Kinerja-Program-SJ-2013.pdf

11
Kinerja Program Saintifikasi JAMU | 1 KINERJA PROGRAM SAINTIFIKASI JAMU oleh: Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kemenkes Pendahuluan Inisiasi bermula dari “Laboratorium Litbang Obat Herbal” sejak bulan Juni 2007 yang diselenggarakan untuk mengakomodasi 1) animo dan permintaan masyarakat terhadap tanaman obat hasil budidaya B2P2TO2T untuk self healing di rumah tangga, 2) petani- petani tanaman obat yang selama itu masih termarjinalkan, terkalahkan oleh bisnis pengusaha dan selebritis obat tradisional, minim perhatian pemerintah dan pasar barang produksi tanaman obat tidak jelas dan tidak terbina dengan baik dalam hal mutu, 3) upaya promosi budaya JAMU yang aman, berkhasiat dan bermutu, mengingat praktek- praktek pengobatan tradisional dari budaya non Indonesia dominan berorientasi bisnis dan mengesampingkan etika dan etik. Dalam hal ini, sebagai contoh adalah pemanfaatan tanaman obat Indonesia dalam ramuan yang diklaim sebagai pengobatan tradisional asing, juga tanpa ada bukti keamanan dan khasiat dari hasil riset/uji. Secara umum, inisiasi ini merupakan “perjuangan Merah Putih”, ianya adalah satu bentuk pelestarian dan pembudayaan JAMU sebagai bagian dari budaya Kesehatan Tradisional Indonesia (Kestraindo) yang telah ada dan berkembang sejak jaman nenek moyang bangsa Indonesia. Apresiasi negara mulai menguat sejak ada pencanangan “Tahun Kebangkitan JAMU” oleh Presiden pada tanggal 27 Mei 2008, dalam Gelar Kebangkitan JAMU Indonesia, di Istana Negara Jakarta. Pencanangan ini menyadarkan semua pihak untuk

description

JAMU adalah hasil olah karsa dan olah cipta dari kebudayaan masing2 etnis Nusantara di Indonesia.Dinamika pembangunan manusia membutuhkan modal manusia yang SEHAT, jasmani, rohani, sosial dan produktif.Modal manusia dapat dibangun dengan pemeliharaan dan penanganan kesehatan yang aman, berkhasiat dan bermutu.Program Saintifikasi JAMU bermaksud melestarikan dan mengembangkan budaya penyembuhan dan pemeliharaan kesehatan Indonesia, melalui riset dan pengembangan untuk membuktikan keamanan, khasiat dan mutu budaya tersebut.

Transcript of Kinerja-Program-SJ-2013.pdf

Page 1: Kinerja-Program-SJ-2013.pdf

Kinerja Program Saintifikasi JAMU | 1

KINERJA PROGRAM SAINTIFIKASI JAMU oleh: Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kemenkes

Pendahuluan

Inisiasi bermula dari “Laboratorium Litbang Obat Herbal” sejak bulan Juni 2007 yang

diselenggarakan untuk mengakomodasi 1) animo dan permintaan masyarakat terhadap

tanaman obat hasil budidaya B2P2TO2T untuk self healing di rumah tangga, 2) petani-

petani tanaman obat yang selama itu masih termarjinalkan, terkalahkan oleh bisnis

pengusaha dan selebritis obat tradisional, minim perhatian pemerintah dan pasar barang

produksi tanaman obat tidak jelas dan tidak terbina dengan baik dalam hal mutu, 3)

upaya promosi budaya JAMU yang aman, berkhasiat dan bermutu, mengingat praktek-

praktek pengobatan tradisional dari budaya non Indonesia dominan berorientasi bisnis

dan mengesampingkan etika dan etik. Dalam hal ini, sebagai contoh adalah

pemanfaatan tanaman obat Indonesia dalam ramuan yang diklaim sebagai pengobatan

tradisional asing, juga tanpa ada bukti keamanan dan khasiat dari hasil riset/uji. Secara

umum, inisiasi ini merupakan “perjuangan Merah Putih”, ianya adalah satu bentuk

pelestarian dan pembudayaan JAMU sebagai bagian dari budaya Kesehatan Tradisional

Indonesia (Kestraindo) yang telah ada dan berkembang sejak jaman nenek moyang

bangsa Indonesia.

Apresiasi negara mulai menguat sejak ada pencanangan “Tahun Kebangkitan JAMU”

oleh Presiden pada tanggal 27 Mei 2008, dalam Gelar Kebangkitan JAMU Indonesia,

di Istana Negara Jakarta. Pencanangan ini menyadarkan semua pihak untuk

Page 2: Kinerja-Program-SJ-2013.pdf

Kinerja Program Saintifikasi JAMU | 2

mengembangkan industri dan usaha JAMU, dan menuai keberterimaan di bidang

kesehatan.

Melalui proses dialog dan diskusi yang khas Indonesia, muncul pemahaman bersama

bahwa: 1) JAMU Brand Indonesia perlu jaminan keamanan, khasiat, dan mutu dari segi

ilmiah dan etik, 2) dinamika global dan iptek untuk JAMU memerlukan pembuktian

ilmiah dalam penelitian berbasis pelayanan kesehatan, dan 3) jaminan keamanan, mutu

dan khasiat dari JAMU yang telah terbukti secara ilmiah dan etik dapat digunakan

dalam pelayanan kesehatan dan upaya kesejahteraan masyarakat. Secara nasional,

sudah diterbitkan ROADMAP PENGEMBANGAN JAMU 2011-2025, yang

dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator Perekonomian dan Kementerian

Koordinasi Kesejahteraan Sosial. Ini menjadi acuan umum aktivitas pelestarian dan

pengembangan JAMU oleh lingkungan akademisi, bisnis, pemerintah, dan masyarakat.

Pemahaman bersama tersebut dan dinamika untuk mengintegrasikan JAMU dalam

sistem kesehatan, menjadi dasar penerbitan Permenkes Nomor 003/Menkes/Per/I/2010

tentang Saintifikasi JAMU dalam Penelitian Berbasis Pelayanan Kesehatan. Permenkes

ini menjadi “amunisi” dan acuan dalam tataran taktis untuk implementasi dan integrasi

JAMU dalam Sistem Kesehatan. Selama ini, dinilai implementasi pengobatan

tradisional --dengan berlakunya Permenkes Nomor 1109/Menkes/Per/IX/2007 Tentang

Penyelenggaraan Pengobatan Komplementer-Alternatif di Fasilitas Pelayanan

Kesehatan, Kepmenkes Nomor 381/Menkes/SK/III/2007 Tentang Kebijakan Obat

Tradisional Nasional, dan Upaya Integrasi Obat Bahan Asli/Obat Bahan Alam

Indonesia ke dalam Pelayanan Kesehatan-- tidak berkembang dan tidak didukung oleh

bukti yang sahih dan relevan dari hasil litbang.

Page 3: Kinerja-Program-SJ-2013.pdf

Kinerja Program Saintifikasi JAMU | 3

Dinamika Saintifikasi JAMU

Dengan perjalanan waktu dan dinamika implementasi Program Saintifikasi JAMU,

telah dipahami bahwa Saintifikasi JAMU pada hakekatnya adalah “aktivitas2 iptek;

yang menghasilkan, mendiseminasikan, dan mengembangkan bukti keamanan, khasiat,

dan mutu dari ramuan JAMU hasil budaya etnis Nusantara dalam lingkungan iptek;

dalam rangka mengintegrasikan JAMU dalam sistem kesehatan”.

Gambar 1. Siklus Aktivitas Program Saintifikasi JAMU

Page 4: Kinerja-Program-SJ-2013.pdf

Kinerja Program Saintifikasi JAMU | 4

Budidaya tanaman obat sebagai aktivitas utama Saintifikasi JAMU di sisi hulu,

diselenggarakan dalam 2 level, yaitu untuk penyiapan:

1) bahan uji formula dalam rangka riset praklinik dan riset klinik, dan

2) bahan JAMU Saintifik dalam rangka pengembangan sediaan formula JAMU

yang sudah terbukti aman, berkhasiat dan bermutu untuk Jejaring Klinik

Saintifikasi JAMU.

Sampai dengan Oktober 2013, Program Saintifikasi JAMU sudah menunjukkan kinerja

sesuai Tabel 1.

Tabel 1. Kinerja Program Saintifikasi JAMU s.d. Oktober 2013

No Aktivitas Indikator Output Tindak Lanjut

1 Riset Etnografi Tumbuhan Obat dan JAMU

Basisdata nasional tanaman obat dan JAMU Indonesia

1. Jejaring riset tanaman obat dan JAMU (RISTOJA) dengan 25 universitas negeri non Jawa Bali

2. Data dari 25.538 spesies tanaman obat 3. Data ramuan untuk HIV = 24 4. Data ramuan untuk TBC = 68 5. Data ramuan untuk Malaria = 465 6. Data 254 komunitas etnis dari total 1128

(BPS, 2010)

Tahun 2013-2014: analisis hasil RISTOJA Tahap I

Tahun 2015: RISTOJA Tahap II untuk 40% etnis

Tahun 2017: RISTOJA Tahap III untuk 40% etnis

2 Litbang tanaman obat

Baku mutu tanaman obat

2 baku mutu tanaman obat Stevia rebaudiana (pemanis alami non kalori), dan Artemisia annua (bahan obat malaria)

Tahun 2013-2014: meniran, tempuyung, pegagan, ekinase, purwoceng, sambiloto (memasuki tahap akhir)

3 Litbang simplisia

Baku mutu simplisia

16 baku mutu simplisia dari tanaman obat: temulawak, pegagan, meniran, secang, kepel, tempuyung, seledri, kumis kucing, stevia, ekinase, brotowali, sambiloto, jati belanda, kemuning, kunyit, sembung

Tahun 2013-2014: purwoceng, valerian (on going)

4 Litbang konservasi tanaman obat

Bibit unggul tanaman obat

1. Stevia rebaudiana (pemanis alami non kalori)

2. Artemisia annua (bahan obat malaria) 3. Ekinase (bahan JAMU daya tahan

tubuh) 4. Purwoceng (bahan JAMU stamina)

Tahun 2014-2015: pengelolaan kebun induk dan riset bibit unggul tanaman obat untuk temulawak, pegagan, meniran, secang, kepel, tempuyung, seledri, kumis kucing, stevia, ekinase, brotowali, sambiloto

Tanaman obat langka

1. Masoyi 2. Allyxia 3. Purwoceng 4. Tabat barito 5. Rauwolfia 6. Adem ati 7. Litsia sinensis 8. Piper metisticum 9. Alstonia scholaris (pule) 10. Kayu rapet

Page 5: Kinerja-Program-SJ-2013.pdf

Kinerja Program Saintifikasi JAMU | 5

Tanaman obat introduksi

1. Ginko biloba 2. Taragon 3. Oregano 4. Mellaleuca artenifolia 5. Sylibum 6. Mentha 7. Valerian 8. Cammomile 9. Digitalis 10.Thymi 11. Ekinase

5 Riset Praklinik Kandidat formula JAMU untuk riset klinik

1. Pelancar ASI/laktagoga 2. Gangguan lambung/dispepsia 3. Penurun berat badan/obesitas 4. Nyeri sendi/osteoartritis 5. Asam urat/hiperurisemia 6. Kolesterol/hiperkolesterolemia 7. Stamina/afrodisiak 8. Ambein/wasir/hemoroid 9. Fungsi hati/hepatoprotektif 10. Daya tahan tubuh/immunomodulator 11. Batu salurah kemih/urolitiasis 12. Tekanan darah tinggi/hipertensi 13. Kencing manis/hiperglikemia 14. Kurang darah/anemia 15. Asma 16. Nyeri kepala/cefalgia 18. Susah tidur/insomnia 19. Tumor jinak payudara/fibro adenoma

mammae 20. Kesuburan/infertilitas

6 Riset Klinik Formula JAMU yang terbukti aman, berkhasiat dan bermutu

1. Asam Urat dengan sediaan rebusan 2. Tekanan darah/hipertensi level ringan

(s.d. 140-160/90-100) dengan sediaan rebusan

Tahun 2013-2014: formula JAMU anemia, tumor jinak payudara, asma, insomnia, nyeri kepala, diabetes, kolesterol, dispepsia, osteoartritis, wasir

7 Pengembangan formulasi sediaan JAMU

Prototype JAMU (dosage form)

1. Ekstrak cair asam urat 2. Tablet asam urat 3. Kapsul ekstrak: asam urat, hipertensi,

kolesterol, anemia, mialgia, nafsu makan, pelangsing, stamina, diabetes, hepatoprotektor

Tahun 2013-2014: sediaan JAMU yang menjadi formula di riset klinik s.d. 2014

8 Community empowerment

Sumber bahan JAMU

1. 108 petani tanaman obat binaan di kec. Tawangmangu dan kec. Karangpandan, Jawa Tengah

2. Komunitas tanaman obat keluarga di desa Sukorejo dan desa Sigit, Kab. Sragen, Jawa Tengah

Tahun 2013-2014: petani Artemisia annua untuk bahan

baku obat malaria di Jawa Tengah petani di pulau Madura untuk budidaya

TO endemis pulau Madura petani TO di Kab. Bangli Bali petani TO di Kab. Slawi Jateng petani TO di Kota Pekalongan Jateng petani TO di Brastagi Sumut petani TO di Kalteng

9 Pelatihan Iptek Saintifikasi JAMU

Jejaring dokter, apoteker dan tenaga kesehatan

1. Dokter SJ (7 angkatan, 198 orang) 2. Apoteker SJ (1 angkatan, 15 orang)

Tahun 2013-2014: 4 angkatan dokter dan 2 angkatan apoteker

Page 6: Kinerja-Program-SJ-2013.pdf

Kinerja Program Saintifikasi JAMU | 6

10 Pelayanan Iptek Saintifikasi JAMU

Promosi JAMU yang aman, berkhasiat dan bermutu

Divisi Wisata Kesehatan JAMU: 1. Kebun induk (benih dan bibit) 2. Kebun produksi 3. Kebun koleksi 4. Paskapanen 5. Pelatihan iptek SJ 6. Rumah Riset JAMU 7. Perpustakaan Hortus Medicus 8. Museum JAMU Hortus Medicus

11 Diseminasi Iptek TOOT

Bahan diseminasi

1. Artikel ilmiah 2. Artikel populer 3. Materi pameran

Media diseminasi

1. Halaman facebook: https://www. facebook.com/SaintifikasiJamu

2. Situs elektronik: http://www.b2p2toot.litbang.depkes.go.id

3. Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia 4. Warta HortusMed 5. Kebun Etalase TO dengan 1100 spesies 6. Museum JAMU Hortus Medicus 7. Pameran dan perpustakaan

12

Jejaring Saintifikasi JAMU

Perjanjian Kerjasama dengan BUMN dan Swasta

Industri: PT Deltomed Wonogiri, Palang Merah Indonesia: Kab. Klaten,

Kab. Boyolali, Kab. Sukoharjo, Kab. Karanganyar, Kab. Sragen, dan Kota Surakarta

Swasta 2013-2014: PP PMI, Kimia Farma, Kalbe Farma, Dexa Medica BUMN 2013-2014: Puslitbang Perhutani Cepu, PTPN X Jember

Perjanjian Kerjasama dengan Dinas Prov/Kab/Kot

Dinkes: Kab. Slawi, Kab. Bangli, Kab. Karanganyar, Kota Pekalongan

2013-2014: Disbudparprov Jateng, Disbudpar Surakarta, Disbudpar Karanganyar

Perjanjian Kerjasama dengan RS Pemerintah

RSUD Kab. Karanganyar untuk rujukan pasien umum dan subyek riset klinik

RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten, RSUP Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang

Jejaring Klinik Saintifikasi JAMU

Klinik: PMI Kab. Sragen, Puskesmas Karangpandan Dinkeskab Karanganyar, Dinkes Kab. Bangli Bali, Dinkeskab Tegal Jateng

2013-2014: RSUP Ratotok Buyat, Sulut

Jejaring Petani TO

108 petani tanaman obat binaan di kec. Tawangmangu dan kec. Karangpandan, Jawa Tengah

Komunitas tanaman obat keluarga di desa Sukorejo dan desa Sigit, Kab. Sragen, Jawa Tengah

Jejaring Akademik

25 LPPM/Lemlit: Unsyiah Aceh, USU Medan, Unand Padang, Unri Pekanbaru, Unija Jambi, Unib Bengkulu, Unsri Palembang, Unila Lampung, Unibabel Pangkalpinang, Unmul Samarinda, Untan Pontianak, Unpar Palangka Raya, Unlam Banjarmasin, Unsrat Manado, UNG Gorontalo, UNM Makassar, Untad Palu, Unhas Makassar, UHO Kendari, Unpatti Ambon, Unkhair Ternate, Unram Mataram, Undana Kupang, Uncen Jayapura, Unipa Manokwari

Poltekkes: Kemenkes Surakarta dan Bhakti Mulia Sukoharjo

Negeri 2013-2014: FKIK dan FBio Unsoed Purwokerto, FF Ubaya Surabaya, FKM Undip Semarang, FMIPA dan FK UNS Surakarta, FF Unej Jember, FK dan FF USU Medan Swasta 2013-2014: Institut Ilmu Kesehatan Kediri, Akademi Analis Farmasi dan Makanan 17 Agustus 1945 Semarang, Akademi Peternakan Karanganyar Sekolah 2013-2014: SMK Muhammadiyah 2 Karanganyar, SMK Kesehatan Nusantara Medika Sidoarjo

Page 7: Kinerja-Program-SJ-2013.pdf

Kinerja Program Saintifikasi JAMU | 7

Universitas Swasta: PS Pendidikan

Dokter Universitas Islam Malang, Universitas Kristen Duta Wacana Jogjakarta,

Jejaring Nasional

1. Kelompok Kerja Nasional Tumbuhan Obat Indonesia (Pokjanas TOI)

2. Komisi Nasional Saintifikasi JAMU sebagai Ketua Pokja Bahan Baku/Bahan Uji

Jejaring Internasional

1. ASEAN Task Force on Traditional Medicine 2009-2015

2. Member of APEC Life Science Innovation Forum

3. Common research guideline on traditional medicine in ASEAN countries

4. Guideline on development of medicinal plants garden in ASEAN countries

Saintifikasi JAMU dan Traditional Medicine WHO

Key Facts of Program Saintifikasi JAMU Key Facts of Tradisional Medicine, WHO

(http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs134/en/)

Pengobatan tradisional

JAMU sebagai bagian dari Kesehatan

Tradisional Indonesia sudah menjadi Brand,

Sukma dan Jati Diri Bangsa dan Budaya

Indonesia. Ianya adalah hasil budaya; olahkarsa

dan olahcipta; dari komunitas etnis Nusantara di

Indonesia

Totalitas dari pengetahuan, keterampilan dan

praktek berdasarkan teori, keyakinan dan

pengalaman dari beragam adat budaya yang

digunakan untuk menjaga kesehatan, serta

mencegah, mendiagnosis, memperbaiki atau

mengobati penyakit fisik dan mental.

pengobatan tradisional yang telah diadopsi

oleh populasi lain (di luar budaya pemilik

asal/pemberi warisan/pribumi) disebut

pengobatan alternatif atau komplementer

Obat herbal meliputi bumbu, bahan herbal,

sediaan herbal, dan produk herbal jadi yang

mengandung bagian-bagian tanaman atau

bahan tanaman lain sebagai bahan aktif

Tantangan

JAMU sudah diinisiasi menjadi warisan budaya

dunia dari Indonesia. Pelestarian dan

pembudayaan JAMU sebagai esensi Indonesia

Pengobatan tradisional telah digunakan di

beberapa komunitas selama ribuan tahun

(peradaban turun temurun). Populasi baru

Page 8: Kinerja-Program-SJ-2013.pdf

Kinerja Program Saintifikasi JAMU | 8

merupakan 1 dari banyak solusi untuk mengelola

tantangan terkait adopsi oleh komunitas lain

(peradaban yang berkembang di luar peradaban

turun temurun) yang mengadopsi praktek

pengobatan tradisional tersebut

Kebijakan Nasional dan Peraturan

Telah diinisiasi naskah akademik RUU JAMU,

yang B2P2TOOT berkontribusi, juga PP terkait

Pengobatan Tradisional.

Realita yang sudah ada berupa UU Kesehatan

dan Permenkes terkait Saintifikasi JAMU, Obat

Tradisional, Pengobatan Alternatif dan

Komplementer

Tidak banyak negara memiliki kebijakan nasional

untuk pengobatan tradisional. Sulit mengatur

produk, praktek dan praktisi karena variasi dalam

definisi dan kategorisasi terapi pengobatan

tradisional. Sebuah produk herbal tunggal dapat

didefinisikan sebagai makanan, suplemen

makanan atau obat herbal, tergantung pada

negara. Perbedaan ini dalam peraturan nasional

memiliki implikasi pada akses internasional dan

distribusi produk

Keamanan, Khasiat dan Mutu

Program Saintifikasi JAMU di B2P2TOOT dan

Jejaring SJ merupakan upaya pembuktian

keamanan, khasiat dan mutu JAMU mulai hulu

ke hilir. Pada tanggal 31 Januari 2013 sudah

diserahterimakan 2 formula JAMU yang aman,

berkhasiat dan bermutu untuk asam urat dan

tekanan darah

Bukti ilmiah dari uji yang dilakukan untuk

mengevaluasi keamanan dan khasiat produk dan

praktek pengobatan tradisional terbatas.

Sementara bukti menunjukkan bahwa

akupunktur, beberapa herbal dan beberapa

terapi manual (misalnya pijat) sudah efektif untuk

kondisi tertentu. Persyaratan dan metode untuk

penelitian dan evaluasi sangat kompleks.

Sebagai contoh, mungkin sulit untuk menilai

mutu produk herbal jadi. Keamanan, khasiat dan

mutu produk obat herbal tergantung pada mutu

bahan obat herbal, yang dapat mencakup

ratusan unsur alam, dan bagaimana elemen

ditangani melalui proses produksi

Page 9: Kinerja-Program-SJ-2013.pdf

Kinerja Program Saintifikasi JAMU | 9

Pengetahuan dan Keberlanjutan

B2P2TOOT dan Jejaring SJ selalu

mempromosikan dan mengadvokasi tata kelola

TO yang berkelanjutan dan menjaga kehidupan

sumber daya genetik

Bahan herbal untuk produk dikumpulkan dari

populasi TO. Perluasan pasar produk herbal bisa

mengarahkan pada panen tanaman yang

berlebihan dan mengancam keanekaragaman

hayati. Tata kelola yang buruk dari praktek

budidaya dan koleksi TO dapat memusnahkan

spesies langka dan merusak sumber daya alam.

Berbagai upaya untuk melestarikan populasi TO

dan pengetahuan tentang bagaimana

menggunakan TO untuk tujuan kesehatan

diperlukan dalam rangka mempertahankan

pengobatan tradisional

Keselamatan Pasien dan Penggunaan

Pelatihan Saintifikasi JAMU kepada dokter dan

apoteker merupakan upaya untuk melindungi

pasien dan subyek yang mengonsumsi

pelayanan kesehatan JAMU di Jejaring Klinik SJ

Bimbingan teknis kepada petani TO binaan,

peserta Wisata Kesehatan JAMU juga

merupakan promosi mengenai pemanfaatan TO

dan JAMU yang aman, berkhasiat dan bermutu

Banyak orang percaya bahwa karena obat herbal

(alami) atau tradisional, mereka aman (atau tidak

ada risiko bahaya). Namun, pengobatan

tradisional dapat menyebabkan bahaya, efek

samping jika produk atau terapi yang bermutu

buruk, atau diambil/dikonsumsi tidak tepat atau

dikonsumsi bersama dengan obat lain.

Peningkatan kesadaran pasien tentang

penggunaan yang aman adalah penting, serta

meningkatkan pelatihan, kerjasama dan

komunikasi antara penyedia obat tradisional dan

obat lain

Promosi pengobatan tradisional yang aman, berkhasiat dan bermutu bertujuan untuk:

mendukung dan mengintegrasikan pengobatan tradisional ke dalam sistem

kesehatan nasional melalui kombinasi dengan kebijakan nasional dan regulasi

tentang produk, praktek dan penyedia demi keamanan dan mutu;

memastikan penggunaan produk dan praktek yang aman, berkhasiat dan

bermutu berdasarkan bukti yang tersedia;

Page 10: Kinerja-Program-SJ-2013.pdf

Kinerja Program Saintifikasi JAMU | 10

mengakui pengobatan tradisional sebagai bagian dari pelayanan kesehatan

primer, untuk meningkatkan akses ke pelayanan dan pelestarian pengetahuan

dan sumber daya, dan

menjamin keselamatan pasien dengan meningkatkan keterampilan dan

pengetahuan penyedia OT

Penutup

JAMU adalah kebudayaan yang dihasilkan dari olah karsa dan olah cipta di komunitas

etnis Nusantara di Indonesia. Ianya memerlukan komitmen dan aksi bersama dalam

rangka pelestarian dan pengembangan, agar selalu memiliki nilai dan manfaat untuk

kesejahteraan umat manusia.

Secara global, Badan Kesehatan Dunia (WHO) memberikan kebebasan bagi negara-

negara anggota untuk menatakelolakan traditional medicine sesuai budaya dan sistem

negara. Kebebasan tersebut; yang diimplementasikan dalam praktek, produk, praktisi,

dan provider; tetap berdasarkan bukti dari keamanan, khasiat, dan mutu traditional

medicine.

Indonesia sudah mengembangkan konsep besar traditional medicine, yaitu Kesehatan

Tradisional Indonesia (Kestraindo). Ianya merupakan rumah besar bagi interaksi dan

implementasi praktek, produk, praktisi, dan provider, yang berdasarkan bukti dari

keamanan, khasiat, dan mutu.

Program Saintifikasi JAMU berhasil sukses dan langgeng dengan komitmen dan aksi

bersama dari seluruh elemen bangsa. Ianya secara filosofi adalah upaya yang

Page 11: Kinerja-Program-SJ-2013.pdf

Kinerja Program Saintifikasi JAMU | 11

dikoordinasikan Kemenkes untuk membuktikan keamanan, khasiat, dan mutu JAMU

hasil olah karsa dan olah cipta komunitas etnis Nusantara di Indonesia.

Hasil akhirnya adalah rakyat diberi pilihan-pilihan yang logis dan etis dalam memenuhi

kebutuhan asasi dalam kesehatan, dan negara menyelenggakan Tujuan Negara

Kesatuan Republik Indonesia dalam Pembukaan Konstitusi, yaitu “melindungi segenap

bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan

umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan melaksanakan ketertiban dunia yang

berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Tawangmangu, 25 Oktober 2013