!Pasal 22 UUD 1945, presiden dapat membuat PERPU jika dalam keadaan genting. Keadaan genting yang dimaksud adalah:1. Adanya pesawat militer asing2. DPR libur3. Bencana alamKegentingan yang memaksa bukan kegentingan yang benar-benar genting melainkan kegentingan yang membuat DPR tidak bisa sidang.Jika Presiden sering mengeluarkan PERPU, dengan kata lain hal tersebut mengambarkan situasi “kegentingan” didalam suatu Negara. Jika Negara dalam keadaan “genting”, investor asing akan menilai bahwa keadaan suatu Negara sedang tidak stabil. Hal tersebut akan membuatnya ragu dalam menginvestasikan dana miliknya ke Negara tersebut.

Presiden

Ordinary Power, (kekuasaan Biasa, tertera pada UUD NKRI 1945)

Extra Ordinary Power (Kekuasaan Luar Biasa)

Yang tertera pada UUD 1945

Penetapan Keadaan Bahaya, Penetapan

Keadaan Perang, dan Mengeluarkan Perpu.

Yang tidak tertera pada UUD 1945

Dekrit Presien

Keputusan Istimewa

Untuk menyelamatkan

negara

7. Sejak reformasi, Indonesia baru dianggap sebagai negara dengan sistem pemerintahan presidensial yang penuh dan murni. Mengapa? Jelaskan!Karena sebelum perubahan UUD 1945, Indonesia menganut sistem presidensial yang mempunyai cirri parlementer, namun ditinjau dari pencapaian tujuan Negara yaitu masyarakat yang adil dan makmur dinilai tidak efektif dan kondusif. Lalu oleh panitia ad hoc I MPR-RI membuat lima kesepakatan tentang prinsip-prinsip perubahan UUD 1945. Salah satunya ialah mempertegas sistem pemerintahan presidensial atau sering disebut purifikasi sistem pemerintahan presidensial. Cirri-ciri diantaranya yaitu :a) Dalam struktur dan mekanisme kelembagaan Negara dan pemerintahan dianut asas TRIAS

POLITICA dalam bentuk pemisahan kekuasaan (separation of power) atau pembagian kekuasaan ( distribution of power )

b) Presiden sebagai kepala pemerintahan ( pemegang kekuasaan eksekutif ) dan sekaligus sebagai kepala Negara

c) Presiden tidak dipilih oleh lembaga legislative tetapi dipilih secara langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum

d) Presiden memiliki masa jabatan yang tetap ( fixed )e) Presiden tidak bertanggungjawab kepada legislative, sehingga presiden tidak dapat dijatuhkan

oleh legislativef) Presiden tidak berhak membubarkan legislative ( DPR ) g) Presiden dapat diberhentikan dari masa jabatannya melalui impeachment dengan syarat-syarat

tertentu yang berkaitan dengan tindak pidana8. Jika DPR tidak menyetujui RAPBN yang diajukan oleh pemerintah, maka bukan hanya hubungan

keduanya menjadi tidak harmonis, tetapi meluas bagi seluruh bangsa. Mengapa? Jelaskan!Hubungan legislatif dan eksekutif harus baik. Karena kalau tidak DPR punya senjata yaitu ia tidak mau mensahkan RAPBN. Jika tidak disahkan maka pemerintah harus menggunakan APBN yang lama dan hal tersebut bisa mengakibatkan terjadinya keguncangan negara yang diawali dengan guncangan ekonomi. Akibatnya bila terjadi demikian: Perkembangan ekonomi staknan/ tidak berjalan Investor keluar Banyak pegawai yang dikeluarkan Banyak pengangguranJadi, untuk menunjukkan hubungan harmonis APBN tidak boleh diotak-atik karena dampaknya bisa meluas. Karena untuk mengakatakan suatu Negara memiliki perkembangan yang baik dilihat dari jumlah APBN setiap tahunnya. Semakin meningkat APBN pertahunnya berarti perkembangannya baik.

9. Apa itu Dekrit? Berasal dari bahasa mana asal kata Dekrit itu? Apa itu Dekrit Presiden? Benarkah Dekrit Presiden itu ada? Sesuaikah dengan konstitusi? Jelaskan!Dekrit Presiden, Dekrit berasal dari bahasa Latin, yaitu “Decernere” yang artinya mengakhiri, memutuskan atau menentukan, ialah perintah yang dikeluarkan olehkepala negara maupun pemerintahan dan memiliki kekuatan hukum. Sedangkan pengertian Dekrit Presiden adalah suatu perintah/ keputusan yang diambil oleh seorang Presiden untuk mengambil tindakan-tindakan dalam situasi darurat dan berkekuatan hukum tetap. Di Indonesia Presiden yang penah mengeluarkan Dekrit yaitu Soekarno dan Gusdur. Keabsahan dekrit bukan harus dilihat dari apakah dekrit tersebut diatur dalam Konstitusi negara atau tidak. Melainkan pada sejauh mana Presiden mempu mempertahankan Dekrit itu. Dan Dekrit itu tidak bertentangan dengan aturan yang berlaku diatasnya (UUD 1945). Kalau ia berhasil dan dekrit diterima masyarakat, maka dekrit menjadi sah. Jadi hal ini dikembalikan lagi pada tujuan hukum yang diperuntukan untuk rakyat.Contohnya Soekarno yang berani mengeluarkan Dekrit tahun 1959 karena didukung oleh TNI dan diterima oleh rakyat. Sementara dalam sidang kabinet ketika Presiden Gusdur mau mengeluarkan Dekrit untuk membubarkan DPR/MPR, Gusdur tidak mendapatkan dukungan dari TNI, Polisi, Politisi

dan rakyat. Dekrit yang mau dikeluarkan Gusdur tersebut tidak diterima karena masyarkat bisa menilai Dekrit mana yang sesuai dan tidak sesuai dengan mereka.

10. Siapa Lord Latimer? Jelaskan sejarah impeachment terhadapnya? Dimana? Kapan terjadinya peristiwa tersebut? Jelaskan!Lord Latimer adalah korban pertama Doktrin Impeachment yang diciptakan House of Commons untuk menggadang budaya korup para penjabat disekitar Raja Edward III yang mulai uzur sebagai salah seorang pejabat tinggi di rumah tangga kerajaan, ia memiliki akses yang baik untuk menyalahgunakan kekuasaan dalam segala bentuknya. Inilah yang mengantarnya menjadi pesakitan dalam “peradilan politik semu” (quasi-political court) berupa persidangan House of Lords dengan tuduhan korupsi, suap, dan penindasan pada ahun 1376.

11. Apakah presiden dapat dipecat? Jika ya, bagaimana mekanisme pemecatan presiden di Indonesia? Tertera pada UUD NRI 1945, Pasal berapa? Jelaskan!Tertera dalam pasal 7 A UUD RI 1945: adanya usul dari atau diajukan oleh DPR kepada MPR dengan terlebih dahulu mengajukan

permintaan kepada MK untuk memeriksa, mengadili dan memutus pendapat DPR bahwa presiden telah melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap Negara, korupsi, atau tindak pidana berat lainnya, atau presiden tidak lagi memenuhi syarat sebagai presiden.

Apabila MK telah memutuskan bahwa presiden terbukti melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan Negara, MK, DPR menyelenggarakan sidang Paripurna untuk meneruskan usul pemberhentian presiden kepada MPR.

Kemudian MPR wajib menyelenggarakan sidang untuk memutus usul DPR paling lambat 30 hari sejak MPR menerima usul. Keputusan MPR atau usul pemberhentian Presiden harus diambil dalam Rapat Paripurna MPR yang dihadiri sekurang-kurangnya ¾ dari jumlah anggota dan disetujui 2/3 dari jumlah yang hadir, setealh presiden diberikan kesempatan menyampaikan penjelasan dalam Rapat Paripurna MPR.

12. Kekuasaan presiden pada sistem pemerintahan presidensial dikenal dengan prinsip Concentration of Power and Responsibility Upon the President. Apa maksudnya? Jelaskan!Dalam Penjelasan UUD 1945, terdapat Sistem Pemerintahan Negara yang ditegaskan dalam UUD, yaitu:

I. Indonesia ialah negara yang berdasar atas Hukum (Rechtsstaat).Negara Indonesia berdasar atas Hukum (Rechtsstaat) tidak berdasar atas kekuasaan belaka (Machtsstaat)

II. Sistim Kontitusionil Pemerintahan berdasar atas sistim konstitusi (hukum dasar), tidak bersifat absolutisme (kekuasaan yang tidak terbatas).

III. Kekuasaan Negara yang tertinggi di tangan Majelis Permusyawaratan Rakyat (die gesamte Staatsgewalt liegt allein ber der Majelis)Kedaulatan rakyat dipegang oleh suatu Badan bernama "Majelis Permusyawaratan Rakyat", sebagai penjelmaan seluruh Rakyat Indonesia (Vertretungsorgan des Willens des Staatvolkes). Majelis ini menetapkan Undang-undang Dasar dan menetapkan garis-garis besat haluan Negara. Majelis ini mengangkat Kepala Negara (Presiden) dan wakil Kepala Negara (Wakil Presiden).Majelis inilah yang memegang kekuasaan Negara yang tertinggi, sedang Presiden harus menjalankan haluan Negara menurut garis-garis besar yang telah ditetapkan oleh Majelis. Presiden yang diangkat oleh Majelis, tunduk dan bertanggung jawab kepada Majelis. Ia ialah "mandataris" dari Majelis, ia berwajib menjalankan putusan-putusan Majelis. Presiden tidan "neben", akan tetapi "untergeordnet kepada Majelis.

IV. Presiden ialan Penyelenggara Pemerintah Negara uang tertinggi dibawahnya Majelis.Dibawah Majelis Permusyawaratan Rakyat, Presiden ialah Penyelenggara Pemerintah Negara yang tertinggi. Dalam menjalankan pemerintahan Negara, kekuasaan dan tanggung-jawab adalah di tangan Presiden (concentration of power and responsibility upon the President).

V. Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.

Disamping Presiden adalah Dewan Perwakilan Rakyat.Presiden harus mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat untuk membentuk Undang-undang (Gesetzgebug) dan untuk menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ("Staatsbegrooting").Oleh karena itu Presiden harus bekerja bersama-sama dengan Dewan akan tetapi Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan, artinya kedudukan Presiden tidak tergantung dari pada Dewan.

VI. Menteri Negara ialah pembantu Presiden.Menteri Negara tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.Presiden mengangkat dan memperhentikan Menteri-menteri Negara. Menteri-menteri itu tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Kedudukannya tidak tergantung dari Dewan, akan tetapi tergantung dari pada Presiden. Mereka ialah pembantu presiden.

VII. Kekuasaan Kepala Negara tidak takterbatas.Meskipun Kepala Negara tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat, ia bukan "diktator" artinya kekuasaan tidak takterbatas.Di atas telah ditegaskan, bahwa ia bertanggung jawab kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat. Kecuali itu ia harus memperhatikan sungguh-sungguh suara Dewan Perwakilan Rakyat. Kedudukan Dewan Perwakilan Rakyat.

Jadi, Concentration of Power and Responsibility Upon the President artinya dalam menjalankan pemerintahan Negara, kekuasaan dan tanggung jawab berada di tangan Presiden. Jadi, maksudnya Presiden ialah penyelenggara pemerintah Negara yang tertinggi dibawah MPR.

13. Siapa itu Trium Virat? Berapa lamakah maksimal Trium Virat itu berkuasa? Diatur pada UUD NRI 1945 pasal berapa? Jelaskan!Trium Virat adalah sebuah rezim politik yang didominasi oleh 3 orang penguasa, yang masing-masing disebut Triumvir di Indonesia.Trium Virat adalah Menteri Luar Negeri, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Pertahanan. Maksimal Trium Virat berkuasa 30 hari. Diatur dalam pasal 8 ayat 3 UUD RI 1945.

14. Bagaimana mekanisme pengisian jabatan presiden dan wakil presiden jika keduanya meninggal secara bersamaan? Diatur pada UUD NRI 1945 pasal berapa? Jelaskan!Diatur dalam pasal 8 ayat 3 UUD RI 1945Jika Presiden dan Wakil Presiden meninggal secara bersamaan, pelaksana tugas keperesidenan adalah Menteri Luar Negeri, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Pertahanan secara bersama-sama. Selambat-lambatnya 30 hari setelah itu, MPR menyelenggarakan sidang untuk memilih Presien dan Wakil Presiden yang diusulkan oleh Parpol atau gabungan Parpol yang pasagan calon Presiden dan Wakil Presiden meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam Pemilu sebelumnya, sampai berakhir masas jabatannya.

15. Dalam bidang yudikasi, presiden berhak memberikan grasi, amnesti, abolisi, dan rehabilitasi, namun diawasi oleh lembaga lain. Mengapa demikian? Diatur pada UUD NRI 1945 pasal berapa? Jelaskan!Presiden berhak member grasi, amnesti, abolisi, dan rahabilitasi yang diatur dalam pasal 14 ayat 1 dan 2 UUD RI 1945.Presiden diawasi oleh lembaga lain karena agar presiden tidak melampaui atau menyalahgunakn wewenangnya tersebut untuk kepentingannya sendiri, sehingga tidak merugikan masyarakat.

16. Dalam bidang legislasi, presiden mempunyai hak tersendiri. Apa hak tersebut? Diatur pada UUD NRI 1945 pasal berapa? Jelaskan!Hak itu adalah hak untuk menetapkan Perpu dimana dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa. Namun, Perpu tersebut harus mendapatkan persetujuan DPR pada sidang yang berikutnya. Jika tidak mendapat persetujuan, maka Perpu itu harus dicabut. Hal ini diatur dalam pasal 22 ayat 1 UUD RI 1945.Selain itu berdasarkan pasal 5 ayat 1UUD 1945 dikatakan bahwa Presiden berhak mengajukan RUU kepada DPR. Dalam pasal 5 ayat 2 UUD 1945 Presiden dapat menetapkan Peraturan Pemerintah untuk menjalankan UU sebagaimana mestinya.

17. Siapa dua orang presiden RI yang sebelumnya pernah menjadi wakil presiden? Siapa dua orang presiden RI yang pernah dipecat oleh parlemen? Siapa dua orang presiden RI yang laporan pertanggungjawabannya ditolak oleh parlemen? Presiden RI yang sebelumnya pernah menjadi wakil presiden

B. J. habibie dan Megawati Soekarno Putri Presiden RI yang pernah dipecat oleh parlemen

Soekerno dan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Presiden RI yang laporan pertanggung jawabannya ditolak oleh parlemen

Soekarno dan B. J. Habibie18. Sebutkan jenis pelanggaran hukum yang dapat menjadi penyebab pemecatan terhadap presiden?

Diatur pada UUD NRI 1945 pasal berapa? Jelaskan!Pasal 7 APelanggaran hukum berupa perngkhianatan terhadap Negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, atau perbuatan tercela maupun apabila terbukti tidak lagi memenuhi syarat sebagai presiden.

19. Bagaimana cara pengisian jabatan wakil presiden jika wakil presidennya wafat? Diatur pada UUD NRI 1945 pasal berapa? Jelaskan!Pasal 8 ayat 2 UUD RI 1945. Dalam hal kekosongan Wakil Presiden selambat-lambatnya dalam waktu 6 hari MPR menyelenggarakan sidang untuk memilih Wakil Presiden dari 2 calon yang diusulkan oleh Presiden.

20. Presiden berhak menetapkan keadaan bahaya dan keadaan perang dengan persetujuan DPR. Diatur pada UUD NRI 1945 pasal berapa?Bagaimana jika Indonesia diserang dan DPR tidak dapat bersidang? Jelaskan!Menyatakan keadaan bahaya (pasal 12 UUD RI 1945) dan keadaan perang dengan presetujuan DPR (Pasal 11 ayat 1). Jika Indonesia diserang dan DPR tidak dapat bersidang maka presiden dapat membuat Perpu dalam hal ihwal kedentingan yang memaksa.